LAPORAN PENDAHULUAN STROKE NON HEMORAGIK
A. Anatomi Anatomi Fisiologi Fisiologi Sistem Sistem Saraf Saraf
Sistem saraf adalah serangkaian organ yang kompleks dan bersambungan serta serta terd terdir irii terut terutam amaa dari dari jarin jaringa gan n saraf saraf.. Dalam Dalam meka mekani nism smee siste sistem m saraf saraf,, lingkungan internal dan stimulus eksternal dipantau dan diatur. Kemampuan khusus seperti seperti iritab iritabilit ilitas, as, atau atau sensiti sensitivit vitas as terhad terhadap ap stimul stimulus, us, dan konduk konduktiv tivita itas, s, atau kemamp kemampuan uan untuk untuk mentra mentransm nsmisi isi suatu suatu respons respons terhada terhadap p stimul stimulasi, asi, diatur diatur oleh oleh sistem saraf dalam tiga cara utama yaitu input sensorik. Sist Sistem em saraf saraf mene menerim rimaa sensa sensasi si atau atau stimu stimulu luss mela melalu luii resep resepto tor, r, yang yang terlet terletakd akdii tubuh tubuh baik baik ekstern eksternal al (resept (reseptor or somati somatik) k) maupun maupun intern internal al (resept (reseptor or viseral). viseral).
Reseptor Reseptor mengubah mengubah stimulus stimulus menjadi impuls impuls listrik yang yang menjalar di
sepan sepanjan jang g saraf saraf sampa sampaii ke otak otak dan dan medu medulla lla spin spinal alis, is, yang yang kemu kemudi dian an akan akan menginterp menginterpretasi retasi dan mengintegra mengintegrasi si stimulus, stimulus, sehingga sehingga respon terhadap informasi informasi bisa terjadi.utput motorik, dan input dari otak dan medulla spinalis memperoleh respon yang sesuai dari otot dan kelenjar tubuh , yang disebut sebagai efektor. (Smelt!er. "##").
$.
Sist Sistem em sara saraff pus pusat at (SS% (SS%)) &erdi erdiri ri dari dari otak otak dan dan medu medull llaa spin spinali aliss yang yang dili dilind ndun ungi gi oleh oleh tula tulang ng kranium dan kanal vertebral. a. tak 'erupakan alat tubuh yang sangat vital karena pusat pengatur untuk seluruh seluruh alat alat tubuh, tubuh,terl terletak etak di dalam dalam rongga rongga tengko tengkorak rak (krani (kranium um)) yang yang dibungku dibungkuss oleh selaput otak yang kuat. tak manusia manusia mencapai mencapai " dari keseluruhan berat tubuh, mengkonsumsi " oksigen dan menerima $, cura curah h jant jantun ung. g. *agi *agian an kran krania iall pada pada tabu tabung ng sara saraff membe embent ntuk uk tiga tiga pembesaran (vesikel) yang berdiferensiasi untuk membentuk otak depan, otak tengah dan otak belakang+ $) tak tak depa depan n (pro (proen ensef sefalo alon) n)
&erbag rbagii
menja enjadi di
dua
sub subdiv divis
yaitu aitu
tele telens nsef efal alo on
dan dan
diensef diensefalo alon. n. &elense elensefal falon on merupa merupakan kan aal aal hemisf hemisferse ersereb rebral ral atau atau serebrum serebrum dan basal ganglia ganglia serta korpus striatum (substansi (substansi abu-abu) pada serebrum. Diensefalon menjadi thalamus, hipotalamus dan epitalamus. tak *esar *esar atau atau Kortek Kortekss berdasa berdasarka rkan n fungsi fungsiny nyaa para para ahli ahli memb membag agii menja menjadi di (emp (empat) at) bagi bagian an yang yang dise disebu butt /obu /obuss (lob (lobe) e) masing-masing adalah+ •
/obus /obus 0ron 0rontal tal
+ %usat %usat fungsi fungsi intel intelekt ektual ual yang yang lebih lebih tingg tinggi, i, sepert sepertii
kemampuan berpikir abstrak dan nalar, motorik bicara (areabroca di hemisfe hemisferr kiri), kiri), pusat pusat penghi penghirup rup.. %usat %usat pengon pengontro trolan lan geraka gerakan n volunter di gyrus presentralis (area motorik primer). Didalamnya terdapat area asosiasi motorik (area premotor). •
/obus /obus %arieta %arietall
+ pusat pusat kesadara kesadaran n sensorik sensorik di gyrus gyrus post post sentrali sentraliss
(area sensorik primer) terdapat area asosiasi sensorik. •
/ob /obus ksi ksipi pita tall +
merup erupak akan an
penglihatan
area
dan
lob lobus
asosiasi
terk terkec ecil il
penglihatan.
seba sebaga gaii
pusa pusatt
*erfungsi
juga
menginterpretasi dan memproses rangsang penglihatan dari nervus optikus dan mengasosiasikan rangsang ini dengan informasi saraf lain dan memori. •
/obus /obus &emporal emporal + sebagai sebagai pusat pendengaran pendengaran dan berperan berperan dalam pembentukan dan perkembangan emosi. emosi.
") tak tak teng tengah ah (mese (mesens nsefa efalo lon) n) &erus &erus tumbuh tumbuh dan pada pada orang orang deasa deasa disebu disebutt otak otak tengah tengah.. tak tak tengah tengah merupa merupakan kan bagian bagian otak otak pendek pendek dan terkont terkontrik riksi si yang yang menghubungkan pons dan serebelum dengan serebrum dan berfungsi sebagai jalur penghantar dan pusat refleks. tak tengah, pons dan medul edulla la oblo oblong ngat ataa dise disebu butt seba sebaga gaii bata batang ng otak otak.. %ons %ons ham hampir pir semuanya terdiri dari substansi putih. %ons menghubungkan medulla yang panjang dengan berbagai bagian otak melalui pedunkulus serebral. %usat respirasi terletak dalam dalam pons pons dan mengat mengatur ur freken frekensi si dan kedala kedalaman man pernap pernapasan asan..
&erbag rbagii
menja enjadi di
dua
sub subdiv divis
yaitu aitu
tele telens nsef efal alo on
dan dan
diensef diensefalo alon. n. &elense elensefal falon on merupa merupakan kan aal aal hemisf hemisferse ersereb rebral ral atau atau serebrum serebrum dan basal ganglia ganglia serta korpus striatum (substansi (substansi abu-abu) pada serebrum. Diensefalon menjadi thalamus, hipotalamus dan epitalamus. tak *esar *esar atau atau Kortek Kortekss berdasa berdasarka rkan n fungsi fungsiny nyaa para para ahli ahli memb membag agii menja menjadi di (emp (empat) at) bagi bagian an yang yang dise disebu butt /obu /obuss (lob (lobe) e) masing-masing adalah+ •
/obus /obus 0ron 0rontal tal
+ %usat %usat fungsi fungsi intel intelekt ektual ual yang yang lebih lebih tingg tinggi, i, sepert sepertii
kemampuan berpikir abstrak dan nalar, motorik bicara (areabroca di hemisfe hemisferr kiri), kiri), pusat pusat penghi penghirup rup.. %usat %usat pengon pengontro trolan lan geraka gerakan n volunter di gyrus presentralis (area motorik primer). Didalamnya terdapat area asosiasi motorik (area premotor). •
/obus /obus %arieta %arietall
+ pusat pusat kesadara kesadaran n sensorik sensorik di gyrus gyrus post post sentrali sentraliss
(area sensorik primer) terdapat area asosiasi sensorik. •
/ob /obus ksi ksipi pita tall +
merup erupak akan an
penglihatan
area
dan
lob lobus
asosiasi
terk terkec ecil il
penglihatan.
seba sebaga gaii
pusa pusatt
*erfungsi
juga
menginterpretasi dan memproses rangsang penglihatan dari nervus optikus dan mengasosiasikan rangsang ini dengan informasi saraf lain dan memori. •
/obus /obus &emporal emporal + sebagai sebagai pusat pendengaran pendengaran dan berperan berperan dalam pembentukan dan perkembangan emosi. emosi.
") tak tak teng tengah ah (mese (mesens nsefa efalo lon) n) &erus &erus tumbuh tumbuh dan pada pada orang orang deasa deasa disebu disebutt otak otak tengah tengah.. tak tak tengah tengah merupa merupakan kan bagian bagian otak otak pendek pendek dan terkont terkontrik riksi si yang yang menghubungkan pons dan serebelum dengan serebrum dan berfungsi sebagai jalur penghantar dan pusat refleks. tak tengah, pons dan medul edulla la oblo oblong ngat ataa dise disebu butt seba sebaga gaii bata batang ng otak otak.. %ons %ons ham hampir pir semuanya terdiri dari substansi putih. %ons menghubungkan medulla yang panjang dengan berbagai bagian otak melalui pedunkulus serebral. %usat respirasi terletak dalam dalam pons pons dan mengat mengatur ur freken frekensi si dan kedala kedalaman man pernap pernapasan asan..
1uclei saraf cranial 2, 23 dan 233 terletak dalam pons, yang juga menerima informasi dari saraf cranial 2333. 4) tak tak bel belak akan ang g (rom (rombe bens nsef efalo alon) n) &erbag rbagii menja enjadi di dua dua subd subdiv ivis isii yaitu aitu meten etense sefa falo lon n dan dan mielensefalon. 'etensefalon berubah menjadi batang otak (pons) dan serebelum. 'ielensefalon menjadi medulla oblongata. Rongga pada tabung saraf tidak berubah dan berkembang menjadi ventrikel otak dan kanal sentral medulla medulla spinalis. /apisan pelindung otak terdiri dari rangka tulang bagian luar dan tiga lapisan jaringan ikat yang disebut meninges. /apisan meningeal terdiri dari pia meter, lapisan araknoid dan durameter. %ia meter adalah lapisan terdalam yang halus dan tipis, serta serta meleka melekatt erat pada otak. otak. /apisan /apisan arakno araknoid id terleta terletak k di bagian bagian eksternal piameter dan mengandung sedikit pembuluh darah. Runga araknoid memisahkan lapisan araknoid dari piameter dan mengandung cairan cerebrospin cerebrospinalis, alis, pembuluh pembuluh darah serta jaringan jaringan penghubu penghubung ng serta selaput yang mempertahankan posisi araknoid terhadap piameter di baahnya. Durameter, lapisan terluar adalah lapisan yang tebal dan terdiri dari dua lapisan. /apisan ini biasanya terus bersambungan tetapi terputus pada beberapa sisi spesifik. 5airan serebrospinal yang berada di ruang suba subarak rakhn hnoi oid d meru merupa paka kan n salah salah satu satu prot protek eksi si untu untuk k meli melind ndun ungi gi jaringan otak dan medula spinalis terhadap trauma atau gangguan dari luar. luar. %ada orang deasa deasa volume volume intrakranial intrakranial kurang lebih lebih $6## ml, volume otak sekitar $## ml, volume cairan serebrospinal "-$7" ml (rata-rata $# ml) dan darah sekitar $# ml. 8# 8# dari dari jarin jaringa gan n otak otak terd terdir irii dari dari caira cairan, n, baik baik ekst ekstra ra sel maupun intra sel. Rata-rata cairan serebrospinal dibentuk sebanyak #,4 #,4 ml9m ml9men enit it atau atau ## ## ml9h ml9har ari, i, seda sedang ngka kan n total total volu volume me cair cairan an serebrospinal serebrospinal berkisar berkisar 6-$# 6-$# ml dalam seaktu. seaktu. 'eningen 'eningen adalah selaput otak yang merupakan bagian dari susunan saraf yang bersifat non neural. 'eningen terdiri dari jarningan j arningan ikat berupa membran yang
menyelubungi seluruh permukaan otak, batang otak dan medula spinalis. b. 'edulla Spinalis 'edulla spinalis memiliki peran untuk mengendalikan berbagai aktivitas refleks dalam tubuh. *agian ini mentransmisi impuls ke dan dari otak melalui traktus asenden dan desenden. 'edulla spinalis berbentuk silinder berongga dan agak pipih. %anjang rata-rata " cm. Dua pembesaran, pembesaran lumbal dan serviks menandai sisi keluar saraf spinal besar yang mensuplai lengan dan tungkai. &iga puluh satu pasang saraf spinal keluar dari area urutan korda melalui foramina intervertebral. &erdiri dari sebuah inti substansi abu-abu yang diselubungi substansi putih. Kanal sentral berukuran kecil dikelilingi oleh substansi abu-abu bentuknya seperti huruf :. &anduk dorsal adalah batang vertical atas substansi abu-abu. &anduk ventral adalah batang vertical baah. &anduk lateral adalah protrusi di antara tanduk posterior dan anterior pada area toraks dan lumbal sistem saraf perifer. Komisura abu-abu menghubungkan substansi abu-abu di sisi kiri dan kanan medulla spinalis.Setiap saraf spinal memiliki satu radiks dorsal dan satu radiks ventral. &raktus Spinal substansi putih korda yang terdiri dari akson termielinisasi, dibagi menjadi funikulus anterior,posterior dan lateral. Dalam funikulus terdapat fasiukulu atau traktus. &raktus diberi nama sesuai dengan lokasi, asal dan tujuannya. ".
Sistem Saraf %erifer 'eliputi seluruh jaringan saraf lain dalam tubuh. Sistem ini terdiri dari saraf kranial dan saraf spinal yang menghubungkan otak dan medulla spinalis dengan reseptor dan efektor. Secara fungsional sistem saraf perifer terbagi menjadi sistem aferen dan sistem eferen. Saraf aferen (sensorik) mentransmisi informasi dari reseptor sensorik ke SS%. Saraf eferen (motorik) mentransmisi informasi dari SS% ke otot dan kelenjar.
4.
Saraf 5ranial Dua pasang saraf cranial muncul dari berbagai bagian batang otak. *eberapa saraf cranial hanya tersusun dari serabut sensorik, tetapi sebagaian
besar tersusun dari serabut sensorik dan serabut motorik dan gabungan dari serabut sensorik dan motorik. •
*agian saraf dari serabut sensorik+ a. Saraf lfaktorius 'erupakan saraf sensorik. Saraf ini berasal dari epithelium olfaktori mukosa nasal. *erkas serabut sensorik mengarah ke bulbus olfaktori dan menjalar melalui traktus olfaktori sampai ke ujung lobus temporal (girus olfaktori), tempat persepsi indera penciuman berada. b. Saraf ptik 'erupakan saraf sensorik. 3mpuls dari batang dan kerucut retina di baa ke badan sel aksonyang membentuk saraf optik.Setiap saraf optik keluar dari bola mata pada bintik buta dan masuk ke rongga cranial melaui foramen optik. Seluruh serabut memanjang saat traktus optik, bersinapsis pada sisi lateral nuclei genikulasi thalamus dan menonjol ke atas sampai ke area visual lobus oksipital untuk persepsi indera penglihatan. c. Saraf 2estibulokoklearis :anya terdiri dari saraf sensorik dan memiliki dua divisi.5abang koklear atau auditori menyampaikan informasi dari reseptor untuk indera pendengaran dalam organ korti telinga dalam ke nuclei koklear pada medulla, ke kolikuli inferior, ke bagian medial nuclei genikulasi pada thalamus dan kemudian ke area auditori pada lobus temporal.
•
*agian saraf dari serabut motorik+ a. Saraf ;bdusen 'erupakan saraf gabungan, tetapi sebagian besar terdiri dari saraf motorik. 1euron motorik berasal dari sebuah nucleus pada pons yang menginervasi otot rektus lateral mata. Serabut sensorik membaa pesan proprioseptif dari otot rektus lateral ke pons. b. Saraf 0asial 'erupakan saraf motorik dimana neuron motorik terletak dalam nuclei pons. 1euron ini menginervasi otot ekspresi ajah, termasuk kelenjar air mata dan kelenjar saliva.
c. Saraf ;ksesori Spinal 'erupakan saraf gabungan, tetapi sebagian besar terdiri dari serabut motorik. 1euron motorik berasal dari dua area bagian cranial beraal dari medulla dan menginervasi otot volunteer faring dan laring, bagian spinal muncul dari medulla spinalis serviks dan menginervasi otot trape!ius dan sternokleidomastoideus. 1euron sensorik membaa informasi dari otot yang sama yang terinervasi oleh saraf motorik, misalnya otot laring, faring, trape!ius dan otot sternokleidomastoid. d. Saraf kulomotorius 'erupakan saraf gabungan, tetapi sebagian besar terdiri dari saraf motorik. 1euron motorik berasal dari otak tengah dan membaa impuls ke seluruh otot bola mata (kecuali otot oblik superior dan rektus lateral), ke otot yang membuka kelopak mata dan ke otot polos tertentu pada mata. e. Saraf :ipoglosal &erdiri dari saraf motorik. 1euron motorik beraal dari medulla dan mensuplai otot lidah. •
*agian saraf dari serabut gabungan sensorik dan motorik+ a. Saraf
Saraf &raklear adalah saraf gabungan , tetapi sebagian besar terdiri dari saraf motorik dan merupakan saraf terkecil dalam saraf cranial. 1euron motorik berasal dari langit-langit otak tengah dan membaa impuls ke otot oblik superior bola mata.Serabut sensorik dari spindle otot menyampaikan informasi indera otot dari otot oblik superior ke otak. d. Saraf &rigeminal Saraf cranial terbesar, merupakan saraf gabungan tetapi sebagian besar terdiri dari saraf sensorik. *agian ini membentuk saraf sensorik utama pada ajah dan rongga nasal serta rongga oral. 1euron motorik berasal dari pons dan menginervasi otot mastikasi kecuali otot buksinator. *adan sel neuron sensorik terletak dalam ganglia trigeminal. Serabut ini bercabang ke arah distal menjadi 4 divisi yaitu cabang optalmik membaa informasi dari kelopak mata, bola mata, kelenjar air mata, sisi hidung, rongga nasal dan kulit dahi serta kepala. 5abang maksilar membaa informasi dari kulit ajah, rongga oral (gigi atas, gusi dan bibir) dan palatum. 5abang mandibular membaa informasi dari gigi baah, gusi, bibir, kulit rahang dan area temporal kulit kepala. .
Saraf Spinal ;da 4$ pasang saraf spinal beraal dari korda melalui rasiks dorsal (posterior) dan ventral (anterior). %ada bagian distal radiks dorsal ganglion, dua radiks bergabung membentuk satu saraf spinal. Semua saraf tersebut adalah saraf gabungan (motorik dan sensorik), membaa informasi ke korda melalui neuron aferen dan meninggalkan korda melalui neuron eferen. Saraf spinal diberi nama dan angka sesuai dengan regia kolumna bertebra tempat munculnya saraf tersebut. Saraf serviks 8 pasang, 5$ > 58. Saraf toraks $" pasang, &$ > &$". Saraf lumbal pasang, /$ > /. Saraf sacral pasang, S$ > S. Saraf koksigis, $ pasang. Sistem saraf tepi terdiri dari $" pasang saraf serabut otak (saraf cranial) yang terdiri dari 4 pasang saraf sensorik, pasang saraf motorik dan pasang saraf gabungan.4$ pasang saraf sumsum tulang belakang (saraf spinal) yang
terdiri dari 8 pasang saraf leher,$" pasang saraf punggung, pasang saraf pinggang, pasang saraf pinggul dan $ pasang saraf ekor. tak dan sumsum tulang belakang berkomunikasi dengan seluruh bagian tubuh melalui cranial nerves (saraf-saraf kepala) dan spinal nerves (saraf-saraf tulang belakang). Sarafsaraftersebut adalah bagian dari sistem saraf perifer yang membaa informasi sensoris ke sistem saraf pusat dan membaa pesan pesan dari sistem saraf pusat ke otot-otot dan kelenjar-kelenjar di seluruh tubuh atau disebut juga dengan sistem saraf somatik. .
Sistem Saraf Somatik Saraf-saraf &ulang *elakang (Spinal Nerves). Saraf tulang belakang yang merupakan bagian dari sistem saraf somatik dimulai dari ujung saraf dorsal dan ventral dari sumsum tulang belakang (bagian di luar sumsum tulang belakang). Saraf-saraf tersebut mengarah keluar rongga dan bercabang-cabang di sepanjang perjalanannya menuju otot atau reseptor sensoris yang hendak dicapainya. 5abang-cabang saraf tulang belakang ini umumnya disertai oleh pembuluh-pembuluh darah, terutama cabang-cabang yang menuju otot-otot kepala (skeletal muscle). 'ekanisme input masuknya informasi-informasi sensoris ke sumsum tulang belakang) dan output dari proses tersebut yang menghasilkan informasiinformasi motorik yaitu soma sel dari a?on-a?on saraf tulang belakang yang membaa informasi sensoris ke otak dan sumsum tulang belakang terletak di luar sistem saraf pusat kecuali untuk system visual karena retina mata adalah bagian dari otak. ;?on-a?on yang datang membaa informasi sensoris ke susunan saraf pusat ini adalah saraf-saraf afferent.
7.
Sistem Saraf ;utonom (;utonomic 1ervous System) ;utonomic 1ervous System (sistem saraf autonom) mengatur fungsi otot-otot halus, otot jantung, dan kelenjar-kelenjar tubuh (autonom berarti mengatur diri sendiri). tot-otot halus terdapat di bagian kulit berkaitan dengan folikel-folikel rambut di tubuh, di pembuluh-pembuluh darah, di mata mengatur ukuran pupil dan akomodasi lensa mata, di dinding serta jonjot usus, di kantung empedu dan di kandung kemih. @adi dapat disimpulkan baha organ-organ yang dikontrol oleh sistem saraf autonom memiliki fungsi untuk
melangsungkan Aproses vegetatifB (proses mandiri dan paling dasar) di dalam tubuh. 6.
Saraf Simpatis Syaraf bermyelin yang keluar dari syaraf spinal torakal $ sampai dengan lumbal " atau 4. 1euron neuron preganglionik dan post ganglilonik simpatis .Setiap jaras simpatis dari medulla. @aringan yang terangsang terdiri atas dua neuron yakni neuronpreganglionik dan neuron postganglionic.
8.
Saraf %arasimpatis Serat-serat syaraf parasimpatis meninggalkan sistem syaraf pusat melalui syaraf cranial 333,233,3C,C, Syaraf sakral spinal ke " dan ke 4 dan kadangkala syaraf sakral $ dan . Sifat-sifat dasar fungsi simpatis dan parasimpatis. Serat simpatis dan parasimpatis mensekresi salah satu dari neurotarnsmitter
asetilkolin
atau
norepinefrin.
Serat
yang mensekresi
asetilkolin disebut serat kolinerjik, serat yang mensekresi norepinefrin disebut serat adrenergik (dari adrenalin sama dengan epinefrin). Semua neuron preganglionik simpatis dan parasimpatis bersifat kolinerjik. :ampir semua neuron post ganglionik parasimpatis bersifat kolinergik dan :ampir semua neuron post ganglionik simpatis bersifat adrenerjik. Karena itu asetilkolin disebut transmitter parasimpatis dan norepinefrin disebut transmitter simpatis.
.
Sel-sel pada sistem saraf 1euron adalah unit fungsional sistem saraf yang terdiri dari badan sel dan perpanjangan sitoplasma.
a. *adan sel atau perikarion Suatu neuron mengendalikan metabolisme keseluruhan neuron. *agian ini tersusun dari komponen berikut + satu nucleus tunggal, nucleolus yang
menanjol dan organel lain seperti konpleks golgi dan mitochondria, tetapi nucleus ini tidak memiliki sentriol dan tidak dapat bereplikasi. b. Dendrit %erpanjangan sitoplasma yang biasanya berganda dan pendek serta berfungsi untuk menghantar impuls ke sel tubuh. c. ;kson Suatu prosesus tunggal, yang lebih tipis dan lebih panjang dari dendrit. *agian ini menghantar impuls menjauhi badan sel ke neuron lain, ke sel lain (sel otot atau kelenjar) atau ke badan sel neuron yang menjadi asal akson.
. Konse! Dasar Pen"a#it Stro#e Non Hemoragi# $. Pengertian 'enurut 5orin ("##), Stroke non hemoragik adalah terjadinya
penyumbatan arteri akibat thrombus (bekuan darah di arteri serebri) atau embolus (bekuan darah yang berjalan ke otak dari tempat lain di tubuh). Stroke non hemoragik merupakan proses terjadinya iskemia akibat emboli dan trombosis serebral biasanya terjadi setelah lama beristirahat, baru bangun tidur atau di pagi hari dan tidak terjadi perdarahan. 1amun terjadi iskemia yang menimbulkan hipoksia dan selanjutnya dapat timbul edema sekunder. (;rif 'uttaEin, "##8). 'enurut %rice, ("##7) stroke non hemoragik (S1:) merupakan gangguan sirkulasi cerebri yang dapat timbul sekunder dari proses patologis pada pembuluh misalnya trombus, embolus atau penyakit vaskuler dasar seperti artero sklerosis dan arteritis yang mengganggu aliran darah cerebral sehingga suplai nutrisi dan oksigen ke otal menurun yang menyebabkan terjadinya infark. Dari beberapa pengertian stroke diatas, %enyusun menyimpulkan stroke non hemoragik adalah adalah gangguan cerebrovaskular yang disebabakan oleh sumbatnya pembuluh darah akibat penyakit tertentu seperti aterosklerosis, arteritis , trombus dan embolus.
%. E!i&emologi
Stroke adalah penyebab kematian ketiga pada orang deasa dan lansia di ;merika Serikat. ;ngka kematian setiap tahun akibat stroke lebih dari "##.###. 3nsiden stroke secara nasional diperkirakan adalah 6#.### per tahun. Dua per tiga kasus stroke terjadi pada orang yang berusia lebih dari 7 tahun. *erdasarkan data dari seluruh dunia, penyakit stroke adalah penyebab kematian tersering pertama dan kedua dan menempati urutan kelima dan keenam sebagai penyebab kecacatan (%rice, "##7). Stroke iskemik merupakan salah satu penyakit dengan angka kematian yang tinggi. ;ngka kematian tersebut berbeda antara populasi kulit hitam dan kulit putih. ;ngka kematian pada pria kulit hitam adalah #, per $##.### populasi dan 4," per $##.### anita kulit hitam. Sedangkan angka kematian pada pria kulit putih adalah "7,4 per $##.### dan "", per $##.### pada anita kulit putih. ;lasan yang tepat mengenai perbedaan ini tidak diketahui dengan pasti, tetapi diperkirakan baha faktor genetik, geografi dan budaya ikut berpengaruh (Fikipedia, "##). @umlah penderita stroke di 3ndonesia kian meningkat dari tahun ke tahun. Sekitar "8, penderita penyakit stroke di 3ndonesia meninggal dunia. *erdasarkan hasil laporan bagian Rekam 'edis RS Sanglah Denpasar, didapatkan data pasien yang menderita stroke tahun "##" sebagai berikut + pasien yang raat inap 7 orang, dimana 4$# orang (6) diantaranya dengan S:, 4 orang (4) dengan S1: dengan jumlah pasien meninggal dunia $ orang, raat jalan sebanyak $8" orang. &ahun "##4, pasien raat inap dengan stroke 648 orang, diraat dengan S: sebanyak 4# orang (6), S1: 48 orang () dan yang meninggal dunia $" orang, diraat jalan sebanyak $# orang. &ahun "## raat inap sebanyak 77" orang, diraat dengan S: " orang (,7), dengan S1: 476 orang (,), meninggal dunia $#6 orang, pasien raat jalan $"8 orang. Data di atas menunjukkan tingginya angka kejadian S1: dibanding S:.
'. Etiologi 'enurut ;rif 'uttaEin ("##8) penyebab Stroke non hemoragik
diakibatkan oleh+
$. &rombosis yang terjadi pada pembuluh darah yang mengalami oklusi sehingga
menyebabkan
iskemia
jaringan
kongesti
disekitarnya.*eberapa
menimbulkanoedema
dan
dibaah
menyebabkan
ini
dapat
otak
trombosis
otak+
yang
dapat keadaan
;teroskelosis,
hiperkoagulasi pada polisetimia, arthritis dan emboli. ". Gmbolisme Serebral merupakan penyumbatan pembuluh darah otak oleh bekuan darah, lemak, dan udara. 0aktor > faktor resiko stroke non hemoragik adalah+ :ipertensi, Diabetes 'ellitus, merokok, minum alkohol, strees dan gaya hidup yang salah, Kontrasepsi oral (khususnya dengan disertai hipertensi, merokok, dan kadar estrogen tinggi), Kolesterol tinggi, %enyalahgunaan obat ( kokain), makanan lemak dan faktor usia (;rif 'uttaEin, "##8). %endapat lain dikemukakan oleh @unaidi, "##7 yang menyatakan ada beberapa etiologi lain yang dapat menyebabkan terjadinya stroke non hemorhagik, antara lain + $. ;terosklerosis &erbentuknya aterosklerosis beraal dari endapan ateroma (endapan lemak) yang kadarnya berlebihan dalam pembuluh darah. Gndapan yang terbentuk menyebabkan penyempitan lumen pembuluh darah sehingga mengganggu aliran darah. ". Gmboli *enda asing yang tersangkut pada suatu tempat dalam sirkulasi darah. *iasanya benda asing ini berasal dari trombus yang terlepas dari perlekatannya dalam pembuluh darah jantung, arteri atau vena. 4. 3nfeksi %eradangan juga dapat menyebabkan menyempitnya pembuluh darah, terutama yang menuju otak. Hang mampu berperan sebagai faktor risiko stroke adalah tuberkulosis, malaria, lues, leptospirosis, dan in feksi cacing. . bat-obatanI ;da beberapa obat-obatan yang justru dapat menyebabkan stroke seperti amfetamin dan kokain dengan jalan mempersempit lumen pembuluh darah otak. . :ipotensi atau hipertensi. %enurunan tekanan darah yang tiba-tiba bisa menyebabkan berkurangnya aliran darah ke otak, yang biasanya menyebabkan seseorang pingsan. Stroke bisa
terjadi
jika
Sedangkan :ipertensi
hipotensi dapat
ini
sangat
mengakibatkan
parah
dan
menahun.
pecahnya
maupun
menyempitnya pembuluh darah otak. ;pabila pembuluh darah otak pecah maka timbullah perdarahan otak dan apabila pembuluh darah otak menyempit maka aliran darah ke otak akan terganggu dan sel > sel otak akan mengalami kematian. (. Patofisiologi
Stroke
non
hemoragik disebabkan
oleh
trombosis akibat
plak
aterosklerosis yang memberi vaskularisasi pada otak atau oleh emboli dari pembuluh darah diluar otak yang tersangkut di arteri otak yang secara perlahan
akan memperbesar
ukuran
plak sehingga
terbentuk
trombus
(Sudoyo, "##7). &rombus dan emboli di dalam pembuluh darah akan terlepas dan terbaa
hingga terperangkap
dalam
pembuluh darah
distal,
lalu
menyebabkan pengurangan aliran darah yang menuju ke otak sehingga sel otak akan mengalami kekurangan nurisi dan juga oksigen, sel otak yang mengalami kekurangan oksigen dan glukosa akan menyebabkan asidosis lalu asidosis akan mengakibatkan natrium, klorida, dan air masuk ke dalam sel otak dan kalium meninggalkan selotak sehingga terjadi edema setempat. Kemudian kalsium akan masuk dan sehingga
terjadi perusakan
memicu
membran
sel
serangkaian radikal lalu mengkerut
dan
bebas tubuh
mengalami defisit neurologis lalu mati (Gsther, "#$#). Ketidakefektifan perfusi jaringan yang disebabkan oleh trombus dan emboli akan menyebabkan iskemia pada jaringan yang tidak dialiri oleh darah, jika hal ini berlanjut terus-menerus maka jaringan tesebut akan mengalami infark. Dan kemudian akan mengganggu sistem persyarafan yang
ada di tubuh seperti + penurunan kontrol volunter yang akan
menyebabkan hemiplagia atau hemiparese sehingga tubuh akan mengalami hambatan mobilitas, defisit peraatan diri karena tidak bisa menggerakkan tubuh untuk meraat diri sendiri, pasien tidak mampu untuk makan sehingga nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh. Defisit neurologis juga akan menyebabkan gangguan pencernaan sehingga mengalami disfungsi kandung kemih dan saluran pencernaan lalu akan mengalami gangguan eliminasi.
Karena ada penurunan kontrol volunter maka kemampuan batuk juga akan berkurang dan mengakibatkan penumpukan sekret sehingga
pasien akan
mengalami gangguan jalan nafas dan pasien kemungkinan tidak mampu menggerakkan otot-otot untuk bicara sehingga pasien mengalami gangguan komunikasi verbal berupa disfungsi bahasa dan komunikasi. ). Klasifi#asi Klasifikasi Stroke 1on :aemoragik menurut &aroto dkk, ("##6) adalah + a. &ransient 3schemic ;ttack (&3;) &3; adalah defisit neurologik fokal akut yang timbul karena iskemia otak
sepintas dan menghilang lagi tanpa sisa dengan cepat dalam aktu tidak lebih dari " jam. b. Reversible 3scemic 1eurological Deficit (R31D) R31D adalah defisit neurologik fokal akut yang timbul karena iskemia otak berlangsung lebih dari " jam dan menghilang tanpa sisa dalam aktu $-4 minggu. c. Stroke in Gvolution (%rogressing Stroke) Stroke in evolution adalah deficit neurologik fokal akut karena gangguan peredaran darah otak yang berlangsung progresif dan mencapai maksimal dalam beberapa jam sampe bebrapa hari. d. Stroke in Resolution Stroke in resolution adalah deficit neurologik fokal akut karena gangguan peredaran darah otak yang memperlihatkan perbaikan dan mencapai maksimal dalam beberapa jam sampai bbrapa hari e. 5ompleted Stroke (infark serebri) 5ompleted stroke adalah defisit neurologi fokal akut karena oklusi atau gangguan peredaran darah otak yang secara cepat menjadi stabil tanpa memburuk lagi.
*. Tan&a Dan Ge+ala 'anifestasi klinis Stroke 1on :emoragik menurut 'isbach ("#$$)
antara lain + a. :ipertensi b.
h. Disatria (kesulitan berbicara) i. %erubahan mendadak status mental (apatis, somnolen, delirium, suppor, koma) ,. Pemeri#saan Fisi# a. Keadaan umum b. Jmumnya mengalami penurunan kesadaran, kadang mengalami gangguan
bicara yaitu sulit dimengerti, kadang tidak bisa bicara dan pada tandatanda vital+ tekanan darah meningkat, dan denyut nadi bervariasi c. Kepala 3nspeksi + *entuk kepala bulat, arna rambut hitam, pertumbuhan − rambut merata %alpasi + &idak ada benjolan, atau masa − d. 'ata 3nspeksi + arna konjungtiva merah mudah, sklera putih, pupil − isokor e. :idung 3nspeksi + 1afas cepat, sesak nafas − %alpasi + 1yeri tekan sinisitis (-) − f. &elinga 3nspeksi + Daun telinga simetris, tidak ada serumen. − g. 'ulut 3nspeksi + lidah simetris, terdapat deviasi pada satu sisi dan fasikulasi, − serta indra pengecapan normal, kesulitan menelan dan kesulitan membuka mulut. h. Fajah 3nspeksi + Fajah asimetris, dan otot ajah tertarik ke bagian sisi yang −
i.
sehat. %alpasi + &idak ada nyeri tekan pada daerah sinus. − leher 3nspeksi + Keadaan leher − %alpasi + &idak ada pembesaran kelelenjar limfe, kelenjar tyroid, dan −
j.
vena jugularis Dada 3nspeksi + Klien batuk, peningkatan produksi sputum, sesak napas, −
penggunaan otot bantu napas, dan peningkatan frekuensi pernapasan %alpasi + &aktil premitus seimbang kanan dan kiri. − %erkusi + Sonor − ;uskultasi + ;da suara nafas tambahan − k. ;bdomen 3nspeksi + Farna kulit sama seperti sekitarnya, tidak ada benjolan −
%alpasi + &idak ada pembesaran hepar %erkusi + &erdengar suara timpani − ;uskultasi + %eristaltik menurun −
l.
m. 3ntergumen 3nspeksi + &ak pucat dan jika kekurangan cairan maka turgor kulit − akan jelek, decubitus %alpasi + &urgor kulit kembali dalam " detik − n. Gktermitas 3nspeksi + *entuk normal jari lengkap, hemiplegia, hemiparesis, − − −
fasikulasi. %alpasi + &urgor kilit jelek, %erkusi + *isep (-), trisep (-)
-. Pemeri#saan Penn+ang
'enurut 'uttaEin, ("##8), pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan ialah sebagai berikut + a. ;ngiografi serebral 'embantu menentukan penyebab dari stroke secara spesifik seperti perdarahan arteriovena atau adanya ruptur dan untuk mencari sumber perdarahan seperti aneurisma atau malformasi vaskular b. /umbal pungsi &ekanan yang meningkat dan disertai bercak darah pada carran lumbal menunjukkan adanya hernoragi pada subaraknoid atau perdarahan pada intrakranial. %eningkatan jumlah protein menunjukkan adanya proses inflamasi. :asil pemeriksaan likuor merah biasanya dijumpai pada perdarahan yang masif, sedangkan perdarahan yang kecil biasanya arna likuor masih normal (?antokrom) seaktu hari-hari pertama. c. 5& scan. %emindaian ini memperlihatkan secara spesifik letak edema, posisi henatoma, adanya jaringan otak yang infark atau iskemia, dan posisinya secara pasti. :asil pemeriksaan biasanya didapatkan hiperdens fokal, kadang pemadatan terlihat di ventrikel, atau menyebar ke permukaan otak. d. 'R3
'R3 ('agnetic 3maging Resonance) menggunakan gelombang magnetik untuk menentukan posisi dan besar9luas terjadinya perdarahan otak. :asil pemeriksaan biasanya didapatkan area yang mengalami lesi dan infark akibat dari hemoragik. e. JS< Doppler Jntuk mengidentifikasi adanya penyakit arteriovena (masalah sistem karotis). f. GG< %emeriksaan ini berturuan untuk melihat masalah yang timbul dan dampak dari jaringan yang infark sehingga menurunnya impuls listrik dalam jaringan otak. g. %emeriksaan /aboraturium $) /umbal pungsi + pemeriksaan likuor merah biasanya dijumpai pada perdarahan yang masif, sedangkan perdarahan yang kecil biasanya arna likuor masih normal (?antokhrom) seaktu hari-hari pertama. ") %emeriksaan darah rutin. 4) %emeriksaan kimia darah + pada stroke akut dapat terjadi hiperglikemia.
5&
scan
hemoragik
tanpa kontras untuk membedakan antara stroke iskemik serta
mengidentifikasi
adanya
efek
tumor
atau
dan massa
(kecurigaan stroke luas). Stroke iskemik adalah diagnosis yang paling mungkin bila 5& scan tidak menunjukkan perdarahan, tumor, atau infeksi fokal, dan bila temuan klinis tidak menunjukkan migren, hipoglikemia, ensefalitis, atau perdarahan subarakhnoid (
dan aneurisme. $0. Penatala#sanaan
&arget managemen stroke
non hemoragik akut adalah untuk
menstabilkan pasien dan menyelesaikan evaluasi dan pemeriksaan termasuk diantaranya pencitraan dan pemeriksaan laboratorium dalam jangka aktu 7# menit setelah pasien tiba. Keputusan penting pada manajemen akut ini mencakup perlu
tidaknya
intubasi,
pengontrolan tekanan
darah, dan
menentukan resiko atau keuntungan dari pemberian terapi trombolitik. a. %enatalaksanaan Jmum $) ;iray and breathing %asien dengan <5S L 8 atau memiliki jalan napas yang tidak adekuat atau paten memerlukan intubasi. @ika terdapat tanda-tanda peningkatan tekanan eficitnial (&3K) maka pemberian induksi dilakukan untuk mencegah efek samping dari intubasi. %ada kasus dimana kemungkinan terjadinya herniasi otak besar maka target %co" arteri adalah 4"-47 mm:g. Dapat pula diberikan manitol intravena untuk mengurangi edema serebri. %asien harus mendapatkan bantuan oksigen jika pulse o?ymetri atau pemeriksaan analisa gas darah menunjukkan terjadinya hipoksia. *eberapa kondisi yang dapat menyebabkan hipoksia pada stroke non hemoragik adalah adanya obstruksi jalan napas parsial, hipoventilasi, atelektasis ataupun
) Gpsilon-aminocaproic acid (amicar) dapat digunakan untuk stabilkan bekuan di atas anurisma yang ruptur. ) 5alcium channel blocker (nimodipine) dapat di berikan untuk mengatasi vasospasme pembuluh darah 7) *erusaha menstabilkan tanda-tanda vital dengan+ a) 'empertahankan
saluran
nafas
yang
paten
yaitu
lakukan
pengisapan lendiryang sering, oksigenasi, kalau perlu lakukan trakeostomi, membantu pernafasan. b) 'engontrol tekanan darah berdasarkan kondisi pasien, termasuk usaha memperbaiki hipotensi dan hipertensi. c) *erusaha menemukan dan memperbaiki aritmia jantung. d) 'eraat kandung kemih, sedapat mungkin jangan memakai kateter. e) 'enempatkan pasien dalam posisi yang tepat, harus dilakukan secepat mungkin pasien harus dirubah posisi tiap " jam dan dilakukan latihan-latihan gerak pasif. c. %enatalaksanaan 0armakologi (;rif 'uttaEin, "##8). $) Karotid endarterektomi untuk mengangkat plaEue atherosclerosis. ") Superior temporal arteri > middle serebral arteri anastomisis dengan melalui daerah yang tersumbat dan menetapkan kembali aliran darah pada daerah yang di pengaruhi.
$$. Kom!li#asi Komplikasi stroke menurut Sudoyo ("##7) meliputi hipoksia serebral,
penurunan aliran darah serebral dan luasnya area cidera, embolisme. a. :ipoksia serebral b. %enurunan aliran darah serebral c. /uasnya area cidera d. Distritmia dapat mengakibatkan curah jantung tidak konsisten dan penghentian trombus lokal. $%. Prognosis Dari penelitian ditemukan baha, rasio mortilitas pada 4# hari setelah
stroke adalah sebesar "8, rasio mortalitas pada stroke iskemik adalah $
dan ketahanan hidup pasien $ tahun paska stroke iskemik adalah 66. Stroke berikutnya dipengaruhi oleh sejumlah defisit, yang paling penting adalah sifat dan tingkat keparahan defisit neurologis yang dihasilkan. Jsia pasien, penyebab stroke, gangguan medis yang terjadi bersamaan juga mempengaruhi prognosis. Secara keseluruhan, didapatkan tingkat kelangsungan hidup dalam $# tahun sekitar 4. ;ngka yang terakhir ini tidak mengejutkan, mengingat usia lanjut di mana biasanya terjadi stroke. Dari pasien yang selamat dari periode akut, sekitar satu setengah sampai dua pertiga kembali fungsi independen, sementara sekitar $ memerlukan peraatan institusional (
pendidikan, alamat, pekerjaan, agama, suku bangsa (ras kulit hitam), tanggal dan jam 'RS, nomor register, dan diagnosa medis. b. Keluhan utama Sering menjadi alasan klien untuk memimta pertolongan kesehatan adalah kelemahan anggota gerak sebelah badan. c. Riayat penyakit sekarang *iasanya terjadi nyeri kepala, mual, muntah bahkan kejang sampai tidak sadar, selain gejala kelumpuhan separuh badan atau gangguan fungsi otak yang lain. bicara pelo, tidak dapat berkomunikasi, dan adanya penurunan atau perubahan pada tingkat kesadaran disebabkan perubahan di dalam intracranial. Keluhan perubahan juga umum terjadi. Sesuai perkembangan penyakit, dapat terjadi letargi, tidak responsive, dan koma. d. Riayat penyakit dahulu Kemungkinan adanya riayat hipertensi, riayat stroke sebelumnya, diabetes mellitus, penyakit jangtung, anemia, riayat trauma kepala, kontrasepsi oral yang lama, penggunaan obat-obat anti koagulan, aspirin, vasodilator, obat-obat adiktif, dan kegemukan. e. Riayat penyakit keluarga f. *iasanya ada riayat keluarga yang menderita hipertensi, penyakit jantung, cacat pada bentuk pembuluh darah (factor genetic paling
berpengaruh), gaya hidup dan pola makan keluarga (biasanya sulit diubah), diabetes mellitus, atau adanya riayat stroke dari generasi terdahulu. g. Riayat psikososiospiritual ;danya perubahan hubungan dan peran karena klien mengalami kesulitan untuk berkomunikasi akibat gangguan bicara. Dalam pola penanganan stress, klien biasanya mengalami kesulitan untuk memecahkan masalah Karena gangguan proses berpikir dan kesulitan berkomunikasi. Dalam pola tata nilai dan kepercayaan, klien biasanya jarang melakukan ibadah spiritual karena tingkah laku yang tidak stabil dan kelemahan9kelumpuhan pada salah satu sisi tubuh. h. %ola 0ungsional
8) %ola peran hubungan %ada pasien dengan penyakit stroke peran hubungannya akan terganggu
karena
pasien
mengalami
masalah
bicara
dan
ketidakmampuan untuk berkomunikasi secara efektif. ) %ola reproduksi dan seksualitas %ada pasien dengan penyakit stroke akan terjadi masalah pada pola reproduksi dan seksualitasnya karena kelemahan fisik dan gangguan fungsi kognitif. $#) %ola koping dan toleransi stress Dengan adanya proses penyembuhan penyakit yang lama, akan menyebabkan meningkatnya rasa kekhaatiran dan beban pikiran bagi pasien stroke. $$) %ola nilai dan kepercayaan Karena nyeri kepala, pusing, kaku tengkuk, kelemahan, gangguan sensorik dan motorik menyebabkan terganggunya aktivitas ibadah pasien. %. Pat23a" &erlampir '. Diagnosa Ke!era3atan $) Ketidakefektifan perfusi
jaringan
cerebral
berhubungan
dengan
gangguan transport oksigen melalui alveoli dan membrane kapiler. ") :ambatan mobilitas fisik berhubungan dengan gangguan neuromuskular. 4) :ambatan komunikasi verbal berhubungan dengan perubahan system saraf pusat. )
DIAGNOSA Ketidakefektifan
NO1
NI1
NO1 5 5irculation status jaringan &issue perfusion
perfusi cerebral
berhubungan
cerebral Kriteria Hasil
NI1 Peri!2eral
+ 5
dengan gangguan Men&emonstrasi#an transport oksigen stats melalui dan
sir#lasi
Sensation
Management 6mana+emen
sensasi
!erifer7 $. 'onitor
adfanya
"ang
daerah tertentu yang
alveoli &itan&ai &engan 5 membrane &ekanan systole dan
hanya peka terhadap panas9dingin9tajam9tu
kapiler
diastole
dalam
rentang
yang
mpul ". 'onitor
adanya
paretese diharapkan 4. 3nstruksikan keluarga &idak ada ortostatik untuk mengobservasi hipertensi jika ada isi atau &idak ada tanda > tanda tekanan
peningkatan intracranial
laserasi .
sarung
tangan untuk proteksi (tidak lebih dari $ . *atasi gerakan pada mmhg) kepala, leher dan Men&emonstrasi#an punggung #emam!an #ognitif 7. 'onitor kemampuan "ang &itan&ai &engan 5 *;* *erkomunikasi 6. Kolaborasi pemberian dengan
jelas
analgetik dengan 8. 'onitor
sesuai
dan
adanya
tromboplebitis . Diskusikan mengenai
kemampuan 'enunjukkanperhati an, konsentrasi dan
penyebab sensasi
orientasi 'emproses
informasi 'embuat keputusan
perubahan
dengan benar Menn+##an
fngsi
sensori motori 8ranial "ang t2 5 ting#at #esa&aran
mem9ai#:
ti&a# a&a gera#an ;
"
gera#an in4olnter NO1
:ambatan mobilitas
fisik
@oint
;ctive 'obility level Selft care + ;D/s
berhubungan dengan gangguan neuromuskular
movment
+
NI1 E
t2era!"
am9lation $. 'emonitoring
sign
5
vital
sebelum9
&ransfer
sesudah latihan dan
performance
lihat
Kriteria 2asil 5
Klien
dalam aktivitas fisik 'engerti tujuan dari
meningkat
mobilitas 'emverbalisasikan perasaan
dalam
kemampuan berpindah
terapi
fisik
rencana
tentang ambulasi
dan
dengan
kebutuhan 4. *antu klien
untuk
menggunakan tongkat saat
meningkatkan kekuatan
saat latihan ". Konsultasikan dengan
sesuai
peningkatan
respon pasien
berjalan
dan
cegah terhadap cedera . ;jarkan pasien atau tenaga kesehatan lain tentang
teknik
ambulasi . Kaji kemampuan psien dalam ambulasi 7. /atih pasien dalam pemenuhan kebutuhan
;D/s
secara mandiri sesuai kemampuan 6. Dampingi dan bantu pasien saat mobilisasi dan bantu pemenuhi kebutuhan
;D/s
pasien 8. *erikan alat bantu jika
klien
memerlukan . ;jarkan bagaimana posisi bantuan
dan
pasien merubah berikan jika
diperlukan 4
:ambatan
NO1 5
NI1 5
komunikasi
As!irasi Pre8ations
verbal berhubungan dengan perubahan
%encegahan aspirasi Ketidakefektifaan pola menyusui Status menelan tindakan
system saraf pusat
pribadi
untuk
mencegah
pengeluaran dan
+
partikel
cairan padat
kedalam paru Status menelan + fase esophagus penyaluran
+ cairan
atau partikel padat dari
ke
lambung Status menelan + fase oral
faring
+
persiapan
,
penahanan,
dan
pergerakan
cairan
tingkat
kesadaran,
refle?
batuk, refle? muntah, dan
kemampuan
menelan ". 'emonitor
status
paru ,menajaga9mempertah ankan jalan nafas 4. %osisi tegak derajat
atau
mungkin . @auhkan
#
sejauh manset
trakea meningkat . @auhkan pengaturan hisap yang tersedia 7. 'enyuapkan maknan dalam jumlah kecil 6. %eriksa penempatan
atau partikel padat
tabung
kea rah posterior di
gastrostomy sebelum
mulut Status menelan + fase
1<
atau
menyusui 8. %eriksa tabung
1<
+penyaluran
atau gastrostomy sisa
cairan atau partikel
sebelum makan . :indari makan,jika
faring
padat dari mulut ke esophagus Kriteria 2asil 5 Dapat
makanan mulut Kemampuan
residu tinggi tempat Mpearna
mempertahankan
$. 'emantau
dalam
M
dalam
tabung pengisi 1< $#. :indari cairan atau menggunakan !at pengental $$. %enaaran
menelan adekuat %engiriman bolus ke hipofaring
selaras
dengan
refle?
menelan Kemampuan
untuk
mengosongkan
rongga mulut 'ampu mengontrol
mual dan muntah 3mobilitas konsekuensi
+
prosedur pengobatan &idak ada kerusakan
atau
tenggorokan otot
yang dapat dibentuk menjadi
bolus
sebelum menelan $". %otong makanan menjadi potongan > potongan kecil $4. %ermintaan dalam
obat
bentuk
obat
mujarab $. 3stirahat
fisiologis %enegtahuan tentang
otot
makanan atau cairan
ajah,
menelan,
atau
menghancurkan
sebelum pemberian $. @auhkan kepala tempat
tidur
ditinggikan 4# sampai
menit
setelah
makan $7. Sarankan
menggerakkan lidah,
pidato9berbicara patologi
atau reflus muntah %emulihan pasca
prosedur pengobatan Kondisi pernafasan,
ventilasi adekuat 'ampu melakukan peraatan non
terhadap
pengobatan
parenteral 'engidentifikasi factor
emosi
psikologis
atau yang
menghambat
menelan Dapat mentoleransi
pil
berkonsultasi, sesuai $6. Sarankan barium menelan
kue
video fluoroskopi,sesuai
atau
ingesti
makanan
tanpa tersedak atau
aspirasi 'enyusui adekuat Kondisi menelan
bayi 'emelihara kondisi
gi!i+ makanan adan asupan
cairan
dan bayi :idrasi
ditemukan %engetahuan mengenai
ibu tidak
cara
menyusui Kondisi pernafasan
adekuat &idak
terjadi
gangguan neurologis
NO1
menelan
NI1
An 4ision serebri $.
jika diperlukan ". *eri satu kalimat
Kriteri 2asil
Komunikasi+
simple
penerimaan, interpretsi
bertemu, dan
ekspresi pesan /isan tulisan dan non
verbal meningkat Komunikasi ekspresif
setiap jika
diperlukan 4. Konsultasikan dengan dokter
kebutuhan
terapi icara . Dorong pasien untuk
(kesulitan berbicara) +
berkomunikasi secara
ekspresi peran verbal
perlahan dan untuk
dan atau non verbal
yang bermakna permintaan Komunikasi reseptif . Dengarkan (kesuliatan mendengar)
+
komunikasi
dan
interpretasi
pesan
verbal dan9 atau non verbal
mengkoordinasi gerakan
dalam
menggunakan isyarat %engolahan informasi
kertas pensil, bahasa tubuh, gambar, daftar kata,
bahasa
asing, computer dua
esophagus,
jika
diperlukan . *erikan
anjuran
kepada dan keluarga tentang
memperoleh, mengatr
alat
dan
(misalnya,
menggunakan
informasi 'ampu mengontrol
penggunaan
bantu
terhadap mampuan
berbicara 'ampu
prostesi dan pujian
positive,
jika
diperlukan $$. ;njurkan
pada
pertemuan kelompok $". ;njurkan kunjungan
memanajemen kemampuan
fisik
kelurga secara teratur untuk
yang dimiliki 'ampu mengkomunikasikan kebutuhan
bicara
trakeoesofagus
laring buatan respon ketakutan dan $#. *erikan
ketidak
berbicara 6.
+ klien mampu untuk
kecemasan
ketika
arah yang optimal 8. ;jarkan bicara dari
mampu
penuh perhatiaan 7. *erdiri didepan
kosa
terkoordinasi
dengan
pasien
penerimaan
mengulangi
dengan
lingkungan sosial
memberi
stimulas komunikasi $4. ;njurkan ekspresi diri dengan cara lain dalam menyampaikan
informasi
(bahasa
isyarat) 1ommni8ation En2an8emen
5
Hearing Defi8it 1ommni8ation ?isal Defi8it An
E4alasi $) Ketidakefektifan perfusi jaringan cerebral berhubungan dengan gangguan
transport oksigen melalui alveoli dan membrane kapiler. Men&emonstrasi#an stats sir#lasi "ang &itan&ai &engan 5 &ekanan systole dan diastole dalam rentang yang diharapkan &idak ada ortostatik hipertensi &idak ada tanda > tanda peningkatan tekanan intracranial (tidak lebih
dari $ mmhg) Men&emonstrasi#an #emam!an #ognitif "ang &itan&ai &engan 5 *erkomunikasi dengan jelas dan sesuai dengan kemampuan 'enunjukkanperhatian, konsentrasi dan orientasi 'emproses informasi 'embuat keputusan dengan benar Menn+##an fngsi sensori motori 8ranial "ang t2 5 ting#at #esa&aran mem9ai#: ti&a# a&a gera#an ; gera#an in4olnter
") :ambatan mobilitas fisik berhubungan dengan gangguan neuromuskular. Klien meningkat dalam aktivitas fisik 'engerti tujuan dari peningkatan mobilitas 'emverbalisasikan perasaan dalam meningkatkan kekuatan dan kemampuan berpindah 4) :ambatan komunikasi verbal berhubungan dengan perubahan system saraf pusat. Dapat mempertahankan makanan dalam mulut Kemampuan menelan adekuat %engiriman bolus ke hipofaring selaras dengan refle? menelan Kemampuan untuk mengosongkan rongga mulut 'ampu mengontrol mual dan muntah