BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah 1. 2. 3. 4.
Berdasarkan latar belakang diatas didapatkan rumusan masalah sebagai berikut: Apakah yang dimaksud cairan lambung (getah lambung) ? Apa tujuan pemeriksaan dari cairan lambung ? Bagaimana cara pengambilan cairan lambung ? Bagaimana cara pengiriman cairan lambung ?
Tujuan 1. 2. 3. 4.
Dibuatnya makalah ini dengan tujuan : untuk mengetahui definisi cairan lambung untuk mengetahui tujuan pemeriksaan cairan lambung untuk mengetahui cara pengambilan cairan lambung untuk mengetahui cara pengiriman cairan lambung
BAB 2 PEMBAHASAN 1. Pengertian Cairan Lambung Merupakan Cairan yang disekresi secara aktif oleh sel mukosa lambung yang terdiri atas dua kelenjar yaitu kelenjar peptik fundus dan kelenjar pilorik. Kelenjar peptik mensekresi pepsin, lipase, dan HCl, sedangkan kelenjar pilorik mensekresi bahan untuk proses fermentasi.
2. Tujuan Pemeriksaan Tujuan pemeriksaan cairan lambung adalah 1. Menilai Motilitas lambung, yaitu Kemampuan lambung untuk meneruskan isinya ke arah duodenum. 2. Menilai kemampuan sekresi lambung, yaitu HCL, secara kuantitatif dan kualitatif serta enzim-enzimnya. 3. Mendeteksi adanya unsur-unsur abnormal, seperti darah,pus, jamur, dan bakteri. 4. Mendeteksi adanya racun untuk pemeriksaan forensik. 5. Pemeriksaan sitologi terhadap sel-sel tumor. Indikasi 1. keracunan 2. Over dosis obat-obatan 3. Pasien tidak ada reflek muntah 4. Penatalaksanaan prabedah pasien stenosis pylorus 5. Depresi status mental 6. Gagal dengan terapi emesis 7. Pasien dalam keadaan sadar Kontraindikasi 1. Risiko cedera jalan nafas 2. Pendarahan gastrointestital 3. Kejang yang tidak terkontrol 4. Keracunan bahan korosif 5.
Keracunan minyak tanah
6.
Keracunan bahan konvulsan
7. Adanya gangguan elektrolit
Kontraindikasi pengambilan Cairan Lambung: 1. Stenois Esofagus, Varises Esofagus. 2. Keganasan pada Esofagus. 3. Dekompensasi Jantung. 4. Pendarahan lambung hebat yang baru terjadi. 5. Aneurisma Aorta. 6. Tidak dianjurkan pada wanita hamil dan sakit berat. 7. Intoksisasi asam/basa yang baru terjadi. 8. Adanya hipotensi dan gangguan Vasomotor (kontraindiksi untuk uji histamin).
3. Cara Pengambilan Mengambil cairan lambung digunakan untuk pemeriksaan cairan ataupun mengeluarkan zat racun dari lambung. Prosedur atau cara ini bertujuan untuk menentukan aktivitas sekresi mukosa gaster, menganalisis komponen sekresi dan asam hidroklorida, menganalisis cairan gaster pada klien dengan obstruksi pilorus dan intestinal, dan untuk mengeluarkan zat racun. Peralatan 1. Selang karet/plastik ukuran 12-18 Fr. 2. Klem Selang. 3. Handuk. 4. Wadah/Piala Ginjal. 5. Tisu. 6. Pelumas. 7. Air Es. 8. “Salem sum Tube” (Ewald atau Eldich) Lumen tunggal ukuran besar. 9. levecator, Lumen rangkap untuk aspirasi dan irigasi. 10. Spuit 50 cc. 11. Peralatan pengisap tekanan darah. 12. Mangkok Es untuk selang karet atau mangkok air hangat untuk selang plastik. 13. Wadah untuk spesimen.
Prosedur 1. Mencuci Tangan. 2. Menjelaskan tujuan dan prosedur analisis getah lambung. Persiapan klien: Puasa, Makanan padat 12 jam sebelum tindakan, air minum 8 jam sebelum tindakan. Dan tidak minum obat (antasid, antikolinergik, dll). 3. Menutup bagian atas tubuh klien dengan handuk dan memberi bengkok untuk meludah. 4. Memberi tahu klien untuk duduk di kursi atau posisi fowler di tempat tidur dengan leher fleksi dan bersandar mulai dari pinggang. 5. Bersama-sama klien menentukan kode yang akan digunakan. Misalnya, mengangkat telunjuk untukmengatakan “ tunggu sejenak”. 6. Melepas gigi palsu (jika ada) 7. Bila selang karet terlalu lembek, rendam dalam air es; bila selang plastik terlalu kaku, rendam dengan air hangat. 8. Mencuci tangan. 9. Memasang selang Nasogastrik (lihat prosedur pemasangan selang lambung), yakinkan bahwa selang berada dalam lambung dengan:
Memeriksa dengan menggunakan kertas lakmus.
Selang masuk paling kurang 50 cm dari hidung.
Menyuntikan udara dan mendengarkan dengan stetoskop.
10. Mengatur posisi klien, posisi dekubitus kiri lateral semi rekumben. 11. Mengisap semua getah lambung; mencatat dan mencatat, memberitahu dokter bila ada ketidaknormalan: masih ada makanan yang belum dicerna, residu lebih dari 100 ml, bau feses, darah, memberi istirahat kepada pasien selama 20-30 menit, lalu melakukan aspirasi kembali. 12. Memberi label pada wadah, dan mengirim spesimen ke laboratorium. 13. Merapikan peralatan dan klien. 14. Mencatat tanggal pengambilan dan reaksi klien pada catatan perawat. 15. Mengobservasi klien setelah prosedur dilakukan. 16. Mendokumentasikan prosedur dan respons klien dalam catatan klien.
4. Cara Pengiriman
Pengiriman <1 jam pada suhu ruang
Bila tidak memungkinkan, gunakan media tranport atau kultur pada media Tetra Thionate Broth
Catatan: Pastikan informasi yang benar terdapat pada slip permintaan laboratorium dan pada label yang melekat di wadah specimen ·Atur spesimen agar di bawa ke laboratorium untuk kultur atau pemeriksaan parasit perlu segera dikirim. Bila tidak memungkinkan ikuti petunjuk pada wadah spesimen. Pada beberapa institusi pendinginan di indikasikan karena perubahan bakteriologis terjadi pada spesimen feses dalam suhu ruangan. Jangan pernah meletakkan spesimen dalam tempat pendingin yang berisi makanan dan obat-obatan untuk mencegah kontaminasi.