LAPORAN PENDAHULUAN PE NDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWA KEPERAWATAN TAN LEUKEMIA L EUKEMIA (ALL –L2) PADA An. M DI RUANG HCU RUMAH SAKIT dr. SAIFUL ANWAR MALANG
Untuk M!nu"# Tu$%& D'%rt!n An%k Pr Nr&
O*" + Ind%" D,# R%"%-u /010200 K*!'k
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWAT KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNI3ERSITAS 4RAWI5A6A MALANG 20/
LEUKEMIA
A. DEFIN EFINIS ISII Leukemia, asal berasal dari bahasa yunani leukos-putih dan haima-darah. Mula-mula dijelaskan oleh Virchow pada tahun 1847 sebaai darah putih. Leuke eukemi mia ada adalah lah jeni jenis kan kanker ker yan mempenaruhi sumsum tulan dan jarinan etah benin. !emua kanker bermula di sel, yan membuat darah dan jarinan lainnya. lainnya. "iasanya, sel-sel akan tumbuh dan membelah diri untuk membentuk sel-sel baru yan dibutuhkan tubuh. !aat sel-sel semakin tua, sel-sel tersebut akan mati dan selsel sel baru baru akan akan men mena ant ntik ikan anny nya.# a.#a api, pi, terk terkad adan an pros proses es yan yan tera teratu turr ini ini berj berjal alan an menyimpa menyimpan. n. !el-sel !el-sel baru ini terbentuk terbentuk meski meski tubuh tubuh tidak membutuhkan membutuhkannya, nya, dan sel-sel lama tidak mati seperti seharusnya. seharusnya. $ejanalan $ejanalan ini disebut leukemia, leukemia, di mana sumsum tulan menhasilkan sel-sel darah putih abnormal yan an akhi akhirny rnya mend mendes esak ak selsel-se sell lain lain.. !el abnormal ini keluar dari sumsum tulan dan dapat ditemukan di dalam darah peri%er&darah tepi. Leukemia dapat menyebabkan anemia, trombositopenia, penyakit neoplastik yan beraam, atau trans%ormasi malina dari sel-sel pembentuk darah di sumsum tulan dan jarinan lim%oid dan diakhiri denan kematian. 'isampin itu leukimia merupakan merupakan penyakit denan proli%erasi neoplastik dan di%erensiasi sel induk hematopoetik yan secara malina melakukan trans%ormasi yan menyebabkan penekanan dan penantian unsur sum-sum yan normal. (ada sebaian kasus sel neoplastik jua terdapat dalam jumlah yan semakin meninkat didalam darah tepi. "eberapa penertian menurut para ahli yaitu sbb) •
Leuk Leukem emia ia adal adalah ah prol proli% i%er eras asii sel sel dara darah h puti putih h yan yan masi masih h imat imatur ur dala dalam m jari jarin nan an
•
pembentuk darah. *!uriadi, + ita yuliani, 1 ) 17/0. Leukemia Leukemia adalah adalah proli%era proli%erasi si tak teratur teratur atau akumulas akumulasii sel darah putih putih dalam dalam sum-
•
sum tulan menantikan elemen elemen sum-sum tulan normal *!melter, *!melter, ! 2 and and "are, ".3, )480. ama penyakit malina yan dikarakteristikkan oleh perubahan kualitati% dan kuantitati% dalam leukosit
•
sirkulasi *5an #ambayon, #ambayon, 0 Leukemia Leukemia adalah neoplasm neoplasma a akut atau kronis kronis dari sel-sel pembentuk pembentuk darah darah dalam dalam
•
sumsum tulan dan lim%a nadi *ee6es, 10. Leu Leukemi kemia a adal dalah suat suatu u kea eanasan asan pada
alat
pem pembua buat
sel
darah arah
beru erupa
proli%erasio patolois sel hemopoietik muda yan ditandai oleh adanya keaalan sum-sum tulan dalam membentuk sel darah normal dan adanya in%iltrasi ke jarinan tubuh yan lain. •
*rie% Mansjoer, dkk, ) 4/0. (enyakit (enyakit neoplastik neoplastik yan ditandai ditandai denan denan di%erensia di%erensiasi si dan proli%erasi %erasi sel induk hematopoi hematopoietik etik yan secara malina melakukan tras%ormasi, yan menyebabkan penekanan dan penantian sum-sum
•
yan normal *!yl6ia, /0. Leukem Leukemia ia adalah adalah penya penyakit kit neopla neoplasti stik k yan yan ditanda ditandaii denan denan di%ere di%erensi nsiasi asi dan poli%eras i%erasii sel induk induk hematopoietik yan menalami trans%usi dan anas, menyebabkan supresi dan penantian elemen sumsum normal *"aldy, 90
•
$eanasan hematoloik akibat proses neoplastik yan disertai anuan di%%erensiasi pada berbaai tinkatan sel induk hematopoietik sehina terjadi ekspansi proresi% dari kelompok sel anas tersebut
•
dalam sumsum tulan kemudian sel leukemia beredar secara sistemik *:.M "akta, 70. Leukemia Leukemia adalah adalah suatu keanasan keanasan oran oran pembuat pembuat darah darah sehina sehina sumsum sumsum tulan tulan didominasi oleh klon malina lim%ositik dan terjadi penyebaran sel-sel anas tersebut ke
•
darah dan semua oran tubuh *"amban, 80. $anker $anker yan yan terjadi terjadi akibat akibat di%erens di%erensiasi iasi dan leukosit leukosit yan berlebih berlebihan an *!ayuh *!ayuh #amher. mher.
•
80. $eanasan hematolois akibat proses neoplastik yan disertai anuan di%erensiasi
• •
pada berbaai tinkatan sel induk hematopoietik hematopoietik *Muttain, 0. !el leukemia mempenaruhi hematopoiesis sel darah normal dan imunitas penderita. *;ayan, *;ayan, 10 !ekelompok anak sel yan abnormal yan menhambat semua sel darah lain di sumsum tulan untuk berkemban secara normal, sehina mereka tertimbun di sum-sum tulan *2orwin, 0.
!i%at khas leukemia adalah proli%erasi tidak teratur atau akumulasi sel darah putih dalam sumusm tulan, menantikan elemen sumsum tulan normal. 5ua terjadi proli%erasi di hati, hat i,lilimp mpa a dan dan nodu nodus s lim%a lim%atitiku kus, s, dan dan in6a in6asi si ora oran n non non hema hemato tolo loi is, s, sepe seperti rti meni menin nes es,, traktu traktus s astroin astrointesin tesinal, al, injal injal dan kulit. kulit. Leukemia Leukemia adalah suatu suatu penyakit penyakit yan yan disebabk disebabkan an oleh proli%er proli%erasi asi abnormal abnormal dari sel-sel sel-sel leukosit leukosit yan yan menyeba menyebabkan bkan terjadiny terjadinya a kanker kanker pada alat pembentuk darah sehina mempenaruhi hematopoesis sel darah normal dan imunitas penderita.
4. ETIOLOGI
anconi?s nemia, sindroma
b0 >aktor Linkunan "eberapa %aktor linkunan di ketahui dapat menyebabkan kerusakan kromosom dapatan, misal) radiasi, bahan kimia, dan obat-obatan yan dihubunkan denan insiden yan meninkat pada leukemia akut, khususnya LL *
. Virus 'alam banyak percobaan telah didapatkan %akta bahwa 6irus menyebabkan leukemia pada hewan termasuk primata. (enelitian pada manusia menemukan adanya dependent ' polimerase pada sel-sel leukemia tapi tidak ditemukan pada sel-sel normal dan enim ini berasal dari 6irus tipe 2 yan merupakan 6irus yan menyebabkan leukemia pada hewan *
D. "ahan $imia dan Ebat-obatan (aparan kronis dari bahan kimia *misal)benen0 dihubunkan denan peninkatan insidensi leukemia akut, misal pada tukan sepatu yan serin terpapar benen. *auci, et. al, 18 0 .
4. Leukemoenik Gat-at kimia yan mempenaruhi %rekuensi leukemia) acun linkunan seperti benene. "ahan kimia industri seperti insektisida. Ebat-obatan untuk kemoterapi. /. Ebat-obatan Ebat-obatan anti neoplastik *misal ) alkilator dan inhibitor topoisomere ::0 dapat menakibatkan penyimpanan kromosom yan menyebabkan ML. $loram%enikol, %enilbutaon, dan metho=ypsoralen dilaporkan menyebabkan keaalan sumsum tulan yan lambat laun menjadi ML * >auci, et. al, 18 0.C
9. adiasi
adiasi dapat meninkatkan %rekuensi Leukemia Mielostik kut *LM0, namun tidak berhubunan denan Leukemia Lim%ositik $ronis *LL$0. (eninkatan resiko leukemia ditemui jua pada pasien yan mendapat terapi radiasi misal) pembesaran thymic, para pekerja yan terekspos radiasi dan para radiolois. 'ata-data pendukun radiasi sebaai penyebab leukemia )
(ara peawai radioloi lebih serin menderita leukemia (enderita denan radioterapi lebih serin menderita leukemia Leukemia ditemukan pada korban hidup kejadian "om tom Birosima dan aasaki
7. !inar adioakti% !inar radioakti% merupakan %aktor eksternal yan palin jelas dapat menyebabkan leukemia pada binatan maupun pada manusia. 'ibuktikan bahwa penderita yan diobati denan sinar radioakti% akan menderita leukemia pada 9H klien, dan baru terjadi sesudah / tahun.
8. Leukemia !ekunder Leukemia yan terjadi setelah perawatan atas penyakit malinansi lain disebut !econdary cute Leukemia *!L0 atau treatment related leukemia. #ermasuk diantaranya penyakit Bodin, limphoma, myeloma, dan kanker payudara . Bal ini disebabkan karena
obat-obatan
yan
diunakan
termasuk
olonan
imunosupresi%
selain
menyebabkan dapat menyebabkan kerusakan ' . Leukemia biasanya menenai selsel darah putih. (enyebab dari sebaian besar jenis leukemia tidak diketahui. (emaparan terhadap penyinaran *radiasi0 dan bahan kimia tertentu *misalnya benena0 dan pemakaian obat anti kanker, meninkatkan resiko terjadinya leukemia. Eran yan memiliki kelainan enetik tertentu *misalnya sindroma 'own dansindroma >anconi0, jua lebih peka terhadap leukemia.
. >aktor :n%eksi "anyak ahli yan mendua bahwa %aktor in%eksi oleh suatu bahan yan menyebabkan reaksi sanat berperan dalam etioloi leukemia *:mam !upandiman. 17A !yl6ia nderson (rice. 1/0.
C. FAKTOR RESIKO Isia
Isia seseoran
akan berpenaruh
terhadap imunitas seseoran. !emakin
bertambah usianya maka akan semakin berkuran imunitas tubuhnya yan akan berpenaruh terhadap proli%erasi sel abnormal anas yan akan menyeran tubuh.
Linkunan >aktor linkunan berpenaruh terhadap keparahan leukemia. Masyarakat yan
dekat&tinal di area industri dapat terkena racun linkunan seperti benena dan insektisida yan memperburuk kondisi pasien. Eran-oran denan paparan at kimia *misal)benene, rsen, pestisida, kloram %enikol, %enil "utaon, dan aen neoplastik0 akan berisiko lebih tini untuk terjankit leukemia. $ontak denan radiasi ionisasi disertai mani%estasi leukemia *!yl6ia nderson (rice. 1/0. (aparan pada tinkattinkat yan tini dari benene pada tempat kerja dapat menyebabkan leukemia. "enene diunakan secara luas di industri kimia beitu jua denan >ormaldehyde yan beresiko leukemia lebih besar.
3enetik !uatu studi 3enetika Bematoloi menemukan bahwa anak-anak yan lahir dari
beberapa pasanan yan telah dijadikan sample penelitian terbukti bahwa anak-anak tersebut menderita leukemia karena membawa %aktor enetik dari oran tuanya. $elaman konenital denan aneuloidi, misalnya ranulositosis conenital, sindrom @llis Van 3re6eld, penyakit seliak, sindrom "loom, anemia %anconi, sindrom klene%elter, dan sindrom trisomi '. Menyebabkan meninkatnya insiden leukemia lim%oma. "eberapa penyakit-penyakit yan disebabkan oleh kromosom-kromosom abnormal munkin meninkatkan resiko leukemia. 5aran ditemukan leukemia %amilial, tetapi terdapat insiden leukemia lebih tini dari saudara kandun anak-anak yan terseran, denan insiden yan meninkat sampai H pada kembar monoiot&identik *!yl6ia nderson (rice. 1/0.
3aya Bidup 3aya hidup berhubunan denan akti6itas pasien sehari-hari. Eran yan terlalu
sibuk denan keiatannya tanpa memperhatikan waktu istirahatnya serta (B"! jua dapat membuatnya terkena Leukemia.
supan utrisi supan nutrisi sanat beruna untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dalam tubuh
karena nutrisi ini jua akan mempenaruhi %unsi oran tubuh untuk bekerja secara normal, terutama aar tidak terjadi hematopoiesis abnormal. supan nutrisi yan kuran
baik, seperti serin menkonsumsi bahan yan berpenawet dalam janka lama bisa menyebabkan leukemia.
iwayat (enyakit Misalnya selain menalami Leukemia, pasien jua menalami anemia dan
pneumonia yan berkaitan denan ikatan oksidasi hemolobin, apabila tidak mencapai standar normal yan dibutuhkan tubuh maka akan terjadi hematopoiesis abnormal.
adiasi :onik Eran-oran yan selamat dari ledakan bom atom akan berisiko relati6e keseluruhan
untuk berkemban menjadi leukemia akut.
@%ek penobatan !eseoran denan radioterapi dan kemoterapi bias meninkatkan resiko terjankit
leukemia.
!etiap keadaan sumsum tulan hipopastik, kelihatannya merupakan
predisposisi terhadap leukemia.
>aktor penyakit yan didapat (enyakit yan didapat denan resiko terkena leukemia mencakup mielo%ibrosis,
polisitemia 6era, dan anemia re%raktori sideroblastik. Mieloma multipel dan penyakit Bodkin jua menunjukkan peninkatan resiko terhadap terjadinya penyakit ini *#ambayon, 0.
:n%eksi 6irus (ada awal 18, di isolasi 6irus B#LV-1 dan leukemia sel # manusia pada lim%osit
seoran penderita lim%oma kulit dan sejak itu diisolasi dan sempel serum penderita leukemia sel # *!yl6ia nderson (rice. 1/0.
D. KLASIFIKASI "erdasarkan klasi%ikasi >rench merican "ritish *>"0, leukemia akut terbai menjadi *dua0, cute Limphocytic Leukemia *LL0 dan cute Myeloenous Leukemia *ML0. !edankan Leukemia $ronis jua dibai menjadi yaitu Leukemia Mieloenus $ronis *2ML0dan Leukemia Lim%ositik $ronis *2LL0.
$lasi%ikasi secara khususnya) Leukemia kut *Mansjoer, 10
Leukemia akut merupakan proli%erasi sel leukosit yan abnormal, anas, serin disertai bentuk leukosit yan lain daripada normal. 5umlahnya berlebihan, serta dapat menyebabkan anemia, trombositopenia dan diakhiri denan kematian. *Baribowo, 80. Leukemia akut dihubunkan denan awitan *onset0 cepat, jumlah leukosit tidak matan berlebihan, denan cepat menjadi anemia, trombositopenia berat, demam tini, lesi in%ekti% pada mulut dan tenorok, perdarahan dalam area 6ital, akumulasi leukosit dalam oran 6ital dan in%eksi berat. *#ambayon, 0. Leukemia akut ditandai denan suatu perjalanan penyakit yan sanat cepat, mematikan dan memburuk. pabila tidak diobati seera, maka penderita dapat meninal. Leukemia jua dapat diklasi%ikasikan berdasarkan maturasi sel dan tipe sel asal. Menurut maturasinya menjadi akut dan kronis, sedan tipe sel asal dibedakan berdasarkan mielositik dan lim%ositik.
1. Luekemia Lim%ositik kut *LL0 'ianap sebaai proli%erasi anas lim%oblast. !erin terjadi pada anak-anak *7/8H0, laki-laki lebih banyak dibandin perempuan, puncak insiden usia 4tahun, setelah usia 1/ LL jaran terjadi. Mani%estasi lim%osit immatur berproli%erasi dalam sumsum tulan dan jarinan peri%er, sehina menanu perkembanan sel normal. Leukemia yan menenai stem sel hematopoietik yan kelak berdi%erensiasi ke semua sel mieloid) monosit, ranulosit *"aso%il, eutro%il, dan @usino%il0, eritrosit dan trombosit. (enyakit ini jua terdapat pada dewasa yan terutama telah berumur 9/ tahun&lebih. $eanasan klonal dari sel-sel perkusor lim%oit. Lebih dari 8H kasus, sel-sel anas berasal dari lim%oit " dan sisanya merupakan leukemia sel #. Leukemia jenis ini adalah leukemia yan palin serin terjadi pada anak-anak. Lebih serin terjadi pada anak lakilaki *Bandayani, 80. cute Limphocytic Leukemia *LL0 sendiri terbai menjadi D, yakni ) L1 !el-sel leukemia terdiri dari lim%oblas yan homoen dan L1 ini banyak •
menyeran anak-anak. LL denan sel lim%oblast kecil-kecil dan merupakan 84H •
dari LL. L #erdiri dari sel sel lim%oblas yan lebih heteroen bila dibandinkan denan L1. LL jenis ini serin diderita oleh oran dewasa. !el lebih besar, inti ireuler, kromatin berumpal, nukleoli prominen dan sitoplasma aak banyak, merupakan 14H dari
•
LL. LD #erdiri dari lim%oblas yan homoen, denan karakteristik berupa sel "urkitt, yaitu sitoplasma baso%il denan banyak 6akuola dan hanya merupakan 1H dari LL. #erjadi baik pada oran dewasa maupun anak-anak denan pronosis yan buruk .
3ejala klinisnya ) ejala terserin yan dapat terjadi adalah rasa lelah, panas tanpa in%eksi purpura, nyeri tulan dan sendi, penurunan berat badan, serta serin ditemukan suatu massa abnormal. (ada pemeriksaan %isik didapat splenomeali, hepatomeali, lim%adenopati, nyeri tekan pada tulan dada, ekimosis, dan perdarahan retina.
. Leukemia Mieloenus kut *ML0 Menenai sel stem hematopeotik yan kelak berdi%erensiasi ke semua sel Mieloid) monosit, ranulosit, eritrosit, eritrosit dan trombosit. !emua kelompok usia dapat terkena, insidensi meninkat sesuai bertambahnya usia. :nsiden ML kira-kira D&1. penduduk, LM lebih serin ditemukan pada usia dewasa *8/H0 daripada anak-anak *1/H0. 'itemukan lebih serin pada laki-laki daripada wanita. 3ejala klinis yan dapat terlihat pada klien LM adalah rasa lelah, pucat, na%su makan hilan, anemia, petekie, perdarahan, nyeri tulan, serta in%eksi dan pembesaran kelenjar etah benin, limpa, hati, dan kelenjar mediastinum. kadan-kadan jua ditemukan
hipertro%i
usi,
khususnya
pada
leukemia
akut
monoblastik
dan
mielomonolitik.
Merupakan leukemia nonlim%ositik yan palin serin terjadi. Leukemia Mieloenus kut *ML0 terbai menjadi 8 tipe )
Mo * cute Indi%%erentiated Leukemia DH0 Merupakan bentuk palin tidak matan dari ML, yan jua disebut sebaai ML denandi%erensiasi minimal.
M1 * cute Myeloid Leukemia tanpa maturasi 1/H-H0 Merupakan leukemia mieloblastik klasik yan terjadi hampir seperempat dari kasus ML.(ada ML jenis ini terdapat ambaran aurophilic ranules dan uer rods. 'an sel leukemik dibedakan menjadi tipe, tipe 1 tanpa ranula dan tipe denan ranula, dimana tipe 1dominan di M1.
M * kut Myeloid Leukemia /H-DH0 !el leukemik pada M memperlihatkan kematanan yan secara mor%oloi berbeda, denan jumlah ranulosit dari promielosit yan berubah menjadi ranulosit matan berjumlah lebihdari 1 H . 5umlah sel leukemik antara D F H. #api lebih dari / H dari jumlah sel-selsumsum tulan di M adalah mielosit dan promielosit.
MD * cute (romyelocitic Leukemia /H-1H0 !el leukemia pada MD kebanyakan adalah promielosit denan ranulasi berat, stain mieloperoksidase J yan kuat. ukleus ber6ariasi dalam bentuk maupun ukuran, kadankadan berlobul. !itoplasma menandun ranula besar, dan beberapa promielosit
menandun
ranula
berbentuk
seperti
debu.
danya
'isseminated
:ntra6askular 2oaulation *':20 dihubunkan denan ranula-ranula abnormal ini.
M4 * cute Myelomonocytic Leukemia H0 #erlihat * dua 0 type sel, yakni ranulositik dan monositik, serta sel-sel leukemik lebih dari D H dari sel yan bukan eritroit. M4 mirip denan M1, dibedakan denan cara H dari selyan bukan eritroit adalah sel pada jalur monositik, denan tahapan maturasi yan berbeda-beda. 5umlah monosit pada darah tepi lebih dari / &uL. #anda lain dari M4 adalah peninkatan proporsi dari eosino%il di sumsum tulan, lebih dari /H darisel yan bukan eritroit, disebutdenan M4 denan eoshinophilia. (asien-pasien denan ML type M4 mempunyai responterhadap kemoterapi-induksi standar.
M4@o, Leukemia Mielomonositikdenan @osino%il bnormal */H-1H0. M/ * cute Monocytic Leukemia H-H0 (ada M/ terdapat lebih dari 8H dari sel yan bukan eritroit adalah monoblas, promonosit,dan monosit. #erbai menjadi dua, M/a dimana sel monosit dominan adalah monoblas,sedan pada M/b adalah promonosit dan monosit. M/a jaran terjadi dan hasil perawatannyacukup baik.
M9 * @rythroleukemia DH-/H0 !umsum tulan terdiri lebih dari /H eritroblas denan derajat berbeda dari ambaranmor%oloi "iare. @ritroblas ini mempunyai
ambaran mor%oloi
abnormal berupa bentuk multinukleat yan raksasa. (erubahan mealoblastik ini terkait denan maturasi yan tidak sejalan antara nukleus dan sitoplasma . M9 disebut Myelodisplastic !yndrome * M'! 0 jikasel leukemik kuran dari DH dari sel yan bukan eritroit . M9 jaran terjadi dan biasanyakambuhan terhadap kemoterapi-induksi standar .
M7 * cute Meakaryocytic Leukemia DH-1H0 "eberapa sel tampak berbentuk promeakariosit&meakariosit. * ;oshida, 18A
leukosit
kadan
sampai
jumlah
yan
luar
biasa,
limpamembesar.Leukemia Lim%ositik $ronis *2LL0 merupakan kelainan rinan menenai indi6idu usia /sampai 7 tahun. Mani%estasi klinis pasien tidak menunjukkan ejala, baru terdianosa saat pemeriksaan %isik atau penananan penyakit lain.
E. MANIFESTASI KLINIS !i%at khas leukemia adalah proli%erasi tidak teratur&akumulasi sel darah putih dalam sumsum tulan, menantikan elemen sumsum tulan normal. 5ua proli%erasi di hati, lim%a, dan nodus lim%atikus, serta in6asi oran nonhematolois, seperti meninitis, traktus astrointestinal, injal dan kulit. 1. Leukemia kut *ational 2ancer :nstitute , 80 Lim%osit imatur berproli%erasi di sumsum tulan + jarinan peri%er, serta terakumulasi elisana. Bal diatas menakibatkan adanya anuan pada perkembanan sel normal. Leukemia akut jua memperlihatkan ejala klinis yan mencolok. 3ejala leukemia akut dapat diolonkan menjadi D besar, yaitu) a0 3ejala keaalan sumsum tulan) nemia menimbulkan ejala pucat, lemah, letari*kesadaran menurun0,
pusin, sesak, nyeri dada. etropenia menimbulkan in%eksi yan ditandai oleh demam, in%eksi rona mulut, tenorok, kulit, saluran na%as, dan sepsis sampai syok septik. (asien serin
menunjukkan
ejala
in%eksi&perdarahan&keduanya
pada
waktu
dianosis. #rombositopenia menimbulkan easy bruisisn, perdarahan mukosa, seperti perdarahan usi, epistaksis, ekimusis, *perdarahan dalam kulit0, serta
perdarahan saluran cerna dan sistem saluran kandun kemih. noreksia adalah tidak adanya&hilannya selera makan. (asien denan jumlah sel darah putih meninkat secara nyata dalam sirkulasi *jumlahnya melebihi .&mmK0 dapat menunjukkan ejala hiper6iskositas. 3ejala ini mencakup nyeri kepala, perubahan penlihatan, kebinunan dan dispenia yan memerlukan leuko%orensis seera *pembuanan leukosit melalui pemisah sel0.
b0 $eadaan hiperkatabolik, yan ditandai oleh) $aheksia $erinat malam *ejala hipermetabolisme0 Biperurikemia yan dapat menimbulkan out dan aal injal 'emam dan banyak kerinat c0 :n%iltrasi ke dalam oran menimbulkan oranomeali dan ejala lain, seperti) yeri tulan + nyeri sternum karena in%ark tulan *in%iltrate subperiosteal0
karena in%iltrasi sumsum tulan oleh sel-sel leukemia. Lim%adenopati, splenomeali dan hepatomeali Bipertro%i usi dan in%iltrasi kulit !indrom menieal) sakit kepala, mual muntah, mata kabur, kaku kuduk.
d0 (erdarahan kulit )
traumatic ecchymosis) "ercak perdarahan yan kecil pada kulit&membran mukosa, lebih besar dari petekia, yan membentuk bercak biru&unu yan
bundar&tidak teratur serta tanpa ele6asi. (etechiae (urpura) (erdarahan kecil didalam kulit, membrane mukosa& permukaan serosa.
e0 (erdarahan usi Bepatomeali ) pembesaran Bati !plenomeali ) pembesaran Limpa Lim%adenopati ) ppnyakit $elenjar Lim%e Massa di Medias tinum ) serin pada LL sel # Leukemia sistem sara% pusat ) nyeri kepala, muntah *ejala tekanan tini intrakranial0, perubahan pada status mental, kelumpuhan sara% otak terutama
sara% V: H V::, kelainan neuroloik %okai. $eterlibatan oran lain) teksis, retina, kulit, pleura, pericardium, tonsil. *$umala. 180
LL merupakan hasil dari injuri enetik pada ' sel di sumsum tulan. penyakit ini biasanya berhubunan denan akut lim%oblastik leukemia karena sel leukemia berpindah ke sumsum tulan yan normal. !ebaian besar pasien kehilanan berat badan. Mereka biasanya merasa sulit berna%as selama akti%itas %isik. Mereka ampak pucat karena anemia. ini kemunkinan merupakan tanda dari rendahnya jumlah trombosit. Bal ini disertai tanda kebiruan dan hitam yan terjadi tanpa alasan yan terbukti atau karena injuri minor. "intik-bintik merah dibawah kulit disebut petekie atau perdarahan yan diperpanjan dari minor cots. $etidaknyamanan pada tulan dan sendi munkin terjadi. 'emam jua umum terjadi. !elain itu, leukemia lim%oblas munkin berkumpul di lim%a sehina terjadi pembenkakan. !el leukemia dapat tersimpan dalam otak atau spinalcord dan menyebabkan sakit kepala atau 6omitin. #anda dan ejala leukemia akut berkaitan denan neutropenia dan trombositopenia. :ni adalah in%eksi berat yan rekuren disertai timbulnya tukak pada membrane mukosa , abses perirektal, pneumonia septicemia disertai meniil, demam, takikardi, takipnea. $omplikasi ini bertanun jawab atas tininya anka kematian yan berhubunan denan leukemia akut. (enyebab in%eksi palin umum) staphilokokus, streptococcus dan bakteri ram neati% usus, serta berbaai spesies jamur. #rombositopenia menakibatkan perdarahan yan
dinyatakan denan
petekie, epitaksis *perdarahan hidun0, hematoma pada membrane mukosa, serta pendarahan saluran cerna dan system saluran kemih. nemia bukan
merupakan mani%estasi awal disebabkan karena umur eritrosit yan panjan *1 hari0. 5ika terdapat anemia akan ditemukan pusin dan ejala kelelahan dan dipnea waktu kerja %isik disertai pucat yan nyata *!yl6ia nderson (rice. 1/0.
LM *Muttain, 0 LM tidak selalu dijumpai Leukositosis Leukositosis terjadi pada sekitar /H kasus LM , 1/H leukosit normal dan
D/H menalami netropenia !el-sel "last dalam jumlah sini%ikan ditemukan di darah tepi terlihat pada
8/H penderita LM 3ejala klinisnya ) lelah, pucat, anoreksia, anemia, petekie, perdarahan, nyeri tulan, in%eksi + lim%adenopati, Bepatomeali, splenomeali, hipertro%i usi, dll.
. Leukemia $ronis *ational 2ancer :nstitute, 80 Leukemia kronis tidak menampilkan ejala yan spesi%ik tetapi ejala yan dapat jua menjadi ejala penyakit lain seperti demam tidak tini, letih, kerinat dinin, perut serin merasa tidak enak dan adakalanya terdapat jua pembesaran lim%a. $adankala jua terjadi kehilanan na%su makan dan berat badan menurun. "iasanya ejala-ejala rinan tersebut berlansun selama 9-8 bulan.
F. PATOFISIOLOGI (enyakit leukemia ditandai oleh adanya proli%erasi tak terkendali dari satu atau beberapa jenis sel darah. Bal ini terjadi karena adanya perubahan pada kromosom sel induk sistem hemopoetik. !el sistem hemopoetik adalah sel yan terus menerus berproli%erasi, karena itu sel ini lebih potensial untuk bcrtrans%ormasi menjadi sel anas dan lebih peka terhadap obat toksik seperti sitostatika dan radiasi. (enelitian mor%oloik menunjukkan bahwa pada Leukemia Lim%ositik kut *LL0 terjadi hambatan di%erensiasi dan sel lim%oblas yan neoplastik memperlihatkan waktu enerasi yan memanjan, bukan memendek. Eleh karena itu, akumulasi sel blas terjadi akibat ekspansi klonal dan keaalan pematanan proeni menjadi sel matur %unsional. kibat penumpukan sel blas di sumsum tulan, sel bakal hemopoetik menalami tekanan. $elainan palin mendasar dalam proses terjadinya keanasan adalah kelainan enetik sel. (roses trans%ormasi menjadi sel anas dimulai saat ' en suatu sel menalami perubahan. kibat proli%erasi sel yan tidak terkendali ini tcrjadi kenaikan kadar satu atau beberapa jenis sel darah dan penhambatan pembentukan sel darah lainnya denan akibat terjadinya anemia, trombositopenia dan ranulositopenia.
(erubahan kromosom yan terjadi merupakan tahap awal onkoenesis dan prosesnya sanat kompleks, melibatkan %aktor intrinsik (host) dan ekstrinsik *linkunan0.
Sel masenkim stem
Sel blast
Sumsum
Jar mieloid
Proliferasi SDP imatur
Mekanisme imun
Hematopoiesi s terganggu
Akumulasi
Resiko infeksi Inltrasi
Hati
Tulang
Hepatomeg
SSP
Sistem neurologi terganggu
Limpa
Produksi SDM Anemi
Pengeluara n
"eri
"eri tulan
Resiko
!etidakna manan pd
Resiko sok $ipo&olemik Penurunan suplai '(
Pucat# lesu# dspnea#
Intoleransi Akti&itas
Mual "afsu makan
Intake kalori tidak
Pembekuan terganggu
Perdara$an
limpadenop
Penekanan sel saraf Sakit kepala# diplopia# penli$atan
Trombositope
!etidakseimbangan nutrisi kurang dari
)angguan perfusi %aringan
G. PENATALAKSANAAN Pn%t%*%k&%n%%n F%r!%k*$#& da banyak cara penananan yan dapat dilakukan pada penderita leukemia dan setiap penananan mempunyai keunulan masin-masin. #ujuan penobatan pasien leukemia adalah meneapai kesembuhan total denan menhancurkan sel-sel leukemia. Intuk itu, penderita leukemia harus menjalani kemoterapi dan harus dirawat di rumah sakit.!ebelum sumsum tulan kembali ber%unsi normal, penderita munkin memerlukan trans%usi sel darah merah untuk menatasi anemia, trans%usi trombosit untuk menatasi perdarahan, antibiotik untuk menatasi in%eksi. "eberapa kombinasi dari obat kemoterapi serin diunakan dan dosisnya diulan selama beberapa hari atau beberapa minu. !ecara umum penananan pada penderita leukemia sebaai berikut) 1. $emoterapi !ebaian besar pasien leukemia menjalani kemoterapi. 5enis penobatan kanker ini menunakan obat-obatan untuk membunuh sel-sel leukemia. #erantun pada jenis leukemia, pasien bisa mendapatkan satu jenis obat atau kombinasi dari dua obat atau lebih. (asien leukemia bisa mendapatkan kemoterapi denan berbaai cara) •
Melalui mulut
•
'enan suntikan lansun ke pembuluh darah *atau intra6ena0
•
Melalui kateter *tabun kecil yan %leksibel0 yan ditempatkan di dalam pembuluh darah balik besar, serinkali di dada baian atas - (erawat akan menyuntikkan obat ke dalam kateter, untuk menhindari suntikan yan berulan kali. 2ara ini akan menurani rasa tidak nyaman dan&atau cedera pada pembuluh darah&kulit.
•
'enan suntikan lansun ke cairan cerebrospinal - jika ahli patoloi menemukan sel-sel leukemia dalam cairan yan menisi ruan di otak dan sumsum tulan belakan, dokter bisa memerintahkan kemoterapi intratekal. 'okter akan menyuntikkan obat lansun ke dalam cairan cerebrospinal . Metode ini diunakan karena obat yan diberikan melalui suntikan :V atau diminum serinkali tidak mencapai sel-sel di otak dan sumsum tulan belakan.
#erdapat tia %ase pelaksanaan kemoterapi ) a. >ase induksi 'imulasi •
4-9 minu setelah dianosa diteakkan. (ada %ase ini diberikanterapi kortikostreroid
*prednison0,
6incristin
dan
L-asparainase.
>ase
induksi
dinyatakan behasil jika tanda-tanda penyakit berkuran atau tidak ada dan dalam sumsum tulanditemukan jumlah sel muda kuran dari /H. b. >ase (ro%ilaksis !istem sara% pusat (ada %ase ini diberikan terapi methotre=ate, cytarabinedan hydrocotison melaui intrathecal untuk menceah in6asi sel leukemia ke otak. #erapiirradiasi kranial dilakukan hanya pada pasien leukemia yan menalami anuan sistemsara% pusat. c. $onsolidasi (ada %ase ini
kombinasi
penobatan dilakukan
untuk
mempertahankan
remisisdan menurani jumlah sel-sel leukemia yan beredar dalam tubuh. !ecara berkala,minuan atau bulanan dilakukan pemeriksaan darah lenkap untuk menilai respon sumsumtulan terhadap penobatan. 5ika terjadi supresi sumsum tulan, maka penobatan dihentikansementara atau dosis obat dikurani.
. $ortikosteroid *prednison, kortison, deksametason, dan sebaainya0. !etelah dicapai remisi dosis dikurani sedikit demi sedikit dan akhirnya dihentikan. D. !itostatika !elain sitostatika yan lama *9-merkaptopurin atau 9-mp, metotreksat tau M#0 pada waktu ini dipakai pula yan baru dan lebih poten seperti 6inkristin *Enco6in0,
rudidomisin
*daunorubycine0,
sitosin,
arabinosid,
L-asparainase,
siklo%os%amid atau 2(, adriamisin, dan sebaainya. Imunya sitostatika diberikan dalam kombinasi bersama-sama denan prednison. (ada pemberian obat-obatan ini serin terdapat akibat sampin berupa alopesia, stomatitis, leukopenia, in%eksi sekunder atau kandidiasis. Bendaknya lebih berhati-hatibila jumlah leukosit kuran dari .&mmD. :n%eksi sekunder dihindarkan *bila munkin penderita diisolasi0 dalam kamar yan suci hama.
Pn%t%*%k&%n%%n Nn F%r!%k*$# Tr%n&'*%nt% S* Induk (Stem Cell ) "eberapa pasien leukemia menjalani transplantasi sel induk * stem cell 0.
#ransplantasi sel induk memunkinkan pasien diobati denan dosis obat yan tini, radiasi, atau keduanya. 'osis tini ini akan menhancurkan sel-sel leukemia sekalius sel-sel darah normal dalam sumsum tulan. $emudian, pasien akan mendapatkan selsel induk *stem cell 0 yan sehat melalui tabun %leksibel yan dipasan di pembuluh darah besar di daerah dada atau leher. !el-sel darah yan baru akan tumbuh dari sel-sel induk *stem cell 0 hasil transplantasi.
!etelah transplantasi sel induk *stem cell 0, pasien biasanya harus meninap di rumah sakit selama beberapa minu. #im kesehatan akan melinduni pasien dari in%eksi sampai sel-sel induk *stem cell 0 hasil transplantasi mulai menhasilkan sel-sel darah putih dalam jumlah yan memadai. #ransplantasi sumsum tulan merupakan prosedur dimana sumsum tulan yan rusak diantikan denan sumsum tulan yan sehat. !umsum tulan yan rusak dapat disebabkan oleh dosis tini kemoterapi atau terapi radiasi. !elain itu, transplantasi sumsum tulan jua beruna untuk menanti sel-sel darah yan rusak karena kanker. #ransplantasi sumsu tulan dapat menunakan sumsum tulan pasien sendiri yan masih sehat. Bal ini
disebuttransplantasi sumsum tulan autolous. #ransplantasi
sumsum tulan jua dapat diperoleh dari oran lain. "ila didapat dari kembar identik, dinamakan transplantasi syneneic. !edankan bila didapat dari bukan kembar identik, misalnya dari saudara kandun, dinamakan transplantasi alloenik. !ekaran ini, transplantasi sumsum tulan palin serin dilakukan secara alloenik. @%ek sampin transplantasi sumsum tulan tetap ada, yaitu kemunkinan in%eksi dan jua kemunkinan perdarahan karena penobatan kanker dosis tini. Bal ini dapat ditanulani denan pemberian antibiotik ataupun trans%usi darah untuk menceah anemia. pabila berhasil dilakukan transplantasi sumsum tulan, kemunkinan pasien sembuh sebesar 7-8H, tapi masih memunkinkan untuk kambuh lai. $alau tidak dilakukan transplantasi sumsum tulan, anka kesembuhan hanya 4-/H. #erapi stem cell yan rutin diunakan untuk menobati penyakit saat ini adalah transplantasi stem cell dewasa dari sumsum tulan belakan dan darah peri%er serta darah tali pusat bayi.
%. St! C** Su!&u! Tu*%n$ 4*%k%n$ #erapi stem cell yan dikenal baik sekaran ini adalah transplantasi stem cell sumsum tulan belakan yan diunakan untuk menobati leukimia dan kanker lain yan termasuk penyakit keanasan darah. Leukimia adalah kanker sel-sel darah atau leukosit. !eperti sel-sel darah merah lain, leukosit dibuat dalam sumsum tulan belakan melalui sebuah proses yan dimulai denan stem cell dewasa multipoten *dapat berdi%erensiasi menjadi sel-sel pentin dalam tubuh0. Leukosit dewasa dilepaskan ke dalam aliran darah dimana mereka bekerja untuk melawan in%eksi dalam tubuh. 'isebut leukimia ketika leukosit mulai tumbuh dan ber%unsi abnormal menjadi kanker. !el-sel abnormal ini tidak dapat melawan in%eksi dan dapat menanu %unsi oran lain. #erapi leukimia berantun pada menhilankan leukosit abnormal pada pasien dan membiarkan sel yan sehat untuk tumbuh pada tempatnya. !atu cara untuk lakukan ini melalui kemoterapi menunakan obat yan keras untuk mencari dan membunuh selsel abnormal.$etika kemoterapi sendiri tidak dapat menhancurkan sel-sel abnormal, tenaa medis kadan lebih memilih transplantasi sumsum tulan belakan.(ada transplantasi sumsum tulan belakan, stem cell sumsum tulan belakan pasien terantikan denan donor sehat yan cocok. Intuk melakukan hal ini, sumsum tulan belakan pasien dan leukosit abnormal pertama-tama dihancurkan menunakan kombinasi terapi dan radiasi. !elanjutnya, sampel donor sumsum tulan belakan yan menandun stem cell yan sehat dimasukkan ke dalam aliran darah pasien. 5ika transplantasi sukses, stem cell akan berpindah ke sumsum tulan belakan pasien dan memproduksi leukosit sehat yan baru untuk menantikan sel-sel abnormal.
7. St! C** D%r%" Pr#r !ebaian besar stem cell darah tersimpan di dalam sumsum tulan belakan, sementara sejumlah stem cell muncul dalam aliran darah. Stem cell darah peri%er multipoten dapat diunakan seperti sumsum tulan belakan untuk menobati leukemia, kanker lain dan berbaai anuan darah. Stem cell dari darah peri%er lebih mudah untuk dikumpulkan dibandinkan denan stem cell sumsum tulan belakan yan harus diekstrak dari dalam tulan. Bal ini yan membuat stem cell darah peri%er merupakan pilihan penobatan yan tidak see%ekti% stem cell sumsum tulan belakan. $arena ternyata, stem cell darah peri%er jumlahnya sedikit dalam aliran darah sehina menumpulkan untuk melakukan transplantasi dapat menimbulkan masalah.
8. St! C** D%r%" T%*# Pu&%t "ayi baru lahir tidak membutuhkan tali pusat sehina tali pusat ini akan dibuan. 'alam beberapa tahun ini, darah kaya akan stem cell multipoten ditemukan dalam tali pusat terbukti beruna dalam menobati beberapa jenis masalah kesehatan yan sama pada pasien yan diterapi denan stem cell sumsum tulan belakan dan darah peri%er. #ransplantasi stem cell darah tali pusat lebih sedikit untuk ditolak dibandinkan stem cell sumsum tulan belakan dan darah peri%er. Bal ini munkin disebabkan stem cell sumsum tulan belakan dan darah peri%er belum berkemban sehina dapat dikenali dan diseran oleh kekebalan tubuh resipien.5ua, karena darah tali pusat baru memiliki sedikit sel-sel kekebalan yan berkemban, sehina risiko kecil sel-sel yan ditransplantasi akan menyeran tubuh resipien, sebuah masalah yan disebut penyakit graft versus host ."aik keanekaraaman dan ketersediaan stem cell darah tali pusat membuat menjadi sumber poten untuk terapi transplantasi.#erapi stem cell seakan menjadi titik teran dalam dunia elap yan dihadapi para penderita penyakit keanasan darah seperti multiple myeloma, chronic lymphatic leukemia,dan thallasemia mayor . #api ternyata, tidak hanya mereka melainkan penderita penyakit lainnya jua dapat disembuhkan karena terapi stem cell di luar neeri telah terbukti berhasil menobati penyakit, in%ark miokard jantun, stroke, alheimer, dan lain-lain.
Tr%'# Imumnya penobatan ditujukan terhadap peneahan kambuh dan mendapatkan
masa remisi yan lebih lama. Intuk mencapai keadaan tersebut , pada prinsipnya dipakai pola dasar penobatan sebaai berikut ) 1. :nduksi.'imaksudkan untuk mencapai remisi, yaitu denan pemberianberbai obat tersebut diatas, baik secara sistematik maupun intratekal sampai sel blas dalam sumsum tulan kuran dari /H. . $onsolidasi. ;aitu aar sel yan tersisa tidak cepat memperbanyak diri. D. umat *maintenance0. Intuk mempertahankan masa remisi, sedapat-dapatnya suatu masa remisi yan lama. "iasanya dilakukan denan pemberian titostatika separuh dosis biasa. 4. einduksi. 'imaksudkan untuk menceah relaps. einduksi biasanya dilakukan setiap D-9 bulan denan pemberian obat-obat seperti pada induksi selama 1-14 hari. /. Menceah terjadinya leukemia susunan sara% pusat. Intuk hal ini diberikan M# intratekal pada waktu induksi untuk menceah leukemia menineal dan radiasi kranial sebanyak .4-./ rad. Intuk menceah leukemia menineal dan leukemia serebral. adiasi ini tidak diulan pada reinduksi.
9. (enobatan imunotoloik. 'iharapkan semua sel leukemia dalam tubuh akan hilan sama sekali dan denan demikian diharapkan penderita dapat sembuh sempurna.
I!untr%'# :munoterapi, merupakan cara penobatan yan terbaru. !etelah tercapai remisi dan
jumlah sel leukemia cukup rendah *1 /-190, imunoterapi mulai diberikan. (enobatan yan aspesi%ik dilakukan denan pemberian imunisasi "23 atau denan 2orynae bacterium dan dimaksudkan aar terbentuk antibodi yan dapat memperkuat daya tahan tubuh. (enobatan spesi%ik dikerjakan denan penyuntikan sel leukemia yan telah diradiasi. 'enancara ini diharapakan akan terbentuk antibodi yan spesi%ik terhadap sel leukemia, sehina semua sel patolois akan dihancurkan sehina diharapkan penderita leukemia dapat embuh sempurna."23 diberikan minu setelah V2 kedua pada reinduksi pertama. 'osis ,9 ml intrakutan, diberikan pada D tempat masinmasin , ml. !untikan "23 diberikan D kali denan inter6al 4 minu. !elama penobatan ini, obat-obat rumit diteruskan.
Tr%'# 4#*$# Eran denan jenis penyakit leukemia tertentu menjalani terapi bioloi untuk
meninkatkan daya tahan alami tubuh terhadap kanker. #erapi ini diberikan melalui suntikan di dalam pembuluh darah balik *6ena0. "ai pasien denan leukemia lim%ositik kronis, jenis terapi bioloi yan diunakan adalah antibodi monoklonal yan akan menikatkan diri pada sel-sel leukemia. #erapi ini memunkinkan sistem kekebalan untuk membunuh sel-sel leukemia di dalam darah dan sumsum tulan. "ai penderita denan leukemia myeloid kronis, terapi bioloi yan diunakan adalah bahan alami bernama inter%eron untuk memperlambat pertumbuhan sel-sel leukemia.
Tr%'# ttkk *uk%!#% !#*7*%&t#k %kut #erapi pada ML serupa denan yan dijelaskan untuk LL tetapi hasilnya kuran
baik. ejimen yan terserin diunakan untuk ML adalah kombinasi tiha obat citosin arabinosida, daunoribisin dan 9-tiouanin. $asus semua subtipe ML *>" m 1-m90 diobati serupa *kecuali bahwa ':2 munkin ada pada 6arian promielositik *M D0 dan Npiatelet concentratesO dan plasma beku sear untuk memlenkapi %aktora pembekuan, diunakan sampai dicapai remisi0. 1. nka remisi lebih rendah *9H - 8H0. . emisi serin memakan waktu lebih lama untuk dicapai. D. Banya obat mielotoksik yan bernilai besar, denan kuran selekti6itas antara sel leukaemik dan sel sumsum tulan normal.
4. $eaalan sumsum tulan berat dan lama, perawatan penunjan intensi% dibutuhkan dan kematian dini biasa terjadi, khususnya pada pasien diatas / tahun. /. emisi lebih sebentar, nilai terapi pemeliharaan kuran jelas, dan jaran bertahan hidup lama. (ro%ilaksis !!( biasa tidak diberika pada ML, walaupun kekambuhan menineal *menineal relapse0 meman terjadi pada beberapa kasus, teristimewa pada anak-anak dan dewasa muda, dimana metotreksat intratekal dapat diunakan sebaai pro%ialiktik. •
#erapi adiasi #erapi adiasi *jua disebut sebaai radioterapi0 menunakan sinar bereneri tini
untuk membunuh sel-sel leukemia. "ai sebaian besar pasien, sebuah mesin yan besar akanmenarahkan radiasi pada limpa, otak, atau baian lain dalam tubuh tempat menumpuknyasel-sel leukemia ini. "eberapa pasien mendapatkan radiasi yan diarahkan ke seluruh tubuh.*:radiasi seluruh tubuh biasanya diberikan sebelum transplantasi sumsum tulan0. •
#erapi adioterapi adioterapi menunakan sinar bereneri tini untuk membunuh sel-sel leukemia.
!inar bereneri tini ini ditunjukkan terhadap lim%a atau baian lain dalam tubuh tempat menumpuknya sel leukemia. (enobatan denan cara ini dapat diberikan jika terdapat keluhan pendesakan karena pembenkakan kelenjar etah benin setempat. •
#ransplantasi !umsum tulan #ransplantasi sumsum tulan dilakukan untuk menanti sumsum tulan yan rusak
karena kanker denan sumsum tulan yan sehat. •
#erapi !uporti% "er%unsi untuk menatasi akibat-akibat yan ditimbulkan penyakit leukemia dan
menatasi e%ek sampin obat. Misalnya trans%usi darah untuk penderita leukemia denan keluhan anemia, trans%usi trombosit untuk menatasi perdarahan dan antibiotik untuk menatasi in%eksi.
H. PEMERIKSAAN PENUN5ANG dapun pemeriksaan penunjan pada Leukemia secara umum ) •
#es darah P laboratorium akan memeriksa jumlah sel P sel darah. Leukimia menyebabkan jumlah selPsel darah putih meninkat sanat tini, dan jumlah trombosit dan hemolobin dalam selPsel darah merah menurun. (emeriksaan laboratorium jua akan meneliti darah untuk mencari ada tidaknya tanda-tanda kelainan pada hati atau injal. •
-
'iunakan untuk menetahui kadar Bb-@ritrosit, leukosit dan trombosit. Bb rendah Q 1 &1 ml
*) dewasa) (ria 1D,/-18 &dl, wanita 1-19 &dlA anak) 9 bln-1 th 1-1/ &dl, /-14 th 11-19 &dl0 -
#rombositopenia Q /.&mm Leukosit meninkat dapat lebih dari .&mm D, normal atau menurun, kuran
dari 1&mmK pusan 'arah #epi 'iunakan untuk menetahui mor%oloi sel darah berupa bentuk, ukuran, maupun warna sel-sel darah, yan dapat menunjukkan kelainan hematoloi. •
!umsum #ulan Merupakan tes
dianostik yan sanat
pentin
untuk
mendianostik
dan
menetapkan sel malina. danya hiperseluler, sel sumsum tulan dianti sel leukosit. (erbedaan pada pemeriksaan darah tepi dan sumsum tulan #est 'arah #epi
LM -sel darah putih
LL -sel darah putih
LM$ -sel darah putih
LL$ -meninkatkan
normal
meninkat disertai
meninkat
lim%osit dewasa
kuran&meninkat
lim%ositosis -hitun sel darah
terutama
yan kecil -trombositopenia -anemia
bisa disertai mieloblas -trombositopenia -anemia
putih dapat normal&berkuran -trombositopenia -anemia Biperseluler disertai
ranulosit -trombositopenia -anemia
!um Biperseluler /H 5iperseluler H DH lim%osit sum Mieloblas in%iltrasi lim%oblas blas meakariosit tulan "iopsi P dokter akan menankat sumsum tulan dari tulan pinul atau tulan •
besar lainnya. hli patoloi kemudian akan memeriksa sampel di bawah mikroskop, untuk mencari sel P sel kanker. 2ara ini disebut biopsi, yan merupakan cara terbaik untuk menetahui pakah ada sel P sel leukemia di dalam sumsum tulan. •
!itoenetik P Laboratorium akan memeriksa kromosom sel dari sampel darah tepi, sumsum tulan atau kelenjar etah benin.
•
(rocessus !pinosus P denan meunakan jarum yan panjan dan tipis, dokter perlahan P lahan akan menambil cairan cerebrospinal *cairan yan menisi ruan di sekitar otak dan sumsum tulan belakan0. (rosedur ini berlansun sekitar D menit dan dilakukan denan anastesi local. (asien harus berbarin selama beberapa jam setelahnya, aar tidak pusin. Laboratorium akan memeriksa cairan apakah ada sel P sel Leukimia atau tanda P tanda penyakit lainnya.
•
!inar pada dada P sinar ini dapat menetahui tandaPtanda penyakit di dada. #ran%usi dan $emoterapi Leukimia 'e%inisi, jenis, peran perawat) pra, intra, post, komponen darah, e%ek sampin, o dan cara menatasi
o
I.
$emoterapi) e%ek sampin, peran perawat dalam cara menatasi
Pr%n Pr%,%t d%*%! K!tr%'# 1. @%ek !ampin $emoterapi. 'epresi Mual Muntah 'iare ambut rontok Masalah kulit a%su makan berkuran 3anuan otot dan sara% . (enananan @%ek !ampin 'epresi Elahraa dapat membantu melepaskan berbaai at kimia tubuh yan melawan depresi dan stress. Manjakan diri denan berlibur sejenak dapat menurani tinkat depresi. esep anti depresan dapat menurani ejala emosional dan %isik akibat depresi sehina memunkinkan pasien untuk %okus pada perawatan dan pemulihan. $onselin pribadi dapat membantu pasien dan keluara mereka menatasi berbaai kestabilan emosi, kekhawatiran dan kesulitan yan menyertai kanker dan kemoterapi
Mual Muntah #erdapat dua cara untuk menatasi e%ek sampin ini. ;aitu secara %armako dan non %armako
>armako Ebat palin e%ekti% untuk mual muntah adalah antaonis reseptor serotonin *!0. $arena aen kemoterapi meninisiasi akti6itas reseptor serotonin dalam menimbulkan mual dan muntah. ! yan serin diunakan yaitu ondansetron *Go%ran0, ranisetron *$ytril0 dan dolasetron *nemet0. (enkombinasian) •
'e=amethasone dan (rochlorperaine direkomendasikan untuk aen
•
kemoterapi yan mempunyai potensi emetik rinan hina sedan. 'e=amethasone dan metoclorpramide meski kuran e%ekti% jua dapat menjadi pilihan 'e=amethasone merupakan obat pilihan untuk mual muntah lambat. (emberiannya dilakukan bersamaan denan ! sebelum kemoterapi.
on >armako Makan makanan yan kerin. •
•
• • • • • • •
(orsi makanan kecil denan %rekuensi 9-8 kali&hari, diantaranya D kali makan besar. Bindari makanan yan berbau meransan. Bindari makanan yan berlemak tini karena akan meransan rasa mual. Makan dan minum perlahan-lahan. Bindari makanan dan minuman terlalu manis. "atasi cairan pada saat makan. #idk tiduran setelah makan lebih kuran 1 jam setelah makan. pabila muntah, minumlah banyak air untuk menhindari trjadinya dehidrasi.
$ehilanan ambut&ambut ontok. #idak semua kemoterpai dapat menyebabkan rmabut rontok. $eluhan ini biasanya timbul 1 hari dari kemoterapi pertama kali. @%ek sampin ini dapat diatasi denan penunaan wi ataupun penutup kepala seperti topi.
'iare 'apat diatasi denan)
Minum air dalam jumlah banyak. ir diminum dalam suhu kamar. Menkonsumsi makanan dalam porsi kecil 9-8 kali per hari. Bindari makanan terlalu manis. Bindari susu penuh selama diare. "erikan makanan sumber serat larut air. a%su Makan "erkuran #ekankan pada diri pasien bahwa makan adalah baian yan pentin
dalam proram penobatan. 2iptakan suasana makan yan menyenankan. Menkonsumsi makanan lebih serin dari biasanya. Makanlah dalam 1- jam sekali. Bindari bau makan yan menyenat. Menyediakan makan dalam porsi kecil. Menyediakan selalu makanan %a6orit untuk menuah selera. #ambahkan bahan yan menandun eneri dan protein tini ke dalam makanan seperti susu, mentea, telur.
PERAN PERAWAT d%*%! KEMOTERAPI (erawat harus menetahui syarat-syarat pemberian obat kemoterapi, yaitu) - (erawat harus menetahui keadaan umum pasien, dimana keadaan pasien -
harus cukup baik. (enderita cukup menerti terhadap penobatan dan menetahui e%ek sampin
yan akan terjadi setelah penobatan. (erawat harus menetahui prosedur-prosedur pemberian obat kemoterapi yan terdiri dari ) - (ersiapan pasien antara lain)
o
(emeriksaan %isik, pemeriksaan Lab, e6aluasi status mentak, riwayat medis,
o
riwayat medikasi, riwayat keluara. (eriksa protokol dan proram terapi yan diunakan, serta waktu pemberian
o o o
obat sebelumnya. (eriksa nama pasien, dosis obat, jenis obat, cara pemberian obat. :n%ormed consent *persetujuan antara pasien untuk dilakukan penobatan0. !isipkan obat sitostatika yan akan dilakukan oleh sta% %armasi dan dilakukan diruanan tertutup.
(erawat harus menetahui cara pemberian penobatan kemoterapi, yaitu) - (eriksa pasien, jenis obat, dosis obat, jenis cairan, 6olume cairan, cara pem - berian, waktu pemberian dan akhir pemberian. - Menunakan alat proteksi yan sesuai, aar terinduni dari percikan obat -
kemoterapi karena obat kemoterapi merupakan jenis obat keras. Lakukan teknik aseptik dan antiseptik. (asan penulas plastik yan dilapisi kertas absorbsi dibawah daerah tusukan
-
in%us. Ebat anti mual diberikan setenah jam sebelum pemberian antibeoplastik *primperan, oran, kitril secara :V0 karena dampak kemoterapi adalah mual dan
-
muntah. Lakukan aspirasi denan a2l ,H. "eri obat kanker secara perlahan sesuai proram. "ila selesai bilas kembali denan a2l ,H. !emua alat yan sudah dipakai dimasukkan ke dalam kantun plastik dan diikat
-
serta diberi etiket. "ua aun kemudian rendam denan deterjen) bila disposible masukkan ke dalam
plastik
kemudian
diikat
dan
diberi
etiket,
kirim
ke
incinerator&bakaran. 2atat semua prosedur. wasi keadaan umum pasien, monitor tensi, nadi dan tiap setenah jam dan
kanton
awasi tanda-tanda ekstrawasi. (erawat waijb memberikan in%ormasi menenai e%ek sampin kemoterapi. (erawat melakukan e6aluasi pada pasien setelah dilakukan kemoterapi) - @6aluasi kemajuan klinik setelah pemberian obat. - Menenali adanya e%ek sampin. - @6aluasi teknik yan diunakan.
PERAN PERAWAT d%*%! TRANSFUSI a. 'e%inisi #rans%usi darah adalah pemindahan darah atau suatu komponen darah dari seseoran *donor0 kepada oran lain *resipien0. b. 5enis dan :si 1. 'arah Ituh. 'arah utuh terbai atas)
!anat sear *Q 9 jam0 menandun eritrosit, trombosit, dan semua %aktor pembekuan darah, termasuk %aktor labil *>V0.
!ear
*9-4
jam0 menandun eritrosit, trombosit
dan
semua %aktor
pembekuan, kecuali %aktor labil *>V0. !impan *4-batal simpan0 menandun erotrosit, albumin, dan
%aktor
pembekuan darah, kecuali %aktor V dan V:::. . (2 (2 berasal dari darah lenkap yan disedimentasikan selama penyimpanan, atau denan sentri%uasi putaran tini. !ebaian besar *&D0 dari plasma dibuan. !atu unit (2 dari / ml darah lenkap 6olumenya -/ ml denan kadar Bematokrit 7-8H, 6olume plasma 1/-/ ml, dan 6olume antikoaulan 1-1/ ml. Mempunyai pembawa oksien dua kali lebih besar dari satu unit darah lenkap.
hiper6olemia, edema paru non kardioenik, hemolisis non imun serta sepsis •
bakterial. eaksi trans%usi lambat reaksi hemolitik lambat, penyakit in%eksi *Bepatitis ", 2, B:V, Malaria, toksoplasmosis0.
d. (eran (erawat 'alam #rans%usi #erbai atas (re #rans%usi, :ntra #rans%usi dan (ost #rans%usi. 1. (re #rans%usi. Mempersiapkan bahan dan alat. #etapkan bahwa klien telah menandatanani %ormat persetujuan. "uat alur :V denn kateter besar. 3unakan selan penin%us yan memiliki %ilter, selan jua harus memiliki set pemberian tipe ; denan %ilter. 3antun wadah cairan normal salin , yan akan diberikan setelah in%us
darah, 'apatkan riwayat trans%usi darah. 'apatkan riwayat trans%usi klien. #injau ulan proram dokter. (eriksa denan tepat prouk darah dan klien yan mendapat komponen darah.
Ikur ##V dalam D menit sebelum pemberian trans%usi. Laporkan adanya
peninkatan suhu pada dokter. Minta klien melaporkan seera ejala *meniil, sakit kepala, atal, kemerahan dan nyeri punun0. Minta klien berkemih&menosonkan wadah penampun urine. . :ntra #rans%usi. 2uci tanan dan kenakan sarun tanan. "uka set pemberian darah. #usukkan kanton :V normal salin ,H. $etika unit ini selesai, pertahankan kepatenan 6ena denan menin%uskan normal salin. "uka klem penatur bawah dan biarkan selan in%us terisi salin. #utup klem penatur bawah setelah selan terisi salin. "alik kanton darah 1- kali denan perlahan untuk mendistribusikan sel secara seksama, tusuk wadah darah, buka klem pada selan masuk dan selan bawah, kemudian isi selan secara seksama denan menisi %ilter denan darah. !ambunan selan trans%usi darah ke kateter :V denan mempertahankan sterilitas. "uka klem bawah. (antau ##V klien. tur in%us sesuai pesanan dokter *(2 biasanya diberikan 1,/- jam, <"2 diberikan 1-D jam0. !etelah darah diin%uskan, bersihkan selan denan normal salin ,H. "uan semua bahan denan tepat. Lepaskan sarun tanan dan cuci tanan. D. (ost #rans%usi. 2atat olonan dan jumlah komponen darah yan diberikan serta respon klien terhadap terapi darah. Laporkan jika terjadi komplikasi. "eri pendidikan klien cara merawat. e. 2ara Menatasi. "ila pemberian trans%usi darah menimbulkan reaksi yan tidak diharapkan, maka dapat dilakukan upaya alternati% %armakolois pemberian trans%usi, d. pemberian) 1. @ritropoetin *epoetin al%a0 merupakan penananan alternati6e yan e%ekti% pada klien anemia kronis akibat penyakit ninjal kronis. @%ek utama obat ini adalah meransan eritropoesis. Ebat ini dapat diberikan secara intra6ena&subkutan. . ''V( merupakan bentuk sintetis 6asopcesn L-arinin, yaitu suatu anti diuretik yan dihasilkan secara alamiah oleh tubuh. Ebat ini e%ekti% untuk menanani kelainan perdarahan sehubunan denan dis%unsi trombosit&trombositopenia. Ebat ini hanya dipakai pada klien denan hemo%ilia , penyakit Van
) Pn$k%9#%n '%d% *uk!#% !*#'ut# + a.iwayat penyakit b.$aji adanya tanda-tanda anemia ) 10.(ucat 0.$elemahan D0.!esak 40.a%as cepat c.$aji adanya tanda-tanda leucopenia 10.'emam 0.:n%eksi d.$aji adanya tanda-tanda trombositopenia ) 10.(techiae 0.(urpura D0.(erdarahan membran mukosa e.$aji adanya tanda-tanda in6asi ekstra medulola ) 10.Lim%adenopati 0.Bepatomeali D0.!plenomeali %.$aji adanya pembesaran testis .$aji adanya ) 10.Bematuria 0.Bipertensi D0.3aal injal 40.:n%lamasi disekitar rektal /0.yeri *!uriadi, dan ita ;uliani,1 ) 1780
2) D#%$n&% K'r%,%t%n 1. $etidakseimbanan cairan dan elektrolit berhubunan denan perdarahan dan kekuranan 6olume cairan #ujuan ) !etelah dilakukan tindakan keperawatan selama =4 jam kebutuhan cairan terpenuhi denan kriteria hasil klien ) -$lien menunjukkan 6olume cairan adekuat dibuktikan denan ##V stabil dan haluaran urine *berat jens dan pB dalam batas normal0
:nter6ensi )
a) Awasi intake dan output cairan Rasional: Mengukur
keadekuatan penggantian cairan sesuai fungsi ginjal
b) Timbang BB tap hari Rasional: Perubahan
dapat menunjukkan efek hipolevemia (perdarahan/ dehidrasi)
c)Awasi T dan frekuensi jantung Rasional: Mempengaruhi
pemasukan! kebutuhan cairandan rute penggantian
d) Perhatikan adan"a mual! demam Rasional: apat
meningkatkan pemasukan dengan menurunkan mual
e) orong cairan sampai #$% &/ hari bia masukan oral dimulai Rasional:
Mempertahankan keseimbangan cairan/ elektrolit pada tak adan"a pemasukan
melalui oral ' menurunkan resiko komplikasi ginjal f)olaborasi pemberian cairan * sesuai indikasi Rasional:
Meningkatkan aliran urin! mencegah pencetus asam urat dan menungkatkan
pembersihan obat antineoplastik
. $etidakseimbanan nutrisi) kuran dari kebutuhan tubuh yan berhubunan denan anoreksia, malaise, mual dan muntah, e%ek sampin kemoterapi dan atau stomatitis #ujuan ) !etelah dilakukan tindakan keperawatan selama 7=4 jam pasien mendapat nutrisi yan adekuat. $riteria Basil) tidak terjadi penurunan "", terjadi peninkatan "" meninkat, ##V normal, na%su makan meninkat, mual *-0, muntah *-0 :nter6ensi ) a0'oron oran tua untuk tetap rileks pada saat anak makan Rasional : jelaskan bahwa hilannya na%su makan adalah akibat lansun dari mual dan muntah serta kemoterapi b0:inkan anak memakan semua makanan yan dapat ditoleransi, rencanakan unmtuk memperbaiki kualitas ii pada saat selera makan anak meninkat Rasional : untuk mempertahankan nutrisi yan optimal c0"erikan makanan yan disertai suplemen nutrisi ii, seperti susu bubuk atau suplemen yan dijual bebas Rasional : untuk memaksimalkan kualitas intake nutrisi d0:inkan anak untuk terlibat dalam persiapan dan pemilihan makanan Rasional : untuk mendoron aar anak mau makan e0'oron masukan nutrisi denan jumlah sedikit tapi serin
Rasional : karena jumlah yan kecil biasanya ditoleransi denan baik %0'oron pasien untuk makan diet tini kalori kaya nutrient Rasional : kebutuhan jarinan metabolik ditinkatkan beitu jua cairan untuk menhilankan produk sisa suplemen dapat memainkan peranan pentin dalam mempertahankan masukan kalori dan protein yan adekuat 0#imban "", ukur #" dan ketebalan lipatan kulit trisep Rasional : membantu dalam menidenti%ikasi malnutrisi protein kalori, khususnya bila "" dan penukuran antropometri kuran dari normal
D. yeri yan berhubunan denan e%ek %isiolois dari leukemia #ujuan ) setelah dilakukan tindakan keperawatan selama D=4 jam pasien tidak menalami nyeri atau nyeri menurun sampai tinkat yan dapat diterima anak. $riteria Basil) klien melaporkan nyeri berkuran, skala nyeri turun menjadi rinan 1-D, klien tampak lebih tenan :nter6ensi ) a0Ebser6asi tinkat nyeri denan skala sampai 1 Rasional : in%ormasi memberikan data dasar untuk mene6aluasi kebutuhan atau kee%ekti%an inter6ensi b05ika munkin, unakan prosedur-prosedur *misal pemantauan suhu non in6asi%, alat akses 6ena Rasional : untuk meminimalkan rasa tidak aman c0@6aluasi e%ekti%itas penhilan nyeri denan derajat kesadaran dan sedasi Rasional : untuk menentukan kebutuhan perubahan dosis.