KAIDAH DASAR BIOETIKA
Teori Etik - Moralitas Teori Etika
Moralitas
Virtue Aktorr Akto
tujuan teleologi/ Utilitarian akibat
De Deontologi
Eudamonia Bukan nabi
Perbuatan = kewajiban *teonom *otonom=ant
Etik
Praksis = Tuntunan (cara/alat mencapai)Perilaku
refleksi Meta Etika
Normatif Logis Kritis, Pembenaran moral Klaim hak & nurani
Teori Etik - Moralitas Teori Etika
Moralitas
Virtue Aktorr Akto
tujuan teleologi/ Utilitarian akibat
De Deontologi
Eudamonia Bukan nabi
Perbuatan = kewajiban *teonom *otonom=ant
Etik
Praksis = Tuntunan (cara/alat mencapai)Perilaku
refleksi Meta Etika
Normatif Logis Kritis, Pembenaran moral Klaim hak & nurani
ETHICS • THE DISCIPLINE DEALING WITH WHAT IS GOOD AND BAD AND WITH MORAL DUTY AND OBLIGATION (Webster’s). • ETHICS OFFERS CONCEPTUAL TOOLS TO EVALUAT EVA LUATE E AND GUIDE GUI DE MORAL M ORAL DECISION DECIS ION MAING • MEDICAL ETHICS IS A DISCIPLINE ! METHODOLOGY FOR CONSIDERING THE IMPLICATIONS OF MEDICAL TECHNOLOGY ! TREATMENT TREAT MENT AND WHAT OUGHT TO BE (U"#$ %& W's#"t%" S*%%+ %& Me,#*#"e)
KAIDAH DASAR BIOETIK • PRINSIP DASAR: – BENEFICENCE • Providing benefit, B!n"ing t#e benefit nd #r
%$ – NON &A'EFICENCE • Pri$($ non no"ere
– )*STICE : firne%% • E+(! tret$ent of e+(!%, *ne+(! tret$ent of (ne+(!%
– A*TO A*TONO& NO& : • Se!f deter$intion, Tr(t# te!!ing, Confidenti!it-, Priv"-
PRINSIP BENEFICENCE • TERDIRI D*A PRINSIP: – PRINSIP POSITI.E BENEFICENCE • PRE.ENT E.I' OR HAR& • RE&O.E E.I' OR HAR& • DO OR PRO&OTE /OOD
– PRINSIP BA'ANCIN/ OF *TI'IT 0 PROPORTIONA'IT • BA'ANCIN/ OF BENEFIT AND HAR&
PRINSIP BENEFICENCE12 • PRINSIP OF *TI'IT 3 BA'ANCIN/ OF COST1RISK1BENEFIT – COST BENEFIT ANA'SIS: • DIPERHIT*N/KAN DA'A& HIT*N/AN *AN/
– COST EFFECTI.ENESS ANA'SIS: • DIPERHIT*N/KAN B*KAN DA'A& *AN/
– RISK ASSESS&ENT • PROBABI'ITAS DAN BESARNA RISIKO
Sikap/berbuat baik (beneficence ) Utamakan
altruisme Menjamin nilai pokok harkat & martabat manusia “apa saja yang ada, pantas (elok) kita bersikap baik terhadapnya (apalagi ada yg hidup)! Memandang pasien / keluarga / sesuatu tak hanya sejauh menguntungkan dokter Maksimalisasi akibat baik " buruk Minimalisasi akibat buruk #anyak dianut di $imur (termasuk %), paternalisme nyata dan prinsip musya'arah mufakat!
Benefcence • General benefcence – melindungi & mempertahankan hak yang lain – mencegah terjadi kerugian pada yang lain – menghilangkan kondisi penyebab kerugian pada yang lain
• Specifc benefcence – menolong orang cacat – menyelamatkan orang dari bahaya
PRINSIP NON &A'EFICENCE • PRI&*& NON NOCERE • ABO.E A'' DO NO HAR& • SAT* CONTIN**& D/ BENEFICENCE – NOT TO INFLICT EVIL OR HARM – PRE.ENT E.I' OR HAR& – RE&O.E E.I' OR HAR& – DO OR PRO&OTE /OOD
$idak merugikan (non(maleficence ) Tidak boleh berbuat jahat (evil) atau membuat derita (harm) pasien Minimalisasi akibat buruk •
e'ajiban nonmaleficence * “+ne ought not to inflict eil or harm! Sisi komplementer beneficence primum non nocere (pertama jangan menyakiti)!
e'a jiban (non(maleficence ) e'ajiban - .asien dalam keadaan amat berbahaya atau berisiko hilangnya sesuatu yang penting okter sanggup mencegah bahaya atau kehilangan tersebut $indakan kedokteran tadi terbukti efektif Manfaat bagi pasien " kerugian dokter (hanya mengalami risiko minimal)!
PRINSIP NON &A'EFICENCE12 • PRINSIP DO*B'E EFFECT TINDAKAN / &ER*/IKAN TIDAK SE'A'* DIAN//AP TINDAKAN / B*R*K
PRINSIP DO*B'E EFFECT – TINDAKAN TSB SECARA INTRINSIK TIDAK SA'AH 4SETIDAKNA NETRA'5 – NIATNA &E&PERO'EH AKIBAT BAIK TAK BO'EH DR SEBAB B*R*K 4AKIBAT B*R*K TAK BO'EH FORESEEN 6 TO'ERATED )ADI SARANA5 – AKIBAT B*R*K B*KAN CARA *NT*K &ENCAPAI T*)*AN POKOK0AKIBAT BAIK – PERI&BAN/AN / 'AAK 4TAK ADA CARA 'AIN 7 TEPAT5 : AKIBAT BAIK &SH 7 AKIBAT B*R*K
PRINSIP NON &A'EFICENCE18 CONTOH KASUS • TINDAKAN PEN/HENTIAN KEHA&I'AN PADA KEHA&I'AN EKTOPIK • PE&BERIAN &ORFIN KEPADA PASIEN TER&INA' DEN/AN NERI AN/ BER'EBIHAN • &EN/HENTIKAN A'AT BANT* PADA PASIEN TER&INA' 4F(ti!it- i%%(e5
PRINSIP )*STICE • TERDAPAT D*A ISTI'AH: – )*STICE 9 FAIRNESS • SESEORAN/ &ENERI&A AN/ SE'AAKNA DIA TERI&A
– DISTRIB*TI.E )*STICE • DISTRIB*SI S*&BER DAA DA'A& &ASARAKAT
PRINSIP )*STICE12 TEORI TENTAN/ )*STICE • E/A'ITARIAN: – E*A' ACCESS TO THE /OODS
• 'IBERTARIAN: – RI/HTS TO SOCIA' AND ECONO&IC 'IBERT 4fir ;ro"ed(re nd %-%te$5
• *TI'ITARIAN: – KO&BINASI KED*A DI ATAS – &E&AKSI&A'KAN P*B'IC *TI'IT
Keadilan Treat similar cases in a similar way = justice within morality
Memberi perlakuan sama kpd pasien utk kebahagiaan pasien & umat manusia Tujuan
: Menjamin nilai tak berhingga dari setiap mahluk (pasien) yang berakal budi (aspek sosial).
Keadilan Memberi
sumbangan relatif sama 0 kebutuhan mereka (kesamaan sumbangan sesuai kebutuhan pasien) Menuntut pengorbanan mereka secara relatif sama 0 kemampuan mereka (kesamaan beban sesuai dengan kemampuan pasien)!
Jenis Keadilan $ukar
menukar * kebajikan (kebiasaan etis) selalu memberikan hak pasien/yg semestinya hrs diterima istributif (Membagi) * kebajikan %/sarkes selalu membagikan kenikmatan/beban bersama, rata dan merata 0 keselarasan sifat dan tkt perbedaan jasmani dan rohani! Sosial * kebajikan melaksanakan dan memberikan kemakmuran dan kesejahteraan bersama 1ukum (umum) * bagi 0 hkm (pengaturan untuk kedamaian hidup bersama) mencapai kesejahteraan umum
Kedi!n Pro%ed(r! • RA<'S: – PRINCIPLE OF -USTICE • THE PRINCIPLE OF E/UAL LIBERTY • PERMITS INE/UALITIES IN THE DISTRIBUTION OF RESOURCES IF THE INE/UALITIES WILL BENEFIT EVERYONE0 ESPECIALLY THE LEAST ADVANTAGED • THE PRINCIPLE OF FAIR E/UALITY OF OPPORTUNITY
The Scoe o! ethics i" Me#ici"e Macro level Politics of Health Meso level Health services delivery Macho level Health care teams Micro level Clinical medicine
Otonomi (selfdetermination) Menghendaki,
menyetujui, membenarkan, mendukung, membela, membiarkan pasien demi dirinya sendiri (sebagai mahluk bermartabat)! .asien sebagai mahluk berakal budi tidak boleh dijadikan sematamata alat tetapi tujuan!
e'ajiban menghormati manusia sebagai mahluk/pribadi yang otonom ide'ade'akan di 2nglo2merican yang indiidualismenya tinggi! 3rat terkait dengan informedconsent!
Otono$i - ant * otonomi kehendak 4 otonomi moral 5 kebebasan bertindak, memutuskan (memilih) dan menentukan diri sendiri 0 kesadaran terbaik bagi dirinya 5 tanpa hambatan, paksaan atau campurtangan pihak luar (heteronomi) 5 motiasi berdasar prinsip rasional atau self(legislation dari manusia!
- Mill * otonomi tindakan/pemikiran 4 otonomi indiidu 5 kemampuan lakukan pemikiran & tindakan (realisasi keputusan dan kemampuan melaksanakannya), 5 hak penentuan diri dari sisi pandang pribadi!
PRINSIP A*TONO& • SE'F /O.ERNANCE, 'IBERT RI/HTS, INDI.ID*A' CHOICES • KANT : TIAP ORAN/ &E&I'IKI KAPASITAS *NT*K &E&*T*SKAN NASIBNA SENDIRI • &I''S : KONTRO' SOSIA' ATAS INDI.ID* HANA SAH APABI'A TERPAKSA *NT*K &E'IND*N/I HAK ORAN/ 'AIN
PRINSIP A*TONO&12 • PRINSIP A*TONO& ADA'AH DASAR DARI DOKTRIN INFOR&ED CONSENT – TINDAKAN &EDIS TERHADAP PASIEN HAR*S &ENDAPAT PERSET*)*AN 4OTORISASI5 DARI PASIEN TERSEB*T, SETE'AH IA DIBERI INFOR&ASI DAN &E&AHA&INA= – A PATIENT WITH SUBSTANTIAL UNDERSTANDING AND IN SUBSTANTIAL ABSENCE OF CONTROL BY OTHERS0 INTENTIONALLY AUTHORI1ES A PROFESSIONAL TO DO SOMETHING.
PRINSIP A*TONO&18 INFORMED CONSENT >= THRESHO'D E'E&ENT >= CO&PETENCE
2= INFOR&ATION E'E&ENTS >= DISC'OS*RE OF INFOR&ATION 2= *NDERSTANDIN/ OF INFOR&ATION
8= CONSENT E'E&ENTS >= .O'*NTARINESS 2= A*THORI?ATION
PRINSIP A*TONO&1@ COM$ETENCE: • KAPASITAS &E&B*AT KEP*T*SAN • 'EBIH KE ARAH SARAT DAPAT &E&BERIKAN CONSENT DARIPADA SEKEDAR E'E&EN • KO&PETENSI ADA'AH S*AT* KONTIN**& – DARI KO&PETEN PEN*H HIN//A TIDAK KO&PETEN SA&A SEKA'I – ADA SAT* TITIK / SES*AI KH*S*S *NT*K KO&PETENSI INI, AIT* BI'A BISA &E&B*AT KEP*T*SAN / REASONAB'E BERDASARKAN A'ASAN / REASONAB'E
PRINSIP A*TONO&1 DISCLOSURE% ADEK*AT ATA* TIDAKNA DITENT*KAN: – TRADISI PRAKTEK PROFESIONA' – KEB*T*HAN INFOR&ASI PADA INDI.ID* PASIEN TERSEB*T – KEB*T*HAN INFOR&ASI BA/I REASONAB'E PERSON TAK PER'* DISC'OS*RE: /A
PRINSIP A*TONO&1 • UNDERSTANDIN&% – DIPEN/AR*HI O'EH: • I''NESS, IRRATIONA'IT, I&&AT*RIT
– &ASA'AH: • NONACCEPTANCE : &eno! infor$%i %ebgi %(t( ebenrn • FA'SE BE'IEF: Ke-inn -ng %!# t( irr%ion! • BAHASA t( ISTI'AH •
PRINSIP A*TONO&1 • VOLUNTARINESS% – BEBAS DARI TIP*AN DAN PAKSAAN – BEBAS DARI ANCA&AN *NT*K DIBIARKAN – PERS*ASI &ASIH DIBO'EHKAN
aidah 6turunan -
Kejujuran (!era"ity) Kesetiaan (fidelity) #ri!a"y Konfidensialitas. Menghormati kontrak (perjanjian) Ketulusan (honesty) Menghindari membunuh
Bea'cha( ) Chil#ress *+,,./ lihat 'la Veatch
"o$;eting ;rofe%%ion! et#i"% • Cring 3 ;rote"tive benefi"en"e • Servi"e 3 "ontr"t(!, G(%ti"e, re%;e"t for ;er%on • P(b!i" offi"e 3 %o"i! e!fre0G(%ti"e, e+(it• B(%ine%% 3 e$;oering ;er%on! rig#t% 6 (tono$-=
BA/AI&ANA &EN//*NAKAN PRINSIP DAN R*'ES • SEBA/AI R*'ES OF TH*&B – Prin%i; -ng #n- (nt( di%eb(t, %$ %e!i tid $engit
• SEBA/AI ABSO'*T – Prin%i; -ng t d;t dibin, %ngt $engit
• SEBA/AI PRI&A FACIE – Prin%i; di;i %ebgi ;edo$n, tet;i tid $engit= Prin%i; d;t di!#n o!e# ;rin%i; !in -ng terb(ti !ebi# benr
Keketata" $e(ikira" Lo0is #$Veat%&' ()(
!"#$"H $"%"R M&R"'
!Domino" Rule of thumb Hanya disebut
Prima Facie
"bsolut
!Troef" A%tual dut+ = %onte,tualit+ - .rima fa%ie dut+
Lurus, mengikat
Prin"i;!e%1b%ed ;;ro"# Pr#2' F'*#e T.Be'3*'24 5 C#+,ress (6778) 5 Ve't* (6797)
Be"e!ice"ce
5enr+ #i%&ardson
A'to"o(1 No" Male!ice"ce
2'stice
Cli"ical Decisio" Co"te3t'al !eat'res Maki"0 4'alit1 o! li!e 2onsen 3 4iegler
ENRICH&ENT OF )*STIFICATION
&edi"! Indi"tion Benefi"en "e
Non &!efi"en"e A(tono$-
)(%ti"e
? DETE6T 89:76 DEV7AT79<
6#EAT7VE T57<7<:
!9PP947T79<"
VA8UE
Not sti'late# i" the te3t 5 $atie"t6s Co"te3t
Insight Kaidah Dasar Moral
Inti Masalah Keywords
Beneficence Non-maleficence Autonomy Justice
r ns p Prima Facie Teori tika
Context, not Text Vulneraility !alin"
rele#an $ilih %dari & K'M ($rolem sol#in")
Keutamaan * te+ad Kewaian tilitarian Keaha"iaan
!elati"ism e tika
Konfli+ Benar #s Benar Budaya Adat
Dilema tis
I$te+ Beda !aradi"ma .
'eontolo"is
Teleolo"is
#eteris Paribus Pemecaha n tis
Asumsi ahwa semua fa+tor lain tida+ eruah
Konsistensi Koherensi Kores$ondensi !ra"matis
$ukum
Administrasi !idana !erdata
