BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Latar Belakang Belakang Kelenj Kelenjar ar getah getah bening bening merupak merupakan an bagian bagian dari dari sistem sistem pertah pertahana anan n tubuh tubuh kita. kita. Tubuh Tubuh
memiliki kurang lebih 600 kelenjar getah bening, namun pada orang sehat yang normal hanya hanya teraba teraba di daerah daerah subman submandib dibula ular, r, aksila aksila,, atau atau inguin inguinal. al. Sekitar Sekitar 55% pembes pembesara aran n kelenjar getah bening terjadi pada daerah kepala dan leher. Organ ini sangat penting untuk fungsi system kekebalan tubuh, dimana tugasnya adalah menyerang infeksi dan menyaring airan getah bening. Sebagian besar kelenjar getah bening ada di daerah tertentu, misalnya mulut, leher, lengan ba!ah, ketiak dan kuni paha "Shyntia, #0$# &ngka kejadian limfadenopati di &merika Serikat belum diketahui, tetapi diperkirakan limfadenopat limfadenopatii pada anak'anak berkisar ()'*5%. +ari studi di elanda elanda terdapat terdapat #.556 kasus limfad limfadenop enopati ati yang yang tidak tidak dapat dapat dijelas dijelaskan kan dan $0% diruju dirujuk k kepada kepada subspe subspesia siali lis, s, (,#% (,#% membutuhkan biopsy dan $,$% $,$ % mengalami keganasan. Studi kedokteran keluarga di &merika &merika Serikat tidak ada dari )0 pasien dengan limfedenopati yang tidak dapat dijelaskan yang meng mengal alam amii kega kegana nasa san n dan dan tiga tiga dari dari #() #() pasi pasien en yang yang meng mengal alam amii kega kegana nasa san n dari dari limfadenopati yang tidak dapat dijelaskan memiliki resiko keganasan *% disbanding resiko keganasan 0,*% bila ditemukan pada pasien -*0 tahun "Shyntia, #0$# Kelenjar getah bening serikal teraba pada sebagian besar anak, tetapi ditemukan juga pada 56% orang de!asa. /enyebab utama limfedenopati serikal adalah infeksi. Kelenjar getah bening serikal yang mengalami inflamasi dalam beberapa hari, kemudian berfluktuasi "terut "terutama ama pada pada anak'an anak'anak ak khas khas untuk untuk limfade limfadenop nopati ati akibat akibat infeks infeksii stafil stafilokok okokus us dan streptokokus. Kelenjar getah bening yang keras, terutama pada orang usia lanjut dan perokok menunjukkan metastasis keganasan kepala dan leher "orofaring, nasofaring, laring, tiroid, dan esophagus "Spelman +, #0$# 1.2 Tu Tujuan juan $.#.$ $.#.$ enget engetahu ahuii anatom anatomii kelen kelenjar jar limfe limfe pada pada lehe leher r $.#.# $.#.# enget engetahu ahuii fisiol fisiologi ogiss kelenja kelenjarr limfe limfe pada pada leher leher $.#.( $.#.( enget engetahu ahuii penata penatalak laksaa saan n limfade limfadenop nopati ati oll ollii 1.3 Manfaat
$.(.$ enambah !a!asan mengenai mengena i ilmu kedokteran pada umumnya, dan ilmu T1T'K2 T1T'K2
$.(.# Sebagai proses pembelajaran bagi dokter muda yang sedang mengikuti kepaniteraan klinik bagian ilmu T1T'K2
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Kelenjar Geta Ben!ng N"r#al 2.1.1. Anat"#!
2eher adalah bagian tubuh yang terletak diantara inferior mandibula dan linea nuhae superior "diatas, dan inisura jugularis dan tepi superior laiula "diba!ah. 3aringan leher dibungkus oleh tiga fasia, yaitu fasia olli superfiial membungkus m. sternokleidomastoideus dan berlanjut ke garis tengah di leher untuk bertemu dengan fasia sisi yang lain. 4asia olli media membungkus otot pretrakeal dan bertemu pula dengan faia sisi lain di garis tengah dan juga merupakan pertemuan dengan fasia olli superfisialis. Ke dorsal fasia olli media membungkus a. arotis ommunis, . jugularis interna dan n. agus menjadi satu. 4asia olli profunda membungkus m. preertebralis dan bertemu ke lateral dengan fasia olli lateral. /embuluh darah arteri pada leher antara lain a. arotis ommunis "dilindungi oleh agina arotia bersama dengan . jugularis interna dan n. agus, setinggi ornu superior artilage thyroidea berabang menjadi a. arotis interna dan a. arotis eterna, a. sublaia "berabang menjadi a. ertebralis dan a. mammaria interna. /embuluh ena antara lain . jugularis eterna dan . jugularis interna. asa lymphatika meliputi nn. 7arikalis superfiialis "berjalan sepanjang . jugularis eksterna dan nnl. 7erikalis profunda "berjalan sepanjang . jugularis interna. 8nerasi oleh plesus erikalis, n. fasialis, n. glossopharingeus dan n. a gus. 2imponodi di daerah kepala dan leher tersusun dalam beberapa kelompok regional dan terminal. Kelompok regional atau oksipital, retroaurikula, parotis, faial "buales, submandibular, submental, erikalis anterior, erikalis superfisialis, retroparingeal, laryngeal, dan trakhealis. 9odi lympodea kelompok terminal menampung semua pembuluh limfe dari kepala dan leher, seara langsung ataupun tidak langsung melalui salah satu kelompok regional. Kelompok terminal berhubungan dengan selubung arotis, terutama dengan . jugularis interna dan disebut juga kelompok serikalis profunda. $. Nodi lymphoidei occipitalis, terletak diatas os oipital pada punak trigonum olli posterior dan menampung airan limfe dari bagian belakang kulit kepala. /embuluh limfe eferen bermuara ke nodi lymphoidei cervicalis profunda.
#. Nodi lymphoidei retroauricularis (masteidei), terletak diatas permukaan lateral proessus mastoideus os temporal dan menampung airan limfe dari sebagian kulit kepala diatas auriular dan dari dinding posterior meatus austius auiriular dan dari dinding posterior meatus austius eternus. /embuluh limfe eferen bermuara ke nodi lymphoidei cervicales profundi. (. Nodi lymphoidei buccales (facial), terletak diatas m. buinators, dekat . faialis. 9odi ini terletak sepanjang perjalanan pembuluh limfe yang akhirnya bermuara ke nodi lympoidei submandibulares. *. Nodi lymphoidei paratidei, terletak diatas atau diantara glandula paratidea dan menampung airan limfe dari sebagian kulit kepala diatas glandula paratiroidea, dari permukaan lateral aurikula dan dinding anterior meatus austius eksternus, dan dari bagian lateral kelopak mata. Kelenjar yang terletak profunda terhadap glandula paratiroidea juga menerima airan limfe dari telinga tengah pembuluh limfe eferen bermuara ke nodi lympoidei cervicales profundi. 5. Nodi lymphoidei submandibulares, terletak pada permukaan superfiial glandula submandibular, diba!ah lamina superfiialis faia olli profundae. 9odi ini dapat di palpasi tepat diba!ah pinggir ba!ah orpus mandibular, dan menerima airan limfe dari area yang luas, termasuk bagian depan kulit kepala hidung dan daerah pipi yang berdekatan, bibir atas dan ba!ah "keuali bagian tengah sinus frontalis, maksilaris, dan ethmoidalis, gigi atas dan ba!ah "keuali inisius ba!ah, dua pertiga bagian anterior lidah "keuali ujung lidah, dasar mulut dan estibulum, serta gusi. /embuluh limfe eferen bermuara ke nodi lympoidei cervicalis profunda. 6. Nodi lymphoidei submental , terletak didalam trigonum submental diantara . anterior m. digastrikus kiri dan kanan. 9odi ini menampung airan limfe dari ujung lidah, dasar mulut diba!ah ujung lidah, gigi inisius dan gusi yang berdekatan, bagian tengah bibir ba!ah, dan kulit diatas dagu. /embuluh limfe aferen bermuara ke nodi lympoidei submandibularis dan servikalis profunda. :. Nodi lymphoidei cervicales anterior , terletak sepanjang . jugularis anterior. 9odi ini menampung airan limfe dari kulit dan jaringan superfiial leher bagian depan. /embuluh limfe eferen bermuara ke nodi lympoidei cervikalis profundi.
). Nodi lymphoidei cervikalis superfisialis, terletak sepanjang . jugularis eksterna. 9odi ini menampung airan limfe dari kulit diatas sudut rahang, kulit diatas ape glandula paratidea dan lobus telinga. /embuluh limfe eferen bermuara ke nodi lympoidei cervikalis profundi. ;. Nodi lymphoidei retropharyngeales, terletak di spatium retropharyngeum, elah antara dinding phayn dan lamina preertebralis. 9odi ini menampung airan limfe dari nasopharyng, tuba auditia, dan bagian atas olumna ertebrae eriales. /embuluh limfe eferen bermuara ke nodi lympoidei eriales. /embuluh limfe eferen bermuara ke nodi lympoidei cervicales profundii. $0. Nodi lymphoidei laryngeales, terletak didepan laryn pada ligamentum riothyroideum. Satu atau dua nodus keil mungkin ditemukan didepan membrane thyroidea. 9odi ini menampung airan limfe eferen nya bermuara ke nodi lympoidei cervicales profundi. $$. Nodi lymphoidei tracheales, terletak lateral terhadap trahea "nodi lymphoidei para trahealis dan didepan trahea "nodi lymphoidei pretrahealis. Keduanya menampung airan limfe dari struktur yang berdekatan, termasuk glandula thyroidea. /embuluh limfe bermuara ke nodi lymphoidei cervicales profundi. $#. Nodi lymphoidei cervicales profundi, membentuk sebuah rantai sepanjang . jugularis interna, dari ranium sampai ke pangkal leher. 9odi ini tertanam diatas faia selubung arotis dan tunia adantisia . jugularis interna< sebagian besar terletak pada aspek anterolateral . jugularis interna. +ua dari kelenjar ini sering dirujuk di klinik, yaitu nodus jugulodigastrikus dan jugulo omohyoideus. 9odus jugulodigastrikus terletak tepat diba!ah enter posterior m. digastrii dan terletak tepat diba!ah dan belakang angulus mandibula. 9odus ini terutama berhubungan dengan aliran limfe dari tonsil dan lidah. 9odus juguloomohyoideus berhubungan dengan tendo intermedius m. omohyoideus dan terutama berhubungan dengan aliran limfe lidah. 9odi lymphoidei eriales profunsi menerima airan limfe dari struktur yang berdekatan dan dari semua nodi lymphoidei kelompok regional di kepala dan leher. /embuluh limfe eferen bersatu membentuk trunus jugularis, trunus ini
bermuara kedalam dutus lymphatius detra. Selain itu dapat pula bermuara kedalam trunus sublaius atau kedalam . brahiosephalia "ikramjit S Kan!ar, #0$* 2.1.2 $!%!"l"g!
2imfonodi merupakan bagian penting mekanisme pertahanan tubuh yang tersebar diseluruh tubuh, sepanjang jalur pembuluh limfatik. 2imfonodi paling banyak dijumpai didaerah inguinal dan aksila. 4ungsi u tamanya adalah menyaring airan limfe dan memfagositosis bakteri atau substansi asing dari airan limfe. akrofag berada di anyaman serat retikuler setiap nodus. 3adi, se!aktu airan limfe di saring, nodul berperan melokalisasi dan menegah penyebaran infeksi kedalam sirkulasi umum. 2imfonoduli juga membuat, menyimpan, dan mengalirkan limfosit dan limfosit T. limfosit mengumpul dalam noduli limfoid limfonodi, sedangkan limfosit Tberkumpul diba!ah nodul, yaitu didaerah parakorteks atau kortikal dalam. 2imfonoduli juga merupakan tempat pengenalan antigen dan pengaktifan antigeni limfosit yang menghasilkan sel'sel plasma. Sel plasma kemudian membuat dan mengeluarkan antibody spesifik terhadap antigen tertentu ke dalam darah dam pembuluh limfe "=uyton, #00;
2.1.2. $ung%! Kelenjar Geta Ben!ng
4ungsi
utama
K=
adalah
sebagai
penyaring
"filtrasi
dari
berbagai
mikroorganisme asing dan partikel'partikel akibat hasil dari degradasi sel'sel atau metabolism.
2.2. Def!n!%! L!#fa&en"'at!
2imfadenopati merujuk kepada ketidaknormalan kelanjar getah bening dalam ukuran, konsistensi, maupun jumlahnya. /ada daerah leher "erial pembesaran kelenjar getah bening di definisikan bila kelenjar membesar > diameter $ m "Oehadian, &maylia. #0$(
2.3. E'!&e#!"l"g!
8nsiden limfadenopati belum diketahui dengan pasti. Sekitar ()% sampai *5% pada anak normal memiliki K= daerah serikal yang teraba. 2imfadenopati adalah salah satu masalah klinis pada anak'anak. /ada umumnya limfadenopati pada anak dapat hilang dengan sendirinya apabila disebabkan infeksi irus "Oehadian, &maylia. #0$( Studi yang dilakukan di &merika Serikat, pada umumnya infeksi irus ataupun bakteri merupakan penyebab utama limfadenopati. 8nfeksi mononukeosis dan cytomegalovirus "7 merupakan etiologi yang penting, tetapi kebanyakan disebabkan infeksi saluran pernafasan
bagian
atas.
2imfadenitis lokalisata
lebih
banyak
disebabkan
infeksi
Staphilococcus dan Streptococcus beta-hemoliticus "Oehadian, &maylia. #0$( +ari studi yang dilakukan di elanda, ditemukan #.556 kasus limadenopati yang tidak diketahui penyebabnya. Sekitar $0% kasus diantaranya dirujuk ke subspesialis, (,#% kasus membutuhkan biopsi dan $.$% merupakan suatu keganasan. /enderita limfadenopati usia >*0 tahun memiliki risiko keganasan sekitar *% dibandingkan dengan penderita limfadenopati usia -*0 tahun yang memiliki risiko keganasan hanya sekitar 0,*% "Oehadian, &maylia. #0$(
2.(. Et!"l"g!
/enyebab yang paling sering limfadenopati adalah? A. Infek%!
a 8nfeksi irus 8nfeksi yang disebabkan oleh irus pada saluran pernapasan bagian atas seperti Rinovirus, Parainfluena !irus, influena !irus, Respiratory Syncytial !irus "@S, "oronavirus, #denovirus ataupun Retrovirus. irus lainnya $bstein %arr !irus "A, "ytomegalo !irus "7, Rubela, Rubeola, !aricella-&ooster !irus, 'erpes Simpleks !irus, "osackievirus, dan 'uman mmunodeficiency !irus "18 ). 8nfeksi 18 sering menyebabkan limfadenopati seriikalis yang merupakan salah satu gejala umum infeksi primer 18. 8nfeksi primer atau akut adalah penyakit yang dialami oleh sebagian orang pada beberapa hari atau minggu setelah tertular 18. =ejala lain termasuk demam dan sakit kepala, dan sering kali penyakit ini dianggap penyakit flu "influena like illness.
Segera setelah seseorang terinfeksi 18, kebanyakan irus keluar dari darah. Sebagian melarikan diri ke sistem limfatik untuk bersembunyi dan menggandakan diri dalam sel di K=, diperkirakan hanya sekitar #% irus 18 ada dalam darah. Sisanya ada pada sistem limfatik, termasuk limpa, lapisan usus dan otak. /ada penderita 18 positif, aspirat K= dapat mengandung immunoblas yang sangat banyak. /ada beberapa kasus juga tampak sel'sel imatur yang banyak. /ada fase deplesi, pada aspirat sedikit dijumpai sel folikel, immunoblas dan tingible body macrophage, tetapi banyak dijumpai sel'sel plasma. 2imfadenopati
generalisata
yang
persisten
" persistent
generalied
lymphadenopathyB/=2 adalah limfadenopati pada lebih dari dua tempat K= yang berjauhan, simetris dan bertahan lama. /=2 adalah gejala khusus infeksi 18 yang timbul pada lebih dari 50% Orang +engan 18B&8+S "O+1& dan /=2 ini sering disebabkan oleh infeksi 18'nya itu sendiri. /=2 biasanya dialami !aktu tahap infeksi 18 tanpa gejala, dengan jumlah 7+* di atas 500, dan sering hilang bila kadar 7+* menurun hingga kadar 7+* #00. Kurang lebih (0% orang dengan /=2 juga mengalami splenomegali. atasan limfadenopati pada infeksi 18 adalah sebagai berikut? • •
• •
elibatkan sedikitnya dua kelompok kelenjar getah bening Sedikitnya dua kelenjar yang simetris berdiameter lebih dari $ m dalam setiap kelompok erlangsung lebih dari satu bulan Tidak ada infeksi lain yang menyebabkannya /embengkakan kelenjar getah bening bersifat tidak sakit, simetris dan kebanyakan
terdapat di leher bagian belakang dan depan, di ba!ah rahang ba!ah, di ketiak serta di tempat lain, tidak termasuk di inguinal. iasanya kulit pada kelenjar yang bengkak karena /=2 akibat 18 tidak ber!arna merah. Kelenjar yang bengkak kadang kala sulit dilihat, dan lebih mudah ditemukan dengan ara menyentuhnya. iasanya kelenjar ini berukuran sebesar kaang polong sampai sebesar buah anggur. b 8nfeksi akteri /eradangan K= "limfadenitis dapat disebabkan Streptokokus beta hemolitikus =rup & atau stafilokokus aureus. akteri anaerob bila berhubungan dengan aries dentis dan penyakit gusi, radang apendiks atau abses tubo'oarian.
/ada a!al infeksi, aspirat mengandung ampuran neutrofil dan limfosit. Kemudian mengandung bahan pirulen dari neutrofil dan massa debris. 2imfadenitis bakterial akut biasanya menyebabkan K= ber!arna merah, panas dan nyeri tekan. iasanya penderita demam dan terjadi leukositosis neutrofil pada pemeriksaan darah tepi. /ada infeksi oleh ikobakterium tuberkulosis, aspirat tampak karakteristik sel epiteloid dengan latar belakang limfosit dan sel plasma. Sel epiteloid berupa sel bentuk poligonal yang lonjong dengan sitoplasma yang puat, batas sel yang tidak jelas, kadang seperti koma atau inti yang berbentuk seperti bumerang yang puat, berlekuk dengan kromatin halus.
Ga#)ar 3. 2imfadenitis granulomatosa. Tampak sel epiteloid pasa aspirat penderita limfedenitis tuberkulosis
Keganasan seperti leukemia, neuroblastoma, rhabdomyo'sarkoma dan limfoma juga
dapat
menyebabkan
limfadenopati.
+iagnosis
defenitif
suatu
limfoma
membutuhkan tindakan biopsi eksisi, oleh karena itu diagnosis subtipe limfoma dengan menggunakan biopsi aspirasi jarum halus masih merupakan kontroersi. &spirat 2imfoma non'1odgkin berupa populasi sel yang monoton dengan ukuran sel yang hamper sama. iasanya tersebar dan tidak berkelompok.
+iagnostik sitologi 2imfoma 1odgkin umumnya dibuat dengan ditemukannya tanda klasik yaitu sel @eed Sternberg dengan latar belakang limfosit, sel plasma, eosinofil dan histiosit. Sel @eed Sternberg adalah sel yang besar dengan dua inti atau multinuleated dengan sitoplasma yang banyak dan puat.
Ga#)ar (. 2imfoma 1odgkin. Tampak sel @eed Stemberg klasik dengan atar belakang
limfosit dan eosinofi etastasis karsinoma merupakan penyebab yang lebih umum dari limfadenopati dibandingkan dengan limfoma, khususnya pada penderita usia lebih dari 50 tahun. +engan teknik biopsi aspirasi jarum halus lebih mudah mendiagnosis suatu metastasis karsinoma daripada limfoma.
Ga#)ar *. etastasis keratiniCing sDuamous ell arinoma. Tampak sel'sel mengalami
keratinisasi pada aspirat dari penderita karsinoma laring
/enyakit lainnya yang salah satu gejalanya adalah limfadenopati adalah penyakit *a+asaki, penyakit *imura, penyakit *ikuchi, penyakit Kolagen, penyakit "at ' scratch, penyakit "astleman, Sarcoidosis, Rhematoid arthritis dan Sisestemic lupus erithematosus "S2A. Obat'obatan dapat menyebabkan limfadenopati generalisata. 2imfadenopati dapat timbul setelah pemakaian obat'obatan seperti fenitoin dan isoniaCid. Obat'obatan lainnya seperti allupurinol, atenolol, aptopril, arbamaCepine, efalosporin, emas, hidralaCine, peniilin, pirimetamine, Duinidine, sulfonamida, sulinda. 8munisasi dilaporkan juga dapat menyebabkan limfadenopati di daerah leher, seperti setelah imunisasi +/T, polio atau tifoid. eskipun demikian, masing'masing penyebab tidak dapat ditentukan hanya dari pembesaran K= saja, melainkan dari gejala'gejala lainnya yang menyertai pembesaran K= tersebut.
2.*. Kla%!f!ka%! 2.*.1 Ber&a%arkan le+el KGB
2okasi kelenjar getah bening daerah leher dapat dibagi menjadi 6 leel. /embagian ini berguna untuk memperkirakan sumber keganasan primer yang mungkin bermetastasis ke kelenjar getah bening tersebut dan tindakan diseksi leher. /embagian leel kelenjar getah bening dapat di lihat pada gambar dan tabel diba!ah ini?
2.*.2 Ber&a%arkan lua% l!#fe&en"'at!
erdasarkan luasnya limfedenopati dibagi menjadi dua, yaitu? • •
generalisata? limfadenopati pada # atau lebih regio anatomi yang berbeda. lokalisata? limfadenopati pada $ regio.
+ari semua kasus pasien yang berobat ke sarana pelayanan kesehatan primer, sekitar E penderita datang dengan limfadenopati lokalisata dan F sisanya datang dengan limfadenopati generalisata. 2imfadenopati generalisata lebih sering disebabkan oleh infeksi serius, penyakit autoimun, dan keganasan, dibandingkan dengan limfedenopati lokalisata. /enyebab jinak pada anak adalah infeksi adenoirus. 2imfadenopati generalisata dapat disebabkan oleh leukemia, limfoma, atau penyebaran kanker padar stadium lanjut. 2imfadenopati generalisata pada pemderita imun rendah "immunoompromised dan &8+S dapat terjadi karena tahap a!al infeksi 18, tuberulosis, kriptokokosis, sitomegaloirus, toksoplasmosis, dan saroma Kaposi. Saroma Kaposi dapat bermanifestasi sebagai limfadenopati generalisata seelum timbulnya lesi kulit.
2.,. D!agn"%!% 2.,.1. Ana#ne%!%
+ari anamnesis dapat diperoleh keterangan lokasi, gejala'gejala penyerta, ri!ayat penyakit, ri!ayat pemakaian obat dan ri!ayat pekerjaan. okasi 2okasi pembesaran K= pada dua sisi leher seara mendadak biasanya disebabkan oleh infeksi irus saluran pernapasan bagian atas. /ada infeksi oleh penyakit ka!asaki umumnya pembesaran K= hanya satu sisi saja. &pabila berlangsung lama "kronik dapat disebabkan infeksi oleh ikobakterium, Toksoplasma, $bstein %arr !irus atau "itomegalovirus. eala penyerta +emam, nyeri tenggorok dan batuk mengarahkan kepada penyebab infeksi saluran pernapasan bagian atas. +emam, keringat malam dan penurunan berat badan mengarahkan kepada infeksi tuberkulosis atau keganasan. +emam yang tidak jelas penyebabnya, rasa lelah dan nyeri sendi meningkatkan kemungkinan oleh penyakit kolagen atau penyakit serum "serum sickness), ditambah adanya ri!ayat pemakaian obat'obatan atau produk darah. Ri+ayat penyakit @i!ayat penyakit sekarang dan dahulu seperti adanya peradangan tonsil sebelumnya, mengarahkan kepada infeksi oleh Streptococcus< luka leet pada !ajah atau leher atau tanda' tanda infeksi mengarahkan penyebab infeksi Staphilococcus< dan adanya infeksi gigi dan gusi
juga dapat mengarahkan kepada infeksi bakteri anaerob. Transfusi darah sebelumnya dapat mengarahkan kepada "itomegalovirus, $pstein %arr !irus atau 18. Ri+ayat pemakaian obat /enggunaan obat'obatan 2imfadenopati dapat timbul setelah pemakaian obat'obatan seperti fenitoin dan isoniaCid. Obat'obatan lainnya seperti allupurinol, atenolol, aptopril, arbamaCepine, efalosporin, emas, hidralaCine, peniilin, pirimetamine, Duinidine, sulfonamida, sulinda. /embesaran karena obat umumnya seluruh tubuh "limfadenopati generalisata. Ri+ayat pekeraan /aparan terhadap infeksi paparanBkontak sebelumnya kepada orang dengan infeksi saluran napas atas, faringitis oleh Streptococcus, atau tuberulosis turut membantu mengarahkan penyebab limfadenopati. @i!ayat perjalanan atau pekerjaan, misalnya perjalanan ke daerah' daerah di &frika dapat mengakibatkan penyakit Tripanosomiasis, orang yang bekerja dalam hutan dapat terkena Tularemia.
2.,.2. Pe#er!k%aan f!%!k
Seara umum malnutrisi atau pertumbuhan yang terhambat mengarahkan kepada penyakit kronik seperti tuberkulosis, keganasan atau gangguan system kekebalan tubuh. Karakteristik dari K= dan daerah sekitarnya harus diperhatikan. K= harus diukur untuk perbandingan berikutnya. 1arus diatat ada tidaknya nyeri tekan, kemerahan, hangat pada perabaan, dapat bebas digerakkan atau tidak dapat digerakkan, apakah ada fluktuasi, konsistensi apakah keras atau kenyal. G Hkuran? normal bila diameter 0,5 m dan lipat paha >$,5 m dikatakan abnormal. G 9yeri tekan? umumnya diakibatkan peradangan atau proses perdarahan. G Konsistensi? keras seperti batu mengarahkan kepada keganasan, padat seperti karet mengarahkan
kepada
limfoma< lunak
mengarahkan
kepada
proses infeksi< fluktuatif
mengarahkan telah terjadinya absesBpernanahan. G /enempelanBbergerombol? beberapa K= yang menempel dan bergerak bersamaan bila digerakkan. +apat akibat tuberkulosis, sarkoidosis atau keganasan.
/embesaran K= leher bagian posterior biasanya terdapat pada infeksi rubela dan mononukleosis. Supraklaikula atau K= leher bagian belakang memiliki risiko keganasan lebih besar daripada pembesaran K= bagian anterior. /embesaran K= leher yang disertai daerah lainnya juga sering disebabkan oleh infeksi irus. Keganasan, obat'obatan, penyakit kolagen umumnya dikaitkan degnan pembesaran K= generalisata. /ada pembesaran K= oleh infeksi irus, umumnya bilateral lunak dan dapat digerakkan. ila ada infeksi oleh bakteri, kelenjar biasanya nyeri pada penekanan, baik satu sisi atau dua sisi dan dapat fluktuatif dan dapat digerakkan. &danya kemerahan dan suhu lebih panas dari sekitarnya mengarahkan infeksi bakteri dan adanya fluktuatif menandakan terjadinya abses. ila limfadenopati disebabkan keganasan tanda'tanda peradangan tidak ada, K= keras dan tidak dapat digerakkan oleh karena terikat dengan jaringan di ba!ahnya. /ada infeksi oleh mikobakterium, pembesaran kelenjar berjalan berminggu'minggu sampai berbulan'bulan, !alaupun dapat mendadak, K= menjadi fluktuatif dan kulit diatasnya menjadi tipis, dan dapat peah dan terbentuk jembatan'jembatan kulit di atasnya. &danya tenggorokan yang merah, berak'berak putih pada tonsil, bintik'bintik merah pada langit'langit mengarahkan infeksi oleh bakteri streptokokus. &danya selaput pada dinding tenggorok, tonsil, langit'langit yang sulit dilepas dan bila dilepas berdarah, pembengkakan pada jaringan lunak leher "bull neck mengarahkan kepada infeksi oleh bakteri difteri. 4aringitis, ruam'ruam dan pembesaran limpa mengarahkan kepada infeksi $pstein %arr !irus "A ). &danya radang pada selaput mata dan berak koplik mengarahkan kepada ampak. &danya puat, bintik'bintik perdarahan "bintik merah yang tidak hilang dengan penekanan, memar yang tidak jelas penyebabnya, dan pembesaran hati dan limpa mengarahkan kepada leukemia. +emam panjang yang tidak berespon dengan obat demam, kemerahan pada mata, peradangan pada tenggorok, stra+berry tongue, perubahan pada tangan dan kaki "bengkak, kemerahan pada telapak tangan dan kaki dan limfadenopati satu sisi "unilateral mengarahkan kepada penyakit Ka!asaki.
2.,.3. Pe#er!k%aan Penunjang
/ltrasonografi (/S) HS= merupakan salah satu teknik yang dapat dipakai untuk mendiagnosis limfadenopati serikalis. /enggunaan HS= untuk mengetahui ukuran, bentuk, echogenicity, gambaran mikronodular, nekrosis intranodal dan ada tidaknya kalsifikasi. HS= dapat dikombinasi dengan biopsi aspirasi jarum halus untuk mendiagnosis limfadenopati dengan hasil yang lebih memuaskan, dengan nilai sensitiitas ;)% dan spesiisitas ;5%.
Ga#)ar ,. =ray'Sale sonogram metastasis pada K=. Tampak adanya hypoehoi, round, tanpa ehogeni hilus "tanda panah. &danya nekrosis koagulasi "tanda kepala panah
"0 Scan 7T san dapat mendeteksi pembesaran K= serikalis dengan diameter 5 mm atau lebih. Satu studi yang dilakukan untuk mendeteksi limfadenopati supraklaikula pada penderita nonsmall cell lung cancer menunjukkan tidak ada perbedaan sensitiitas yang signifikan dengan pemeriksaan menggunakan HS= atau 7T san.
2.-. Peng")atan
/engobatan limfadenopati K= leher didasarkan kepada penyebabnya. anyak kasus dari pembesaran K= leher sembuh dengan sendirinya dan tidak membutuhkan pengobatan apapun selain obserasi.
Kegagalan untuk mengeil setelah *'6 minggu dapat menjadi indikasi untuk dilaksanakan biopsi K=. iopsi dilakukan terutama bila terdapat tanda dan gejala yang mengarahkan kepada keganasan. K= yang menetap atau bertambah besar !alau dengan pengobatan yang adekuat mengindikasikan diagnosis yang belum tepat. &ntibiotik perlu diberikan apabila terjadi limfadenitis supuratif yang biasa disebabkan oleh Staphyilococcus. aureus dan Streptococcus pyogenes (group #). /emberian antibiotik dalam $0'$* hari dan organisme ini akan memberikan respon positif dalam :# jam. Kegagalan terapi menuntut untuk dipertimbangkan kembali diagnosis dan penanganannya. /embedahan mungkin diperlukan bila dijumpai adanya abses dan ealuasi dengan menggunakan HS= diperlukan untuk menangani pasien ini.