LAPORAN PENDAHULU P ENDAHULUAN AN HIV AIDS A. PENGERTIAN PENGERTIAN HIV (Human Immunodefciency Virus) adalah sejenis virus yang m elemahkan sistem kekebalan tubuh atau perlindungan tubuh manusia. Virus
inilah
yang
menyebabkan AI AID (A (Ac!uired
Immune De Defciency
yndrome) ("rooks# $%%&). HIV (Human Immunodefciency Virus) adalah sejenis virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia dan dapat menimbulkan AID. HIV menyerang salah satu jenis dari sel'sel darah putih yang bertugas menangkal ineksi. el darah putih tersebut terutama limosit yang memiliki D& sebagai sebuah marker atau penanda yang berada di permukaan sel limosit. *arena berkurangnya nilai D& dalam tubuh manusia menunjukkan berkurangnya sel'sel darah putih atau limosit yang seharusnya berperan dalam mengatasi ineksi yang masuk ke tubuh manusia. +ada orang dengan sistem kekebalan yang baik# nilai D& berkisar antara ,&%%',-%%. edangkan pada orang dengan sistem kekebalan yang terganggu (misal pada orang yang terineksi HIV) nilai D& semaki semakin n lama lama akan akan semaki semakin n menuru menurun n (bahk (bahkan an pada pada bebera beberapa pa kasus bisa sampai nol) (*+A# $%%). AID
adalah
singkatan
dari
Ac!uired
Immuno
Defciency
ynd y ndro rome me## yang yang bera berart rtii ku kump mpul ulan an geja gejala la atau atau sind sindro roma ma akib akibat at menuru menurunny nnya a kekeba kekebalan lan tubuh tubuh yang yang diseb disebabk abkan an ineks ineksii virus virus HIV HIV. /ubuh /ubuh manusi manusia a mempun mempunyai yai kekeb kekebala alan n untuk untuk melin melindun dungi gi diri diri dari dari serangan luar seperti kuman# virus# dan penyakit. AID melemahkan atau atau meru merusa sak k
sist sistem em pert pertah ahan anan an tu tubu buh h
ini# ini# sehi sehing ngga ga akh khir irny nya a
berdatanganlah berbagai jenis penyakit lain (0atim# $%%1).
B. ETIO ETIOLO LOGI GI +enyeba enyebab b AID AID adala adalah h golong golongan an retro retrovir virus us 23A 23A yang yang disebu disebutt Human Immunodefciency Virus (HIV) 4 Human defciency Virus (HIV). Ada dua tipe yaitu5 HIV', HIV', dan HIV'$. HIV'$. Dalam bentuknya yang asli
merupakan partikel yang inerst# cukup tidak dapat berkembang atau melukai sampai ia masuk ke sel target. el target virus ini terutama sel limos limosit it karena karena mempun mempunyai yai resept reseptor or untuk untuk virus virus HIV HIV yang yang disebu disebutt luster o Di6erentiation 7our (D.&). Virus HIV hidup dalam darah# saliva# semen# air mata dan mudah mati di luar tubuh. HIV dapat juga ditemukan dalam sel monosit# makroag# dan sel gelia jaringan otak (Agustina# $%%&). 8alau sudah jelas dikatakan HIV sebagai penyakit AID# asal usul virus ini masih belum diketahui secara pasti. Virus ini sebelumnya dina dinama maka kan n kese keseha hata tan n
9ymph ymphad aden enop opat athy hy Duni Dunia# a#
8orld orld
Asso Associ ciat ated ed
Heal Health th
Virus irus
:rga :rgani ni;a ;ati tion on
(9A (9AV). V).
(8H: (8H:))
"ada "a dan n
kemu kemudi dian an
memberikan nama HIV sesuai dengan hasil penemuan international ommittee on /o1 (2atna# $%%,). HIV terutama menyerang sel limosit /& (herpes) yang memegang pera perana nan n
pent pentin ing g
dala dalam m
imun imunit itas as
selu selule lerr.
ela elanj njut utny nya a
jika jika
HIV HIV
mengadakan replikasi# maka HIV akan merusak limosit /& tersebut. +ada ineksi yang lanjut# ungsi dan jumlah limosit /& akan berkurang. Apabila penurunan jumlah sel cukup berat# terjadilah gangguan imunitas seluler yang menyebabkan penderita mudah terkena ineksi oportunistik atau keganasan tertentu (2atna# $%%,). C. MANIFEST MANIFESTASI ASI KLINI KLINIS S +enyaki enyakitt ini diser disertai tai kumpul kumpulan an gejala gejala (syndr (syndrom ome) e) antar antara a lain lain geja ejala
inek neksi si
dan
peny enyakit akit
opo oportu rtumist istik
yang ang
tim timbul
akib kibat
menuru menurunny nnya a daya daya tahan tahan tubuh tubuh pender penderita ita.. ?enuru ?enurunny nnya a kekeb kekebala alan n menjad menjadika ikan n pender penderita ita rentan rentan terhad terhadap ap ineks ineksii oport oportuni unitik tik dimana dimana ineksi mikroorganisme yang dalam keadaan normal bersiat apatogen. +ada penderit penderita a AID mikroorga mikroorganism nisme e yang yang bersiat bersiat apatogen apatogen dapat dapat menjadi pathogen (yamsuridjat# $%%,). Adapun yang yang termasuk gejala gejala mayor yaitu5 yaitu5 a. "erat badan badan menur menurun un lebih lebih dari ,%@ ,%@ dalam dalam , bulan. bulan. b. Diare kronik kronik berlan berlangsun gsung g lebih lebih dari , bulan. bulan. c. Demam berkepan berkepanjang jangan an lebih lebih dari dari , bulan bulan.. d. +enurunan enurunan kesadaran kesadaran dan ganggua gangguan n 3eorologis. 3eorologis. e. Demens Demensia ia atau atau HIV ensep ensepalo alopat patii ejala minor 5 a. "atuk "atuk menetap menetap lebih lebih dari , bulan. bulan. b. Dermatitis generalisata yang gatal.
c. d. e. . g.
Adanya Herpes Boster ?ultisegmental dan atau berulang. *andidiasis oroariengeas Herpes impleks kronik progresi. 9imadenopati eneralisata (pembesaran kelenjar getah bening). Ineksi jamur berulang pada alat kelamin. (yamsuridjal# $%%,).
D. CARA PENULARAN HIV berada terutama dalam cairan tubuh manusia. airan yang berpotensial mengandung HIV adalah darah# cairan sperma# cairan vagina dan air susu ibu (*+A# $%%c). +enularan HIV dapat terjadi melalui berbagai cara# yaitu 5 kontak seksual# kontak dengan darah atau sekret yang ineksius# ibu ke anak selama masa kehamilan# persalinan dan pemberian AI (Air usu Ibu). (Bein# $%%1) ,. eksual +enularan melalui hubungan heteroseksual adalah yang paling dominan dari semua cara penularan. +enularan melalui hubungan seksual dapat terjadi selama senggama laki'laki dengan perempuan atau laki'laki dengan laki'laki. enggama berarti kontak seksual dengan penetrasi vaginal# anal (anus)# oral (mulut) antara dua individu. 2esiko tertinggi adalah penetrasi vaginal atau anal yang tak terlindung dari individu yang terineksi HIV. $. ?elalui transusi darah atau produk darah yang sudah tercemar dengan virus HIV. C. ?elalui jarum suntik atau alat kesehatan lain yang ditusukkan atau tertusuk ke dalam tubuh yang terkontaminasi dengan virus HIV# seperti jarum tato atau pada pengguna narkotik suntik secara bergantian. "isa juga terjadi ketika melakukan prosedur tindakan medik ataupun terjadi sebagai kecelakaan kerja (tidak sengaja) bagi petugas kesehatan. &. ?elalui silet atau pisau# pencukur jenggot secara bergantian hendaknya dihindarkan karena dapat menularkan virus HIV kecuali benda'benda tersebut disterilkan sepenuhnya sebelum digunakan.
-. ?elalui transplantasi organ pengidap HIV. 1. +enularan dari ibu ke anak *ebanyakan ineksi HIV pada anak didapat dari ibunya saat ia dikandung# dilahirkan dan sesudah lahir melalui AI. . +enularan HIV melalui pekerjaan5 +ekerja kesehatan dan petugas laboratorium /erdapat resiko penularan melalui pekerjaaan yang kecil namun deeniti# yaitu pekerja kesehatan# petugas laboratorium# dan orang lain yang bekerja dengan spesimenbahan terineksi HIV# terutama bila menggunakan benda tajam (7auci# $%%%). /idak terdapat bukti yang meyakinkan bahEa air liur dapat menularkan ineksi baik melalui ciuman maupun pajanan lain misalnya seEaktu bekerja pada pekerja kesehatan. elain itu air liur terdapat inhibitor terhadap aktivitas HIV (7auci#$%%%). ?enurut 8H: (,==1)# terdapat beberapa cara dimana HIV tidak dapat ditularkan antara lain5
,. *ontak fsik :rang yang berada dalam satu rumah dengan penderita HIVAID# bernapas dengan udara yang sama# bekerja maupun berada dalam suatu ruangan dengan pasien tidak akan tertular. "ersalaman# berpelukan maupun mencium pipi# tangan dan kening penderita HIVAID tidak akan menyebabkan seseorang tertular. $. ?emakai milik penderita ?enggunakan tempat duduk
toilet# handuk# peralatan makan
maupun peralatan kerja penderita HIVAID tidak akan menular. C. Digigit nyamuk maupun serangga dan binatang lainnya. &. ?endonorkan darah bagi orang yang sehat tidak dapat tertular HIV.
E. PATOFISIOLOGI el / dan makroag serta sel dendritik langerhans (sel imun) adalah sel'sel yang terineksi Human Immunodefciency Virus ( HIV ) dan terkonsentrasi dikelenjar lime# limpa dan sumsum tulang. Human Immunodefciency Virus ( HIV ) mengineksi sel leEat pengikatan dengan protein perier D dengan bagian virus yang bersesuaian
yaitu antigen grup ,$%. +ada saat sel /& terineksi dan ikut dalam respon imun# maka Human Immunodefciency Virus (HIV) mengineksi sel lain dengan meningkatkan reproduksi dan banyaknya kematian sel / & yang juga dipengaruhi respon imun sel killer penjamu# dalam usaha mengeliminasi virus dan sel yang terineksi. Dengan menurunya jumlah sel / maka system imun seluler makin lemah secara progresi. Diikuti berkurangnya ungsi sel " dan makroag dan menurunnya ungsi sel / penolong. eseorang yang terineksi Human Immunodefciency Virus (HIV ) dapat tetap tidak memperlihatkan gejala (asimptomatik) selama bertahun'tahun. elama Eaktu ini# jumlah sel /& dapat berkurang dari sekitar ,%%% sel perml darah sebelum ineksi mencapai sekitar $%%' C%% per ml darah# $'C tahun setelah ineksi. eEaktu sel /& mencapai kadar ini# gejala'gejala ineksi (herpes ;oster dan jamur oportunistik) muncul# Fumlah /& kemudian menurun akibat
timbulnya
berprolierasi.
penyakit
Akhirnya
baru
terjadi
akan
ineksi
menyebabkan yang
parah.
virus
eorang
didiagnosis mengidap AID apabila jumlah sel /& jatuh dibaEah $%% sel per ml darah# atau apabila terjadi ineksi opurtunistik# kanker atau dimensia AID.
F. KLASIFIKASI ejak , januari
,==C#
orang'orang
dengan
keadaan
yang
merupakan indikator AID (kategori ) dan orang yang termasuk didalam kategori AC atau "C dianggap menderita AID. a. Kategori Klini A ?encakup satu atau lebih keadaan ini pada deEasaremaja dengan ineksi Human Immunodefciency Virus (HIV) yang sudah dapat dipastikan tanpa keadaan dalam kategori klinis " dan . ,. Ineksi Human Immunodefciency Virus (HIV) yang simptomatik. $. 9impanodenopati generalisata yang persisten (+I 5 +ersistent enerali;ed 9impanodenophaty). C. Ineksi Human Immunodefciency Virus (HIV) primer akut dengan sakit
yang
menyertai
atau
riEayat
Immunodefciency Virus (HIV) yang akut.
ineksi
Human
!. Kategori Klini B ontoh'contoh keadaan dalam kategori klinis " mencakup 5 ,. Angiomatosis "aksilaris $. *andidiasis :roaring Vulvavaginal (peristen# rekuenresponnya jelek terhadap /erapi. C. Displasia erviks (sedangberat karsinoma serviks in situ ). &. ejala konstitusional seperti panas (C>#-o ) atau diare lebih dari , bulan. -. 9eukoplakial yang berambut. 1. Herpes Boster yang meliputi $ kejadian yang bebedaterjadi pada lebih dari satu dermaton sara. . Idiopatik /rombositopenik +urpura. >. +enyakit inGamasi pelvis# khusus dengan abses /ubo Varii ". Kategori Klini C ontoh keadaan dalam kategori pada deEasa dan remaja mencakup 5 ,. *andidiasis bronkus# trakeaparu'paru# esophagus $. *anker serviks inpasi C. *oksidiomikosis ekstrapulmonerdiseminata &. *riptokokosis ekstrapulmoner -. *riptosporidosis internal kronis 1. ytomegalovirus (bukan hati# lien# atau kelenjar lime) . 2efnitis ytomegalovirus (gangguan penglihatan) >. nselopathy berhubungan dengan Human Immunodefciency Virus (HIV). =. Herpes
simpleks
(ulkus
kronis#
bronchitis#
pneumonitisesoagitis ). ,%. Histoplamosis diseminataekstrapulmoner ). ,,. Isoproasis intestinal yang kronis. ,$. arkoma *aposi ,C. 9impoma "urkit # Imunoblastik# dan limoma primer otak. ,&. *ompleks mycobacterium avium (?.kansasi
yang
diseminataekstrapulmoner). ,-. ?./ubercolusis pada tiap lokasi (pulmonerekstrapulmoner). ,1. ?ycobacterium# spesies lain# diseminataekstrapulmoner. ,. +neumonia +neumocystic ranii ,>. +neumonia 2ekuren ,=. 9eukoenselophaty multiokal progresiva $%. eptikemia salmonella yang rekuren $,. /oksoplamosis otak $$. indrom pelisutan akibat Human Immunodefciency Virus ( HIV). G. KOMPLIKASI a# Oral Lei
*arena kandidia# herpes simplek# sarcoma *aposi# H+V oral# gingivitis#
peridonitis
Human
Immunodefciency
Virus
(HIV)#
leukoplakia oral# nutrisi#dehidrasi# penurunan berat badan# keletihan dan cacat. !# Ne$rologi% *ompleks dimensia AID karena serangan langsung Human •
Immunodefciency Virus (HIV) pada sel sara# bereek perubahan kepribadian# kerusakan kemampuan motorik# kelemahan# disasia# •
dan isolasi sosial. nselophaty akut#
karena
reaksi
terapeutik#
hipoksia#
hipoglikemia# ketidakseimbangan elektrolit# meningitisensealitis.
•
Dengan eek 5 ' akit kepala ' ?alaise ' Demam ' +aralise ' /otal+arsial Inark serebral kornea siflis meningovaskuler# hipotensi sistemik#
•
dan maranik endokarditis. 3europati karena imGamasi demielinasi oleh serangan Human
Immunodefcienci Virus (HIV) "# Gatrointetinal Diare karena bakteri dan virus# pertumbuhan cepat Gora normal# •
limpoma# dan sarcoma *aposi. Dengan eek# penurunan berat •
badan# anoreksia# demam# malabsorbsi# dan dehidrasi. Hepatitis karena bakteri dan virus# limpoma# sarcoma *aposi# obat illegal# alkoholik. Dengan anoreksia# mual muntah# nyeri abdomen#
•
ikterik# demam atritis. +enyakit Anorektal karena abses dan fstula# ulkus dan inGamasi perianal yang sebagai akibat ineksi# dengan eek inGamasi sulit
dan sakit# nyeri rectal# gatal'gatal dan siare. Re'irai Ineksi karena Pneumocystic Carinii, cytomegalovirus, virus infuenza, pneumococcus# dan strongyloides dengan eek naas pendek# batuk# nyeri# hipoksia, keletihan# gagal naas. e# Der(atologi%
9esi kulit stalokokus 5 virus herpes simpleks dan zoster, dermatitis karena xerosis, reaksi otot# lesi scabies/tuma# dan dekobitus dengan eek nyeri#gatal#rasa terbakar# ineksi skunder dan sepsis. )# Senori% +andangan 5 Sarkoma Kaposi pada konungtiva bereek kebutaan. +endengaran 5 otitis eksternal akut dan otitis media, kehilangan • •
pendengaran dengan eek nyeri.
H. PENATALAKSANAAN "elum ada penyembuhan untuk AID# jadi perlu dilakukan pencegahan !uman "mmunodeciency #irus $!"#% untuk mencegah terpajannya !uman "mmunodeciency #irus $!"#%# bisa dilakukan dengan 5 ,. ?elakukan abstinensi seksmelakukan hubungan kelamin dengan pasangan yang tidak terineksi. $. ?emeriksa adanya virus paling lambat 1 bulan setelah hubungan seks terakhir yang tidak terlindungi. C. ?enggunakan pelindung jika berhubungan dengan orang yang tidak jelas status !uman "mmunodeciency #irus $!"#% nya. &. /idak bertukar jarum suntik# jarum tato# dan sebagainya. -. ?encegah ineksi kejanin bayi baru lahir. 1. Apabila terineksi !uman "mmunodeciency #irus $!"#%# maka terapinya yaitu 5 a) +engendalian Ineksi :purtunistik "ertujuan menghilangkan# mengendalikan# dan pemulihan in&eksi
opurtunistik,
nasokomial,
atau
sepsis.
/idakan
pengendalian ineksi yang aman untuk mencegah kontaminasi bakteri dan komplikasi penyebab sepsis harus dipertahankan bagi pasien di lingkungan peraEatan kritis. b% /erapi '() $'zidotimidin% Disetujui *+' (,=>) untuk penggunaan obat antiviral AB/ yang eekti terhadap AID# obat ini menghambat replikasi antiviral
!uman
"mmunodeciency
#irus
$!"#%
dengan
menghambat en;im pembalik traskriptase '() tersedia untuk pasien AID yang jumlah sel /& nya JC . ekarang# '() tersedia
untuk pasien dengan Human Immunodefciency Virus (HIV) positi asimptomatik dan sel /& J -%% mmC. c) /erapi 'ntiviral "aru "eberapa antiviral baru yang meningkatkan aktivitas system imun dengan menghambat replikasi virus memutuskan rantai reproduksi virus pada prosesnya. :bat'obat ini adalah 5 - +idanosine - .ibavirin - +iedoxycytidine - .ecombinant C+ dapat larut d) Vaksin dan 2ekonstruksi Virus Kpaya rekonstruksi imun dan vaksin dengan agen tersebut seperti inter&eron# maka peraEat unit khusus peraEatan kritis dapat menggunakan keahlian dibidang proses keperaEatan dan penelitian untuk menunjang pemahaman dan keberhasilan terapi AID. e) +endidikan untuk menghindari alcohol dan obat terlarang# makan' makanan sehat#hindari stress#gi;i yang kurang#alcohol dan obat' obatan yang mengganggu ungsi imun. ) ?enghindari ineksi lain# karena ineksi itu dapat mengaktikan sel / dan mempercepat reGikasi !uman "mmunodeciency #irus $!"#%
PATH*A+
KONSEP ASUHAN KEPERA*ATAN HIV AIDS A. PENGKA,IAN -# Ria/at Pen/a%it Fenis ineksi sering memberikan petunjuk pertama karena siat kelainan
imun.
Kmur
kronologis
pasien
juga
mempengaruhi
imunokompetens. 2espon imun sangat tertekan pada orang yang sangat muda karena belum berkembangnya kelenjar timus. +ada lansia#
atropi kelenjar timus
dapat
meningkatkan kerentanan
terhadap ineksi. "anyak penyakit kronik yang berhubungan dengan melemahnya ungsi imun. Diabetes mellitus# anemia aplastik# kanker adalah beberapa penyakit yang kronis# keberadaan penyakit seperti ini harus dianggap sebagai actor penunjang saat mengkaji status imunokompetens pasien.
"erikut
bentuk kelainan hospes dan
penyakit serta terapi yang berhubungan dengan kelainan hospes 5 •
*erusakan 2espon Imun eluler (9imosit / ) /erapi 2adiasi# Defsiensi 3utrisi# +enuaan#
Aplasia
/imik#
9impoma# *ortikosteroid# lobulin Anti 9imosit# Disungsi /imik •
ongenital. *erusakan Imunitas Humoral (Antibodi) 9imositik 9eukemia *ronis# ?ieloma#
Hipogamaglobulemia
ongenital# +rotein'9iosing nteropati (+eradangan Ksus) 0# Pe(eri%aan Fii% 1O!2e%ti)# &an Kel$3an 1S$2e%ti)# AktiftasIstirahat •
ejala
5 ?udah 9elah# Intoleran Activity# +rogresi ?alaise#
+erubahan +ola /idur.
/anda 5 *elemahan :tot# ?enurunnya ?assa :tot# 2espon 7isiologi Aktiftas (+erubahan /D# 7rekuensi Fantung dan +ernaasan ). •
irkulasi ejala 5 +enyembuhan yang 9ambat (Anemia)# +erdarahan 9ama pada edera. /anda 5 +erubahan /D +ostural# ?enurunnya Volume 3adi +erier# +ucatianosis# +erpanjangan +engisian *apiler.
•
Integritas dan go ejala 5 tress berhubungan dengan *ehilangan# ?engkuatirkan +enampilan#
?engingkari
Diagnosa#
+utus
Asa#dan
sebagainya. /anda 5 ?engingkari# emas# Depresi# /akut# ?enarik Diri# ?arah. •
liminasi ejala 5 Diare Intermitten# /erus4?enerus# ering Dengan atau /anpa *ram Abdominal# 3yeri +anggul# 2asa /erbakar aat ?iksi /anda 5 7eces ncer Dengan atau /anpa ?ucus atau Darah# Diare +ekat dan ering# 3yeri /ekan Abdominal# 9esi atau Abses 2ectal#
+erianal#
+erubahan
Fumlah#
Earna#
dan
*arakteristik Krine. •
?akananairan ejala 5 Anoreksia# ?ual ?untah# Disagia /anda 5 /urgor *ulit "uruk# 9esi 2ongga ?ulut# *esehatan igi dan usi yang "uruk# dema
•
Hygiene ejala 5 /idak dapat menyelesaikan A* /anda 5 +enampilan tidak rapi# *urang +eraEatan Diri.
•
3eurosensoro
ejala
5
+using#
*erusakan
akit
*epala#
+erubahan
tatus
Indera#
*elemahan
tatus
?ental#
:tot#
/remor#
+erubahan +englihatan. /anda 5 +erubahan tatus ?ental# Ide +aranoid# Ansietas# 2eGeks /idak 3ormal# /remor# *ejang# Hemiparesis# *ejang. •
3yeri *enyamanan ejala 5 3yeri Kmum 9ocal# 2asa /erbakar# akit *epala# 3yeri Dada +leuritis. /anda 5 "engkak endi# 3yeri *elenjar# 3yeri /ekan# +enurunan 2entan erak# +incang.
•
+ernaasan ejala 5 I* ering atau ?enetap# 3apas +endek +rogresi# "atuk# esak pada Dada. /anda 5 /akipnea# Distress +ernapasan# +erubahan "unyi 3apas# adanya putum.
•
*eamanan ejala 5 2iEayat Fatuh# /erbakar# +ingsan# 9uka# /ransuse Darah# +enyakit Defsiensi Imun# Demam "erulang# "erkeringat ?alam. /anda
5
+erubahan
Integritas
*ulit#
9uka
+erianalAbses#
/imbulnya 3odul# +elebaran *elenjar 9ime# ?enurunya *ekuatan Kmum# /ekanan Kmum. •
eksualitas ejala 5 2iEayat berprilaku eks "eresiko /inggi# ?enurunnya 9ibido# +enggunaan +il +encegah *ehamilan. /anda 5 *ehamilan# Herpes enetalia
•
Interaksi osial ejala 5 ?asalah yang ditimbulkan oleh Diagnosis# Isolasi# *esepian# adanya /rauma AID
•
/anda 5 +erubahan Interaksi +enyuluhan +embelajaran
ejala 5 *egagalan dalam +eraEatan# +rilaku eks "eresiko /inggi#
+enyalahgunaan
:bat'obatan
IV#
?erokok#
Alkoholik.
4# Pe(eri%aan Diagnoti% /es 9aboratorium /elah dikembangkan sejumlah tes diagnostik yang sebagian masih bersiat penelitian. /es dan pemeriksaan laboratorium digunakan untuk mendiagnosis !uman "mmunodeciency #irus $!"#% dan memantau perkembangan penyakit serta responnya terhadap terapi !uman "mmunodeciency #irus $!"#% a. erologis /es antibody serum krining Human Immunodefciency Virus (HIV) dan 9IA. Hasil tes positi# tapi bukan merupakan diagnosa.
/es blot Eestern ?engkonfrmasi diagnosa !uman "mmunodeciency #irus $!"#%
el / limosit +enurunan jumlah total.
el /& helper. Indikator system imun jumlah $%%J.
/> (sel supresor sitopatik). 2asio terbalik ($5,) atau lebih besar dari sel suppressor pada sel helper (/> ke /&) mengindikasikan supresi imun.
+$& ( +rotein pembungkus Human ImmunodefciencyVirus (HIV ) ) +eningkatan
nilai
kuantitati
protein
mengidentifkasi
progresi ineksi.
*adar Ig ?eningkat# terutama Ig A# Ig # Ig ? yang normal atau mendekati normal.
2eaksi rantai polimerase.
?endeteksi D3A virus dalam jumlah sedikit pada ineksi sel perier monoseluler.
/es +H. +embungkus hepatitis " dan antibody# siflis# ?V mungkin positi.
b. "udaya Histologis# pemeriksaan itologis Krine# Darah# 7eces# airan pina# 9uka# putum# dan ekresi# untuk ?engidentifkasi adanya ineksi 5 +arasit# +roto;oa# Famur# "akteri# Viral. c. 3eurologis # ?2I# / can :tak# ? (+emeriksaan ara) d. /es 9ainnya inar L dada ?enyatakan perkembangan fltrasi interstisial dari ++ tahap lanjut atau adanya komplikasi lain
/es 7ungsi +ulmonal Deteksi aEal pneumonia interstisial
kan allium Ambilan diusi pulmonal terjadi pada ++ dan bentuk pneumonia lainnya.
"iopsis Diagnosa lain dari sarcoma *aposi
"rankoskopi pencucian trakeobronkial Dilakukan dengan biopsy pada Eaktu ++ ataupun dugaan kerusakan paru'paru
B. DIAGNOSA NANDA5 NOC5 NIC KLIEN DENGAN HIV6AIDS N O ,
NANDA 2esiko tinggi ineksi b.d kekebalan yang diperoleh tidah memadai# pertahanan primer yang tidak memadai
-
NOC
NIC
Stat$ I($n ?emperoleh resistensi tepat ditargetkan untuk antigen internal dan eksternal Integritas *ulit 3ormal Imunisasi berjalan dengan baik 7ungsi pernaasan baik 7ungsi pencernaan baik uhu tubuh baik krining untuk ineksi berjalan dengan baik
Perlin&$ngan In)e%i +encegahan dan deteksi dini terhadap ineksi pada pasien yang berisiko - ?onitor tanda'tanda sistemik dan lokal dan gejala ineksi - +ertahankan teknik isolasi# - Ajarkan pasien dan keluarga bagaimana menghindari ineksi - ediakan kamar pribadi# sesuai kebutuhan - +antau tanda'tanda Vital
Kontrol Rei%o +ribadi tindakan untuk mencegah# menghilangkan# atau mengurangi ancaman kesehatan dimodifkasi Pengaaan menyesuaikan strategi /ujuan akuisisi sedang pengendalian risiko berlangsung# memantau aktor interpretasi# dan sintesis risiko pribadi dari data pasien untuk mengakui aktor risiko pengambilan keputusan memodifkasi gaya klinis hidup untuk - /entukan risiko mengurangi risiko kesehatan pasien menggunakan sistem - ?inta pasien dukungan pribadi mengenai tanda' untuk mengurangi tanda# gejala# atau risiko masalah - +antau tanda vital Kontrol in)e%i 7 - ?ulai pengaEasan Proe In)e%i kulit rutin pada pasien +ribadi tindakan untuk berisiko tinggi mencegah# - +antau keadaan yang menghilangkan# atau berpeluang untuk mengurangi ancaman ineksi ineksi - mengakui Pening%atan ite( konsekuensi pribadi -
-
-
-
-
yang terkait dengan ineksi mengidentifkasi risiko ineksi dalam situasi sehari'hari mengidentifkasi tanda'tanda pribadi dan gejala yang mengindikasikan potensi risiko mengidentifkasi strategi untuk melindungi diri dari ineksi lain. memelihara lingkungan yang bersih
&$%$ngan 7asilitasi pasien dukungan oleh keluarga# teman# dan masyarakat Identifkasi tingkat dukungan keluarga /entukan sistem pendukung yang saat ini digunakan /entukan hambatan untuk menggunakan sistem pendukung +antau situasi keluarga saat ini Felaskan kepada orang lain yang peduli bagaimana mereka dapat membantu 3ilai respon psikologis untuk situasi dan ketersediaan sistem pendukung. Keterli!atan Soial Ke3a&iran Interaksi sosial dengan De8nii 7 !era&a orang'orang# kelompok# !era(a /ang lain atau organisasi !ai% e"ara 8i% &an - berinteraksi dengan 'i%ologi5 'a&a aat teman'teman dekat %e!$t$3an - berinteraksi dengan - /unjukkan sikap tetangga menerima - berinteraksi dengan - *omunikasi secara anggota keluarga verbal# merasa empati - berpartisipasi dalam atau pahami kegiatan santai pengalaman pasien dengan orang lain - Dengarkan kekhaEatiran pasien D$%$ngan Soial - /aEarkan untuk Me('er"a/ai !ant$an menghubungi orang lain dukungan lain# seperti - disediakannya Eaktu ustad; - "angun kepercayaan dan oleh orang lain - tersedianya inormasi hal positi - 0akinkan dan membantu oleh orang lain - adanya orang'orang orang tua dalam peran yang bisa membantu pendukung mereka sesuai kebutuhan dengan anak mereka - adanya kontak sosial yang mendukung Koneling - jaringan sosial stabil -
-
-
-
-
-
0
Isolasi sosial b.d penyakit# kesedihan yang mempengaruhi# berusaha untuk menyendiri. Defnisi 5 kesendirian yang dialami oleh individu dan dianggap dipaksakan oleh orang lain dan sebagai keadaan negati atau mengancam
-
-
%one%$eni %e"an&$an S$!tani %e'ara3an 'er$!a3an tat$ %ee3atan &an )$ngi oial a%i!at %e"an&$an 9at tidak adanya perasaan depresi kesedihan dapat teratasi kesedihan dapat teratasi perasaan ketidakberdayaan teratasi tidak merasa putus asa rasa kesendirian teratasi tidak adanya perasaan takut kesendirian perasaan merasa tidak berharga tidak ada
De8nii7 !erH$!$ngan &engan 'roe (e(!ant$ /ang intera%ti) !er)o%$ 'a&a %e!$t$3an5 (aala35 ata$ 'eraaan lain &ari 'aien &an igni8%an $nt$% (ening%at%an ata$ (en&$%$ng %o'ing5 'e(e"a3an (aala35 &an inter'eronal - /etapkan hubungan terapi didasarkan pada kepercayaan dan rasa hormat - /unjukkan empati# kehangatan# dan ketulusan - /etapkan kontrak Eaktu atau panjang nya konseling - "erikan privasi dan menjamin kerahasiaan pasien - Dorong ekspresi perasaan pasien - "antu pasien untuk mengidentifkasi masalah atau situasi yang menyebabkan marabahaya - /entukan bagaimana perilaku keluarga mempengaruhi pasien - verbalisasi perbedaan antara perasaan pasien dan perilaku Tera'i re%reai De8nii7 'engg$naan t$2$an re%reai $nt$% (e('ro(oi%an rela%ai &an 'ening%atan %etera('ilan oial - "antu pasien
4
*etidak seimbangan 3utrisi 5 *urang dari kebutuhan tubuh b.d anoreksia dan diare yang kronik Defnisi 5 Asupan nutrisi tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan metabolic
-
-
-
keluarga untuk mengidentifkasi defsit dalam mobilisasi - "antu pasien untuk memilih aktivitas rekreasi sesuai dengan kemampuan fsik# psikologis# dan sosial - "antu pasien untuk mengidentifkasi kegiatan rekreasi bermakna - +antau emosional# respon fsik# dan sosial untuk kegiatan rekreasi - "erikan penguatan positi untuk berpartisipasi dalam setiap kegiatan Stat$ N$trii Koneling gi9i De8nii 7 e2a$3 (ana De8nii 7 n$trii /ang tere&ia Mengg$na%an 'roe $nt$% (e(en$3i !ant$ /ang intera%ti) %e!$t$3an /ang !er)o%$ 'a&a (eta!oli(e %e!$t$3an (o&i8%ai Asupan nutrisi baik &iet6(a%anan Asupan makanan baik - 9akukan hubungan Asupan cairan baik terapeutik berdasarkan Stat$ N$trii 7 kepercayaan dan A$'an (a%anan &an kepedulian "airan - /entukan asukan De8nii 7 2$(la3 makanan pasien dan (a%anan &an "airan kebiasaan makan /ang &ia(!il %e &ala( - asilitasi identifkasi terhadap perilaku t$!$3 ela(a 'erio&e makan yang harus di 0:;2a( ganti Asupan ?akanan - unakan standar gi;i secara oral baik yang sudah disetujui Asupan dari tabung untuk klien dalam pengisi baik Asupan cairan oral mengevalulasi baik keadekuatan asupan Asupan cairan melalui makanan intravena baik - Diskusikan makanan -
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Asupan nutrisi secara parenteral baik
Stat$ N$trii 7 A$'an n$trii De8nii 7 A$'an n$trii $nt$% (e(en$3i %e!$t$3an (eta!oli" Asupan kalori memadai Asupan protein cukup Asupan lemak cukup Asupan karbohidrat cukup Asupan serat cukup Asupan vitamin cukup Asupan mineral cukup Asupan ;at besi cukup Asupan kalsium cukup Asupan garam cukup
yang klien sukai dan yang tidak disukai - Diskusikan arti dari makanan kepada pasien Tera'i N$trii De8nii 7 a&(initrai (a%anan &an "airan $nt$% (en&$%$ng 'roe (eta!oli(e 'aien /ang %$rang gi9i ata$ !erii%o tinggi $nt$% (en2a&i (en2a&i %$rang gi9i - 9akukan penilaian gi;i dengan lengkap# - +antau cairan makanan yang ditelan dan menghitung asupan kalori harian - ediakan makanan yang dibutuhkan dalam batas diet yang ditentukan - "erikan pasien dengan tinggi protein# tinggi kalori# makanan dan minuman bergi;i jari yang dapat mudah dikonsumsi# - +ilih suplemen gi;i# Mana2e(en Cairan6Ele%trolit De8nii 7 Reg$lai &an Pre
-
-
-
-
-
:
"ersihan jalan naas tidak eekti b.d menurunnya ekspansi paru dan penumpukan sekret Defnisi 5 ketidakmampuan membersihkan sekresi atau sumbatan dari saluran pernaasan untuk mempertahankan kebersihan jalan naas.
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Stat$ Perna)aan 7 Ke'atenan 2alan Na)a De8nii 7 Me(!$%a5 (e(!eri3%an !agian tra%eo!ron%ial $nt$% 'ert$%aran $&ara. /ingkat pernaasan baik 2itme pernaasan baik *edalaman iinspirasi baik Adanya kemampuan untuk menghapus sekresi /idak adanya suara pernaasan yang tidak disengaja *lien tidak terengah' engah /idak adanya dispnea saat istirahat /idak adanya akumulasi sputum /idak adanya dispnea saat klien istirahat Stat$ Perna)aan 7 Pert$%aran Ga De8nii 7 Pert$%aran al
-
-
-
-
-
-
+antau tanda'tanda vital +antau tanda dan gejala terhadap retensi cairan
Mana2e(en 2alan na)a De8nii 7 Failitai 'ateni al$ran $&ara "uka jalan napas# dengan angkat dagu atau teknik dorong rahang# +osisikan pasien untuk memaksimalkan potensi ventilasi ?asukkan udara melalui jalan napas oral atau nasoaring# 9akukan terapi fsik dada 9akukan pernaasan yang lambat dan dalam# dan batuk Instruksikan cara batuk eekti ?onitor pernaasan dan status oksigenasi "erikan udara lembab atau oksigen# Auskultasi adanya penurunan pada ventilasi daerah yang tercatat atau tidak ada dan adanya suara adventi Re&$%i Ke"e(aan De8nii 7 (e(ini(al%an %eta%$tan5 8raat5 ata$ %eti&a%n/a(anan /ang !er3$!$ngan &engan antii'ai $(!er !a3a/a /ang ti&a% &i%enal unakan tenang# pendekatan yang
-
/idak adanya sianosis -
Stat$ Perna)aan 7 Ventilai De8nii 7 Per'in&a3an $&ara $nt$% (a$% &an %el$ar &ari 'ar$; 'ar$ /idak adanya retraksi dada pada klien *lien tidak bernaas dengan mengerutkan bibir /idak adanya gangguan vokalisasi pada klien /idak adanya gangguan ekspirasi pada klien /idak ditemukan ekspansi dada yang tidak simetris pada klien - /idak terdengar suara yang terdistorsi pada saat aukultasi
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Pen"ega3an a'irai De8nii 7 tin&a%an Peronal $nt$% (en"ega3 leatn/a "airan &an 'arti%el 'a&at %e &ala( 'ar$; 'ar$ *lien dapat mengidentifkasi aktor resiko *lien dapat menghindari aktor resiko *lien dapat mempertahankan kebersihan oral *lien dapat memilih makanan sesuai dengan kemampuan menelan *lien dapat memilih makanan dengan konsistensi yang tepat
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
meyakinkan 3yatakan dengan jelas harapan untuk perilaku pasien "erusaha untuk memahami perspekti pasien dari situasi stres Dengarkan dgn perhatian +erkuat perilaku iptakan suasana untuk memasilitasi kepercayaan Identifkasi klien ketika tingkat kecemasan mengalami perubahan /entukan kemampuan pengambilan keputusan pasien Anjurkan pasien pada menggunakan teknik relaksasi *elola obat untuk mengurangi kecemasan 3ilai tanda'tanda verbal dan nonverbal kecemasan Tera'i O%igen De8nii7 Pe(!erian o%igen &an 'e(anta$an e)e%ti
-
*lien dapat menggunakan pengental cairan sesuai dengan kebutuhan
berhubungan dengan pasien
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat# A;i; Alimul. $%%1. Pengantar "lmu Kepera0atan Fakarta 5 alemba ?edika. u;anne . melt;er# "renda . "are. $%%,. *eperaEatan ?edikal "edah "runner M udarth ed. >. Fakarta 5 . ?ansjoer# Ari. $%%%. Kapita Selekta Kedokteran Fakarta 5 ?edia culapius. +rice# ylvia A dan 9orraine ?. 8ilson. $%%-. Patosiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Fakarta 5 .
Doengoes# ?arillyn# dkk. $%%%. .encana 'suhan Kepera0atan 1 Pedoman 2ntuk Perencanaan dan Pendokumentasian Pera0atan Pasien, edisi C# alih bahasa 5 I ?ade *ariasa dan 3i ?ade . Fakarta 5