BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Latar Belakan Belakang g
Dalam Dalam dunia dunia medis medis dan kimia organi organik, k, istilah istilah alkaloi alkaloid d telah telah lama lama menjadi menjadi bagian bagian pentin penting g dan tak terpis terpisahk ahkan an dalam dalam peneli penelitian tian yang yang telah telah dilakukan selama ini, baik untuk mencari senyawa alkaloid baru ataupun untuk untuk penelu penelusur suran an bioakt bioaktifit ifitas. as. Senyaw Senyawaa alkaloi alkaloid d merupa merupakan kan senyawa senyawa organik terbanyak ditemukan di alam. Hampir seluruh alkaloid berasal dari tumb tumbuh uhan an dan dan ters terseb ebar ar luas luas dala dalam m berb berbag agai ai jeni jeniss tumb tumbuh uhan an.. Seca Secara ra orga organo nole lept ptik ik,,
daun daun-d -dau auna nan n
yang ang
bera berasa sa
sepa sepatt
dan dan
pahi pahit, t,
bias biasan any ya
teridentifikasi mengandung alkaloid. Selain daun-daunan, senyawa alkaloid dapat ditemukan pada akar, biji, ranting, dan kulit kayu. Alkaloid adalah senyawa organik yang terdapat di alam bersifat basa atau alkali dan sifat basa ini disebabkan karena adanya atom N Nitrogen! dalam dalam moleku molekull senyawa senyawa tersebu tersebutt dalam dalam struktu strukturr lingka lingkarr hetero heterosik siklik lik atau aromatis, dan dalam dosis kecil dapat memberikan efek farmakologis pada manusia dan hewan. Alkaloid juga adalah suatu golongan senyawa organic yang terbanyak ditemukan di alam. Hampir seluruh senyawa alkaloida berasal dari tumbuhtumbuhan dan tersebar luas dalam berbagai jenis tumbuhan. Semua alkaloida mengandung paling sedikit satu atom nitrogen. Hampir semua alkaloida yang ditemukan di alam mempunyai keaktifan biologis tertentu, ada yang sangat beracun tetapi ada pula yang sangat berguna dalam pengobatan. "isalnya kuinin, morfin dan stiknin adalah alkaloi alkaloida da yang yang terken terkenal al dan mempun mempunya yaii efek sifiolo sifiologis gis dan fisikol fisikologi ogis. s. Alkalo Alkaloida ida dapat dapat ditemu ditemukan kan dalam dalam berbag berbagai ai bagian bagian tumbuh tumbuhan an seperti seperti biji, biji, daun, ranting dan kulit batang. Alkaloida umunya ditemukan dalam kadar yang kecil dan harus dipisahkan dari campuran senyawa yang rumit yang berasal dari jaringan tumbuhan.
#erdasarkan literatur, diketahui bahwa hampir semua alkaloid di alam mempunyai keaktifan biologis dan memberikan efek fisiologis tertentu pada mahluk hidup. Sehingga tidaklah mengherankan jika manusia dari dulu sampai sekarang selalu mencari obat-obatan dari berbagai ekstrak tumbuhan. $ungsi alkaloid sendiri dalam tumbuhan sejauh ini belum diketahui secara pasti, beberapa ahli pernah mengungkapkan bahwa alkaloid diperkirakan sebagai pelindung tumbuhan dari serangan hama dan penyakit, pengatur tumbuh, atau sebagai basa mineral untuk mempertahankan keseimbangan ion. 1. 2 Rumusan Masalah
%. Apa yang dimaksud dengan alkaloid & '. Apa saja sumber dari alkaloid & (. Apa saja jenis jenis dari alkaloid & ). #agaimana tata nama alkaloid& *. #agaimana mengidentifikasi senyawa alkaloid & %.' Tujuan %. +ntuk memahami tentang senyawa-senyawa alkaloid. '. +ntuk memahami struktur dan tata nama dari senyawa alkaloid. (. +ntuk memahami sifat fisika dan kimia senyawa alkoid. ). "emahami aplikasi alkaloid.
BAB II TINJAUAN PUTA!A A.EJARAH ALA!L"ID
Sejarah alkaloid hampir setua peradaban manusia. "anusia telah menggunakan obat-obatan yang mengandung alkaloid dalam minuman, kedokteran, the, tuan atau tapal, dan racun selama ) tahun. idak ada usaha untuk mengisolasi komponen aktifdari ramuan obat-obatan hingga permulaan abad kesembilan belas. bat-obatan pertama yang diketemukan secara kimia adalah opium, getah kering Apium Papaver somniferum. pium telah digunakan dalam obatobatan selama berabad-abad dan sifat-sifatnya sebagai analgesik maupun narkotik telah diketahui. /ada tahun %0(, Derosne mengisolasi alkaloid semi murni dari opium dan diberi nama narkotin. Seturner pada tahun %0* mengadakan penelitian lebih lanjutterhadap opium dapat berhasil mengisolasi morfin. Dalam tahun %0%1-%0' di 2aboratorium /elletier dan 3a4enton di $akultas $armasi di /aris, melanjutkan penelitian di bidang kimia alkaloid yang menakjubkan. Daintara alkaloid yang diperoleh dalam waktu singkat tersebut adalah Stikhnin, 5metin, #rusin, /iperin, kaffein, 6uinin, Sinkhonin, dan 7olkhisin. /ada tahun %0'8, /elletier dan 3a4enton juga memperoleh 7oniin suatu alkaloid yang memiliki sejarah cukup terkenal. Alkaloid tersebut tidak hanya yang bertanggung jawab atas kematian Socrates akibat dari hisapan udara yang beracun, tetapi karena struktur molekulnya yang sederhana. 7oniin merupakan alkaloid pertama yang ditentukan sifat-sifatnya %01! dan yang pertama disintesis %008!. Selama tahun %00) telah ditemukan paling sedikit '* alkaloid hanya dari Chinchona. 7ompleksitas alkaloid merupakan penghalang elusidasi struktur molekul selama abad ke sembilan belas bahkan pada awal abad ke dua puluh. Sebagai contoh adalah Stikhnin yang ditemukan pertama kali oleh /elletier dan 3a4enton pada tahun %0%9 dan struktur akhirnya dapat ditentukan
oleh :obinson dan kawan-kawan pada tahun %9)8 setelah melakukan pekerjaan kimia yang ekstra sukar selama hampir %) tahun. /erlu dicatat bahwa selama kimia organik berkembang pesat selama periode tersebut, menjadi ilmu pengetahuanyang rumit pada saat ini, usaha pengembangan dalam kimia bahan alam tumbuh sejalan, banyak reaksi yang sekarang merupakan reaksi klasik dalam kimia organik adalah hasil penemuan pertama dari studi yang cermat degradasi senyawa bahan alam.
B. UMBER AL!AL"ID
/ada waktu yang lampau sebagian besar sumber alkaloid adalah pada tanaman
berbunga, angiosperma $amilia 2eguminoceae, /apa4raceae,
:anunculaceae, :ubiaceae,Solanaceae,#erberidaceae! dan juga pada tumbuhan monokotil $amilia Solanaceae dan 2iliaceae!. /ada tahun-tahun berikutnya penemuan sejumlah besar alkaloid terdapat pada hewan, serangga, organisme laut, mikroorganisme dan tanaman rendah. #eberapa contoh yang terdapat pada berbagai sumber adalah isolasi muskopiridin dari sebangsa rusa; kastoramin dari sejenis musang 7anada ; turunan /irrol-$eromon seks serangga ; Saksitoksin - Neurotoksik konstituen dari Gonyaulax catenella ; pirosiamin dari bacterium Pseudomunas aeruginosa; khanokla4in -< dari sebangsa cendawan, Claviceps purpurea ; dan likopodin dari genus lumut Lycopodium. 7arena alkaloid sebagai suatu kelompok senyawa yang terdapat sebagian besar pada tanaman berbunga, maka para ilmuwan sangat tertarik pada sistematika aturan tanaman. 7elompok tertentu alkaloid dihubungkan dengan famili atau genera tanaman tertentu. #erdasarkan sistem 5ngler dalam tanaman yang tinggi terdapat 8 order. Sekitar () dari padanya mengandung alkaloid. )= dari semua famili tanaman paling sedikit mengandung alkaloid. Namun demikian, dilaporkan hanya sekitar 0,1= alkaloid terdapat pada disekitar %. genus. 7ebanyakan famili tanaman yang mengandung alkaloid yang penting adalah 2iliaceae, solanaceae dan :ubiaceae. $amili tanaman yang tidak la>im yang mengandung alkaloid adalah /apa4eraceae. Dalam kebanyakan famili tanaman yang mengandung alkaloid, beberapa genera
mengandung alkaloid sedangkan genera yang lain tidak mengandung alkaloid. Suatu genus sering menghasilkan alkaloid yang sama, dan bahkan beberapa genera yang berbeda dalam suatu famili dapat mengandung alkaloid yang sama. Sebagai contoh hiossiamin diperoleh dari tujuh genera. yang berbeda dari famili tanaman Solanaceae. Dilain pihak alkaloid yang lebih kompleks, seperti 4indolin dan morfin, sering terdapat dalam jumlah yang terbatas pada satu spesies atau genus tanaman. Di dalam tanaman yang mengandung alkaloid, alkaloid mungkin terlokasi terkonsentrasi! pada jumlah yang tinggi pada bagian tanaman tertentu. Sebagai contoh reserpin terkonsentrasi pada akar hingga dapat diisolasi! :au4olfia sp; 6uinin terdapat dalam kulit, tidak pada daun 3inchona ledgeriana ; dan morfin terdapat pada getah atau late? /apa4er samniferum. /ada bagian tertentu tanaman tidak mengandung alkaloid tetapi bagian tanaman yang lain sangat kaya alkaloid. Namun ini tidak berarti bahwa alkaloid yang dibentuk di bagiam tanaman tersebut. Sebagai contoh dalam species Datura dan Nicotiana dihasilkan dalam akar tetapi ditranslokasi cepat ke daun, selain itu alkaloid juga dalam biji Nu? 4omica, Areca catechu!, buah /iperis nigri !, daun Atropa belladona!, akar @ rhi>oma Atrpa belladona @ 5uphorbia ipecacuanhae! dan pada kulit batang 3inchona succirubra!. $ungsi alkaloid ini bermacam -macam diantaranya sebagai racun untuk melindungi tanaman dari serangga dan binatang, sebagai hasil akhir dari reaksi detoksifikasi yang merupakan hasil metbolit akhir dari komponen yang membahayakan bagi tanaman, sebagai faktor pertumbuhan tanaman dan cadangan makanan. 7isaran konsentrasi total alkaloid tang terdapat pada bagian tanaman tertentu sangat ber4ariasi. Sebagai contoh, reserpin dapat mencapai konsentrasi hingga %= dalam akar :au4olfia serpentine, tetapi 4inkristin dari daun 3atharanthus roseus diperoleh hanya ).%-8 = Dapat dibayangkan persoalan yang menyangkut dalam industri yang memproduksi alkaloid yang terdapat dalam jumlah yang sangat sedikit.
#. PENAMAAN DAN I$AT%I$AT $II!A DAN !IMIA
%. /enamaan 7arena begitu banyak tipe alkaloid maka tidak mungkin diadakan penyatuan penamaan. #ahkan dalam satu kelompok alkaloid, sering terjadi tidak adanya sistem penamaan dan penomeran yang konsisten. Suatu contoh, adalah alkaloid indol, dimana banyak terdapat kerangka yang berbeda. 7ebanyakan dalam bidang ini sistem penomeran yang digunakan didasarkan pada biogenesis, namun sayang 3hemical Abstractmempunyai sistem penomeran yang sangat membingungkan untuk setiap kerangka indi4idu. 7haraktersistik yang la>im penamaan alkaloid adalah bahwa nama berakhiran ina. Disamping itu alkaloid, seperti bahan alam yang lain, diberi nama yang dikenal tri4ial yaitu non - sistematik!. "ereka mungkin diturunkan dari nama genus contoh atropin dari Atropa belladonna! ; dari nama species contoh, kokain dari 5rythro?yloncoca! ; dari nama yang la>im untuk obat - obatanBaktifitas fisiologik contoh, emetin, emetat!, atau dari nama pakar kimia alkaloid yang terkenalBpenemunya contoh, pelletierina!. '. Sifat - Sifat $isika +mumnya mempunyai % atom N meskipun ada beberapa yang memiliki lebih dari % atom N seperti pada 5rgotamin yang memiliki * atom N. Atom N ini dapat berupa amin primer, sekunder maupun tertier yang semuanya bersifat basa tingkat kebasaannya tergantung dari struktur molekul dan gugus fungsionalnya! 7ebanyakan alkaloid yang telah diisolasi berupa padatan kristal tidak larut dengan titik lebur yang tertentu atau mempunyai kisaran dekomposisi. Sedikit alkaloid yang berbentuk amorf dan beberapa seperti; nikotin dan koniin berupa cairan. 7ebanyakan alkaloid tidak berwarna, tetapi beberapa senyawa yang kompleks, species aromatik berwarna contoh berberin berwarna kuning dan betanin berwarna merah!. /ada umumnya, basa bebas alkaloid hanya larut dalam pelarut organik, meskipun beberapa pseudoalkalod dan protoalkaloid larut dalam air. Caram alkaloid dan alkaloid uartener sangat larut dalam air.
(. Sifat - Sifat 7imia 7ebanyakan alkaloid bersifat basa. Sifat tersebut tergantung pada adanya pasangan elektron pada nitrogen.Eika gugus fungsional yang berdekatan dengan nitrogen bersifat melepaskan elektron, sebagai contoh; gugus alkil, maka ketersediaan elektron pada nitrogen naik dan senyawa lebih bersifat basa. Hingga trietilamin lebih basa daripada dietilamin dan senyawa dietilamin lebih basa daripada etilamin. Sebaliknya, bila gugus fungsional yang berdekatan bersifat menarik elektron contoh; gugus karbonil!, maka ketersediaan pasangan elektron berkurang dan pengaruh yang ditimbulkan alkaloid dapat bersifat netral atau bahkan sedikit asam. 3ontoh ; senyawa yang mengandung gugus amida. 7ebasaan alkaloid menyebabkan senyawa tersebut sangat mudah mengalami dekomposisi, terutama oleh panas dan sinar dengan adanya oksigen. Hasil dari reaksi ini sering berupa N- oksida. Dekomposisi alkaloid selama atau setelah isolasi dapat menimbulkan berbagai persoalan jika penyimpanan berlangsung dalam waktu yang lama. /embentukan garam dengan senyawa organik tartarat, sitrat! atau anorganik asam hidroklorida atau sulfat! sering mencegah dekomposisi. im berada dalam bentuk garamnya.
#. !LAI$I!AI
/ada bagian yang memaparkan sejarah alkaloid, jelas kiranya bahwa alkaloid sebagai kelompok senyawa, tidak diperoleh definisi tunggal tentang alkaloid. Sistem klasifikasi yang diterima, menurut Hegnauer, alkaloid dikelompokkan sebagai a! Alkaloid sesungguhnya, b! /rotoalkaloid, dan c! /seudoalkaloid. "eskipun terdapat beberapa perkecualian. a! Alkaloid Sesungguhnya Alkaloid
sesungguhnya
adalah
racun,
senyawa
tersebut
menunjukkan akti4itas phisiologi yang luas, hampir tanpa terkecuali bersifat
basa;
la>im
mengandung
Nitrogen
dalam
cincin
heterosiklik ; diturunkan dari asam amino ; biasanya terdapat
Faturan tersebut adalah kolkhisin dan asam aristolokhat yang bersifat bukan basa dan tidak memiliki cincin heterosiklik dan alkaloid uartener, yang bersifat agak asam daripada bersifat basa. b! /rotoalkaloid /rotoalkaloid merupakan amin yang relatif sederhana dimana nitrogen dan asam amino tidak terdapat dalam cincin heterosiklik. /rotoalkaloid diperoleh berdasarkan biosintesis dari asam amino yang bersifat basa. /engertian amin biologis sering digunakan untuk kelompok ini. 3ontoh,
adalah meskalin,
ephedin
dan
N,N
-dimetiltriptamin. c! /seudoalkaloid /seudoalkaloid tidak diturunkan dari prekursor asam amino. Senyawa biasanya bersifat basa. Ada dua seri alkaloid yang penting dalam khas ini, yaitu alkaloid steroidal contohG konessin dan purin kaffein!. #erdasarkan atom nitrogennya, alkaloid dibedakan atasG a. Alkaloid dengan atom nitrogen heterosiklik Dimana atom nitrogen terletak pada cincin karbonnya. ang termasuk pada golongan ini adalah G %. Alkaloid /iridin - /iperidin "empunyai satu cincin karbon mengandung % atom nitrogen. ang termasuk dalam kelas ini adalah G 3onium maculatum dari famili Apiaceae dan Nicotiana tabacum dari famili Solanaceae. '. Alkaloid ropan "engandung satu atom nitrogen dengan gugus metilnya N3H(!. Alkaloid ini dapat mempengaruhi sistem saraf pusat termasuk yang ada pada otak maupun sun-sum tulang belakang. ang termasuk dalam kelas ini adalah Atropa belladona
yang
digunakan
sebagai
tetes
mata
untuk
melebarkan pupil mata, berasal dari famili Solanaceae, Hyoscyamus
niger,
Dubuisia
hopwoodii,
datura
dan
#rugmansia spp, "andragora officinarum, Alkaloid 7okain dari 5rythro?ylum coca $amili 5rythro?ylaceae!. (. Alkaloid 6uinol
alkaloid ergine dan psilocybin, alkaloid
reserpin dari :au4olfia serpentine, alkaloid 4inblastin dan 4inkristin dari 3atharanthus roseus famili Apocynaceae yang sangat efektif pada pengobatan kemoterapy untuk penyakit 2eukimia dan Hodgkin s. ‟
8. Alkaloid ol #erupa cincin karbon mengandung ' atom nitrogen. Alkaloid ini ditemukan pada famili :utaceae. 3ontohnya; Eaborandi paragua 1. Alkaloid 2upinan "empunyai ' cincin karbon dengan % atom N, alkaloid ini ditemukan pada 2unpinus luteus fam G 2eguminocaea!.
0. Alkaloid Steroid
"engandung ' cincin karbon dengan % atom nitrogen dan % rangka steroid yang mengandung ) cincin karbon. #anyak ditemukan pada famili Solanaceae, Iigadenus 4enenosus. 9. Alkaloid Amina Colongan ini tidak mengandung N heterosiklik. #anyak yang merupakan tutrunan sederhana dari feniletilamin dan senyawa-senyawa turunan dari asam amino fenilalanin atau tirosin, alkaloid ini ditemukan pada tumbuhan 5phedra sinica fam Cnetaceae! %.Alkaloid /urin "empunyai ' cincin karbon dengan ) atom nitrogen. #anyak
ditemukan
pada kopi
3offea
arabica!
famili
:ubiaceae, dan eh 3amellia sinensis! dari famili heaceae,
D. IDENTI$I!AI
Dua metode yang paling banyak digunakan untuk menyeleksi tanaman yang mengandung alkaloid. /rosedur Jall, meliputi ekstraksi sekitar ' gram bahan tanaman kering yang direfluks dengan 0= etanol. Setelah dingin dan disaring, residu dicuci dengan 0= etanol dan kumpulan filtrat diuapkan. :esidu yang tertinggal dilarutkan dalam air, disaring, diasamkan dengan asam klorida %= dan alkaloid diendapkan baik dengan pereaksi "ayer atau dengan Siklotungstat. #ila hasil tes positif, maka konfirmasi tes dilakukan dengan cara larutan yang bersifat asam dibasakan, alkaloid diekstrak kembali ke dalam larutan asam. Eika larutan asam ini menghasilkan endapan dengan pereaksi tersebut di atas, ini berarti tanaman mengandung alkaloid. $asa basa berair juga harus diteliti untuk menentukan adanya alkaloid uartener. Prosedur Kiang – Douglas agak berbeda terhadap garam alkaloid yang terdapat dalam tanaman la>imnya sitrat, tartrat atau laktat!. #ahan tanaman kering pertama - tama diubah menjadi basa bebas dengan larutan encer amonia. Hasil yang diperoleh kemudian diekstrak dengan kloroform, ekstrak dipekatkan dan alkaloid diubah menjadi hidrokloridanya dengan cara menambahkan asam klorida ' N. $iltrat larutan berair kemudian diuji terhadap alkaloidnya dengan menambah pereaksi mayer, Dragendorff atau #auchardat. /erkiraan kandungan alkaloid yang potensial dapat diperoleh dengan menggunakan larutan encer standar alkaloid khusus seperti brusin. #eberapa pereaksi pengendapan digunakan untuk memisahlkan jenis alkaloid. /ereaksi sering didasarkan pada kesanggupan alkaloid untuk bergabung dengan logam yang memiliki berat atom tinggi seperti merkuri, bismuth, tungsen, atau jood. /ereaksi mayer mengandung kalium jodida dan merkuri klorida dan pereaksi Dragendorff mengandung bismut nitrat dan merkuri klorida dalam nitrit berair. /ereaksi #ouchardat mirip dengan pereaksi Jagner dan mengandung kalium jodida dan jood. /ereaksi asam silikotungstat menandung kompleks silikon dioksida dan tungsten trioksida. #erbagai pereaksi tersebut menunjukkan perbedaan yang besar dalam halsensiti4itas terhadap gugus alkaloid yang berbeda. Ditilik dari popularitasnya, formulasi mayer kurang sensitif dibandingkan pereaksi wagner atau dragendorff.
7romatografi dengan penyerap yang cocok merupakan metode yang la>im untuk memisahkan alkaloid murni dan campuran yang kotor. Seperti halnya pemisahan dengan kolom terhadap bahan alam selalu dipantau dengan kromatografi lapis tipis. +ntuk mendeteksi alkaloid secara kromatografi digunakan sejumlah pereaksi. /ereaksi yang sangat umum adalah pereaksi Dragendorff, yang akan memberikan noda berwarna jingga untuk senyawa alkaloid. Namun demikian perlu diperhatikan bahwa beberapa sistem tak jenuh, terutama koumarin dan K-piron, dapat juga memberikan noda yang berwarna jingga dengan pereaksi tersebut. /ereaksi umum lain tetapi kurang digunakan adalah asam fosfomolibdat, jodoplatinat, uap jood, dan antimon <<aldehide yang diasamkan! memberikan warna yang sangat karakteristik biru atau abu-abu hijau dengan alkaloid ergot. /erteaksi serium amonium sulfat 3AS! berasam asam sulfat atau fosfat! memberikan warna yang berbeda dengan berbagai alkaloid indol. Jarna tergantung pada kromofor ultraungu alkaloid. 3ampuran feriklorida dan asam perklorat digunakan untuk mendeteksi alkloid :au4olfia. Alkaloid 3inchona memberikan warna jelas biru fluoresen pada sinar ultra ungu +L! setelah direaksikan dengan asam format dan fenilalkilamin dapat terlihat dengan ninhidrin. Clikosida steroidal sering dideteksi dengan penyemprotan 4anilin -asam fosfat. /ereaksi berlin -Ieisel, larutan feri klorida %*= dalam asam klorida ,* N, sensitif terutama pada inti tripolon alkaloid kolkisin dan sejumlah kecil % Mg dapat terdeteksi.
BAB III
PENUTUP
A. !EIMPULAN
%. Alkaloid adalah 7elompok senyawa yang mengandung nitrogen dalam bentuk gugus fungsi amin. /ada umumnya, alkaloid mencakup senyawa bersifat basah yang mengandung %B lebih atom nitrogen. '. Alkaloida tidak mempunyai tatanama sistematik. leh karena itu suatu alkaloida dinyatakan dengan nama tri4ial, misalnya kuinin,morfin, dan stiknin. (.
+mumnya mempunyai % atom N meskipun ada beberapa yang memiliki lebih dari % atom N seperti pada 5rgotamin yang memiliki * atom N. Atom N ini dapat berupa amin primer, sekunder maupun tertier yang semuanya bersifat basa tingkat kebasaannya tergantung dari struktur molekul dan gugus fungsionalnya!
). 7lasifikasi alkaloid dapat berdasarkan taksonomi, berdasarkan #iosintesis dan berdasrkan klasifikasi kimia nonheterosiklik alkaloid, herodinine Horedeum
Lulgare!
heterosiklik alkaloida!.
5phedrine
5phendragerardiana!,
gentaecea,
DA$TAR PUTA!A
Anwar, 3., #ambang /urwono, Harno Dwipranowo dan utik Jahyuningsih, %99). Pengantar Praktikum Kimia Organik Dikti. +C", ogyakarta #ernasconi, etall . , %99*. !eknologi Kimia " erjemahan 2ienda Handojo. /. /radya /ramita. Eakarta. Djamal, :., %900. !um#uhan $e#agai $um#er %ahan O#at /usat /enelitian. +ni4ersitas Negeri Andalas. Harborne, E.#., %90). Phitochemical ðod 3hapman and Hall ltd. 2ondon. Harborne, E.#., %901. Phitochemical ðod 3hapman and Hall ltd. 2ondon. Herbert, :.#., %909. !he %iosynthesis of $econdary &eta#olism 3ampman and Hall '9 Jest (*th Street, New ork. Eudoamidjojo "., Darwis A.A., Cumbira 5., %99. !eknologi 'ermentasi #. #ogor. "anitto, /., %90%. %iosintesis Produk (lami erjemahan G 7oensoenmardiyah. <7 Semarang /ress. Semarang. "arkham, 7.:., %90'. Cara &engidentifikasi 'alvanoid Alih #ahasa G 7osasih /admawinata, %900!. <#. #andung. "oelyono, ".J., %998. Panduan Praktikum (nalisis 'itokimia 2aboratorium $armakologi Eurusan $armasi $"