Non hodgkin limfoma merupakan keganasan pada limfe yang banyak ditemukan di indonesiaDeskripsi lengkap
limfFull description
Deskripsi lengkap
Full description
semoga bermanfaatDeskripsi lengkap
refrat IPDDeskripsi lengkap
Deskripsi lengkap
Full description
refrat IPD
limfomaDeskripsi lengkap
LP Limfoma Non-Hodgkin (NHL)Full description
Deskripsi lengkap
wocFull description
hodkinFull description
LIMFOMA HODGKIN PADA ANAKFull description
LIMFOMA NON HODGKIN 2.2 epidemiologi Limfom Limfomaa non Hodgki Hodgkin n adalah adalah suatu suatu keganas keganasan an primer primer aring aringan an limfoi limfoid d !ang !ang "ersifat padat. Le"ih dari #$.%%%asien didiagnosis se"agai Limfoma non Hodgkin &LNH' setiap tahunn!a di Amerika (erikat. (e"agian "esar pasien tidak menampakan geala geala &asimtom &asimtomatik' atik')) kurang le"ih 2*) pasien mengalami mengalami demam) keringat keringat malam dan penurunan "erat "adan. +enentuan +enentuan stadium stadium ditentukan "erdasarkan "erdasarkan pada enis patologi dan tingkat keterli"atan. ,enis patologi &tingkat rendah) sedang dan tinggi' didasarkan didasarkan pada formulasi formulasi kera !ang "aru. -ingkat -ingkat keterli"at keterli"atan an ditentukan ditentukan dengan klasifikasi Ann Ar"or. Angka keadian Limfoma Non Hodgkin lima kali lipat le"ih sering di"andingkan Limfoma Hodgkin dan menempati urutan ke/0 dari seluruh kasus pen!akit kanker di seluru seluruh h dunia. dunia. (e1ara (e1ara keselu keseluruh ruhan) an) LNH sediki sedikitt le"ih le"ih "an!ak "an!ak terad teradii pada pada pria pria daripada anita. 3ata/rata untuk semua tipe LNH teradi pada usia di atas $% tahun.4 Di Indonesia sendiri) LNH "ersama/sama dengan LH dan leukemia menduduki urutan urutan keenam keenam terser tersering ing.. (ampai (ampai saat saat ini "elum diketa diketahui hui sepenu sepenuhn! hn!aa mengap mengapaa angka keadian pen!akit pen!akit ini terus meningkat. meningkat. Adan!a Adan!a hu"ungan !ang erat antara pen!akit AID( dan pen!akit ini memperkuat dugaan adan!a hu"ungan antara keadian limfoma dengan keadian infeksi se"elumn!a.$
5tiologi 6e"erapa hal !ang diduga "erperan se"agai pen!e"a" pen!akit ini antara lain7 a. Infeksi Infeksi &568) &568) H-L8 H-L8/9) /9) H:8) H:8) K(H8 K(H8)) dan Helicobacter dan Helicobacter pylori' pylori' ". Faktor lingkungan seperti paanan "ahan kimia &pestisida) her"isida) "ahan kimia organik) dan lain/lain') kemoterapi) dan radiasi.
1. Inflamasi kronis karena pen!akit autoimun d. Faktor genetik Gambaran Klinis
Geala pada se"agian "esar pasien asimtomatik se"an!ak 2* pasien dapat mengalami demam)keringat malam dan penurunan "erat "adan. +ada pasien dengan limfoma indolen dapat teradi adenopati selama "e"erapa "ulan se"elum terdiagnosis) meskipun "iasan!a terdapat pem"esaran persisten dari nodul kelenar "ening. ;ntuk ekstranodaln!a) pen!akit ini paling sering teradi pada lam"ung) paru/paru dan tulang) !ang mengaki"atkan karakter geala pada pen!akit !ang "iasa men!erang organ/organ terse"ut. Dengan menerapkan kriteria !ang digunakan oleh 3osen"erg dan Kaplan untuk menentukan rantairantai kelenar getah "ening !ang saling "erhu"ungan. ,ones menemukan "aha pada <9* di antara =0 penderita LNH enis folikular dan =%* di antara = penderita LNH enis difus) pen!e"aran pen!akit uga teradi dengan 1ara meram"at dari satu tempat ke tempat !ang "erdekatan. >alaupun demikian hu"ungan antara kelenar getah "ening daerah leher kiri dan daerah para aorta pada LNH enis folikular tidak seelas seperti apa !ang terlihat pada LNH enis difus.9)# 3osen"erg melaporkan "aha pada semua penderita LNH difus dengan angkitan pada sumsum tulang) didapati angkitan pada kelenar getah "ening para aorta !ang teradi se"elumn!a atau "ersamaan dengan teradin!a angkitan pada sumsum tulang. Diantara semua su"enis LNH menurut klasifikasi 3appaport su"enis histiotik difus menunukkan angka !ang terendah dari angkitan pen!akit pada hati.9)#
+emeriksaan/pemeriksaan !ang diperlukan untuk menentukan stadium klinik adalah7 9. Anamnesa mengenai keluhan pem"esaran kelenar dan keluhan sistemik "erupa demam) penurunan "erat "adan) keringat malam dan gatal/gatal. +enderita tanpa
keluhan masuk dalam su"klasifikasi A) sedangkan "ila disertai keluhan sistemik masuk dalam su"klasifikasi 6 dari Ann Ar"or. 2. +emeriksaan fisik dengan men1ari adan!a pem"esaran kelenar getah "ening diseluruh tu"uh) 1in1in alde!er) pem"esaran organ ekstra limfatik !ang sering teradi pada limfoma non hodgkin . 6iopsi kelenar getah "ening untuk menentukan apakah penderita LH atau LNH. #. +emeriksaan radiologi meliputi foto dada +A? lateral) tomografi mediastinum) limfografi kedua tungkai "aah. $. +emeriksaan la"oratorium meliputi pemeriksaan darah lengkap) tes faal hati termasuk alkali fosfatase dan elektroforese protein) tes faal ginal termasuk urin lengkap) 6;N) serum kreatinin) asam urat dan elektrolit namun semuan!a pemeriksaan ini tidak spesifik
Stadium Patologi
;ntuk menentukan stadium patologi diperlukan pemeriksaan antara lain 9. +emeriksaan aspirasi "iopsi sum/sum tulang daerah kristailiaka dengan arum amshidi 2. +emeriksaan laparaskopi dengan indikasi pada staging klinis I6) II6) IIIA dan III6 . +emeriksaan laparatomi dengan indikasi pada staging klinik I/II &A dan 6' dan IIIA #. +emeriksaan 1airan effusi se1ara sitomorfologi. Disamping pemeriksaan terse"ut di atas guna penentuan stadium klinis dan patologi masih terdapat "an!ak pemeriksaan !ang han!a dilakukan pada pusat kedokteran tertentu dalam rangka penelitian lanutan untuk penderita limfoma.# +emeriksaan !ang dimaksud adalah7 a. +emeriksaan Whole body scintigram dengan Galium/40 dan selenium 0$ b. Whole body computed tomography c. ;ltrasonografi hati dan a"domen d. 6er"agai pemeriksaan immunologi guna menentukan status imunologi penderita
e. +enentuan serum ion) total iron 1apa1it!) 1eruloplasmin) @in1) hepatoglo"in) fi"rinogen) h!dro!prolin dalam urin) leu1o1!te alkali phospatase) hitung limfosit a"solut) anti"odi pada Birus epstein "arr serta HLA Guna menilai apakah limpa atau hati terserang terdapat kriteria se"agai "erikut Limpa
7terdapat pem"esaran limpa !ang ditopang dengan pemeriksaan radiologik atau terdapat filling defek pada pemeriksaan sidikan dengan isotop. +enderita dengan limpa !ang mem"esar $%* tidak terdapat kelainan histologik sedangkan penderita tanpa pem"esaran limpa $%* terdapat kelainan histologik.
Hati
7 pem"esaran hati disertai dengan peningkatan alkali fosfatase dan dua tes faal hati !ang lain a"normal atau pemeriksaan sidikan hati dengan isotop a"normal disertai suatu kelainan faal hati.
A. Terapi
(esudah diagnosis patologi dan stagingn!a ditentukan maka mulailah dipikirkan tentang pengo"atann!a. +engo"atan penderita LNH menurut klasifikasi rapport +atologi ;nfaBoura"le histologi
Definisi (emua difus
(tadium +engo"atan limfoma I) II 3adiasi dari kelenar !ang ke1uali
terserang
disertai
DL>D &DL+D)
pem"erian
DH) DM) D;) III) I8
auBant
NH'
6A:O+) :8+ atau A6+
I
FaBoura"le
kemoterapi
histologi
II)III)I8 (emua
limfoma
noduler ke1uali noduler histio1!ti1
kemoterapi :/MO++)
:8+)
:/
MO++) 6A:O+) :HO+) 6:M) A6+ 3adiasi pada daerah !ang terserang atau sedikit meluas Kemoterapi menggunakan 1hloram"u1il kom"inasi
+engo"atan penderita dengan LNH menurut klasifikasi I>F 4 Gradasi 3endah
Lokal 3adiasi
(edang
Lanut !ang Kemoterapi &:hloram"u1il atau
"agian
terserang Kemoterapi
-inggi
sertai
:8+' &:HO+'
radiasi
di Kemoterapi
"agian
:HO+
atau kom"inasi kemoterapi
!ang terserang Kemoterapi intensif radiasi
&minimal
generasi "aru' Kemoterapi intensif radiasi
B. Prognosis
+rognosis dari penderita limfoma sangat ditentukan dari7 a. (tadium dari pen!akitn!a dan tipe histologin!a ". ;sia penderita. +ada usia diatas 4% tahun mempun!ai prognosis !ang kurang "aik 1. 6esarn!a tumor. +ada penderita dengan ukuran tumor !ang "esar &ukuran diameter le"ih dari 9%1m' terutama kalau terletak di mediastenum mempun!ai prognosis !ang kurang "aik. d. +ada penderita !ang terserang etra nodal !ang multipel terutama apa"ila mengenai sum/sum tulang dan hati mempun!ai prognosis !ang kurang "aik. e. +ada penderita !ang progesif selama mendapat pengo"atan atau relaps dalam aktu kurang dari satu tahun setelah mendapat kemoterapi !ang intensif mempun!ai prognosis !ang kurang "aik Dugaan (e"a" Kematian +enderita Limfoma 1. Infeksi "akteri dan amur !ang mungkin dise"a"kan oleh karena7
a. Defisiensi anti "odi dari sistem imunitas seluler ". Neutropeni oleh karena efek samping pengo"atan sitostatika ataupun oleh karena infiltrasi limfoma ke sum/sum tulang 1. Kerusakan aringan aki"at infiltrasi limfoma d. Infeksi ini "iasan!a "eralan "erat dan "erahkir dengan sepsis 2. Multiple organ failure seperti paru/paru) ginal) gastrointestinal dan meningen4