Macam-macam Rima/Sajak
A. Menurut Letaknya Rima Silang
=> a-b-a-b
Rima Berpeluk => a-b-b-a
[contoh: Pantun] [contoh: Puisi]
Rima Rangkai => a-a-a-a [contoh: Syair] Rima Kembar => a-a-b-b
[contoh: gurindam]
B. Menurut Bunyinya (1)
Rima Sempurna
Apabila suku akhir sama bunyinya. [contoh: berduri-kemari, awan-kawan] (2)
Rima Tak Sempurna
Apabila hanya sebagian suku akhir saja yang sama bunyinya. [contoh: rindu-gincu,
pan jang-senang] (3)
Rima Asonansi
Perulangan bunyi vokal dalam satu suku kata. [contoh: benang-kelam, keladi-melati]
(4)
Rima Aliterasi
Persamaan bunyi konsonan pada setiap awal kata. [contoh:beta-bukan-bijak] (5)
Rima Disonansi
Apabila konsonan-konsonan yang membentuk kata itu sama, tetapi vokalnya berbeda. [contoh: giling-gulung] (6)
Rima Mutlak
Apabila seluruh bunyi kata itu sama. [contoh: laut biru, langit biru, darah biru, tenda biru,dll.]
RIMA BERDASARKAN BUNYI
- Rima Sempurna Sebuah Rima dinamakan Rima sempurna apabila seluruh suku akhirnya berriama sama.
Mi salnya: pe-ti ha-ti ra-kit sa-kit
- Rima Tidak Sempurna Sebuah Rima dinamakan rima tidak sempurna apabila yang berrima hanya sebagian suku akhirnya. Misalnya: ma-lang ter-bang pe-ri-gi ha-ti
- Rima Mutlak Sebuah Rima dinamakan Rima Mutlak apabila seluruh kata berrima. Misalnya: Mendatang-datang jua kenangan lama lampau Menghilang muncul jua yang dulu sinau-silau
Perhatikan: Kata jua yang diulang dua kali pada tempat yang sama itu berrima mutlak.
- Rima Terbuka Sebuah Rima dinamakan Rima terbuka apabila suku akhir suku terbuka dengan vokal yang sama. Misalnya: ku-da la-da ke-mu-mu il-mu
- Rima Tertutup Sebuah Rima dinamakan Rima tertutup bila yang berrima itu suku akhir tertutup dengan vokal yang diikuti konsonan yang sama. Misalnya: la-mun da-un cem-pe-dak beng-kak
- Rima Asonansi Sebuah Rima dinamakan rima asonansi bila yang berrima ialah vokal-vokal yang menjadi kata-kata, baik pada satu baris maupun pada baris-baris yang berlainan.
Mi salnya: mum-bang tum-bang kum-bang se-ku-pang se-du-lang se-gu-dang
Yang disebut asonasi ialah vokal-vokal u, a pada kata-kata pertama dan e, u, a pada kata-kata kedua
- Rima Aliterasi Sebuah rima dinamakan rima aliterasi bila berrima itu bunyi-bunyi awal pada kata yang sebaris, maupun pada baris-baris berlainan.
Misalnya Bukan beta bijak bestari pandai mengubah madahan syair
- Rima Disonansi Sebuah Rima dinamakan Rima disonasi apabila vokal-vokal yang menjadi rangka kata-kata seperti pada asonasi diatas tadi memberikan kesan bunyi-bunyi yang berlawanan
Misalnya: bu-dak ti-das tan-ding (u-a/a-i) man-dur (i-a/a-u)
Jenis-jenis Kalimat (1)
Kalimat berita adalah kalimat
yang berisi kejadian/peristiwa. Contoh : Annisa belajar setiap hari. (2)
Kalimat perintah adalah kalimat
yang berisi suruhan/perintah. Ciri : ada partikel – lah atau – kan Contoh : Datanglah jika rindu (3)
Kalimat saran adalah kalimat yang
berisi saran kepada orang lain untuk kebaikan orang lain.
Ciri : menggunakan kata sebaiknya, seyogyanya, jika.. tidak…dsb. Contoh : Sebaiknya berhenti sebelum kenyang (4)
Kalimat ajakan adalah kalimat
yang berisi ajakan kepada orang lain untuk melakukan perbuatan. Ciri : menggunakan ayo dan mari Contoh : ayo bersihkan kelas (5)
Kalimat seru adalah kalimat yang
mengungkapkan rasa hati seperti kagum, heran, senang, dan sedih. Ciri : menggunakan kata alangkah, betapa, bukan main…dsb
Contoh : Alangkah indah paras wajahmu
(6)
Kalimat larangan adalah kalimat
yang berisi larangan agar orang lain tidak melakukan kegiatan. Ciri : menggunakan kata jangan, hindari Contoh : Jangan benci diriku
Kalimat langsung Nabila berkata, “Selamat malam, Andi.”
Kalimat tidak langsung
Nabila mengatakan selamat malam kepada Andi. Kalimat Langsung Ulu berkata, “ Biarlah saya bernyanyi sendiri.”
Kalimat tidak langsung
Ulu mengatakan bahwa biarlah ia bernyanyi sendiri.
Ibu Tupai mengatakan dengan lirih bahwa induk ayam telah datang. Ibu Tupai berkata lirih, “Induk ayam telah datang.” “Induk ayam telah datang.” kata Ibu Tupai lirih.
Unsur-unsur Fabel 1. Unsur Intrinsik adalah unsur yang berada di dalam cerita.
Tema : ide/gagasan cerita
Tokoh : pelaku/pemain
Penokohan : watak/sifat tokoh
Latar : tempat, waktu, suasana
Alur : jalannya cerita. alur maju : dari masa kini ke masa depan. alur mundur : dari masa kini ke masa lalu alur campuran : campuran dari masa kini, masa depan,dan masa lalu.
Amanat : pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca
Sudut Pandang : cara pengarang dalam menggambarkan cerita
2. Unsur Ekstrinsik adalah unsur yang berada di luar cerita.
Latar belakang pengarang
faktor-faktor yang mempengaruhi pembuatan cerita (factor budaya, adat, agama, sosial, politik, ekonomi, dll)
Nilai-nilai yang mempengaruhi cerita. (Nilai moral, agama, pendidikan, sosial).