LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN TUTORIAL SGD 1 LBM 1
KELENJAR SALIVA
Telah Disetujui oleh :
Semarang, 1 April 2014 Tutor
drg. Ratnawati Hendari, MDSc
Page 1
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN ........................................................................................................... 1 DAFTAR ISI ..................................................... ........................................................................................................... .............................................................................. ........................ 2 BAB I .............................................................................................................................................. 3 PENDAHULUAN .......................................................................................................................... 3 A.Latar Belakang ........................................................................................................................ 3 B.Skenario ................................................................................................................................... 3 C.Identifikasi Masalah ................................................................................................................ 4 BAB II ...................................................... ............................................................................................................ ....................................................................................... ................................. 5 TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................................................. 5 A.Landasan Teori ........................................................................................................................ 5 1.Saliva .................................................................................................................................... 5 a.Definisi Saliva .............................................. ..................................................... ..................................................................... ................ 5 b.Fungsi Saliva ................................................ ..................................................... ..................................................................... ................ 5 c.Komposisi Saliva .............................................................................................................. 6 d.Macam dan fungsi kelenjar penghasil pen ghasil saliva ...................................................... .................................................................... .............. 8 e.Struktur kelenjar saliva ................................................................................................... 10 f.Tipe saliva........................................................................................................................ 14 g.Mekanisme pembentukan saliva ..................................................................................... 14 h.Mekanisme sekresi kelenjar saliva dan d an kelenjar keringat ............................................... 15 i.Faktor yang mempengaruhi mempen garuhi sekresi saliva dan keringat k eringat ............................................. ..... 16 j. Gangguan pada kelenjar saliva? ............................................. ........................................ 18 k.Refleks dari saliva .................................................. .................................................... ......................................................... ..... 18 l.Cara menjaga kualitas saliva? .................................................. ........................................ 18 m.Saraf yang bekerja pada kelenjar saliva ................................................... ...................... 19 B.Kerangka Konsep .................................................................................................................. 20 BAB III ......................................................................................................................................... 21 KESIMPULAN ................................................. ...................................................... ............................................................................ ...................... 21 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 22
Page 2
BAB I
PENDAHULUAN A.Latar Belakang Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah Nya kepada kami, sehingga kami bisa menyelesaikan laporan hasil SGD 1 “Kelenjar Saliva”. Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas SGD yang telah dilaksanakan. Meskipun banyak rintangan dan hambatan yang kami alami dalam proses pengerjaannya, tapi kami berhasil menyelesaikannya dengan baik. Keberadaan makalah ini sungguh sangat membahagiakan, karena selama ini mahasiswa kedokteran gigi dapat belajar mengenai topik atau subjek yang memang harus dipelajari. Selain itu kita sebagai mahasiswa dapat lebih mengerti tentan g kelenjar SALIVA,mengenai fungsinya sebagai salah satu pengatur system eksokrin di dalam tubuh. Tak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing yang telah membantu kami dalam mengerjakan laporan ini. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman mahasiswa yang juga sudah bersusah payah membantu baik langsung maupun tidak langsung dalam pembuatan laporan ini. Tentunya ada hal-hal yang ingin kami berikan kepada masyarakat dari hasil laporan ini. Karena itu kami berharap semoga laporan ini dapat menjadi sesuatu yang berguna bagi kita bersama. Pada bagian akhir, kami akan mengulas tentang berbagai pendapat dari orang-o rang yang ahli di bidangnya, karena itu kami harapkan hal ini juga dapat berguna bagi kita bersama. Semoga laporan yang kami buat ini dapat membuat kita mencapai kehidupan yang lebih baik lagi. Amin. B.Skenario Ibu Dara dating ke salah satu restaurant yang makanannya terkenal lezat di kota Semarang.Pada saat Ibu Dara masuk kedalam restaurant tercium bau enak pada
Page 3
masakan,terbayang di kepala Ibu Dara betapa lezatnya sehingga ir liur di rongga mulut terasa berlebih.Pada saat masakan sudah matang dan siap dihidangkan,air liur semakin berlebih yang menyebabkan beberapa kali harus menelan.Terlebih setelah termakan cabe sir liur bertambah dan keringat mengucur. C.Identifikasi Masalah 1. Apa definisi dari saliva? 2. Apa fungsi dari saliva? 3. Apa saja komposisi dari saliva? 4. Apa saja macam-macam dan fungsi kelenjar penghasil saliva? 5. Bagaimana struktur dari kelenjar saliva? 6. Apa saja tipe saliva? 7. Bagaimana mekanisme pembentukan saliva? 8. Bagaimana mekanisme sekresi kelenjar saliva dan kelenjar keringat? 9. Faktor apa saja yang dapat mempengaruhi sekresi saliva? 10. Apa saja gangguan pada kelenjar saliva? 11. Bagaimana refleks dari saliva? 12. Bagaimana cara menjaga kualitas saliva? 13. Saraf apa saja yang bekerja pada kelenjar penghasil saliva?
Page 4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA A.Landasan Teori 1.Saliva a.Definisi Saliva Saliva merupakan cairan tidak berwarna yang berada pada rongga mulut yang disekresikan oleh kelenjar-kelenjar saliva dan dialirkan ke dalam rongga mulut melalui suatu ductus atau saluran.Saliva terdiri dari 98% air dan selebihnya adalah elektrolit,mukus dan enzim-enzim.Sekresi normal saliva berkisar dari 800-1500 m L dengan kecepatan aliran normal 1-2 mL/menit. b.Fungsi Saliva Saliva dalam rongga mulut mempunyai banyak fungsi , diantaranya adalah 1. Digestif Membasahi makanan yang dikunyah Menghasilkan enzim-enzim pencernaan (ptialin/amilase yang membantu dalam
proses pemecahan karbohidrat
2. Pelumas Melumasi bolus sehingga dapat mudah ditelan dan masuk ke lambung Membantu melarutkan rasa yang ada pada makanan
3. Pelindung Mengahsilkan enzim lisozim Mengandung immunoglobulin terutama Ig-A Sebagai stabilisasi untuk menjaga keasaman dalam rongga mulut Melindungi gigi dari karies: yaitu saliva sebagai self cleansing (membersihkan
diri sendiri),dengan kita mengunyah makanan makanan yang keras,berair,dan berserat maka akan merangsang keluarnya saliva dengan otomatis banyaknya Page 5
saliva yang keluar dapat membersihkan gigi dari sisa makanan yang tertinggal pada gigi. Melindungi jaringan keras dan lunak mulut
4. Pengaturan keseimbangan air dalam keadaan dehidrasi yaitu dengan menurunkan kecepatan salivasi mulut kering memicu untuk minum 5. Sebagai pelarut dan pengecapan 6. Ekskresi zat-zat berbahaya dala tubuh seperti logam berat Hg,Pb 7. Mempertahankan mulut tetap lembab 8. Mencegah kerusakan dan erosi pada gigi 9. Meminimalisir keasaman rongga mulut dan mencegah k erusakan struktur gigi ketika terjadi muntah 10. Berpartisipasi dalam proses penyembuhan luka karena terdapat fak tor pembekuan darah dan epidermal growth factor pada saliva 11. Jumlah sekresi air ludah dapat dipakai sebagai ukuran tentag keseimbangan air dalam tubuh 12. Membantu dalam berbicara dan pelumasan pipi dan lidah c.Komposisi Saliva Saliva komposisi utamanya terdiri dari air sebesar 98% ,dalam saliva ju ga terdapat komponen lain.Komponen saliva dapat dibedakan atas komponen organik dan anorganik. Komponen organik saliva terdiri dari, 1. Amilase Amilase merupakan protein saliva konsentrasi tinggi . Amilase adalah enzim pencernaan yang terutama diproduksi oleh kelenjar parotis dan submandibularis.Amilase mengubah tepung kanji dari glikogen menjadi kesatuan karbohidrat yang lebih kecil dan akibat pengaruh amilase. 2. Immunoglobulin Immunoglobulin merupakan agen anti bakteri.Terdiri dari sebagian b esar Ig-A sekretorik (Sig-A) dan sebagian kecil Ig-G dan Ig-M .Aktivitas antibakteri Sig-A yang terdapat dalam mulut bersifat mukus dan melekat dengan kuat , sehingga Page 6
antigen dalam bentuk bakteri dan virus akan melekat erat dalam mukosa mulut yang kemudian dilumpuhkan oleh SIg-A.Bakteri mulut yang diselubungi SIg-A lebih mudah difagositosis oleh leukosit (Amerongen, 1991 ; R ensburg, 1995). 3. Mukus Glikoprotein Mukus Glikoprotein merupakan lapisan rongga mulut yang berfungsi dalam lubrikasi jaringan rongga mulut,pengatur interaksi antara epitel permukaan dengan lingkungan luar dan perangkap bakteri. 4. Lisozim Lisozim mempunyai peran aktif terhadap bakteri yaitu berperan aktif menghancurkan dinding sel bakteri dan sangat aktif dalam melisiskan bakteri.Pada saliva ,lisozim berasal dari kelenjar parotis,kelenjar submandibular,dan kelenjar sublingualis (Bradly,1995). 5. Sistem peroksidase Peroksida berperan sebagai sistem antibakteri yang banyak hadir pada kelenjar parotis,terdiri dari hidrogen peroksida, tiosanat dan laktoproksidase(Rensburg,1995). Sistem ini menghambat produksi asam dan pertumbuhan bakteri streptococcus dan lactobacillus yang ikut menjaga pH rongga mulut sekaligus mengurangi terjadinya karies akibat asam yang dihasilkan oleh bakteri (Grant, et al. , 1988). 6. Laktoferin Laktoferin merupakan hasil produksi sel epitel kelenjar dan leu kosit PMN yang mempunyai efek bakterisid yang merupakan salah satu fungsi proteksi terhadap infeksi mikroorganisme ke dalam tubuh manusia(Roth dan Calmes, 1981). 3+
Laktoferin juga mengikat ion-ion Fe yang diperlukan bagi pertumbuhan bakteri (Amerongen, 1991). 7. Laktoperoksidase Laktoperoksidase mengkatalis oksidasi tiosanat menjadi hipotiosanat yang mampu menghambat pertumbuhan dan pertukaran zat bakteri (Amerongen, 1991) 8. Gustin Berfungsi dalam proses kesadaran pengecap (Amerongen, 1991)
Page 7
Komponen Anorganik
Komponen anorganik dalam saliva berupa ion kalsium , magnesium, fluoride, HCO , kalium, natrium , klorida,NH.Selain itu terdapat gas karbondioksida, nitrogen, dan oksigen(Rensburg, 1995). Natrium dan kalium mempunyai konsentrasi tertinggi dalam saliva . Klorida sangat penting dalam aktivitas enzimatik amilase. Kalsium dan fosfat sangat penting untuk remineralisasi email. Bikarbonat adalah ion buffer terpenting dalam saliva.Konsentrasi bikarbonat pad a kelebihan parotis dan submandibular meningkat dengan meningkatnya aliran saliva (Amerongen , 1991) d.Macam dan fungsi kelenjar penghasil saliva Kelenjar saliva ini merupakan kelenjar saliva terbanyak dan ditemui berpasang – pasangan yang terletak di ekstraoral dan memiliki duktus yang sangat panjang. Kelenjar-kelenjar saliva mayor terletak agak jauh dari rongga mulut dan sekretnya disalurkan melalui duktusnya kedalam rongga mulut. Menurut struktur anatomi dan letaknya, kelenjar saliva mayor dapat dibagi atas tiga tipe yaitu parotis, submandibularis dan sublingualis. Masing – masing kelenjar mayor ini menghasilkan sekret yang berbeda – beda sesuai rangsangan yang diterimanya. Saliva pada manusia terdiri atas sekresi kelenjar parotis (25%), submandibularis (70%), dan sublingualis (5%).
Page 8
Kelenjar Saliva Mayor
Kelenjar saliva mayor terdiri dari Kelenjar parotis,kelenjar submandibularis,dan kelenjar sublingualis.
Perbedaan ketiganya dapat dilihat pada tabel berikut, Kelenjar
Parotis
Submandibularis
Sublingualis
Letak
Disebelah depan dan
Dibawah korpus
Dibawah lidah
bawah telinga
mandibularis pada dasar mulut
Sekret
Berupa seros
Seros dan mukus
Seros dan
sama besarnya
mukus,namun sekret mukus>seros
Ductus
Merupakan kelenjar
Penghasil saliva
Mempunyai banyak
terbesar
terbanyak
ductus
Ductus stenson yang
Ductus wharton
Ductus bartolin
bermuara kre buccal
bermuara disamping
bermuara di
mukosa pipi depan m2
frenulum
sepanjang plica
atas
sublingualis yaitu suatu linger mukosa di dasar mulut Page 9
Kelenjar Saliva Minor
Kebanyakan kelenjar saliva minor merupakan kelenjar kecil-kecil yang terletak di dalam mukosa atau submukosa. Kelenjar minor hanya menyumbangkan 5% dari pengeluaran ludah dalam 24 jam. Kelenjar-kelenjar ini diberi nama berdasarkan lokasinya atau nama pakar yang menemukannya. Kelenjar saliva minor dapat ditemui pada hampir seluruh epitel di bawah rongga mulut. Kelenjar ini terdiri dari beberapa unit sekresi kecil dan melewati duktus pendek yang berhubungan langsung dengan rongga mulut. Selain kelenjar saliva minor tidak memiliki kapsul yang jelas seperti layaknya kelenjar saliva mayor, kelenjar saliva minor secara keseluruhan menghasilkan sekret yang mukous kecuali kelenjar lingual tipe Van Ebner. Saliva yang dihasilkan mempunyai pH antara 6,0-7,4 sangat membantu didalam pencernaan ptyalin.Kelenjar saliva tersebut dinataranya adalah : Kelenjar labial(glandula labialis)
Terdapat pada bibir atas dan bibir bawah dengan asinus asinus seromukus. Kelenjar buccal(glandula buccalis)
Terdapat pada mukosa pipi, dengan asinus-asinus seromukus. Kelenjar Bladin-Nuhn(glandula lingualis anterior)
Terletak dibagian bawah ujung lidah disebelah garis median , dengan asinus seromukus. Kelenjar Von Ebner(Gustatory Gland,Albuminous Gland,glandula lingualis posterior)
Terletak pada pangkal lidah,dengan asinus-asinus murni seros. Kelenjar Weber(glandula lingualis posterior)
Terdapat di pangkal lidah , dengan asinus-asinus mukus. Kelenjar-kelenjar pada pallatum dengan asinus-asinus mukus.
e.Struktur kelenjar saliva Kelenjar Mayor 1. Kelenjar Parotis Anatomi:
-
Kelenjar ini merupakan kelenjar terbesar dibandingkan kelenjar saliva lainnya. Page 10
-
Letak kelenjar berpasangan ini tepat di bagian bawah telinga terletak antara prosessus mastoideus dan ramus mandibula. Kelenjar ini meluas ke lengkung zygomatikum di depan telinga dan mencapai dasar dari muskulus masseter.
-
Kelenjar parotis memiliki suatu duktus utama yang dikenal dengan duktus . Duktus ini berjalan menembus pipi dan bermuara pada vestibulus oris Stensen pada lipatan antara mukosa pipi dan gusi dihadapkan molar dua atas.
-
Kelenjar ini terbungkus oleh suatu kapsul yang sangat fibrous dan memiliki beberapa bagian seperti arteri temporal superfisialis, vena retromandibular dan nervus fasialis yang menembus dan melalui kelenjar ini.
Histologi:
-
Kelenjar ini dibungkus oleh jaringan ikat padat dan mengandung sejumlah besar enzim antara lain amylase, lisozim, fosfatase asam, aldolase, dan kolinesterase.
-
Kelenjar parotis adalah kelenjar tubuloasinosa kompleks, yang pada manusia adalah serosa murni . Kelenjar ini dikelilingi oleh kapsula jaringan ikat yang tebal, dari sini ada septa jaringan ikat termasuk kelenjar dan membagi kelenjar menjadi lobulus yang kecil. Kelenjar parotis mempunyai sistem saluran keluar yang rumit sekali dan hampir semua duktus ontralobularis adalah duktus striata.
-
Saluran keluar yang utama yaitu duk tus parotidik ius steensen terdiri dari epitel berlapis semu, bermuara kedalam vestibulum rongga mulut berhadapan dengan gigi molar kedua atas. Kelenjar parotis secara khas dipengaruhi oleh mumps yaitu parotit is epidemik a .
Fisiologi:
-
Kelenjar parotis menghasilkan suatu sekret yang kaya akan air yaitu serous.
-
Saliva pada manusia terdiri atas 25% sekresi kelenjar parotis.
2. Kelenjar Submandibularis Anatomi:
-
Kelenjar ini merupakan kelenjar yang berbentuk seperti kacang dan memiliki kapsul dengan batas yang jelas.
-
Di dalam kelenjar ini terdapat arteri fasialis yang melekat erat dengan kelenjar ini. Page 11
-
Kelenjar ini teletak di dasar mulut di bawah ramus mandibula dan meluas ke sisi leher melalui bagian tepi bawah mandibula dan terletak di permukaan muskulus mylohyoid.
-
Pada proses sekresi kelenjar ini memiliki duktus Wharton yang bermuara di ujung lidah.
Histologi:
-
Kelenjar ini terdiri dari jaringan ikat yang padat.
-
Kelenjar submandibularis adalah kelenjar tubuloasinosa kompleks, yang pada manusia terutama pada kelenjar campur dengan sel-sel serosa yang dominan, karena itu disebut mukoserosa . Terdapat duktus interkalaris, tetapi saluran ini pendek karena itu tidak banyak dalam sajian, sebaliknya duktus striata berkembang baik dan panjang.
-
Saluran keluar utama yaitu duktus submandibularis wharton bermuara pada ujung papila sublingualis pada dasar rongga mulut dekat sekali dengan frenulum lidah, dibelakang gigi seri bawah. Baik kapsula maupun jaringan ikat stroma berkembang baik pada kelenjar submandibularis.
Fisiologi:
-
Kelenjar submandibularis menghasilkan 80% serous (cairan ludah yang encer) dan 20% mukous (cairan ludah yang padat).
-
Kelenjar submandibularis merupakan kelenjar yang memproduksi air liur terbanyak.
-
Saliva pada manusia terdiri atas 70% sekresi kelenjar submandibularis.
3. Kelenjar Sublingual Anatomi:
-
Kelenjar ini terletak antara dasar mulut dan muskulus mylohyoid merupakan suatu kelenjar kecil diantara kelenjar – kelenjar mayor lainnya.
-
Duktus utama yang membantu sekresi disebut duktus Bh artolin yang terletak berdekatan dengan duktus mandibular dan duktus Rivinus yang berjumlah 8-20 buah. Page 12
-
Kelenjar ini tidak memiliki kapsul yang dapat melindunginya.
Histologi:
-
Kelenjar sublingualis adalah kelenjar tubuloasinosa dan kelenjar tubulosa kompleks. Pada manusia kelenjar ini adalah kelenjar campur meskipun terutama kelenjar mukosa karena itu disebut seromukosa. Sel-sel serosa yang sedikit hampir seluruhnya ikut membentuk demilune. Duktus interkalaris dan duktus striata jaringan terlihat.
-
Kapsula jaringan ikat tidak berkembang baik, tetapi kelenjar ini lobular halus biasanya terdapat 10-12 saluran luar yaitu duktus sublingualis, yang bermuara kesepanjang lipatan mukosa yaitu plika sublingualis, masing-masing mempunyai muara sendiri. Saluran keluar yang lebih besar yaitu duktus sublingualis mayor bartholin bermuara pada karunkula sublingualis bersama-sama dengan duktus
wharton, kadang-kadang keduanya menjadi satu.
Fisiologi:
-
Kelenjar sublingualis menghasilkan sekret yang mukous dan konsistensinya kental.
-
Saliva pada manusia terdiri atas 5% sekresi kelenjar sublingualis.
Kelenjar Minor
1. Kelenjar Glossopalatinal Lokasi dari kelenjar ini berada dalam isthimus dari lipatan glossopalatinal dan dapat meluas ke bagian posterior dari kelenjar sublingual ke kelenjar yang ada di palatum molle. 2. Kelenjar Labial Kelenjar ini terletak di submukosa bibir. Banyak ditemui pada midline dan memiliki banyak duktus. 3. Kelenjar Bukal Kelenjar ini terdapat pada mukosa pipi, kelenjar ini serupa dengan kelenjar labial.
Page 13
4. Kelenjar Palatinal
Kelenjar ini ditemui di sepetiga posterior palatal dan di palatum molle. Kelenjar ini dapat dilihat secara visual dan dilindungi oleh jaringan fibrous yang padat. 5. Kelenjar Lingual
Kelenjar ini dikelompokkan dalam beberapa tipe yaitu : -
Kelenjar anterior lingual
Lokasi kelenjar ini tepat di ujung lidah. -
Kelenjar lingual Van Ebner
Kelenjar ini dapat di temukan di papila sirkumvalata. -
Kelenjar posterior lingual
Dapat ditemukan pada sepertiga posterior lidah yang berdekatan dengan tonsil. f.Tipe saliva a. Serous Dihasilkan oleh kelenjar parotis dan sub mandibularis, mengandung ptialin (suatu amilase yaitu sebuah enzim untuk mencernakan serat). b. Mukous Dihasilkan oleh kelenjar sublingualis dan submandibularis. Saliva jenis ini mengandung mucin, yaitu sebuah glikoprotein yang melubrikasi makanan dan memproteksi mukosa oral. Mucin juga mengandung Ig A, sistem imun pertama yang menghadang bakteri dan virus; Lisozim, berfungsi menghancurkan dinding bakteri; laktoferin, berfungsi mengikat zat besi dan protein kaya akan prolin, memproteksi gigi.(Amerongan, 1991) g.Mekanisme pembentukan saliva Pembentukan saliva memiliki beberapa sifat : -
Pembentukan spontan dan kintinyu karena adanya rangsangan atau stimulus konstan tingkat rendah pada ujung saraf parasimatis yang akan berakhir pada Page 14
kelenjar saliva,fungsinya menjaga agar mulut tidak k ering dan tetap basah setiap waktu. -
Pembentukan sederhana atau tidak terkondisi yaitu pada saat kita makan maka aka nada stimulus yang akan ditangkap oleh 10 reseptor makanan pada rongga mulut yang akan menyebabkan pembentukan saliva.
-
Pembentukan didapat (terkondisi) terjadi karena pikiran atau membayangkan makanan ada sinyal kimia yg dteruskan ke korteks cerebri n.olfaktoius (bau) hipothalamus nucleus salivatorius mengtur saraf parasimpatis mempengaruhi kelenjar saliva air liur meningkat.
h.Mekanisme sekresi kelenjar saliva dan kelenjar keringat Kelenjar saliva
Proses sekresi saliva dibagi menjadi 2 bagian utama : 1. Biosintesis protein dalam sel asini 2. Transport air dan elektrolit yang menembus epitel lapisan kelenjar l umen Proses sekresi saliva dari sel-sel asinar melewati beberapa ductus hingga ke cavum oris,dapat dilihat pada bagan berikut,
Sel asini
Duktus interkalaris
Duktus straita
Duktus intralobaris
Duktus interlobaris
Duktus ekskretorius
Page 15
Duktus stensen/wartoni/rifinus
Kelenjar Keringat Kelenjar terdiri dari dua bagian: (1) bagian yang bergelung di sbdermis dalam yang menyekresi keringat, dan (2) bagian duktus yang berjalan keluar melalui de rmis dan epidermis kulit. Bagian sekretorik kelenjar keringat memproduksi cairan yang disebut dengan secret primer, kemudian konsentrasi zat-zat dalam cairan tersebut dimodifikasi sewaktu berjalan melalui duktus. 1. Secret dihasilkan oleh sel-sel epitel yang melapisi ba gian yang bergelung dari kelenjar keringat. Serabut saraf simpatis kolinergik berakhir pada atau dekat dengan sel-sel penghasil secret tersebut. 2. Komposisi keringat mirip dengan plasma tetapi tidak mengan dung protein plasma. Kandungan natrium sekitar 142 mEq/L dan klorida 104 mEq/L. 3. Apabila kelenjar keringat ini sedikit dirangsang sehingga keringat akan berjalan lambat melalui duktus, kandungan natrium dan klorida akan mengalami absorpsi sehingga tekanan osmotic berkurang sehingga cairan banyak diserap. Konsentrasi unsur lain dalam keringat akan semakin pekat, seperti urea, asam laktat dan ion kalium. 4. Sebaliknya, bila kelenjar keringat dirangsang dengan kuat, secret precursor akan disekresi lebih banyak dengan lebih banyak natrium dan klorida. Selain itu, karena keringat mengalir dengan cepat maka cairan yang direabsorpsi sedikit sehingga hanya sedikit peningkatan konsentrasi dari unsur lainnya. i.Faktor yang mempengaruhi sekresi saliva dan keringat Sekresi saliva -
Factor mekanis karena gerakan mengunyah Rangsangan misal mengunyah ada 10 reseptor tekanan pada rongga mulut ada sinyal kimia yang diteruskan ke korteks cerebri hypothalamus nucleus salivatorius mengtur saraf parasimpatis mempengaruhi kelenjar saliva air liur meningkat Page 16
-
Factor kimiawi karena ada rasa makanan yg masuk Awalnya dari rasa makanan yang masuk masuk taste buds berinteraksi dengan reseptor rasa pada permukaan sel depolarisasi rasa melepas neurotransmitter untuk merangsang serabut saraf afferent diproses dihipothalamus nucleus menjelaskan diskriminasi rasa nucleus salivatorius mengelurkan saliva
-
Factor neuronal akibat dari rangsangan saraf otonom Saraf simpatis dan parasimpatis mempengaruhi,yang paling banyak saraf parasimpatis karena kelenjar saliva dipersyarafi oleh saraf parasimpatis sepanjang nekleus salivatorius superior an inferior dibatang otak
-
Factor psikis karena stress maka akan mempengaruhi sekresi kelenjar saliva sehingga produksinya akan menurun,hal ini dipengaruhi karena saraf simpatis Rangsangan ada sinyal kimia yg dteruskanke korteks cerebri hypothalamus nulkeus salivatorius dan ADH mengatur saraf simpatis mempengaruhi kelenjar saliva air liur menurun
-
Rangsangan rasa sakit misalnya pada radang gingifitis
Sekresi keringat -
Dari suhu lingkungan,misalnya jika terpapar sinar matahari langsung mak a akan banyak sekresi keringat dan juga jika orang marah bisa mempengaruhi sekresi kelenjar keringat Mekanisme: suhu saraf afferent hypothalamus enzim bradiginin diteruskan s.parasimpatism kelenjar keringat menyerap garam atau sedikit urea mengirim ke permukaan kulit,jika terkena panas maka pembuluh darah kapiler melebar.
-
Factor rangsangan,misalnya makanan yang masuk ke dalam darah memengaruhi proses metabolisme sel tubuh. Proses tersebut bisa berlangsung cepat jika makanan yang masuk tergolong merangsang. Misalnya, makanan pedas atau makanan bersuhu
Page 17
tinggi. Jika proses metabolisme sel tubuh berlangsung cepat, suhu tubuh meningkat. Sitokin (salah satu protein) pun terpicu muncul. Salah satu bahan yang tergolong sitokin adalah kalikrein. Bahan itu berpengaruh terhadap pelebaran pembuluh darah yang menuju kelenjar keringat di kulit. Dampaknya, keringat mengucur keluar. -
Karena penyakit yang memacu keringat
-
Factor psikologis,misalnya saat tertekan dan nervous maka akan mengeluarkan keringat.Pada saat marah pengeluaran keringat meningkat karena kelenjar keringat diperngaruhi epineprin dan norepineprin
j. Gangguan pada kelenjar saliva? -
Mumps yaitu peristiwa pembearan kelenjar parotis disertai dengan demam da n nyeri pada tenggorokn biasanya terjadi pembengkakan dsisi wajah sebelah anterior dari ramos mandibula
-
Kondisi mulut kering atau xerostomis terjadi karena kekurngan produksi saliva
-
Sinalodochitis yaitu inflamasi yg terjadi duktus wartoni dan duktus stensen
k.Refleks dari saliva Refleks terkondisi : membayangkan, melihat, mencium makanan → korteks serebri
→Pusat salivasi medula → neuron parasimpatik → kel. Saliva →sekresi saliva Refleks tak terkondisi : makanan dalam mulut, rangsangan lain → reseptor mulut dan
lidah → Pusat saliva medula → neuron parasimpatik → kel. Saliva →sekresi saliva
l.Cara menjaga kualitas saliva? Begitu besar manfaat air liur sebagai pintu masuk utama makanan dan minuman yang kita konsumsi yang nantinya akan diproses didalam tubuh kita dan akan mempengaruhi kualitas kesehatan tubuh kita. Oleh karenanya kualitas air liur perlu dijaga agar benar -benar berkualitas dalam menjalankan fungsinya
Page 18
Untuk menjaga kualitas air liur sebaiknya : a. Menggunakan pasta gigi yang tidak mengandung detergen. Kandungan Sodium Lauryl Sulfat (deterjen) yang terdapat di dalam pasta gigi dap at merusak kualitas air ludah dan membuat mulut kering serta merusak indera pengecap sehingga rasa makanan berubah menjadi pahit atau hambar sesaat setelah menggosok gigi dengan menggunakan pasta gigi yang mengandung deterjen b.Hindari segera menyikat gigi setelah makan, sebaiknya 20 menit setelah makan, karena air liur berfungsi sebagai buffer ( penyeimbang). Pada saat makan, pH normal saliva semula 6,8 akan turun hingga mencapai pH kritis, yaitu 4. Apabila makan dan segera sikat gigi, maka struktur alami air liur tersebut akan rusak dan mempen garuhi fungsinya terhadap proses pencernaan yang berlangsung dalam rongga mulut. m.Saraf yang bekerja pada kelenjar saliva Sekresi saliva sebagian besar berada dibawah kon trol sistem saraf,sebagian kecil lainnya ada dibawah kontrol hormonal.kecepatan aliran sekresi saliva diatur oleh sistem saraf otonom (Bradley, 1995).Kelenjar saliva dipersarafi oleh saraf simpatis dan parasimpatis (N VII).Pengaturan sekresi saliva lebih banyak dilakukan oleh saraf simpatis namun sebagian dilakukan oleh saraf simpatis (Rensburg, 1995). Saraf parasimpatis merangsang keluarnya saliva, sedangkan Saraf simpatis merangsang reseptor α dan
Kelenjar parotis mendapatkan supply saraf parasimpatis dari nukleus salvarius inferior,kelenjar submandibularis dan sublingualis mendapatkan supply saraf dari nukleus salivarius superior.Supply saraf simpatis untuk kelenjar p arotis,submandibularis dan sublingualis berasal dari ganglion simpatis servikal superior dengan plexus saraf yang berjalan ke kelenjar ludah di sepanjang arteri.Kelenjar saliva minordipersarafi oleh serabut saraf parasimpatis yang berasal dari saraf facial yang mencapai kel enjar melalui cabang saraf lingual palatinal (Roth dan Calmes ,1981).
Page 19
B.Kerangka Konsep
Page 20
BAB III
KESIMPULAN
Saliva merupakan cairan yang tidak berwarna yang ada pada rongga mulut.Saliva dihasilkan oleh kelenjar-kelenjar saliva.Kelenjar saliva yang mengahsilkan saliva terbagi menjadi dua.Yaitu kelenjar saliva mayor dan kelenjar saliva minor.kelenjar saliva ma yor terdiri dari kelenjar parotis,kelenjar submandibularis,dan kelenjar sublingualis.Sedangkan kelenjar saliva minor terdiri dari kelenjar labialis,kelenjar lingualis dan kelenjar-kelenjar palatinal. Saliva didalam rongga mulut mempunyai banyak fungsi diantaranya adalah untuk digestif,proteksi dan pelumas.Sekresi saliva juga akan berkurang dan bertambah pada waktu tertentu.Misalnya saja saat kita tidur karena tidak terjadi aktivitas di mulut maka sekresi saliva lebih sedikit dari siang hari.Selain itu banyak faktor-faktor lain yang mempengaruhi sekresi saliva.Agar jumlah dan kadar saliva tidak mengganggu kesehatan mulut maka bisa dilakukan tindakan pencegahan dengan menjaga kebersihan mulut.
Page 21
DAFTAR PUSTAKA
Amerogen AV. Ludah dan Kelenjar Ludah Arti Bagi Kesehatan Gigi. Alih Bahasa Rafiah Abyono. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada Press. 1988 th
Guyton. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. 7 . Jakarta: EGC. 1994 Dixon, Andrew D. Anatomi untuk Kedokteran Gigi ed.5. Jakarta: Hipokrates. 1993 Roth GL, Calmes R. Oral Biology. St. Louis: CV Mosby. 1981 Geneser, Finn. Buku Teks Histologi, Jilid 2. Jakarta: Binarupa Aksara. 1994. http://blog.umy.ac.id/topik/files/2011/12/Anatomi.docx http://www.pps.unud.ac.id/thesis/pdf_thesis/unud-228-317184243-bab%20ii.pdf
Page 22