TUGAS PAI
AKHLAK DALAM AJARAN ISLAM
Disusun oleh :
1. Ajeng ------------ (24--)
2. Abdul ------------ (24--)
3. Faizur ------------ (42--)
4. Naurana ------------ (52--)
5. Palupi ------------------ (52--)
6. Adam ------------------- (52--)
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
TAHUN 2015
SURABAYA
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah
mencurahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
makalah mata kuliah Pendidikan Agama Islam Semester ke-1 tahun 2015/2016.
Berkat rahmat dan karunia:Nya, serta di dorong kemauan yang keras disertai
kemampuan yang ada, akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah ini yang
membahas tentang " AKHLAK DALAM AJARAN ISLAM" dalam mata kuliah Pendidikan
Agama Islam.
Makalah berisi tentang "akhlak". Manusia yang hidup dalam bimbingan
akhlak akan melahirkan suatu kesadaran untuk berprilaku yang sesuai dengan
tuntutan dan tuntunan Allah dan Rasulnya, serta akan mendapatkan
kebahagiaan dunia dan akhirat. penulis menyadari bahwa makalah ini masih
jauh dari sempurna. Karena keterbatasan ilmu dan pengetahuan penulis, maka
kritik dan saran yang membangun, sangat kami harapkan demi kebaikan dimasa
mendatang dan semoga bermanfaat bagi pembaca yang budiman dan khususnya
pembaca.
Surabaya, 29 September 2015
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL.......................................................................
........... i
DAFTAR
ISI........................................................................
ii
KATA
PENGANTAR..............................................................
iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar
Belakang......................................................... 1
1.2. Rumusan
masalah..................................................... 2
1.3. Tujuan penulisan
...................................................... 2
1.4. Manfaat Penulisan
................................................... 2
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Konsep Etika, Moral Dan Akhlak................................3
2.2 Faktor-Faktor Pembentuk Akhlak................................3
1. Arti Pembentukan Akhlak..........................4
2.2.2 Metode Pembinaan Akhlak .......................... 5
2.3 Aktualisasi Akhlak dalam Kehidupan Modern............10
2.4 Hubungan Akhlak Dengan Tasawuf............................15
BAB III ANALISIS................................
....................................16.
BAB IV KESIMPULAN................................ .................
.........18
DAFTAR PUSTAKA................................................
............. ...19
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pengertian Akhlak Secara Etimologi, Menurut pendekatan etimologi,
perkataan "akhlak" berasal dari bahasa Arab jama' dari bentuk mufradnya
"Khuluqun" yang menurut logat diartikan: budi pekerti, perangai,
tingkah laku atau tabiat. Kalimat tersebut mengandung segi-segi
persesuain dengan perkataan "khalkun" yang berarti kejadian, serta erat
hubungan " Khaliq" yang berarti Pencipta dan "Makhluk" yang berarti
yang diciptakan. Pengertian akhlak adalah kebiasaan kehendak itu bila
membiasakan sesuatu maka kebiasaannya itu disebut akhlak. Jadi
pemahaman akhlak adalah seseorang yang mengeri benar akan kebiasaan
perilaku yang diamalkan dalam pergaulan semata – mata taat kepada Allah
dan tunduk kepada-Nya. Oleh karena itu seseorang yang sudah memahami
akhlak maka dalam bertingkah laku akan timbul dari hasil perpaduan
antara hati nurani, pikiran, perasaan, bawaan dan kebiasaan dan yang
menyatu, membentuk suatu kesatuan tindakan akhlak yang dihayati dalam
kenyataan hidup keseharian.
Dengan demikian memahami akhlak adalah masalah fundamental dalam Islam.
Namun sebaliknya tegaknya aktifitas keislaman dalam hidup dan kehidupan
seseorang itulah yang dapat menerangkan bahwa orang itu memiliki
akhlak. Jika seseorang sudah memahami akhlak dan menghasilkan kebiasaan
hidup dengan baik, yakni pembuatan itu selalu diulang – ulang dengan
kecenderungan hati.Akhlak merupakan kelakuan yang timbul dari hasil
perpaduan antara hati nurani, pikiran, perasaan, bawaan dan kebiasaan
dan yang menyatu, membentuk suatu kesatuan tindakan akhlak yang
dihayati dalam kenyataan hidup keseharian. Semua yang telah dilakukan
itu akan melahirkan perasaan moral yang terdapat di dalam diri manusia
itu sendiri sebagai fitrah, sehingga ia mampu membedakan mana yang baik
dan mana yang jahat, mana yang bermanfaat dan mana yang tidak berguna,
mana yang cantik dan mana yang buruk.
1.2 Rumusan Masalah
a. Bagaimana konsep etika, moral dan akhlaq?
b. Apa saja faktor-faktor pembentuk akhlak?
c. Bagaiman aktualisasi akhlaq dalam kehidupan modern?
d. Bagaimana hubungan akhlaq dengan tasawuf?
1.3 Tujuan Penulis
a. Mengetahui konsep etika, moral dan akhlak
b. Mengetahui faktor-faktor pembentuk akhlak
c. Mengetahui aktualisaai akhlak dalam kehidupan modern
d. Mengetahui hubungan akhlak dengan tasawuf
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Konsep Etika, Moral Dan Akhlak
Etika dalam islam disebut akhlak. Berasal dari bahasa Arab al-akhlak
yang merupakan bentukjamakdari al-khuluq yang berartibudipekerti,
tabiat atau watak yang tercantum dalam al-qur'an sebagai konsideran.
(Pertimbangan yg menjadi dasar penetapan keputusan,peraturan)
" Sesungguhnya engkau Muhammad berada di atas budi pekerti yang agung"
Moral adalah nilai-nilai dan norma-norma yang menjadi pegangan
bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya.
Moral, etika dan akhlak memiliki substansi yang sangat dekat bahkan
bisa dikatakan sama. Sebab tujuan ketiganya adalah mencari nilai-nilai
positif dalam bertingkah laku untuk menjadi makhluk yang bermoral etis
sebagai ciptaan, baik di mata Tuhan maupun makhluknya. Namun moral
lebih cenderung digunakan kepada sosial. Apabila etika dan moral
dihubungkan maka dapat dikatakan bahwa antara etika dan moral memiliki
obyek yang sama yaitu sama-sama membahas tentang perbuatan manusia
untuk selanjutnya di tentukan posisinya baik atau buruk. Tolak ukur
yang di gunakan dalam moral untuk mengukur tingkah laku manusia adalah
adat istiadat, kebiasaan, dan lainnya yang berlaku dimasyarakat.
Secara sub-stabsial etika, moral dan akhlak adalah sama, yakni
ajaran tentang baik dan buruk perilaku manusia dalam hubungannya dengan
Allah, hubungannya dengan sesama manusia dan hubungannya dengan alam.
Yang membedakan satu dengan yang lain adalah dasar atau ukuran baik dan
buruk sendiri.
2.2 Faktor-Faktor Pembentuk Akhlak
a. Instinct (naluri)
Nutritive instinct (Naluri sejak lahir)
Sexual istinct (Naluri berjodoh)
Paternal instinct (Naluri keibuan dan kebapakan)
Combative instinct (Naluri berjuang)
Naluri bertuhan
b. Keturunan
1. Memiliki keturunan pokok
Beberapa sifat dan pembawaan yang bersamaan. Misal badan, perasaan,
akal pikiran dan perasaan.
"Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah
menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan
isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki
dan perempuan yang banyak. dan bertakwalah kepada Allah yang dengan
(mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan
(peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga
dan mengawasi kamu." (An nisa )
Maksud dari padanya menurut jumhur mufassirin ialah dari bagian tubuh
(tulang rusuk) Adam a.s. berdasarkan hadits riwayat Bukhari dan Muslim.
di samping itu ada pula yang menafsirkan dari padanya ialah dari unsur
yang serupa, yakni tanah yang dari padanya Adam a.s. diciptakan.
2.Menurunkan sifat-sifat manusia.
"Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki
dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan
bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang
paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa
diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal."
(Al Hujurat )
3.Menurunkan fisik 'Azam (kemauan keras).
"Maka bersabarlah kamu seperti orang-orang yang mempunyai keteguhan
hati dari rasul-rasul telah bersabar dan janganlah kamu meminta
disegerakan (azab) bagi mereka. Pada hari mereka melihat azab yang
diancamkan kepada mereka (merasa) seolah-olah tidak tinggal (di dunia)
melainkan sesaat pada siang hari. (Inilah) suatu pelajaran yang cukup,
maka tidak dibinasakan melainkan kaum yang fasik
2.3 Aktualisasi Akhlak dalam Kehidupan Modern
Aktualisasi akhlak adalah bagaimana seseorang dapat
mengimplementasikan iman yang dimilikinya dan mengaplikasikan seluruh
ajaran Islam dalam setiap tingkah laku sehari-hari. Dan akhlak
seharusnya diaktualisasikan dalam kehidupan seorang muslim seperti di
bawah ini.
1. Akhlak terhadap Allah
a. Mentauhidkan Allah
Tauhid adalah konsep dalam aqidah Islam yang menyatakan keesaan
Allah dan Beriman bahwa hanya Allah semata yang berhak disembah, tidak
ada sekutu bagiNya. Terdapat pada surat Al-Ikhlas ayat 1 sampai 4.
b. Banyak Berzdikir pada Allah
Zikir (atau Dzikir) artinya mengingat Allah di antaranya dengan
menyebut dan memuji nama Allah. Zikir adalah satu kewajiban. Dengan
berzikir hati menjadi tenteram. Terdapat dalam surat Al Ahzab ayat 41
sampai 44
c. Berdo'a dan Bertakwa kepada Allah SWT.
Berdo'a adalah inti dari ibadah. Orang-orang yang tidak mau berdo'a
adalah orang-orang yang sombong karena tidak mau mengakui kelemahan
dirinya di hadapan Allah SWT. Terdapat dalam surat An-Nisa ayat 1.
d. Bertawakal Hanya Pada Allah
Tawakal kepada Allah SWT merupakan gambaran dari sikap sabar dan
kerja keras yang sungguh-sungguh dalm pelaksanaanya yang di harapkan
gagal dari harapan semestinya,sehingga ia akan mamppu menerima dengan
lapang dada tanpa ada penyesalan. Terdapat pada sural Ali Imron ayat
159
e. Berhusnudzhon dan tidak berbuat syirik kepada Allah
Yakni berbaik sangka kepada Allah SWT karena sewsungguhnya apa saja
yang di berijan Allah merupakan jalan yang terbaik untuk hamba-Nya.
Terdapat dalam surat Luqmas ayat 13.
2. Akhlak terhadap Rasulullah
a. Mengikuti atau menjalankan sunnah Rosul
Mengacu kepada sikap, tindakan, ucapan dan cara Rasulullah
menjalani Hidupnya atau garis-garis perjuangan / tradisi yang
dilaksanakan oleh Rasulullah. Sunnah merupakan sumber hukum kedua dalam
Islam, setelah Al-Quran. Terdapat dalam surat Ali Imron ayat 30.
b. Bersholawat Kepada Rosul
Mengucapkan puji-pujian kepada Rosulullah S.A.W . Sesungguhnya
Tuhan beserta para malaikatnya semua memberikan Sholawat kepada Nabi
(dari Allah berarti memberi rakhmat, dan dari malaikat berarti
memohonkan ampunan). Hai orang-orang beriman, ucapkanlah Sholawat
kepadanya (AQ Al Ahzab : 56)
3. Akhlak Terhadap diri sendiri
a. Sikap sabar
Sabar adalah menahan amarah dan nafsu yang pada dasarnya bersifat
negative. Kemudian manusia harus sabar dalam menghadapi segala cobaan.
Terdapat dalam surat Al-Baqarah ayat 153.
b. Sikap Syukur.
Dalam keseharian, kadang atau bahkan sering kali kita lupa untuk
ber-Syukur, atau men-Syukuri segala Nikmat Allah yang telah diberikan
kepada kita. ada 3 (tiga) Cara yang mudah untuk men-Syukuri Nikmat
Allah yaitu bersyukur dengan hati yang tulus, mensyukuri dengan lisan
yang dilakukan dengan memuji Allah melalui ucapan Alhamdulillah, dan
bersyukur dengan perbuatan yang dilakukan dengan menggunakan Nikmat dan
Rahmat Allah pada jalan dan perbuatan yang diridhoi-Nya. Terdapat dalam
surat Ibrohim ayat 7.
c. Sikap Tawadlhu'
Tawadlhu' atau Rendah hati merupakan salah satu bagian dari akhlak
mulia jadi sudah selayaknya kita sebagai umat muslim bersikap tawadhu,
karena tawadhu merupakan salah satu akhlak terpuji yang wajib dimiliki
oleh setiap umat islam. Orang yang tawadhu' adalah orang menyadari
bahwa semua kenikmatan yang didapatnya bersumber dari Allah SWT.
Terdapat dalam surat Luqman ayat 18.
e. Bertaubat.
Apabila melakukan kesalahan, maka segera bertaubat dan tidak
mengulanginya lagi. Apabila ada dari kita yang merasa telah terlalu
banyak berbuat dosa dan maksiat sebaiknya kita jangan berputus asa
dari rahmat ampunan Allah, karena Allah SWT selalu memberikan
kesempatan pada kita untuk bertobat. Terdapat dalam surat Ali Imron
ayat 135.
4. Aklak Terhadap Sesama Manusia
a. Merajut Ukhuwah atau Persaudaraan
Membina persaudaraan adalah perintah Allah yang diajarkan oleh
semua agama, termasuk agama Islam. Oleh sebab itu, sudah sewajarnya
kalau semua elemen membangun ukhuwwah dalam komunitasnya. Apabila ada
kelompok tertentu dengan mengatas-namakan agama tetapi enggan
memperjuangkan perdamaian dan persaudaraan maka perlu dipertanyakan
kembali komitmen keagamaannya. Terdapat dalam surat Al-Hujurat ayat 10.
b. Ta'awun atau saling tolong menolong
Dalam Islam, tolong-menolong adalah kewajiban setiap Muslim. Sudah
semestinya konsep tolong-menolong tidak hanya dilakukan dalam lingkup
yang sempit. Tolong-menolong menjadi sebuah keharusan karena apapun
yang kita kerjakan membutuhkan pertolongan dari orang lain. Tidak ada
manusia seorang pun di muka bumi ini yang tidak membutuhkan pertolongan
dari yang lain.
c. Suka memaafkan kesalahan orang lain
Islam mengajar umatnya untuk bersikap pemaaf dan suka memaafkan
kesalahan orang lain tanpa menunggu permohonan maaf daripada orang yang
berbuat salah kepadanya. Pemaaf adalah sikap suka memberi maaf terhadap
kesalahan orang lain tanpa ada sedikit pun rasa benci dan dendam di
hati. Sifat pemaaf adalah salah satu perwujudan daripada ketakwaan
kepada Allah. Terdapat dalam surat Al-Maidah ayat 2.
d. Menepati Janji
Janji memang ringan diucapkan namun berat untuk ditunaikan.
Menepati janji adalah bagian dari iman. Maka seperti itu pula ingkar
janji, termasuk tanda kemunafikan. Terdapat dalam surat AT-Taubah ayat
111.
5. Akhlak Terhadap sesama Makhluk
a. Tafakur (Berfikir)
Salah satu ciri khas manusia yang membedakanya dari makhluk yang
lain, bahwa manusia adalah makhluk yang berpikir. Dengan kemampuan
itulah manusia bisa meraih berbagai kemajuan, kemanfaatan, dan
kebaikan. Terdapat dalam surat Ali Imran ayat 190.
b. Memanfaatkan Alam
Kedudukan manusia di bumi ini bukanlah sebagai penguasa yang
sewenang-wenang, tetapi sebagai khalifah yang mengemban amanat Allah.
Karena itu, segala pemanfaatan manusia atas bumi ini harus dengan penuh
tanggung jawab dan tidak menimbulkan kerusakan. Sebab, Allah tidak
menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan. Terdapat dalam surat Yunus
ayat 101.
Dalam ilmu akhlak dijelaskan bahwa kebiasaan yang baik harus
diperhatikan dan disempurnakan, serta kebiasaan yang buruk harus
dihilangkan, karena merupakan factor yang sangat penting dalam
membentuk karakter manusia berakhlak. Al-Ghozali menjelaskan bahwa
mencapai akhlak yang baik ada tiga cara.
1. Akhlak merupakan anugrah dan Rahmat Allah, yakni orang memiliki
akhlak baik secara alamiah (bi-althabi;ah wa al-fitroh). Sesuatu yang
diberikan Allah kepada seseorang sejak ia dilahirkan.
2. Mujahadah, Selalu berusaha keras untuk merubah diri menjadi
baik dan tetap dalam kebaikan, serta menahan diri dari sikap putus asa.
3. Riyadloh, adalah melatih diri secara spiritual untuk senantiasa
dzikir (ingat) kepada Allah.
Al-Ghozali juga berpendapat bahwa upaya mengubah akhlak buruk
adalah kesadaran seseorang akan akhlaknya yang jelek. Ada empat cara
untuk dapat membantu seseorang mengubah akhlaknya yang jelek menjadi
baik.
1. menjadikan murid seorang pembimbing spiritual (syekh)
2. Minta bantuan seorang yang tulus, taat, dan punya pengertian.
3. Berupaya unuk mengetahui kekurangan diri kita dari sesorang
yang tidak senang (benci) dengan kita.
4. Bergaul bersama orang banyak dan memisalkan kekurangan yang
ada pada orang lain bagaikan yang ada pada kita
Sedangkan menurut Achmad Amin, upaya mengubah kebiasaan buruk
sebagaimana yang dikutip Ishak solih (1990) adalah hal-hal sebagai
berikut ini.
1. Menyadari perbuatan buruk, dan bertekad untuk meninggalkannya.
2. Mencari Waktu yang baik untuk mengubah kebiasaan itu untuk
mewujudkan niat atau tekad semula.
3. menghindari diri dari segala yang dapat menyebabkan kebiasaan
buruk itu terulang lagi.
Kita harus berupaya semaksimal mungkin untuk memiliki akhlak (akhlak
karimah) dan berupaya dapat menjauhi akhlak jelek (akhlak sayiah). Jika
kita ingin memiliki Negara yang baldatun thoyibatun warobun ghofur
(Negara yang, baik, makmur, dan senantiasa dalam ampunan-Nya) kuncinya
adalah masyarakat, bangsa tersebut harus berakhlak baik. Jika tidak,
kehancuran dan kehinaan akan meliputi masyarakat, bangsa tersebut.
2.4 Hubungan Akhlak Dengan Tasawuf
Tasawuf adalah proses pendekatan diri pada tuhan dengan cara
mensucikan hati sesuci - sucinya. Akhlak adalah ilmu yang menentukan
batas antara baik dan buruk. Jadi kaitan atau hubungan tasawuf dengan
akhlak yaitu bahwa orang yang suci hatinya akan tercermin dalam air
muka dan perilakunya yang baik. Selain itu, hlak dan tasawuf saling
berkaitan. Akhlak dalam pelaksanaannya mengatur hubungan horizontal
antara sesama manusia. Sedangkan tasawuf mengatur jalinan komunikasi
vertikal antara manusia dengan tuhannya. Akhlak menjadi dasar dari
pelaksanaan tasawuf, sehingga dalam prakteknya tasawuf mementingkan
akhlak.
BAB III
ANALISIS
a. Lingkungan Alam
Alam yang melingkupi manusia merupakan faktor yang mempengaruhi dan
menentukan tingkah laku seseorang. Lingkungan alam mematahkan atau
mematangkan pertumbuhn bakat yang dibawa oleh seseorang. Pada zaman
Nabi Muhammad pernah terjadi seorang badui yang kencing di serambi
masjid, seorang sahabat membentaknya tapi nabi melarangnya. Kejadian
diatas dapat menjadi contoh bahwa badui yang menempati lingkungan yang
jauh dari masyarakat luas tidak mengetahui norma - norma yang berlaku.
b. Lingkungan pergaulan
Manusia hidup selalu berhubungan dengan manusia lainnya. Itulah
sebabnya manusia harus bergaul. Oleh karena itu, dalam pergaulan akan
saling mempengaruhi dalam fikiran, sifat, dan tingkah laku. Contohnya
Akhlak orang tua dirumah dapat pula mempengaruhi akhlak anaknya, begitu
juga akhlak anak sekolah dapat terbina dan terbentuk menurut pendidikan
yang diberikan oleh guru-guru disekolah.
c. Ketaqwaan
Manusia yang bertaqwa adalah manusia yang menjalankan perintah Allah
SWT dan menjauhi larangan-Nya. Seburuk - buruknya lingkungan seseorang
tinggal, jika ia sadar akan perintah Allah SWT ia akan berusaha menjadi
manusia sesuai ajaran islam. Orang tersebut akan meniru dan mempelajari
tata cara bersikap dan Al-qur'an dan hadits.
BAB VI
KESIMPULAN
Berdasarkan penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa akhlah
adalah ilmu yang menentukan batas antara mana yang baik dan mana yang
buruk, terpuji ataupun tercela yang menyangkut perilaku manusia
menyangkut perkataan, perbuatan manusia. Moral adalah nilai dan norma
seseorang dalam mengatur tingkah lakunya. Moral dalam islam memeiliki
Lima Nilai Moral Islam dikenal pula sebagai Sepuluh Perintah Tuhan
versi Islam. Perintah-perintah ini tercantum dalam Al-Qur'an surat Al-
An'aam ayat 150 sampai 153 yaitu Nilai Pembebasan, Nilai Keluarga
,Nilai Kemanusiaan,Nilai Keadilan, dan Nilai Kejujuran.
Moral, etika dan akhlak memiliki sebab dan tujuan yang mencari
nilai positif dalam bertingkah laku. Namun moral lebih cenderung
digunakan kepada sosial. Apabila etika dan moral dihubungkan maka dapat
dikatakan bahwa antara etika dan moral memiliki obyek yang sama yaitu
sama-sama membahas tentang perbuatan. Keterkaitan Etika Moral dan
Akhlak sangatlah penting bagi kehidupan sehari hari dan Kesemuanya itu
juga dapat menjadi pedoman bagi kita untuk mengevaluasi keadaan di
sekitar kita serta kita dapat dengan mudah memfilterisasi segala
sesuatu yang kita dapatkan, agar kita menjadi pribadi yang ber-etika,
moral, dan akhlak yang baik.
DAFTAR PUSTAKA
buku
pendidikan agama islam untuk perguruan tinggi, grasindo (wahyudin,
achmad, M.ilyas, M.syaifulloh, M.muhibbin)
https://books.google.co.id/books?id=2K-
vp4lYPpAC&pg=PA51&hl=id&source=gbs_selected_pages&cad=2#v=onepage&q&f=tr
ue
buku
pendidikan agama islam membangun karakter madani"( wahyudin, achmad,
M.ilyas, M.syaifulloh, M.muhibbin)
LAMPIRAN