Pengujian Material Bahan Baku BetonFull description
Lab Pengujian Performa MesinDeskripsi lengkap
Deskripsi lengkap
sandcone dan nuclear densityDeskripsi lengkap
Metode pengujian betonDeskripsi lengkap
elektrikal
Deskripsi lengkap
Tini Hendrayati 110210302024Deskripsi lengkap
Tini Hendrayati 110210302024Full description
MACAM – MACAM PENGUJIAN BAHAN
Cara Cara peng penguj ujia ian n baha bahan n dapa dapatt digo digolo long ngka kan n menj menjad adii 2 maca macam. m. Yakn Yaknii pengujian dengan merusak atau yang disebut dengan destructive test dan test dan pengujian tanpa merusak atau non destructive test . a)
Pengujian Desrtuctive Pengujian destructive adalah pengujian suatu bahan tetapi hasil akhir bahan tersebut akan cacat atau rusak. Pengujian ini dilakukan dengan cara merusak benda uji yakni dengan pembebanan atau penekanan sampai benda uji tersebut rusak. Dari pengujian ini akan diperoleh sifat mekanik bahan. Pengujian destructive terdiri dari: •
Pengujian Tekan Pengujian ini dilakukan dengan menaruh di landasan dan ditekan dari atas. Pada ujian tekan umumnya umumnya kekuatan tekan akan lebih tinggi dari pada kekuatan tarik.
•
Pengujian Bengkok Pengujian bengkok dilakukan dengan cara membengkokkan benda uji dan pengujian ini menyebabkan material rusak karena terjadi patahan.
•
Pengujian Puntir Pada pengujian ini material akan rusak karena terjadi puntiran yang menyebabkan kerusakan.
•
Pengujian Tarik Pengujian kekuatan suatu material dengan menarik suatu bahan sampai putus. Pada pengujian tarik suatu material akan mengalami kerusakan karena material yang diuji akan putus.
•
Pengujian Impact Pengujian Impact Pengujian suatu material untuk mengetahui ketangguhan logam akibat pembebanan kejut pada material. Bahan yang ulet dengan kekuatan yang sama dengan bahan rapuh mempunyai sifat tangguh lebih baik.
•
Pengujian Kekerasan Kekerasan material merupakan faktor penting dalam menentukan sifat mekanis dari material tersebut. Pada beberapa uji kekerasan spesimen
bergantung pada tekanan dari unsur lain dan ukuran lekukan yang terbentuk di dalam spesimen diukur dan dikonversikan dengan menghitung kekerasannya.
b)
Pengujian Non Pengujian Non Destructive Pengujian suatu bahan tetapi hsill akhir bahan tersebut tidak akan rusak. Pengujian non destructive terdiri dari: •
Liquid Penetrant Cara ini dipaka dipakaii untuk untuk mendet mendeteksi eksi cacat cacat dengan dengan penemb penembusan usan zat pewarna pada celah cacat di permukaan. Cairan itu adalah fluoresen atau cairan pewarna lain. Yang pertama diamati dibawah sinar UV 330390 µm dan kemudian diamati dibawah sinar tampak terang.
•
Eddy Current Jika Jika bata batang ng uji uji dite ditemp mpat atkan kan dala dalam m lili lilitan tan yang yang dial dialiri iri arus arus list listrik rik frekuensi tinggi maka eddy current akan mengalir. Dan aliran akan berubah jika terdapat cacat.
•
Pengujian Ultrasonic Yakni dengan dengan merambatkan merambatkan gelombang gelombang ultrasonic 1-5 1-5 MHz MHz pada pada benda uji dan jika terjadi cacat akan diketahui dengan pemantulan gelombang tersebut.
•
Uji Visual (Visual (Visual Inspection) Inspection) Biasanya metode ini menjadi langkah yang pertama kali diambil dalam NDT. Metode ini bertujuan untuk menemukan cacat/retak pada permukaan dan korosi. Dengan bantuan visual optil sehingga crack yang berada di permukaan material dapat diketahui.
•
Radiographic Inspection Metode Metode NDT ini diguna digunakan kan untuk untuk menemu menemukan kan cacat cacat pada pada materia materiall dengan dengan mengguna menggunakan kan sinar sinar x dan sinar gamma. gamma. Prinsi Prinsipny pnyaa sinar sinar x dipancarkan menembus material yang diperiksa, saat menembus obyek, sebagian sinar akan diserap sehingga intensitasnya akan berkurang dan akan terekam pada film tertentu. Hasilnya rekaman film inilah yang menandakan cacat.
•
Magnetic Particle Inspection Cara ini menggunakan serbuk magnetik yang disebarkan dipermukaan benda uji. Pada saat crack ada didalam permukaan benda uji, maka akan terjadi kebocoran medan magnet disekitar posisi crack , sehingga dengan mudah akan bisa dilihat oleh mata. Setelah pengujian magnetik maka benda uji akan bersifat magnet karena pengaruh serbuk magnet maka maka diguna digunakan kan metode metode demagnetization (proses (proses menghilan menghilangkan gkan magnet benda uji).
•
Acoustic Emission Testing Adalah keluarnya gelombang gelombang akustik, dalam dalam range frekuensi 20 Khz – 1 Mhz, Mhz, dari dari suat suatu u mate materi rial al keti ketika ka pembebanan/
mate materia riall terseb tersebut ut meng mengal alam amii
stimulasi oleh gangguan luar. Emisi akustik ini
dibangkitkan dari deformasi lokal, misalnya berupa retak ( crack ) yang meng mengak akib ibatk atkan an stress stress loka lokal. l. Peng Penguj ujia ian n ini ini sanga sangatt berg bergun unaa untu untuk k investigasi investigasi kerusak kerusakan an lokal, lokal, khususny khususnyaa dalam dalam skala mikro, mikro, di dalam material.