MAKALAH CREAM DAN PASTA
OLEH KELOMPOK
: I (SATU)
GOLONGAN
: FARMASI B
SAMATA – GOWA 2011/2012
CREAM
PENDAHULUAN Men!" F#!$#%&'e In&ne*# E** III , krim adalah bentuk sediaan
seten setenga gah h pada padat, t, beru berupa pa emul emulsi si meng mengan andu dung ng air air tida tidak k kuran kurang g dari dari 60% 60% dan dan dimaksudkan untuk pemakaian luar. Men!" F#!$#%&'e In&ne*# E** I+ , krim adalah bentuk sediaan
setengah padat mengandung satu atau lebih bahan obat terlarut atau terdispersi dalam bahan dasar yang sesuai. Men!" F&!$,#!*$ N#*&n#, , krim adalah sediaan setengah padat,
berupa emulsi kental mengandung air tidak kurang dari 60% dan dimaksudkan untuk pemakaian luar. Secara tradisional istilah krim digunakan untuk sediaan setengah padat yang mempunyai konsistensi relatif cair di formulasi sebagai emulsi air dalam minyak(a/m) atau minyak dalam air (m/a).
PENGGOLONGAN KRIM
Krim terdiri dari emulsi minyak dalam air atau dispersi mikrokristal asamasam lemak atau alkohol berantai pan!ang dalam air yang dapat dicuci dengan air dan lebih ditu!ukan untuk pemakaian kosmetika dan estetika. "da dua tipe krim, yaitu# $.
T*'e #/$, yaitu air terdispersi dalam minyak
ontoh # cold cream Cold Cold cream cream adalah sediaan kosmetika yang digunakan untuk maksud memberikan rasa dingin dan nyaman pada kulit, sebagai krim pembersih, ber&arna putih dan bebas dari butiran. Cold cream mengandung cream mengandung mineral oil dalam !umlah besar. '.
T*'e $/#, yaitu minyak terdispersi dalam air
ontoh# vanishing cream Vanishing Vanishing cream adalah adalah sediaan sediaan kosme kosmetik tikaa yang yang diguna digunakan kan untuk untuk maks maksud ud memb member ersi sihk hkan an,,
mele melemb mbab abka kan n
dan dan
seba sebaga gaii
alas alas
beda bedak. k.
Vanishing cream sebagai pelembab (moisturizing ) meninggalkan lapisan berminyak/film pada kulit.
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN SEDIAAN KRIM #- Ke,e.*#n e*##n %!*$ #*":
$. udah menyebar rata '. raktis *. udah dibersihkan atau dicuci +. ara ker!a berlangsung pada !aringan setempat . -idak lengket terutama tipe m/a 6. emberikan rasa dingin (cold cream) berupa tipe a/m . igunakan sebagai kosmetik . 1ahan untuk pemakaian topikal !umlah yang diabsorpsi tidak cukup beracun.
.- Ke%!#n#n e*##n %!*$ #*":
$. Susah dalam pembuatannya karena pembuatan krim harus dalam keadaan panas '. 2ampang pecah disebabkan dalam pembuatan formula tidak pas *. udah kering dan mudah rusak khususnya tipe a/m karena terganggu sistem campuran terutama disebabkan oleh perubahan suhu dan perubahan komposisi disebabkan penambahan salah satu fase secara berlebihan. BAHAN3BAHAN PEN4USUN KRIM F&!$,# ##! %!*$ antara lain#
$. 5#e $*n#% , yaitu bahan obat larut dalam minyak, bersifat asam ontoh# asam stearat, parafin li3, cetaceum, cera, 4aselin dan lainlain. '. 5#e #*!, yaitu bahan obat yang larut dalam air, bersifat basa ontoh# 5atr. -etraborat (bora, 5a. 1iborat), -7", 5a89, K89, gliserin dan lainlain.
B##n3.##n 'enn %!*$ antara lain# :at berkhasiat inyak "ir engemulsi B##n Pene$,*
1ahan pemgemulsi yang digunakan dalam sediaan krim disesuaikan dengan !enis dan sifat krim yang akan dibuat /dikehendaki. Sebagai bahan pengemulsi dapat digunakan emulgide, lemak bulu domba, setaseum, setil alkohol, stearil alkohol, trietanolamin stearat, polisorbat, 72. B##n3.##n "#$.##n #,#$ e*##n %!*$ antara lain# :at penga&et, untuk meningkatkan stabilitas sediaan B##n Pen#6e"
1ahan penga&et sering digunakan umumnya metil paraben (nipagin) 0,$' 0,$%, propil paraben (nipasol) 0,0'0,0%. endapar, untuk mempertahankan p9 sediaan elembab "ntioksidan, untuk mencegah ketengikan akibat oksidasi oleh cahaya pada
minyak tak !enuh. METODE PEMBUATAN KRIM
embuatan
sediaan
krim
meliputi
proses
peleburan
dan
proses
emulsifikasi. 1iasanya komponen yang tidak bercampur dengan air seperti minyak dan lilin dicairkan bersamasama di penangas air pada suhu 0 ;, sementara itu semua larutan berair yang tahan panas, komponen yang larut dalam air dipanaskan pada suhu yang sama dengan komponen lemak. Kemudian larutan berair secara perlahanlahan ditambahkan ke dalam campuran lemak yang cair dan diaduk secara konstan, temperatur dipertahankan selama $0 menit untuk mencegah kristalisasi dari lilin/lemak. Selan!utnya campuran perlahanlahan didinginkan dengan pengadukan yang terusmenerus sampai campuran mengental. 1ila larutan berair tidak sama temperaturnya dengan leburan lemak, maka
beberapa lilin akan men!adi padat, sehingga ter!adi pemisahan antara fase lemak dengan fase cair. PENGEMASAN
Sediaan krim dikemas sama seperti sediaan salep yaitu dalam botol atau tube. STABILITAS SEDIAAN KRIM
Sediaan krim dapat men!adi rusak bila terganggu sistem campurannya terutama disebabkan oleh perubahan suhu dan perubahan komposisi karena penambahan salah satu fase secara berlebihan atau pencampuran dua tipe krim !ika
RESEP 1- FORMULA I
=/
arafin li3
$',
etaceum
$,6'
"cid stearic
$,6
era alba
0,6'
-7"
0,'
5atr. 1iborat
0,'
2liserin
0,'
arfum
3.s.
"3ua ad
'
m.f. cold cream s.u.e. > ro # iana 2- PENIMBANGAN
arafin li3
?
$', g
etaceum
?
$,6 g
"cid stearic
?
$,6 g
era alba
?
6' mg @ 600 mg
-7"
?
'00 mg
5atr. 1iborat
?
'00 mg
2liserin
?
'0 mg
"3ua
?
' A ($',B $,6'B $,6B 0,6' B 0,'B 0,'B 0,)
arfum
?
,ml
?
' tetes (penimbangan dapat diabaikan)
7- PEMBUATAN
ersyaratan yang harus diingat#
Komponen yang tidak dapat bercampur dengan air atau dengan kata lain komponen minyak serta tahan pemanasan dicairkan bersamasama di penangas air pada suhu 0 0.
alam hal ini # parafin li3,
cetaceum, acid stearic dan cera alba
Komponen yang larut air dan tahan panas dilarutkan dalam air panas dengan suhu yang sama dengan komponen lemak. alam hal ini # -7"
osedur Ker!a •
-ara ca&an, timbang parafin li3uid di dalamnya
•
Kemudian timbang cetaceum, acid stearic dan cera alba di kertas perkamen
•
Cebur parafin li3 bersama dengan cetaceum, acid stearic, dan cera alba di atas &ater bath (penangas aiar)
•
Sambil menunggu leburan, panaskan lumpang (0) 0.
•
Selan!utnya tara kaca arlo!i, timbang -7" didalamnya
•
-imbang 5atrium 1iborat di atas perkamen
•
Kalibrasi beaker glass sebanyak a3ua yang diperlukan dengan gelas ukur, beri tanda.
•
Setelah leburan mencair, gerus searah didalam lumpang panas
•
Dsi beaker glass dengan air panas sampai batas tanda dan larutkan -7" ke dalamnya
•
Setelah larut, masukkan larutan tersebut sedikit demi sedikit kedalam lumpang panas yang berisi hasil leburan.
•
-ambahkan 5atrium 1iborat. 2erus kencang searah hingga terbentuk massa cream yang baik
•
-tambahkan gliserin, homogenkan
•
Kemudian masukkan parfum setelah suhu turun (** 0) dan homogenkan.
•
asukkan ream ke dalam &adah.
8- FORMULA II
=/
"cid Stearinic
+,*
2liserin
*.**
5atr. 1iborat
0.0*
-7"
0.**
"3uadest ad
'
m.f. cream s.u.e. > ro # Euli
9- PENIMBANGAN
"cid Stearinic
?
+.* g @ +, g
5atr. 1iborat
?
* mg @0 mg
2liserin
?
*.** g @ *.* g
-7"
?
**0 mg @ *00 mg
"3ua
?
' (+,B 0,00B *,*B 0,*)
?
$6,6F ml
- PEMBUATAN
rosedur Ker!a •
-imbang acid stearinic, kemudian lebur diatas &aterbath sampai mencair
•
anaskan lumpang (0 0)
•
-imbang -7" di kaca arlo!i yang telah ditara
•
Kalibrasi beaker glass sebanyak a3ua yang diperlukan dengan gelas ukur dan beri tanda
•
Setelah "cid stearinic mencair, pindahkan kedalam lumpang panas, gerus
•
Dsi air panas dalam beaker glass sampai batas tanda, larutkan -7" di dalamnya
•
-ambahkan Carutan tersebut sedikit demi sedikit ke dalam lumpang, dan gerus searah sampai terebntuk dasar krim
•
asukkan 5atr. 1iborat kedalam dasar krim. 2erus 9omogen
•
-ambahkan gliserin, gerus homogen
•
asukkukn krim ke dalam &adah.
;- E+ALUASI CREAM
#- U<* H&$&en*"#
"lat # ob!ek glass ara # !ika dioleskan pada sekeping ob!ek glass lalu di timpa dengan ob!ek glass yang lain harus menun!ukkan susunan yang homogen. engamatan# kedua Krim yang dihasilkan homogen.
.- U<* T'e C!e#$ •
ream dilarutkan dalam air
ara# sebagian krim di larutkan dengan air kedalam beaker glass, diaduk. engamatan # Krim D tidak larut dalam air Krim DD larut dalam air
•
ream ditambahkan metil biru ara# sebagian krim dilarutkan dengan air dan ditetesi dengan metil biru, diaduk. Sebagian lgi diletakkan di atas ob!ek glass dan ditetesi metil biru, homogenkan. -utup dengan co4er glass dan lihat diba&ah mikroskop. engamatan # Krim D biru tidak homogen dan dilihat diba&ah mikroskop terdapat bulatanbulatan besar yang tidak merata Krim DD biru homogen dan dilihat diba&ah mikroskop terdapat bulatanbulatan kecil yang merata
•
ream diletakkan sedikit diatas kertas saring ara# teteskan sedikit krim di atas kertas saring, amati. engamatan # Krim D tetesan krim tidak menyebar Krim DD tetesan krim tampak menyebar dikertas saring
PASTA
1- DEFINISI PASTA
asta adalah salep yang mengandung lebih dari 0%
Menurut %coville&s , asta terkenal pada daerah dermatologi dan tebal, salep kental dimana pada dasarnya tidak melebur pada suhu tubuh, sehingga membentuk dan menahan lapisan pelindung pada area dimana pasta digunakan. Menurut 'rescription, asta terbagi men!adi dua kelas seperti sediaan salep untuk penggunaan luar. asta berlemak seperti pasta :n8 dan pasta tidak berlemak mengandung gliserin dengan pektin, gelatin, tragakan dan lainlain. asta biasanya sangat kental atau kaku dan kurang berlemak dibandingkan dengan salep dimana bahanbahan serbuk seperti pati, :n8 dan kalsium karbonat pada basisnya memiliki bagian yang tinggi. Sehingga secara umum pasta adalah sediaan semi padat yang mengandung satu atau lebih bahan obat yang digunakan secara topikal. 1iasanya mengandung serbuk sampai 0% hingga pasta lebih kaku dan kental dan kurang berminyak dibandingkan salep. asta tidak melebur pada suhu tubuh dan memberi perlindungan berlebih pada daerah dimana pasta digunakan. •
M#=#$3$#=#$ P#"#
asta 1erlemak asta berlemak merupakan suatu salep yang mengandung lebih dari 0%
•
asta Kering engandung G 60%
•
asta endingin erupakan campuran serbuk minyak lemak dan cairan berair dikenal dengan salep * dara.
•
asta etifriciae (asta 2igi) erupakan campuran kental terdiri dari serbuk dan 2lycerinum yang digunakan untuk pembersih gigi.
3
K#!#%"e!*"*% P#"# •
aya adsorbs pasta lebih besar
•
Sering digunakan untuk mengadsorbsi sekresi cairan serosal pada tempat pemakaian. Sehingga cocok untuk luka akut.
•
-idak sesuai dengan bagian tubuh yang berbulu.
•
engandung satu atau lebih bahan obat yang ditu!ukan untuk pemakaian topikal.
•
Konsistensi lebih kenyal dari unguentum.
•
-idak memberikan rasa berminyak seperti unguentum.
•
emiliki persentase bahan padat lebih besar dari pada salep yaitu mengandung bahan serbuk (padat) antara +0 % 0 %
3
Ke,e.*#n P#"# •
asta mengikat cairan secret, pasta lebih baik dari unguentum untuk luka akut dengan tendensi mengeluarkan cairan
•
1ahan obat dalam pasta lebih melekat pada kulit sehingga meningkatkan daya ker!a local
•
Konsentrasi lebih kental dari salep
•
aya
adsorpsi sediaan
pasta
lebih
besar dan kurang
berlemak
dibandingkan dengan sediaan salep.
3
Ke%!#n#n P#"#
•
Karena sifat pasta yang kaku dan tidak dapat ditembus, pasta pada umumnya tidak sesuai untuk pemakaian pada bagian tubuh yang berbulu.
•
apat mengeringkan kulit dan merusak lapisan kulit epidermis
•
apat menyebabkan iritasi kulit
2-
TEORI PEMBENTUKAN
Hmumnya pasta dibuat dengan cara yang sama dengan salep. -etapi, bahan untuk menggerus dan menghaluskan digunakan untuk membuat komponen serbuk men!adi lembut, bagian dari dasar ini sering digunakan lebih banyak daripada minyak mineral sebagai cairan untuk melembutkan pasta. Hntuk bahan dasar yang berbentuk setengah padat, dicairkan terlebih dahulu, setelah itu baru kemudian dicampur dengan bahan padat dalam keadaan panas agar lebih tercampur dan homogen. embuatan pasta dilakukan dengan dua metode # $.
encampuran
Komponen dari pasta dicampur bersamasama dengan segala cara sampai sediaan yang rata tercapai. '.
eleburan
Semua atau beberapa komponen dari pasta dicampurkan dengan meleburkannya secara bersamaan, kemudian didinginkan dengan pengadukan yang konstan sampai
mengental.
Komponenkomponen
yang tidak
dicairkan biasanya
ditambahkan pada campuran yang sedang mengental setelah didinginkan dan diaduk.
1ahan dasar pasta # 4aselin, lanolin, adepslanae, unguentum simple, minyak lemak dan parafin li3uidum. " 'embuatan ( bahan dasar yang berbentuk setengah padat dicairkan lebih dulu, baru dicampur dengan bahan padat dalam keadaan panas agar lebih tercampur dan homogen. •
B#* #"# Pe$.#6#n#
ada dasarnya basis yang digunakan dalam formulasi sediaan pasta tidak !auh berbeda dengan basis yang digunakan dalam formulasi sediaan salep, yaitu# a.
Basis Hidrokarbon
Karakteristik # -idak diabsorbsi oleh kulit Dnert -idak bercampur dengan air aya adsorbsi air rendah enghambat kehilangan air pada kulit dengan membentuk lapisan tahan air dan meningkatkan absorbsi obat melalui kulit. ibagi men!adi , yaitu # Soft paraffin, 9ard paraffin, Ci3uid paraffin, araffin substitute, paraffin ointment ontoh # 4aselin, )hite 'etrolatum*paraffin, )hite $intment b.
Basis Absorbsi
Karakteristik # bersifat hidrofil dan dapat menyerap se!umlah tertentu air dan larutan cair. -erbagi # 5on emulsi co, basis ini menyerap air untuk memproduksi emulsi air dalam minyak . -erdiri atas # Iool fat, &ool alcohols, bees&a and cholesterol. 7mulsi "/ co, terdiri atas # 9ydrous &ool fat (lanolin), 8ily cream.
c.
Larut Air
isalnya 72 (polyethylene 2lycol) yang mampu melarutkan
d.
7-
Air-misibel, misalnya salep beremulsi.
TEORI PREPARASI
C&n"& !ee' •
=/
:inci 8ide '% Starch ' % alamine % Ihite petrolatum 3s ad $00 % m.f 0 g
o
Pe!*"n#n B##n
:inc 8ide # '/$00 0?$', g Starch # '/$00 0?$', g alamine # /$00 0?', g Ihite etrolatum # 0 A ($', B $', B ',) ? '', g
o
C#!# Ke!<#
$. Siapkan alat dan bahan, timbang sesuai kebutuhan '. "yak :inc 8ide dengan ayakan 5o.$00 sebelum ditimbang *. ampur :inc 8ide, Starch, dan alamine, aduk ad homogen +. Cebur sebagian Jaselin utih , tambahkan dalam campuran serbuk, aduk ad homogen . -ambahkan sisa Jaselin utih yang tidak di lebur, aduk ad homogen 6. asukkan ke dalam &adah ("nonim, '0$$)
o
Pe$.###n
1erdasarkan hasil yang di praktekkan banyak yang di!adikan perubahan. Hmumnya Starch terdiri dari golongan , yaitu # "mylum
anihot (ati Singkong), "mylum aydis (ati Eagung), "mylum 8ry
o
H#*, Ke!<#
1obot pot kosong # $*,6 g 1obot pot B isi # 6', g 1obot isi # 6', A $*,6 ? +,F g 1obot penyusutan # 0 A +,F ? $,0 g ersentase bobot penyusutan # $,0/0 $00 % ? ',$ %
o
Ke*$',#n
ari hasil praktikum yang dipraktekkan bah&a ter!adinya penyusutan drastis yang disebabkan oleh efek peleburan yang terlalu lama sehingga ter!adi penguapan yang banyak dan melekatnya bahan pada ca&an atau beaker glass serta penimbangan bahan yang tidak sesuai dengan yang diperintahkan. an homogenitas yang kurang akibat dari cara pengadukan yang tidak sesuai pada saat penger!aan ("nonim, '0$$).
ontoh resep sediaan pasta berlemak #
•
"cidi salicylici :inc 8ydy as (.5 $F) =/
"cidi Salicylici :inci 8ydi
' '
"myli -ritici
'
asta :inci 8ydi =/
:yncy 8ydi "mily -ratici Jaselin la4i
' ' 0
(5ugraha, '0$0) o
C#!# Ke!<#
ada :inc 8yda dibuat dengan cara menggerus kemudian mencampurkan '% dari masingmasing :inc 8yda dan "mylum dengan Jaselin putih. 9asil produksi ini berupa salep yang padat, kaku, tidak meleleh pada suhu tubuh serta mampu mengabsorbsi upa air !enuh lebih besar dan biasa digunakan sebagai astringen dan pelindung. asta !uga sering digunakan men!adi pemba&a untuk bahan obat lainnya (5uhgraha, '0$0). •
Salah satu contoh resep yang didapat di buku panduan praktikum armasetika adalah sbb # R/ Pasta Zinci Ph.Ned V 30 S.t.d.d.u.e.d.i.d
o
C#!# 'e$.#"#n :
Pro : Andreas
$. :inci oyda yang sudah diayak 1+0, ditimbang, langsung dimasukkan dalam mortir dan digerus. '. Jaselin ditimbang, dimasukkan dalam ca&an porselen, lalu dilelehkan dalam &aterbath.
*. Jaselin yang sudah meleleh dimasukkan kedalam mortir sedikit demi sedikit dan aduk hingga homogen. +. asukkan dalam pot dan beri etiket.
8- HAL3HAL 4ANG PERLU DIPERHATIKAN AGAR SEDIAAN BERHASIL
1ila meracik sediaan semisolid, peracik menyiapkan !umlah berlebih dari !umlah total sediaan. alam meracik sediaan ini diperhatikan # $. -idak memakai bahanbahan yang pedas, mengiritasi,alergenik terhadap kulit atau tapak pemakaian lain kecuali kalau perlu untuk pengobatan. '. ilih dasar atau pemba&a yang membolehkan bahan aktif memberikan efek terapetik lokal atau sistemik. *. Kurangi ukuran partikel men!adi terkecil yang layak. +. 2abungkan bahan aktif dengan bahanbahan yang ditambahkan untuk mendapatkan cairan yang uniform atau dispersi padat dalam sediaan. . "mati keseragaman (uniformityD dispersi dengan menyebarkan lapisan tipis sediaan akhir pada permukaan datar transparan.
P!&e $e!#=*% (=&$'&n*n '!&=e)
eracik mengingat langkahlangkah berkut untuk meminimalkan kesalahan dan memaksimalkan tu!uan papenulis resep. $. ertimbangkan kecocokan resep yang akan diracik dengan syaratsyarat keamanan dan tu!uan pemakaian. '. Ker!akan perhitungan yang yang penting untuk mendapatkan !umlah bahan bahan yang diperlukan. *. Ddentifikasi alatalat yang diperlukan +. akai pakaian yang tepat dan cuci tangan . 1ersihkan daerah peracikan dan alat yang diperlukan
6. 9anya satu resep yang harus diracik pada satu &aktu dalam suatu peracikan yang ditentukan. . Kumpulkan semua bahanbahan untuk meracik resep . =acik sediaan dengan mengikuti catatan formulasi (formulation record) F. 5ilai 4ariasi berat, kecukupan pencampuran, ke!ernihan, bau, &arna, konsistensi, dan p9 setepatnya. $0. 1ubuhi keterangan catatan racikan dan !elaskan rupa sediaan. $$. 1eri label &adah resep dengan memasukkan item berikut# a) nama sedaan, b) nomor identifikasi internal, c) initial compounder, d) penyimpanan yang diperlukan, dan pernyataan yang diperlukan berdasarkan undangundang. $'. -andatangani dan beri tanggal resep yang menegaskan bah&a semua prosedur telah diker!akan untuk men!amin keseragaman, identitas, kekuatan,kuantitas, dan kemurnian. $*. 1ersihkan semua peralatan dan simpan dengan tepat (1angun, '00+)
9-
CARA PEN4IMPANAN
8bat membutuhkan perlakuan khusus dalam penyimpanan tergantung dari karakteristiknya sehingga obat tetap bisa dipakai dan tidak kehilangan efek farmakologisnya. 1erikut ini hal hal yang perlu diperhatikan dalam penyimpanan obat yang benar yang dapat dilakukan di rumah, yaitu # $. Simpan dalam &adah aslinya beserta label dan petun!uknya Eika anda ingin menyimpan obat dalam &adah lain, simpan &adah aslinya beserta label dan petun!uknya !ika se&aktu&aktu diperlukan dikemudian hari. Kebanyakan obat dapat disimpan pada tempat se!uk dan kering yaitu pada suhu kamar yang !auh dari sumber panas. '. Dkuti petun!uk penyimpanan pada label kemasan obat *. 1iasanya pada label kemasan obat akan tertulis petun!uk, antara lain simpan obat dalam &adah tertutup pada suhu kamar, !auh dari panas, kelembaban, dan cahaya langsung, serta !auhkan dari pembekuan.
+. 9indari meninggalkan obat di kamar mandi, mobil, atau di tempat yang lembab dan terlalu panas. . 2unakan tempat khusus untuk menyimpan obat, lebih baik !ika dalam lemari obat. 6. Simpanlah
obat
terpisah
dari
bahan
makanan
dan
!angan
sampai
memindahkan tempat obat ke bekas tempat makanan. . 1erikanlah catatan pada masingmasing obat, terutama !ika dalam keluarga mempunyai beberapa anak sehingga obat tidak tertukar. . astikan
semua
obat
yang
disimpan
aman
dari
!angkauan
anak
enyimpan obat !auh dari !angkauan anakanak sangat penting karena dapat menghindarkan kesalahan penggunaan obat tertentu oleh anak, sehingga tidak menimbulkann akibat yang fatal. F. 8bat yang harus di buang (dimusnahkan) yaitu !ika # L Sudah melebihi tanggal kedalu&arsa dari yang tertera pada label obat. L -er!adi perubahan fisik obat yaitu ter!adi perubahan &arna, bau dan bentuk &alaupun belum le&at tanggal kedalu&arsa. -idak diketahui identitas obat yang bisa men!elaskan tentang nama, kegunaan, cara penggunaan dan efek samping. Eangan menebaknebak identitas obat yang tidak !elas. Eika membutuhkan informasi sebaiknya hubungi dokter atau apoteker. $0. Eangka &aktu penyimpanan salep / pasta (tube) adalah selama * tahun. ada obatobat biasanya ada kandungan
penga&etpun
tidak
dapat
menghindarkan
rusaknya
obat
secara
keseluruhan, apalagi palagi bila &adah sering dibukatutup. bat hendaknya diperlakukan dengan hatihati, yaitu setelah digunakan, &adah obat perlu ditutup kembali dengan baik. "ngka ini hanya merupakan pedoman sa!a, dan hanya berlaku bila obat disimpan menurut petun!uk' yang tertera dalam aturan pakai $$. .ara
memusnahkan
obat
yang
sudah
tidak
terpakai
8bat yang sudah tidak terpakai sebaiknya tidak dibuang begitu sa!a ke tempat
sampah, hal ini untuk menghindari ada yang mengambil kembali obat tersebut. Sebelum dibuang sebaiknya obat dibuka dari kemasannya kemudian isinya dihancurkan (!ika berbentuk padat) atau dikosongkan dari &adahnya !ika
bentuknya
cair
atau
setengah
padat
(salep,
krim
dll)
Karena obat bisa berbahaya !ika tidak tepat cara memperlakukannya maka upaya untuk menyimpan obat dengan cara yang benar dapat menghindari ter!adinya kecelakaan. Eangan sampai kecerobohan dan keteledoran memba&a musibah dan bencana.
- CARA PEMAKAIAN
a. uci tangan b. Sediakan peralatan yang dibutuhkan, seperti obatnya dan tissue c. osisikan diri dengan tepat dan nyaman, pastikan hanya membuka area yang akan diberi obat. d. eriksa kondisi kulit. e. uci area yang sakit, bersihkan semua kotoran pada kulit. f. Keringkan atau biarkan area kering oleh udara g. 8leskan obat (pasta) pada area kulit yang sakit h. astikan tangan yang digunakan untuk mengoleskan sudah bersih i.
Eika sudah dioleskan, cuci tangan kembali.