PROSES ASSEMBLY ASSEMBLY DOUBLE BOTTOM PADA KAPAL PERINTIS 2000 GT
BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang
Indonesia merupakan Negara yang memiliki per tiga wilayahnya lautan, dan jumlah pulau tidak kurang dari 17.000 buah, hal tersebut meyakinkan bahwa sarana di dalam perhubungan antar pulau tersebut amat penting diperlukan. Kapal adalah salah satu alat perhubungan atau infrastruktur yang sangat menunjang untuk kegiatan distribusi barang dan juga kegiatan ekonomi lainnya, sebab pada tahun 201 !ersiden "oko #idodo melun$urkan sebuah program %ol &aut yang mana mestinya untuk menunjang selain adanya pasar bebas beb as '()'N atau bisa disebut dengan *)' + *asyarakat )konomi 'sean yakni harapan menuju Negara yang mandiri untuk men$iptakan kesejahteraan yang merata keseluruh penjuru nusantara. -erdasarkan -erdas arkan fungsinya, fungsinya, kapal perintis merupakan sebuah kapal yang dihar diharapkan apkan memiliki memil iki kapasitas untuk menunjang program %ol &aut, karena Indonesia Indonesia di $anangka sebagai Negara !oros *aritim. leh leh karena karena itu itu proses proses pemban pembanguna gunan n kapal kapal baru baru ini harus harus lebih lebih diperh diperhati atikan kan karena sangat mempengaruhi dari hasil program tersebut. !ada proses tersebut merupakan ratusan bahkan ribuan rangkaian kegiatan yang melibatkan seluruh sumber daya galangan. (umber daya galangan meliputi tenaga kerja +man +man, , bahan +material +material , , peralatan dan mesin +machine, machine, tata $ara kerja +method +method , , dana +money +money, , area pembangunan + space space dan sistem + system. system. !emba !embangu ngunan nan kapa kapall pada pada dasa dasarn rnya ya terd terdir irii dari dari empa empatt le/el le/el atau atau tingk tingkat atan an manu manufa fakt ktur ur.. !ert !ertam amaa adala adalah h manu manufa fakt ktur ur komponen atau atau bagian. bagian. -iasa -iasa disebut disebutkan kan fabrikasi, yaitu menghasilkan komponenkomponen dari bahan baku +seperti pelat baja, pipa,
kabel,
profil
dan
lainlain.
%ahapan %ahapan
berikutnya
adalah
penggabungan/ penyambungan bagian atau komponen untuk membentuk unitunit atau 1
PROSES ASSEMBLY ASSEMBLY DOUBLE BOTTOM PADA KAPAL PERINTIS 2000 GT
sub-assembly. sub-assembly. ari bagian ke$il yang kemudian disatukan, kombinasi ini digunakan ke le/el berikutnya membentuk sebuah blok +assembly +assembly. . -lok umumnya merupakan seksi yang sangat besar dari pembangunan sebuah kapal yang akan di bawa ke sebuah landasan pembangunanbuilding berth. (ehubungan hal tersebut di atas penulis membuat tugas makalah kerja praktek dengan judul “ Proses Assembly Double bottom pada Kapal Perintis 2000 GT ”
1.2 Rumuan !aala"
-erdasarkan latar belakang masalah, penulis akan mengajukan rumusan masalah sebagai berikut yaitu3 -agaim -agaimana ana metod metodee pembang pembanguana uanan n kapal kapal !erint !erintis is denga dengan n sistem sistem -lok -lok 4 # Kesalahankesalahan konstruksi yang terjadi pada saat 'ssembly4 'ssembly4 # &angkahlangkah antisipasi kegagalan pada waktu 'ssembly4 # -agaimana proses pengerjaan yang terjadi pada tahapan 'ssembly blok 4
1.$ %u %u&uan &uan Penul'an Penul 'an %ujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk3 1. *engetahui *engetahui proses proses kerja yang terjadi terjadi pada pada tahapan tahapan metode metode Pembangunan Pembangunan Block . 2. *engeta *engetahui hui proses proses kerja kerja pada pada tahap tahapan an Assembly Assembly section. 5. (ebagai refrensi refrensi bagi bagi pemba$a pemba$a untuk untuk memajukan memajukan ilmu perkapa perkapalan lan . 1.( Bataan Bataan !aala" !aala" 'dapun penulisan makalah ini didasarkan pada apa yang sebenarnya terjadi dalam
pengamatan dan pelaksanaan proses pembuatan kapal yang sedang dikerjakan di !%. "anata *arina Indah (emarang.
1.) !eto*e !eto*e Penul'an *etode penulisan yang penulis pakai untuk menyusun laporan ini adalah sebagai berikut3 1.
Pengumpulan Data
2
PROSES ASSEMBLY ASSEMBLY DOUBLE BOTTOM PADA KAPAL PERINTIS 2000 GT
a.
%injauan la langsung survey + survey aattau obse obserrvas vasi langsung, langsung, menitik menitik beratkan peninjauan langsung apa yang ada di lapangan, yaitu dengan den gan melihat lang langsu sung ng apa apa yang yang dike dikerj rjak akan an para para peke pekerj rja, a, misa misaln lny ya sepe sepert rtii pros proses es Pembangunan block double bottom. bottom.
b.
#awan$ara, #a wan$ara, dilakukan dengan mengadakan mengad akan diskusi atau tanya jawab dengan pihak galangan atau pihak lain yang berkompeten terhadap masalah tersebut.
c.
*etode kepustakaan (literature), pengumpulan (literature), pengumpulan data yang dibutuhkan dengan $ara memba$a literature baik literature baik dalam materi perkuliahan, perpustakaan maupun wa$ana di internet maupun media lainnya yang memiliki hubungan dengan judul makalah yang dibuat penulis.
d.
Kamera Kamera
igita igital lokum okument entasi asi,,
dilakuk dilakukan an
dengan dengan !engambilan
gambar gambar menggun menggunakan akan kamera kamera digita digitall untuk untuk memper memperjel jelas as data data yang sudah sudah diperoleh dan sesuai dengan apa yang ada di lapangan. 2. Pem' Pem'l' l'"a "an n Data Data +ang +ang ,u ,u*a *a" " D'*a D'*apa patt , yaitu dengan memilahmilih data mana
yang rele/an dengan laporan yang akan ditulis $. Penu Penul' l'a an n Lapo Lapora ran n
a.
!engetikan, ya yaitu pe penulisan &a &aporan de dengan me memakai Microsoft ord ord !"#$ !"# $ yang telah tersedia pada laptop komputer.
b.
!engeditan, yaitu memperbaiki laporan sebelum di$etak misalnya 3 kesalahan kata, kesalahan penulisan gelar, kesalahan penulisan daftar pustaka dan sebagainya
(. !en!en-et etak ak Lapo Lapora ran n yaitu men$etak laporan dengan diprint kemudian dijilid sesuai
struktur laporan yang ada. BAB II LANDA,AN %ERI
3
PROSES ASSEMBLY DOUBLE BOTTOM PADA KAPAL PERINTIS 2000 GT
2.1 Proe Pembangunan 0apal
(e$ara umum metode yang diterapkan dalam pembangunan kapal baru dipengaruhi oleh fasilitas yang dimiliki oleh galangan tersebut. *etode yang biasa digunakan pada dasarnya bertujuan untuk mempermudah proses pengerjaan dan memperluas medan pekerjaan, sehingga mutu pekerjaan dapat dimonitor dengan baik. *etode pembangunan kapal yang sering diterapkan pada galangan ke$il maupun besar ada 2 metode, yaitu !embangunan kapal dengan sistim seksi, dan pembangunan kapal dengan sistim blok.
2.1.1 Pembangunan ,'tem ,ek'
6ara ini biasanya diterapkan untuk kapalkapal yang berukuran relatif ke$il dimana konstruksi awal hingga akhir dilaksanakan langsung di do$kyard *elihat proses pembangunan yang terjadi sistim seksi terbagi lagi menjadi 2 +dua yaitu metode seksi bidang dan metode seksi ruang dimana metode ini banyak menggunakan posisi pengelasan dengan tingkat kesulitan tinggi misal posisi horisontal, /ertikal dan posisi diatas kepala, hal ini terjadi dikarenakan saat pelaksanaan penggabungan bagian konstruksi tidak banyak yang dapat dikerjakan dengan mesin las otomatis seperti ('# pada posisi datar.*etode ini merupakan pengembangan dari metode kon/ensional yang sudah banyak ditinggalkan oleh galangan kapal. engan kondisi yang demikian proses pengelasan banyak mengandalkan juru las yang trampil dan proses pelaksanaan sedikit kurang $epat bila dibandingkan dengan proses las menggunakan mesin las otomatis.
4
PROSES ASSEMBLY DOUBLE BOTTOM PADA KAPAL PERINTIS 2000 GT
ambar !erakitan Kapal (istem (eksi 1. !eto*e ,ek' B'*ang
alam pelaksanaan metode ini gambar mutlak diperlukan selain sebagai penunjang kerja juga difungsikan sebagai kontrol pekerjaan, gambar tersebut seperti gambar ren$ana garis +line !lan,ambar bukaan +(heel )8pantion dan gambar kerja +#orking rawing. aris besar dari metode seksi bidang adalah membuat konstruksi berupa seksi 9 seksi berbentuk bidang datar misalnya seksi dasar, seksi sekat, seksi lambung sisi dan seksi geladak. *etode seksi bidang dapat digambarkan pada gambar dibawah ini 3
5
PROSES ASSEMBLY DOUBLE BOTTOM PADA KAPAL PERINTIS 2000 GT
2. !eto*e ,ek' Ruang
-ila dilihat dari $ara kerja penyusunan seksiseksinya maka metode seksi ruang dibagi menjadi 2 +dua, yaitu dengan metode layer dan metode seksi /ertikal dimana kedua metode tersebut menggabungkan beberapa seksi se$ara horisontal dan /ertikal. 1. *etode &ayer alam metode ini pembangunan badan kapal diarahkan dalam pengembangan arah memanjang atau horisontal dan pengembangan tersebut dimulai dari arah dasar dari depan sampai belakang, selanjutnya diteruskan kebagian atasnya seperti sekat memanjang, sekat melintang, kulit, geladak dan lain lain. !roses pengelasan pada saat penyambungan diatas landasan pembangunan kapal +building berth banyak dilakukan dengan posisi horisontal dan posisi /ertikal dimana dituntut mengingat bila urutan peng elasan dari seksi dengan seksi lainnya tidak tepat maka tingkat deformasi dari pengelasan akan menjadi lebih besar sehingga ketepatan ukuran akhir dari bentuk kapal akan terpengaruh pula. ambaran proses pembangunan dengan metode layer dapat dilihat pada gambar 3
6
PROSES ASSEMBLY DOUBLE BOTTOM PADA KAPAL PERINTIS 2000 GT
2. *etode (eksi :ertikal *etode ini dalam pembangunan kapal menitik beratkan arah /ertikal dan pembagian seksinya diorientasikan untuk satu kompartemen dari dasar sampai menuju geladak atas. alam metode ini beban pekerjaan ber/ariatif mulai dari bagian dasar, sekat, pelat kulit dan geladak yang dikerjakan se$ara bersamaan sehingga kondisi kerja relati/e lebih simpang siur dan kenaikan beban kerja menjadi sering terjadi dan proses pengelasan akan banyak menggunakan posisi /ertikal dan horisontal serta posisi datar seperti yang terjadi pada metode layer. ambar metode seksi /ertikal dapat dilihat pada skema pengerjaan seperti pada gambar 3
!embangunan -agian asar
!embangunan -agian (tem dan (tem %elah ibangun keseluruhan 7
PROSES ASSEMBLY DOUBLE BOTTOM PADA KAPAL PERINTIS 2000 GT
2.1.2 Pembangunan +tem Blok
6ara ini biasanya diterapkan untuk kapalkapal yang berukuran besar dimana konstruksi masingmasing blok dapat dibangun dalam waktu yang bersamaan dan dilakukan ditempat yang terpisah serta baru digabung setelah masingmasing blok selesai dibangun. engan melihat sifat proses pembangunan ini maka pekerjaan pengelasan dibengkel produksi relatif banyak menggunakan proses las ('# dengan posisi datar, sehingga pekerjaan lebih $epat dilakukan mengingat operator mesin las dapat menjalankan lebih dari satu mesin otomatis dengan posisi datar. engan peran lebih ini akan banyak mengurangi jumlah pekerja di bengkel atau dipelataran pembangunan kapal dan akan mendapatkan ke$epatan pengelasan lebih $epat.
!roses !embangunan Kapal (istem -lok itinjau dari segi pengelasannya maka, proses pembangunan kapal dengan sistim blok mempunyai beberapa keuntungan dibanding dengan sistim seksi antara lain 3 1. #aktu pembangunan dapat lebih singkat dan produktifitas lebih tinggi mengingat pekerjaan banyak yang dapat dilakukan dengan mesin las otomatis.
8
PROSES ASSEMBLY DOUBLE BOTTOM PADA KAPAL PERINTIS 2000 GT
2. (ebagian besar pekerjaan pengelasan dapat dikerjakan dengan posisi datar sehingga lebih $epat dan memudahkan pengelasan. 5. !ekerjaan didalam dok atau diatas pelataran penyambungan kapal lebih singkat, sehingga fasilitas mesin las dapat dioperasikan dengan efektif.
;. Kontrol terhadap proses pembentukan dan teknik pengelasan dapat lebih mudah. . apat mengurangi pekerjaan las ditempat yang tinggi atau tempat yang sempit, sehingga lingkungan dan keselamatan juru las akan lebih terjamin. *etode blok merupakan perkembangan dari metode seksi yaitu dengan $ara menggabungkan beberapa seksi di bengkel produksi perakitan menjadi satu blok atau ring seksi yang besarnya blok disesuaikan dengan kapasitas alat angkat dan angkut yang dimiliki oleh galangan.
9
PROSES ASSEMBLY DOUBLE BOTTOM PADA KAPAL PERINTIS 2000 GT
2. -lok setengah lengkap +(emi utfitting -lo$k yaitu bentuk blok yang telah sebagian dilengkapi dengan outfitting berupa sistim perpipaan induk. 5. -lok outfitting penuh +=ull utfitting -lo$k (ystem yaitu bentuk blok yang telah dilengkapi dengan seluruh outfitting yang sifatnya permanen dan dapat terikat se$ara langsung dengan blok. -ila blok digabung dengan blok yang lain maka sistem yang ada di dalam blok harus tersambung pula, untuk itu toleransi ukuran yang ada harus diperhatikan dengan benar. 'lur !roses !embangunan Kapal alam pembangunan kapal baja dikenal alur proses yang bertahap dimana tahap satu dengan yang berikutnya selalu ada kaitannya, untuk itu proses demi proses harus dilakukan dengan teliti agar pada tahap proses berikutnya tidak mengalami kesukaran akibat kesalahan dalam penyetelan +fitting maupun kesalahan dalam pengelasan +welding. Kombinasi antara penyetelan dan pengelasan dari tahap ke tahap mempunyai sifat dan karakteristik pekerjaan dan jenis pengelasan maupun proses pengelasannya yang berbeda, untuk itu perlu mengikuti tahapan pembuatan konstruksi dan tahapan pembangunan bagian kapal yang lebih besar + seksi dan blok . 'lur proses pembangunan kapal dapat ditentukan menurut metode pembangunan kapal yang digunakan dimana proses awal pekerjaan berupa pemotongan dan perkitan ke$il yang disebut dengan proe abr'ka' , dilanjutkan dengan proses perakitan blok ke$il yang disebut dengan proe ,ub#Aembl+ dan selanjutnya dilakukan penggbungan blok 9blok ke$il menjadi yang lebih besar dinamakan proses 'ssembly serta penggabungan blok menjadi badan kapal yang disebut dengan proses grant 'ssembly atau proses penurunan ke gra/ing dok yang disebut proses ere$tion. ari setiap proses yang dilakukan penggabungannya menggunkan proses pengelasan ('#, (*'#, =6'# *'# dengan posisi pengelasan yang ber/ariatif mulai dari 1, 2, 5 dan ; tergantung keberadaan dan posisi komponen kapal yang dikerjakan. 10
PROSES ASSEMBLY DOUBLE BOTTOM PADA KAPAL PERINTIS 2000 GT
11
PROSES ASSEMBLY DOUBLE BOTTOM PADA KAPAL PERINTIS 2000 GT
12
PROSES ASSEMBLY DOUBLE BOTTOM PADA KAPAL PERINTIS 2000 GT
1. &unas 2. &ajur bilga 5. &unas bilga ;. !embujur atas . elagar tengah A. elagar samping 7. !embujur dasar ?. &antai
>. 'tas tangki 10. %iang ruang muatan 11. @angka 12. (iku samping tangki 15. @angka utama 1;. -alok geladak 1. -alok geladak utama 1A. !embujur geladak
17. eladak kedua 1?. eladak utama 1>. !agar lambung 20. 'mbang palka 21. (iku 22. !enahan pagar lambung
2.2 !eto*e Pembuatan 0apal Ber*aarkan %empat.
-erdasarkan tempatnya, pembuatan kapal dibagi menjadi dua ma$am, yaitu3
=abrikasi adalah sebuah proses dimana sebuah plat harus melalui tahapan kegiatan sebelum menjadi bagianbagian dari konstruksi sebuah kapal pekerjaan tersebut ,antara lain adalah 3 1. !enge$ekan material plate *aterial harus benar benar diperhatikan, karena dalam pembuatan • kapal baru material tidak bolah ada $a$at pada material tersebut $a$at •
dari pabrik atau paun pada saat pengangkatan menggunakan foreklip. *aterial harus memiliki sertifikat, karena itu menandakan pelat atau material tersebut telah lulus uji dan stardart yang sudah ditetapkan dalam aturan pelat untuk bangunan kapal baru. ambar 1. Material Pelat Pabrik % mm
13
PROSES ASSEMBLY DOUBLE BOTTOM PADA KAPAL PERINTIS 2000 GT
ambar 2. Material Pelat yang sudah dicat
2. *arking plate *arking plate merupaan salah satu pekerjaan yang di lakukan dengan • $ara menggambar dan mengukur plat yang sudah di tempatkan pada jig dengan ukuran yang sesuai dengan gambar ambar 5. Material Pelat yang telah ditandai pada &ig.
5. 6utting plate !emotongan pelat pada bagian bagian tertentu •
14
PROSES ASSEMBLY DOUBLE BOTTOM PADA KAPAL PERINTIS 2000 GT
ambar ;. Material Pelat yang telah potong dan bavel. ;. randing plate !engrindaan pelat pada bekas 9 bekas las atau $a$at pada saat • pengelasan agar pelat tidak terjadi korosi.
ambar . Material Pelat yang akan digerinda . -ending plate. Baitu proses dimana pembentukan sebuah lengkungan pelat atau • gadinggading agar memiliki lengkung yang sesuai bentuk peren$anaan tetapi tidak semua bagian dilakukan pekerjaan bending. ambar A. Material Pelat yang sedang dibending
15
PROSES ASSEMBLY DOUBLE BOTTOM PADA KAPAL PERINTIS 2000 GT
2.$ !eto*e Pembuatan 0apal Ber*aarkan ,'tem.
alam pembangunan kapal baru dikenal dua sistem pembangunan kapal yaitu, sistem blok dan sistem seksi. a. (istem blok merupakan sistem pembangunan kapal dengan membagi menjani
seksi seksi dan digambungkan benjadi satu buah blo$k dan menjadi beberapa bagian blok. b. (istem seksi merupakan sistem pembangunan kapal dengan membagi begian Assembly Erection Marking plete
Fabricating
kapal kedalam seksiseksi misal seksi sekat +bulkhead. 2.1.
ae#ae Dalam Pembangunan 0apal
Delivery
Launching
alam pembangunan kapal dikenal beberapa fase pembangunan kapal, dan se$ara sederhana dapat digambarkan dalam diagram berikut.
Desai
Mould
Gambar 1. Fase Pembangunan Kapal Hingga Selesai Secara Sederana.
Mould 'oft merupakan pekerjaan menggambar bentuk badan kapal maupun kontruksinya dalam skala 131 pada lantai gambar. !ada proses ini tidak di gunakan di galangan modernmenggunakan alat $anggih. (ub 'ssembly merupaka pekerjaan menggabungkan beberapa kom ponen ke$il menjadi komponen yang lebih besar yang sifatnya belum komplek. 'ssambly merupakan pekerjaan menggabungkan beberapa komponen besar menjadi suatu bagian dari kapal.
16
PROSES ASSEMBLY DOUBLE BOTTOM PADA KAPAL PERINTIS 2000 GT
)re$tion merupakan pekerjaan menggabungkan bagian kapal menjadi satu kesatuan kapal yang utuh. &aun$hing merupakan pekerjaan melun$urkan kapal. utfitting merupakan pekerjaan penge$ekan kelengkapan kapal dan pemasangan perlengkapan kelengkapan kapal. =ase fase diatas merupakan fase pembangunan yang dilewati pada awal pembangunan hingga kapal siap diserahkan kepada pemilik kapal
17
PROSES ASSEMBLY DOUBLE BOTTOM PADA KAPAL PERINTIS 2000 GT
III PE!BAHA,AN
$.1 Pembuatan 0apal Dengan ,'tem ,ek' Blo-k
(istem blok seksi merupakan sistem pembuatan kapal dimana bagianbagian konstruksi dari kapal dalam fabrikasi dibuat gabungan seksiseksi sehingga membentuk blok seksi, $ontoh bagian dari seksiseksi geladak, seksi lambung, seksi double bottom dan bulkhead dibuat menjadi satu blok seksi. $.1.1 %a"apan Sistem !loc" a. De'gn
esain merupakan proses awal dari pada pembuatan kapal dengan menghitung dari ren$ana garis +lines plan, ren$ana umum +general arragement, profil, pipa +isometri$ piping 3 bukaan kulit dan perhitungan maupun gambar yang lain. 0 m Ke$epatan 3 12.00 knot aya *esin 3 2 8 1;00 C! Kapasitas !enumpang 3 2; orang
18
PROSES ASSEMBLY DOUBLE BOTTOM PADA KAPAL PERINTIS 2000 GT
ambar 7. encana mum *apal Perintis !""" + b. !oul* lot
*ould loft adalah penggambaran ren$ana garis dengan ukuran yang sebenarnya yaitu dengan skala 141 untuk memudahkan dalam proses marking plat untuk membentuk suatu bagian blo$k.
ambar ?. Mould loft pada pelat
19
PROSES ASSEMBLY DOUBLE BOTTOM PADA KAPAL PERINTIS 2000 GT
-. abr'-at'ng
=abrikasi merupakan awal dari proses pembuatan blo$k kapal. i bengkel fabrikasi terdapat banyak pelatpelat dan profil yang akan dipotong untuk diproses berikutnya. iproses ini fabrikasi dibagi menjadi beberapa proses yaitu 3
+ambar . *ontruksi fabrikasi 'ambung !elat dasar +pelat alas letaknya di dasar kapal, sebelah kiri dan kanan lajur lunas. !elat ini menerima beban gaya tekan air, yang selanjutnya diteruskan ke wrang dan penumpu. !emasangan pelat ini sejajar dengan bidang simetri, mulai dari ujung depan sampai ujung belakang kapal. !enyusunan pelat alas dari kapal dilakukan setelah peletakan lunas dimana penyusunan pelat alas tersebut harus menjaga alighment penyusunannya karena bottom shell plating nantinya akan menjadi dasar dari kapal tersebut. Bottom shell plating itu merupakan hal yang penting dalam sebuah konstruksi badan kapal, karena fungsinya yakni se$ara efektif menghalangi masuknya air laut, mengatasi tegangan yang dihasilkan dari tekanan tegak lurus air ke pelat kulit, mengatasi stress bending yang diakibatkan oleh adanya terusan air laut. Konstruksi dasar harus memenuhi persyaratan klasifikasi. Konstruksi dasar harus mampu menahan beban yang
20
PROSES ASSEMBLY DOUBLE BOTTOM PADA KAPAL PERINTIS 2000 GT
bekerja pada bagian dasar atau alas, sehingga ketika kapal beroperasi tidak timbul momen bending yang terjadi pada pelat kulit dasar. •
*arking 3 *arking bertujuan membuat garis yang akan dipotong selain itu untuk menuliskan kode komponen yang mana akan dipasang profil maupun frame.
•
6utting 3 !roses pemotongan pelat dan profil. !emotongan plat ini menggunakan $n$ $utting yang berjalan se$ara otomatis ataupun pemotongan mengunakan manual blander potong. (edangan fabrikasi profil terkadang menggunakan automatis dan manual.
+ambar #". / utting
•
erinding 3 !roses menghaluskan material sehabis dipotong
•
-ending 3 !roses DmembengkokanD material. !roses bending biasanya pada bagian plat bar pada frame dan shell kapal.
21
PROSES ASSEMBLY DOUBLE BOTTOM PADA KAPAL PERINTIS 2000 GT
Gambar 11. *ontruksi 0ouble Bottom
$.2 0ontruk' Double bottom
0ouble Bottom +alas ganda merupakan konstruksi paling bawah dari bagian kapal sehingga konstruksinya harus kuat, karena disamping adanya gaya tekan air ke atas juga harus mampu menahan beban dari lambung dan geladak kapal. 0ouble Bottom meliputi pelat alas, pelat alas dalam, pelat bilga, dan pelat tepi sebagai kekedapannya. Konstruksi dari double bottom dibagi menjadi dua, yakni ada konstruksi se$ara melintang dan konstruksi memanjang. (truktur konstruksi alas ganda pada sistem konstruksi melintang yakni pada bagian melintang terdapat wrangwrang atau floors, yang mana wrang tersebut adalah pelat yang dipasang melintang pada alas kapal sebagai tumpuan pelat alas dan pelat alas dalam.
22
PROSES ASSEMBLY DOUBLE BOTTOM PADA KAPAL PERINTIS 2000 GT
sekat melintang,
di bawah
topang ruang muat, dan
pada alas ganda
pada kamar mesin. !embujur alas dan pembujur alas dalam !embujur alas +bottom longitudinal dan pembujur alas dalam +inner bottom longitudinal) diletakkan dipasang se$ara memanjang , dan menembus wrang melalui lubanglubang pada wrang. !enegar tegak pada wrang ditempatkan satu bidang dengan pembujurpembujur alas dan pembujur alas dalam. -ila pembujur melalui wrang kedap, lubang pada wrang harus ditutup kembali dengan
baik
sehingga
tidak
terjadi
perembesan
$airan,atau pembujur tersebut terputus pada wrang kedap dan dilengkapi dengan pelat lutu t +bracket yang tebalnya sama dengan tebal wrang. $.$ %eor' Aembl'ng
(ebelum dilakukan proses assembly, hasil dari pekerjaan fabrikasi diperlukan untuk penge$ekan baik bentuk maupun ukuran serta tandanya yang berguna untuk mengurangi kesalahan dalam pekerjaan assembly. !ada tahap ini, panel yang akan dibentuk diletakkan diatas jig dan dikerjakan se$ara terbalik untuk mengurangi pengelasan o/erhead yang dapat berakibat in$omplete penetration. !ekerjaan yang dilakukan pada tahap ini meliputi 3 E
!enyambungan pelat
E
!emasangan stiffeners
E
*erakit floor
E
!emasangan fa$e plates
E
*erakit web frames
23
PROSES ASSEMBLY DOUBLE BOTTOM PADA KAPAL PERINTIS 2000 GT
$.( Per'apan Pengelaan
alam persiapan 'ssembly ini yang dilakukan antara lain 3 1. *emeriksa kampuh las apakah sudah sesuai dengan standar, #!(, welding detail dan prosedur. 2. Calhal yang perlu diperhatikan pada setiap kampuh las yaitu • • • • • •
*etode pengelasan -esarnya gap Kekasaran dan takik pada alur las Kelurusan +alignment -entuk be/el sesuai sesuai #!( -ersih dari kotoran, air atau minyak
5. -eberapa standar sambungan yang perlu diperhatikan antara lain 3 • •
*isalinementketidaklurusan %akikkekasaran kampuh, roughnesskekasaran
(elanjutnya hasil pemeriksaan di$atat dalam F6 $he $k sheet.
24
PROSES ASSEMBLY DOUBLE BOTTOM PADA KAPAL PERINTIS 2000 GT
5ambar 12. %ypi$al =illet #elding
5ambar 1$. -e/el #eld dan %ypi$al "oint #elding
25
PROSES ASSEMBLY DOUBLE BOTTOM PADA KAPAL PERINTIS 2000 GT
$.) %a"apan Aembl+
!ekerjaan badan kapal berdasarkan 2ull Block onstruction Method +C-6* dapat dibagi menjadi beberapa bagian seperti yang dijelaskan sebagai berikut 3 $.).1 . Bag'an abr'ka' #Part Fabrication$
Part 3abrication adalah tingkat pengerjaan + fabrication yang pertama. !ada tahapan ini memproduksi komponen atau 4ona untuk konstruksi lambung yang tidak dapat dibagi lagi. "enis paket pekerjaan yang dikelompokkan oleh 4ona dan3 1 Area, yaitu untuk menghubungkan bagian bahan baku +material yang selesai, proses fabrikasi dan fasilitas produksi yang sesuai se$ara terpisah untuk3 •
Parallel parts from plate +bentuk paralel dari pelat
•
/on parallel part from plate +bentuk nonparalel dari pelat
•
5nternal part from plate +internal dari pelat
•
Part from rolled shape +bentuk dari material roll
•
6ther parts +bentuk yang lain misalnya pipa, dan lain 9 lain.
2 Stage, setelah dilakukan pengelompokan oleh 4ona, area, dan similarities +kesamaan di bagian jenis dan ukuran, sebagai berikut 3
•
!enggabungan pelat atau nil +tidak ada aliran produksi, sehingga dibiarkan kosong dan dilewati dalam aliran proses.
•
!enandaan dan pemotongan.
•
!embengkokan atau nil
26
PROSES ASSEMBLY DOUBLE BOTTOM PADA KAPAL PERINTIS 2000 GT
-agian
fabrikasi
(Part 3abrication) yang
memproduksi komponen atau
4ona untuk konstruksi lambung yang tidak dapat dibagi lagi dapat dilihat pada gambar 1;. $.).2 Bag'an Perak'tan 6 Part Assembly3 #. Part Assembly adalah tingkat pekerjaan kedua yang bearda di luar aliran
kerja utama +main 1ork flo1 dan dikelompokkan oleh area seperti3
Built-up parts +bentuk komponen asli
ambar 1;. -entuk komponen asli
27
PROSES ASSEMBLY DOUBLE BOTTOM PADA KAPAL PERINTIS 2000 GT
ambar 1. Part Assembly yang berada di luar aliran kerja utama. (7troch, .'. #8. 7hip Production, second edition)
!. (ubblok perakitan +7ub-block Assembly 7ub-block Assembly adalah tingkat pengerjaan ketiga. !embentukan daerah +4one) pada umumnya terdiri dari sejumlah fabrikasi atau hasil bentuk assembly. !aket pekerjaan dikelompokkan berdasarkan tingkat kesulitan untuk3
Similar si%e in large &uality +
melintang frame, balokbalok, floor , dan lainlain. 28
PROSES ASSEMBLY DOUBLE BOTTOM PADA KAPAL PERINTIS 2000 GT
Similar si%e in small &uality +ukuran yang sama dalam jumlah ke$il (ubblok perakitan
+7ub-block Assembly dapat dilihat pada gambar 1A
ambar 1A 7ub-block Assembly berdasarkan tingkat kesulitan. (7troch, .'. #8. 7hip Production, second edition)
5. (emiblo$k and -lo$k 'ssembly dan rand-lo$k "oining 7emi-block and Block Assembly dan +rand-Block &oining terdiri dari tiga tingkat perakitan, yaitu3 • • •
7emi-block assembly Block assembly dan +rand-block 9oining .
Ketiganya merupakan tingkat pengerjaan selanjutnya dengan urutan sesuai dengan urutan di atas. ari ketiganya, hanya block-assembly yang termasuk dalam aliran utama pekerjaan, sedangkan yang lainnya menyediakan alternatif yang berguna untuk tingkat peren$anaan. (emua diren$anakan sesuai dengan konsep pengelompokan paket pekerjaan berdasarkan area dan stage. 29
PROSES ASSEMBLY DOUBLE BOTTOM PADA KAPAL PERINTIS 2000 GT
%ingkat semi-block asssembly pembagiannya berdasarkan tingkat kesulitan yang sama seperti tingkat sub-block . Kebanyakan semi-block ukurannya dan dimensinya agak ke$il sehingga mereka dapat diproduksi di fasilitas perakitan sub-block . i peren$anaan kerja, ini harus menjadi titik perbedaan untuk memisahkan perakitan semiblock dari perakitan blok. %ingkat block assembly yang termasuk dalam aliran utama pekerjaan, pembagiannya berdasarkan tingkat kesulitan yaitu3 • • • •
3lat +pelat datar 7pecial flat +pelat datar khusus urve +bentuk lengkung 7uperstructure +bangunan atas
%ingkat +rand-blok 9oining yang berada di luar arus utama diperlukan bila 4ona di/isi dari sebuah kapal besar yang diterapkan pada sebuah kapal ke$il untuk men$apai keseimbangan kerja yang seragam.
3lat panel +panel datar
•
urved panel +panel kur/a
•
7uperstructure +panel bangunan atas
7emi-block and Block Assembly dan +rand-Block &oining dapat dilihat pada gambar 1A dan 17
30
PROSES ASSEMBLY DOUBLE BOTTOM PADA KAPAL PERINTIS 2000 GT
ambar 17. 7emi-block dan Block Assembly (7troch, .'. #8. 7hip Production, second edition)
!ada tahap ini, komponenkomponen pelat yang sudah diselesaikan di fabrikasi dirakit sesuai dengan letal dan urutannya, dari seksi menjadi bagian misalnya3 E
-ottom terdiri dari portside, $enter dan starboard.
E
%rans/erse bulkhead terdiri dari portside dan starboard
E
(ide shell terdiri dari portside dan starboard
E
e$k terdiri dari portside,$enter dan starboard
alam pengerjaan menggunakan metode panel dengan urutan sebagai berikut3 E
!enyambungan butt joint antara pelat dengan pelat dengan menggunakan (*'#
E
!emasangan pembujur pada pelat dengan pengelasan tertutup
E
!emasangan pelintang dengan pengelasan menerus
E
!engelasan potongan pelat pada s$allop dan pembujur.
31
PROSES ASSEMBLY DOUBLE BOTTOM PADA KAPAL PERINTIS 2000 GT
(elanjutnya panelpanel ini dikerjakan dan disambung satu sama lain menjadi bagian yang lebih besar, yang disebut seksi blok.
$.).$ 'tt'ng Aembl+
imensi dan kelengkapan konstruksi sesuai dengan gambar kerja. Calhal yang harus diperhatikan 3 1. !enyimpangan dimensi tidak boleh melebihi batas toleransi yang ada di $lass 2. 'pabila ada penyimpangan pemasangan dan jumlahnya banyak, maka harus dibuat N6@ sheet. 5. -ila ada kejanggalan konstruksi meskipun sudah sesuai drawing agar dibuatkan 6' sheet ke design. atadata yang didapatkan dalam pemeriksaan dimasukkan dalam F6 $he$k sheet struktural setelah diisi dulu oleh F6 bengkel.
$.).( 7el*'ng 8"ek
Calhal yang harus diperiksa adalah 3 1. 2. 5. ;. . A. 7.
aerah las harus bersih dari kerak,kotoran dan air agar $a$at las bisa terlihat Calhal yang perlu diperhatikan dalam pemeriksaan las -esar leg length %inggi reinfor$ement untuk las butt
$.).)
Deorma'
32
PROSES ASSEMBLY DOUBLE BOTTOM PADA KAPAL PERINTIS 2000 GT
1.
!emeriksaan dengan $ara membentangkan benang,kemudian ukur jarak antar pelat
terluar dengan benang terdalam dan didapat besarnya deformasi pelat. 2.
!engukuran dilakukan sesuai aturan untuk tiap posisi sebagai berikut 3
5.
eformasi pelat antar gadinggading eformasi gading antara gading besar eformasi antara komponenkomponen lain eformasi pada joint plate
*emberi tanda pada obyek pemeriksaan deformasi yang melebihi standar.
(etelah pemeriksaan data deformasi yang didapat di$atat pada F6 $he$k sheet.
ambar 1?. eformasi pada 6entre irder pada =!%
$.).9 0etepatan Ukuran
(ebelum melakukan pemeriksaan ketepatan ukuran perlu mempersiapkan alatalat ukur yang dipakai harus terkalibrasi. (elain itu juga menyiapkan inspe$tion re$ord yang dibuat 33
PROSES ASSEMBLY DOUBLE BOTTOM PADA KAPAL PERINTIS 2000 GT
oleh desain bersama dengan drawing. Casil pengukuran dibandingkan dengan blo$k sebelumnya yang sudah diukur. !engukuran blo$k dilakukan oleh tim a$$ura$y $ontrol dan bengkel sementara F6 akan menyaksikan saat pengukuran. %im a$$ura$y juga melakukan pengukuran saat ere$tion yaitu keel defle$tion dan dimensi kapal. !engukuran blo$k sebaiknya dilakukan sebelum dan sesudah pengelasan. -ila menemukan bentuk blo$k yang salah segera dilaporkan dan diusahakan perbaikannya saat diassembly jangan saat di ere$tion karena akan memakan material, jam orang dan waktu yang lebih banyak disamping mutunya lebih jelek. Casil pengukuran di$atat pada F6 $he$k sheet.
5ambar 1:. *elakukan penggerindaan pada Casil &as yang tidak sempurna.
34
PROSES ASSEMBLY DOUBLE BOTTOM PADA KAPAL PERINTIS 2000 GT
5ambar 2;. %erjadi !orosity pada sambungan las.
$.).< Blo-k Blat'ng Dan Penge-atan
!emeriksaan pada tahap ini meliputi 5 tahap yaitu 3 1.
!emeriksaan %ahap !ersiapan
%emperatur pelat yang akan di$at disesuaikan dengan data teknis dari merk
dan jenis $at !elat harus bebas dari debu, pasir dan kotoran (tandar kekasaran permukaan harus sesuai dengan spesifikasi
2.
!emeriksaan %ahap !enge$atan
5.
Kelembaban udara sebelum dan saat penge$atan %emperatur basah dan kering dari udara %emperatur pelatmaterial
!emeriksaan Casil !enge$atan
Ketebalan $at pada tiap lapisan baik kondisi basahkering 6a$at yang ditemukan harus diberi tanda pada obyek
35
PROSES ASSEMBLY DOUBLE BOTTOM PADA KAPAL PERINTIS 2000 GT
!erbaikan $a$at $at harus sesuai dengan petunjuk teknis dari spesifikasi jenis $at
!emeriksaan dilakukan pada tiap lapisan dan untuk daerah tangki pada lasan diberi selotip. ata pemeriksaan di$atat pada F6 $he$k sheet.
$.).= !aala"#!aala" >ang ,er'ng %'mbul 4
1. (ering terjadi misalinement pada saat pengefittan. !enanganan 3 a. !erbaikan dengan $ara pemutusan ta$k weld dengan blander pemotong atau gouging b. (etelah itu pengeta$kan diulang dan sebagian material yang akan disambungkan di tanggem. $. &alu pengelasan dilakukan dengan tanggem dipasang untuk meluruskan bagian yang tidak lurus. 2. -anyak terjadi slag in$lusion !enanganan 3 a. #eld metal digerinda b. ilakukan pengelasan ulang 5.
Casil pengelasan o/erhead dan /ertikal kurang bagus karena ampere yang tidak
dike$ilkan setelah melakukan pengelasan flat. *eskipun hal ini telah disiasati oleh welder dengan melakukan las sentuh, hasil pengelasan tetap terlihat kurang bagus. ;. !erlengkapan keamanan yang dikenakan pekerja kurang memenuhi persyaratan K5. . -anyak terjadi round weld yang malah mengurangi logam induk. !enanganan 3 a. #eld metal digerinda b. !engelasan ulang A. &ogam induk di sekitar weld joint, ada yang termakan oleh elektrode sehingga mengalami pengurangan tebal. 6ara penanganan dengan dilas.
36
PROSES ASSEMBLY DOUBLE BOTTOM PADA KAPAL PERINTIS 2000 GT
7. -anyaknya slag yang belum dibersihkan padahal bagian tersebut telah mengalami proses produksi selanjutnya seperti penge$atan. Cal ini malah pembuatan waktu produksi dan material terbuang siasia, karena perbaikannya membutuhkan waktu yang $ukup lama dan adanya $at yang terbuang. ?.
!emasangan stopper banyak yang melintang sehingga alur berdeformasi hanya
terdapat dalam dua arah +mudah menimbulkan $ra$k. !emasangan stopper yang benar adalah membentuk sudut A0 derajat terhadap edge joint +alur deformasi lebih luas.
BAB I? PENU%UP 37
PROSES ASSEMBLY DOUBLE BOTTOM PADA KAPAL PERINTIS 2000 GT
(.1 0E,I!PULAN
!roses pembangunan kapal dapat dipandang sebagai sebuah proses yang dimulai ketika pemesan membutuhkan kapal sesuai fungsifungsi yang diingikan, proses ini melalui beberapa tahanan kerja +desain, penandatangan kontrak, pere$ananan dan lain lain. "adi tahapan pengkonstruksian dalam pembangunan kapal utamanya men$akup mulai dari fabrikasi + fabrication, perakitan awal + sub-assemblies, perakitan blok +assembly, penyambungan blo$k +erection) sampai membentuk se$ara utuh kapal. Cal yang paling penting dalam tahapan ini adalah meng/erifikasi kapal telah dibuat dengan kontrak yang telah disepakati. Konsekuensinya kapal akan mengalamimenjalani serangkaian pengujian dan per$obaan pelayaran sehingga dapat diserahkan ke pemesan.
(.2 ,ARAN @ ,ARAN
(ebagai sarana pertahanan negara, kapal perang se$ara konstan mengalami e/olusi baik dari sisi perubahan fungsi maupun perlengkapanperalatan yang dipasang di atas kapal,
serta
tidak
menutup
kemungkinan
mengalami
perubahan
pada system
pembuatannya mengingat semakin pesatnya teknologi perindustrian khususnya di bidang perkapalan. leh karenanya hal ini akan menuntut penggunaan sumber daya manusia se$ara efektif, khususnya untuk tenaga kerja terampil yang terlibat langsung pada proses pembangunan kapal baru.
38