SATUAN ACARA PENYULUHAN
TIM PKRS UNIT POLI PENYAKIT JANTUNG
RSUD Dr SAIFUL ANWAR MALANG 2017
Penyuluhan ini telah disarankan dan disetujui oleh : Hari/tanggal
: Kamis, 07 Desember 2017
Tempat
: Ruang penyuluhan Poli Penyakit Jantung RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
Mengetahui,
Pembimbing Akademik
Pembimbing Klinik
(...........................................)
(.............................................)
SATUAN ACARA PENYULUHAN
A. Pengantar
Pokok bahasan
: Penatalaksanaan CAD (Coroner Arteri Disease)
Hari/tanggal
: Kamis, 07 Desember 2017
Sasaran
: Keluarga pasien dan pasien
Waktu
: 30 menit
Tempat
: Poli Penyakit Jantung RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
B. Tujuan
1. Tujuan Umum Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan pasien dan keluarga mampu melakukan penatalaksanaan tentang penyakit CAD (Coroner Arteri Disease) 2. Tujuan Khusus 1) Mampu mengetahui tentang Pengertian tentang, penyebab, tanda gejala, komplikasi, pencegahan CAD (Coroner Arteri Disease) 2) Mampu memahami penatalaksanaan hepatoma 3. Materi penyuluhan 1) pengertian CAD (Coroner Arteri Disease) 2) Klasifikasi beserta tanda dan gejala CAD (Coroner Arteri Disease) 3) Penatalaksanaan CAD (Coroner Arteri Disease) 4) Komplikasi CAD (Coroner Arteri Disease) 5) Pencegahan CAD (Coroner Arteri Disease) C. Sasaran dan Target
Sasaran ditujukan pada seluruh pasien dan keluarga pasien di poli penyakit jantung RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
D. Strategi Pelaksanaan
Hari dan Tanggal Pelaksanaan
: Kamis, 07 Desember 2017
Waktu
: 09.00 WIB – Selesai
Tempat
: poli penyakit jantung
E. Materi
(Terlampir) F. Media Materi SAP Leafleat LCD
G. Setting Tempat
Keterangan :
: Penyuluh
: Fasilitator
: Moderator
: Observer
: Peserta
A. Metode Ceramah Tanya jawab Diskusi
B. Pengorganisasian 1. MODERATOR
:
Tugas :
a. Membuka kegiatan dengan mengucapkan salam. b. Memperkenalkan diri (Institusi) c. Menjelaskan tujuan dari penyuluhan d. Menyebutkan materi yang akan diberikan e. Memimpin jalannya penyuluhan dan menjelaskan waktu penyuluhan f. Menulis pertanyaan yang diajukan peserta penyuluhan. g. Menjadi penengah komunikasi antara peserta dan pemberi materi. h. Mengatur waktu kegiatan penyuluhan 2. PENYULUH
:
Tugas :
a. Menggali pengetahuan peserta tentang CAD (Coroner Arteri Disease) b. Menjelaskan materi mengenai CAD (Coroner Arteri Disease) c. Menjawab pertanyaan peserta 3. FASILITATOR
:
Tugas :
a.
Menyiapkan tempat dan media sebelum memulai penyuluhan
b.
Mengatur teknik acara sebelum dimulainya penyuluhan
c.
Memotivasi keluarga klien agar berpartisipasi dalam penyuluhan
d.
Memotivasi
masyarakat
untuk
mengajukan
pertanyaan
memberikan kesempatan bertanya e.
Membantu pembicara menjawab pertanyaan dari peserta
f.
Membagikan leaflet kepada peserta di akhir penyuluhan
saat
moderator
4. OBSERVASI
:
Tugas :
a.
Mengobservasi jalannya proses kegiatan
b.
Mencatat perilaku verbal dan non verbal peserta selama kegiatan penyuluhan berlangsung
5. DOKUMENTASI
:
a. Dokumentasi kegiatan penyuluhan. 6. Kegiatan penyuluhan No
1
Waktu
5 menit
Kegiatan Penyuluh
Pembukaan
Menjawab salam
Memberi salam Memberi
Respon Peserta
Metode
Ceramah
Memberi salam pertanyaan Menyimak
apersepsi Menjelaskan
tujuan
penyuluhan Menyebutkan
materi/pokok
bahasan
yang akan disampaikan 2
20 menit
Pelaksanaan
Menyimak
Menjelaskan
materi dan Memperhatikan
penyuluhan secara berurutan dan teratur. Materi :
Pengertian tentang CAD (Coroner Arteri Disease)
Klasifikasi beserta tanda dan gejala tentang CAD (Coroner Arteri Disease)
Mengetahui penatalaksanaan tentang CAD (Coroner Arteri Disease)
Mengetahui komplikasi
Ceramah
tentang CAD (Coroner Arteri Disease)
Mengetahui pencegahan tentang CAD (Coroner Arteri Disease)
3
5 menit
Evaluasi
Tanya jawab dan
Menyimpulkan
inti
penyuluhan
memperhatikan
diskusi
*menjawab
Menyampaikan
secara
singkat materi penyuluhan Memberi
kepada
kesempatan ibu-ibu
untuk
bertanya Memberi
kepada
kesempatan ibu-ibu
menjawab
untuk
pertanyaan
yang dilontarkan 4
5 menit
Penutup :
Menyimak
Menyimpulkan materi
Mendengarkan
penyuluhan yang telah
dan
Menjawab
disampaikan Menyampaikan terimakasih
atas perhatian dan waktu yang telah di berikan kepada peserta Mengucapkan salam
H. Media yang di pakai
Leaflet
LCD
I. KriteriaEvaluasi
Metode evaluasi
: Tanya jawab
Jenis pertanyaan
: Lisan
Menjawab salam
Tanya diskusi
jawab
Jumlah soal
: 2 soal
1. Struktur
a. Persiapan alat/Media Alat dan Media yang digunakan dalam penyuluhan kesehatan semuanya lengkap dan bisa diguakan saat ceramah, dan tanya jawab. Alat dan Media berupa Power point, LCD dan Laptop. b. Persiapan Materi Materi disiapkan dalam bentuk powerpoint yang di tampilkan pada proyektor, dan leaflet untuk mempermudah penyampaian kepada pasien dan keluarga c. Sasaran pasien dan keluarga yang terdiri dari Bapak-bapak dan Ibu-ibu yang terkena, serta mereka yang mengalami hepatoma d. Pengorganisasian dilakukan 2 hari sebelum pelaksanaan penyuluhan. 2. Evaluasi Proses
a. Peserta antusias terhadap materi yang disampaikan pemateri. b. Peserta tidak meninggalkan tempat selama penyuluhan berlangsung c. Peserta terlibat aktif dalam kegiatan penyuluhan d. Kehadiran peserta dapat mencapai target 3. Evaluasi Hasil
a. Jangka Pendek Peserta penyuluhan dapat menyampaikan kembali 70% materi yang disampaikan dengan Kriteria : 1. Peserta antusias terhadap materi yang disampaikan 2. Peserta antusias tidak ada yang meninggalkan tempat sel ama penyuluhan 3. Peserta sudah terlibat aktif dalam kegiatan penyuluhan 4. Kehadiran peserta sudah dapat mencapai target
Lampiran materi CAD (Coroner Arteri Disease) A. DEFINISI Coronary Artery Disease (CAD) adalah penyakit arteri koroner yang meliputi berbagai kondisi patologi yang menghambat aliran darah dalam arteri yang mensuplai jantung, biasanya disebabkan oleh arterosklerosis yang menyebab kan insufisiensi suplay darah ke miokard B. PENYEBAB 1. Penyempitan lumen progresif akibat pembesaran plak. 2. Perdarahan pada plak ateroma 3. Pembentukan trombus yang diawali agregrasi trombosit 4. Embolisasi trombus / fragmen plak 5. Spsme arteria koronaria Faktor Resiko Terjadinya CAD
1. Faktor yang tidak dapat dimodifikasi a. Usia 30-50 tahun b. Jenis kelamin c. Suku bangsa, penduduk Amerika kulit hitam lebih tinggi daripada yang berkulit putih d. Riwayat penyakit jantung keluarga 2. Faktor yang dapat dimodifikasi a. Merokok, lebih dari 20 batang/hari b. Hiperkoleterolemia, lebih dari 275 mg/dl c. Obesitas, lebih dari 20% dari berat badan ideal d. Hipertensi, lebih dari 160/ mmHg e. Diabetes Melitus, tes toleransi gula abnormal f. Inaktivitas fisik g. Stress h. Penggunaan kontrasepsi oral i.
Menopause
j.
Kepribadian seperti kompetitif, agresif, ambisius
k. Geografi, insidensi lebih tinggi pada daerah industri
C. Klasifikasi
Angina Stable Angina Unstable Angina Variant (Prinzmatal’s)
Infark Miokard Akut -
STEMI NSTEMI
D. Tanda dan gejala CAD (Coroner Arteri Disease) 1. Nyeri Nyeri dada yang tiba-tiba dan berlangsung terus menerus, terletak dibagian bawah sternum dan perut atas, adalah gejala utama yang biasanya muncul. Nyeri akan terasa semakin berat sampai tidak tertahankan. Rasa nyeri yang tajam dan berat, biasa menyebar kebahu dan lengan biasanya lengan kiri. Tidak seperti nyeri angina, nyeri ini muncul secara spontan (bukan setelah kerja berat atau gangguan emosi) dan menetap selama beberapa jam sampai beberapa hari dan tidak akan hilang dengan istirahat maupun nitrogliserin. Pada beberapa kasus nyeri bisa menjalar ke dagu dan leher. 2. Mual dan Muntah b. Nyeri yang hebat merangsang pusat muntah c. Area infark merangsang refleks vasofagal 3. Diaporesis Pada
fase
awal
infark
miokard
terjadi
pelepasan
katekolamin
yang
meningkatkan stimulasi simpatis sehingga terjadi vasokonstriksi pembuluh darah perifer sehingga kulit akan menjadi lembab, dingin, dan berkeringat. 4. Demam Temperatur mungkin saja meningkat pada 24 jam pertama dan berlangsung paling selama satu minggu. Hal ini disebabkan karena ada sel yang nekrotik yang menyebabkan respon infamasi. 5. Perubahan pola EKG a. Normal pada saat istirahat, tetapi bisa depresi pada segmen ST. Gelombang T inverted menunjukkan iskemia, gelombang Q menunjukkan nekrosis b. Distrimia dan Blok Jantung
Disebabkan kondisi yang mempengaruhi sensitivitas sel miokard ke impuls saraf seperti iskemia, ketidakseimbangan elektrolit dan stimulus sarat simpatis dapat berupa bradikardi, takikardi, premature ventrikel, contraction (ventrikel ekstra systole), ventrikel takikardi dan ventrikel fibrilasi 6. Perubahan Enzim Jantung, Isoenzim dan Troponin T a. CKMB, isoenzim yang ditemukan pada otot jantung meningkat antara 4-6 jam, memuncak dalam 12-24 jam dan kembali normal dalam 48-72 jam. b. LDH meningkat dalam 12-24 jam, memuncak dalam 48-72 jam dan kembali normal dalam 7-14 hari. c. Troponin T, merupakan pertanda baru untuk Acute miocard Infarction, meningkat sampai hari ke7. 7.
PENATALAKSANAAN a.
Istirahat total dalam waktu 24 jam pertama atau masih ada keluhan nyeri atau keluhan lainnya. Hal ini berguna untuk mengurangi beban kerja jantung dan membantu membatasi luas permukaan infark.
b.
Oksigen 2-4 liter/menit, untuk meningkatkan oksigenasi darah sehingga beban kerja jantung berkurang dan perfusi sistematik meningkat.
c.
IVFD Dextrose 5% atau NaCL 0,9% untuk persiapan pemberian obat intravena.
d.
Pemberian morfin 2,5-5 mg IV atau petidin 25-50 mg IV, untuk menghilangkan rasa nyeri . Bila dengan pemberian
ISDN nyeri tidak berkurang
atau tidak
hilang. e.
Sedatif seperti Diazepam 3-4x, 2 mg per oral.
f.
Diet : Diet yang diberikan adalah diet jantung I- IV sesuai dengan keadaan klien. Diet Jantung I
: makanan saring
Diet Jantung II
: bubur
Diet Jantung III
: nasi tim
Diet Jantung
IV
: nasi
g. Antikoagulan seperti heparin Sebelum pemberian heparin harus diperiksa APTT sebagai base line, Dosis heparin pertama diberikan secara bolus dengan dosis 60 U/KgBB, dilanjutkan dengan heparin drip 121 U/KgBB/jam. Hasil heparin yang diberikan dievaluasi dengan pemeriksaan APTT tiap 12 jam, target pencapaian APTT yaitu 1,5-2x APTT base line.
E. KOMPLIKASI a. ARITMIA : Merupakan komplikasi yang paling sering ditemukan. Aritmia yaitu gangguan dalam irama jantung yang bisa menimbulkan perubahan eloktrofisiologi otot-otot jantung. Perubahan elektrofisiologi ini bermanifestasi sebagai perubahan bentuk potensial aksi yaitu rekaman grafik aktivitas listrik sel. Misalnya perangsangan simpatis akan meningkatkan kecepatan denyut jantung. b. GAGAL JANTUNG KONGESTIF
:
Merupakan kongesti sirkulasi akibat
disfungsi miokard. Disfungsi ventrikel kiri atau gagal jantung kiri akan menimbulkan kongesti pada vena pulmonalis sedangkan pada disfungsi ventrikel kanan akan menimbulkan kongesti pada vena sistemik. c. SYOK KARDIOGENIK : Syok kardiogenik diakibatkan oleh disfungsi nyata ventrikel kiri sesudah mengalami infark yang massif. Timbulnya lingkaran setan perubahan hemodinamik progresif hebat yang irreversible yaitu penurunan perfusi perifer, penurunan perfusi koroner, peningkatan kongesti paru yang bisa berakhir dengan kematian d. PERIKARDITIS : Infark transmural dapat membuat lapisan epikardium yang langsung berkontak dengan pericardium menjadi kasar, sehingga merangsang permukaan pericardium dan menimbulkan reaksi peradangan. F. PENCEGAHAN
Jangan merokok.
Makan makanan yang sehat yang rendah kolesterol, lemak jenuh, dan garam. Melakukan latihan aerobik selama minimal 30 menit per hari, tiga hari dalam seminggu.
Menurunkan berat badan berlebih.
Kunjungi dokter secara teratur untuk memeriksakan kolesterol dan tekanan darah.
G. PENGOBATAN
Berhenti merokok
Makan makanan yang sehat
Berolahraga secara teratur
Menurunkan berat badan
Mengurangi stres
Selain melakukan tips diatas, pengobatan penyakit jantung koroner juga bisa dilakukan dengan mengkonsumsi obat jantung koroner, termasuk:
Obat penurun kolesterol, yang dirancang untuk mengurangi kolesterol jahat (LDL) dan meningkatkan kolesterol baik (HDL)
Obat pengencer darah seperti aspirin yang berfungsi untuk mengurangi risiko penggumpalan darah
Nitrogliserin untuk mengontrol nyeri dada berkerja membersihkan penyumbatan di areri koroner
Angiotesin converting enzyme (ACE) dan angina receptor bloker (ARB) untuk menurunkan tekanan darah
DAFTAR PUSTAKA
Gips,CH & CH Wilson 1989. Diagnosis dan Terapi Penyakit Hati dan Empedu. Jakarta: Gramedia. Ghofar,Abdul. 2009. Cara Mudah Mengenal dan Mengobati Kanker . Yogyakarta: Flamingo.