LP HIV

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN HIV Disusun untuk Memenuhi Tugas Lapoan Akhi Po!esi Nes Depatemen Me"ika# Di Ruang $% In!eksi RSUD "& Sai!u# An'a Ma#ang

Disusun O#eh( OKI NUR )ITRIANA *+,,-,%,,,**,-$

PRO.RAM STUDI ILMU KEPERAW K EPERAWA ATAN )AKULT )AKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS /RAWI0A1A MALAN. $,*-

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.













LEM/AR PEN.ESAHAN LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWA KEPERAWATAN HIV DI RUAN. $% IN)EKSI

O#eh ( Oki Nu )itiana NIM& *+,,-,%,,,**,-$

Telah diperiksa dan disetujui pada : Hari : Tanggal :

Pembimbing Akademik

NIP.

Pembimbing Lahan

NIP.

*& De!i De!ini nisi si HIV HIV AIDS ( Acquired Acquired Immune Deficiency Sindrome) Sindrome) adala adalah h sekump sekumpula ulan n gejal gejala a penakit karena menurunna sistem kekebalan tubuh ang disebabkan !leh in"eksi HI#. HI#. Dalam Dalam bahasa bahasa ind!nes ind!nesia ia dapat dapat dikatakan dikatakan sebagai sindr!m sindr!m $a$at $a$at kekebala kekebalan n tubuh tubuh dapatan. Acquired: Didapat% Acquired: Didapat% bukan penakit keturunan Immune: Sistem Immune: Sistem kekebalan tubuh Deficiency : &ekurangan















tubuh terhadap berbagai penakit. Apabila HI# ini masuk ke dalam peredaran darah sese!rang% maka HI# tersebut menerap sel'sel darah putih. Sel'sel darah putih ini adalah adalah bagia bagian n dari dari sistem sistem kekeb kekebala alan n tubuh tubuh ang ang ber"u ber"ungs ngsii melin melindun dungi gi tubuh tubuh dari dari serangan penakit. HI# se$ara berangsur'angsur merusak sel darah putih hingga tidak bisa ber"ungsi dengan baik. HI#

(Hum (Human an

Immun Immunode odefic ficien iency cy

Virus Virus))

adal adalah ah

sebu sebuah ah

retr retr! !ir irus us

ang ang

mengin"eksi sel sistem kekebalan tubuh manusia terutama *D+, T $ell. HI# terdapat di dalam $airan tubuh sese!rang ang telah t erin"eksi seperti di dalam darah% air mani atau $airan $airan agina. agina. Sebelum Sebelum HI# berubah berubah menjadi menjadi AIDS% AIDS% penderita penderitana na akan tampak sehat sehat dalam dalam -aktu -aktu kira' kira'ki kira ra  sampai sampai /0 tahun. tahun. 1alaup alaupun un tampa tampak k sehat% sehat% merek mereka a dapat dapat menularkan HI# pada !rang lain melalui hubungan seks ang tidak aman% tran"usi darah atau pemakaian jarum suntik se$ara bergantian. bergantian. *enters "!r Disease *!ntr!l (*D*) merek!mendasikan bah-a diagn!sa AIDS ditujukan ditujukan pada !rang ang mengalam mengalamii in"eksi in"eksi !pp!rtun !pp!rtunistik istik%% dimana dimana !rang !rang tersebut tersebut mengalami penurunan sistem imun ang mendasar (sel T 2 300) dan memiliki antib!di p!siti" terhadap HI#. &!ndisi lain ang sering digambarkan meliputi k!ndisi demensia pr!gresi"% 4-asting sndr!me5% atau sark!ma kap!si (pada pasien berusia 6 70 tahun)% kanker'kanker khusus lainna (aitu kanker seriks inasi") atau diseminasi dari penakit ang umumna mengalami l!kalisasi (misalna% T8). $& K#as K#asi! i!ik ikas asii HIV 9enurut 1H% stadium klinis HI#AIDS dibedakan menjadi + stadium aitu :





























a. Stadium / : Peri!de ;endela 

HI# masuk ke dalam tubuh% sampai terbentukna antib!di terhadap HI# dalam darah



Tidak ada tanda3 khusus% penderita HI# tampak sehat dan merasa sehat



Test HI# belum dapat mendeteksi keberadaan irus ini



Tahap ini disebut peri!de jendela% umumna berkisar /'7 bulan.

b. Stadium 3 : HI# P!siti" (tanpa gejala) rata'rata selama '/0 tahun: 

HI# berkembang biak dalam tubuh



Tidak ada tanda'tanda khusus% penderita HI# tampak sehat dan merasa sehat



Test HI# sudah dapat mendeteksi status HI# sese!rang% karena telah terbentuk antib!di terhadap HI#



c. Stadium > : HI# P!siti" (mun$ul gejala) 

Sistem kekebalan tubuh semakin turun



9ulai mun$ul gejala in"eksi !pp!rtunistik% misalna: pembengkakan kelenjar lim"a di seluruh tubuh% diare terus menerus% "lu% dll



d. Stadiu Stadium m + : AIDS AIDS 

&!ndisi sistem kekebalan tubuh sangat lemah



8erbagai penakit lain (in"eksi !pp!rtunistik) semakin parah



1asting (kehilangan berat badan se$ara drastis)



Diare kr!nis. Ke#as Stadium &linis /

'asimt!matik

Asimt!matik.T!tal Asimt!matik.T!tal

'lim"aden!pati 'lim"aden!pati generalisata generalisata persisten

*D+600 Stadi Stadium um klini klinis s II.Saki II.Sakitt

'Penurunan berat badan /0@

ringan.T ringan.T!tal !tal

'ISP 'ISPA A

+??

*D+:300 *D+:300''

Kiteia

beru berula lang ng

"aringitis) 'herpes !ster '&elitis angularis

(sin (sinus usit itis is%t! %t!ns nsil illi liti tis% s%!t !tit itis is

medi media a

dan dan















'T8 paru Stadium Stadium klinis klinis I#.Sak I#.Sakit it

'lim"aden!path 'lim"aden!path generalisata generalisata persisten 'HI# wasting syndrome

berat (AIDS).T!tal *D+

-Pneum!nia

2300

'Herpes simpleks 6 / bulan '&andidiasis es!phagus 'Sark!ma &ap!si 'T!ks!plasm!sis 'Bnse"al!path HI# '9eningitis kript!kus '9ik!sis pr!"unda 'Lim"!ma '&arsin!ma 'is!pr!siasis 'is!pr!siasis kr!nis 'Ner!path dan kardi!megalu terkait HI#

%& Etio Etio#o #ogi gi HIV HIV Penebabna adalah g!l!ngan irus retr! ang disebut human immun!de"i$ien$ irus (HI#). HI# pertama kali ditemukan pada tahun /?=> sebagai retr!irus dan disebut HI#'/. Pada tahun /?=7 di A"rika ditemukan lagi retr!irus baru ang diberi nama HI#'3. HI#'3 HI#'3 dianggap dianggap sebagai sebagai irus irus kurang kurang path!gen path!gen dibandin dibandingkaa gkaan n dengan dengan HI#'/. HI#'/. 9aka untuk memudahkan keduana disebut HI#. AIDS dapat menerang semua g!l!ngan g!l!ngan umur% umur% termasuk bai% pria maupun -anita. Cang termasuk kel!mp!k resik! tinggi adalah : a.

Lelaki h!m!seksual atau biseks.

b.

Partner seks dari penderita HI#AIDS.

c.

Penerima darah atau pr!duk darah (trans"usi) ang ter$emar HI#.

d.

Penggunaan jarum suntik% tindik% tatt!!% pisau $ukur% dll ang dapat menimbulkan luka ang tidak tidak disterilk disterilkan an se$ara se$ara bersama's bersama'sama ama dipergun dipergunakan akan dan sebelumn sebelumna a telah dipakai !rang ang terin"eksi HI#. HI#. *ara'$ara tersebut dapat menularkan HI# karena terjadi k!ntak darah.

e. Ibu p!siti" p!siti" HI# kepad kepada a bai bai ang ang dikand dikandung ungna na.. *ara *ara penul penulara aran n ini dapat dapat terja terjadi di saat:

















>)

P!stn stnatal tal% ai aitu tu mel melalui lui air air susu susu ibu. bu.

2& Pato! Pato!iso iso#og #ogii HIV HIV a& Stuktu .enomik HIV Acquired immune defficiency syndrome

(AIDS) (AIDS) dapat dapat diar diartik tikan an seba sebagai gai

kumpulan gejala atau penakit ang disebabkan !leh menurunna kekebalan tubuh akibat in"eksi !leh irus HI# (Human Immmun!de"i$ien$ #irus) ang termasuk "amili retr! retr!iri iridae dae%% AIDS AIDS merupa merupakan kan tahap tahap akhir akhir dari dari in"ek in"eksi si HI# (Dj!er (Dj!erba ban% n% 300) 300).. HI# adalah adalah retr!iru retr!irus% s% angg!ta angg!ta genus genus Lentiir Lentiirus% us% dan menunjuk menunjukkan kan banak banak gambaran gambaran "isik!mia "isik!mia ang merupaka merupakan n $iri khas "amili. "amili. Een!m Een!m FNA lentiiru lentiirus s lebih lebih k!mpleks k!mpleks daripada gen!m FNA Fetr!irus ang bertrans"!rmasi. #irus mengandung tiga gen ang dibutuhkan untuk replikasi replikasi retr!irus G gag% gag% p!l% dan en (8r!!ks% 300+).















3&

Patogenesis HIV A-alna A-alna terjadi perlekatan antara gp/30 dan resept!r sel *D+% ang memi$u perubaha perubahan n k!n"!rmasi k!n"!rmasi pada gp/30 gp/30 sehingga sehingga memungki memungkinkan nkan pengikata pengikatan n dengan dengan k!resept!r kem!kin (biasana **F atau **F+). Setelah itu terjadi penatuan p!ri ang dimediasi !leh gp+/ Setelah berada di dalam sel *D+% salinan DNA ditranskripsi dari gen!m gen!m FNA !leh !leh enim reverse reverse transcrip transcriptase tase (FT) ang diba-a !leh irus. Ini merupakan pr!ses ang sangar berp!tensi mengalami kesalahan. Selanjutna DNA ini ditransp!r ke dalam nukleus dan terintegrasi se$ara a$ak di dalam gen!m sel pejamu. #irus ang terintegrasi diketahui sebagai DNA pr!irus. Pada aktiasi sel pejamu% FNA ditranskripsi dari $etakan DNA ini dan selanjutna di translasi menebabkan pr!duksi pr!tei pr!tein n irus irus.. P!lipr P!lipr!te !tein in prekur prekurs!r s!r dipe$a dipe$ah h !leh !leh pr!tea pr!tease se irus irus menjad menjadii enim enim (misalna reverse transcriptase dan pr!tease) dan pr!tein struktural. Hasil pe$ahan ini kemudian kemudian digunak digunakan an untuk untuk menghasi menghasilkan lkan partikel partikel irus irus in"eksiu in"eksius s ang keluar keluar dari permukaan sel dan bersatu dengan membran sel pejamu. #irus in"eksius baru (iri!n) selanju selanjutna tna dapat dapat mengin"e mengin"eksi ksi sel ang belum terin"ek terin"eksi si dan mengulan mengulang g pr!ses pr!ses tersebut. Terdapat Terdapat tiga grup (hampir semua in"eksi adalah grup 9) dan subtipe (grup 8 d!mina di Br!pa) untuk HI#'/.

4&

Sik#us Hi"up HIV "an Intena#isasi HIV ke se# taget HI# merupaka merupakan n retr!iru retr!irus s !bligat !bligat intraselu intraselular lar dengan dengan replikas replikasii sepenuhn sepenuhna a di dalam sel h!st. Perjalanan in"eksi HI# di dalam tubuh manusia dia-ali dari interaksi gp/30 pada selubung HI# berikatan dengan resept!r spesi"ik *D+ ang terdapat pada permukaan membran sel target (kebanakan lim"!sit T'*D+,. T'*D+,. Sel target utama adalah sel ang ang mempu mempu menge mengeksp kspres resika ikan n resept resept!r !r *D+ *D+ (astr! (astr!sit sit%% mikr!g mikr!glia lia%% m!n!si m!n!sit' t' makr!"ag%lim"!sit%Langerhan makr!"ag%lim"!sit%Langerhans%dendritik). s%dendritik).

"&

Pato!isio#ogi HIV &arena peran penting sel T dalam 4menalakan5 semua kekuatan lim"!sit dan















hampir semua !rang ang terin"eksi HI# menunjukkan gejala AIDS% dan kemudian meninggal. Eejala ang terjadi adalah demam% neri menelan% pembengkakan kelenjar getah bening% ruam% diare% atau batuk. Setelah in"eksi akut% dimulailah in"eksi HI# asimpt!matik (tanpa gejala). 9asa tanpa gejala ini umumna berlangsung selama =' /0 tahun.

Gambar waktu CD4 T-cell dan perubahan perkembangan virus berkesinambungan berkesinambungan pada infeksi HIV yang tidak diterapi Pada Pada -akt -aktu u !ran !rang g deng dengan an in"e in"eks ksii HI# HI# masi masih h mera merasa sa seha sehat% t% klin klinis is tida tidak k menunjukkan menunjukkan gejala% pada -aktu itu terjadi replikasi HI# ang tinggi% /0 partikel setiap hari. 8ersamaan dengan replikasi HI#% terjadi kehan$uran lim"!sit *D+ ang tinggi% untungna untungna tubuh tubuh masih masih bisa mengk!mp mengk!mpensa ensasi si dengan dengan mempr!du mempr!duksi ksi lim"!sit lim"!sit *D+ sekitar /0? setiap hari. e&

Tansmisi In!eksi HIV















in"eksi HI#'/ HI#'/ melaluI trans"usi darah dari d!n!r ang terin"eksi HI# berkisar antara / per 0.000 hingga / per =>.000 (Nasr!nudin% 300). Pemeriksaan antib!di HI# pada d!n!r darah sangat mengurangi transmisi melalui trans"usi darah dan pr!duk darah ($!nt!h% k!nsentrasi "akt!r #III ang digunakan untuk pera-atan hem!"Ilia) (Lange% 300/) >) Transmi ransmisi si se$a se$ara ra er ertik tikal al Transmi ransmisi si se$ara se$ara ertik ertikal al dapat dapat terja terjadi di dari dari ibu ibu ang ang terin terin"ek "eksi si HI# kepada kepada janinna se-aktu hamil % persalinan% persalinan% dan setelah melahirkan melalui pemberian Air Susu Ibu (ASI). Angka penularan selama kehamilan kehamilan sekitar '/0@% se-aktu persalin persalinan an /0'30@% /0'30@% dan saat pemberian pemberian ASI ASI /0'30@ /0'30@

(Nasr!nu (Nasr!nudin% din% 300). 300). Di

mana alternati" ang laak tersedia% ibu'ibu p!siti" HI#'/ tidak b!leh menusui baina karena ia dapaT menambah penularan perinatal (Parks% /??7). Selama beber beberap apa a tahun tahun terakh terakhir ir%% ditem ditemuka ukan n bah-a bah-a penul penulara aran n HI# perin perinata atall dapat dapat dikaitkan lebih akurat dengan pengukuran jumlah FNA'irus di dalam plasma. Penulara Penularan n ertikal ertikal lebih lebih sering sering terjadi terjadi pada pada kelahira kelahiran n preterm% preterm% terutama terutama ang berkaitan dengan ketuban pe$ah dini (*unningham% 300+). +) P!tensi P!tensi trans transmisi misi melal melalui ui $airan $airan tubuh lain 1alaupun 1alaupun air liur pernah ditemukan dalam air liur pada sebagian ke$il !rang ang terin"eksi% tidak ada bukti ang menakinkan bah-a air liur dapat menularkan in"eksi HI# baik melalui $iuman biasa maupun paparan lain misalna se-aktu beker bekerja ja bagi bagi petug petugas as keseh kesehata atan. n. Selain Selain itu% itu% air liur liur dibukt dibuktika ikan n mengan mengandu dung ng inhibit! inhibit!rr terhadap terhadap aktiitas aktiitas HI#. HI#. Demikian Demikian juga belum belum ada bukti bah-a bah-a $airan $airan tubuh lain misalna air mata% keringat dan urin dapat merupakan media transmisi HI# (Nasr!nudin% 300). ) Transm Transmisi isi pada pada petugas petugas kesehata kesehatan n dan petugas petugas lab!rat!r lab!rat!rium ium 8erbagai penelitian penelitian multi institusi menatakan bah-a risik! penularan HI# setelah kulit tertusuk jarum atau benda tajam t ajam lainna ang ter$emar !leh darah sese!rang ang ang terin terin"ek "eksi si HI# adala adalah h sekita sekitarr 0%>@ 0%>@ sedang sedangkan kan risik risik! ! penula penularan ran HI# ke membran muk!sa atau kulit ang mengalami er!si adalah sekitara 0%0?@.















+& Mani!esta Mani!estasi si K#inis K#inis HIV Ditinjau dari stadium perkembangan irus% mani"estasi klinis HI# dibagi menjadi empat "ase% aitu: a.

Kase I: Peri!de ;endela Indiidu sudah terpapar terpapar dan dan terin"eksi. terin"eksi. Tetapi Tetapi $iri'$iri $iri'$iri terin"eksi terin"eksi belum belum terlihat terlihat meskipun meskipun ia melakukan tes darah. Pada "ase ini antib!di terhadap HI# belum terbentuk. Kase ini akan berlangsung sekitar /'7 bulan dari -aktu indiidu terpapar.

b.

Kase II: II: HI# P!siti" (tanpa gejala) rata' ta'rata selama '/0 tahun 8erlangsung lebih lama% aitu sekitar 3'/0 tahun setelah terin"eksi HI#. Pada "ase kedua kedua ini indiidu indiidu sudah sudah p!siti" p!siti" HI# dan belum belum menampak menampakkan kan gejala sakit% sakit% tetapi tetapi sudah dapat menularkan pada !rang lain.

$.

Kase III: HI# P!siti" (mun$ul gejala) 9ulai mun$ul gejala'gejala gejala'gejala a-al penakit ang disebut dengan penakit terkait dengan HI#. HI#. Tahap Tahap ini belum dapat disebut sebagai gejala AIDS. Eejala'gejala ang berkaitan antara antara lain lain kering keringat at ang ang berle berlebi bihan han pada pada -aktu -aktu malam% malam% diare diare terus terus meneru menerus% s% pembengkakan kelenjar getah bening% "lu ang tidak sembuh'sembuh% na"su makan berkurang dan badan menjadi lemah% serta berat badan terus berkurang. Pada "ase ketiga ini sistem kekebalan tubuh mulai berkurang.

d.

Kase I#: AIDS AIDS baru dapat terdiagn!sa setelah kekebalan tubuh sangat berkurang dilihat dari jumlah sel'T na. Timbul Timbul penakit tertentu ang disebut dengan in"eksi !pp!rtunistik !pp!rtunistik aitu kanker% kanker% khususna saria-an% kanker kulit atau sar$!ma kap!si% in"eksi paru'paru ang ang meneb menebabk abkan an radang radang paru'p paru'paru aru dan dan kesul kesulita itan n berna" berna"as% as% in"ek in"eksi si usus usus ang ang menebabkan diare parah berminggu'minggu% dan in"eksi !tak ang menebabkan keka$auan mental dan sakit kepala. Sedan Sedangka gkan n dari dari kriter kriteria ia ma!r ma!r dan min!r min!r%% mani" mani"est estasi asi HI# adala adalah h sebaga sebagaii

berikut:



















&andidiasis !r!"aringeal.



Herpes simpleks kr!nis pr!gresi".



Lim"aden!pati generalisata.



In"eksi jamur berulang pada alat kelamin -anita.

5& Pemeiks Pemeiksaan aan Diagno Diagnostik stik HIV a.

Tes Ser!l!gis /) Fapi Fapid d test test denga dengan n menggu menggunak nakan an reage reagen n SD HI#% HI#% Determ Determen ent% t% dan n$!pr!b n$!pr!be. e. Pemeriksa Pemeriksaan an ini dapat dapat dilakuka dilakukan n dengan dengan pengamat pengamatan an isual. isual. &lien &lien dinataka dinatakan n p!sit p!siti" i" HI# apabil apabila a hasil hasil dari dari ketig ketiga a tes terseb tersebut ut reakti reakti". ". Tes ini pali paling ng sering sering digunakan karena paling e"ekti" dan e"isien -aktu. 3) BLISA (Te !n"yme-#in$ed !n"yme-#in$ed Immunosor%ent Immunosor%ent Assay ) mengidenti"ikasi antib!di ang se$ara se$ara spesi"ik spesi"ik ditunjuk ditunjukkan kan kepada kepada irus irus HI#. HI#. Tes BLISA BLISA tidak tidak menegakk menegakkan an diagn!sis penakit AIDS tetapi lebih menunjukkan sese!rang pernah terin"eksi !leh HI#. rang ang darahna mengandung antib!di untuk HI# disebut dengan !rang ang ser!p!siti". >) 1este estern rn bl!t bl!t Digunak Digunakan an untuk memastika memastikan n ser!p!si ser!p!sitii tiitas tas seperti seperti ang terident teridenti"ika i"ikasi si le-at le-at BLISA. +) P*F (&o'ymerase ain eaction) eaction )















;umlah dan

9engukur tingkat

00'/00ml

pr!sentase

kesehatan sistem

63@ lim"!sit

mengindikasikan mengindikasikan in"eksi

*D+,

imun. Perhitungan

(jumlah atau

AIDS.

ini menentukan

pr!sentase *D+,

jumlah *D+, *D+, (sel T

ang kurang dari

pada jumlah% karena jumlah

helper) di dalam

jumlah n!rmal% n!rmal%

memiliki ariasi ang tinggi.

darah. Sel ini

akan

bekerja untuk

meningkatkan

-aktu% tingkat kelelahan dan

mempertahankan

resik! terjadina

stress% tes seharusna

resp!n imun

in"eksi).

dilakukan dalam -aktu ang







2300 atau /+@ dari lim"!sit

Pr!sentase lebih akurat dari

Hasil mungkin dipengaruhi

mela-an in"eksi.

sama (dengan tes ang

;umlah pr!sentase

sebelumna) dan dalam

lim"!sit

k!ndisi terbebas dari in"eksi

menggambarkan

ang sedang atau baru saja

jumlah sel *D+,. *D+,.

terjadi. Sering dim!nit!ring dim!nit!ring Negati"

setiap tiga bulan. Dalam /= bulan pertama dari

Tes Antib!di A ntib!di

Pemeriksaan darah

HI# (BLISA)

untuk mengetahui

kehidupan kehidupan mungkin p!siti"%

pr!sentase dari

karena antib!di dari ibu.

antib!di HI#.

Penggunaanna jarang digunakan dibandingkan tes















satuan jumlah per

seharusna dapat menurunkan

milliliter darah.

jumlah HI# atau menunjukkan menunjukkan hasil ang tidak terdeteksi.

-& Penata#ak Penata#aksana sanaan an Me"is Me"is HIV HIV Sampai Sampai saat ini belum belum ada !bat'!batan !bat'!batan ang dapat dapat menghila menghilangka ngkan n HI# dari dalam dalam tubuh tubuh indiidu indiidu.. Ada beberapa beberapa kasus ang menatakan menatakan bah-a bah-a HI#AIDS HI#AIDS dapat dapat disembuhkan. disembuhkan. Setelah diteliti lebih lanjut% peng!batanna tidak dilakukan dengan standar medis% tetapi dengan peng!batan alternati" atau peng!batan lainna. bat'!bat ang digu diguna naka kan n

adal adalah ah untu untuk k

mena menaha han n

pen peneb ebar aran an HI# HI#

dala dalam m

tubu tubuh h

teta tetapi pi tida tidak k

menghilangkan HI# dari dalam tubuh.
Pena Penata tala laks ksan anaa aan n

HI# HI#AI AIDS DS

term termas asuk uk

tera terapi pi AF# AF#

dima dimaks ksud udka kan n

untu untuk k

menghambat menghambat replikasi irus. Prinsip peng!batan antiretr!iral antiretr!iral adalah sebagai berikut: /) 9enurunkan angka kesakitan kesakitan dan dan kematian ang berhubungan berhubungan dengan HI# HI#.. 3) 9emperb 9emperbaiki aiki kualita kualitas s hidup !rang !rang ang hidup hidup dengan dengan HI#AIDS HI#AIDS.. >) 9emulih 9emulihkan kan danatau danatau memelih memelihara ara "ungsi "ungsi kekebala kekebalan n tubuh. +) 9enekan 9enekan replika replikasi si se$ara se$ara maksima maksimall dan selama selama mungki mungkin. n. bat'!bat antiretr!irus ang digunakan adalah:















+) E!l!ng E!l!ngan an AF# keempa keempatt adala adalah h entr entr inhib inhibit! it!rr. bat bat g!l!ng g!l!ngan an ini ini men$e men$egah gah pemasukan HI# ke dalam sel dengan menghambat langkah kedua dari siklus hidupna. Dua !bat g!l!ngan ini sudah disetujui di AS: -

Bn"uirtide (T'30)

-

9arair!$ (9#*) E!l!ngan AF# AF# terbaru adalah integrase inhibit!r (INI). bat g!l!ngan

-

ini ini men$eg men$egah ah pemadu pemaduan an k!de k!de geneti genetik k HI# dengan dengan k!de k!de geneti genetik k sel dengan dengan

-

menghambat langkah kelima dari siklus hidupna. bat INI pertama adalah: Faltegrair Faltegrair (FE#) bat in"eksi !pp!rtunistik adalah !bat ang digunakan untuk penakit ang mungkin didapat karena sistem kekebalan tubuh sudah rusak atau lemah. Sedangkan !bat ang bersi"at in"eksi !pp!rtunistik adalah Aer!s!l Pentamidine% Ean$i$l!ir% K!s$amet.

6& Pe4egahan Se$a Se$ara ra gari garis s besa besarr untu untuk k men$ men$eg egah ah penu penula lara ran n HI# HI#AI AIDS DS%% dapa dapatt diin diinga gatt menggunakan A8*DB% ang terdiri dari: a. A%stinence% A%stinence% tidak melakukan hubungan hubungan seksual di luar pernikahan (abstinansia). b. *e faitfu' % aitu tetap setia pada pasanganna% untuk ang sudah menikah. $. ondom% ondom % gunakan k!nd!m saat melakukan hubungan seksual (melindungi diri). d. Don+t do drugs% drugs% tidak melakukan penalahgunaan Napa sama sekali. e. !quipment % berhati'hati terhadap peralatan ang beresik! membuat luka dan

















PENULARAN LEWAT SUNTIKAN Eunakan selalu jarum suntik ang steril dan baru setiap kali akan melakukan

penuntikan atau pr!ses lain ang mengakibatkan mengakibatkan terjadina luka. Ada dua hal ang ang perlu diperhatikan: diperhatikan: /. Semua Semua alat ang menembus menembus kulit kulit dan darah (jarum (jarum suntik% jarum jarum tat!% atau pisau $ukur) harus disterilisasi dengan benar 3. ;angan ;angan memakai memakai jarum jarum suntik atau alat ang menembus menembus kulit kulit berganti bergantian an dengan dengan !rang lain



PENULARAN LEWAT HU/UN.AN SEKS Selalu menerapkan ke-aspadaan mengenai seks aman (artina : hubungan seks

ang tidak memungkinkan ter$ampurna $airan kelamin% karena hal ini memungkinkan penularan HI#) Ada tiga $ara: /. Abstinens Abstinensii (atau puasa puasa%% tidak tidak melakuka melakukan n hubungan hubungan seks) seks) 3. 9elakuka 9elakukan n prinsip prinsip m!n!gami m!n!gami aitu tidak tidak berganti'ga berganti'ganti nti pasangan pasangan dan dan saling saling setia kepada pasanganna >.
















Pem3eian teapi a7 pa"a 3a8i 8ang #ahi "enga i3u HIV AT 3hari sejak sejak lahir hingga hingga usia +'7 minggu minggu d!sis + mgkg88kali mgkg88kali PEM/ERIAN ARV PRO)ILAKSIS PADA /A1I 1AN. LAHIR DARI I/U HIV Status HIV dari wanita hamil

Tes HIV (+ Sudah didiagnosis HIV sebelumnya dan sudah mendapatkan terapi ARV

ANTBNAT ANTBNATAL

Tes HIV !

A"T + #T$ + %V& atau T' + #T$ (atau T$ + %V& Atau A"T + #T$ + )V atau T' + #T$ #T$ atau T$ + )V )V

'''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''' ''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''' ''''''''''''''''''''''''''''''''''''''' ''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''' ''''''''''''''''''''''''''''' '''''''' PBFSALINAN

*anutkan terapi ARV ARV















Prinsip penanganan: penanganan: ;angan PanikO tapi selesaikan dalam 2+ jam.      

SBEBFA Luka tusuk : bilas dengan air mengalir dan sabun atau antiseptik. Pajanan muk!sa mulut: ludahkan dan kumur. Pajanan muk!sa mata: irigasi dengan air atau garam "isi!l!gis. Pajanan muk!sa hidung: hembuskan keluar dan bersihkan dengan air. ;angan dihisap dengan mulut% jangan ditekan. Desin"eksi luka dan daerah sekitar kulit dengan salah satu: (/) betadine ( povidone ( povidone iodine 3%@) selama selama  menit menit atau (3) alk!h!l alk!h!l 0@ selama selama > menit. 'ore,idine



cetrimide bekerja cetrimide bekerja mela-an HI# tetapi tidak H8# LAPF&AN *atat dan lap!rkan kepada: (/) panitia PIN% (3) panitia &>% (>) atasan langsung% agar



se$epat mungkin diberi PPP (pr!"ilaksis pas$a pajanan). Perlakukan sebagai keadaan darurat% dimana !bat PPP harus diberikan sesegera

 

mungkin (dalam /'3 jam). PPP setelah 3 jam tidak e"ekti". Tetap berikan PPP bila pajanan risik! tinggi meski maksimal hingga satu minggu















Alur PPP pada pada pajanan /. 9enentukan kateg!ri pajanan (&P)















>. 9enentukan Peng!batan Pr!"ilaksis Pas$a Pajanan















:& Komp# Komp#ika ikasi si HIV a. ral Lesi &arena &arena kandidi kandidia% a% herpes herpes simplek% simplek% sar$!ma sar$!ma kap!si% kap!si% HP# !ral% !ral% gingiit gingiitis% is% perid!ni perid!nitis tis Human Human Immun!de Immun!de"i$ie "i$ien$ n$ #irus #irus (HI#)% (HI#)% leuk!pla leuk!plakia kia !ral%nutri !ral%nutrisi%d si%dehid ehidrasi rasi%penu %penuruna runan n berat badan% keletihan dan $a$at. b. Neur! ur!l!gik gik /) &!mpleks dimensia AIDS karena karena serangan serangan langsung langsung Human Human Immun!de"i$ien Immun!de"i$ien$ $ #irus #irus (HI#) (HI#) pada pada sel sara"% sara"% bere" bere"ek ek perub perubaha ahan n keprib kepribadi adian% an% kerusa kerusaka kan n kemamp kemampuan uan m!t!rik% kelemahan% dis"asia% dan is!lasi s!sial. 3) Bnsel!phat

akut%

karena

reaksi

terapeutik%

hip!ksia%

hip!glikemia%

ketidakse ketidakseimba imbangan ngan elektr!li elektr!lit% t% meningit meningitis is  ense"ali ense"alitis. tis. Dengan Dengan e"ek : sakit sakit kepala% kepala% malaise% demam% paralise% t!tal  parsial. >) In"ar In"ark k sereb serebral ral k!rnea k!rnea si"ili si"ilis s mening mening!a !asku skuler ler%hi %hip!t p!tens ensii sistem sistemik% ik% dan maran maranik ik end!karditis.

















+) 9$!ba 9$!ba$te $teriu rium m Tuber$ uber$ul! ul!si sis s 8iasana timbul lebih dini% penakit $epat menjadi miliar dan $epat menebar ke !rgan lain diluar paru. e.

Dermat!l!gik Lesi kulit sta"il!k!kus : irus herpes simpleks dan !ster% dermatitis karena er!sis% reaksi !t!t% lesi s$abies% dan dekubitus dengan e"ek neri%gatal%rasa terbakar%in"eksi skunder dan sepsis.















ASUHAN KEPERAWATAN HIV a& Pengka;ian ian *< I"entita itas 9enajikan data identitas diri pasien se$ara lengkap dengan tujuan menghindari kesalah kesalahan an dalam dalam memberik memberikan an terapi terapi dan pat!kan pat!kan untuk untuk memberik memberikan an asuhan asuhan kepera kepera-at -atan an ang ang sesuai sesuai.. Data Data ident identita itas s melip meliputi uti Nama% Nama% Tgl. Tgl. 9FS% 9FS%














6< Peng Pengka ka;ia ;ian n #ingku #ingkung ngan an 9enunjukkan linglungan dimana klien tinggal. &eadaan lingkungan klien dapat membe memberik rikan an gamba gambaran ran untuk untuk menega menegakka kkan n diagn! diagn!sa sa dan pr!gra pr!gram m asuha asuhan n kepera-atan ang akan diberikan pada klien nantina. 3& O3se7 O3se7as asii "an Pem Pemei eiks ksaan aan )isi )isik k *< Akti Akti7i 7ita tas= s=is isti tia aha hatt Eejala

: mudah mudah lelah% lelah% berkurangna berkurangna t!leransi terhadap akti"itas% kelelahan. kelelahan.















Tanda anda

: pembeng pembengkaka kakan n pada sendi% sendi% hepat!me hepat!megali gali%% neri neri tekan% tekan% penuruna penurunan n

F9% pin$ang. :< Pena napas pasan Tanda

: terjadi ISPA% ISPA% napas pendek ang ang pr!gresi"% batuk batuk pr!dukti"n!n% pr!dukti"n!n% sesak

pada dada% takipneu% buni napas tambahan% sputum kuning. *,< Keamana Keamanan n Eejala

: ri-aat jatuh% terbakar% pingsan% luka lambat pr!ses penembuhan.















dan kebutuhan pemeriksaan anda). Lakukan tindakan pen$egahan agar tidak terjadi in"eksi. 

8ila IgE (,) dan Ig9 (,) &emun &emungki gkinan nan menga mengalam lamii in"ek in"eksi si primer primer baru baru atau atau mungk mungkin in juga juga in"ek in"eksi si lampau tapi Ig9 na masih terdeteksi. leh sebab itu perlu dilakukan tes IgE affinity lan affinity langsun gsung g pada serum serum ang sama untuk untuk memperki memperkirakan rakan kapan in"eksina terjadi% apakah sebelum atau sesudah hamil.















































































































LP HIV

Recommend Documents