Dengue Haemoragic fever (DHF)
Oleh :
SGD 1 Ni Putu Rista Wulandari Wulandari
(1002105010)
Ni Ketut Dewi Jayanthi
(1002105013)
Ni Nyoan Sri Wahyu Wahyuni ni
(1002105021)
! Gusti "yu "yu "ni# Sutari
(100210502$)
! Gusti "%un% No&i No&i 'indaswari
(100210503$)
a%us "di arthayo%a arthayo%a
(100210505*)
Ni Nyoan Rita 'estari
(10021050+0)
"de Saras Sinta Dewi
(10021050+*)
Putu Paela Kenwa
(10021050$1)
Ni 'uh Putu Dian ,u ,unita Sari
(10021050$3)
! ade "ry -ardana -ardana ,asa ,asa
(10021050$*)
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 2012
Learning Tas Task k DHF
1. Jelask Jelaskan an apa apa peng pengert ertia ian n DHF DHF ? 2. Jelaskan apa apa dan bagaimana bagaimana karakteri karakteristik stik penyebab penyebab dan vector vector penyakit penyakit DHF DHF (termask (termask sikls hidpnya! " #. Jelaskan epidemiolog epidemiologii DHF dan dan $apan $apan dikatakan dikatakan ke%adian ke%adian lar biasa biasa ? &. Jelaskan evidence evidence kala kala DHF disebabkan disebabkan oleh oleh varian varian bar bar virs virs denge denge " '. Jelaskan tanda dan ge%ala pasien yang menderita menderita DHF DHF " . )pa kelhan kelhan pasien yang yang membat membat kita kita criga criga pasienny pasiennyaa menderita menderita DHF DHF ? *. Jelaskan Jelaskan apa pemeriksa pemeriksaan an diagnosti diagnostik k yang yang perl perl dilakka dilakkan n pada pada pasien pasien yang dicrig dicrigai ai DHF " +. Jelaskan Jelaskan krit kriteria eria diag diagnos nosis is pasien pasien deng dengan an DHF " ,. Jelaskan Jelaskan pato-i pato-isio siolog logii pasien pasien DHF " 1. Jelaskan dera%at dera%at penyakit penyakit DHF ? 11. Jelaskan komplikasi yang mngkin mngkin ter%adi pada pasien dengan dengan DHF ? 12. Jelaskan pengobatan/tindakan yang dilakkan ntk menangani pasien DHF " 1#. Jelaskan kapan pasien DHF hars dira0at dira0at di rmah sakit " 1&. Jelaskan kapan pasien DHF bisa dira0at dira0at di rmah " 1'. Jelaskan apa yang menyebabkan menyebabkan pasien dengan DHF meninggal ? 1. $apan pasien DHF yang yang dira0at di boleh plang ? 1*. Jelaskan apa masalah kepera0atan actal dan ata resiko penderita DHF " 1+. )pa t%an pera0atan pera0atan pasien pasien di rmah sakit sakit ? 1,. )pa tindakan kepera0atan yang yang dilakkan ntk mera0at pasien DHF ? 2. )pa yang yang hars hars diobse diobserva rvasi si dan dimoni dimonitor toring ing ntk ntk mengeta mengetahi hi perkem perkemban bangan gan dan mencegah ter%adinya komplikasi " 21. Hal yang yang pentin penting g dalam dalam pera0a pera0atan tan pasien pasien DHF adalah mana%em mana%ement ent cairan. cairan. Jelaskan Jelaskan kena kenapa pa hal hal it it pent pentin ing3 g3 apa apa caira cairan n yang yang dipa dipaka kai3 i3 bera berapa pa tetes tetes/% /%em emla lah h caira cairan n yang yang diperlkan ? 22. Jika pasien yang terdiagnosis DHF DHF dan boleh dira0at di rmah a. )pa edkasi edkasi yang yang diberikan diberikan ntk ntk pasien pasien dan kelar kelarga ga ntk ntk pera0atan pera0atan di rmah rmah ? b. $apan dan pada sitasi apa hars memba0a ke tempat pelayanan kesehatan ?
Learning Tas Task k DHF
1. Jelask Jelaskan an apa apa peng pengert ertia ian n DHF DHF ? 2. Jelaskan apa apa dan bagaimana bagaimana karakteri karakteristik stik penyebab penyebab dan vector vector penyakit penyakit DHF DHF (termask (termask sikls hidpnya! " #. Jelaskan epidemiolog epidemiologii DHF dan dan $apan $apan dikatakan dikatakan ke%adian ke%adian lar biasa biasa ? &. Jelaskan evidence evidence kala kala DHF disebabkan disebabkan oleh oleh varian varian bar bar virs virs denge denge " '. Jelaskan tanda dan ge%ala pasien yang menderita menderita DHF DHF " . )pa kelhan kelhan pasien yang yang membat membat kita kita criga criga pasienny pasiennyaa menderita menderita DHF DHF ? *. Jelaskan Jelaskan apa pemeriksa pemeriksaan an diagnosti diagnostik k yang yang perl perl dilakka dilakkan n pada pada pasien pasien yang dicrig dicrigai ai DHF " +. Jelaskan Jelaskan krit kriteria eria diag diagnos nosis is pasien pasien deng dengan an DHF " ,. Jelaskan Jelaskan pato-i pato-isio siolog logii pasien pasien DHF " 1. Jelaskan dera%at dera%at penyakit penyakit DHF ? 11. Jelaskan komplikasi yang mngkin mngkin ter%adi pada pasien dengan dengan DHF ? 12. Jelaskan pengobatan/tindakan yang dilakkan ntk menangani pasien DHF " 1#. Jelaskan kapan pasien DHF hars dira0at dira0at di rmah sakit " 1&. Jelaskan kapan pasien DHF bisa dira0at dira0at di rmah " 1'. Jelaskan apa yang menyebabkan menyebabkan pasien dengan DHF meninggal ? 1. $apan pasien DHF yang yang dira0at di boleh plang ? 1*. Jelaskan apa masalah kepera0atan actal dan ata resiko penderita DHF " 1+. )pa t%an pera0atan pera0atan pasien pasien di rmah sakit sakit ? 1,. )pa tindakan kepera0atan yang yang dilakkan ntk mera0at pasien DHF ? 2. )pa yang yang hars hars diobse diobserva rvasi si dan dimoni dimonitor toring ing ntk ntk mengeta mengetahi hi perkem perkemban bangan gan dan mencegah ter%adinya komplikasi " 21. Hal yang yang pentin penting g dalam dalam pera0a pera0atan tan pasien pasien DHF adalah mana%em mana%ement ent cairan. cairan. Jelaskan Jelaskan kena kenapa pa hal hal it it pent pentin ing3 g3 apa apa caira cairan n yang yang dipa dipaka kai3 i3 bera berapa pa tetes tetes/% /%em emla lah h caira cairan n yang yang diperlkan ? 22. Jika pasien yang terdiagnosis DHF DHF dan boleh dira0at di rmah a. )pa edkasi edkasi yang yang diberikan diberikan ntk ntk pasien pasien dan kelar kelarga ga ntk ntk pera0atan pera0atan di rmah rmah ? b. $apan dan pada sitasi apa hars memba0a ke tempat pelayanan kesehatan ?
2#. )pa peran pasien3 kelarga kelarga dan masyarakat dalam pencegahan dan penanganan ke%adian DHF di lingkngan tempat tinggal ? 2&. etiap kelompok kelompok mencari minimal minimal 1 gambar gambar dan # video yang berhbngan berhbngan dengan dengan DHF
Pembahasan 1. Peng Pengeertia rtian n DHF DHF
DHF (Deng (Dengee Haemora Haemoragic gic -ever! -ever! adalah adalah penyaki penyakitt yang yang diseba disebabka bkan n oleh oleh virs virs denge se%enis virs yang tergolong arbovirs dan mask ke dalam tbh penderita melali gigitan nyamk )edes )egypti )egypti (betina!. (4hristantie (4hrista ntie 5--endy3 1,,'!. Demam denge/DF dan demam berdarah denge/D6D (denge haemorrhagic -ever/ -ever/DH DHF! F! adala adalah h peny penyaki akitt in-ek in-eksi si yang yang diseb disebab abkan kan oleh oleh vir virss deng denge e deng dengan an mani-estasi klinis demam3 nyeri otot dan/ata nyeri sendi yang disertai lekopenia3 ram3 lim-adenopati3 trombositopeniadan diathesis hemoragik. Denge Denge Haemorag Haemoragic ic Fever Fever (DHF! (DHF! adalah adalah penya penyakit kit demam demam akt akt yang yang diserta disertaii dengan dengan adanya adanya mani-estasi mani-estasi perdarahan3 perdarahan3 yang berpotensial berpotensial mengakibatkan mengakibatkan syok yang dapat menyebabkan kematian ()rie- 7ans%oer 8prohaita9 29 &1,!. Denge Denge Haemorag Haemoragic ic Fever Fever (DHF! (DHF! adalah adalah in-eksi in-eksi akt akt yang yang disebab disebabkan kan oleh oleh )rbovirs dan ditlarkan melali gigitan nyamk )edes )egypti . (gastiyah3 1,,' 9 #&1!. Denge Haemorhagic Fever ( DHF ! / Demam 6erdarah Denge adalah sat penyakit yang disebabkan oleh virs denge yang tergolong arbovirs dan mask ke dalam tbh penderita melali gigitan nyamk )edes aegypti yang betina. (riadi : 21!.
2. Karakteris Karakteristik tik penyeb penyebab ab dan dan vecto vectorr penyak penyakit it DHF
Demam Demam deng dengee dan demam demam berdar berdarah ah denge denge diseba disebabka bkan n oleh oleh virs virs denge denge33 yang yang termask termask dalam gens Flavivirs3 Flavivirs3 kelarga Flavivirida Flaviviridae. e. Flavivirs Flavivirs merpakan virs dengan diameter #nm terdiri dari asam ribonkleat rantai tnggal dengan berat molekl & ; 1.
ndonesia dengan D5=# merpakan s erotype terbanyak. .e#tor Denge dapat ditlarkan oleh : )edes aegypti yamk )edes )edes albopicts yamk )edes
or/olo%i dan Daur -idu Nyau# .e#tor D- yamk de0asa : kran kecil3 0arna dasar hitam dengan bintik=bintik ptih
pada bagian badan3 kaki dan sayap
gambaran kain kasa Jentik : kran 3'=1 cm3 dan selal bergerak akti- dalam air. erakannya
berlang=lang dari ba0ah ke atas permkaan air ntk berna-as. @ada 0akt istirahat posisinya hampir tegak lrs dengan permkaan air.
7etamor-osis semprna
Si/atSi/at Nyau# "edes ae%yti )ntropo-ilik dan menggigit berlang (mltiple biters! yait menggigit beberapa
orang secara bergantian dalam 0akt singkat dan mempermdah pemindahan virs )ktivitas menggigit pagi sampai dengan petang dengan pncak aktivitas ,.=
1. dan 1.=1*. $emampan terbang nyamk betina &=1 meter. amn karena angin ata
terba0a kendaraan3 nyamk ini bisa berpindah lebih %ah $ebiasaan istirahat serta menggigit dalam rmah (indoor!.
rmah adalah barang=barang bergantngan seperti ba%3 gorden3 kabel3 peci dan lain=lain. yamk ini lebih senang 0arna gelap daripada terang
3. Epidemioogi DHF
Demam berdarah denge tersebar di 0ilayah )sia ndonesia merpakan 0ilayah endemis dengan sebaran di selrh 0ilayah tanah air. >nsiden D6D di >ndonesia antara hingga 1' per 1. penddk (1,+, hingga 1,,'!9 dan pernah meningkat ta%am saat ke%adian lar biasa hingga #' per 1.
penddk pada tahn 1,,+3 sedangkan mortalitas D6D cenderng menrn hingga mencapai 2A pada tahn 1,,,. @enlaran in-eksi virs denge ter%adi melali vektor nyamk gens )edes (tertama ). aegypti dan ). albopicts!. @eningkatan kass setiap tahnnya berkaitan dengan sanitasi lingkngan dengan tersedianya tempat perindkan bagi nyamk betina yait be%ana yang berisi air %ernih (bak mandi3 kaleng bekas dan tempat penampngan air lainnya!. @enyakit DHF ditemkan nyaris di selrh belahan dnia tertama di negara= negara tropik dan sbtropik baik sebagai penyakit endemik mapn epidemik. Hasil stdi epidemiologi menn%kkan bah0a DHF tertama menyerang kelompok mr balita sampai dengan mr sekitar 1' tahn serta tidak ditemkan perbedaan signi-ikan dalam hal kerentanan terhadap serangan denge antar gender. Otbreak ($B63 $e%adian Bar 6iasa! denge biasanya ter%adi di daerah endemik dan berkaitan dengan datangnya msim pengh%an. Hal tersebt se%alan dengan aktivitas vektor denge yang %str ter%adi pada msim pengh%an. @enlaran penyakit DHF antar mansia tertama berlangsng melali vektor nyamk )edes aegypti. ehbngan dengan morbiditas dan mortilitasnya3 DHF disebt sebagai the mosCito transmitted disease. Di 0ilayah penga0asan HO )sia ndonesia termaksd peringkat keda berdasarkan %mlah kass DHF yang dilaporkan. @enyakit DHF pertama kali dikenali di Filipina pada tahn 1,'#. Diisolasi dari pasien d Filipina pada tahn 1,'3 2 tahn kemdian virs denge dari berbagai tipe diisolasi dari pasien selama endemik di 6angkok3 ndia3 >ndonesia3 7asyarakat epblik Demokratis Baos3 7alaysia3 7aldives3 7yanmar3 ingapra3 rilanka3 Eietnam dan beberapa kelompok keplaan @asi-ik. >ndonesia yang merpakan negara keplaan yang terbentang diantara Bintang tara dan 11 Binang selatan dengan iklimnya yang tropik3 ter%adinya epidemi sat penyakit di 6atavia (Jakarta! yang kemngkinan besar adalah denge dilaporkan pertama kali oleh David 6eylon pada tahn 1**,. @enyakit tersebt3 yang ketika it tertama menyerang etnis
kass diantaranya meninggal dnia. etelah it3 %mlah kass akibat terin-eksi virs denge yang dilaporkan meningkatsecara ta%am. $B6 penyakit ini dilaporkan tertama menyerang daerah rban. @ada tahn 1,,&3 penyakit akibat in-eksi virs denge ini telah menyebar ke selrh propinsi di >ndonesia dan bahkan se%ak tahn 21 telah men%adi sat penyakit endemik di beberapa kota besar dan kecil3 bahkan di daerah pedesaan. )ngka kesakitan dan kematian DHF di berbagai negara sangat bervariasi dan tergantng pada berbagai macam -aktor3 seperti stats kekebalan dari poplasi3 kepadatan vektor dan -rekensi penlaran (seringnya ter%adi penlaran virs Denge!3 prevalensi sero tipe virs denge dan keadaam caca dikatakan ke%adian lar biasa ($B6! pada demam berdarah apabila %mlah korban dalam hari pertama ke hari keda meningkat serats persen. yarat dan ketentan $B6 terhadap sat penyakit dalam pasal disebtkan bah0a sat daerah dinyatakan $B6 apabila sdah memenhi salah sat kriteria yang sebelmnya penyakit menlar tersebt tidak dikenal pada sat daerah. )pabila %mlah korban dari penyakit tersebt dalam sat harinya ata per blannya meningkat serats persen3 maka ke%adian tersebt bar bisa dikatakan $B6. 7isalnya hari ini %mlah korban meninggal 1 orang dan besoknya meningkat 1 orang
!. Evidence kaa" DHF disebabkan oeh varian bar" vir"s deng"e
"K!" 4"S! .!R4S DNG46 Dengan makin banyaknya penderita yang tidak menn%kkan ge%ala D6D yang biasa3 serta makin cepat dan mdahnya serangan virs denge mask ke dalam kondisi akt3 sempat memnclkan dgaan tentang adanya varian bar dari virs ini3 yang ditengarai sebagai bentk paya virs memperkebal diri dengan cara bermtasi. Dgaan ini sebenarnya sdah mncl se%ak 2& lal. )palagi3 di tahn it %mlah kass D6D tercatat sangat tinggi3 mencapai *,.&2 kass. 6eberapa pihak masih berpaya ntk mencari %a0aban pasti dari dgaan tersebt. G6elm ada hasil yang signi-ikan ntk memberikan kepastian septar dgaan mnclnya varian bar virs denge ini3 ngkap dr. <%ah%ani 7ira0ati diro dari 6agian 7ikrobiologi F$I> yang ters melakkan se%mlah penelitian dengan mengembangkan diagnostik dan pemetaan genetik dari virs denge. Eirs penyebab penyakit demam berdarah (D6! ternyata kini makin ganas. eiring dengan meningkatnya mobilitas mansia dari sat tempat ke tempat lain (bahkan dari
sat negara ke negara lain!3 varian bar virs D6 yang berkembang di sat tempat3 bisa ikt terba0a ke tempat lain yang sebelmnya tak mengenal virs it. 7enrt ahli penyakit tropis3 @ro- Dr oegi%anto p) ($!3 di Jatim kini mlai ditemkan penderita D6 dengan virs bar yang lebih %ahat3 yang disebt virs 7etropolis. Eirs 7etropolis ini merpakan varian bar yang mncl sebagai akibat dari mtasi (perbahan bentk3 si-at dan kalitas! virs=virs D6 yang ada selama ini Eirs ini mncl se%alan dengan dinamika dalam poplasi mansia. lobalisasi yang memdahkan perpindahan mansia dari sat negara ke negara lain membka pelang bagi ter%adinya mtasi virs D6. $arena 0ataknya yang metropolitan3 maka virs 7etropolis ra0an mncl di kota=kota yang men%adi psat perteman mansia dari berbagai negara dan bena seperti Jakarta3 Denpasar3 rabaya3 7anado dll.( @ro- Dr oegi%anto p) ($!3! @enelitian yang dilakkan di >nstitte o-
#. Tanda dan ge$aa pasien yang menderita DHF
Dea Demam ter%adi secara mendadak berlangsng selama 2 K * hari kemdian trn men% sh normal ata lebih rendah. 6ersamaan dengan berlangsng demam3 ge%ala K ge%ala klinik yang tidak spesi-ik misalnya anoreksia. yeri pnggng 3 nyeri tlang dan persediaan3 nyeri kepala dan rasa lemah dapat menyetainya. (oedarto3 1,, 9 #,!.
Perdarahan @erdaran biasanya ter%adi pada hari ke 2 dan # dari demam dan mmnya ter%adi pada klit dan dapat berpa %i tocniget yang positi- mdah ter%adi perdarahan pada tempat -ngsi vena3 petekia dan prpra. ( oedarto3 1,, 9 #,!. @erdarahan ringan hingga sedang dapat terlihat pada salran cerna bagian atas hingga menyebabkan haematemesis. (elson3 1,,# 9 2,!. @erdarahan gastrointestinat biasanya di dahli dengan nyeri pert yang hebat. (gastiyah3 1,,' 9 #&,!. perdarahan disini ter%adi akibat berkrangnya trombosit (trombositopeni! serta ganggan -ngsi dari trombosit sendiri akibat metamor-osis
trombosit.
@erdarahan dapat ter%adi di sema organ yang berpa: I%i torniCet positi- @tekie3 prpra3 echymosis dan perdarahan kon%ngtiva 5pistaksis dan perdarahan gsi Hematemesis3 melena Hematri
-eatoe%ali @ada permlaan dari demam biasanya hati sdah teraba3 meskipn pada anak yang krang giLi hati %ga sdah. 6ila ter%adi peningkatan dari hepatomegali dan hati teraba kenyal hars di perhatikan kemngkinan akan te%adi ren%atan pada penderita . (oederita3 1,,' 9 #,!.
Ren7atan (Syo#) @ermlaan syok biasanya ter%adi pada hari ke # se%ak sakitnya penderita3 dimlai dengan tanda K tanda kegagalan sirklasi yait klit lembab3 dingin pada %ng hidng3 %ari tangan3 %ari kaki serta sianosis disekitar mlt. 6ila syok ter%adi pada masa demam maka biasanya menn%kan prognosis yang brk. (soedarto 9 #,!. Mang dikenal dengan D 3 disebabkan oleh karena : @erdarahan dan kebocoran
plasma didaerah intravaskler melali kapiler yang rsak. edangkan tanda=tanda syok adalah: $lit dingin3 lembab tertama pada %ng hidng3 %ari dan kaki elisah dan ianosis disekitar mlt adi cepat3 lemah 3 kecil sampai tidak teraba
dari + mmHg!
pada hari ke tiga sampai ke t%h. Hemokonsentrasi
:
7eningkatnya nilai hematokrit
merpakan indikator
kemngkinan ter%adinya syok. e%ala=ge%ala lain : •
)noreksi 3 mal mntah3 sakit pert3 diare ata konstipasi serta ke%ang.
•
@enrnan kesadaran
%. Ke"han pasien yang memb"at kita c"riga pasiennya menderita DHF
Demam ter%adi secara mendadak berlangsng selama 2 K * hari kemdian trn men% sh normal ata lebih rendah. 6ersamaan dengan berlangsng demam3 ge%ala K ge%ala klinik yang tidak spesi-ik misalnya anoreksia. yeri pnggng 3 nyeri tlang dan persediaan3 nyeri kepala dan rasa lemah dapat menyetainya. (oedarto3 1,, 9 #,!.
&. Pemeriksaan diagnostik yang per" diak"kan pada pasien yang dic"rigai DHF
@emeriksaan laboratorim yang penting ialah homokonsentrasi (ilai Hematokrit! dan trombositopeni (%mlah trombosit menrn!. Homokonsentrasi sesai dengan patokan HO bar dapat dinilai setelah penderita sembh. @enderita D6D yang sepenhnya memenhi criteria klinis HO yait trombosit N1./B dan hemokonsentrasi hanya ber%mlah 2A. 6ila patokan hemokonsentrasi dan trombositopeni menrt criteria HO dipakai secara mrni maka bnyak penderita D6D yang tidak ter%aring dan lpt dari penga0asan. Dalam kenyataan di klinik tidak mngkin mengkr kenaikan hemokonsentrasi pada saat penderita pertama kali datang sehingga nilai hematokritlah yang dapat dipakai sebagai pegangan. @enelitian pada penderita D6D berkesimplan dengan nilai hematokritN&A dapat dipakai sebagai petn%k adanya hemokonsentrasi
dan selan%tnya diperhatikan kenaikannya selama penga0asan. @emeriksaan deman berdarah secara mm dilakkan dengan pemeriksaan sebagai berikt :
Radiolo%i @encitraan dengan -oto par dapat menn%kkan adanya e-si -lera dan pengalaman menn%kkan bah0a posisi lateral dekbits kanan lebih baik dalam mendeteksi cairan dibandingkan dengan posisis berdiri apalagi berbaring
4ltrasono%ra/i @encitraan I pada anak lebih diskai dengan pertimbangan dan yang penting tidak menggnakan system pengion (sinar ! dan dapat diperiksa sekaligs berbagai organ dalam pert. )danya ascites dan cairan plera pada pemeriksaan I sangat membant dalam penatalaksanaan D6D. @emeriksaan I dapat pla dipakai sebagai alat diagnostic bant ntk meramalkan kemngkinan penyakit yang lebih berat misalnya dengan melihat penebalan dinding kandng emped dan penebalan pancreas.
Serelo%i# Dasar pemeriksaan serelogis adalah membandingkan titer antibody pada masa akt dan masa konvalesen. @emeriksaan dapat berpa etraliLing test3 complement -i;ation test ata hemagltination inhibition test. 6ergantng pada kebthannnya. @emeriksaan serelogis dapat membant menegakkan diagnosis klinis. Intk pemeriksaan serologis ini dibthkan 2 contoh darah pada masa konvalesen yang diambil 1=& mingg setelah per%alan penyakit. Dalam praktik skar sekali mendapatkan contoh darah keda karena biasanya penderita setelah sembh tidak bersedia diambil darahnya. 7aksd diambil contoh darah yang keda ialah selain ntk men%aga kemngkinan tidak didapatkan contoh darah ketiga %ga ntk mempercepat hasil akan sdah ckp nyata sehingga dapat diinterpretasikan. )pabila hanya diperoleh sat contoh darah3 pena-siran akan slit bahkan sering tidak mngkin dilakkan. Diagnosis
pasti
D6D
ditegakkan
dengan
pemeriksaan
serologis
(tes
hemagltinasi inhibisi3 -iksasi komplemen3 tes netralisasi3 5lisa >g7 dan >g3 @4! serta isolasi virs. !. Intk kon-irmasi dilakkan pemeriksaan hamagltinasi inhibisi(H>! dari sampel darah akt saat mask dira0at3 sampel darah saat kelar3 rmah sakit dan penderita diminta ntk control kembali setelah 1 mingg plang sekalian
diambil sampel darah ketiga. Dari pengalaman hanya sekitar 'A penderita kembali ntk pengambilan darah ketiga3 akan tetapi hai ini sangat berarti dalam penilaian hasil serologic. @emeriksaan ini selain tidak spesi-ik tetapi %ga harganya relative mahal. @ada keadaan diagnosis klinis sdah %elas maka pemeriksaan ini sebenarnya tidak perl dilakkan. @ada kass yang tidak %elas mngkin pemeriksaan ini sering membant menn%ang menegakkan diagnosis D6D. Hasil pemeriksaan denge blot positi- dapat ter%adi pada penyakit D6D. @emeriksaan %i Hemagltination inhibition antibody dapat dilakkan dengan 2 cara : •
Dalam bentk serm yait dengan mengambik 2=' ml darah vena dengan menggnakansemprit ata vactainer. elan%tnya serm dipisahkan dan dimaskkan ke dalam botol steril yang terttp rapat.sebelm dikirim serm disimpan dalam lemari es dan pada 0akt dikirim ke laboratorim ke dalam trombos berisi es.
•
Dengan menggnakan kertas saring -ilter paper disc. $ertas saring ini khss3 dengan diameter 123* mm3 mempnyai tebal dan daya hisap tertent. Darah dari tskan pada %ng %ari ata darah vena dari semprit dikmplkan pada kertas saring sampai %enh bolak=balik3artinya selrh permkaan kertas saring hars terttp darah. Disahakan agar kertas saringtidak diletakkan pada permkaan yang memdahkan kertas saring melekat3 misalnya padakaca ata plastik. $ertas saring yang dikeringkan pada sh kamar selama 2=# %am dapatdikirim dalam amplop dengan perantaraan pos ke laboratorim.
Widal idal adalah identi-ikasi atibodi tbh terhadap penyakit ti-s. $e%adian seperti inilah yang menimblkan keracan diagnosis D6D. @adahal pada penyakit deman typhoid pada mingg a0al panas biasanya malah tidak terdeteksi peningkatan titer idal tersebt. 6ila hasil pemeriksaan 0idal meningkat tinggi pada a0al mingg pertama3 tidsak hars dicrigai sebagai penyakit ti-s. ebaiknya pemeriksaan 0idal dilakkan saat panas pada akhir mingg pertama ata a0al mingg ke 2.
es ourni8uet
Peeri#saan 4rine 7ngkin ditemkan albminria ringan
Peeri#saan Susu ulan% @ada a0al sakit biasanya hiposeller3 kemdian men%adi hiperseller pada hari ke ' dengan ganggan matrasi
'. Kriteria diagnosis pasien dengan DHF
>n-eksi virs denge dapat bersi-at asimptomatik ata simptomatik berbentk ndi--ereintiated -ever3 demam denge3 demam berdarah denge ata sindroma ren%atan denge. ambaran klasik demam berdarah denge ditandai oleh & ge%ala tama yait: demam tinggi3 mani-estasi perdarahan3 hepatomegali tanpa ata disertai ren%atan3 dan da kelainan laboratorim tama yait trombositopenia dan hemokonsentrasi. Dasar Diagnosis Denge Haemoragic Fever (DHF! HO tahn 1,,* : $riteria klinis : @anas dengan onset yang akt3 tinggi dan menetap selama 2=* hari 7eni-estasi perdarahan petikie3 melena3 hematemesis (test rmple leed!. @embesaran hepar. yock yang ditandai dengan nadi lemah3 cepat3 tekanan darah menrn3 akral
dingin dan sianosis3 dan gelisah. $riteria laboratorim:
pada masa akt dibandingkan dengan masa penyembhan. 7enrt pedoman tersebt diagnosis klinis demam berdarah denge sdah dapat ditegakkan
bila
ditemkan
da
ge%ala
klinis
disertai
trombositopenia
dan
hemokonsentrasi ata peningkatan hematokrit. 6ila ditemkan anemia ata perdarahan
hebat3 e-si plera dan ata adanya hipoalbminemi3 menandakan adanya kebocoran plasma. yok dengan hematokrit yang tinggi (kecali pada penderita dengan perdarahan berat! dan trombositopenia yang nyata menn%ang diagnosis demam berdarah denge/ sindrom ren%atan denge
(. Pato)isioogi pasien DHF
Eirs denge yang telah mask ketbh penderita akan menimblkan virtemia. Hal tersebt menyebabkan pengakti-an complement sehingga ter%adi komplek imn )ntibodi K virs pengakti-an tersebt akan membetk dan melepaskan Lat (#a3 4'a3 bradikinin3 serotinin3 trombin3 Histamin!3 yang akan merangsang @52 di Hipotalams sehingga ter%adi termo reglasi instabil yait hipertermia yang akan meningkatkan reabsorbsi aP dan air sehingga ter%adi hipovolemi. Hipovolemi %ga dapat disebabkan peningkatkan permeabilitas dinding pemblh darah yang menyebabkan kebocoran palsma. )danya komplek imn antibodi K virs %ga menimblkan )gregasi trombosit sehingga ter%adi ganggan
-ngsi
trombosit3
trombositopeni3
coaglopati.
$etiga
hal
tersebt
menyebabkan perdarahan berlebihan yang %ika berlan%t ter%adi shock dan %ika shock tidak teratasi ter%adi Hipo;ia %aringan dan akhirnya ter%adi )sidosis metabolik. )sidosis metabolik %ga disebabkan karena kebocoran plasma yang akhirnya te%adi perlemahan sirklasi sistemik sehingga per-si %aringan menrn %ika tidak teratasi ter%adi hipo;ia %aringan. 7asa virs denge inkbasi #=1' hari3 rata=rata '=+ hari. Eirs hanya dapat hidp dalam sel yang hidp3 sehingga hars bersaing dengan sel mansia tertama dalam kebthan protein. @ersaingan tersebt sangat tergantng pada daya tahan tbh mansia.sebagai reaksi terhadap in-eksi ter%adi (1! aktivasi sistem komplemen sehingga dikelarkan Lat ana-ilaktosin yang menyebabkan peningkatan permiabilitas kapiler sehingga ter%adi perembesan plasma dari rang intravasklar ke ekstravasklar3 (2! agregasi trombosit menrn3 apabila kelainan ini berlan%t akan menyebabkan kelainan -ngsi trombosit sebagai akibatnya akan ter%adi mobilisasi sel trombosit mda dari smsm tlang dan (#! kersakan sel endotel pemblh darah akan merangsang ata mengaktivasi -actor pembekan. $etiga -aktor tersebt akan menyebabkan (1! peningkatan permiabilitas kapiler9 (2! kelainan hemostasis3 yang disebabkan oleh vasklopati9 trombositopenia9 dan kaglopati. ()rie- 7ans%oer 8prohaita9 29 &1,!.
1*. Dera$at penyakit DHF
7enrt dera%at ringannya penyakit3 Denge Haemoragic Fever (DHF! dibagi men%adi & tingkat (I@F >$)3 1,,& 9 21! yait :
Dera7at ! @anas 2 K * hari 3 ge%ala mmtidak khas3 %i taniCet hasilnya positi-
Dera7at !! ama dengan dera%at > di tambah dengan ge%ala K ge%ala pendarahan spontan seperti petekia3 ekimosa3 epimosa3 epistaksis3 haematemesis3 melena3 perdarahan gsi telinga dan sebagainya.
Dera7at !!! @enderita syok ditandai oleh ge%ala kegagalan peredaran darah seperti nadi lemah dan cepat (Q 12 / menit! tekanan nadi sempit (N 2 mmHg! tekanan darah menrn (12 / + mmHg! sampai tekanan sistolik diba0ah + mmHg.
Dera7at !. adi tidak teraba3tekanan darah tidak terkr (denyt %antng Q = 1& mmHg! anggota gerak teraba dingin3 berkeringat dan klit tampak bir.
HO3 1,+ mengklasi-ikasikan DHF menrt dera%at penyakitnya men%adi & golongan3 yait :
Dera7at ! Demam disertai ge%ala klinis lain3 tanpa perdarahan spontan. @anas 2=* hari3 I%i torniCet positi-3 trombositipenia3 dan hemokonsentrasi.
Dera7at !! ama dengan dera%at >3 ditambah dengan ge%ala=ge%ala perdarahan spontan seperti petekie3 ekimosis3 hematemesis3 melena3 perdarahan gsi.
Dera%at >>>
Ditandai oleh ge%ala kegagalan peredaran darah seperti nadi lemah dan cepat (Q12;/mnt! tekanan nadi sempit (≤ 12 mmHg!3 tekanan darah menrn3 (12/+ → 12/1
→ 12/11 → ,/* → +/* → +/ → /
!
Dera7at !. adi tidak teraba3 tekanan darah tidak teatr (denyt %antng R 1&;/mnt! anggota gerak teraba dingin3 berkeringat dan klit tampak bir.
Dera%at (HO 1,,*!3 yait :
Dera7at !
Demam dengan test rmple leed positi-.
Dera7at !! Dera%at > disertai dengan perdarahan spontan diklit ata perdarahan lain.
Dera7at !!! Ditemkan kegagalan sirklasi3 yait nadi cepat dan lemah3 tekanan nadi menrn/ hipotensi disertai dengan klit dingin lembab dan pasien men%adi gelisah.
Dera7at !. yock berat dengan nadi yang tidak teraba dan tekanan darah tidak dapat dikr.
11. Kompikasi yang m"ngkin ter$adi pada pasien dengan DHF 5-si @lera
Disebabkan adanya kebocoran plasma akibat meningkatnya permeabilitas membran3 sehingga cairan akan mask ke dalam plera. @erdarahan @ada Bambng
ata tanpa shock $e%ang hals ter%adi selama -ase demam pada bayi. $e%ang ini mngkin hanya
ke%ang demam sederhana3 karena cairan cerebrospinal ditemkan normal. Oedema par dapat ter%adi karena hidrasi yang berlebihan selama proses
penggantian cairan.
@nemonia mngkin ter%adi karena adanya komplikasi iatrogenik serta tirah
baring yang lama. epsis gram negati- dapat ter%adi karena penggnaan i.v line terkontaminasi. yok yang disebabkan kehilangan banyak cairan melali pendarahan yang
diakibatkan oleh ekstravasasi cairan intravaskler. >kters pada klit dan mata
)danya pendarahan akan menyebabkan ter%adinya hemolisis dimana hemoglobin akan dipecah men%adi bilirbin. >kters disebabkan oleh adanya deposit bilirbin. $ematian merpakan komplikasi lebih lan%t dari Denge Hemorrhagic Fever
apabila ter%adi Denge hock yndrom ( D ! yang akan berakibat kepada kematian. ( 000. pdpersi.co.id3 2# !
12. Pengobatan+tindakan yang diak"kan "nt"k menangani pasien DHF
Jenis :airan $ristaloid
- inger laktat - 'A Dekstrose di dalam lartan ringer laktat - 'A Dekstrose di dalam lartan ringer asetat - 'A Dekstrose di dalam lartan setengah normal garam -isiologis dan - 'A Dekstrose di dalam lartan normal garam -isiologis $oloidal
- @lasma ekspander dengan berta molekl rend-ah (dekstran &! - @lasma Ke9utuhan :airan @emberian cairan intravena baik plasma mapn elektrolit dipertahankan 12 K &+ %am setelah ren%atan teratasi. )pabila ren%atan telah teratasi nadi sdah teraba %elas3 amplitdo nadi ckp besar3 tekanan sistolik 2 mmHg3 kecepatan plasma biasanya dikrangi men%adi 1 ml/kg 66/%am. ndikasi pemberian trans-si pada penderita DHF yait %ika ada perdarahan yang %elas secara klinis dan abdomen yang makin tegang dengan penrnan Hb yang mencolok. @ada D6D tanpa ren%atan hanya diberi banyak minm yait 1S=2 liter dalam 2& %am. 4ara pemberian sedikit demi sedikit dengan melibatkan orang ta. >n-s diberikan pada pasien D6D tanpa ren%atan apabila : @asien ters meners mntah3 tidak dapat diberikan minm sehingga mengancam ter%adinya dehidrasi. Hematokrit yang cenderng mengikat
%$&!'a( )a*ra+ !',K$ BB -er(ar*
N*
22
*=11
1'
12=1+
1#2
Q1+
++
@emilihan %enis dan volme cairan yang diperlkan tergantng pada mr dan berat badan
pasien.
edangkan
dera%at
kehilangan
plasma
sesai
dengan
dera%at
hemokonsentrasi yang ter%adi. @ada anak yang gemk3 kebthan cairan disesiakna dengan berat badan ideal anak yang bermr sama. $ebthan cairan rmatan dapat diperhitngkan dari tabel 2 berikt:
6erat 0akt mask ($g! 1
Jmlah cairan ml/$g 66 perhari 1 per $g 66
1=2
1P' ; $g (diatas 1 $g!
Q2
1'P2 ; (diatas 2!
Penatala#sanaan DD dera7at !!! dan !. Denge syok syndrome termask kass kega0atan yang membthkan penanganan secara cepat dan perl memperoleh cairan penggnati secara cepat. 6iasanya di%mpai kelainan asam basa dan elektrolit (hiponatremi!. Dalam hal ini perl dipikirkan kemngkinan dapat ter%adinya D>4. @enggantian secara cepat plasma yang hilang dignakan lartan garam isotonic (ringer lakatat3 'A dekstrose dalam lartan ringer laktat ata 'A dekstrose dalam lartan ringer asetat dan lartan normal garam -aali! dengan %mlah 1=2 ml/kg/1 %am. @ada kass yang sangat berat (dera%at >E! dapat diberikan bols 1 ml/kg (1 ata 2;!. Jika syok berlangsng ters dengan hematokrit yang tinggi3 lartan koloidal (dekstran dengan berat molekl &. di dalam lartan normal garam -al ata plasma! dapat diberikan dengan %mlah 1=2 ml/kg/%am.
Kore#si ele#trolit dan #elaianan eta9oli: @ada kass yang berat hiponatremia dan asidosis metabolik sering di%mpai3 oleh karena it kadar elektrolit dan gas dalam darah sebaiknya ditemtkan secara teratr tertama pada kass dengan ren%atan yang berlang. $adar kalim dalam serm kass yang berat biasanya rendah tertama kass yang memperoleh plasma dan darah yang ckp banyak. $adang=kadang ter%adi hipoglikemia.
;9at enenan% @ada beberapa kass3 obat penenang memang dibthkan tertama pada kass yang sangat gelisah. Obat yang hepatoksik sebaikbnya dihindarkan3 chloral hidrat oral ata rektal dian%rkan dengan dosis 123' K ' mg/kg (tetapi %angan lebih 1 %am! dignakan sebagai sat macam obat hipnotik.
erai o#si%en
ema penderita dengan ren%atan sebaiknya diberikan oksigen
rans/usi darah @enderita yang menn%kkan ge%ala perdarahan seperti hematemesis danmelena diindikasikan ntk memperoleh trans-si darah. Darah segar sangat bergna ntk mengganti volme masa sel darah merah agar men%adi normal.
Kelainan Gin7al Dalam keadaan syok3 hars yakin benar bah0a penggantian volme intravaskler telah benar=benar terpenhi dengan baik. )pabila diresis belm menckpi 2 ml/$g 66/ %am sedangakn cairan yang diberikan sdah sesai kebthan3 maka selan%tnya -rasemid 1 mg/ kg 66 daapt diberikan. @emantan tetap dilakkan ntk %mlah diresis3 kaadr rem dan kreatinin.
onitorin% -
-
7onitor tanda=tanda dan ren%atan melipti keadaan mm3 perbahan tanda=tanda vital3 hasil pemeriksaan laboratorim yang membrk.
-
7onitor tanda=tanda vital tiap # %am (sh3 nadi3 tensi3 perna-asan! %ika kondisi pasien membrk3 observasi ketat tiap %am
-
7onitor tanda=tanda perdarahan lebih lan%t.
Kriteria eulan%#an asien @asien dapat diplangkan apabila : o
o
o
o
Hematokrit stabil
o
o
Jmlah trombosit Q './ mm#
o
PENATALAKSANAAN MEDIK
7enrt Depkes >3 23 hal 23 penatalaksanaan dari D6D adalah sebagai berikt:
kass ringan sampai sedang (Dera%at > dan >>!3 pemberian terapi cairan i.v bagi pasien
dilakkan selama %angka 0akt 2=2& %am. pasien yang menn%kkan kenaikan kadar hematokrit3 %mlah trombosit krang dari
'./mm# ata menn%kkan perdarahan spontan selain ptekie hars dira0at. tatalaksana demam D6D adalah memberikan obat antipiretik tetapi %angan diberikan
salisilat. demam tinggi3 anoreksia3 mal dan mntah akan menyebabkan rasa has dan
dehidrasi3 oleh karena it hars ters meners diberi minm sampai pada batas kemampannya. 4airan rehidrasi oral yait cairan yang biasa dignakan ntk mengobati diare dan ata %s bah lebih dian%rkan dari pada air ptih. pemeriksaan hematokrit berkala akan mencerminkan tingkat kebocoran plasma dan
kebthan pemberian cairan i.v. $adar hematokrit hars pla diamati setiap hari3 terhitng mlai hari ketiga sampai sh tbh men%adi normal kembali selam sat ata da hari. penggantian cairan plasma pada pasien Denge yok yndrome. koreksi ganggan elektrolit dan metabolik hars dilakkan secara berkala.
a0al pemberian cairan pengganti dan tindakan a0al koreksi asidosis dengan natrim bikarbonat akan memberikan hasil yang memaskan. pemberian obat sedati- kadang diperlkan ntk menenangkan pasien yang gelisah. terapi oksigen hars diberikan pada pasien yang mengalami syok. trans-si darah dian%rkan ntk diberikan pada kass yang menn%kkan tanda
perdarahan. penggantian cairan pada D6D hars sama dengan %mlah cairan elektrolit yang
hilang3 %adi hars diberika 1mg/kg66 ntk seiap 1A hilangnya berat badan PENATALAKSANAAN KEPERAWATAN
a< Dera7at ! @asien istirahat3 obsevasi tanda=tanda vital setiap # %am3 periksa Ht3 Hb dan trombosit tiap & %am sekali. 6erikan minm 13' K 2 liter dalam 2& %am dan kompres dingin. 9< Dera7at !! egera dipasang in-s. 6ila keadaan pasien sangat lemah sering dipasang pada 2 tempat karena dalam keadaan ren%atan 0alapn klem dibka tetesan in-s ata tetesan cairan tetap tidak lancer maka %ika 2 tempat akan membant memperlancar. $adang=kadang 1 in-s ntk memberikan plasma darah dan yang lain cairan biasa.
:< Dera7at !!! dan !. (DSS) @enggantian plasma yang kelar dan memberikan cairan elektrolit (B! dengan
cara digyr kecepatan 2 mB/ kg 66/ %am. Dibaringkan dengan posisi semi -o0ler dan diberikan O2. @enga0asan tanda=tanda vital dilakkan setiap 1' menit. @emeriksaan Ht3 Hb dan
obat=obatan mapn darah yang diperlkan. 7akanan dan minman dihentikan3 bila mengalami perdarahan gastrointestinal biasanya dipasang nasogastrik tbe (
13. Pasien DHF har"s dira,at di r"mah sakit saat yok 7ntah ters meners $e%ang $esadaran trn 7ntah darah 6erak hitam Hematokrit cenderng meningkat setelah 2 kali pemeriksaan bertrt=trt Hemokonsentrasi (Ht meningkat T 2A!
@enderita D6D yang 0a%ib dira0at adalah penderita D6D yang mengalami dehidrasi berat (kehilangan cairan! Q1A berat badan normal. @era0atan ditn%kkan ntk memberikan terapi cairan dengan in-s kepada penderita tersebt.
@erbahan stats kesadaran penderita3 seperti bicara meraca3 tampak mengantk
ata gelisah.
@rodksi air seni (rine! men%adi lebih sedikit dan pekat. ekali lagi3 tidak ada keharsan mera0at sema penderita penyakit D6D. Hanya sepertiga dari selrh kass D6D yang mengalami syok.
1!. Pasien DHF bisa dira,at di r"mah apabia -
e%ala demam tinggi dan sakit kepala namn tidak disertai kega0atdarratan dan pemeriksaan %i torniCet negati- dengan : Jmlah kadar
elain it keadaan pasien :
$eterangan : 6ila %i torniCet negati- dengan Jmlah kadar
1#. Penyebab pasien dengan DHF meningga
@enyebab pasien DHF it meninggal apabila D6D berkembang men%adi demam berdarah denge yang disertai syok (denge shock syndrome ata D !. indrom syok adalah tingkat in-eksi virs denge yang terparah3 di mana pasien akan mengalami sebagian besar ata selrh ge%ala yang ter%adi pada penderita demam berdarah klasik dan demam berdarah denge disertai dengan kebocoran cairan di lar pemblh darah3 pendarahan parah3 dan syok (mengakibatkan tekanan darah sangat rendah!3 biasanya
setelah 2=* hari demam. <bh yang dingin3 slit tidr3 dan sakit di bagian pert adalah tanda=tanda a0al yang mm sebelm ter%adinya syok. )pabila ter%adi syok pada DHF hars segera diatasi (N menit!3 karena dapat meninggal dalam 1=2& %am. alah sat cara penatalaksanaan yang ditama pada pasien yang mengalami D adalah segera mengganti kehilangan cairan dan elektroklit karena ter%adi UleakageV plasma (kebocoran plasma! Hal yang hars dilakkan bila ter%adi syok antara lain : Hal pertama yang diingat pada penanganan D adalah syok hars segera diatasi
dan oleh karena it penggantian cairan intravaskler yang hilang hars segera dilakkan. @ada kass D cairan kristaloid adalah pilihan tama yang diberikan elain ressitasi cairan3 penderita %ga diberikan oksigen 2=& liter/menit.
@emberian cairan ini dipertahankan minimal 12=2& %am maksimal &+ %am setelah syok teratasi. @erl observasi ketat akan kemngkinan oedema par dan gagal %antng3 serta ter%adinya syok lang.
peri-er lengkap (D@B!3 hemostasis3 analisis gas darah3 kadar natrim3 kalim dan klorida3 serta rem dan kreatinin. elain it dilakkan pemeriksaan hematokrit dan trombosit secara teratr ntk mengetahi lebih cepat ter%adinya D agar lebih cepat mendapatkan penanganan berpa terapi cairan yang sesai. )pabila penanganan syok tidak adekat serta @rolonged shock (Q, menit! akan menyebabkan hipoksia berat3 menimblkan asidosis metabolic serta memic D>4 sehingga
ter%adi
perdarahan
hebat.
$omplikasi
tersebt
yang
nantinya
akan
menyebabkan kematian pada pasien DHF disertai D. $arena seringnya ter%adi perdarahan dan syok maka pada penyakit ini angka kematiannya ckp tinggi3 oleh karena it setiap @enderita yang didga menderita @enyakit Demam 6erdarah dalam tingkat yang manapn hars segera diba0a ke dokter ata mah akit3 mengingat se0akt=0akt dapat mengalami syok / kematian. )dapn tanda dan ge%ala D antara lain :
$lit pcat3 dingin3 dan lembab tertama pada %ari tangan3 kaki3 dan hidng. @ada
kk ter%adi cyanosis (kebiran!3 hal ini disebabkan oleh sirklasi yang ins-isien (berarti ketidakmampan ntk men%alankan -ngsinya secara memadai! sehingga meningkatkan aktivitas simpatiks secara re-lek. )nak yang semla re0el3 cengeng3dan gelisah lambat lan kesadaannya menrn
men%adi apatis3 sopo3 bahkan coma. Hal ini ter%adi karena kegagalan sirklasi serebral. @erbahan nadi3 baik -rekensi mapn amplitdonya. adi men%adi cepat dan
lembt sampai tidak teraba oleh karena kolap sirklasi.
renalis.
1%. Pasien DHF yang dira,at di / boeh p"ang saat
ata asites
1&. 0asaah kepera,atan penderita DHF
1. Hipertermi berhbngan dengan penyakit3 peningkatan metabolism3 dan dehidrasi ditandai dengan kenaikan sh tbh diatas rentang normal3 klit kemerahan3 klit teraba panas/ hangat
2. De-isit Eolme 4airan berhbngan dengan kehilangan volme cairan secara akti-3 kegagalan mekanisme pengatran ditandai dengan pasien mengelh has3 penrnan tgor klit3 membrane mkosa kering #. $elemahan berhbngan dengan stats penyakit ditandai dengan pasien tampak les3 krang energy3 peningkatan kelhan -isik. &. 7al berhbngan dengan iritasi gaster ditandai dengan melaporkan mal '. @$ @endarahan
1'. T"$"an pera,atan pasien di r"mah sakit 7encegah ter%adinya pendarahan massi- pada pasien. @endarahan massi- pada
pasien dapat menyebabkan ter%adinya syok hipovolemik hingga kematian. Jika Ht belm trn (HtQ&A!3 berikan darah dalam volme kecil 1ml/$g66. )pabila tampak perdarahan masi-3 berikan darah segar 2ml/$g66 dan lan%tkan cairan kristaloid 1ml/$g66/%am. 7eningkatkan %mlah trombosit pasien diatas '. per mm#. @enrnan
%mlah trombosit pada pasien dapat menyebabkan ter%adinya pendarahan pada tbh yang dapat berlan%t hingga menyebabkan ter%adinya pendarahan massi-3 D>43 hingga syok hipovolemik. 4ara ntk meningkatkan %mlah trombosit ada bermacam K macam3 diantaranya dengan mengonsmsi air rebsan dan %amb bi%i. 7enrt penelitian yang dilakkan oleh niversitas airlangga3 dan %amb bi%i mengandng Cercentin dari golongan -lavonoid it e-ekti- secara cepat menaikan %mlah trombosit melali mekanisme peningkatan %mlah sitokin. Didalam tbh sitokin berperan meningkatkan kekenyalan pemblh darah sekaligs mengakti-kan sistem pembekan darah. 7encegah ter%adinya komplikasi pada pasien. $omplikasi yang mngkin mncl
pada pasien D6D diantaranya : •
5nse-alopati Denge @ada mmnya
ense-alopati ter%adi
sebagai
komplikasi syok yang
berkepan%angan dengan pendarahan3 tetapi dapat %ga ter%adi pada D6D yang tidak disertai syok. anggan metabolik seperti hipoksemia3 hiponatremia3 ata perdarahan3 dapat men%adi penyebab ter%adinya ense-alopati. 7elihat ense-alopati D6D bersi-at sementara3 maka kemngkinan dapat %ga disebabkan oleh trombosis pemblh darah Kotak3 sementara sebagai akibat
dari koaglasi intravasklar yang menyelrh. Dilaporkan bah0a virs denge dapat menembs sa0ar darah=otak. Dikatakan pla bah0a keadaan ense-alopati berhbngan dengan kegagalan hati akt. @ada ense-alopati cenderng ter%adi dem otak danalkalosis3 maka bila syok telah teratasi cairan diganti dengan cairan yang tidak mengandng H4#= dan%mlah cairan hars segera dikrangi. Bartan laktat ringer dektrosa segera ditkar dengan lartan a4l (3,A! : glkosa ('A! T 1:#. Intk mengrangi dem otak diberikan de;ametason 3' mg/kg 66/kali tiap + %am3 tetapi bila terdapat perdarahan salran cerna sebaiknya kortikosteroid tidak diberikan. 6ila terdapat dis-ngsi hati3 maka diberikan vitamin $ intravena #= 1 mg selama # hari3 kadar gla darah disahakan Q + mg. 7encegah ter%adinya peningkatan tekanan intrakranial dengan mengrangi %mlah cairan (bila perl diberikan diretik!3 koreksi asidosis dan elektrolit. @era0atan %alan na-as dengan pemberian oksigen yang adekat. Intk mengrangi prodksi amoniak dapat diberikan neomisin dan laktlosa. Isahakan tidak memberikan obat=obat yang tidak diperlkan (misalnya antasid3 anti mntah! ntk mengrangi beban detoksi-ikasi obat dalam hati.
$elainan gin%al agal gin%al akt pada mmnya ter%adi pada -ase terminal3 sebagai akibat dari syok yang tidak teratasi dengan baik. Dapat di%mpai sindrom remik hemolitik 0alapn %arang. Intk mencegah gagal gin%al maka setelah syok diobati dengan menggantikan volme intravasklar3 penting diperhatikan apakah benar syok telah teratasi dengan baik. Diresis merpakan parameter yang penting dan mdah diker%akan ntk mengetahi apakah syok telah teratasi. Diresis disahakan Q 1 ml / kg berat badan/%am. Oleh karena bila syok belm teratasi dengan baik3 sedangkan volme cairan telah dikrangi dapat ter%adi syok berlang. @ada keadaan syok berat sering kali di%mpai acte tblar necrosis3 ditandai penrnan %mlah rin dan peningkatan kadar rem dan kreatinin.
•
Oedema par
Oedema par adalah komplikasi yang mngkin ter%adi sebagai akibat pemberian cairan yang berlebihan. @emberian cairan pada hari sakit ketiga sampai kelima sesai pandan yang diberikan3 biasanya tidak akan menyebabkan dem par oleh karena perembesan plasma masih ter%adi.
Dehidrasi
•
@endarahan
•
Jmlah platelet yang rendah
•
Hipotensi
•
6radikardi
•
$ersakan hati @embesaran hati pada mmnya dapat ditemkan pada permlaan penyakit3 bervariasi dari hanya sekedar dapat diraba (%st palpable! sampai 2=& cm di ba0ah lengkng iga kanan3 dera%at pembesaran hati tidak se%a%ar dengan beratnya penyakit. Intk menemkan pembesaran hati 3hars dilakkan perabaan setiap hari. yeri tekan di daerah hati sering kali ditemkan dan pada sebagian kecil kass dapat disertai ikters. yeri tekan di daerah hati tampak %elas pada anak besar dan ini berhbngan dengan adanya perdarahan.'
•
anggan nerogik (ke%ang3 ensephalopati!
7engantisipasi ter%adinya syok pada pasien. Hal ini dapat dilakkan dengan : •
@asien DD dapat berobat %alan dan tidak perl dira0at. @ada -ase demam pasien dian%rkan : -
-
Obat antipiretik ata kompres hangat diberikan apabila diperlkan. Intk menrnkan sh men%adi #+3'o4.
-
)pabila pasien tidak dapat minm ata mntah ters=manars3 sebaiknya berikan in-s a4l 3, A : Dekstrosa ' A (1:#!. @asang tetesan rmatan sesai dengan berat badan.
-
@eriksa Hb3 Ht dan trombosit tiap =12 %am. )pabila telah ter%adi perbaikan klinis dan laboratoris3 pasien dapat diplangkan3 namn bila kadar Ht meningkat dan trombosit cendrng menrn maka in-s cairan ditkar
dengan
inger
Baktat
(B!
dan
lan%tkan
dengan
penetalaksanaan D6D Dera%at >> dengan peningkatan hemokonsentrasi Q 2A. •
D6D Dera%at >> dengan @eningkatan Hemokonsentrasi Q 2A : -
@ada saat pasien datang3 berikan cairan kristaloid inger Baktat/inger )setat/a4l 3,A ata Dekstrosa 'A dalam B/a4l 3,A = *ml/$g66/%am. 7onitor tanda vital3 kadar Ht dan trombosit tiap %am.
-
)pabila selama observasi keadaan mm membaik3 tekanan darah dan nadi stabil3 diresis ckp3 Ht cendrng menrn minimal dalam 2 pemeriksaan
bertrt=trt
maka
tetesan
dkrangi
me%adi
'ml/$g66/%am. 6ila dalam observasi selan%tnya tetap stabil krangi tetesan men%adi #ml/$g66/%am3 kemdian evalasi 12=2& %am bila stabil dalam 2&=&+ %am cairan dihentikan. -
epertiga kass %ath dalam keadaan syok3 bila keadaan klinis tidak ada perbaikan3 gelisah3 na-as dan nadi cepat3 diresis krang dan Ht meningkat maka naikkan tetes men%adi 1ml/kg66/%am. 6ila dalam 12 %am belm ada perbaikan klinis naikkan men%adi 1'ml/$g66/%am dan evalasi 12%am lagi. )pabila na-as lebih cepat3 Ht naik dan tekanan nadi 2mmHg3 nadi kat3 krangi tetesan %adi 1ml/$g66/%am. @ertahankan sampai 2& %am ata klinis membaik dan Ht trn 1ml/$g66/%am dan pemeriksaan Ht dan trombosit &= %am sampai keadaan membaik.
•
6ila syok belm teratasi dan Ht belm trn (HtQ&A!3 berikan darah dalam volme kecil 1ml/$g66. )pabila tampak perdarahan masi-3 berikan darah segar 2ml/$g66 dan lan%tkan cairan kristaloid 1ml/$g66/%am. elain ressitasi cairan3 penderita %ga diberikan oksigen 2=& liter/menit. @emberian
cairan ini dipertahankan minimal 12=2& %am maksimal &+ %am setelah syok teratasi. @erl observasi ketat akan kemngkinan oedema par dan gagal %antng3 serta ter%adinya syok lang 7engrangi -aktor resiko kematian pada pasien.
Faktor resiko kematian pada
pasien akan tinggi apabila telah ter%adi syok pada pasien dan tidak mendapatkan penanganan yang baik ntk pasien.
1(. Tindakan kepera,atan yang diak"kan "nt"k mera,at pasien DHF
Dia%nosa FatiCe
!nter&ensi 5nergy 7anagement •
7onitor respon kardiorespirasi terhadap aktivitas (takikardi3 disritmia3 dispne3 diaphoresis3 pcat3 tekanan hemodinamik dan %mlah respirasi!
•
7onitor dan catat pola dan %mlah tidr pasien
•
7onitor lokasi ketidaknyamanan ata nyeri selama bergerak dan aktivitas
•
7onitor intake ntrisi
•
7onitor pemberian dan e-ek samping obat depresi
•
>nstrksikan pada pasien ntk mencatat tanda= tanda dan ge%ala kelelahan
•
)%arkan tehnik dan mana%emen aktivitas ntk mencegah kelelahan
•
Jelaskan pada pasien hbngan kelelahan dengan proses penyakit
•
$olaborasi
dengan
ahli
giLi
tentang
cara
meningkatkan intake makanan tinggi energi •
Dorong pasien dan kelarga mengekspresikan perasaannya
•
4atat aktivitas yang dapat meningkatkan kelelahan
•
)n%rkan pasien melakkan yang meningkatkan relaksasi (membaca3 mendengarkan msik!
•
•
$ekrangan volme cairan
6atasi stimlasi lingkngan ntk mem-asilitasi
relaksasi Flid 7onitoring •
•
kemngkinan
ketidakseimbangan
-aktor
cairan
resiko
(hipertermia3
dari terapi
diretik3 kelainan renal3 gagal %antng3 diaporesis3 dis-ngsi hati! •
7onitor berat badan
•
7onitor serm dan elektrolit rine
•
7onitor serm dan osmolaritas rine
•
7onitor 6@3 H3
•
7onitor tekanan darah orthostatik dan perbahan irama %antng
•
7onitor parameter hemodinamik invasi-
•
4atat secara akrat intake dan otpt
•
7onitor membran mkosa dan trgor klit3 serta rasa has
•
7onitor 0arna dan %mlah
Flid 7anagement •
@ertahankan posisi tirah baring selama masa akt
•
$a%i adanya peningkatan JE@3 edema dan asites
•
•
6at %ad0al maskan cairan
•
7onitor intake ntrisi
•
7onitor <
•
@anta
halaran
rine
(karakteristik3
kran! •
$eseimbangan cairan secara 2& %am
0arna3
•
@anta albmin serm
$a%i trgor klit
Hipertermia
•
7onitor minimal tiap 2 %am
•
encanakan monitoring sh secara kontiny
•
7onitor
•
7onitor 0arna dan sh klit
•
7onitor tanda=tanda hipertermi dan hipotermi
•
•
elimti
pasien
ntk
mencegah
hilangnya
kehangatan tbh •
)%arkan pada pasien cara mencegah keletihan akibat panas
•
Disksikan tentang pentingnya penagtran sh dan kemngkinan e-ek negati- dari kedinginan
•
6eritahakan tentang indikasi ter%adinya keletihan dan penanganan emergency yang diperlkan
•
)%arkan indikasi dari hipotermi dan penanganan yang diperlkan
•
6erikan antipiretik %ika perl
Fever
7onitor sh sesering mngkin
•
7onitor >B
•
Bakkan monitoring sh secara kontiny
•
7onitor 0arna dan sh klit
•
7onitor tekanan darah3 nadi dan
•
7onitor penrnan tingkat kesadaran
•
7onitor 643 Hb dan Ht
•
7onitor inpt dan otpt monitor keabnormalan elektrolit
•
7onitor adanya aritmia
•
7onitor ketidakseimbangan asam basa
•
6erikan antipiretik
•
6erikan pengobatan ntk mengatasi penyebab demam
asea
•
elimti pasien
•
Bakkan tepid sponge
•
6erikan cairan >E
•
$ompres pada lipatanpaha dan ketiak
•
•
6erikan pengobatan ntk mencegah pasien
menggigil Flid 7anagement •
@encatatan intake otpt secara akrat
•
7onitor stats ntrisi
•
7onitor stats hidrasi ($elembaban membran mkosa3 vital sign adekat!
•
)n%rkan ntk makan pelan=pelan
•
Jelaskan ntk menggnakan napas dalam ntk menekan re-lek mal
•
6atasi minm 1 %am sebelm3 1 %am sesdah dan selama makan
•
>nstrksikan ntk menghindari ba makanan yang menyengat
@$ @erdarahan
•
6erikan terapi >E kala perl
•
$elola pemberian anti emetik. 7onitor tanda=tanda penrnan trombosit yang
•
disertai tanda klinis. •
)n%rkan pasien ntk banyak istirahat (bedrest!
•
6erikan pen%elasan kepada klien dan kelarga ntk melaporkan %ika ada tanda perdarahan seperti : hematemesis3 melena3 epistaksis.
•
)ntisipasi adanya perdarahan : gnakan sikat gigi yang lnak3 pelihara kebersihan mlt3 berikan tekanan '=1 menit setiap selesai ambil darah.
•
$olaborasi3 monitor trombosit setiap hari.
2*. ang har"s diobservasi dan dimonitoring "nt"k mengetah"i perkembangan dan mencegah ter$adinya kompikasi yait" -
ata 1 sendok makan tiap ' menit. Obat )ntipiretik diberikan bila sh Q #+3'o4. )pabila pasien tidak dapat minm ata mntah ters=manars3 sebaiknya berikan
in-s a4l 3, A : Dekstrosa ' A (1:#!. @asang tetesan rmatan sesai dengan berat badan. @eriksa Hb3 Ht dan trombosit tiap =12 %am. )pabila telah ter%adi perbaikan klinis
dan laboratoris3 pasien dapat diplangkan3 namn bila kadar Ht meningkat dan trombosit cendrng menrn maka in-s cairan ditkar dengan inger Baktat (B! dan lan%tkan dengan penetalaksanaan D6D Dera%at >> dengan peningkatan hemokonsentrasi Q 2A. DD Dera7at !! den%an Penin%#atan -eo#onsentrasi > 20? = @ada saat
pasien datang3 berikan cairan kristaloid inger Baktat/inger
)setat/a4l 3,A ata Dekstrosa 'A dalam B/a4l 3,A =*ml/$g66/%am. 7onitor tanda vital3 kadar Ht dan trombosit tiap %am.
)pabila selama observasi keadaan mm membaik3 tekanan darah dan nadi
stabil3 diresis ckp3 Ht cendrng menrn minimal dalam 2 pemeriksaan bertrt=trt maka tetesan dkrangi me%adi 'ml/$g66/%am. 6ila dalam observasi selan%tnya tetap stabil krangi tetesan men%adi #ml/$g66/%am3 kemdian evalasi 12=2& %am bila stabil dalam 2&=&+ %am cairan dihentikan. epertiga kass %ath dalam keadaan syok3 bila keadaan klinis tidak ada
perbaikan3 gelisah3 na-as dan nadi cepat3 diresis krang dan Ht meningkat maka naikkan tetes men%adi 1ml/kg66/%am. 6ila dalam 12 %am belm ada perbaikan klinis naikkan men%adi 1'ml/$g66/%am dan evalasi 12%am lagi. )pabila na-as lebih cepat3 Ht naik dan tekanan nadi N 2 mmHg maka berikan cairan koloin 2= # ml/$g66/%am3 nam bila Ht menrn3 berikan trans-si darah segar 1ml/$g66/%am3 6la keadaan membaik berikan cairan sesai btir 2. DD Dera7at !!! dan !. atau #asus Sindro Syo# Den%ue (SSD) = egera
in-s kristaloid (inger Baktat3inger )setat3 ata a4l 3'A!
2ml/$g66 dalam 0akt # menit (6ols! dan Oksige 2 liter/menit. Intk D berat (Dera%at >E! berikan B dan 2 ml/$g66/%am dan kolod. Observasi tensidan nadi tiap 1' menit3 Ht dan trombosit tiap &= %am. @eriksa elektrolit dan gla darah. etelah # menit syok belm teratasi3 lan%tkan l 2ml/$g66 dan tambah
plasma (-resh FroLen plasma! ata koloid (Dekstran &! sebanyak 1= 2ml/$g663 maksimal #ml/$g66. Observasi keadaan mm dan tanda vital tiap 1' menit dan periksa Ht3 trombosit tiap &= %am. $oreksi asidosis3 elektrolit dan gla darah. 6ila syok teratasi serta Hb/Ht trn3 tek nadi Q2mmHg3 nadi kat3 krangi
tetesan %adi 1ml/$g66/%am. @ertahankan sampai 2& %am ata klinis membaik dan Ht trn N&A. Bal trnkan cairan *ml/$g66 hingga klinis dan Ht stabil3 kemdian secara bertahap trnkan 'ml hingga #ml/$g66/%am. Dian%rkan pemberian cairan tidak lebih &+ %am setelah syok teratasi. Obsrvasi klinis3 tanda vital3 tiap %am3 sahakan rin Q1ml/$g66/%am dan pemeriksaan Ht dan trombosit &= %am sampai keadaan membaik. 6ila syok belm teratasi dan Ht belm trn (HtQ&A!3 berikan darah dalam
volme kecil 1ml/$g66. )pabila tampak perdarahan masi-3 berikan darah segar 2ml/$g66 dan lan%tkan cairan kristaloid 1ml/$g66/%am.
21. Ha yang penting daam pera,atan pasien DHF adaah mana$ement cairan karena
@ada dasarnya terapi D6D adalah bersi-at sporti- dan simtomatis. @enatalaksanaan dit%kan ntk mengganti kehilangan cairan akibat kebocoran plasma dan memberikan terapi sbstitsi komponen darah bilamana diperlkan. Dalam pemberian terapi cairan3 hal terpenting yang perl dilakkan adalah pemantaan baik secara klinis mapn laboratoris. @roses kebocoran plasma dan ter%adinya trombositopenia pada mmnya ter%adi antara hari ke & hingga se%ak demam berlangsng. @ada hari ke=* proses kebocoran plasma akan berkrang dan cairan akan kembali dari rang interstitial ke intravasklar.
Jenis @airan •
$ristaloid (ringer laktat3 ringer asetat3 cairan salin!
•
$oloid (De;tran & dan plasma!
HO mengan%rkan terapi kristaloid sebagai cairan standar pada terapi D6D karena dibandingkan dengan koloid3 kristaloid lebih mdah didapat dan lebih mrah.
Jenis
cairan
yang
ideal
yang
sebenarnya
dibthkan
dalam
penatalaksanaan antara lain memiliki si-at bertahan lama di intravasklar3 aman dan relati- mdah diekskresi3 tidak menggangg sistem koaglasi tbh3 dan memiliki e-ek alergi yang minimal. ecara mm3 penggnaan kristaloid dalam tatalaksana D6D aman dan e-ekti-. 6eberapa e-ek samping yang dilaporkan terkait dengan penggnaan kristaloid adalah edema3 asidosis laktat3 instabilitas hemodinamik dan hemokonsentrasi. $ristaloid memiliki 0akt bertahan yang singkat di dalam pemblh darah. . @emberian lartan B secara bols (2 ml/kg 66! akan menyebabkan e-ek penambahan volme vasklar hanya dalam 0akt yang singkat sebelm
didistribsikan ke selrh kompartemen interstisial (ekstravasklar! dengan perbandingan 1:#3 sehingga dari 2 ml bols tersebt dalam 0akt sat %am hanya ' ml yang tetap berada dalam rang intravasklar dan 1' ml mask ke dalam rang interstisial. amn demikian3 dalam aplikasinya terdapat beberapa kentngan penggnaan kristaloid antara lain mdah tersedia dengan harga ter%angka3 komposisi yang menyerpai komposisi plasma3 mdah disimpan dalam temperatr rang3 dan bebas dari kemngkinan reaksi ana-ilaktik. Dibandingkan cairan kristaloid3 cairan koloid memiliki beberapa kengglan yait: pada %mlah volme yang sama akan didapatkan ekspansi volme plasma (intravasklar! yang lebih besar dan bertahan ntk 0akt lebih lama di rang intravasklar. Dengan kelebihan ini3 diharapkan koloid memberikan oksigenasi %aringan lebih baik dan hemodinamik ter%aga lebih stabil. 6eberapa kekrangan yang mngkin didapatkan dengan penggnaan koloid yakni risiko ana-ilaksis3 koaglopati3 dan biaya yang lebih besar. amn beberapa %enis koloid terbkti memiliki e-ek samping koaglopati dan alergi yang rendah (contoh: hetastarch!. @enelitian cairan koloid dibandingkan kristaloid pada sindrom ren%atan denge (D! pada pasien anak dengan parameter stabilisasi hemodinamik pada 1 %am pertama ren%atan3 memberikan hasil sebanding pada keda %enis cairan. ebah penelitian lain yang menilai e-ektivitas dan keamanan penggnaan koloid pada penderita de0asa dengan D6D dera%at 1 dan 2 di >ndonesia telah selesai dilakkan3 dan dalam proses pblikasi.
Julah @airan Jmlah cairan yang diberikan sangat bergantng dari banyaknya kebocoran plasma yang ter%adi serta seberapa %ah proses tersebt masih akan berlangsng. @ada kondisi D6D dera%at 1 dan 23 cairan diberikan ntk kebthan rmatan (maintenance! dan ntk mengganti cairan akibat kebocoran plasma. ecara praktis3 kebthan rmatan pada pasien de0asa dengan berat badan ' kg3 adalah sebanyak krang lebih 2 ml/2& %am9 sedangkan pada kebocoran plasma yang ter%adi seba=nyak 23'='A dari berat badan sebanyak 1'=# ml/2& %am. Jadi secara rata=rata kebthan cairan pada D6D dengan hemodinamik yang stabil adalah antara #=' ml/2& %am. amn demikian3 pemantaan kadar hematokrit perl dilakkan ntk menilai apakah hemokonsentrasi masih berlangsng dan apakah %mlah cairan a0al yang diberikan sdah ckp ata
masih perl ditambah. @emantaan lain yang perl dilakkan adalah kondisi klinis pasien3 stabilitas hemodinamik serta diresis. @ada D6D dengan kondisi hemodinamik tidak stabil (dera%at # dan &! cairan diberikan secara bols ata tetesan cepat antara =1 mg/kg berat badan3 dan setelah hemodinamik stabil secara bertahap kecepatan cairan dikrangi hingga kondisi benar=benar stabil .@ada kondisi di mana terapi cairan telah diberikan secara adekat3 namn kondisi hemodinamik belm stabil3 pemeriksaan kadar hemoglobin dan hematokrit perl dilakkan ntk menilai kemngkinan ter%adinya perdarahan internal.
22. ika pasien yang terdiagnosis DHF dan boeh dira,at di r"mah a. Ed"kasi yang diberikan "nt"k pasien dan ke"arga "nt"k pera,atan di r"mah
@asien yang mamp mentoleransi keadekatan volme cairan oral dan kelaran rine minimal tiap %am3 dan tidak memiliki tanda peringatan tertama saat demam trn. @asien ra0at %alan hars diperiksa perkembangan penyakitnya (menrnnya sel darah ptih3 penrnan sh tbh3 dan adanya tanda bahaya! sampai pasien kelar dari masa kritis. @asien dengan hematokrit stabil dapat diperbolehkan plang setelah disarankan ntk plang kembali ke rmah sakit segera %ika berkembang men%adi tanda=tanda peringatan dan bersedia memenhi rencana tindakan sebagai berikt : 7emathi maskan rehidrasi oral3 %s bah dan cairan lain yang mengandng
elektrolit dan gla ntk mengembalikan kehilangan cairan akibat demam dan mntah. 7askan cairan oral yang ckp didapatkan ntk mengrangi angka hospitalisasi. )n%rkan ntk tirah baring 6eri paracetamol ntk demam yang tinggi %ika pasien tidak merasa nyaman.
>nterval pemberian paracetamol hars tidak krang dari %am. $ompres hangat %ika pasien masih demam tinggi3 %angan memberikan asetil salisilat dan asam (aspirin!3 ibpro-en3 ata non steroid anti in-lasami agen ()>D! sebab obat tersebt dapat memperparah gastritis ata perdarahan. )setil salisilat (aspirin! dapat menyebabkan eyeVs yndrom.
b. Pasien har"s diba,a ke tempat peayanan kesehatan saat
yeri abdomen yang berat 7ntah persisten 5kstremitas dingin dan lembab Batergi ata gelisah @erdarahan (misalnya: hitam dan ada stolselnya ata seperti kopi pada
mntahnya!
23. Peran pasien ke"arga dan masyarakat daam pencegahan dan penanganan ke$adian DHF di ingk"ngan tempat tingga
Ipaya masyarakat dalam pencegahan penyakit D6D dapat dilakkan secara individ ata perorangan dengan %alan meniadakan sarang nyamk dalam rmah. 4ara terbaik adalah pemasangan kasa penolak nyamk. 4ara lain yang dapat dilakkan ialah : 7enggnakan
mosCito repellent (anti nyamk oles! dan insektisida dalam
bentk spray 7enangkan air panas pada saat bak mandi berisi air sedikit 7emberikan cahaya matahari langsng lebih banyak kedalam rmah 7engganti air vas bnga dan tempat minm brng minimal semingg sekali. 7emperbaiki salran dan talang air yang tidak lancar/rsak. 7entp
lbang=lbang pada potongan bamb/pohon dengan tanah dan
mengeringkan air yang ada di penampngan alami seperti air diantara pelepah pisang. 6bhkan bbk pembnh %entik nyamk ()bate! di tempat=tempat yang slit
dikras ata di daerah yang slit air. @elihara ikan pemakan %entik nyamk seperti ikan kepala timah3 ikan cpang dan
ikan nila. 7emasang ka0at kasa dan tidr menggnakan kelamb. @encahayaan dan ventilasi di dalam rangan hars memadai karena nyamk ini
senang hinggap di kamar yang gelap. Jangan biasakan menggantng pakaian karena nyamk aedes aegypti senang
hinggap di benda=benda yang tergantng di dalam rmah seperti gordyn3 ba%/pakaian dll.
7enghindari gigitan nyamk dengan menggnakan obat nyamk (bakar3oles3
elektrik dll! ntk mencegah gigitan nyamk. )kti-itas menggigit nyamk aedes aegypty biasanya dari pagi sampai petang (siang hari! dengan pncak akti-itas antara %am ,.=1. dan %am 1.=1*.. $arena it %ika anda bepergian tertama ke tempat yang tinggi kass D6D sebaiknya memakai celana dan ba% lengan pan%ang dan memakai lotion anti nyamk. @engasapan/-ogging dengan menggnakanmal athion dan- enthion yang bergna
ntk mengrangi kemngkinan penlaran aides aegypti sampai batas tertent. 7emberikan bbk abate (temephos! pada tempat=tempat penampngan air
seperti gentong air3 vas bnga3 kolam dan lain=lain. Bangkah=langkah #7 : 7engras dan menyikat dinding tempat penampngan air seperti bak mandi/43
drm3 penampngan air )43 $lkas dll semingg sekali. 7entp rapat=rapat tempat penampngan air seperti gentong air/tempayan3
tempat air sci/tirta3 dll. 7engbr ata menyingkirkan barang=barang bekas yang dapat menampng air
h%an seperti kaleng bekas3 ban bekas3 botol bekas3 dll @eningkatan partisipasi masyarakat adalah sat proses di mana individ3 kelarga3 dan masyarakat dilibatkan dalam perencanaan dan pelaksanaan pemberantasan vektor di rmahnya. @eningkatan partisipasi masyarakat menmbhkan berbagai pelang yang memngkinkan
selrh
anggota
masyarakat
secara
akti-
berkontribsi
dalam
pembangnan (Depkes >3 2'!. @artisipasi masyarakat adalah ikt sertanya selrh anggota masyarakat dalam memecahkan permasalahan=permasalahan masyarakat tersebt. @artisipasi masyarakat di bidang kesehatan berarti keiktsertaan selrh anggota
masyarakat
dalam
memecahkan
masalah
kesehatan
mereka
sendiri
(otoatmod%o3 2'! @eningkatan partisipasi masyarakat dapat dilakkan dengan menn%kkan perhatian dan kepedlian kepada masyarakat3 memprakarsai dialog lintas sektoral secara berkelan%tan3 menciptakan rasa memiliki terhadap program yang sedang ber%alan3 penylhan kesehatan dan memobilisasi serta membat sat mekanisme yang mendkng kegiatan masyarakat (Depkes >3 2':!. @artisipasi masyarakat dalam tingkat individ dapat dilakkan dengan mendorong ata mengan%rkan dalam kegiatan @ dan perlindngan diri secara memadai. @elaksanaan kampanye kebersihan yang intensi- dengan berbagai cara merpakan paya di tingkat masyarakat. 7emperkenalkan
program pemberantasan D6D pada anak sekolah dan orang ta3 menga%ak sektor s0asta dalam program pemberantasan virs denge3 menggabngkan kegiatan pemberantasan berbagai %enis penyakit yang disebabkan serangga dengan program pemberantasan D6D agar memperoleh hasil yang maksimal. elain it peran partisipasi masyarakat dapat ditingkatkan dengan pemberian insenti- seperti pemberian kelamb ata bbk abate secara gratis bagi yang berperan akti- (oegi%anto3 2!. Ke9i7a#an Peerintah 6ila dilihat dari aspek sistem kebi%akan dalam peningkatan dera%at kesehatan melali pemberantasan penyakit D6D maka ada tiga elemen3 bahkan ada empat elemen yang mencakp hbngan timbal balik dan mempnyai andil di dalam kebi%akan karena memang mempengarhi dan saling dipengarhi oleh sat keptsan ($oban3 2'!. )dapn elemen tersebt antara lain adalah : $ebi%akan pblik (Indang=Indang/@eratran3 $eptsan yang dibat oleh 6adan
dan @e%abat @emerintah!. @elak kebi%akan (kelompok 0arga negara3 partai politik3 agen=agen pemerintah3
pemimpin terpilih!. Bingkngan kebi%akan (geogra-i3 bdaya3 politik3 strktral sosial dan ekonomi!. asaran kebi%akan (masyarakat!.
5lemen=elemen tersebt secara skematis dapat dilihat pada gambar di ba0ah ini:
e%alan dengan teori sistem kebi%akan maka keberhasilan program pemberantasan virs Denge
sangat didkng dengan pembatan peratran perndang=ndangan tentang
penyakit menlar dan 0abah. @erndang=ndangan ini memberikan 0e0enang kepada petgas kesehatan ntk mengambil tindakan yang diperlkan saat ter%adi 0abah ata $B6 di masyarakat ($oban3 2'!.
@enysnan ndang=ndang hars mempertimbangkan komponen penting dalam program pencegahan dan penga0asan virs Denge dan nyamk )edes aegypti3 yait mengka%i lang dan mengevalasi e-ekti-itas ndang=ndang3 dirmskan berdasarkan perndang=ndangan
sanitasi
yang
telah
diatr
oleh
Departemen
$esehatan3
menggabngkan ke0enangan daerah sebagai pelaksana3 mencerminkan koordinasi lintas sektor3 mencakp selrh aspek sanitasi lingkngan3
mencerminkan kerangka
administrasi hkm yang ada dalam konteks administrasi secara nasional dan sosialisasi ndang=ndang kepada masyarakat. Di >ndonesia kelompok ker%a pemberantasan D6D disebt dengan @O$J))B D6D dan @O$J) D6D tingkat Desa/$elrahan ($oban3 2'!. Diharapkan perilak masyarakat akan berbah %ika ada peratran dan kepastian hkm (la0 en-orcement! yang mengikat dan me0a%ibkan setiap anggota masyarakat ntk melakkan paya=paya pencegahan penyakit D6D di lingkngan kelarga dan masyarakat. )pabila dilanggar akan dikenakan sanksi/hkman yang sesai dengan peratran yang berlak ($oban3 2'!.
Da)tar P"staka http://000.mitrakelarga.com/gading/tatalaksana=demam=denge=demam=berdarah=denge/ HO.Demam 6erdarah Denge: Diagnosis3 pengobatan3 pencegahan3 dan pengendalian. Jakarta: 54
)nonim.211. http://kesehatan masyarakat /211/11/paya=pencegahan=demam=berdarah= dbd.html. diakses tanggal # Janari 21#
http://000.eCator=ne0s.com/tama/21211#/dari=*=ke=+=kass=bdb
http://dehever.blogspot.com/2,/12/epidemiologi=dh-.html
http://ainicahayamata.0ordpress.com/nrsing=only/kepera0atan=medikal=bedah=kmb/askep= denge=hemoragic=-ever=dh-/
http://caldok.blogspot.com/21/&/denge=hemorrhagic=-ever.html
http://a-ghanas.com/perinsip=mm=pengobatan=penyakit=dbd/
http://000.google.co.id/rl?saTt8rctT%8CTde-inisi A2dh-8sorceT0eb8cdT18vedT44sWF%))8rlThttp://repository.s.ac.id/bitstream/12 #&'*+,/21'&/&/4hapter A2'2>>.pd-8eiThm
HO. Denge Hemorrhagic Fever : diagnosis3 treatment3 prevention and control. eneva3 1,,*.
HO. idelines -or treatment o- denge -ever/denge hemorrhagic -ever in small hospitals. e0 Delhi3 1,,,