LAPORAN PENDAHULUAN
CORONARY ARTERY DISEASE
I. Lapora Laporan n Tinja Tinjauan uan Teor Teoriti itiss Medis Medis A. Defini inisi
Coronary Artery Disease (CAD) dapat dikarakteristikan sebagai akumulasi dari plaq yang semakin lama semakin membesar, menebal dan mengeras di dalam pembuluh darah artery (Naettina, 2005). Menurut Brown dan Edwards atherosclerosis termasuk kategori dari CAD. Gangguan vaskular yang membuat sumbatan dan penyempitan pembuluh darah coronary artery dan menyebabkan berkurangnya aliran darah dan supply oksigen ke otot jantung disebut sebagai CAD ( McCance & Huether, 2005) B. Etiologi
Penyebab dari CAD ini terbagi menjadi 2 bagian yaitu penyebab yang dapat diubah dan yang tidak dapat diubah
•
Penyebab yang tidak dapat diubah yaitu:
- Umur
- Jeni Jeniss kel kelam amin in - Suku Suku dan dan keb kebud uday ayaa aan n
- Fakt Faktor or gene geneti tik k
•
Penyebab yang dapat diubah yaitu:
-
Ting Tinggi giny nyaa leve levell seru serum m lipi lipid d
-
Hipertensi
-
Merokok
-
Obesitas
-
Kurang aktivitas
-
Stress
-
Diabetes mellitus
C. Manifestasi Klinik
•
Angina pectoris: nyeri dada 3-5 menit
•
Prinzmetal angina: nyeri dada saat tidur malam
•
Silent ischemia : tidak ada tanda dan gejala
D. Anatomy dan physiology Nutrisi dan oksigenasi tidak akan dapat berdifusi dengan cukup cepat dari tiap-tiap runag jantung menuju semua sel-sel yang ada pada otot jantung. Karena itu otot jantung memiliki jaringan pembuluh darah tersendiri yaitu sirkulasi coronary. Coronary arteri dari cabang ascending aorta yang mengitari jantung seperti mahkota yang mengitari kepala. Ketika jantung berkontraksi darah yang mengalir dari coronary artery hanya sedikit karena terjepitnya pembuluh darah tersebut. Tetapi ketika jantung relaks tekanan aliran darah meningkat tinggisehingga mendorong darah di coronary artery menuju pembuluh darah kapiler dan menuju vena coronary. Coronary artery terbagi menjadi 2 cabang yaitu, coronary artery kanan dan coronary artery kiri yang merupakan cabang dari ascending aorta dan memberikan aliran darah dan oksigenasi pada miokardium. Cabang coronary artery kiri mengalir kebawah menuju auricle kiri dan terbagi menjadi 2, yaitu menuju anterior interventricular dan cabanmg circumflex. Cabang anterior interventricular sebelah kiri memberikan darah oksigenasi pada kedua dinding
ventricles.sedangkan cabang circumflex mendistribusikan darah dan oksigenasi pada dinding ventrikel kiri dan atrium kiri. Pada cabang coronary artery kanan memberikan persediaan pada cabang-cabang kecil di atrium kanan. Selanjutnya menuju kebawah pada auricle kanan dan terbagi menjadi 2 cabang lagi yaitu, posterior interventricular dan cabang marginal. Cabang posterior interventricular memberikan persediaan darah dan oksigenasi pada kedua ventrikel. Cabang marginal membawa darah dan oksigenasi pada myocardium ventrikel kanan.
E. Pathophysiology Iskemik pada miokardial dapat terjadi ketika kebutuhan oksigen di miokardial melebihi kemampuan dari coronary artery untuk menyediakan oksigen. Meningkat atau menurunnya kebutuhan oksigen dapat memicu iskemik dan nyeri pada miokardial. Alasan utama tidak tecukupinya aliran darah adalah dikarenakan menyempitnya artyery coronary karena adanya atherosclerosis. Jika kebutuhan oksigen tidak terpenuhi maka aliran darah di artery coronary akan meningkat melalui vasodilatasi dan sehingga meningkatkan aliran darah (Brown & Edwards, 2005).
Pada seseorang dengan CAD artery coronary tidak dapat berdilatasi untuk memenuhi meningkatnya kebutuhan metabolic karena sudah terjadi dilatasi kronik pada area yang tersumbat. Tersumbatnya aliran darah tersebut dikarenakan meningkatnya plaq sehingga membatasi aliran darah di coronary dan menyebabkabn iskemik terutama saat olah raga. Plaq plaq ini dapat menyebabkan luka dan rusaknya coronary artery, dan jika luka ini terjadi dapat menyebabkan permukaan dinding pembuluh darah membuat adhesi platelet dan pembentukan thrombus. Hal ini lah yang tiba-tiba dapat memutuskan aliran darah ke otot jantung sehingga menyebabkan iskemik pada miokardial, dan jika ada penyumbatan di pembuluh darah tidak dapat kembali ddengan cep[at sehingga dapat menyebabkan infark. Iskemik pada miokardial juga dapat terjadi karena menurunnya pengiriman supply darah dan oksigen pada miokardium , seperti spasme pada coronary, hypotensi, arrhythmias, dan menurunnya kapasitas oksigen yang dibawa oleh darah (anemia dan hupoxemia). Terjadinya sumbatan pada
coronary selama 10 menit dapat membuat iskemik pada sel-sel miokardium. Setelah beberapa menit sel-sel jantung kehilangan kemampuan untuk berkontraksi dan terjadi penurunan cardiac output. Iskemik juga menyebabkan ketidak abnormalan konduksi yang dapat menyebabkan perubahan elektrikardiogram dan terjadinya disritmias. Akibat i tu terjadilah proses anaerob dan akumulasi asam laktat. Sel-sel jantung dapat bertahan selama 20 menit selama terjadinya iskemik, dan jika aliran darah dapat tersimpan maka akan beralih ke metabolism aerob sehingga kontraktilitas kembali normal dan perbaikan sel-sel mulai. Dan jika coronary artery tidak dapat berkompensasi akan kekurangan oksigen maka akan menyebabkan infark pada miokardial (McCance & Huether, 2006). F. Pemeriksaan Lab dan Diagnostik
1. Pemeriksaan EKG 2. Exercise stress testing
3. Kateteritasi jantung 4. Positron emission tomography
5. Radionuclide ventriculography
6. Kolesterol dan lemak darah 7. Kogulasi darah dan hemoglobin
G. Penatalaksanaan Medis 1. Obat-obat antianginal (nitrats, beta-adrenergic blockers, calcium channel blockers, angiotensin converting enzymes inhibitors)
2. Obat-obat antilipids 3. Obat antiplatelet
4. Vitamin folic acids dan B complex
H. Komplikasi 1. Arrhythmias
2. Gagal jantung congestif 3. Cardiogenic shock
4. Disfungsi otot papillary 5. Aneurisme ventricular
6. Pericarditis
7. Dressler syndrome 8. Pulmonary embolism
II. Laporan Tinjauan Teoritis Keperawatan A. Pengkajian
- Nyeri 1. Karakteristik nyeri: nyeri seperti ditekan,nyeri seperti luka, nyeri seperti ditusuk
2. Severity: skala nyeri 1-10 3. Lokasi: hanya dibagian sternum atas atau tengah
4. Radiasi: leher, tangan, punggung, bahu
5. Durasi: pada umumnya 2-10 menit
6. Factor pencetus: aktivitas fisik, terkena cuaca panas atau dingin, makan-makanan berat, hubungan seksual.
-
Tanda-tanda lain: keringatan, takut, muntah, sesak, takikardi, dan meningkatnya tekanan darah
B. Diagnosa Keperawatan 1. Nyeri berhubungan dengan menurunnya supply oksigen miokardial
2. Ansietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan dan krisis penyakitnya 3. Kurangnya pengetahuan berhubungan dengan kesalah interpretasi dan kurangnya sumber
informasi mengenai penyakitnya
C. Perencanaan
No.
Tujuan dan Kriteria
Ndx
Hasil
1
Tujuan: nyeri
Intervensi
1. Kaji skala, karakteristik,
Rasional
1. Membantu untuk membedakan
berkurang bahkan
penyebab, lokasi, radiasi,
nyeri dada dini dan jenis angina
hilang dalam 3 x 24
dan lama waktu nyeri
yang stabil atau unstabil
jam
muncul 2.
Kriteria Hasil:
2. Kolaborasi dalam
Membantu untuk memenuhi kebutuhan oksigen klien
pemberian terapi oksigen -
Saturasi oksigen 98 % - 100%
3. 3. Tinggikan kepla tempat
untuk menurunkan hipoksia dan
tidur klien -
Klien tidak sesak
-
Klien tidak
4. Anjurkan klien untuk
sesak 4.
istirahat total
miokard
5. Kaji tanda-tanda vital 5.
klien
irama jantung klien
yang nyaman dan tenang
Sebagai tanda awal kondisi klien dan kebutuhan oksigen
6. Pantau kecepatan dan
7. Berikan klien kondisi
Menurunkan kebutuhan oksigen dan metabolism aerob di
mengeluh nyeri
klien
Memudahkan pertukaran gas
6.
Untuk mengetahui respon klien terhadap iskemik dan ada atau
8. Berikan klien makanan
tidak nya disritmia yang
yang lunak 9. Kolaborasi dalam
mengancam kondisi klien 7.
pemberian anti angina
Lingkunan yang tidak nyaman dapat meningkatkan stress sehingga membuat meningkatnya kerja miokard dan kebutuhan oksigen
8.
Menurunkan kerja otot jantung dengan kerja pencernaan
9.
Untuk menyeimbangkan supply oksigen dan kebutuhannya
2
Tujuan: cemas klien berkurang bahkan tidak
1. Kaji tanda-tanda vital
1.
klien
menyebabkan takikardi
ada dalam 1 x 24 jam
sehingga dapat membuat 2. Kaji status mental, dan
kriteria hasil:
menurunnya curah jantung
disorientasi klien 2.
-
Klien tidak terlihat gelisah
Adanya cemas dapat
3. Mempertahankan klien
Menurunkan perfusi otak dapat menghasilkan perubahan
istirahat dengan posisi
sensorium
yang nyaman -
Klien tidak tampak pucat
3. 4. Berikan klien waktu
oksigen dimiokard dan kerja
istirahat yang adekuat dan -
Menurunkan kebutuhan
dari miokard
bantu dalam melakukan perawatan diri 5. Beikan dukungan kepada
4.
Menurunkan kerja jantung
5.
Untuk membantu memotivasi
klien 6. Anjurkan keluarga klien
klien agar mengurangi cemas 6.
Dukungan yang tinggi dari
untuk member dukungan
keluarga dapat memotivasi
kepada klien
klien untuk mengatasi penyakitnya
7. Anjurkan keluarga yang terdekat untuk menemani
7.
klien selalu 8. Kolaborasi jdalam
Untuk membantu mengurangi rasa takut dan cemas klien
8.
pemberian sedative jika
Membantu klien untuk merasa lebih rileks secara fisiknya
perlu 3
Tujuan: klien
1. Kaji klien akan batas
1.
Sebagai informasi pengetahuan
mengetahui mengenai
pengetahuannya mengenai
klien akan penyakitnya dan
penyakit, tanda-tanda
penyakitnya
untu8k membantu dalam
nya dan pengobatan yang diterimanya selama hari rawat
pemberian informasi yang 2. Ajarkan klien dan
sumber nyeri awal yang Kriteria hasil:
akan diberikan
keluarga klien mengenai 2.
dialami dan diskusikan
Untuk mencegah terjadinya serangan selanjutnya
cara untu8k menghindari -
Klien dapat
dan mengatasinya
3.
menyebutkan pengertian dari penyakitnya
perubahan prilaku dan 3. Ajarkan klien mengenai
mencegah terjadinya serangan
pola hidup yang baik bagi klien dengan CAD
-
4.
Klien dapat menyebutkan
Untuk membantu klien dalam
Untuk membantu klien dalam mengurangi beban kerja
4. Ajarkan klien untuk tetap
tanda-tanda dan
melakukan aktivitas fisik
pengobatan dari
sepeti biasa tetapi
penyakitnya
mengurangi beban kerja
jantung yang berlebihan 5.
Membantu menyiapkan klien apa yang harus segra dilakukannya ketika serangan
dan lama kerja nya
sehingga dapat mengurangi 5. Ajarkan klien apa yang
tingkat keparahan
harus dilakukan jika terjadi serangan ulang
6.
Untuk melihat pengetahuan klien akan pengobatan yang
D. Implementasi
E. Evaluasi
6. Kaji ulang mengenai
diberikan sehingga klien juga
pengobatan yang
dapat mengetahui fungsinya
didapatkan klien
obatnya.