Etika Penelitian Pada Manusia Merupakan laporan praktikum mata kuliah Filsafat Pendidikan dan Bioetika
Disusun oleh
Sakti Yonni Hamonangan Purba (8116174014)
Program Pascasajana Pendidikan Biologi Universitas Negeri Medan 1
2011 Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan ridhoNya kami telah menyelesaikan laporan praktikum ini. Kami juga menyampaikan terima kasih kepada kepada Bapak Dr. Syahmi Syahmi Edi, M.Si., M.Si., selaku selaku dosen pengampu pengampu mata kuliah kuliah Filsaf Filsafat at Pendidikan dan Bioetika, yang telah memberikan inpirasi sehingga kami dapat menyusun laporan ini lebih baik. Kami juga menyampaikan terimakasih yang sebesarnya kepada rekan-rekan mahasiswa di Prodi Pendidikan Biologi S2 Pascasarjana Unimed yang telah banyak memberikan masukan dan dukungan. Adapun judul laporan ini adalah Etika Penelitian Pada Manusia. Dalam makalah ini kami mencoba memaparkan beberapa macam penelitian yang melibatkan manusia sebagai objeknya dan analisanya berdasarkan beberapa literature buku literatur. Kami menyadari makalah masih belum sempurna, maka kami sangat berharapkan adanya masukan dari rekan-rekan pembaca dan juga dosen pengampu dan pembimbing kami demi memperkaya pengetahuan kami. Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Hormat Kami,
Penyusun Sakti Yonni Purba
2
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...................................................................................................................1 PENDAHULUAN.........................................................................................................2
Sejarah perkembangan biologi hingga munculnya bioetika ……………………..........5
PEMBAHASAN............................................................................................................4 1. Etika Penelitian Pra-nikah ………………………………………………………9
1.1. Jenis pemeriksaan kesehatan pra nikah ……………………………….............11 1.2. Kendala pelaksanaaan pemeriksaan kesehatan pra nikah ……………….........12
2. Etika Pengambilan Sampel Pada Manusia...........................................................11
3. Sel Punca Punca (stem (stem cell cell)) Dan Perana Peranannya nnya di Masa Depan Depan.....................................15
3.1. Apakah Sel Punca itu ?......................................................................................16 3.2. Aplikasi dan Penggunaan Kultur Stem Cell .....................................................18 3.3. Penggunaan Stem Cell Dalam Pengobatan Penyakit.........................................18 3.4. Bioetika Pada Penelitian Stem Cell...................................................................23
PENUTUP.......................................................................................................................26 DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................28
3
PENELITIAN PADA MANUSIA
A. PEND PENDAHU AHULU LUAN AN
Etika diartikan sebagai ilmu yang menjelaskan arti baik dan buruk, menerangkan apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia, menyatakan tujuan yang harus dituju oleh manusia di dalam perbuatan mereka dan menunjukkan jalan untuk melakukan apa yang seharusnya diperbuat (Amin, 1983 dalam Napitupulu, 2009). Etika juga diartikan sebagai filsafat nilai, kesusilaan tentang baik dan buruk, serta berusaha mempelajari nilai-nilai dan juga merupakan pengetahuan tentang nilai-nilai itu sendiri. Dengan demikian etika dapat diartikan sebagai ilmu yang menyelidiki mana yang baik dan mana yang buruk dengan memperhatikan amal perbuatan manusia sejauh yang dapat diketahui oleh akal pikiran. Etika berhubungan dengan 4 hal, yaitu dilihat dari segi objeknya, etika membahas perbuatan yang dilakukan manusia, dilihat dari segi sumbernya, etika bersumber dari akal pikiran dan filsafat, dilihat dari segi fungsinya, etika berfungsi sebagai penilai, penentu, dan penetap suatu perbuatan yang dilakukan manusia apakah perbuatan itu baik, buruk, hina, dan sebagainya, dilihat dari segi sifatnya, etika bersifat relatif, dapat berubah-ubah sesuai perkembangan ilmu dan zaman. Etika dan moral sama-sama membahas perbuatan manusia untuk selanjutnya ditentukan posisinya apakah baik atau buruk. Perbedaan etika dan moral adalah etika dalam menentukan nilai baik atau buruk menggunakan tolok ukur akal akal pikira pikiran n atau atau rasio, rasio, sedangk sedangkan an moral moral tolok tolok ukurnya ukurnya adalah adalah normanorma-nor norma ma yang yang tumbuh tumbuh berkem berkemban bang g dan berlan berlangsun gsung g di masyar masyarakat akat.. Etika Etika lebih lebih bersif bersifat at teorit teoritis, is, sedangkan moral lebih banyak bersifat praktis. Etika memandang perilaku manusia secara universal, sedangkan moral secara lokal (Ya’qub, 1983 dalam Napitupulu). Bioetika dalam The Oxford Companion to Philosophy diartikan sebagai the study of the moral and
4
socia sociall implic implicati ations ons of techni technique quess resulti resulting ng from from advances advances in the biolog biologica icall scienc sciences es
(Mepham, 2005 dalam Napitupulu). Bioetika atau bioethics atau etika biologi didefinisikan oleh sebagai penyelidikan kriti kritiss tentan tentang g dimens dimensi-d i-dime imensi nsi moral moral dari dari pengamb pengambila ilan n keputu keputusan san dalam dalam konteks konteks berka berkait itan an dengan dengan kesehat kesehatan an dan dalam dalam kon kontek tekss yang yang meliba melibatka tkan n ilmu-i ilmu-ilmu lmu biolog biologi. i. Bioetika Bioetika juga diartikan diartikan sebagai studi tentang tentang isu-isu isu-isu etika dan membuat keputusan keputusan yang dihubungkan dengan kegunaan kehidupan makhluk hidup dan obat-obatan termasuk di dalamnya meliputi etika kedokteran dan etika lingkungan. Dengan demikian bioetika terkait dengan kegiatan yang mencari jawab dan menawarkan pemecahan masalah dari konflik moral. Konflik moral yang dimaksud meliputi konflik yang timbul dari kemajuan pesat pesat ilmu-i ilmu-ilmu lmu pengeta pengetahua huan n hayati hayati dan kedokt kedoktera eran, n, yang yang diikut diikutii oleh oleh penera penerapan pan teknologi yang terkait dengannya.
Sejarah perkembangan biologi hingga munculnya bioetika
Pada Pada tahun tahun 1953, 1953, Wats Watson on dan dan Cric Crick k meme memena nangk ngkan an hadi hadiah ah Nobel Nobel bida bidang ng biokimia, atas keberhasilan penelitian mereka dalam menyingkap struktur molekul dari Deoxyribo Nucleic Nucleic Acid ), yaitu suatu materi genetik yang bertanggung jawab DNA ( Deoxyribo
dalam pemindahan sifat dari induk ke keturunannya. Temuan struktur kimia molekul DNA tersebut merupakan tonggak sejarah yang sangat penting dalam perkembangan ilmu biologi; yang kemudian mengantarkan ilmu biologi ke k e arah molekuler. Perkem Perkemban bangan gan lebih lebih lanjut lanjut dari dari biolog biologii molekul molekuler er adalah adalah ketika ketika kode-kod kode-kodee geneti genetik k pada pada segmen segmen DNA mulai mulai dapat dapat ‘dibac ‘dibaca’. a’. Penying Penyingkap kapan an tentan tentang g kode-ko kode-kode de genetik pada DNA ini terjadi pada tahun 1965, hanya 12 tahun sejak temuan struktur DNA. Dengan temuan ini para pakar biologi molekuler telah mampu ‘membaca’ kodekode pada struktur gen, artinya para ahli telah mampu mengetahui bahwa suatu gen dengan struktur tertentu akan menyandi proses tertentu pula. Smith dan Nathan pada tahun 1970 menemukan enzim restriksi endonuklease; suatu enzim yang dapat digunakan untuk memotong DNA pada tempat-tempat tempat-tempat yang dikehendaki. dikehendaki. Selain Selain enzim restriksi restriksi endonuk endonuklea lease, se, enzim enzim ligase ligase ditemu ditemukan kan pula. pula. Ligase Ligase merupa merupakan kan enzim enzim yang yang mampu mampu ‘menyambung’ kembali rangkaian DNA yang telah ‘diiris’ oleh endonuklease tersebut. Dengan bahasa yang lebih sederhana, sederhana, manusia manusia telah dikaruniai dikaruniai kemampuan kemampuan untuk dapat
5
‘mengiris’ DNA (gen), yaitu dengan ditemukannya ‘pisau-pengiris DNA’ yang berupa enzim restriksi endonuklease; serta dapat pula ‘menyambung kembali’ rangkaian DNA (gen) itu dengan ‘lem DNA’ yang berupa enzim ligase. Dengan temuan Smith dan Nathan diatas, maka para pakar biologi molekuler telah mampu melakukan pengirisan DNA pada pada segmen segmen gen terten tertentu, tu, kemudi kemudian an memind memindahka ahkan n irisan irisan DNA terseb tersebut, ut, dan disambungkan ke DNA lain dari makhluk yang lain pula; inilah yang dikenal dengan teknologi genetik ( genetic genetic engineering technology) , atau dikenal pula sebagai teknik rekombinasi DNA ( DNA DNA recombinant technique). Perkembangan yang dramatis terjadi pula pada tahun 1986, ketika Karry Mullis dari dari Cetus Cetus Corpor Corporati ation on menemu menemukan kan teknol teknologi ogi PCR ( Polymerase Polymerase Chain Reaction Reaction = Reaksi Berantai Polimerase). Dengan menggunakan teknologi PCR, DNA (gen) dapat diperbanyak dalam jumlah jutaaan kali DNA yang identik, dalam waktu yang hanya 24 jam. Perbanyakan DNA ini, yang dalam bahasa biologi molekuler disebut dengan istilah amplifikasi, dapat pula diberikan dalam bahasa yang lebih sederhana, yaitu bahwa dengan
teknologi PCR,, DNA (gen) dapat ‘dikopi’ menjadi jutaan kali lipat. DNA (gen) yang identik (Jenie, 1997 dalam Napitupulu 2009). Kontrol terhadap DNA (gen) tersebut dapat berupa: memindahkan DNA dari suatu makhluk ke makhluk yang lainnya, ataupun mengkopi DNA dalam jumlah yang jutaan kali lipat untuk tujuan-tujuan komersial ataupun jasa. Aktivitas analisis genom yang yang sekara sekarang ng sedang Dilaku Dilakukan kan di dunia, dunia, adalah apa yang yang dikena dikenall sebagai sebagai Human Genom Project ( HGP HGP ) (Lindell & Milczarek dalam Johansen & Harris, 2000 dalam
Nap Napit itup upul ulu, u, 2009) 2009).. HGP HGP atau atau Proy Proyek ek Geno Genom m Manu Manusi sia, a, meru merupak pakan an suat suatu u upaya upaya terkoordinasi berskala internasional yang pertama kali dalam sejarah riset biologi. Proyek ini ini bertu bertuju juan an untu untuk k mene menent ntuk ukan an selu seluru ruh h urut urutan an nuk nukle leot otid idaa geno genom m manus manusia ia yang yang berjumlah sekitar 3 milyard pasang basa, dan bersamaan dengan itu mengidentifikasi ± 100.000 gen yang merupakan faktor penentu bagi spesies makhluk manusia. Dengan diketahuinya fungsi dari setiap gen manusia yang menyandi fungsi biologis, maka dengan sendirinya dapat diidentifikasi gen-gen yang berperanan dalam penyakit yang terjadi pada manusi manusiaa dan dengan dengan demiki demikian an dapat dapat pula pula dikemb dikembangk angkan an strate strategi gi untuk untuk diagno diagnosti stik, k, pengobatan, dan pencegahan.
6
Aplikasi Aplikasi teknologi serta serta industrial industrial dari biologi biologi molekuler molekuler inilah inilah yang dikenal sebagai bioteknologi modern. Kegiatan ilmiah dari bioteknologi modern ini meliputi: Eksperimen rekayasa genetik, eksperiman transgenic (pemindahan gen dari satu makhluk ke makhlu makhluk k lain), lain), analisi analisiss geneti genetik, k, sintes sintesis is protei protein, n, dll. dll. Perkem Perkemban bangan gan di bidang bidang bioteknologi kedokteran/farmasi terjadi pada tahun 1978 pada saat industri Genentech di AS berhasil menyisipkan gen sintetik penyandi sintesis hormon insulin manusia ke dalam bakteri Escherissia Escherissia coli, dan sebagaimana diharapkan, bakteri E. coli tersebut akhirnya memproduksi hormon insulin manusia dalam jumlah yang banyak. Dengan rekayasa genetik genetik ini, manusia telah mampu membuat makhluk-makhluk makhluk-makhluk baru yang terekayasa terekayasa secar secaraa genet genetik ik,, yang yang dala dalam m biot biotekn eknol olog ogii moder modern n dike dikena nall denga dengan n sebu sebuta tan n GMO GMO genetically modified organisms) atau ONT (organism of new treatment = makhluk yang ( genetically
telah diberi perlakuan baru (terbarukan secara genetik). Melalui bioteknologi modern tela telah h mamp mampu u memb membuat uat makhl makhluk uk-m -mak akhl hluk uk baru, baru, umum umumny nyaa baru baru beru berupa pa engi engine nere red d microbes, microbes, atau mikroorgani mikroorganisme sme terekayasa, terekayasa, yang mempunyai mempunyai sifat-sifa sifat-sifatt seperti seperti yang dikehendaki oleh pakar pembuatnya. Kegiatan-kegiatan bioteknologi modern telah banyak memberikan manfaat bagi kemanusiaan. Namun demikian eksperimen-eksperimen bioteknologi modern perlu diberi rambu-rambu pengaturannya. Keberhasilan dalam eksperimen transgenik telah membuat sementara pakar menjadi ‘arogan’; bahkan beberapa diantaranya sampai mengatakan “we play God ” yang maksudnya lebih kurang “Kita bermain (sebagai) Tuhan”. Keberhasilan
eksperimen-eksperimen transgenik telah memberanikan para pakar bioteknologi untuk melakukan melakukan eksperimen eksperimen transgenik transgenik yang lebih ambisius ambisius lagi, dengan rencana-rencana rencana-rencana penyempurnaan gen manusia atau memindahkan gen manusia ke makhluk lain, atau sebaliknya. Jika penelitian bioteknologi modern telah masuk ke kawasan ini, yaitu bermain dengan gen manusia manusia tanpa tujuan yang dapat diterima diterima moral, moral, maka perlu diterapkannya diterapkannya ramburambu-ram rambu bu aturan aturan main main bagi riset riset di bidang bidang biotek bioteknol nologi ogi modern modern ini. ini. Jika Jika tidak tidak demikian jelas bahwa tatanan kemanusiaan akan rusak. Oleh karena itu diperlukan aturan main bagi riset teknologi rekayasa genetik, yang diharapkan dapat tertuang di dalam kode etik khusus, yang dikenal sebagai bioetika. Di samping itu, bioetika harus masuk ke dalam dalam bidang bidang pendid pendidika ikan/p n/pemb embela elajar jaran. an. Margono Margono (2003) (2003) dalam dalam Napitu Napitupul pulu u (2009) (2009)
7
mengat mengatakan akan bahwa bahwa perkem perkemban bangan gan penelit penelitian ian biotek bioteknol nologi ogi sepert sepertii genom genom manusi manusia, a, teknologi reproduksi, kloning, transgenik, dan lainnya akan memerlukan kebijaksanaan sosial sosial dan sikap individu. individu. Hal ini menyebabkan menyebabkan perlunya pembelajaran pembelajaran bioetika, bioetika, karena dengan cara demikian akan dapat mengembangkan kemampuan berpikir dan bertindak yang sesuai dengan etika dan moral dalam menanggapi masalah-masalah biologi. Pada tahun 2004, masyarakat ilmiah dikejutkan oleh keberhasilan Hwang WooSuk, seorang ilmuwan Korea Selatan yang berhasil mendapatkan stem cell manusia dari hasil klon blastosis blastosis seperti yang dilaporkann dilaporkannya ya dalam jurnal Science (Hwang (Hwang et al ., ., 2004). Keberhasilan Hwang dilanjutkan pada tahun berikutnya saat dia mengaku berhasil membuat stem cell embrionik spesifik dari pasiennya (Hwang et al . 2005). Keberhasilan Hwang Hwang sema semaki kin n memb membes esar arkan kan nama namany nyaa hing hingga ga dia dia dianu dianuge gera rahi hi julu julukan kan seba sebaga gaii ‘Supreme Scientist’ dengan berbagai kemewahan yang diberikan oleh pemerintah dan masyarakat masyarakat Korea Selatan. Akan tetapi, tetapi, diluar diluar dugaan semua orang bahwa keberhasilan keberhasilan Hwang Hwang ters tersebu ebutt tern ternya yata ta meru merupak pakan an keboh kebohong ongan an belak belaka. a. Kenya Kenyata taan anny nya, a, Hwang Hwang mendapatkan blastosis manusia melalui transfer inti sel somatik dan bukan hasil klon. Selain itu, dia juga telah berbohong tentang sumber oosit yang dia pergunakan karena kenyataannya dia menggunakan oosit dari rekan penelitiannya dan dari donor yang dia bayar. Keberhasilan Hwang pada akhirnya berujung menjadi skandal yang tidak hanya dianggap sebagai kebohongan ilmiah semata tetapi menjadi isu etika, ideologi dan politik ekonom ekonomi. i. Bahkan, Bahkan, skanda skandall kebohong kebohongan an Hwang Hwang mendapa mendapatt perhat perhatian ian dalam dalam berbaga berbagaii pertemuan dan konferensi bioetik internasional, misalnya dalam The 3rd International Conf Confer eren ence ce on Clin Clinic ical al Bioet Bioethi hics cs di Okay Okayam amaa (Son (Song, g, 200 2006a 6a)) dan dan Th Thee 8th 8th Worl World d Congress of Bioethics di Beijing (Song, 2006b). Penel Penelit itia ian n yang yang meli meliba batk tkan an subj subjek ek manu manusi siaa mema memang ng dapa dapatt memu memunc ncul ulka kan n pertanyaa pertanyaan n tentang tentang etika dan legalitasn legalitasnya, ya, bukan hanya untuk menghindari menghindari kebohongan kebohongan ilmiah seperti yang dilakukan Hwang Woo-Suk tetapi juga untuk memastikan bahwa partisipan penelitian mendapatkan informasi dan proteksi yang sewajarnya. Selain itu, penelitia penelitian n itu sendiri dapat memberikan memberikan manfaat bagi subjek subjek penelitian penelitian tersebut dan perkembanga perkembangan n ilmu pengetahuan pengetahuan itu sendiri bagi masyarakat masyarakat luas. Bahkan, dalam kasus Hwang, suatu komite yang dibentuk oleh Universitas Nasional Seoul menemukan bahwa antara Nopember 2002 hingga Nopember 2005 Hwang telah bekerja dengan 2061 oosit
8
dari dari 129 129 wanit wanitaa prob proband andus us.. Oosi Oositt sendi sendiri ri sela selaya yakny knyaa digun digunak akan an dala dalam m kegia kegiata tan n reproduksi, bukan untuk penelitian. Terlep Terlepas as dari dari fabri fabrikas kasii yang yang dilaku dilakukan kan Hwang Hwang dalam dalam lapora laporan n penelit penelitian iannya nya,, pemakaian oosit manusia untuk kegiatan penelitian yang gagal merupakan hal yang siasia. Menurut Steinbrook (2006), donasi oosit sangat menghabiskan waktu, tidak nyaman dan mengandung resiko, tetapi tanpa donor yang bersedia memberikan oositnya maka penelitian tentang stem cell dari embrio manusia tidak akan pernah ada. Hal yang utama dikhawatirkan adalah bahwa beberapa donor yang berpotensi tidak diberikan informasi penuh mengenai apa yang akan dihadapi mereka. Bahkan, sebagian donor mungkin tidak mengerti hal-hal buruk yang bisa terjadi selanjutnya. Beberapa pengamat menganggap bahwa membayar membayar donor adalah salah, akan tetapi tetapi pengamat pengamat lainnya lainnya menganggap hal itu merupakan tindakan yang paling adil bagi si donor.
9
B. PEMBAHASAN 1. ETIKA PEMERIKASAAN PRANIKAH
Pernikahan merupakan suatu peristiwa kehidupan yang membahagiakan. Begitu indah dan istimewanya pernikahan bagi calon mempelai, sehingga peristiwa tersebut akan dipersiapkan secara sungguh-sungguh. Oleh karena itu, sangat dianjurkan kepada calon mempel mempelai ai untuk untuk memasu memasukkan kkan kegiat kegiatan an pemeri pemeriksa ksaan an kesehat kesehatan an sebelu sebelum m pernik pernikaha ahan n (Medical Check Up Pra Nikah) ke dalam rangkaian persiapan pernikahan. Di kalangan masy masyar arak akat at Indo Indones nesia ia,, pemer pemerik iksa saan an kese keseha hata tan n sebe sebelu lum m pern pernik ikah ahan an belu belum m bias biasaa dilakukan. Menelusuri riwayat kesehatan keluarga, terutama keluarga calon pasangan masih dianggap hal yang tabu. Selain itu, adanya rasa takut dari calon mempelai akan adanya pembatalan pernikahan seandainya dari pemeriksaan ditemukan penyakit atau kelainan tertentu. Dahulu Dahulu pemeri pemeriksa ksaan an kesehat kesehatan an pra nikah nikah dapat dapat menyi menyinggu nggung ng perasa perasaan an calon calon besan besan atau atau calon calon mertua mertua,, diangga dianggap p sebuah sebuah pembor pemborosa osan n karena karena memerl memerlukan ukan biaya biaya lumaya lumayan n besar, besar, juga juga
dikhawa dikhawati tirka rkan n akan akan menggan mengganggu ggu kelanca kelancaran ran acara acara pernik pernikaha ahan n
apabil apabilaa hasil hasil tes kesehat kesehatan an menunj menunjukk ukkan an adanya adanya kelain kelainan an yang yang cukup cukup serius serius pada kese keseha hata tann nnya ya..
Namu Namun n
demi demiki kian an,,
saat saat ini ini
di masy masyar arak akat at kita kita mula mulaii
terd terdap apat at
kecenderungan kecenderungan bahwa persiapan persiapan kesehatan kesehatan sebelum sebelum menikah menikah dimasukkan dimasukkan dalam agenda rangkaian acara pernikahan, sehingga tes kesehatan pra nikah menjadi sebuah kebutuhan bar baru. u. Mela Melaku kukan kan pemer pemerik iksa saan an keseha kesehata tan n
sebe sebelu lum m meni menika kah h
memi memili liki ki beber beberapa apa
keuntungan, yaitu: untuk mengetahui kondisi kesehatan secara umum, apabila terdapat permasalahan bisa segera ditangani, secara tidak langsung membantu kesiapan mental calon pasangan dan membantu pasangan dan keluarganya untuk menerima secara utuh kebe kebera rada daan an
masi masing ng-m -mas asiing
cal calon
mem mempel pelai. ai.
Menu Menuru rutt
WHO
World d (Worl
Heal He alth th
Organization), keluarga yang berkualitas adalah keluarga yang harmonis, yaitu keluarga
yang sehat dalam arti fisik, psikologis, sosial, spritual. Karena itu disarankan untuk mela melaku kuka kan n peme pemeri riks ksaan aan kese kesehat hatan an sebe sebelu lum m mema memasu suki ki jenj jenjan ang g perni pernika kaha han n guna guna mewujudkan keluarga yang berkualitas. Dengan melakukan pemeriksaan kesehatan pra
10
nikah sebenarnya sebenarnya calon pasangan telah melakukan melakukan tindakan tindakan preventif preventif terutama terutama terhadap terhadap kemungkinan adanya masalah kesehatan reproduksi (fertilitas) dan genetika (keturunan) masing-masing. Dengan mengetahui sedini mungkin kondisi masing-masing maka tentu akan lebih mudah bagi mereka dalam upaya melakukan pencegahan yang mungkin bisa menyebabkan menyebabkan keguguran atau malah kelainan kelainan bagi keturunan keturunan serta serta masalah-mas masalah-masalah alah kesehatan lainnya. Tidak ada kepastian yang ketat soal waktu, akan tetapi idealnya, pem pemer erik iksa saan an keseha kesehata tan n pra pra nika nikah h dila dilakuk kukan an enam enam bula bulan n sebe sebelu lum m dila dilang ngsu sungk ngkan an per perni nika kahan han.. Perti Pertimb mban anga ganny nnya, a, jika jika ada ada sesu sesuat atu u masa masala lah h pada pada hasi hasill peme pemeri riks ksaan aan kese keseha hata tan n kedua kedua calo calon n memp mempel elai ai,, masi masih h ada cukup cukup wakt waktu u untu untuk k kon konse seli ling ng atau atau pengobatan terhadap penyakit yang diderita.
1.1. 1.1.
Jeni Jeniss peme pemeri riks ksaa aan n kese keseha hata tan n pra pra nik nikah ah
Pemeriksaan Pemeriksaan darah, berguna berguna untuk melihat adanya kelainan-kelain kelainan-kelainan an yang berpotensi berpotensi buruk, seperti: perbedaan rhesus. Rhesus adalah sebuah penggolongan atas ada atau tiadanya substansi antigen-D pada darah. Rhesus positif berarti ditemukan antigen-D dalam darah dan rhesus negatif berarti tidak ada antigen-D. Umumnya, bangsa Asia memiliki memiliki rhesus rhesus positif, positif, sedangkan sedangkan masyarakat masyarakat Eropa ber-rhesus ber-rhesus negatif. Terkadang, Terkadang, suam suamii istr istrii tida tidak k tahu tahu rhes rhesus us dara darah h pasa pasang ngan anny nya, a, pada padaha hall perbe perbedaa daan n rhes rhesus us bisa bisa memengaruhi kualitas keturunan. Jika seorang perempuan rhesus negatif menikah dengan laki-laki rhesus positif, bayi pertama mereka memiliki kemungkinan ber-rhesus negatif atau positif. Jika bayi memiliki rhesus negatif, tidak bermasalah. Tetapi, bila buah hati ber-rhesus positif, masalah mungkin timbul pada kehamilan berikutnya. Bila ternyata p pad adaa keha kehami mila lan n kedu kedua, a, jani janin n yang yang dika dikand ndun ung g berr berrhe hesu suss posi positi tif, f, hal hal ini ini bisa bisa membahayakan. Antibodi anti-rhesus ibu dapat memasuki sel darah merah janin dan mengakibatkan kematian janin. Sebaliknya, tidak masalah jika sang ibu berrhesus positif dan si ayah negatif. Tes darah juga dapat memeriksa apakah calon pasangan menderita penya penyakit kit hepati hepatitis tis B. Pemeri Pemeriksa ksaan an Infeks Infeksii Salura Saluran n Reprod Reproduks uksii atau atau Infeks Infeksii Menula Menular r Seksual (ISR/IMS), yaitu pemeriksaan untuk menghindari adanya penularan penyakit yang ditimbulkan akibat hubungan seksual, seperti sifilis (penyakit raja singa), gonore (gonorrhea, kencing nanah), Human Immunodeficiency Virus (HIV, penyebab AIDS). Pemeriksaan Pemeriksaan penyakit keturunan untuk mengetahui mengetahui kemungkinan kemungkinan penyakit penyakit yang bisa
11
diturunkan secara genetis kepada anak, seperti talasemia (kelainan darah yang disebabkan tidak optimalnya produksi sel darah merah), hemofilia (kelainan darah yang membuat darah darah sulit sulit membeku membeku), ), dan albino albino (kekur (kekuranga angan n pigmen pigmen kulit kulit sehing sehingga ga warna warna kulit kulit menj menjad adii puti putih h puca pucat) t).. Pemer Pemerik iksa saan an kese keseha hata tan n yang yang tida tidak k kala kalah h pent pentin ingn gnya ya yait yaitu u kesehatan reproduksi.
1.2. 1.2.
Kend Ke ndal ala a pela pelaksa ksanaa naaan an pem pemer erik iksaa saan n keseh kesehata atan n pra pra nika nikah h
Pemahaman Pemahaman akan pentingnya pemeriksaan pemeriksaan kesehatan kesehatan pra nikah bagi kebanyakan kebanyakan calon pasangan suami istri masih dirasakan kurang di d i Indonesia. Hal ini terkait antara lain dengan tingkat pendidikan dan pendapatan pendapatan mayoritas mayoritas masyarakat masyarakat Indonesia Indonesia yang masih rendah. Namun juga, sosialisasi tentang pentingnya pelaksanaan pemeriksaan kesehatan pra pra nika nikah h kepa kepada da masy masyar arak akat at masi masih h sang sangat at kura kurang ng . Bany Banyak ak angg anggap apan an bahw bahwaa pemeriksaan kesehatan pra nikah hanyalah pemborosan karena memakan biaya yang tidak sedikit. Kuatnya pengaruh budaya serta dogma agama masih juga menjadi kendala untu untuk k mela melaku kukan kan pemer pemerik iksa saan an kese keseha hata tan n pra pra nika nikah. h. Misa Misaln lnya ya panda pandang ngan an yang yang mengatakan bahwa jodoh ditentukan oleh Tuhan, jadi apapun resikonya harus dihadapi dan disyukuri. Bila hasil pemeriksaan kesehatan pra nikah ternyata menggoyahkan jalinan cinta yang telah dibina, tentu saja yang patut disalahkan bukanlah pemeriksaan kesehatan itu. Dengan menjalani pemeriksaan kesehatan pra nikah bukan berarti meragukan calon pasangan. Bukankah pencegahan jauh lebih baik dari pada pengobatan ?
2. ETIKA PENGAMBILAN SAMPEL MANUSIA
Sejala Sejalan n dengan dengan perkem perkemban bangan gan ilmu ilmu antrop antropolo ologi gi dan kedokte kedokteran ran,, peneli penelitia tian n dengan dengan menggu menggunaka nakan n sampel sampel manusi manusiaa menjad menjadii hal yang yang semaki semakin n umum umum dilakuk dilakukan. an. Perkembangan dalam topik penelitian manusia ke arah medis dan karakter genetik juga semaki semakin n memper memperlua luass kemungk kemungkina inan n pengam pengambil bilan an sampel sampel bagian bagian tubuh tubuh atau atau jaring jaringan an tubuh manusia. Berbicara Berbicara tentang tentang etika dalam pengambilan sampel manusia bisa sangat rumit. Biasanya, kajian etika diawali dari intuisi moral si pengamat, meskipun seringkali tidak berakhir pada hal yang sama. Pada kenyataannya, etika sangat berkaitan dengan
12
persepsi tentang hal yang sangat berarti, nilai-nilai yang dianut, biaya yang mungkin dikeluarkan, serta resiko dan keuntungan yang mungkin diperoleh. Sehingga, penyusunan materi materi etika suatu penelitian penelitian biasanya biasanya melibatkan melibatkan tidak hanya dari kalangan kalangan peneliti peneliti tetapi tetapi juga juga dari dari non-pene non-penelit liti, i, sepert sepertii pakar pakar filsaf filsafat, at, pakari pakarilmu lmu sosial sosial,, organi organisas sasii non pemer pemerint intah ah dan perwak perwakila ilan n berbag berbagai ai agama. agama. Hal ini diseba disebabkan bkan karena karena cara cara orang orang mengambil kesimpulan tentang nilai-nilai etika sangat tergantung kepada pengalaman mereka dalam bidangnya masing-masing. Berbagai forum peneliti ataupun institusi pendidikan maupun penelitian secara lembag lembagaa maupun maupun nasion nasional al juga juga menyus menyusun un dan mempubl mempublika ikasik sikan an isu-is isu-isu u etik etik yang yang berkaitan dengan penelitian manusia (misalnya Komisi Nasional Bioetik di Indonesia, Nuffield Council on Bioethics, dan European Nutrigenomics Organization di Norwegia). Komite-komite etik tersebut memang diharapkan pembentukannya untuk menguji isu-isu etik, legal, ilmiah dan sosial terkait dengan proyek penelitian yang melibatkan manusia seperti yang tercantum dalam Universal Declaration on Bioethics and Human Rights pasal pasal 19 (UNESC (UNESCO, O, 2005). 2005). Kebera Keberadaa daan n forum forum dan instit institusi usi terseb tersebut ut secara secara tidak tidak langsung langsung juga mampu memberikan memberikan pembelajaran pembelajaran kepada masyarakat masyarakat ilmiah ilmiah maupun umum umum dalam dalam menghad menghadapi api tantan tantangan gan-ta -tanta ntangan ngan baru baru sejala sejalan n dengan dengan perkem perkembang bangan an praktik penelitian manusia pada masa yang akan datang. Selain itu, perbincangan tentang etika yang melibatkan banyak komponen juga membantu para pengambil keputusan, khususnya dalam pemerintahan, agar mereka bisa membuat keputusan yang paling benar meskipun masyarakat awam menentangnya. Hampir semua komisi bioetik menyatakan bahwa penggunaan bagian tubuh atau jaringan manusia pada prinsipnya adalah dapat diterima dalam pelaksanaan penelitian secara sewajarnya. Konsep ’sewajarnya’ biasanya dikaitkan dengan penggunaan jaringan manusia yang menghindari dan membatasi luka yang diakibatkan seminimal mungkin. Hal ini teruta terutama ma dituju ditujukan kan untuk untuk menghor menghormat matii tubuh tubuh dan harga harga diri diri manusi manusiaa sesuai sesuai dengan prinsip-prinsip harga diri dan hak asasi manusia seperti yang tercantum dalam Univers Universal al Declarat Declaration ion on Bioeth Bioethics ics and Human Human Rights Rights pasal pasal 3 (UNESC (UNESCO, O, 2005). 2005).
Dengan kata lain, penelitian manusia tidak bertujuan untuk memperlakukan partisipan sebagai benda untuk objek penelitian. Semakin banyak luka atau kegagalan fungsi tubuh yang diakibatkan selama kegiatan penelitian ilmiah mengindikasikan semakin rendahnya
13
penghormatan terhadap tubuh dan harga diri manusia. Sebaliknya, terapi dan semua pra prakt ktik ik kedok kedokte tera ran n dian diangg ggap ap memi memili liki ki nila nilaii etik etikaa khu khusu suss kare karena na bert bertuj ujuan uan untuk untuk memper memperbai baiki ki kerusa kerusakan kan tubuh tubuh meskip meskipun un dilakuk dilakukan an dengan dengan cara cara menyakiti pasien. Sehingga, terapi dalam praktik kedokteran tidak dianggap sebagai aktivitas yang tidak menghargai hidup dan harga diri manusia. Penggunaan sampel manusia bisa saja tidak dapat diterima tanpa alasan etika apapun, seperti dalam kasus kanibalisme atau mungkin untuk produksi kulit manusia dan sabun dalam industri kecantikan. Meskipun demikian, pada kasus lainnya, seperti jika kita kita menjua menjuall atau atau membel membelii sampel sampel manusi manusia, a, sering seringkal kalii masih masih menjad menjadii perdeb perdebata atan. n. Misalnya, di Kanada dan Inggris pembayaran donor dilarang oleh negara sementara di Amerika Serikat, wanita masih diperbolehkan mendapatkan bayaran $4.000 - $5.000 bahkan lebih untuk setiap kali mereka mendonorkan sel telurnya (Steinbrook, 2006). Pembayaran donor dapat diindikasikan sebagai kompensasi atas rasa sakit atau kerusakan yang yang mungki mungkin n diakib diakibatk atkan an oleh oleh kegiat kegiatan an pengam pengambil bilan an sampel sampel terseb tersebut. ut. Meskip Meskipun un demikian, pembayaran donor juga bisa menandakan bahwa si peneliti tidak bertanggung jawab lagi terhadap kerusakan atau kegagalan fungsi tubuh yang diakibatkan setelah pen pengam gambi bila lan n samp sampel el.. Pemb Pembay ayar aran an donor donor juga juga menj menjad adii masa masala lah h keti ketika ka si donor donor mempunyai ketergantungan atas uang yang diberikan sebagai kompensasi atas sampel yang yang dibe diberi rika kanny nnya. a. Perm Permas asal alah ahan an ini ini dapa dapatt juga juga dise diseba babka bkan n kare karena na don donor or suda sudah h mendapatkan mendapatkan informasi informasi yang utuh (informed mengenai dampak penelitian penelitian bagi informed consent ) mengenai diriny dirinya. a. Dalam Dalam hal ini, ini, peneli peneliti ti sebaik sebaiknya nya menghi menghindar ndarii kemung kemungkin kinan an pasien pasien yang yang berinisiatif untuk memperoleh dana kompensasi secara rutin melalui kegiatan penelitian tersebut. Meskip Meskipun un kesukar kesukarela elaan an proband probandus us untuk untuk member memberika ikan n sampel sampel merupa merupakan kan hal utama, tetapi informasi mengenai dari mana sampel didapatkan (pasien atau donor) juga sangat penting. Pemberian informasi bukan berarti memberikan ijin untuk menyebabkan luka luka pada pada dono donor. r. Denga Dengan n kata kata lain lain,, misa misaln lnya ya memb membunu unuh h buk bukan an bera berart rtii sah sah untu untuk k dilakukan meskipun diinginkan oleh donor. Hal ini pula yang mendasari etika medis selama selama ini meskip meskipun un pada pada prakti praktikny knyaa masih masih sering sering diperd diperdebat ebatkan kan.. Jika Jika tim medis medis memerlukan memerlukan pelaksanaan pelaksanaan operasi, maka pasien pasien harus mendapatkan mendapatkan informasi informasi yang jelas mengenai mengenai peluang peluang kesembuhanny kesembuhannyaa sehingga sehingga pelaksanaan pelaksanaan operasi menjadi menjadi sah secara
14
hukum huk um jika jika pasien pasien menyet menyetuju ujuii tindak tindakan an terseb tersebut. ut. Akan Akan tetapi tetapi,, permin permintaa taan n ijin ijin untuk untuk perla perlakua kuan n medis medis sepert sepertii operas operasii kadang kadang tidak tidak mungki mungkin n dilakuk dilakukan an jika jika pasien pasien tidak tidak mampu memahami konsekuensi yang akan dihadapinya, misalnya pada pasien anak-anak atau atau pasien pasien yang yang sedang sedang koma. koma. Pada kon kondis disii demiki demikian, an, pember pemberian ian inform informasi asi dapat dapat diberikan diberikan kepada anggota anggota keluarga keluarga terdekat terdekat yang memiliki memiliki hak perlindungan perlindungan penuh atas kesejahteraan pasien, misalnya orang tua atau saudara kandung pasien. Akan tetapi, pemberian informasi yang utuh tidak selalu memberikan kepuasan kepada donor. Donor juga sebaiknya sebaiknya mendapatkan mendapatkan informasi yang sebenar-bena sebenar-benarnya rnya sehingga dapat mengeliminasi kemungkinan mereka untuk tidak memahami konsekuensi seutuhnya. Donor seharusnya tidak memprediksikan sendiri akibat yang bisa mereka dapatkan. Kondisi ini penting agar penelitian memiliki tujuan yang jelas dan terarah, terutama untuk menghindari kemungkinan tindakan kekerasan, intimidasi, ketidakjujuran, mani manipu pula lasi si,,
kece kecende nderu runga ngan n
kesa kesala laha han n
pema pemaha hama man n
tent tentan ang g
kegia kegiata tan n
pene peneli liti tian an,,
ketidakrahasiaan fakta atau hal-hal lain yang bisa menyebabkan konflik kepentingan dan sejenisnya.
3. SEL PUNC PUNCA A (STEM (STEM CELL CELL)) DAN PERANN PERANNYA YA DI DI MASA MASA DEPA DEPAN N
Pada dekade terakhir perhatian dan penelitian dalam bidang sel punca ( stem stem cell ) mengalami kemajuan yang amat pesat. Hal ini tidak terlepas dari upaya manusia untuk mengobati penyakit-penyakit yang sudah tidak mungkin untuk diobati lagi baik secara konservatif maupun operatif. Para ahli saat ini telah mulai menengok dan meneliti kemungkinan penggunaan sel punca untuk untuk mengobati penyakit-penyakit penyakit-penyakit atau kelainan-kelainan kelainan-kelainan yang tak mungkin lagi lagi untuk untuk diobat diobatii dengan dengan obat-o obat-obat batan an atau atau tindak tindakan an operati operatif, f, khususny khususnyaa penyak penyakit it degeneratif maupun kelainan lainnya seperti trauma, keganasan dan sebagainya. Selain itu sel punca juga digunakan dalam penelitian untuk mencari obat-obat baru pada tingkat laboratori laboratorium um maupun untuk mempelajari mempelajari patogenesis patogenesis penyakit. penyakit. Tentu saja penelitian, penelitian, penggunaan dan pengembangan sel punca ini tidak terlepas dari potensi nilai bisnis yang akan diraih manakala sel punca ini sudah dapat digunakan untuk mengobati penyakit atau kelainan pada penderita dan ditemukannya obat-obatan baru.
15
Uraian dibawah ini akan membahas tentang definisi sel punca, karakteristik dan jenis jenis sel punca, sumber sel punca, punca, potensi potensi dan aplikasi sel punca di bidang medis medis dan masalah etik yang harus dipertimbangkan dalam penggunaan sel punca.
3.1. Apakah Sel Puca Itu ?
Sel punca (Stem cell ) adalah sel yang tidak/belum terspesialisasi yang mempunyai kemampuan/potensi untuk berkembang menjadi berbagai jenis sel-sel yang spesifik yang membentuk berbagai jaringan tubuh. Sel punca mempunyai 2 sifat yang khas yaitu : Differentiate) yaitu 1. Diff Differ eren ensi sias asii ( Differentiate yaitu kemamp kemampuan uan untuk untuk berkem berkemban bang g menjad menjadii sel
lain lain.. Sel pun punca ca mamp mampu u berke berkemb mban ang g menj menjad adii berba berbagai gai jeni jeniss sel sel yang yang khas khas (spesifik) misalnya sel saraf, sel otot jantung, sel otot rangka, sel pankreas dan lain-lain regenerate/selff renew) yaitu kemampuan untuk memperbaharui 2. Regener nerasi (Self regenerate/sel
atau meregenerasi dirinya sendiri. Sel punca mampu membuat salinan sel yang persis sama dengan dirinya melalui pembelahan sel.
Berdasarkan kemampuannya untuk berdifferensiasi sel punca dibagi menjadi 1. Totipotent yaitu sel punca yang dapat berdifferensiasi menjadi semua jenis sel. Yang termasuk dalam sel punca totipotent adalah zigot. Sel ini merupakan sel embrionik awal yang mempunyai kemampuan untuk membentuk berbagai jenis sel sel term termas asuk uk memb membent entuk uk satu satu indi indivi vidu du yang yang utuh utuh.. Disa Disamp mpin ing g memp mempun unya yaii kemampuan untuk membentuk berbagai sel pada embrio sel totipotent juga dapat membentuk sel-sel yang menyusun plasenta. 2. Pluripotent yaitu yaitu stem stem cells cells yang yang dapat dapat berdif berdiffer ferens ensias iasii menjad menjadii 3 lapisa lapisan n germin germinal al (ectod (ectoderm erm,, mesoder mesoderm, m, dan endoder endoderm) m) tetapi tetapi tidak tidak dapat dapat menjad menjadii jaringan ekstraembrionik seperti plasenta dan tali pusat. Yang termasuk stem cells pluripotent adalah embryonic stem cells. 3. Multipotent yaitu stem cell yang dapat berdifferensiasi menjadi banyak jenis sel misa misaln lnya ya hemo hemopo poet etic ic stem stem cells cells yang yang terd terdap apat at pada pada sums sumsum um tula tulang ng yang yang
16
mempunyai kemampuan untuk berdifferensiasi menjadi berbagai jenis sel yang terdap terdapat at dalam dalam darah darah sepert sepertii eritro eritrosit sit,, lekosi lekositt dan trombo trombosit sit.. Contoh Contoh lainny lainnyaa adalah neural stem cells yang mempunyai kemampuan berdifferensiasi menjadi sel saraf dan sel glia. 4. Unipotent yaitu stem cells yang hanya dapat menghasilkan 1 jenis sel. Berbeda dengan non stem cells, stem cells mempunyai sifat masih dapat mempebaharui atau atau
mere merege gener neras asii
diri diri (sel (selff-re rege gener nerat ate/ e/se self lf rene renew) w) Cont Contoh ohny nyaa
eryt erythr hroi oid d
progenitor cells hanya mampu berdifferensiasi menjadi sel darah merah. Berdasarkan sumbernya stem cell dibagi menjadi 1. Zigot yaitu pada tahap sesaat setelah sperma bertemu ovum (fertilisasi) 2. Embryonic stem cells yaitu sel-sel stem yang diperoleh dari inner cell mass dari suatu blastocyst (embrio yang terdiri atas 50-150 sel, kira-kira hari ke-5 pasca pembuahan). Embryonic stem cells biasanya didapatkan dari sisa embrio yang tidak dipakai dari IVF (in vitro fertilization). Penggunaan embryonic stem cells ini hingga kini masih menjadi isu etik yang kontroversial. Sel stem ini mempunyai sifat dapat berkembang biak secara terus menerus dalam media kultur optimal pada kondisi tertentu dan dapat diarahkan untuk berdifferensiasi menjadi berbagai sel yang yang terdif terdiffer ferens ensias iasii sepert sepertii sel jantun jantung, g, sel kulit, kulit, neuron neuron,, hepatos hepatosit it dan sebagainya. 3. Fetus yang dapat diperoleh dari klinik aborsi 4. Stem cell darah tali pusat yaitu stem cell yang diambil dari darah plasenta dan tali pusat segera setelah bayi lahir. Stem cells dari darah tali pusat merupakan jenis hematopoetic stem cells dan ada yang menggolongkan kedalam adult stem cells. Sampai saat ini ada 2 tipe stem stem cells yang telah ditemukan dalam darah tali tali pusat yaitu hematopoetic stem cells, dan mesenchymal stem cells. Selain kedua jenis stem cells tersebut di dalam darah tali pusat masih ada beberapa tipe lain yang yang tela telah h dite ditemu mukan kan sepe sepert rtii neuro neuron n like like stem stem cell cells, s, teta tetapi pi hal ini ini masi masih h memerlukan penelitian lebih lanjut. Darah tali pusat mempunyai immunogenicity yang lebih rendah, isolasinya tidak membutuhkan prosedur yang invasif dan untuk tran transp spla lant ntas asii tidak tidak memb membut utuhk uhkan an 100% 100% kete ketepat patan an HLA HLA (hum (human an leuc leucoc ocyt ytee antigen)
17
5. Adult stem cells yaitu stem cells yang diambil dari jaringan dewasa, misalnya a. Sum Sumsum sum tulan ulang g Ada 2 jenis stem cells pada sumsum tulang yaitu 1) hema hemato topoe poeti ticc stem stem cell cellss yait yaitu u stem stem cell cellss yang yang akan akan berke berkemb mban ang g menjadi berbagai jenis sel darah 2) stromal stromal stem stem cells cells atau disebut disebut juga juga mesenchym mesenchymal al stem cell b. b. Jari Jaring ngan an lain lain pada pada dewas dewasaa sepe sepert rtii pada pada susu susunan nan sara saraff pusat pusat,, adip adipos osaa (jaringan lemak), otot rangka, pancreas Adult stem cell mempunyai sifat plastis artinya selain berdifferensiasi menjadi sel sel yang yang sesua esuaii deng dengan an jar jaringan ngan asal asalny nyaa adul adultt stem stem cell cellss juga uga dapa dapatt berdi berdiffe fferen rensia siasi si menjad menjadii sel jaring jaringan an lain, lain, misaln misalnya ya neural neural stem stem cells cells dapat dapat berubah menjadi sel darah, stromal stem cell dari sumsum tulang dapat berubah menjadi sel otot jantung dan sebagainya.
3.2. 3.2.
Apli Aplika kasi si dan dan Pen Pengg ggun unaa aan n Kult Kultur ur Ste Stem m Cell Cell
Stem cells dapat digunakan untuk keperluan baik dalam bidang riset maupun pengobatan. Adapun penggunaan kultur stem cells adalah sebagai berikut 1. Terapi ge gen Stem Stem cells cells khu khusus susnya nya hemato hematopoe poetic tic stem stem cells cells diguna digunakan kan sebaga sebagaii pembawa pembawa transgen kedalam tubuh pasien dan selanjutnya dilacak apakah jejaknya apakah stem cells ini berhasil mengekspresikan gen tertentu dalam tubuh pasien. Adanya sifat sifat self self renewi renewing ng pada stem stem cell cell menyeb menyebabka abkan n pember pemberian ian stem stem cells cells yang yang meng mengan andu dung ng tran transg sgen en tida tidak k
perl perlu u
dila dilaku kuka kan n
beru berula lang ng-u -ula lang ng..
Sela Selain in itu itu
hematopoetic stem cells juga dapat berdifferensiasi menjadi bermacam-macam sel sehingga transgen tersebut dapat menetap diberbagai macam sel. 2. Penelitian Penelitian untuk mempela mempelajari jari proses-p proses-proses roses biologi biologiss yang terjadi terjadi pada organisma organisma termasuk perkembangan organisma dan perkembangan kanker 3. Penelitian Penelitian untuk menemukan menemukan dan dan mengemban mengembangkan gkan obat-obat obat-obat baru terutama terutama untuk mengetahui efek obat terhadap berbagai jaringan 4. Terapi Terapi sel (cell (cell based based ther therapy apy))
18
Stem cell dapat hidup diluar tubuh manusia, misalnya di cawan Petri. Sifat ini dapat dapat digu diguna nakan kan untuk untuk mela melaku kuka kan n mani manipu pula lasi si pada pada stem stem cell cellss yang yang akan akan ditranspla ditransplantasi ntasikan kan ke dalam organ tubuh untuk menangani penyakit-pe penyakit-penyaki nyakitt tertentu tanpa mengganggu organ tubuh.
3.3. 3.3.
Peng Penggun gunaa aan n Ste Stem m Cel Celll Dal Dalam am Pengo Pengobat batan an Peny Penyaki akitt
Para ahli saat ini sedang giat melakukan berbagai penelitian untuk menggunakan stem stem cell cell dala dalam m meng mengoba obati ti berba berbagai gai peny penyak akit it.. Pengg Penggun unaa aan n stem stem cell cellss untu untuk k Cell Based Based The Therap rapy y. mengobati mengobati penyakit penyakit dikenal dikenal sebagai Cell
Prinsi Prinsip p terap terapii adala adalah h
dengan dengan melaku melakukan kan transp transplan lantas tasii stem stem cells cells pada pada organ organ yang yang rusak. rusak. Tujuan Tujuan dari dari transplantasi stem cells ini adalah 1.
Mend Mendap apat atka kan n per pertumbu umbuha han n dan dan per perkemb kemban anga gan n sel-s el-sel el baru baru yang yang seha sehatt
pada jaringan atau organ tubuh pasien 2.
Meng Mengga gant ntiikan kan selsel-se sell spes spesiifik fik yang yang rusa rusak k aki akibat bat peny penyak akiit atau atau cider cideraa
tertentu dengan sel-sel baru yang ditranspalantasikan.
Sel Sel stem stem embr embryo yoni nicc sang sangat at plas plasti tik k dan dan memp mempun unya yaii kema kemamp mpua uan n untu untuk k dikembangkan menjadi berbagai macam jaringan sel seperti neuron, kardiomiosit, osteoblast, fibroblast, sel-sel darah dan sebagainya, sehingga dapat dipakai untuk menggantikan jaringan yang rusak. Sel stem dewasa juga dapat digunakan untuk mengobati mengobati berbagai berbagai penyakit penyakit degeneratif degeneratif,, tetapi tetapi kemampuan kemampuan plastisit plastisitasnya asnya sudah berkurang. Keuntungan dari penggunaan sel stem dewasa yaitu tidak atau kurang menimbulkan masalah dan kontroversi etika. Darah tali pusat (umbilical cord blood) saat saat ini sedang sedang gencar gencar diteli diteliti ti manfaa manfaatny tnyaa untuk untuk mengat mengatasi asi berbaga berbagaii penyaki penyakitt dege degene nera rati tiff kare karena na lebi lebih h
muda mudah h
dida didapa pat, t, bany banyak ak meng mengan andu dung ng stem stem cell cells, s,
immunogenecity rendah, plastisitasnya cukup baik dan tidak membutuhkan 100% kecocokan HLA.
Dengan memberikan nutrisi yang cocok stem cell dapat memperbanyak diri di laboratorium tanpa mengalami proses differensiasi, sehingga menghasilkan turunan stem cells dengan materi genetik yang sama yang berguna untuk riset.
19
Ada beberapa alasan penggunaan stem cell dalam cell based therapy: 1. stem stem cell cell dapat dapat diperole diperoleh h dari dari pasien pasien sendiri sendiri,, artiny artinyaa trans transpla planta ntasi si dapat bersif bersifat at autolog sehingga menghindari potensi rejeksi. Berbeda dengan transplantasi organ yang membutuhkan organ donor yang harus match, transplantasi stem cells dapat dilakukan tanpa organ donor yang sesuai. 2. mempunyai mempunyai kemampuan kemampuan untuk untuk berprolife berproliferasi rasi yang yang besar sehingga sehingga dapat dapat diperoleh diperoleh sel dalam jumlah besar dari sumber yang terbatas. Pada luka baker yang luas jaringan kulit yang tersisa tidak cukup untuk menutupi lesi luka baker tersebut. Hal ini dapat diatasi dengan menggunakan terapi stem cell. 3. mudah dimanipu dimanipulasi lasi untuk untuk mengganti mengganti gen yang yang sudah tidak tidak berfungsi berfungsi lagi lagi melalui melalui metoda transfer gen. 4. mempunyai mempunyai kemampuan kemampuan untuk untuk bermigras bermigrasii kejaringan kejaringan target target misaln misalnya ya ke otak otak 5. mempunyai mempunyai kemampuan kemampuan untuk untuk berintegr berintegrasi asi dengan dengan jaringan jaringan host dan berinter berinteraksi aksi dengan jaringan sekitarnya
Keuntungan penggunaan transplantasi stem cells untuk mengobati penyakit adalah 1. tidak tidak perl perlu u adany adanyaa kecoc kecocoka okan n donor donor 2. transplant transplantasi asi autologous autologous lebih baik untuk digunakan digunakan 3. untuk untuk mencegah mencegah terjadin terjadinya ya reaksi reaksi penolak penolakan an jaringan jaringan dapat digunak digunakan an metoda metoda somatic cell nuclear transfer) atau terapi kloning. Therapeutic cloning atau disebut Somatic Cell Nuclear Transfer (SCNT) adalah suatu teknik yang bertujuan untuk menghindari resiko penolakan atau rejeksi. Pada teknik ini inti sel telur donor dikeluarkan dan diganti dengan inti sel resipien. Sel yang telah dimanipulasi ini kemudian akan membelah diri dan setelah menjadi blastokista maka inner cell massnya akan diambil sebagai embryonic stem cells. Stem cells ini kemudian akan dimasukkan kembali kedalam tubuh resipien dan stem cells ini kemudian akan berdifferensiasi menjadi sel organ (sel beta pankreas, sel otot jantung dan lain-lain). Tanpa reaksi penolakan karena sel tersebut mengandung materi genetik resipien.
20
Embryonic stem cells dulu dipikirkan dapat memperbanyak diri sendiri secara tak terbatas, tetapi kini diketahui bahwa usia dan perbanyakan diri sendiri sel-sel stem juga ada batasnya. Hal ini disebabkan karena terjadinya mutasi pada gen-gen pada sel stem yang diakibatkan karena pengaruh nutrisi dalam medium kultur. Penggunaan Embr Embryo yoni nicc stem stem cell cellss pada pada Cell Cell Base Based d Th Ther erapy apy
memp mempuny unyai ai kele kelebi biha han n dan dan
kekurangan.
Kelebihan penggunaan embryonic stem cells cells adalah 1. mudah didapatkan, didapatkan, biasanya biasanya diperoleh diperoleh dari dari klinik klinik ferti fertilita lita 2. bers bersif ifat at plur plurip ipot oten entt arti artiny nyaa memp mempun unya yaii kemam kemampu puan an untuk untuk berd berdif iffe fere rens nsia iasi si menjadi berbagai macam sel yang merupakan turunan dari ke 3 lapis germinal (ektoder, (ektoder, mesoderm mesoderm dan endoderm), endoderm), tetapi tetapi
tidak dapat dapat membentuk membentuk selubung
embrio. 3. immo immort rtal al arti artiny nyaa dapa dapatt berum berumur ur panja panjang ng sehi sehing ngga ga dapat dapat memp memper erba bany nyak ak diri diri ratusan kali pada media kultur. 4. reak reaksi si penol penolak akan an ren renda dah h
Kekurangan penggunaan embryonic stem cells adalah 1. dapat dapat bersi bersifa fatt tumo tumori rige geni nik k arti artiny nyaa seti setiap ap kont kontam amin inas asii denga dengan n sel sel yang yang tak tak berdifferensiasi dapat menimbulkan kanker. 2. selalu selalu bersif bersifat at allogen allogenik ik sehing sehingga ga berpot berpotens ensii menimb menimbulk ulkan an terjad terjadiny inyaa rejeks rejeksii imunitas 3. secara secara etik etik masih masih kontrov kontrovers ersial ial..
Adult stem cells lebih sulit untuk diidentifikasi dan diisolasi diantara sel-sel yang bukan bukan stem stem cells. cells. Pengguna Penggunaan an adult adult stem stem cells cells mempuny mempunyai ai kelebi kelebihan han dan juga juga kekurangan. Kelebihan penggunaan adult stem cells adalah 1. dapat diperole diperoleh h dari sel pasien pasien sendiri sendiri sehingga sehingga menghinda menghindari ri terjadiny terjadinyaa penolakan penolakan imun. 2. sudah terspesial terspesialisas isasii sehingga sehingga induksi induksi menjadi menjadi lebih lebih sederhana sederhana 3. kurang kurang atau atau tidak tidak menimb menimbulk ulkan an proble problem m etika. etika.
21
Kekurangan dari penggunaan adult stem cells adalah 1. jumlahnya jumlahnya sedikit sedikit dan dan sangat jarang jarang ditemukan ditemukan pada pada jaringan jaringan matur sehingg sehinggaa sulit mendapatkan adult stem cells dalam jumlah banyak. b anyak. 2. masa hidupnya hidupnya tidak tidak selama selama embryoni embryonicc stem stem cells cells 3. bersifat bersifat multipoten multipotentt sehingga differens differensiasi iasi tidak tidak seluas embryonic embryonic stem stem cells yang bersifat pluripotent. Stem cells yang diambil dari umbilical cord blood akhir-akhir ini menjadi harapan untuk cell based therapy. Kelebihan penggunaan stem cells dari umbilical cord blood adalah 1. mudah didapatkan, didapatkan, bisa bisa diperol diperoleh eh dari dari bank darah tali pusat 2. siap dipakai, dipakai, karena karena telah telah melalui melalui proses prescreeni prescreening, ng, testing testing dan pembekuan pembekuan 3. kontami kontaminas nasii virus virus sangat sangat minim minimal al diband dibanding ingakn akn dengan dengan stem stem cells cells yang berasal berasal dari sumsum tulang 4. cara pengamb pengambilan ilan mudah, tidak beresiko beresiko atau atau menyakit menyakitii donor. donor. 5. Resiko Resiko Graft Graft Versus Versus Host Diseas Diseasee (GVHD) (GVHD) lebih lebih rendah rendah dibandi dibandingk ngkan an dengan dengan menggunakan stem cells yang berasal dari sumsum tulang. Transplantasi tetap dapat dilakukan walaupun HLA matching tidak sempurna ataun toleransi terhadap ketidak sesuaian HLA matching lebih besar dibandingakn dengan stem cells dari sumsum tulang.
Kekurangan penggunaan stem cells dari darah tali pusat adalah 1. kemungkinan kemungkinan terkena terkena penyakit penyakit geneti genetik. k. Ada beberapa beberapa penyakit penyakit genetik genetik yang yang tidak tidak terdeteksi saat lahir sehingga diperlukan pengamatan setelah donor meningkat menjadi dewasa. 2. jumlah jumlah stem cells cells relati relatiff terbat terbatas as sehingga sehingga ada ketida ketidak k sesuai sesuaian an antara antara jumlah jumlah stem cells yang diperlukan resipien dengan jumlah yang tersedia dari donor.
Beberapa penyakit yang potensial dapat diterapi dengan menggunakan stem cells adalah Parkinson dan Alzheimer, cidera medula spinalis, stroke, luka bakar, penyakit
22
jantung, diabetes, distrofi otot, osteoporosis, sirosis hepatis, lekemia, anemia sel sabit (sickle cell anemia), osteoarthritis, cancer dan sebagainya.
1. Penggunaan Stem Cells Pada Penyakit Stroke
Pada penyakit stroke dahulu dianggap bahwa kematian sel yang terjadi akan menyebabkan terjadinya kecacatan permanen akibat sel otak tak mempunyai kemamp kemampuan uan regene regeneras rasi. i. Anggapa Anggapan n ini berubah berubah setela setelah h para para ahli ahli menget mengetahu ahuii adanya plastisitas pada sel-sel otak dan pengetahuan tentang stem cells. Pada penelitian penyakit stroke dengan menggunakan stem cells dari darah tali pusat menusia yang diberikan intra vena kepada tikus yang arteri serebri medianya dioklusi menunjukkan hasil yang menggembirakan. Pada penelitian ini didapatkan pem pemul ulih ihan an kemba kembali li fung fungsi si norm normal al otak otak sebes sebesar ar 70% pada pada kelo kelomp mpok ok yang yang mendapatkan transplantasi stem cells dari darah tali pusat manusia.
Penelit Penelitian ian dengan dengan menggun menggunaka akan n mesenc mesenchym hymal al stem stem cells cells (MSC) (MSC) dari dari sumsum tulang autolog yang diberikan intra vena pada 30 penderita stroke juga memperbaiki outcome yang dinilai dari parameter Barthel Index dan Modified Rankin Scale. Penelitian ini didasarkan pada hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya ditempat lain. Mesenchymal stem cells pada penelitian ini diperoleh dari aspirasi sumsum tulang. Setelah disuntikkan perifer, MSC akan melintas sawar darah otak pada daerah otak yang rusak. Pemberian MSC intravenous akan mengurangi terjadinya apoptosis dan menyebabkan proliferasi sel endogen setelah terjadinya stroke.
2. Penggun Penggunaan aan Stem Stem Cell Cellss Pada Infark Infark Miok Miokard ard
Pada infark miokard akut sel stem sumsum tulang (bone marrow) yang beredar dalam darah perifer dan stem cells yang sudah berada di jantung akan menuju menuju ke daerah daerah infark infark,, tetapi tetapi jumlah jumlahnya nya tidak tidak cukup cukup dapat dapat mengat mengatasi asi dan menyembuhkan daerah yang infark tersebut. Sel stem ini akan membentuk sel kardiomiosit dan juga mengadakan neovaskularisasi. Karena jumlah stem cells endogen sangat terbatas maka asupan sel stem eksogen yang berasal dari sumsum
23
tulang atau dari sumber lainnya misalnya dari darah tali pusat akan meningkatkan kesembuhan daerah yang mengalami infark.
Bartinek telah melakukan intracoronary infusion bone marrow stem cells otolog pada 22 pasien dengan AMI dan mendapatkan hasil yang baik. Penelitian terkini menunjukkan bukti awal bahwa adult stem cells dan embryonic stem cells dapat menggantikan sel otot jantung yang rusak dan memberikan pembuluh darah baru. Strauer et al. mencangkok mononuclear bone marrow cell autolog ke dalam arteri yang menimbulkan infark pada saat PTCA 6 hari setelah infark miokard. Sepuluh pasien yang diberi stem cells area infarkya menjadi lebih kecil dan indeks volume stoke, stoke, left left ventric ventricula ularr end systo systolic lic volume volume,, kontrak kontraktil tilit itas as area area infark infark dan perfus perfusii miokard menunjukkan perbaikan dibandingkan dengan kelompok kontrol.
3. Penggun Penggunaan aan Stem Stem Cells Cells Pada Pada Skin Skin Repla Replacem cement ent
Dengan bertambahnya pengetahuan mengenai stem cells, maka peneliti telah telah dapat dapat membuat membuat epider epidermis mis dari dari kerati keratinos nosit it yang yang dipero diperoleh leh dari dari folike folikell rambut . Hal ini memungkinkan transplantasi epidermis autolog dan menghindari masala masalah h penolak penolakan. an. Pemakai Pemakaian an skin skin replac replaceme ement nt ini berman bermanfaa faatt dalam dalam terapi terapi ulkus atau luka bakar.
3.4. 3.4.
Bioe Bioeti tika ka Pada Pada Pene Peneli liti tian an Ste Stem m Cel Cells ls
Berkem Berkembang bangnya nya peneli peneliti tian an stem stem cell cell dan penggun penggunaan aan stem stem cell cell dalam dalam upaya upaya untuk mengobati penyakit pada manusia manusia akan mengakibatk mengakibatkan an timbulnya timbulnya masalah dalam hal etik. Hal utama terkait dengan masalah etik adalah sumber stem cell tersebut. Berbagai masalah etika yang perlu dipikirkan adalah 1.
Apakah penelitian embrio manusia secara moral dapat
dipertanggung jawabkan? 2.
Apakah pe penelitian em embrio yang menyebabkan ke kematian embrio
merupakan pelanggaran terhadap hak azasi manusia (HAM) dan berkurangnya penghormatan terhadap mahluk hidup? 3.
Apakah penyalah gunaan dapat diketahui dan dikendalikan?
24
4.
Apakah pe penggunaan em e mbrio si sisa pr proses ba bayi ta tabung pa pada
penelitian diperbolehkan? 5.
Apakah pe pednelitian kh khusus me membuat em embrio un untk di digunakan
diperbolehkan?
Isu bioetika utama dalam penelitian dan penggunaan stem cell adalah penggunaan stem cell embrio embrio terutama terutama tentang tentang sumber sel tersebut yaitu embrio. Sumber Sumber embrio embrio adalah hasil abortus, zigot sisa IVF dan hasil pengklonan. Pengklonan embrio manusia untuk memperoleh stem cell merupakan isu yang sangat menimbulkan kontroversi. Hal ini terkait dengan isu ”awal kehidupan” dan penghormatan terhadap kehidupan itu sendiri. Pengklonan embrio manusia untuk memp memper erol oleh eh stem stem cell cell meni menimb mbul ulkan kan kon kontr trov over ersi si kare karena na berh berhub ubung ungan an denga dengan n pengklonan manusia yang ditentang oleh semua agama. Dalam proses pemanenan stem cell embrio terjadi kerusakan pada embrio dan menyebabkan embrio tersebut mati. Adanya anggapan bahwa embrio berstatus sama dengan manusia menyebabkan hal tersebut tidak dapat diterima Perdeb Perdebata atan n yang yang cukup cukup ramai ramai adalah adalah mengen mengenai ai status status moral moral embrio embrio,, apakah apakah embrio harus diperlakukan sebagai manusia atau sebagai sesuatu yang berpotensi untuk menjadi manusia atau sebagai jaringan hidup tubuh lainnya. Lebih jauh lagi apakah embrio yang berkembang dianggap sebagai mahluk hidup. Penggunaan stem cell yang berasal dari surplus zigot pembuatan bayi tabung sendir sendiri. i.
juga juga menimb menimbulk ulkan an kontrov kontrovers ersi. i. Pendapat Pendapat yang modera moderatt mengat mengataka akan n
ketimb ketimbang ang surplu surpluss zigot zigot itu itu dibuang dibuang,, sebaik sebaiknya nya dipaka dipakaii saja saja untuk untuk peneli penelitia tian. n. Sebaliknya ada juga yang berpendapat bahwa sisa itu harus dipelihara hingga zigot itu mati.
PENUTUP
25
Etika diartikan sebagai ilmu yang menjelaskan arti baik dan buruk, menerangkan apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia, menyatakan tujuan yang harus dituju oleh manusia di dalam perbuatan mereka dan menunjukkan jalan untuk melakukan apa yang seharusnya diperbuat. Etika juga diartikan sebagai filsafat nilai, kesusilaan tentang baik dan buruk, buruk, serta serta berusa berusaha ha mempel mempelaja ajari ri nilainilai-nil nilai ai dan juga juga merupa merupakan kan penget pengetahua ahuan n tentang nilai-nilai itu sendiri. Dengan demikian etika dapat diartikan sebagai ilmu yang meny menyel elid idik ikii mana mana yang yang baik baik dan mana mana yang yang buruk buruk denga dengan n memp memper erha hati tika kan n amal amal perbuatan manusia sejauh yang dapat diketahui oleh akal pikiran. Pengembangan Pengembangan pesat ilmu pengetahuan, pengetahuan, khususnya khususnya ilmu pengetahuan pengetahuan hayati dan informatika, membawa tantangan besar dalam sistem nilaii ilmu pengetahuan yang relatif “mapan”sej “mapan”sejak ak akhir perang dunia I. Pemunculan kembali masalah “besar”lama “besar”lama di dunia keseha kesehatan tan ditenga ditengah h masyar masyaraka akatt kini kini memerl memerluka ukan n pendeka pendekatan tan terpad terpadu, u, sepert sepertii dalam dalam masalah
euthanasia
dan
tran transp spla lant ntas asii
orga organ n
manu manusi sia, a,
khus khusus usny nyaa
dala dalam m
xenotransplantation. Kemajuan bioteknologi berbasis biologi molekuler dan teknologi
rekayasa genetika: transgenic experiment , cloning , stem cell experiment , dll, menyentuh martabat dan harkat hidup organisme (khususnya manusia). Perumusan kebijakan arah pengembangan dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknol teknologi ogi menjad menjadii teranca terancam m kehilan kehilangan gan kebijak kebijakan an etika etika ilmu ilmu penget pengetahu ahuan an dan etika etika penel penelit itian ian.. Peninja Peninjauan uan etika etika diluar diluar bidang bidang kesehat kesehatan, an, dalam dalam hal perlak perlakuan uan manusi manusiaa terhadap lingkungan hidupnya, terhadap sesama makhluk hidup daridunia flora, fauna dan jasad jasad renik, renik, mengar mengarahka ahkan n perlun perlunya ya pembah pembahasa asan n menyel menyeluru uruh h dalam dalam kerang kerangka ka ‘bioetika’. Dipe Diperl rluk ukan an ramb rambuu-ra ramb mbu u
berp berper eril ilak aku u
(eti (etika ka))
bagi bagi para para peng pengel elol olaa
ilmu ilmu
pengetahuan, ilmuwan dan ahli tekonologi yang bergerak di bidang biologi molekuler dan teknologi rekayasa genetika Bioetika akan dapat berfungsi : (1) pemanduan, (2) pengawalan, dan (3) pemantauan dan pengawasan. Etika pengambilan pengambilan sampel sampel manusia manusia menjadi menjadi sangat menarik karena berkaitan berkaitan dengan Homo sapiens secara objek. Kegiatan ini mungkin tidak terlalu bermasalah jika menyangkut organisme lainnya, walaupun pada kenyataannya banyak juga aturan dan kode etik yang berkaitan dengan berbagai sampel organisme lainnya. Di lain pihak, perkembanga perkembangan n penelitian penelitian manusia, manusia, terutama terutama di bidang kedokteran yang bertujuan bertujuan untuk
26
meningkatkan fitness manusia melalui tingkat kesehatan yang lebih baik, mempunyai nilai penting yang sama besarnya demi keberlanjutan populasi manusia. Pemahaman altrui altruisme sme yang yang dimil dimiliki iki manusi manusiaa untuk untuk manusi manusiaa lainny lainnya, a, bahkan bahkan untuk untuk spesie spesiess lain, lain, menciptakan kebutuhan akan kode etik yang jelas dalam memperlakukan sesamanya dengan cara-cara yang baik. Cara-cara yang baik dalam menggunakan sampel manusia semestinya dipahami oleh seorang ilmuwan. Terlepas dari harapan masyarakat atas integritas seorang ilmuwan dalam bidang ilmunya ilmunya dan kontribusi kontribusinya nya terhadap perbaikan kualitas hidup manusia, manusia, di sisi lain ilmuwan juga memiliki keterbatasan. Harapan yang tinggi dari masyarakat atau institusi institusi tempat si peneliti peneliti bekerja bekerja akan keberhasil keberhasilan an suatu penelitian penelitian serta serta atmosfer atmosfer kompet kompetisi isi yang yang tercip tercipta ta antari antarinst nstit itusi usi maupun maupun negara negara dapat dapat memaks memaksaa peneli peneliti ti untuk untuk melakukan kesalahan yang tidak semestinya. Meskipun demikian, keterbatasan itu harus bisa diantisipasi. Pemahaman tentang kode etik dalam melaksanakan penelitian manusia semestinya sudah dimiliki oleh si peneliti bahkan sebelum melakukan penelitian. Berkai Berkaitan tan dengan dengan etika etika pengam pengambil bilan an sampel sampel manusi manusia, a, penelit penelitii tidak tidak hanya hanya memiliki tanggung jawab kepada objek penelitian tetapi juga kepada ilmu pengetahuan dan profesinya profesinya,, publik dan peneliti peneliti selanjutny selanjutnya. a. Tanggung Tanggung jawab peneliti terhadap ilmu pengetahuan dan profesinya meliputi lima hal. Pertama, peneliti harus mampu mengatasi dile dilema ma etik etik yang yang mungk mungkin in dihad dihadap apii seja sejak k mela melakuk kukan an penul penulis isan an prop propos osal al hingg hinggaa penyelesaian penelitiannya, bahkan kemungkinan permasalahan etik yang berkembang selanj selanjutn utnya. ya. Kedua, Kedua, peneli peneliti ti harus harus memili memiliki ki rasa rasa tanggu tanggung ng jawab jawab atas atas integr integrita itass dan reputasi dalam bidang ilmunya, profesi dan ilmu pengetahuan pada umumnya. Ketiga, peneliti peneliti harus mampu mempersiapka mempersiapkan n peluang-pelu peluang-peluang ang untuk penelitian penelitian selanjutnya selanjutnya.. Keempat, Keempat, peneliti peneliti seharusnya seharusnya mampu memanfaatkan memanfaatkan hasil-hasi hasil-hasill penelitianny penelitiannyaa dengan cara yang baik dan mempublikasikan hasil temuan ilmiahnya kepada masyarakat ilmiah. Kelima, peneliti seharusnya memperhatikan peluang agar data-data penelitiannya dapat diakses dengan baik untuk kepentingan penelitian selanjutnya. Pada dasarnya, sampel bagian tubuh manusia dapat dipergunakan dalam kegiatan p pen enel elit itia ian n ilmi ilmiah, ah, teru teruta tama ma dala dalam m bida bidang ng medi medis. s. Pema Pemaha hama man n tent tentang ang cara cara-c -car araa mengambil sampel yang tidak menyakitkan dan meminimalisasi luka yang diakibatkan serta serta proband probandus us mendapa mendapatka tkan n inform informasi asi yang yang utuh utuh mengen mengenai ai tujuan tujuan peneli penelitia tian n dan
27
dampak yang mungkin dialami bukanlah satu-satunya hal yang harus diperhatikan ketika akan melakukan penelitian yang menggunakan bagian tubuh manusia. Peneliti juga harus mampu memperhatikan potensi permasalahan etik yang muncul pada masa yang akan datang terutama jika sampel digunakan untuk penelitian lanjutan atau penelitian tidak member memberika ikan n hasil hasil posit positif if sepert sepertii yang yang dihara diharapkan pkan semula semula.. Menging Mengingat at peneli peneliti ti juga juga merupakan merupakan bagian dari beragam masyarakat masyarakat dengan kode etik yang berbeda-beda, berbeda-beda, maka peneliti juga harus mampu memilih metode dan cara yang tepat dalam menyusun dan melaksanakan penelitiannya bukan hanya berdasarkan obligasi yang harus dipenuhinya tetapi juga berdasarkan nilai-nilai lain yang dianut oleh masyarakat. Pelanggaran etika dalam penelitian penelitian memang seringkali seringkali tidak menimbulkan menimbulkan sanksi hukum yang jelas jelas tetapi tetapi bisa bisa sangat sangat merugi merugikan kan bagi pelakun pelakunya ya jika jika dikait dikaitkan kan dengan dengan integr integrita itasny snyaa dalam dalam masyarakat ilmiah.
DAFTAR PUSTAKA
28
Bahan Bacaan :
Hwang, Woo-Suk Woo-Suk et al . 2004. Evidence of a Pluripotent Human Embryonic Stem Cell Line Derived from a Cloned Blastocyst. Science 303: 1669- 1674 Hwang, Woo-Suk Woo-Suk et al. 2005. 2005. Patien Patient-S t-Spec pecifi ificc Embryo Embryonic nic Stem Stem Cell Cell Derive Derived d from from Human SCNT Blastocyst. Science 308: 1777-1783 Ibrahim N, Aplikasi terapi stem cell pada luka bakar. Cermin Dunia Kedoketran 2006; 153: 20 Islam Islam MS, Terapi sel stem stem pada cedera medulla medulla spinalis. spinalis. Cermin Dunia Dunia Kedokteran Kedokteran 2006; 153: 17-19 Prayogo R, Wijaya MT, Kultur dan potensi stem cells dari darah tali pusat. Cermin Dunia Kedoketran 2006; 153: 26-28 Saputra V, Dasar-dasar stem cell dan potensi apilkasinya dalam ilmu kedokteran. Cermin Dunia Kedoketran 2006; 153: 21-25
Bahan Bacaan :
Umbil Umbilica icall cord cord blood blood derive derived d stem stem cells cells given given intrav intraveno enousl usly y reduce reduce stroke stroke damage. damage. www.medicalnewstoday.com Anatomy
101:
Stem
Cells-Reeeve
Irvine
Research
Center-
http://www.reeve.uci.edu/anatomy /stemcells.php Stem Cells-Wikipdia- http://en.wikipedia.org/wiki/stem cell
29