BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Akuntansi merupakan alat informasi keuangan dari sebuah entitas usaha yang melakukan kegiatan bisnis. Oleh karena itu, akuntansi disebut bahasa bisnis. Akuntansi memiliki peranan yang sangat penting dalam dunia bisnis. Misalnya, berperan dalam menyediakan informasi bagi pasar modal baik domestik maupun internasional. Semakin mengglobalnya bisnis dan investasi, semakin besar perhatian terhadap akuntansi yang mempunyai mempunyai dimensi internasional. Di beberapa Negara, akuntansi merupakan masalah nasional. Standar dan praktik nasional yang melekat sangat erat dengan hukum nasional dan aturan profesional hanya terdapat sedikit pemahaman atas standar-standar yang dimiliki Negara lain. Sementara akuntansi kini semakin berkembang melayani manusia dan organisasi yang lingkup keputusannya keputusannya semakin internasional. i nternasional. Dalam penyebarannya ke seluruh dunia, peran akuntansi berbeda antar anegara, perbedaan peran ini dapat mempengaruhi orientasi dan kandungan informasi laporan keuangan yang dihasilkan oleh perusahaan-perusahaan dimasing-masing Negara yang selanjutnya akan mempengaruhi cara interpretasi dan penggunaan laporan keuangan tersebut dimana akuntansi berinteraksi dengan lingkungan dan kondisi hukum, sosial dan ekonomi suatu negara tertentu, sehingga timbul diversitas akuntansi. Hal-hal tersebut menyebabkan suatu standar akuntansi di suatu negara berbeda dengan di negara lain. Sebagai contoh Amerika Serikat yang tidak memperbolehkan untuk melaporkan asset dan peralatan pada jumlah yang lebih besar dari pada biaya historisnya. Sedangkan perusahaan di Uni Eropa memperbolehkan memperbolehkan untuk melaporkan asset mereka sebesar nilai pasar. Contoh lainnya yaitu Di Amerika Serikat (AS), goodwill tidak di amortisasi, tetapi akan diturunkan jika rusak. Sedangkan di Jepang dan Korea, goodwill akan di amortisasi selama masa manfaatnya tidak
1
lebih dari dua puluh tahun. Dengan demikian, akan terdapat perbedaan yang signifikan didalam laporan neraca dan laba rugi yang dibuat antar Negara te rsebut. Globalisasi yang tampak antara lain dari kegiatan perdagangan antar negara serta munculnya perusahaan multinasional mengakibatkan timbulnya kebutuhan akan suatu standar akuntansi yang berlaku secara luas di seluruh dunia. Dimana hal tersebut akan menjadi acuan bagi seluruh Negara agar terciptanya keselarasan dalam laporan keuangan. Diversitas akuntansi yang merupakan rintangan terhadap globalisasi bisnis dan arus dana sudah dirasakan sejak tahun 1960-an. Untuk mengikis diversitas tersebut, organisasi-organisasi profesi akuntansi di dunia membentuk International Accounting Standards Committee (IASC) pada tahun 1973, yang pada tahun 2000 direstrukturisasi menjadi International Accounting Standards Board (IASB). Organisasi internasional ini bertugas untuk mengikis diversitas atau keragaman akuntansi dengan menerbitkan standar-standar akuntansi internasional yang diharapkan, idealnya, akan diadopsi oleh semua negara di dunia. 1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah ini berguna untuk mempermudah dalam melaksanakan analisis kelompok. Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka dapat dirumuskan beberapa masalah antara lain : 1) Bagaimanakah keanekaragaman pembukuan di seluruh dunia? 2) Bagaimanakah pembukuan akuntansi di Anglo. American? 3) Bagaimanakah pembukuan akuntansi di Latin? 4) Bagaimanakah pembukuan akuntansi di Asia? 5) Bagaimanakah pembukuan akuntansi di Nordic? 6) Bagaimanakah pembukuan akuntansi di Jerman? 7) Bagaimanakah pembukuan akuntansi di Eropa Timur? 1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini, yaitu : 1) Mengetahui bagaimana keanekaragaman pembukuan akuntansi di Anglo. America
2
2) Mengetahui bagaimana keanekaragaman pembukuan akuntansi di Latin 3) Mengetahui bagaimana keanekaragaman pembukuan akuntansi di Asia 4) Mengetahui bagaimana keanekaragaman pembukuan akuntansi di Nordic 5) Mengetahui bagaimana keanekaragaman pembukuan akuntansi di Jerman 6) Mengetahui bagaimana keanekaragaman pembukuan akuntansi di Eropa timur 1.4 Manfaat
1) Dapat menambah imu pengetahuan bagi penulis khususnya bagi pembaca pada umumnya tentang keanekaragaman pembukuan pembukuan akuntansi di seluruh dunia. 2) Memberi sumbangan pemikiran bagi pembaca tentang te ntang bagaimana pembukuan akuntansi di dunia, dunia, perbedaan atau kesamaan, keunikan, keunggulan, dan kekurangannya. 3) Menambah wawasan dan pengetahuan tentang pembukuan akuntansi di seluruh dunia.
3
BAB II LANDASAN TEORI
A cco ount unting Di ver sity sity (Keanekaragaman 2.1 Pengertian Acc (Keanekaragaman Akuntansi) Accounting diversity diversity atau keanekaragaman akuntansi ada karena banyaknya perbedaan aturan pelaporan akuntansi dan keuangan antar negara. Contoh Amerika Serikat yang tidak memperbolehkan untuk melaporkan aset dan peralatan pada jumlah yang lebih besar daripada biaya historisnya. Sedangkan perusahaan di Uni Eropa memperbolehkan untuk melaporkan melaporkan aset mereka sebesar nilai pasar. Contoh lainnya yaitu di Amerika Serikat (AS), goodwill tidak diamortisasi, tetapi akan diturunkan jika rusak. Sedangkan di Jepang dan Korea, goodwill akan diamortisasi selama masa manfaatnya tidak lebih dari dua puluh tahun. Dengan demikian, akan terdapat perbedaan yang signifikan di dalam laporan neraca dan laba rugi yang dibuat antar negara tersebut. Akuntansi suatu yurisdiksi/ negara yang satu berbeda dengan akuntansi suatu yurisdiksi/ negara yang lain, sesuai dengan faktor-faktor penyebab yang terdapat pada masing-masing yurisdiksi (Sunardi dan Sunyoto, 2011:6). Berikut ini uraian mengenai diversitas akuntansi tersebut dilihat dari aspek pengukuran aset dan kewajiban dan aspek penentuan modal dan laba periodik. 1. Pengukuran Aset dan Kewajiban Para akuntan masih mengukur sebagian besar aset bisnis dunia atas dasar biaya-biaya historis (hystorical costs). Namun, konsep pengukuran tidak diaplikasi secara murni. Untuk kadar tertentu, biaya transaksi awal, dicampur dengan berbagai teknik penilaian pasar sekarang (current market), dengan berbagai teknik penyesuaian perubahan tingkat harga khusus atau umum, dengan berbagai perhitungan bunga terkait dan estimasi tingkat transaksi-transaksi masa depan, terutama dalam bidang valuta asing dan penagihan piutang di masa depan. Aplikasi pengukuran biaya-biaya sekarang (current costs) mungkin akan segera menggantikan,
4
atau paling tidak mendominasi, biaya-biaya historis (hystorical costs) dalam praktik-praktik akuntansi. Yang telah dapat dilihat pada awal abad ini adalah pada International Financial Reporting Standards (IFRS) yang diterbitkan oleh IASB. IFRS, yang lebih banyak menggunakan fair value, telah menggusur pilihan terhadap PABU Amerika Serikat yang banyak menggunakan biaya-biaya historis. Istilah asset atau aktiva tidak memiliki arti yang pasti, dalam pengertian sumber daya mana yang harus dimasukkan dan sumber daya mana yang harus dikeluarkan dari batasan mengenai aset tersebut. Ketidakpastian ini juga meliputi meli puti interpretasi i nterpretasi atas aset-aset tak berwujud seperti s eperti goodwill dan biaya riset dan pengembangan (R&D costs). Di Amerika Selatan, definisi aset termasuk kerugian-kerugian yang timbul karena memiliki utang dalam satuan valuta asing. Di negara-negara Eropa Kontinental, mungkin tidak meliputi berbagai tipe sewa guna usaha, tax loss carry-forwards atau kepemilikan ekonomi oleh induk perusahaan terhadap perusahaan perusahaan afiliasi. Maraknya merger korporasi selama tahun 80-an memperlihatkan dengan nyata bahwa penjual dan pembeli aset korporasi mau bertransaksi dengan nilai pertukaran yang secara signifikan melebihi nilai buku historis. Ini memperlihatkan adanya aset luar neraca (off-balance sheet assets), yaitu aset yang tidak dilaporkan dalam neraca. Ini dapat meliputi nilai brandname korporasi-korporasi terkenal (misalnya Coca Cola di AS dan BMW di Jerman), deposit minyak mentah, pertambahan nilai kayu hutan, terobosan sistem perangkat lunak atau real estate untuk kegunaan khusus. Hal yang sebaliknya terjadi ketika perekonomian di Eropa Timur telah bisa diakses oleh perusahaan-perusahaan bisnis Barat, banyak orang berfikir bahwa aset-aset penting tersedia di Eropa Timur dengan harga yang
murah.
Anggapan
ini
terbukti
salah
setelah
mereka
mempertimbangkan keusangan teknik atas pabrik dan peralatan, efisiensi sistem, tingkat produktivitas pekerja dan polusi. Demikian juga, konsep-konsep kewajiban yang diaplikasi suatu negara berbeda dengan yang diaplikasi negara lain. Akuntansi bagi pajak
5
penghasilan merupakan sebuah contoh. Di Argentina, misalnya, kewajiban pajak penghasilan tidak diakrualkan dan dicatat berdasarkan basis kas saja. Di Swiss, pencatatan akrual periodik terjadi tanpa pengakuan terhadap kewajiban pajak penghasilan yang ditangguhkan ( deferred income taxes). taxes). Kewajiban-kewajiban ditangguhkan dapat memerlukan beberapa metode alokasi yang berbeda. Di Belanda, nilai pajak penghasilan yang ditangguhkan kadang-kadang merupakan nilai yang didiskonto. 2. Penentuan Modal dan Laba Periodik Variasi concept of periodicity periodicity dalam mengukur hasil operasi, PABU (GAAP) di Amerika Serikat menghendaki pemisahan (cut off) tahunan yang jelas. Tetapi, di banyak negara Eropa dan Amerika Selatan, prinsip prinsip akuntansi yang berlaku menganggap satu tahun kalender merupakan periode yang sangat pendek untuk menentukan hasil bisnis secara memadai. Negara-negara mengizinkan penghalusan antar periode laporan. Di Swedia, lama daur bisnis seringkali dianggap sebagai periode waktu yang paling tepat untuk mengukur dan melaporkan hasil operasi bisnis. Yang juga penting adalah basis bagi penentuan laba periodik. Negara-negara berbahasa Inggris, misalnya AS dan Inggris, biasanya membuat pembedaan antara laba keuangan atau laba buku (yang dilaporkan kepada investor, kreditor, karyawan dan pihak-pihak ketiga lainnya) dan laba pajak (yang dilaporkan kepada badan pajak), sehingga disebut rezim pelaporan rangkap (dual reporting regime). Karena banyaknya ketentuan khusus yang ada dalam kitab undang-undang pajak, paj ak, maka di negara-negara ini, laba buku dan laba pajak untuk periode tertentu seringkali berbeda secara signifikan. Negara-negara code law yang law yang dipimpin oleh Perancis, Jerman dan Jepang menegaskan bahwa aturan-aturan akuntansi pajak harus dibukukan jika aturan-aturan tersebut digunakan bagi tujuan pajak. Dengan demikian, di negara-negara code law perbedaan antara laba buku dan laba pajak tidak signifikan dan laporan laba rugi di sini sebenarnya merupakan laporan berbasis pajak. Fakta ini jarang diungkapkan secara langsung sehingga
6
menyebabkan kesulitan yang substansial dalam analisis laporan laba rugi oleh negara lain. Persyaratan-persyaratan hukum jelas mencampuri praktik akuntansi bagi transaksi-transaksi modal investasi. Misalnya, beberapa negara memiliki nominal yang seragam bagi kelas saham tertentu, negara lain menetapkan denominasi nilai yang berbeda bagi kelas saham tertentu dan negara lainnya lagi malah tidak membolehkan saham-saham yang bernilai nominal. Konsolidasi laporan keuangan dalam praktiknya juga sangat bervariasi. Tidak ada kesepakatan atas arti entitas akuntansi. Konsekuensinya, berbagai
macam
praktik
konsolidasi
multinasional
dapat
diatasi.
Perusahaan-perusahaan anak di luar negeri biasanya dikonsolidasi di AS, tetapi di Jerman tidak perlu. Di negara-negara seperti Jepang, laporan keuangan perusahaan induk terpisah dianggap lebih tepat daripada laporan keuangan konsolidasian. Di beberapa negara, kerjasama patungan dicatat pada biaya, di beberapa negara lain atas basis modal dan di negara lain lagi berdasarkan persentase kepemilikan. Kepemilikan minoritas dan jumlah goodwill positif atau negatif muncul dari merger juga merupakan sumber variasi
dalam
praktik.
Perbedaan-perbedaan
yang
terkait
dengan
konsolidasian biasanya dianggap cukup penting sehingga memerlukan catatan kaki dalam laporan keuangan yang dipublikasi. Hubungan antara aset dan kewajiban dengan penentuan laba periodik tentu saja
menimbulkan
efek
resiprokal.
Biasanya
overstatement
atau
understatement aset atau kewajiban dilaksanakan melalui inklusi atau eksklusi laporan laba rugi yang bersangkutan. Namun harus juga dicatat bahwa terdapat banyak variasi prosedural yang lebih kecil. Misalnya, goodwill yang dibeli boleh diamortisasi di AS selama 40 tahun, sedangkan di Jerman maksimum 5 tahun. Di beberapa negara, misalnya Irlandia, Australia, Inggris, Peru dan Selandia Baru, goodwill secara umum tidak diamortisasi sama sekali. Variasi prosedural yang mirip juga berlaku untuk biaya riset dan pengembangan, biaya eksplorasi minyak dan mineral, biaya
7
promosi penjualan, pendidikan dan pelatihan staf dan berbagai transaksi atau kejadian lain. 2.2 Faktor-Faktor Penyebab Timbulnya Keanekaragaman Keanekaragaman Akuntansi
1. Sistem Hukum Ada dua jenis utama sistem hukum yang digunakan diseluruh dunia, yaitu common law dan law dan code law. law. Common law memiliki law memiliki pedoman dan biasanya lebih detail. Negara-negara common law law mengandalkan jumlah terbatas hukum undang-undang, yang kemudian ditafsirkan oleh pengadilan. Sementara code law law lebih general dibandingkan common law. Negara yang menggunakan code law law cenderung memiliki peraturan atau hukum yang mengatur aktivitas manusia lebih luas. 2. Perpajakan Di beberapa negara laporan keuangan yang dipublikasikan membentuk dasar untuk perpajakan, sedangkan di negara-negara lain, laporan keuangan disesuaikan untuk tujuan pajak dan diserahkan kepada pemerintah secara terpisah dari laporan yang dikirimkan kepada pemegang saham. 3. Sumber Keuangan Sumber keuangan untuk usaha bisnis biasanya yaitu anggota keluarga, bank, pemerintah, dan pemegang saham. Di negara-negara yang sumber keuangan perusahaannya didominasi oleh keluarga, bank, atau negara akan ada sedikit tekanan untuk akuntabilitas publik dan keterbukaan informasi. 4. Inflasi Negara-negara yang mengalami tingkat tinggi yang kronis inflasi merasa perlu untuk mengadopsi aturan akuntansi yang diperlukan penyesuaian inflasi jumlah biaya historis. 5. Hubungan Politik dan Ekonomi Melalui
hubungan
politik
dan
ekonomi,
aturan
akuntansi
telah
disampaikan dari satu negara ke negara lain. Contohnya saja Inggris telah mentransfer kerangka akuntansi mereka ke berbagai negara di seluruh
8
dunia. Sistem akuntansi gaya Inggris dapat ditemukan di negara-negara yang yang sangat luas seperti Australia dan Zimbabwe. 6. Faktor Korelasi Entah secara kebetulan atau tidak, ada tingkat tinggi korelasi antara hukum sistem, kesesuaian pajak, dan sumber keuangan. Selain itu, kebudayaan juga sering dianggap sebagai salah satu faktor yang dapat
mempengaruhi
sistem
pelaporan
keuangan
yang
akhirnya
menimbulkan keanekaragaman akuntansi. Hofstede menyebutkan bahwa ada 4 dimensi budaya yang mempengaruhi keanekaragaman akuntansi, yaitu : 1. Individualisme vs kolektivisme merupakan kecenderungan terhadap suatu tatanan sosial yang tersusun longgar dibandingkan terhadap tatanan yang tersusun dan saling tergantung. 2. Large vs small power distance distance adalah sejauh mana hierarki dan pembagian kekuasaan dalam da lam suatu lembaga dan pembagian kekuasaan dalam suatu lembaga dan organisasi secara tidak adil dapat diterima. 3. Strong vs vs weak uncertainty weak uncertainty avoidance adalah avoidance adalah sejauh mana masyarakat merasa tidak nyaman dengan ambigitas dan suatu masa depan yang tidak pasti. 4. Maskulintas vs feminimitas adalah sejauh mana peranan gender ditekankan daripada hubungan dan perhatian. 2.3 Faktor-Faktor yang Berkontribusi pada Internasional Ekonomi
Ekonomi internasional adalah ilmu ekonomi yang membahas akibat saling ketergantungan antara negara-negara di dunia , baik dari segi perdagangan internasional maupun pasar kredit internasional. Sumber energi Amerika Serikat, misalnya, sangat bergantung pada produsen luar negeri, sedangkanJepang mengimpor hampir setengah dari makanan yang di konsumsi oleh penduduknya. Sebaliknya, negara-negara berkembang sangat membutukan teknologi yang dikembangkan dan dihasilkan oleh negara-negara industri. Dalam jangka panjang, pola perdagangan internasional ditentukan oleh prinsip-prinsip keunggulan komparati
9
Menurut Choi dan Muller (1998: 1) Bahwa ada tiga kekuatan utama yang mendorong bidang akuntansi internasional kedalam dimensi internasional yang terus tumbuh, yaitu: -
Faktor lingkungan
-
Internasionalisasi dari disiplin akuntansi, dan
-
Internasionalisasi dari profesi akuntansi.
A cco ount unting Di versit rsi ty 2.4 Faktor Lingkungan yang Menyebabkan Acc Choi dan Muller (1998: 36) menjelaskan sejumlah faktor lingkungan yang diyakini berpengaruh terhadap accounting diversity, diversity, antara lain: 1. Sistem Hukum- Common Law -
Sedikit undang-undang, lebih mengarah ke pengadilan interpretasi.
-
Mengarah ppada penciptaan preseden atau kasus hukum.
-
Paling sering ditemukan di Inggris dan lainnya.
-
Sumber aturan akuntansi biasanya lebih cenderung ke organisasi non pemerintah.
2. Sistem Hukum- Code Law -
Biasanya ditandai dengan undang-undang yang relatif lebih banyak.
-
Ditemuka lebih sering di non-negara berbahasa Inggris
-
Aturan akuntansi di negara-negara tersebut cenderung dibuat undangundangnya yang bersumber pada pemerintah.
-
Kurang spesifik, sehingga tetap memerlukan sumber-sumber lain untuk memberikan pengarahan.
3. Perpajakan -
Di Amerika Serikat, penghasilan kena pajak dan pendapatan umumnya sangat berbeda. Akan tetapi, di Jerman aturan yang mengatur pajak dan pendapatan yang cenderung sama, sehingga secara umum dapat menghasilkan akuntansi yang lebih konservatif.
-
Pajak yang ditangguhkan merupakan salah satu masalah yang terjadi di negara hukum kode.
4. Providers of Financing
10
-
Sumber utama modal dari setiap negara biasanya berasal dari keluarga, bank dan pemerintah.
-
Banyak negara yang menganggap bahwa akuntansi dan pengungkapan (disclosure) disclosure) itu cenderung tidak penting.
-
Di Amerika dan Inggris providers of financing biasanya berasal dari pemegang
saham
yang
beragam,
sehingga
akuntansi
dan
pengungkapan (disclosure) (disclosure) dianggap sebagai suatu hal yang penting. 5. Inflasi -
Terdapat beberapa negara yang memiliki tarif historis inflasi yang tinggi.
-
Akuntansi di negara-negara sering membutuhkan penyesuaian untuk mengimbangi dampak inflasi. Hal ini biasa terjadi di negara negara Amerika Latin.
-
Mengingat perpanjangan masa inflasi yang rendah di AS, akuntansi inflasi tidak diperlukan.
6. Hubungan Politik dan Ekonomi -
Membuat suatu keterkaitan sehingga dapat dengan mudah untuk berbagi informasi
-
Bangsa yang saling terkait dan berbagi informasi seringkali memiliki sistem akuntansi yang sama, seperti Perancis dan bekas koloni di Afrika Barat.
7. Faktor Koleresi Faktor koleresi ada di antara negara berbasi code law yang cenderung menghubungkan perpajakan laporan akuntansi dan kurang bergantung kepada pembiayaan pemegang saham. Permasalahan Permasalahan Akibat Keanekaragaman Akuntansi
Dengan adanya faktor-faktor tersebut di atas, timbulah keanekaragaman akuntansi antar negara di dunia. Keanekaragaman ini pada akhirnya akan menimbulkan beberapa masalah, seperti:
11
1. Kesulitan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi; 2. Sebagai
usaha
untuk
menilai
perusahaan
asing,
ada
beberapa
kecenderungan untuk dapat melihat pendapatan dan data finansial dari sudut pandang negara asalnya. Hal tersebut dikarenakan adanya bahaya akibat mengabaikan efek dari perbedaan akuntansi. Kecuali perbedaan signifikan yang diambil ke dalam akun, mungkin dengan beberapa keterlibatan pernyataan ulang, mempunyai konsekuensi yang sangat serius; 3. Untuk mengakses pasar modal asing, harus menyusun kembali laporan keuangan yang sesuai dengan prinsip akuntansi yang sesuai dengan Negara tempat modal diperoleh; 4. Kesadaran dari perbedaan internasional diperlukan agar menjadi familiar dengan prinsip akuntansi negara asing sebagai tujuan untuk mengenal lebih baik dari data pendapatan dalam konteks pengukuran; 5. Persoalan dari sifat yang bisa dibandingkan dan harmonisasi akuntansi yang diulas di dalam konteks dari kesempatan investasi alternatif; 6. Kurang tingginya kualitas informasi; 7. Perbedaan laporan keuangan. 2.5 Klasifikasi Akuntansi
1. Akuntansi Anglo-American Akuntansi Anglo-American dapat ditemukan di negara-negara dimana Inggris mempunyai pengaruh kolonial yang kuat. kuat. Negara-negara ini cenderung untuk memenuhi
kebutuhan investor dan relatif kurang konservatif serta
lebih transparan daripada negara-
negara
Latin
Amerika Serikat, Kanada, Australia, Hongkong,
dan
India,
Jerman.
Misalnya:
Irlandia,
Kenya,
Selandia Baru, Nigeria, Singapura, Afrika Selatan dan Malaysia. 2. Akuntansi Latin Akuntansi Latin cenderung relatif lebih konservatif dan sekretif dibandingkan dengan negara
Anglo-American.
Misalnya:
Brazil,
Chili,
Kolombia, Meksiko, Peru dan Uruguay. 3. Akuntansi Asia
12
Negara-negara di Asia mempunyai kultur yang cukup berbeda dengan kelompok Anglo — American, American, Nordic, Germanic, dan Latin. Akuntansi di Asia relatif konservatif dan sekretif dibandingan dengan negara-negara AngloAmerican. Misalnya: Indonesia, India, Pakistan, Hongkong, Jepang, Malaysia, dan Philipina. 4. Akuntansi Nordic Akuntansi di negara-negara Nordic dalam hal tertentu mirip dengan negara-negara Aglo-American, tetapi terdapat beberapa pengaruh penting Jerman, khususnya mengenai perpajakan. Akuntansi Nordic menjadi kurang konservatif dan lebih transparan daripada di Jerman dan beberapa negara Latin, tetapi tidak sebanyak dikelompok negara Anglo-American. Misalnya: Belanda, Denmark, Swedia, Finlandia, dan Norwegia. 5. Akuntansi Germanic Kelompok negara-negara Germanic berbeda secara signifikan dari kelompok Anglo America dan Nordic. Pengaruh hukum perusahaan dan perpajakan adalah yang tertinggi. Kelompok Germanic termasuk Jerman dan Austria sama halnya dengan Israel dan Swiss. Akuntansi Germanic juga dipengaruhi oleh Prancis dan Jepang. Misalnya: Jerman,. Austria, Israel dan Swiss. 6. Akuntansi Eropa Timur Akuntansi Eropa Timur secara historis didasarkan pada konsep sosial mengenai ekonomi terencana. Dengan demikian, akuntansi mereka mengarah ke kebutuhan otoritas pajak dan hanya sedikit berfokus pada percerminan laba perusahaan. Misalnya: Polandia dan Rusia.
13
BAB III PEMBAHASAN 3.1 Akuntansi Anglo — American American (Anglo-American Accounting)
Akuntansi Anglo-Amerika menjadi ciri dari akuntansi di Eropa, Asia, Amerika Latin dan di banyak bagian dunia yang lainnya. Prakteknya tidak hanya di Amerika Serikat dan Inggris tetapi juga meluas ke beberapa wilayah dan negara.Misalnya Inggris mempunyai pengaruh kolonial yang besar, seperti di Australia, Kanada, Hong Kong, India, Irlandia, Kenya, Malaysia, New Zealand, Nigeria, Singapora, dan Afrika Selatan. Selat an. Anglo-Amerika akuntansi menjadi lebih l ebih relatif dan kurang konservatif dan lebih transparan daripada di Nengara-negara Latin, Jerman, dan Jepang. Sistem akuntansi Amerika Serikat banyak memiliki kemiripan dengan Inggris. Amerika Serikat telah mengadopsi, dan bukannya mengambil bulat-bulat tradisi akuntansi Inggris. Di Amerika Serikat, akuntansi lebih fokus pada perusahaan besar dan ketertarikan investor, kebutuhan kreditor dan pengguna yang lainnya. Informasi yang relevan untuk kebutuhan bisnis adalah subjek puncak untuk batasan kemampuan kembali. Pasar sekuritas berpengaruh dominan terhadap peraturan akuntansi di Amerika Serikat. Keamanan dan perlindungan investor diatur dan diwajibkan pada tingkat pemerintah federal di bawah Securites Act of 1933 dan Securities Act of 1934. The Securites and Exchange Commision (SEC) Commision (SEC) didirikan dengan otoritas yang sah untuk mewajibkan hukum dan rumus sekuritas sama halnya dengan meajibkan standar akuntansi. Meskipun, SEC diperkenalkan sebagai otoritas prinsip-prinsip akuntansi diterima umum ( Generally Aceppted Accounting Principles/GAAP) yang dijadikan standar oleh Financial oleh Financial Accounting Standards Board (FASB), yang (FASB), yang didirikan pada tahun 1973. FASB merupakan pendekatan yang sangat terbukauntuk seting standar yang yang dikenal sebagai operasi “in the sunshine” Semua pertemuan terbuka untuk umum, dan berbagai opini dicari dalam
14
kerumitan “due process” process” untuk memastikan bahwa kepentingan publik telah dilayani dengan baik. Di Inggris, sama seperti di Amerika Serikat, keunggulan tempat memberikan informasi yang diperlukan investor. Seperti di Amerika Serikat, pasar sekuritas mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap praktek akuntansi, meskipun demikian hal tersebut tidak mendominasi proses dari peraturan-peraturan akuntansi. Terdapat beberapa revisi terhadap peraturan usaha Inggris pada beberapa tahun yang lalu, yang pertama adalah untuk mengimplikasikan European Union (EU) Fourth Directive pada akun perusahaan dan Seventh Directive pada akun konsolidasi, pada tahun 1981 dan 1989. Profesi akuntan di Inggris telah independen sejak asosiasi profesional pertama di bentuk pada tahun 1850an.
Pada tahun 1970, untuk melubangi intervensi pemerintah, profesi
menyediakan sendiri pengatur organisasi. Accounting Standards Steering Committee (ASSC), (ASSC), yang sesudah itu dirubah menjadi Accounting Standards Committee (ASC). (ASC). Arah dari ASC adalah untuk mengembangkan Statement of Standard Accounting Practice (SSAPs) (SSAPs) yang diadopsi dan mengarahkan enam tanggung jawab profesional. Sebanyak 25 SSAPs diumumkan oleh ASC. Accounting Standards Board (ASB) (ASB) yang baru dapat mengeluarkan standar pelaporan keuangan (FRSs). Dan juga terdapat sanksi yang sah untuk perusahaan yang tidak mematuhi FRSs dan standar akuntansi. Pada tahun 2002, Uni eropa mengadopsi
peraturan
dan
persyaratan
International
Financial
Reporting
Standards (IFRS) dengan pengecualian IAS 32 dan 39, yang sekarang ini sedang ditinjau kembali oleh IASB. Kebutuhan ini menandai revisi subtansial yang lainnya terhadap peraturan perusahaan Inggris. ASB berharap menyertakan IFRS sebelum 2005, tapi prosesnya sangat sulit dengan perkembangan IASB yang lambat dan mereka terus mengumumkan standar yang baru untuk membantu mereka mematuhi IFRS. Meskipun sejarah akuntansi Australia masih muda, Pengaruh Inggris bisa terlihat pada struktur akuntansi Australia, seperti kebanyakan Amerika Serikat, Australia tumbuh sebagai hasil dari migrasi warga inggris pada tahun 1800an. Oleh demikian praktek akuntansi Australia lebih fokus pada informasi yang diperlukan
15
oleh investor dibandingkan dengan keperluan pajak negara tersebut. Pada tahun 1991, the Australian Securities & Invesment Commission di bentuk untuk membantu peraturan dan menyelenggarakan hukum perusahaan untuk melindungi konsumen, investor dan kreditor. Standar akuntansi dibuat oleh Australian Accounting Standards Board (AASB). (AASB) . Aslinya, ASSB bekerja sama dengan Public Sector Accounting Standards Board untuk membuat standar Australia. The Urgent Issues Group (UIG) dibangun pada tahun 1994 untuk membantu menunjuk isu mendesak dalam bidang akuntansi kebanyakan seperti Emergency Issues Task Force (EITF) di Amerika Serikat. Pada tahun 1999, pengaturan standar Australia mereorganisasi ulang melalui The Corporate Law Economic Reform Program Act.
Reorganisasi ini membuat
Financial Reporting Council (FRC) mengatur tindakan AASB. FRC dapat memberikan AASB pengarahan tapi tidak akan bisa mempengaruhi isi dari standar akuntansi. AASB sekarang mempunyai tanggung jawab untuk membuat standar baik sektor publik maupun sektor pribadi dan bebas untuk mencari tim dan staf. UIG terus memberikan panduan mengenai isu akuntansi yang mendesak. Australia mengadopsi IFRS pada tahun 2005. 3.2 Akuntansi Latin (Latin Accounting)
Cita rasa dari akuntansi latin dapat ditemukan di berbagai negara berkembang khususnya Brasil, Chili, Kolombia, Meksiko, Peru dan Uruguay. Akuntansi latin lebih bersifat konservatif dan rahasia dibandingkan denagan negara AngloAmerika. Berikut beberapa negara latin sebagai contohnya: 1. Brasil Seperti di Prancis dan Italia, tradisi akuntansi di Brasil memberikan pilihan informasi yang di butuhkan oleh petugas pajak dan kreditor. Meskipun kepentingan investor dari dalam dan luar negeri yang sudah masuk ke dalam pasar saham meningkat, tetapi secara keseluruhan masih belum memenuhi prinsip akuntansi dan pengungkapannya. pengungkapannya. Seperti di negara latin lainnya, pengaruh dari pemerintahan, peraturan perusahaan dan kebijakan pajak dalam akuntansi adalah hal dasar yang sangat penting. Di Brasil warisan kebudayaan Portugis adalah faktor yang sangat
16
mempengaruhi. Meskipun peraturan perdagangan dasar telah ditetapkan pada tahun 1850, hukum perusahaan pada tahun 1976 berisi tentang persyaratan dasar perintah persiapan pelaporan keuangan dan pengungkapan untuk perusahaan publik baru dibuat. Sebagai tambahan Commissao de Valores Mobiliarios (CVM),semacam
Securities
Exchange
Commitee,,
mengeluarkan
standar
akuntansi untuk perusahaan yang terdaftar dalam pasar modal. Pasar modal Brasil meskipun kecil dibandingkan dengan Inggris dan Amerika. Adalah salah satu pasar utama di Amerika Latin dan pertumbuhannya pertumbuhannya amat penting. Profesi akuntan di Brasil tidak begitu berkembang seperti di negara AngloSaxon, tetapi institute untuk akuntan Brasil (IBRACON) dan Dewan Akuntansi Federal telah mengeluarkan standar akuntansi yang diterima secara umum sebagai prinsip akuntansi yang bertujuan untuk untuk mengembangkan akuntansi akuntansi di negara ini. 2. Argentina Akuntansi di Argentina berfokus pada pemenuhan kebutuhan kreditor dan pemungut pajak. Kebijakan keuangan di Argentina mewaibkan pelaporan keuangan tahunan dan perusahaan publik publik juga harus mengeluarkan mengeluarkan pernyataan setiap kuartal (4 bulan). Argentina memiliki sistem akuntansi yang unik di Amerika Latin. Standar akuntansi mereka ditetapkan oleh Argentine federations of expert councils on economics
(FACPCE), tapi struktur FACPCE berbeda dengan negara Latin
lainnya. FACPCE terdiri dari 24 dewan terpisah yang datang bersama untuk membuat resolusi teknikal (TR), yang mana berkaitan dengan norma akuntansi pada subjek tertentu. Setiap anggota dewan mewakili yuridikasi yang berbeda ber beda di Argentina.. setelah TR terbentuk oleh FCAPCE, maka anggota dewan memutuskan untk menyetuui TR tersebut atau mengamandemennya untuk bagian tertentu. Sebagai hasilnya adalah harmonisasi di seluruh negeri bisa tercapai jika semua standar bisa diadopsi tanpa adanya perubahan apapun. Argentina juga menunjukan keraguan antara siapa yang bisa mengajukan hukum terhadap standar akuntansi. Dengan memperhitungkan bahwa tingkat inflasi di argentina beberapa tahun tahun yang lalu tinggi, konsep dari level harga umum (GPL/General Price Level) juga telah dipertimbangkan untuk di formulasikan ke dalam standar akuntansi. Lebih spesifik lagi akuntansi GPL
17
memperbolehkan Argentina untuk mengatur jumlah kas pada laporan keuangan mereka untuk mencerminkan kemampuan membeli mereka. Tapi pemerintah Argentina memutuskan untuk mengeluarkan keputusan ke institusi regulasi Argentina seperti CNV dan Bank Sentral untuk tidak menerima GPL. 3. Meksiko Seperti Brasil, Meksiko memberikan informasi yang dibutuhkan oleh kreditor dan pemungut pajak. Sistem resmi Meksiko yang berasal dari Prancis adalah faktor yang lebih disukai. Sejak pembentukan persetujuan perdagangan bebas Amerika Utara (NAFTA/North America Free Trade Agreement). Pertumbuhan ekonomi Meksiko telah meningkat. Tetapi dengan Negara-negara lainnya yang mulai menonjol di kancah global, hal ini penting bagi Meksiko untuk dapat mengakses pendanaan. Meksiko memerlukan keterbukaan dalam kerjasamanya sebagai tujuan untuk mencapai perkembangan ekonomi yang berkesinambungan. Berdasarkan sejarah, akuntansi
Meksiko telah di pengaruhi prinsip
akuntansi yang berlaku umum di AS (GAAP) dan standar auditing Yng berlaku umum di AS (GAAS). Pengaruh kuat ini dibutuhkan oleh Meksiko untuk investasi asing yang datang dari AS. Lebih jauh lagi banyak perusahaan Meksiko yang mendaftarkan dirinya ke dalam pasar saham terbesar di dunia. Kecendrungan mereka untuk melihat ke standar akuntansi AS telah meningkat setelah dibuatnya NAFTA, tetapi Meksiko secara berkala melihat IFRS ketika standar AS tidak bisa memenuhi keinginan mereka. Konstitusi Meksiko menetapkan asosiasi profesional untuk menetapkan bagian tanggung jawab aktivitas mereka. Asosiasi akuntan melalui negara mendelegasikan kapasitas yang berkaitan dengan aturan ke IMCP, yang juga merupakan institusi yang mengawasi profesi akuntansi di Meksiko. IMCP mengeluarkan standar akuntansi dan audit, begitu juga kode etik untuk akuntan mirip seperti AICPA di amerika. IMCP menetapkan persyaratan pendidikan berkelanjutan, melakukan investigasi dan mengatur praktek profesional. Pada tahun 2001 IMCP membentuk CINIF. Institusi ini bertanggung jawab untuk membuat standar akuntansi sejalan dengan IFRS. Pada tahun 2004 standar yang
18
dikeluarkan oleh IMCP diteruskan ke CINIF. Pada awal 2005, GAAP Meksiko sudah 70% sejalan dengan standar internasional. 3.3 Akuntansi Asia
Akuntansi sebagai penyedia informasi bagi pengambil keputusan yang bersifat ekonomi juga dipengaruhi oleh lingkungan bisnis yang terus mengalami perubahan
karena
adanya
globalisasi,
baik
lingkungan
bisnis
yang
pertumbuhannya baik, stagnasi maupun depresi (Muchlis, 2011). Setiap negara di dunia memiliki standar akuntansi yang berebda-beda, karena beberapa faktor diantaranya: kondisi ekonomi, ideologi ekonomi yang dianut, kondisi politik dan sosial di setiap negara. Perbedaan standar akuntansi antar negara menimbulkan munculnya kebutuhan akan standar akuntansi secara internasional. Munculah kebutuhan
akan
standar
organisasi International organisasi International
akuntansi
Accounting
secara Standard
internasional Board (IASB) Board (IASB)
dengan yang
mengeluarkan International mengeluarkan International Financial Reporting Standard (IFRS), Standard (IFRS), dijadikan sebagai pedoman penyajian laporan keuangan di berbagai negara. Masalah selanjutnya adalah penerapan IFRS di masing-masing negara dengan perbedaan lingkungan ekonomi, politik, hukum, dan sosial budaya. Pengadopsian Pengadopsian IFRS akan dipengaruhi oleh :
1.
Tingkat pendidikan
Pendidikan merupakan pilar penting dalam perkembangan standar akuntansi modern. Keputusan adopsi IFRS merupakan langkah strategis dan penting yang memerlukan tingkat pendidikan yang tinggi, kompetensi, dan kepakaran dalam memahami standar.Pertimbangan profesional dan kepakaran akuntan tentunya hanya dapat diperoleh melalui tingkat pendidikan yang tinggi. Negara dengan tingkat pendidikan yang tinggi akan mampu mencapai kompetensi ini sehingga mendukung adopsi IFRS. 2.
Keberadaan Keberadaan pasar modal
Suatu negara akan mendorong negara dalam menerapkan standar akuntansi yang baik demi menjamin kualitas informasi yang berguna bagi investor. Di negara yang memiliki pasar modal, organisasi penyusun standar cenderung menerapkan sistem akuntansi yang menjamin dihasilkan informasi keuangan
19
yang berkualitas dan berguna bagi investor. Keberadaan pasar modal saja tidak cukup, perkembangan pasar modal yang berbeda di setiap negara akan menunjukkan perhatian yang berbeda terhadap perlunya sistem akuntansi yang berkualitas. 3.
Perekonomian Perekonomian yang terbuka untuk diaksesoleh investor luar negeri
Semakin terbukanya ekonomi, maka semakin besar kemampuan negara untuk menarik modal asing untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi. Negara dengan perekonomian yang terbuka, akan mendapat banyak tekanan beragam dari kepentingan pihak internasional baik investor luar negeri, MNC, kantor akuntan internasional, dan institusi keuangan internasional. Tekanan pihak eksternal tersebut merupakan dorongan utama untuk mewujudkan kualitas informasi akuntansi yang lebih baik dengan meningkatkan keterbandingan sehingga mendorong adopsi IFRS. 4.
Negara dengan mekanismeperlindungan investor yang lemah
Negara dengan mekanisme perlindungan investor yang lemah akan semakin tinggi kemungkinannya mengadopsi IFRS sebagai upaya meningkatkan perlindungan
investor
melalui
penyajian
informasi
keuangan
yang
komprehensif dan dapat dibandingkan melalui standar internasional. Negara dengan tingkat perlindungan investor yang semakin rendah akan memiliki insentif untuk mengadopsi IFRS guna mengurangi resiko ekspropriasi terhadap pemegang saham non sepengendali. 5.
Pertumbuhan ekonomi
Pertumbuhan ekonomi sangat erat kaitannya dengan perkembangan sistem akuntansi. Negara dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi menjadikan fungsi akuntansi sebagai instrumen pengukuran dan komunikasi yang penting.Aktivitas bisnis dan perekonomian menjadi semakin kompleks seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang semakin baik, sehingga memerlukan standar akuntansi yang semakin baik dan berkualitas seperti IFRS. 6.
Kualitas regulator
Kualitas regulator yang semakin baik di negara berkembang akan meningkatkan kemungkinan adopsi IFRS. Negara yang mengadopsi IFRS
20
mengharapkan bahwa adopsi IFRS akan meningkatkan kualitas informasi laporan keuangan yang berguna bagi pengambilan keputusan alokasi modal untuk meningkatkan perkembangan sektor swasta. 7.
Keberadaan Keberadaan standar akuntansi lokal
Dengan keberadaan standar akuntansi lokal menunjukkan bahwa negara dengan perkembangan stanar yang sebelumnya mengacu ke standar akuntansi internasional akan semakin mungkin untuk mengadospi IFRS dibandingkan negara dengan perkembangan standar akuntansi yang tidak mengacu ke standar internasional karena tidak menimbulkan biaya pelaihan yang besar. 8.
Faktor irasional lain
Faktor lain dipengaruhi karena ingin memperoleh legitimasi eksternal misalnya mitra utama perdagangan atau karena ketergantungan politis dengan negara tertentu atau kelompok kerja sama tertentu. Perkembangan Perkembangan Akuntansi di Asia 1.
Thailand
Satu-satunya negara di Asia Tenggara yang tidak mengalami kolonisasi adalah
Thailand.Sistem
akuntansi
yang
berlaku
menunjukan
nilai
transparasi dan informasi yang dibutuhkan investor seperti pada negaranegara Anglo-Amerika.Prinsip akuntansi yang berlaku di Thailand adalah Thai GAPP berdasarkan pada IASS dan SAK.Standar akuntansi dikeluarkan oleh ICAAT berdiri pada tahun 1948. Standar akuntansi Thailand dan standar pelaporan keuangan yang diumumkan oleh thailand Federasi Profesi Akuntansi (FAP) sesuai dengan Standar Akuntansi Internasional (IAS) dan International Financial Reporting Standards (IFRS) diterapkan pada tahun 2011. 2.
Indonesia
Berdasarkan seajarah, sistem akuntansi Indonesia didasari oleh sistem akuntansi Belanda sebagai hasil dari pengaruh Belanda di negeri ini.Tetapi, ikatan antara kedua negara rusak pada pertengahan tahun 1900.Indonesia berubah mengikuti praktik akuntansi AS.IAI didirikan pada tahun 1959 untuk membimbing akuntan Indonesia.Pada tahun 1970 IAI membuat kode dan
21
diadopsi oleh prinsip dan dasar akuntansi berdasarkan GAAP As pada waktu itu.Sistem akuntansi Indonesia berfokus kepada informasi yang dibutuhkan oleh investor diatas permintaan pemerintah.Pada tahun 1974, IAI membuat komite
standar
akuntansi
keuangan
untuk
membuat
standar
keuangan.Indonesia telah membuat perkembangan ekonomi yang bagus pada dekade yang lalu. Tetapi krisis fiansial asia membuat negara ini menuju ke arah kemiskinan. Sejak krisis, Indonesia telah melakukan beberapa perubahan sosial dan politik, yang menghasilkan perubahan substansial dan merubah drajat kemakmuran sperti sebelum krisis. Pada tahun 1994, komite standar akuntansi keuangan direkonstruksi sebagai aturan standar akuntansi yang lebih independen atas IAI, sekarang DSAK bekerja untuk mengharmonisasi standar akuntansi indonesia dengan IFRS. 3.
Vietnam
Di Vietnam, dalam menyusun standar akuntansinya telah mengadopsi IFRS. Standar akuntansi ini berlaku bagi semua jenis perusahaan termasuk perusahaan yang t erdaftar di bursa.IFRS ( International Financial Accounting Standard ) adalah suatu upaya untuk mempekuat arsitektur keuangan global dan mencari solusi jangka panjang terhadap kurangnya transparansi informasi keuangan. Adopsi
penuh
standar akuntansi
internasional
adalah
mengadopsi
standar akuntansi internasional secara penuh tanpa adanya perubahan perubahan
untuk diterapkan
implementasi
4.
standar
di
suatu
negara.
akuntansi internasional
menjadi
International
Financial
bukanlah
suatu yang mudah.
Adopsi
(IAS) yang
Reporting
dan
sekarang
Standard
(IFRS)
Brunei Darussalam
Brunei Darussalam Accounting Standar Council (BDASC) didirikan pada tanggal 1 Agustus 2011 melalui penegakan Accounting Standar Orde (ASO) 2010.BDASC bertugas untuk mengeluarkan aplikasi standar akuntansi untuk perusahaan
dan
badan-badan
lainnya
yang
ada
di
Brunei
Darussalam.Kementerian Keuangan mengumumkan bahwa Yang Mulia
22
Sultan Brunei Darussalam telah menyetujui untuk penegakan Standar Akuntansi Orde 2010. Tujuan utama dari Accounting Standar Orde adalah untuk mengawasi praktek dan profesi di sector jasa akuntansi oleh akuntan public di Brunei, dan untuk memastikan bahwa akuntan public mematuhi standard dan persyaratan prosedur yang ditentukan dalam kepentingan public. Langkah itu di ambil dalam menegakkan perintah Sultan Brunei yang juga telah menyetujui pembentukan komite, yaitu Komite Pemantau Akuntan Public yang akan bertanggung jawab untuk mengawasi Akuntan Publik dan mengawasi praktik akuntansi. Diharapkan bahwa Standar Akuntansi Orde 2010 di Brunei Darussalam akan membawa berbagai manfaat pada masyarakat. Termasuk meningkatkan transparansi dan konsistensi dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan oleh perusahaan komersial untuk memungkinkan para pemangku kepentingan untuk melakukan evaluasi , sementara pada saat yang sama memenuhi persyaratan yang terkait. 5.
Jepang
Regulasi akuntansi Jepang menetapkan standar akuntansi Jepang terjadi pada tahun 2001 oleh ASBJ. Di tahun 2003 didirikanlah Certified Public Accountant and Auditing Oversight Board. ASBJ juga bekerja sama dengan IASB dalam mengembangkan IFRS tahun 2011. Pengukuran akuntansi di Jepang menggunakan laporan konsolidasi.Goodwill diukur berdasarkan nilai wajar aktiva bersih yang diakusisi dan diamortisasikan 20 tahun.Metode ekuitas digunakan untuk investasi pada perusahaan afiliasi ketika induk dan anak perusahaan memiliki pengaruh signifikan terhadap kebijakan keuangan dan operasionalnya. 6.
Cina
Akuntansi di China berawal pada tahun 2200 SM selama masa Dinasti Hsiu. Pada awal tahun 1900 sistem pembukuan ganda dikenalkan, kemudian pada tahun 1940 sistem pembukuan ganda dikenalkan, kemudian pada tahun 1940, sistem akuntansi berorientasi barat dilaksanakan pada perudsahaan besar dan pelajaran akuntansi di tingkat universitas pun meningkat meningkat dipengaruhi oleh UK
23
dan AS. Tetapi RRC pada tahun 1949 berubah drastis dengan pengenalan sistem akuntansi Uni Soviet dan tekanan atas kesegaran dan kontrol terpusat untuk tujuan rencana nasional.Sejak 1978, pendekatan ini telah dimodifikasi mngikuti kebijakan “pintu terbuka” ke dunia luar dan program ambisius Cina untuk modernnisasi. Tahun 1992, kementrian keuangan mengeluarkan Standar Akuntansi untuk Perusahaan Bisnis (accounting Standar for Business Enterprises – Enterprises – ASBE) ASBE) 7.
Singapura
Sementara di Singapura adopsi penuh Standar Akuntansi Internasional tidaklah menjadi masalah. Regulator di negara ini telah meminta perusahaan di Singapura untuk mengikuti Singapore Reporting Standards (FRS) mulai 1 Januari 2003 dan FRS sendiri diadopsi dari AIS. Sampai April 2005 Singapura telah mengadopsi semua Standar Akuntansi Keuangan yang dikeluarkan oleh IASB, kecuali AIS No.40 tentang Investment Property, yang direvisi oleh IASB dan berlaku pada 1 Januari 2005, sehingga untuk hal tersebut Dewan Standar Singapura memberlakukan secara efektif pada 1 Januari 2007. Singapore Standar Pelaporan Keuangan (FRSs) adalah standar akuntansi yang diatur dalam Singapore Companies Act.Para FRSs yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi (ASC), yang dibentuk oleh Departemen Keuangan.Perusahaan asing tercatat di bursa efek Singapura mungkin menyiapkan laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi tertentu yang diakui secara internasional seperti SAK.The FRSs erat model setelah SAK, dengan modifikasi tertentu untuk tanggal efektif dan ketentuan transisi, persyaratan pengukuran terhadap sifat kembali sebelum suatu tanggal tertentu, dan kriteria pengecualian untuk konsolidasi, akuntansi ekuitas atau konsolidasi proporsional. 8. Korea Selatan
Standar akuntansi keuangan di korea selatan
24
Korea Accounting Standards Board (KASB) telah merilis sebuah laporan pada pelajaran dari adopsi Korea dari International Financial Reporting Standards (IFRS).
Korea mengumumkan 'roadmap' untuk adopsi setara Korea International Financial Reporting Standards (K-IFRS) pada tahun 2007
Sebanyak 3.126 entitas, termasuk 1.783 entitas yang terdaftar, 201 lembaga keuangan non-terdaftar dan 1.142 entitas non-terdaftar, mulai menerapkan IFRS pada tahun 2011
3.4 Akuntansi Nordic
Akuntansi di negara-negara nordic dalam hal-hal tertentu mirip dengan negara-negara Anglo Amerika, tetapi terdapat beberapa pengaruh penting Jerman, khususnya mengenai perpajakan. Kelompok ini termasuk Belanda, Denmark, Swedia, Finlandia dan Norwegia. Akuntansi nordic menjadi kurang konservatif dan lebih transparan daripada di Jerman dan beberapa negara latin, tetapi tidak sebanyak di kelompok negara-negara anglo amerika. 1. Belanda
Belanda sangat terkenal untuk pendekatan ekonomi bisnis dan akuntansi. Sedangkan investor mempunyai jabatan tinggi, informasi yang diperlukan oleh pengguna yang lain khususnya pekerja yang dikenal pada basis sukarela. Praktek pelaporan sosial telah tel ah dibangun sejak tahun1970an dan melibatkan meli batkan pengungkapan utama mengenai pekerja dan kebijakan personil baik pelaporan tahunan maupun laporan khusus. Akuntansi di Belanda mirip dengan di beberapa negara inggris dan anglo amerika. Hukum perusahaan dan profesi akuntan merupakan pengaruh yang besar dan meskipun jumlah perusahaan yang terdaftar di bursa efek relatif sedikit, terdapat lebih dari tradisi kepemilikan umum dari saham dan pandangan bisnis internasional dari pada di negara eropa lainnya. Hukum perusahaan di Belanda menyertakan KUHP, yang berbasis pada hukum romawi. Mirip dengan kebanyakan negara-negara eropa kecuali bahwa KUHP tradisional tidak menyediakan kerangka kerja yang detail. Pengaruh dari hukum perusahaan yang tumbuh dengan mantap sejak tahun 1970. Disamping
25
ketetapan yang terperinci mengenai KUHP, penolakan ukuran menjadi aplikasi dari prinsip akuntansi yang diterima umum, yang kira-kira sama dengan prinsip kelihatan benar dan adil di Amerika. Corak roman peraturan peraturan di Belanda adalah ketetapan KUHP yang menarik kelompok termasuk pemilik saham, pekerja, dewan pekerja dan serikat dagang, boleh mengeluh pada Enterprise Chamber jika mereka percaya bahwa akun tersebut tidak mematuhi hukum, karenanya ini berarti hukum perusahaan sedang dilampirkan oleh putusan hukum. Mungkin ini contoh lain uniknya kompromi Belanda antara kontinental eropa dan Anglo-Amerika. Sebagai anggota dari Uni Eropa Belanda mengadopsi IFRS untuk perusahaan yang terdaftar mulai tahun 2005. 2. Swedia
Tradisi akuntansi di Swedia memberikan pilihan pada keperluan informasi dari kreditor, pemerintah, dan autoritas perpajakan. Walaupun situasi ini telah berubah dengan cepat karena keterlibatan perusahaan besar swedia dalam merger dan akuisisi nternasional dan kebutuhan mereka untuk pencarian finansial dalam pasar finansial internasional. Bursa efek swedia juga berkembang dalam poin yang penting untuk negara nordic. Perkembangan terakhir menyarankan kemunculan two-tier approach untuk pelaporan perusahaan, dengan akuntan perusahaan pribadi bersiap dalam basis tradisional, berlawanan dengan akun konsilidasi dari kelompok besar, yang mungkin lebih fokus dalam kebutuhan informasi pemegang saham. Walaupun perkembangan akuntansi di swedia, sama seperti di Prancis dan German, yang dipengaruhi kuat oleh peraturan perpajakan, Pengaruh dari bursa efek juga sangat penting dengan rasa hormat terhadap akuntansi dan pengungkapan oleh perusahaan besar. Banyak dari perusahaan ini adalah perusahaan multinasional
dan tekanan pengungkapan oleh pasar
modal
internasional. Tapi berlawanan dengan Belanda, penolakan pengaruh di swedia telah dinyatakan, secara umum kegunaan informasi akuntansi untuk perencanaan ekonomi makro dan pembuatan kebijakan.
26
Pada tahun 1991 sebuah dewan akuntansi (redovisningsradet) didirikan untuk mengambil alih pengaturan standar akuntansi. Bursa efek mendukung lembaga ini,
sebagai
tambahan,
mendorong
perusahaan
yang
terdaftar
untuk
mengungkapkan informasi tambahan mengenai performa, prospek, tujuan finasial, dan strategi dan lingkungan bisnis perusahaan. Rekomendasi yang dikeluarkan oleh Accounting Standar Board dan Accounting Council tidak bersifat wajib tapi bersifat menyarankan dalam konteks hukum perusahaan. Sebagai anggota dari Uni Eropa Swedia mengadopsi IFRS untuk perusahaan yang terdaftar mulai tahun 2005. 3.5 Akunntansi Germany Gambaran Ekonomi Negara Jerman
Lingkungan akuntansi di Jerman mengalami perubahan terus-menerus dan hasilnya luar biasa sejak berakhirnya Perang Dunia II. Dalam suatu peristiwa yang besar, Hukum Perusahaan tahun 1965 mengubah sistem pelaporan keuangan Jerman dengan mengarah pada ide-ide Ingsir-Amerika. Pengungkapan lebih banyak, konsolidasi terbatas dan laporan manajemen perusahaan diwajibkan. Laporan manajemen dan persyaratan audit tambahan menjadi kewajiban setelah pemberlakuan Undang-undang Undang-undang Publikasi Perusahaan tahun 1969. 1969. Perlindungan terhadap kreditor merupakan perhatian yang fundamental bagi akuntansi di Jerman yang dimasukkan dalam Hukum Komersial. Penilaian neraca yang konservatif merupakan hal utama bagi perlindungan kreditor. Cadangan dipandang sebagai perlindungan terhadap resiko yang tidak terduga dan kemungkinan mengalami gagal bayar. Dengan demikian, akuntansi di Jerman dirancang untuk menghitung jumlah laba yang sangat hati-hati sehingga membuat kreditor tidak mengalami kerugian setelah pembagian laba dilakukan untuk para pemilik. Regulasi dan Penegak Aturan Akuntansi
Institut Jerman memberikan konsultasi dalam berbagai tahap pembuatan hukum yang mempengaruhi akuntansi dan pelaporan keuangan, namun demikian tetap saja
ketentuan
hukumlah
yang
paling
utama.
Undang-undang
tentang
Pengendalian dan Transparansi tahun 1998 memperkenalkan keharusan bagi
27
Kementrian Kehakiman untuk mengakui badan swasta yang menetapkan standar nasional untuk memenuhi tujuan berikut:
Mengembangkan rekomendasi atas penerapan standar akuntansi dalam laporan keuangan konsolidasi.
Memberikan nasihat kepada Kementrian Kehakiman atas legalisasi akuntansi yang baru.
Mewakili Jerman dalam organisasi akuntansi internasional.
Komite Standar Akuntansi Jerman (German Accounting Standards CommitteeGASC) atau dalam bahasa Jerman, Deutsches Rechnungslegungs Standard Committee (DRSC) didirikan tidak lama sesudah itu dan langsung diakui oleh Kementrian Kehakiman sebagai pihak berwenang dalam menetapkan standar di Jerman. Sistem penetapan standar akuntansi yang baru di Jerman secara garis besar mirip dengan sistem yang ada di Inggris dan Amerika Serikat. Namun demikian, penting untuk diperhatikan bahwa standar GASB adlah rekomendasi wajib yang hanya berlaku untuk laporan keuangan konsolidasi. Akuntan publik bersertifikat di Jerman disebut sebagai Wirtschaftsprufer (WP) atau pemeriksaan perusahaan. OLeh hukum WP diwajibkan untuk bergabung dalam kamar Akuntan Resmi (Wirtschaftspruferkammer), yang didirikan pada tahun 1971 sebagai badanpengatur bagi WP. Undang-undang Akuntansi tahun 1985 memperluas persyaratan audit bagi lebih banyak lagi perusahaan. Pelaporan Keuangan
Undang-undang Akuntansi tahun 1985 secara khusus menentukan ketentuan akuntansi, auditing dan pelaporan keuangan yang berbeda-beda menurut ukuran perusahaan, bukan menurut bentuk organsisasi. Undang-undang Akuntansi tahun 1985 secara khusus menentukan isi dan bentuk laporan keuangan, yang meliputi: 1) Neraca 2) Laporan Laba Rugi 3) Catatan atas Laporan Keuangan 4) Laporan Manajemen
28
5) LaporanAuditor Perusahaan kecil dikecualikan dari ketentuan audit dan dapat menyusun neraca dalam bentuk yang diringkas. Perusahaan berukuran kecil dan menengah dapat menysun laporan laba rugi yang ringkas., juga memiliki ketentuan pengungkapan yang lebih sedikit dalam catatan laporan keuangan. Laporan manajemen menjelaskan posisi keuangan dan perkembangan usaha selama tahun tersebut, peristiwa setelah tanggal neraca yang penting, antisipasi terhadap perkembangan masa depan, dan kegiatan penelitian dan pengembangan. Undang-undang tahun 1998 mengharuskan perusahaan
yang
sahamnya
diperdagangkan
kepada
piblik
untuk
memberikan pengungkapan segmen tambahan dan laporan perubahan ekuitas
dalam
laporan
konsolidasinya.
Laporan keuangan konsolidasi wajib dibuat oleh perusahaan yang berada dibawah satu manajemen dan dengan penguasaan atas mayoritas hak suara, pengaruh dominan melalui kontrak pengendalian aktiva, atau hak untuk mengangkat atau memberhentikan mayoritas dewan direksi. Legislasi yang diberlakukan pada tahun 1998 memperbolehkan perusahaan yang mengeluarkan utang atau ekuitas pada pasar modal terorganisir untuk menggunakan standar yang diterima secara internasional (seperti IFRS atau GAAP AS) dalam laporan keuangan konsolidasi sebagai ganti Hukum Komersial Jerman atau disingkat sebagai KapAEG). Pengukuran Pengukuran Akuntansi
Berdasarkan Hukum Komersial (HGB), metode pembelian (akuisisi) adalah metode konsolidasi yang utama, meskipun penyatuan kepemilikan juga dapat diterapkan dalam kondisi yang terbatas. Aktiva dan kewajiban dari perusahaan yang diakuisisi dinilai sebesar nilai kini dan jumlah yang tersisa merupakan goodwill. Goodwill dapat disaling hapuskan terhadap cadangan dalam ekuitas atau diamortisasi secara sistematis selama umur manfaat ekonomisnya. HGB tidak mengatur translasi mata uang asing dan perusahaan di Jerman menggunakan sejumlah metode. Perbedaan translasi diperlakukan dengan beberapa cara.
29
Akibatnya, perhatian khusus harus diberikan terhadap catatan laporan di mana metode translasi mata uang asing harus djelaskan. GAS lebih ketat bila dibandingkan dengan HGB dalam hal laporan keuangan konsolidasi. Menurut GAS 4, metode revaluasi harus digunakan, sedangkan aktiva dan kewajiban yand diperoleh dalam penggabungan usaha harus direvaluasi menjadi nilai wajar dan kelebihan yang tersisa dial okasikan menjadi goodwill. Provisi sebagai estimasi beban atau kerugian masa depan sangat digunakan. Provisi harus dibuat untuk beban perawatan yang ditangguhkan, jaminan produk, kerugian potensial akibat transaksi yang ditangguhkan, dan kewajiban tidak pasti lainnya. Kebanyakan perusahaan membuat provisi dalam jumlah sebesar mungkin karena beban yang secara hukum telah dibebankan mempengaruhi penentuan besarnya laba kena pajak secara langsung. Provisi memberikan kesempatan bagi perusahaan Jerman untuk melakukan perataan laba. Ciri utama sistem pelaporan keuangan di Jerman adalah laporan secara pribadi oleh auditor kepada dewan direktur pengelola perusahaan dan dewan pengawas perusahaan. Pengukuran Akuntansi
Metode pembelian adalah metode konsolidasi yang utama
Aktiva dan kewajiban dari perusahaan yang diakuisisi dinilai sebesar nilai kini dan jumlah yang tersisa merupakan goodwill.
Goodwill dapat disalinghapuskan terhadap cadangan dalam ekuitas atau diamortisasi secara sistematis selama umur manfaat ekonominya.
Usaha patungan dapat dicatat dengan menggunakan metode konsolidasi proporsional atau metode ekuitas.
Biaya historis merupakan dasar untuk menilai aktiva berwujud.
Persediaan dinilai sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya atau pasar, metode yang digunakan untuk menghitung biaya adalah FIFO atau rata – rata tertimbang.
Biaya penelitian dan pengembangan dibebankan pada saat terjadinya.
Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Perkembangan Akuntansi Di Jerman :
1. Sumber Pendanaan
30
Jerman adalah negara dengan ekonomi terbesar di Eropa, PDB terbesar keempat dunia, dan pendapatan nasional bruto terbesar kelima dunia tahun 2008. Sejak era industrialisasi dan kapitalisme industri, negara ini berhasil menjadi motor, inovator, dan pengglobal ekonomi. Jerman adalah eksportir terbesar ketiga dunia pada tahun 2011 dengan nilai 1,409 triliun dolar AS (negara Zona Euro termasuk). Ekspor sendiri berkontribusi terhadap sepertiga keluaran negara ini. Jerman mengimpor kurang lebih dua pertiga dari energinya. Antara tahun 1991 dan 2010, ada 40.301 merger dan akuisisi yang melibatkan perusahaan Jerman, dengan total nilai sekitar 2.422 milyar euro. Transaksi terbesar sejak tahun 1991 adalah akuisisi Mannesmann oleh Vodafone dengan nilai 204,8 milyar euro tahun 1999, dan merger antara Daimler-Benz dengan Chrysler membentuk DaimlerChrysler dengan nilai 36,3 milyar euro tahun 1998. 2. Sistem Hukum Dunia barat memiliki dua orientasi dasar: hukum kode (sipil) dan hukum umum (kasus). Jerman merupakan salah satu negara yang menggunakan system hukum kode. Dalam Negara-negara hukum kode, hukum merupakan satu kelompok lengkap yang mencakup ketentuan dan prosedur sehingga aturan akuntansi digabungkan dalam hukum nasional dan cenderung sangat lengkap. Sebaliknya, hukum umum berkembang atas dasar kasus per kasus tanpa adanya usaha untuk mencakup seluruh kasus dalam kode yang lengkap. 3. Perpajakan Di Jerman peraturan akan pajak secara efektif menentukan standar akuntansi karena perusahaan harus mencatat pendapatan dan beban dalam akun untuk mengklaim untuk keperluan pajak. 4. Ikatan politik dan ekonomi Negara Jerman merupakan salah satu pendiri Komite Standar Akuntansi Internasional atau International Accounting Standards Board (IASB) dan memiliki
peran
penting
dalam
mengarahkan
agenda
IASB.
Jerman
memperkenalkan mata uang bersama Eropa saat ini, euro, tanggal 1 Januari
31
2002. Kebijakan moneternya diatur oleh Bank Sentral Eropa, yang berkantor pusat di Frankfurt. 5. Inflasi Pada tahun 2013, tingkat inflasi Jerman kemungkinan tidak mengalami perubahan berada pada tiga bulan terendahnya dibulan September, yang membantu mendongkrak konsumsi domestik dalam kondisi ekonomi terbesar di Eropa. 6. Tingkat perkembangan ekonomi Jerman mempunyai ekonomi pasar sosial dengan tenaga kerja berkemampuan tinggi, kapitalisasi pasar besar, tingkat korupsi yang rendah, serta tingkat inovasi tinggi. Jerman adalah negara dengan ekonomi terbesar dan terkuat di Eropa, PDB terbesar keempat dunia, pendapatan nasional bruto terbesar kelima dunia, dan kontributor terbesar ke Uni Eropa tahun 2011. 7. Tingkat pendidikan Sejak tahun 1960-an, sebuah gerakan reformasi mencoba untuk menyatukan pendidikan menengah Jerman menjadi sebuah Gesamtschule (sekolah komprehensif); beberapa negara bagian Jerman kemudian menyederhanakan sistem sekolah mereka. Sistem ini dikenal dengan nama Duale Ausbildung ("pendidikan dualisme") yang menjadikan siswa di sekolah kejuruan untuk dapat belajar di sebuah perusahaan. 8. Budaya Dari sejarahnya, budaya Jerman dibentuk oleh para kaum intelektual Eropa, baik kaum religius maupun kaum sekuler. Dulu, Jerman disebut sebagai Das Land der Dichter und Denker ("negara para penyair dan pemikir"), karena banyaknya penulis dan filsuf terkenal yang mempengaruhi perkembangan budaya dan pemikiran Barat. 3.6 Akuntansi East Europe
Akuntansi di Eropa Timur menurut sejarah didasarkan pada konsep sosialis yang berfokus kepada rencana ekonomi. Akuntansi meeka juga condong kearah kebutuhan petugas pajak dan fokus sedikit ke arah pencerminan laba perusahaan.
32
Tetapi dalam beberapa tahun terakhir. Negara di Eropa Timur telah menerapkan transisi dari negara sosialis menuu ke gaya ekonomi pasar barat. Bagian ini menjelaskan mengenai Rusia, Polandia dan Republik Ceko yang merubah sistem akuntansinya seiring pergerakan mereka menuu pasar ekonomi. 1. Polandia
Polandia memulai transisinya ke arah pasar ekonomi pada tahun 1990 menggunakan model shock model shock therapy, therapy, yang berarti bahwa semua perubahan dibuat secara bersamaan. Faktanya tujuan Polandia adalah membangun basis untuk pasar ekonomi dalam satu tahun. Dengan cara membuat legal, institusional dan institusi ekonomi yang diperlukan untuk membantu privatisasi ekonomi. Meskipun transisi mereka dimulai di bawah kondisi yang susah seperti inflasi yang tinggi. Negara mereka pun menjadi salah satu pemimpin diantara negara transisi. Kemiskinan dan pengngangguran masih tetap tinggi di Polandia, tetapi negaa ini tetap membuat kemajuan. Munkin yang paling berarti adalah masuknya negara ini ke dalam Uni Eropa pada tahun 2004. Dibawah rezim komunis, akuntansi tetap eksis untuk mengatur penggunaan aset negara dan menjaga aset publik dari pencurian. Menteri keuangan membuat akuntansi untuk mengontrol kegiatan dari perusahaan perseorangan. Rencana akuntansi Soviet dikenalkan pada tahun 1953-1954 yang mana mengalokasikan dana surplus untuk aktivita negara. Dengan begitu akuntansi ada bukan untuk mengukur keuntungan atau efisiensi tetapi untuk menolong pemerintah menyalurkan dana untuk aktivitas negara. Pengungkapan yang digunakan untuk mengetahui seberapa bagus perusahaan mencapai target surplus. Meskipun tidak ada hukuman untuk kegagalan, perusahaan masih beresiko untuk tidak disukai oleh partai komunis. Sistem akuntansi polandia melalui 3 tahapan transisi yaitu pada tahun:1991, 1994, dan 2000. ketetapan akuntansi 1991 yang dikeluarkan oleh menteri keuangan untuk menyediakan peraturan yang menjembatani transisi ekonomi menuju pasar ekonomi. Tetapi, ketetapan yang dibuat tanpa mengkonsultasikan perbedaan pengguna informasi sangat dikritik karena sangat tidak ti dak membantu dan banyaknya ketidak konsistenan antara praktik dan aturan.
33
The Accounting Act tahun Act tahun 1994 yang dikeluarkan untuk membawa akuntansi Polandia lebih dekat dengan standar Uni Eropa. Polandia mengadopsi ide dari "true and fair view" dan mengeluarkan standar untuk mengisi kekosongan dalam sistem. Peraturan ini membuang persyaratan untuk menggunakan chart of account account dan mensyaratkan perusahaan untuk mengembangkan rencana akuntansi perusahaan. Sebagai tambahan , ini mengatur bursa saham untuk membuat peraturan untuk perusahaan yang ikut bursa saham, lebih spesifik lagi di daerah pengungkapannya. pengungkapannya. Standar Akuntansi Polandia sekarang sudah lebih sejalan dengan IFRS. 2. Rusia
Meskipun situasi ekonomi di Rusia telah meningkat, negara ini berbeda dengan negara
transisi
lainnya.
Pertama,
saham
perusahaan
baru
masih
kecil
dibandingkan dengan yang lain. Yang kedua, banyaknya unit prodeksi bergaya soviet lama yang mesih berfungsi meskipun dalam keadaan merugi. Kemampuan negara ini untuk tumbuh berasal dari Sumber Daya Alamnya, contohnya minyak dan gas, lebih jauh mereka mendominasi dengan monopoli lamanya yang tidak berubah. Dalam Federasi Rusia, pemerintah mempunyai kontrol tunggal atas akuntansinya. Sebagai hasil dari latar belakang negara sosialis. Standar akuntansi Rusia diformulasikan untuk melacak input dan output. Karena itulah standar mencerminkan sedikit tentang nilai dan laba. Perusahaan di Rusia lebih condong merubah laba untuk menghindari pajak dan merubah pendapatan agar terlihat lebih menguntungkan bagi investor. Umumnya menteri keuangan Rusia membuat ketetapan akuntansi. tetapi, CBRF yang bertanggung jawab untuk membuat standar akuntansi dan audit untuk bank dan institusi kredit. Sebagai tambahan CBRF memonitor mereka dan meneapkan persyaratan modal minimum. Pada tahun 2002 perdana menteri Rusia mengumumkan bahwa perusahaan Rusia dan bank harus membuat laporan keuangan yang sesuai dengan IFRS pada aawal tahun 2004. lebih spesifik lagi semua pernyataan konsolidasi oleh perusahaan dan
34
bank harus disiapkan dengan de ngan IFRS. Laporan keuangan bank individual juga harus disiapkan dengan IFRS tetapi untuk perusahaan individual harus lanjut menggunakan GAAP Rusia. 3. Republik Ceko
Republik Ceko mendapatkan kemerdekaannya pada tahun 1993 dan secara bertahap mengikuti polandia dan menggunakan model shock therapy sebagai sebuah upaya untuk berubah menjadi pasar ekonomi. Meskipun berjalan dnegan sukes beberapa tahun pertama, Republik Ceko mendapatkan masal ah dengan mata uangnya pada tahun 1996, yang mana membutuhkan keputusan kebijakan uang ketat. Perekonomian masih menderita karena defisit keuangan besar dan inflasi yang terus meningkat. Tetapi banyak orang merasa Republik Ceko telah berhasil mentransisi dirinya ke pasar ekonomi, hal ini dibuktikan dengan masuknya mereka ke Uni Eropa pada tahun 2004. Republik Ceko memperkenalkan sistem akuntansi dan pajak yang baru pada tahun 1993. seperti polandia, standar ini masih dibuat oleh menteri keuangan, tetapi mereka lebih fokus ke standar ekonomi yang dibawa pasar. Republik Ceko sekarang bekerja untuk menghilangkan perbedaan antara peraturan akuntansi Ceko dengan IFRS menggunakan aturan Ceko. Seperti Polandia, hak masuk Republik Ceko ke Uni Eropa merupakan langkah besar untuk negara ini karena persyaratannya yang berat. Sebagai tambahan ini menggambarkan kesuksesan negara ini untuk pasar ekonomi. Meskipun keterpurukan ekonomi masih ada. Sebagai bagian dari Uni Eropa, republik ceko mengadopsi IFRS pada tahun 2005. Tantangan Republik Ceko pada saat ini adalah untuk bertahan dengan perubahan yang cepat tanpa manajemen senior. Perubahan menuju IFRS membutuhkan banyak perjuangan dari seluruh perusahaan untuk menggunakan sistem baru dalam proses pengungkapan perusahaan.
35
BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan 4.2 Saran
36
DAFTAR PUSTAKA
https://yuniariani37.wordpress.com/2017/03/09/akuntansi-internasional/ https://meisaranastasia.wordpress.com/2017/03/08/akuntansi-internasional/ http://suhaylazhafira.blogspot.com/2014/01/left-is-our-right-sebuah-catatandari.html?m=1 https://www.scribd.com/doc/132993218/worldwide-accounting-diversity https://dewiayupitaloka.wordpress.com/2013/04/09/klasifikasi-dan-akuntansikomparatif/ http://softskillsgilang.blogspot.com/2015/05/perkembangan-akuntansi-diasia.html. Rabu, 06 Mei 2015. Diposting oleh Tugas Softskils di 06.15 https://punyaprasetyo.wordpress.com/2015/03/17/perkembangan-akuntansi-diasia/. 17 Maret 2015 By punyaprasetyo https://mynameisbahestie.wordpress.com/2014/06/10/kelompok-germany/ https://www.slideshare.net/dewi_kusumastuti/akuntansi-internasional-jerman http://mantapdotcom.blogspot.com/2016/12/sistem-akuntansi-di-negara-eropatimur.html http://ekonomister.blogspot.com/2010/10/perbandingan-akuntansi-keuangan.html http://dedysuarjaya.blogspot.com/2010/09/perbandingan-akuntansi-keuangan.html
37