REFFERAT DERMATO-VENEREOLOGI
“Manifestasi Kutan pada Penyakit HIVAID!"
OLEH # !anditias Put$a%an I%an Ha$dianta
&H'A (() (*)+ &H'A ((, ('+
PEM.IM.ING # d$/ 0unita Hapsa$i1 M/!21 !p/KK
DALAM RANGKA MENGIK3TI KEP K EPANITERAAN ANITERAAN KLINIK KLI NIK MAD0A MAD0A .AGIAN!MF ILM3 PEN0AKIT K3LIT DAN KELAMIN R3MAH !AKIT 3M3M PROVIN!I NT. FAK3LTA! KEDOKTERAN 3NIVER!ITA! MATARAM *('4
0
PENDAH3L3AN
AIDS AIDS meru merupak pakan an peny penyaki akitt yang yang sela selalu lu mena menari rik k perh perhat atia ian n duni dunia a kedok edokte tera ran n dan dan masy masyar arak akat at luas luas.. Seja Sejak k pert pertam ama a kali kali ditem ditemuka ukan n tahun tahun 1981 1981 di Amerik Amerika a Serik Serikat at hingga hingga kini kini penyak penyakit it HIV/AIDS menjadi menjadi sorotan utama masalah kesehatan dunia karena karena angka angka kemat kematian ian penyak penyakit it ini yang yang tinggi tinggi disert disertai ai angka angka penye!aran jumlah penderita yang meningkat dalam "aktu singkat. s ingkat. Hing Hingga ga
pene peneli liti tian an
dan dan
peng penget etah ahua uan n
tent tentan ang g
HIV/ HIV/AI AIDS DS
teru terus s
dikem!angkan. 1# AIDS $A%&uired Immune De'%ien%y Syndrome( atau Sindrom Imunode'siensi Didapat adalah sekumpulan gejala penyakit yang menyerang tu!uh manusia sesudah sistem keke!alan dirusak oleh )irus )irus HIV HIV $Hum $Human an Immu Immunod node' e'%i %ien en%y %y Viru Virus( s(.. Aki! Aki!at at kehil ehilan anga gan n keke keke!al !alan an tu!uh tu!uh pender penderita ita AIDS AIDS mudah mudah terke terkena na !er!ag !er!agai ai jenis jenis in*eks in*eksii !akter !akteri i jamur jamur parasi parasit t dan )irus )irus terten tertentu tu yang yang !ersi* !ersi*at at opposrt opposrtuni unisti stik. k. Selain Selain itu pender penderita ita AIDS AIDS juga juga renta rentan n mende menderit rita a kegana keganasan san khusus khususnya nya sarco sarcoma ma Kaposi aposi dan lim*oma yang hanya menyerang otak.# +asalah +asalah HIV/AI HIV/AIDS DS adalah adalah masala masalah h !esar !esar yang yang mengan mengan%am %am Indonesia
dan
!anyak
,egara
di
seluruh
dunia.
-,AIDS
memper memperkir kiraka akan n jumlah jumlah DHA DHA di seluru seluruh h dunia dunia pada Desem! Desem!er er #00 adalah 9 2 juta orng. Saat ini tidak ada ,egara yang ter!e!as dari HIV/AIDS. 3asus pertama AIDS di dunia dilaporkan pada pada tahun tahun 1981. 1981. +eski +eskipun pun demiki demikian an dari dari !e!era !e!erapa pa litera literatur ture e se!elumnya ditemukan kasus yang %o%ok dengan de'nisi sur)eilans AIDS AIDS pada pada tahu tahun n 190 190 dan dan 1940 19405a 5an n di Amer Amerik ika a Seri Serika kat. t. 3asu 3asus s pertama ama
AID IDS S
di
Indonesia
dilaporkan
se%ara ara
resmi smi
ole oleh 1
Depar Departe teme men n 3eseh esehat atan an tahu tahun n 1986 1986 yait yaitu u pada pada seor seoran ang g "arg "arga a negara 7elanda di 7ali. Dan kini kasus HIV/AIDS ini kini semakin meluas dan menyerang !er!agai lapisan dan strata sosial. Virus irus HIV HIV yang ang ter termasu masuk k dala dalam m *ami *amili li retro etro)i )iru rus s genu genus s lent lenti) i)ir irus us dik diketem etemuk ukan an oleh oleh u u%+ %+on onta tagn gnie ier r seor seoran ang g
ilmu ilmu"a "an n
eran%is $Institute asteur aris 198( yang mengisolasi )irusdari seorang seorang pender penderita ita dengan dengan gejala gejala lim*a lim*aden denopat opati i sehing sehingga ga pada pada "aktu "aktu itu dinama dinamaka kan nym ymphad phadeno enopat pathy hy Asso%i Asso%iate ated d Virus Virus $AV(. $AV(. :allo :allo $natio $national nal Instit Institute ute o* Healt Health h -SA 198 198(( menem menemuk ukan an Virus Virus H;V ;V5III 5III
$Hum $Human an
;
ymphot photrropi opi%
Virus( rus(
yang ang
juga juga
adal adalah ah
penye!a!AIDS. ada penelitian le!ih lanjut di!uktikan !ah"a kedua )irus ini sama sehingga !erdasarkan hasil pertemuan International
H mem!eri mem!eri nama resmi HIV. ada tahun 1984 di A*rika ditemukan )irus lain yang dapat pulamenye!a!kan AIDS dise!ut HIV5# dan !er!eda dengan HIV51 HIV51 se%ara se%ara geneti geneti% % maupun maupunant antige igeni% ni%.. HIV5# HIV5# diangg dianggap ap kurang kurang patogen patogen di!andingk di!andingkan an dengan HIV51. HIV51. -ntuk memudahk memudahkan an kedua kedua )irus itu dise!ut se!agai HIV saja. ada tahun #00 jumlah DHA di seluruh dunia diperkirakan sekitar 0 juta orang dan yang terin*eksi HIV se!esar 9 juta orang. ?umlah ini terus !ertam!ah dengan ke%epatan1.000 pasien per hari. ?umlah pasien di ka"asan Asia Selatan dan Asia ;enggara sendir sendiridi idiper perkir kiraka akan n !erjuml !erjumlah ah sekita sekitarr 6 juta juta pada pada tahun tahun #00 #00.. +enurut %atatan Departemen3esehatan pada tahun #00 terdapat .184 kasus AIDS. dengan 0 di antaranya !erasal dari ?a"a 7arat. Saat ini dilaporkan adanya pertam!ahankasus !aru setiap # jam dan dan seti setiap ap hari hari mini minima mall 1 pasi pasien en meni mening ngga gall karen arena a AIDS AIDS di @umahSakit 3etergantungan !at dan di @umah ;ahanan. Dan di #
setiap propinsi ditemukan adanya i!u hamil dengan HIV dan anak yang HIV atau AIDS.
enyusunan re*erat ini !ertujuan untuk mengetahui ma%am5 ma%am ma%am mani*e mani*esta stasi si kutan kutan pada penyak penyakit it HIV/AI HIV/AIDS DS !erdas !erdasark arkan an stadium.
MANIFE!TA!I K3TAN PADA HIVAID!
A. De'ni e'nisi si asien dapat terpapar dengan gejala dan tanda pada kulit dan muk mukosa osa
atau atau
+ani +ani*e *est stas asii
mer mereka eka
pada pada
kulit ulit
dapa dapatt
sel selama ama
mem! mem!er erik ikan an
perj perjal alan anan an indi indika kasi si
peny penyak akit it..
dera deraja jatt
dari dari
immu immunod node' e'si sien ensi si dan prog progno nosi sis s dari dari pasi pasien en dan dan kompo ompone nen n inte integr gral al yang yang terk terkai aitt
dala dalam m
pend pender eraj ajat atan an
menu menuru rutt
>H >H.
+ani +ani*e *est stas asii kuta kutan n juga juga dapat dapat !eru !erupa pa aki! aki!at at reaks reaksii o!at o!at dan dan rekonstruksi system imun dan inamasi sindrom. Diagnosis dari mani*e mani*esta stasi si kutan kutan dan mukosa mukosa sangat sangatlah lah sulit. sulit. asien asien sering sering tampak tampak dengan dengan tanda5 tanda5tan tanda da yang yang tidak tidak spesi' spesi'k k tampak tampak dua
!ahkan tiga kelainan satu etilogi agen dapat menye!a!kan tampakan klinis yang !er!eda !anyak agen etiologi dapat menye!a!kan satu persentasi mor*ologi pasien yang sering menerima pengo!atan multiple interaksi o!at dapat terjadi kondisi yang !aru diumumkan se%ara regular dan kasus dilihat adalah
mani*estasi
yang
!elum
diumumkan
se!elumnya.
;ampakan yang tidak spesi'k menga%u kepada ditri!usi yang tidak !iasa
dan
mor*ologi
dari lesi
ketahanan terhadap
pengo!atan dan kekam!uhan diikuti pengo!atan yang adekuat.
7. ato'siologi HIV adalah retro)irus yang menggunakan @,A se!agai genom. -ntuk masuk ke dalam sel )irus ini !erikatan dengan re%eptor $
sel
yang
memiliki
re%eptor
pada
permukaannya. 3arena !iasanya yang diserang adalah sel ; lymphosit $sel yang !erperan dalam sistem imun tu!uh( maka sel yang diin*eksi oleh HIV adalah sel ; yang mengekspresikan
dinamakan integrasi $integration(. roses ini dilakukan oleh enCim integrase yang dimiliki oleh )irus itu sendiri. D,A )irus yang terintegrasi ke dalam genom sel dinamakan pro)irus. Dalam kondisi pro)irus genom )irus akan sta!il dan mengalami proses replikasi se!agaimana D,A sel itu sendiri. Aki!atnya setiap D,A sel menjalankan proses replikasi se%ara otomatis genom )irus akan ikut !ereplikasi. Dalam kondisi ini )irus !isa memproteksi diri dari serangan sistem imun tu!uh dan sekaligus memungkinkan manusia terin*eksi )irus seumur hidup $a li*e long in*e%tion(. Spesi'kasi HIV terhadap
deteksi dengan hi!ridisasi in situ dalam 65 1 hari setelah inokulasi. Viremia SIV dideteksi 65#1 hari setelah in*eksi . un%ak jumlah sel yang mengekspresikan SIV di kelenjar getah !ening !erhu!ungan dengan pun%ak antigenemia p#4 SIV. ?umlah sel yang mengekspresikan )irus di jaringan lim*oid kemudian menurun se%ara %epat dan di hu!ungkan sementara dengan pem!entukan
respon
imun
spesi'k.
3oinsiden
dengan
menghilangnya )iremia adalah peningkatan sel lim*osit alaupun demikian tidak dapat dikatakan !ah"a respon sel lim*osit
>alaupun
anti!odi ini umumnya
memiliki akti'tas
netralisasi yang kuat mela"an in*eksi )irus namun ternyata tidak dapat mematikan )irus. Dalam tu!uh odha partikel )irus !erga!ung dengan D,A sel pasien sehingga satu kali seseorang terin*eksi HIV seumur hidup ia akan tetap terin*eksi. Dari semua orang yang terin*eksi HIV se!agian !erkem!ang masuk tahap AIDS pada tahun pertama 0 !erkem!ang menjadi pasien AIDS sesudah 10
4
tahun dan sesudah 1 tahun hampir semua orang yang terin*eksi
HIV
menunjukkan
gejala
AIDS
dan
kemudian
meninggal. erjalanan penyakit terse!ut menunjukkan gam!aran penyakit yang kronis sesuai dengan kerusakan sistem keke!alan tu!uh yang juga !ertahap. In*eksi HIV tidak akan langsung memperlihatkan tanda atau gejala tertentu. Se!agian memperlihatkan gejala tidak khas pada in*eksi HIV akut 54 minggu setelah terin*eksi. :ejala yang terjadi adalah demam nyeri menelan pem!engkakan kelenjar getah !ening ruam diare atau !atuk. Setelah in*eksi akut di mulailah in*eksi HIV asimptomatik $tanpa gejala(. +asa tanpa gejala ini umumnya !erlangsung selama 8510 tahun. ;etapi ada sekelompok ke%il orang yang perjalanan penyakitnya amat %epat dapat hanya sekitar # tahun dan ada pula yang perjalanannya lam!at $non5pogresor(. Seiring dengan makin mem!uruknya keke!alan tu!uh odha mulai menampakkan gejala5gejala aki!at in*eksi oportunistik seperti !erat !adan menurun demam lama rasa lemah pem!esaran kelenjar getah !ening diare tu!er%ulosis in*eksi jamur herpes dll. Angka dari lim*osit ;5helper $penghitungan
6
jumlah kondisi kulit termasuk keganasan sistemik dan in*eksi kulit dikarenakan )irus !akteri parasit atau jamur.
<. +ani*estasi 3utan 7erdasarkan Stadium HIV/AIDS !ta5e I &Asi6pt76atik+ PGL
em!engkakan atau pem!esaran nodus lim* J1 %m dalam # atau le!ih dari !again yang tidak !erdekatan mengesampingkan nodus
inguinal
dalam
keadaan
yang
tidak
diketahui
penye!a!nya. Diagnosa de'niti* dapat ditegakkan dengan histology $tampakan germinal %entre hyperplasia struktur lim*a nodus(.4
!ta5e II &Rin5an+ He$pes 87ste$
De'nisi
8
Herpes Coster adalah penyakit yang dise!a!kan oleh in*eksi )irus )arisela5Coster yang menyerang kuit dan mukosa in*eksi ini merupakan reakti)asi )irus yang terjadi setelah in*eksi primer. In*eksi primer dari )irus )arisela Coster $VV( ini pertama kali terjadi di daerah naso*aring. Disini )irus mengadakan replikasi dan dilepas ke darah sehingga terjadi )iremia permulaan yang si*atnya
ter!atas
dan
asimptomatik.
3eadaan
ini
diikuti
masuknya )irus ke dalam Reticulo Endothelial System $@KS( yang kemudian mengadakan replikasi kedua yang si*at )iremia nya le!ih luas dan simptomatik dengan penye!aran )irus ke kulit dan mukosa. Se!agian )irus juga menjalar melalui serat5serat sensoris ke satu atau le!ih ganglion sensoris dan !erdiam diri atau laten didalam neuron. Selama anti!odi yang !eredar didalam darah masih tinggi reakti)asi dari )irus yang laten ini dapat dinetralisir tetapi pada saat tertentu dimana anti!odi terse!ut turun di!a"ah titik kritis maka terjadilah reakti)asi dari )irus sehingga terjadi herpes Coster.# Diagnosis :am!aran yang paling khas pada herpes Coster adalah erupsi yang lokalisata dan unilateral. ?arang erupsi terse!ut mele"ati garis tengah tu!uh. -mumnya lesi ter!atas pada daerah kulit yang dipersara' oleh salah satu ganglion sara* sensorik. Krupsi mulai dengan eritema makulopapular. Dua !elas hingga dua puluh empat jam kemudian ter!entuk )esikula yang dapat !eru!ah menjadi pustula pada hari ketiga. Seminggu sampai sepuluh hari kemudian lesi mengering menjadi krusta. 3rusta ini dapat menetap menjadi #5 minggu. 3eluhan yang !erat
9
!iasanya terjadi pada penderita usia tua. ada anak5anak hanya tim!ul keluhan ringan dan erupsi %epat menyem!uh. @asa sakit segmental pada penderita lanjut usia dapat menetap "alaupun krustanya sudah menghilang. Frekuensi herpes Coster menurut dermatom yang ter!anyak pada dermatom torakal $( kranial $#0( lum!al $1( dan sakral $(.# @uam yang nyeri dari lepuhan !erisi %airan yang !erdistri!usi pada jaringan sara* dapat !erdarah dengan dasar kemerahan dan tidak mele"ati garis tengah. Sering !erulang terutama dalam # tahun terakhir. 7erah atau sering kam!uhnya herpes Coster !iasanya menunjukkan tingkat keparahan yang tinggi dari penyakit HIV. 4
A
7
10
<
D
:am!ar 1. Herpes oster. A( Herpes Coster o*talmikus sinistra. 7( Herpes Coster *asialis dekstra. <( Herpes Coster !rakialis sinistra. D( Herpes Coster torakalis sinistra.
;erapi ;erapi sistemik umumnya !ersi*at simtomatik untuk nyerinya di!erikan analgetik. ?ika disertai in*eksi sekunder di!erikan anti!iotik. Anti)iral di!erikan pada hepes Coster o*talmikus dan pasien dengan de'siensi imunitas $pada HIV(. !at yang !iasa digunakan
adalah
asiklo)ir
dan
modi'kasinya
$misalnya
)alasiklo)ir(. Dosis asiklo)ir yang dianjurkan adalah =800 mg / hari selama 6 hari sedangkan )alasiklo)ir di!erikan %ukup =1000mg /hari karena konsentrasi dalam plasma %ukup tinggi. ?ika lesi !aru masih tetap tim!ul o!at terse!ut dapat masih diteruskan dan dihentikan sesudah # hari sejak lesi !aru tidak tim!ul lagi.
#
11
+enurut FDA o!at pertama yang harus digunakan adalah untuk atasi nyeri neuropatik pas%a herpeti% adalah prega!alin karena e*ek sampingnya le!ih sedikit $!erupa dizziness dan somnolen yang akan menghilang sendiri( dan le!ih poten dengan kerja yang le!ih %epat serta pengaturan dosisnya yang yang le!ih sederhana. ada dosis a"al dapat di!erikan #=6mg/ hari setelah 56 hari !ila responnya kurang dosisnya dapat dinaikkan menjadi
#=10
mg/hari.
Dosis
maksimumnya
adalah
400mg/hari.!at lain yang dapat digunakan adalah antidepresi trisiklik $missal L notriptilin dan amitriptilin( yang !erguna utukmenghilangkan nyeri.
engo!atan topikal tergantung
stadium . jika terapat )esikel di!erikan !edak sedangkan !ila erosi di!erikan kompres ter!uka
dan !ila terjadi ulserasi
di!erikan salep anti!iotik. #
Mu9us2u6 :7nta5in7su6
De'nisi Virus moluskum kontagiosum yang !erisi linier dou!le5stranded D,A menye!a!kan penyakit kulit moluskum kontagiosum. ;erdapat su!tipe )irusL yaitu )irus moluskum kontagiosum I II III dan IV. Semua )irus diklasi'kasikan se!agai anggota dari genus rthopo=)irus atau se!agai po=)irus yang tidak spesi'k. 3etika in*eksi pada manusia terjadi keratinosit epidermis yang diserang. @eplikasi )irus terjadi dalam sitoplasma sel yang terin*eksi menghasilkan karakteristik !adan inklusi sitoplasma. Histologi !adan5!adan inklusi yang paling nyata terlihat dalam stratum
granulosum
dan
lapisan
stratum
korneum
pada 1#
epidermis. Hiperproli*erasi epidermis juga terjadi karena terjadi peningkatan dua kali lipat dalam de)isi seluler lapisan !asal epidermis.68 Virus moluskum kontagiosum menye!a!kan pola penyakit !er!eda dalam populasi pasien yang !er!eda yaitu anak5anak orang
de"asa yang
imunokompeten dan
pasien dengan
imunokompremais $anak5anak atau orang de"asa(.910
Diagnosis esi indi)idu !iasanya diskrit seperti lilin merah !er!entuk ku!ah papul5papul um!ilikasi dengan permukaan halus. esi !isa sedikit atau !anyak tergantung pada status imunologi dari host. ada semua pasien lesi umumnya tanpa gejala tapi pruritus dan / atau reaksi eksematosa perilesional !isa terjadi. ada anak5anak dan orang de"asa yang sehat lesi !iasanya 15# mm diameter dan jumlah kurang dari #0. ada anak5anak lesi umumnya didistri!usikan pada !adan lengan kaki "ajah. ada orang de"asa imunokompeten lesi !iasanya ditemukan pada genitalia perut !agian !a"ah paha atas !agian dalam dan / atau pantat. Durasi rata5rata dari lesi yang tidak dio!ati adalah 459 !ulan tetapi !isa juga sampai selama tahun.
68910
Indi)idu yang HIV positi* L •
In*eksi moluskum kontagiosum umumnya le!ih parah pada pasien dengan HIV. esi dapat tim!ul dalam jumlah ratusan
1
dan umumnya !erdiameter le!ih !esar $J # %m( !entuk •
le!ih tidak teratur dan konuen. Selain pada lipat paha lesi sering ditemukan pada "ajah. Durasi lesi yang tidak dio!ati tahun atau le!ih karena pada penderita ini tidak tejadi penyem!uhan sendiri aki!at dari adanya imunokompresi.
ada
kedua
indi)idu
!aik
imunokompeten
dan
imunokompromise moluskum kontagiosum jarang ditemukan di mukosa oral dan konjungti)a.
:am!ar #. +ulus%um
An5u9a$ 2;ei9itis
:am!ar . Angular
1
Split atau retak pada !i!ir pada sudut mulut dengan pigmentasi !iasanya !erespon terhadap antijamur pengo!atan tetapi !isa kam!uh. ?uga umum de'siensi giCi mis )itamin 7.
4
Deskriptor klinisL %elah merah atau putih atau ulkus linier terletak di komisura !i!ir atau sudut mulut $:am!ar (. asien5 melaporkan gejalaL ;idak ada atau nyeri ringan yang mungkin saat mem!uka mulut.
11
Ap;t;7us u92e$
De'nisi Aphthous ul%er !erasal dari !ahasa unani yaitu Maptha” yang !erarti ulserasi atau luka ulkus. Aphthous ul%er le!ih dikenal dengan istilah saria"an atau peradangan yang terjadi pada mukosa mulut. ?ika terjadi !erulang pada rongga mulut dikenal se!agai istilah @e%%urent apthous Stomatitis $@AS(. Hal ini sering terjadi
!ahkan
dijumpai
pada
orang
imunokompromise. 7entuk klinis yang
yag
mengalami
sering dijumpai adalah
!entuk ulserasi tunggal atau multiple dangkal !ulat lonjong dan nyeri. ada keadaan ulserasi yang !erulang dapat dise!a!kan oleh in*eksi kronis dari )irus. 1# 1 Diagnosis Se%ara umum aphthous ul%er di!agi menjadi aphthous minor dan aphthous mayor. ada aphthous minor sering menye!a!kan gejala minor dan sem!uh spontan tanpa pem!entukan skar dan dapat terjadi kekam!uhan pada 15 !ulan. Sedangkan pada 14
aphthous mayor keluhan nyeri le!ih dominan !iasanya sem!uh dalam 15# !ulan dengan pem!entukan jaringan skar. ada orang dengan resiko HIV terdapat lesi yang le!ih le!ar dan *ase penyem!uhan yang le!ih lama.
1# 1
:am!ar . Aphthous -l%er +ajor dan +inor1 ;erapi
;erapi pada Aphthous ulcer merupakan terapi simptomatik tidak ada pengo!atan yang e*ekti* terhadap ulserai apthous ini. ?ika terjadi rekurensi tujuan terapi untuk menghilangkan rasa nyeri sekaligus men%egah tim!ulnya lesi !aru. ada
terapi non5
*armakologis disarankan untuk mengkonsumsi !uah yang !anyak mengandung )itamin < )itamin 71# 1000 m%g dengan memper!anyak konsumsi air putih sekaligus menghindari makan
16
makanan
yang
panas.
lahraga
yang
rutin
mem!antu
meningkatkan daya tahan tu!uh sehingga menurunkan resiko terjadinya saria"an yang diaki!atkan penurunan system imun tu!uh. 1#
Papu9a$ p$u$iti2 e$upti7ns
De'nisi apular pruriti% erupsi merupakan mani*estasi kutan pada pediatri% dengan penyakit HIV yang !iasanya menandakan stage # dari HIV/AIDS menurut >H. Selain itu ri"ayat ISA yang !erulang juga menandakan progresi*a dari penyakit pada kategori ini. 7erdasarkan penelitian adanya K menunjukkan penurunan status imun dan status nutrisi dari pasien. 1 Diagnosis
18
:am!ar . apular pruriti% erupsi
1
esi )esikular pruritus papular. ?uga umum pada orang de"asa yang tidak terin*eksi.
19
K memiliki respon yang !aik terhadap terapi antiretro)iral dan mereka telah menyarankan !ah"a K ditam!ahkan ke da*tar kondisi kuali'kasi untuk terapi khusus.1 !e<7$$;7ei2 de$6atitis
De'nisi +ani*estasi kulit termasuk SD dapat terjadi pada setiap tahap in*eksi HIV. 7ahkan mani*estasi klinis pertama terkait dengan in*eksi HIV sering terletak pada kulit. SD adalah dermatosis umum terjadi paling sering pada kulit kepala "ajah dan dada pada pasien HIV5positi*. ada pasien ini SD %enderung terjadi pada a"al perjalanan penyakit $
menye!a!kan
penurunan
dramatis
dalam
insiden
gangguan oportunistik dan kematian terkait HIV. 1 #0
:am!ar 4. Sedhoroi% Dermatitis pada >ajah 14 Diagnosis 3ondisi kulit !ersisik gatal khususnya yang mempengaruhi kulit kepala "ajah !adan !agian atas dan perineum. ?uga umum pada orang de"asa yang tidak terin*eksi.
4
;erapi engo!atan dari dermatitis se!oroik di!agi menjadi dua terdiri dari pengo!atan sistemik dan topikal. 7e!erapa pengo!atan yang !isa digunakan se!agai !erikut 14 L engo!atan sistemik L 3ortikosteroid Antijamur dan Isotretinoin. engo!atan
topi%al
#
Antijamur
3ortikosteroid
dan
+etronidaCole.
#1
!ta5e III &Tin5kat Menen5a;+ O$a9 2andidiasis
3andidiasis oral adalah kelainan pada mukosa rongga mulut yang dise!a!kan oleh C. albicans $
spesies ,
kemampuan perlekatan pada sel5sel proteinase
C.tropicalis $<;(
dalam
le)el
sedang.
epitel dan Selain
itu
juga merupakan spesies Candida kedua yang
paling sering dijumpai pada manusia. >alaupun angka insidensi in*eksi dalam rongga mulut ke%il tetapi spesies ini mempunyai potensi )irulensi menjadi penye!a! kandidemia oleh karena ,
dari tu!uh manusia se!agai
ora normal dan penye!a! in*eksi oportunistik. 3andidiasis oral dapat menyerang semua umur !aik pria maupun "anita. +eningkatnya pre)alensi in*eksi 3andida al!ikan ini dihu!ungkan dengan kelompok penderita HIV/AIDS.16 18 Diagnosis 7entuk kandidiasis yang sering ditemukan pada pasien dengan sistem imun rendah seperti HIV/AIDS adalah tipe kandidiasis oral ##
yang !entuknya kandidiasis pseudomem!ranosus akut yang dise!ut
juga
se!agai
thrush,
pertama
sekali dijelaskan
kandidiasis ini tampak se!agai plak mukosa yang putih di*us !ergumpal
atau
seperti
!eludru
terdiri
dari
sel
epitel
deskuamasi '!rin dan hi*a jamur dapat dihapus meninggalkan permukaan merah dan kasar.
ada umumnya dijumpai pada
mukosa pipi lidah dan palatum lunak.
enderita kandidiasis ini
dapat mengeluhkan rasa ter!akar pada mulut. 16
:am!ar 6.
pada
!agian5!agian
tu!uh
yang
terkena.
engo!atan kandidiasis mulut $ selaput lendir ( yang lokal dapat di!uat dengan mem!erikan o!at antijamur topikal.engo!atan kandidiasis oral !erupa lozenges atau oral gel yang mengandung nistatin am*oterisin 7 atau mikonaCol.em!erian o!at #5 kali #
sehari selama 56 hari mem!erikan hasil yang !aik. ;erapi oral juga 15 hari ketokonaCol 00 mg selama hari intrakonaCol # kali #00 mg sehari dan ukonaCol 10 mg sekali.e*ekti)itas pengo!atan dengan o!at5o!at terse!ut diatas 80.en%egahan terhadap
penyakit
ini
dapat
dilakukan
dengan
menjaga
ke!ersihan tu!uh dan lingkungan.enyakit kandidiasis juga dapat dise!a!kan oleh pemakaian anti!iotik.leh karena itu !erhati5 hatilah saat memakai anti!iotik.Selain itu hindari o!esitas dan hindari !ekerja pada tempat5tempat lem!a! atau !anyak air. 1618
O$a9 ;ai$y 9euk7p9akia
De'nisi ral Hairy eukoplakia $H( adalah lesi yag mem!esar pada mukosa mulut dise!a!kan oleh replikasi dari )irus Kpstein 7arr. H telah lama ditemukan pada mayoritas orang yang terin*eksi HIV pada homoseksual dan laki5laki !iseksual dengan tingkat penurunan system imun yang menengah. H juga dapat ditemukan pada pasien normal dan pada pasien HIV seronegati* immunosuppresi. H se%ara penting karena merupakan tanda a"al yang spesi'k pada in*eksi HIV dengan implikasi !ah"a 6 pasien menderita AIDS dalam #5 tahun.
Se%ara signi'kan !anyak pada laki5laki !e!erapa perokok orang dengan !atas kadar
#
ral
diikuti!y
ral
Hairy
leukoplakia
ral
eukoplakia dan +elani% Hyperpigmentation. 19 #0
:am!ar 8. ral Hairy eukoplakia pada tepi lidah esi asimptomatik single atau ultiple putih atau a!u plak !ergelom!ang dengan karakteristik ridging )erti%al $gam!ar 8(. esi se%ara tipikal ditemukan pada laterar dan in*erior dari lidah tapi tidak menutup kemungkinan menyerang !agian lain dari lidah seperti mukosa !u%%al dan palatum.
at%h ke%il linear pada lateral !order dari lidah yang !iasanya !ilateral yang tidak dapat dikikis. 4 Diagnosis Dengan
%ontrast
tampak
seperti
pseudomem!ranous
%andidiasis. Diagnosis diam!il dari tampakan klinik namun dapat dikon'rmasi dengan !iopsi. ;erapi #
H tidak dapat dihilangkan dengan !ahan kering atau kuret dan !iasanya tidak merespon terhadap terapi anti5jamur. H adalah indi%ator klinik dari akti'tas penyakit. ;rauma liken planus dan spons5putih ne)us dapat dipertim!angkan se!agai diNerential diagnosis. ;opikal podophyllin adalah pengo!atan yang dirasa e*ekti* untuk mengo!ati H. Asy%lo)ir sistemik kronik le!ih !ene'%ial tetapi lesi akan kem!ali lagi apa!ila pengo!atan dihentikan. 7elakangan ini *ami%i%lo)ir oral telah ditemukan le!ih !ene'%ial se!agai pengo!atan untuk H. #1
!ta5e IV &I66un7276p$76ise Tin5kat Lan=ut+ :;$7ni2 ;e$pes si6p9e> ?i$us &H!V+
De'nisi In*eksi $orola!ialgenital atau anorektal le!ih dari satu !ulan atau )iseral pada !anyak durasi( Herpes simplek )irus $HSV( dan Varisela ooster )irus $VV( karena laten atau in*eksi !erulang pada kulit dan sara*. Dengan HIV diasosiasikan dengan supresi respon imun se!elumnya laten atau in*eksi ringan yang mem!erat. 7aik HSV dan VV in*eksi !iasa dijadikan penanda pada kasus yang tidak di%urigai HIV dan kasus HIV yang status serotesting dipertim!angkan. Herpes genital merupakan *a%tor resiko untuk transmisi dari in*eksi HIV yang menular selama !erhu!ungan seksual. In*eksi herpes simpleks yang !erlansung selama satu !ulan dalam pasien HIV adalah kondisi AIDS. @eakti*asi in*eksi HSV merupakan komplikasi yang sering pada penyakit
HIV.
;empat
in*eksi
tersering
antara
lain
area #4
anogenital "ajah oro*aring dan jari5jari.
esi periungual
$herpeti% "ithlo"( dan herpeti% *ollikulitis pada "ajah sering salah diagnosis dengan in*eksi !akteri. ada gejala a"al HIV in*eksi dari HSV ditunjukkan dengan kelompok )esikel atau erosi yang akan menyem!uh satu samapai dua minggu tanpa pengo!atan. Dengan peningkatan immunode'siensi nyeri pada ulkus yang mem!erat dengan peningkatan margin. -lkus yang tidak ditangani akan mem!esar dan menjadi konuensehingga areanya semakin meluas seperti pada "ajah atau anogenital. 3etika
mem!uat
diagnosis yang !enar. lak lem!a! dengan eksudat seropurulent $:am!ar 9( mungkin
mun%ul
di daerah
anogenital dan
punggung !a"ah. In*eksi HSV sering tidak sel*5limited. HSV juga dapat mengin*eksi mukosa memproduksi pro%titis glositis eso*agitis atau gingi)ostomatitis yang !erat terlihat terutama pada anak5anak. HSV harus dipertim!angkan dalam diagnosis di*erensial dari setiap lesi ulserati* atau %rusted pada pasien dengan penyakit HIV. 3ehadiran in*eksi HSV mukokutan selama le!ih dari satu !ulan adalah sugesti* dari in*eksi HIV lanjut.
#6
:am!ar 9. In*eksi HSV Diagnosis 7erat dan progresi* lesi orola!ial yang menyakitkan genital atau anorektal dise!a!kan oleh in*eksi HSV !erulang dilaporkan selama le!ih dari satu !ulan. @i"ayat episode se!elumnya. ?aringan parut dari episode se!elumnya mungkin jelas.4
#8
Diagnosis De'niti)e ;idak diperlukan untuk mu%o%utanoues HSV tetapi diperlukan untuk )is%eral HSV. :ejala yang menunjukkan kerusakan organ misalO !ronkitis pneumonitis eso*agitis kolitis ense*alitis didukung oleh histologi atau !udaya.4 3etika sel5sel
Oes7p;a5ea9 2andidiasis
Diagnosis 3andidiasis mukosa adalah terkait HIV merupakan in*eksi oportunistik tersering dan kehadirannya pada orang HIV yang tampak sehat atau yang memerlukan serotesting HIV. Ini merupakan
konsekuensi
dari
pertum!uhan
!erle!ih
dari
mikroorganisme normal. 3andidiasis oro*aringeal $:am!ar 10( !entuk yang paling umum sering mani*estasi a"al dari penyakit HIV dan merupakan prediktor pengem!angan menjadi AIDS. 3ondisi ini sering tanpa gejala tapi rasa sakit atau pem!akaran #9
mulut atau dysgeusia mungkin dialami. ima pola presentasi terlihat $;a!el 1(.
;a!el 1. ola ;ampakan ro*aringeal
pem!akaran
retrosternal
atau
odynophagia
dan
merupakan kondisi terde'nisi AIDS !iasanya mempengaruhi orang5orang dengan jumlah
dan
distro'
kuku
sering
terjadi.
dapat
menye!a!kan intertrigo. @ekurensi in*eksi setelah pengo!atan tampaknya e*ekti* yang umum.
Diagnosis ,yeri dada dan dis*agia $kesulitan menelan( odynophagia $nyeri saat menelan makanan dan %airan( atau nyeri retrosternal !uruk saat menelan $makanan dan %airan( B/5 lisan
0
:am!ar 10.
Kap7si@s sa$276a
De'nisi 1
Kpidemi atau terkait HIV sarkoma 3aposi $3S( terjadi pada sekitar 1 dari indi)idu dengan AIDS. Di Amerika Serikat 3S setidaknya #0 000 kali le!ih umum pada orang yang terin*eksi HIV di!andingkan pada populasi umum dan 00 kali le!ih umum daripada kelompok immuno%ompromised lainnya. Sem!ilan puluh lima persen dari epidemi 3S terjadi pada pria homoseksual dan !iseksual kejadian yang jauh le!ih tinggi daripada di kelompok !erisiko lainnya. Herpes manusia )irus58 dapat terli!at dalam patogenesis 3S.
esi a"al 3S tidak menunjukkan gejala eritematosa dengan )ialo%eus makula atau papula. esi !iasanya memanjang dan mengikuti garis ketegangan kulit. +emper!esar lesi !erkem!ang menjadi o)al nodul lem!ek atau plak !iasanya meli!atkan !atang $di mana sum!u panjang mereka mungkin terletak sejajar dengan garis kulit( ekstremitas "ajah dan rongga mulut. esi dapat tetap diskrit atau !erga!ung menjadi massa konuen !esar.
3S kutaneous dapat
menye!a!kan %a%at
kosmetik yang signi'kan terutama ketika hadir pada "ajah. ola kedua keterli!atan kulit adalah lim*edema yang dapat tim!ul dalam hu!ungan dengan sekelompok lesi 3S atau hasil dari o!struksi
lim*atik
proksimal.
im*edema
!iasanya
paling
menonjol pada ekstremitas distal $Angka 1514( dan "ajah. Kdema ekstremitas !a"ah rogresi* sering dikaitkan dengan nyeri
yang
signi'kan
ymphostati% mengasumsikan
dan
)erru%ous penampilan
dapat
mem!atasi
dapat )erru%ous
am!ulation.
!erkem!ang. yang
3ulit
!erhu!ungan
dengan pene!alan reakti* kulit. -lserasi menyediakan portal masuk untuk in*eksi !akteri sekunder. Kdema "ajah !isa !erat #
menye!a!kan %a%at men%olok. 3oe!nerisation dapat disaksikan. 3S juga mungkin meli!atkan mukosa mulut $:am!ar 11( langit5 langit dan alat kelamin. esi 3S juga dapat mun%ul di saluran pen%ernaan kelenjar getah !ening hati paru5paru limpa dan ginjal 5 !ahkan tanpa adanya keterli!atan kulit.
:am!ar 11. 3aposi Sar%oma Diagnosis
enampilan khas di kulit atau oro*aring pat%h terus5menerus a"alnya datar dengan "arna pink atau "arna darah5memar lesi kulit yang !iasanya !erkem!ang menjadi nodul. 7isa !ingung klinis dengan angiomatosis !asiler lim*oma nonHodgkin dan jamur kulit atau in*eksi !akteri. 4 Diagnosis de'niti)e tidak diperlukan tetapi dapat dikon'rmasi dengan4L P esi merah ungu khas terlihat pada !ronkoskopi atau endoskopiO P massa padat pada kelenjar getah !ening jeroan atau paru5 paru dengan palpasi atau radiologiO P histologi. Diagnosis ditegakkan se%ara klinis dan dapat dikon'rmasi oleh !iopsi kulit. ilihan pengo!atan lokal termasuk )in!lastine intralesi radioterapi %ryotherapy atau eksisi !edah.
4
;erapi ;erapi sistemik untuk penyakit yang le!ih luas termasuk agen kemoterapi seperti )in%ristine )in!lastin !leomy%in adriamisin do=oru!in alpha inter*eron dan A;.
D. ;atalaksana HIV/AIDS 7er!agai pengo!atan telah diterapkan untuk penyem!uhan AIDS.
ang
!anyak
dipraktikkan
sampai
saat
ini
adalah
pengo!atan dengan o!at kimia $%hemotherapy(. !at5o!at ini !iasanya adalah inhi!itor enCim yang diperlukan untuk replikasi )irus seperti inhi!itor re)erse trans%riptase dan protease.4
;a!el
#.
3linik
dan
Immunologikal
%riteria
untuk
inisiasi
pem!erian A@; $Antiretro)iral( pada @emaja dan De"asa 4
dapat
digunakan untuk
memantau
respon
terhadap
pengo!atan meskipun mereka tidak penting. ,ilai a!solut
!eruktuasi
dengan
penyakit
penyerta
dan
dengan
)aria!ilitas 'siologis dan tes sehingga tren le!ih dari dua atau tiga pengukuran ulang !iasanya le!ih in*ormati* daripada nilai5 nilai indi)idual.
ada
umumnya pemakaian o!at5o!at
ini
adalah dengan
kom!inasi satu sama lainnya karena pemakaian o!at tunggal tidak menyem!uhkan dan !isa memi%u mun%ulnya )irus yang resisten terhadap o!at terse!ut. emakaian o!at kom!inasi menjadi standar pengo!atan AIDS saat ini yang dise!ut highly a%ti)e antiretro)iral threrapy $HAA@;(. >alaupun demikian %ara ini juga masih !elum e*ekti*.
I,I K@;A+A$##( N7
Na6a
F7$6u9a
Data
/
5ene$ik
si
fa$6ak7kineti
D7sis 6enu$ut u6u$/
k '/
ino)udin $,@;Is(
;a!letL
Semua umur
•
00mg
Q
mingguL
mg/kg/dosis •
#=/hari $pro'laksis( minggu 2 1 tahunL 180
2
#0
mg/m#/dosis •
#=/hari dosis J1
*/
ami)udin $,@;Is(
;a!letL
Semua umur
•
10 mg
maksimalL
tahun
00
mg/dosis #=/hari. Q 0 hariQ # mg/kg/dosis
•
#=/hari $pro'laksis( J 0 hari atau Q40kgL
mg/kg/dosis.
4
•
#=/hari. Dosis maksimalL 10
/
4/
3om!inasi
mg/dosis
@emaja
#=/hari. dan Dosis maksimalL Q 1
mg de"asa
tahun atau J 40 kgL 1
;a!letL
tetap
00
ino)udin
$A;(
ta!let/dosis
plus
plus 10
$tidak untuk !erat !adan
ami)udin ,e)irapin $,,@;Is(
mg $;<( ;a!letL
Semua umur
0 kg( Q •
#00 mg
8
#=/hari
tahunL
#00
mg/m# Dua
minggu
pertama
1=/hari. Selanjutnya #=/hari. •
J 8 tahunL 1#05 10 mg/m#
Dua
minggu
pertama
1=/hari /
K*a)irenC $,,@;Is(
400mg
Hanya
Selanjutnya #=/hari. untuk 1051 kgL #00 mg •
anak J tahun dan !erat J10
•
1=/sehari. 1 5 Q#0 kgL #0
•
mg 1=/sehari. #0 5 Q# kgL 00
•
mg 1=/hari # 5 Q kgL 0
•
mg 1=/hari 5 Q0 kgL 00
•
mg 1=/hari Dosis maksimalL J
kg
6
0 B
Sta)udin
0 mg
Semua umur
•
d; $,@;Is(
kgL
400
1=/hari Q 0
kgL
#=/hari 0 kg atau le!ih L 0
A!a%a)ir
1
mg/kg/dosis •
,/
mg
00 mg
-mur J !ulan
•
$,@;Is(
mg/dosis
#=/hari Q 14 tahun atau Q 6.
kgL
8
mg/kg.dosis •
#=/hari Dosis
maksimalL
J14 tahun atau J 6. kg 00 mg/dosis C/
;eno*o)ir disopro=il
#=/hari Di!erikan setiap # jam.
;a!letL 00 mg
Interaksi
*umarat )/
o!at
dengan
ddl tidak lagi dipadukan
$,@;Is( ;eno*o)ir B ta!let
dengan ddl.
emtri%ita!in #00 mg/ 00 mg
I,I 3KD-A$##( N
Na6a
7/
5ene$ik
F7$6u9asi
Data
D7sis
fa$6ak7 kinetik
8
'/
opina)ir/
;a!let
tahan 4 !ulan
•
panas
00
mg/100
mg
ritona)ir
suhu
$I(
#00 mg
pasien
naR*
!aik
opina)ir B 0
dengan
atau
tanpa
mg ritona)ir
kom!inasi KFV atau
setiap 1# jam untuk
•
,V. 400 mg/
10
mg
setiap
jam
!ila
1#
dikom!inasi
dengan
KFV atau ,V untum pasien •
disopro=il
;a!letL mg
00
mg/kg
77
#=/hari 4 !ulan 2 18 !ulanL 10
*/ ;eno*o)ir
pernah
mendapat terapi A@V # minggu5 4 !ulanL 14 mg/
•
yag
mg/lg77/dosis
lopina)ir Di!erikan setiap
# jam
interaksi o!at dengan ddl
*umarat
tidak
lagi
$,@;Is(
dengan ddl.
dipadukan
K. 3esimpulan AIDS $A%&uired Immune De'%ien%y Syndrome( atau Sindrom Imunode'siensi Didapat adalah sekumpulan gejala penyakit yang menyerang tu!uh manusia sesudah sistem keke!alan dirusak oleh )irus HIV $Human Immunode'%ien%y Virus(. Aki!at kehilangan keke!alan tu!uh penderita AIDS mudah terkena
9
!er!agai jenis in*eksi !akteri jamur parasit dan )irus tertentu yang !ersi*at opposrtunistik. Selain itu penderita AIDS juga rentan
menderita keganasan
khususnya
sarcoma
Kaposi.
+ani*estasi kutan dari penyakit HIV/AIDS !er!eda dari tiap tahapan stadium penyakit. ;erapi se%ara keseluruhan di!erikan Antiretro)iral dan terapi tergantung !akteri/jamur penye!a!.
DAFTAR P3!TAKA
1. ri%e S.A and >ilson .+. ato'siologi Vol 15# edisi 4. #004. K:< L ?akarta. Hal. ## #. Djuanda A HamCah + Aisah S editors. Ilmu enyakit 3ulit dan 3elamin. Kdisi kelima. ?akartaL Fakultas 3edokteran -ni)ersitas Indonesia #008. p. #005. . . Djoer!an S. Djauri. In*eksi tropi%al. Hi) aids. 7uku ajar Ilmu enyakit Dalam F3-I. Kdisi IV. ?ilid III. Hal. 18051806. . ?ordaan HF +7
in
HIV/AIDS.
#008.
Diunduh
pada
httpL//""".ajol.in*o/inde=.php/sa*p/arti%le/)ie"File/164/94 4 . an Virginia +. Human Immunode'%ien%y Virus $HIV( and A%&uired Immunode'%ien%y Syndrome $AIDS(. InL Hartanto H
0
editor. ato'siologiL 3onsep 3linis proses5proses enyakit. Kdisi 4. ?akartaL K<: E #004. Hal . ##. 4. >orld Health rganiCation. Interim >H
A)aila!le at httpL//""".!%%d%.%a/,@/rdonlyres/048KK0#5 <65<<570#85 Dilliam 7ro"n,et al. Recalcitrant $olluscum Contagiosum in an %"&-A'icted $ale !reated Successfully (ith !opical "mi)uimod. #000L)olume 4 a)aila!le at
httpL//""".%utis.%om/'leadmin/&hiar%hi)e/Arti%leDF/<;/04 004.pd* 9. 7hanumathi ,. and Vish"anath 73. #011. Etensi*e molluscum contagiosum in a %"& positi*e (oman . ??+ +edi%al
? Farm +ed. #01#OL18#518 a)aila!le at httpL//synapse.koreamed.org/Synapse/Data/DFData/00013?F +/kj*m5518#.pd* 11. Shi!oski <.H et al. @KVIK> A@;I<K L ;he ral HIV/AIDS @esear%h Allian%eL updated %ase de'nitions o* oral disease endpoints.
#009.
Diunduh
pada
1
httpL//""".resear%hgate.net/pro'le/@i%hard?ure)i%/pu!li%atio n/#4444;heralHIVAIDS@esear%hAllian%eupdated%a sede'nitionso*oraldiseaseendpoints/'le/69e110#ae0a d6*ed.pd* 1#. 7runo Vieira
0lcer
in
atient
(ith
%"&
"nfection. Hinda"i
u!lishing
Arti%leI
D494#pages.
A)aila!le
at
httpL//do"nloads.hinda"i.%om/journals/%rim/#01#/494#.pd* ( 1.
Kri%k 7is%hoN Annemarie -ijen and +ark )an der >el.
!en $inute Consultation Aphthous 0lcers . Department o*
rimary and
at
httpL//""".u).es/derma/<inde=/<li&uen/aph001!mj#009.pd* ( 1.
Samantha +oumita et al. apular ruriti% Kruptions L A
+arker * rogressi)e HIV in olN 3 :oldsmith A 3atC SI :il%hrest 7A aller AS eNell D? editors. FitCpatri%kTs Dermatology in :eneral +edi%ine. Se)enth ed. -nited States o* Ameri%a +% :ro" Hill #008. p. #195#. 16. Akpan A U +organ. oral %andidiosis. ostgrad +ed ?ournal
#00#O68L59
a)aila!le
at
#
httpL//""".n%!i.nlm.nih.go)/pm%/arti%les/+<16#46/pd*/)0 68p00.pd* 18. @a%hana V ra!hu. oral %andidiosis U HIV In*e%tion. ?ournal a)aila!le
o*
+edi%ine
#01O$(L#65#
httpL//""".ejmanager.%om/mnstemps/6/65
1460.pd*tW109160 19.
7ra)o InXs +arYaet al. re)alen%e o* oral lesions in HIV
patients related to
"ith
HIV/AIDS.
#01.
Diunduh
pada
httpL//jpr.maCums.a%.ir/'les/site1/user'lesd!d/sosha194 5A510505165d0a%4e#.pd* #. ro*. Dr. So*yan Ismael Sp. A $3(. Antiretro)iral. edoman
nasional
pelayanan
kedokteran.
;atalaksanan
hi)/aids. #011. Hal 6546.