Makalah Daurah Musliman X - Ringkasan Menuntut Ilmu Jalan Menuju Syurga

MAKALAH : MENUNTUT ILMU JALAN MENUJU SURGA ADAB-ADAB MENUNTUT ILMU Oleh: Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas

Pendahuluan Seti Setiap ap Musl Muslim im dan Musl Muslim imah ah dipe diperi rint ntah ahkan kan untu untuk k menu menunt ntut ut ilmu ilmu karen karena a deng dengan an menu menunt ntut ut ilmu ilmu mere mereka ka akan akan meng menget etah ahui ui tent tentan ang g agama Islam yang bersumber dari Al-Qur-an dan As-Sunnah. Seorang Musl Muslim im tida tidak k akan akan bisa bisa mela melaks ksana anakan kan agam agaman anya ya deng dengan an benar benar,, kecuali dengan belajar Islam yang benar berdasarkan Al-Qur-an dan As-Sunnah menurut pemahaman Salafush Shalih. Agama Islam adalah agama ilmu dan amal karena Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam diutus dengan membawa ilmu dan amal shalih. Allah Subhanahu wa Ta 'ala berfirman: "Dia-lah Dia-lah yang mengutus Rasul-Nya Rasul-Nya dengan membawa membawa petunjuk petunjuk dan agama yang hak agar dimenangkan-Nya terhadap semua agama. Dan cukuplah Allah sebagai saksi." saksi." (QS. Al-Fath: 28) Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Barangsiapa yang melapangkan satu kesusahan dunia dari seorang mukmin mukmin,, maka maka All Allah ah melap melapang angkan kan dariny darinya a satu satu kesusa kesusahan han di hari hari Kiamat. Barangsiapa memudahkan (urusan) atas orang yang kesulitan, maka Allah memudahkan atasnya di dunia dan akhirat. Barangsiapa menutupi (aib) seorang muslim, maka Allah menutupi (aib)nya di dunia dan dan akhi akhira rat. t. Alla Allah h sena senant ntia iasa sa meno menolo long ng hamb hamba a sela selama ma hamb hamba a tersebut senantiasa menolong saudaranya. Barangsiapa yang meniti suatu jalan untuk mencari ilmu, maka Allah memudahkan untuknya jalan jalan menuju menuju Surga. Surga. Tidakl Tidaklah ah suatu suatu kaum berkumpu berkumpull di salah salah satu satu rumah Allah (masjid) untuk membaca Kitabullah dan mempelajarinya di antara mereka, melainkan ketenteraman turun atas mereka, rahmat meliputi mereka, Malaikat mengelilingi mereka, dan Allah menyanjung mereka mereka di tengah para Malaikat Malaikat yang berada berada di sisi-Nya. Barangsiapa Barangsiapa yang lambat amalnya, maka tidak dapat dikejar dengan nasabnya. nasa bnya."" [Hadits shahih: Diriwayatkan oleh Muslim (no. 2699), Ahmad (1I/252, 325), Abu Dawud (no. 3643), At Tirmidzi (no. 2646), Ibnu Majah (no. 225), dan Ibnu Hibban (no. 78-Mawaarid), dari Shahabat Abu Hurairah radhiyallaahu 'anhu.] 'anhu. ]

Disampaikan dalam Dauroh Muslimah 10 di Mesjid lmam Ahmad bin Hanbal Bogor Sabtu dan Ahad, 24-25 Rabiul Akhir 1428H/ 12-13 Mei 2007

Titles you can't find anywhere else

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.








PENGERTIAN ILMU SYAR'I Secara bahasa al-'ilmu adalah lawan dari al-jahl atau kebodohan, yaitu mengetahui sesuatu sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, dengan pengetahuan yang pasti. Seca Secara ra isti istila lah h dije dijela laska skan n oleh oleh seba sebagi gian an ulam ulama a bahwa bahwa ilmu ilmu adala adalah h ma'r ma'rif ifah ah (pen (penge geta tahu huan an)) sebag sebagai ai lawa lawan n dari dari al-jahl (kebodohan). Menurut ulama lainnya ilmu itu lebih jelas dari apa yang diketahui. Adapun Adapun ilmu ilmu yang yang kita kita maksud maksud adalah adalah ilmu ilmu syar'i syar'i,, yaitu yaitu ilmu ilmu yang yang diturunkan oleh Allah Ta'ala kepada Rasul-Nya berupa keterangan dan petunjuk. Maka, ilmu yang di dalamnya terkandung pujian dan san jungan adalah ilmu wahyu, yaitu ilmu yang diturunkan oleh Allah saja. [Lihat Kitaabul 'Ilmi (hal. 13), karya Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin rahimahullaah, cet. Daar Tsurayya lin Nasyr, th. 1420 H.]

Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Bara Barang ngsi siap apa a yang ang dike dikehe hend ndak akii keba kebaik ikan an oleh oleh Alla Allah, h, Dia Dia akan akan menj menjad adik ikan anny nya a faha faham m tent tentan ang g agam agaman anya ya.. Sesu Sesung nggu guhn hnya ya aku aku hanyalah yang membagikan dan Allah-lah yang memberi. Dan ummat ini ini akan akan senan enanti tias asa a tega tegak k di atas atas per perint intah All Allah, ah, tida tidak k akan kan membahayakan mereka orang-orang yang menyelisihi mereka hingga datangnya keputusan Allah (hari Kiamat)." Kiamat)." [Hadits shahih: Diriwayatkan oleh Ahmad (1/306, 1I/234, IV /92, 95, 96), al-Bukhari (no. 71, 3116, 7312), dan Muslim (no. 1037), lafazh ini milik al-Bukhari dari Shahabat Mu'awiyah bin Abi Sufyan radhiyallaahu 'anhuma]

Pertama: 'Ilmu 'aini yakni ilmu yang wajib diketahui dan dipelajari oleh oleh seti setiap ap Musl Muslim im dan dan Musl Muslim imah, ah, cont contoh ohny nya a ilmu ilmu tent tentang ang iman, iman, thaharah (bersuci), shalat, puasa, zakat-apabila telah memiliki harta yang mencapai nishab dan haul, haji ke Baitullah bagi yang mampu, dan segala apa yang telah diketahui dengan pasti dalam agama dari berbagai perintah dan larangan. Tidaklah anak-anak yang menginjak dewasa ditanya tentang ilmu ini, melainkan mereka mengetahuinya. Kedua: ’Ilmu kifa-i yakni ilmu yang tidak wajib atas setiap Muslim untuk mengetahui dan mempelajarinya. Apabila sebagian dari mereka telah mengetahui dan mempelajarinya, maka gugurlah kewajiban atas sebagian yang lainnya. Namun, apabila tidak ada seorang pun dari mereka yang mengetahui dan mempelajarinya padahal meteka sangat membut membutuhk uhkan an ilmu ilmu terse tersebut but maka maka berdosa berdosalah lah mereka mereka semuan semuanya. ya.







MAKALAH : MENUNTUT ILMU JALAN MENUJU SURGA ADAB-ADAB MENUNTUT ILMU Oleh: Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas [Lihat kitab Thoriiq ilal 'ilmi as-Subulun Naaji'ah li Tholabil 'Uluumin Naafi'ah (hal. 18-19), karya 'Amr bin' Abdul Mun'im Salim hafizhahullaah.]

PENGERTIAN ILMU YANG BERMANFAAT Syai Syaikh khul ul Isla Islam m Ibnu Ibnu Taim Taimiy iyya yah h (waf (wafat at th. th. 72 728 8 H) rahi rahim mahul ahulla laah ah mengatakan, "Ilmu adalah apa yang dibangun di atas dalil, dan ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang dibawa oleh Rasulullah shallallaahu 'ala 'alaih ihii wa sall sallam am.. Terk Terkad adan ang g ada ada ilmu ilmu yang ang tida tidak k bera berasa sall dari dari Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam, tetapi dalam urusan duniawi, sepe sepert rtii ilmu ilmu kedo kedokt kter eran an,, ilmu ilmu hitu hitung ng,, ilmu ilmu pert pertan ania ian, n, dan dan ilmu ilmu perdagangan." [Majmuu' al-Fataawaa (VI/388, XIII/136) dan Madaarijus Saalikiin (II/488)]

Imam Ibnu Rajab (wafat th. 795 H) rahimahullaah mengatakan, "Ilmu yang yang berman bermanfaa faatt menun menunjuk jukkan kan pada pada dua hal. hal. Pertama, menge mengenal nal Allah Ta'ala dan segala apa yang menjadi hak-Nya berupa nama-nama yang yang indah, indah, sif sifatat-sif sifat at yang yang rnulia rnulia,, dan perbuat perbuatanan-per perbuat buatan an yang yang agung. Hal ini rnengharuskan rnengharuskan adanya pengagungan, pengagungan, rasa takut, cinta, harap, harap, dan tawakka tawakkall kepada kepada Allah Allah serta serta ridha ridha terhada terhadap p takdir takdir dan segala rnusibah yang Allah Ta' ala berikan. Kedua, mengetahui segala apa yang diridhai dan dicintai Allah 'Azza wa Jalla dan menjauhi segala apa yang dibenci dan dirnurkai-Nya berupa keyakinan, perbuatan yang lahir lahir daIl daIl bathin bathin.. Hal ini rnengh rnengharu aruskan skan orang orang yang yang rnenge rnengetah tahuin uinya ya untuk bersegera rnelakukan segala apa yang dicintai dan diridhai Allah Ta'a Ta'ala la dan dan menj menjau auhi hi sega segala la apa apa yang yang dibe dibenc ncii dan dan dimu dimurk rkai ai-N -Nya ya.. Apabila ilrnu itu rnenghasilkan hal ini bagi perniliknya, rnaka inilah ilmu yang bermanfaat. Kapan saja ilmu itu bermanfaat dan rnenancap di dalarn hati, rnaka sungguh, hati itu akan rnerasa takut dan tunduk kepad kepada a Alla Allah h 'Azz 'Azza a wa Jall Jalla, a, jiwa jiwa mera merasa sa cuku cukup p dan dan puas puas deng dengan an sedi sediki kitt dari dari keun keuntu tung ngan an duni dunia a yang yang hala halall dan dan mera merasa sa keny kenyan ang g dengannya sehingga hal itu rnenjadlkannya qana' ah dan zuhud di dunia." [Fadhlu 'Ilmi Salaf'alal Khalaf(hal. 47).]

Beliau juga mengatakan, "Ilmu yang paling utama adalah ilmu tafsir AlQur-an, Qur-an, penjelasan penjelasan makna hadits-hadi hadits-hadits ts Nabi shallallaah shallallaahu u 'alaihi 'alaihi wa salla sallam, m, dan pern pernba baha hasa san n tent tentang ang masa masala lah h hala halall dan haram haram yang yang diriw diriwayat ayatkan kan dari dari para para Shahab Shahabat at Tabi'i Tabi'in, n, Tabi'ut Tabi'ut Tabi'in Tabi'in,, dan para para imam terkernuka yang rnengikuti jejak mereka..." [Fadhlu 'Ilmi Salaf 'alal Khalaf(hal. 41).]








KEUTAMAAN ILMU SY AR'I 1. Orang yang berilm berilmu u akan Allah Allah angkat angkat derajatny derajatnya a 2. Ilmu adalah nikrnat nikrnat yang yang paling paling agung agung 3. Orang yang yang berilmu berilmu dikecual dikecualikan ikan dari dari laknat Allah Allah 4. Menu Menunt ntut ut ilmu ilmu dan dan meng mengaj ajar arka kann nny ya lebi lebih h utam utama a dari daripa pada da ibadah sunnah dan wajib kifayah 5. Ilmu Ilmu adalah adalah kebai kebaikan kan di duni dunia a 6. Ilmu adalah jalan menuju menuju kebahagi kebahagiaan aan 7. Menuntut ilmu aka akan membawa awa kep kepada kebersihan hati, kemuliaannya, kehidupannya, dan cahayanya 8. Oran Orang g yang ang menu menunt ntut ut ilmu ilmu akan akan dido dido'a 'aka kan n oleh oleh Rasul asulul ulla lah h shallallaahu 'alaihi wa sallam 9. Menun enuntu tutt ilm ilmu adal adalah ah jihad ihad di jalan alan Allah lah dan dan oran orang g yang ang menuntut ilmu laksana mujahid di jalan Allah Ta' ala 10. Ilmu lebih baik daripada harta








KIAT -KIAT MERAIH ILMU SYAR'I Kiat Pertama Mengikhlaskan Niat Dalam Menuntut Ilmu Dalam Dalam menu menunt ntut ut ilmu ilmu kita kita harus harus ikhl ikhlas as kare karena na Alla Allah h Ta'al Ta'ala, a, dan seseorang tidak akan mendapatkan ilmu yang bermanfaat jika ia tidak ikhlas ikhlas karena karena Allah Allah.. Banyak Banyak sekali sekali ayat-a ayat-ayat yat AlAl-Qur Qur’an ’an dan haditshaditshadits Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam yang memerintahkan kita untuk ikhlas. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman, "Padahal mereka tidak disuruh kecuali agar menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itlllah agama yang lunts." lunts." (QS. AI-Bayyinah: 5)

Kiat Kedua Memohon Ilmu Yang Bermanfaat Kepada Allah Ta'ala Dan di anta antara ra do'a do'a yang yang Rasul Rasulul ulla lah h sh shal alla lall llaah aahll ll 'alai 'alaihi hi wa salla sallam m ucapkan adalah: "Ya Allah, aku memohon kepada-Mu ilrnu yang bermanfaat, rizki yang halal, dan amal yang diterima." diterima." [Hadits shahih: Diriwayatkan oleh al-Humaidi (1/143, no. 299), Ahmad (VI/322), Ibnu Majah (no. 925), Ibnus Sunni dalam 'Amalul Yaum wal Lailah (no. 110), dan an-Nasa-i dalam 'Amalul Yaum wal Lailah (no. 102), dari Shahabivah Ummu Salamah radhiyallaahu ’anha. Lihat Shahiih lbnu Majah (1/152, no. 753).]

Juga do' a beliau shallallaahu sha llallaahu 'alaihi wa sallam: "Ya Allah, berikanlah manfaat kepadaku dengan apa-apa yang Engkau ajar ajarkan kan kepad kepadaku aku,, dan dan ajar ajarka kanl nlah ah aku aku apaapa-ap apa a yang yang berm bermanf anfaat aat bagiku. Dan tambahkanlah ilmu kepadaku." kepadaku." [Hadits shahih: Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi (no. 3599) dan ibnu Majah (no. 251, 3833), dari Shahabat Abu Hurairah radhiyallaahu'anhu. radhiyallaahu'anhu. Lihat Shahiih Sunan at-Tirmidzi at-Tirmidzi (no. 2845) dan Shahiih Sunan lbni Majah (no. 203).]

Kiat Ketiga Bersungguh-Sungguh Dalam Menuntut Ilmu Dan Rindu Untuk mendapatkannya Dalam menuntut ilmu syar'i diperlukan kesungguhan. Tidak layak para penu penunt ntut ut ilmu ilmu berm bermal alas as-m -mal alas asan an dala dalam m menc mencar arin inya ya.. Kita Kita akan akan mendapatkan ilrnu yang berrnanfaat -dengan izin Allah- apabila kita bersungguh-sungguh dalam menuntutnya.








Kecerdasan, kemauan keras, bersungguh-sungguh, bekal yang cukup, bimbingan ustadz, dan waktunya yang lama. lama. [Diwaan lmam asy-Syafi'i asy-Syafi'i (hal. 378). Cet. Daml Fikr, th. 1415 H.]

Kiat Keempat Menjau Menjauhka hkan n Diri Diri Dari Dari Dosa Dosa Dan Maksi Maksiyat yat Dengan Dengan Bertaq Bertaqwa wa Kepada Allah Azza Wa Jalla Imam Imam Ibnul Ibnul Qayyim Qayyim rahim rahimahul ahullaah laah menje menjelas laskan kan dalam dalam kitabn kitabnya ya adDaa' Daa' wad Dawaa awaa'' bahw bahwa a sese seseo orang ang tida tidak k mend endapat apatk kan ilmu dise diseba babk bkan an dosa dosa dan dan maksi aksiya yatt yang yang dila dilaku kuka kann nnya ya.. Sese Seseor oran ang g terhalang dari ilmu yang bermanfaat disebabkan banyak melakukan dosa dan maksiyat. Seor Seoran ang g Musl Muslim im dan dan Musl Muslim imah ah harus harus menj menjau auhi hi dosadosa-do dosa sa besar besar,, apalagi ia seorang penuntut ilmu, oleh sebab itu kita harus menjauhi dosa dan maksiy maksiyat. at. Dosa Dosa yang yang paling paling besar besar adalah adalah syiri syirik, k, durhaka durhaka kepada kepada kedua kedua orang orang tua, tua, melaku melakukan kan bid'ah, bid'ah, kemudi kemudian an menjau menjauhkan hkan dosa-dosa besar seperti muamalah riba dengan berbagai macamnya (di (di anta antara rany nya a bung bunga a bank bank,, rent renten en,, dsb), dsb), minu minum m kham khamrr (min (minum uman an keras), narkoba, merokok, mencukur jenggot, makan dan minum dari usaha yang haram, isbal (memanjangkan kain atau celana melebihi mata kaki bagi laki-laki), tabarruj (wanita membuka aurat di hadapan laki-laki yang bukan mahramnya), durhaka kepada suami, namimah (menga (mengadu du domba), domba), dusta dusta (berbo (berbohon hong), g), ghibah ghibah (memb (membic icara arakan kan aib seoran seorang g Muslim Muslim), ), menggu menggunji njing, ng, menudu menuduh h seoran seorang g Muslim Muslim dengan dengan tudu tuduhan han yang yang tida tidak k bena benar, r, memf memfit itnah nah seor seorang ang Musl Muslim im,, dan lain lain sebagainya. Imam Ibnul Qayyim rahimahullaah berkata, "Di antara hal yang sangat menghe mengheran rankan kan bahwa bahwa ada seseor seseorang ang yang yang mudah mudah menjag menjaga a diriny dirinya a dan berhati-hati dari makan makanan yang haram, berbuat berzina, mencur mencuri, i, minum minum khamr, khamr, meliha melihatt kepada kepada sesuat sesuatu u yang yang haram, haram, dan sela selain inny nya. a. Namu Namun, n, ia sang sangat at su suli litt untu untuk k mena menaha han n gera gerak k lisa lisann nnya ya hingga Anda dapat melihat seseorang yang dianggap faham agama, zuhud, zuhud, dan banyak banyak beriba beribadah, dah, ia berbic berbicara ara dengan dengan kata-ka kata-kata ta yang yang tanpa sadar dapat mendatangkan murka Allah Ta'ala. Yang dengan satu kalimat darinya ia dimasuk-kan dimasuk-kan ke dalam Neraka yang dalamnya dalamnya lebih jauh dari-pada jarak antara timur dan barat." [ad-Daa' wad Dawaa' (hat 244), tahqiq: Syaikh 'Ali bin Hasan bin' Ali 'Abdul Hamid.]










Kiat Kelima: Tidak Boleh Sombong Dan Tidak Boleh Malu Dalam Menuntut Ilmu Ketahuilah bahwa sombong dan malu menyebabkan pelakunya tidak akan akan mend mendap apat atkan kan ilmu ilmu sela selama ma kedu kedua a sifat sifat itu itu masi masih h ada dala dalam m dirinya. Ummul Mukminin 'Aisyah (wafat th. 58 H) radhiyallaahu’anha pemah berkata tentang sifat para wanita Anshar, ”Seb ”S ebai aikk-ba baik ik wani anita adal dalah wani anita Ans nsh har. ar. Rasa asa malu alu tida tidak k menghalangi mereka untuk memperdalam ilmu agama." [Hadits shahih: Diriwayatkan oleh al-Bukhari dalam Sahiihnya kitab al-ilmu bab al-Hayaa' fil 'ilmi.]

Para Para wanita wanita Ans Anshar har radhiy radhiyall allaahu aahu 'anhun 'anhunna na selalu selalu bertan bertanya ya kepada kepada Rasulullah shollal shollallaah laahu u 'alaih 'alaihii wa sallam sallam jika jika ada permas permasala alahan han agama agama yang yang masih rumit bagi mereka. Rasa malu tidak menghalangi menghalangi mereka demi menimba ilmu yang bermanfaat. Ummu Sulaim radhiyallaahu 'anha pemah bertanya kepada RasuIullah, ”Waha Wahaii Rasu sullulla ullah! h! Sesu Sesung nggu guhn hnya ya Allah llah tida tidak k malu alu terha erhada dap p keben kebenar aran an apak apakah ah seor seoran ang g wani wanita ta waji wajib b mand mandii apabi apabila la ia mimp mimpii (berjima')?" (berjima')?" Rasu Rasulu lull llah ah sh shal alla lall llaa aahu hu 'ala 'alaih ihii wa sall sallam am menja enjawa wab, b, ” Apabila ia melihat air .” .” [Hadits shahih: Diriwayatkan oleh al-Bukhari (no. 130).]

Maksudnya seorang wanita wajib mandi apabila ia mimpi berjima' dan keluar air mani. Ia dapati air mani setelah terbangun terbangun dari tidumya. tidumya. Ini menunjukkan bahwa wanita pun mengeluarkan air mani sebagaimana








Para Salafush Shalih adalah manusia yang sangat antusias terhadap ilmu. ilmu. Apabil Apabila a seoran seorang g syaikh syaikh atau atau guru guru menyam menyampai paikan kan pelaja pelajaran ran,, mereka pun mendengarkan dengan sungguh-sungguh. Imam Imam adz-Dz adz-Dzahab ahabii (wafat (wafat th. 74 748 8 H) rahim rahimahul ahullaah laah menye menyebut butkan kan dalam kitab Siyar A'laamin Nubalaa' dan Tadzkiratul Huffaazh bahwa Ahmad Ahmad bin Sinan Sinan (wafat (wafat th. 25 256 6 H) rahima rahimahul hullaa laah h berkat berkata, a, "Dalam "Dalam majelis 'Abdurrahman bin Mahdi (wafat th. 198 H) tidak ada seorang pun pun yang yang berb berbic icar ara, a, tida tidak k ada ada pens pensil il yang yang dira diraut ut,, dan tida tidak k ada ada seoran seorang g pun yang yang berdir berdiri. i. Seolah Seolah-ol -olah ah di atas atas kepala kepala merek mereka a ada burung atau seolah-olah mereka sedang shalat." [Tadzkiratul Huffa£lzh (1/242, no. 313) cet. Darul Kutub aJ-'Ilmiyyah.]

Kiat Ketujuh Diam Ketika Pelajaran Disampaikan Ketika belajar dan mengkaji ilmu syar'i kita tidak boleh berbicara yang tidak bermanfaat, tanpa ada keperluan, dan tidak ada hubungannya dengan ilmu syar'i yang disampaikan, tidak boleh ngobrol. Haruslah dibedakan antara majelis ilmu dan majelis yang lainnya; antara tempat kita kita menu menunt ntut ut ilmu ilmu sy syar ar'i 'i deng dengan an temp tempat at yang yang lain lain,, apal apalag agii yang yang disampaikan adalah ayat-ayat Allah dan hadits-hadits Rasulullahshallallaahu 'alaihi wa sallam. Secara umum Allah menyebutkan tentang hal ini dalam firman-Nya, "Dan apabila dibacakan Al-Qur-an, maka dengarkanlah dan diamlah agar kamu mendapat rahmat ." ." (QS. Al-A'raaf: 204) Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari Akhir, hendaklah ia berkata yang baik atau diam.” diam.”








Sebagaimana disebutkan dalam hadits bahwa Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Barangsiapa yang dikehendaki kebaikan oleh Allah, maka Dia akan memberikan pemahaman agama kepadanya.” kepadanya.” [Hadits shahih: Diriwayatkan Diriwayatkan oleh Ahmad (I/306, II/234, IV/92, 95, 96), al-Bukhari (no. 71, 3116, 7312), dan Muslim (no. 1037), dari Shahabat Mu'awiyah bin Abi Sufyan radhiyallaahu 'anhuma.]

Shahabat'Abdullah bin Mas'ud radhiyallaahu 'anhu pernah berdo' a: "Ya Alla Allah, h, tamb tambahk ahkanl anlah ah kepa kepada da kami kami keim keimana anan, n, keya keyaki kinan nan,, dan dan pemahaman (yang benar).” benar).” [Atsar ini diriwayatkan oleh 'Abdullah bin Imam Ahmad dalam As-Sunnah (I/368, no. 797) dan al-Laalikai dalam dalam Syarah Syarah Ushul Ushul I'tiqaa I'tiqaad d Ahlis Ahlis Sunnah Sunnah wal Jama'ah (no. 1704). 1704). AI-Hafiz AI-Hafizh h Ibnu Hajar menyata menyatakan kan sanadnya shahih dalam Fat-hul Baari (I/48).]

Kiat Kesembilan Menghafalkan Ilmu Syar'i Yang Disampaikan Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Semo Semoga ga Alla Allah h memb member erik ikan an caha cahaya ya kepa kepada da waja wajah h oran orang g yang ang mendengar perkataanku, kemudian ia memahaminya, meng mengha hafa falk lkan anny nya, a, dan dan meny menyam ampa paik ikan anny nya. a. Banya anyak k oran orang g yang yang rnernbawa fiqih kepada orang yang lebih faham daripadanya…” daripadanya…” [Hadits shahih: Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi (no. 2658), dari Shahabat 'Abdullah bin Mas'ud radhiyallaahu 'anhu.]

Dalarn Dalarn hadits hadits terseb tersebut ut Nabi Nabi shallal shallallaa laahu hu 'alaih 'alaihii wa sallam sallam berdo' berdo' a kepada Allah agar Dia memberikan cahaya pada wajah orang-orang yang mendengar, mendengar, memahami, memahami, menghafal, menghafal, dan mengamal mengamalkan kan sabda beliau beliau shalla shallall llaahu aahu 'alaih 'alaihii wa sallam sallam.. Maka, Maka, kita kita pun diperi diperintah ntahkan kan untuk menghafalkan pelajaran-pelajaran yang bersumber dari Al-Quran dan hadits-hadits Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam.

Kiat Kesepuluh Mengikat Ilmu Atau Pelajaran Dengan Tulisan








Rasulullah shallallaahu ' alaihi wa sallam bersabda, "Ikatlah ilmu dengan tulisan." tulisan." [Hadits hasan: Diriwayatkan oleh Ibnu ' Abdil Barr dalam al-Jaami' (1/306, no. 395), dari Shahabat Anas bin Malik Malik radhiya radhiyallan llanhu'an hu'anhu. hu. Lihat Lihat takhrij takhrij lengkap lengkapnya nya dalam dalam kitab kitab Silsila Silsilah h ash-Sha ash-Shahiih hiihah ah (no. 2026) 2026) dan Shahiih al-Jaami'ish Shaghiir (no. 4434).]








Kiat Kesebelas Mengamalkan Ilmu Syar'i Yang Telah Dipelajari Hal ini sangat penting karena ilmu syar'i yang telah dipelajari adalah untu untuk k diam diamal alka kan, n, buka bukan n seke sekeda darr untu untuk k diha dihafa falk lkan an.. Para Para ulam ulama a menasehati kita bahwa menghafal ilmu dengan cara mengam mengamalka alkanny nnya. a. Hendak Hendaklah lah seoran seorang g penunt penuntut ut ilmu ilmu mencur mencurahka ahkan n perhatiannya untuk menghafalkan ilmu syar'i ini dengan mengamalkannya dan ittiba'. Sebagian Salaf mengatakan, "Kami biasa memohon bantuan dalam menghafa afalkan kan ilmu dengan cara mengamalkannya." [Lihat kitab Miftaah Daaris Sa'aadah (1/344) dan lqtidha' al-'llmi al-'Amal (no. 149).]

Menuntut ilmu syar'i bukanlah tujuan akhir, tetapi sebagai pengantar kepada kepada tujuan tujuan yang yang agung, agung, yaitu yaitu adanya adanya rasa rasa takut takut kepada kepada Allah Allah,, mera merasa sa diaw diawasi asi oleh oleh-N -Nya ya,, takw takwa a kepa kepada da-N -Nya ya,, dan meng mengam amal alkan kan tuntutan dari ilmu tersebut. Dengan demikian, maka siapa saja yang menunt menuntut ut ilmu ilmu bukan bukan untuk untuk diamal diamalkan, kan, nis niscay caya a ia dihara diharamka mkan n dari dari keberkahan ilmu, kemuliaannya, dan ganjaran pahalanya yang besar. [Kaifa Tatahammas li Thalabil 'Ilmi Syar'i (hal. 74),]

Allah Ta' ala berfirman: "Dan katakanlah: 'Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu..." (QS. At-Taubah: 105) Dan Surga diwariskan bagi orang yang mengamalkan Islam dengan benar, sebagaimana firman-Nya: "Dan itulah itulah Surga Surga yang yang diwari diwariskan skan kepada kepada kamu kamu dis diseba ebabkan bkan amalamalamal yang dahulu kamu kerjakan." kerjakan." (QS. Az-Zukhruf: 72) Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam telah mewanti-wanti agar kita










Dakwah Dakwah ini harus harus dengan dengan menget mengetahu ahuii syari syari'at 'at All Allah ah 'Azza 'Azza wa Jalla Jalla seh sehingga dakwah kwah tersebut tegak di ata atas ilmu dan bash shiirah, ah, berdasarkan firrnan Allah Ta'ala, “Katakanlah (Muhammad), inilah jalanku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan yakin, Mahasuci Allah, dan aku tidak termasuk orang musyrik ." ." (QS. Yusuf: 108) Yang Yang dimaks dimaksud ud bashir bashirah ah dalam dalam dakwah dakwah adalah adalah seoran seorang g da'i da'i harus harus mengetahui hukum syar'i, cara berdakwah, dan mengetahui keadaan orang yang menjadi objek dakwah. [Syarah Tsalaatsatil Ushuul (hal. 22).]

Objek dakwah yang paling utama adalah keluarga dan kerabat kita karena Allah Ta' ala berfirman, "Wahai orang-orang yang beriman, peliharah dirimu dan keluargamu dari dari api api Nera Neraka ka yang yang bahan bahan bakar bakarny nya a adal adalah ah manu manusi sia a dan batu; batu; pen penja jaga gany nya a Mala Malaik ikatat-Ma Mala laik ikat at yang yang kasa kasarr dan dan kera keras, s, yang yang tidak tidak durhak durhaka a kepada kepada All Allah ah terhad terhadap ap apa yang yang Dia perint perintahka ahkan n kepada kepada mereka mereka dan selalu selalu menger mengerjak jakan an apa yang yang diperi diperinta ntahkan hkan." ." (QS. (QS. At At- Tahriim: 6)








PENGHALANG-PENGHALANC DALAM MENUNTUT ILMU 1. Niat Niat yang yang rusa rusak k 2. Ingin Ingin terke terkenal nal dan dan ingin ingin tampil tampil 3. Lalai menghadiri menghadiri majelis majelis ilmu 4. Beralasan Beralasan dengan ba.nyaknya ba.nyaknya kesibukan kesibukan 5. Menyia-ny Menyia-nyiakan iakan kesemp kesempatan atan belajar belajar di waktu waktu luang luang 6. Bosan Bosan dalam dalam menu menuntu ntutt ilmu ilmu 7. Menila Menilaii baik baik diri diri sendir sendirii 8. Tidak Tidak meng mengama amalkan lkan ilmu ilmu 9. Putus utus asa 10. Terbiasa menunda-nunda 11. Belajar ajar ke kepada ada Ahl Ahlul Bid Bid'ah; ah; seo seorang ang pen penuntu il ilmu tid tidak beleh belajar kepada Ahlul Bid' ah

ADAB-ADAB PENUNTUT ILMU Adab kepada Allah, seorang penuntut ilmu wajib mentauhidkan Allah dan tidak boleh berbuat syirik dengan sesuatu apa pun juga. Ridha terhad terhadap ap takdir takdir All Allah ah dan sabar, sabar, bersyu bersyukur kur atas atas nikmat nikmat All Allah ah yang yang Allah karuniakan dan selalu bertaqwa kepada-Nya.








Adab terhadap karib kerabat, menyambung silaturrahmi, membantu mereka mereka,, membe memberi rikan kan hadiah hadiah,, bersab bersabar ar atas atas ganggua gangguan n mereka mereka dan mema' afkan kesalahan mereka. Adab terh Adab terhad adap ap teta tetang ngga ga dan dan masy masyar arak akat at,, meng mengho horm rmat atii mere mereka ka,, beretika dengan adab Islam, menolong mereka, memenuhi undangan mere mereka ka dan dan beru berusa saha ha meng mengha hada dapi pi sika sikap p buru buruk k mere mereka ka deng dengan an kebaikan. Adab terhadap terhadap guru; menghormati menghormati dan rnemuliak rnemuliakan an kedudukanny kedudukannya, a, memula memulaii menguc mengucapka apkan n salam, salam, berbua berbuatt baik baik kepada kepada guru, guru, berusah berusaha a untuk untuk menden mendengar garkan kan nasihat nasihatnya nya dengan dengan baik, baik, bersaba bersabarr atas atas sikap sikap guru guru terh terhad adap apny nya, a, menut enutup upii aib aib guru guruny nya a dan dan beru berusa saha ha untu untuk k membalas kebaikan gurunya dengan kebaikan pula dan selalu mendo' akan kebaikan untuk gurunya. Mudah-mudahan apa yang ditulis, dibaca dan dijelaskan bermanfaat unhLk penulis dan yang mernbaca makalah ini. Mudah-mudahan kita diber diber:L. :L.lca lcan n ilmu ilmu yang yang berman bermanfaa faatt dan diber diberikan ikan taufiq taufiq oleh oleh All Allah ah untuk mengamaIkaILTlya dan mudah-mudahan kita semuadimasukkan oleh Allah ke dalam Surga-

Makalah Daurah Musliman X - Ringkasan Menuntut Ilmu Jalan Menuju Syurga

Recommend Documents