URINALISIS
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN DAN MANUSIA
Disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Fisiologi Hewan dan Manusia yang diampu oleh Drs. Abdul Gofur, M.Si
Disusun oleh :
Kelompok !"#ffering A $. . '. ). 2. *.
Amalia As Asmarawi%itra Arni%ka idha Swasty /lla 0ahm ahmawa awati Ham Hamiiatin Hanif A%hmadi 0osita 3uana 4utri 0osita 5ur Fadilah
&$'(')$*(''+&$'(')$*(''+$&$' &$'(')$*(''1&$'(')$*(''+2&$'(')$*$)+2&$$(')$)$2+$-
JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MALANG Dese!e" #$%&
A. Tu'u(n 6 Untuk mengetahui kandungan zat dalam urin B) D(s( D(s("" Teo"i o"i
Sistem urinaria terdiri dari gin7al, ureter, kandung kemih, uretra. Sistem ini membantu mempertahankan homeostasis dengan menghasilkan urine yang merupakan hasil sisa metabolisme. Kandungan urin normal mengandung sekitar 128 air. !olume urin normal dewasa antara *((92(( ml"hari. :umlah ini tergantung pada masukan air, suhu luar, makanan dan keadaan mental"fisik indi;idu &Soewolo, ((2-.
Urinalisis adalah tes yang dilakukan pada sampel urine pasien untuk tujuan diagnosis infeksi saluran kemih, batu ginjal, skrining dan
evaluasi
berbagai
jenis
penyakit
ginjal,
memantau
perkembangan penyakit seperti diabetes melitus dan tekanan darah tinggi (hipertensi), dan skrining terhadap status kesehatan umum. Urine yang normal memiliki cirri-ciri antara lain !arnanya kuning atau kuing gading, transparan, p" berkisar dari #,$-%,& atau rata-rata $, berat jenis ',&&'-',&, bila agak lama berbau seperti amoniak (*asoeki, +&&&). Unsur-nsur normal dalam urine misalnya adanya urea yang lebih dari +-& gram dalam urine. Urea ini merupakan hasil akhir dari metabolisme protein pada mamalia. kskresi urea meningkat bila katabolisme protein meningkat, seperti pada demam, diabetes, atau aktitas korteks adrenal yang berlebihan. ika terdapat penurunan produksi urea misalnya pada stadium akhir penyakit hati yang fatal atau pada asidosis karena sebagian dari
nitrogen
yang
diubah
menjadi
urea
dibelokkan
ke
pembentukan amoniak (/oe!olo, +&&). 0alam mempertahankan homeostasis tubuh peranan urine sangat penting, karena sebagian pembuangan cairan oleh tubuh adalah
melalui
sekresi
urine.
/elain
urine
juga
terdapat
mekanisme berkeringat dan juga rasa haus yang kesemuanya bekerja sama dalam mempertahankan homeostasis ini. 1ungsi utama urine adalah untuk membuang zat sisa seperti racun atau obat-obatan dari dalam tubuh. 0alam keadaan normal, manusia
memiliki + ginjal. /etiap ginjal memiliki sebuah ureter , yang mengalirkan air kemih dari pelvis renalis (bagian ginjal yang merupakan pusat pengumpulan air kemih) ke dalam kandung kemih. 0ari kandung kemih, air kemih mengalir melalui uretra, meninggalkan tubuh melalui penis (pria) dan vulva (!anita) (2edicastore) 0alam
*asoeki
(+&&&)
disebutkan
bah!a
pada
proses
urinalisis terdapat banyak cara metode yang dapat digunakan untuk mendeteksi zat-zat apa saja yang terkandung di dalam urine. Analisis urine dapat berupa analisis sik, analisis kimia!i dan analisis secara mikroskopik. *) Al(+ ,(n B(h(n
Alat sentrifugasidan atbungnya, tabung reaski, pipet panjang, penjepit tabung reaksi, urinometer, tabung urinalis, gelas benda, gelas penutup, mikroskop, lap 3annel, kertas isap, lampu spiritus, korek api, thermometer *ahan urine segar, larutan *ennedict, larutan 4a5" 6, larutan 7u/5# '6, indicator universal, asam sulfosalisilat, reagen 2illon, 8ristal sodium nitroprusside, asam asetat. D) *("( Ke"'(
$.
Analisis Fisik
a-
arna =rine 4engamatan dilakukan dengan mengamati langsung warna urine pada
tabung urine. 3erdasarkan pengamatan, warna urine sub7ek &laki9laki- yang kami amati adalah kuning gading. 3erdasarkan data tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa urine sub7ek normal.
b-
3erat :enis 4ada penentuan berat 7enis ini menggunakan urinometer. =rinometer
mengapung dan langsung menun7ukkan skala yang merupakan berat 7enis urine. Hal ini dilakukan dengan memasukkan urinometer ke dalam tabung besar yang telah berisi urine. Skala diba%a setelah urinometer tidak bergerak lagi &diam-. 4engukuran suhu urine dilakukan dengan thermometer, didapatkan suhu '2>?, lalu 37 @ *( >? . Dilakukan perhitungan sebagai berikut6 5 •
F> @
9
&*(> 9 ' >5
@
+>
9
140
@ •
9
@ $2,*
=ntuk selisih suhu6 @ '2 B $2,* @ $1,)
•
@
3
(,(($
@ (,((*)* Dan didapat Hasil 4engukuran sementara @ $,($ Dari hasil penghitungan bisa didapatkan berat 7enis sesungguhnya. Dimana berat 7enis sesungguhnya
@ $,($ C (,((*)* @ $,($*)* gram"%m '
3erat 7enis dikatakan normal apabila mendekati angka $,((' B $,('( &ada yang menyatakan berat 7enis normal $,(($ B $,('2-. 3erdasarkan data yang didapat dan berdasarkan teori tersebut dapat disimpulkan bahwa berat 7enis sub7ek &$,($*)* gram"%m '- adalah normal karena mendekati rentangan angka normal.
%-
pH =rine 4ada penentuan pH urine, kami menggunakan indikator uni;ersal. ?aranya
adalah dengan men%elupkan kertas indikator uni;ersal pada urine sub7ek &laki9 laki-, kemudian men%o%okan warna pada kertas indikator uni;ersal dengan warna standar yang ada pada kotak tempat indikator tersebut. 3erdasarkan pengamatan kami, didapatkan pH * pada urine sub7ek. pH urine yang normal adalah ),2 B ,2 &ada yang mengatakan ),* B +,(-. 3erdasarkan data yang kami dapatkan, dapat disimpulkan bahwa pH urine sub7ek yang kami amati adalah normal karena termasuk dalam range angka pH urine normal.
. Analisis Kimia a. Glukosa 4ada per%obaan u7i glukosa dilakukan dengan menambahkan 2 ml larutan benedi%t kedalam tabung reaksi yang berisi + tetes urine dan kemudian dipanaskan. Hasilnya adalah larutan yang semula berwarna biru men7adi biru. =7i positif ditandai dengan terbentuknya endapan merah bata. 5amun, dalam pengamatan kami, didapatkan hasil warna biru &sama seperti warna awal-, hal ini menun7ukkan bahwa urin sub7ek negatif glukosa. b. 4rotein $
=7i Millon
=ntuk mengetahui adanya unsur protein dalam urin, pada per%obaan ini menggunakan reagen millon. Setelah ' ml supernatan urine ditambah 2 tetes reagen millon, larutan yang awalnya berwarna putih keruh, tidak mengalami perubahan yang signifikan, dan tetap berwarna putih keruh, hal ini menun7ukkan bahwa urun sub7ek negatif protein.
Metode asam sulfosalisilat
Setelah urin dipusingkan dan diu7i dengan kertas lakmus, diperoleh bahwa pH urin * maka dari itu tidak perlu dilakukan penambahan $(8 asam asetat. Kemudian hasil yang ditun7ukkan setelah ditambah asam sulfosalisilat (8
adalah ter7adi kenampakan bening yang menandakan bahwa urin negatif protein karena tidak ada endapan keruh pada perbatasan kedua %airan. '
3enda Keton
=ntuk mengetahui adanya benda keton dalam urin, pada per%obaan ini urin yang telah ditambahkan dengan 8ristal sodium nitroprusside ditambah
dengan asam asetat dan juga 4a5". 0ari hasil perlakuan yang telah dilakukan didapatkan hasil tidak adanya cincin ungu yang terbentuk, hal ini menunjukkan bah!a dalam urin subjek negatif protein. )
Kuprisulfat dan Sodium 3asa
"asil yang diperoleh dari perlakuan ini adalah negatif protein. 2
4igmen /mpedu
=rin yang telah diko%ok kemudian diamati dan diperoleh hasil yakni terdapat gelembung. Adanya gelembung menun7ukkan bahwa urin mengandung pigmen empedu &bilirubin dan bili;erdin-. G) Pe!(h(s(n $ An(lisis .isi/ =rine bukanlah sekedar produk limbah dari tubuh. 3erbagai tes kesehatan
dilakukan dengan memanfaatkan urine. 3ahkan warna urine dapat di7adikan indikator kesehatan. =rine merupakan produk limbah dari tubuh yang tidak mengandung ra%un. =rine mengandung 12 persen air, ,2 persen urea dan sisanya ,2 persen
merupakan peleburan
hormon,
enEim,
garam dan mineral
&Soewolo,((2-. 4ada pengamatan praktikum analisis fisik pada urin dilakukan dengan mengambil sampel dari urin laki9laki yang diambil dari salah satu anggota kelompok. 4engamatan analisis fisik urine dilakukan dengan mengamati warna urine, berat 7enis urine, pH serta suhu urine. 4ada pengamatan warna urine menun7ukkan hasil warna kuning gading. Hal tersebut menun7ukkan warna urine yang normal. 3erikut ini adalah beberapa warna urine beserta kemungkinan penyebabnya menurut 3asoeki, dkk &(((-6 arna kuning gading
kemungkinan penyebab pigmen urine normal
tak berwarna perak,warna susu %oklat berkabut kuning berbuih
konsentrasi tereduksi nanah, bakteri, sel epitel darah naiknya pigmen melanin
Kemudian pada pengamatan berat 7enis urine dengan menggunakan urinometer menun7ukkan hasil memiliki berat 7enis $,($*)* gram"%m'. Hal tersebut menun7ukkan berat 7enis urine yang normal. Karena sesuai dengan teori yang telah ada sebelumnya. Menurut Soewolo, dkk &$111- urine normal memiliki berat 7enis berkisar antara $,((' B $,('( . 3obot 7enis &b7- adalah rasio massa dari suatu benda atatu Eat dengan massa air pada ;olume yang sama pada )o? atau dapat pula pada temperatur lain yang ditentukan sendiri. 4enentuan bobot 7enis dapat dilakukan dengan berbagi %ara, salah satunya yaitu dengan %ara hidrometer. Di laboratorium klinik, b7 urine diukur dengan hidrometer yang dikenal dengan urinometer. =rinometer adalah hidrometer untuk penentuan bobot 7enis dari urine dan ditera khusus untuk penentuan tersebut. =rinometer memiliki skala $.((((9$.((*( &tiga desimal- dan umumnya dipergunakan pada temperatur *( oF atau $2,2 o? &Soewolo,((2-. 4engamatan suhu urine menun7ukkan hasil yaitu '2 o?. Sedangkan u7i pH dapat dilakukan dengan menggunakan kertas pH, kertas indi%ator uni;ersal. 4ada u7i terhadap sample urine normal, skala kertas pH menun7ukkan pH *. Menurut Soewolo &((2-, urine normal memiliki pH antara 2 B . Sifat9sifat urine antara lain 6 &$- ;olume normal dewasa *(( B 2(( ml"hari, 7umlah ini tergantung pada masukan air, suhu luar, makanan dan keadaan mental"fisik indi;idu. &- 3erat 7enis berkisar antara $,((' B $,('(. &'- 0eaksi urine biasanya asam dengan pH kurang dari * &berkisar ), 9+-. 3ila masukan protein tinggi, urin men7adi asam sebab fosfat dan sulfat berlebihan dari hasil katabolisme protein. &)- arna urin normal adalah kuning gading. 4igmen utamanya urokrom. Sedikit urobilin dan hematopofirin. &2- 3au, urin segar beraroma sesuai dengan Eat9Eat yang dimakan &Soewolo, $111-. . =7i Kimia a. Glukosa
4ada pengu7ian kandungan glukosa dalam urin, urin sub7ek negatif glukosa &tidak mengandung glukosa-. 3erdasarkan hasil tersebut, artinya urine sub7ek bebas dari salah satu unsur abnormal dari urine yaitu glukosa &Soewolo, (('-. 4ereaksi benedi%t yang mengandung kuprisulfat dalam suasana basa akan tereduksi oleh gula yang mempunyai gugus aldehid atau keton bebas &misal oleh glukosa-, yang dibuktikan dnegan terbentuknya kupro oksida berwarna merah. arna awal urin adalah kuning gading dan setelah ditetesi benedi%t warna berubah men7adi biru, kemudian dipanaskan seama 2 menit dalam air mendidih dan warna tetap biru. arna biru menun7ukkan hasil negatif bahwa urin tidak mengandung glukosa. Glukosa mempunyai sifat mereduksi, ion %upri direduksi men7adi %upro dan mengendap dengan warna merah bata. Glomerulus adalah bagian ke%il dari gin7al yang mempunyai fungsi sebagai saringan yang setiap menit kira9kira $ liter darah yang mengandung 2 ml plasma, mengalir melalui semua glomeruli dan sekitar $(( ml &$(8- dari itu disaring keluar. 4lasma yang berisi semua garam, glukosa dan benda halus lainnya disaring. Sel dan protein plasma terlalu besar untuk dapat menembus pori saringan dan tetap tinggal dalam aliran darah untuk kemudian diproses pada tahap berikutnya. b. 4rotein $
=7i Millon 4rinsip dari u7i Millon adalah pembentukan garam merkuri dari tirosin
yang ternitrasi.
0eabsorbsi tidak seperti filtrasi glomerulus yang se%ara relatif tidak selektif, reabsorbsi tubulus sangat selektif. 3eberapa Eat, seperti glukosa dan asam amino direabsorbsi hampir sempurna dalam tubulus. 3anyak ion dalam plasma, seperti natrium, klorida dan bikarbonat 7uga sangat direabsorbsi, tetapi ke%epatan reabsorbsinya ber;ariasi bergantung pada kebutuhan tubuh. Sebaliknya produk buangan tertentu,seperti ureum, dan kreatinin, sulit direabsorbsi dari tubulus dan diekskresi dalam 7umlah yang relatif besar.
Metode asam sulfosalisilat
4rotein dalam suasana asam lemah organik akan mengalami denaturasi yang kemudian ter7adi kekeruhan hingga endapan.
4igmen /mpedu
4igmen empedu yang diamati adalah keberadaan bilirubin9bili;erdin. Dari hasil praktikum diperoleh bahwa ada buih setelah urin diko%ok. Didalam usus oleh flora usus bilirubin diubah men7adi urobilinogen yang tak berwarna dan larut air, urobilinogen mudah dioksidasi men7adi urobilirubin yang berwarna. Sebagian terbesar dari urobilinogen keluar tubuh bersama tin7a, tetapi
sebagian ke%il diserap kembali oleh darah ;ena porta dikembalikan ke hati. =robilinogen yang demikian mengalami daur ulang, keluar lagi melalui empedu. Ada sebagian ke%il yang masuk dalam sirkulasi sistemik, kemudian urobilinogen masuk ke gin7al dan diekskresi bersama urin &idman F.K,$112-. Di dalam urin yang normal terdapat urea, kreatinin, asam urat, garam, pigmen empedu, dan asam oksalat, pigmen empedu terdiri dari bili;erdin &hi7audan bilirubin &kuning-. 4igmen ini merupakan hasil penguraian hemoglobin yang dilepas dari sel darah merah terdisintegrasi. 4igmen utamanya adalah bilirubin yang memberikan warna kuning pada urin dan feses &Slonane, $11) 5amun pada urin normal adanya pigmen empedu ini tidak boleh berlebihan, karena adanya se7umlah pigmen dalam %airan ekstraseluler berakibat 7aundi%e, yaitu warna kuning pada kulit &Soewolo, (((-.
H) Kesi0ul(n
Dari hasil praktikum yang telah diperoleh dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu. $. =rin normal memiliki bau yang menyengat setelah didiamkan beberapa saat. . =rin normal berwarna kuning gading dengan pH berkisar * dan berat 7enis antara $,((' B $,('(. '. =7i kandungan glukosa pada urin menun7ukkan hasil negatif &urin tidak mengandung glukosa-. ). =7i kandungan protein pada urin menun7ukkan hasil negatif &urin tidak mengandung glukosa- ke%uali pada u7i pigmen empedu.
DAF
3asoeki, Soed7ono, dkk. (((. Petunjuk Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia. Malang6 FM4A =M. Slonane, /thel, $11). Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. :akarta 4enerbit 3uku Kedokteran /G?. Soewolo, dkk. $111. Fisiologi Manusia. Malang6 MS4 :?A FM4A. =ni;ersitas 5egeri Malang. Soewolo. ((2. Anatomi dan Fisiologi Manusia. Malang6 FM4A =M. idmann FK.