iii
GANGGUAN KONSENTRASI BELAJAR
(Masalah Belajar)
Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
"Psikologi Pendidikan"
Disusun oleh:
Sariyatul Ilyana 12803241025
PENDIDIKAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2013
Kata Pengantar
Segala puji bagi allah swt yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya kepada kita semua, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Psikologi Pendidikan yaitu makalah mengenai Gangguan Konsentrasi Belajar.
Saya ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan sesuai waktunya.
Saya harap makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan menambah ilmu pengetahuan kita semua.
Akhir kata dari kami, terima kasih dan mohon maaf atas segala ketidak sempurnaan dari penyusunan makalah ini.
Yogyakarta, 16 Desember 2013
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Judul .........................................................................................................i
Kata Pengantar ii
DAFTAR ISI Error! Bookmark not defined.
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang Masalah 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan 2
D. Manfaat 2
BAB II PEMBAHASAN 3
A. Gangguan Konsentrasi Belajar 3
B. Penyebab Terganggunya Konsentrasi Belajar 6
C. Cara Preventif dan Penanggulangan Gangguan konsentrasi Belajar 7
BAB III PENUTUP 9
A. Kesimpulan 9
B. Saran 9
DAFTAR PUSTAKA 10
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Salah satu kebutuhan pokok bagi seorang pelajar adalah belajar. Belajar merupakan suatu proses yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
Dalam proses pembelajaran membutuhkan konsentrasi belajar. Tanpa konsentrasi belajar, maka peristiwa belajar itu sesungguhnya tidak ada atau tidak berlangsung. Permasalahan yang ada pada pelajar indonesia adalah mereka sering kurang mampu berkonsentrasi atas apa yang dipelajarinya. Entah memikirkan pekerjaan rumah, orang lain, sesuatu yang akan dikerjakan, dll. Konsentrasi merupakan salah satu hal yang dibutuhkan dalam diri setiap manusia yang berfungsi untuk pengambilan pelajaran maupun keputusan. Akibat dari ketidakkonsentrasian siswa, maka hasil belajar pun tentu sangat rendah atau tidak optimal. Berdasarkan penelaahan para ahli pendidikan, penyebab rendahnya kualitas dan prestasi belajar seseorang, sebagian besar disebabkan oleh lemahnya kemampuan orang tersebut untuk dapat melakukan konsentrasi belajar. Padahal, bermutu atau tidaknya suatu kegiatan belajar atau optimalnya hasil belajar seseorang sangat bergantung pada intensitas kemampuan konsentrasi belajar dirinya. Jika seseorang selalu mengalami kesulitan konsentrasi belajar ketika belajar, bagaimana mau berharap menjadi siswa yang berprestasi.
Oleh karena itu, di dalam makalah ini akan dibahas mengenai konsentrasi belajar serta cara mengatasinya.
Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas, dapat diambil perumusan masalah yang akan dibahas, yaitu:
Apa yang dimaksud gangguan konsentrasi belajar?
Apa penyebab dari gangguan konsentrasi belajar?
Bagaimana cara mengatasi gangguan konsentrasi belajar?
Tujuan
Tujuan dari disusunnya makalah ini adalah:
Mengetahui gangguan konsentrasi belajar
Mengetahui penyebab dari gangguan konsentrasi belajar
Memahami cara mengatasi gangguan konsentrasi
Manfaat
Manfaat dari disusunnya makalah ini adalah:
Diharapkan dapat meningkatkan prestasi pelajar melalui peningkatan konsentrasi belajar
Diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam mengatasi problematika peserta didik
BAB II
PEMBAHASAN
Gangguan Konsentrasi Belajar
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia konsentrasi merupakan pemusatan perhatian atau pikiran pada suatu hal. Dalam psikologi umum dalam Nugraha (2008), Konsentrasi belajar adalah kemampuan untuk memusatkan pikiran terhadap aktivitas belajar. Menurut Hendra Surya (2009) Konsentrasi belajar itu maksudnya adalah pemusatan daya pikiran dan perbuatan pada suatu objek yang dipelajari dengan menghalau atau menyisihkan segala hal yang tidak ada hubungannya dengan objek yang dipelajari.
Apabila individu dengan sengaja memusatkan perhatiannya pada suatu objek yang menjadi sasaran kesadaran, dan selalu dalam kesibukan untuk membatasi medan perhatian (konsentrasi), maka akan menimbulkan ketegangan-ketegangan otot, yang tidak diperlukan oleh pekerjaan pelaksanaan tugas itu sendiri, yang berakibat timbulnya kelelahan dalam melaksanakan tugas tersebut. Oleh sebab itu, konsentrasi yang sengaja dibangun individu harus selalu dipertahankan dan menunjukkan sifat ketidakseimbangan.
Kemampuan anak berkonsentrasi berbeda-beda sesuai usianya. Rentang perhatian anak dalam menerima informasi melalui aktivitas apapun juga berbeda. Pada dasarnya individu tidak akan dapat berkonsentrasi apabila berada dalam keadaan yang terlalu menegangkan atau berada dalam tekanan, individu juga tidak dapat berkonsentrasi apabila berada dalam keadaan yang terlalu rileks. Konsentrasi dapat terbentuk apabila individu berada dalam keadaan diatara keduanya. Walaupun konsentrasi merupakan pemusatan perhatian yang dilakukan secara sengaja, tetapi apabila dilakukan dalam jangka waktu yang relatif lama, dapat berpindah ke kondisi yang dapat menurunkan konsentrasi.
Ketidakberdayaan melakukan konsentrasi belajar ini merupakan problematik aktual di kalangan pelajar. Kita sering kali mengalami pikiran bercabang (duplikasi pikiran), saat melakukan kegiatan belajar. Pikiran bercabang bisa muncul tanpa kita sadari. Tentunya kita pun merasa terganggu sekali saat tak mampu berkonsentrasi dalam belajar. Saat belajar, kadangkala tanpa kita undang muncul kepermukaan alam pikiran mengenai masalah-masalah lama. Keinginan-keinginan lain atau yang terhambat menjadi pengganggu aktivitas belajar kita. Alhasil, kitapun beralih dan larut ke alam pikiran yang melintas tersebut.
Aspek-aspek konsentrasi belajar adalah sebagai berikut:
Pemusatan pikiran
Pemusatan pikiran yaitu suatu keadaan belajar yang membutuhkan ketenangan, nyaman, perhatian seseorang dalam memahami isi pelajaran yang dihadapi.
Motivasi
Motivasi merupakan keinginan atau dorongan yang terdapat dalam diri seseorang untuk berusaha mengadakan perubahan tingkah laku yang lebih baik dalam memenuhi kebutuhannya.
Rasa khawatir
Rasa khawatir merupakan perasaan yang tidak tenang karena seseorang merasa tidak optimal dalam melakukan pekerjaannya.
Perasaan tertekan
Perasaan tertekan adalah perasaan seseorang yang bukan dari individu melainkan dorongan/tuntutan dari orang lain maupun lingkungan.
Gangguan pemikiran
Gangguan pemikiran ini merupakan hambatan seseorang yang berasal dari dalam individu maupun orang sekitar sendiri. Misalnya, masalah ekonomi keluarga ataupun masalah pribadi individu.
Gangguan kepanikan
Gangguan kepanikan merupakan hambatan dalam berkonsentrasi dalam bentuk rasa was-was akan menunggu hasil yang akan dilakukan maupun yang sudah dilakukan oleh seseorang tersebut.
Kesiapan belajar
Kesiapan belajar adalah keadaan seseorang yang sudah siap akan menerima pelajaran, sehingga individu dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya.
Irwan prayitno menyebutkan bahwa gangguan konsentrasi berhubungan dengan kemampuan anak untuk memperhatikan dan berkonsentrasi, kemampuan yang berkembang seiring dengan perkembangan anak. Anak yang sangat terganggu konsentrasinya mengalami kesulitan untuk memfokuskan konsentrasinya, perhatiannya dan menyelesaikan tugas secara terus menerus. Mereka sering lupa instruksi-instruksi, kehilangan barang-barang dan tidak mendengarkan orang tua dan gurunya.
Gejala-gejala yang nampak pada anak yang mengalami kesulitan dalam berkonsentrasi belajar dikemukakan oleh supriyo melalui peksosjatim.blogspot.com (2008: 104) sebagai berikut:
Pada umumnya anak merasa betah berjam-jam untuk kongkow-kongkow, nonton di luar kegiatan belajar, tetapi kalau belajar sebentar sudah merasa tidak tahan
Mudah kena rangsangan lingkungannya (seperti: suara radio, tv, gangguan teman, adik atau kakak)
Kadangkala selalu mondar-mandir kesana kemari untuk mencari perlengkapan belajar
Selesai belajar tidak tahu apa yang baru saja dipelajari
Penyebab Terganggunya Konsentrasi Belajar
Hambatan konsentrasi pada umumnya terjadi karena perhatian bercabang, terjadi pertentangan antara keinginan belajar dengan dorongan untuk melakukan pekerjaan yang lain. Dengan menekan semua keinginan yang tidak berhubungan dengan belajar, seseorang bisa berkonsentrasi dengan optimal.
Kemampuan konsentrasi ini dapat ditingkatkan dengan niat mengerjakan, mempersiapkan suasana, bahan dan semua perlengkapan yang diperlukan lebih dahulu. Apabila hal ini dibiasakan, maka begitu duduk akan segera dapat langsung konsentrasi pada kegiatan belajar saja. Faktor-faktor penyebab gangguan konsentrasi adalah:
Faktor internal
Dari dalam diri sendiri, misalnya minat belajar rendah (mata pelajaran dianggap tidak menarik), perencanaan jadwal belajar yang buruk dan kesehatan yang sedang menurun.
Faktor eksternal
Berupa suasana, perlengkapan, penerangan ruangan, suara, dan adanya gambar-gambar yang mengganggu perhatian.
Selain itu, penyebab-penyebab timbulnya kesulitan konsentrasi belajar, antara lain:
Lemahnya minat dan motivasi pada pelajaran
Motivasi kuat yang timbul dalam diri seorang siswa dapat mendorongnya belajar sangat diperlukan. Ada siswa yang akan dapat berprestasi bila diberikan sebuah rangsangan.
Timbulnya perasaan negatif, seperti gelisah, tertekan, marah, khawatir, takut, benci, dan dendam.
Perasaan ini ditimbulkan oleh adanya konflik dengan pihak laina atau rasa khawatir karena suatu hal, sehingga menyita sebagian besar perhatian siswa.
Suasana lingkungan belajar yang berisik dan berantakan
Suara hiruk pikuk kendaraan, suara orang yang sedang bertengkar dan lain-lain dapat mempengaruhi perhatian dan kemampuan seseorang untuk konsentrasi belajar.
Gangguan kesehatan jasmani.
Bila siswa terlihat ogah-ogahan pada materi pelajaran yang sedang didalaminya, hendaknya jangan tergesa-gesa untuk menghakimi bahwa ia malas belajar. Mungkin saja kondisi kesehatannya saat itu sedang ada masalah.
Bersifat pasif dalam belajar.
Tidak memiliki kecakapan dalam cara-cara belajar yang baik.
Cara Mengatasi Gangguan konsentrasi Belajar
Untuk mengembangkan kemampuan konsentrasi belajar, maka dibutuhkan antara lain:
Kesiapan belajar (ready learning)
Sebelum melakukan aktivitas belajar, anak harus dalam kondisi fresh untuk belajar. Untuk siap melakukan aktivitas belajar ada dua hal yang perlu diperhatikan, yaitu kondisi fisik dan psikis.
Lingkungan belajar harus kondusif
Belajar membutuhkan lingkungan yang kondusif untuk memperoleh hasil belajar secara optimal.
Menanamkan minat dan motivasi belajar dengan cara mengembangkan "imajinasi berpikir" dan "aktif bertanya"
Untuk membangkitkan minat dan motivasi belajar, maka perlu diketahui apa yang dipelajari, untuk apa mempelajari, apa hubungan materi pelajaran tersebut dengan kehidupan sehari-hari, dan bagaimana cara mempelajarinya. Dengan mengetahui keempat hal tersebut, siswa akan terangsang belajar secara terarah atau lebih terfokus pada materi pelajaran.
Cara belajar yang baik
Untuk memudahkan konsentrasi belajar, dibutuhkan panduan untuk pengaktifan cara berpikir, penyeleksian fokus masalah, dan pengarahan rasa ingin tahu.
Belajar aktif
Dengan mengembangkan pola belajar aktif siswa, maka konsentrasi belajar akan tumbuh di dalam proses pembelajaran.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Belajar merupakan satu hal pokok dalam dunia pelajar. Namun, tidak sedikit yang mengalami kesulitan belajar, yang salah satu penyebabnya adalah gangguan konsentrasi. Gangguan konsentrasi ini menjadikan proses pembelajaran tidak efektif. Gangguan konsentrasi diakibatkan oleh beberapa hal, diantaranya adalah lemahnya minat dan motivasi pada pelajaran, timbulnya perasaan negatif, suasana lingkungan belajar yang berisik dan berantakan, gangguan kesehatan jasmani, pasif dalam belajar, serta tidak memiliki kecakapan dalam cara-cara belajar dengan baik.
Untuk menghindari adanya gangguan konsentrasi belajar tersebut, maka siswa perlu melakukan kesiapan belajar, lingkungan belajar harus kondusif, menanamkan minat dan motivasi belajar dengan cara mengembangkan "imajinasi berpikir" dan "aktif bertanya", menggunakan cara belajar yang baik, serta penerapan belajar aktif.
Saran
Keadaan gangguan konsentrasi dalam proses pembelajaran hendaknya dihindari dengan cara-cara yang telah dijelaskan diatas sehingga dapat memberikan dampak positif pada siswa yaitu prestasi yang meningkat.
DAFTAR PUSTAKA
Dirgantoro, W. 2012. Efektivitas Layanan Bimbingan Kelompok dalam Meningkatkan Konsentrasi Belajar Siswa Kelas XI IPS 3 SMA Kristen Purwodadi Tahun Ajaran 2011/2012. Universitas Kristen Satya Wacana
Hidayat, Saifaturrahmi. Anggia. "_____". Pengaruh Musik Klasik Terhadap Daya Tahan Konsentrasi dalam Belajar. Jurnal Psikologi UIN Sultan Syarif Kasim Riau
Olivia, Femi. 2010. Mendampingi Anak Belajar. Jakarta: PT Elex Media Komputindo
Surya, Hendra. 2009. Menjadi Manusia Pembelajar. Jakarta: PT Elex Media Komputindo
Surya, Hendra. 2010. Jadilah Pribadi yang Unggul. Jakarta: PT Elex Media Komputindo
Wardani, Ismi. 2013. Gangguan Konsentrasi Sebagai Salah Satu Ciri Attention Deficit Disorder. http://peksosjatim.blogspot.com/2013/02/gangguan-konsentrasi-sebagai-salah-satu.html
"______". 2013. Pengertian konsentrasi. http://www.psychologymania.com/2013/04/pengertian-konsentrasi.html
10