A. DEF DEFINI INISI Keja Kejang ng dema demam m adala adalah h kejan kejang g yang yang dihu dihubu bung ngka kan n deng dengan an suat suatu u
penyakit yang dicirikan dengan demam tinggi (suhu 38,9 o−40,0oC! Kejang demam demam berlan berlangsu gsung ng kurang kurang dari dari "# menit, menit, general generalisat isata, a, dan terjadi terjadi pada pada anak$anak tanpa kecacatan neurologik! (%uscari, &00# Kejang demam juga dapat diartikan sebagai suatu kejang yang terjadi pada usia antara 3 bulan hingga # tahun yang berkaitan dengan demam namun namun tanpa tanpa adany adanyaa tanda$ta tanda$tanda nda in'eks in'eksii intrak intrakran ranial ial atau atau penyeb penyebab ab yang yang jelas! (%eado, &00# Kejang demam merupakan bangkitan kejang yang dapat terjadi karena peningkatan suhu akibat proses ekstrakranium dengan ciri terjadi antara usia ) bulan $ 4 tahun, lamanya kurang dari "# menit dapat bersi'at umum dan dapat terjadi ") jam setelah timbulnya demam! (*idayat, &008 +ari +ari beberap beberapaa penger pengertia tian n di atas dapat dapat disimp disimpulk ulkan an baha baha kejang kejang demam merupakan bangkitan kejang yang terjadi karena peningkatan suhu tubuh sebagai akibat proses ekstrakranium (pajanan dari suatu penyakit yang dici diciri rik kan
denga engan n
dem demam
tin tinggi ggi
dima dimana na
suhun uhuny ya
berk erkisar isar
anta antara ra
38,9o−40,0oC namun namun tanpa tanpa adanya adanya tanda$t tanda$tand andaa in'eks in'eksii intrak intrakran ranial ial atau penyebab yang jelas! Kejang demam ini lebih sering terjadi terj adi pada anak usia ) bulan # tahun, dengan lama kejang kurang dari "# menit dapat bersi'at umum dan dapat terjadi ") jam setelah timbulnya demam B. ET ETIO IOLO LOG GI -enyebab kejang demam sampai saat ini masih belum diketahui secara
jelas! Kejang demam biasanya dikaitkan dengan in'eksi saluran pernapasan atas, in'eksi saluran saluran kemih dan roseola!Keja roseola!Kejang ng ini merupakan kejang umum dengan pergerakan klonik selama kurang dari "0 menit! ..- normal dan tidak ada tanda$ tanda$tan tanda da de'isit de'isit neurol neurologi ogiss pada pada saat seranga serangan n telah telah menghi menghilang lang!! .ekitar sepertiga akan mengalami kejang demam kembali jika terjadi demam, tetapi sangat jarang yang mengalami kejang setelah usia ) tahun! Kejang yang lama, 'okal, atau berulang, atau gambaran // yang abnormal & minggu setela setelah h
kejan kejang, g,
menu menunj njuk ukka kan n
berulang! (%eado, &00#
diag diagno nosi siss
epil epilep epsi si
(kej (kejan ang g
nond nondem emam am
%enurut 1umban 2obing %ansjoer (&00#, 'aktor yang berperan dalam menyebabkan kejang demam antara lain " +emam itu sendiri & /'ek produk toksik dari pada mikroorganisme (kuman dan 5irus terhadap otak! 3 6espon alergik atau keadaan imun yang abnormal oleh in'eksi! 4 -erubahan keseimbangan cairan atau elektrolit! # /nse'alitis 5iral (radang otak akibat 5irus yang ringan yang tidak diketahui atau ensekalopati toksik sepintas! ) abungan semua 'aktor tersebut di atas! %enurut 7min dan *ardhi (&0"3 penyebab kejang demam dibedakan menjadi intrakranial dan ekstrakranial! ntrakranial meliputi " 2rauma (perdarahan perdarahan
subarachnoid,
subdural
atau
5entrikuler! & n'eksi bakteri, 5irus, parasit misalnya meningitis! 3 Congenital disgesenis, kelainan serebri /kstrakranial meliputi " angguan metabolik
hipoglikemia,
hipokalsemia,
hipomagnesia,
gangguan elektrolit (a dan K misalnya pada pasien dengan riayat diare sebelumnya! & 2oksik intoksikasi, anastesi lokal, sindroma putus obat! 3 Congenital gangguan metabolisme asam basa atau ketergantungan dan kekurangan piridoksin!
:eberapa 'aktor risiko berulangnya kejang yaitu " 6iayat kejang dalam keluarga & ;sia kurang dari "8 bulan 3 2ingginya suhu badan sebelum kejang! %akin tinggi suhu sebelum kejang demam, semakin kecil kemungkinan kejang demam akan berulang! 4 1amanya demam sebelum kejang! .emakin pendek jarak mulainya demam dengan kejang, maka semakin besar risiko kejang demam berulang! C. KLASIFIKASI KEJANG
1. Kejang Parsial (Fokal Lokal! a! Kejang -arsial .ederhana Kesadaran tidak terganggu, dapat meliputi satu atau kombinasi dari
hal$hal berikut " 2anda motorik kedutan pada ajah, tangan, atau suatu bagian tubuh, biasanya gerakan yang sama terjadi pada setiap kejang, dan dapat menjadi merata! & 2anda dan gejala otomatis muntah, berkeringat, ajah merah, dilatasi pupil! 3 ejala$gejala somatosensori atau sensori khusus mendengar suara musaik, merasa jatuh dalam suatu ruang, parestesia! 4 ejala$gejala 'isik d, &009 b! Kejang -arsial Kompleks " angguan kesadaran, alaupun kejang dapat dimulai sebagai suatu kejang parsial sederhana! & +apat melibatkan gerakan otomatisme atau otomatis bibir mengecap, mengunyah, mengorek berulang, atau gerakan tangan lainnya! 3 +apat tanpa otomatisme tatapan terpaku! (:et>, &009 ". Kejang #en$el%r%& (Kon'%lsi a)a% Nonkon'%lsi! a! Kejang 1ena " angguan kesadaran dan keresponsi'an! & +icirikan dengan tatapan terpaku yang biasanya berakhir kurang dari "# detik! 3 7itan dan akhir yang mendadak, setelah anak sadar dan mempunyai perhatian penuh! 4 :iasanya dimulai antara usia 4 dan "4 tahun dan sering hilang pada usia "8 tahun! (:et>, &009 b! Kejang %ioklonik " *entakan otot atau kelompok otot yang mendadak dan in5olunter! & .ering terlihat pada orang sehat saat mulai tidur, tetapi bila patologis melibatkan hentakan leher, bahu, lengan atas, dan tungkai secara sinkron! 3 :iasanya berakhir kurang dari # detik dan terjadi berkelompok! 4 :iasanya tidak ada atau hanya terjadi perubahan tingkat kesadaran singkat! (:et>, &009
c! Kejang 2onik$klonik (grand mal " +imulai dengan kehilangan kesadaran dan bagian tonik, kaku otot ekstremitas, tubuh, dan ajah secara keseluruhan yang berakhir kurang dari satu meit, sering didahuluioleh suatu aura! & Kemungkinan kehilangan kendali kandung kemih dan usus! 3 2idak ada respirasi dan sianosis! 4 :agian tonik yang diikuti dengan gerakan klonik ekstremitas atas dan baah! # 1etargi, kon'usi, dan tidur pada 'ase postictal! (:et>, &009 d! Kejang 7tonik " Kehilangan tonus tiba$tiba yang dapat mengakibatkan turunnya kelopak mata, kepala terkulai, atau orang tersebut jatuh ke tanah! & .ingkat dan terjadi tanpa peringatan! (:et>, &009 e! .tatus /pileptikus " :iasanya kejang tonik$klonik, menyeluruh yang berulang! & Kesadaran antara kejang tidak didapat! 3 -otensial depresi pernapasan, hipotensi, dan hipoksia! 4 %emerlukan penanganan medis darurat segera! (:et>, &009 D. PATOFISIOLOGI -ada anak mudah sekali untuk terin'eksi bakteri, 5irus dan parasit
yang mengakibatkan reaksi in'lamasi dan terjadinya proses demam sehingga menjadi hipotermi maka terjadi demam! +emam akan menimbulkan proses peradangan maka anak akan mengalami anoreksi maka akan muncul diagnosa ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh! 1epas muatan listrik ini demikian besarnya sehingga dapat meluas ke seluruh sel maupun ke membran sel tetangganya dengan bantuan bahan yang disebut neurotransmitter dan terjadilah kejang yang dapat mengakibatkan resiko cedera! Kejang dengan 'rekuensi lebih dari "# menit akan menyebabkan perubahan suplay darah ke otak sehinnga terjadi hipoksia kemudian permeabilitas kapiler meningkat akan mengakibatkan kerusakan sel neuron otak! .umber energi otak adalah glukosa yang melalui proses oksidasi dipecah menjadi C?& dan air! .el dikelilingi oleh membran yang terdiri dari permukaan dalam yaitu lipoid dan permukaan luar yaitu ionik! +alam keadaan normal membran sel neuron dapat dilalui dengan mudah oleh ion
kalium (K@ dan sangat sulit dilalui oleh ion natrium (a@ dan elektrolit lainnya, kecuali ion klorida (Cl$! 7kibatnya konsentrasi ion K@ dalam sel neuron tinggi dan konsentrasi a@ rendah, sedang di luar sel neuron terdapat keadaan sebalikya! Karena perbedaan jenis dan konsentrasi ion di dalam dan di luar sel, maka terdapat perbedaan potensial membran yang disebut potensial membran dari neuron! Keseimbangan potensial membran ini dapat diubah oleh " -erubahan konsentrasi ion di ruang ekstraselular & 6angsangan yang datang mendadak misalnya mekanisme, kimiai atau aliran listrik dari sekitarnya 3 -erubahan pato'isiologi dari membran sendiri karena penyakit atau keturunan -ada keadaan demam kenaikan suhu " C akan mengakibatkan ᵒ
kenaikan metabolisme basal "0$"# A dan kebutuhan oksigen akan meningkat &0A! -ada anak 3 tahun sirkulasi otak mencapai )# A dari seluruh tubuh dibandingkan dengan orang deasa yang hanya "# A! ?leh karena itu kenaikan suhu tubuh dapat mengubah keseimbangan dari membran sel neuron dan dalam aktu yang singkat terjadi di'usi dari ion kalium maupun ion natrium akibat terjadinya lepas muatan listrik! 1epas muatan listrik ini demikian besarnya sehingga dapat meluas ke seluruh sel maupun ke membran sel sekitarnya dengan bantuan Bneurotransmitter dan terjadi kejang! Kejang demam yang berlangsung lama (lebih dari "# menit biasanya disertai apnea, meningkatnya kebutuhan oksigen dan energi untuk kontraksi otot skelet yang akhirnya terjadi hipoksemia, hiperkapnia, asidosis laktat disebabkan oleh metabolisme anerobik, hipotensi artenal disertai denyut jantung yang tidak teratur dan suhu tubuh meningkat yang disebabkan makin meningkatnya akti'itas otot dan mengakibatkan metabolisme otak meningkat!
E. PAT*+A, n'eksi bakteri Eirus dan parasit
6eaksi in'lamasi -roses demam
*ier)er/i
F. -roses peradangan
Keringat meningkat
+emam
%engubah keseimbangan membran sel neuron
7noreksi
angguan pemenuhan cairan Kek%rangan 'ol%/e 0airan
%elepaskan muatan listrik yang besar
Ke)iaksei/2angan n%)risi k%rang ari ke2%)%&an )%2%&
3esiko 0eera
Kejang
.el neuron otak rusak Kurang dari "# menit
2idak menimbulkan G.gejala TE#-AN PENGKAJIAN sisa
1. #anies)asi klinis a! .ebagian besar
1ebih dari "# menit
-ermeabilitas kapiler meningkat
-erubahan suplay darah ke otak
hipoksia
akti5itas
kejang
berhenti
pada
saat
anak
mendapatkan pertolongan medis, tetapi anak mungkin dalam keadaan tidak sadar! (%uscari, &00# b! ?rang tua atau pemberi asuhan akan menggambarkan mani'estasi kejang tonik$tonik (yi!, tonik−kontraksi otot, ekstensi ekstremitas, kehilangan kontrol de'ekasi dan kandung kemih, sianosis, dan kehilangan kesadaranD klonik−kontraksi dan relaksasi ekstremitas
yang teratur (ritmikD 'ase postiktal dikarakteristikkan dengan ketidaksadaran persisten! (%uscari, &00# c! .ering ditemukan adanya riayat keluarga dengan kejang demam! (%uscari, &00# d! .uhu tubuh mencapai 39oC! (+eanto, &009 e! Kepala anak seperti terlempar ke atas, mata mendelik, tungkai dan lengan mulai kaku, bagian tubuh anak menjadi berguncang, gejala kejang bergantung pada jenis kejang! (+eanto, &009 '! Kulit pucat dan mungkin menjadi biru! (+eanto, &009 ". Te/%an e/eriksaan iagnos)ik an la2ora)ori%/ a! /lektroense'alogra'i (// dipakai untuk membantu menetapkan jenis dan 'okus kejang! (:et>, &009 b! C2 scan menggunakan kajian sinar F yang lebih sensiti' dri biasanya untuk mendeteksi perbedaan kerapatan jaringan! (:et>, &009 c! Magneti Resonance Imaging (%6 menghasilkan bayangan dengan menggunakan lapanganmagnetik dan gelombang radio, berguna untuk memperlihatkan daerah daerah otak yang itdak jelas terliht bila menggunakan pemindaian C2! (:et>, &009 d! -emindaian
Positron
Emission
Tomography(-/2
untuk
menge5aluasi kejang yang membandel dan membantu menetapkan lokasi lesi, perubahan metabolik atau alirann darah dalam otak! (:et>, &009 e! ;ji laboratorium "! -ungsi lumbal menganalisis cairan serebro5askuler terutama dipakai untuk menyingkirkan in'eksi! &! *itung darah lengkap menge5aluasi trombosit dan hematokrit 3! -anel elektrolit 4! .krining toksik dari serum dan urin #! +7 )! Kadar kalsiumdarah G! Kadar natriumdarah 8! Kadar magnesium darah! (:et>, &009
*. PENATALAKSANAAN KEPE3A+ATAN
:ila kejang berhenti dengan algoritma tata laksana kejang, maka dilanjutkan dengan terapi pro'ilaksis intermiten atau rumatan pada saat demam berupa " 7ntipiretik parasetamol "0$"# mgHkgHhari setiap 4$) jam atau ibupro'en #$"0 mgHkgHhari tiap 4$) jam! & 7ntikejang dia>epam oral 0,3 mgHkgHdosis tiap 8 jam saat demam atau dia>epam rektal 0,# mgHkgHhari setiap "& jam saat demam! 3 -engobatan jangka panjang selama " tahun dapat dipertimbangkan pada kasus kejang demam kompleks dengan 'aktor risiko! ?bat yang digunakan adalah 'enobarbital 3$# mgHkgHhari atau asam 5alproat "#$&0 mgHkgHhari! (+eanto, &009
I. Konse Dasar As%&an Keera4a)an 1. Pengkajian Da)a Fok%s :adan terasa panas • 7danya mual dan muntah • 7danya kesulitan saat berna'as • 7danya akti5itas kejang berulang, •
• • • •
• • •
pergerakan
otot
tidak
terkoordinasi, kelemahan %erasa tidak nyaman, gerah! 7danya kekhaatiran orang tua! %embran mukosa H kulit kering -erubahan tonusHkekuatan otot, gerakan in5olunterH kontraksi sekelompok otot! -enurunan kesadaran 2ingkah laku distraksiHgelisah! .ali5a keluar berlebih!
". Diagnosa keera4a)an :erdasarkan Carpenito
(&00"
dan
+oenges,
(&000,
diagnosa
keperaatan yang sering muncul pada pasien kejang demam adalah a! *ipertermi berhubungan dengan ketidake'ekti'an regulasi suhu sekunder terhadap in'eksi a! -erubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang tidak adekuat! b! Kekurangan 5olume cairan berhubungan dengan penurunan masukan oral! c! 6isiko terjadinya kejang berulang berhubungan dengan hipertermi! d! 6isiko terhadap cidera berhubungan dengan gerakan tonikHklonik sekunder akibat kejang! e! :ersihan jalan na'as tak e'ekti' berhubungan dengan penumpukan sekret! '! Kurang pengetahuan berhubungan dengan dengan kurangnya in'ormasi mengenai penyakit dan peraatan! g! 6isiko terhadap perubahan pertumbuhan
dan
perkembangan
berhubungan dengan kejang berulang! 5. 3en0ana As%&an Keera4a)an a. *ier)er/i 2er&%2%ngan engan ke)iakeek)ian reg%lasi s%&% sek%ner )er&aa ineksi. 2ujuan suhu tubuh normal 3),# 3G oC nter5ensi " Kaji 'aktor penyebab terjadinya hipertermi! 6asional mengetahui penyebab terjadinya
hipertermi!
-enambahan pakaianHselimut dapat menghambat penurunan panas! & ?bser5asi tanda$tanda 5ital tiap 4 jam! 6asional pemantauan tanda 5ital yang
teratur
dapat
menentukan perkembangan peraatan! 3 -ertahankan suhu tubuh normal! 6asional suhu tubuh dapat dipengaruhi oleh tingkat akti5itas, suhu lingkungan, kelembaban tinggi akan mempengaruhi panas atau dinginnya tubuh! 4 :eri kompres dingin 6asional perpindahan panas secara kondukti'
# 1onggarkan pakaian, berikan pakaian yang tipis yang menyerap keringat! 6asional proses kon5eksi akan terhalang oleh pakaian yang ketat! ) :eri ekstra cairan (air, susu, sari buah dll! 6asional saat demam kebutuhan akan cairan tubuh meningkat! G :atasi akti5itas 'isik 6asional akti5itas meningkatkan metabolisme sehingga meningkatkan produksi panas! 8 Kolaborasi dalam pemberian antibiotik, antipiretik! 6asional menurunkan panas pada pusat hipotalamus dan sebagai propilaksis! 9 Kolaborasi dalam pemeriksaan laboratorium (darah lengkap 6asional peningkatan kadar I:C merupakan indicator adanya in'eksi 2. 3esiko )erjai
kejang
2er%lang
2er&%2%ngan
engan
&ier)er/i. 2ujuan Kejang berulang tidak terjadi! nter5ensi " ?bser5asi kejang dan dokumentasikan karakteristiknya aitan
dan durasi, kejadian pra kejang dan pasca kejang! 6asional ;ntuk mengetahui kejang secara dini dan jika ada kelainan akibat kejang! & 1onggarkan pakaian, berikan pakaian tipis yang menyerap keringat! 6asional proses kon'eksi akan terhalang oleh pakaian yang ketat dan tidak menyerap keringat! 3 :eri kompres hangat 6asional pembuluh darah dilatasi, panas keluar! 4 :eri eJtra cairan (air, susu, sari buah dan lain$lain! 6asional saat demam kebutuhan akan cairan tubuh meningkat! # ?bser5asi kejang dan tanda 5ital tiap 4 jam! 6asional -emantauan yang teratur menentukan tindakan yang akan dilakukan! ) Kolaborasi dalam pemberian antibiotik, antipiretik! 6asional %enurunkan panas pada pusat hipotalamus dan .ebagai propilaksis! 0. Bersi&an jalan naas
)ak
eek)i
en%/%kan sekre). 2ujuan :ersihan jalan na'as e'ekti'!
2er&%2%ngan
engan
nter5ensi " 1akukan suction 6asional ;ntuk rnengeluarkan cairan atau sekret yang ada dalam saluran perna'asan! & .etelah kejang berikan pasien posisi miring, bila tidak memungkinkan angkat dagunya ke atas dan ke depan dengan kepala mendongak ke belakang! 6asional ;ntuk mencegah bila terjadi aspirasi, isi lambung tidak menutupi jalan na'as! 3 7tur tempat tidur di bagian kepala ditinggikan kurang lebih 4#oC! 6asional Kepala lebih tinggi akan memudahkan pasien dalam berna'as! 4 :erikan tongue spatel antara gigi dan lidah! 6asional ;ntuk mencegah resiko cidera yaitu lidah tergigit . Per%2a&an n%)risi k%rang ari ke2%)%&an )%2%& 2er&%2%ngan engan in)ake $ang )iak aek%a). 2ujuan utrisi pasien terpenuhi! nter5ensi " Kaji kemampuan pasien untuk mengunyah, menelan batuk dan
mengatasi sekresi! 6asional 'aktor ini menentukan pemilihan terhadap jenis makanan! & 7uskultasi bising usus, catat adanya penurunan atau hilangnya atau suara yang hiperakti'! 6asional bising usus membantu dalam menentukan respons untuk makan atau berkembangnya komplikasi! 3 2imbang berat badan sesuai indikasi! 6asional menge5aluasi kee'ekti'an atau kebutuhan mengubah pemberian nutrisi! 4 :erikan makan dalam jumlah kecil dan dalam aktu yang sering dengan teratur! 6asional meningkatkan proses pencernaan dan toleransi pasien terhadap nutrisi yang diberikan dan dapat meningkatkan kerjasama pasien saat makan! # 2ingkatkan kenyamanan lingkungan yang santai termasuk sosialisasi saat makan!
6asional sosialisasi aktu makan dengan orang terdekat atau teman dapat meningkatkan pemasukan dan menormalkan 'ungsi makan! ) Kolaborasi dengan ahli gi>i dalam pemberian diet! 6asional merupakan sumber yang e'ekti'
untuk
mengidenti'ikasi kebutuhan kalori atau nutrisi tergantung pada usia, berat badan, ukuran tubuh, keadaan penyakit sekarang! e. Kek%rangan 'ol%/e 0airan ke2%)%&an en%r%nan /as%kan oral. 2ujuan Cairan pasien adekuat! nter5ensi " 7asi tanda$tanda 5ital tiap 4 jam 6asional kekurangan atau perpindahan cairan menurunkan
tekanan darah, mengurangi 5olume nadi! & Catat perkembangan turgor kulit, hidrasi, membran mukosa! 6asional kekurangan cairan juga dapat diidenti'ikasi dengan penurunan turgor kulit, membran mukosa kering! 3 ;kur atau hitung masukan, pengeluaran dan keseimbangan cairan, catat kehilangan tidak tampak (I1! 6asional memberikan in'ormasi tentang status cairan umum, kecenderungan keseimbangan cairan negati' dapat menunjukkan terjadi de'isit! 4 2imbang berat badan setiap hari! 6asional perubahan cepat menunjukkan gangguan dalam air tubuh total! # Kolaborasi dalam pemberian cairan intra5ena! 6asional salah satu cara untuk memenuhi keseimbangan cairan dalam tubuh ialah dengan cara pemberian melalui parentral! . 3isiko )er&aa 0iera 2er&%2%ngan engan gerakan )onik6klonik sk%ner aki2a) kejang. 2ujuan 2idak terjadi trauma 'isik selama peraatan! nter5ensi " :eri pengaman pada sisi tempat tidur dan penggunaan tempat
tidur yang rendah! 6asional %eminimalkan injuri saat kejang! & angan tinggalkan klien selama 'ase kejang! 6asional %eningkatkan keamanan pasien! 3 :eri tongue spatel antara gigi dan lidah! 6asional %enurunkan resiko trauma pada mulut!
4 1etakkan klien pada tempat tidur yang lembut! 6asional %embantu menurunkan resiko injuri 'isik pada ekstremitas ketika kontrol otot 5olunter berkurang! # .etelah kejang berikan klien posisi miring,
bila
tidak
memungkinkan angkat dagunya ke atas dan ke depan dengan kepala mendongak ke belakang! 6asional %encegah penutupan jalan na'as! ) Kendurkan pakaian pasien! 6asional %engurangi tekanan pada jalan na'as! G Catat tipe dan 'rekuensi kejang! 6asional %embantu menurunkan lokasi area cereberal yang terganggu! 8 Catat tanda$tanda 5ital setelah 'ase kejang! 6asional %endeteksi secara dini keadaan yang abnormal! g. K%rangn$a enge)a&%an 2er&%2%ngan engan k%rangn$a inor/asi /engenai en$aki) an era4a)an. 2ujuan-engetahuan keluarga bertambah tentang penyakit anaknya nter5ensi " Kaji tingkat pengetahuan keluarga! 6asional %engetahui sejauh mana pengetahuan yang dimiliki
keluarga dan kebenaran in'ormasi yang didapat! & :eri penjelasan kepada keluarga sebab dan akibat kejang demam! 6asional -enjelasan tentang kondisi yang dialami dapat membantu menambah aasan keluarga! 3 :erikan *ealth /ducation tentang cara menolong anak kejang dan mencegah kejang demam! 6asional 7gar keluarga mengetahui cara menolong anak kejang dan rnencegah kejang demam! 4 elaskan setiap tindakan keperaatan yang dilakukan! 6asional 7gar keluarga mengetahui tujuan setiap tindakan peraatan! &. 3isiko )er&aa er%2a&an er)%/2%&an an erke/2angan 2er&%2%ngan engan kejang 2er%lang. 2ujuan-ertumbuhan dan perkembangan tidak mengalami gangguan! nter5ensi " Cegah terjadinya kejang berulang! 6asional dengan tidak terjadinya kejang berulang dapat
mencegah terjadinya kerusakan motorik dan sensorik!
& Konsul dengan ahli terapi untuk menge5aluasi obat sesuai indikasi! 6asional -engobatan yang teratur akan dapat mencegah terjadinya gangguan pertumbuhan dan perkembangan! 3 :erikan anak latihan dan kesempatam meningkatkan hubungan sosial! 6asional 1atihan dan hubungan sosial dengan orang lain dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan! 4 :erikan nutrisi yang cukupHmemenuhi kebutuhan tubuh! 6asional utrisi akan dapat memperbaiki pertumbuhan dan perkembangan!
DAFTA3 P-STAKA
:et>, Cecily 1ynn! &009! Buku Saku Keperawatan Pediatri Ed. 5! akarta /C +eanto, eorge dkk! &009! Panduan Praktis Diagnosis Tata !aksana Penyakit Sara". akarta /C *idayat, 7! 7>i> 7limul! &008! Pengantar I#mu Kesehatan $nak untuk Pendidikan Ke%idanan! akarta salemba %edika %eado, .ir 6oy! &00#! !ecture &otes Pediatrika Ed. ' ! akarta /rlangga %uscari, %ary /! &00#! Panduan Be#a(ar ) Keperawatan Pediatrik Ed.* ! akarta /C