MAKALAH BIOETIKA Pangan Transgenik: Harapan Baru atau Janji Jan ji Palsu?
dosen pembimbing: DR. MUHAMMAD SAHLAN oleh : KELOMPOK 8 DANI KARNAEN (0906640766) EVI LUTFIANI (0906640785) M. RIZKY PUTRA P. (0906640860)
TEKNOLOGI BIOPROSES DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA DEPOK 2012
Pangan Transgenik : Harapan Baru atau Janji Palsu
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan menyelesaikan penyusunan penyusunan makalah Bioenergetika yang berjudul berjudul “
Pangan Transgenik: Harapan Baru atau Janji Palsu?
Penulis mengucapkan kepada terima kasih kepada: 1. Dr Muhammad Sahlan selaku dosen Bioetika Departemen Teknik Kimia semester genap tahun ajaran 2011/2012. 2. Orang tua penulis yang memberikan dukungan moril dan materil dalam pembuatan makalah ini. 3. Teman-teman penulis yang ikut memberikan kontribusi dalam pembuatan makalah ini, baik berupa saran maupun dukungan. 4. Semua pihak yang telah membantu mulai dari proses pembuatan makalah hingga makalah ini selesai dibuat. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih memiliki kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari pembaca untuk perbaikan pada pembuatan makalah-makalah selanjutnya. Adapun harapan penulis selaku pembuat makalah ini adalah semoga makalah yang penulis buat ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.
Depok, 9 April 2011
Tim Penulis
Chemical engineering department
Page ii
Pangan Transgenik : Harapan Baru atau Janji Palsu
SUMMARY
Pangan Transgenik: Harapan Baru atau Janji Palsu?
Tingkat kelaparan di dunia terus meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk di dunia. Kenaikan ini diiringi dengan munculnya berbagai teknologi baru yang canggih untuk memenuhi segala kebutuhan manusia, terutama untuk mengatasi masalah kelaparan. Oleh karena itulah, para peneliti mengembangkan bagaimana cara memperoleh ketersediaan pangan dalam waktu singkat dan mudah serta untuk memperoleh hasil yang lebih baik dari pangan hasil alami, dengan jalan menggunakan rekayasa genetika pangan. Hasil rekayasa tersebut menghasilkan berbagai jenis produk transgenik sesuai dengan sumber rekayasa genetika yang digunakan. Jenis-jenis produk rekayasa genetika meliputi tanaman transgenik, hewan transgenik, bahkan rekayasa genetika juga dapat diaplikasikan pada mikroorganisme. Ketersediaan pangan transgenik ini pada awalnya diciptakan untuk menghasilkan berbagai produk pangan yang cepat, berkualitas dan memiliki gizi yang kompleks untuk memenuhi kebutuhan vitamin pada manusia. Namun, keberadaan pangan transgenik ini lebih banyak menjadi alat monopoli oleh salah satu pihak yang ingin mengambil keuntungan. Pengembangan pangan transgenik (terutama pada bidang pertanian), memberikan keuntungan tersendiri bagi perusahaan multinasional yang dapat memproduksi benih tanaman transgenik. Hal yang menjadi pertanyaan adalah apakah tanaman transgenik tersebut akan sama dengan tanaman yang tumbuh secara alami? Jawabannya tergantung kondisi dari pemilik perusahaan tersebut sepanjang hal itu dapat memberi keuntungan bagi mereka. Ketika berbicara dengan lembaga hukum, perusahaan transgenik mengatakan bahwa tanaman transgenik ini “pada dasarnya sama dengan aslinya” yang berarti, jika kita menanam jagung transgenik, maka perlakuannya akan sama dengan jagung alami. Dengan menyatakan bahwa produk transgenik sama dengan produk alami, perusahaan Chemical engineering department
Page iii
Pangan Transgenik : Harapan Baru atau Janji Palsu
tersebut akan menghemat biaya karena tidak perlu melakukan pengujian kesehatan dan keamanan terhadap manusia dan lingkungan. Sehingga produk transgenik tersebut dapat lebih cepat dipasarkan dan akan memiliki waktu paten yang lebih lama karena tidak perlu diadakan pengujian. Namun, ketika berbicara dengan lembaga hak cipta atau paten, perusahaan transgenik berkata bahwa tanaman ini dahulunya hanyalah angan-angan belaka yang sekarang telah terwujud sehingga tanaman tersebut layak untuk dipatenkan. Dengan demikian perusahaan dapat meningkatkan harga pada para petani atas benih tersebut karena perusahaan lain tak dapat menciptakan benih yang sama. Pernyataan tersebut membuat perusahaan dapat menjual benih transgeniknya dengan harga jual yang lebih tinggi karena benih transgenik memiliki sifat khas yang berbeda. Adanya hak paten memungkinkan perusahaan untuk memonopoli penjualan benih dari jenis yang telah dipatenkan selama masa waktu 20 tahun, termasuk masa penelitian benih tersebut. Akibat adanya monopoli tersebut, keunggulan pangan transgenik sebagai alternatif untuk memenuhi kebutuhan pangan di dunia patut dipertanyakan. Sebab, adanya pangan transgenik ini hanya menguntungkan pihak-pihak yang memproduksi benih transgenik tersebut, sementara masyarakat dan petani akan semakin dirugikan. Hal ini disebabkan karena benih transgenik tersebut tidak diuji dengan baik sehingga masyarakat tidak tahu apakah tanaman transgenik yang mereka konsumsi itu benar-benar aman. Di sisi lain, para petani akan semakin merugi karena harus membeli benih yang dipatenkan dengan harga yang lebih mahal, dimana benih tersebut juga tidak diuji kelayakannya sehingga beresiko menimbulkan dampak negative terhadap lingkungan tempat petani tersebut tinggal dan bercocok tanam dalam jangka waktu yang lama. Lalu, sebenarnya apa itu tanaman transgenik? Tanaman transgenik adalah tanaman yang tumbuh dari benih yang telah dimodifikasi oleh perusahaan multinasional asing. Perusahaan-perusahaan tersebut mempromosikan bahwa benih transgenik akan memberikan hasil panen yang lebih tinggi serta lebih berkualitas, tahan serangan hama dan virus, tahan herbisida, serta berbagai keuntungan lainya bagi petani dan konsumen yang menanamnya. Dari sini kita dapat melihat bahwa promosi ini membuat orang menjadi tergantung kepada benih dan panen yang dihasilkannya. Padahal, benih dan produk makanan transgenik tersebut memiliki banyak potensi efek samping yang Chemical engineering department
Page iv
Pangan Transgenik : Harapan Baru atau Janji Palsu
merugikan dan hingga saat ini belum dilakukan pengujian yang memadai untuk melihat dampaknya terhadap kesehatan manusia maupun lingkungan sebelum dilepas ke pasaran. Perusahaan-perusahaan yang memproduksi benih transgenik tersebut sebenarnya adalah perusahaan yang sama dengan perusahaan besar kimia pertanian yang di jaman revolusi hijau telah mengeruk keuntungan besar dari petani, dengan menyebabkan petani di seluruh dunia tergantung pada produk mereka. Ironisnya, perusahaan-perusahaan tersebut dalam mempromosikan produk transgeniknya menggunakan slogan yang sama seperti ketika mempromosikan produk pestisidanya 35 tahun yang lalu, yaitu “demi keamanan pangan dan keuntungan petani ”. Namun sebenarnya tidaklah mengherankan, sebab bagi mereka semua ini adalah BISNIS.
Chemical engineering department
Page v
Pangan Transgenik : Harapan Baru atau Janji Palsu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
Pada tahun 1978 pendeta Inggris yang namanya Thomas Robert Malthus menerbitkan sebuah buku yang berjudul “ An Essay on the Principle of Population as it Affects the Future Improvement of Society”. Pokok tesis Malthus ini adalah pemikiran bahwa
pertumbuhan penduduk cenderung melampui pertumbuhan persediaan makanan. Malthus menyuguhkan idenya dalam bentuk yang cukup kaku. Dia bilang, penduduk cenderung tumbuh secara "deret ukur" (misalnya, dalam lambang 1, 2, 4, 8, 16 dan seterusnya) sedangkan persediaan makanan cenderung bertumbuh secara "deret hitung" (misalnya, dalam deret 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7 dan seterusnya). Oleh sebab itu, Rekayasa Genetika pada tanaman pangan, diklaim merupakan salah satu alternative pemecahan masalah tersebut. Dengan Rekayasa Genetika yang diterapkan pada tanaman pangan telah berhasil mendapatkan bibit-bibit yang unggul dibandingkan dengan strain asalnya. Namun, saat ini slogan anti GMO dan kembali ke alam semakin menguat, terutama disebabkan adanya dampak-dampak negative dari produk-produk GMO khususnya pada pangan. Sehingga sejak tahun 1988-1992 terdapat perselisihan antara negara-negara di dunia, karena GMO ini melibatkan Perdagangan antar negara yakni Ekspor dan Impor, Negaranegara liberal (pendukung GMO) yang di pimpin oleh USA, Argentina, kanada dan Brazil memiliki paham yang berbeda dengan negara yang menentang penggunaan GMO yakni negara-negara yang tergabung dalam Uni Eropa dan mulai mempengaruhi semua negara-negara di Dunia. Oleh karena itu banyak diadakan konferensi yang menghasilkan kesepakatan atau Protokol dan yang paling populer adalah Cartagena Protocol on Biosafety (CPB). Sementara itu di Indonesia sendiri melalui Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 1999 tentang Label dan Iklan Pangan yang salah satu isinya adalah mewajibkan pelabelan produk GMO yang masuk ke Indonesia. Sedangkan badan yang bertugas sebagai Chemical Engineering Department
Page 1
Pangan Transgenik : Harapan Baru atau Janji Palsu
regulator resmi yakni Badan Standardisasi Nasional (BSN) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) . 1.2 RUMUSAN MASALAH
Apa yang dimaksud dengan GMO?
Sebutkan dan jelaskan macam-macam GMO pada produk pangan?
Dampak negatif dari GMO produk pangan ? beserta contoh-contohnya ?
Sebutkan dan jelaskan tahapan-tahapan Gmo pangan agar bisa dijual dipasar ?
Adakah lembaga yang bertugas melegalisasi GMO pangan ? kalau ada, jelaskan peranannya dalam menjaga kualitas dan keamanan produk-produk GMO tersebut ?
Bagaimana regulasi GMO produk pangan diluar negeri ?
Bagaimana regulasi GMO produk pangan di Indonesia ?
Bagaimana sebaiknya warga Indonesia menyikapi produk-produk GMO pangan ?
Chemical engineering department
Page 2
Pangan Transgenik : Harapan Baru atau Janji Palsu
BAB II Tinjauan Pustaka
1. Definisi GMO (Genetikally Modified Organisms)
Menurut WHO, GMO merupakan suatu organisme yang DNA-nya telah diubah secara tidak alami melalui suatu teknologi sehingga gen yang dimaksud dapat ditransfer dari satu organisme ke organisme lain dan juga antara organisme yang berbeda spesies. Sedangkan Sutrisno Koswara memberikan definisi GMO sebagai produk pangan yang diturunkan dari tanaman atau hewan yang dihasilkan melalui proses rekayasa genetika. Berdasarkan pada definisi-definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa GMO atau yang dalam bahasa Indonesia disebut dengan produk rekayasa genetika adalah organisme yang DNA-nya telah diubah dengan menggunakan suatu teknologi yang disebut dengan bioteknologi modern sehingga menghasilkan suatu organisme atau produk yang berbeda dengan produk alamiahnya yang mempunyai beberapa kelebihan karena dalam pembuatannya dilakukan seleksi terhadap sifat-sifat baiknya.
2. Jenis-jenis produk GMO
Pada dasarnya produk-produk GMO sangat banyak dan tersebar di berbagai bidang, karena aplikasi bioteknologi juga telah merambah ke berbagai bidang (pertanian, farmasi dan kedokteran, industri, dan lingkungan). Jenis-jenis GMO terdiri dari hewan transgenik, tanaman transenik dan bagiannya, ikan transgenik, dan bahan-bahan olahannya, serta jasad renik dan mikroorganisme.
2.1 Produk GMO hewani
Bahan pangan hewani merupakan kebutuhan pokok manusia untuk hidup sehat, kreatif, produktif dan cerdas. Terdapat kaitan positif antara tingkat konsumsi protein hewani dengan umur harapan hidup dan pendapatan per kapita. Di masa depan, tingkat produksi dan konsumsi pangan hewani penduduk dunia diprediksi akan mengalami peningkatan dari 233 juta ton menjadi 300 juta ton. Konsumsi susu naik dari 568 juta ton menjadi 700 juta ton, sedangkan konsumsi telur sekitar 55 juta ton (sumber: artikel Chemical engineering department
Page 3
Pangan Transgenik : Harapan Baru atau Janji Palsu
“Peternakan 2020: Revolusi Pangan Masa Depan”). Hal ini disebabkan oleh bertambahnya jumlah penduduk dunia, meningkatnya kesejahteraan hidup dan meningkatnya kesadaran gizi masyarakat dunia. Namun, peningkatan kebutuhan pangan hewani ternyata tidak diikuti oleh ketersediaan pangan hewani secara murah, merata dan terjangkau. Teknologi budidaya peternakan konvensional dan pertumbuhan populasi ternak yang cenderung lambat merupakan salah satu faktor penyebabnya. Oleh karena itu, aplikasi bioteknologi diharapkan dapat memainkan peranan penting dalam memacu pertumbuhan populasi ternak dan meningkatkan mutu pangan hewani. Aplikasi bioteknologi peternakan dilakukan pada tiga bidang utama, yaitu bioteknologi reproduksi (inseminasi buatan, transfer embrio dan rekayasa genetik), bioteknologi pakan ternak dan bioteknologi bidang kesehatan hewan. Bioteknologi peternakan dapat digunakan untuk mempercepat pembangunan peternakan melalui peningkatan daya reproduksi dan mutu genetik ternak, perbaikan kualitas pakan dan kualitas kesehatan ternak. Salah satu contoh bioteknologi di bidang peternakan adalah diciptakannya hewan transgenik. Hewan transgenik merupakan suatu alat riset biologi yang potensial dan sangat menarik karena menjadi model yang unik untuk mengungkap fenomena biologi yang spesifik. Menurut Federation of European Laboratory Animal Association, hewan transgenik adalah hewan yang dengan sengaja telah dimodifikasi genome nya dan gen disusun dari suatu organisme yang dapat mewarisi karakteristik tertentu. Terdapat dua alasan umum mengapa hewan transgenik tetap diproduksi:
Beberapa hewan transgenik diproduksi untuk memiliki sifat ekonomis spesifik. Misalnya, ternak transgenik diciptakan untuk memproduksi susu yang mengandung protein khusus manusia, dimana mungkin dapat membantu dalam perawatan penyakit pembengkakan paru-paru karena pembuluh darah pada manusia.
Hewan transgenik lainnya diproduksi sebagai model penyakit (secara genetik hewan dimanipulasi untuk menunjukkan gejala penyakit sehingga perawatan efektif dapat dipelajari). Sebagai contoh, seorang ilmuwan Harvard membuat terobosan besar secara ilmiah ketika mereka diterima sebuah paten US untuk keahlian tikus secara genetik, dimana tikus membawa gen yang mengembangkan variasi kanker manusia. Pada umumnya, pengembangan ternak transgenik mampu mengatasi kekurangan praktek pembiakan ternak secara tradisional yang membutuhkan waktu yang lama
Chemical engineering department
Page 4
Pangan Transgenik : Harapan Baru atau Janji Palsu
untuk memodifikasi genetik. Oleh karena itu, terdapat beberapa dampak positif pengembangan ternak transgenik ini baik untuk peternakan maupun untuk manusia.
Hewan transgenik dapat digunakan sebagai terapi gen dan merupakan model untuk pertumbuhan, immunologis, neurologis, reproduksi dan kelainan darah
Untuk pengembangan obat-obatan dan pengetasan produk
Pengembangan produk baru melalui “molecular farming” yaitu mengubah sifat hewan menjadi produk tertentu yang dibutuhkan manusia seperti hemoglobin dengan cara mengintroduksi gen ke dalam hewan tersebut
Pada peternakan, pemanfaatan teknologi transgenik memungkinkan diperolehnya ternak dengan karakteristik unggul
Aplikasi teknologi transgenik pada hewan seperti sapi dapat membuatnya memproduksi susu yang banyak dan rendah laktosa serta kolesterol, babi dan unggas dapat menghasilkan daging yang lebih banyak, dan domba yang memiliki wool yang tebal.
Teknologi transgenik dapat membuat hewan lebih resisten terhadap penyakit, misalnya pada babi yang resisten terhadap influenza. Namun pada penelitian ini jumlah gen yang berperan masih terbatas.
2.2 Produk GMO nabati
Banyak spesies tanaman telah secara genetis direkayasa untuk menjadi lebih tahan terhadap hama serangga atau virus. Pada tahun 2003, sekitar 67.7 juta hektar telah ditanami dengan tanaman transgenik oleh 7 juta petani di 18 negara. Tanaman ini termasuk kedelai, jagung, kapas, dan canola tahan herbisida dan insektisida. Rekayasa genetika juga dilakukan untuk menghasilkan kapas, seperti tahan terhadap hama serangga. Terdapat pula tomat-tomat yang tidak membusuk setelah dipetik, gandum, kedelai dan jagung dapat bertahan setelah disemprot, sejumlah besar pestisida serta benihbenih yang dapat membunuh hama di dalam tanah. Tanaman jenis baru ini disebut bahan pangan hasil Rekayasa Genetika (RG) atau bahan pangan hasil modifikasi genetis (Genetikally Modified/GM). Adanya produk pangan hasil RG ini tidak membuat semua orang sepakat bahwa bahan pangan baru ini sehat. Perusahaan yang memproduksi pangan RG mengatakan mereka akan meningkatkan ketahanan pangan, membantu memberi Chemical engineering department
Page 5
Pangan Transgenik : Harapan Baru atau Janji Palsu
makan orang di seluruh dunia, dan dalam kaitannya dengan bahan bakar yang berasal dari tanaman (biofuel) dapat mengakhiri ketergantungan kita pada minyak. Kebanyakan tanaman hasil RG tidak memberikan hasil produksi yang lebih besar, nutrisi yang lebih baik, atau manfaat kesehatan lainnya seperti yang dikatakan para penanam modalnya. Bahkan sejauh ini hasil tanaman RG tidak menolong kaum miskin atau memecahkan masalah kelaparan dan hanya diciptakan agar dapat menjual lebih banyak pestisida dan pupuk yang dibuat oleh perusahaan sama yang juga memproduksi dan menjual benih-benih RG. Dapat dikatakan bahwa bahan pangan RG menawarkan sebuah solusi teknis bagi masalah sosial yakni kelaparan, yaitu berupa benih-benih buatan manusia dengan harga mahal. Begitu para petani mulai tergantung pada benih, pestisida dan pupuk yang mereka perlukan untuk menanam bahan pangan ini, angka kelaparan justru meningkat, bukan menurun. Hal ini menyebabkan ketersediaan dan kedaulatan pangan berkurang. Dalam prinsip penanaman yang berkelanjutan, menanam tanaman RG lebih mahal dibandingkan dengan menanam tanaman tradisional karena biasanya petani harus membeli benih RG setiap tahun beserta pupuk dan pestisidanya yang mahal dan tidak dapat menyimpan benih dari tanaman sebelumnya, seperti yang biasa dilakukan. Tanaman RG juga membutuhkan biaya-biaya tak terduga lainnya karena kandungan nutrisinya rendah serta dapat merusak lingkungan. Salah satu contoh produk GMO dari tanaman adalah diciptakannya beras emas (golden rice), yaitu beras yang ditambahkan vitamin A untuk melengkapi kebutuhan vitamin dan mengurangi angka kebutaan di dunia. Di seluruh dunia, jutaan orang buta karena kekurangan vitamin A dalam menu makannya. Sebagai jalan keluar dari masalah ini, dikembangkanlah beras jenis baru hasil RG yang mengandung vitamin A dan dinamakan Beras Emas. Perusahaan yang memproduksinya akan menjual kepada petani di seluruh Asia, dimana beras adalah makanan utama, dan kebutaan karena kekurangan vitamin A merupakan masalah serius. Perusahaan itu berharap petani akan menanam Beras Emas dan meninggalkan varietas beras tradisional mereka. Namun, Beras Emas tidak akan bisa mencegah orang dari kebutaan. Kebutaan yang diujikan kesembuhannya dengan Beras Emas ini bukan disebabkan oleh kekurangan Chemical engineering department
Page 6
Pangan Transgenik : Harapan Baru atau Janji Palsu
vitamin A, melainkan karena kurangnya jenis makanan sehat yang secara alami mengandung vitamin A. Meski seseorang mengkonsumsi Beras Emas, vitamin A yang dikandungnya tidak akan mencukupi kecuali ditambahkan nutrisi yang cukup yang berasal dari makanan lain yang dimakan bersama Beras Emas tersebut. Hal ini menandakan bahwa sebenarnya penemuan Beras Emas ini tidak menyelesaikan masalah utamanya yakni kemiskinan dan malnutrisi.
2.3 Produk GMO mikroorganisme
Obyek rekayasa genetika mencakup hampir semua golongan organisme, mulai dari bakteri, fungi, hewan tingkat rendah, hewan tingkat tinggi, hingga tumbuh-tumbuhan. Pada umumnya, penggunaan mikroorganisme sebagai objek rekayasa genetika lebih banyak digunakan untuk bidang kesehatan dan obat-obatan. Berikut ini merupakan contoh dari produk rekayasa genetika pada mikroorganisme:
Antibodi Monoklonal
adalah antibodi sejenis yang diproduksi oleh sel plasma klon sel- sel β sejenis. Antibodi ini dibuat oleh sel-sel hibridoma (hasil fusi 2 sel berbeda yaitu sel β Limpa dan sel mieloma) yang dikultur. Antibodi monoklonal dapat bertindak sebagai antigen yang akan menghasilkan anti bodi dari limpa. Fungsinya antara lain untuk mendiagnosis penyakit dan kehamilan.
Antibiotik
Dipelopori oleh Alexander Fleming dengan penemuan penisilin dari Penicillium notatum. kemudian penelitian ini berkembang dan ditemukan jenis-jenis penisilin lain
dari berbagai mikroorganisme, seperti: o
Penicillium chrysogenum, bakteri yang dikembangkan untuk memperbaiki
penisilin yang sudah ada. Proses produksi dilakukan dengan mutasi secara iradiasi ultra violet dan sinar X. o
Cephalospurium, bakteri yang memproduksi penisilin N.
o
Cephalosporium, bakteri yang memproduksi sefalospurin C.
o
Streptomyces, bakteri yang menghasilkan streptomisin, yaitu antibiotik untuk
pengobatan TBC
Interferon
Chemical engineering department
Page 7
Pangan Transgenik : Harapan Baru atau Janji Palsu
adalah antibodi terhadap virus. Secara alami hanya dibuat oleh tubuh manusia. Proses pembentukan di dalam tubuh memerlukan waktu cukup lama (dibanding kecepatan replikasi virus) sehingga perlu dilakukan rekayasa genetika.
Vaksin
Contoh: Vaksin Hepatitis B dan malaria. Secara konvensional, pelemahan kuman dilakukan dengan pemanasan atau pemberian bahan kimia. Dengan bioteknologi, dilakukan fusi atau transplantasi gen yang mempercepat proses produksi vaksin.
3. Dampak positif dan negatif produk GMO
Dampak yang ditimbulkan dari produk hasil rekayasa genetika ini terbagi atas dua, yaitu dampak kesehatan yang ditimbulkan pada manusia yang mengkonsumsi produk tersebut dan dampak yang ditimbulkan pada lingkungan atau sumber dari organisme yang direkayasa (hewan, tumbuhan dan mikroorganisme). 3.1 Dampak positif
Dampak positif yang dimaksud disini adalah keuntungan yang dapat diperoleh dari GMO, termasuk didalamnya kelebihan-kelebihan dari GMO tersebut jika dibandingkan dengan produk-produk sesamanya yang alamiah. Keuntungan pangan hasil rekayasa genetika antara lain meningkatkan efisiensi dan produktivitas, nilai ekonomi produk, memperbaiki nutrisi, nilai palatabilitas dan meningkatkan masa simpan produk. Dampak positif tersebut didapatkan dari hasil bioteknologi di bidang pertanian dan pangan. Di bidang farmasi dan kedokteran, hasil bioteknologi yang terdiri dari kedokteran regeneratif, terapi gen, kloning terapeutik dan penggunaan bahan organik yang tepat dapat mengobati dan menyembuhkan penyakit. Selain itu, bioteknologi di bidang industri juga membawa manfaat tersendiri. Bioteknologi industrial dalam hal ini adalah pembuatan biofuel dari tanaman, seperti dari kedelai, kanola, jagung, dan
gandum.
biofuel akan menghemat penggunaan bahan bakar fosil yang tidak dapat diperbaharui, dan dikhawatirkan akan segera habis.
3.2 Dampak negatif Chemical engineering department
Page 8
Pangan Transgenik : Harapan Baru atau Janji Palsu
Dampak negatif yang dimaksud adalah segala resiko yang ditimbulkan oleh keberadaan GMO di lingkungan dan di masyarakat. Sedangkan resiko yang perlu diperhatikan dari pengembangan GMO yaitu kemungkinan terjadinya gangguan pada keseimbangan ekologi, terbentuknya resistensi terhadap antibiotik, dikuatirkan dapat terbentuknya senyawa toksik, allergen atau terjadinya perubahan nilai gizi. Proses pembuatan GMO (bioteknologi) dapat dimungkinkan terjadinya perubahan senyawa pada organisme yang bersangkutan, sehingga dapat menjadi toksin. Gen baru yang dihasilkan, atau peningkatan kadar hasil produksi dari gen yang sudah ada, dapat menyebabkan metabolisme dari organisme yang dimodifikasi sehingga meningkatkan formasi toksin yang sudah ada atau bahkan menimbulkan fomasi toksin baru. Produk gen tersebut juga dapat berperan sebagai substrat untuk biosintesa toksin dengan organisme yang dimodifikasi. Hal ini penting untuk diingat bahwa bahaya-bahaya potensial tersebut ada jika susunan gen dari organisme berubah, apakah melalui penanaman secara konvensional, mutagenesis atau oleh bioteknologi.
Dampak negatif produk rekayasa genetika (RG) terhadap kesehatan
Beberapa dampak produk RG terhadap kesehatan sudah diketahui karena menusia menjadi sakit setelah mengkonsumsinya. Gangguan kesehatan lainnya baru dicurigai tetapi belum terbukti. Untuk mengetahui dengan pasti dampak produk RG terhadap kesehatan akan membutuhkan penelitian beberapa tahun. Para ilmuwan sudah melakukan beberapa studi yang memperlihatkan bahwa produk RG kemungkinan memang menimbulkan masalah kesehatan, seperti: a) Alergi
Makanan yang dibuat dari produk RG mengandung unsur-unsur yang sebelumnya tidak pernah dimakan. Hal ini membuat tubuh manusia bereaksi buruk terhadap makanan ini. Kita tidak dapat mengetahui sebelumnya unsur apa yang terdapat di dalam produk RG yang menyebabkan alergi sehingga orang dapat menjadi alergi terhadap beberapa makanan yang biasa dimakan. b) Meningkatnya kasus keracunan pestisida
Kebanyakan produk RG akan tumbuh baik hanya jika ditambahkan sejumlah besar bahan kimia. Bahkan beberapa benih RG sudah didesain untuk mengandung pestisida. Penggunaan pestisida yang terbatas akan memberi manfaat kepada petani, tetapi Chemical engineering department
Page 9
Pangan Transgenik : Harapan Baru atau Janji Palsu
penggunaan dalam jumlah berlebihan cenderung meningkatkan jumlah kasus keracunan pestisida, baik terhadap manusia maupun terhadap lingkungan. c) Kanker dan kerusakan organ tubuh
Ternak yang diberi makan kentang dan tomat produk RG mengalami perubahan dalam perutnya yang dapat mengarah pada kanker, kerusakan ginjal dan organ tubuh lainnya, serta perkembangan otak yang lambat. Tetapi bila produk RG tidak diuji atau diberi label maka dokter hampir tidak mungkin mengetahui apakah penderita kanker atau kerusakan organ itu disebabkan oleh produk RG. d) Kekebalan terhadap antibiotik
Salah satu hasil dari rekayasa genetik adalah gen yang kebal terhadap antibiotik, demikian pula beberapa produk RG. Sebagian ilmuwan yakin bahwa bila seseorang memakan makanan yang mengandung gen-gen ini, di dalam pencernaan mereka akan terbentuk bakteri yang kebal terhadap antibiotik. Kemudian, ketika orang tersebut harus minum obat antibiotik untuk menyembuhkan penyakit, obat tersebut tidak ampuh lagi.
Dampak produk RG terhadap lingkungan
Ketika perusahaan besar membuat dan menjual hanya beberapa jenis benih dan kemudian meyakinkan petani di seluruh dunia untuk menggunakan hanya benih-benih ini saja, maka banyak jenis tanaman akan hilang dan akhirnya mengancam ketahanan pangan. Tetapi dampak produk RG yang paling merusak lingkungan adalah hilangnya keanekaragaman hayati yang penting bagi kesehatan lingkungan dan beberapa kerusakan lainnya seperti: a) Hilangnya musuh alami hama
Beberapa produk RG dibuat mengandung pestisida di dalamnya. Bila pestisida digunakan tanpa kontrol, hama yang akan dibasmi bisa menjadi kebal terhadap pestisida b) Merusak kehidupan satwa liar dan tanah
Pestisida di dalam produk RG membunuh hama dan bakteri penolong yang hidup di dalam tanah, juga membahayakan burung-burung, kelelawar, dan hewan lain yang membantu penyerbukan tanaman dan mengendalikan hama. c) Berdampak pada tanaman sekitar Chemical engineering department
Page 10
Pangan Transgenik : Harapan Baru atau Janji Palsu
Tepung sari dari tanaman RG tertiup angin dan menyebar ke tanaman lain yang serupa. Tetapi karena tanaman RG masih baru, maka tidak ada yang tahu pasti bagaimana efek jangka panjang yang dapat ditimbulkannya.
4. Tahap pemasaran produk GMO
Untuk memasuki pasar Indonesia, produk GMO harus lulus tahap pengkajian yang dilakukan oleh komisi keamanan pangan dari badan POM. Pengkajian produk rekayasa genetika harus mengikuti protokol baku yang mengacu pada PP berkenaan dengan keamanan hayati
No 21 tahun 2005
pangan produk rekayasa genetika.
Peraturan dan
regulasi wajib ditaati oleh pemohon dan tim teknis yang terlibat dalam proses pengkajian. Regulasi yang ditetapkan agar produk GMO dapat masuk di pasaran mencakup data-data pengujian yang berkenaan dengan
keamanan produk rekayasa genetika
prosedur dan mekanisme pengkajian keamanan pangan, dan
keputusan mengenai produk rekayasa genetika yang diajukan
Mekanisme pengajuan pangan PRG untuk dikaji adalah sebagai berikut: 1) Pihak yang akan mengedarkan/memasarkan pangan produk rekayasa genetika mengajukan permohonan kepada Komisi Keamanan Pangan BPOM/Kementrian 2) Proponen mengisi permohonan sesuai format dan menjawab semua pertanyaan yang diajukan. 3) Ketidaklengkapan berakibat pada pengembalian dokumen, yang harus diisi ulang dan diajukan kembali dalam tempo 14 hari 4) Jika dalam waktu 60 hari tidak ada respon masyarakat, maka produk rekayasa tersebut dapat diterima masyarakat 5) Komisi keamanan pangan memberikan rekomendasi kepada badan POM berdasarkan evaluasi tim teknis dan masukan masyarakat 6) Laporan kepada BPOM a. Produk RG di disetujui: berhak memperoleh sertifikat keamanan pangan b. Produk RG tidak memenuhi persyaratan: ditolak 7) Sertifikat dan rekomendasi
digunakan sebagai dasar bagi pemasaran dan distribusi
pangan produk rekayasa genetika Chemical engineering department
Page 11
Pangan Transgenik : Harapan Baru atau Janji Palsu
5. Perkembangan GMO di Indonesia
Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alamnya , segala tumbuhan dapat tumbuh subur dialamnya dan dapat dimanfaatkan para penduduk untuk dijadikan bahan makanan. Namun berbagai permasalahan yang mengganggu pertumbuhan tanaman seperti hama dan cuaca yang tidak teratur. Oleh karena itu dilakukan penelitian untuk mengurangi dampak dari hal tersebut. Penelitian berbasis prinsip bioteknologi yaitu penggunaan r ekayasa gen atau DNA dari tumbuhan. Proses rekayasa yang dilakukan adalah memadukan antara gen tumbuhan satu dengan yang lain dalam satu family ataupun beda jenis, selain itu disamping dari tumbuhan gen dapat diambil dari mikroorganisme tertentu. Perkembangan GMO di Indonesia sampai saat ini berada pada tingkat penelitian yang sudah selesai adalah tebu dan j agung, sedangkan untuk padi penelitiannya baru akan dimulai pada tahun 2013 – 2014. Sampai saat ini Kemristek dan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian sejak 2010 bekerja sama membuat Program Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa. Pada 2010, program ini menghasilkan 312 judul penelitian dengan total dana Rp 54 miliar. Sementara pada 2011 ini sudah dihasilkan 276 penelitian dengan total dana Rp 43,8 miliar . Selama ini Indonesia merupakan pasar dari produk-produk GMO hasil buatan luar negeri atau bias disebut Indonesia merupakan pengimpor produk GMO contohnya adalah kedelai, lebih dari 80% bibit kedelai yang digunakan adalah hasil GMO dan impor dari Amerika. Hal ini dikarenakan kedelai GMO lebih murah dan menghasilkan produk kedelai yang lebih berlimpah. Selain itu bibit tanaman kapas dan jagung GMO impor telah banyak beredar di Indonesia. Pada dasarnya para petani membeli bibit tanaman GMO dengan harga yang mahal, namun hasil yang didapatkan dari menanam bibit GMO lebih menguntungkan sebab para petani tidak perlu menggunakan herbisida untuk menjauhkan tanaman dari para hama karena bibit GMO bebas dari serangan hama, disamping itu penggunaan bibit membuat jangka panen yang singkat dan hasil yang lebih banyak. Namun para petani kembali harus membeli bibit dikarenakan keturunan unggul tidak diteruskan kepada generasi berikutnya. Oleh karena
Chemical engineering department
Page 12
Pangan Transgenik : Harapan Baru atau Janji Palsu
itu penjualan bibit GMO dapat di monopoli oleh para pengusahaa swasta karena para petani tidak memiliki teknologi untuk menghasilkan bibit unggul tersebut. 6. Regulasi GMO di Indonesia
Perkembangan tanaman rekayasa ini diatur oleh Negara dengan mengeluarkan berbagai peraturan seperti berikut, Berdasarkan PP no 28 tahun 2004, pangan hasil rekayasa genetika atau GMO adalah pangan atau produk pangan yang diturunkan dari tanaman, atau hewan yang dihasilkan melalui proses rekayasa genetika. Sebagaimana jenis pangan lain yang diregulasi pemerintah melalui undang-undang (UU) dan peraturan pemerintah (PP), pangan GMO juga diregulasi dalam pasal 14 PP No. 28 tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu, dan Gizi Pangan, serta dalam pasal 35 PP No.69 tahun 1999 tentang Label dan Iklan Pangan. Berdasarkan pasal 14 PP No. 28 tahun 2004 yang terdiri atas 5 ayat, dapat disimpulkan bahwa setiap orang yang memproduksi pangan, bahan baku, bahan tambahan pangan atau bahan bantu lainnya yang merupakan GMO harus memeriksakan bahan-bahan tersebut ke komisi yang menangani keamanan pangan produk rekayasa genetika. Pemeriksaan tersebut antara lain meliputi informasi genetika dari bahan tersebut, deskripsi organisme donor, deskripsi modifikasi genetika, karakterisasi modifikasi genetika, dan informasi keamanan pangannya. Persyaratan dan tata cara pemeriksaan juga menjadi wewenang komisi yang menangani keamanan pangan produk rekayasa genetika untuk menetapkannya. Setelah itu, berdasarkan rekomendasi dari komisi tersebut, Kepala Badan POM menetapkan aman atau tidaknya pangan GMO tersebut. Sedangkan menurut pasal 35 PP No. 69 tahun 1999, disebutkan bahwa pada label untuk pangan hasil rekayasa genetika wajib dicantumkan tulisan PANGAN HASIL REKAYASA GENETIKA. Pada Label cukup dicantumkan keterangan tentang pangan rekayasa genetika pada bahan yang merupakan pangan hasil rekayasa genetika tersebut dan juga dapat dicantumkan logo khusus pangan hasil rekayasa genetika. Dari isi ketiga ayat pada PP No. 69 tahun 1999 tentang label dan Iklan tersebut, Indonesia masih dalam posisi
Chemical engineering department
Page 13
Pangan Transgenik : Harapan Baru atau Janji Palsu
netral dan menghargai hak konsumen untuk mengetahui komponen bahan pangan yang dikonsumsinya, termasuk pangan hasil rekayasa genetika. Selain itu, terdapat Undang-undang Nomer 8 tahun 1999 tentang Badan Perlindungan Konsumen Nasional/BPKN yang mempunyai kewajiban untuk melakukan penelitian pada makanan dan ataupun jasa sehubungan dengan perlindungan konsumen. Fungsi dari badan ini ialah untuk memberikan saran dan pertimbangan kepada pemerintah berkaitan dengan peningkatan perlindungan konsumen di Indonesia, termasuk didalamnya perlindungan terhadap konsumen yang berkaitan dengan penggunaan produk-produk GMO.
7. Respon Masyarakat Indonesia Tentang GMO
Perkembangan GMO di Negara ini membuat kontroversi ditingkat masyarakat,banyak masyarakat yang menolak kehadiran produk rekayasa tersebut namun banyak pula yang menyetujuinya. Alasan masyarkat yang menolak adalah karena mereka berpendapat bahwa produk GMO kurang aman untuk dikonsumsi, walaupun badan organisasi dunia seperti WHO dan FDA telah mengatakan bahwa produk GMO aman. Mereka berpikir bahwa dampak negatif yang dihasilkan GMO tidak terasa langsung tapi baru dapat dirasakan dikemudian hari seperti untuk generasi kita selanjutnya. Hal ini dikarenakan tanaman tersebut telah disispi gen asing yang dapat mengganngu system gen dalam tubuh kita jika dibiarkan terus menerus. Mereka juga berpendapat bahwa tanaman rekayasa seperti GMO akan menimbulkan hama yang akan resisten terhadap pestisida maupun herbisida. Hal ini dikarenakan GMO bukan tanaman super yang selalu kuat terhadap serangan hama dan selalu ada resisten terhadap serangan hama yang tidak seharusnya menyerang tanaman tersebut dikarenakan rekayasa tersebut. Kemudian mereka juga berpikir bahwa bibit GMO akan merugikan petani dikarenakan penjualan bibit GMO dikuasai pihak swasta dan petani harus terus membeli bibit dikarenakan sifat unggul tidak selalu diturnkan pada generasi berikutnya. Disamping itu beberapa pihak mendukung akan perkembangan GMO di negeri ini, contohnya adalah Departemen Pertanian dan Departemen Riset dan Teknologi yang sangat mendukung. Hal ini dikarenakan kebutuhan akan pangan di Indonesia meningkat dan Indonesia merupakan Negara yang memiliki biodiversity gen yang besar sehingga memenuhi untuk perkembangan teknologi rekayasa pangan dan menghasilkan pangan yang memiliki Chemical engineering department
Page 14
Pangan Transgenik : Harapan Baru atau Janji Palsu
kemampuan lebih. Selain itu dampak penggunaan tanaman GMO mengurangi penggunaan pestisida sehingga lebih ramah lingkungan. 8. Regulasi GMO dari Lembaga-lembaga International
Permasalahan regulasi GMO didunia dimulai saat tahun 1988-1992 terdapat perselisihan antara negara-negara karena GMO ini melibatkan Perdagangan antar negara yakni Ekspor dan Impor, Negara-negara liberal (pendukung GMO) yang di pimpin oleh USA, Argentina, kanada dan Brazil memiliki paham yang berbeda dengan negara yang menentang penggunaan GMO yakni negara-negara yang tergabung dalam Uni Eropa dan mulai mempengaruhi semua negara-negara di Dunia. Kemudian pada tahun 1992 United Nation Converence on Environment and Development (UNCED) m engadakan pertemuan yang dikenal dengan Earth Summit dan menghasilkan The Rio Declaration on Environment and Development yang terdiri dari 27 prinsip dasar. Untuk Melengkapinya maka diadakan kembali Konferensi International pada 29 januari 2000 untuk membahas masalah ini yang dihadiri oleh lebih dari 140 negara yang terdiri dari 5 kelompok dan dan organisasi-organisasi
internasional
yang
terlibat
yaitu
Organization
Economic
Cooperation and Development (OECD), World Trade Organization (WTO), WHO, ICGEB, UNDP, UNEP, FAO, dan UNIDO yang diadakan di Cartagena, Kolombia. Konferensi yang dikenal dengan nama Cartagena Protocol on Biosafety (CPB) yang terdiri dari 40 Prinsip dasar dan dibawah WTO dihasilkan perjanjian the Agreement on the Aplication of Sanitary and Physanitary Measures (SPS Agreement) Agreement on Technical Barriers to Trade (TBT Agreement), dan the Agreement on Trade-Related Aspects of Intellectual Property Rights (TRIPs). Selanjutnya demi melengkapi Protokol tersebut maka pada tanggal 23-27 Februari di Kuala Lumpur, Malaysia dan 15 Oktober 2010 di Nagoya, Jepang sehingga dikenal dengan “Nagoya – Kuala Lumpur Supplementary Protocol On Liability And Redress To The Cartagena Protocol On Biosafety” yang terdiri dari 21 Prinsip dasar tambahan. Label
Chemical engineering department
Page 15
Pangan Transgenik : Harapan Baru atau Janji Palsu
Salah satu permasalahan yang terpenting yakni Pemasangan label pada produkproduk GMO. Dan untuk pelabelan tergantung dari kebijakan masing-masing negara atau sesuai dengan ambang batas. Misalnya saja di Afrika Selatan 31% Produknya dilabeli dengan GMO-Free dan Produk yang memiliki Konten diatas 1% maka akan diberi label GM.
Gambar 1. Beberapa negara yang menentang dan mendukung penggunaan label GMO
Gambar 2 Contoh Produk-produk yang menggunakan label GM Tabel 1 Regulasi Negara-negara di Dunia Mengenai GMO
Chemical engineering department
Page 16
Pangan Transgenik : Harapan Baru atau Janji Palsu
9. Regulasi GMO di berbagai negara-negara didunia
a. AFRIKA
Pada tahun 2010, setelah sembilan tahun perundingan, Pasar Bersama bagi Afrika Timur dan Selatan (COMESA) menghasilkan draft kebijakan pada teknologi GM. Kebijakan yang diusulkan dikirim ke semua 19 pemerintah nasional untuk Chemical engineering department
Page 17
Pangan Transgenik : Harapan Baru atau Janji Palsu
konsultasi pada bulan September 2010. Berdasarkan kebijakan tersebut, negara anggota yang ingin tumbuh sebuah tanaman GM baru akan menginformasikan COMESA yang akan memiliki keahlian ilmiah yang cukup untuk membuat keputusan mengenai apakah tanaman itu aman bagi lingkungan dan bagi manusia. Pada saat ini, beberapa negara memiliki sumber daya untuk membuat keputusan sendiri. Setelah COMESA telah membuat keputusan mereka, ijin akan diberikan untuk tanaman yang akan ditanam di semua 19 negara anggota. Negara-negara anggota akan mempertahankan kekuasaan untuk tidak tumbuh tanaman di negara mereka sendiri jika mereka ingin. Afrika Selatan adalah penumbuh utama dari tanaman yang direkayasa secara
genetis di Afrika, dengan jumlah yang lebih kecil tumbuh di Burkina Faso dan Mesir. Nasional Majelis Burkina Faso mengeluarkan peraturan keamanan hayati
pada awal 2006, yang menetapkan Badan Nasional Keamanan Hayati yang akan mengatur produk GM dengan saran dari berbagai komite penasihat pemerintah dan non-pemerintah. Di Burkina Faso, Jaringan Keamanan Hayati Afrika Keahlian sekolah, yang didirikan oleh Uni Afrika dan didanai oleh Bill dan Melinda Gates Foundation, dibuka pada bulan April 2010. Tujuannya adalah untuk melatih dan mengembangkan regulator Afrika untuk menyetujui, memonitor dan melacak tanaman rekayasa genetika. Kenya lulus hukum pada 2011 yang memungkinkan produksi dan impor tanaman GM.
b.
ASIA
India dan China adalah dua produsen terbesar produk rekayasa genetika di Asia. India saat ini hanya tumbuh kapas GM.
Cina menghasilkan varietas GM kapas, poplar, petunia, tomat, pepaya dan
paprika. Biaya penegakan peraturan di India umumnya lebih tinggi, mungkin karena petani pengaruh yang lebih besar dan perusahaan kecil memiliki benih pada pembuat kebijakan, sedangkan penegakan peraturan lebih efektif di Cina. Tanaman GM di Cina melalui tiga fase pengujian lapangan (pilot uji lapangan, Chemical engineering department
Page 18
Pangan Transgenik : Harapan Baru atau Janji Palsu
pengujian rilis lingkungan, dan pengujian praproduksi) sebelum masalah itu diajukan ke Kantor Pertanian Biosafety Rekayasa Genetik Administrasi (OAGEBA) untuk penilaian Produsen harus berlaku untuk OAGEBA pada setiap tahap tes lapangan.. Departemen Cina Sains dan Teknologi mengembangkan keamanan hayati peraturan pertama untuk produk GM pada tahun 1993 dan mereka diperbarui pada tahun 2001. Para 75 anggota Komite Nasional Keamanan Hayati mengevaluasi semua aplikasi, meskipun OAGEBA memiliki keputusan akhir. Sebagian besar Nasional Komite Keamanan Hayati terlibat dalam bioteknologi terkemuka untuk kritik bahwa mereka tidak mewakili rentang cukup luas kekhawatiran masyarakat India regulator. Membersihkan terung Bt, sebuah terong rekayasa genetika, untuk komersialisasi pada Oktober 2009. Setelah oposisi dari beberapa ilmuwan, petani dan kelompok lingkungan moratorium diberlakukan di rilis pada Februari 2010. Satu-satunya negara Asia lainnya untuk saat ini menanam tanaman GM adalah Phillipenes.
c. AMERIKA SELATAN
Brasil dan Argentina adalah produsen terbesar 2 dan 3 dari makanan GM di
belakang Amerika Serikat. Pemerintah Argentina adalah salah satu yang pertama untuk menerima GM makanan. Penilaian produk GM untuk rilis ini disediakan oleh Bioteknologi Pertanian Penasehat Komite Nasional (dampak lingkungan), Dinas Kesehatan Nasional dan Kualitas Agrifood (keamanan pangan) dan Arah Agribisnis Nasional (efek pada perdagangan), dengan keputusan akhir yang dibuat oleh Sekretariat Pertanian, Peternakan, Perikanan dan Makanan. Pemerintah sedang mencari untuk mengencangkan hukum saat ini yang memungkinkan petani untuk menjaga benih tanpa membayar royalti dalam upaya untuk mendorong investasi yang lebih pribadi. Di Brazil National Biosafety Teknis Komisi bertanggung jawab untuk menilai keamanan lingkungan dan makanan dan mempersiapkan pedoman untuk eksperimen transportasi, impor dan lapangan yang melibatkan produk GM. Dewan Menteri mengevaluasi masalah komersial
Chemical engineering department
Page 19
Pangan Transgenik : Harapan Baru atau Janji Palsu
dan ekonomis dengan rilis. Teknis Keamanan Hayati Nasional Komisi memiliki 27 anggota dan terdiri dari 12 ilmuwan, 9 wakil menteri dan 6 spesialis lain. d. EROPA
Uni Eropa (UE) memiliki kemungkinan peraturan transgenik yang paling ketat di dunia. Semua GMO, bersama dengan makanan iradiasi, dianggap "makanan baru" dan tunduk pada luas, kasus-kasus oleh-, ilmu evaluasi berbasis makanan oleh Food Safety Authority Eropa (EFSA). The EFSA melaporkan kepada Komisi Eropa yang kemudian menyusun proposal untuk pemberian atau menolak otorisasi. Proposal ini diajukan ke Bagian tentang Pangan GM dan Pakan Komite Tetap pada Rantai Makanan dan Kesehatan Hewan dan jika diterima maka akan diadopsi oleh EC atau diteruskan kepada Dewan Menteri Pertanian. Setelah di Dewan memiliki tiga bulan untuk mencapai mayoritas yang memenuhi syarat untuk atau terhadap usulan tersebut, jika mayoritas tidak tercapai proposal akan diteruskan kembali ke Komisi Eropa yang kemudian akan mengadopsi proposal tersebut. Ada juga klausul perlindungan bahwa Anggota Negara dapat memanggil untuk membatasi atau melarang penggunaan dan / atau penjualan transgenik di wilayah mereka jika mereka memiliki alasan yang dapat dibenarkan untuk mempertimbangkan bahwa transgenik disetujui merupakan risiko terhadap kesehatan manusia atau lingkungan.
Pada tahun 1998, penggunaan MON810, sebuah jagung Bt mengekspresikan conferring resistensi terhadap hama penggerek jagung Eropa, disetujui untuk budidaya komersial di Eropa. Pada 2 Maret 2010 sebuah transgenik kedua, kentang disebut Amflora, disetujui untuk budidaya untuk aplikasi industri oleh Komisi Eropa dan ditumbuhkan di Jerman, Swedia dan Republik Ceko pada tahun itu. Pada tahun 2010 Austria, Bulgaria, Siprus, Hungaria, Irlandia, Latvia, Lithuania, Malta, Slovenia, dan Belanda menulis sebuah karya bersama
meminta masing-masing negara memiliki hak untuk memutuskan apakah akan menanam tanaman GM. Aliran gen akan terjadi antara tanaman terkait dan Komisi Chemical engineering department
Page 20
Pangan Transgenik : Harapan Baru atau Janji Palsu
Eropa mengeluarkan panduan baru pada tahun 2010 mengenai ko-eksistensi GM dan non-GM tanaman. Co-eksistensi diatur dengan menggunakan zona penyangga dan jarak isolasi antara GM dan non -GM tanaman. Pedoman ini tidak mengikat dan setiap Negara Anggota dapat menerapkan peraturan mereka sendiri, sehingga zona penyangga mulai dari 15 meter (di Swedia) untuk 800 meter (di Luxembourg). Hal ini juga memberikan kemungkinan untuk menunjuk bebas GMO zona,. secara efektif memungkinkan negara anggota untuk melarang budidaya tanaman GM di wilayah mereka tanpa melibatkan klausa menjaga aman.
Peraturan mengenai impor dan penjualan GMO untuk konsumsi manusia dan hewan tumbuh di luar Uni Eropa melibatkan memberikan kebebasan memilih kepada petani dan konsumen. Semua makanan (termasuk makanan olahan) atau pakan yang berisi lebih dari 0,9% dari yang disetujui GMO harus diberi label. Dua kali GMO tidak disetujui oleh Komisi Eropa telah tiba di Uni Eropa dan terpaksa kembali ke pelabuhan asal mereka. Yang pertama di tahun 2006 ketika pengiriman beras dari Amerika mengandung berbagai transgenik percobaan (LLRice601) tidak dimaksudkan untuk komersialisasi tiba di Rotterdam. Yang kedua pada tahun 2009 ketika jumlah jejak dari jagung transgenik disetujui di AS ditemukan di "non-GM" kedelai kargo tepung. e. AMERIKA UTARA
Amerika Serikat adalah petani komersial terbesar tanaman rekayasa genetika di
dunia Untuk organisme hasil rekayasa genetika yang akan disetujui untuk rilis ini dinilai oleh USDA, FDA dan EPA. USDA mengevaluasi tanaman berpotensi menjadi gulma, tanaman FDA terakhir yang dapat memasuki atau mengubah pasokan makanan dan EPA mengatur tanaman rekayasa genetika dengan sifat pestisida. Tanaman hasil rekayasa genetika yang paling dikembangkan ditinjau oleh setidaknya dua dari lembaga, dengan subjek banyak untuk ketiganya. Persetujuan akhir masih bisa dibantah oleh kabupaten individu dalam negara masing-masing. Pada tahun 2004, Mendocino County, California menjadi daerah Chemical engineering department
Page 21
Pangan Transgenik : Harapan Baru atau Janji Palsu
pertama dan hanya untuk memaksakan larangan pada "Budidaya, Perbanyakan, Meningkatkan, dan Berkembang dari Genetically Modified Organisms", ukuran yang lewat dengan mayoritas 57%.
Kanada adalah salah satu produsen terbesar di dunia GM canola dan juga tumbuh
GM jagung, kedelai dan gula bit. kesehatan Kanada, berdasarkan Undang-Undang Makanan dan Obat-obatan, dan Inspeksi Badan Makanan Kanada bertanggung jawab untuk mengevaluasi keamanan dan nilai gizi dari makanan rekayasa genetika. Produsen dan importir memasok data untuk Kesehatan Kanada untuk penilaian keamanan, yang meliputi komposisi, potensi beracun dan alergi, nutrisi, efek sekunder potensi dan masalah biologi lainnya. Keputusan ini kemudian dibuat apakah akan menyetujui produk untuk rilis bersama dengan pembatasan atau persyaratan. Pelabelan makanan GM adalah sukarela. Peraturan Kanada ditinjau oleh Komite Penasehat Bioteknologi Kanada antara tahun 1999 dan 2003, dengan kesimpulan bahwa tingkat saat regulasi cukup memuaskan. Komite ini dituduh oleh kelompok lingkungan dan warga tidak mewakili spektrum penuh kepentingan publik dengan hanya memiliki satu anggota dewan yang mewakili 20 organisasi non-pemerintah dan karena terlalu erat selaras dengan kelompok industri.
Meksiko Pada 15 Februari 2005, setelah berkonsultasi Academy Meksiko of
Sciences, mengesahkan undang-undang yang memungkinkan penanaman dan penjualan
tanaman
yang
dimodifikasi
secara
genetik.
Undang-undang
mengharuskan semua produk rekayasa genetika untuk diberi label sesuai dengan pedoman yang dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan. Awalnya hanya GM kapas dan kedelai ditanam di Meksiko, namun pada tahun 2009 pemerintah memberlakukan ketentuan hukum untuk pengaturan jagung rekayasa genetika Meksiko adalah pusat keanekaragaman untuk jagung dan kekhawatiran telah dikemukakan mengenai dampak genetik jagung dimodifikasi bisa. terhadap strain lokal.
Chemical engineering department
Page 22
Pangan Transgenik : Harapan Baru atau Janji Palsu
f. OCEANIA
Rekayasa genetika di Australia pada awalnya (sejak 1987) yang diawasi oleh Komite Penasehat Manipulasi genetik, sebelum Kantor Regulator Teknologi Gene (OGTR) mengambil alih pada tahun 2001. OTGR adalah Pemerintah Commenwealth Otoritas dalam Departemen Kesehatan dan Penuaan. Ini didirikan sebagai bagian dari Gene Technology Act 2003 dan beroperasi sesuai dengan Peraturan Teknologi Gene 2001. OGTR melaporkan langsung ke Parlemen melalui Dewan Menteri tentang Teknologi Gene dan memiliki kekuasaan legislatif. OGTR memutuskan pada aplikasi lisensi untuk pembebasan semua organisme dimodifikasi secara genetik, sementara regulasi disediakan oleh Administrasi Barang Terapi untuk GM obat-obatan atau Standar Makanan Australia Selandia Baru untuk makanan GM. Pemerintah negara bagian individu kemudian dapat menilai dampak rilis pada pasar dan perdagangan dan menerapkan hukum yang lebih jauh untuk mengontrol produk rekayasa genetika disetujui.
Kedua tanaman rekayasa genetika tumbuh di Australia kapas dan kanola. Kapas transgenik telah ditanam secara komersial di New South Wales dan Queensland sejak tahun 1996. GM canola telah disetujui pada tahun 2003 dan pertama kali ditanam pada 2008. The Queensland dan Pemerintah Northern Territory belum melaksanakan setiap undang-undang lebih lanjut melampaui tingkat nasional, tetapi beberapa negara bagian lain ditempatkan larangan penanaman tanaman GM tertentu. Pada tahun 2007 pemerintah New South Wales diperpanjang moratorium selimut pada tanaman pangan GM hingga 2011,. tetapi memungkinkan
kelompok-kelompok
untuk
mengajukan
permohonan
pembebasan. New South Wales disetujui GM Canola untuk budidaya komersial pada tahun 2008, sementara pemerintah Victoria membiarkan moratorium GM Canola berakhir pada 2007. Australia Barat lulus Tanaman Genetically Modified Wilayah Gratis Act pada tahun 2003 dan dinyatakan sebagai daerah bebas GM pada tahun 2004 . Pada tahun 2008 pengecualian dibuat untuk budidaya komersial Chemical engineering department
Page 23
Pangan Transgenik : Harapan Baru atau Janji Palsu
dari kapas GM di Daerah Irigasi Sungai Ord. Ujian GM kanola dilakukan pada tahun 2003 dan pada tahun 2010 governemnt Australia Barat memungkinkan komersialisasi kanola GM. Selatan Australia dan Tasmania diperpanjang moratorium terhadap semua tanaman rekayasa genetika sampai 2019 dan 2014.
Selandia Baru , tidak ada makanan yang dimodifikasi secara genetik ditanam dan
ada obat yang mengandung hidup rekayasa genetik organisme telah disetujui untuk digunakan. Namun., Obat-obatan diproduksi menggunakan organisme hasil rekayasa genetika yang tidak mengandung organisme hidup telah disetujui untuk dijual, dan diimpor makanan dengan komponen rekayasa genetika yang dijual. Pada tahun 2000 Pemerintah telah menyetujui sebuah Komisi Kerajaan untuk melaporkan masalah yang berhubungan dengan organisme rekayasa genetik (GMO). Laporan Komisi Royal Modifikasi Genetik, dirilis pada Juli 2001, menyimpulkan bahwa Selandia Baru harus menjaga opsi terbuka mengenai rekayasa genetika dan untuk melanjutkan dengan hati-hati untuk meminimalkan dan mengelola risiko. Lapangan uji coba yang telah dilakukan dengan pohonpohon pinus GM dan brassica telah menarik reaksi publik yang negatif
Chemical engineering department
Page 24
Pangan Transgenik : Harapan Baru atau Janji Palsu
Gambar 3. Jumlah lahan tiap negara yang digunakan untuk memproduksi GMO
10. Tanggapan Masyarakat terhadap GMO diberbagai belahan dunia
Banyak sekali aksi protest menentang GMO hampir disetiap negara-negara didunia dan dilakukan mulai dari aktivis Greenpeace, petani, dan masyarakat sendiri, Bahkan sebuah oganisasi Via Campesina yaitu perkumpulan petani di Amerika Serikat menentukan bahwa tanggal 17 April adalah hari untuk memperingati protes GMO dan berikut beberapa peristiwa tersebut:
Gambar 4. Petani Kenya, Pada tahun 2010 memprotes barang Impor Jagung hasil GMO karena harga
barang tersebut lebih murah 30% dibandingkan dengan harga jagung lokal, sehingga menghancurkan nilai jual petani.
Gambar 5. Aktivis Greenpeace yang menolak GMO Chemical engineering department
Page 25
Pangan Transgenik : Harapan Baru atau Janji Palsu
Gambar 6. Peringatan “Planet Diversity” yaitu konferensi International yang menentang GMO (kiri:
jepang 2010 dan Jerman 2008)
BAB III PEMBAHASAN 1. Apa yang dimaksud dengan GMO?
Menurut WHO, GMO merupakan suatu organisme yang DNA-nya telah diubah secara tidak alami melalui suatu teknologi sehingga gen yang dimaksud dapat ditransfer dari satu organisme ke organisme lain dan juga antara organisme yang berbeda spesies. Sedangkan Sutrisno Koswara memberikan definisi GMO sebagai produk pangan yang diturunkan dari tanaman atau hewan yang dihasilkan melalui proses rekayasa genetika. Berdasarkan pada definisi-definisi diatas, maka dapat Chemical engineering department
Page 26
Pangan Transgenik : Harapan Baru atau Janji Palsu
disimpulkan bahwa GMO atau yang dalam bahasa Indonesia disebut dengan produk rekayasa
genetika
adalah
organisme
yang
DNA-nya
telah
diubah
dengan
menggunakan suatu teknologi yang disebut dengan bioteknologi modern sehingga menghasilkan suatu organisme atau produk yang berbeda dengan produk alamiahnya yang mempunyai beberapa kelebihan karena dalam pembuatannya dilakukan seleksi terhadap sifat-sifat baiknya.
2. Sebutkan dan jelaskan macam-macam GMO pada produk pangan?
Pada dasarnya produk-produk GMO sangat banyak dan tersebar di berbagai bidang, karena aplikasi bioteknologi juga telah merambah ke berbagai bidang (pertanian, farmasi dan kedokteran, industri, dan lingkungan). Jenis-jenis GMO terdiri dari hewan transgenik, tanaman transenik dan bagiannya, ikan transgenik, dan bahanbahan olahannya, serta jasad renik dan mikroorganisme.
2.1 Produk GMO hewani
Bahan pangan hewani merupakan kebutuhan pokok manusia untuk hidup sehat, kreatif, produktif dan cerdas. Terdapat kaitan positif antara tingkat konsumsi protein hewani dengan umur harapan hidup dan pendapatan per kapita. Di masa depan, tingkat produksi dan konsumsi pangan hewani penduduk dunia diprediksi akan mengalami peningkatan dari 233 juta ton menjadi 300 juta ton. Konsumsi susu naik dari 568 juta ton menjadi 700 juta ton, sedangkan konsumsi telur sekitar 55 juta ton (sumber: artikel “Peternakan 2020: Revolusi Pangan Masa Depan”). Hal ini disebabkan oleh bertambahnya jumlah penduduk dunia, meningkatnya kesejahteraan hidup dan meningkatnya kesadaran gizi masyarakat dunia. Namun, peningkatan kebutuhan pangan hewani ternyata tidak diikuti oleh ketersediaan pangan hewani secara murah, merata dan terjangkau. Teknologi budidaya peternakan konvensional dan pertumbuhan populasi ternak yang cenderung lambat merupakan salah satu faktor penyebabnya. Oleh karena itu, aplikasi bioteknologi diharapkan dapat memainkan peranan penting dalam memacu pertumbuhan populasi ternak dan meningkatkan mutu pangan hewani.
Chemical engineering department
Page 27
Pangan Transgenik : Harapan Baru atau Janji Palsu
Aplikasi bioteknologi peternakan dilakukan pada tiga bidang utama, yaitu bioteknologi reproduksi (inseminasi buatan, transfer embrio dan rekayasa genetik), bioteknologi pakan ternak dan bioteknologi bidang kesehatan hewan. Bioteknologi peternakan dapat digunakan untuk mempercepat pembangunan peternakan melalui peningkatan daya reproduksi dan mutu genetik ternak, perbaikan kualitas pakan dan kualitas kesehatan ternak. Salah satu contoh bioteknologi di bidang peternakan adalah diciptakannya hewan transgenik. Hewan
transgenik merupakan suatu alat riset
biologi yang potensial dan sangat menarik karena menjadi model yang unik untuk mengungkap fenomena biologi yang spesifik. Menurut Federation of European Laboratory Animal Association, hewan transgenik adalah hewan yang dengan sengaja telah dimodifikasi genome nya dan gen disusun dari suatu organisme yang dapat mewarisi karakteristik tertentu. Terdapat dua alasan umum mengapa hewan transgenik tetap diproduksi:
Beberapa hewan transgenik diproduksi untuk memiliki sifat ekonomis spesifik. Misalnya, ternak transgenik diciptakan untuk memproduksi susu yang mengandung protein khusus manusia, dimana mungkin dapat membantu dalam perawatan penyakit pembengkakan paru-paru karena pembuluh darah pada manusia.
Hewan transgenik lainnya diproduksi sebagai model penyakit (secara genetik hewan dimanipulasi untuk menunjukkan gejala penyakit sehingga perawatan efektif dapat dipelajari). Sebagai contoh, seorang ilmuwan Harvard membuat terobosan besar secara ilmiah ketika mereka diterima sebuah paten US untuk keahlian tikus secara genetik, dimana tikus membawa gen yang mengembangkan variasi kanker manusia.
Pada umumnya, pengembangan ternak transgenik mampu mengatasi kekurangan praktek pembiakan ternak secara tradisional yang membutuhkan waktu yang lama untuk memodifikasi genetik. Oleh karena itu, terdapat beberapa dampak positif pengembangan ternak transgenik ini baik untuk peternakan maupun untuk manusia.
Hewan transgenik dapat digunakan sebagai terapi gen dan merupakan model untuk pertumbuhan, immunologis, neurologis, reproduksi dan kelainan darah
Untuk pengembangan obat-obatan dan pengetasan produk
Chemical engineering department
Page 28
Pangan Transgenik : Harapan Baru atau Janji Palsu
Pengembangan produk baru melalui “molecular farming” yaitu mengubah sifat hewan menjadi produk tertentu yang dibutuhkan manusia seperti hemoglobin dengan cara mengintroduksi gen ke dalam hewan tersebut
Pada
peternakan,
pemanfaatan
teknologi
transgenik
memungkinkan
diperolehnya ternak dengan karakteristik unggul
Aplikasi teknologi transgenik pada hewan seperti sapi dapat membuatnya memproduksi susu yang banyak dan rendah laktosa serta kolesterol, babi dan unggas dapat menghasilkan daging yang lebih banyak, dan domba yang memiliki wool yang tebal.
Teknologi transgenik dapat membuat hewan lebih resisten terhadap penyakit, misalnya pada babi yang resisten terhadap influenza. Namun pada penelitian ini jumlah gen yang berperan masih terbatas.
2.2 Produk GMO nabati
Banyak spesies tanaman telah secara genetis direkayasa untuk menjadi lebih tahan terhadap hama serangga atau virus. Pada tahun 2003, sekitar 67.7 juta hektar telah ditanami dengan tanaman transgenik oleh 7 juta petani di 18 negara. Tanaman ini termasuk kedelai, jagung, kapas, dan canola tahan herbisida dan insektisida. Rekayasa genetika juga dilakukan untuk menghasilkan kapas, seperti tahan terhadap hama serangga. Terdapat pula tomat-tomat yang tidak membusuk setelah dipetik, gandum, kedelai dan jagung dapat bertahan setelah disemprot, sejumlah besar pestisida serta benih-benih yang dapat membunuh hama di dalam tanah. Tanaman jenis baru ini disebut bahan pangan hasil Rekayasa Genetika (RG) atau bahan pangan hasil modifikasi genetis (Genetikally Modified/GM). Adanya produk pangan hasil RG ini tidak membuat semua orang sepakat bahwa bahan pangan baru ini sehat. Perusahaan yang memproduksi pangan RG mengatakan mereka akan meningkatkan ketahanan pangan, membantu memberi makan orang di seluruh dunia, dan dalam kaitannya dengan bahan bakar yang berasal dari tanaman (biofuel) dapat mengakhiri ketergantungan kita pada minyak. Kebanyakan tanaman hasil RG tidak memberikan hasil produksi yang lebih besar, nutrisi yang lebih baik, atau manfaat kesehatan lainnya seperti yang dikatakan para Chemical engineering department
Page 29
Pangan Transgenik : Harapan Baru atau Janji Palsu
penanam modalnya. Bahkan sejauh ini hasil tanaman RG tidak menolong kaum miskin atau memecahkan masalah kelaparan dan hanya diciptakan agar dapat menjual lebih banyak pestisida dan pupuk yang dibuat oleh perusahaan sama yang juga memproduksi dan menjual benih-benih RG. Dapat dikatakan bahwa bahan pangan RG menawarkan sebuah solusi teknis bagi masalah sosial yakni kelaparan, yaitu berupa benih-benih buatan manusia dengan harga mahal. Begitu para petani mulai tergantung pada benih, pestisida dan pupuk yang mereka perlukan untuk menanam bahan pangan ini, angka kelaparan justru meningkat, bukan menurun. Hal ini menyebabkan ketersediaan dan kedaulatan pangan berkurang. Dalam prinsip penanaman yang berkelanjutan, menanam tanaman RG lebih mahal dibandingkan dengan menanam tanaman tradisional karena biasanya petani harus membeli benih RG setiap tahun beserta pupuk dan pestisidanya yang mahal dan tidak dapat menyimpan benih dari tanaman sebelumnya, seperti yang biasa dilakukan. Tanaman RG juga membutuhkan biaya-biaya tak terduga lainnya karena kandungan nutrisinya rendah serta dapat merusak lingkungan. Salah satu contoh produk GMO dari tanaman adalah diciptakannya beras emas (golden rice), yaitu beras yang ditambahkan vitamin A untuk melengkapi kebutuhan vitamin dan mengurangi angka kebutaan di dunia. Di seluruh dunia, jutaan orang buta karena kekurangan vitamin A dalam menu makannya. Sebagai jalan keluar dari masalah ini, dikembangkanlah beras jenis baru hasil RG yang mengandung vitamin A dan dinamakan Beras Emas. Perusahaan yang memproduksinya akan menjual kepada petani di seluruh Asia, dimana beras adalah makanan utama, dan kebutaan karena kekurangan vitamin A merupakan masalah serius. Perusahaan itu berharap petani akan menanam Beras Emas dan meninggalkan varietas beras tradisional mereka. Namun, Beras Emas tidak akan bisa mencegah orang dari kebutaan. Kebutaan yang diujikan kesembuhannya dengan Beras Emas ini bukan disebabkan oleh kekurangan vitamin A, melainkan karena kurangnya jenis makanan sehat yang secara alami mengandung vitamin A. Meski seseorang mengkonsumsi Beras Emas, vitamin A yang dikandungnya tidak akan mencukupi kecuali ditambahkan nutrisi yang cukup yang berasal dari makanan lain yang dimakan bersama Beras Emas tersebut. Hal ini Chemical engineering department
Page 30
Pangan Transgenik : Harapan Baru atau Janji Palsu
menandakan bahwa sebenarnya penemuan Beras Emas ini tidak menyelesaikan masalah utamanya yakni kemiskinan dan malnutrisi.
2.3 Produk GMO mikroorganisme
Obyek rekayasa genetika mencakup hampir semua golongan organisme, mulai dari bakteri, fungi, hewan tingkat rendah, hewan tingkat tinggi, hingga tumbuhtumbuhan. Pada umumnya, penggunaan mikroorganisme sebagai objek rekayasa genetika lebih banyak digunakan untuk bidang kesehatan dan obat-obatan. Berikut ini merupakan contoh dari produk rekayasa genetika pada mi kroorganisme:
Antibodi Monoklonal
adalah antibodi sejenis yang diproduksi oleh sel plasma klon sel- sel β sejenis. Antibodi ini dibuat oleh sel-sel hibridoma (hasil fusi 2 sel berbeda yaitu sel β Limpa dan sel mieloma) yang dikultur. Antibodi monoklonal dapat bertindak sebagai antigen yang akan menghasilkan anti bodi dari limpa. Fungsinya antara lain untuk mendiagnosis penyakit dan kehamilan.
Antibiotik
Dipelopori oleh Alexander Fleming dengan penemuan penisilin dari Penicillium notatum. kemudian penelitian ini berkembang dan ditemukan jenis-jenis
penisilin lain dari berbagai mikroorganisme, seperti:
Penicillium
chrysogenum,
bakteri
yang
dikembangkan
untuk
memperbaiki penisilin yang sudah ada. Proses produksi dilakukan dengan mutasi secara iradiasi ultra violet dan sinar X.
Cephalospurium, bakteri yang memproduksi penisilin N.
Cephalosporium, bakteri yang memproduksi sefalospurin C.
Streptomyces, bakteri yang menghasilkan streptomisin, yaitu antibiotik
untuk pengobatan TBC
Interferon
adalah antibodi terhadap virus. Secara alami hanya dibuat oleh tubuh manusia. Proses pembentukan di dalam tubuh memerlukan waktu cukup lama (dibanding kecepatan replikasi virus) sehingga perlu dilakukan rekayasa genetika.
Chemical engineering department
Page 31
Pangan Transgenik : Harapan Baru atau Janji Palsu
Vaksin
Contoh: Vaksin Hepatitis B dan malaria. Secara konvensional, pelemahan kuman dilakukan dengan pemanasan atau pemberian bahan kimia. Dengan bioteknologi, dilakukan fusi atau transplantasi gen yang mempercepat proses produksi vaksin.
3. Dampak negatif dari GMO produk pangan ? beserta contoh-contohnya ?
Dampak yang ditimbulkan dari produk hasil rekayasa genetika ini terbagi atas dua, yaitu dampak kesehatan yang ditimbulkan pada manusia yang mengkonsumsi produk tersebut dan dampak yang ditimbulkan pada lingkungan atau sumber dari organisme yang direkayasa (hewan, tumbuhan dan mikroorganisme). 3.1 Dampak positif
Dampak positif yang dimaksud disini adalah keuntungan yang dapat diperoleh dari GMO,
termasuk
didalamnya
kelebihan-kelebihan
dari
GMO
tersebut
jika
dibandingkan dengan produk-produk sesamanya yang alamiah. Keuntungan pangan hasil rekayasa genetika antara lain meningkatkan efisiensi dan produktivitas, nilai ekonomi produk, memperbaiki nutrisi, nilai palatabilitas dan meningkatkan masa simpan produk. Dampak positif tersebut didapatkan dari hasil bioteknologi di bidang pertanian dan pangan. Di bidang farmasi dan kedokteran, hasil bioteknologi yang terdiri dari kedokteran regeneratif, terapi gen, kloning terapeutik dan penggunaan bahan organik yang tepat dapat mengobati dan menyembuhkan penyakit. Selain itu, bioteknologi di bidang industri juga membawa manfaat tersendiri. Bioteknologi industrial dalam hal ini adalah pembuatan biofuel dari tanaman, seperti dari kedelai, kanola, jagung, dan gandum. biofuel akan menghemat penggunaan bahan bakar fosil yang tidak dapat diperbaharui, dan dikhawatirkan akan segera habis.
3.2 Dampak negatif
Dampak negatif yang dimaksud adalah segala resiko yang ditimbulkan oleh keberadaan GMO di lingkungan dan di masyarakat. Sedangkan resiko yang perlu diperhatikan dari pengembangan GMO yaitu kemungkinan terjadinya gangguan pada keseimbangan ekologi, terbentuknya resistensi terhadap antibiotik, dikuatirkan dapat Chemical engineering department
Page 32
Pangan Transgenik : Harapan Baru atau Janji Palsu
terbentuknya senyawa toksik, allergen atau terjadinya perubahan nilai gizi. Proses pembuatan GMO (bioteknologi) dapat dimungkinkan terjadinya perubahan senyawa pada organisme yang bersangkutan, sehingga dapat menjadi toksin. Gen baru yang dihasilkan, atau peningkatan kadar hasil produksi dari gen yang sudah ada, dapat menyebabkan metabolisme dari organisme yang dimodifikasi sehingga meningkatkan formasi toksin yang sudah ada atau bahkan menimbulkan fomasi toksin baru. Produk gen tersebut juga dapat berperan sebagai substrat untuk biosintesa toksin dengan organisme yang dimodifikasi. Hal ini penting untuk diingat bahwa bahaya-bahaya potensial tersebut ada jika susunan gen dari organisme berubah, apakah melalui penanaman secara konvensional, mutagenesis atau oleh bioteknologi.
4. Sebutkan dan jelaskan tahapan-tahapan Gmo pangan agar bisa dijual dipasar ?
Mekanisme pengajuan pangan PRG untuk dikaji adalah sebagai berikut: 1) Pihak yang akan mengedarkan/memasarkan pangan produk rekayasa genetika mengajukan permohonan kepada Komisi Keamanan Pangan BPOM/Kementrian 2) Proponen mengisi permohonan sesuai format dan menjawab semua pertanyaan yang diajukan. 3) Ketidaklengkapan berakibat pada pengembalian dokumen, yang harus diisi ulang dan diajukan kembali dalam tempo 14 hari 4) Jika dalam waktu 60 hari tidak ada respon masyarakat, maka produk rekayasa tersebut dapat diterima masyarakat 5) Komisi
keamanan pangan memberikan rekomendasi kepada badan POM
berdasarkan evaluasi tim teknis dan masukan masyarakat 6) Laporan kepada BPOM a. Produk RG di disetujui: berhak memperoleh sertifikat keamanan pangan b. Produk RG tidak memenuhi persyaratan: ditolak 7) Sertifikat dan rekomendasi
digunakan sebagai dasar bagi pemasaran dan
distribusi pangan produk rekayasa genetika
Chemical engineering department
Page 33
Pangan Transgenik : Harapan Baru atau Janji Palsu
5. Adakah lembaga yang bertugas melegalisasi GMO pangan ? kalau ada, jelaskan peranannya dalam menjaga kualitas dan keamanan produk-produk GMO tersebut ?
Untuk memasuki pasar Indonesia, produk GMO harus lulus tahap pengkajian yang dilakukan oleh komisi keamanan pangan dari badan POM. Pengkajian produk rekayasa genetika harus mengikuti protokol baku yang mengacu pada PP No 21 tahun 2005 berkenaan dengan keamanan hayati pangan produk rekayasa genetika. Peraturan dan regulasi wajib ditaati oleh pemohon dan tim teknis yang terlibat dalam proses pengkajian. Regulasi yang ditetapkan agar produk GMO dapat masuk di pasaran mencakup data-data pengujian yang berkenaan dengan
keamanan produk rekayasa genetika
prosedur dan mekanisme pengkajian keamanan pangan, dan
keputusan mengenai produk rekayasa genetika yang diajukan
6. Bagaimana regulasi GMO produk pangan diluar negeri ? Permasalahan regulasi GMO didunia dimulai saat tahun 1988-1992 terdapat perselisihan antara negara-negara karena GMO ini melibatkan Perdagangan antar negara yakni Ekspor dan Impor, Negara-negara liberal (pendukung GMO) yang di pimpin oleh USA, Argentina, kanada dan Brazil memiliki paham yang berbeda dengan negara yang menentang penggunaan GMO yakni negara-negara yang tergabung dalam Uni Eropa dan mulai mempengaruhi semua negara-negara di Dunia. Kemudian pada tahun 1992 United Nation Converence on Environment and Development (UNCED) mengadakan pertemuan yang dikenal dengan Earth Summit dan menghasilkan The Rio Declaration on Environment and Development yang terdiri dari 27 prinsip dasar. Untuk Melengkapinya maka diadakan kembali Konferensi International pada 29 januari 2000 untuk membahas masalah ini yang dihadiri oleh lebih dari 140 negara yang terdiri dari 5 kelompok dan dan organisasi-organisasi internasional yang terlibat yaitu Organization Economic Cooperation and Development (OECD), World Trade Organization (WTO), WHO, ICGEB, UNDP, UNEP, FAO, dan UNIDO yang diadakan di Cartagena, Kolombia. Chemical engineering department
Page 34
Pangan Transgenik : Harapan Baru atau Janji Palsu
Konferensi yang dikenal dengan nama Cartagena Protocol on Biosafety (CPB) yang terdiri dari 40 Prinsip dasar dan dibawah WTO dihasilkan perjanjian the Agreement on the Aplication of Sanitary and Physanitary Measures (SPS Agreement) Agreement on Technical Barriers to Trade (TBT Agreement), dan the Agreement on Trade-Related Aspects of Intellectual Property Rights (TRIPs). Selanjutnya demi melengkapi Protokol tersebut maka pada tanggal 23-27 Februari di Kuala Lumpur, Malaysia dan 15 Oktober 2010 di Nagoya, Jepang sehingga dikenal dengan “Nagoya – Kuala Lumpur Supplementary Protocol On Liability And Redress To The Cartagena Protocol On Biosafety” yang terdiri dari 21 Prinsip dasar tambahan. Beberapa inti dari semua Protokol ini menawarkan serangkaian alat dan instrumen untuk pencegahan risiko biotechnical, yang menyoroti yang berikut: a. Prosedur perjanjian sebelumnya dengan pengetahuan penyebab. Protokol ini mengembangkan prosedur sebelumnya informasi. Eksportir harus melihat ke negara pengimpor kedatangan MOL produk yang didedikasikan untuk dibebaskan di lingkungan, sehingga Negara penerima dapat mengevaluasi risiko, untuk menerima atau tidak nya masuk, dan untuk membentuk kondisi. b. Pembentukan Pusat Pertukaran Informasi untuk pencegahan risiko biotechnical. c. Kerangka pencegahan dan evaluasi risiko. Dalam Protokol serangkaian hak dan kewajiban termasuk begitu banyak umum sebagai spesifik untuk Bagian. d. Para penguatan kapasitas Amerika berkembang dan orang-orang dalam transisi ekonomi, terutama dalam bidang penciptaan lembaga, administrasi risiko dan evaluasi risiko. e. Sensitisasi publik. Label
Salah satu permasalahan yang terpenting yakni Pemasangan label pada produkproduk GMO. Dan untuk pelabelan tergantung dari kebijakan masing-masing negara atau sesuai dengan ambang batas. Misalnya saja di Afrika Selatan 31% Produknya dilabeli dengan GMO-Free dan Produk yang memiliki Konten diatas 1% maka akan diberi label GM.
Chemical engineering department
Page 35
Pangan Transgenik : Harapan Baru atau Janji Palsu
Gambar 1. Beberapa negara yang menentang dan mendukung penggunaan la bel GMO pada tahun 1992
Gambar 2 Contoh Produk-produk yang menggunakan label GMO
Chemical engineering department
Page 36
Pangan Transgenik : Harapan Baru atau Janji Palsu
Gambar 3. Jumlah lahan tiap negara yang digunakan untuk memproduksi GMO
REGULASI GMO DARI LEMBAGA-LEMBAGA DIBERBAGAI BELAHAN DUNIA A. BENUA AMERIKA AMERIKA SERIKAT
USA adalah produsen komersial terbesar tanaman rekayasa genetika di dunia Untuk organisme hasil rekayasa genetika yang akan disetujui untuk rilis ini dinilai oleh USDA, FDA dan EPA. USDA mengevaluasi tanaman berpotensi menjadi gulma, tanaman FDA terakhir yang dapat memasuki atau mengubah pasokan makanan dan EPA mengatur tanaman rekayasa genetika dengan sifat pestisida. Tanaman hasil rekayasa genetika yang paling dikembangkan ditinjau oleh setidaknya dua dari lembaga, dengan subjek banyak untuk ketiganya. Persetujuan akhir masih bisa dibantah oleh negara bagian dalam negara masing-masing.
Chemical engineering department
Page 37
Pangan Transgenik : Harapan Baru atau Janji Palsu
Di Amerika Serikat sendiri produk GMO dibagi menjadi 2, yaitu produk GMO dan Produk turunan dari GMO itu sendiri. Terdapat beberapa organissi yang mengatur produk-produk GMO seperti tabel dibawah ini: Tabel Nama lembaga-lembaga USA yang mengatur produk GMO
Tabel Nama-nama lembaga USA yang mengatur Produk turunan GMO
Produk GMO di Amerika Serikat dibagi dalam 3 jenis, yaitu Tanaman, Hewan dan Mikroorganisme, sehingga setiap produk GMO harus terlebih dahulu mendapatkan
Chemical engineering department
Page 38
Pangan Transgenik : Harapan Baru atau Janji Palsu
izin dari lembaga-lembaga tersebut. Agensi maksudnya adalah lembaga-lembaga sebagai regulator resmi dibawah tiga organisasi yang memiliki kekuatan hukum yakni : 1. The Food and Drug Administration (FDA). FDA memiliki tanggung jawab atas keamanan makanan, mulai dari makanan dan obat-obatan baik untuk manusia maupun untuk hewan dan ternak. Dibawah FDA terdapat 4 agensi yaitu CFSAN, CVM, CDER dan CBER 2. U.S Department of Agriculture (USDA). USDA memiliki tanggung jawab terhadap keamanan Produk-produk berbasis Pertanian seperti daging, telur, susu dll. Dibawah USDA terdapat APHIS, dan FSIS 3. The Environmental Protection Agency (EPA). Memiliki tanggung jawan untuk keamanan Lingkungan seperti penggunaan pestisida, sistem limbah pertanian termasuk penggunaan mikroorganisme. Law, Maksudnya adalah lembaga dibawah lembaga agensi yang memiliki anggaran dan otoritas untuk regulasi GMO dan memiliki objek yang lebih fokus. Lembagalembaga itu adalah: - The Federal Insecticide, Fungicide and Rodenticide Act (FIFRA) (EPA) · The Toxic Substances Control Act (TSCA) (EPA); · The Food, Drug and Cosmetics Act (FFDCA) (FDA and EPA); · The Plant Protection Act (PPA) (USDA); · The Virus Serum Toxin Act (VSTA) (USDA); · The Public Health Service Act (PHSA)(FDA); · The Dietary Supplement Health and Education Act (DSHEA) (FDA) · The Meat Inspection Act (MIA)(USDA); · The Poultry Products Inspection Act (PPIA) (USDA); · The Egg Products Inspection Act (EPIA) (USDA); and
Chemical engineering department
Page 39
Pangan Transgenik : Harapan Baru atau Janji Palsu
· The National Environmental Protection Act (NEPA). Atau dapat disimpulkan bahwa, Sebagai penerapan bioteknologi berlangsung, jelas bahwa tumbuhan dan hewan dapat diubah melalui rekayasa genetik untuk tidak hanya sumber makanan, tetapi juga produsen berbagai zat yang memiliki nilai sebagai terapi, bahan kimia industri dan produk bernilai tinggi . Kemampuan untuk memperkenalkan sifat baru melalui rekayasa genetika akan semakin menciptakan varietas tanaman dan hewan untuk tujuan tidak pernah dibayangkan oleh legislator. Regulator federal bertanggung jawab untuk meninjau kesehatan, keselamatan, dan kemanjuran organisme transgenik dan produk mereka akan terus menghadapi tantangan menggunakan hukum yang ada untuk secara efektif mengatasi masalah itu. KANADA
Kanada adalah salah satu produsen terbesar di dunia GM canola dan juga tumbuhan GM jagung, kedelai dan gula bit. kesehatan Kanada, berdasarkan Undang-Undang Makanan dan Obat-obatan, dan Inspeksi Badan Makanan Kanada bertanggung jawab untuk mengevaluasi keamanan dan nilai gizi dari makanan rekayasa genetika. Produsen dan importir memasok data untuk Kesehatan Kanada untuk penilaian keamanan, yang meliputi komposisi, potensi beracun dan alergi, nutrisi, efek sekunder potensi dan masalah biologi lainnya. Keputusan ini kemudian dibuat apakah akan menyetujui produk untuk rilis bersama dengan pembatasan atau persyaratan. Pelabelan makanan GM adalah sukarela. Peraturan Kanada
ditinjau oleh Komite Penasehat Bioteknologi Kanada antara tahun 1999 dan 2003, dengan kesimpulan bahwa tingkat saat regulasi cukup memuaskan. Komite ini dituduh oleh kelompok lingkungan dan warga tidak mewakili spektrum penuh kepentingan publik dengan hanya memiliki satu anggota dewan yang mewakili 20 organisasi nonpemerintah dan karena terlalu erat selaras dengan kelompok industri. MEKSIKO
Pada 15 Februari 2005, setelah berkonsultasi Academy Meksiko of Sciences, mengesahkan undang-undang yang memungkinkan penanaman dan penjualan tanaman yang dimodifikasi secara genetik. Undang-undang mengharuskan semua produk Chemical engineering department
Page 40
Pangan Transgenik : Harapan Baru atau Janji Palsu
rekayasa genetika untuk diberi label sesuai dengan pedoman yang dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan. Awalnya hanya GM kapas dan kedelai ditanam di
Meksiko, namun pada tahun 2009 pemerintah memberlakukan ketentuan hukum untuk pengaturan jagung rekayasa genetika Meksiko adalah pusat keanekaragaman untuk jagung dan kekhawatiran telah dikemukakan mengenai dampak genetik jagung dimodifikasi bisa. terhadap strain lokal. ARGENTINA
Argentina adalah produsen terbesar ke-3 dari makanan GM di belakang Amerika Serikat Pemerintah Argentina adalah salah satu yang pertama untuk menerima GM makanan. Penilaian produk GM untuk rilis ini disediakan oleh Bioteknologi Pertanian Penasehat Komite Nasional (dampak lingkungan), Dinas Kesehatan Nasional dan Kualitas Agrifood (keamanan pangan) dan Arah Agribisnis Nasional (efek pada perdagangan), dengan keputusan akhir yang dibuat oleh Sekretariat Pertanian, Peternakan, Perikanan dan Makanan. Pemerintah sedang
mencari untuk mengencangkan hukum saat ini yang memungkinkan petani untuk menjaga benih tanpa membayar royalti dalam upaya untuk mendorong investasi yang lebih pribadi.
BRAZIL
Brazil adalah produsen terbesar ke-2 dari makanan GM di belakang Amerika Serikat . Di Brazil National Biosafety Teknis Komisi bertanggung jawab untuk menilai keamanan lingkungan dan makanan dan mempersiapkan pedoman untuk eksperimen transportasi, impor dan lapangan yang melibatkan produk GM.
Dewan Menteri mengevaluasi masalah komersial dan ekonomis dengan rilis. Teknis Keamanan Hayati Nasional Komisi memiliki 27 anggota dan terdiri dari 12 ilmuwan, 9 wakil menteri dan 6 spesialis lain. B. BENUA EROPA Uni Eropa (UE) Chemical engineering department
Page 41
Pangan Transgenik : Harapan Baru atau Janji Palsu
UE terdiri dari 27 anggota, dan memiliki kemungkinan peraturan transgenik yang paling ketat di
dunia. Semua GMO, bersama dengan makanan iradiasi, dianggap
"makanan baru" dan tunduk pada luas, kasus-kasus oleh-, ilmu evaluasi berbasis makanan oleh Food Safety Authority Eropa (EFSA). The EFSA melaporkan kepada Komisi Eropa yang kemudian menyusun proposal untuk pemberian atau menolak otorisasi. Proposal ini diajukan ke Bagian tentang Pangan GM dan Pakan Komite Tetap pada Rantai Makanan dan Kesehatan Hewan dan jika diterima maka akan diadopsi oleh EC atau diteruskan kepada Dewan Menteri Pertanian. Setelah di Dewan memiliki tiga bulan untuk mencapai mayoritas yang memenuhi syarat untuk atau terhadap usulan tersebut, jika mayoritas tidak tercapai proposal akan diteruskan kembali ke Komisi Eropa yang kemudian akan mengadopsi proposal tersebut. Ada juga klausul perlindungan bahwa Anggota Negara dapat memanggil untuk membatasi atau melarang penggunaan dan / atau penjualan transgenik di wilayah mereka jika mereka memiliki alasan yang dapat dibenarkan untuk mempertimbangkan bahwa transgenik disetujui merupakan risiko terhadap kesehatan manusia atau lingkungan. Pada tahun 1998, penggunaan MON810, sebuah jagung Bt membicarakan perundingan resistensi terhadap hama penggerek jagung Eropa, disetujui untuk budidaya komersial di Eropa. Pada 2 Maret 2010 sebuah transgenik kedua, kentang disebut Amflora, disetujui untuk budidaya untuk aplikasi industri oleh Komisi Eropa dan ditumbuhkan di Jerman, Swedia dan Republik Ceko pada tahun itu. Pada tahun 2010 Austria, Bulgaria, Siprus, Hungaria, Irlandia, Latvia, Lithuania, Malta, Slovenia, dan Belanda menulis sebuah karya bersama meminta masing-masing negara memiliki hak
untuk memutuskan apakah akan menanam tanaman GM. Aliran gen akan terjadi antara tanaman terkait dan Komisi Eropa mengeluarkan panduan baru pada tahun 2010 mengenai ko-eksistensi GM dan non-GM tanaman. Co-eksistensi diatur dengan menggunakan zona penyangga dan jarak isolasi antara GM dan non -GM tanaman. Pedoman ini tidak mengikat dan setiap Negara Anggota dapat menerapkan peraturan mereka sendiri, sehingga zona penyangga mulai dari 15 meter (di Swedia) untuk 800 meter (di Luxembourg). Hal ini juga memberikan kemungkinan untuk menunjuk bebas GMO zona,. secara efektif memungkinkan negara anggota untuk melarang budidaya tanaman GM di wilayah mereka tanpa melibatkan klausa menjaga aman. Chemical engineering department
Page 42
Pangan Transgenik : Harapan Baru atau Janji Palsu
Peraturan mengenai impor dan penjualan GMO untuk konsumsi manusia dan hewan tumbuh di luar Uni Eropa melibatkan memberikan kebebasan memilih kepada petani dan konsumen. Semua makanan (termasuk makanan olahan) atau pakan yang berisi lebih dari 0,9% dari yang disetujui GMO harus diberi label.
Dua kali GMO tidak disetujui oleh Komisi Eropa telah tiba di Uni Eropa dan terpaksa kembali ke pelabuhan asal mereka. Yang pertama di tahun 2006 ketika pengiriman beras dari Amerika mengandung berbagai transgenik percobaan (LLRice601) tidak dimaksudkan untuk komersialisasi tiba di Rotterdam. Yang kedua pada tahun 2009 ketika jumlah jejak dari jagung transgenik disetujui di AS ditemukan
tanaman
transgenik kedelai kargo tepung.
C. BENUA ASIA CINA
Cina menghasilkan varietas GM kapas, poplar, petunia, tomat, pepaya dan paprika. Tanaman GM di Cina melalui tiga fase pengujian lapangan (pilot uji lapangan, pengujian rilis lingkungan, dan pengujian praproduksi) sebelumnya masalah itu diajukan ke Kantor Pertanian Biosafety Rekayasa Genetik Administrasi (OAGEBA) untuk penilaian. Produsen harus berlaku untuk OAGEBA pada setiap
tahap tes lapangan. Departemen Cina Sains dan Teknologi mengembangkan keamanan hayati peraturan pertama untuk produk GM pada tahun 1993 dan mereka diperbarui pada tahun 2001. Di China, tiga instansi pemerintah saat ini terlibat dalam regulasi GMO, yaitu; National Science Council (NSC), Dewan Pertanian (COA) dan Departemen Kesehatan (DOH). NSC bertanggung jawab untuk penelitian laboratorium. The "NSC Pedoman Percobaan Menggunakan Teknik DNA rekombinan" baru-baru ini direvisi pada tahun 2001. Saat ini, kurangnya status hukum yang tepat membuat bimbingan sulit ditegakkan dengan sektor swasta. Untuk COA, ada "Ikhtisar dalam Ujian Lapangan Tanaman Transgenik" dan "Bio-safety Penilaian Prinsip untuk Tanaman transgenik ", Chemical engineering department
Page 43
Pangan Transgenik : Harapan Baru atau Janji Palsu
baik diumumkan pada tahun 2001 yang didasarkan pada UU Benih Tanaman sebelumnya
juga
telah
diubah
pada
tahun
2001.
Para DOH ditetapkan peraturan pertama GM makanan pada 22 Februari 2001: "Persyaratan Pelabelan Makanan Mengandung Bahan Kedelai Genetically Modified atau Jagung Genetically Modified" (Lampiran I), dan "Persyaratan Pendaftaran untuk Kedelai dan Jagung Genetically Modified Genetically Modified". Ini adalah sesuai dengan UU Pemerintahan Sanitasi Makanan, yang diubah pada tahun 2000. Sebelum pelaksanaan perintah administrasi untuk peraturan GM makanan, DOH mendanai proyek pada tahun 1998 untuk mulai menyusun versi pertama dari "Pedoman Penilaian Keamanan
Pangan
Genetically
Modified".
Pedoman ini menentukan metodologi penilaian keamanan pangan GM dan sekarang dalam proses revisi sesuai dengan "Pedoman Draft untuk Perilaku Penilaian Keamanan Pangan Makanan Berasal dari rekombinan DNA Tanaman" Codex. Saat ini, DOH telah menerima delapan pengajuan pra-pasar pendaftaran dan persetujuan, termasuk satu kedelai GM dan tujuh peristiwa jagung GM. Berdasarkan pengalaman dengan kedelai dan jagung, DOH berencana untuk memperluas cakupan jenis tanaman yang akan ditempatkan di bawah regulasi tahun depan. INDIA
Di India, hukum untuk mengatur organisme rekayas a genetika dimasukkan di bawah "Lingkungan (Protection) Act, 1956 "pada tahun 1989. Hukum-hukum keamanan hayati yang berhak sebagai "Aturan untuk, Penggunaan Industri, Ekspor Impor, dan Penyimpanan Mikroorganisme Berbahaya, Organisme Rekayasa Genetik atau Sel". DBT inJanuary 1990 mengeluarkan ringkasan pedoman di bawah "Pedoman DNA rekombinan Keselamatan" judul. Arevision dibuat pada tahun 1994 dengan judul "Pedoman Revisi untuk Keselamatan Bioteknologi" Revisi pedoman telah beenissued lagi dengan judul "Pedoman Revisi untuk Penelitian Tanaman inTransgenic dan Pedoman Toksisitas dan alergenisitas, Evaluasi Benih transgenik, Tanaman Parts and Plant" pada tahun 1998. mengingat kemajuan besar yang telah dibuat dalam penelitian DNA rekombinan, penggunaan itswidespread dalam mengembangkan strain mikroba ditingkatkan, baris sel dan tanaman transgenik untuk commercialexploitation.
Chemical engineering department
Page 44
Pangan Transgenik : Harapan Baru atau Janji Palsu
Pedoman ini juga menangani impor dan pengiriman tanaman GM untuk penelitian menggunakan Badan only.Statutory Berurusan r-DNA Bekerja dengan: 1. GEAC (Rekayasa Genetik Komite Persetujuan) Komite ini memberikan izin / persetujuan impor untuk setiap, skala besar uji coba lapangan, skala besar rilis penggunaan ordeliberate organisme ke lingkungan terbuka. Pengujian lapangan di mana tanaman GM berinteraksi dengan tanah, tanaman lain, serangga dan hewan membutuhkan persetujuan GEAC. 2. IBSC (Kelembagaan Komite Keamanan Hayati) IBSC adalah titik nodal untuk interaksi dalam suatu organisasi lembaga / universitas / komersial terlibat dalam rDNA penelitian untuk pelaksanaan r-DNA pedoman. Organisasi berniat untuk melakukan kegiatan penelitian harus merupakan IBSC mereka sesuai dengan Komite Review Manipulasi genetik (RCGM) pemberitahuan. IBSC adalah tubuh mediasi antara Penyidik Proyek (PI) dan RCGM tersebut. PI dari suatu proyek tertentu harus memberi kabar pada IBSC tentang sifat percobaan sedang dilakukan. IBSC akan memberikan
izin
untuk
melaksanakan
rutin
r-DNA
percobaan.
Di
kasus risiko, PI harus mencari izin dari RCGM melalui IBSC nya. 3. Meninjau Komite Manipulasi Genetik Kementerian Lingkungan Hidup dan Hutan memberdayakan RCGM untuk meletakkan prosedur membatasi atau melarang produksi, penjualan, impor dan penggunaan organisme rekayasa genetika atau sel. RCGM harus mencakup wakil-wakil dari a) DBT, b) India Dewan Penelitian Medis, c) India Dewan Penelitian Pertanian (ICAR); d) Dewan Riset Ilmiah dan Industri; dan e) ahli lain dalam kapasitas masing-masing. RCGM harus memenuhi setidaknya dua kali dalam setahun. Fungsi RCGM adalah: *Memantau semua proyek rekayasa genetika; *Meninjau laporan dari semua proyek yang disetujui melibatkan kategori ri siko tinggi dan percobaan lapangan yang terkontrol; *Penerbitan izin untuk impor atau ekspor bahan transgenik untuk digunakan
Chemical engineering department
Page 45
Pangan Transgenik : Harapan Baru atau Janji Palsu
penelitian; *Memberikan izin untuk PI untuk melakukan penelitian yang melibatkan risiko; *Menyetujui protokol untuk melakukan uji lapangan terbatas di beberapa lokasi di negara tersebut. Theprotocols akan dirancang untuk mencari j awaban tentang bahaya lingkungan, termasuk risiko yang berkaitan dengan hewan dan kesehatan manusia, keuntungan ekonomi dari trangenics atas varietas yang ada; *Resep spesifikasi untuk laboratorium dan rumah kaca, dan *Memeriksa situs eksperimental untuk keamanan, dll KOREA SELATAN
Kerangka peraturan untuk GMO dapat dibagi menjadi dua daerah. Satu mengacu pada keselamatan kesehatan dan lingkungan dan informasi alamat konsumen lainnya. Seperti pada Tabel dibawah ini, berbagai undang-undang dan peraturan telah dibentuk untuk
menangani
masalah
keamanan
terkait
dengan
transgenik.
Meskipun
perkembangan kerangka peraturan dalam beberapa tahun terakhir, Korea masih jauh di belakang negara maju. Sebagai starter akhir terhadap bioteknologi Korea telah mengalami kesulitan dalam penangkapan dengan pengadopsi awal. Terutama, pengetahuan yang terbatas dari teknologi bersama dengan sumber daya modal cukup telah-80 - menjadi batu sandungan bagi pembentukan sistem beton untuk kesehatan dan penilaian risiko lingkungan. Oleh karena itu penting untuk mengembangkan teknologi
penilaian
risiko
dan
memperkuat
data
produksi
dan
penyebaran informasi. Skema pelabelan transgenik diperkenalkan untuk tanaman pangan (kedelai, jagung dan kedelai kecambah) pada Maret 2001 dan kemudian kentang ditambahkan kemudian pada tahun 2002. Catatan di sini bahwa biji-bijian pakan tidak tunduk pada skema pelabelan. Tingkat ambang percampuran yang tidak diinginkan dari GMO menjadi non-GM tanaman yang ditetapkan sebesar 3 persen dan dengan demikian setiap tanaman di luar ambang batas isi transgenik harus diberi label demikian. Tergantung pada persyaratan khusus, ada tiga cara yang berbeda untuk label tanaman transgenik: 'tanaman transgenik', 'tanaman transgenik termasuk' dan 'mungkin berisi tanaman GMO. Chemical engineering department
Page 46
Pangan Transgenik : Harapan Baru atau Janji Palsu
Tabel Regulator di Korea Selatan
Adapun makanan GM diproses, KFDA membuat sebuah skema pelabelan pada Juli 2001, mirip dengan kasus tanaman GM. Skema ini meliputi 27 makanan olahan berdasarkan kedelai, jagung dan kedelai kecambah. Hal ini juga berlaku hanya jika DNA rekombinan genetika atau protein asing tetap dalam makanan akhir. Dengan kata lain, minyak kacang atau minyak jagung tidak tunduk pada skema pelabelan. Setelah tidak ada hubungannya dengan kesehatan atau masalah keamanan lingkungan, sistem pelabelan bertujuan untuk memastikan konsumen untuk latihan mereka kanan-ke-tahu 'dan' kanan-ke-pilih 'di pasar. Teori ekonomi mengatakan bahwa pengenalan dari skema pelabelan dapat menghasilkan hasil yang bermanfaat dengan mempersempit asimetri informasi antara produsen dan konsumen. Namun demikian, ada kontraargumen terhadap kebijakan pelabelan. Itu menyatakan bahwa sistem pelabelan akan Chemical engineering department
Page 47
Pangan Transgenik : Harapan Baru atau Janji Palsu
memberikan informasi yang bias kepada konsumen dan dengan demikian menghasilkan negatif publik persepsi transgenik. Lebih lanjut dikatakan bahwa pelabelan transgenik akan de facto penghalang perdagangan menghalangi masuknya produk pertanian asing ke pasar domestik. Sebagai negara semakin mengadopsi kebijakan pelabelan seiring dengan perluasan produksi transgenik di negara-negara pengekspor utama, potensi konflik pada skema pelabelan domestik yang meningkat dan cenderung mengakibatkan tantangan dibawa ke organisasi internasional. Terutama, seperti yang terlihat dari diskusi di Codex, Protokol Cartegena tentang Keamanan Hayati dan WTO, perdagangan implikasi berkaitan dengan GMO dan skema pelabelan transgenik akan menjadi perhatian yang sangat besar dan harus melalui tes berbasis aturan untuk legitimasi mereka dan kepatuhan - 81. - Berbagai survei menunjukkan bahwa sebagian besar konsumen di Korea sangat mendukung penerapan sistem pelabelan wajib untuk GMO (Lim dan Park 2001). Hal ini juga menunjukkan bahwa sentimen publik terhadap GMO ini terutama disebabkan oleh ketidakpastian yang mendasari pada potensi risiko kesehatan dan lingkungan. Menariknya cukup, hasil survei tidak muncul untuk mendukung premis bahwa penyediaan informasi akan berkontribusi pada penerimaan publik transgenik. Tidak ada hubungan yang signifikan secara statistik ditemukan antara tingkat pendidikan atau pemahaman tentang GMO dan penerimaan publik. MALAYSIA
Di
Malaysia,
MOSTE
adalah
titik
fokus
dan
bertanggung
jawab
untuk
mengkoordinasikan semua hal yang berkaitan dengan keanekaragaman hayati termasuk keamanan hayati bawah Konvensi Keanekaragaman Hayati (CBD). Sebuah Modifikasi Genetik Komite Penasehat (GMAC) didirikan pada bulan Maret 1996 di bawah ambit dari Komite Nasional Keanekaragaman Hayati (NCB), MOSTE. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa setiap risiko yang terkait dengan penggunaan, penanganan dan mentransfer dari organisme dimodifikasi secara genetik (GMO) diidentifikasi dan aman berhasil, dan untuk memberi nasehat kepada pemerintah tentang hal yang berkaitan dengan teknologi modifikasi genetik dan penerapannya. Chemical engineering department
Page 48
Pangan Transgenik : Harapan Baru atau Janji Palsu
Setelah berdirinya, GMAC, telah merumuskan Pedoman Nasional Pelepasan GMO ke Lingkungan Hidup. Ini adalah bagian dari upaya menyeluruh untuk menyediakan kerangka kerja nasional untuk menangani isu-isu keamanan hayati berkaitan dengan peraturan, penilaian dan pengelolaan risiko yang terkait dengan penggunaan dan pelepasan transgenik ke lingkungan. Pedoman memerlukan pembentukan sebuah Biosafety Kelembagaan Committee (IBC) di semua lembaga riset pemerintah terkait. Para iBCS akan memastikan bahwa percobaan yang berkaitan dengan modifikasi genetik dan pelepasan dilakukan oleh lembaga sesuai dengan ketentuan dalam Pedoman. Akibatnya, banyak universitas dan lembaga riset pemerintah telah menetapkan iBCS mereka sendiri. Penerapan
Saat ini, impor GMO diatur oleh undang-undang sektoral; berarti hukum yang ada ditegakkan oleh lembaga masing-masing atau departemen pemerintah. Departemen pemerintah atau lembaga ini diakui sebagai pihak yang berwenang. Di Malaysia pejabat yang berwenang terdiri dari Departemen Pertanian untuk tanaman, Departemen Perikanan untuk ikan, Departemen Pelayanan Hewan untuk hewan dan Departemen Kesehatan
untuk
makanan.
Aplikasi untuk impor transgenik dikirim ke pejabat yang berwenang masing-masing untuk persetujuan. Pihak yang berwenang harus mencari saran dari GMAC dengan menyediakan salinan dokumen yang relevan dan informasi tentang GMO diusulkan harus diimpor. Persetujuan untuk mengimpor dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang berdasarkan rekomendasi dari GMAC. Pedoman lebih lanjut memerlukan pendukung untuk mengirimkan aplikasi ke Sekretariat NCB untuk dipertimbangkan oleh GMAC pada setiap aspek uji GMO sampai ditempatkan di pasar. Hukum Biosafety
Rekayasa genetika adalah untuk dipromosikan dengan perlindungan yang diperlukan sehingga proses bioteknologi yang benar diatur di sepanjang saluran yang diinginkan secara sosial dan etis. Sebagai negara diberkahi secara alami dan diakui sebagai salah satu dari 12 negara megadiversity dunia, Malaysia diakui untuk pelabuhan lebih dari
Chemical engineering department
Page 49
Pangan Transgenik : Harapan Baru atau Janji Palsu
150.000 spesies invertebrata, 286 spesies mamalia, 736 spesies burung dan spesies berbunga
15.000
tanaman.
Dengan demikian, sangat perlu bagi negara ini untuk hati-hati mengatur teknologi gen sehingga ini harta karun alam besar keanekaragaman hayati tidak terpengaruh. Saat ini, GMO diatur menggunakan panduan dirumuskan oleh GMAC. Namun, panduan ini tidak hukum, yang berarti bahwa tidak ada ketentuan untuk memberikan hukuman terhadap pihak yang tidak mengikuti panduan ini. Dengan demikian berarti saat mengatur
GMO
adalah
tidak efektif karena keterbatasan yang terkandung di dalamnya penegakan hukum. Menyadari fakta ini, pemerintah pada bulan Juni 1997 telah mengarahkan GMAC untuk menyusun RUU Keamanan Hayati dengan tujuan spesifik mengatur transgenik. RUU Keamanan Hayati Malaysia telah diajukan pada Forum Konsultasi Nasional pada September 2001. Berdasarkan umpan balik yang diterima dari pemangku kepentingan selama konsultasi, beberapa fine tuning telah dilakukan khususnya yang berkaitan dengan ruang lingkup, dan ketentuan pada label, ekspor dan pemanfaatan terbatas. Secara umum, Dewan Keamanan Hayati akan dibentuk untuk menyetujui aplikasi untuk impor GMO, rilis disengaja dan penggunaan dan menempatkan di pasar. Dalam hal ini, GMAC akan melakukan penilaian risiko teknis dan membuat rekomendasi kepada Dewan untuk dipertimbangkan. Kegiatan Penegakan akan dilaksanakan oleh lembaga yang ada bertanggung jawab untuk mengatur dan melindungi kehidupan manusia, tumbuhan dan hewan dan kesehatan. Sebagai Misalnya, Departemen Pertanian bertanggung jawab untuk mengatur kesehatan tanaman, Departemen Kesehatan bertanggung jawab untuk dalam mengatur keamanan pangan. RUU tersebut diharapkan dapat diajukan kepada Parlemen pada tahun 2003 untuk tingkat tinggi keputusan
kebijakan.
Demikian pula, RUU tentang pengaturan makanan GM telah dirancang dan diharapkan akan diajukan di Parlemen pada tahun 2003. Bill Ini melengkapi UU Keamanan Hayati. Peraturan ini akan mencakup ketentuan umum pada impor, persiapan, iklan dijual, atau penjualan bahan makanan diperoleh melalui genetik modifikasi. Hal ini juga akan mencakup pelabelan makanan GM. THAILAND Chemical engineering department
Page 50
Pangan Transgenik : Harapan Baru atau Janji Palsu
Peraturan Biosafety untuk Penelitian dan Pengembangan
Peraturan di Thailand tidak secara khusus melarang atau mengendalikan setiap penelitian, pengembangan dan produksi tanaman GM yang dikembangkan di dalam negeri. Pedoman Keamanan Hayati, satu set yang tidak mengikat aturan yang diusulkan dan digunakan oleh BIOTEC pada tahun 1992 adalah disiplin pertama dalam keamanan hayati bahwa para peneliti dan pengembang (termasuk pemulia tanaman yang terlibat dalam rekayasa genetika) di negara tersebut didorong untuk mengikuti. Pedoman Keamanan Hayati membuat Thailand salah satu negara pertama di wilayah itu untuk mengadopsi pedoman nasional pada R & D rekayasa genetika baik untuk pekerjaan laboratorium dan untuk pengujian lapangan dan direncanakan rilis. Meskipun Pedoman tersebut diprakarsai oleh BIOTEC, penyelesaian mereka sebagian besar upaya para ilmuwan individu dan pejabat lembaga pemerintah yang terkait. Sejak tahun 2001, Pedoman Keamanan Hayati telah mengalami peninjauan luas dan update, dengan versi baru diharapkan akan diterbitkan oleh BIOTEC pada tahun 2002. Peran Komite Keamanan Hayati Nasional dan Kelembagaan Komite Keamanan Hayati
Pada tahun 1993 NBC didirikan untuk mendorong penyebaran dan penggunaan Pedoman Keamanan Hayati dan juga untuk memberi saran dan membuat rekomendasi kepada pihak yang berwenang pada masalah keselamatan rekayasa genetika dan produk-produknya, dengan BIOTEC yang berfungsi sebagai badan koordinasi dan sekretariat. Kemudian banyak Komite Keamanan Hayati Institusi (iBCS) didirikan di pusat-pusat riset besar dan lembaga akademis di seluruh negeri untuk memastikan bahwa pedoman secara efektif dilaksanakan di tingkat kelembagaan. Saat ini ada 16 iBCS, termasuk satu laboratorium perusahaan swasta, mengawasi semua kegiatan penelitian yang melibatkan penggunaan GMO. DOA didirikan IBC sendiri pada bulan Desember 1993 untuk memeriksa dan memantau tidak hanya sendiri di rumah tetapi juga penelitian GMO diperkenalkan dari asal luar negeri untuk uji lapangan. Selain itu, KPI DOA telah membentuk enam kelompok kerja ad hoc pemantauan uji lapangan beras transgenik, kapas, jagung, labu, pepaya dan tomat.
Chemical engineering department
Page 51
Pangan Transgenik : Harapan Baru atau Janji Palsu
Dalam rangka memberikan dukungan teknis yang memadai ke berbagai pihak yang berwenang pemerintah dalam pengambilan keputusan mereka mengenai keamanan GMO, NBC telah membentuk empat biosafety khusus sub-komite, masing-masing pada tanaman, mikroorganisme, makanan dan masalah sosial ekonomi. Ini adalah subkomisi-92 - berfungsi sebagai kelompok penasihat teknis dan badan penilaian risiko, bekerja dalam koordinasi yang erat dengan relevan instansi pemerintah dalam proses persetujuan. Proses Persetujuan oleh Otoritas Pemerintah Thailand
Sesuai dengan UU Karantina 1964 sebagai telah diubah pada tahun 1999, impor GMO ke Thailand sebagai 'tanaman' dilarang. Pada tahun 1994, Moac mengeluarkan pemberitahuan mengidentifikasi tanaman tertentu, tanaman hama, atau operator dari sumber tertentu sebagai bahan terlarang. Lebih khusus lagi, Moac telah mencatatkan 40 spesies tanaman transgenik dari semua sumber sebagai bahan dilarang kecuali diizinkan oleh DOA untuk percobaan dan tujuan penelitian. Penelitian perlu ditangani sesuai dengan teknik yang dianggap tepat di bawah yurisdiksi DOA. Baru pada tahun 2002, telah merekomendasikan Moac DOA untuk daftar 37 transgenik tambahan spesies tanaman sebagai dilarang. Sebagaimana disebutkan sebelumnya dalam 'Impor untuk Pengujian Lapangan', permintaan pertama untuk pengenalan dan pengujian bidang GMO ke Thailand di bawah sistem persetujuan atas adalah Flavr Savr tomat. Para DOA, bertindak dengan rekomendasi teknis dari NBC, diberikan izin untuk uji coba lapangan tomat Savr Flavr pada tahun 1994. Permohonan percobaan lapangan kapas GM dengan gen toksin dari Bt dilakukan pada tahun 1995. Lapangan percobaan kapas Bt ini dimulai pada Maret 1996. Tetapi sampai saat ini, izin untuk rilis komersial kapas Bt masih tertunda. Selain itu, pada bulan April 2001 Kabinet mengumumkan penghentian semua uji coba lapangan oleh Moac menyusul permintaan oleh kelompok penekan lokal. Moac meminta Kabinet untuk meninjau keputusan agar tidak membiarkan peraturan yang ketat menghambat kemajuan R & D ilmiah di Thailand. Penilaian Risiko, Pedoman, Implementasi, dan Pelabelan Produk GMO
Chemical engineering department
Page 52
Pangan Transgenik : Harapan Baru atau Janji Palsu
Makanan tanaman transgenik aplikasi pertama disetujui untuk digunakan dalam makanan oleh industri adalah kapas Bt minyak biji. Keputusan itu masih tertunda oleh FDA Thailand. Menyadari kebutuhan mendesak untuk membangun risiko negara itu sendiri kemampuan penilaian di GM makanan, Sub-komite NBC pada Keamanan Pangan disusun sendiri pedoman penilaian keamanan makanan GM pada tahun 1999. Panduan tersebut kini tengah mengalami kajian seksama oleh Sub-komite bersama dengan yang lain pedoman serupa dari DMSc, terbuka untuk komentar publik dan akhirnya akan segera diumumkan oleh FDA untuk digunakan sebagai panduan resmi nasional
pada
penilaian
risiko
makanan
GM.
Sementara Sub-komite, dengan menggunakan pedoman 1999, telah melakukan penilaian risiko pada kedelai Roundup Ready dan keduanya Bt dan varietas jagung Roundup Ready dari Monsanto. Mereka telah dievaluasi sebagai bahan yang aman untuk
dikonsumsi
manusia.
Saat ini, produk yang dinilai oleh Sub-komite termasuk GM pepaya resistensi virus untuk dikembangkan di dalam negeri dan secara terpisah oleh BIOTEC, DOA dan Universitas
Mahidol.
Salah satu isu yang diperdebatkan diperdebatkan antara kelompok penekan, kelompok konsumen dan para pejabat lokal adalah pelabelan makanan transgenik di pasar Thailand konsumen. FDA pergi melalui proses selama setahun mempertimbangkan masalah ini dengan komite, kelompok kerja dan di antara masyarakat umum. Akhirnya pada pertengahan tahun
2002
Departemen
Kesehatan Masyarakat mengumumkan peraturan tentang pelabelan makanan GM. Menurut peraturan tersebut, makanan dengan kedelai GM atau jagung sebagai salah satu puncaknya tiga bahan utama dan dengan lebih dari 5 persen konten harus diberi label sebagai GM. Peraturan tersebut memberikan tenggang waktu satu tahun da n akan dilaksanakan dilaksanakan secara penuh pada pertengahan-2003. Biosafety Pedoman Produksi Skala Industri Karena ada beberapa aplikasi untuk penggunaan mikroorganisme GM pada tanaman produksi untuk menghasilkan produk komersial untuk pasar, NBC didesak untuk mempertimbangkan perumusan pedoman lain: pedoman untuk produksi skala industri menggunakan transgenik. Sub-komite Keamanan Pangan bawah NBC memiliki tugas ini dilakukan sejak tahun 2001 dan sejauh ini menyelenggarakan studi Chemical engineering department
Page 53
Pangan Transgenik : Harapan Baru atau Janji Palsu
dan dua lokakarya antara para ahli dan otoritas yang kompeten untuk meningkatkan kesadaran dan membahas secara rinci isi dari pedoman ini. Hal ini diharapkan akan selesai segera. VIETNAM Organisasi Kelompok Kerja dan Prinsip Membangun Peraturan Keamanan Hayati Pemerintah Vietnam mendirikan dan memerintahkan kelompok kerja terpadu
untuk menyusun keamanan hayati peraturan untuk GMO dan produk mereka. Kelompok kerja tersebut termasuk tenaga ahli yang berpengalaman dan berkualitas baik dari departemen yang berbeda di mana peran utama dimainkan oleh Departemen Ilmu dan Teknologi (MOSTE) dan Kementerian Lingkungan Hidup. Anggota lainnya termasuk: Departemen Pertanian dan Pedesaan Pembangunan (MARD), Departemen Kesehatan Masyarakat (MPH), Departemen Perikanan dan Produk Akuatik (MFAP), Departemen Perdagangan dan Departemen Kehakiman. Kelompok kerja dianggap kebijakan yang tepat ke Vietnam situasi dan mengacu pada pengalaman Jepang, Australia, Cina dan organisasi internasional, terutama dari negara-negara Asia. Vietnam keamanan hayati peraturan akan menjadi kerangka kerja untuk memastikan penggunaan penggunaan yang aman dan realisasi r ealisasi manfaat dari GMO dan produk mereka. Peraturan keamanan hayati didasarkan pada prinsip-prinsip berikut: * Peraturan Biosafety harus didasarkan pada ilmu yang tepat dan sesuai untuk sistem manajemen Vietnam. Peraturan ini dimaksudkan untuk menyediakan data yang diperlukan untuk melakukan analisis risiko rasional. * Produk akhir diatur daripada proses dimana mereka diciptakan. GMO dan mereka produk harus diatur sesuai dengan kriteria yang sama seperti produk lainnya. Dalam prinsip, mereka harus diperlakukan sama dengan produk teknologi konvensional. * Penilaian risiko harus hati-hati dilakukan secara "kasus per kasus" dengan penuh pertimbangan dari pengalaman dan akumulasi data ilmiah dalam komunitas dunia ilmiah.
Chemical engineering department
Page 54
Pangan Transgenik : Harapan Baru atau Janji Palsu
* Harus ada pengurangan bertahap pengawasan untuk kategori yang telah ditentukan untuk berpose risiko rendah. * Pelaksanaan peraturan dan prosedur harus diubah dan ditingkatkan dicates pengalaman. Sejak tahun 2000, rancangan peraturan keamanan hayati untuk GMO dan produk mereka telah dikirim ke berbagai lembaga, lembaga legislatif, dipilih kementerian, LSM dan perusahaan pemerintah, untuk mengumpulkan mereka komentar dan saran. Pada tahun 2002 draft akan diserahkan kepada Perdana Menteri. Resmi keamanan hayati peraturan untuk GMO dan produk mereka dapat dit erbitkan pada awal 2003. Tujuan Draft Peraturan Keamanan Hayati
* Untuk memastikan perpindahan lintas batas yang aman dan penggunaan GMO dan produk mereka * Untuk menyediakan kerangka kerja umum untuk kegiatan nasional keamanan hayati * Untuk mengatur mekanisme untuk GMO rilis dan produk mereka di Vietnam * Untuk menilai risiko GMO dan produk mereka. Ruang lingkup peraturan keamanan hayati mencakup organisme dan produk mereka yang mengandung bahan genetik yang telah diubah dengan cara yang tidak terjadi dalam perkawinan atau rekombinasi alami. Organisme ini dan bahan mereka termasuk: (1) tanaman, (2) mikroorganisme, (3) mikroorganisme yang hidup dalam atau pada hewan (4) mikroorganisme sebagai vaksin hidup, (5) hewan (vertebrata, tidak termasuk ikan), (6) ikan dan air organisme, (7) invertebrata; (8) organisme untuk pengendalian hayati; (9) organisme untuk bioremediasi, dan (10) organisme untuk dikonsumsi sebagai makanan. Prosedur Pemberitahuan
* Semua GMO dan produk mereka dibawa ke Vietnam oleh pemrakarsa untuk rilis harus sesuai dengan ada peraturan keamanan hayati Vietnam. * Sebelum pelepasan setiap GMO dan produk mereka di Vietnam pemrakarsa wajib mengajukan proposal proposal ke departemen terkait di Vietnam * Klasifikasi luas dari informasi i nformasi yang diperlukan dalam proposal meliputi: Chemical engineering department
Page 55
Pangan Transgenik : Harapan Baru atau Janji Palsu
Spesies organisme, Akhirnya penggunaan GMO dan produk mereka, Lokasi lokasi pelepasan, Habitat dan ekologi informasi tentang rilis situs-107, Data dari percobaan yang terkandung dan studi, Prosedur percobaan, pemantauan dan perencanaan kontingensi dan penilaian lainnya. D. BENUA AFRIKA AFRIKA SELATAN
Afrika adalah penumbuh utama dari tanaman yang direkayasa secara genetis di Afrika, dengan jumlah yang lebih kecil tumbuh di Burkina Faso. Nasional Majelis Burkina Faso mengeluarkan peraturan keamanan hayati pada awal 2006, yang menetapkan Badan Nasional Keamanan Hayati yang akan mengatur produk GM dengan saran dari berbagai komite penasihat pemerintah dan non-pemerintah.
Di Burkina Faso, Jaringan Keamanan Hayati Afrika Keahlian sekolah, yang didirikan oleh Uni Afrika dan didanai oleh Bill dan Melinda Gates Foundation, dibuka pada bulan April 2010. Tujuannya adalah untuk melatih dan mengembangkan regulator Afrika untuk menyetujui, memonitor dan melacak tanaman rekayasa genetika
E. OCEANIA AUSTRALIA
Rekayasa genetika di Australia pada awalnya (sejak 1987) yang diawasi oleh Komite Penasehat Manipulasi genetik, sebelum Kantor Regulator Teknologi Gene (OGTR) mengambil alih pada tahun 2001. OTGR adalah Pemerintah Commen wealth Otoritas dalam Departemen Kesehatan dan Penuaan. Ini didirikan sebagai bagian dari Gene Technology Act 2003 dan beroperasi sesuai dengan Peraturan Teknologi Gene 2001. OGTR melaporkan langsung ke Parlemen melalui Dewan Menteri tentang Teknologi Gen dan memiliki kekuasaan legislatif. OGTR memutuskan pada aplikasi lisensi untuk pembebasan semua organisme dimodifikasi secara genetik, sementara regulasi disediakan oleh Administrasi Barang Terapi untuk GM obat-obatan atau Standar Makanan Australia Selandia Baru untuk makanan GM. Pemerintah negara bagian Chemical engineering department
Page 56
Pangan Transgenik : Harapan Baru atau Janji Palsu
individu kemudian dapat menilai dampak rilis pada pasar dan perdagangan dan menerapkan hukum yang lebih jauh untuk mengontrol produk rekayasa genetika disetujui. Kedua tanaman rekayasa genetika tumbuh di Australia kapas dan kanola. Kapas transgenik telah ditanam secara komersial di New South Wales dan Queensland sejak tahun 1996. GM canola telah disetujui pada tahun 2003 dan pertama kali ditanam pada 2008. The Queensland dan Pemerintah Northern Territory belum melaksanakan setiap undang-undang lebih lanjut melampaui tingkat nasional, tetapi beberapa negara bagian lain ditempatkan larangan penanaman tanaman GM tertentu. Pada tahun 2007 pemerintah New South Wales diperpanjang moratorium selimut pada tanaman pangan GM hingga 2011,. tetapi memungkinkan kelompok-kelompok untuk mengajukan permohonan pembebasan. New South Wales disetujui GM Canola untuk budidaya komersial pada tahun 2008, sementara pemerintah Victoria membiarkan moratorium GM Canola berakhir pada 2007. Australia Barat lulus Tanaman Genetically Modified Wilayah Gratis Act pada tahun 2003 dan dinyatakan sebagai daerah bebas GM pada tahun 2004 . Pada tahun 2008 pengecualian dibuat untuk budidaya komersial dari kapas GM di Daerah Irigasi Sungai Ord. Ujian GM kanola dilakukan pada tahun 2003 dan pada tahun 2010 governemnt Australia Barat memungkinkan komersialisasi kanola GM. Selatan Australia dan Tasmania diperpanjang moratorium terhadap semua tanaman rekayasa genetika sampai 2019 dan 2014. SELANDIA BARU
Selandia Baru, tidak ada makanan yang dimodifikasi secara genetik ditanam dan ada obat yang mengandung hidup rekayasa genetik organisme telah disetujui untuk digunakan. Namun., Obat-obatan diproduksi menggunakan organisme hasil rekayasa genetika yang tidak mengandung organisme hidup telah disetujui untuk dijual, dan diimpor makanan dengan komponen rekayasa genetika yang dijual. Pada tahun 2000 Pemerintah telah menyetujui sebuah Komisi Kerajaan untuk melaporkan masalah yang berhubungan dengan organisme rekayasa genetik (GMO). Laporan Komisi Royal Modifikasi Genetik, dirilis pada Juli 2001, menyimpulkan bahwa Selandia Baru harus menjaga opsi terbuka mengenai rekayasa genetika dan untuk melanjutkan Chemical engineering department
Page 57
Pangan Transgenik : Harapan Baru atau Janji Palsu
dengan hati-hati untuk meminimalkan dan mengelola risiko. Lapangan uji coba
yang telah dilakukan dengan pohon-pohon pinus GM dan brassica telah menarik reaksi publik yang negatif 7. Bagaimana regulasi GMO produk pangan di Indonesia ?
Pemerintah Indonesia merupakan termasuk yang setuju mengembangkan GMO dinegara ini selain itu Indonesia telah lama mengimpor berbagai produk yang merupakan hasil dari GMO salah satunya yaitu kedelai dan jagung. Untuk mengurangi dampak negatif dari GMO maka pemerintah membuat semacam peraturan yang mengatur keberlangsungan produk GMO di Indonesia . Salah satunya adalah
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1996 tentang Pangan. Pasal 13 undangundang tersebut menyebutkan bahwa : a)
Setiap orang yang memproduksi pangan atau menggunakan bahan
baku, bahan tambahan pangan, dan atau bahan baku lain dalam kegiatan atau proses produksi pangan yang dihasilkan dari proses rekayasa genetika wajib terlebih dahulu memeriksakan keamanan pangan bagi kesehatan manusia sebelum diedarkan. b)
Pemerintah menetapkan persyaratan dan prinsip penelitian,
pengembangan, dan pemanfaatan metode rekayasa genetika dalam kegiatan atau proses produksi pangan, serta menetapkan persyaratan bagi pengujian pangan yang dihasilkan dari proses rekayasa genetika.
Peraturan Pemerintah Nomor 21 tahun 2005 yang mengenai keamanan hayati produk. Peraturan ini mengatur tentang ,
1. Keamanan hayati produk rekayasa genetik adalah keamanan lingkungan, keamanan pangan dan/atau keamanan pakan produk r ekayasa genetik. Chemical engineering department
Page 58
Pangan Transgenik : Harapan Baru atau Janji Palsu
2. Keamanan lingkungan adalah kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah
kemungkinan
timbulnya
resiko
yang
merugikan
keanekaragaman hayati sebagai akibat pemanfaatan produk rekayasa genetik.
3. Keamanan pangan produk rekayasa genetik adalah kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah kemungkinan timbulnya dampak yang merugikan dan membahayakan kesehatan manusia, akibat proses produksi, penyiapan, penyimpanan, peredaran dan pemanfaatan pangan produk rekayasa genetik.
4. Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik yang diolah maupun tidak diolah yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan pangan, bahan baku pangan, dan bahan lain yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan, dan/atau pembuatan makanan atau minuman.
5. Keamanan pakan produk rekayasa genetik adalah kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah kemungkinan timbulnya dampak yang merugikan dan membahayakan kesehatan hewan dan ikan, akibat proses produksi, penyiapan, penyimpanan, peredaran dan pemanfaatan pakan produk rekayasa genetic
Peraturan Menteri nomor 61/Permentan/OT/140.10/2011 mengenai Pengujian, Penilaian, Pelepasan dan Penarikan Varietas. Undang-undang ini mengatur
Chemical engineering department
Page 59
Pangan Transgenik : Harapan Baru atau Janji Palsu
kehati-hatian terhadap pemasaran dan pengembangan GMO di Indonesia sehingga tidak membahayakan masyarakat dan merusak lingkungan.
Peraturan Pemerintah No. 69/1999 mengenai label pangan dan periklanan
i. Memberikan informasi pangan yang mengandung atau tidak mengandung PRG kepada konsumen
ii. Konsumen memiliki hak untuk memilih mengkonsumsi atau tidak mengkonsumsi produk
iii. Tidak ada keterkaitan antara pelabelan PRG dan keamanan pangan PRG dalam pangan kemasan
iv. Dilabel jika kandungan PRG dalam kemasan melebihi ambang batas ( 5 %)
8. Bagaimana sebaiknya warga Indonesia menyikapi produk-produk GMO pangan?
Sebagai warga kita dapat mendukung perkembangan pangan dinegara ini dengan adanya penelitian akan GMO, hal ini dikarenakan dampak positif dari GMO yaitu dapat memenuhi kebutuhan pangan di Indonesia yang penduduknya selalu bertambah. Namun proses pengembangan tersebut harus diketahui dampak negatif yang dihasilkan jika produk GMO tersebut digunakan agar dilakukannya proses perbaikan sehingga Chemical engineering department
Page 60
Pangan Transgenik : Harapan Baru atau Janji Palsu
dapat menghasilkan produk GMO yang aman untuk digunakan. Namun seiring perkembangan produk GMO yang ada di Indonesia merupakan produk impor yang tentu dapat mematikan usaha para petani. Oleh sebab itu warga seharusnya tidak serta merta menerima keberadaan prduk impor GMO karena kita juga harus meningkatkan ketahan pangan di negara ini
Chemical engineering department
Page 61
Pangan Transgenik : Harapan Baru atau Janji Palsu
Daftar Pustaka Kinderlere, Julian. 2008. “The Cartagena Protocol an Biosafety”, Department of Private law, University of Cape Town, South Africa.
Putro, Sumpeno. 1999. “Perkembangan Teknologi dan Issue Perdagangan Komoditas peternakan di Uni Eropa . Atase Pertanian, PRI-ME Brussel ”
Tiberghien, Yves. 2006. “The battle for the Aglobal Governance of Genetically Modified Organism . University of British Columbia and harvard Academy. ”
Cartagena Protocol on Biosafety to the Convention on Biological Diversity (www.bch.cbd.int/database/attachment/?id=10694) (diakses tanggal 25/03/2012)
Genetically
modified
organism
-
Wikipedia,
the
(http://en.wikipedia.org/wiki/Genetically_modified_organisms)
free
encyclopedia
(diakses
tanggal
25/03/2012)
GMO | Biology for Indonesia (http://biofin.wordpress.com/2011/03/17/gmo/ ) (diakses tanggal 25/03/2012)
WTO
|
2006
News
items
-
Reports
out
(http://www.wto.org/english/news_e/news06_e/291r_e.htm)
on
biotech (diakses
disputes tanggal
25/03/2012)
Artikel “Peternakan 2020: Revolusi Pangan Masa Depan”
Chemical engineering department
Page 62
Pangan Transgenik : Harapan Baru atau Janji Palsu
Adlhiyati, Zakki. 2009. Produk Rekayasa Genetika (GMO/Genetically Modified Organism) sebagai Subjek Perlindungan Paten dan Perlindungan Varietas Tanaman.
Tesis Program Magister Ilmu Hukum Universitas Diponegoro. Anonim. 2010. Janji Palsu Rekayasa Genetis Bahan Pangan. http://hesperian.org/wpcontent/uploads/pdf/id_cgeh_2010/id_cgeh_2010_13.pdf (diakses pada 23 Maret 2012). Sophia, Shinta. 2002. Keterangan / Fact Sheet tentang Genetically Modified Organisms
(GMO)
atau
Transgenik.
Yayasan
IDEP
Foundation.
http://www.idepfoundation.org (diakses pada 25 Maret 2012). Suhartono, Maggy. 2010. Keamanan dan Pelabelan GMO pada Produk Pangan. Bogor: Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Yulita,
Annisa,
dkk.
2010.
Teknologi
Pertanian
di
Era
Bioteknologi.
http://ftpitp09.blogdetik.com/files/2010/06/teknologi-pertanian-di-erabioteknologi.ppt (diakses pada 24 Maret 2012).
Chemical engineering department
Page 63