LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN ASUH AN KEPERAW KEPE RAWA ATAN TAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN KEBUTUHAN BELAJAR
I.
KONSEP DASAR BELAJAR A. DEFIN EFINIISI Belajar adalah suatu usaha untuk merubah tingkah laku yang diperoleh
melalui latihan maupun pengalaman untuk memperoleh pengetahuan dan menuju ke sikap yang lebih baik. Pengertian belajar belajar menurut beberapa beberapa ahli : 1. James O. Whittaker (Djamarah, Syaiful Bahri, Psikologi Belajar !ineka "ipta #$$$% Belajar adalah Proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman. Winkel nkel,, bela belaja jarr adal adalah ah akti akti&i &ita tass ment mental al atau atau psik psikis is,, yang yang 2. berlangsung dalam interaksi meng mengha hasi silk lkan an
aktif
peru peruba baha han' n'pe peru ruba baha han n
dengan lingkungan yang dala dalam m
peng penget etah ahua uan, n,
pemahaman, ketrampilan, nilai dan sikap. 3. "ronhbah (Djamarah, Syaiful Bahri, Psikologi Belajar !ineka "ipta #$$$% Belajar adalah suatu aktifitas yang ditunjukkan oleh perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman. 4. )o*ard +. ingskey (Djamarah, Syaiful Bahri, Psikologi Belajar !ineka !ineka "ipta "ipta #$$$% #$$$% Belajar Belajar adalah adalah proses proses dimana dimana tingka tingkah h laku laku ditimbulkan atau diubah melalui praktek atau latihan. 5. Drs. Slameto (Djamarah, Syaiful Bahri, Psikologi Belajar !ineka "ipta "ipta #$$$% #$$$% Belajar Belajar adalah adalah suatu suatu proses proses usaha usaha yang yang dilaku dilakukan kan indi&idu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru seara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman indi&idu itu sendiri di dalam interaksi dengan lingkungannya. Belajar dan Pembelajaran 6. Djamarah, Syaiful Bahri, (Psikologi Belajar !ineka "ipta #$$$% Belajar adalah serangkaian kegiatan ji*a raga untuk memperoleh suatu suatu peru peruba baha han n ting tingka kah h laku laku sebag sebagai ai hasil hasil dari dari peng pengal alam aman an indi&idu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif dan psikomotor. -agne (Djamar (Djamarah, ah, Syaifu Syaifull Bahri, Bahri, Psikol Psikologi ogi Belajar Belajar !ineka !ineka 7. !. -agne "ipta #$$$% hal . Belajar adalah suatu proses untuk memperoleh
1
moti&asi dalam pengetahuan, ketrampilan, kebiasaan dan tingkah laku 8. )erbart (s*iss% Belajar adalah suatu proses pengisian ji*a dengan pengetahuan dan pengalamn yang sebanyak'banyaknya dengan melalui hafalan. 9. !obert /. -agne dalam buku0 the onditioning of learning mengemukakan bah*a0 +earning is hange in human disposition or apaity, *ih persists o&er a period time, and *hih is not simply asribable to proess a groeth. Belajar adalah perubahan yang terjadi dalam kemampuan manusia setelah belajar seara terus menerus, bukan hanya disebabkan karena proses pertumbuhan saja. -agne berkeyakinan bah*a belajar dipengaruhi oleh faktor dari luar diri dan faktor dalm diri dan keduanya saling berinteraksi. 10. +ester D. "ro* and 1lie "ro*, belajar adalah au2uisition of habits, kno*ledge and attitudes. Belajar adalah upaya'upaya untuk memperoleh kebiasaan'kebiasaan, pengetahuan dan sikap. Belajar
berhubungan
dengan
kebutuhan
pasien
dalam
kepera*atan adalah belajar untuk menggunakan fasilitas kesehatan yang tersedia untuk menemukan atau memuaskan rasa ingin tahu yang akan membantu meningkatkan kondisi kesehatan. -angguan belajar adalah suatu gangguan yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk mendapatkan, meraih dan menggunakan kemampuan akademis seperti membaa dan berhitung. 3amun berkaitan dengan
kesehatan
gangguan
belajar
adalah
gangguan
yang
mempengaruhi kemampuan seseorang untuk untuk memahami sebuah informasi dan keterbatasan kamampuan tentang perilaku sehat untuk meningkatkan kondisi kesehatan. Pasien yang dirumah sakit merupakan orang'orang yang mengalami gangguan belajar dimana gangguan belajar yang paling sering dialami oleh semua pasien di suatu rumah sakit adalah berkaitan dengan defisiensi pengetahuan yang merupakan ketidaktahuan atau kurang informasi kognitif, informasi yang salah tentang topik tertentu yang berhubungan dengan penyakit yang diderita pasien sehingga hal tersebut dapat mempengaruhi keadaan pasien.
2
B. ETIOLOGIFAKTOR PREDISPOSISI Penyebab dari seseorang mengalami defisiensi pengetahuan diakibatkan
karena yaitu sebagai berikut0 1. K!"#$%$ '$()"*#+'
yang
menyebabkan
kurangnya
juga
pengetahuan dari orang tersebut. )al yang berkaitan dengan kurangnya informasi akan menyebabkan pasien tidak memahami betul tentang prenyakit yang diderita dan juga pengobatan yang harus dijalani sehingga hal tersebut akan mengakibatkan pasien tidak patuh dalam menjalani pengobatan dan hal tersebut akan memperburuk kondisinya. Seperti pasien D/ informasi mengenai nutrisi yang harus dipenuhi pasien dan makanan yang tidak boleh dikonsumsi oleh pasien D/ seperti pisang dimana makanan tersebut akan mengakibatkan kadar gula semakin eningkat sehingga perlu diberikan informasi berupa edukasi kepada pasien yang mengalami masalah seperti itu. juga menyebabkan orang mengalami 2. I$()"*#+' $% +#,#defisiensi pengetahuan karena hal tersebut akan mengakibatkan hal yang tidak diinginkan terjadi yang bisa merugikan orang lain (pasien%. Seperti ontohnya pasien salah meminum obat yang diberikan oleh pera*at, dimana pera*at menginstruksikan pasien untuk meminum obat 45# sehari, namun pasien meminum obat dalam sekali
minum
langsung
meminum
4 obat,
hal ini
mengakibatkan akibat yang sangat merugikan kepada pasien sehingga informasi yang harus disampaikan kepada pasien haruslah dimengerti dan dipahami dimana pera*at harus memberikan instruksi yang jelas dan benar. 3. I$()"*#+' $% /",/'- juga merupakan penyebab dari terjadinya defisiensi pengetahuan karena apabila informasi yang diberikan seara berlebihan itu tidak akan efektif diterima oleh pasien sehingga pasien akan menjadi tidak mengerti dengan informasi yang sebenarnya ingin disampaikan dan juga informasi yang berlebih seperti informasi itu seharusnya tidak disampaikan kepada pasien namun disampaikan seara berlebih itu akan mengakibatkan
3
hal'hal yang menyebabkan
pasien
mengalami rasa yang tidak
nyaman. Seperti ontohnya pasien yang mengidap )67 16DS dan kita memberikan informasi yang berlebih seperti menyampaikan bah*a pasien )67 16DS akan meninggal hal tersebut akan memengaruhi
kondisi
pasien
selama
pengobatan
sehingga
perkembanagan kesehatan pasien menurun, tentu hal tersebut tidak diinginkan.
. IRIIRI BELAJAR "iri'iri belajar adalah sebagai berikut 0 #. 1danya kemampuan baru atau perubahan. Perubahan tingkah laku
bersifat
pengetahuan
(kognitif%,
keterampilan
(psikomotorik%,
maupun nilai dan sikap (afektif%. . Perubahan itu tidak berlangsung sesaat saja melainkan menetap atau dapat disimpan. 4. Perubahan itu tidak terjadi begitu saja melainkan harus dengan usaha. Perubahan terjadi akibat interaksi dengan lingkungan. 8. Perubahan tidak semata'mata disebabkan oleh pertumbuhan fisik9 kede*asaan, tidak karena kelelahan, penyakit atau pengaruh obat' obatan. Dari beberapa pengertian belajar tersebut diatas, kata kuni dari belajar adalah perubahan perilaku. Dalam hal ini, /oh Surya (#$$:% mengemukakan iri'iri dari perubahan perilaku, yaitu 0 #. Perubahan yang disadari dan disengaja (intensional%. Perubahan perilaku yang terjadi merupakan usaha sadar dan disengaja dari indi&idu yang bersangkutan. Begitu juga dengan hasil'hasilnya, indi&idu yang bersangkutan menyadari bah*a dalam dirinya telah terjadi perubahan, misalnya pengetahuannya semakin bertambah atau keterampilannya semakin meningkat, dibandingkan sebelum dia mengikuti suatu
proses
belajar.
/isalnya, seorang mahasis*a sedang belajar tentang psikologi pendidikan. Dia menyadari bah*a dia sedang berusaha mempelajari tentang Psikologi Pendidikan. Begitu juga, setelah belajar Psikologi Pendidikan dia menyadari bah*a dalam dirinya telah terjadi perubahan perilaku, dengan memperoleh sejumlah pengetahuan,
4
sikap dan keterampilan yang berhubungan dengan Psikologi Pendidikan. . Perubahan yang berkesinambungan (kontinyu%. Bertambahnya pengetahuan atau keterampilan yang dimiliki pada dasarnya merupakan kelanjutan dari pengetahuan dan keterampilan yang telah diperoleh sebelumnya. Begitu juga, pengetahuan, sikap dan keterampilan yang telah diperoleh itu, akan menjadi dasar bagi pengembangan pengetahuan, sikap dan keterampilan berikutnya. /isalnya, seorang mahasis*a telah belajar Psikologi Pendidikan tentang ;)akekat
Belajar<. etika
dia mengikuti
perkuliahan
;Strategi Belajar /engajar<, maka pengetahuan, sikap dan keterampilannya tentang ;)akekat Belajar< akan dilanjutkan dan dapat dimanfaatkan dalam mengikuti perkuliahan ;Strategi Belajar /engajar<. 4. Perubahan yang fungsional. Setiap perubahan perilaku yang terjadi dapat dimanfaatkan untuk kepentingan hidup indi&idu
yang
bersangkutan,
baik
untuk
kepentingan masa sekarang maupun masa mendatang. "ontoh 0 seorang mahasis*a belajar tentang psikologi pendidikan, maka pengetahuan dan keterampilannya dalam psikologi pendidikan dapat dimanfaatkan untuk mempelajari dan mengembangkan perilaku dirinya
sendiri
maupun
mempelajari
dan mengembangkan
perilaku para peserta didiknya kelak ketika dia menjadi guru. 8. Perubahan yang bersifat positif. Perubahan perilaku yang terjadi bersifat normatif dan menujukkan ke arah kemajuan. /isalnya, seorang mahasis*a sebelum belajar tentang Psikologi Pendidikan menganggap bah*a dalam dalam Prose
Belajar
/engajar
tidak
perlu
mempertimbangkan
perbedaanperbedaan indi&idual atau perkembangan perilaku dan pribadi peserta didiknya, namun setelah mengikuti pembelajaran Psikologi Pendidikan, dia memahami dan berkeinginan untuk menerapkan
prinsip ' prinsip
perbedaan
indi&idual
maupun
prinsip'prinsip perkembangan indi&idu jika dia kelak menjadi guru. =. Perubahan yang bersifat aktif.
5
>ntuk memperoleh perilaku baru, indi&idu yang bersangkutan aktif berupaya melakukan perubahan. /isalnya, mahasis*a
ingin
memperoleh pengetahuan baru tentang psikologi pendidikan, maka mahasis*a tersebut aktif melakukan kegiatan membaa dan mengkaji buku'buku psikologi pendidikan, berdiskusi dengan teman tentang psikologi pendidikan dan sebagainya. ?. Perubahan yang bersifat pemanen. Perubahan perilaku yang diperoleh dari proses belajar enderung menetap dan menjadi bagian
yang
melekat
dalam
dirinya.
/isalnya, mahasis*a belajar mengoperasikan komputer, maka penguasaan
keterampilan
mengoperasikan
komputer
tersebut
akan menetap dan melekat dalam diri mahasis*a tersebut. :. Perubahan yang bertujuan dan terarah. 6ndi&idu melakukan kegiatan belajar pasti ada tujuan yang ingin diapai, baik tujuan jangka pendek, jangka menengah maupun jangka panjang. /isalnya, seorang mahasis*a belajar psikologi pendidikan, tujuan yang ingin diapai dalam panjang pendek mungkin dia ingin memperoleh keterampilan
pengetahuan,
tentang psikologi pendidikan
sikap
dan
yang di*ujudkan
dalam bentuk kelulusan dengan memperoleh nilai 1. Sedangkan tujuan jangka panjangnya dia ingin menjadi guru yang efektif dengan memiliki kompetensi yang memadai tentang Psikologi Pendidikan. Berbagai akti&itas dilakukan dan diarahkan untuk menapai tujuan'tujuan tersebut. @. Perubahan perilaku seara keseluruhan. Perubahan perilaku belajar bukan hanya sekedar memperoleh pengetahuan semata, tetapi termasuk memperoleh pula perubahan dalam sikap dan keterampilannya. /isalnya, mahasis*a belajar tentang ;Aeori'Aeori Belajar<, disamping memperoleh informasi atau
pengetahuan
tentang
;Aeori'Aeori
Belajar<,
dia
juga
memperoleh sikap tentang pentingnya seorang guru menguasai ;Aeori'Aeori Belajar<. Begitu juga, dia memperoleh keterampilan dalam menerapkan ;Aeori'Aeori Belajar<.
6
/enurut -agne (1bin Syamsuddin /akmun, 4%, perubahan perilaku yang merupakan hasil belajar dapat berbentuk 0 #. 6nformasi &erbal yaitu penguasaan informasi dalam bentuk &erbal, baik seara tertulis maupun tulisan, misalnya pemberian nama'nama terhadap suatu benda, definisi, dan sebagainya. . eakapan intelektual yaitu keterampilan
indi&idu
dalam
melakukan interaksi dengan lingkungannya dengan menggunakan simbol'simbol,
misalnya0
penggunaan
simbol matematika.
Aermasuk dalam keterampilan intelektual adalah keakapan dalam membedakan (disrimination%, memahami konsep konkrit, konsep abstrak, aturan dan hukum. etrampilan ini sangat dibutuhkan dalam menghadapi pemeahan masalah. 4. Strategi kognitif keakapan indi&idu untuk
melakukan
pengendalian dan pengelolaan keseluruhan akti&itasnya. Dalam konteks
proses
pembelajaran,
strategi
kognitif
yaitu
kemampuan mengendalikan ingatan dan ara ' ara berfikir agar terjadi akti&itas yang efektif. eakapan intelektual menitikberatkan pada
hasil
pembelajaran,
sedangkan
strategi
kognitif
lebih
menekankan pada pada proses pemikiran. 8. Sikap yaitu hasil pembelajaran yang berupa keakapan indi&idu untuk memilih maam tindakan yang akan dilakukan. Dengan kata lain. Sikap adalah keadaan dalam diri indi&idu yang akan memberikan keenderungan &ertindak dalam menghadapi suatu obyek atau peristi*a, didalamnya terdapat unsur pemikiran, perasaan yang menyertai pemikiran dan kesiapan untuk bertindak. =. eakapan motorik ialah hasil belajar yang berupa keakapan pergerakan yang dikontrol oleh otot dan fisik. Sementara itu, /oh. Surya (#$$:% mengemukakan bah*a hasil belajar akan tampak dalam 0 #. ebiasaan seperti 0 peserta didik belajar bahasa berkali'kali menghindari keenderungan penggunaan kata atau struktur yang keliru, sehingga akhirnya ia terbiasa dengan penggunaan bahasa seara baik dan benar.
7
. eterampilan seperti 0 menulis dan berolah raga yang meskipun sifatnya
motorik,
keterampilan'keterampilan
itu
memerlukan
koordinasi gerak yang teliti dan kesadaran yang tinggi. 4. Pengamatan yakni proses menerima, menafsirkan, dan memberi arti rangsangan yang masuk melalui indera'indera seara obyektif sehingga peserta didik mampu menapai pengertian yang benar. 8. Berfikir asosiatif yakni berfikir dengan ara mengasosiasikan sesuatu dengan lainnya dengan menggunakan daya ingat. =. Berfikir rasional dan kritis yakni menggunakan prinsip'prinsip dan dasar'dasar pengertian dalam menja*ab pertanyaan kritis seperti ;bagaimana< (ho*% dan ;mengapa< (*hy%. ?. Sikap yakni keenderungan yang relatif menetap untuk bereaksi dengan ara baik atau buruk terhadap orang atau barang tertentu sesuai dengan pengetahuan dan keyakinan. :. 6nhibisi (menghindari hal yang mubaCir%. @. 1presiasi (menghargai karya'karya bermutu. $. Perilaku afektif yakni perilaku yang bersangkutan dengan perasaan takut, marah, sedih, gembira, kee*a, senang, beni, *as'*as dan sebagainya. Sedangkan menurut Bloom, perubahan perilaku yang terjadi sebagai hasil belajar meliputi perubahan dalam ka*asan (domain% kognitif, afektif dan psikomotor, beserta tingkatan aspek'aspeknya. Berikut
beberapa faktor pendorong
mengapa manusia
memiliki
keinginan untuk belajar0 #. 1danya dorongan rasa ingin tahu . 1danya keinginan untuk menguasai 6lmu Pengetahuan dan Aeknologi sebagai tuntutan Caman dan lingkungan sekitarnya. 4. /engutip dari istilah 1braham /aslo* bah*a segala akti&itas manusia didasari atas kebutuhan yang harus dipenuhi dari kebutuhan biologis sampai aktualisasi diri. 8. >ntuk melakukan penyempurnaan dari diketahuinya. =. 1gar mampu
bersosialisasi
dan
apa
yang
beradaptasi
telah dengan
lingkungannya. ?. >ntuk meningkatkan intelektualitas dan mengembangkan potensi diri. :. >ntuk menapai ita'ita yang diinginkan.
8
@. >ntuk mengisi *aktu luang.
D. PATHWA PATOFISIOLOGI
PENYAKIT YANG DIDERITA
KURANG INFORMASI
INFORMASI YANG SALAH INFORMASI YANG BERLEBIH
KETIDAKEFEKTFAN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PAHMAN MENGENAI PENYAKITNYA PEMILIHAN KETIDAKMAMPUAN LINGKUNGAN DALAM YANG TIDAK KETIDAKPATUHAN MELAKUKAN TEPAT PERAWATAN DALAM SECARA MELAKUK M
DEFISIENSI PENGETAHUAN
9
PERKEMBANGAN KESEHATAN PASIEN MENURUN
10
II.
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN A. PENGKAJIAN P/$%#'#$ !$! D/('+'/$+' P/$%/#-!#$ Periksa keakuratan umpan balik untuk memastikan bah*a pasien
memahami program terapi dan informasi lainnya yang rele&an 1. P/$%#'#$ '$''!#, NI #. Aentukan kebutuhan belajar pasien . +akukan penilaian terhadap tingkat pengetahuan pasien saat ini dan pemahaman terhadap materi (misalnya pengertahuan tentang prosedur atau penanganan yang diprogramkan% :. Aentukan kemampuan pasien untuk mempelajari informasi khusus (misalnya tingkat perkembangan, status psikologis, orientasi, nyeri, keletihan, kebutuhan dasar yang tidak terpenuhi, keadaan emosional, dan adaptasi terhadap penyakit% . Aentukan moti&asi pasien untuk mempelajari informasi tertentu (yaitu
keperayaan
kesehatan,
ri*ayat
ketidakpatutan,
pngalaman buruk dengan pera*atan kesehatan dan mempelajari kesehatan serta tujuan yang berseberangan% /. aji gaya belajar pasien 2. P/$%#'#$ !$! P#+'/$ K/,!#"%# #. Beri penyuluhan sesuai dengan tingkat pemamhaman pasien, ulangi informasi bila diperlukan . -unakan berbagai pendekatan penyuluhan, redemostrasi , dan berikan umpan balik seara &erbal dan tertulis :. Penyuluhan indi&idu (36"% 1 Bina hubungan saling peraya 2 Bangun kredibilitas sebagai guru bila perlu 3 Aetapkan tujuan pembelajaran bersama yang realistis dengan klien 4 Pilih metode dan pera*atan yang sesuai 5 Beri *aktu kepada pasien untuk mengajuan beberapa pertanyaan dan mendiskusikan permasalahannya 6 Dokumentasikan materi yang dipersentasikan materi tertulis yang diberikan dan pemahaman pasien tentang atau perilaku pasien yang meperlihatkan pembelajaran pada atatan medis permanen. 7 6kut sertakan keluarga atau orang terdekat bila perlu 3. A''#+ K),#)"#'( #. Beri informasi tentang sumber'sumber komunitas yang dapat menolong pasien dalam memprtahankan program terapi
11
. Buat renana pembelajaran multi disipliner yang terkoordinasi,
sebutkan perenanaannya 4. A''#+ ,#'$ Berinteraksi dengan pasien denganara yang tidak menghakimi untuk memfasilitasi pembelajaran 5. P/"#;##$ ' R!*##. Penyuluhan penting dilakukan baik di tatanan pera*atan dirumah maupun ditatanan rumah sakit. Semua inter&ensi diatas dapat diadaptasi untuk pera*atan dirumah . "ari ruang yang sesuai di dalam rumah untuk proses belajar mengajar :. aji tingkat melek huruf0 sesuaikan materi dan strategi yang diberikan . Pertimbangkan penggunaan &ideoonferene atau teleonferene dan program komputer 6. P/$%#'#$!$! B#&' #$ A$# -unakan ara komunikasi dengan strategi penyuluhuan yang seuai dengan tahap perkemangan anak (misalnya remaja dapat belajar dengan baik seara berkelompok% 7. P/$%#'#$!$! L#$+'# #. aji keterbatasan fisik dan mental untuk belajar
(misal 0
kemampuan mendengar yang menurun, kehilangan keterampilan psikomotor% dan sesuaikan penyuluhan anda sesuai kebutuhan . Pastikan kaamata dan alat bantu dengar berfungsi dengan baik :. Berikan materi tertulis sehingga klien dapat menggunakannya nanti di tatanan yang yang lebih santai . Berikan informasi seara berulang dan penekanan, persingkat *aktu pertemuan B. DIAGNOSA Diagnosa yang mungkin diperoleh untuk pasien dengan gangguan
kebutuhan belajar adalah defisiensi pengetahuan. DE6S63S6 P3-A1)>13 1. D/('$'+' etiadaan atau defisiensi informasi kognitif yang berkaitan dengan topik tertentu. 2. B##+#$ K#"#/"'+' a% Perilaku hiperbola b% etidakakuratan mengikuti perintah % etidakakuratan melakukan tes
12
d% Perilaku tidak tepat (misalnya0 histeris, bermusuhan, agitasi, apatis% e% Pengungkapan masalah 3. F#)" $% B/"-!!$%#$ a% eterbatasan kognitif b% Salah interpretasi informasi % urang pajanan d% urang minat dalam belajar e% urang dapat mengingat f% Aidak famailier dengan sumber informasi
. INTER
NO
NI
=/$%/#-!#$
no*ledge 0 disease T/#:-'$% > '+/#+/ ="):/+
Definisi 0 ketiadaan
proes no*ledge 0
atau
difisiensi
informasi yang
kognitif berkaitan
dengan topik tertentu.
•
health
beha&ior K"'/"'# -#+',
Berikan
penilaian
tentang
tingkat
pengetahuan
pasien
tentang proses penyakit
Pasien dan keluarga
yang spesifik Jelaskan patofisiologi
B##+#$
menyatakan tentang
#"#/"'+' >
penyakit,
kondisi,
prognosis
dan
bagaimana
program pengobatan Pasien dan keluarga
berhungan
• •
Prilaku hiperbola etidakakuratan mengikuti
•
•
dari
melaksanakan
•
melakukan tes Perilaku tidak
prosedur
tepat (misalnya,
benar. Pasien dan keluarga
dijelaskan
penyakit
anatomi dan
mampu
perintah etidakakuratan
histeria,
•
•
dan
hal
dengan fisiologi
,dengan ara yang tepat. -ambarkan tanda dan
yang
gejala yang biasa pada
seara
penyakit, dengan tanda •
yang tepat 6dentifikasi
bermusuhan,
mampu menjelaskan
kemungkinan
agitasi, apatis% Pengungkapan
kembali
penyebab,dengan
dijelaskan
apa
ini
yang
ara
yang tepat
13
masalah F#)"
pera*at9tim
%$•
kesehatan lainnya.
pada
/"-!!$%#$ •
eterbatasan
•
kognitif Salah intepretasi
•
informasi urang pajanan urang minat
•
dalam belajar urang dapat
•
mengingat Aidak familier
•
Sediakan
informasi
pasien
tentang
kondisi,dengan
ara
•
yang tepat )indari jaminan yang
•
kosong Sediakan bagi keluarga atau
SO
informasi
tentang
kemajuan
pasien dengan ara yang •
tepat Diskusikan gaya
dengan sumber informasi
perubahan
hidup
yang
mungkin
diperlukan
untuk
menegah
komplikasi yang akan datang dan atau proses •
•
pengontrolan penyakit. Diskusikan pilihan terapi atau penanganan. Dukung pasien untuk mengeksplorasi mendapatkan
atau seond
informasi atau opinion dengan ara yang tepat •
atau diindikasikan. !ujuk pasien pada grup atau
agensi
di
komunitas lokal,dengan •
ara yang tepat. 6nstruksikan mengenai gejala melaporkan
tanda
pasien dan untuk pada
14
pemberi
pera*atan
kesehatan,dengan
ara
yang tepat.
DAFTAR PUSTAKA
Juall "arpenito, +ynda'/oyet. #. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Jakarta0 -" 313D1. #. Diagnosis Keperawatan0 definisi dan klasifikasi #'#8. Jakarta0 -" 313D1. #=. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosis Medis dan NANDA Nic-Noc Edisi Revisi Jilid 3 Fogyakarta0 /ediation Wilkinson, Judith /. ##. Buku Saku Diagnosis Keperawatan. Jakarta0 -"
15