1.2 Definisi limfadenopati
Limdenopati menandakan adanya limfonodus yang abnormal dari segi ukuran, konsistensi atau jumlah. 12 Kelenjar getah bening yang memiliki garis tengah terpanjang > 10 mm dikategorikan sebagai suatu limfadenopati, dengan pengecualian untuk kelenjar getah bening epitroklear (bila garis tengah terpanjang > mm! dan inguinal (bila garis tengah terpanjang > 1 mm!. "pabila kele kelenj njar ar getah getah benin bening g supr suprak akla la#i #iku kula la,, ilak ilakaa maupu maupun n popl poplit itea ea dapat dapat tera teraba ba juga juga suda sudah h dikategorikan sebagai suatu yang abnormal. $amun demikian, perlu diingat bah%a pada anak sehat kelenjar getah bening aksila aksila dan inguinal dapat teraba. teraba. &ecara klinis limfadenopati limfadenopati dapat dibedakan dibedakan menjadi menjadi limfadenopat limfadenopatii lokalisata lokalisata dan limfadenopat limfadenopatii generalisat generalisata. a. Limfadenopa Limfadenopati ti lokali lokalisat sataa didefi didefinis nisika ikan n sebagai sebagai pembesa pembesaran ran K' hanya hanya pada pada satu satu region region saja, saja, sedangk sedangkan an limfadenopati generalisata apabila pembesaran K' terjadi pada dua atau lebih region yang berjauhan dan simtetris. Klasifikasi ini bertujuan untuk untuk penentuan diferensial diagnosis. &ekitar )* pasien didapatkan limpadenopati lokalisata, sedangkan limfadenopati generalisata 2*.
Klasifikasi Kelenjar getah bening 2.2. Patofisiologi Limfadenopat i
1
+atofisiologi limfadenopati berdasarkan dari etologi yang mendasari. eberapa plasma dan sel (misalnya sel kanker dan mikroorganisme! dalam ruang interstitial, bersama dengan bahan selular tertentu, antigen, dan partikel asing masuk ke pembuluh limfatik, menjadi cairan limfe. Kelenjar getah bening menyaring cairan limfe dalam perjalanan ke sirkulasi #ena sentral, menghilangkan selsel dan bahan lainnya. +roses penyaringan juga menyajikan antigen kepada limfosit terkandung dalamK'. -espon imun dari limfosit melibatkan proliferasi sel limfosit dan makrofag, yang dapat menyebabkan K' untuk memperbesar (limfadenopati reaktif!. +atogen mikroorganisme diba%a dalam cairan limfe dapat juga langsung menginfeksi K', menyebabkan limfadenitis!, dan apabila terdapat selsel kanker dapat menginfiltrasi langsung atau proliferasi sel di K'. 2.3 Epidemiologi
&tudi yang dilakukan di &, infeksi #irus dan bakteri adalah peyebab tersering dari limfadenopati. Limfadenitis lokalisata lebih banyak disebabkan strerptococcud hemolitikus. +enyebab lain seperti /, keganasan penyakit autoimun lebih jarang menyebabkan limfadenopati. +ada $egara berkembang seperti indonesia penyebab tersering dari limfadenopati adalah infeksi tuberculosis , demam typhoid, trypanosomiasis, leishmaniasis, schistosomiasis, filariasis dan infeksi jamur. Mortalitas
i nited states Keganasan, seperti leukemia, lymphoma dan neuroblastoma adalah penyebab mortalitas utama. Ras dan jenis kelamin
-as dan jenis kelamin tidak berhubungan dengan kejadian limfadenopati. Usia
Limfadenopati paling sering terjadi pada anakanak, dan satu pert iga pada neonates dan infant. 2.4 Pendekatan Klinis Limfadenopati
2
iferensial diagnosis pada limfadenoapati itu sangat luas. "namnesis dan pemeriksaan fisik yang seksama sangat penting untuk menyempitkan kemungkinan diagnosis. 2.4.1 Anamnesis
ari anamnesis dapat diperoleh keterangan lokasi, gejala 3gejala penyerta, ri%ayat penyakit, ri%ayat pemakaian obat dan ri%ayat pekerjaan. Lokasi dan drasi
Lokasi pembesaran K' pada dua sisi leher secara mendadak biasanya disebabkan oleh infeksi #irus saluran pernapasan bagian atas. +ada infeksi oleh penyakit ka%asaki umumnya pembesaran K' hanya satu sisi saja.4 "pabila berlangsung lama (kronik! dapat disebabkan infeksi oleh 5ikobakterium, 6oksoplasma, Ebstein Barr Virus atau Citomegalovirus.
urasi dari
limfadenopati ketika sudah persistem (lebih dari 7 minggu! indikasi adanya infeksi kronik , collagen #ascular disease atau keganasan , sedangkan linfadenopati lokalisata yang akut, sering menyertai dari infeksi mononukleus dan faringitis bakterialis.
!ejala pen"erta
'ejala infeksi selain demam, dicari kemungkinan adanya
faringitis (nyeri menelan batuk!,
konjungti#itis (keluar secret, mata merah!, ulserasi kulit, tinea (gatal pada daerah lipatan!, nyeri lokal, luka genital, keluar cairan dari genital, dan berkeringat di malam hari menandakan kemungkinan tuberculosis.
'ejala keganasan metastasis8 gejala konstitusional keganasan seperti penurunan berat badan dan keringat malam. 'ejala konstitusional 8 demam keringat malam, dan 9 atau penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan lebih besar dari 10* dari berat badan selama 4 bulan mengenai untuk limfoma, arthralgias, ruam, dan mialgia menunjukkan adanya penyakit #askular kolagen.
-i%ayat penyakit -i%ayat penyakit sekarang dan dahulu seperti adanya peradangan tonsil sebelumnya, mengarahkan kepada infeksi oleh Streptococcus: luka lecet pada %ajah atau leher atau tanda tanda infeksi mengarahkan penyebab infeksi Staphilococcus: dan adanya infeksi gigi dan gusi 3
juga dapat mengarahkan kepada infeksi bakteri anaerob. 6ransfusi darah sebelumnya dapat mengarahkan kepadaCitomegalovirus, Epstein Barr Virus atau /.
-i%ayat pemakaian obat +enggunaan obatobatan Limfadenopati dapat timbul setelah pemakaian obatobatan seperti fenitoin
dan
isonia;id.
lainnya
seperti
allupurinol,
atenolol,
captopril,
carbama;epine, cefalosporin, emas, hidrala;ine, penicilin, pirimetamine, =uinidine, sulfonamida, sulindac. +embesaran karena obat umumnya seluruh tubuh (limfadenopati generalisata!. +emakaian obatobatan secara intra#ena merupakan resiko dari / , endokarditis, infeksi hepatitis Riwayat pekerjaan +aparan terhadap infeksi paparan9kontak sebelumnya kepada orang dengan infeksi saluran napas atas, faringitis oleh Streptococcus, atau tuberculosis turut membantu mengarahkan penyebab limfadenopati. -i%ayat perjalanan atau pekerjaan, misalnya perjalanan ke daerahdaerah di "frika dapat mengakibatkan penyakit 6ripanosomiasis, orang yang bekerja dalam hutan dapat terkena 6ularemia erikut adalah kemungkinan penyakit penyebab limfadenopati berdasarkan epidemiologik8
4
#m$er% http899%%%.aafp.org9afp91?91019p1@
[email protected] 2.4.2 Pemeriksaan &isik Lokasi
Ketika limfadenopati lokalisata , maka kita harus memeriksa infeksi, lesi kulit atau tumor di daerah yang dile%ati aliran drainase kelenjar getah bening tersebut
5
iferensial diagnosis limfadenopati berdasarkan lokasi dan drainase aliran limfe
6
7
#m$er% http://www.aafp.org/afp/2002/1201/p2103.html E'alasi Pen"e$a$ Limfadenopati dan !ejala Pen"erta
8
A#aluasi +enyebab Limfadenopati dan 'ejala +enyerta Limfadenopati supracla#icular mempunyai resiko tingi terjadinya kegasan, diperkirakan 0* pada de%asa usia >70 tahun, 2* pada usia B 70 tahun . &uprakla#ikula menerima aliran limfatik dari torak dan abdomen, dan dapat juga adanya sinyal patologis pada testis, o#arium, ginjal, pankreas, prostat, '6 atau kandung empedu. Limfadenopati suprakla#ikula kanan berhubungan dengan lesi dalam mediastinum, paruparu atau esophagus, contohnya pada tuberculosis. &uprakla#ikula kiri mendrainase regio intra abdominal dan behubungan keganasan ditemapt tersebut. +ada pasien dengan limfadenopati generalisata, pemeriksaan fisik harus fokus dalam mencari tandatanda penyakit sistemik. 6emuan yang paling membantu adalah ruam, lesi selaput lendir, hepatomegali, splenomegali atau arthritis. &plenomegali dan limfadenopati terjadi dalam berbagai kondisi, termasuk mononucleosis-type syndromes, leukemia limfositik, limfoma dan sarkoidosis. Ukran
9
kuran dari K' ber#ariasi tergantung lokasinya. Kelenjar getah bening yang memiliki garis tengah terpanjang > 10 mm dikategorikan sebagai suatu limfadenopati, dengan pengecualian untuk kelenjar getah bening epitroklear (bila garis tengah terpanjang > mm! dan inguinal (bila garis tengah terpanjang > 1 mm!. "pabila kelenjar getah bening suprakla#ikula, ilaka maupun poplitea dapat teraba juga sudah dikategorikan sebagai suatu yang abnormal. +ada anakanak, limfadenopati yang diameternya > 2cm (disertai dengan foto toraks abnormal dan tidak ada kelainan pada teling, hidung tenggorok! dapat dicurigai penyakit granulamotosa ( 6uberkulosis! atau kanker . ("eri tekan
+embesaran K' menyebabkan kapsul meregang dan mengakibatkan adanya nyeri. $yeri biasanya disebabkan dari proses inflamasi atau supurasi, tetapi nyeri juga dapat disebabkan oleh perdarahan di jaringan nekrotik karena keganasan, sehingga ada atau tidaknya nyeri tidak dapat di jadikan indikasi adanya keganasan. Konsistensi
&ecara umum konsistensi tidak dapat menentukan etiologi. keras seperti batu mengarahkan kepada keganasan, padat seperti karet mengarahkan kepada limfoma: lunak mengarahkan kepada proses infeksi: fluktuatif mengarahkan telah terjadinya abses9pernanahan. Mo$ilitas
K' yang terfikasis menunjukkan karsinoma metastatik, sedangkan K' yang mobile dapat terjadi pada infeksi, penyakit kolagen #askular dan limfoma. A#aluasi mobilitas K' suprakla#ikula dapat dibantu dengan pasien cara melakukan manu#er alsa#a. 2.) Etiologi Etiologi
+enyebab yang paling sering limfadenopati adalah8 C nfeksi *nfeksi 'irs nfeksi #irus sistemik paling sering menyebabkan limfadenopati generalisata.
nfeksi yang
disebabkan oleh #irus pada saluran pernapasan bagian atas seperti Rinovirus, arain!luen"a 10
Virus, in!luen"a Virus, Respiratory Syncytial Virus (-&!, Coronavirus, #denovirus ataupun Retrovirus$ irus lainnya Ebstein Barr Virus (A!, Cytomegalo Virus (D5!, Rubela, Rubeola, Varicella-%ooster Virus, &erpes Simpleks Virus, Co'sackievirus, dan &uman (mmunode!iciency Virus (/ )
Limfadenopati generalisata yang persisten ( persistent generali"ed lymphadenopathy9+'L! adalah limfadenopati pada lebih dari dua tempat K' yang berjauhan, simetris dan bertahan lama @ lebih dari @ bulan hingga bertahuntahun. +'L adalah gejala khusus infeksi / yang timbul pada lebih dari 0*
leukositosis neutrofil pada pemeriksaan darah tepi.
+ada infeksi oleh 5ikobakterium
tuberkulosis, aspirat tampak karakteristik sel epiteloid dengan latar belakang limfosit dan sel plasma. &el epiteloid berupa sel bentuk poligonal yang lonjong dengan sitoplasma yang pucat, batas sel yang tidak jelas, kadang seperti koma atau inti yang berbentuk seperti bumerang yang pucat, berlekuk dengan kromatin halus.
Limfadenitis granulomatosa. 6ampak sel epiteloid pada aspirat penderita limfadenitis tuberkulosis. C Keganasan seperti leukemia, neuroblastoma, rhabdomyosarkoma dan limfoma juga dapat menyebabkan limfadenopati. iagnosis defenitif suatu limfoma membutuhkan tindakan biopsi eksisi, oleh karena itu diagnosis subtipe limfoma dengan menggunakan biopsi aspirasi jar um halus masih merupakan kontro#ersi. "spirat Limfoma non/odgkin berupa populasi sel yang monoton dengan ukuran sel yang hamper sama. iasanya tersebar dan tidak berkelompok. iagnostik sitologi Limfoma /odgkin umumnya dibuat dengan ditemukannya tanda klasik yaitu sel -eed &ternberg dengan latar belakang limfosit, sel plasma, eosinofil dan histiosit. &el -eed &ternberg adalah sel yang besar dengan dua inti atau multinucleated dengan sitoplasma yang banyak dan pucat.
12
Limfoma /odgkin. 6ampak sel -eed &ternbergklasik dengan latar belakang limfosit dan eosinofil. 5etastasis karsinoma merupakan penyebab yang lebih umum dari limfadenopati dibandingkan dengan limfoma. engan teknik biopsi aspirasi jarum halus lebih mudah mendiagnosis suatu metastasis karsinoma daripada limfoma.
5etastasis keratini;ing s=uomous cell carcinoma.6ampak selsel yang mengalami keratinisasi pada aspirat dari penderita karsinoma laring.
+enyakit lainnya yang salah satu gejalanya adalah limfadenopati adalah penyakit *awasaki, penyakit *imura, penyakit *ikuchi, penyakit Kolagen, penyakit Cat scratch, penyakit Castleman, Sarcoidosis, Rhematoid arthritis dan Sisestemic lupus erithematosus (&LA!. C
C munisasi dilaporkan juga dapat menyebabkan limfadenopati di daerah leher, seperti setelah imunisasi +6, polio atau tifoid. 5eskipun demikian, masingmasing penyebab tidak dapat ditentukan hanya dari pembesaran K' saja, melainkan dari gejalagejala lainnya yang menyertai pembesaran K' tersebut
+enyebab Limfadenopati 2.+ Pemeriksaan pennjang La$oratorim%
14
C
arah 6epi Lengkap, "pusan arah, LA (Laju Andap arah! arah lengkap dan apusan untuk melihat kemungkinan infeksi atau keganasanan darah. LA untuk melihat adanya tanda inflamasi akut, infeksi akut dan kronis, kerusakan jaringan (nekrosis!, penyakit kolagen, rheumatoid, malignansi.
C
Eungsi /ati dan "nalisis rin
ntuk mencari penyebab penyakit sistemik penyebab limfadenopati. &ebagai tamabahan dapat diperiksa dari Lactat dehidrogenase (L/!, asam urat, kadar kalsium dan fosfat, untuk melihat adanya tanda keganasan. C
iakan arah ntuk melihat adanya penyebab infeksi dengan bakteri yang spesifik
C
&erologi (6oFoplasma, A, D5, / dll! iasanya untuk limfadenopati generalisata.
•
6es mantouF Gika pada anamnesis dan +E dicurigai adanya infeksi tuberculosis. -ongent toraks -ongent toraks diperlukan pada kecurigaan adanya kelainan dari paru seperti pada tuberculosis, lymphoma dan neuroblastoma, untuk melihat adanya limfadenopati mediastinal
15
Limfadenopati mediastinum bilateral pada rongent toraks
+ltrasonogra!i +S) &' merupakan salah satu teknik yang dapat dipakai untuk mendiagnosis limfadenopati ser#ikalis. +enggunaan &' untuk mengetahui ukuran, bentuk, echogenicity, gambaran mikronodular, nekrosis intranodal dan ada tidaknya kalsifikasi. &' dapat dikombinasi dengan biopsi aspirasi jarum halus untuk mendiagnosis limfadenopati dengan hasil yang lebih memuaskan, dengan nilai sensiti#itas ?* dan spesi#isitas *.
16
'ambar 11.Dontoh &' Kelenjar 'etah ening ray-scale sonogram metastasis pada K'. 6ampak adanya hypoechoic, round , tanpa echogenic hilus (tanda panah!. "danya nekrosis koagulasi (tanda kepala panah!.
C. Scan D6 scan dapat mendeteksi pembesaran K' ser#ikalis dengan diameter mm atau lebih. &atu studi yang dilakukan untuk mendeteksi limfadenopati suprakla#ikula pada penderita nonsmall cell lung cancer menunjukkan tidak ada perbedaan sensiti#itas yang signifikan dengan pemeriksaan menggunakan &' atau D6 scan.
iopsi iopsi dapat dilakukan dengan mengambil sel keluar melalui jarum atau dengan operasi menghapus satu atau lebih kelenjar getah bening. &elsel atau kelenjar getah bening akan diba%a ke lab dan diuji. iopsy K' memiliki nilai sensitifitas ? * dan spesifisitas *. Kegagalan untuk mengecil setelah 74 minggu dapat menjadi indikasi untuk dilaksanakan biopsy K'. iopsi dilakukan terutama bila terdapat tanda dan gejala yang mengarahkan kepada keganasan.
17
18