LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PLASENTA PREVIA
Disusun Oleh: PUTU EPRILIANI P07120214010 DIV KEPERAWATAN TINGKAT SE!ESTER VI
KE!ENTERIAN KESEHATAN RI POLITEKNIK KESEHATAN KESEHATAN DENPASAR "URUSAN KEPERAWATAN TAHUN TAHUN 2017 2 017
LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PLASENTA PREVIA
A# KONSEP KONSEP DASAR DASAR PEN$ PEN$AKIT 1# De%in %inisi
Plasenta Previa adalah plasenta yang berimplantasi rendah sehingga menutupi sebagian /seluruh ostium uteri internum (implantasi plasenta yang normal adalah pada dinding depan, dinding belakang rahim atau di daerah fundus uteri).(Yuni uteri).(Yuni Kusmiyati dkk, 200, Perawatan 200, Perawatan Ibu Hamil, hal. !"#$!". Plasenta previa adalah plasenta yang berimplantasi pada segmen ba%ah rahim demikian rupa sehingga menutupi seluruh atau sebagian dari ostrium uteri interernum. &e'ala &e'alan n dengan dengan bertam bertambah bah membesa membesarny rnyaa rahim rahim dan meluas meluasnya nya segmen segmen ba%ah rahim ke arah proksimal memumngkinkan plasenta yang berimplamentasi pada segmen ba%ah rahim ikut berpindah mengikuti perluasan segmen ba%ah rahim rahim seolah seolah plasen plasenta ta terseb tersebut ut bermigr bermigrasi asi.. stium stium uteri uteri yang yang seara seara dinami dinamik k mendatar dan meluas dalam persalinan kala satu bisa menubah luas permukaan serviks yang tertutup oleh plasenta. *enomena ini berpengaruh pada dera'at atau klasifikasi dari plasenta previa ketika pemeriksaan dilakukan baik dalam massa antenat antenatal al maupun maupun dalam dalam massa massa intran intranata atal, l, baik baik dengan dengan ultras ultrasonog onograf rafii maupun maupun pemeriksaan digital. leh karena itu, pemeriksaan ultrasonografi perlu diulang seara berkala dalam asuhan antenatal ataupun intranatal ( ilmu kebidanan hal + " ) 2# Pen& Pen&e'( e'(') ')%(* %(*+,+,- .-e/i .-e/is., s.,si sisi si &umb &umber er perd perdar arah ahan anny nyaa
adal adalah ah sinu sinuss uter uterus us yang yang tero terobe bek k
terlep terlepasny asnyaa plasen plasenta ta dari dari dindin dinding g uterus uterus,, atau atau robekan robekan sinus
kare karena na
margi marginali naliss dari dari
plasenta. Perdarahannya Perdarahan nya tidak dapat dapa t dihindarkan karena ketidakmampuan serabut otot segmen ba%ah uteus untuk berkontraksi menghentikan prdarahan itu tidak sebagaimana serabut otot uterus menghentikan perdarahan pada kala --- dengan plasenta yang letaknya normal. akin rendah letak plasenta , makin dini perdarahan ter'adi, oleh karena itu, perdarahan pada plasenta previa totalis akan
ter'adi lebih dini dari pada plasenta letak rendah yang mungkin baru berdarah setelah persalinan dimulai. (&ar%ono,200"). Penyebab blastokista berimplementasi pada segmen ba%ah rahim belumlah diketahui dengan pasti. ungkin seara kebetulan sa'a blastokista menimpa desidua di daerah segmen ba%ah rahim tanpa latar belakang lain yang mungkin. eori lain mengemukakakan sebagai salah satu penyebabnya adalah vaskularisasi desidua yang tidak menandai, mungkin sebagai akibat dari proses radang atau atrofi. Paritas tinggi, usia lan'ut, aat rahim misalnya bekas bedah sesar, kerokan, miomektomi, dan sebagainnya berperen dalam proses peradangan dan ke'adian atrofi di endometrium yang semuanya dapat dipandang sebagai faktor resiko bagi ter'adinya plasenta previa. aat bekas bedah sesar berperan menaikan insiden dua sampai tiga kali. 1ipoksemia akibat karbon mono oksida hasil pembakaran rokok menyebabkan plasenta men'adi hipertrofi sebagai upaya kompensasi. Plasenta yang terlalu besar seperti pada kehamilan ganda dan eritroblastosis fetalis bisa menyebabkan pertumbuhan plasenta melebar ke segmen ba%ah rahim sehingga menutupi sebagian atau seluruh ostium uteri internum. ( ilmu kebidanan hal + 3 ) # P(+,%isi,l,i
Pada usia kehamilan yang lan'ut, umumnya pada trisemester ke 4 dan mungkin 'uga lebih a%al, oleh karena telah mulai terbentuknya segmen ba%ah rahim, tampak plasenta akan mengalami pelepasan. &ebagaimana diketahui tampak plasenta terbentuk dari 'aringan maternal yaitu bagian desidua blasis yang bertumbuh men'adi bagian dari uri. 5engan melebarnya isthmus uteri men'adi segmen ba%ah rahim, maka plasenta yang berimplementasi di situ sedikit banyak akan mengalami laserasi akibat pelepasan pada desidua sebagai tapak plasenta. 5emikian pula pada %aktu serviks mendatar ( effacement ) dan membuka ( dilatation ) ada bagian tampak plasenta yang terlepas. Pada tempat laserasi ini akan ter'adi perdarahan yang berasal darisirkulasi maternal yaitu dari ruangan intervillus dari plasenta. leh karena fenomena pembentukan segmen ba%ah rahim itu perdarahn pada plasenta previa betapun pasti akan ter'adi ( unavoidable bleeding ). Perdarahan di tempat itu relatif dipermudah dan diperbanyak oleh karena segmen
ba%ah rahim dan serviks tidak mampu berkontraksi dengan kuat karena elemen otot yang dimilikinya sangat minimal, dengan akibat pembuluh darah pada tempat itu tidak akan tertutup dengan sempurna. Perdarahan akan berhentikarena ter'adi pembekuan keuali 'ika ada laserasi mengenai sinus yang besar dari plaasenta pada mana pendarahan akan berlangsung lebih lama. leh karena pembentukan segmen ba%ah rahim itu akan berlangsung progresif dan bertahap, maka laserasi baru akan mengulang ke'adian perdarahan. 5emikianlah perdarahan akan berulang tanpa sesuatu sebab lain ( causeess ). 5arah yang keluar ber%arna merah segar tanpa rasa nyeri ( painless ). Pada plasenta yang menutupi seluruh ostium uteri internum perdarahan ter'adi pada bagian terba%ah yaitu pada ostium uteri internum. &ebaliknya, pada plasenta previa parsialis atau letak rendah, perdarahan baru ter'adi pada %aktu mendekati atau pendarahan berikutnya. 6ntuk ber'aga 'aga menegah syok hal tersebut perlu dipertimbangkan. Perdarahan pertama sudah bisa ter'adi pada kehamilan di ba%ah 40 minggu tatapi lebih separuh ke'adiannya pada umur kehamilan 4 minggu ke atras. 7erhubungan tempat pendarahan terletak dekat dengan ostium uteri internum, maka perdarahan lebih mudah mengalir ke luar rahim dan tidak membentuk hematoma retroplsenta yang mampu merusak 'aringan lebih luas dan melepaskan tromboplastin ke dalam sirkulasi maternal. 5engan demikian, sangat 'arang ter'adi kogulopati pada plasenta previa. 1al ini yang perlu diperhatikan adalah dinding segmen ba%ah rahim yang tipis mudah diinvasi oleh pertumbuhan vili dari trofoblas, akibatnya plasenta melekat lebih kuat pada dinding uterus. 8ebih sering ter'adi plasenta akreta dan inkreta lebih sering ter'adi pada uterus yang sebelumnya bedah sesar, segmen ba%ah rahim dan serviks yang rapuh mudah robek oleh sebab kurangnya elemen otot yang terdapat disana.
Kedua kondisi ini
berpotensi meningkatkan
ke'adian
perdarahan
pasapersalinan pada plasenta previa, misalnya dalam kala tiga karena plasenta sukar melepas dengan sempurna ( retentio placentae ), atau setelah uri lepas karena segmen ba%ah rahim tidak mampu berkontraksi dengan baik ( ilmu kebidanan hal + 3 9 )
P(+h(&
Pl(en+( .-e3i(
Seksio Cesarea
Pl(en+( .-e3i(
Seksio Cesarea Post Operasi s!
Post Ansestasi Spinal
Penurunan saraf
uka Post Operasi
Penurunan saraf otonom
Kelumpuhan
#aringan terputus $erangsa ng area sensorik
Cemas
Nyeri
#aringan terbuka Proteksi kurang In"asi bakteri Resti infeksi
Nifas
&terus
aktasi
Kontraksi uterus
Adekuat
Progesteron dan esterogen
Pertumbuhan kelenjar susu
Atonia
Perdarahan
o!hea
%ipo"olemi
Isapan bayi
Anemi
$etabolisme
Asam laktat
Suplai O2 ke jaringan menurun
Adekuat
Tidak
ASI keluar
ASI tidak keluar
Efektif laktasi
Inefektif laktasi
Kelelahan
4# Kl(si%i*(si
Plaenta previa dibagi men'adi beberapa tingkatan, yaitu : arginal plaenta previa Plasenta tertanam pada satu tepi segmen rahim ba%ah dekat dengan tulang. 2.
-nomplete / Parsial plaenta previa enyiratkan penutupan tak sempurna
4.
otal / omplete plaenta previa &eluruhnya tulang dalam tertutup oleh plaenta, saat ervik sepenuhnya berdilatasi
.
-mplantasi rendah / lo%$lying implantasi 5igunakan saat plaenta diposisikan pada segmen ba%ah rahim yang lebih rendah tapi 'auh dari tulang
Kebutuhan meningkat
Ejeksi ASI
Nekrose
!.
Penambah an anggota
Oksitosin
%bO2 menurun
Kekurang an volume cairan
Perubahan psikologis
Prolaktin
Tidak
Pengelupas an desidua
Psikologis (Taking in, taking hold, taking go)
2'
4# Kl(si%i*(si
Plaenta previa dibagi men'adi beberapa tingkatan, yaitu : !.
arginal plaenta previa Plasenta tertanam pada satu tepi segmen rahim ba%ah dekat dengan tulang.
2.
-nomplete / Parsial plaenta previa enyiratkan penutupan tak sempurna
4.
otal / omplete plaenta previa &eluruhnya tulang dalam tertutup oleh plaenta, saat ervik sepenuhnya berdilatasi
.
-mplantasi rendah / lo%$lying implantasi 5igunakan saat plaenta diposisikan pada segmen ba%ah rahim yang lebih rendah tapi 'auh dari tulang
;ambar 2. Kalsifikasi Plaenta previa
# Ge5(l( Klinis
iri yang menon'ol pada plasenta previa adalah perdarahan uterus keluar melalui vagina tanpa rasa nyeri. Perdarahan biasanya baru ter'adi pada akhir trismester kedua keatas. Perdarahan pertama berlangsung tidak banyak dan berhenti sendiri. Perdarahan kembali ter'adi tanpa sesuatu
sebab yang 'elas setelah beberapa %aktu kemudian, 'adi berulang. Pada tiap pengulangan ter'adi perdarahan yang lebih banyak bahkan seperti mengalir. Pada plasenta letak rendah perdarahan baru ter'adi pada %aktu mulai persalinan+ perdarahan bisa sedikit sampai banyak mirip pada solusio plasenta. Perdarahan diperhebat berhubung segmen ba%ah rahim tidak mampu berkontraksi sekuat segmen atas rahim. 5engan demikian, perdarahan bisa berlangsung sampai pasapersalinan. Perdarahan bisa 'uga bertambah disebabkan serviks dan segmen ba%ah rahim pada plasenta previa lebih rapuh dan mudah mengalami robekan.
6# Pee-i*s((n Di(n,s+i*).enun5(n
a. 6ltrasonografi Penentuan lokasi plasenta seara ultrasonografi sangat tepat dan tidak menimbulkan bahaya radiasi terhadap 'anin.
b. Pemeriksaan 5alam Penentuan lokasi plasenta seara ultrasonografi sangat tepat dan tidak menimbulkan bahaya radiasi terhadap 'anin.
. Pemeriksaan 5arah Yaitu golongan darah, hemoglobin , hematokrit serta darah lengkap dan kimia darah untuk menun'ang persiapan operasi
d. &inar = enampakkan kepadatan 'aringan lembut untuk menampakkan bagian$ bagian tubuh 'anin.
e. >aginal Pengka'ian ini akan mendiagnosa plaenta previa tapi seharusnya ditunda 'ika memungkinkan hingga kelangsungan hidup terapai (lebih baik sesuadah 4 minggu). Pemeriksaan ini disebut pula prosedur susunan ganda (double setup proedure). 5ouble setup adalah pemeriksaan steril pada vagina yang dilakukan di ruang operasi dengan kesiapan staf dan alat untuk efek kelahiran seara esar.
7# Pen(+(l(*s(n((n !e/is !) erapi ekspektatif •
u'uan terapi ekspektatif adalah supaya 'anin tidak terlahir prematur, pasien dira%at tanpa melakukan pemeriksaan dalam melaui kanalis servisis. 6paya diagnosis dilakukan seara non invasif. Pemantauan klinis dilaksanakan seara ketat dan baik. &yarat pemberian terapi ekspektatif : a. Kehamilan preterm dengan perdarahan sedikit yang kemudian berhenti. b. 7elum ada tanda$tanda in partu. . Keadaan umum ibu ukup baik (kadar hemoglobin dalam batas normal) d. ?anin masih hidup.
•
•
8akukan pemeriksaan 6&; untuk mengetahui implantasi plaenta, usia kehamilan, profil biofisik, letak, dan presentasi 'anin.
•
7erikan tokolitik bila ada kontriksi : $
g& gr -> dosis a%al dilan'utkan gr tiap 3 'am
$
@ifedipin 4 A 20 mg/hari
$
7etamethason 2 mg -> dosis tunggal untuk pematangan paru 'anin
•
6'i pematangan paru 'anin dengan es Kook (7ubble est) dari test amniosentesis.
•
7ila setelah usia kehamilan di atas 4 minggu plaenta masih berada di sekitar ostinum uteri internum, maka dugaan plasenta previa men'adi 'elas sehingga perlu dilakukan observasi dan konseling untuk menghadapi kemungkinan keadaan ga%at darurat.
•
7ila perdarahan berhenti dan %aktu untuk menapai 49 mingu masih lama, pasien dapat dipulangkan untuk ra%at 'alan (keuali apabila rumah pasien di luar kota dan 'arak untuk menapai <& lebih dari 2
'am) dengan pesan segera kembali ke <& apabila ter'adi perdarahan ulang. 2) erapi aktif (tindakan segera) Banita hamil di atas 22 minggu dengan perdarahan pervaginam • yang aktif dan banyak harus segera ditatalaksana seara aktif •
tanpa memandang maturitas 'anin. 6ntuk diagnosis plaenta previa dan
menentukan ara
menyelesaikan persalinan, setelah semua persyaratan dipenuhi, lakukan P5 'ika :
$
-nfus
/
tranfusi
telah
terpasang, kamar dan tim operasi telah siap $
Kehamilan C 49 minggu (77 C 2"00 gram) dan in partu
$
?anin telah meninggal atau terdapat
anomali
kongenital
mayor
(misal
:
anensefali) $
Perdarahan
dengan
bagian
terba%ah 'snin telah 'auh mele%ati PDP (2/" atau 4/" pada palpasi luar) ara menyelesaikan persalinan dengan plaenta previa adalah : !. &eksio esaria (&) •
Prinsip utama dalam melakukan & adalah untuk menyelamatkan ibu, sehingga %alaupun 'anin meninggal atau tak punya harapan hidup tindakan ini tetap dilakukan.
•
u'uan & antara lain : $
elahirkan 'anin dengan segera sehingga uterus dapat segera berkontraksi dan menghentikan perdarahan
$
enghindarkan kemungkinan ter'adinya robekan pada ervik uteri, 'ika 'anin dilahirkan pervaginam
•
empat implantasi plasenta previa terdapat banyak vaskularisasi sehingga ervik uteri dan segmen ba%ah rahim men'adi tipis dan mudah robek. &elain itu, bekas tempat implantasi plaenta sering
men'adi sumber perdarahan karena adanya perbedaan vaskularisasi dan susunan serabut otot dengan korpus uteri. •
&iapkan darah pengganti untuk stabilisasi dan pemulihan kondisi ibu
•
8akukan
pera%atan
lan'ut
pasabedah
termasuk
pemantauan
perdarahan, infeksi, dan keseimbangan airan dan elektrolit. 2. elahirkan pervaginam Perdarahan akan berhenti 'ika ada penekanan pada plaenta. Penekanan tersebut dapat dilakukan dengan ara$ara sebagai berikut : •
Dmniotomi dan akselerasi 6mumnya dilakukan pada plaenta previa lateralis / marginalis dengan pembukaan E 4m serta presentasi kepala. 5engan memeah ketuban, plaent akan mengikuti segmen ba%ah rahim dan ditekan oleh kepala 'anin. ?ika kontraksi uterus belum ada atau masih lemah akselerasi dengan infus oksitosin.
•
>ersi 7raAton 1iks u'uan melakukan versi 7raAton 1iks adalah mengadakan ta mponade plaenta dengan bokong (dan kaki) 'anin. >ersi 7raAton 1iks tidak dilakukan pada 'anin yang masih hidup.
•
raksi dengan unam Billet Kulit kepala 'anin di'epit dengan unam Billet, kemudian diberi beban seukupnya sampai perdarahan berhenti. indakan ini kurang efektif
untuk
menekan
plaentadan
seringkali
menyebabkan
perdarahan pada kulit kepala. indakan ini biasanya diker'akan pada 'anin yang telah meninggal dan perdarahan yang tidak aktif.
8# K,.li*(si
Dda beberapa komplikasi utama yang bisa ter'adi pada ibu hamil yang menderita plasenta previa, diantaranya ada yang bisa menimbulkan perdarahan yang ukup banyak dan fatal. !. leh karena pembentukan segmen rahim ter'adi seara ritmik, maka pelepasan plasenta dari tempat meletaknya di uterus dapat berulang dan semakin banyak, dan perdarahan yang ter'adi itu tidak dapat diegah sehingga penderita men'adi anemia bahkan syok. 2. leh karena plasenta yang berimplantasi pada segmen ba%ah rahim dan sifat segmen ini yang tipis mudahlah 'aringan trofoblas dengan kemampuan invasinya menerobos ke dalam miometrium bahkan sampai ke perimetrium dan men'adi sebab dari ter'adi plasenta inkreta dan bahkan plasenta perkreta. Paling ringan adalah plasenta akreta yang perlekatannya lebih kuat tetapi vilinya masih belum masuk ke dalam miomertium. Balaupun biasanya tidak seluruh permukaan maternal plasenta mengalami akreta atau inkreta akan tetapi dengan demikian ter'adi retensio plasenta dan pada bagian plasenta yang sudah terlepas timbullah perdarahan dalam kala tiga. Komplikasi ini sering ter'adi pada uterus yang pernah seksio sesarea. 5ilaporkan plasenta aktera ter'adi !0F sampai 4"F pada pasien yang pernah seksio sesarea satu kali, naik men'adi 30F sampai 3"F bila telah seksio sesarea tiga kali. 4. &erviks dan segmen ba%ah rahim yang rapuh dan kaya pembuluh darah sangat potensial untuk robek disertai oleh perdarahan yang banyak. leh karena itu, harus sangat berhati hati pada semua tindakan manual di tempat ini misalnya pada %aktu mengeluarkan anak melalui insisi pada segmen ba%ah rahim ataupun pada %aktu mengeluarkan plasenta dengan tangan pada retensio plasenta. Dpabila oleh salah satu sebab ter'adi perdarahan banyak yang tidak terkendali dengan ara ara yang lebih sederhana seperti pen'ahitan segmen ba%ah rahim, ligasi arteria uterina,
ligasi arteria ovarika, pemasanngan tampon, atau ligasi arteria hipogastrika, maka pada keadaan yang sangat ga%at seperti ini 'alan keluarnya adalah melakukan histerektomi total. . Kelainan letak anak pada plasenta previa lebih sering ter'adi. 1al ini memaksa lebih sering diambil tindakan operasi dengan segala konsekuensinya. ". Kelahiran prematur dan ga%at 'anin sering tidak terhindarkan sebagian oleh karena tindakan terminasi kehamilan yang terpaksa dilakukan dalam kehamilan belum aterm. Pada kehamilan G 49 minggu dapat dilakukan amniosentesias untuk mengetahui kematangan paru 'anin dan pemberian kortikosteroid untuk memperepat pematangan paru 'anin sebagai upaya antisipasi. 3. Komplokasi lain dari plasenta previa yang dilaporkan dalam kepustakaan selain masa ra%atan yang lebih lama, adalah beresiko tinggi untuk solusio plasenta (
9# KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN 1# Pen*(5i(n Ke.e-((+(n
a(
Pengumpulan data
)* a*
Anamnesa Identitas klien+ ,ata diri klien meliputi + nama- umur-
pekerjaan- pendidikan- alamat- medi!alre!ord dll( b* Keluhan utama + .ejala pertama/ perdarahan pada kehamilan setelah 20 minggu1trimester III( Sifat perdarahan/ tanpa sebab- tanpa
nyeri-
berulang Sebab perdarahan/ pla!enta dan pembuluh darah yang robek/ terbentuknya S34- terbukanya osteum1
manspulasi intra"aginal1re!tal( Sedikit banyaknya perdarahan/ tergantung besar atau
!*
ke!ilnya
robekan
pembuluh
darah
dan pla!enta( Inspeksi ,apat dilihat perdarahan per"aginam banyak atau
sedikit( #ika perdarahan lebih banyak/ ibu tampak anemia( d* Palpasi abdomen #anin sering belum !ukup bulan/ T5& masih rendah( Sering dijumpai kesalahan letak 3agian terba6ah janin belum turun- apabila letak kepala biasanya kepala masih goyang17oating 2* 4i6ayat Kesehatan a* 4i6ayat Obstetri $ em be ri ka n
i mf orm as i
y an g
p en ti ng
ke hamil an
seb el umnya agar pera6at
menentukan
kemungkinan
me ng en ai
masalah
dapat pada
kehamilansekarang( 4i6ayat obstetri meliputi+
.ra"ida- para abortus- dan anak hidup 8.PA%* 3erat badan bayi 6aktu lahir dan usia gestasi Pengalaman persalinan- jenis persalinanpersalinan- dan penolong persalinan
tempat
#enis anetesi dan kesulitan persalinan Komplikasi maternal seperti diabetes- hipertensi-
infeksi- dan perdarahan( Komplikasi pada bayi 4en!ana menyusui bayi b* 4i6ayat mensturasi 4i6ayat yang lengkap di perlukan untuk menetukan taksiran persalinan8TP*( TP ditentukan berdasarkan hari pertama haid terakhir 8%P%T*( &ntuk menent ukan TP berdasarkan %P%t dapat digunakan rumus naegleyai tu har i ditambah tujuh- bulan dikurangi tiga- tahun disesuaikan( !*
4i6ayat Kontrasepsi
3eberapa bentuk kontrasepsi dapat berakibat buruk pada janin-
ibu- a t a u keduanya( 4i6ayat
kontrasepsi
yang
lengkap harus didapatkan pada saat kunjungan per ta ma( Penggunaan kontrasepsi oral sebelum kelahiran dan ber lan jut
pad a kehamilan yang tidak diketahui dapat
berakibat buruk pada pembentukan organ seksual pada janin( d* 4i6ayat penyakit dan operasi+ Kondisi kronis seperti dibetes melitus- hipertensidan penyakit ginjal bisa berefek buruk pada kehamilan( Oleh karena itu- adanya ri6ayat infeksi- prosedur operasidan
trauma
pada
dokumentasikan
persalinan
sebelumnya
harus
di
'*
Pemeriksaan 9sik a* &mum Pemeriksaan 9sik umum meliputi pemeriksaan pada ibu hamil+ 8)* 4ambut dan kulit Terjadi peningkatan
pigmentasi
pada
areola-
putting susu dan linea nigra( Striae atau tanda guratan bisa terjadi di daerah
abdomen dan paha( aju pertumbuhan rambut berkurang(:ajah 82* $ata + pu!at- anemis 8'* %idung 8;* .igi dan mulut 8<* eher 8=* 3uah dada 1 payudara Peningkatan pigmentasi areola putting susu 3ertambahnya ukuran dan noduler 8>* #antung dan paru ?olume darah meningkat Peningkatan frekuensi nadi Penurunan resistensi pembuluh darah sistemik dan pembulu darah pulmonal( Terjadi hiper"entilasi selama kehamilan( Peningkatan "olume tidal- penurunan resistensi jalan nafas( ,iafragma meningga( Perubahan pernapasan
80* 8@*
abdomen
menjadi
pernapasan dada( Abdomen $enentukan letak janin $enentukan tinggi fundus uteri ?agina Peningkatan "askularisasi yang menimbulkan 6arna
kebiruan 8 tanda hand6i!k* %ipertropi epithelium 8)B* System mus!uloskeletal Persendian tulang pinggul yang mengendur .aya berjalan yang !anggung
Terjadi
pemisahan
otot
re!tum
abdominalis
dinamakan dengan diastasis re!tal b* Khusus 8)* Tinggi fundus uteri 82* Posisi dan persentasi janin 8'* Panggul dan janin lahir
2# Di(n,s( Ke.e-((+(n &(n un*in unul ( @yeri b.d terputusnya kontinuitas 'aringan ' Kekurangan volume airan b.d syok hipovolemik
dilakukan # Ren(n( Asuh(n Ke.e-((+(n
NO
!.
DIANGOSA KEPERAWATAN
@yeri
5efinisi : &ensori
yang
menyenangkan pengalaman
tidak dan
emosional
TU"UAN ;NO<
INTERVENSI ;NI<
@ :
@- : Pain 8evel, Pain ontrol, omfort level
Pain anagement •
Kriteria 1asil : ampu
8akukan
pen
nyeri mengontrol
komprehensif
yang munul seara aktual
nyeri (tahu penyebab
termasuk
atau potensial kerusakan
nyeri,
karakteristik,
'aringan
menggunakan
tehnik
frekuensi, kuali
nonfarmakologi
untuk
kerusakan (Dsosiasi &tudi
mengurangi
nyeri,
faktor presipitas bservasi
@yeri
serangan mendadak atau
menari bantuan) elaporkan bah%a
pelan intensitasnya dari
nyeri berkurang dengan
atau
menggambarkan
adanya
-nternasional):
mampu
•
nonverbal •
ketidaknyaman ;unakan
ringan sampai berat yang
menggunakan
komunikasi ter
dapat diantisipasi dengan
mana'emen nyeri ampu mengenali
untuk
akhir
yang
diprediksi durasi
dapat
dan
kurang
dengan dari
3
8aporan verbal
seara atau
tanda
non
o
verbal *akta
o
observasi Posisi antalgi
berkurang anda vital
•
rasa
dalam
•
nyeri Hvaluasi peng
•
nyeri masa lam Hvaluasi b
rentang normal
pasien
ketidakefektifa kontrol •
o
o
melindungi ingkah
o o
laku •
mempengaruhi seperti suhu r penahayaan
gerakan •
o
menyeringai) erfokus pada diri
o
sendiri *okus menyempit
menemukan du Kontrol ling yang
sayu,
kaau,
•
kebisingan Kurangi presipitasi nyeri Pilih dan l penanganan (farmakologi,
(penurunan persepsi
%aktu,
kerusakan
proses
berpikir,
lampau 7antu pasien
menari
tampak apek, sulit atau
nyeri
keluarga
berhati$hati uka topeng ;angguan tidur (mata
dan
kesehatan lain
dari
untuk menghindari nyeri ;erakan
pasien Ka'i kultur mempengaruhi
nyaman setelah nyeri
7atasan karakteristik : o
dan
nyeri) enyatakan
bulan.
pengalaman
nyeri (skala, intensitas, frekuensi
men
farmakologi da •
personal) Ka'i tipe dan nyeri
penurunan interaksi
dengan
orang o
•
teknik
dan
lingkungan) ingkah
laku
•
untuk
'alan$'alan,
nyeri Hvaluasi
•
orang
lain
dan/atau
aktivitas, aktivitas
• •
berulang$ulang)
diaphoresis,
kontrol nyeri ingkatkan istir Kolaborasikan 'ika
keluhan dan ti •
nyeri tidak berh onitor pene pasien
darah,
perubahan
nafas,
nadi
•
mana'emen nye Dnalgesi
•
Ddministration entukan
dan
dilatasi pupil) Perubahan
tonus
karakteristik, k
dalam
dan
otot
(mungkin
•
ke kaku) ingkah
merintih,
• •
menangis, %aspada,
'enis
dosis, dan freku ek ri%ayat ale Pilih analgesik diperlukan
iritabel,
kombinasi
nafas
analgesik
pan'ang/berkeluh kesah) Perubahan
pe
obat ek instruksi tentang
laku
ekspresif (ontoh : gelisah,
dera'at
sebelum
dalam
rentang dari lemah
o
kee
perubahan tekanan
autonomi
o
men
dokter
(seperti
o
farmakologi 7erikan an
distraksi, ontoh :
menemui
o
menentukan int D'arkan
pemberian lebi
dalam •
nafsu makan dan
satu entukan
o
o
minum *aktor
analgesik yang
tipe
berhubungan : Dgen in'uri (biologi,
•
kimia,
dan
nyeri entukan
terg b an
pilihan,
fisik, psikologis
pemberian, da •
optimal Pilih rute pe seara ->, - pengobatan
•
seara teratur onitor vital sebelum dan s pemberian
•
an
pertama kali 7erikan an tepat %aktu te
•
saat nyeri Hvaluasi
efe
analgesik, tan ge'ala (efek sa 2.
5efisit >olume airan 5efinisi
:
airan
Penurunan intravaskuler, @:
interstisial,
dan/atau
intrasellular. -ni mengarah ke dehidrasi, kehilangan airan dengan pengeluaran sodium
• • •
*luid balane 1ydration @utritional &tatus : *ood and *luid -ntake
*luid management •
•
7atasan Karakteristik : Kelemahan 1aus Penurunan
empertahankan urine output sesuai dengan usia dan 77,
7? urine normal, 1 normal darah, nadi, suhu • ekanan
imbang popok/pe 'ika diperlukan Pertahankan intake dan outpu
Kriteria 1asil : •
$ $ $
@- :
•
akurat onitor status ( kelembaban m mukosa, tekanan
nadi
a
turgor $
$
•
kulit/lidah embran
tubuh dalam batas normal idak ada tanda tanda dehidrasi, Hlastisitas turgor
ortostatik •
kulit
kering Peningkatan
mukosa lembab, tidak ada
airan (76@ ,
rasa haus yang berlebihan
osmolalitas urin ) onitor vital sign onitor
nadi,
tekanan
baik,
membran
sesuai
• •
penurunan
dengan
makanan / aira
darah,
penurunan
hitung
volume/tekanan
harian Kolaborasi
$
nadi Pengisian vena
$
menurun Perubahan
$
status mental Konsentrasi
$
urine meningkat emperatur
$ $
meninggi Kehilangan
•
interuksi 7erikan airan -
•
suhu ruangan 5orong masukan o 7erikan peng
•
nesogatrik sesuai o 5orong keluarga
•
membantu pasien a%arkan snak
seketika •
(keuali
pada
berhubungan: $ Kehilangan volume
airan
seara aktif Kegagalan mekanisme
buah, buah segar ) Kolaborasi dokte tanda
third spaing) *aktor$faktor yang
pe
•
•
badan
intake
airan -> onitor status nut 7erikan airan 7erikan diuretik
•
meningkat 1ematokrit
berat
•
•
tubuh
$
diperlukan onitor hasil lD
mukosa/kulit
denyut
$
),
airan
b
•
munul meburuk Dtur kemu
•
tranfusi Persiapan untuk tr
pengaturan
4.
:
@ : Peningkatan
resiko
masuknya
•
-mmune &tatus Kno%ledge :
•
ontrol
•
organisme patogen
*aktor$faktor resiko : $ $
pengetahuan
•
dan
•
•
•
isolasi 7atasi
•
normal enun'ukkan
amnion Dgen farmasi (imunosupresan
hidup sehat
berkun'ung setelah •
perilaku •
$
an imum buatan idak adekuat
meninggalkan p ;unakan
ui tangan ui tangan sebelum dan s
•
tindakan kpera ;unakan ba'u, tangan
•
sebaga
pelindung Pertahankan lingkungan
lingkungan patogen $ -monusupresi $ Ketidakadekuat
berk
antimikrobia
) alnutrisi Peningkatan paparan
bila perlu -nstruksikan
menui tanga
penatalaksanaannya, enun'ukkan kemampuan
•
peng
pengun'ung
serta
infeksi ?umlah leukosit dalam batas
lingkungan
•
untuk menegah timbulnya
paparan
7ersihkan ling
lain Pertahankan
mempengaruhi
penularan
peningkatan
$ $
proses
penularan penyakit, fator yang
(
setelah dipakai
ge'ala infeksi endeskripsikan
paparan patogen $ rauma $ Kerusakan
$
•
Klien bebas dari tanda dan
menghindari
ontrol
-nfetion infeksi)
•
untuk
$
-nfetion
Kriteria 1asil :
Prosedur -nfasif Ketidakukupan
'aringan
@- :
selama •
pema
alat ;anti letak -> dan line entr dressing
pertahanan
dengan
sekunder
umum ;unakan
(penurunan 1b,
$
•
p
8eukopenia,
intermiten
penekanan
menurunkan
respon •
kandung kenin ingktkan
•
nutrisi 7erikan
•
antibiotik bila p -nfetion Pro
inflamasi) idak adekuat pertahanan tubuh
primer
(kulit
tidak
utuh,
(proteksi
trauma
'aringan,
•
te
infeksi) onitor
tand
penurunan ker'a
ge'ala infeksi si
silia,
airan
tubuh
statis,
•
dan lokal onitor
•
granulosit, B7 onitor kere
perubahan sekresi
p1,
perubahan peristaltik) $ Penyakit kronik
• •
terhadap infeksi 7atasi pengun' å peng terhadap
•
p
menular Partahankan aspesis
pada
•
yang beresiko Pertahankan
•
isolasi k/p 7erikan kuliat
•
epidema -nspeksi
per
pada kulit
membran terhadap
kem
•
panas, drainase -speksi kondisi
•
insisi bedah 5orong ma
•
nutrisi yang u 5orong m
• •
airan 5orong istiraha -nstruksikan untuk
•
antibiotik sesua D'arkan pasie keluarga
tand
•
ge'ala infeksi D'arkan
•
menghindari in 8aporkan ke
•
infeksi 8aporkan positif
.
Dnsietas
@ :
5efinisi :
•
Perasaan gelisah yang tak 'elas
dari
ketidaknyamanan
atau
ketakutan
yang
•
•
respon autonom (sumner tidak spesifik atau tidak
perasaan
•
keprihatinan
adanya akan
anaman datang
Klien
mampu
mengidentifikasi
dan
mengungkapkan
ge'ala
emas engidentifikasi,
•
pen
yang menenang @yatakan deng te
pelaku pasien ?elaskan prosedur dan ap
dan
•
•
normal Postur
tubuh,
;unakan
harapan •
mengontol emas >ital sign dalam
yang dan
•
dirasakan
menun'ukkan tehnik untuk
terhadap bahaya. &inyal
(penurunan keemasan
mengungkapkan
disebabkan dari antisipasi
ini merupakan peringatan
DnAiety
DnAiety ontrol oping
Kriteria 1asil :
disertai
diketahui oleh individu)+
@- :
•
batas
ekspresi
prosedur emani pasien memberikan keamanan
memungkinkan
individu
%a'ah, bahasa tubuh dan aktivitas
•
mengurangi tak 7erikan in
untuk mengambil langkah
tingkat
untuk menyetu'ui terhadap
menun'ukkan berkurangnya
faktual
tindakan
keemasan
diagnosis,
ti
prognosis 5orong
k
5itandai dengan • • • • • • • • •
;elisah -nsomnia
me
•
untuk meneman 8akukan bak
•
rub 5engarkan
•
•
penuh perhatian -dentifikasi keemasan 7antu mengenal situa menimbulkan
•
keemasan 5orong pasien mengungkapka perasaan,
•
ket
persepsi -nstruksikan menggunakan
•
relaksasi 7erikan obat mengurangi keemasan
DA=TAR PUSTAKA 5ohterman, ?oanne loskey.et al. 200#. @ursing - ntervention
lassifiation *ifth Hdition. issouri : osby. Hlsevier 1erdman, . 1eather. 20!2. @ursing 5iagnoses 5efinition and lassifiation 20!2$20!. Aford: Biley$7lak%ell ans'oer, D. 2002. Asuhan Keperawatn Maternitas. ?akarta : &alemba edika uhtar. 200". Obstetri patologi, etakan -. ?akarta : H; oorhead, &ue.et al. 200. @ursing utome lassifiation (@) *ourth Hdition. issouri : osby. Hlsevier @urarif, D 1 dan Kusuma 1. 20!4. Dplikasi Dsuhan Kepera%atan 7erdasarkan 5iagnosa edis dan @D@5D @- @. ?il 2. Hd.
&antosa, 7udi. 2009. Panduan Diagnosa Keperawatan NANDA !!"# !!$ . ?akarta: Prima edika araspot. 20!0. Proses Kepera%atan @D@5D, @ I@-. Yogyakarta : moaedia
LE!9AR PENGESAHAN
5enpasar,
aret 20!9
engetahui, Pembimbing -
ahasis%a
(......................................................)
(Putu Hpriliani)
@-P.
@-. P09!202!0!0
engetahui, Pembimbing
(..................................................................................) @-P.