KATA PEN PENGANTAR GANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah Absorpsi ini sebatas pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki. an juga kami berterima kasih pada !bu ". !r. !smiyati,MT selaku osen Pembimbing mata kuliah #atuan $perasi % yang telah memberikan tugas ini kepada kami. &ami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah 'a'asan serta pengetahuan kita. &ami juga menyadari sepenuhnya bah'a di dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan. (ntuk itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun. #emoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang memba)anya. #ekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang memba)anya. #ebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan makalah selanjutnya.
*akarta, %+ *uni %+
Penyusun
Contents &ATA PENANTA" ........................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................. 4 1.1.
LATAR BELAKANG........................................................................................... 4
+.%.
RUMUSAN MASALAH...................................................................................... 4
1.3.
TUJUAN...........................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................... 5 1.1.
Pengertian A!"r#!i....................................................................................... 5
1.2.
Pengg"$"ngan Ber%a!ar&an Pr"!e!'A!"ren %an A!"rer' %an K"(#"nen %ari A!"#!i
1.2.1. Pr"!e! A!"r#!i.......................................................................................... ) 1.2.2. A!"ren.................................................................................................... * 1.2.3. A!"rer.....................................................................................................+ 1.3.
Prin!i# Ker,a A!"r#!i...................................................................................12
1.3.1.
K"$"( A!"r#!i...................................................................................... 12
1.4.
A#$i&a!i A!"r!i.......................................................................................... 1)
1.
Pr"!e! Pe(-atan "r(a$in......................................................................... 1)
2.
Pr"!e! Pe(-atan A!a( Nitrat.................................................................... 1)
BAB III PENUTUP....................................................................................................... 1/ A. Ke!i(#-$an..................................................................................................... 1/ Da0tar P-!ta&a.......................................................................................................... 1+
BAB I PENDAHULUAN
)
1.1. LATAR BELAKANG Absorbsi berdasarkan ilmu kimia adalah suatu fenomena fisika/kimia atau proses atom, molekul, dan ion memasuki suatu fase besar gas, )air, atau padat. 0ungsi dari absorbsi yaitu untuk meningkatkan nilai guna dari suatu 1at dengan )ara merubah fasenya. 2ontohnya formalin yang berfase )air berasal dari formaldehid yang berfase gas dapat dihasilkan melalui proses absorbsi. 1.2.
RUMUSAN MASALAH Apa Pengertian absorpsi 3 4agaimana penggolongan berdasarkan proses absorpsi, perbedaan antara absorben dan absorber,
serta komponen yang digunakan pada proses absorpsi3 4agaimana prinsip kerja dari absopsi3 Apa saja aplikasi dari proses absorpsi3
1.3. TUJUAN (ntuk mengetahui pengertian absopsi. (ntuk mengetahui penggolongan berdasarkan proses absorpsi, perbedaan antara absorben dan absorber, serta
komponen yang digunakan pada proses absorpsi (ntuk mengetahui prinsip kerja dari absorpsi. (ntuk mengetahui pengaplikasian dari absorpsi.
BAB II PEMBAHASAN
1.1. Pengertian Asor!si Absorpsi adalah suatu proses pemisahan suatu komponen fluida dari )ampurannya dengan menggunakan sol5en atau fluida lain. Absorpsi dapat dilakukan pada fluida yang relati5e berkonsentrasi rendah maupun yang bersifat konsentrat. Prinsip operasi ini adalah memanfaatkan besarnya difusi5itas molekul-molekul gas pada larutan tertentu. engan demikian bahan yang memiliki koefisien partisi hukum 6enry rendah sangat disukai dalamoperasi ini.Tujuan dari operasi ini umumnya adalah untuk memisahkan gas tertentu dari )ampurannya.4iasanya )ampuran
gas tersebut terdiri dari gas inert dan gas yang terlarut dalam )airan. 2airanyang digunakan juga umumnya tidak mudah menguap dan larut dalam gas. #ebagai )ontohyang umum dipakai adalah absorpsi amonia dari )ampuran udara-amonia oleh air. #etelahabsorpsi terjadi, )ampuran gas akan di-re)o5ery dengan )ara distilasi. Peristi'a absorpsi adalah salah satu peristi'a perpindahan massa yang besar peranannya dalam proses industri. $perasi ini dikendalikan oleh laju difusi dan kontak antara dua fasa. $perasi ini dapat terjadi se)ara fisika maupun kimia. 2ontoh dari absorpsi fisika antara lain 7 sistem amonia-udara-air dan aseton-udara-air. #edangkan )ontoh dari absorpsi kimia adalah N$8-udara-air, dimana N$8 akan bereaksi dengan air membentuk 6N$9. Peralatan yang digunakan dalam operasi absorpsi mirip dengan yang digunakan dalam operasi distilasi. Namun demikian terdapat beberapa perbedaan menonjol pada kedua o perasi tersebut, yaitu sebagai berikut7 •
(mpan pada absorpsi masuk dari bagian ba'ah kolom, sedangkan pada distilasi umpan masuk dari bagian
•
tengah kolom. Pada absorpsi )airan sol5en masuk dari bagian atas kolom di ba'ah titik didih, sedangkan pada distilasi
•
)airan sol5en masuk bersama-sama dari bagian tengah kolom. Pada absorpsi difusi dari gas ke )airan bersifat irre5ersible, sedangkan pada distilasidifusi yang terjadi adalah
•
e:uimolar )ounter diffusion. "asio laju alir )air terhadap gas pada absorpsi lebih besar dibandingkan pada distilasi.
1.". Penggo#ongan Ber$asar%an Proses& Pere$aan Asoren $an Asorer& $an Ko'!onen $ari Aso!si 1.2.1. Pr"!e! A!"r#!i Absorbsi merupakan salah satu proses separasi dalam industri kimia dimana suatu )ampuran gas dikontakkan dengan suatu )airan penyerap tertentu sehingga satu atau lebih komponen gas tersebut larut dalam )airannya. Absorbs dapat terjadi melalui dua mekanisme, yaitu absorbsi fisik dan absorbsi kimia.
Pa%a a!"r!i ter%a#at dua ma)am proses yaitu 7 a.
Absorbsi Fisik
Absorbsi fisik merupakan suatu proses yang melibatkan peristi'a pelarutan gas dalam larutan penyerap, namun tidak disertai dengan reaksi kimia. 2ontoh proses ini adalah absorbsi gas 6 %# dengan air, methanol, propilen karbonase. Penyerapan terjadi karena adanya interaksi fisik. Mekanisme proses absorbsi fisik dapat dijelaskan dengan beberapa model, yaitu7 teori dua lapisan ;t'o films theory< oleh =hiteman ;+>%9<, teori penetrasi oleh ank)'erts dan teori permukaan terbaharui. b.
Absorbsi Kimia
Absorbsi kimia merupakan suatu proses yang melibatkan peristi'a pelarutan gas dalam larutan penyerap yang disertai dengan reaksi kimia. 2ontoh peristi'a ini adalah absorbsi gas 2$% dengan larutan MEA, Na$6, & %2$9 dan sebagainya. Aplikasi dari absorbsi kimia dapat dijumpai pada proses penyerapan gas 2$% pada pabrik Amonia seperti yang terlihat pada gambar %.+
ambar %.+. Proses absorpsi dan desorpsi 2$% dengan pelarut MEA di pabrik Amonia Proses absorpsi dapat dilakukan dalam tangki berpengaduk yang dilengkapi dengan sparger, kolom gelembung ;bubble )olumn<, atau dengan kolom yang berisi pa)king yang inert ;pa)ked )olumn< atau piringan ;tray )olumn<. 6al-hal yang mempengaruhi dalam prsoses adsorbsi 7 ?at yang diadsorbsi @uas permukaan yang diadsorbsi Temperatur Tekanan
1.2.2. A!"ren Absorben adalah )airan yang dapat melarutkan bahan yang akan diabsorpsi pada permukaannya,baik se)ara fisik atau dengan reaksi kimia. Absorben ;juga disebut )airan pen)u)i< harus memenuhi persyaratan yang sangat beragam. Misalnya bahan itu harus 7 •
Memiliki daya melarutkan bahan yang akan diabsorpsi yang sebesar mungkin ;kebuthan akan )airan lebih sedikit,5olume alat lebih ke)il<
•
#edapat mungkin sangat reaktif
•
Memiliki tekanan uap yang tinggi
•
Mempunyai 5iskositas yang rendah
•
#tabil se)ara termis dan murah Absorben yang sering digunakan adalah air ;untuk gas-gas yang dapat larut, atau untuk pemisahan
partikel debu dan tetesan )airan<, natrium hidroksida ;untuk gas-gas yang dapat bereaksi seperti asam< dan asam sulfat ;untuk gas-gas yang dapat bereaksi seperti basa<
1. Pe'i#i(an So#)en Pemilihan sol5en umumnya dilakukan sesuai dengan tujuan absorpsi, antara lain7 •
*ika tujuan utama adalah untuk menghasilkan larutan yang spesifik, maka sol5enditentukan berdasarkan sifat
•
dari produk. *ika tujuan utama adalah untuk menghilangkan kandungan tertentu dari gas, maka ada banyak pilihan yang mungkin. Misalnya air, dimana merupakan sol5en yang paling murah dan sangat kuat untuk senya'a polar.
Terdapat beberapa hal lain yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan sol5en, yaitu7
a. &elarutan as &elarutan gas harus tinggi sehingga meningkatkan laju absorpsi dan menurunka kuantitas sol5en yang diperlukan. (mumnya sol5en yang memiliki sifat yang sama dengan bahan terlarutakan lebih mudah dilarutkan. *ika gas larut dengan baik ddalam fraksi mol yang sama padabeberapa jenis sol5en, maka dipilih sol5en yang memiliki berat molekul paling ke)il agardidapatkan fraksi mol gas terlarut yang lebih besar. *ika terjadi reaksi kimia dalam operasiabsorpsi maka umumnya kelarutan akan sangat besar. Namun bila sol5en akan di-re)o5erymaka reaksi tersebut harus re5ersible. #ebagai )ontoh, etanol amina dapat digunakan untukmengabsorpsi hidrogen sulfida dari )ampuran gas karena sulfida tersebut sangat mudahdiserap pada suhu rendah dan dapat dengan mudah dilu)ut pada suhu tinggi. #ebaliknya, sodakostik tidak digunakan dalam kasus ini karena 'alaupun sangat mudah menyerap sulfida tapitidak dapat dilu)uti dengan operasi stripping. b. olatilitas Pelarut harus memiliki tekanan uap yang rendah, karena jika gas yang meninggalkan kolomabsorpsi jenuh terhadap pelarut maka akan ada banyak sol5en yang terbuang. *ika diperlukandapat digunakan )airan pelarut kedua yang 5olatilitasnya lebih rendah untuk menangkap porsigas yang teruapkan. Aplikasi ini umumnya digunakan pada kilang minyak dimana terdapatmenara absorpsi hidrokarbon yang menggunakan pelarut hidrokarbon yang )ukup 5olatil dan dibagian atas digunakan minyak non5olatil untuk me-re)o5ery pelarut utama. emikian jugahalnya dengan hidrogen sulfida yang diabsorpsi dengan natrium fenolat lalu pelarutnya di-re)o5ery den gan air ). &orosi5itas #ol5en yang korosif dapat merusak kolom. d. 6arga Penggunaan sol5en yang mahal dan tidak mudah di-re)o5ery akan meningkatkan biaya operasi kolom. e. &etersediaan &etersediaan pelarut di dalam negeri akan sangat mempengaruhi stabilitas harga pelarut danbiaya operasi se)ara keseluruhan. f.
iskositas iskositas pelarut yang rendah amat disukai karena akan terjadi laju absorpsi yang tinggi,meningkatkan
karakter flooding dalam kolom, jatuh-tekan yang ke)il dan sifat perpindahanpanas yang baik. g. @ain-lain #ebaiknya pelarut tidak memiliki sifat ra)un, mudah terbakar, stabil se)ara kimia'i dan memiliki titik beku yang rendah.
1.2.3. A!"rer Alat absorpsi disebut juga absorber adalah tempat )ampuran gas dan absorben dikontakkan satu sama lain se)ara
intensif,
biasanya
dalam
arah
yang
berla'anan.
4esarnya absorber ;juga kuantitas absorben yang diperlukan< tidak hanya ditentukan oleh jumlah tahap yang lebih sedikit dari pada absorpsi fisik ;alat menjadi lebih ke)il< alat ini dapat dijadikan satu dengan absorber, atau dipasang dalam sistem sirkulasi absorber. &adang-kadang satu kali absorpsi tidak )ukup untuk memisahkan )ampuran multi
komponen dalam hal ini dua atau lebih absorber harus dipasang se)ara seri. #elain itu absorber sring kali digunakan untuk melakukan presipitasi bahan-bahan padat atau debu dalam kuantitas ke)il yang ikut terba'a dalam )ampuran gas.
1. A#at Pen*+*i Asor!si A$ata$at a!"r#!i ang ter#enting a%a$a a$at #en-i' !e#erti +. Menara Pen)u)i an Menara @inang Menara pen)u)i ini terdiri dari sebuah bejana kosong yang berbentuk silinder. Air disemprotkan ke dalamnya dengan alat penyembur. alam bentuknya yang disempurnakan, menara diisi dengan benda benda jejal atau pa)king. 4enda-benda ini diper)iki air dari atas. #edangkan gas yang memba'a debu mengalir dari ba'ah. %. Pen)u)i Pusaran Pada pen)u)i pusaran gas yang mengandung debu mula-mula menumbuk permukaan air sehingga terjadi pemisahan a'al. &emudian oleh pelat-pelat penyalur, gas dibelokkan masuk kedalam air pen)u)i. i dalam air pen)u)i terdapat perkakas pemusar air. Pen)u)i pusaran terutama sesuai untuk memisahkan debu-debu berukuran menengah dan kasar seperti debu, yang terdapat pada instalasi penggilingan, pen)ampuran dan pengeringan. 9. Pen)u)i Pan)aran Pen)u)i pan)ar pada prinsipnya adalah pompa pan)ar yang besar. 2airan pen)u)i disemburkan dalam gas melalui suatu alat yang disemprotkan dengan tekanan. (dara kotor dihisap dari samping dan ber)ampur se)ara intensif dengan )airan pen)u)i di dalam pipa pan)ar. Pen)u)i pan)ar sesuai untuk memisahkan debu-debu yang berukuran )ukup halus. . Pen)u)i "otasi 2airan pen)u)i didistribusikan ke dalam suatu ruangan oleh sebuah )akran atau sikat yang berputar ;pen)u)i sikat<. engan )ara ini terbentuk lapisan tetesan air, dan gas mengandung debu harus mele'ati lapisan tersebut, sehingga terjadi pemisahan debu yang intensif. Pen)u)i rotasi sesuai untuk memisahkan debu-debu yang )ukup halus dan yang kasar. B. Pen)u)i enturi (dara yang mengandung debu yang masuk ke dalam pen)u)i dipertinggi ke)epatannya oleh penyempitan pipa 5enturi. 2airan pen)u)i dipisahkan kembali dari aliran gas oleh belokan yang tajam dan oleh tumbukan. C. Alat Pemisah @on)atan Tekanan Pada alat pemisah lon)atan tekanan,tekanan gas yang akan dibersihkan dil'atkan pada sejumlah besar )in)in yangberbentuk khusus.iantara )in)in yang satu dengan yang lain terdapat
lubang yang menyerupai)elah.Pada saat gas menerobos )elah,gas dibelokkan mengikuti lntasan yang berbentuk.
". Menara Asor!si a. #ie5e Tray #ie5e Tray bentuknya mirip dengan peralatan distilasi. Pada #ie5e Tray, uap menggelembung ke atas mele'ati lubang-lubang sederhana berdiameter 9-+% mm melalui )airan yang mengalir. @uas penguapan atau lubang-lubang ini biasanya sekitar B-+BD luas tray. engan mengatur energikinetik dari gas dan uap yang mengalir, maka dapat diupayakan agar )airan tidak mengalirmelaui lubang-lubang tersebut. &edalaman )airan pada tray dapat dipertahankan denganlimpasan ;o5erflo'< pada tanggul ;outlet 'eir<. b. al5e Tray al5e Tray adalah modifikasi dari #ie5e Tray dengan penambahan
katup-katup
untuk
men)egahkebo)oran atau mengalirnya )airan ke ba'ah pada saat tekanan uap rendah. engan demikianalat ini menjadi sedikit lebih mahal daripada #ie5e Tray, yaitu sekitar %D. Namun demikian alatini memiliki kelebihan yaitu rentang operasi laju alir yang lebih lebar ketimbang #ie5e Tray. ). #pray To'er *enis ini tidak banyak digunakan karena efisiensinya yang rendah. d. 4ubble 2ap Tray *enis ini telah digunakan sejak lebih dari seratus tahun lalu, namun penggunaannya mulai digantikan oleh jenis al5e Tray sejak tahun +>B. Alasan utama berkurangnya penggunaan 4ubble 2ap Tray adalah alasan ekonomis, dimana desain alat rumit, danbiayanya menjadi lebih mahal. *enis ini digunakan jika diameter kolomnya sangat besar. e. Pa)ked 4ed *enis ini adalah yang paling banyak diterapkan pada menara absorpsi. Pa)ked 2olumn lebih banyak digunakan mengingat luas kontaknya dengan gas. Pa)ked 4ed berfungsi mirip dengan media filter, dimana gas dan )airan akan tertahan dan berkontak lebih lama dalam kolom sehingga operasi absorpsi akan lebih optimal.4eragam jenis pa)king telah dikembangkan untuk memperluas daerah dan efisiensi kontak gas-)airan. (kuran pa)king yang umum digunakan adalah 9-B mm. 4ahan yang digunakan dipilih berdasarkan sifat inert terhadap komponen gas maupun )airan sol5en dan pertimbangan ekonomis, antara lain tanah liat, porselin, grafit dan plastik. Pa)king yang baik biasanya memenuhi C->D dari 5olume kolom.
1.3. Prinsi! Ker,a Asor!si (dara yang mengandung komponen terlarut ;misalnya 2$%< dialirkan ke dalam kolom pada bagian ba'ah. ari atas dialirkan alir. Pada saat udara dan air bertemu dalam kolom isian, akan terjadi perpindahan massa. engan menganggap udara tidak larut dalam air ;sangat sedikit larut<,maka hanya gas 2$% saja yang berpindah ke dalam fase air ;terserap<. #emakin ke ba'ah, aliran air semakin kaya 2$%. #emakin ke atas ,aliran udara semakin miskin 2
%$.
1.3.1. K"$"( A!"r#!i #uatu kolom atau tabung tempat terjadinya proses pengabsorbsi ;penyerapan/penggumpalan< dari 1at yang dile'atkan di kolom/tabung tersebut. #truktur yang terdapat pada kolom absorber dibagi menjadi tiga
bagian yaitu7 ambar &olom Absorpsi
#truktur dalam absorber F 4agian atas7 #pray untuk megubah gas input menjadi fase )air F 4agian tengah7 Pa)ked to'er untuk memperluas permukaan sentuh sehingga mudah untuk diabsorbsi F 4agian ba'ah7 !nput gas sebagai tempat masuknya gas ke dalam rea)tor.
Prinsip &erja &olom Absorpsi 7
&olom absorbsi adalah sebuah kolom, dimana ada 1at yang berbeda fase mengalir berla'anan arah yang dapat menyebabkan komponen kimia ditransfer dari satu fase )airan ke fase lainnya, terjadi hampir pada setiap reaktor kimia. Proses ini dapat berupa absorpsi gas, destilasi, pelarutan yang terjadi pada semua reaksi kimia. 2ampuran gas yang merupakan keluaran dari reaktor diumpankan keba'ah menara absorber. idalam absorber terjadi kontak antar dua fasa yaitu fasa gas dan fasa )air mengakibatkan perpindahan massa difusional dalam umpan gas dari ba'ah menara ke dalam pelarut air sprayer yang diumpankan dari bagian atas menara. Peristi'a absorbsi ini terjadi pada sebuah kolom yang berisi pa)king dengan dua tingkat. &eluaran dari absorber pada tingkat ! mengandung larutan dari gas yang dimasukkan tadi. ambar prinsip kerja kolom absorbsi
&eterangan7 F ;a< gas keluaran
d.gas output
F ;b< gas input F ;)< pelarut
a. 2ontoh pertama7 2airan absorber yang akan didaur ulang masuk kedalam kolom pengolahan dari bagian atasnya dan akan di)ampur /dikontakan dengan stripping 5apor. as ini bisa uap atau gas mulia, denagn kondisi termodinamika yang telah disesuaikan.dengan pelarut yang terpolusi.Absorber yang bersih lalu digunakan kembali di absorpsi kolom.
2ontoh kedua7 Absorber yang akan didaur ulang masuk ke kolom pemanasan stripping )olumn. The stripping 5apor dibuat dari )airan pelarut itu sendiri. 4agian yang telah didaur ulang lalu digunakan lagi untuk menjadi absorber.
2ontoh ketiga #ebuah kolom destilasi juga dapat digunakan untuk mendaur ulang. Absorber yang terpolusi dile'atkan kedalam destilasi kolom. iba'ahnya, pelarut dikumpulkan dan dikirim kembali ke absorber.
1.-. A!#i%asi Asorsi Absorbsi dalam dunia industri digunakan untuk meningkatkan nilai guna dari suatu 1at dengan )ara merubah fasenya.
1. Pr"!e! Pe(-atan "r(a$in 0ormalin yang berfase )air berasal dari formaldehid yang berfase gas dapat dihasilkan melalui proses absorbsi.Teknologi proses pembuatan formalin 0ormaldehid sebagai gas input dimasukkan ke dalam reaktor. $utput dari reaktor yang berupa gas yang mempunyai suhu +G%2 didinginkan pada kondensor hingga suhu BB 2,dimasukkan ke dalam absorber.&eluaran dari absorber pada tingkat ! mengandung larutan formalin dengan kadar formaldehid sekitar 9 H D. 4agian terbesar dari metanol, air,dan formaldehid dikondensasi di ba'ah air pendingin bagian dari menara, dan hampir semua remo5al dari sisa metanol dan formaldehid dari gas terjadi dibagian atas absorber dengan )ounter )urrent )onta)t dengan air proses.
2. Pr"!e! Pe(-atan A!a( Nitrat Pembuatan asam nitrat ;absorpsi N$ dan N$%<.Proses pembuatan asam nitrat Tahap akhir dari proses pembuatan asam nitrat berlangsung dalam kolom absorpsi. Pada setiap tingkat kolom terjadi reaksi oksidasi N$ menjadi N$% dan reaksi absorpsi N$% oleh air menjadi asam nitrat. &olom absorpsi mempunyai empat fluks masuk dan dua fluks keluar. Empat fluks masuk yaitu air umpan absorber, udara pemutih, gas proses, dan asam lemah. ua fluks keluar yaitu asam nitrat produk dan gas buang. Aplikasi absorbsi lainnya seperti proses pembuatan urea,produksi ethanol, minuman berkarbonasi, fire e8tinguisher,dry i)e,super)riti)al )arbon dio8ide dan masih banyak lagi aplikasi absorbsi dalam industri. #elain itu absorbsi ini juga digunakan untuk memurnikan gas yang dihasilkan dari fermentasi kotoran sapi. as 2$%langsung bereaksi dengan larutan Na$6 sedangkan 26 tidak. engan berkurangmya konsentrasi 2$% sebagai akibat reaksi dengan Na$6, maka perbandingan konsentrasi 26 dengan 2$% menjadi lebih besar untuk konsentrasi 26.
Absorbsi 2$%dari )ampuran biogas ke dalam larutan Na$6 dapat dilukiskan sebagai berikut7 2$%;g< I Na$6;a:< J Na62$9;a:< Na$6;a:< I Na62$9 J Na%2$9;s< I 6$;l< I 2$%;g< I %Na$6;a:< J Na%2$9;s< I 6%$;l< alam kondisi alkali atau basa, pembentukan bikarbonat dapat diabaikan karena bikarbonat bereaksi dengan $6-membentuk 2$9%-
BAB III PENUTUP
A. Kesi'!+#an Absorpsi adalah suatu proses pemisahan suatu komponen fluida dari )ampurannya dengan menggunakan sol5en atau fluida lain. Absorpsi dapat dilakukan pada fluida yang relati5e berkonsentrasi rendah maupun yang bersifat konsentrat. Absorbsi dapat terjadi melalui dua mekanisme, yaitu absorbsi fisik dan absorbsi kimia. Absorbsi fisik merupakan suatu proses yang melibatkan peristi'a pelarutan gas dalam larutan penyerap, namun tidak disertai dengan reaksi kimia. 2ontoh proses ini adalah absorbsi gas 6 %# dengan air, methanol, propilen karbonase. Absorbsi kimia merupakan suatu proses yang melibatkan peristi'a pelarutan gas dalam larutan penyerap yang disertai dengan reaksi kimia. 2ontoh peristi'a ini adalah absorbsi gas 2$% dengan larutan MEA, Na$6, & %2$9 dan sebagainya. Absorben adalah )airan yang dapat melarutkan bahan yang akan diabsorpsi pada permukaannya,baik se)ara fisik atau dengan reaksi kimia. Absorben yang sering digunakan adalah air ;untuk gas-gas yang dapat
larut, atau untuk pemisahan partikel debu dan tetesan )airan<, natrium hidroksida ;untuk gas-gas yang dapat bereaksi seperti asam< dan asam sulfat ;untuk gas-gas yang dapat bereaksi seperti basa< sedangkan absorber adalah tempat )ampuran gas dan absorben dikontakkan satu sama lain se)ara intensif, biasanya dalam arah yang berla'anan. Absorber terdapat alat pen)u)i dan menara absorpsi. Prinsip kerja pada absorpsi adalah udara yang mengandung komponen terlarut ;misalnya 2$%< dialirkan ke dalam kolom pada bagian ba'ah. ari atas dialirkan alir. Pada saat udara dan air bertemu dalam kolom isian, akan terjadi perpindahan massa. engan menganggap udara tidak larut dalam air ;sangat sedikit larut<,maka hanya gas 2$% saja yang berpindah ke dalam fase air ;terserap<. #emakin ke ba'ah, aliran air semakin kaya 2$%. #emakin ke atas ,aliran udara semakin miskin 2$%. Aplikasi pada Absorpsi biasanya terdapat pada pembuatan 0ormalin, dan pembuatan Asam Nitrat.
Datar P+sta%a
http7//oteka-stembayo.blogspot.)om/%G/+%/absorpsi-+.html http7//fatysahinkno'ledge.'ordpress.)om/%++/++/+B/absorber/ http7//tentangteknikkimia.'ordpress.)om/%++/+%/+C/absorber-dan-stripper/ http7//m5f-pro)essengineer.blogspot.)om/%++/%/absorpsi.html http7//'''.a)ademia.edu/CBCC>>/Absorpsi http7//ale8s)hemistry.blogspot.)om/%+9/9/laporan-operasi-teknik-kimia-absorbsi.html