BAB I PENDAHULUAN
Struktur kloramfenikol Kloramfeniko Kloramfenikoll merupakan merupakan salah satu antimikroba antimikroba dan antibiotik antibiotikaa yang dapat bekerja dengan menghambat sintesis protein kuman. Obat ini terikat pada ribosom subunit 50s dan menghambat enzim peptidil transferase, sehingga ikatan peptide tidak terbentuk pada proses sintesis protein kuman. Kloramfenikol umumnya bersifat bakteriostatik. Pada konsentrasi tinggi kloramfenikol kadang-kadang bersifat bakteriosid pada kuman-kuman tertentu. Kloramfenikol kadang digunakan seara topial umtuk pengobatan infeksi mata karena spetrum antibakterinya yang luas dan kemampuannya kemampuannya mempenetrasi mempenetrasi jaringan ouler dan airan airan bola mata.!"armakologi mata.!"armakologi dan #erapi $%, &00'(. )nti )ntibi biot otik ikaa topik topikal al meme memega gang ng pera perana nan n pent pentin ing g pada pada penan penanga gana nan n kasu kasuss dibi dibidan dang g kuli kulit. t. )ntibiotika topikal merupakan terapi aju*an dengan obat oral. Penggunaan antimikroba topikal dapat untuk infeksi superfiial dengan area terbatas sedangkan penggunaan antibiotika topikal dapat untuk infeksi diba+ah permukaan kulit. Penggunaan rute topikal dapat mengurangi efek samping pada saluran penernaan, menurunkan potensi adanya interaksi obat dan meningkatkan kepatuhan pasien. Krim kloramfenikol dapat digunakan untuk otitis eksterna, dermatitis, infeksi ezema, ezema, leet, leet, luka bakar, bakar, memperepat memperepat penyembuhan penyembuhan pada infeksi permukaan permukaan kulit, kulit, impetigo, impetigo, abses.
BAB II TINJAUAN BAHAN AKTIF
ahan Kloramfenikol (C11H12Cl2N2O5 B!"#2#$1 (%&ee'man$2)
Sifat "isiko Kimia Serbuk kristalin, kristal jarum
"armakologi )kti*itas antimikroba
atau plat lonjong ber+arna
menghambat sintesis protein
putih, putih kelabu, putih
mikroba dengan mengikat
kelabu atau putih kekuningan. #itik lebur /-51 23 p4 suspense &,56 +7*
ribosom subunit 50 s.
adalah /,5-',5 pKa5,5 sukar larut dalam air !/00( dalam kloroform dan eter, e ter, mudah larut dalam etanol !&,5(, propilenglikol !'(,
kloramfenikol adalah antibioti spetrum luas yang mampu berefek bakteriostatik pada bakteri gram positif, gram negati*e, anaerob, dan :iketsia. agi bakteri H.influenzae dan dan N. N.
aseton dan etil asetat. meningitis kloramfenikol meningitis kloramfenikol 8og P !oktanol( , Stabilitas maksimum p4 9,0 bersifat bakterisidal. Stabil pada kondisi netral atau %nteraksi Kadar plasma fenitoin, asam lemah #erjadi #e rjadi photodegradasi dengan den gan tolbutamid, hlorpropamid
Kloramfenikol *inama' (C2H1+Cl2N2O, B!"-5#$# (%&ee'man$2)
ahaya dan harus disimpan
dan +arfarin meningkat.
pada +adah yang tertutup
ekerja antagonis dengan
rapat.
peniillin dan aminoglikosida.
Serbuk kristalin ber+arna
-
putih hingga putih kekuningan. Sangat sukar larut air, larut &5 dalam etanol, 50 dalam kloroform dan 500 dalam eter. #itik lebur 23
Kloramfenikol .almi'a' (C2/H-2Cl2N2O, B!"5,1$5 (%&ee'man$2)
#itik lebur ;'-523 Serbuk halus, ber+arna putih atau hampir putih berupa serbuk kristalin, bau lemah, &
Kloramfenikol palmitat terhidrolisis menjadi kloramfenikol dalam saluran
ahan Kloramfenikol (C11H12Cl2N2O5 B!"#2#$1 (%&ee'man$2)
Sifat "isiko Kimia Serbuk kristalin, kristal jarum
"armakologi )kti*itas antimikroba
atau plat lonjong ber+arna
menghambat sintesis protein
putih, putih kelabu, putih
mikroba dengan mengikat
kelabu atau putih kekuningan. #itik lebur /-51 23 p4 suspense &,56 +7*
ribosom subunit 50 s.
adalah /,5-',5 pKa5,5 sukar larut dalam air !/00( dalam kloroform dan eter, e ter, mudah larut dalam etanol !&,5(, propilenglikol !'(,
kloramfenikol adalah antibioti spetrum luas yang mampu berefek bakteriostatik pada bakteri gram positif, gram negati*e, anaerob, dan :iketsia. agi bakteri H.influenzae dan dan N. N.
aseton dan etil asetat. meningitis kloramfenikol meningitis kloramfenikol 8og P !oktanol( , Stabilitas maksimum p4 9,0 bersifat bakterisidal. Stabil pada kondisi netral atau %nteraksi Kadar plasma fenitoin, asam lemah #erjadi #e rjadi photodegradasi dengan den gan tolbutamid, hlorpropamid
Kloramfenikol *inama' (C2H1+Cl2N2O, B!"-5#$# (%&ee'man$2)
ahaya dan harus disimpan
dan +arfarin meningkat.
pada +adah yang tertutup
ekerja antagonis dengan
rapat.
peniillin dan aminoglikosida.
Serbuk kristalin ber+arna
-
putih hingga putih kekuningan. Sangat sukar larut air, larut &5 dalam etanol, 50 dalam kloroform dan 500 dalam eter. #itik lebur 23
Kloramfenikol .almi'a' (C2/H-2Cl2N2O, B!"5,1$5 (%&ee'man$2)
#itik lebur ;'-523 Serbuk halus, ber+arna putih atau hampir putih berupa serbuk kristalin, bau lemah, &
Kloramfenikol palmitat terhidrolisis menjadi kloramfenikol dalam saluran
praktis tidak larut air, larut
erna.
sebagian dalam etanol !/5(, mudah larut kloroform !9( dan aseton, lrut dalam eter !/( dan etil asetat, sangat sukar larut dalam heksana. Polimorfisme 1 bentuk kristallin dan amorf !bentuk aktif adalah polimorf ( p4 Suspansi oral adalah /,5',0( Kloramfenikol *o0im *k*ina' (C15Cl2N2NaO+ B!"--5$2 (%&ee'man$2)
Serbuk higroskopis ber+arna
#erhidrolisis #e rhidrolisis menjadi obat
putih hingga putih kekuningan bebas pada hepar, paru, ginjal, p4 setara &,56 dan plasma meskipun tidak kloramfnikol !9,/-',0(. 8arut sempurna pada janin dan dalam kurang dari satu bagian neonates bahkan pada orang air, etanol., praktis tidak de+asa hidrolisis terjadi larut dalam kloroform dan eter seara parsial dan ber*ariasi sehingga kadar dalam darah lebih rendah dibanding pemberian peroral dan 106 dosis utuh terekresi dalam urin.
Baan ak'if 'er.ili 3 Kloramfenikol
diguna digunakan kan sediaa sediaan n topia topiall sedangk sedangkan an kloram kloramfeni fenikol kol palmit palmitat at untuk untuk oral oral dan kloram kloramfen fenikol ikol sodium suksinat digunakan untuk parenteral. Selain itu dipilih kloramfenikol base agar bahan akti aktiff dapat dapat langs langsung ung diabs diabsor orbs bsii tanpa tanpa perl perlu u meng mengal alam amii pros proses es hidr hidrol olis isis is sepe sepeti ti pada pada kloramfenikol suksinat dan kloramfenikol palmitat Do*i* .emakaian 3
1
Krim kloramfenikol mengandung &6 kloramfenikol dengan penggunaan beberapa kali sehari ! "armakologi dan #erapi $%, &00'(. Pada sediaan krim kloramfenikol yang beredar dipasaran, penggunaannya sebanyak 1-/ kali sehari.
BAB III PE4%A4ATAN U!U! %EDIAAN /
1. Pengertian . =enurut "armakope %ndonesia >disi %%% Krim adalah sediaan setengah padat, berupa emulsi mengandung air tidak kurang dari 906 dan dimaksudkan untuk penggunaan luar. &. =enurut "armakope %ndonesia >disi %? Krim adalah bentuk sediaan setengah padat mengandung satu atau lebih bahan obat terlarut atau terdispersi dalam bahan dasar yang sesuai. 1, =enurut Pengantar Sediaan "armasi !)nsel( Krim didefinisikan sebagai airan kental atau emulsi setengah padat baik bertipe air dalam minyak atau minyak dalam air. %stilah krim seara luas digunakan dalam farmasi dan industry kosmetik. )pa yang disebut *anishing krim umumnya emulsi minyak dalam air mengandung air dalam pesentase yang besar dan asam stearat. Setelah pemakaian krim, air menguap meninggalkan sisa berupa selaput asam stearat yang tipis.
1.& Karakteristik Sediaan Krim Seara $mum =enurut "rmakope %ndonesia %%% . Krim rusak jika terganggu sstem ampurannya terutama disebabkan perubahan suhu dan perubahan komposisi disebabkan penambahan salah satu fase seara berlebihan ata penampuran dua tipe krim jika zat pengemulsinya tidak terampur satu sama lain. &. Pemilihan zat pengemulsi harus disesuaikan dengan jenis dan sifat krim ang dikehendaki. Sebagai zat pengemulsi dapat digunakan emulgid, lemak bulu domba, etaeum, setarium, setil alohol, staril alohol, trietanolamini stearat, dan golongan sorbitan, polisorbat, polietilenglikol, sabun. 1. @at penga+et yang umum digunakan adalah metal paraben 0,&6 hingga 0,; 6 atau propel paraben 0,0&6 hingga 0,056. /.
1.1 Persayratan Sediaan Krim .
1. Stabil seara kimia dan fisika /. 4omogen ! fase dalam harus terdispersi merata dalam fase luar( 5. =empunyai konsistensi yang sesuai ! setengah p adat (
1./ #ipe Krim #erdapat dua tipe krim yaitu krim dimana fase air berada dalam fase minyak atau fase minyak berada di dalam fase air. Pada krim diaman fase air berada dalam fase minyak dapat digunakan emulgator +oolfat, +ool alohol, ester asam lemak. Krim bentuk ini lebih disukai daripada bentuk salep karena lebih mudah tedispersi dan kurang lengket. Pada krim dengan fase minyak berada dalam fase air dapat digunakan emulgator ampuran surfaktan atau lakohol rantai panjang dan asam lemak. Krim bentuk ini mempunai sifat non oklusif, dapat dienerkan oleh air, mudah diuikan oleh air dan pada penggunaan tidak tampat atau tak berbekas.
BAB I6 %PE%IFIKA%I %EDIAAN
9
No7
Jeni*
%.e*ifika*i 8an9 0iin9inkan
.
entuk sediaan
Krim tipe o7+
&.
Kadar kloramfenikol
Kloramfenikol base &6
Organoleptis 1.
-
Putih
Aarna au #ekstur
#idak berbau 4alus dan lembut
/.
p4
9,0 B 0,5
5.
$kuran droplet
-0 Cm
9.
?iskositas
0.000-50.000 mPas
'.
:heology
#iksotropi D pseudoplastis
;.
erat per kemasan
&0 gram
.
Kemudahan pengolesan
=udah dioleskan
0.
Kemudahan penuian
=udah diui
.
#arget pengobatan
)ppendage
)lasan . p4 9,0 B 0,5 dipilih untuk spesifikasi karena p4 stabilitas maksismum dari kloramfenikol adalah 9,0 sehingga bahan aktif dapat stabil selama penyimpanan. &. $kuran droplet emulasi 0,-0um !=artin, halaman //(
'
BAB 6
BAB 6 BA:AN ALI4 Baan O;a' Kloramfenikol
Sebagai antibiotik
)da & fase yang tidak saling ampur !minyakair(
asis Krim
"ase minyak - 3etyl alohol - )sam stearat - 3era alba - 8anolin - P>H /00 - ?aselin album -Paraffin solidum - Paraffin liGuidum - 3etrimide - 3etostearyl alohol
Perlu emulgator
Ienis emulgator - etyl alohol - etostearyl alohol - S8S - Span ;0 - #+een ;0 - 3etrimide
"ase minyak terpilih - Paraffin 8iGuidum - ?aselin album -3era alba -)sam stearat
>mulgator terpilih - Span ;0 - #+een ;0 - 3etostearyl alohol - 3etrimide
Penetrasi bahan aktif sampai appendages
"ase luar !air( mudah menguap
=udah terpenetrasi dan tepat sasaran
Perlu humektan
Perlu enhaner
>nhaner - <=SO - Pirolidon - Propilen glikol - )sam oleat
4umektan - Propilen glikol
4umektan terpilih - Propilen glikol
"ase air media pertumbuhan mikroba
"ase minyak mudah teroksidasi
ahan aktif sukar larut air
Perlu antioksidan
Perlu penga+et
Penga+et - Ea-benzoat - Eipagin - Eipasol
)ntioksidan - 4) - 4# - F-tokoferol
)ntioksidan terpilih - 4#
Kosol*en - Propilen glikol
Kosol*en terpilih - Propilen glikol
Penga+et terpilih - Eipagin - Eipasol
>nhaner terpilih - Propilen glikol
;
BAB 6I BAHAN TA!BAHAN
Fn9*i
!a
Baan
Baan 0an
asis
8an9 'er.ili .Petrolatum !soft paraffin( ?aselin fla*um !:o+e et al,
&00(
%ifa' Fi*ika Kimia
Pemerian er+arna kuning puat hingga kuning,
Ka0ar
Kadar >molien topikal cream 0 D 10 6 dapat atau mudah ditembus ahaya, Topical emulsion massa yang lembut, tidak berbau, tidak / D &56 Topical oinment up to berasa, dan tidak berfluoresensi ketika 006 dilebur. Kelarutan Praktis tidak larut aseton, etanol, gliserin, dan air. 8arut dalam benzena,
BAB 6I BAHAN TA!BAHAN
Fn9*i
!a
Baan
Baan 0an
asis
8an9 'er.ili .Petrolatum !soft paraffin( ?aselin fla*um !:o+e et al,
&00(
%ifa' Fi*ika Kimia
Ka0ar
Pemerian er+arna kuning puat hingga kuning,
Kadar >molien topikal cream 0 D 10 6 dapat atau mudah ditembus ahaya, Topical emulsion massa yang lembut, tidak berbau, tidak / D &56 Topical oinment up to berasa, dan tidak berfluoresensi ketika 006 dilebur. Kelarutan Praktis tidak larut aseton, etanol, gliserin, dan air. 8arut dalam benzena, 3S&, 343l1, eter, heksana, minyak
&.Paraffin liGuidum !mineral oil( !:o+e et al, &00(
mineral, dan minyak menguap. Iarak lebur 1; - 90 03 48 Pemerian 3airan minyak kental, tidak ber+arna, praktis tidak berbau, berasa saat dingin,
Topical emulsion 1& 6 Topical oinment 0,
dan memiliki bau khas petrolatum saat D 56 dipanaskan. Kelarutan Praktis tidak
larut
dalam
etanol,
gliserin, dan air. 8arut dalam aseton, benzena, 343l1, dan eter. %nkompatibilitas dengan oksidan kuat. #itik didih J 190 03 ?iskositas !dinamik( 0 D &10 P
3.White wax
!&003( 48 0,5 Pemerian
!era alba(
#idak berasa, +arna putih atau sedikit
!:o+e et al,
kuning berbentuk lembaran atau granul
&00(
sedikit tembus ahaya, berbau
mirip
dengan era fla*a namun kurang intens. )plikasi
dapat
konsistensi
krim
meningkatkan dan
menstabilkan
emulsi +7o. %nkompatibilitas dengan oksidan. #itik leleh 9 - 9503 /.P>H /00
48 0-9 Pemerian
!:o+e et
Liquid grade !&00-900(. 3airan kental,
al,&00(
jernih,
tidak
ber+arna,
atau
agak
kekuningan, bau dan rasa pahit khas yang lemah. Kelarutan 8arut air, liGuid P>H larut aseton, alkohol, gliserin, dan glikol. =udah dihilangkan dari kulit dengan penuian,
tidak
berpenetrasi
menembus kulit. #itik didih &1; 03 I , D,/ g7m 1 !&003( ?iskositas dinamik 05 D 10 P 9.Steari )id
Pemerian
Konsentrasi -&6
!:o+e et
Serbuk glossy putih atau kekuningan,
al,&00(
bau lemah Kelarutan Sangat larut dalam benzena, 33l/, 343l1, eter larut dalam etanol 56, heksan, propilenglikol, praktis tidak larut air. #itik leleh L 5/ 0 3 %nkompatibilitas %nkompatibel dengan oksidator, metal hidroksi, naproMen, garam kalsium, 0
zin
'.3etyl alohol
Pemerian
>molient &-56
!:o+e et
Hranul putih berlapis lilin, bau khas
Aater absorbtion base
al,&00(
#itik leleh /9-5103, I 0.0; g7m1
56
Kelarutan 8arut dalam ethanol, ether !kelarutan meningkat
dengan kenaikan
suhu(
praktis tidak larut air %nkompatibilitas %nkompatibel dengan oksidator kuat '.3etostearyl
Pemerian
alohol
Hranul putih, berbau manis, pada
!:o+e et
pemanasan menair tidak ber+arna7
al,&00(
kuning puat #itik leleh /;-5903 Kelarutan 8arut dalam ethanol !56(, ether, dan minyak. Praktis tidak larut air. %nkompatibilitas %nkompatibel dengan oksidator kuat
;.8anolin7 Aool
dan garam-garam logam Pemerian
"at
Aarna
!:o+e et
dilelehkan
al,&00(
mengandung air &56 +7+
kuning
puat, ber+arna
bau
khas, kuning,
#itik leleh 1'-//03 Kelarutan =udah larut dalam benzena, 343l1, ether, dan petroleum spiritusm sedikit larut dalam ethanol 56 dingin, lebih larut dalam etanol mendidih. Praktis tidak larut air. %nkompatibilitas Karena mengandung peroksi, dapat .3etrimide
mempengaruhi stabilitas bahan aktif Pemerian
!:o+e et
Serbuk putih, dapat mengalir, memiliki
al,&00(
bau khas, sedikit pahit dan berasa sabun. #itik 8eleh &1'-&/1 03 Kelarutan 8arut dalam ethanol 56 kelarutan dalam air 0 %nkompatiblitas %nkompatibel dengan sabun, anionik surfaktan, konsentrasi tinggi non-ionik surfaktan,
bentonite,
iodin,
phenylmeruri nitrate, alkali hidroksida dan pe+arna bersifat asam. Baan Ter.ili 3
Kombinasi basis padat, setengah padat, dan padat yaitu paraffin liGuidum, *aselin album, era alba, asam stearat, dan etyl alohol untuk memperoleh kombinasi basis yang tepat sehingga dapat memenuhi spesifikasi.
Fn9*i
!a
;aan
ma
%ifa' Fi*ika Kimia
0an 8an9
&
Ka0ar
Pen9a&
'er.ili Ea enzoat
Pemerian Putih, kristal serbuk, tidak
e'
!:o+e et al,
berbau, granul.
&00(
Kelarutan dalam etanol 56 ',5 air
56 - 106
,; !&5 o3( air ,/ !00 o3( etanol 06 50. %nkompatibilitas %nkompatibel dengan / bahan, yaitu gelatin, garam ferri, garam 3a, dan garam logam berat, termasuk
perak,
)kiti*itas
sebagai
besidan
merkuri.
penga+aet
akan
menurun akibat adanya interaksi dengan kaolin7surfaktan menyebabkan
non
ionik,dapat
iritasi pada mata dan
kulit. Propyl Paraben
)<% 5mg 7 Pemerian Kristal putih, serbuk tidak
!Eipasol(
berbau tidak berasa
!:o+e et al,
Kelarutan dalam air &500 etanol
&00(
, gliserin &50 propilen glikol
0,0 D 0,9 6
1, etanol 506 5,9 eter !sangat larut(. %nkompatibilitas
akti*itas
menurun
dengan adanya surfaktan non ionik, magnesium,
alumunium
silikat,
magnesium trisilikat, yello+ iron oMide, ultra marine blue. #erjadi perubahan +arna akibat hidrolisis dengan asam atau basa kuat. =etil Paraben
)<% 0 mg7kg Pemerian 4ablur keil, tidak ber+arna,
!Eipagin(
putih berbau khas lemah, mempunyai
!:o+e et al,
rasa sedikit flaming.
&00(
Kelarutan
dalam
1
etanol
,
0,0& D 0,1 6
propilenglikol 1, air &500 gliserin &50 sangat mudah larut dalam aseton, etanol, dan eter %nkompatibilitas
>fekti*itasnya
menurun dengan adanya surfaktan non ionik karena terbentuk misel seperti polisorbat ;0, entonit, =agnesium trisilikat,
#alk,
#ragakan,
sodium
alginat, minyak esensial, atropin dan terhidrolisis dengan asam basa kuat. Propilenglikol
)<% 0mg7kg Pemerian airan jernih, *iskous, tidak
!:o+e et al,
berbau, higroskopis, tidak ber+arna.
&00(
Kelarutan dalam eter 9 ampur dengan air, dengan etanol
5 D 10 6
56
kloroform. %nkompatibilitas %nkompatibel dengan reaksi oksidator sepeti K=nO/ )<% &5 mg7kg Baan Ter.ili 3 Eipagin dan nipasolkarena nipagin larut dalam air dan nipasol larut dalam minyak
sehingga baik digunakan untuk sediaan ream yang mempunyai dua fase. Penggunaan dengan kombinasi keduanya dapat meningkatkan efekt*itas sebagai penga+et
Fn9*i
!a
%ifa' Fi*ika Kimia
;aan
;aan 0an 8an9
>mulgator
'er.ili .Polysorbate ;0
Pemerian
!#+een ;0(
er+arna kuning !&5 o3(, konsentrasi
!:o+e et al,
minyak !liGuid( berasa pahit.
&00(
p4 9-; untuk 56 dalam larutan air. ?iskositas /&5 mPas. /
Ka0ar
8arut dalam air dan etanol, tidak larut dalam mineral oil, higroskopis. Konsistensi -06 Surfaktan non ioni. %nkompatibilitas Perubahan +arna atau presipitasi terjadi dengan berbagai bahan kimia terutama fenol, tannin. )kti*itas mikroba dari penga+et
paraben
dapat
berkurang
&.Span ;07
dengan adanya t+een ;0. Kelarutan
Pemakaian tunggal
Sorbitan
$mumnya larut atau terdispersi dalam
pada emulsi +7o -
=onooleat
minyak, larut dalam pelarut organik,
56.
!:o+e et al,
umumnya tidak larut dalam air namun
Kombinasi dengan
&00(
terdispersi.
emulsifier hidrofilik
Surfaktan non ioni.
pada emulsi o7+ 06
1.3etostearyl )lkohol !:o+e et al, &00(
Pemerian Putih atau tidak ber+arna atau hampir serpihan atau granul putih memiliki karakteristik
rasa
manis.
Pada
pemanasan melebur sampai jernih, tidak ber+arna atau larutan ber+arna kuning puat dari bahan tersuspensi. Kelarutan larut dalam etanol !56(, eter, dan minyak. Praktis tidak larut dalam air. Stabilitas Stabil pada kondisi penyimpanan normal, yaitu ditempatkan pada +adah tertutup dingin dan tempat yang kering. "atty )lkohol. %nkompatibilitas %nkompatibel dengan bahan oksidasi kuat dan garam-garam logam. 5
/.3etrimide !:o+e et al, &00(
Pemerian Seara umum Putih hingga putih kekuningan, serbuk digunakan 0,-6 yang mudah mengalir. au dan rasa +7* dalam larutan karakter khusus, rasa bersabun. aGua sebagai Kelarutan antisepti topial Sangat larut dalam kloroform, etanol untuk kulit. !56(, dan air. Praktis tidak larut dalam eter. Surfaktan kationik. %nkompatibilitas
sabun,
surfaktan
ioni,
surfaktan nonioni. Pada konsentrasi tinggi
dengan
bentonit,
iodine,
fenilmerkuri nitrat, alkali hidroksida, 5.3etyl alohol !:o+e et al, &00(
larutan aGua bereaksi dengan metal. Pemerian Seperti lilin, serpihan putih, granul atau
&-56 ! emulsifying agent(
kubus. =emiliki bau khas yang dapat memusingkan dan rasa lemah #itik 8eleh /5-5& 03 Kelarutan ebas larut dalam etanol !56(, heksan, eter, propilenglikol, minyak tumbuhan. Praktis tidak larut air. ?iskositas ' mPas pada suhu 50 o3. %nkompatibilitas
9.Ea 8auryl Sulfat !:o+e et al, &00(
OMidizing agent kuat. Pemerian Kristal ber+arna putih atau kekuningan, bisa juga berbentuk serbuk halus, bersifat seperti sabun, berasa pahit. p4 ',0-,5 !6 b7* aGueous solution(. )kti*itas mikroba efektif pada bakteri gram positif, gram negatif, dan berpotensi untuk fungi. 3ritial =isel 3onentration ;,& mmol78 9
Pemakaian 0,5-&,5 6
I ,0' g7m1 pada &0o3. #itik lebur &0/o3-&0'o3. Kelarutan =udah larut dalam air, praktis tidak larut dalam kloroform, dan eter. Surfaktan ioni. %nkompatibilitas ereaksi dengan surfaktan kationik karena kehilangan akti*itasnya sehingga konsentrasinya menurun dan akhirnya terjadi presipitasi dengan beberapa garam alkaloid dan mengendap dengan garam potasium.
Baan 'er.ili 3
. Kombinasi Span ;0 dan #+een ;0 &. Kombinasi etrimide dan etostearyl alohol
Ala*an3
Fn9*i ;aan
!a
'
%ifa' Fi*ika Kimia
Ka0ar
Enan
Pirolidon 3/4' EO =
Pemerian 3airan tidak ber+arna
;5. !:o+e et al,&00(
keabuan abuan atau kristal jarum putih dengan bau kharakteristik #<&/5 3 p4 ;,&-0,;, 06 larutan air !*7*( np&5 ,/;0-,/0 kelarutanampur ethanol56(,
air, propa&-ol,
dan
pelarut organik lain inkompabilitas
inkompatibel
dengan oksidator dan asam kuat stabilitasNpenyimpanan stabil bila tetap tertutup dalam +adah asli. Sebaiknya disimpan pada +adah tertutup dan terlindung ahaya serta oksidasi pada suhu diba+ah &03 keamanan toksik melalui erna dan rute subkutan . Propilen glikol
Pemerian airan jernih tidak
#opikal
314;O& = '9.0
ber+arna, kental, tidak berbau,
56
!:o+e et al,&00(
manis #<;; 3
K=nO/ stabilitasNpenyimpanan stabil pada suhu sejuk dalam +adah tertutup, namun teroksidasi pada suhu tinggi dengan +adah terbuka. Sangat stabil bila diampur ethanol!56(, gliserin atau air. Penyimpanan pada +adah tertutup ditempat sejuk dan kering serta terhindar ahaya keamanan 8<50!mouse,S3(',1/ g7Kg 8<50!rat,S3( &&,5 g7Kg &. )sam oleat
Pemerian
3oklat
puat
!3;41/O&( =
kekuningan, airan berminyak dan
&;&. !:o+e et
berbau khas seperti lemak babi.
al,&00(
#< 191 3 P 0,;5 g7m1 Kelarutan larut dalam benzene, hloroform, ethanol!56(, ether, minyak mudah menguap praktis tidak larut air %nkompabilitas
inkompatibel
dengan kalsium, alumunium, logam berat, larut iodium, asam perklorat, dan oksidator. ereaksi dengan alkali membentuk sabun
Baan Ter.ili3
Propilen glikol propilen memiliki banyak fungsi selain sebagai enhaner, sehingga dapat mengurangi penambahan bahan lain. Propilen glikol dapat berfungsi sebagai kosl*en yang dapat meningkatkan kelarutan bahan aktif sehingga semakin banyak bahan aktif dalam bentuk molekuler maka semakin banyak bahan obat yang terpenetrasi.
Fn9*i ;aan
!a
%ifa' Fi*ika Kimia
Ka0ar
;aan 0an 8an9 'er.ili . )sorbyl
pemerian
serbuk
Palmitate
putih, kuning
3&&41;O'
#80'-' 3
tidak
berbau,
= //,5/ Kelarutan ethanol ; !&0 3( !:o+e
et
,' !'0 3(
al,&00(
=ethanol ,55 !&03( Peanut oil 1100 >ther 1& Propanol &0!&0 3( 5 !'0 3( )ir praktis tidak larut !&0 3( 500 !'0 3( 00 !00 3( StabilitasNpenyimpanan stabil pada kondisi kering, namun
bertahap
teroksidasi menjadi tidak ber+arna bila
terpapar
ahaya
dan
kelembapan. Sebaiknya disimpan pada +adah kedap udara pada ;-5 3 dan terlindung ahaya %nkompabilitas
inkompatibel
dengan oksidator Keamanan non irritant &. utylated 4ydroMyani
Pemerian serbuk putih atau
-arotene
hampir
0,006 b7b
&0
putih
atau
putih
sole
kekuningan. 8ilin padat samara
Oils
349O&
dengan
tabs 0,0&6
=;0,&5
aromati
b7b
! 4andbook
#< &9/ 3 !'/5 mm4g(
"ormulasi
of
topial 0,0&-
Pharmaeuti
#8/' 3
0,56 b7b
al
"lashpoint 10 3
>Mipient 9th
Kelarutan
ed page '1(
)ir praktis tidak larut
bau
Sangat
berkarakteristik
larut
methanol,
dalam ether,
J506 heMane,
hloroform, dan larutan alkali hidroksida %nkompatibilitas oksidator StabilitasNpenyimpanan menjadi
tidak
kehilangan terpapar dalam
ber+arna dan akti*itas
ahaya. +adah
bila
tertutup
dan
terlindung dari ahaya, pada tempat yang dingin dan kering 1. utylated
Pemerian serbuk putih kuning
0,00'5-
4ydroMy
puat dengan bau fenol samara
0,6
#oluene
#<&95 3
354&/O
#8'0 3
= &&0,15
=3 0,056
!:o+e
Koefisien partisi /,'-5,;0
al,&00(
et
inkompatibel
oksidator
#erdekomposisi
kuat
kuat. bila
dipanaskan dengan katalis asam &
and
Stabilitas
N
penyimpanan
kehilangan aktifitas bila terpapar ahaya
dan
kelembapan
sebaiknya disimpan pada +adah tertutup dan terlindung ahaya di tempat dingin dan kering Baan 'er.ili3
4# karena kelarutan 4# dalam minyak lebih tinggi dari 4) sehingga potensi antioksidannya lebih besar
BAB 6II FO4!ULA K4I! KLO4A!FENIKOL Formula Baan 3hlorampheniol 8iGuid parafin !or arahidis oil(
Jmla G.s &0 6
3etomarogol emulsifying +aM
0 6
Fn9*i ahan aktif asis >mulsifying agent,
solubilizing agent Aater to 00 6 "ase air 3ara pembuatan krim dibuat dengan ara fusi sesuai dengan formula baku. 3hlorampheniol diampurkan pada krim yang telah dingin dengan ara tertuasi. != 3arthy, #j. '5. The effect of !ehicle "omposition on The #elease of "hloramphenicol from "reams and $ye %intments. S) =edial Iournal, p.&5-&9&( Formula & Baan
Jmla
&&
Fn9*i
3hlorampheniol 3era lanette 3etioli 3era alba Eipagin #al *enet 3etai )Gua m.f.ungt s.u.e !"=S, p.;&(
0,100 0,900 0,&10 0,010 0,00 0,050 ad 0
ahan aktif >mulgator >molient asis Penga+et 4igrosopis effet >molient "ase air
Formula 3 3remor 3hlorampheniol
Baan Jmla 3hlorampheniol & Propylenglyolum 0 3remor etomarogolis ad 00 !"ormularium
&1
Fn9*i ahan aktif >nhaner, 3osol*en asis krim jadi
4ANCAN:AN FO4!ULA K4I! KLO4A!FENIKOL
Eo
ahan
"ungsi
:entang Pemakaian
"ormula Persen
Iumla
"ormula & Persen
Iumlah
Pemakaia
h
Pemakaia
!gram(
n &
!gram( 0./
n &
0./
&
&./
0
&
17
Kloramfenikol
ahan )ktif
27
ase )sam Stearat
asis
-&06
1
&.9
?aselin album
=inyak asis
/-&56
&.&
3era alba
=inyak asis
Parafin liGuidum
=inyak asis
Span ;0 #+een ;0 Propylene glyol
=inyak >mulgator >mulgator Kosol*en,
Eipagin Eipasol 4#
enhaner 4umektan Preser*ati*e Perser*ati*e )ntioksidan
# -7 57 ,7 /7 +7
)7 1 117
9
.&
;
.9
-06 -06 &-;6
1.15 9.95 5
0.' .1 1
5.' /.1 5
./ 0.;9 1
56 0.0&-0.16 0.0-0.96 0.00'5-
0.& 0.0& 0.
0.0/ 0.00/ 0.0&
0.& 0.0& 0.
0.0/ 0.00/ 0.0&
/&.9;
;.5
/&.9;
;.5
"ormula 1 Persen
Iumla
"ormula / Persen
Iumlah
Pemakaia
h
Pemakaia
!gram(
n &
!gram( 0./
n &
0./
0.6 127
)ir
Eo
ahan
"ungsi
:entang Pemakaian
17
Kloramfenikol
ahan )ktif
2
ase ?aselin album
asis
/-&56
1
&.9
1
&.9
3etyl alohol
=inyak asis
&-56
5
5
Parafin liGuidum
=inyak asis
9
.&
9
.&
3etostearyl
=inyak >mulgator
/,/
&.;;
1.'
&.'/
# -7 57
96 &/
,7 /7
alohol Ea 8auryl Sulfate Propylene glyol
+7 Eipagin ) Eipasol 17 4#
>mulgator Kosol*en,
96 &-;6
,9 5
0.1& 1
&.& 5
0./9 1
enhaner 4umektan Preser*ati*e Perse*ati*e )ntioksidan
56 0.0&-0.16 0.0-0.96 0.00'5-
0.& 0.0& 0.
0.0/ 0.00/ 0.0&
0.& 0.0& 0.
0.0/ 0.0/ 0.0&
/&,9;
;,5
/&.9;
;.5
0.6 117
)ir
4ANCAN:AN FO4!ULA K4I! KLO4A!FENIKOL %AAT OPTI!A%I
Eo
ahan
"ungsi
:entang Pemakaian
"ormula 5 Persen
Iumla
"ormula 9 Persen
Iumlah
Pemakaia
h
Pemakaia
!gram(
n &
!gram( 0./
n &
0./
17
Kloramfenikol
ahan )ktif
2
ase ?aselin album
asis
/-&56
1
&.9
1
&.9
3etyl alohol
=inyak asis
&-56
1
0.9
1
0.9
Parafin liGuidum
=inyak asis
;
.9
;
.9
57
3etostearyl
=inyak >mulgator
96
/./
&.;;
;
.9
,7 /7
alohol Ea 8auryl Sulfate Propylene glyol
>mulgator Kosol*en,
96 &-;6
.9 5
0.1& 1
& 5
0./ 1
enhaner 4umektan Preser*ati*e Perse*ati*e )ntioksidan
56 0.0&-0.16 0.0-0.96 0.00'5-
0.& 0.0& 0.
0.0/ 0.00/ 0.0&
0.& 0.0& 0.
0.0/ 0.00/ 0.0&
0.6 /&.9;
;.5
.
/;.9;
.'
# -7
+7 Eipagin Eipasol ) 17 4# 117
)ir
&5
Eo
ahan
"ungsi
:entang Pemakaian
"ormula ' Persen Iumlah Pemakaia
!gram(
n &6
0./
16
&.9
17
Kloramfenikol
ahan )ktif
27
ase )sam Stearat
asis
-&06
?aselin album
=inyak asis
/-&56
3era alba
=inyak asis
6
&.&
Parafin liGuidum
=inyak asis
96
.&
Span ;0 #+een ;0 Propylene glyol
=inyak >mulgator >mulgator Kosol*en,
-06 -06 &-;6
5.;6 /.&6 56
.9 0.;/ 1
Eipagin Eipasol 4#
enhaner 4umektan Preser*ati*e Perse*ati*e )ntioksidan
56 0.0&-0.16 0.0-0.96 0.00'5-
0.& 0.0& 0.
0.0/ 0.00/ 0.0&
/&.9;
;.5
# -7 57 ,7 /7 +7
)7 1 117
0.6 127
)ir
Perbandingan surfaktan dan fatty alohol yang tepat menghasilkan konsistensi yang baik !umumnya / sampai ( Penggunaan dalam sediaan B96 Oleh sebab itu, dipilih kombinasi 3etostearyl alohol !fatty alohol( dengan Ea lauryl sulfate !surfaktan( dengan perbandingan !formula 1( dan 9 !formula /(
PE4HITUN:AN JU!LAH E!UL:ATO4
&9
48 masing-masing bahan )sam stearate
5
?aselin album
;
3etyl alohol
5
3era alba
Parafin liGuidum
0-&
3etostearyl alohol
5
Span ;0
/.1
#+een ;0
5
Formla 1
)sam stearate
?aselin album
Parafin liGuidum
Span ;0 !48 /.1( /.1
1.9
./ 5
'.
'.70.' M & .1
#+een ;0 !48 5( Span yang dibutuhkan 0.' gram #+een yang dibutuhkan .1 gram
Formla 2
?aselin album
3era alba
Parafin liGuidum ,979 M 0 ;,
Span ;0 !48 /.1(
&'
/.1
9.
9.70.' M & ./
/.9
/.970.' M & 0.;9
;. 5
#+een ;0 !48 5(
Span yang dibutuhkan ./ gram #+een yang dibutuhkan 0.;9 gram
Formla # 0an Formla 5
Ea 8auryl Sulfate 3etostearyl alohol 1
Ea 8auryl Sulfate
10
x 3.2= 0.32 g
9
3etostearyl alohol
10
x 2= 2.88 g
Formla -
Ea 8auryl Sulfate 3etostearyl alohol 9 1
Ea 8auryl Sulfate
7
x 3.2 =0.46 g
6
3etostearyl alohol
7
x 3.2 =2.74 g
Formla ,
Ea 8auryl Sulfat 3etostearyl alohol / Ea 8uril Sulfat 75 M & 0./ g 3etostearyl alohol /75 M & .9 g ?aselin album
x =
2.6 6
x 8=3.5
&;
3era alba
Parafin liGuidum
x=
2.2
x =
6
x 9 =3.3
1.2 6
x 10 =2
48 utuh ;.; Span ;0 !48 /.1( /.1
9.&
9.&70.' M & .9
/.5
/.570.' M & 0.;/
;.; 5
#+een ;0 !48 5( Span yang dibutuhkan .9 gram #+een yang dibutuhkan 0.;/ gram
Formla Ter.ili Un'k %
Eo
ahan
"ungsi
:entang Pemakaian
"ormula 9 Persen Iumlah
Sale up Iumlah
Pemakaian &
!gram( 0./
!gram( /.;
17
Kloramfenikol
ahan )ktif
2 # -7
ase ?aselin album 3etyl alohol Parafin
asis =inyak asis =inyak asis =inyak
/-&56 &-56
1 1 ;
&.9 0.9 .9
1.& '.& .&
57
liGuidum 3etostearyl
>mulgator
96
;
.9
.&
,7
alohol Ea 8auryl
>mulgator
96
&
0./
/.;
/7
Sulfate Propylene
Kosol*en,
&-;6
5
1
19
&
glyol +7 ) 17 117
Eipagin Eipasol 4# )ir
enhaner 4umektan Preser*ati*e Perse*ati*e )ntioksidan
56 0.0&-0.16 0.0-0.96 0.00'5-
0.& 0.0& 0.
0.0/ 0.00/ 0.0&
0./; 0.0/; 0.&/
0.6 /&.9;
/;.9;
.'
/0.5m8
10
CA4A PE!BUATAN
"ormula
Eipasol 0.00/ gram dalam 0.0& Propilengliol N Parafin liGuidum .& gram N )sam stearate &.9 gram N ?aselin album &.& gram N Span ;0 0.9' gram
Eipagin 0.0/ gram dalam 0.9 gram Propilenglikol N #+een ;0 9.95 gram N )Guades bebas 3O &
8ebur di penangas air dengan +adah a+an porselin sambil diaduk sampai suhu 95 3 hingga homogen
8ebur di penangas air dengan +adah a+an porselin sambil diaduk sampai suhu 90 3 hingga homogen
%P3 Suhu Pemanasan, pengadukan, homogenitas
8arutkan 0./ gram Kloramfenikol ase dalam &.;& gram Propilenglikol di a+an porselin
%P3 Suhu Pemanasan, pengadukan, homogenitas #ambahkan fase minyak ke fase air sedikit demi sedikit sambil terus diaduk #erus aduk epat dan kuat, tambahkan sedikit 4# dan Kloramfenikol ase dalam propilenglikol
#erus aduk ampuran tersebut hingga terbentuk massa semisolid hingga suhu
%P3 Ke. Pengadukan, Ke. Penambahan, suhu masing-masing fase 4# 0.0& gram N Parafin 8iGuidum
%P3 Suhu, homogenitas, keepatan pendinginan, Keepatan pengadukan
#imbang berat akhir #ambahkan aGua bebas 3O & hingga &0 gram
1
%P3 4omogenitas, Keepatan Pengadukan
"ormula &
Eipasol 0.00/ gram dalam 0.0& Propilengliol N Parafin liGuidum .9 gram N 3era alba & gram N ?aselin album &./ gram N Span ;0 ./ gram
Eipagin 0.0/ gram dalam 0.9 gram Propilenglikol N #+een ;0 0.;9 gram N )Guades bebas 3O &
8ebur di penangas air dengan +adah a+an porselin sambil diaduk sampai suhu '5 3 hingga homogen
8ebur di penangas air dengan +adah a+an porselin sambil diaduk sampai suhu '0 3 hingga homogen %P3 Suhu Pemanasan, pengadukan, homogenitas
8arutkan 0./ gram Kloramfenikol ase dalam &.;& gram Propilenglikol di a+an porselin
%P3 Suhu Pemanasan, pengadukan, homogenitas
#ambahkan fase minyak ke fase air sedikit demi sedikit sambil terus diaduk #erus aduk epat dan kuat, tambahkan sedikit 4# dan Kloramfenikol ase dalam propilenglikol
#erus aduk ampuran tersebut hingga terbentuk massa semisolid hingga suhu kamar
%P3 Ke. Pengadukan, Ke. Penambahan, suhu masing-masing fase 4# 0.0& gram N Parafin 8iGuidum
%P3 Suhu, homogenitas, keepatan pendinginan, Keepatan pengadukan
#imbang berat akhir #ambahkan aGua bebas 3O & hingga &0 gram
1&
%P3 4omogenitas, Keepatan Pengadukan
"ormula 1
Eipasol 0.00/ gram dalam 0.0& Propilengliol N ?aselin album &.9 gramN 3etyl alohol gN Parafin liGuidum .& gram N 3etostearyl alohol &.;; gram
Eipagin 0.0/ gram dalam 0.9 gram Propilenglikol N Ea 8auryl Sulfat 0.1& gram N )Gua bebas 3O&
8ebur di penangas air dengan +adah a+an porselin sambil diaduk sampai suhu 95 3 hingga homogen
8ebur di penangas air dengan +adah a+an porselin sambil diaduk sampai suhu 90 3 hingga homo en %P3 Suhu Pemanasan, pengadukan, homogenitas
8arutkan 0./ gram Kloramfenikol ase dalam &.;& gram Propilenglikol di a+an porselin
%P3 Suhu Pemanasan, pengadukan, homogenitas #ambahkan fase minyak ke fase air sedikit demi sedikit sambil terus diaduk ad terbentuk emulsi #erus aduk epat dan kuat, tambahkan sedikit 4# dan Kloramfenikol ase dalam propilenglikol
#erus aduk ampuran tersebut hingga terbentuk massa semisolid hingga suhu kamar
%P3 Ke. Pengadukan, Ke. Penambahan, suhu masing-masing fase 4# 0.0& gram N Parafin 8iGuidum
%P3 Suhu, homogenitas, keepatan pendinginan, Keepatan pengadukan
#imbang berat akhir
#ambahkan aGua bebas 3O & hingga &0 gram
11
%P3 4omogenitas, Keepatan Pengadukan
"ormula /
Eipagin 0.0/ gram dalam 0.9 gram Propilenglikol N Ea 8auryl Sulfat 0.9/ gram N )Gua bebas 3O &
Eipasol 0.00/ gram dalam 0.0& Propilengliol N )sam Stearat./ gNParafin liGuidum .9 g N 3etosteary )lohol &.59 g N 3era alba .; g
8ebur di penangas air dengan +adah a+an porselin sambil diaduk sampai suhu 95 3 hingga homogen
8ebur di penangas air dengan +adah a+an porselin sambil diaduk sampai suhu 90 3 hingga homogen %P3 Suhu Pemanasan, pengadukan, homogenitas
8arutkan 0./ gram Kloramfenikol ase dalam &.;& gram Propilenglikol di a+an porselin
%P3 Suhu Pemanasan, pengadukan, homogenitas
#ambahkan fase minyak ke fase air sedikit demi sedikit sambil terus diaduk ad terbentuk emulsi
#erus aduk epat dan kuat, tambahkan sedikit 4# dan Kloramfenikol ase dalam propilenglikol
#erus aduk ampuran tersebut hingga terbentuk massa semisolid hingga suhu kamar
%P3 Ke. Pengadukan, Ke. Penambahan, suhu masing-masing fase 4# 0.0& gram N Parafin 8iGuidum
%P3 Suhu, homogenitas, keepatan pendinginan, Keepatan pengadukan
#imbang berat akhir #ambahkan aGua bebas 3O & hingga &0 gram
1/
%P3 4omogenitas, Keepatan Pengadukan
"ormula 5 Eipagin 0.0/ gram dalam 0.9 gram Propilenglikol N Ea 8auryl Sulfat 0.1& gram N )Gua bebas 3O &
Eipasol 0.00/ gram dalam 0.0& Propilengliol N *aselin album &.9 g NParafin liGuidum ; g N 3etyl )lohol 0.9 g
8ebur di penangas air dengan +adah a+an porselin sambil diaduk sampai suhu 95 3 hingga homogen
8ebur di penangas air dengan +adah a+an porselin sambil diaduk sampai suhu 90 3 hingga homogen %P3 Suhu Pemanasan, pengadukan, homogenitas
8arutkan 0./ gram Kloramfenikol ase dalam &.;& gram Propilenglikol di a+an porselin
%P3 Suhu, homogenitas, keepatan pendinginan, Keepatan pengadukan
%P3 Suhu Pemanasan, pengadukan, homogenitas
#ambahkan fase minyak ke fase air sedikit demi sedikit sambil terus diaduk ad terbentuk emulsi #erus aduk epat dan kuat, tambahkan sedikit 4# dan Kloramfenikol ase dalam propilenglikol
#erus aduk ampuran tersebut hingga terbentuk massa semisolid hingga suhu kamar
#imbang berat akhir
%P3 4omogenitas, Keepatan Pengadukan
#ambahkan aGua bebas 3O & hingga &0 gram
15
%P3 Ke. Pengadukan, Ke. Penambahan, suhu masing-masing fase 4# 0.0& gram N Parafin 8iGuidum
"ormula 9
Eipasol 0.00/ gram dalam 0.0& Propilengliol N *aselin album &.9 gNParafin liGuidum .9 g N 3etyl )lohol 0.9 g
Eipagin 0.0/ gram dalam 0.9 gram Propilenglikol N Ea 8auryl Sulfat 0./ gram N )Gua bebas 3O &
8ebur di penangas air dengan +adah a+an porselin sambil diaduk sampai suhu 95 3 hingga homogen 8ebur di penangas air dengan porselin sambil %P3+adah Suhua+an Pemanasan, diaduk sampai suhu 90 3 hingga #ambahkan fase minyak ke fase pengadukan, homogenitas homogen air sedikit demi sedikit sambil terus diaduk ad terbentuk emulsi 8arutkan 0./ gram Kloramfenikol ase dalam &.;& gram Propilenglikol di a+an porselin
%P3 Suhu Pemanasan, pengadukan, homogenitas
%P3 Ke. Pengadukan, #erus aduk ampuran tersebut hingga Ke. Penambahan, suhu terbentuk massa semisolid hingga suhu masing-masing fase kamar #erus aduk epat dan kuat, tambahkan sedikit 4# dan #imbang ase beratdalam akhir Kloramfenikol propilenglikol
%P3 Suhu, homogenitas, keepatan pendinginan, Keepatan pengadukan
%P3 4omogenitas, Keepatan Pengadukan
#ambahkan aGua bebas 3O& hingga &0 19 gram
4# 0.0& gram N Parafin 8iGuidum
"ormula '
Eipasol 0.00/ gram dalam 0.0& Propilengliol N Parafin liGuidum .& gram N ?aselin album &.9 gram N Span ;0 .9 gram N3era alba &.& gram
Eipagin 0.0/ gram dalam 0.9 gram Propilenglikol N #+een ;0 0.;/ gram N )Guades bebas 3O &
8ebur di penangas air dengan 8ebur di penangas air dengan +adah a+an porselin sambil +adah a+an porselin sambil Suhu Pemanasan, diaduk sampai suhu '5%P3 3 hingga diaduk sampai suhu '0 3 hingga %P3 Suhu Pemanasan, homogen pengadukan, homogenitas homo en #ambahkan fase minyak ke fase pengadukan, homogenitas %P3 Ke. Pengadukan, air sedikit demi sedikit sambil Ke. Penambahan, suhu terus diaduk ad terbentuk emulsi masing-masing fase 8arutkan 0./ gram Kloramfenikol ase dalam &.;& gram Propilenglikol di a+an porselin
#erus aduk epat dan kuat, tambahkan sedikit 4# dan Kloramfenikol ase dalam propilenglikol
4# 0.0& gram N Parafin 8iGuidum
1' #ambahkan aGua bebas 3O & hingga &0 gram
%P3 Suhu, homogenitas, keepatan pendinginan, Keepatan pengadukan
#erus aduk ampuran tersebut hingga terbentuk massa semisolid hingga suhu kamar
#imbang berat akhir
%P3 4omogenitas, Keepatan Pengadukan
Formla %CALE UP 8arutkan /.; gram Kloramfenikol ase dalam 11.;/ gram %P3 Suhu Pemanasan, Propilenglikol di pengadukan, homogenitas a+an porselin
8ebur di penangas air dengan 1; +adah hingga a+an porselin sambil #erus adukfase ampuran #ambahkan minyaktersebut ke fase diaduk sampai terbentuk semisolid hingga suhusuhu 95 3 hingga air sedikitmassa demi sedikit sambil kamar emulsi homogen terus diaduk ad terbentuk
Eipasol 0.0/; gram dalam 0.&/ g Propilengliol N *aselin album 1.& gNParafin liGuidum g N 3etyl )lohol '.& g
Eipagin 0./; gram dalam .& gram Propilenglikol N Ea 8auryl Sulfat /.; gram N )Gua bebas 3O & /0./ m8
8ebur di penangas air dengan +adah a+an porselin sambil diaduk sampai suhu 90 3 hingga homogen
%P3 Suhu Pemanasan, pengadukan, homogenitas
%P3 Ke. Pengadukan, Ke. Penambahan, suhu masing-masing fase #erus aduk epat dan kuat, tambahkan sedikit 4# dan Kloramfenikol ase dalam propilenglikol
%P3 Suhu, homogenitas, keepatan pendinginan, Keepatan pengadukan
1
4# 0.&/ gram N Parafin 8iGuidum & gram
BAB 6III 4ANCAN:AN E6ALUA%I DAN HA%IL E6ALUA%I
. Organoleptis au
#idak erbau
Aarna
Putih Kekuningan
Konsistensi
8embut
&. p4 )lat 3ara
p4 meter
a. #imbang gram sediaan ditambah air bebas 3O& sampai *olume &0 ml kemudian aduk sampai homogen. b. 3ui eletrode dengan aGuadest sampai bersih lalu keringkan. . =engkalibrasi eletrode dengan larutan dapar standar dengan ph tertentu !sekitar ph sediaan yang akan di ukur( /0
d. ersihkan eletrode dengan aGuadest sampai bersih lalu keringkan. e. $kur ph sediaan dan atat angka yang terbaa. f. 4itung ph dengan mengurangi faktor koreksi. g. 8akukan sebanyak 1 kali.
1. ?iskositas )lat 3ara
*iskosimeter 3up and ob
a. =asukkan sejumlah sampel ke dalam up b. =asukkan rotor ke dalam up, diatur sampai rotor terelup . 4idupkan alat d. 3atat *iskositas yang terbaa
/.
lempeng kaa
3ara
a.
500 mg sediaan di tengah-tengah lempeng kaa, kemudian ditutup dengan lempeng kaa yang sudah diketahui penyebarannya
b. tunggu terjadinya penyebaran selama menit, atat luas penyebarannya .
tambahkan beban seberat 50 mg, diamati penyebaranya selama menit dan atat luas permukaannya
d.
demikian seterusnya sampai tidak terlihat perubahan luas permukaan
e.
buat grafik anatar beban *s luas penyebarannya
f.
tentukan slope yang merupakan nilai daya sebarnya
4asil pengamatan Keterangan pengamatan dilakukan setiap menit
5. Penentuan ukuran droplet )lat
=ikroskop ahaya /
3ara
a( Kalibrasi skala okuler •
Pasang mikrometer okuler dan objektif pada tempatnya
•
)mati sampai kedua skala terlihat jelas di ba+ah mikroskop
•
4impitkan garis a+al skala okuler dengan garis a+al skala objektif, kemudian tentukan garis yang tepat berhimpit pada kedua skala
•
#entukan harga skala okuler, misalnya skala okuler 0 skala objektif, maka skala okuler 07 skala objektif
b( uat emulsi ener partikel yang akan diamati di atas objek glass, tutup dengan o*er glass ( )mbil
mikrometer
objektif, ganti dengan
objek
glass yang
berisi
sampel,kemudiaan mulai pengukuran diameter droplet ! J 100 droplet ( d( 8akukan pengelompokan, tentukan ukuran droplet terkeil dan terbesar dari seluruh sampel, bagilah ke dalam beberapa inter*al dan kelas e( #entukan dln, dsn, d*n, dsl, d*s, d+m.
9. Penentuan tipe emulsi a' (ye solu)ility test •
Sediaan ditambah zat +arna larut air ! =ethylen lue (
•
)mati +arna sediaan, jika homogen tipe emulsi adalah o7+
•
Sediaan ditambah zat +arna larut minyak ! Sudan %% (
•
)mati +arna sediaan, jika fase dalam ter+arnai tipe emulsi adalah +7o
)' (rop diluent test •
Sediaan dienerkan dengan air, apabila dapat dienerkan dengan air, maka tipe emulsi adalah o7+ /&
•
Sediaan dienerkan dengan minyak, apabila dapat dienerkan dengan minyak, maka tipe emulsi adalah +7o
c' "onducti*ity test •
Sediaan digunakan sebagai penghantar listrik yang dihubungkan dengan lampu, bila lampu menyala, tipe emulsi o7+
•
)pabila lampu tidak menyala, tipe emulsi +7o
'. $ji aseptabilitas 3ara
a( #entukan kriteria asptabilitas yang akan diuji b( 8akukan skoring angka pada masing-masing kriteria ( Hunakan subyek dengan kriteria tertentu d( Subyek harus mengisi7menandatangani persyaratan kesediaan menjadi subyek !"orm %nformed 3onsent( e( Ielaskan hal-hal yang harus dilakukan subyek supaya hasil tidak bias f( 8akukan perhitungan data hasil uji untuk setiap kriteria, kalikan dengan skor masing-masing g( #ampilkan data dalam bentuk gambar7grafik
;. $ji Pelepasan dan $ji Penetrasi )lat =embran selofal dan alat uji disolusi >r+eka 3ara Kerja a. =embuat kur*a baku bahan aktif b. =embrane pelepasan yang digunakan adalah membrane selofan !direndam dulu di air selama jam( supaya pori-pori membrane terbuka . Suhu perobaan 1& 3 dengan keepatan pengadukan 00 rpm /1
d. ?olume media reseptor 500.0 m8 buffer Phosphat pada p4 9.0 dan *olume sampling5.0 m8 e. =emasukkan sejumlah tertentu sampel ke dalam sel difusi lalu dimasukkan ke dalam media disolusi demngan segera f.
)lat dijalankan
g. =engambil sampel dengan +aktu sampling 0.5 0 5 10 /5 90 0 &0 h. =enggantikan media disolusi yang terambil !5.0 m8( dengan media disolusi yang baru i.
Sampel diamati pada spektrofotometri maksimum bahan aktif obat #ahap perhitungan a. =emasukkan data absorbansi pada kur*a baku sehingga diperoleh kadar !ug7 m8( melakukan koreksi +urster kadar korelasi N kadar !*olume sampling7 *olume media( N jumlah kadar sebelumnya b. =enghitung jumlah bahan obat yang terlepas dari media !ug( !a( M *olume media . =enghitung jumlah bahan obat yang terlepas per satuan luas !ug7 m &( D! !b( M luas permukaan membrane( d. =embuat kur*a jumlah bahan obat yang terlepas per satuan luas *s +aktu e. =enarik garis regresi linear pada saat sudah terapai steady state f. Slope yang didapat adalah fluks !ug7m& menit( g. Permeabilitas membrane !m7 menit( didapat dengan ara membagi fluks dengan konsentrasi a+al h. 8ag time didapat dengan ara ekstrapolasi garis linear !Iumlah kumulatif obat per satuan luas dianggap 0(
//
. Penetapan Kadar )lat 4P83 Preparasi larutan Standar a. =emindahkan sekitar /0 mg kloramfenikol standar, menimbang sara akurat kemudian memasukkannya ke dalam labu ukur 00.0 m8 b. =elarutkan !a( ke dalam methanol sampai tepat tanda . =emindahkan 0.0 m8 larutan !b( ke dalam labu ukur 50.0 m8, dilarutkan dengan fase gerak ad tanda d. =enyaring !( dengan kertas saring milipore 0./ um, hasil penyaringan digunakan sebagai larutan standar Preparasi 8aruatan $ji a. =emindahkan Kloramfenikol 3ream yang telah ditimbang seara seksama b. =enambahkan sekitar ;0 m8 methanol, kemudian disonikasi 0 menit . =endinginkan !b( dalam temperature kamar d. =enambahkan methanol dalam !( ad tepat tanda kemudian kook e. =emindahkan 0.0 m8 larutan !d( ke dalam labu ukur 50 m8 f. =enyaring !e( dengan kertas milipore 0.5 um, hasil penyaringan digunkan sebagai larutan uji
0. $ji Potensi )ntibiotika seara =ikrobiologi dengan =etode #urbidimetri !"armakope %ndonesia %%%( a. =enyiapkan =edia $ji !=edia ( -
Pepton P
-
-
>kstrak ragi p
1.0 gram
-
>kstrak daging p
.5 gram /5
-
Hlukosa p
.0 gram
-
)gar p
5.0 gram
-
)ir p
000.0 m8
. =elarutkan bahan-bahan dalam air hingga liter &. =angatur p4 larutan menggunakan EaO4atau 43l E hingga sesudah sterilisasi uap air, p4 media disolusi dengan yang tertera !p4 setelah sterilisasi 9.9 B ( b. =enyiapkan larutan pembanding persediaan $ntuk antibioti Kloramfenikol digunakan pelarut a+al alohol !0 mg7m8( air dan pengener air dengan kadar persediaan akhir mg7m8 dan dosis tengah &.5 ug7m8 . •
=enyiapkan baku
=elarutkan sejumlah baku pembanding Kloramfenikol yang ditimbang seksama !#idak perlu dikeringkan sebelumnya( dalam pelarut yang tertera pada penimbangan
•
=engenerkan hingga kadar yang dikehendaki
•
=enyiapkan dalam lemari pendingin dan digunakan dalam +aktu yang ditentukan
•
Saat penetapan dibuat pengeneran dari larutan persediaan, 5 atau lebih larutan untuk
pengujian dengan kadar yang bertahap !gunakan pengener akhir yang dinyatakan dan urutan kadar dengan dosis yang ditentukan d. =enyiapkan ontoh •
=embuat larutan persediaan serta eneran larutan uji dengan pengener akhir yang sama dengan untuj baku pembanding
•
Penetapan menggunakan 5 tingkat dosis baku, memerlukan hanya tingkat dosis n3ontoh pada kadar perkiraan sama dengan dosis tengah baku
e. Penyiapan inokulum •
=enginokulasikan bahan segar > oli dari agar miring 7 biakan lain ke permukaan &50 m8 media agar % dalam sebuah botol rouM
/9
•
=enyebarkan suspense seara merata ke atas permukaan agar dengan bantuan butiran kaa steril danj inkubasikan pada t 1&-15 3 selama &/ jam
•
Pada akhir periode inkubasi, dibuat suspense persediaan dengan mengumpulkan biakan permukaan ke dalam 50 m8 larutan Ea3l p 0. 6 steril
•
=engenerkan sebagian suspense persediaan dengan menambah sejumlah *olume air steril atau larutan Ea3l 0. 6 steril
HA%IL E6ALUA%I . Organoleptis •
au sediaan
#ak berbau
•
Aarna sediaan
Putih
•
#ekstur sediaann
8embut /'
Kesimpulan =emenuhi Spesifikasi
/;
&. p4
:eplikasi
p4
& 1
5,/0 5,0 5,/5
Suhu !o3( &9,0 &/,0 &5,'
:ata-rata p4 5.1 Kesimpulan #idak memenuhi spesisfikasi 1. ?iskositas ?iskositas kloramfenikol krim 0000 mPaS Kesimpulan memenuhi spesifikasi /.
y =0.0327 x + 3,6094
r = 0.9526
kapasitas penyebaran =4,2
daya sebar =0.0327
cm menit
cm gmenit
/
Daya Sebar 5 4
f(x) = 0.01x + 3.74 R² = 0.66
3
Diameter (cm) 2 1 0 0
10
20
30
40
Beban (gram)
eban
!gram( Kaa & 5 0 5 &0 10 /0 50
!m( 1,5 1,9 1,' 1, /,0 /, /,& /,& /,& /,&
5. Penentuan tipe emulsi
50
50
60
. =ikroskopik
O/W
Spesifikasi krim O7A kloramfenikol #eteskan zat +arna metilen sudan %%% pada emulsi yang ada di objek glass, lalu tutup dengan o*er glass.
O/W Spesifikasi krim O7A kloramfenikol
&. =akroskopik
Kesimpulan Krim kloramfenikol sesuai spesifikasi
9. Penentuan ukuran droplet . Kalibrasi mirometer okuler
5
ampur
&.5 skala okuler &.9 skala objektif 9 skala okuler 5,' skala objektif 2.5
skala okuler
2.6
+
5,7
2
6
= 0,956 skala objektif
skala objektif 0.0 mm ≈ 0 Cm skala okuler 0.0059 mm .59 Cm &. 4asil pengamatan diameter partikel Perbesaran okuler Perbesaran objektif Perbesaran total 0.5 0.9 0.5 0.9 0.' 0.; 0.5 0.9 0./ 0.5 0.' .0 .& 0.' 0.&. 0.' 0.' 0.5 0.; 0.1 0./ 0.5
.0 0.' 0.5 0.' 0.1 0.5 0.9 0.1 0.' 0./ 0. .0 .0 0. 0.& 0.1 0.5 0./ .0 0./ 0.5 0.9
0.5 0.9 0.9 0.; 0.5 0.9 0./ 0.5 0.; 0.& 0.; 0.9 0.' 0./ 0.1 0.' 0.& 0./ 0.5 0.' 0.' 0.1
0.& .0 0.9 0.5 0./ 0.' 0.1 0.& 0.9 0./ . 0. 0.1 0.1 .& 0.; 0.1 0.' 0.& 0.5 0.5 0.1
0.' 0.5 0.' 0.5 0. 0.5 . .0 0.' .0 0.5 0./ 0./ 0.5 0./ 0./ 0./ 0.1 0./ 0.9 0./ 0.9
0.5 0.5 0.' 0.5 0.1 .1 .0 0.' 0.5 0.9 0.5 0./ 0.& 0.9 0.5 0./ 0./ 0./ 0.; 0.5 0.; 0.'
0 Q 0 Q 00 Q 0.9 0.5 0.5 0.; 0.5 0.5 0.' 0.9 0.9 0.& 0./ 0.9 0.1 0.; 0.1 0.1 0./ 0.& 0.5 0./ 0.5
0./ 0.5 0.5 0.5 0./ 0.1 0.5 0./ 0.5 0.9 0.5 0.' 0.5 0.; 0./ 0.& 0.& 0.& 0./ 0./ 0.'
5&
0.' 0.5 0.& 0.9 0.5 0. 0.' 0.1 0.; 0.5 .& 0.1 0.5 0.& 0.; 0.9 0.5 0./ 0.1 0.1 0.9
0.5 0.& 0.& 0.; 0./ 0. 0.; 0.; 0.; .0 0.5 0./ 0.' 0.5 0.1 0.' 0.1 0.9 0.5 0.5 0./
0. 0.1 0. 0.9 0.5 .0 0. 0.' 0.; 0.' 0./ 0.9 0.& 0.5 0.1 0.5 0.5 0.' 0.; 0.9 0.1
0.5 0.1 0.; 0.1 0.1 0.5 0./ 0.9 0./ 0.5 0.; 0.& 0.1 0./ 0.& 0.1 0./ 0.' . 0.1 0.&
0.& 0./ 0.5 0. 0.' 0./ 0./ 0.; 0./ 0./ 0.5 0.& 0./ 0./ 0.5 0.1 0.5 0./ 0.' 0.9 0.1
0.9 0.5 0.1 0. 0.; 0./ 0.5 0.5 0./ 0.' 0.; 0.5 0.; 0.5 0.9 0.5 0.1 0.1 0.5 0.& 0.;
< !ukuran M partikel faktor kalibrasi M $kuran partikel !skala okuler(
∑ partikel
M ok M ob (
!n(
!Cm( 10
0.&
&1
0.& Q .59 Q
10
,
10
0.1
1&
0.1 Q .59 Q
10
&,;9
10
0./
50
0./ Q .59 Q
10
1,;&
10
0.5
'0
0.5 Q .59 Q
10
/,';
10
0.9
10
0.9 Q .59 Q
10
5,'/
10
0.'
1/
0.' Q .59 Q
10
9.9
10
0.;
&
0.; Q .59 Q
10
',9/
10
0.
0. Q .59 Q
10
;,90
10
.0
0
.0 Q .59 Q
10
,59
10
.
9
. Q .59 Q
10
0,5&
10
,&
/
.& Q .59 Q
10
,/'
10
,1
.1 Q .59 Q
∑ ¿ 300
:entang
nilai maks-nilai min &,/&-, 0,5 51
10
&,/&
Iumlah kelas N1.1 log 100 .' ≈ kelas
%nter*al kelas
rentang 10,51 = =1,17 9 ∑ kelas
Jarak
!ean
kran (>m
?arak
.-1.0; J1.0;-/,&5 J/.&5-5./& J5./&-9.5 J9.5-'.'9 J'.'9-;.1 J;.1-0. J0.-.&' J.&'-&.//
kran (0 &.50 1.99 /.'/ 9.00 '.; ;.1/ .5& 0.9; .;5
∑ partikel (n
n0
n0#
n0#
1/1.'5 99.'; 5'&.'1& 0;0 1&/'.;0 '95.9 09.10/ 9;/.1'// '0&.&5
;5.1'5 &/5.15 '/5/.'5 9/;0 &11.& 91;.01 ;9&;.0/ '10. ;1&0.011
&/;./1; ;'&.05 15115.5 1;;;0 9'/1. 51&'.; ;&1;.9 ';09.1 ;5&.1
'.99
'&0&.1
59/'';.1
n02
55 50 '0 10 91 0 9 5
1'.5 ;1 11.; ;0 /5&.1/ .'/ 5.& 9/.0; 5.&5
∑ ¿ 300
5/.
dln (diameter panjangrata −rata )=
∑ nd 1594.91 = = 5,32 µ m 300 ∑n
√
2
√
9971,966 ∑nd = =5,76 µ m dsn ( diameter diameterluas luas rata−rata )= ∑n 300
√
√
3
∑nd 71202.93 =3 =6,19 µ m dvndiameter volumerata −rata ¿ =3 300 ∑n 2
∑nd = 9971,966 =6,25 µ m dsl ( diameter diameter luas panjang panjang rata −rata )= 1594.91 ∑ nd 3
∑ n d 71202.93 = =7,14 µ m dvs ( diameter diameter volume volume luas rata−rata)= 2 ∑ n d 9971.966
5/
dwm ( diamet diameter er volume volume bobot bobot rata−rata )=
∑n d
4
∑n d
3
=
564778.3 71202.93
=7,93 µ m
Kesimpulan : Memenuhi spesifikasi
'. $ji $ji )ss )ssep epta tabi bili lita tass Sediaan dioleskan pada &0 orang responden yang terdiri dari Pria berusia -&5 tahun sebanyak 5 orang Aa Aanita nita berusia D &5 tahun sebanyak 5 orang Kri'eria Kema*an %e0iaan
Ba@aroma *e0iaan
Kem0aan 0ikelarkan 0ari kema*an
1
2
#
-
0
5
/
0
;
&
0
0
0
&
;
0
1
&
9
Kem0aan 0iole*kan
Kelem;'an *e0iaan
Penam.ilan *e0iaan (&arna$ ;en'k$ 'ek*'r Kem0aan 0i<
0
0
1
'
0
0
5
5
5
1
Ke'eran9an
sangat buruk & buruk 1 baik / sangat baik sangat buruk & buruk 1 baik / sangat baik sangat buruk & buruk 1 baik / sangat baik sangat buruk & buruk 1 baik / sangat baik sangat buruk & buruk 1 baik / sangat baik sangat buruk & buruk 1 baik / sangat baik sangat buruk & buruk 1 baik / sangat baik
55
Kemasan Sediaan
3; 5% 1; 25%
2; 70%
Bau/Aroma Sediaan
59
Kemudahan Dikeluarkan Dari Kemasan
Kemudahan Dioleskan
1; 14% 3; 29%
2; 57%
5'
Kelembutan Sediaan
Penampilan Sediaan (warna, bentuk, tekstur)
5;
Kemudahan Dicuci Dengan Air
4; 15%
1; 5% 2; 25%
3; 55%
Kesimpulan =emenuhi Spesifika
BAB I PE!BAHA%AN Kloramfenikol merupakan salah satu antimikroba dan antibiotika yang dapat bekerja dengan menghambat sintesis protein kuman. Obat ini terikat pada ribosom subunit 50s dan menghambat enzim peptidil transferase, sehingga ikatan peptide tidak terbentuk pada proses sintesis protein kuman.
ahan tambahan yang terdapat dalam formula krim o7+ ini adalah basis krim, emulgator, kosol*en, preser*ati*e, antioksidan, humektan, dan enhaner. Kombinasi basis krim yang berupa fase air, fase padat dan fase minyak bertujuan digunakan untuk mermbuat konsistensi krim yang baik dalam artian *iskositasnya tidak terlalu besar dan tidak terlalu keil sehingga dapat mudah untuk dioleskan dan dapat menempel pada kulit. Penggunaan emulgator digunakan karena krim terdiri dari dua fase yaitu fase air dan fase minyak sehingga perlu emulgator agar kedua fase tersebut berampur. Kosol*en bertujuan untuk melarutkan bahan obat kloramfenikol agar bahan obat dalam bentuk molekuler sehingga penetrasinya lebih baik dibandingan jika bahan obat dalam bentuk partikel. Kosol*en yeng dipilih adalah propilen glikol karena kelautan kloramfenikol dalam propilen glikol besar yakni '. Preser*atif digunakan karena di dalam krim terdapat sejumlah air yang merupakan media tumbuhnya bakteri sehingga perlu penambahan preser*ati*e untuk menegah terurainya bahan aktif atau bahan tambahan lain yang terdapat dalam krim yang diakibatkan oleh bakteri. )ntioksidan dipakai karena terdapat bahan tambahan yaitu basis minyak yang mudah teroksidasi yang mengganggu kestabilan sediaan krim. 4umektan ditambahkan karena air dapat menguap sehingga perlu penambahan humektan agar kompisisi air dalam sediaan tidak berubah. Selain itu humektan digunakan untuk melembabkan kulit sehingga meningkatkan penetrasi bahan aktif meleui mekanisme sponge effet. >nhaner bertujuan untuk meningkatkan penetrsi bahan aktif karena tujuan terapinya berada di appendage.
Pada a+alnya dibuat empat
formula krim kloramfenikol tipe o7+ dimana formula dan formula & menggunakkan komposisi basis yang berbeda dengan emulgator span ;0 dan t+een ;0. Komposisi masingmasing emulgator dihitung dengan menggunakan rumus 48. Spade formula 1 dan "ormula / digunakan emulgator kombinasi antara surfaktan dan fatty alohol dengan komposisi basis yang sama. "atty alohol yang digunakan adalah etostearyl alohol sedangkan surfaktan yang digunakan adalah natrium laurel sulfat. Perbandingan antara natrium laurel sulfat dan etosteraryl alohol yang digunakan adalah untuk formula 1 dan 9 untuk formula /. Span ;0 dan t+ees ;0 merupakan suatu surfaktan. Surfaktan yang dapat menstabilkan emulsi bekerja dengan membentuk sebuah lapisan tunggal yang diabsorbsi molekul atau ion pada permukaan antara minyak7air sehingga
menghasilkan emulsi yang lebih stabil karena
pengurangan sejumlah energi bebas permukaan seara nyata adalah fakta bah+a tetesan dikelilingi oleh sebuah lapisan tunggal koheren yang menegah penggabungan tetesan yang mendekat. Sedangkan mekanisme etostearyl alkohol sebagai emulgator adalah membentuk lapisan dengan surfaktan di permukaan droplet fase minyak, selain itu etostearyl alkohol dapat membentuk lapisan bilayer etostearyl alohol dan surfaktan sehingga antara lapisan ini 90
dan permukaan fase minyak terdapat fase gel yang mengelilingi droplet fase minyak sehingga menegah penggabungan antar droplet. =etode pembuatan yang dilakukan adalah menampur masing-masing fase minyak dan fase air dimana bahan-bahan yang larut air diampurkan dalam fase air dan bahan yang larut fase minyak dilartukan dalam fase minyak. =asing-masing fase dipanaskan 5 derajat 3elsisus lebih tinggi dari suhu titik lebur basis minyak yang paling tinggi kurang lebih 95-'0 derajat agar ketika diamurkan dengan fase air tidak terjadi penggumpalan basis minyak yang mengakibatkan krim menjadi kasar atau tidak homogen. 3elsius. $ntuk fase air dipanaskan 5 derajat 3elsisus lebih tinggi dibandingkan fase minyak karena suhu air lebih mudah turun dibandingkan dengan fase minyak. Pemanasan fase minyak dan fase air dilakukan pada di penangas air. Penampuran dilakukan dengan ara menampur fase minyak ke dalam fase air pada suhu yang hampir sama lalu dilakukan pengadukan seara konstan di pengangas air. Setelah itu diturunkan dari penangas air dengan tetap melakuakan pengadukan seara konstan dan sekeliling a+an dilapisi kasin agar tidak terjadi pendinginan seara mendadak yang dapat mengakibatkan tidak homogennya ampuran fase minyak dan fase air karena sudah ada fase minyak yang memadat terlebih dahulu. Pengadukan harus selalu konstan dan dengan epat agar droplet fase terdispersi !fase minyak( tidak menggabung satu sama lain dan agar emulsi krim tidak peah. Selain itu hal ini dilakukan agar ukuran droplet halus, dimana droplet yang halus menghasilkan emulsi yang lembut dan stabil. Penambahan 4# sebagai antioksidan dilakukan setelah ampuran diturunkan dari penangas air dan suhunya turun menjadi sekitar 90
o
3 sebab 4# merupakan bahan yang tidak panas. Sedangkan
penambahan kloramfenikol dalam bentuk terlarut di dalam propilenglikol !sebelumnya dilakukan
optimasi
kelarutan
kloramfenikol
dalam
propilenglikol
dan
didapatkan
kelarutannya sebesar 0,/ g dalam &,; gram propilenglikol( dilakukan setelah ampuran inti emulsi menurun suhunya sekitar 55 o3 karena kloramfenikol tidak tahan panas. Pada akhir pembuatan dilakukan penambahan aGuadest bebas 3O & untuk mengganti aGuadest yang hilang saat pemanasan. 8alu dilakukan pengadukan yang kuat agar pengeneran dengan aGuadest ini dapat homogen dengan sistem yang terbentuk sebelumnya. Setelah itu dilakukan pengeekan p4 dengan indikator uni*ersal agar dapat dilakukan e*aluasi manakah formula yang memberikan p4 yang mendekati spesifikasi. Selain itu, %P3 pada masing-masing tahap juga perlu diperhatikan. Pada formula hasil yang didapatkan adalah p4 memenuhi spesifikasi yaitu 9 namun konsistensi sangat ener. 4al ini mungkin disebabkan oleh kurangnya basis minyak padat yang ditambahkan pada formula sehingga formula tidak terpilih untuk di sale up. 9
Sedangkan untuk formula &, p4 nya memenuhi spesifikasi yaitu 9 tetapi konsistensinya yang terlalu ener. Sehingga untuk memperbaiki formula & tersebut dibuat formula ' dengan meningkatkan komposisi *aselin album dan era alba sedangkan konsentrasi paraffin liGuidum diturunkan. p4 memenuhi spesifikasi yaitu 9 namun ternyata terjadi pemisahan fase minyak dan fase air ketika krim sudah jadi. Peahnya krim kemungkinan disebabkan tingginya konsentrasi era alba pada formula, dimana titik leleh era alba jauh lebih tinggi dibandingkan titik leleh komponen minyak lain dalam formula. #ingginya titik leleh ini menunjukkan bah+a era alba memiliki gaya antarmolekul !kohesi( yang kuat dan enderung bergabung satu sama lain, sehingga homogenisasi atau emulsifikasi harus dengan gaya yang kuat dan epat untuk menghindari epatnya bergabung molekul era alba satu dengan yang lainnya. #etapi pada praktikum ini digunakan stamper dan dilakukan seara manual, berarti energi yang digunakan untuk emulsifikasi kurang kuat, sehingga pengeilan droplet dan pelapisan droplet tersebut oleh emulgator tidak sempurna, emulsi atau krim yang dihasilkan pun tidak stabil. Sehingga untuk formula & dan formula ' tidah dipilih untuk di sale up. Pada formula 1 hasil yang didapatkan adalah p4 memenuhi spesifikasi yaitu 9 namun konsistensinya agak keras sehingga sulit untuk dioleskan hal ini terjadi juga pada formula / yang memiliki konsistensi yang sama seperti formula 1. Sehingga dilakukan optimasi kembali terhadap formula 1 !formula 5( dengan mengurangi fase minyak dengan menurunkan komposisi etyl alohol dan meningkatkan jumlah paraffin liGuidum dengan komposisi emulgator surfaktanfatty alohol . p4 memenuhi spesifikasi yaitu 9 tetapi hasil yang didapatkan adalah konsistensinya yang masih agak keras sehingga masih sukar dioleskan. Kemuadian dilakukan optimasi kembali !formula 9( dengan menurunkan komposisi emulgator total menjadi 06 dengan perbandingan surfaktanfatty alohol /. 4al ini dilakukan karena etostearyl alohol dan natrium lauril sulfat yang berupa massa padat ikut berperan menambah konsistensi dari formula sehingga jumlahnya dikurangi agar didapat konsistensi yang diinginkan. Pada formula 9 ini dihasilkan krim yang memenuhi p4 spesifikas yatu 9i dan konsistensinya paling baik diantara formula yang lain, sehingga dipilih untuk dioptimasi. Pada saat optimasi jumlah air ang berkurang adalah & ml sehingga pada sale up jumlah air yang ditambahkan adalah &M & &/ m8 air. >*aluasi yang dilakukan pada sediaan yang di scale up telah memberikan hasil yang hampir semuanya memenuhi spesifikasi sediaan yang telh ditentukan sebelumnya, keuali spesifikasi mengeni p4. Sebelumnya, ditentukan spesifikasi p4 sebesar 9 B 0,5 berdasarkan p4 stabilitas maksimum dari Kloramfenikol, tetapi hasil yang didapatkan p4 sediaan setelah penyimpanan( sekitar 5,1. =emang hasil p4 ini tidak memenuhi spesifikasi, tetapi masih 9&
dapat diterima oleh kulit !sesuai p4 kulit / D 9,;( sehingga keil kemungkinan untuk mnyebabkan iritasi. )danya penurunan Ph ini kemungkinan disebabkan oleh air yang digunakan dalam sediaan memiliki p4 5 dan paparan 3O & dalam udara selama penyimpanan juga turut berkontribusi dalam penutunan p4 sediaan.
BAB KE%I!PULAN DAN %A4AN
KE%I!PULAN
. $ji organoleptis sediaan memenuhi spesifikasi sediaan, tekstur yang halus dan lembut, +arna sediaan yang putih dan tidak berbau. &. $ji p4 rata-rata sediaan tidak memenuhi spesifikasi yaitu 5,1 1. $ji tipe emulsi sediaan adalah krim tipe o7+ dengan ukuran droplet !dln( yang sesuai spesifikasi yaitu sekitar 5,1& Cm /. $ji *iskositas sediaan tidak memenuhi spesifikasi sediaan yaitu 0.000 Ps. 5. $ji daya sebar sediaan, kapasitas penyebaran /,& m7menit dan daya sebar 0,01&' m7gram.menit. 9. $ji aseptabilitas sediaan ini sesuai dengan spesifikasi untuk bau dan aroma, kemudahan dioleskan dan kelembutan, kemudahan diui serta kemudahan dikeluarkan dari kemasan dengan pendapat responden yang seara umum baik. B7 %A4AN
91
. Pada pembuatan aGuadest bebas 3O& sebisa mungkin memiliki p4 yang mendekati spesifikasi sediaan yaitu 9 agar tidak mempengaruhi p4 sediaan. &. Perlu ditambahkan origen odoris agar sediaan lebih aseptabel. 1. =emperhatikan parameter kritis dalam pembuatan krim yaitu suhu masing-masing fase yang telah dipanaskan dan suhu penampuran, keepatan penambahan dan pengadukan dan keepatan pendinginan.
NO
%KALA PENILAIAN 1 2 # -
PE4NATAAN
Kemasan sediaan
&
au7aroma sediaan
1
Kemudahan dikeluarkan dari kemasan
/
Kemudahan dioleskan
5
Kelembutan sediaan
9
Penampilan sediaan !+arna, bentuk, tekstur(
'
Kemudahan diui dengan air
8ampiran KUE%IONE4 K4I! KLO4A!FENIKOL Keterangan sangat buruk & buruk 1 baik / sangat baik NO
%KALA PENILAIAN 1 2 # -
PE4NATAAN
Kemasan sediaan 9/
&
au7aroma sediaan
1
Kemudahan dikeluarkan dari kemasan
/
Kemudahan dioleskan
5
Kelembutan sediaan
9
Penampilan sediaan !+arna, bentuk, tekstur(
'
Kemudahan diui dengan air
KUE%IONE4 K4I! KLO4A!FENIKOL Keterangan sangat buruk & buruk 1 baik / sangat baik
8ampiran & Kema*an
95
Loramfen ® Krim Kloramfenikol 2 % Komposisi : Tiap 20 gram mengandung Kloramfenikol base………………………………………………400 mg Cara Kerja : Kloramfenikol merupakan suatu antibiotikum yang memiliki spectrum bakteri yang luas, berfungsi untuk mengobati infeksi pada kulit, termasuk infeksi sekunder yang umumnya menyertai radang kulit.
Bro*r Cara akai : !mumnya " # 4 kali se$ari dioleskan pada bagian kulit yang sakit sesuai petunjuk dokter eringatan dan er$atian : %. &indarkan penggunaan disekitar mata dan mulut 2. &ati # $ati penggunaan pada 'anita $amil dan menyusui, tidak digunakan penggunaan jangka panjang dan pada area luas ". enggunaan jangka panjang dapat menyebabkan super infeksi. (ika $al ini terjadi maka pengobatan $arus di$entikan dan diganti dengan pengobatan lain yang tepat 4. Tidak dianjurkan penggunaan jangka panjang pada anak # anak )fek *amping : +asa terbakar, gatal, iritasi, kulit kering, dan $ipopigmentasi Kontra ndikasi : enderita dengan tuberkolosa kulit dan infeksi jamur -mikosis *impan pada su$u kamar -2/ # "00 C, terlindung ole$ ca$aya o 1atc$ : "22C4/" o +eg : 3K5600%404778% )9p 3ate : 6 ei 20%5 PT. SONO INDONESIA
99
DAFTA4 PU%TAKA
•
•
•
%katan Sardjana "armasi %ndonesia.9;. Formularium ,edicamentorum -electum. Surabaya.
•
Katzung, .H. &00. asic and "linical /harmacology 01 th $dition. Penerbit uku Kedokteran >H3 Iakarta.
•
= 3arthy, #j. '5. The effect of !ehicle "omposition on The #elease of "hloramphenicol from "reams and $ye %intments. S) =edial Iournal, p.&5-&9&
•
Esazi. SK. &00. Hand)oo+ of /harmaceutical ,anufacturing Formulation &th $dition -emisolids /roduct . %nforma 4ealth 3arelni $S).
9'