A. Defi Defini nissi Empiema Empiema ialah ialah adanya adanya pusdid pusdidala alam m rongga rongga pleura pleura.Em .Empie piema ma biasany biasanyaa akibat akibat pneumonia, tetapi dapat juga timbuldari sepsis hematogen, thorakosentesis, selang thorakostomi , , trauma dan infeksisubdiafragmatik.Empiema biasanya akibat efusi pleura terinfeksi yang berhubungandengan sepsis pulmonari atau pneumonia yang berlangsung terus menerus atau tidakterkontrol.
B. Anatomi Anatomi dan Fisiologi Fisiologi Sistem Sistem Pernapas Pernapasan an Paru-paru terletak di dalam rongga dada bagian atas, di bagian samping dibatasi oleh otot dan rusuk dan di bagian baah dibatasi dibatasi oleh diafragma yang berotot kuat.Paru-paru kuat.Paru-paru ada dua bagian yaitu paru-paru kanan !pulmo dekster" yang terdiri atas # lobus dan paru-paru kiri !pulmo sinister" yang terdiri atas $ lobus.Paru-paru dibungkus oleh dua selaput yang tipis, disebut pleura.Selaput bagian dalam yang langsung menyelaputi paru-paru disebut pleura dalam !pleura %is&eralis" dan selaput yang menyelaputi rongga dada yang bersebelahan dengan tulang rusuk disebut pleura luar !pleura parietalis".
'br. Struktur paru-paru Antara selaput luar dan selaput dalam terdapat rongga berisi &airan pleura yang berfungsi sebagai pelumas paru-paru.(airan pleura berasal dari plasma darah yang masuk se&ara eksudasi. Dinding rongga pleura bersifat permeabel terhadap air dan )at-)at lain. Paru-paru tersusun oleh bronkiolus, al%eolus, jaringan elastik, dan pembuluh darah.Paru paru berstruktur seperti spon yang elastis dengan daerah permukaan dalam yang sangat lebar untuk pertukaran gas.
1
Di dalam paru-paru, bronkiolus ber&abang-&abang halus dengan diameter * + mm, dindingnya makin menipis jika dibanding dengan bronkus. Bronkiolus tidak mempunyi tulang raan, tetapi rongganya masih mempunyai silia dan di bagian ujung mempunyai epitelium berbentuk kubus bersilia.Pada bagian distal kemungkinan tidak bersilia.Bronkiolus berakhir pada gugus kantung udara !al%eolus". Al%eolus terdapat pada ujung akhir bronkiolus berupa kantong ke&il yang salah satu sisinya terbuka sehingga menyerupai busa atau mirip sarang taon.leh karena al%eolus berselaput tipis dan di situ banyak bermuara kapiler darah maka memungkinkan terjadinya difusi gas pernapasan.
'br. Al%eolus yang diperbesar
Torak, Diafragma, Pleura
ulang dada atau sternum berfungsi melindungi paru-paru,jantung, dan pembuluh darah besar. Bagian luar tulang dada terdiri atas +$ pasang tulang iga.Bagian dada pada daerah leher terdapat dua tulang tambahan yaitu otot s&aleneus dan sterno&leidomastoid.otot s&aleneus menaikkan tulang iga ke+ dan $ pada saat inspirasi, sedangkan otot sterno&leidomastoid mengangkat sternum. tot parasternal, trape)ius,dan pe&toralis juga merupakan otot tambahan yang berfungsi untuk meningkatkan kerja nafas. Diantara tulang iga terdapat otot interkostal eksternus yang menggerakkan tulang iga keatas dan kedepan sehingga akan menimbulkan meningkatnya diameter anteroposterior dindinding dada.
2
Diagfragma terletak dibaah rongga dada.Diagfragma berbentuk seperti kubah pada keadaan relaksasi. Pengaturan syaraf digfragma !ner%us preni&us" terdapat pada sususnan saraf spinal pada tingkat (#, sehingga jika terjadi ke&elakaan pada saraf (# akan menyebabkan gangguan %entilasi. Pleura merupakan membran serosa yang menyelimuti paru-paru. Pleura ada $ ma&am yaitu pleura parietal yang bersinggungan dengan rongga dada!lapisan luar paru-paru" dan pleura %is&ieral yang menutupi setiap paru-paru!lapisan dalam paru-paru". Diantara kedua pleura terdapat &airan pleura seperti selaput tipis yang memungkinkan kedua permukaan tersebut bergesekan satu sama lain selama respirasi, dan
men&egahperlekatan dada
dengan paru-paru. ekanan dalam rongga pleura lebih rendah daripada tekanan atmosfer sehingga men&egah kolaps paru-paru .
(. Anatomi Paru Permukaan luar paru yang berdekatan dengan dinding thorak bagian dalam di
3
lapisi oleh suatu membran serosa yang disebut pleura, yang dibentuk dari epitel skuamosa sederhana disebut mesothelium. Permukaan luar masing-masing paru diselubungi oleh pleura %is&eralis, sedangkan dinding thorak bagian dalam, permukaan lateralmediastinum, dan permukaan superior diafragma dilapisi oleh pleura parietalis. Pleura %is&eralis dan pleura parietalis saling berhubungan karena adanya selubung pleura yang mengelilingi struktur yang masuk dan meninggalkan paru pada hilum setiap paru.Di antara lapisan membran serosa ini disebut &a%um pleura.etika paru-paru inflasi sepenuhnya, &a%um pleura merupakan suatu ruang potensial karena pleura %is&eralis dan pleura parietalis masing-masing saling berhubungan. /embran pleura memproduksi suatu &airan serosa yang berfungsi sebagai pelumas, yang menyebabkan permukaan membran pleura bergerak satu sama lain dengan gesekan minimal. D. Epidemiologi ejadian pneumonia yang di raat di rumah sakit di Amerika Serikat sekitar +,# juta pertahun. Sedangkan pre%alensi efusi pleura kira-kira #0- 123 menyertai pasien dengan pneumonia bakterial atau pneumonia anaerob, yang 42 3 karena pneumonia pneumo&o&&al.Efusi pleura terkomplikasiatau empiema sering terjadi pada infeksi pleuropulmonari anaerob. Pada infeksi pleuropulmonari kira-kira 022.222-502.222 pasien terjadi efusi parapneumonia.4,+0 Dari data tahun +664 di Amerika Serikat diagnosis parapneumonia empiema sekitar #,21 per +22.222, sedangkan tahun $227 meningkat menjadi 0,67 per +22.222. Pneumo&o&&al empiema &enderung stabil, tetapi staphylo&o&&al empiema meningkat tiga kali lipat.Angka kejadian empiema yang tidak diketahui penyebabnya meningkat dua kali seperti pada nonpneumo&o&&al strepto&o&&al empiema.4,+0 8nsidensi empiema dilaporkan tiap tahunnya terjadi +-0 kasus per +22.222 penduduk dengan usia dibaah +6 tahun. 8nfeksi pneumo&o&&al tetap merupakan penyebab terbesar di negara maju dan staphylo&o&&us aureus merupakan organisme kausatif terbesar di negara sedang berkembang. E. Etiologi Berbagai tipe pneumonia !bakterial, %iral, atipikal" dapat menyebabkan efusi
4
pleura parapneumonia. 9iral pneumonia dan my&oplasma pneumonia dapat menyebabkan sekitar $2 3
efusi pleura pada pasien. Bakterial pneumonia dapat menyebabkan
empiema pada 523 pasien. Bakteri penyebab empiema ber%ariasi, tergantung pada penyebab yang paling umum
daricommunity-acquired
pneumonia
sesuai
lokasi
geografi.Streptococcus
pneumonia penyebab paling umum di negara maju, sementara Staphylococcus aureus penyebab paling umum di negara berkembang.Dalam kepustakaan lainnya disebutkan Enterobacteriaceae Escherichia coli, Klebsiella dan Pseudomonas lebih sering sebagai penyebab empiema pada negara berkembang. Suatu penelitian dari :e&astle, ; Streptococcus pneumonia terdeteksi olehP(< 503 pada sampel &airan pleura dengan kultur
negatif.
Penyebab
bakteri
lainnya
diantaranya Streptococcus
pyogenes,
Haemophilus influenza, spesies Mycobacterium,Pseudomonas aeroginosa, bakteri anaerob, Methicillin resistant staphylococcus aureus dan Mycoplasma pneumonia.=amur sangat jarang menjadi penyebab empiema dimana jamur &enderung nosokomial dengan spesies &andida menjadi penyebab paling umum. ontribusi%irus terhadap perkembangan empiema se&ara akurat tidak diketahui, hanya sedikit penelitian yang telah membahas masalah tersebut. F. Patofisiologi
kgBB", yang diserap dan disekresi dalam e?uilibrium melalui sistem drainase limfatik. Sistem sirkulasi ini dapat mengatasi suatu peningkatan substansial produksi &airan, bagaimanapun gangguan keseimbangan ini dapat mengakibatkan akumulasi &airan dan efusi pleura,yang selanjutnya dapat diperburuk jika terdapat infeksi. 8nfeksi pada paru dapat mengaktifkan respon imunitas dan menstimulasi inflamasi pleura.Pembuluh darah pleura menjadi lebih permeabel dan sel-sel inflamatori bakteri merembes ke rongga pleuramenyebabkan infeksi &airan pleura dan pembentukan pus mengakibatkan empiema klasik .8nfluks ini dimediasi oleh sitokin seperti tumor necrosis factor !"#$, interleukin !8@"- + dan 8@- 4 yang disekresi dari sel-sel mesothelial. Akti%asi kaskade koagulasi dangangguan en)im sistem fibrinolitik seperti tissue type plasminogen acti%ator dan inhibitor aktifator plasminogen type + !PA8-+", yang bertanggung jaab terhadap keseimbangan fibrin,
5
mengakibatkan deposit fibrin dan penyumbatan pori limfatik yang menyebabkan terjadinya akumulasi &airan lebih lanjut.$ !he &merican thoracic society telah mengklasifikasikanproses empiema menjadi tiga tahap yang berbeda yaitu ahap +. Eksudatif yaitu juga dikenal sebagai efusi parapneumonia simpel yang merupakan akibat akumulasi &airan jernih dengan jumlah selular rendah pada respon terhadap proses inflammatori yang berhubungan dengan penyakit yang mendasarinya yaitu pneumonia. Pada deasa, stadium ini dikarakterisasi oleh p &airan pleura yang normal dan laktat dehydrogenase !@D" C +,2228; ahap $.Fibrinopurulen !complicated parapneumonic effusion" yaitu adanya pus dengan &airan lebih kental dan endapan fibrin pada rongga pleuramengakibatkan septasi dan lokulasi.Pada mikroskopik &airan biasanyamenunjukkan peningkatan leukosit terutama neutrofil dan sel berdegenerasi. Pada deasap pleura C 5,$ dan @D +,222 8; ahap #. rganisasiyaitufibroblast menginfiltrasi &a%um pleura dan terjadi transformasi membran fibrinintrapleural yang tipis menjadi tebal dan tidak elastik yang dapat menghalangikemampuan paru untuk mengembang kembali dan mengganggu pertukaran gas. '. /anifestasi klinis 'ejala dan tanda empiema hampir sama dengan penderita pneumonia bakteria, gejalanya antara lain adalah panas akut, nyeri dada !pleuritic chest pain", batuk, sesak, dan dapat juga sianosis. 8nflamasi pada ruang pleura dapat menyebabkan nyeri abdomen dan muntah.'ejala dapat terlihat tidak jelas dan panas mungkin tidak dialami penderita dengan sistem imun yang tertekan. =uga terdapat pekak pada perkusi dada, dispneu, menurunnya suara pernapasan, demam pleural rub !pada fase aal",ortopneu, menurunnya %okal fremitus maupun nyeri dada. Penderita sering berbaring pada sisi yang terkena untuk mengurangi nyeri dan meningkatkan %entilasi dan perfusi.Pada pemeriksaan fisik se&ara khas menunjukkan pengembangan paru menurun unilateral, penurunan atau tidak adanya bunyi nafas, krepitasi dan perkusi redup pada sisi yang terkena. Se&ara khas demam persisten meskipun dengan pemberian antibiotika yang tepat selama 17 jam, bersamaan dengan suatu perubahan tanda fisik harus diperhatikan sebagai tanda bagi klinisi akan kemungkinan berkembangnya efusi pleura sebagai komplikasi pneumonia. 6
. lasifikasi a.
Emphiema akut - Panas tinggi dan nyeri pleuritik. Adanya tanda-tanda &airan dalam rongga pleura. Bila dibiarkan sampai beberapa minggu akan menimbulkan toksemia, anemia, dan &lubbing finger . - :anah yang tidak segera dikeluarkan akan menimbulkan fistel bron&o-pleural. - 'ejala adanya fistel ditandai dengan batuk produktif ber&ur dengan darah dan
b. 8.
nanah banyak sekali. Emphiema kronis Disebut kronis karena lebih dari # bulan. Badan lemah, kesehatan semakin menurun. Pu&at, &lubbing finger. Dada datar karena adanya tanda-tanda &airan pleura. erjadi fibrothorak trakea dan jantung tertarik kearah yang sakit. Pemeriksaan radiologi menunjukkan &airan.
Diagnosis Diagnosis
empiema
ditegakkan
dengan
anamnesa,
pemeriksaan
fisik
danpemeriksaan penunjang berupa pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan radiologi dan pemeriksaan sitopatologi. al penting yang perlu diketahui dari riayat klinis pasien diantaranya adanya faktor resiko yang harus diketahui ketika pasien masuk, diataranya ialah
riayat
penyakit
kronis,
abnormalitas
kongenital
atau
kromosom,
immunocompromise,penyakit pneumo&o&&al in%asif !8PD"sebelumnya, peraatan anak, status
%aksinasi, prematuritas dan
riayat merokok
pada
orang
tua
pasien.
Pengetahuanmengenai ilayah geografi dan status sosial ekonomi ,asal pasien tinggal ialah penting untuk menuntun terapi antibiotik pada beberapa bakteri, misalnya /
aal,
hitung
darah
lengkap
dapat
menunjukkan
adanya
leukositosis,trombositosis dan anemia.omponen reaktan fase akut biasanya terjadi ele%asi, tetapi haltersebut tidak dapat dipakai untuk membedakan antara infeksi %irus dan infeksi bakteri.itung jumlah leukosit dan '-reacti%e protein berguna dalam memantau perkembangan penyakit.Delber et al menemukan baha '-reacti%e protein merupakan 7
suatu penanda sensitif dalam membuat diagnosis dan follo-up respon terapi pada anak dengan empiema.ultur darah harus dilakukan pada semua pasien dengan efusi parapneumonia.=ika tersedia, serum dapat dikirim pada pemeriksaan molekular untuk mendeteksi organisme.4 Sampel pus atau &airan pleura keruh membantu diagnosis dari empiema. (airan harus dikirim untuk pearnaan gram, kultur dan hitung jenis sel pada aktuchest drain dipasang atau dilakukan pembedahan. Predominan limfosit pada &airan dapat menambah kemungkinan
pada
keganasan
pemeriksaan
sitologi
dan
atau
tuberkulosis,
pearnaan
basil
dimana tahan
sebaiknya asam.
dilakukan
Pada
orang
deasa,thorakosentesis diagnostik dilakukan se&ara rutin dan marker pleura seperti p digunakan untuk menjadi pedoman dalam terapi termasuk pemasangan chest drain. erdapat sedikit bukti dimana marker biokimia pada &airan pleura anak memiliki beberapa peranan dalam memandu tatalaksana empiema. (hiu et al menunjukkan baha peningkatan pelepasansitokin proinflamatori, seperti tumornecrosis factor -G !:F-G", interleukin-+ !8@-+" dan 8@-4 yang disebabkan oleh bakteri sebagai petunjuk berkembangnya penyakit, menghasilkan ketidakseimbangan fibrinolytic system enzymes, aktifator jaringan plasminogen !tPA" dan inhibitor aktifator plasminogen tipe + !PA8-+" yang kemudian mengakibatkan endapan fibrin. Dalam penelitian ditemukan baha penurunan nilai p pleura dan glukosa serta
peningkatan konsentrasi laktat
dehydrogenase pleura berhubungan dengan perkembangan efusi parapneumonia , seperti yang pernah dilaporkan pada penelitian sebelumnya. /ereka juga menemukan baha 8@+, PA8-+ dan p merupakan marker pleura paling terper&aya untuk memprediksi tingkat keparahan infeksi pleura dan yang memerlukan inter%ensi.Penelitian lanjutan diperlukan untuk mengkonfirmasibaha marker tersebut berguna dalam memandu inter%ensi. Bagaimanapun, kegunanaan marker biokomia dalam &airan pada anak terbatas selama thorakosentesis diagnostik, tidak direkomendasikan pada semua anak dimana hal tersebut merupakan suatu tindakan in%asif .4 Pemeriksaan radiologi yang dapat dilakukan ialah foto polos thorak, ;S' thorakmaupun ( s&an thorak. Foto polos thorak sebaiknya dilakukan pada semua pasien dengan tanda-tanda efusi pleura untuk mengkonfirmasi diagnosis.Pemeriksaan ini tidak dapat membedakan apakah suatu efusi terinfeksi atau tidak.Foto polos thorak tidak se&ara 8
rutin direkomendasikan pada anak dengan infeksi saluran nafas baah ringan tanpa penyulit,foto polos thorak sebaiknya dilakukan pada anak dengan respiratory distress atau jika terdapat tanda-tanda lokal.Foto polos thorak ini tidak dapat digunakan untuk mengetahuitahap empiema.Beberapa kasus dapat tampak Hhite outI komplit pada paru yang
terkena.Sebagian
besar
empiema
bermanifestasi
sebagai
efusi
pleura
klasik.Bagaimanapun, empiema pada aalnya &enderung melokulasi, dapat tidak berubahdengan posisi pasien atau dapat tidak memiliki tanda menis&us sign yang klasik.umpulan &airan lokulasi memiliki bentuk lentikular yang membentuk obtuse angledengan dinding thorak. =ika terdapat fistula bronkhopleural,
air-fluid le%el
dapatditemui pada ruang empiema sebelum thorakosintesis. Pada radiografi standar, panjang air fluid le%el ber%ariasi pada foto yang diambil pada sudut 62 derajat, air fluid le%el dapatberbentuk pendek pada foto frontal dan bentuk panjang pada foto lateral. Pada foto polosse&ara umum dapat menggambarkan skoliosis pada anak dengan empiema tetapi biasanyahilang se&ara spontan dan tidak membutuhkan terapi.Foto polos thorak tidak
dapatmendiagnosa
empiema,
hanya
dengan
adanya
&airan
parapneumonia./eskipun &airan pleuradapat diketahui pada foto polos thorak, pemeriksaan ini tidak dapat mengidentifikasi tipeatau jenis &airan yang ada. ita tidak dapat melakukan foto lateral se&ara rutin pada anakdengan empiema karena meningkatkan
paparan
radiasi.
erkadang,
foto
lateral
dapatmembantu
ketika
membedakan antara pleura dan bayangan intrapulmonari.euntungan menggunakan foto polos thorak ialah mudah dikerjakan, murah, mudah danreproducible. ;S'merupakan tindakan non in%asif, tidak menggunakan radiasi ionisasi dan membantu penilaian thorak se&ara dinamis dan dapat di ulang.;S' merupakan pemeriksaan yang murah, mudah dikerjakan, dan dapat membedakan &airan pleura dari konsolidasi.;kuran efusi dapat diestimasi dan dapat memandu tempat terbaik untuk pemasangan chest drain.;S' dapat menggambarkan adanya septasi fibrin dalam &airan pleura dan tahap kompleksitas pada empiema, meskipun interprestasi yang akurat tergantung pada pengetahuan yang adekuat dan pengalaman ultrasonografer dalam menilai pleura pada anak.$,5,+0 ( s&an merupakan pemeriksaan pilihan untuk menge%aluasi kemungkinan adanya empiema. 'ambaran ( s&an sangat sugestif tetapi tidak spesifik pada empiema . 9
emuan ( s&antermasuk adanya penyangatan atau enhan&ement dan penebalan pleura parietal dan pleura %is&eral, penebalan e(trapleural subcostal tissues dan peningkatn densitas e(trapleural subcostal fat . ( s&an akurat untuk mendeteksi efusi pleura dan lokulasi dalam &airan.( s&an dapat diperlukan jika kumpulan &airan pleura sulit ditentukan pada ultrasonografi karena adanya udara pleura.erkadang dapat membantu menggambarkan
posisi
chest
tube
yang
tidak
tepat
atau
kegagalan
paru
mengembangkembali.
=. Diagnosis Banding Diagnosis banding yang memberikan gambaran mirip dengan empiema yaitu efusi pleura transudat. . omplikasi omplikasi dari empiema diantaranya ialah persistant lobar &ollaps, pneumato&el, fistula bron&hopleural, peri&arditis supuratif, septikemia, meningitis dan abses &erebral, bron&hie&tasis, osteomyelitis &ostae dan tulang belakang. @. Penatalaksanaan ujuan dari
terapi
empiema
ialah
eradikasi
infeksi,
mengembalikan
sirkulasi&airan pleura normal, paru-paru dapat mengembang, dan mengembalikan fungsi respirasinormal.erapi aal terdiri dari pemberian oksigen jika dibutuhkan, terapi &airan padakasus dehidrasi, antipiretik, analgesik dan antibiotik. erapi spesifik untuk empiema terdiri dari terapi konser%atif sampai pendekatan pembedahan.4 erapi
empiema
men&akup
+.pemberian
antibiotik
tunggal
atau
denganpemasangan chest drain se&ara umum antibiotik spektrum luas digunakan untukmengatasi organisme yang paling umum menyebabkan community acquired pneumonia pada daerah geografik dimana anak berasal. Pemberian antibiotik tunggal biasanya memiliki peranan pada efusi yang sedikit ketika anak tidak memiliki perburukan respiratori./etode pengobatan ini harus dipertimbangkan kembali jika tidak ada perbaikan dalam 17-5$ jam dari terapi aal, atau jika terdapat tanda meluasnya efusi dimana pada tahap efusi tersebut mungkin perlu dilakukan drainase. $. Pemberian fibrinolitik penggunanaan fibrinolitik intrapleura menjadi terapi standar pada banyak negara. Fibrinolitik dimasukkan kedalam &a%um pleura melalui chest drain untuk melisiskan fibrin dan membersihkan pori limfatik sehingga menanggulangi oklusi selang 10
oleh debris, memfasilitasi drainase yang lebih baik dan memperbaiki kembali sirkulasi pleura.#. Pembedahan pilihan pembedahan terdiri atas mini-thoracotomy, dekortikasidan %ideo-assisted thoracoscopic surgery !9AS". Mini thoracotomy merupakanprosedur debridement yang dilakukan melalui insisi ke&il yang mirip dengan 9AS,tetapi mini thoracotomy ini merupakan prosedur pembedahan, yang meninggalkan s&ar linear ke&il disepanjang garis &ostae. Dekortikasi melibatkan pelepasan lapisan pleura yang menebal dan irigasi &a%um pleura melalui insisi posterolateral yang luas. 9AS merupakan suatu metode dekortikasi kurang in%asif sesuai pada anak yang akan menoleransi %entilasi paru tunggal selama anestesi. 9AS men&akup debridement material piogenik fibrinosa, membebaskan lokulasi dan drainase pus dari &a%um pleura dibaah pandangan langsung melalui $-# insisi ke&il.
/. Diagnosa eperaatan +. Pola napas tidak efektif berhubungan dengan dispnea, ansietas, posisi tubuh. :( Setelah dilakukan tindakan keperaatan selama di
tidak berbahaya %entilasi dan status tanda %ital /enunjukkan status pernapasan %entilasi tidak terganggu edalaman inspirasi dan kemudahan bernapas. Ekspansi dada simetris. idak adanya penggunaan otot bantu. Bunyi napas tambahan tidak ada.
:8( a. b. &. d. e. f.
aji frekuensi, kedalaman pernapasan. (atat penggunaan otot aksesori, napas bibir, ketidakmampuan bi&ara. Auskultasi bunyi napas, &atat area penurunan aliran udara dan atau bunyi tambahan Palpasi fremitus Anjurkan klien untuk tidak memikirkan hal-hal yang menyebabkan ansietas. Pertimbangkan penggunaan kantung kertas saat ekspirasi latih indi%idu bernapas perlahan dan efektif
olaborasi a. b.
Pemberian oksigen dari dokter =aga posisi pasien agar tetap semifoler
$. 'angguan pola tidur berhubungan dengan napas pendek
11
:( setelah dilakukan tindakan keperaatan selama di
perasaan segar setelah tidur aktu tidur &ukup pola tidur teratur terjaga pada saat tidur efisiensi tidur
:8( Pantau a. entukan efek samping pengobatan pada pola tidur pasien b. =elaskan pentingnya tidur yang adekuat selama sakit &. indari suara keras ,berikan lingkungan yang tenang ,damai dan minimalkan gangguan. d. Anjurkan untuk tidur siang jika diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pola tidur e. /engidentifikasi faktor- faktor yang mungkin menyebabkan kurang tidur. #. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia, intoleransi makanan, hilangnya nafsu makan, mual> muntah. :( Setelah dilakukkan tindakan keperaatan selama di perubahan pola hidup untuk meningkatkan dan atau mempertahankan berat yang tepat. &. Energi tubuh ter&ukupi d. 8ntake )at gi)i !nutrien " e. 8ntake makanan dan &airan :8( Pantau a. b. &. d.
Persentase jumlah makanan yg dikonsumsi setiap kali makan. imbang BB setiap hari asil pemeriksaan protein total, albumin dan osmalalitas. Berikan peraatan mulut tiap 1 jam jika sputum ter&ium bau busuk. Pertahankan
kesegaran ruangan. e. Berikan makanan dengan porsi sedikit tapi sering yg mudah dikunyah jika ada sesak napas berat. olaborasi a.
12
DAFA< P;SAA +. Bryan
So&iety of
Australia and :e Kealand. $2++ +-#6 #. >emedi&ine. /eds&ape.&om>arti&le>$67170 follo up ! diakses tanggal 0 Agustus $2+#" 7. Kampoli /, Kar =. Empyema and parapneumoni& effusions in &hildren an ;pdate. SA =ournal (hild ealth. $225 + +$+-4 6.
+1. ing S, homson A. >emedi&ine.meds&ape.&om>arti&le !diakses tanggal +4 juli $2+#" +4. =anahi 8A, Fakhoury . /anagement and prognosis of parapneumoni& effusion and empyema in &hildren. ;p to date %ersion +4.# $227 +5. /angete ED, ombo BB, @egg E. hora&i& Empyema a study of 04 patients. Ar& Dis (hild. +66#46075-7 +7. (oley BD. Pediatri& &hest ;ltrasound.
14