A.
Peng Penger erti tian an
Fraktur adalah patah tulang atau terputusnya kontinuitas jaringan tulang dan dan diten ditentu tuka kan n sesu sesuai ai jeni jeniss dan dan luasn luasnya ya (Sme (Smeltz ltzer er,, 2002 2002). ). Frak Fraktur tur terb terbuk ukaa merupaka merupakan n salah salah satu klasifikasi klasifikasi jenis fraktur. fraktur terbuka (compound (compound ) dalah fraktur yang menyebabkan robeknya kulit (Corwin, Elizabeth J. 2009). Secara klinis patah tulang terbuka dibagi menjadi tiga derajat/ grade (pusponegoro A.D.,2007), yaitu: Dera Deraja jatt I
: terd terdap apat at luka luka temb tembus us kecil kecil seu seujun jung g jarum jarum,, luka ini ini di dapa dapatt dari dari tusukkan fragmen-fragmen tulang dari dalam.
Dera erajat jat II
: luk luka leb lebih besa besarr dis diserta ertaii deng dengan an kerus rusaka akan kulit ulit subku ubkuti tis. s. Kadang Kadang-ka -kadan dang g ditem ditemuka ukan n adanya adanya bendabenda-ben benda da asing asing diseki disekitar tar luka.
Dera Deraja jatt III III
: luka luka lebi lebih h besa besarr diba diband ndin ingk gkan an deng dengan an luka luka pada pada dera deraja jatt II. II. Keru Kerusa saka kan n lebi lebih h heba hebatt kare karena na samp sampai ai menge engena naii tend tendon on dan dan otot-otot saraf tepi.
Jadi, Open fraktur tibia-fibula (cruris) adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang pada tulang tibia dan fibula. fibul a.
B.
Etio Etiolo logi gi
1.
Traum Traumaa langsu langsung ng Trauma Trauma langsung langsung menyebabk menyebabkan an tekanan tekanan langsung langsung pada tulang. Hal tersebut tersebut dapat dapat menga mengakib kibatk atkan an terjad terjadiny inyaa fraktu frakturr pada pada daerah daerah tekana tekanan. n. Fraktu Frakturr yang yang terj terjad adii bias biasan anya ya bers bersif ifat at komu komunit nitii dan dan jari jaring ngan an lunak lunak ikut ikut meng mengal alam amii kerusakan.
2.
Traum Traumaa tidak tidak langsu langsung ng Apabila Apabila traum traumaa dihant dihantark arkan an kedae kedaerah rah yang yang lebih lebih jauh jauh dari dari daerah daerah fraktu fraktur, r, trauma tersebut disebut trauma tidak langsung. Misalnya jatuh dengan tangan ekstensi dapat menyebabkan fraktur pada klavikula. Pada keadaan ini biasanya jaringan lunak tetap utuh. (Arif Muttaqin, 2008, hal 70)
Penyeb Penyebab ab fraktu frakturr juga juga melipu meliputi ti pukula pukulan n langsu langsung, ng, gaya gaya remuk, remuk, gerak gerakan an punter punter mendadak, dan kontraksi otot ekstrim. fraktur terjadi jika tulang dikenai stress yang lebih besar dari pada diabsorpsinya.
The world's largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world's largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world's largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
C.
Patofi Patofisio siolog logii
Trauma langsung dan trauma tidak langsung serta kondisi patologis pada tulang dapat menyebabkan fraktur pada tulang. Pemisahan tulang ke dalam beberapa fragm fragmen en tulang tulang menye menyebab babka kan n peruba perubahan han pada pada jaring jaringan an sekita sekitarr fraktu frakturr melipu meliputi ti laserasi laserasi kulit akibat akibat perlukaan perlukaan dari fragmen fragmen tulang tersebut, tersebut, Perlukaan Perlukaan kulit oleh fragmen tulang dapat menyebabkan terputusnya pembuluh darah vena dan arteri di area fraktur sehingga sehingga menimbulka menimbulkan n perdarahan perdarahan.. Perdaraha Perdarahan n pada vena dan arteri arteri yang dapat menimbulkan penurunan volume darah serta cairan yang mengalir pada pembuluh darah sehingga akan muncul komplikasi berupa syok hipovolemik jika perdarahan tidak segera dihentikan. Peruba Perubahan han jaring jaringan an sekita sekitarr akibat akibat fragm fragmen en tulang tulang dapat dapat menim menimbulk bulkan an deform deformitas itas pada pada area area fraktu frakturr karena karena perger pergeraka akan n dari dari fragm fragmen en tulang tulang itu sendir sendiri. i. Deformitas Deformitas pada area ekstremitas ekstremitas maupun maupun bagian bagian tubuh yang lain menyebabk menyebabkan an seseorang memiliki keterbatasan untuk beraktivitas. Beberapa waktu setelah fraktur terjadi, otot-otot pada area fraktur akan melakukan mekanisme perlindungan pada area fraktur dengan melakukan spasme otot. Spasme Spasme otot merupaka merupakan n bidai alamiah alamiah yang mencegah mencegah pergesera pergeseran n fragmen fragmen tulang ke tingkat yang lebih parah. Perpindahan cairan intravaskuler ke interstitial yang berlangsung dalam beberapa waktu akan menimbulkan edema pada jaringan sekitar atau interstitial oleh karena penumpukan cairan. Disk Diskon ontin tinui uita tass tulan tulang g yang yang meru merupa paka kan n kerus kerusak akan an frag fragme men n tulan tulang g mening meningka katka tkan n tekana tekanan n sistem sistem tulang tulang yang yang meleb melebihi ihi tekana tekanan n kapile kapilerr dan tubuh tubuh melep melepask askan an katek katekola olamin min sebag sebagai ai mekan mekanism ismee kompen kompensas sasii stress stress.. Kateko Katekolam lamin in berperan dalam memobilisasi asam lemak dalam pembuluh darah sehingga asam-asam asam-asam lemak tersebut tersebut bergabung bergabung dengan trombosit trombosit dan membentu membentuk k emboli emboli dalam dalam pembul pembuluh uh darah darah sehing sehingga ga menyu menyumb mbat at pembulu pembuluh h darah darah dan mengg menggang anggu gu perfusi jaringan.
D.
Manifesta Manifestasi si Klinis Klinis
Tanda dan gejala fraktur adalah sebagai berikut (Lukman & Ningsih, 2011):
The world's largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world's largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
2. Setelah Setelah terjadi terjadi fraktur, fraktur, bagian yang fraktur fraktur tidak dapat dapat digunakan digunakan dan cenderung cenderung bergerak secara tidak alamiah (gerakan luar biasa) bukannya tetap regid seperti normalnya. Pergeseran fragmen pada fraktur lengan dan tungkai menyebabkan deformitas deformitas (terlihat maupun maupun teraba) teraba) ekstremita ekstremitass yang dapat diketahui dengan dengan membandingkan ekstremitas normal. Ekstremitas tidak dapat berfungsi dengan baik karena fungsi normal otot bergantung pada integritas tulang tempat melekatnya otot. 3. Pada Pada fraktu frakturr tulang tulang panjan panjang, g, terjad terjadiny inyaa pemend pemendeka ekan n tulang tulang yang yang sebena sebenarny rnyaa terjadi karena kontraksi otot yang melekat diatas dan dibawah tempat fraktur 4. Saat Saat tempat tempat fraktur fraktur di periks periksaa teraba teraba adanya adanya derik tulang tulang dinamak dinamakan an krepit krepitus us akibat gesekan antara fragmen satu dengan lainnya. Pembengkakan dan perubahan warna lokal pada kulit yang terjadi sebagai akibat traum traumaa dan penda pendarah rahan an yang yang mengi mengikut kutii fraktu fraktur. r. Tanda Tanda ini bisa bisa terjad terjadii setela setelah h beberapa jam atau beberapa hari setelah cidera.
E.
Komp Kompli lika kasi si
Brunner Brunner dan Suddarth Suddarth (2002; (2002; 2365) membagi membagi komplikasi komplikasi fraktur kedalam empat empat macam, antara lain: 1.
Syok Syok hipo hipovo vole lem mik ata atau trau traum matik atik yang yang terj terjaadi kare karena na perd perdar arah ahan an dan dan kehilangan cairan ekstra sel kejaringan yang rusak.
2.
Sind Sindro rome me embo emboli li lema lemak k (ter (terja jadi di dala dalam m 24 samp sampai ai 72 jam jam sete setela lah h cede cedera ra). ). Beras Berasal al dari dari sumsum sumsum tulang tulang karena karena peruba perubahan han tekana tekanan n dalam dalam tulang tulang yang yang fraktu frakturr mendo mendoron rong g molek molekulul-mole molekul kul lemak lemak dari dari sumsum sumsum tulang tulang masuk masuk ke sistem sirkulasi darah ataupun karena katekolamin yang dilepaskan oleh reaksi stres.
3.
Sindrom Sindrom Komparte Kompartemen men terjadi terjadi karena karena perfusi perfusi jaringa jaringan n dalam otot otot kurang kurang dari yang dibutuhkan untuk kehidupan jaringan. Ini bisa diakibatkan karena: a.
Penurunan Penurunan ukuran ukuran kompar komparteme temen n otot karena karena fasia fasia yang yang membungku membungkuss otot terlalu ketat atau gips atau balutan yang terlalu menjerat
b. 4.
Peningkatan isi kompartemen otot karena edema.
Tromboem Tromboemboli, boli, infeksi infeksi dan dan Koagulopat Koagulopatii Intravasku Intravaskuler ler Desimina Desiminata ta (KID) (KID)
The world's largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world's largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
F.
Penatalak Penatalaksana sanaan an Medis Medis
Menurut Price, Sylvia Anderson, alih bahasa Peter Anugerah, (1994:1187), empat konsep dasar yang harus dipertimbangkan pada waktu menangani fraktur : 1.
Reko Rekogn gnisi isi,, mena menang ngan anii diag diagno nosis sis pada pada temp tempat at keja kejadi dian an kece kecela laka kaan an dan dan kemudian dibawa ke rumah sakit.
2.
Reduksi, Reduksi, reposisi reposisi fragmen-fra fragmen-fragmen gmen fraktur fraktur semirip semirip mungkin mungkin dengan keadaan keadaan letak normal, usaha-usaha tindakan manipulasi fragmen-fragmen tulang yang patah sedapat mungkin untuk kembali seperti letak asalnya.
3.
Rete Retens nsi, i, meny menyat atak akan an metod metodaa-me metod todaa yang yang dilak dilaksa sana naka kan n untu untuk k mena menaha han n fragmen-fragmen tersebut selama penyembuhan.
4.
Reha Rehabi bilit litas asi, i, dimula dimulaii sege segera ra sete setela lah h dan dan sesu sesuda dah h dilak dilakuk ukan an bers bersam amaa aan n pengobatan fraktur, untuk menghindari atropi otot dan kontraktur sendi.
Penatalaksanaan klien dengan fraktur dapat dilakukan dengan cara : 1.
Tra Traksi Yaitu penggunaan kekuatan penarikan pada bagian tubuh dengan memberikan beban yang cukup untuk penarikan otot guna meminimalkan spasme otot, mengu menguran rangi gi dan memp memperta ertahan hankan kan kesej kesejaja ajaran ran tubuh, tubuh, untuk untuk memob memobilis ilisas asii fraktur dan mengurangi deformitas.
2.
Fiksa Fiksasi si inter interna na Yaitu stabilisasi tulang yang patah yang telah direduksi dengan skrup, plate, paku dan pin logam dalam pembedahan yang dilaksanakan dengan teknik aseptik.
3.
Redu Reduks ksii terb terbuk ukaa Yaitu Yaitu mela melaku kuka kan n kese keseja jaja jara ran n tulan tulang g yang yang pata patah h sete setela lah h terl terleb ebih ih dahu dahulu lu dilakukan fiksasi dan pemanjangan tulang yang patah.
4.
G i ps Adalah fiksasi eksterna yang sering dipakai terbuat dari plester ovaria, fiber dan plastik.
G. Penatalak Penatalaksana sanaan an Kepe Keperawat rawatan an
I.
Peng Pengka kaji jian an
The world's largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world's largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Meliputi nama, jenis kelamin, umur, alamat, agama, bahasa yang dipakai, status perkawinan, perkawinan, pendidikan pendidikan,, pekerjaan pekerjaan,, asuransi, asuransi, golongan golongan darah, darah, no. register, tanggal MRS, diagnosa medis. b). Keluhan Utama Pada umumnya keluhan utama pada kasus fraktur adalah rasa nyeri. Nyeri tersebut bisa akut atau kronik. c). Riwayat Riwayat penyakit penyakit sekarang sekarang Pengumpulan data yang dilakukan untuk menentukan sebab dari fraktur, yang yang nantin nantinya ya memb membantu antu dalam dalam membu membuat at renca rencana na tindak tindakan an terhad terhadap ap klien. d). Riwayat Riwayat penyakit penyakit dahulu dahulu Pada Pada peng pengka kajia jian n ini ini dite ditemu muka kan n kemu kemung ngkin kinan an peny penyeb ebab ab frakt fraktur ur dan dan memberi petunjuk berapa lama tulang tersebut akan menyambung. e). Riwayat Riwayat penyakit penyakit keluarga keluarga Penyakit keluarga yang berhubungan dengan penyakit tulang merupakan sala salah h satu satu fakt faktor or predi predisp spos osis isii terja terjadin dinya ya frak fraktur tur,, sepe sepert rtii diabe diabete tes, s, osteoporosis.
II. II.
Pemerik Pemeriksaa saan n Fisik Fisik Keadaan umum: baik atau buruknya yang dicatat adalah tanda-tanda, seperti: (a) (a) Kesa Kesada dara ran n
pend pender erita ita::
apat apatis is,,
sopo sopor, r, koma koma,,
gelis gelisah ah,, komp kompos osme ment ntis is
tergantung pada keadaan klien. (b) Kesakitan, Kesakitan, keadaan keadaan penyakit: penyakit: akut, kronik, kronik, ringan, ringan, sedang, berat dan pada kasus fraktur biasanya akut. (c) Tanda-tand Tanda-tandaa vital tidak normal normal karena ada gangguan baik fungsi maupun bentuk.
III. Diagnosa Diagnosa Keperawa Keperawatan tan 1.
Nyeri Nyeri akut akut berhub berhubung ungan an dengan dengan spasm spasmee otot, otot, gerak gerakan an fragm fragmen en tulang tulang,, cedera pada jaringan lunak, alat traksi/imobilisasi
2.
Keru Kerusa saka kan n
mobi mobili lita tass fisi fisik k
berh berhub ubun unga gan n deng dengan an keru kerusa saka kan n
rang rangka ka
The world's largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world's largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
4.
Resiko Resiko kerusak kerusakan an integri integritas tas kulit berhub berhubung ungan an dengan dengan immobili immobilisa sasi si dan terpasangnya alat fiksasi.
5.
Risiko Risiko peruba perubahan han elimi eliminas nasii : konstip konstipasi asi berhub berhubung ungan an dengan denganpen penuru uruna nan n motilitas usus
6.
Kerusakan Kerusakan pola istiraha istirahatt dan tidur tidur behubung behubungan an dengan dengan nyeri
7.
Depis Depisit it pera perawa wata tan n diri diri berh berhub ubun unga gan n deng dengan an kete keterba rbata tasa san n perg perger erak akan an akibat fraktur.
8.
Resiko Resiko disfungsi disfungsi Neurovask Neurovaskuler uler berhubung berhubungan an dengan dengan cedera cedera vaskuler vaskuler
9.
Resi Resiko ko pola pola nafa nafass tida tidak k efek efektif tif berh berhub ubun unga gan n deng dengan an edem edemaa paru paru dan dan mobilisasi sekret tidak adekuat
10. 10. Ansi Ansiet etas as berh berhub ubun unga gan n deng dengan an kura kurang ng peng penget etah ahua uan n tent tentan ang g kond kondis isi, i, prognosis dan kebutuhan pengobatan.
IV. Perencan Perencanaan aan Diagnosa Nyeri akut berhubungan dengan spasme otot, gerakan fragmen tulang, cedera pada jaringan lunak, alat traksi/imobilisasi. Tujuan Klien Klien meny menyat atak akan an nyer nyerii hilan hilang, g, menu menunj njuk ukka kan n peng penggu guna naan an ketra ketramp mpila ilan n relaksasi dan aktivitas terapeutik sesuai indikasi. Intervensi a.
Kaji lokasi, lokasi, intensita intensitas, s, dan tipe tipe nyeri. nyeri. Gunakan Gunakan skala pering peringkat kat nyeri. nyeri.
b. Pertahankan imobilisasi bagian yang sakit dengan tirah baring sampai fraktur berkurang. c.
Pertahank Pertahankan an traksi traksi yang diprogra diprogramkan mkan dan dan alat-alat alat-alat penyokon penyokong. g.
d. Tinggikan Tinggikan dan dan dukung dukung ekstrem ekstremitas itas yang yang terken terkena. a. e.
Jelaskan Jelaskan prosed prosedur ur sebelum sebelum memulai memulai tindaka tindakan. n.
f.
Lakukan Lakukan dan dan awasi awasi latihan latihan rentang rentang gerak gerak pasif/a pasif/aktif. ktif.
g. Ajarkan Ajarkan teknik relaksa relaksasi, si, contoh contoh : distraksi, distraksi, stimulasi stimulasi kutaneus. kutaneus. h. Berikan Berikan alternatif alternatif tindaka tindakan n kenyamana kenyamanan, n, misal misal : ubah posisi. posisi. i.
Kolaburasi Kolaburasi pemberian pemberian analgesik. analgesik.
The world's largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world's largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world's largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
LAPORAN PENDAHULUAN ASKEP OPEN FRAKTUR TIBIA FIBULA DI RUANG PERAWATAN PERAWATAN ORTHOPEDI (Tulip I B) RSUD ULIN BANJARMASIN
Ahmad Fauzi, S.Kep (14.NS.039)
The world's largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world's largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
DAFTAR PUSTAKA
Smeltzer, Brenda G. Bare. (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth. Edisi 8. Volume 3. Jakarta: EGC.
Sura Suratu tun, n, dkk. dkk. (200 (2008) 8).. Klie Klien n Gang Ganggu guan an Syst System em Musc Muscul ulos oske kele leta tal: l: Seri Seri Asuh Asuhan an Keperawatan. Jakarta: EGC
Corwin, Elizabeth J. (2009). Buku Saku Patofisiologi, Ed. 3. Jakarta: EGC
Ignatavicius, Donna D, Medical Surgical Nursing : A Nursing Process Approach, W.B. Saunder Company, 1995
Keliat, Budi Anna, Proses Perawatan, EGC, Jakarta, 1994.
Reksoprodjo, Soelarto, Kumpulan Kuliah Ilmu Bedah FKUI/RSCM, Binarupa Aksara, Jakarta, 1995
Donges Marilynn, E. (2000). Rencana Asuhan Keperawatan, Edisi 3, Jakarta. EGC