LAPORAN PENDAHULUAN
KOPING INDIVIDU TIDAK EFEKTIF
Oleh:
LISKA C12112111
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2016
LAPORAN PENDAHULUAN KETIDAKEFEKTIFAN KOPING INDIVIDU
A.
Kasus ( masalah utama ): Ketidakefektifan koping individu
B.
Proses Terjadinya Masalah
1.
Definisi: Ketidakmampuan membuat penilaian yang tepat terhadap stressor, pilihan yang tidak adekuat terhadap respon untuk bertindak, dan ketidakmampuan untuk menggunakan sumber yang tersedia.
2.
Batasan karakteristik: a.
Subyektif: perubahan komunikasi yang biasanya, kelelahan, dan mengungkapkan
ketidakmampuan
untuk
mengatasi
atau
meminta bantuan secara verbal. b.
Obyektif:
Penyalagunaan zat-zat kimia
Penurunan panggunaan dukungan sosial
Perilaku merusak diri dan orang lain
Tingginya angka kesakitan
Ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar
Ketidakmampuan untuk memenuhi harapan peran
Ketidakedekuatan menyelesaikan masalah
Kurangnya perilaku yang mengarah pada tujuan dan penyelesaian, termasuk ketidakmampuan untuk mengikuti dan
mengalami
kesulitan
dalam
mengorganisasikan
informasi.
Konsentrasi buruk
Berani mengambil resiko
Gangguan tidur
Menggunakan bentuk koping yang menghambat perilaku adaptif
3.
Proses terjadinya masalah: Dalam
kehidupan
sehari-harinya,
individu
menghadapi
pengalaman yang mengganggu ekuilibrium kognitif dan efektifnya. Individu dapat mengalami perubahan hubungan dengan orang lain dalam harapannya terhadap diri sendiri dengan cara negatif. Munculnya ketegangan dalam kehidupan mengakibatkan perilaku pemecahan masalah (mekanisme koping) yang bertujuan untuk meredakan
ketegangan
tersebut.
Klien
gangguan
konsep
diri
menggunakan mekanisme koping yang dapat dikategorikan menjadi dua yaitu koping jangka pendek dan koping jangka panjang. Karakteristik koping jangka pendek : a.
Aktivitas yang dapat memberikan kesempatan lari sementara dari krisis. Misalnya, menonton televisi, kerja keras, olahraga berat.
b.
Aktivitas yang dapat memberikan identitas pengganti sementara. Misalnya ikut kegiatan sosial politik, kegiatan agama.
c.
Aktivitas yang memberikan kekuatan atau dukungan sementara terhadap konsep diri. Misalnya, aktivitas yang berkompetisi yaitu pencapaian akademik atau olahraga.
d.
Aktivitas yang mewakili jarak pendek untuk membuat masalah identitas menjadi kurang berarti dalam kehidupan, misalnya penyalahgunaan zat.
Karakteristik koping jangka panjang: Koping jangka panjang dikategorikan dalam penutupan identitas dan identitas negatif.
C. Pohon masalah
Efek
Ansietas
Sindrom pasca
Ketidakefektifan Koping
trauma
Individu
Berduka
Core Problem
Etiologi
Perubahan status kesehatan
D. Masalah keperawatan dan data yang perlu dikaji
1)
Masalah keperawatan: a)
Ansietas
b)
Penyangkalan, tidak efektif
c)
Ketakutan
d)
Berduka, terganggu
e)
Perilaku sehat, berisiko
f)
Sindrom pasca trauma
g)
Perilaku kekerasan : terhadap diri sendiri atau orang lain, resiko.
2)
Data yang perlu dikaji : a)
Kaji konsep diri dan harga diri pasien.
b)
Identifikasi
penyebab
koping
tidak
efektif
(mis
:
kurangnya dukungan, krisis kehidupan, keterampilan menyelesaikan masalah yang tidak efektif).
c)
Pantau perilaku agresif.
d)
Identifikasi pandangan pasien terhadap kondisinya dan kesesuaiannya
dengan
pandangan
penyedia
layanan
kesehatan. e)
Kenali dampak situasi kehidupan pasien terhadap peran dan hubungan.
f) E.
F.
Evaluasi kemampuan pasien dalam membuat keputusan.
Diagnosis keperawatan
a.
Ansietas
b.
Ketidakefektifan koping individu
c.
Perubahan status kesehatan
Rencana tindakan keperawatan
a.
Ansietas berhubungan dengan ketidakefektifan koping individu. Tujuan : 1)
Klien dapat membina hubungan saling percaya
2)
Klien dapat menggunakan koping adaptif
3)
Klien dapat meningkatkan harga diri
4)
Klien dapat menggunakan dukungan sosial
5)
Klien dapat menggunakan obat dengan benar dan tepat
Intervensi : 1)
Catat derajat Ansietas dan takut.
2)
Dorong pasien mengekspresikan perasaan.
3)
Bantu
pasien untuk mengidentifikasi situasi yang
mencetuskan ansietas. 4)
Observasi tingkah laku yang menunjukkan tingkat ansietas
5)
Jelaskan proses penyakit dan prosedur dalam tingkat kemampuan pasien untuk memahami dan menangani informasi. Kaji situasi ini dan tindakan yang diambil untuk mengatasi masalah.
6)
Anjurkan untuk penggunaan tekhnik relaksasi
7)
Kurangi rangsangan yang berlebihan dengan menyediakan lingkungan yang tenang, kontak dengan orang lain yang terbatas jika dibutuhkan.
8)
Dorong dan berikan kesempatan untuk pasien/orang terdekat mengajukan pertanyaan dan menyatakan masalah.
9)
Tunjukkan indikasi positif pengobatan contoh perbaikan dalam nilai laboratorium, tekanan darah stabil.
10)
Berikan obat anti antiansietas (Transquilizer, sedatif) dan pantau efeknya.
b.
Ketidakefektifan
koping
individu
berhubungan
dengan
perubahan status kesehatan. Tujuan : 1)
Mengidentifikasi
perilaku
koping
efektif
dan
konsekuensinya 2)
Menyatakan
kesadaran
kemmapuan
koping/kekuatan
pribadi 3)
Mengidentifikasi potensial situasi stress dan mengambil langkah untuk menghindari/merubahnya.
4)
Mendemonstrasikan
penggunaan
keterampilan/metode
koping efektif. Intervensi : 1)
Kaji keefektifan strategi koping dengan mengobservasi perilaku, misalnya, kemampuan menyatakan perasaan dan perhatian,
keinginan
berpartisipasi
dalam
rencana
pengobatan 2)
Catat laporan gangguan tidur, peningkatan keletihan, kerusakan konsentrasi, peka rangsang, ketidakmampuan untuk mengatasi/menyelesaikan masalah.
3)
Bantu pasien untuk mengidentifikasi stressor spesifik dan kemungkinan strategi untuk mengatasinya.
4)
Libatkan pasien dalam perencanaan perawatan dan beri dorongan
partisipasi
maksimum
dalam
rencana
pengobatan. 5)
Dorong pasien untuk mengevalusai prioritas/tujuan hidup. Tanyakan pertanyaan seperti “apakah yang Anda lakukan merupakan yang Anda inginkan?”
6)
Bantu
pasien
untuk
mengidentifikasi
dan
mulai
merencanakan perubahan hidup yang perlu. Bantu untuk menyesuaikan, diri/keluarga.
ketimbang
membatalkan
tujuan
DAFTAR PUSTAKA
Ahern, N. R. & Wilkinson, J.M. (2011). Buku Saku Diagnosa Keperawatan dengan Intervensi NIC dan Kriteria Hasil NOC, ed. 9. Jakarta: EGC. Keliat, B. A. (2002). Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta: EGC. Keliat, B. A. & Akemat. (2010). Model Praktik Keperawatan Profesional Jiwa. Jakarta: EGC. NANDA. (2009-2011). Diagnosa Keperawatan, Defenisi dan Klasifikasi, Alih Bahasa: Made Sumarwati, dkk. Jakarta: EGC. Suliswati. (2005). Konsep Dasar Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC.