BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seir Seirin ing g deng dengan an kema kemaju juan an dan dan perk perkem emba bang ngan an zama zaman, n, duni duniaa juga juga meng mengal alam amii perkembangannya di berbagai bidang. Salah satunya adalah kemajuan di bidang kesehatan yaitu yaitu teknik teknik transpla transplantas ntasii organ. organ. Transpl Transplanta antasi si organ organ merupak merupakan an suatu suatu teknolo teknologi gi medis medis untuk penggantian organ tubuh pasien yang tidak berfungsi dengan organ dari individu yang lain. Sampai sekarang penelitian tentang transplantasi organ masih terus dilakukan. Sejak kesuksesan transplantasi yang pertama kali berupa ginjal dari donor kepada pasien gagal ginjal pada tahun 1954, perkembangan di bidang transplantasi maju dengan pesat. Permintaan untuk transplantasi organ terus mengalami peningkatan melebihi ketersediaan donor yang ada. Sebagai contoh di Cina, pada tahun 1999 tercatat hanya 24 transplantasi hati, namun tahun 2000 jumlahnya mencapai 78 angka. Sedangkan tahun 2003 angkanya bertambah 356. Jumlah tersebut semakin meningkat pada tahun 2004 yaitu 507 kali transplantasi. Tidak hanya hati, jumlah transplantasi keseluruhan organ di China memang meni mening ngka katt dras drasti tis. s. Seti Setida dakn knya ya tela telah h terj terjad adii 3 kali kali lipa lipatt mele melebi bihi hi Am Amer erik ikaa Seri Serika kat. t. Ketidakseimbangan antara jumlah pemberi organ dengan penerima organ hampir terjadi di seluruh dunia. Sedangkan transplantasi organ yang lazim dikerjakan di Indonesia adalah pemindahan suatu suatu jarin jaringan gan atau atau orga organ n antar antar manus manusia ia,, bukan bukan antara antara hewa hewan n ke manus manusia ia,, sehing sehingga ga menimbulkan pengertian bahwa transplantasi adalah pemindahan seluruh atau sebagian organ dari satu tubuh ke tubuh yang lain atau dari satu tempat ke tempat yang lain di tubuh yang sama. Transplanta Transplantasi si ini ditujukan untuk mengganti organ yang rusak atau tak berfungsi pada penerima. Saat ini di Indonesia, transplantasi organ ataupun jaringan diatur dalam UU No. 23 tahu tahun n 1992 1992 tent tentan ang g Kese Keseha hata tan. n. Seda Sedang ngka kan n pera peratu tura ran n
pela pelaks ksan anaa aann nnya ya diat diatur ur dala dalam m
Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun 1981 tentang Bedah Mayat Klinis dan Bedah Mayat Anato Anatomi miss serta serta Transp ranspla lanta ntasi si Alat Alat atau atau Jarin Jaringan gan Tubu ubuh h Manu Manusia sia.. Hal Hal ini tentu tentu saja saja menimbulkan suatu pertanyaan tentang relevansi antara Peraturan Pemerintah dan Undang1 1 1 1
U nd ang ,
dimana
Peraturan
Pemerintah
diterbitkan
j au h
sebelum
Undang-
Undang. (Binchoutan, 2008)
B. Pokok Permasalahan
1.
Apa pengertian Transplantasi Organ
2.
Apa saja klasifikasi Transplantasi Organ
3.
Apa penyebab Transplantasi Organ
4.
Bagaimana pandangan agama mengenai transplantasi organ
5.
Bagaimana aturan transplantasi Organ dari Segi Hukum
6.
Bagaimana Transplantasi Organ dari dilihat dari Segi Etika Keperawatan
7.
Bagaimana Transplantasi Organ dilihat dari Segi Norma Masyarakat
C. Tujuan a. Tujuan Umum
Menge Mengetah tahui ui prakte praktek k transp transplan lanta tasi si orga organ n di dun dunia ia pada pada um umum umnya nya dan prakt praktek ek transplantasi organ di Indonesia pada khususnya dilihat dari sudut dilema etik. b. Tujuan Khusus K husus
1. Mengetahui pengertian transplantasi organ 2. Mengetahui Klasifikasi transplantasi organ 3. Mengetahui penyebab transplantasi organ 4. Mengetahui transplantasi organ organ dari segi agama 5. Mengetahui transplantasi organ organ dari segi hukum 6. Pengawasan transplantasi organ 7. Aspek etik transplantasi 8. Reaksi penolakan transplantasi 9. Mengetahui transplantasi organ dari segi etika keperawatan 10. Mengetahui transplantasi organ dari segi norma masyarakat 11. Bioetika transplantasi organ
D. Manfaat
a. Bagi penulis : 2 2 2 2
Sebagai sarana memperluas wawasan mengenai transplantasi organ b. Bagi Pembaca : Sebagai sarana mengetahui apa itu transplantasi organ
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Transplantasi Organ
Donor organ atau lebih sering disebut transplantasi transplantasi adalah pemindahan pemindahan suatu jaringan atau organ manusia tertentu dari suatu tempat ke tempat lain pada tubuhnya sendiri atau tubuh orang lain dengan persyaratan dan kondisi tertentu. Syarat tersebut melipui kecocokan organ dari donor dan resipen. Donor organ adalah pemindahan organ tubuh manusia yang masih memiliki daya hidup dan sehat untuk menggantikan organ tubuh yang tidak sehat dan tidak berfungsi dengan baik apabila diobati dengan teknik dan cara biasa, bahkan harapan hidup penderitan hampir tidak ada lagi. Sedangkan resipien adalah orang yang akan menerima jaringan atau organ organ dari dari orang orang lain lain atau atau dari dari bagia bagian n lain lain dari dari tubuhn tubuhnya ya sendir sendiri. i. Organ Organ tubuh tubuh yang yang ditansplantasikan biasa adalah organ vital seperti ginjal, jantung, dan mata. namun dalam perkembangannya organ-organ tubuh lainnya pun dapat ditransplantasikan ditransplantasik an untuk membantu ornag yang sangat memerlukannya. Menur Menurut ut pasal pasal 1 ayat ayat 5 Undang Undang-un -unda dang ng kese kesehat hatan an,, transp transplan lanta tasi si organ organ adala adalah h rangkaian tindakan medis untuk memindahkan organ dan atau jaringan tubuh manusia yang berasal dari tubuh orang lain atau tubuh sendiri dalam rangka pengobatan untuk menggantikan organ dan atau jaringan tubuh. Pengertian lain mengenai transplantasi organ adala adalah h berdas berdasark arkan an UU No. 23 tahun tahun 199 1992 2 tenta tentang ng keseha kesehata tan, n, trans transpla planta ntasi si adalah adalah tindakan medis untuk memindahkan organ dan atau jaringan tubuh manusia yang berasal dari tubuh orang lain atau tubuh sendiri dalam rangka pengobatan untuk mengganti jaringan dan atau organ tubuh yang tidak berfungsi dengan baik. Jika
dilihat
dari
fungsi
dan
manfaatnya transplantasi
organ
dapat
dikatego dikategorika rikan n sebagai sebagai ‘life ‘life saving’. saving’. Live saving saving maksudn maksudnya ya adalah adalah dengan dengan dilakuka dilakukannya nnya 3 3 3 3
transplantasi diharapkan bisa memperpanjang jangka waktu seseorang untuk bertahan dari penyakit yang dideritanya. did eritanya.
B. Klasifikasi Transplantasi Organ
Transplantasi ditinjau dari sudut si penerima, dapat dibedakan menjadi: 1. Auto Autotra transp nsplan lanta tasi si Autotransplantasi Autotransplantasi merupakan merupakan proses pemindahan pemindahan suatu jaringan atau organ ke tempat lain dalam tubuh orang itu sendiri. 2. Homotra Homotranspla nsplantas ntasii Homotransplantas Homotransplantasii merupakan proses pemindahan pemindahan suatu jaringan atau organ dari tubuh seseorang ke tubuh orang lain. 3. Heterot Heterotrans ransplan plantasi tasi Heterot Heterotrans ransplan plantasi tasi merupaka merupakan n suatu suatu proses proses peminda pemindahan han organ organ atau jaringan jaringan dari satu spesies ke spesies lain. 4. Auto Autogr graf aftt Transplantasi jaringan untuk orang yang sama. Kadang-kadang hal ini dilakukan dengan jaringan surplus, atau jaringan yang dapat memperbarui, atau jaringan lebih sangat dibutuhkan di tempat lain (contoh termasuk kulit termasuk kulit grafts , ekstraksi vena untuk CABG untuk CABG , dll) Kada Kadang ng-k -kad adan ang g
auto autogr graf aftt
dila dilaku kuka kan n
untu untuk k
meng mengan angk gkat at jari jaring ngan an dan dan
kemu kemudi dian an
mengobatinya mengobatinya atau orang, sebelum mengembalikannya mengembalikannya (contoh termasuk batang autograft sel dan penyimpanan darah sebelum operasi operasi). ). 5. Allo Allogr graf aftt Allograft adalah suatu transplantasi organ atau jaringan antara dua non-identik anggota genetis yang sama spesies . Sebagian besar jaringan jaringan manusia dan organ transplantasi yang allog allograf rafts. ts. Karen Karenaa perbed perbedaan aan genet genetik ik antara antara organ organ dan peneri penerima ma,, peneri penerima masistem sistem kekebalan tubuh akan mengidentifikasi organ sebagai benda asing dan berusaha untuk menghancurkannya, menyebabkan penolakan transplantasi transp lantasi . 4 4 4 4
6. Isog Isogra raft ft Sebuah subset dari allografts di mana organ atau jaringan yang ditransplantasikan dari donor don or ke pener penerim imaa yang yang identi identik k secara secara genet genetis is (seper (seperti tikem kembar bar iden identik tik ). ). Isograft Isograftss dibedakan dari jenis lain transplantasi karena sementara mereka secara anatomi identik dengan allografts, mereka tidak memicu respon kekebalan. kekebalan. 7. Xenogra Xenograft ft dan Xenotran Xenotranspla splantat ntation ion Transplan ransplantasi tasi organ atau atau jaringa jaringan n dari satu spesies spesies yang lain. Sebuah Sebuah contoh contoh adalah adalah transpl transplanta antasi si katup katup jantung jantung babi, babi, yang cukup umu umum m dan sukses. Contoh lain adalah adalah mencoba mencoba-pri -primat mataa (ikan (ikan primata primata non manusia manusia)-tr )-transp ansplan lantasi tasi Piscine Piscine dari pulau pulau kecil kecil (yaitu pankreas (yaitu pankreas pulau jaringan atau) jaringan. 8. Transplan ransplantasi tasi Split Split Kadang-kadang organ almarhum-donor, biasanya hati, dapat dibagi antara dua penerima, terut terutama ama orang orang dewasa dewasa dan seoran seorang g anak. anak. Ini Ini buk bukan an biasa biasanya nya sebuah sebuah piliha pilihan n yang yang diinginkan karena transplantasi organ secara keseluruhan lebih berhasil. 9. Transplan ransplantasi tasi Domino Domino Operasi ini biasanya dilakukan pada pasien dengan fibrosis kistik karena kistik karena kedua paru-paru perlu diganti dan itu adalah operasi lebih mudah secara teknis tek nis untuk menggantikan menggan tikan jantung dan paru-paru pada waktu yang sama. Sebagai jantung asli penerima biasanya sehat, dapat dipindahkan ke orang lain yang membutuhkan transplantasi jantung. (parsudi,2007).
Jika ditinjau dari sudut penyumbang atau donor alat dan atau jaringan tubuh, maka transplantasi dapat dibedakan menjadi : a. Transplan ransplantasi tasi denga dengan n donor hidup hidup Transp ranspla lanta ntasi si denga dengan n don donor or hidup hidup adala adalah h pemind pemindaha ahan n jari jaringa ngan n atau atau orga organ n tubuh tubuh seseor seseorang ang ke orang orang lain lain atau atau ke bagian bagian lain lain dari dari tubuh tubuhnya nya sendi sendiri ri tanpa tanpa menga menganca ncam m kesehatan. Donor hidup ini dilakukan pada jaringan atau organ yang bersifat regeneratif, misalnya kulit, darah dan sumsum tulang, serta organ-organ yang berpasangan misalnya ginjal.
b. Transplantasi dengan donor mati atau ata u jenazah 5 5 5 5
Transplantasi dengan donor mati atau jenazah adalah pemindahan organ atau jaringan dari dari tubuh tubuh jenaz jenazah ah ke tubuh tubuh orang orang lain lain yang yang masih masih hidup. hidup. Jenis Jenis organ organ yang yang biasan biasanya ya didonorkan adalah organ yang tidak memiliki kemampuan untuk regenerasi misalnya jantung, kornea, ginjal dan pankreas.
C. Penyebab Transplantasi Organ
Ada dua komponen penting yang mendasari tindakan transplantasi, yaitu: 1. Ek Ekspl splant antasi asi : usaha usaha mengamb mengambil il jari jaringa ngan n atau atau organ organ manusi manusiaa yang yang hiudp hiudp atau yang sudah meninggal. 2. Implant Implantasi asi : usaha menempat menempatkan kan jaringan jaringan atau atau organ tubuh tubuh tersebut tersebut kepada kepada bagian bagian tubuh sendiri atau tubuh orang lain. Disamping itu, ada dua komponen penting yang menunjang keberhasilan tindakan transplantasi, yaitu : 1. Adapt Adaptas asii don donasi asi,, yaitu yaitu usaha usaha dan kemamp kemampuan uan menye menyesua suaika ikan n diri diri orang orang hidup hidup yang yang diambil jaringan atau organ tubuhnya, secara biologis dan psikis, untuk hidup dengan kekurangan jaringan atau organ. (anonim,2006) 2. Adaptas Adaptasii resepien resepien,, yaitu usaha dan kemampu kemampuan an diri dari penerima penerima jaringan jaringan atau organ tubuh baru sehingga tubuhnya dapat menerima atau menolak jaringan atau organ tersebut, untuk berfungsi baik, mengganti yang sudah tidak dapat berfungsi lagi. (anonim, 2006)
Organ atau jaringan tubuh yang akan dipindahkan dapat diambil dari donor yang hidup hidup atau atau dari jenazah jenazah orang orang baru meningg meninggal al dimana dimana meningg meninggal al sendiri sendiri didefini didefinisika sikan n kematian batang otak. Organ-organ yang diambil dari donor hidup seperti : kulit, ginjal, sumsum tulang dan darah (tranfusi darah). Organ-organ yang diambil dari jenazah adalah : jantung, hati, ginjal, kornea, kor nea, pancreas, paru-paru paru-p aru dan sel otak.
D. Transplantasi Organ dari Segi Agama
1. Transplantasi Organ dari Segi Agama Islam Ada beberapa hukum - hukum mengenai transplantasi organ dan donor organ dalam Islam. Adapun penjalasan dari hukum – hukum tersebut, yaitu: 6 6 6 6
1. Ilmu Fikih
Dalam kitab-kitab fiqh klasik tidak terlalu membahas secara detail karena pada masa itu transplantasi transplantasi belum riil. Jangkauan bahasannya hanya dalam bentuk hipotesis (andaikan). Itu pun terbatas pada transplantasi (tepatnya: penyambungan) tulang daging dan kornea mata manusia. Paradigma pemikiran yang dibangun adalah: organ manus manusia ia itu itu terho terhorm rmat at,, baik baik manus manusia ia itu itu masih masih hidup hidup maupu maupun n sud sudah ah Pertama, organ meninggal. kehormata atan n manus manusia ia itu itu diklas diklasif ifik ikasi asi ideol ideologi ogi warg wargaa negara negara yang yang dianut dianut saat saat Kedua, kehorm itu. Misalnya, warna negara muslim, warga negara dzimmi, warna negara harbi, dan warga nega negara ra
murt mu rtad ad..
Para Paradi digm gmaa
itu itu
memen emenga garu ruhi hi
kepu keputu tusa san n
huku hukum m
tran transp spla lant ntas asi. i.
Ibn al-’Imad dalam Hasyiyah al-Rasyidi (2001, 26), menyatakan: "diharamkan mentransplantasi kornea mata orang yang sudah meninggal, walaupun ia tidak terh terhor orma matt sepert sepertii kare karena na murta murtad d atau atau kafir kafir harb harbi. i. Sela Selanj njut utny nya, a, diha dihara ramk mkan an pula pula menyambungkan kornea mata tersebut kepada orang lain, karena bahaya buta masih lebih ringan dibandingkan dengan perusakan terhadap kehormatan mayat".
Tujuan ideal ini, mengacu pada lima kebutuhan pokok manusia yang sangat mendesak (aldhoruriyat al-khoms), yaitu : 1) Proteksi pada agama (hifdz al-din) maksudnya dalam konteks modern menjadi hak untuk beragama dan menganut menganu t suatu sistem kepercayaan kepercay aan (haqq al-tadayyun) al-tadayyu n) 2) Proteksi untuk melindungi jiwa (hifdz al-nafas) maksudnya dikembangkan menjadi hak untuk untuk bisa menyamb menyambung ung kehidupa kehidupan, n, baik baik dengan dengan tindaka tindakan n medis, medis, seperti seperti tranpla tranplantas ntasi, i, maupun kehidupan dalam pengertian ekonomi (haqq al-hayah) 3) Proteksi melindungi harta (hifdz al-mal) 4) Proteksi untuk melindungi kecerdasan dan rasionalitas (hifdz al-’aql). Dalam konteks modern menjadi perlindungan perlindungan hak untuk mendapatkan mendapatkan pendidikan yang layak dan kebebasan mengeluarkan pendapat (haqq al-tarbiyah wa ibda’ al-ra’yi)
7 7 7 7
5) Proteksi terhadap kesucian keturunan (hifdz al-nasab). Dalam konteks modern, menjadi hak
untuk
menjaga
kesehatan
reproduksi
(haqq
shihhah
wasail
al-nasl).
Dalam fiqih sendiri terdapat lima pedoman kaidah fiqh yang harus menjadi acuan. 1. Suatu ungkapan dalam Alquran, hadis, atau ketentuan hukum dalam kitab fiqh klasik yang dipertimbangkan adalah keumuman tujuan hukum, bukan bergantung kepada ketentuan teks statis atau sebab (al-’ibrah bi ’umum al-maqashid, la bikhusus al-nash wa al-sabab). 2. Kepenti Kepentingan ngan umum adalah dalil dalil hukum hukum yang kehujaha kehujahannya nnya mandiri mandiri,, tak bergant bergantung ung kepada konfirmasi teks atau nash (al-maslahah dalil syar’i mustaqillun ’an al-nushus). 3. Akal mempunyai otoritas untuk menentukan baik dan buruk (mashalih dan mafasid), tanpa bergantung kepada kepad a teks (istiqlal (istiql al al-’uqul bi b i idrak al-mashalih al-mas halih wa al-mafasid al-mafas id dun al-ta’alluq al-ta’a lluq bi al-nushus). 4. Kepentingan umum adalah hujah hukum yang terkuat (al-maslahah aqwa dalil al-syar’i). 5. Lapangan pemberlakuan rasionalitas maslahah adalah bidang hubungan antara manusia dan tradisi, bukan aturan ibadah kepada Allah (majal al-’amal bi al-maslahah wuha almu’amalah wa al-’adah dun al-ibadat). 2. Syariat Islam
Didalam syariat Islam terdapat 3 macam hukum mengenai transplantasi organ dan donor organ ditinjau dari keadaan si pendonor. Adapun ketiga hukum tersebut, yaitu : a. Transplantasi Organ Dari Donor Yang Yang Masih Hidup Dalam Dalam syara syara seseoran seseorang g diperbol diperbolehka ehkan n pada saat hidupnya hidupnya mendono mendonorkan rkan sebuah sebuah organ organ tubuhnya atau lebih kepada orang lain yang membutuhkan organ yang disumbangkan itu, seperti ginjal. Akan tetapi mendonorkan organ tunggal yang dapat mengakibatkan kematian si pendonor, seperti mendonorkan jantung, hati dan otaknya. Maka hukumnya tidak diperbolehkan, berdasarkan firman Allah SWT dalam Al – Qur’an surat Al – Baqorah ayat 195 ” dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan ” An – Nisa ayat 29 8 8 8 8
” dan janganlah kamu membunuh dirimu sendiri ” Al – Maidah ayat 2 ” dan jangan tolong – menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. ” Dan dalam hal ini Allah SWT telah membolehkan membolehkan memberikan maaf dalam masalah qishash dan berbagai diyat. Allah SWT berfirman : “ Maka barangsiapa yang mendapat suatu pemaafan dari saudaranya, hendaklah (yang memaafkan) mengikuti dengan cara yang baik, dan hendaklah (yang diberi maaf) membayar (diyat) kepada yang memberi maaf dengan cara yang baik (pula).Yang demikian itu adalah suatu keringanan dari Tuhan Tuhan kalian dan suatu suatu rahmat. ”(QS. Al Baqarah : 178) .
b. Transplantasi Organ dari Donor yang Sudah meninggal mening gal Sebelum kita mempergunakan organ tubuh orang yang telah meninggal, kita harus mendapatkan kejelasan hukum transplantasi organ dari donor tersebut. Adapun beberapa hukum yang harus kita tahu, yaitu : 1. Dilakuk Dilakukan an setelah setelah memasti memastikan kan bahwa bahwa si penyumba penyumbang ng ingin ingin menyumb menyumbangk angkan an organny organnyaa setelah dia meninggal. Bisa dilakukan melalui surat wasiat atau menandatangani kartu donor atau yang lainnya. 2. Jika terdapat terdapat kasus si penyumbang penyumbang organ belum memberikan memberikan persetujuan persetujuan terlebih terlebih dahulu tent tentan ang g meny menyum umba bang ngka kan n orga organn nnya ya keti ketika ka dia dia meni mening ngga gall maka maka pers perset etuj ujua uan n bisa bisa dilim dilimpah pahkan kan kepad kepadaa pihak pihak keluar keluarga ga penyu penyumb mbang ang terde terdekat kat yang yang dalam dalam pos posisi isi dapat dapat membuat keputusan atas penyumbang. 3. Orga Organ n atau atau jari jaring ngan an yang yang akan akan disu disumb mban angk gkan an haru harusl slah ah orga organ n atau atau jari jaring ngan an yang yang ditentukan dapat menyelamatkan atau mempertahankan kualitas hidup manusia lainnya. 4. Organ Organ yang akan disumbang disumbangkan kan harus dipindah dipindahkan kan setelah setelah dipasti dipastikan kan secara prosedur prosedur medis bahwa si penyumbang organ telah meninggal dunia. 5. Organ Organ tubuh yang akan disumbang disumbangkan kan bisa juga dari korban kecelaka kecelakaan an lalu lintas yang identitasnya tidak diketahui tapi hal itu harus dilakukan dengan seizin hakim.
Seorang dokter atau seorang penguasa tidak berhak memanfaatkan salah satu organ tubuh seseorang yang sudah meninggal untuk ditransplantasikan kepada orang lain yang membutuhkannya.Adapun hukum kehormatan mayat dan penganiayaan terhadapnya, maka 9 9 9 9
Allah SWT telah menetapkan bahwa mayat mempunyai kehormatan yang wajib dipelihara sebagaimana sebagaimana kehormatan orang hidup. Dan Allah telah mengharamkan mengharamkan pelanggaran terhadap terha dap kehorm kehormat atan an mayat mayat sebaga sebagaima imana na pelan pelangga ggaran ran terha terhadap dap kehor kehorma matan tan orang orang hidup. hidup. Alla Allah h menetapkan pula bahwa menganiaya mayat sama saja dosanya dengan menganiaya orang hidup. Diriwayatkan dari A’isyah Ummul Mu’minin RA bahwa Rasulullah SAW bersabda : “Meme “Memeca cahka hkan n tula tulang ng maya mayatt itu itu sama sama dengan dengan meme memecah cahkan kan tulang tulang orang orang hidup. hidup.”” (HR. (HR. Ahmad, Abu Dawud, dan Ibnu Hibban). Imam Ahmad meri eriwaya ayatkan kan dari ari ‘Amar bin bin Hazm Al Anshar sharii RA, dia dia berkata,”Rasulullah pernah melihatku sedang bersandar pada sebuah kuburan. Maka beliau lalu bersabda : “Janganlah kamu menyakiti penghuni kubur itu !” Hadits-hadits di atas secara jelas menunjukkan bahwa mayat mempunyai kehormatan sebagaimana orang hidup. Begitu pula melanggar kehormatan dan menganiaya mayat adalah sama dengan melanggar kehormatan dan menganiaya orang hidup. Hukum Hukum pemil pemilika ikan n tubuh tubuh seseor seseorang ang yang yang tela telah h menin meningga ggal. l. Untuk Untuk menda mendapat patkan kan kejelasan hukum trasnplantasi organ dari donor yang sudah meninggal ini, terlebih dahulu harus harus diketahu diketahuii hukum hukum pemilik pemilikan an tubuh tubuh mayat, mayat, hukum hukum kehorma kehormatan tan mayat, mayat, dan hukum hukum keadaan darurat. Mengenai hukum pemilikan tubuh seseorang yang telah meninggal. Sebab dengan sekedar meninggalnya seseorang, sebenarnya dia tidak lagi memiliki atau berkuasa terhadap sesuatu apapun, entah itu hartanya, tubuhnya, ataupun isterinya. isterinya. Oleh karena itu dia tida tidak k lagi lagi berh berhak ak mema memanf nfaa aatk tkan an tubu tubuhn hnya ya,, sehi sehing ngga ga dia dia tida tidak k berh berhak ak pula pula untu untuk k menyu menyumb mban angka gkan n salah salah satu satu organ organ tubuh tubuhnya nya atau atau mewa mewasia siatkan tkan penyu penyumb mbang angan an organ organ tubu tubuhn hnya ya.B .Ber erda dasa sark rkan an hal hal ini, ini, maka maka sese seseor oran ang g yang yang suda sudah h mati mati tida tidak k dibo dibole lehk hkan an menyu enyum mban bangkan gkan
orga organ n
tubuhn buhnya ya
dan
tidak
dib dibenar narkan kan
pul pula
berwas rwasiiat
unt untuk
menyumb menyumbangk angkanny annya. a. Sedangk Sedangkan an mengenai mengenai kemubah kemubahan an mewasia mewasiatka tkan n sebagian sebagian hartanya hartanya,, kendatipun kendatipun harta bendanya sudah di luar kepemilikannya sejak dia meninggal, hal ini karena Asy Syari’ (Allah) telah mengizinkan seseorang untuk mewasiatkan sebagian hartanya hingga sepertiga tanpa seizin ahli warisnya. Jika lebih dari sepertiga, harus seizin ahli warisnya. Adanya izin dari Asy Syari’ hanya khusus untuk masalah harta benda dan tidak mencakup hal-hal lain. Izin ini tidak mencakup pewasiatan tubuhnya. Karena itu dia tidak berhak berwasiat untuk menyumbangkan salah satu organ tubuhnya setelah kematiannya. Mengenai hak ahli waris, maka Allah SWT telah mewariskan kepada mereka harta benda si mayit, 10 10 10 10
bukan tubuhnya. Dengan demikian, para ahli waris tidak berhak menyumbangkan salah satu organ tubuh si mayit, karena mereka tidak memiliki tubuh si mayit, sebagaimana mereka juga tidak berhak memanfaatkan tubuh si mayit tersebut. Padahal syarat sah menyumbangkan sesuatu benda, adalah bahwa pihak penyumbang berstatus sebagai pemilik dari benda yang akan disumbangkan, dan bahwa dia mempunyai hak untuk memanfaatkan benda tersebut. Dan selama hak mewarisi tubuh si mayit tidak dimiliki oleh para ahli waris, maka hak pemanfaatan tubuh si mayit lebih-lebih lagi tidak dimiliki oleh selain ahli waris, bagaimanapun juga posisi atau status mereka. Karena itu, seorang dokter atau seorang penguasa tidak berhak memanfaatkan salah satu organ tubuh seseorang yang sudah meningga meninggall untuk untuk ditransp ditransplant lantasik asikan an kepada kepada orang orang lain lain yang membutu membutuhkann hkannya.A ya.Adapu dapun n huku hukum m keho kehorm rmat atan an maya mayatt dan dan peng pengan ania iaya yaan an terh terhada adapn pnya ya,, maka maka Alla Allah h SWT SWT tela telah h menetapk menetapkan an bahwa bahwa mayat mayat mempunya mempunyaii kehormat kehormatan an yang wajib wajib dipeliha dipelihara ra sebagaim sebagaimana ana kehormatan orang hidup. Dan Allah telah mengharamkan pelanggaran terhadap kehormatan mayat sebagaimana pelanggaran terhadap kehormatan orang hidup. Allah menetapkan pula bahwa menganiaya mengan iaya mayat maya t sama saja dosanya dosan ya dengan denga n menganiaya mengania ya orang oran g hidup. Diriwayatkan dari A’isyah A’isyah Ummul Mu’minin RA bahwa Rasulullah Rasulu llah SAW bersabda : “Meme “Memeca cahka hkan n tula tulang ng maya mayatt itu itu sama sama dengan dengan meme memecah cahkan kan tulang tulang orang orang hidup. hidup.”” (HR. (HR. Ahmad, Abu Dawud, dan Ibnu Hibban).
Imam Ahmad meriwayatkan dari ‘Amar bin Hazm Al Anshari RA, dia berkata,”Rasulullah pernah melihatku sedang se dang bersandar pada sebuah kuburan. Maka beliau be liau lalu bersabda : “Janganlah kamu menyakiti penghuni kubur itu !”
Imam Muslim dan Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Hurairah RA, dia berkata bahwa Rasulullah SAW telah bersabda : “Sungguh jika seorang dari kalian duduk di atas bara api yang membakarnya, niscaya itu lebih baik baginya daripada dia duduk di atas kuburan !”
Hadit Hadits-h s-had adit itss di atas atas secara secara jela jelass menun menunjuk jukkan kan bahwa bahwa mayat mayat memp mempuny unyai ai kehor kehormat matan an sebagaimana sebagaimana orang hidup. Begitu pula melanggar melanggar kehormatan kehormatan dan menganiaya menganiaya mayat adalah sama dengan melanggar kehormatan dan menganiaya orang hidup. 11 11 11 11
3. Keadaan Darurat
Setelel Setelelah ah kita kita tinjau tinjau transpl transplanta antasi si organ organ dari Ilmu Fiqih, Fiqih, sekarang sekarang kita akan membaha membahass mengenai bagian – bagian tubuh yang halal dan haram apabila didonorkan, sehingga kita sebagai seorang perawat dapat mengetahui organ – organ apa saja yang di halalkan untuk didonorkan. Adapun ketentuan mengenai halal dan haram mendonorkan organ tubuh, yaitu : I. Donor Donor anggota anggota tubuh tubuh yang yang bisa bisa pulih pulih kembali kembali . Diantara bagian tubuh yang dapat tumbuh kembali apabila di donorkan adalah darah, yang lebih dikenal sebagai donor darah. Sejarah pertama kali diperkenalkan adanya donor darah, yaitu di Prancis pada tahun 1667 M. Pada waktu itu donor darah berasal dari hewan dan dipindahkan ke manusia, tetapi pendonoran darah ini mengakibatkan manusia tersebut meninggal. Kemudian dilakukan percobaan sekali lagi di Inggris, tetapi kali ini diambilkan dari darah manusia lainnya yaitu pada tahun 1918 M dan akhirnya berhasil. Adapun Adapun pelaksan pelaksanaan aan donor donor darah darah ini disebabk disebabkan an karena karena pasien pasien kekurang kekurangan an atau kehabisan darah seperti ketika terjadi kecelakaan lalu lintas, kebakaran pada anggota tubuh, akibat persalinan setelah melahirkan anak, masalah pada ginjal yang menyebabkan gagal ginjal, atau kanker darah dan lain-lainnya. Dari situ bisa disimpulkan bahwa donor darah hukumnya boleh selama hal itu sangat darurat dan dibutuhkan. ( Fatawa Kibar Ulama Ummah, hal. 939 ) Adapun dalil-dalilnya adalah sebagai berikut :
Firman Allah swt :
Dan barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya. " ( Qs Al Maidah : 32 ). Dalam ayat ini, Allah swt memuji setiap orang yang memelihara kehidupan manusia, maka dalam hal ini, para pendonor darah dan dokter yang menangani pasien adalah orang-orang yang mendapatkan pujian dari Allah swt, karena memelihara memelihara kehidupan seorang pasien, atau menjadi sebab hidupnya pasien dengan ijin Allah swt. Firman Allah swt :
" Sesungguh Sesungguhnya nya Allah hanya hanya mengharamk mengharamkan an bagimu bagimu bangkai, bangkai, darah, daging daging babi, babi, dan binatang yang (ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah. Tetapi barangsiapa dalam
12 12 12 12
keadaa keadaan n terpaks terpaksa a (memaka (memakanny nnya) a) sedang sedang dia tidak tidak mengin mengingin ginkan kannya nya dan tidak tidak (pula) (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. "( Qs Al Baqarah : 172 )
II. Donor anggota tubuh yang bisa menyebabkan kematian.
Dalam transplantasi organ ada beberapa organ yang akan menyebabkan kematian seseorang, seseorang, seperti : limpa, jantung, ginjal , otak, dan sebagainya. sebagainya. Maka mendonorkan organorgan tubuh tersebut kepada orang lain hukumnya haram karena termasuk dalam katagori bunuh diri. Dan ini bertentangan berten tangan dengan firman Allah swt : " dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan. " (Qs Al Baqarah : 195)
Juga dengan firman Allah swt : " Dan jangan janganlah lah kamu kamu membun membunuh uh dirimu dirimu sendir sendirii , sesungg sesungguhn uhnya ya Allah Allah adalah adalah Maha Maha Penyayang kepadamu. ( Qs An Nisa : 2
III.Donor anggota tubuh yang tunggal . Organ-organ tubuh manusia ada yang tunggal dan ada yang ganda ( berpasangan ). Adapun yang tunggal, diantaranya adalah : mulut, pankreas, buah pelir dan lainnya. Ataupun Ataupun yang aslinya ganda ( berpasangan ) karena salah satu sudah rusak atau tidak berfungsi sehingga menjadi tunggal, seperti : mata yang tinggal satu. Mendonorkan organ-organ seperti ini ini huk hukum umnya nya haram haram,, wala walaupu upun n hal hal itu kadan kadang g tidak tidak menye menyebab babkan kan kemat kematia ian. n. Karen Karena, a, kemaslahatan yang ingin dicapai oleh pasien tidak kalah besarnya dengan kemaslahatan yang ingin dicapai pendonor. Bedanya jika organ tubuh tadi tidak didonorkan, maka maslahatnya akan lebih banyak, dibanding kalau dia mendonorkan kepada orang lain. IV.Donor anggota tubuh yang ada pasangannya.
13 13 13 13
Sebagaimana yang telah diterangkan di atas, bahwa sebagian organ tubuh manusia ada yang berpasangan, seperti : ginjal, mata, tangan, kaki, telinga, jantung dan sebagainya. Untuk melihat hukum donor organ-organ tubuh seperti ini, maka harus diperinci terlebih dahulu : a)Ji a)Jika ka dono donorr sala salah h satu satu orga organ n tubu tubuh h ters terseb ebut ut tida tidak k memb membah ahay ayak akan an pend pendon onor or dan dan kemungki kemungkinan nan besar besar donor donor tersebut tersebut bisa menyela menyelamat matkan kan pasien, pasien, maka hukumnya hukumnya boleh, boleh, seperti seseorang yang mendonorkan salah satu ginjalnya. Alasannya, bahwa seseorang masih bisa hidup, bahkan bisa beraktifitas sehari-hari sebagaimana biasanya hanya menggunakan satu ginjal saja. Hanya saja pemindahan ginjal dari pendonor ke pasien tersebut jangan sampai membahayakan pendonor itu sendiri. Berkata Syekh Bin Baz – rahimaullahu - Mufti Saudi Arabia Arabia ( Fatawa Kibar Ulama Ummah, hal. 941) : " Tidak apa-apa mendonorkan ginjal, jika memang sangat dibutuhkan, karena para dokter telah menyatakan bahwa hal tersebut tidak berbahaya baginya, dan dalam sisi lain, bisa bermanfaat bagi pasien yang membutuhkannya. Pendonornya Insya Allah akan
mendapa mendapatkan tkan pahala dari Allah Allah swt karena perbuata perbuatan n ini termas termasuk uk berbuata berbuatan n baik dan menolong orang lain agar terselamatkan jiwanya, Sebagaimana firman Allah : " dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik " ( Qs Al Baqarah : 192 )
Dan Rasulullah saw sendiri bersabda : " Dan Dan Alla Allah h akan akan selal selalu u memb memban antu tu hamb hambaa-Ny Nya a selam selama a hamb hamba a terse tersebu butt memb memban antu tu saudaranya " ( HR Muslim no 2699 ) .
b) Sebaliknya jika donor salah satu organ tubuh yang ada pasangannya tersebut membahayakan atau paling tidak membuat kehidupan pendonor menjadi sengsara, maka donor donor anggota anggota tubuh tubuh tersebu tersebutt tidak tidak diperbol diperbolehka ehkan, n, apalagi apalagi jika tidak membawa membawa banyak banyak manfaat bagi pasien penerima donor, seperti halnya dalam pendonoran jantung. 2. Transplantas Transplantasii Organ dari dari Segi Agama Kristen Kristen Di alkitab tidak dituliskan dituliskan mengenai mendonorkan organ tubuh, selama niatnya tulus dan tujuannya kebaikan itu boleh-boleh saja terutama untuk membantu kelangsungan hidup suatu nyawa (nyawa orang yang membutuhkan donor organ) bukan karena mendonorkan 14 14 14 14
untuk mendapatkan imbalan berupa materi, uang untuk si pendonor organ. Akan lebih baik lagi bila si pendonor sudah mati dari pada saat si pendonor belum mati karena saat kita masih hidup organ tubuh itu bagaimanapun penting, sedangkan saat kita sudah mati kita tidak membutuhkan organ tubuh jasmani kita.
3. Transplantas Transplantasii Organ dari dari Segi Agama Katolik Katolik Gereja menganjurkan kita untuk mendonorkan organ tubuh sekalipun jantung kita, asal saja sewaktu menjadi donor kita sudah benar-benar mati artinya bukan mati secara medis yaitu otak kita yang mati, seperti koma, vegetative state atau kematian medis lainnya. Tentu kalau kita dalam keadaan hidup dan sehat kita dianjurkan untuk menolong hidup orang lain dengan menjadi donor. Kesimpulannya bila donor tidak menuntut kita harus mati, seperti donor darah, sumsum, ginjal, kulit, mata, rambut, lengan, jari, kaki atau urat nadi, tulang maka kita dianjurkan untuk untuk melakuk melakukanny annya. a. Sedangka Sedangkan n menjadi menjadi donor donor mati seperti seperti jantung jantung atau bagian bagian tubuh tubuh lainnya dimana donor tidak bisa hidup tanpa adanya organ tersebut, maka kita sebagai umat Katolik wajib untuk dinyatakan mati oleh ajaran GK. Ingat, kematian klinis atau medis bukan mati sepenuhnya, jadi kita harus menunggu sampai si donor benar-benar benar-benar mati untuk dipanen organ, dan ini terbukti tidak ada halangan bagi kebutuhan medis dalam pengambilan organ.
4. Transplantas Transplantasii Organ Organ dari Segi Segi Agama Budha Budha Dalam pengertian Budhis, seorang terlahir kembali dengan badan yang baru. Oleh karena itu, pastilah organ tubuh yang telah didonorkan pada kehidupan yang lampau tidak lagi berhubungan dengan tubuh dalam kehidupan yang sekarang. Artinya, orang yang telah mendanakan anggota tubuh tertentu tetap akan terlahir kembali dengan organ tubuh yang lengkap dan normal. Ia yang telah berdonor kornea mata misalnya, tetap akan terlahir dengan mata mata normal, normal, tidak tidak buta. Malahan Malahan,, karena karena donor adalah adalah salah salah satu satu bentuk bentuk kamma kamma baik, ketika seseorang berdonor kornea mata, dipercaya dalam kelahiran yang berikutnya, ia akan mempunyai mata lebih indah dan sehat dari pada mata yang ia miliki dalam kehidupan saat ini. 15 15 15 15
5. Transplantas Transplantasii Organ Organ dari Segi Segi Agama Hindu Hindu Menurut ajaran Hindu transplantasi organ tubuh dapat dibenarkan dengan alasan, bahwa pengorbanan ( yajna yajna) kepada orang yang menderita, agar dia bebas dari penderitaan dan dapat menikmati kesehatan dan kebahagiaan, jauh lebih penting, utama, mulia dan luhur, dari keutuhan organ tubuh manusia yang telah meninggal. Perbuatan ini harus dilakukan diatas prinsip yajna yaitu pengorbanan tulus iklas tanpa pamrih dan bukan dilakukan untuk maksud mendapatkan keuntungan material. Alasan yang lebih bersifat logis dijumpai dalam kitab Bhagawadgita II.22 sebagai berikut: “Wasamsi jirnani yatha wihaya nawani grihnati naro’parani, tatha sarirani wihaya jirnany anyani samyati nawani dehi ” Artinya: seperti
halnya seseorang mengenakan pakaian baru dan membuka pakaian lama, begitu pula Sang Roh menerima badan-badan jasmani yang baru, dengan meninggalkan badan-badan lama yang tiada berguna. Ajaran Hindu tidak melarang bahkan menganjurkan umatnya untuk melaksanakan transplantasi organ tubuh dengan dasar yajna (pengirbanan tulus ikhlas dan tanpa pamrih) untuk kesejahteraan dan kebahagiaan sesama umat manusia. Demikian pandangan agama hindu terhadap transplantasi organ organ tubuh sebagai salah satu bentuk pelaksanaan pelaksanaan ajaran Panca Yajna terutama Manusa Yajna.
E. Transplantasi Organ dari Segi Hukum
Dasar hukum dilaksanakannya transplantasi organ sebagai suatu terapi adalah Pasal 32 ayat (1), (2), (3) tentang hak pasien untuk memperoleh kesembuhan dengan pengobatan dan perawatan atau cara lain yang dapat dipertanggungjawabkan : Pasal 32 ayat (1) berbunyi: Penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan diselenggarakan diselenggarakan untuk mengembalikan mengembalikan status kesehatan akibat penyakit, mengembalikan mengembalikan fungsi badan akibat cacat atau menghilangkan cacat. Pasa Pasall
32
ayat ayat
(2) (2)
berb berbun unyi yi:: Peny Penyem embu buha han n
peny penyak akit it
dan dan
pem pemulih ulihan an
kese keseha hata tan n
dilakukan dengan pengobatan dan atau perawatan. 16 16 16 16
Pasal 32 ayat (3) berbunyi: Pengobatan dan atau perawatan dapat dilakukan berdasarkan ilmu kedokteran dan ilmu keperawatan atau cara lain yang dapat dipertanggungjawabkan. Pasal 33 ayat (1) berbunyi: Dalam penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan dapat dilakuka dilakukan n transpla transplanta ntasior siorgan gan dan jaringan jaringan tubuh,tr tubuh,transf ansfuse use darah darah ,imflan ,imflan obat dan alat kesehatan,serta bedah plasticdan rekontruksi. Pasa Pasall 33 ayat ayat (2) (2) berb berbun unyi yi:: Trans ranspl plan anta tasi si orga organ n dan dan jari jaring ngan an sert sertaa tran transf sfus usii dara darah h seba sebaga gaim iman anaa dima dimaks ksud ud dala dalam m ayat ayat(1 (1)) dila dilaku kuka kan n hany hanyaa untu untuk k tuju tujuan an kema kemanu nusi siaa aan n kemanusiaan yang dilarang untuk tujuan komersial. Sedangkan Sedangkan untuk prosedur pelaksanaan pelaksanaan Undang-Undang Undang-Undang No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan dan Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun 1981 tentang Bedah Mayat Klinis dan Bedah Mayat Anatomis serta Transplantasi Alat atau Jaringan Tubuh Manusia. Pada Pada Unda Undang ng-U -Und ndan ang g No. No. 23 Tahun ahun 1992 1992 tent tentan ang g Kese Keseha hata tan, n, pela pelaks ksan anaa aan n transplantasi diatur dalam Pasal 34 yang berbunyi: Pasal 34 Ayat (1): Transplantasi organ dan atau jaringan tubuh hanya dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan untuk itu dan dilakukan di sarana kesehatan tertentu. Pasal 34 Ayat (2): Pengambilan organ dan atau jaringan tubuh dari seorang donor harus memperhatikan memperhatikan kesehatan donor yang bersangkutan bersangkutan dan ada persetujuan donor dan ahli waris atau keluarganya. Pasal 34 Ayat (3): Ketentuan mengenai syarat dan tata cara penyelenggaraan transplantasi sebagaimana dimaksud dalam Ayat (1) dan Ayat (2) ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah. Peraturan Pemerintah yang dimaksud adalah Peraturan Pemerintah No.18 tahun 1981, tenta tentang ng bedah bedah Mayat Mayat Klini Kliniss dan Bedah Bedah Mayat Mayat Anato Anatomi miss serta serta Transpl ransplant antasi asi Alat Alat atau atau Jaringan Tubuh Manusia. Pokok-pokok peraturan tersebut adalah : 1. Pasal 1 a)
Alat Alat tubu tubuh h manu manusi siaa adal adalah ah kump kumpul ulan an jari jaring ngan an-j -jar arin inga gan n tubu tubuh h yang yang dibe dibent ntuk uk oleh oleh beberapa jenis sel dan mempunyai bentuk serta faal (fungsi) tertentu untuk tubuh tersebut.
b)
Jaringan adalah kumpulan sel-sel yang mempunyai bentuk dan faal (fungsi) yang sama dan tertentu. 17 17 17 17
c)
Transp Transplant lantasi asi adalah adalah rangkaian rangkaian tindakan tindakan kedokte kedokteran ran untuk untuk pemindaha pemindahan n dan atau jaringan jaringan tubuh tubuh manusia manusia yang berasal berasal dari tubuh tubuh orang orang lain dalam rangka rangka pengobat pengobatan an untuk untuk menggantikan alat dan jaringan tubuh yang tidak berfungsi dengan baik.
d) Donor Donor adalah adalah orang yang yang menyumb menyumbangk angkan an alat atau atau jaringan jaringan tubuhn tubuhnya ya kepada kepada orang orang lain untuk keperluan kesehatan. e)
Meni Mening ngga gall duni duniaa adal adalah ah kead keadaa aan n insa insani ni yang yang diya diyaki kini ni oleh oleh ahli ahli kedo kedokt kter eran an yag yag berwenang bahwa fungsi fun gsi otak, pernafasan dan da n denyut jantung seseorang s eseorang telah berhenti. berhent i.
2. Pasal asal 10 Transplantasi alat untuk jaringan tubuh manusia dilakukan dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan sebagai dimaksud dalam Pasal 2 Huruf a dan Huruf b, yaitu harus dengan persetujuan tertulis penderita dan keluarga keluarga yang terdekat setelah penderita meninggal dunia.
3. Pasal 11 a)
Transp Transplant lantasi asi organ organ dan jaring jaringan an tubuh tubuh hanya boleh boleh dilakuka dilakukan n oleh dokter dokter yang ditunju ditunjuk k oleh mentri kesehatan.
b)
Transplantasi alat dan jaringan tubuh manusia tidak boleh dilakukan oleh dokter yang merawat atau mengobati donor yang bersangkutan.
4.
Pasal 12 Penentuan saat mati ditentukan oleh 2 orang dokter yang tidak ada sangkut paut medic dengan dokter yang melakukan transplantasi.
5.
Pasal 13 Persetujuan Persetujuan tertulis sebagaimana dimaksudkan yaitu dibuat diatas kertas materai dengan dua orang saksi.
6.
Pasal 14
18 18 18 18
Pengambilan alat atau jaringan tubuh manusia untuk keperluan transplantasi atau bank mata dari korban korban kecelak kecelakaan aan yang meningga meninggall dunia, dunia, dilakuka dilakukan n dengan dengan pernyata pernyataan an tertulis keluarga terdekat.
7.
Pasal 15 Sebelum persetujuan tentang transplantasi alat dan jaringan tubuh manusia diberikan oleh calon donor hidup, calon donor yang bersangkutan terlebih dahulu diberitahu oleh dokter dokter yang merawat merawatnya, nya, termasuk termasuk dokter dokter kons konsult ultan an mengenai mengenai sifat sifat operasi operasi,, akibatakibatakibat dan kemungkinan yang dapat terjadi . dokter yang merawatnya harus yakin benar bahwa calon donor yang bersangkutan telah menyadari sepenuhnya arti dari pemberitahuan tersebut. ters ebut.
8.
Pasal 16 Donor atau keluarga donor yang meninggal dunia tidak berhak atas suatu kompensasi material apapun sebagai imbalan transplantasi.
9.
Pasal 17 Dilarang memperjual-belikan alat atau jaringan tubuh manusia.
10. Pasal sal 18 18 Dilarang mengirim dan menerima alat dan jaringan tubuh manusia dalam semua bentuk ke dan dari luar negri
F. PENGAW PENGAWASAN TRANSPLANT TRANSPLAN TASI ORGAN Tujuan Tujuan mulia mendonorkan mendonorkan organ untuk menolong orang yang membutuhkan, membutuhkan, sering disalahgunakan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab, dengan memperdagangkan organ tubuh manusia, bahkan sudah membentuk suatu jaringan penjualan organ manusia. Timbul satu pertanyaan, siapakah yang bertanggung jawab? Pemahaman bioetika dengan memperhatikan memperhatikan hak hidup setiap organisme, organisme, sehingga dapat memperlakukan memperlakukan makhluk hidup, terutama manusia dengan benar. Sikap ini diharapkan menjadi pembatas manusia untuk tidak melak melakuka ukan n penjua penjualan lan orga organ n manus manusia, ia, tetapi tetapi terkad terkadang ang perti pertimb mbang angan an ekonom ekonomii lebih lebih 19 19 19 19
dikedepankan daripada pertimbangan hak hidup seseorang.Orang rela melakukan kejahatan demi uang yang diperoleh. Dalam kasus transplantasi organ yang paling berperan adalah dokter, dia yang mendiagnosa, menangani operasi dan merawat setelah transplantasi organ. Jadi Jadi penya penyalah lahgun gunaa aan n organ organ tubuh tubuh manus manusia ia,, pertam pertama-t a-tam amaa terlet terletak ak pada pada dok dokte terr yang yang menanganinya. Jika dokter ingin mendapat uang sebanyak-banyaknya, maka dokter akan menempuh menempuh segala cara untuk mendapat organ dengan mudah dan murah. Dokter terikat kode etik profesi dokter, izin praktek akan dicabut bila melakukan kecerobohan, jadi dalam hal ini organisasi profesi menjadi penting untuk menangani dokter yang melakukan kecurangan. Sindikat penjualan organ manusia sudah lama diketahui, tetapi seperti tidak ada penyelesaian, pemerintah setempat seperti tidak berdaya, badan dunia seperti WHO, terlihat berusaha mengatasinya dengan memberikan rambu-rambu prosedur transplantasi organ, yang diatur dalam dalam suatu suatu dekla deklaras rasii di Istam Istambul bul yang yang menga mengatur tur transp transpla lanta ntasi si dan penju penjuala alan n organ organ (International Summit, 2008; Delmonico, 2008). Dengan melibatkan semua pihak, seperti tim medis, medis, peneliti peneliti,, pemerint pemerintah, ah, organis organisasi asi sosial, sosial, permasal permasalahan ahan penjuala penjualan n organ organ ini dapat dapat diatasidengan baik.
G. ASPEK ETIK TRANSPLANTASI Transpla ransplantas ntasii merupaka merupakan n upaya upaya terakhi terakhirr untuk untuk menolon menolong g seorang seorang pasien pasien dengan dengan kegagalan fungsi salah satu organ tubuhnya.dari segi etik kedokteran tindakan ini wajib dilakuka dilakukan n jika ada indikasi, indikasi, berlanda berlandaskan skan dalam KODEKI KODEKI,, yaitu: Pas al 2. Seorang Seorang dokter dokter harus senantiasa melakukan profesinya menurut ukuran tertinggi. Pasal 10. Setiap dokter harus senantiasa mengingat dan kewajibannya melindungi hidup insani. Pasal 11. Setiap dokter wajib bersikap tulus ikhlas dan mempergunakan segala ilmu dan keterampilannya untuk kepentingan penderita. Pasal-pasal Pasal-pasal tentang transplantasi dalam PP No. 18 tahun 1981, pada hakekatnya h akekatnya telah mencakup menc akup aspek asp ek etik, mengenai larangan memperjualbelikan alat atau at au jaringan tubuh untuk tujuan transplantasi atau meminta kompensasi material. Yang perlu diperhatikan dalam tindakan transplantasi adalah penentuan saat mati seseorang akan diambil organnya, yang dilakukan oleh (2) orang dokter yang tidak ada sangkut paut medik dengan dokter yang melakukan transplantasi,ini erat kaitannya dengan keberhasilan transplantasi, karena bertambah segar organ tersebut bertambah baik hasilnya.tetapi jangan sampai terjadi penyimpangan karena pasien yang akan diambil organnya harus benar-benar meninggal dan 20 20 20 20
penentuan saat meninggal mening gal dilakukan dengan de ngan pemeriksaan elektroensefalografi elekt roensefalografi dan da n dinyatakan meninggal jika terdapat kematian batang otak dan sudah pasti tidak terjadi pernafasan dan denyut jantung secara spontan. Pemeriksaan dilakukan oleh para dokter lain bukan dokter transplantasi agar hasilnya lebih objektif. Pasal Pasal 1 ayat ayat 5 UU Keseh Kesehata atan n memb memberi erikan kan penge pengerti rtian an Transp ranspla lanta ntasi si adalah adalah rangka rangkaia ian n tindakan medis untuk memindahkan organ dan atau jaringan tubuh manusia yang berasal dari tubuh orang lain atau tubuh sendiri dalam rangka rangka pengobatan untuk untuk menggantikan organ dan atau jaringan tubuh yang tidak berfungsi dengan baik. Pasal 1 huruf f PP Nomor 18 Tahun 1981 menjelaskan Donor adalah orang yang menyumbangkan alat dan atau jaringan tubuhnya kepada orang lain untuk keperluan kesehatan. Lebih lanjut mengenai transplantasi transplantasi dijelaskan dalam Pasal 33 – 34 UU ini. Pasal 33ayat (1) menyebutkan bahwa dalam penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan dapat dilakukan transplantasi organ dan atau jaringan tubuh tubuh,, trans transfu fusi si darah darah,, impl implan an obat obat dan atau atau alat alat keseha kesehata tan, n, serta serta bedah bedah plast plastik ik dan rekonstruksi. Larangan transplantasi untuk tujuan komersial dijelaskan dalam Pasal 33 ayat (2) yang menyebutkan bahwa Transplantasi organ dan atau jaringan tubuh serta transfusi darah sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukanhanya untuk tujuan kemanusiaan dan dilarang untuk tujuan komersial.Tenaga medis atau dokter yang akan melakukan transplantasi dari tubuh donor kepenerimapun haruslah dilakukan oleh orang yang memiliki keahlian dan kewenangan untuk melakukan hal itu dan dilakukan di sarana kesehatan tertentu. Selain itu juga harus memperhatikan kesehatan dari pendonor, serta mendapat persetujuan dari ahli waris ataupun keluarganya. Ketentuan tersebut ditegaskan dalam Pasal 34 ayat 1 dan 2 undang– undang ini. Pelanggaran terhadap ketentuan Pasal 33 ayat (2) ini yaitu bagi siapa pun yang melakukan perbuatan dengan deng an tujuan komersial dalam transplantasi organ tubuh atau jaringan tubuh dan atau transfusi darah yang dimaksud dalam pasal ini, ditegaskan dalam Pasal 80 ayat (3), dipidana dengan pidana penjara paling lama 15 tahun dan denda paling banyak Rp.300.000.000,- (tiga ratus juta rupiah). Sedangkan bagi siapa pun yang tanpa keahlia keahlian n dan kewenan kewenangan gan baik itu tenaga tenaga medis medis dan atau atau dokter dokter,, yang dengan sengaja melakukan transplantasi organ atau jaringan tubuh seperti yang dimaksud dalam Pasal 34 ayat (1), menurut ketentuan dalam Pasal 81 (1)a, dipidana dengan pidana penjara paling lama 7 tahun dan atau pidana denda paling banyak Rp.140.000.000 (seratus empat puluh juta rupi rupiah ah). ). Pada Pada Pasa Pasall 81 ayat ayat (2)a (2)a meny menyeb ebut utka kan n bahw bahwaa bara barang ng siap siapaa deng dengan an seng sengaj ajaa 21 21 21 21
mengambil organ dari seorang donor tanpa memperhatikan kesehatan donor dan atau tanpa persetujuan donor dan ahli waris atau keluarganya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34 ayat (2), dipidana dengan pidana penjara paling lama7 (tujuh) tahun dan atau pidana denda paling banyak Rp 140.000.000,00 (seratus empat puluh juta rupiah). Sejak tahun 1981 telah ada peraturan yang mengatur tentang transplantasi ini, yaitu melalui PP Nomor 18 Tahun 1981, Bab V mengatur tentang Transplantasi Transplantasi Alat Alat dan atau Jaringan Tubuh Manusia, Bab VI tentang Pengambilan Alat dan atau Jaringan Tubuh Manusia Korban Kecelakaan, Bab VII tentang Donor, serta Bab VIII tentang Perbuatan yang Dilarang. Sesuai dengan Pasal 17 PP ini menegaskan salah satu perbuatan yang dilarang adalah memperjual-belikan alat dan atau jaringan tubuh manusia. UU Nomor 23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan dan PP Nomor 18 Tahun 1981 tentang Bedah Mayat Klinis dan Bedah Mayat Anatomis serta Transplantasi Alat Alatdan dan atau atau Jaring Jaringan an Tubu ubuh h Manus Manusia ia.. Oleh Oleh karena karena itu, itu, huk hukum um di Indone Indonesia sia sud sudah ah memberikan memberikan aturan hukumnya untuk tindakan transplantasi transplantasi organ ini. Janganlah mengambil jalan pintas untuk mengatasi masalah ekonomi dengan mendonorkan organ penting dalam tubuh tubuhnya nya,, hanya hanya untuk untuk menda mendapat pat imbal imbalan an dari dari kelua keluarg rgaa pende penderit rita. a. Coba Coba pikir pikirkan kan lagi lagi bagaimana dampak yang akan muncul dikemudian hari bagi dirinya. Seseorang harus menerima transplantasi organ jika organ orang tersebut mengalami kerusakan atau tidak berfungsi
lagi. Apabila
hal
tersebut
terjadi,
maka jalan
terbaik
adalah
dengan
mentrans mentransplan plantasi tasikan kan organ organ ke dalam dalam tubuh tubuh penderit penderitaa agar penderita penderita dapat dapat tetap tetap hidup. hidup. Transplan ransplantas tasii ginjal ginjal adalah adalah suatu suatu metode metode terapi terapi dengan dengan cara memanfa memanfaatk atkan an sebuahgi sebuahginjal njal sehat (yang diperoleh melalui proses pendonoran) melalui prosedur pembedahan. Ginjal sehat dapat berasal dari individu yang masih hidup (donor hidup) atau yang baru saja meninggal (donor kadaver). Ginjal cangkokan ini selanjutnya akan mengambil alih fungsi kedua ginjal yang sudah rusak. Ginjal baru dapat diperoleh dari donor yang baru saja meninggal dunia, atau dari donor hidup. Donor hidup bisa keluarga, bisa juga bukan biasanya pasangan atau teman. Jika anda tidak memiliki memiliki donor hidup, anda akan dimasukkan ke dalam daftar tunggu untuk memperoleh ginjal dari donor meninggal. Masa tunggu tersebut dapat berlangsung bertahun-tahun. Petugas transplantasi transplan tasi akan mempertimbangkan tiga faktor untuk menentukan menentu kan kesesuai kesesuaian an ginjal ginjal dengan dengan penerima penerima (resipien). (resipien). Faktor Faktor tersebut tersebut akan menjadi menjadi tolak tolak ukur untuk untuk memperk memperkira irakan kan apakah apakah sistim sistim imun imun tubuh tubuh penerim penerimaa akan menerim menerimaa atau atau menolak menolak ginjal baru tersebut. 22 22 22 22
- Golongan darah. Golonga Golongan n darah darah penerima penerima (A,B, (A,B, AB, atau O) harus harus sesuai sesuai dengango dengangolong longan an darah darah donor donor. Faktor golongan darah merupakan faktor penentu kesesuaian yangpaling penting. - Human leukocyte antigens (HLAs). Sel tubuh membawa 6 jenis HLAs utama, 3 dari ibudan 3 dari ayah. Sesama anggota keluarga biasanya mempunyai HLAs yang sesuai.Resipien masih dapat menerima ginjal dari donor walaupun HLAs mereka tidak sepenuhnya sesuai, asal golongan darah mereka cocok, dan tes lain tidak menunjukkanadanya gangguan kesesuaian. - Uji silang antigen. Tes terakhir sebelum dilakukan pencangkokan adalah uji silang organ.Sejumlah kecil darah resipien dicampur dengan sejumlah kecil darah donor. donor. Jika tidak terjadi reaksi, maka hasil uji disebut uji silang negatif, dan transplantasi dapat dilakukan. Kedua ginjal lama, walaupun sudah tidak banyak berperan tetap berada pada posisinyasemula, tidak dibuang, kecuali jika ginjal lama ini menimbulkan komplikasi infeksi atautekanan darah tinggi.Prosedur bedah transplantasi
ginjal
b ia s a ny a
membutuhkan
w a k tu
antara
3
sampai
6 jam.
Ginjal baru ditempatkan pada rongga perut bagian bawah(dekat daerah panggul) agar terlindung oleh tulang panggul. Pembuluh nadi (arteri) dan pembuluh darah balik (vena) dari ginjal baru ini dihubungkan ke arteri dan vena tubuh. Dengan demikian, darah dapat dialirkan ke ginjal sehat ini untuk disaring. Ureter (saluran kemih) dari ginjal baru dihubungkan ke kandung kemih agar urin dapat dialirkan keluar. Karena ginjal baru ini bukan merupakan ginjal yang berasal dari tubuh pasien sendiri, maka ada kemungkinan terjadi reaksi tubuh untuk untuk menolak menolak ‘benda ‘benda asing‘ tersebut. tersebut. Untuk mencegah mencegah terjadin terjadinya ya reaksi penolakan penolakan ini, pasien perlu mengonsumsi obat-obat anti-rejeksi atau imunosupresan segera sesudah menjalan menjalanii transpla transplantas ntasii ginjal. ginjal. Obat-ob Obat-obat at imunosu imunosupres presan an bekerja bekerja dengan dengan jalan jalan menekan menekan sistem imun tubuh sehingga mengurangi risiko terjadinya reaksi penolakan tubuh terhadap ginjal cangkokan. Biaya yang dibutuhkan sangat besar mengingat diperlukannya tenaga ahli dan peralata peralatan n yang cukup cukup rumit. rumit. Di Indonesi Indonesia, a, biaya biaya untuk untuk mentrans mentransplan plantasi tasikan kan ginjal ginjal tersebut berkisar antara 80 juta sampai dengan 250 juta rupiah. Akibat jika tubuh menolak organ transplan tersebut : - Demam 23 23 23 23
- Terjadinya penggumpalan darah akibat perbedaan golongan darah. - Kerusakan pada organ transplan karena sistem kekebalan tubuh yang menganggap organ transplan tersebut sebagai benda asing. - Peningkatan berat badan akibat penimbunan cairan. Penyebab terjadinya penolakan tersebut: - Perbedaan golongan darah - Sistem imunitas tubuh Cara menanggulangi kegagalan transplantasi organ dapat dilakukan dengan beberapacara: - mencari donor yang memiliki golongan darah dan HLAs yg sesuai dengan resipien. - setelah pembedahan, pasien perlu mengonsumsi obat-obat anti-rejeksi atau imunosupresan sege segera ra
sesu sesuda dah h
menj menjal alan anii
tran transp spla lant ntas asii
ginj ginjal al..
Obat Obat-o -oba batt
imun imunos osup upre resa san n
beke bekerj rjaa
dengan jalan menekan sistem imun tubuh sehingga mengurangi risiko terjadinya reaksi penol akan tubuh tubuh terhada terhadap p ginjal ginjal cangkoka cangkokan. n. Penolak Penolakan an umum umumnya nya terjadi terjadi pada setiap setiap proses proses transplantasi organ. Penolakan biasanya bisa diatasi dengan menambah dosis atau jumlah obat immunosupresan. immunosupresan. Jika penolakan tidak dapat diatasi, diatasi, berarti pencangkokkan pencangkokkan telah gagal ginja ginjall yang yang ditola ditolak k bisa bisa dibiar dibiarka kan n di dalam dalamtu tubuh buh resip resipien ien,, kecual kecualii jika: jika:-- demam demam terus terus menerus- air kemih mengandung darah- tekanan darah tetap tinggi. Jika pencangkokkan gagal, maka harus segera kembali dilakukan dialisa. Upaya pencangkokkan berikutnya bisa dilakukan setelah penderita benar-benar pulih dari pencangkokkan yang pertama.
H. REAKSI PENOLAKAN TRANSPLANTASI Terjadi oleh sel T helper (Saat ini disebut CD4+) resipien yang mengenal antigen MHC allogenic. Sel T helper merangsang sel Tc (T citotoxic atau CD8+) mengenal antigen MHC allogenic untuk membunuh sel sasaran. Sel T helper melalui Limfokin menyebabkan Makrofag dikerahkan akibatnya kerusakan jaringan target. Reaksi yang terjadi mirip dengan Hipersensitivitas tipe IV (Gell dan Coombs) (Kates: 2002) Tipe Reaksi penolakan: 1. Tipe Reaksi Reaksi Penolak Penolakan an Transp Transplant lantasi asi Reaksi Reaksi Hiperaku Hiperakut. t. Reaksi Reaksi penolaka penolakan n yang terjadi dalam 24 jam setelah transplantasi.
24 24 24 24
2. Reaksi Akut. Reaksi Reaksi terlihat pada resipien yang sebelumnya sebelumnya tidak tersensitisasi tersensitisasi terhadap terhadap transplan pada penolakan umum allograft dan pengobatan imunosupresif yang kurang efektif. 3. Reaksi Reaksi Kronis. Kronis. Hilangny Hilangnyaa fungsi fungsi organ organ yang dicangkokk dicangkokkan an secara secara perlahan perlahan beberapa beberapa bulan-tahun sesudah organ berfungsi be rfungsi normal dan d an disebabkan dis ebabkan oleh sensitivitas yang timbul timbu l terhadap antigen transplan atau oleh sebab intoleransi terhadap sel T. Immunosupressan
Walaup alaupun un HLA HLA agak agak miri mirip, p, namun namun sistem sistem imun imun resip resipie ien n dapat dapat berbe berbeda da dlm penerimaannya akibatnya dapat terjadi penolakan. penolak an. Penolakan terjadi terj adi setelah beberapa bebe rapa minggu transpla transplantas ntasi. i. Pemberi Pemberian an Imm Immunos unosupre upressan ssan mampu mampu menekan menekan reaksi reaksi penolaka penolakan n ini. Efek Efek negatif : Menekan reaksi imun keseluruhan dan menekan imun terhadap terhadap infeksi dari luar. Obat Imunosupressan : Kortikosteroid (misalnya prednison), Azatioprin, Takrolimus, Mikofenolat mofetil, Siklosporin, Siklofosfamid, Globulin anti-limfosit dan globulin antitimosit dan terakhir Antibodi monoclonal (Baratawidjaja: 2006).
Kompleks Histokompatibilitas Utama
Komple Kompleks ks Histoko Histokompab mpabilit ilitas as menurut menurut (bahasa (bahasa Inggris: Inggris: major major histocompati histocompatibility bility MHC) adalah adalah sekumpul sekumpulan an gen yang ditemukan ditemukan pada semua jenis jenisvertebrata. complex atau MHC) Gen tersebut terdiri dari ± 4 juta bp yang terdapat di kromosomnomor kromosomnomor 6 manusia dan lebih dikenal sebagai kompleks antigen leukosit manusia (HLA). Protein MHC yang disandikan berperan dalam mengikat mengik at dan mempresentasikan antigen peptida antigen peptida ke sel T. T. (David, 2004).
Struktur protein MHC
a. Prot Protei ein n MHC MHC kelas kelas I Prot Protein ein MHC MHC kelas kelas I ditem ditemuka ukan n pada pada semua semua permu permukaa kaan n sel berint berinti. i. Prot Protei ein n ini ini bertugas mempresentasikan antigen peptida ke sel T sitotoksik (T sitotoksik (Tc) c) yang secara secara langsung langsung akan menghancurkan sel yang mengandung antigen asing tersebut. Protein MHC kelas I terdiri dari dua polipeptida dua polipeptida,, yaitu rantaimembrane integrated alfa (α) yang disandikan
oleh oleh gen gen MHC MHC pada ada kromosom nom nomor 6, dan non-co non-coval valent ently ly associ associate ated d beta-2 beta-2 (β2m). ). Rant Rantai ai α akan akan meli melipa patt dan dan memb memben entu tuk k alur alur besa besarr mikroglobulin (β2m 25 25 25 25
antara domain α1 dan α2 yang menjadi tempat penempelan molekul MHC dengan antigen antigen protein protein.. Alur tersebut tertutup pada pada kedua ujungnya dan peptida dan peptida yang terikat sekitar 8-10 asam amino. MHC kelas satu juga memiliki dua α heliks yang menyeba menyebarr di rantai rantai beta beta sehingga dapat berikatan dan berinteraksi dengan reseptor reseptor sel sel T. (Pandjassarame, 2009)
b. Protein MHC kelas II Protein MHC kelas I terdapat pada permukaan sel B, B, makrofag makrofag,, sel dendritik , dan beberapa sel penampil antigen (antigen presenting cell atau APC) khusus. Melalui protein MHC kelas II inilah, APC dapat mempresentasikan antigen ke sel-T penolong (Th) yang akan menstimulasi reaksi inflamatori atau respon antibodi MHC kelas II ini terdiri dari dua ikatan non kov koval alen en polipeptida polipeptidaintegrated-membrane yang yang dise disebu butt α dan dan β. Bias Biasan anya ya,, akan berpas berpasang angan an untuk untuk memper memperkua kuatt kemam kemampua puannn nnnya ya untuk untuk berik berikata atan n prote protein in ini akan denganreseptor denganreseptor sel T. Domain α1 dan β1 akan memben tuk tempat untuk pengikatan pengikatan MHC dan antigen (Anthony, 2007).
c. Gen MHC dan polimor polimorfism fismee Pada manusia, gen yang mengkodekan MHC terletak pada kromosom nomor 6 dan terbagi menjadi dua kelas gen, yaitu kelas I untuk MHC I dan kelas II untuk MHC II. Kelompok gen yang termasuk kelas I terdiri dari tiga lokus lokusmayor mayor yang disebut B, C, dan A, serta serta beberapa beberapa lokus minor minor yang yang belum belum diket diketahu ahui. i. Setia Setiap p lokus lokus mayo mayorr menya menyandi ndikan kan satu polipeptida satu polipeptida tertentu. Pada gen pengkode rantai alfa, terdapat banyak alel banyak alel atau dengan kata lain bersifat polimorfik polimorfik . Rantai beta-2-mikroglobulin beta-2-mikroglobulin dikodekan oleh gen yang terletak di luar kompleks gen MHC, namun apabila terjadi kecacatan pada gen tersebut maka antigen kelas I tidak bisa dihasilkan dan dapat terjadi defisiensi sel Tsitotoksik Tsitotoksik Kompleks gen kelas II terdiri dari tiga lokus yaitu DP, DQ, dan DR yang masing-masing mengkodekan satu rantai alfa
atau
beta.
Ranta polipetida ipolipetida yang
dihasilkan
akan
saling
berikatan
dan
membentuk antigen membentuk antigen kela kelass II. II. Seper eperti ti haln halnya ya anti antige gen n kela kelass II, II, anti antige gen n kela kelass II juga juga bersifat polimorfik bersifat polimorfik (unik) ( unik) karena karena lokus lokus DR dapat dapat terdi terdiri ri atas atas lebih lebih dari dari satu satu macam macam gen penyandi rantai beta bet a fungsional ( Abdul, Abdul, 2009). 26 26 26 26
I. Transplantasi Organ dari Segi Etika Keperawatan Jika ditinjau dari segi etika keperawatan, transplantasi organ akan menjadi suatu hal yang salah jika dilakukan secara illegal. Hal ini menilik pada kode etik keperawatan, Pokok etik 4 pasal 2 yang mengatur tentang hubungan perawat dengan teman sejawat. Pokok etik terse tersebut but berbun berbunyi yi “Pera “Perawa watt berti bertinda ndak k meli melindu ndungi ngi klien klien dan dan tenag tenagaa keseh kesehata atan n yang yang memberikan pelayanan kesehatan secara tidak kompeten, tidak etis dan illegal”. Seorang perawat dalam menjalankan profesinya juga diwajibkan untuk tetap mengingat tentang prinsip-prinsip etik, e tik, antara lain :
a. Otonomi (Autonomy)
Prinsip otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa individu mampu berpikir logis dan mamp mampu u memb membuat uat keputu keputusan san sendir sendiri. i. Orang Orang dewa dewasa sa diangg dianggap ap kom kompet peten en dan memi memili liki ki kekuatan membuat sendiri, memilih dan memiliki berbagai keputusan atau pilihan yang harus dihargai dihargai oleh orang lain. Prinsip otonomi merupakan bentuk respek terhadap seseorang, atau dipandan dipandang g sebagai sebagai persetuj persetujuan uan tidak tidak memaksa memaksa dan bertinda bertindak k secara secara rasional rasional.. Otonomi Otonomi merupakan hak kemandirian dan kebebasan individu yang menuntut pembedaan diri. Praktek profesional merefleksikan otonomi saat perawat menghargai hak-hak klien dalam membuat keputusan tentang perawatan dirinya. Jika dikaitkan dengan kasus transplantasi organ maka hal yang menjadi pertimbangan adalah seseoranhg melakukan transplantasi tersebut tanpa adanya paksaan dari pihak manapun dan tentu saja pasien diyakinkan bahwa keputusan yang diambilnya adalah keputusan yang telah dipertimbangkan secara matang.
b. Berbuat baik ( Beneficience)
Beneficience berarti, hanya melakukan sesuatu yang baik. Kebaikan, memerlukan pencegahan dari kesalahan atau kejahatan, penghapusan kesalahan atau kejahatan dan peningkatan kebaikan k ebaikan oleh diri dir i dan orang lain. Terkadang, dalam situasi pelayanan p elayanan kesehatan, kesehat an, terjadi konflik antara prinsip ini dengan otonomi.
c. Keadilan ( Justice)
Prinsip keadilan dibutuhkan untuk terpai yang sama dan adil terhadap orang lain yang menjunju menjunjung ng prinsip prinsip-pri -prinsip nsip moral, moral, legal legal dan kemanus kemanusiaan iaan.. Nilai Nilai ini direfle direfleksik ksikan an dalam dalam 27 27 27 27
prkatek profesional ketika perawat bekerja untuk terapi yang benar sesuai hukum, standar praktek dan keyakinan keyak inan yang benar untuk untu k memperoleh kualitas pelayanan pe layanan kesehatan.
d. Tidak merugikan ( Nonmaleficience)
Prin Prinsip sip ini ini berar berarti ti dalam dalam pelak pelaksa sanaa naan n trans transpl plant antasi asi organ organ,, harus harus diupa diupayak yakan an semaksimal mungkin bahwa praktek yang dilaksanakan tidak menimbulkan bahaya/cedera fisik dan psikologis pada klien.
e. Kejujuran ( Veracity)
Prinsip veracity berarti penuh dengan kebenaran. Nilai ini diperlukan oleh pemberi pelayanan kesehatan untuk menyampaikan kebenaran pada setiap klien dan untuk meyakinkan bahwa klien sangat mengerti. Prinsip veracity berhubungan dengan kemampuan sese seseor oran ang g untu untuk k meng mengat atak akan an kebe kebena nara ran. n. Info Inform rmas asii haru haruss ada ada agar agar menj menjad adii akur akurat at,, komprensensif, dan objektif untuk memfasilitasi pemahaman dan penerimaan materi yang ada, dan mengatakan yang sebenarnya kepada klien tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan keadaan dirinya selama menjalani perawatan. Walaupun demikian, terdapat beberapa argument argument mengatakan adanya batasan untuk kejujuran kejujuran seperti jika kebenaran akan kesalahan prognosis klien untuk pemulihan atau adanya hubungan paternalistik bahwa ”doctors knows best” sebab individu memiliki otonomi, mereka memiliki hak untuk mendapatkan informasi penuh tentang kondisinya. Kebenaran merupakan dasar dalam membangun hubungan saling percaya.
f. Menepati janji ( Fidelity)
Prinsip fidelity dibut dibutuhk uhkan an indiv individu idu untuk untuk mengh menghar argai gai janji janji dan kom komitm itmen ennya nya terhadap orang lain. Perawat setia pada komitmennya dan menepati janji serta menyimpan rahasia rahasia klien. klien. Ketaata Ketaatan, n, kesetiaa kesetiaan, n, adalah adalah kewajib kewajiban an seseora seseorang ng untuk untuk mempert mempertahan ahankan kan komitmen yang dibuatnya. Kesetiaan, menggambarkan kepatuhan perawat terhadap kode etik yang menyatakan bahwa tanggung jawab dasar dari perawat adalah untuk meningkatkan kesehatan, mencegah penyakit, memulihkan kesehatan dan meminimalkan penderitaan. Dari prinsip-prinsip diatas berarti harus diperhatikan benar bahwa dalam memutuskan untuk melakukan transplantasi transplantasi organ harus disertai pertimbangan pertimbangan yang matang dan tidak ada 28 28 28 28
paksaan dari pihak manapun, adil bagi pihak pendonor maupun resipien, tidak meruguikan pihak manapun serta berorientasi b erorientasi pada kemanusiaan. kemanu siaan. Selain itu dalam praktek transplantasi organ juga tidak boleh melanggar nilai-nilai dalam praktek perawat professional. Sebagai contoh nilai tersebut adalah, keyakinan bahwa setiap individu adalah mulia dan berharga. Jika seorang perawat menjunjung tinggi nilai tersebut dalam prakteknya, niscaya seorang perawat tidak akan begitu mudah membantu melaksanakan praktek transplantasi organ hanya dengan motivasi komersiil.
J. Transplantasi Organ dari Segi Norma Masyarakat Beberapa pihak yang ikut terlibat dalam usaha transplantasi adalah donor hidup, jenazah dan donor mati, keluarga dan ahli waris, resipien, dokter dan pelaksana lain, dan masyarakat. Hubungan pihak-pihak itu dengan masalah etik dan moral dalam transplatasi adalah :
1.
Donor Hidup Adalah Adalah orang orang memberi memberikan kan jaringa jaringan n atau organny organnyaa kepada kepada orang orang lain lain (resipi (resipien). en).
Sebelum memutuskan untuk menjadi donor, seseorang harus mengetahui dan mengerti resiko yang dihadapi, baik di bidang medis, pembedaan maupun resiko untuk pembedahannya lebih lanjut sebagai kekurangan jaringan atau organ yang telah dipindahkan. dipindahkan. Disamping itu, untuk menjadi donor, seseorang tidak boleh mengalami tekanan psikologis. Hubungan psikis dan emosi harus sudah difikirkan olehdonor hidup tersebut untuk mencegah timbulnya masalah.
2.
Jenazah dan Donor Mati Adalah orang yang semasa hidupnya telah mengizinkan mengizinkan atau berniat dengan sungguh-
sungguh untuk memberikan jaringan atau organ tubuhnya kepada yang memerlukan apabila ia telah meninggal. Kapan seorang donor itu dapat dikatakan meninggal secara wajar, dan apabila sebelum meninggal donor itu sakit, sudah sejauh mana pertolongan dari dokter yang merawatnya. merawatnya. Semua itu untuk mencegah adanya tuduhan dari keluarga keluarga donor atau pihak lain bahwa tim pelaksana transplantasi telah melakukan upaya mempercepat kematian seseorang hanya untuk mengejar organ yang akan ditransplantasikan. 29 29 29 29
3.
Keluarga donor dan ahli waris Kesepakatan Kesepakatan keluarga donor dan resipien sangat diperlukan untuk menciptakan saling
pengertian dan menghindari konflik semaksimal mungkin ataupun tekanan psikis dan emosi di kemudian hari. Dari keluarga keluarga resipien sebenarnya hanya dituntut suatu pengargaan pengargaan kepada donor dan keluarganya keluarganya dengan tulus. Alangkah baiknya apabila dibuat suatu ketentuan untuk mencegah timbulnya rasa tidak puas kedua belah pihak.
4.
Resipien Adalah orang yang menerima menerima jaringan atau organ orang lain. Pada dasarnya, seorang
penderita mempunyai hak untuk mendapatkan perawatan yang dapat memperpanjang hidup atau meringankan penderitanya. Seorang resipien harus benar-benar mengerti semua hal yang dijelaskan dijelaskan olah tim pelaksana transplantasi. transplantasi. Melalui tindakan transplantasi transplantasi diharapkan dapat memberikan nilai yang besar bagi kehidupan resipien. Akan tetapi, is harus menyadari bahwa hasil transplantasi terbatas dan ada keungkinan gagal. Juga perlu didasari bahwa jika ia mener menerim imaa untuk untuk trans transpla plant ntasi asi berart berartii ia dalam dalam percob percobaa aan n yang yang sangat sangat bergun bergunaa bagi bagi kepentingan orang banyak di masa yang akan datang.
5.
Dokter dan tenaga pelaksana lain Untuk melakukan suatu transplantasi, tim pelaksana harus mendapat persetujuan persetujuan dari
donor, resipien, maupun keluarga kedua belah pihak. Ia wajib menerangkan hal-hal yang mungkin mun gkin akan terjadi terjadi setelah setelah dilakuka dilakukan n transpla transplantas ntasii sehingga sehingga gangguan gangguan psikolo psikologis gis dan emosi di kemudian hari dapat dihindarkan. dihindarkan. Tanggung Tanggung jawab tim pelaksana adalah menolong pasien dan mengembangkan mengembang kan ilmu pengetahuan pengetahua n untuk umat manusia. Dengan demikian, d emikian, dalam melak melaksan sanaka akan n tugas tugas,, tim tim pelak pelaksan sanaa hendak hendaknya nya tidak tidak dipen dipengar garuhi uhi oleh oleh perti pertimb mbang anganan pertimbangan kepentingan kepen tingan pribadi.
6.
Masyarakat Secara Secara tidak tidak sengaja sengaja masyarak masyarakat at turut turut menentu menentukan kan perkemb perkembanga angan n transpla transplantas ntasi. i.
Kerjasama tim pelaksana dengan para cendekiawan, pemuka masyarakat, atau pemuka agama diperlukan diperlukan untuk mendidik masyarakat masyarakat agar lebih memahami memahami maksud dan tujuan luhur usaha 30 30 30 30
transplantasi. Dengan adanya pengertian ini kemungkinan penyediaan organ yang segera diperlukan, atas tujuan luhur akan terpenuhi.
K. BIOETIKA TRANSPLANTASI ORGAN Bioetika secara umum adalah studi filosofi dari kontroversi etik tentang biologi dan kedokt kedokter eran, an, sehin sehinga ga bioet bioetika ika lebih lebih memp memper erhat hatik ikan an perm permasa asala lahan han-pe -perm rmasa asalah lahan an yang yang berhubungan dengan life science, bioteknologi, kedokteran, politik, hukum, filosofi, danagama. Isu-isu bioetika tentang transplantasi organ akan meliputi definisi mati, kapan dan bagaimana transplantasi organ dapat dilaksanakan, juga meliputi pembayaran organ yang ditransplantasikan. Bioetika transplantasi organ manusia diatur dalam medical ethic, yang lebih lebih mengara mengarah h pada aturan aturan suatu suatu organis organisasi asi profesi, profesi, yaitu kode etik kedokteran, kedokteran, yang mengatur hubungan dokter-pasien-keluarga dokter-pasien-keluarga pasien (Rotgers, 2007). Pada transplantasi organ akan terlibat dokter, donor dengan keluarganya keluarganya dan resepien dengan keluarganya. Ada Ada suatu prosedur yang harus dipahami oleh semua orang yang terlibat dalam transplantasi organ. Prosedur yang harus dijalani adalah, pertama dokter mendiagnosis pasien, yang menyatakan menyatakan kegagalan fungsi organ tertentu, dan direkomendasi untuk mengikuti program transplantasi organ dan dirujuk pada pusat transplantasi, disini pasien akan dievaluasi kesehatannya, juga status sosial yang mendukung dan kemungkinan adanya donor yang cocok. Ada dua sumber donor organ, yang pertama organ berasal dari donor yang sudah meninggal, atau disebut cadaveric donor. Orang menjadi cadaveric donor, harus ada persetujuan, bersedia menjadi cadaveri donor ketika dia meninggal dan ini harus dengan legalitas. legalitas. Di beberapa negara, bila persetujuan cadaveric donor tidak ada, maka boleh dari keluarganya untuk memberikan izin mengambilan organ. Kedua, organ berasal dari donor yang masih hidup, biasanya yang masih mempunyai hubungan keluarga, teman atau orang yang tidak dikenal. Beberapa yayasan non profit atau charity, seperti se perti National Marrow Donor Program, mempunyai daftar donor bone marrow, bila pendonor tidak ada hubungan kekeluargaan dengan pasien, maka diberi tanda Non Direct Donor (NDD), yang sudah mengetahui kapan pun organnya akan diambil untuk ditransplantasikan pada resepien yang membutuhkan. Jumlah organ yang akan didonorkan sangat sedikit dibandingkan resepien yang membutuhkan organ. Data dari transplant center menyatakan, bahwa setiap hari orang yang membutuhkan transplantasi organ bertambah 106 orang, transplantasi organ tiap hari terjadi sebanyak 68 31 31 31 31
orang dan 17 orang meninggal, karena menunggu organ yang akan ditransplantasi. Dengan demikian demikian transpla transplant nt center center harus harus membuat membuat aturan aturan yang ketat, ketat, dengan dengan membuat membuat kriteria kriteria pemberian organ pada yang pasien yang membutuhkan, antaral a in : 1. Setiap orang mempunyai mempunyai hak yang sama, 2. Pada orang yang membutuhkan, membutuhkan, 3. Pada orang yang berusaha, 4. Pada orang yang memberi kotribusi, 5. Pada orang berdasarkan free-market exchanges. Juga dengan pertimbangan, lamanya waktu menunggu dan usia. Transplant center mencoba meningkatkan jumlah organ yang didonorkan dan lebih mengarahkan pada cadaveric donor, dengan beberapa langkah disiapkan, yaitu:1. Education, dengan memberikan kesadaran untuk menyu menyumb mban angka gkan n organ organnya nya saatm saatmen ening inggal gal,, karen karenaa banyak banyak orang orang yang yang memb membutu utuhka hkan n organnya. organnya. Juga pengertian pengertian pada keluarga keluarga untuk untuk mendukung mendukung menyumbangkan menyumbangkan organnya saat meningga meninggal, l, 2. Mandate Mandated d choice choice police, police, usaha usaha yang dilakuka dilakukan n pemerint pemerintah ah menghim menghimbau bau rakya rakyatny tnyaa untuk untuk peduli peduli pada pada orang orang sakit sakit yang yang memb membut utuhk uhkan an organ organ,, denga dengan n memb memberi eri kemuda kemudahan hanme menda ndaft ftra rakan kan diri diri sebaga sebagaii cadave cadaveric ric donor donor,, 3. Presu Presume med d conse consent nt,, adalah adalah kebijakan suatu negara, bahwa pada saat seseorang meninggalmaka jasadnya milik negara, sehingga setiap orang dapat menjadi cadaveric donor atasizin negara, 4. Pemberian Pemberian incentive pada keluarga yang memberikan organ dari anggota keluarganya yangmeninggal, 5. Orang tahanan yang dihukum mati, maka dapat menjadi cadaveric donor.1.
a) Sel Induk Berasal dari bahasa inggris (stem cell) merupakan sel yang belum berdeferensiasi dan mempunyai potensi untuk dapat berdeferensiasi menjadi jenis sel lain.kemampuan tersebut memungkinkan sel induk mrnjadi sistem perbaikan tubuh dengan menyediakan sel-sel baru selama organisme bersangkutan hidup. Peneliti medis meyakini bahwa penelitian sel induk berpotensi untuk mengubah keadaan penyakit manusia deangan cara digunakan perbaikan jaringan atau organ tubuh tertentu, hal ini ini tamp tampakn aknya ya belum belum benar benar-b -bena enarr diwu diwujud judkan kan dewa dewasa sa ini. ini. Penel Peneliti itian an sel induk induk dapat dapat dikatakan dimulai pada tahun 1960-an setelah dilakukannya penelitian oleh ilmuankanada, Ernest A. McCulloch dan James E.Till.2.
b) Macam-Macam Sel Induk Sel induk berdasarkan potensi antara lain: 32 32 32 32
Sel induk bertotipotensi (toti=total)
Sel induk bermultipotensi
Sel induk berunipotensi (uni-tunggal) Sel induk berdasarkan asalnya dapat dibedakan menjadi:
Sel induk embrio (embrio stem cell)
Sel induk dewasa (adult stem cell) Menurut sumbernya transplantasi sel induk dapat dibagi menjadi :
Transplantasi sel induk dari sumsum tulang (bone marrow transplantation) Sums Sumsun un tula tulang ng adal adalah ah jari jaring ngan an spon spond d yang yang terd terdap apat at dala dalam m tula tulang ng-t -tul ulan ang g besa besar r sepe sepert rtit itul ulan ang g
ping pingga gang ng,t ,tul ulan ang g
dada dada,t ,tul ulan ang g
pung punggu gung ng
dan dan
tula tulang ng
rusu rusuk. k.Su Sums msum um
tulangmerupakan sumber yang kaya akan sel induk hematopoetik.
Transplantasi sel induk darah tepi (peripheral blood stem cell transplantation) Pere Pereda dara ran n tepi tepi meru merupa paka kan n sumb sumber er sel sel indu induk k wala walaup upun un juml jumlah ah sel sel indu induk k yang yang terka terkandu ndungt ngtida idak k seban sebanyak yak pd sum sumsum sum tulang tulang.u .untu ntuk k jumla jumlah h sel induk induk mencu mencukup kupii suatutransplantasi.biasanya pada donor diberikan granulocyte-colony stimulating factor (G-CSF). Transplantasi dilakukan dengan proses yang disebut Aferesis.
Transplantasi sel induk darah tali pusat. Darah arah tali tali pusa pusatt menga engand ndun ung g seju sejula lah h sel sel indu induk k yang yang berm bermak akna na dan dan memi memili liki ki keunggulandiatas transplantasi sel induk dari sumsum tulangatau dari darah tepi bagi
pasien-pasientertentu.Transplantasi pasien-pasienter tentu.Transplantasi sel induk dari darah tali pusat telah mengubah bahan sisa dari proseskelahiran menjadi sebuah sumber yang dapat menyelamatkan jiwa.
c) Penjualan Organ Banyaknya orang yang membutuhkan transplantasi organ, ditambah dengan tekanan ekonomi ekonomi yang cukup cukup berat, berat, sehingga sehingga memuncu memunculkan lkan mafia-m mafia-mafia afia menjuala menjualan n organ organ yang berkedok yayasan kemanusiaan. Ini banyak terjadi di China, India, Brazil dan Afrika. Satu organ yang didonorkan akan mendapat imbalan minimal US$ 1000 (Rothman, D.J, 1997; Kapp, 2004). Sasaran mafia penjualan organ adalah keluarga kaya, yang anggota keluarganya ada yang membutuhkan donor organ, dengan memberi tarif berkisar dari US$ 100.000200.00 200 .000, 0, sedang sedangka kan n pendon pendonor or atau atau keluar keluarga ganya nya hanya hanya mener menerim imaa US$ US$ 100 1000–5 0–5000 000.. Ini 33 33 33 33
merupakan bisnis yang sangat menjanjikan, bahkan di China dilaporkan tidak lagi mencari pendonor secara baik-baik, b aik-baik, tetapi menggunakan menggu nakan orang tahanan tahan an (Samson, 2001; Asikin, 2006).
d) Sukarela Di Singa Singapur puraa meman memang g ditem ditempu puh h pende pendekat katan an huk hukum um.. Seti Setiap ap warg wargaa Singa Singapur puraa diwajibkan menyumbangkan organ tubuhnya jika meninggal. Mereka yang tak bersedia harus membuat pernyataan tertulis. Dengan demikian, jumlah donor organ yang diperlukan menjadi banyak. Seperti juga kita menyumbangkan darah melalui Palang Merah Indonesia, maka sumba sum banga ngan n terse tersebut but harus harus dilak dilakuka ukan n secar secaraa suk sukare arela. la. Tidak idak boleh boleh ada pamr pamrih ih apal apalagi agi meminta bayaran. Perdagangan Perdagangan organ tubuh merupakan tindakan melanggar melanggar hukum. Dewasa ini sudah sudah banyak banyak yayasan yayasan yang membant membantu u penderit penderita, a, seperti seperti Yayasan ayasan Ginjal Ginjal Indonesi Indonesiaa (Yag (Yagin ina) a),,
Yayas ayasan an
Mata Mata,,
dan dan
lain lain-l -lai ain. n. Yayas ayasan an
ters terseb ebut ut
memb memban antu tu
mela melaku kuka kan n
penyuluhan juga pendampingan jika diperlukan. dip erlukan. Yayasan Yayasan ini akan membantu jika seseorang bersedia menyumbangkan organ tubuhnya untuk menolong orang lain. Jadi jika ada anggota masyarakat berniat suci menyumbangkan organ tubuhnya dapat menghubungi yayasan yang berkaitan atau juga dapat menghubungi rumah sakit khusus yang menangani kasus yang berkaitan. Cangkok sumsum tulang telah dilaksanakan di Indonesia sejak tahun 1987. Hasilnya amat baik, tetapi biayanya amat mahal. Donor untuk cangkok sumsumtulang sumsumtulang dapat berasal dari penderita sendiri, tetapi juga dapat berasal dari orang lain. Bahkan, sekarang ini di Eropa Eropatel telah ah dilaks dilaksana anakan kan cangk cangkok ok sum sumsum sum tulan tulang g untuk untuk penya penyakit kit kegana keganasan san darah darah 34 34 34 34
(leuk (leukem emia, ia, limfom limfomaa mali malignu gnum) m) dari dari sel sel pun punca ca (stem (stem cell) cell) darah darah tali tali pus pusat at.. Untuk Untuk itu itu dibutuhkan bank sel punca masyarakat sehingga sel punca tali pusat yang disimpan dapat digunakan bagi mereka yang memerlukannya. Cangkok hati di negeri kita masih pada tahap awal. Cangkok organ masih akan merupakan tindakan medis yang penting di masa depan. Mesk Meskii perk perkem emba bang ngan an sel sel punc puncaa dan dan reka rekaya yasa sa jari jaring ngan an memp mempun unya yaii pote potens nsii untu untuk k menggantikan menggantikan cangkok organ, tetapi tetapi dewasa ini kebutuhan kebutuhan donor organ di negeri kita masih masih meningkat sehingga di samping donor hidup perlu dilaksanakan juga donor dari orang yang meninggal terutama untuk cangkok ginjal.
35 35 35 35
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari Dari penj penjel elas asan an diat diatas as dapa dapatt disi disimp mpul ulka kan n bahw bahwaa tran transp spla lant ntas asii adal adalah ah suat suatu u rangkaian tindakan medis untuk memindahkan organ dan atau jaringan tubuh manusia yang berasal dari tubuh orang lain atau tubuh sendiri dalam rangka pengobatan untuk mengganti jaringan dan atau organ tubuh yang tidak berfungsi dengan baik atau mengalami suatu kerusakan. kerusakan. Transplantasi Transplantasi dapat dapat diklasifikasikan diklasifikasikan dalam beberapa faktor, faktor, seperti ditinjau dari sudut si penerima atau resipien organ dan penyumbang organ itu sendiri. Jika dilihat dari si penerima organ meliputi autotransplantasi, autotransplantas i, homotransplantasi, heterotransplantasi, heterotransplant asi, autograft, allograft, isograft, xenograft dan xenotransplantation, transplantasi split serta transplantasi domino. Sedangkan dilihat dari sudut penyumbang meliputi transplantasi dengan donor hidup dan donor donor mati mati (jenazah (jenazah). ). Banyak Banyak sekali sekali faktor faktor yang menyebab menyebabkan kan sesorang sesorang melakuk melakukan an transplantasi organ. Antara lain untuk kesembuhan dari suatu penyakit (misalnya kebutaan, rusaknya jantung dan ginjal), Pemulihan kembali fungsi suatu organ, jaringan atau sel yang telah telah rusak rusak atau mengala mengalami mi kelaina kelainan, n, tapi sama sekali sekali tidak tidak terjadi terjadi kesakita kesakitan n biologis biologis (contoh: bibir sumbing). Dalam agama Kristen, katolik, hindu, dan budha transplantasi boleh dilakukan dengan alasan medis dan asalkan dengan niat tulus dan tujuannya untuk kebaikan menolong nyawa seseorang tanpa membahayakan nyawa si pendonor organ tersebut. Sedangkan dalam agama islam untuk melakukan transplantasi organ harus dilihat terlebih dahulu dari mana organ yang akan ditrans ditransplan plantasi tasikan kan tersebut tersebut berasal berasal atau dilihat dilihat dari sum sumber ber organ. organ. Dalam Dalam hukum, hukum, transplantasi tidak dilarang jika dalam keadaan darurat dan ada alasan medis, tidak dilakukan secar secaraa ilega ilega,, dilak dilakuka ukan n oleh oleh profes profesina inall dan dilak dilakuka ukan n secar secaraa sadar sadar.. Dari Dari segi segi etika etika keperawatan keperawatan asalkan tidak melanggar prinsip-prinsip prinsip-prinsip etik seperti otonomi(Autonomy), Tidak Nonmaleficience), Berbuat baik ( Beneficience), Keadilan ( Justice Justice), Kejujuran merugikan ( Nonmaleficience (Veracity) dan Menepati janji ( Fidelity) transplan transplantasi tasi organ organ diperbole diperbolehkan hkan.. Dari segi
masyarakat, selama transplantasi dilakukan atas dasar medis dan mendapat persetujuan dari anggota keluarga maka diperbolehkan. Namun disisi lain transplantasi organ di kalangan 36 36 36 36
masya masyarak rakat at belum belum begit begitu u dipah dipaham amii secara secara menye menyelur luruh uh sehing sehingga ga masih masih menim menimbul bulka kan n beberapa pertanyaan pertany aan tentang transplantasi. transpla ntasi.
B. Saran
Sara Saran n yang yang ingi ingin n disa disamp mpai aika kan n bagi bagi pemb pembac acaa adal adalah ah jika jika ingi ingin n mela melaku kuka kan n transpla transplantas ntasii organ, organ, pahami pahami betul betul dari mana organ organ terseeb terseebut ut berasal. berasal. Dari donor donor hidup hidup ataukah dari seseorang yang sudah meninggal. Usahakan untuk mencari upaya penyembuhan lain sebelum memilih transplantasi organ sebagai alternatif pengobatan.
37 37 37 37
DAFTAR PUSTAKA
Ghufron A. Mas‟adi, Fiqh Muamalah Kontekstual Kontekstual , Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2002. http://www.scribd.com/doc/66923399/Makalah-Transplantasi-Organ http://id.wikipedia.org/wiki/Transplantasi_organ http://blog.uin-malang.ac.id/bayyinatul/2010/07/09/transplantasi-organ/ http://nursing-transplan http://nursing-tr ansplan Undang-undang No. 23 tahun 1992 tentang Kesehatan .blogspot.com/ http://health.kompas.com/read/2012/05/03/16042930/Transplantasi.dan.Jual.Beli.Organ http://id.wikipedia.org/wiki/Transplantasi_organ http://www.u.arizona.edu/~gillm/media/articles/presumedconsent.pdf http://konsultasi.wordpress.com/2007/01/13/transplantasi-organ-2/ http://health.kompas.com/read/2010/10/18/06503546/Donor.Transplantasi.Organ http://nursing-transplan.blogspot.com/2008/12/hukum-transplantasi-menurut-islam.html http://palingseru.com/8748/10-kisah-transplantasi-organ-paling-luar-biasa Pera Peratur turan an Peme Pemerin rintah tah No 18 tahun tahun 1981 1981 tenta tentang ng Otops Otopsii Anat Anatomi omi,, Otops Otopsii Klini Klinik k dan Transplantasi Alat dan Jaringan Tubuh Manusia
Peraturan Menteri Kesehatan No. 585 tahun 1989 tentang Persetujuan Tindakan Medis
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 269 tahun 2008 tentang Rekam Medis
Smeltzer SC and Bare BG (eds 8, vol 2). 1996. Brunner and Suddarth’s Suddarth’s Textbook Textbook of MedicalAssoc sociat iatee Profe Professo ssorr and Nurse Nurse Rese Researc archer her Th Thom omas as Jeffer Jefferson son Surgical Surgical Nursing. Nursing. As University Philadelphia, Pennsylvania. Hal.846-847, and hal.1457-1458 38 38 38 38
Smeltzer SC and Bare BG (eds 8, vol 3). 1996. Brunner and Suddarth’s Suddarth’s Textbook Textbook of MedicalAssoc sociat iatee Profe Professo ssorr and Nurse Nurse Rese Researc archer her Th Thom omas as Jeffer Jefferson son Surgical Surgical Nursing. Nursing. As University Philadelphia, Pennsylvania. Hal.1994-1996
Price SA and Wilson LM (eds 6, vol 1). 2002. Pathophysiology : Clinical Concepts of Tennessee Health Science Center, Tennessee. Hal. Disease Processes. The University of Tennessee 99-100. ARTIKEL
Artikel 1 : Ketika Organ Tubuh Mulai Diperdagangkan Secara Ilegal
Jember - Maraknya kasus penculikan bayi dan anak sering dikaitkan dengan dugaan perdagangan organ tubuh, seperti ginjal, kornea mata, hati, dan jantung. Kendati demikian, isu tersebut masih perlu ditelusuri lagi kebenarannya. Aktivis Aktivis Pusat Perlindungan Perlindungan Perempuan dan Anak (P3A) di Kabupaten Jember, Jatim, Dewi Masyitah membenarkan kemungkinan perdagangan organ tubuh anak dengan perdagangan anak ke luar negeri. Namun kasus itu belum pernah ditemukan ditemuka n di sejumlah daerah seperti seper ti di Kabupaten Jember. Organ tubuh yang diperdagangkan diperdagangkan tersebut tentu berkaitan dengan dunia kedokteran, kedokteran, karena sejumlah negara di Asia dan Eropa telah berhasil melakukan transplantasi organ tubuh seperti kornea mata, hati dan ginjal. Di Indonesia tidak semua rumah sakit bisa melaksanakan transplantasi sejumlah organ tubuh karena keterbatasan sarana kesehatan dan tenaga medis yang menguasai hal tersebut. Penjualan Penjualan organ tubuh dilarang keras oleh agama Islam atau haram hukumnya karena hal tersebut bertentangan dengan nilai-nilai ajaran agama Islam. Sementara itu, Pengamat Sosial dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Jember (Uned), Drs Hadi Prayitno M.Kes, mengaemukakan, banyaknya kasus penculikan anak dan balita di Indonesia diduga berkaitan dengan perdagangan organ tubuh manusia. Jember merupakan 'kantong' tenaga kerja Indonesia (TKI), sehingga kemungkinan pahlawan devisa Jember bisa jadi menjadi korban perdagangan organ tubuh tu buh melalui sindikat internasional. Kasus perdagangan anak yang terjadi di Jember, bukan tidak mungkin menjadi peluang sejumlah se jumlah pihak yang ingin menikmati keuntungan keuntu ngan besar dengan melakukan melaku kan transaksi transaks i 39 39 39 39
jual beli organ tubuh anak tersebut kepada seseorang yang kaya dan mampu membeli organ tubuh itu dengan harga mahal. Jurnal kesehatan "The Lancet" menyebutkan, harga ginjal di pasaran mencapai 15.000 dolar AS. Sepotong hati manusia harganya mencapai 130.000 dolar AS, sama dengan harga sebuah sebuah jantun jantung. g. Sedan Sedangka gkan n harga harga paru-p paru-paru aru bisa bisa menca mencapai pai 150 150.0 .000 00 dolar dolar AS. AS. Tinggi inggi rendahnya rendahnya harga sejumla sejumlah h organ organ tubuh tubuh manusia manusia sesuai sesuai dengan dengan mekanism mekanismee pasar, pasar, yakni semakin besar permintaan, harganya semakin mahal. Diperkirakan jutaan orang mengantre untuk mendapatkan transplantasi transplantasi organ tubuh, seperti jantung, ginjal, dan hati. Di Indonesia, Indonesia, diperkirakan ada 70.000 penderita gagal ginjal kronis yang membutuhkan cangkok ginjal. Sedangkan di Jepang terdapat 11.000-an penderita gagal ginjal.
Kasus 2 : Kasus Pengambilan Organ Tubuh Anak Dilakukan oleh Profesional
Republika.co.id, Jakarta, dari pantauan Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) kasus penculikan anak yang dilanjutkan dengan pengambilan organ tubuh dilakukan oleh kalangan profesional. ‘Kasus-kasus pengambilan organ tubuh yang terjadi kurun waktu 20082009 dilakukan oleh orang-orang profesional,’ ungkap Ketua Komnas PA, Arist Merdeka Sirait, kepada Republika, Rabu (24/8). Karena, menurut Arist, tidak mungkin pengambilan organ tersebut dilakukan oleh orang biasa. Butuh keahlian khusus untuk mengambil organ pada tubuh manusia. ‘Saya tidak menunjuk pihak mana yang mungkin melakukan ini, tapi yang jelas mereka profesional,’ ujarnya. Organ yang berhasil diambil dari anak-anak yang diculik ini bisa jadi dipasarkan di dalam maupun luar negeri. Tapi indikasi untuk menjualnya ke luar negeri, kata Arist, sulit terjadi. Karena pencangkokkan organ pada tubuh manusia di luar negeri sangat ketat dan biasanya melalui jalur legal.Ia mencontohkan seperti di Singapura maupun Jepang. ‘Jadi kemungkinan kuat organ tubuh dijual di dalam negeri,’ tuturnya.
Kasus 3 : Transplantasi Dua Organ Tubuh Bisa Perpanjang Hidup Pengidap Diabetes
Lebih dari 200 juta orang di seluruh dunia mengidap diabetes. Kasus terbanyak terjadi di India, India, Tiongkok iongkok dan America. America. Penyaki Penyakitt tersebu tersebutt bisamenyeb bisamenyebabka abkan n komp komplika likasi si yang 40 40 40 40
mengancam mengancam jiwa. Tetapi Tetapi transplantasi dua organ tubuh dipercaya dipercaya bisa dapat memperpanjang harapan hidup para pengidap diabetes. Suatu hari pukul 05.30 waktu setempat di ruang bedah Rumah Sakit Barnesh-Jewish di St Louis, Dokter Jason Wellen yang tengah melakukan pembedahan, menunjuk ke rongga perut pasiennya yang di bedah dan pankreasnya yang baru di transplantasi. Sang pasien bernama Tiffany Buchta. Ia mengidap diabetes tipe 1 dan didiagnosa ketika berusia 15 tahun. Dikenal sebagai diabetes usia remaja, diabetes tipe 1 ini terjadi ketika system imunitas menyera menyerang ng dirinya dirinya sendiri sendiri,, menghan menghancurk curkan an sel-sel sel-sel yang memprod memproduksi uksi insulin insulin di dalam dalam pancreas. Sekitar 10 persen penderita sakit gula mengidap diabetes tipe 1. Penyebab pasti diabetes tipe ini tidak diketahui tetapi para periset meyakini kombinasi factor genetic dan lingkunga lingkungan n hidup hidup adalah adalah penyebab penyebabnya. nya. Berbeda Berbeda dengan dengan penderit penderitaa diabetes diabetes tipe 2 yang sering seringkal kalii mengo mengontr ntrol ol penyak penyakit it merek merekaa dengan dengan diet, diet, olah olah raga raga dan obat-o obat-oba batan tan yang yang diminum. Orang yang diabetes tipe 1 membutuhkan suntikan insulin untuk bertahan hidup. Belum lagi diabetes bisa berakibat buruk pada ginjal. Tiffany mengatakan “Sekitar tiga atau empat athun lalu ginjal saya hanya berfungsi 45 persen dan saya tidak menyadari ini bias terjadi ter jadi begitu cepat”. Hal itu terjadi ketika ia berusia 30-an. Oktober tahun lalu, Butcha mengalami gagal ginjal. Tiga kali seminggu ia harus pergi ke klinik setempat. Disna selama 3,5 jam ia terhubung dengan mesin dialysis. Mesin tersebut mencuci darahnya. Pekerjaan yang tidak lagi bias dilakukan ginjalnya. Lalu Butcha ditawari transplantasi. Tidak hanya ginjal baru tapi juga pancreas baru. Dr. Dr. Wellen ellen menjela menjelaskan skan “Jika “Jika saya hanya hanya memberi memberi transpla transplantas ntasii ginjal ginjal kepada kepada penderita diabetes tipe 1, 1 , lama kelamaan waktu diabetes diabe tes mereka akan menyerang me nyerang ginjal baru tersebut seperti yang terjadi pada ginjal mereka sendiri. Jadi, dengan menawarkan mereka transplantasi ginjal dan pancreas dari donor yang sama, kita tidak hanya meningkatkan secara dras drasti ticc kual kualit itas as hidu hidup p mere mereka ka.. Gula Gula dara darah h mere mereak akaa menj menjad adii norm normal al dan dan tida tidak k lagi lagi membutuhkan insulin serta membuat ginjal itu lebih tahan lama”. Dengan pancreas dan ginjal baru dari sang donor yaitu korban kecelakaan mobil usia 23 tahun, Butcha kemungkinan akan hidup lebih lama. “Pembedahan ini akan memberinya harapan hidup sekitar 85 persen. Jadi dari harapan hidup 30 persen menjadi 85 persen ini 41 41 41 41
merupakan perbedaan yang sangat besar”, demikian tambah Dr. Wellen dan bagi Tiffany Butcha, kini ia bisa hidup normal lagi.
Kasus 4 : Remaja 14 tahun Hidup Tanpa Jantung Selama 4 Bulan
Melewati hidup tanpa detak jantung bukan hal yang mudah bagi D’Zhana Simmons. Ia merasa aneh walaupun tetap yakin bahwa ia belum mati. “Saya tahu, saya masih disini saya saya bisa bisa hidup hidup tanpa tanpa jantu jantung, ng,”un ”ungka gkap p gadis gadis beru berusia sia 14 tahun tahun itu. itu. Namu Namun n kini kini ia bisa bisa bernafas lega, hari h ari ini (kamis) D’Zhana bisa bernafas lega le ga dan mulai menjalani menjalan i hidup normal. Ia meninggalkan sebuah rumah sakit di Miami untuk pertama kalinya sejak Juli lalu setelah melewati dua kali operasi transplantasi jantung. Gadis pemalu itu sempat bertahan hidup tanpa kehadiran organ jantung sama sekali selama empat bulan dan hanya dibantu dengan pompa jantung buatan. buatan . Diagnosa Pembesaran Jantung : Musim semi lalu D’Zhana di diagnose mengalami pembesaran jantung sehingga organ vitalnya tersebut terlalu lemah untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Gadis yang ting tingga gall di Clin Clinto ton, n, Sout South h Caro Caroli line ne itu itu lalu lalu diru diruju juk k ke RS Anak Anak Holt Holt Miam Miamii untu untuk k transplantasi. Celakanya, jantung baru D’Zhan tidak bekerja optimal dan beresiko pecah sehingga dokter mencabut jantung tersebut dua hari kemudian. Pertaruhan nyawa D’Zhana pun dimulai ketika para dokter lalu mananamkan sepasang alat pompa buatan untuk menggantikan fungsi organ jantung. Ini adalah tindakan medis yang tidak biasa, terutama bagi pasien semuda D’Zhana. Dokter sepertinya tak punya pilihan lain dan harus menggunakan alat ini hingga pasien siap melakukan transplantasi kedua. Dr. Peter Wearden, ahli bedah Cardiothoracic di RS Anak Pittsburgh, yang pernah menggunakan alat pompa jantunh sejenis, mengatakan apa yang dilakukan tim medis di Miami sungguh sebuah pertaruhan pertaruhan besar. “Untuk lebih dari 100 hari, tanpa adanya jantung dalam tubuh seorang gadis ? ini sungguh luar biasa,” kata Wearden. Pompa jantung yang berfungsi sebagai alat bantu ventricular, biasanya digunakan pada pasien yang masih memiliki jantung guna membantu bilik mensirkulasikan darah. Dengan Dengan kondisi kondisi D’Zhana D’Zhana yang dicopot, dicopot, tim dokter di RS Anak membuat membuat bilik bilik jantung jantung pengganti menggunakan me nggunakan sejenis alat yang terhubung terhub ung pada dua pompa. Meskipun penggunaan peng gunaan jantung buatan telah disetujui untuk pasien dewasa, tetapi pemerintah federal belum 42 42 42 42
memberikan memberikan izin bagi pasien anak. Sejauh ini, memang hanya ada sedikit pilihan bagi pasien anak-anak atau balita karena kondisi yang yang mengancam jiwa seperti ini masih terbilang jarang. Belum banyak perusahaan yang mau menginvestasikan alat atau teknologi jantung yang yang dapat dapat memban membantu tu anakanak-ana anak, k, kata kata Dr. Dr. Marco Marco Ricci Ricci,, ahli ahli bedah bedah jantu jantung ng anak anak di Universitas Miami. Ricci mengatakan, kasus usus member pelajaran bagaimana para dokter saat ini punya banyak pilihan. “Di masa lalu, situasi ini bisa sangat mematikan,” tegas Ricci. Kenyataanya, nyawa D’Zhana pun nyaris melayang. Selama empat bulan, gadis belia itu kerap mengalami mengalami kesulitan bernafas, selain juga mengalami gagal jantung dan lever serta pendarahan pada system pencernaan. Dan yang lebih mendebarkan lagi, perlu setidaknya empat orang untuk teru teruss meman emanta tau u kond kondis isii D’Zha ’Zhana na seti setiap ap wakt waktu, u, dan dan seti setida dakn knya ya satu satu oran orang g yang yang mengendalikan mesin yang menjadi bagian terpisah dari alat pompa jantung tersebut. Ketika kondisi D’Zhana sudaj cukup berhasil untuk menjalani operasi, tim dokter pun akhirnya melakukan transplantasi kedua pada 29 Oktober lalu. “Saya benar-benar percaya bahwa ini adalah sebuah keajaiban,” ungkap Twolla Anderson, ibunda D’Zhana. D’Zhana meng mengat atak akan an ia sang sangat at sena senang ng kare karena na bisa bisa berk berkum umpu pull deng dengan an lima lima saud saudar aran anya ya dan dan menghabiskan menghabiskan lebih banyak waktu di alam terbuka. “Sya bahagia bisa berjalan tanpa mesin,” ujar gadis yang akan merayakan ulang tahun ke-15Nya itu
Kasus 5 : Jantung Bocor, Bayi 14 Bulan Butuh Transplantasi Jantung
Tangis Fahia Raihana (14 bulan) pecah manakala detak nafasnya sesak. Beberapa saat kemudia kemudian, n, tubuhnya tubuhnya mulai membiru membiru mulai dari jari tangan tangan dan kakinya. kakinya. Maklum, Maklum, bayi perempuan mungil anak pasangan Siti Aisiyah (27) dan Slamet Hariono (31) warga Desa Siman, Kecamatan Kepung, Kediri didiagnosis mengalami kelainan jantung langka. Bila manusia normal letak jantung jantung berada di sisi kiri, pada bayi ini letak jantungnya di sisi kanan. Akibatnya, beberapa organ tubuhnya pun tak dapat bekerja optimal. Ironisnya, kelainan jantung ini baru diketahui orang tuanya sejak sang bayi berusia 4 bulan. Hal ini karena terbatasnya terb atasnya kemampuan ekonomi. ekon omi. "Selama ini ya ke bidan desa, dan katanya hanya sesak-sesak biasa. Setelah semakin besar, kami coba ke rumah sakit, dan tak tahunya ternyata penyakit anak saya berbahaya," kata 43 43 43 43
ibunya, Siti Aisiyah kepada detiksurabaya.com saat menunggu anaknya dalam perawatan tim dokter RSUD Pelem Pare, Kamis (17/7/2008). Dia menjelaskan, beberapa ciri kelainan jantung anaknya dapat diketahui bila bayi melakukan aktivitas berlebih, termasuk menangis. Bila menangis, sekujur tubuhnya akan membiru, nafasnya sesak dan detak jantung berdetak cepat. "Pertama kali pasti di jari-jari tangan dan kaki membiru. Kalau nangisnya terusan, ya menyebar ke sekujur tubuh," ujar wanita yang hanya menjadi ibu rumah tangga. Saat ini, kata dia, dirinya kebingungan mencari dana pengobatan anaknya. Padahal dokter menyebutkan, anaknya kemungkinan dapat disembuhkan melalui tranplantasi jantung. "Suami saya hanya buruh pabrik kecil, dan terkadang nyambi manjing lainnya. Pendapatannya tak menentu," katanya dengan mata berkaca-kaca. Sementara dari diagnosis dokter menunjukkan, pasien mengalami kelainan tata letak jantung. Hal ini diketahui diketahu i setelah dokter melakukan melaku kan rontgen pada bayi. b ayi. "Jel "Jelas as terl terlih ihat at,, jant jantun ung g bayi bayi ini ini ada ada di sebe sebela lah h kana kanan n dan dan tida tidak k bera berada da pada pada posi posisi si semestinya," kata dokter anak RSUD Pelem Pare, dr Suryatmono SpA. Dijelaskan Dijelaskan oleh dia, akibat kelainan tata letak jantung terjadi kebocoran pada bilik kanan dan kiri jantung sang bayi. Hal ini yang menyebabkan kondisinya sering membiru bila melakukan aktivitas berlebih. "Makin beraktivitas yang bisa memacu detak jantung, maka aliran darah semakin deras. Dan hal itu akan tampak membiru di beberapa bagian tubuhnya," jelasnya. Rupanya, penderitaan pasien tak berhenti sampai kelainan letak jantung. Dia menambahkan, pada jantungnya terdapat komplikasi bawaan dextrocardia yaitu Ventrical Septal Defeck (VSD) tampak pada terdapatnya lubang pada bilik kanan dan kiri dan Antrial Septal Defeck (ASD) yakni adanya lubang di serambi kanan dan kiri jantung sang bayi. "Kelain "Kelainan an bawaan bawaan ini juga mengakib mengakibatka atkannya nnya mengala mengalami mi gangguan gangguan dalam dalam organ organ pompa darah," imbuhnya. Pihaknya, jelas Suryatmono, hanya membuat langkah yakni tekanan darah balik ke jantung akan diperkecil. Sehingga jantungnya tidak akan bekerja dengan beban yang berat. "Operasi pun hanya bisa menyembuhkannya dari kelainan bawaan, sedangkan letak jantung tidak mungkin dapat dipindahkan," ujarnya. Sementara kasus kelainan tata letak jantung di Indonesia, terakhir kali ditemukan pada bayi kembar siam Anggie dan Anjeli, 44 44 44 44
tahun 2005 silam. Pada kasus tersebut, dokter juga gagal memberikan memberikan pertolongan pada sang bayi.
Kasus 6 : Angky Camaro (Direktur PT. Indofood Sukses Makmur Tbk) Melakukan Transplantasi Ginjal
Komisaris PT. HM Sampoerna, direktur PT Indofood Sukses Makmur yang juga komisaris PT Indomobil Tbk, Angky Camaro semula tidak pernah menyadari bahwa ia terkena ginjal. Bahkan penyakit diabetes yang menjadi penyebab rusaknya ginjalnya pun tak ia sadari. Hingga pada April tahun 2005, dimana pantatnya tiba tiba abses (bengkak) dan bernanah. Buntutnya ia pun harus dioperasi dan saat operasi yang y ang pertama itulah baru ia tahu bahwa creatinine atau kreatini (zat racun) didalam tubuhnya sudah mencapai 350 (3,5) dan gulanya 500. Dan sejak saat itu meski sudah diet kretininnya ternyata terus naik, termasuk berat badannya juga terus naik. Angky juga mengalami dua hal pembedahan lagi yaitu pada tahun Oktober dan November 2007, karena selangkangannya abses dan bernanah. Puncaknya pada saat s aat 12 Mei 2008 200 8 kreatinin kreatin in sudah sud ah mencapai mencapa i 810. Dan saat itulah dr Gordon Ku dari RS Mount Elisabeh, Singapore memerintahkan untuk transplantasi ginjal atau cuci darah. Waktu aktu dr Gordo Gordon n Ku bilang bilang Angky Angky harus harus mela melakuk kukan an trans transpla plant nt atau atau cuci cuci darah. darah. Akhirnya Angky memutuskan untuk transplantasi. Masalahnya kalau cuci darah seminggu tiga kali dan dan seka ekali cuci uci dar darah butu utuh waktu ktu empa empatt jam. am. Waktu ktu itu dr Gord ordon merekomendasikan merekomendasikan dua tempat yang memungkinkan memungkinkan Angky bisa transplant, yaitu di Filipina atau Tiongkok. Angky memilih untuk transplantasi di Tiongkok.Tanggal 23 Mei sebetulnya sudah ada orang Angky (Channel) yang bilang Angky bisa ke Tiongkok karena seminggu lagi sudah sud ah ada ada ginja ginjalny lnya. a. Tapi Angky Angky ngg nggak ak mau mau soaln soalnya ya tangga tanggall 27 Mei saya saya harus harus RIPS RIPS Samp Sampoer oerna na dulu dulu dimana dimana dala dalam m RUPS RUPS Angky Angkydip diputu utuska skan n menja menjadi di Presk Preskom om PT. PT. HM Samp Sampoe oern rnaa Tb Tbk k (seb (sebel elum umny nyaa Angk Angky y menc mencap apai ai seba sebaga gaii Mana Managi ging ng Dire Direct ctor or PT HM Sampoerna). Sampoerna). Menurut Angky ini mukjizat, mukjizat, karena orang biasanya kalau pesan bisa ber bulan bulan bahkan bertahun tahun tapi nggak dapat, d apat, tapi Angky langsung dapat. Tapi Tapi Angky justru yang yang
nola nolak k
saat saat
setelah Angky ikuti
itu, itu,
soal soalny nyaA aAng ngky ky haru haruss
RUPS Angkyakhirnya
Singap gapura ura. Karena ena Angky ngky tidak dak teman Angky Marvy
Apandi
bisa
RUPS
Sampo ampoer erna na.. Tangg anggal al
berangkat
bahasa hasa ( Executive
ke
Manda andarrin, Director
29
Tiongkok
Mei, Mei, dari
maka Angky ngky minta nta Indomobil ) 45 45 45 45
untuk untuk ikut ikut menjadi menjadi penerjem penerjemah ah bahas bahasaa Mandarin Mandarin..
Marvy Marvy berangkat berangkat dari Jakarta Jakarta dan
bertemu Angky di sebuah bandara di Tiongkok Lagi-la Lagi-lagi gi Angky mendapa mendapatt kemudah kemudahan, an, karena karena saat Angky Angky datang datang ke rumah rumah sakit, sakit, Angky secara kebetulan bisa bertemu langsung dengan kepala rumah sakitnya. Padahal biasanya orang yang datang ke rumahsakit terrsebut sangat susah ketemu dengan kepala rumah sakit. Asal tahu saja. Di rumah sakit itu banyak brokernya. Kalau lewat broker ini, belum tentu dapat “barang” bagus, malah seringnya banyak yang dibohongi. Jadi Angky mengingatkan para pembaca yang ingin transplantasi di Tiongkok, hati-hati janan sampai bertemu broker. Selain Selain Angky Angky bisa bertemu bertemu langsun langsung g dengan dengan pimpina pimpinan n rumah rumah sakitnya sakitnya,, Angkyju Angkyjuga ga langsung mendapat donor, hanya saja waktu itu kurang bagus untuk Angkykarena kreatinin nya sudah tinggi. Tapi Angky hanya menunggu 2 minggu setelah itu. Ginjal yang akan
didonorkan bergolongan darah O. (Yenibudi, 2009)
46 46 46 46
47 47 47 47
48 48 48 48
49 49 49 49