LAPORAN KASUS MOLA HIDATIDOSA
Disusun untuk melaksanakan tugas Kepaniteraan Klinik Madya SMF Obstetri dan Ginekologi RSD dr.Soebandi Jember
Oleh : Della Rahmaniar Amelinda 122011101075
Pembimbing : dr. Yna! Hadi!"#r$% S&. O'
SM( O)ST*TRI DAN 'IN*KOLO'I RSD dr. SO*)ANDI +*M)*R (AKULT (AKULTAS AS K*DOKT*RAN K*DOKT*R AN UNI,*RSITAS UN I,*RSITAS +*M)*R 201-
DA(TAR ISI
!"!M!# J$D$" .....%%%%%%%%%%%%%%%%%%.......
i
D!F&!R D!F&!R 'S'....%%%. %%%%%%%%%%%%%%%%%%.......
ii
)A) I. P*NDAHULUAN........ P*NDAHULUAN ........... ...
1
)A) )A) II. II. TIN TIN+A +AUA UAN N PUST PUSTA AKA.. KA... . ..
2
(.) De*inisi .....%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%..
(
(.( +pidemiologi ..%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%....
,
(., Klasi*ikasi dan +tiopatogenesis..%%%%%%%%%%%%%....
-
(.- Faktor Resiko............%%%%%%%%...%%%%%%%%%...
(./ (./ Mani* Mani*est estas asii Klini Kliniss ....% ....%%% %%%% %%%% %%%. %... ..%% %%%. %... ..%% %%%% %%%. %... ....
0
(.1 Penegakan Penegakan Diagno Diagnosis sis ......... .............. .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .....
))
(. Diagnosis 2anding ........%%%%%%%%%... %%%%.%..%..
))
(.0 &erapi....................%%% &erapi....................%%%%%%%%%... %%%%%%... %%%%%%...%.. .%
)(
(.3 Prognosis%%%%%%%%%%%... ......%%% %% %%%......
)-
(.)4 Faktor Resiko Keganasan pada Mola idatidosa...%% idatidosa...%% %..%%...... %..%%...... ))A) III. LAPORAN KASUS ......
1-
DA(TAR PUSTAKA ....
22
)A) 1 P*NDAHULUAN
Mola hidatidosa merupakan bentuk paling umum dari penyakit tro*oblas gestasional 5P&G6 yang terbentuk oleh karena adanya proli*erasi tro*oblas dan abnormalitas 7ili korionik yang membengkak berisi 8airan dengan bentukan menyerupai buah anggur 5hamil anggur6.)9(9, Penyakit tro*oblas sendiri terbagi atas lesi benigna yakni mola hidatidosa dan lesi maligna yang terdiri atas horio8arsinoma 569 Pla8ental Side &rophoblasti8 &umor 5PSS&6 serta +pitheloid &rophoblasti8 &umor 5+&&6.- Mola hidatidosa merupakan lesi benigna namun termasuk dalam subtipe premalignant dari penyakit tro*oblast gestasional yang berasal dari kesalahan pembuahan. Mola hidatidosa diklasi*ikasikan men;adi ( subtipe yang berbeda berdasarkan epidemiologi9 sitogenetika9 patologi9 dan presentasi klinis9 yaitu mola hidatidosa komplit dan mola hidatidosa inkomplit atau parsial.)9,9/ Penyakit tro*oblas gestasional lebih sering ditemukan di !sia daripada di !merika $tara atau +ropa. Studi epidemiologi yang dilakukan di !sia &enggara dan Jepang sekitar ( per )444 kehamilan9 sedangkan insidensi mola hidatidosa pada negara
)
)A) 2 TIN+AUAN PUSTAKA
2.1 De/ini!i
Mola hidatidosa merupakan bentuk paling umum dari penyakit tro*oblas gestasional 5P&G6.)9, Penyakit tro*oblas sendiri terbagi atas lesi benigna yakni mola hidatidosa dan lesi maligna yang terdiri atas horio8arsinoma 569 Pla8ental Side &rophoblasti8 &umor 5PSS&6 serta +pitheloid &rophoblasti8 &umor 5+&&6.- Mola hidatidosa adalah lesi tro*oblas dengan karakteristik pembengkakan hidropik 7ili korionik 57a8uolar6 dan proli*erasi tro*oblas.( Pembengkakan 7ili yang berisi 8airan tersebut terususn bulat berkelompok sehingga tampak seperti buah anggur9 oleh karena itu mola hidatidosa ;uga disebut sebagai kehamilan mola atau hamil anggur.)
Gambar (.) Mola idatidosa9 dengan di*us hidropik 7ili pada seluruh bagian spesimen 5 a6 dan $SG pada mola hidatidosa dengan bentukan 7esikular multipel 5b6. (
Mola hidatidosa menga8u pada kehamilan abnormal yang ditandai dengan 7ariasi dera;at proli*erasi tro*oblas 5baik sitotro*oblas maupun sinsitiotro*oblas6 dan pembengkakan 7esikular dari 7ili plasenta terkait ada atau tidaknya ;anin atau embrio yang abnormal.3 Kehamilan mola tidak mungkin dapat berkembang men;adi ;anin normal9
namun
dalam
kasus
yang
sangat
(
;arang
ter;adi
5kurang
dari
) pada )44 kasus69 ;anin yang normal dapat berkembang berdampingan dengan kehamilan mola. Mola hidatidosa bukanlah sebuah kanker9 namun mola hidatidosa dapat
berkembang
men;adi
penyakit
tro*oblas
gestasional
ganas
5subtipe
premaligna6.)
2.2 *&idemili Penyakit tro*oblas gestasional lebih sering ditemukan di !sia daripada di
!merika $tara atau +ropa. Studi epidemiologi yang dilakukan di !sia &enggara dan Jepang sekitar ( per )444 kehamilan9 sedangkan insidensi mola hidatidosa pada negara
,
diagnosis kehamilan mola pertama dan men8apai )/<(4= setelah diagnosis kehamilan mola yang kedua./9
2. Kla!i/ia!i dan *$i&a$ene!i!
Kehamilan mola dan penyakit tro*oblas gestasional ganas berasal dari tro*oblas plasenta. &ro*oblas normal berkembang dan mengalami di*erensisasi9 sitotro*oblas yang belum berdi*erensiasi akan berkembang dan berdi*erensiasi men;adi , ;enis9 yaitu 5)6 sinsitiotro*oblas yang memproduksi human 8horioni8 gonadotropin 5hG6 dan mengatur in7asi tro*oblas agar dapat ter;adi implantasi blarokista9 5(6 tro*oblas ;angkar ekstra7ili yang akan menempel pada endometrium9 dan 5,6 tro*oblas yang in7asi*. Sitotro*oblas ber*ungsi memasok sinsitium membentuk kantung luar dengan 8ara men;adi 7ili korionik yang meliputi kantung korionik. Aili korion saling berdekatan dengan endometrium 5lapisan basalis endometrium6 dan se8ara bersama
-
Gambar (.( Mola hidatidosa komplit 5a6 dan mola hidatidosa parsial 5b6.
Mola hidatidosa komplit biasanya mun8ul ketika o7um tanpa kromosom ibu atau dengan kromoson ibu yang inakti* dibuahi oleh satu sperma9 kemudian duplikat D#!
/
Gambar (., Kariotipe deri7asi dari mola hidatidosa komplit dan parsial9 serta mola hidatidosa lengkap biparental berulang yang ;arang.
&abel (.) istologikal dan sitogenik mola hidatidosa komplit dan inkomplit 5parsial6 (
1
2.3 (a$r Re!i
(.-.)
$sia $sia ibu di kedua u;ung spektrum reproduksi adalah *aktor resiko untuk
kehamilan mola. Se8ara spesi*ik rema;a dan ?anita berusia ,1 hingga -4 tahun memiliki resiko dua kali lipat dan ?anita yang berusia lebih dari -4 tahun hampir )4 kali lipat.3 (.-.(
Paritas 2erdasarkan penelitian yang dilakukan oleh !EiE et al 9 pada nulipara dan
?anita dengan paritas rendah lebih banyak mengalami kehamilan mola yakni sebanyak -(9-(=9 sedangkan ,49,4= adalah para (<- dan (9(= sisanya memiliki lebih dari - anak.)( (.-.,
Ri?ayat Kehamilan Mola &erdapat peningkatan resiko substansial untuk penyakit tro*oblastik rekuren.
Dalam suatu penelitian didapatkan *rekuensi kehamilan mola rekuren men8apai )9,= dari /444 kehamilan mola. Resikonya sebesar )9/= untuk mola hidatidosa komplit dan (9= untuk mola parsial. Penelitian lain menyatakan bah?a (,= ?anita yang pernah mengalami ( kali kehamilan mola memiliki mola untuk ketiga kaliya. Mola hidatidosa berulang pada ?anita dengan pasangan yang berbeda menandakan bah?a pembentukan mola disebabkan oleh de*ek oosit.3 (.-.-
Faktor Resiko "ain Pemakaian kontrasepsi
oral dan
durasinya
serta
ri?ayat keguguran
meningkatkan kemungkinan kehamilan mola hingga dua kali lipat. Studi
2.5 Mani/e!$a!i Klini!
Mani*estasi klinis dari mola hidatidosa biasanya ter;adi amenorea )<( bulan dengan ge;ala mual muntah yang 8ukup hebat sehingga sering dianggap sebagai kehamilan normal. Kemudian diikuti oleh adanya perdarah uterus pada hampir semua kasus9 yang mungkin ber7ariasi dari sekedar ber8ak 5spotting6 hingga perdarahan hebat. Perdarahan dapat bera?al tepat sebelum abortus mola spontan atau yang lebih sering berlangsung se8ara intermitten selama beberapa minggu sampai bulan. Pada mola tahap lan;ut9 mungkin ter;adi perdarahan uterus yang tersamar disertai anemia de*isiensi besi dera;at sedang.)4 Pada sekitar separuh kasus9 pertumbuhan uterus lebih 8epat daripada perkiraan. $terus memiliki konsistensi lunak. Pada pemeriksaan bimanual kista teka< lutein yang besar kadang sulit dibedakan dengan uterus yang membesar. Meskipun adanya pembesaran uterus namun tidak terdeteksi adanya denyut ;antung ;anin. !kibat e*ek mirip tirotropin dari hG9 maka kadar tiroksin bebas dalam plasma akan meningkat sementara kadar &S menurun9 namun se8ara klinis ;arang di;umpai tirotoksikosis. Pada mola besar kadang ter;adi preeklamsia a?itan dini sebelum usia kehamilan (- minggu 5pada )= kasus69 maka apabila timbul preeklamsi sebelum ?aktunya sudah sepatutnya di8urigai adanya mola hidatidosa.19)4 Se8ara klinis9 kedua ;enis kehamilan mola berbeda dalam temuan presentasi9 laboratorium9 serta dan prognosis. Mola hidatidosa komplit se8ar klasik hadir dengan pendarahan 7agina 50-=6 biasanya ter;adi pada 1<)1 minggu pada 04<34= kasus9 pembesaran uterus lebih besar dari umur kehamilan yang diharapkan 5/4=6 namun tanpa adanya denyut ;antung ;anin maupun gerak ;anin9 dan tingkat >
0
pembesaran kista luetin. Mani*estasi lain dari mola hidatidosa yang kurang umum didapatkan
adalah
adanya
anemia9
toksemia
pada
kehamilan9
hiperemesis
gra7idarum9 nyeri pada perut ba?ah9 hipertiroidisme9 dan gagal napas./91909)( Klinis dan kelainan laboratorium dapat mendukung diagnosis dari mola hidatidosa9 serta ultrasonogra*i 5$SG6 harus dilakukan dalam semua kasus yang untuk mengeliminasi adanya kehamilan normal dan dan mengon*irmasi diagnosis. Pada $SG9 mola hidatidosa komplit se8ara umum menu;ukkan adanya pembesaran uteru dengan ruang endometrium heterogen yang mengandung beberapa ruang kistik ke8il9 dan membentuk karakteristik H snow stormH dan Hcluster of grapeH9 serta ;anin yang normal tidak akan terlihat. $SG trans7aginal ;uga dapat menun;ukkan in7asi miometrium9 sebuah temuan yang dapat memprediksi kekambuhan penyakit residual atau setelah tindakan bedah. /
Gambar (.-
Mola idatidosa "engkap. Gambaran sonogra*i uterus gray
Mola hidatidosa parsial hair dengan dengan perubahan kistik ke tingkat yang lebih rendah dengan9 biasanya dengan ;anin abnormal. Meskipun perbedaan mola hidatidosa komplit dan parsial tidak selalu nampak9 namun adanya degenerasi kistik dari plasenta yang abnormal dalam hubungannya dengan kehadiran embrio abnormal
3
serta kantung embtional dapat di;adikan karakteristik dari kehamilan mola parsial. Sangat ;arang9 kehamilan mola dapat hidup berdampingan dengan kehamilan normal. Se8ara keseluruhan9 bagaimanapun9 $SG kurang sensiti* dan spesi*ik untuk deteksi mendeteksi penyakit tro*oblas gestasional dan hanya bisa mengidenti*ikasi kurang dari /4= dari semua mola hidatidosa yang ada. !kurasi $SG untuk diagnosis mola hidatidosa komplit adalah /0= sedangkan untuk mola hidatidosa parsial hanya )=./
Gambar (./
5!926 Mola hidatidosa parsial pada ?anita usia (, tahun dengan peningkatan >
Gambar (.1 Mola idatidosa
)4
2.- Peneaan Dian!i!
Sebagian ?anita berobat se8ara dini dengan pengeluaran spontan ;aringan mola. #amun pada sebagian besar kasus9 pasien mengalami amenorea dengan durasi berdeda
Tera&i
))
&erdapat dua hal pokok penting dalam penatalaksanaan kehamilan mola9 yakni e7akuasi dan follow up teratur untuk mendeteksi penyakit tro*oblastik persisten. +7akuasi dapat dilakukan
dengan 8ara kuretase atau histerektomi dengan
pertimbangan apakah pasien masih ingin memiliki anak lagi atau tidak. isterektomi mungkin lebih dian;urkan karena bagi ?anita yang berusia -4 tahun atau lebih9 setidaknya sepertiga dari ?anita tersebut akan mengalami penyakit tro*oblas gestasional persisten. Pasien ;uga harus die7aluasi terhadap adanya komplikasi seperti anemia9 preeklamsi9 hipertiroidsme dengan 8ara pemeriksaan tanda
mendeteksi
penyakit
tro*oblastik
persisten.
2ahkan
;aringan
tro*oblastik dalam ;umlah ke8il dapat dideteksi dengan pemeriksaan ini. Kadar >
)(
Gambar (. Kur7a regresi >
8. Kemoterapi tidak diindikasikan selama kadar serum >
),
d. Jika kadar >
2.
Prn!i!
Prognosis mola hidatidosa sangat bergantung pada hasil follow up pas8a e7akuasi. Mola hidatidosa benigna dapat men;adi maligna dalam ) minggu hingga , tahun9 dengan rata
(a$r Re!i Keana!an &ada Mla Hida$id!a
Mola hidatidosa merupakan penyakit tro*oblas benigna yang mempunyai ke8enderungan untuk men;adi ganas pada mola komplit sebesar 3<(4= dan )= untuk mola parsial. Sampai saat ini belum diketahui mengapa mola hidatidosa dapat berubah men;adi ganas. Faktor risiko yang dapat d ikenali se;auh ini ialah ?anita yang berusia di atas -4 tahun9 menar8he lebih dari )( tahun9 aliran mentruasi sedikit9 ri?ayat penggunaan kontrasepsi oral9 pembesaran uterus yang berlebihan9 tingkat hG lebih dari )44.444 m'$ml9 kista lutein lebih dari 1 8m9 usia kehamilan9 ;arak antara periode menstruasi terakhir dengan pengobatan lebih dari - bulan9 serta adanya ri?ayat kehamilan mola sebelumnya.)99), Studi di 'ndonesia melaporkan bah?a ada hubungan antara klasi*ikasi histopatologi terhadap ter;adinya keganasan 5anaplasia sel
tro*oblastik dengan ke;adian keganasan6.
"ebih
tinggi tingkat
gradasi
histopatologi mola hidatidosa9 maka kesempatan degenerasi men;adi ganas ;uga lebih tinggi. &ingkat >
@anita berusia di atas ,/ tahun menun;ukkan peningkatan risiko terhadap ke;adian mola hidatidosa komplit. al tersebut disebabkan oleh karena o7um dari ?anita yang lebih tua sering mengalami kelainan *ertilisasi. Pada usia di atas ,/ tahun9 risiko mola hidatidosa komplit meningkat hingga ( kali9 sementara pada ?anita lebih dari -4 tahun risiko dapat meningkat hingga 9/ kali. @anita yang lebih tua ;uga memiliki kekebalan tubuh yang lebih rendah dan respon imunologi yang berkurang sehingga dapat menyebabkan sel
Grade ''':
)/
Ganas9 yaitu9 pro*il mikroskopis sesuai dengan mola hidatidosa9 disertai dengan proli*erasi dan anaplasia berat sel tro*oblas.
)1
)A) LAPORAN KASUS
.1 Iden$i$a! Pa!ien
#ama
: #y. $K
$sia
: (0 tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
!lamat
: Dusun Sumbersari9 Kemuning "or
Peker;aan
: 'bu rumah tangga
!gama
: 'slam
#o. RM
: )-41,0
&anggal pemeriksaan : (0 September (4)1
.2 Anamne!i! -
Keluhan $tama: Keluar darah dari ;alan lahir
-
Ri?ayat Penyakit Sekarang: Pasien merasa hamil - bulan9 mengeluh keluar darah dari ;alan lahir se;ak , hari yang lalu. Darah ber?arna merah segar9 en8er9 dan ganti pembalut (hari. Pasien mengeluh sakit perut se;ak kemarin9 perut kaku dan terasa mual. Pasien belum mengaku merasakan gerakan ;anin. Kemudian pasien memeriksakan diri ke bidan lalu oleh bidan diba?a ke puskemas dan MRS selama ) hari se;ak tanggal (3)1. asil pemeriksaan plano tets di puskesmas 56. Pada tanggal (03)1 pasien di $SG dan didapatkan hasil suspek mola hidatidosa kemudian diru;uk ke RSD dr. Soebandi.
-
Ri?ayat Penyakit Dahulu: Pasien tidak pernah mengalami kehamilan seperti ini sebelumnya. ipertensi 5<69 Diabetes Mellitus 5<69 !sma 5<69 !lergi 5<6.
)
-
Ri?ayat Penyakit Keluarga: Menurut pasien di keluarga pasien tidak ada yang memiliki keluhan seperti pasien. Ri?ayat penyakit hipertensi9 diabetes mellitus9 asma9 dan alergi disangkal.
-
Ri?ayat Pengobatan : !nalgesik
-
Ri?ayat Menar8he
: )) tahun
-
Ri?ayat Menstruasi
: &eratur haridisminore 5<6
-
Ri?ayat Marital
: ))3 tahun
-
Ri?ayat Obstetri
: amil ini
-
Ri?ayat !#
: &idak pernah memeriksakan kehamilan
-
Ri?ayat K2
: &idak pernah menggunakan K2
. Pemeri!aan (i!i
,.,.) Status Generalis Keadaan umum : 2aik Kesadaran : 8ompos mentis &anda Aital < < < <
&ekanan darah Frekuensi nadi Frekuensi napas Suhu
: : : :
),404 mmg )4- menit (4 menit ,19/o
Pemeriksaan Fisik $mum < < < <
,.,.(
ai8d Jantung
: <<< : S)S( tunggal reguler9 murmur 5<69 gallop 5<69
Paru +kstremitas
ekstrasistol 5<6 : 7esikuler 9 rhonki 5<69 ?heeEing 5<6 : edema < < akral teraba hangat < <
Status Ginekologis !bdomen
)0
'nspeksi !uskultasi Perkusi Palpasi < ") < "(
< <
: 2ekas S 5<69 bekas operasi 5<6. : peristaltik 569 DJJ 5<6 : redup : ballotement 5<6 : &eraba &F$ setinggi pusat : &idak teraba bagian meman;ang atau bagian ke8il ;anin baik
di kanan maupun di kiri perut ibu ", : &idak teraba bagian ;anin9 hanya seperti massa padat ": &idak masuk P!P
Pemeriksaan Dalam 5A&6 :
Aul7a dan 7agina : taa9 *luksus 56 sedikit ke8oklatan9 *luor albus 5<6 Dinding 7agina : normal9 massa 5<6 Porsio : li8in9 nyeri goyang porsio 5<6 !dneksa Parametrium dan a7um Douglass detra et sinistra dbn
.3 Pemeri!aan Pen"n6an
,.-.)
Pemeriksaan laboratorium ematologi <
b
: 19- grd"
<
"eukosit
: 19( )43"
<
&
: )09, =
<
&rombosit
: )0 )43"
Gula darah <
Gula darah se?aktu : 03 mgd"
Faal ati <
SGO&SGP&
: -)-/ $"
<
!lbumin
: (91 grd"
Faal Gin;al <
Kreatinin Serum : 49 mgd"
<
2$#
: )) mgd"
<
$rea
: (- mgd" )3
.5 A!!e!men$
Diagnosis Primer
Mola idatidosa
Diagnosis Sekunder
: !nemia
DD
: !bortus iminens
.- Plannin
,.1.)
Planning Diagnostik Pemeriksaan $SG
asil $SG : <
$kuran uterus lebih dari normal
<
&ak gambaran ”honey comb appearance” (4
<
,.1.(
,.1.,
!dneksa dbn
Planning &erapi <
&rans*usi PR sd b )4 grd"
<
Pro DL setelah K$ baik
Planning Monitoring <
Obser7asi &&A
<
ek b &elah dilakukan trans*usi PR ( Kol* (03)1 ( Kol* (33)1 ( Kol* ,43)1 b )4 grd"
()
.7 La&ran O&era!i
Sabtu9 ) Oktober (4)1 S
&elah dilakukan DL oleh dr. Conas9 Sp. OG pada hari Sabtu9 ) Oktober (4)1
O
Didapatkan ;aringan mola )444 889 pedarahan )/44 88
!
Post DL ai Mola idatidosa !nemi
P
'ntruksi Post op : <
e*otaime ,) gr
<
!ntarin ,) ampul
<
'AFD R" (4 '$ oksitosin 5(4tpm6
<
ek b
<
2ila b N 0 grd" tran*usi PR
.4 SOAP
Minggu9 ( Oktober (4)1 S
tidak ada keluhan
4
Ku
: baik
&D
: ))434 mmg
RR : (4m
#
: 4 m
&a : ,19/
Genitalia : *l 56 sedikit asil laboratorium : <
b
: ))9) grd"
<
"eukosit
: ))9 )43"
<
&
: ,(9- =
<
&rombosit
: )9) )43"
!
Post DL h<) ai Mola idatidosa
P
Obser7asi &&A 2P" : terapi oral 5ipro*loa8in ,) mg dan !sam me*enamat ,) mg6
((
DA(TAR PUSTAKA
). !meri8an an8er So8iety. Gestational &rophoblasti8 Disease9 (4)-. (. Deep JP9 Sedhai "29 #apit J9 Pariyar J. Gestational &rophoblasti8 Disease. Journal o* hit?an Medi8al ollege (4),: , 5-6: -<)). ,. "isa + Moore. (4)/. ydati*orm Mole. Diakses ) Oktober (4)1 pada Meds8ape. http:emedi8ine.meds8ape.8omarti8le(/-1/
(,
)-. Martaadisoebrata9 D;amhoer. (44/. 2uku Pedoman &ro*oblas Gestasional. Jakarta: +G.
(-
Pengelolaan Penyakit