Laporan Praktikum Pengujian antikonvulsi | Farmakologi 04.27 Farmakologi Farmakologi,, Laporan Praktikum
Laporan Praktikum Pengujian antikonvulsi
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Prinsip percobaan 1.
at konvu konvulsi lsi !ang "i suntika suntikan n secara secara i.p i.p kepa"a kepa"a mencit "apat mengin"uk mengin"uksi si a"an!a a"an!a
konvulsi #.
obat antikonvulsan "igunakan untuk mela$an kritis konvulsi !ang timbul pa"a %e$an
tersebut "an "apat meng%ambat kematian !ang "i timbulkan
1.#. &ujuan percobaan 1. "i%arapkan "i%arapkan ma%asis$a "apat mema%ami akibat !ang "itimbulkan "itimbulkan karena srimulasi !ang berlebi%an pa"a sistem sara' #.
ma%a ma%asi sis$ s$aa
"apa "apatt
cara mengatasi konvulsi
mema mema%a %ami mi kerj kerjaa
obat obat anti antiko kolv lvul ulsa saii
"an "an
"apa "apatt
mema mema%a %ami mi
BAB II &IN(AUAN PU)&A*A
A.
*ejang
*ejang merupakan respon ter%a"ap muatan listrik abnormal "i "alam otak. )ecara pasti+ apa !ang terja"i selama kejang tergantung kepa"a bagian otak !ang memiliki muatan listrik abnormal. (ika %an!a melibatkan "aera% !ang sempit+ maka pen"erita %an!a merasakan bau atau rasa !ang ane%. (ika melibatkan "aera% !ang luas+ maka akan terja"i sentakan "an kejang otot "i seluru% tubu%. Pen"erita juga bisa merasakan peruba%an kesa"aran+ ke%ilangan kesa"aran+ ke%ilangan pengen"alian otot atau kan"ung kemi% "an menja"i linglung. ,-e"icastore+ #/0 *onvulsi a"ala% gerak otot klonik atau tonik !ang involuntar. *onvulsi "apat timbul karena anoksia serebri+ intoksikasi sereberi %!steria+ atau berbagai mani'estasi epilepsi. Epilepsi iala% mani'estasi gangguan otak "engan berbagai etiologi namun "engan gejala tunggal !ang k%as+ !aitu serangan berkala !ang "isebabkan ole% lepas muatan listrik neuron kortikal secara berlebi%an. ,-ar"jono+ 1//0 *ejang !ang timbul sekali+ belum bole% "ianggap sebagai epilepsi. &imbuln!a parestesia !ang men"a"ak+ belum bole% "ianggap sebagai mani'etasi epileptic. &etapi suatu mani'estasi motorik "an sensorik ataupun sensomotorik ataupun !ang timbuln!a secara tiba2tiba "an berkala a"ala% epilepsi. ,-ar"jono+ 1//0 Bangkitan epilepsi merupakan 'enomena klinis !ang berkaitan "engan letupan listrik atau "epolarisasi abnormal !ang eksesi'+ terja"i "i suatu 'ocus "alam otak !ang men!ebabkan bangkitan paroksismal. 3okus ini merupakan neuron epileptic !ang sensiti' ter%a"ap rangsang
"isebut neuron epileptic. Neuron inila% !ang menja"i sumber bangkitan epilepsi. ,Utama "an 4an+ #50 Pa"a "asarn!a+ epilepsi "apat "ibagi menja"i 6 golongan !aitu 7 1.
Bangkitan umum primer ,epilepsi umum0
8
Bangkitan tonik2konik ,epilepsi gran" mall0
8
Bangkitan lena ,epilepsi petit mal atau absences0
8
Bangkitan lena !ang ti"ak k%as ,at!pical absences+ bangkitan tonik+ bangkitan klonik+
bangkitan in'antile #.
Bangkitan pasrsial atau 'okal atau lokal ,epileps! parsial atau 'okal0
8
Bangkitan parsial se"er%ana
8
bangkitan parsial kompleks
8
Bangkitan parsial !ang berkembang menja"i bangkitan umum
6.
Bangkitan lain2lain ,ti"ak termasuk golongan I atau II0
,Utama "an 4an+ #50
-ekanisme "asar terja"in!a bangkitan umum primer a"ala% karena a"an!a cetusan listrik "i 'okal korteks. 9etusan listrik tersebut akan melampaui ambang in%ibisi neuron "isekitarn!a.+ kemu"ian men!ebar melalui %ubungan sinaps kortiko2kortikal. *emu"ian+ cetusan korteks tersebut men!ebar ke korteks kontralateral melalui jalur %emis'er "an jalur nukleus subkorteks. &imbul gejala klinis+ tergantung bagian otak !ang tereksitasi. Aktivitas subkorteks akan "iteruskan kembali ke 'ocus korteks asaln!a se%ingga akan meningkatkan aktivitas eksitasi "an terja"i pen!ebaran cetusan listrik ke neuron2neuron spinal melalui jalur kortikospinal "an retikulospinal se%ingga men!ebabkan kejang tonik2klonik umum. )etela% itu terja"i "iense'alon. ,Utama "an 4an+ #50
)e"angkan mekanisme "asar terja"in!a bangkitan parsial meliputi eua 'ase+ !akni 'ase inisiasi "an 'ase propagasi. 3ase inisiasi ter"iri atas letupan potensial aksi 'rekuensi tinggi !ang melibatkan peranan kanal ion 9a:: "an Na: serta %iperpolarisasi;%ipersinkronisasi !ang "ime"iasi ole% reseptor 4ABA atau ion *:. 3ase propagasi terja"i peningkatan *: intrasel ,!ang men"epolarisasi neuron "i sekitarn!a0+ akumulasi 9a:: pa"a ujung ak%ir pre sinaps
,meningkatkan
pelepasan
neurotransmitter0+
serta
mengin"uksi
reseptor
eksitasi N-DA "an meningkatkan ion 9a:: se%ingga ti"ak terja"i in%ibisi ole% neuron2 neuron "i sekitarn!a. *emu"ian akan "ilanjutkan "engan pen!ebaran "ari korteks %ingga spinal+ se%ingga "apat men!ebabkan epileps! umum;epileps! sekun"er. ,Utama "an 4an+ #50
B.
)triknin
)triknin ti"ak berman'aat untuk terapi+ tetapi untuk menjelaskan 'isiologi "an 'armakologi susunan sara'+ obat ini men"u"uki tempat utama "iantara obat !ang bekerja secara sentral. ,Louisa "an De$oto+ #50 )triknin bekerja "engan cara menga"akan antagonisme kompetiti' ter%a"ap transmiter peng%ambatan !aitu glisin "i "aera% peng%ambatan pascasinaps+ "imana glisin juga bertin"ak sebagai transmiter peng%ambat pascasinaps !ang terletak pa"a pusat !anng lebi% tinggi "i ))P. ,Louisa "an De$oto+ #50 )triknin men!ebabkan perangsangan pa"a semua bagian ))P.
%e$an !ang %an!a mempun!ai me"ula spinalis. )triknin tern!ata juga merangsang me"ula spinalis secara langsung. Atas "asar ini e'ek striknin "ianggap ber"asarkan kerjan!a pa"a me"ula spinalis "an konvulsin!a "isebut konvulsi spinal. ,Louisa "an De$oto+ #50 -e"ula
oblongota %an!a
"ipengaru%i
striknin
pa"a
"osis
!ang
menimbulkan
%ipereksitabilitas seluru% ))P. )triknin ti"ak langsung mempengaru%i sistem kar"iovaskuler+ tetapi bila terja"i konvulsi akan terja"i peruba%an tekanan "ara% ber"asarkan e'ek sentral striknin pa"a pusat vasomotor. Bertamba%n!a tonus otot rangka juga ber"asar kan e'ek sentral striknin.pa"a %e$an coba "an manusia ti"ak terbukti a"an!a stimulasi saluran cerna. )triknin "igunakan sebagai perangsanmg na'su makan secara irasional ber"asarkan rasan!a !ang pa%it. ,Louisa "an De$oto+ #50 )triknin mu"a% "iserap "ari saluran cerna "an tempat suntikan+ segera meninggalkan sirkulasi masuk ke jaringan. *a"ar striknin "i ))P ti"ak lebi% "aripa"a "i jar ingan lain. )tirknin segera "i metabolisme ole% enim mikrosom sel %ati "an Necel = "iekskresi melalui urin. Ekskresi lengkap "alam $aktu 1 jam+ sebagian "alam bentuk asal. ,Louisa "an De$oto+ #50 4ejala keracunan striknin !ang mula2mula timbul iala% kaku otot muka "an le%er. )etiap rangsangan sensorik "apat menimbulkan gerakan motorik %ebat. Pa"a sta"ium a$al terja"i gerakan ekstensi !ang masi% terkoor"inasi+ ak%irn!a terja"i konvulsi tetanik. Pa"a sta"ium ini ba"an bera"a "alam sikap %iperekstensi ,opistotonus0+ se%ingga %an!a occiput "an tumit saja !ang men!entu% alas ti"ur. )emua otot lurik "alam kea"aan kontraksi penu%. Napas ter%enti karena kontraksi otot "ia'ragma+ "a"a "an perut. Episo"e kejang ini terja"i berulang> 'rekuensi "an %ebatn!a kejang bertamba% "engan a"an!a perangsangan sensorik. *ontraksi otot ini menimbulkan n!eri %ebat+ "an pesien takut mati "alam serangan berikutn!a. *ematian biasan!a "isebabkan ole% paralisis batang otak karena %ipoksia akibat gangguan napas. *ombinasi "ari a"an!a gangguan napas "an kontraksi otot !ang %ebat "apat
menimbulkan asi"osis respirasi maupun asi"osis metabolik %ebat> !ang terak%ir ini mungkin akibat a"an!a peningkatan ka"ar laktat "alam plasma. ,Louisa "an De$oto+ #50
Pentetraol
Pentetraol a"ala% obat !ang "ipakai sebagai stimulan pere"aran "ara% "an perna'asan. Dosis tinggi men!ebabkan kejang+ seperti !ang "itemukan ole% a%li sara' Hungaria2Amerika "an psikiater La"islas (. -e"una ta%un 16=. &ela% "igunakan "alam terapi kejang+ tetapi ti"ak perna% "ianggap e'ekti'+ "an e'ek samping seperti kejang !ang sulit untuk "i%in"ari. Pentetraol
"ianggap sebagai
antagonis
4ABA.
-ekanisme
aksi epileptogenik "ari
pentetraol pa"a tingkat sara' seluler masi% belum jelas. )tu"i elektro'isiologi tela% menunjukkan ia bertin"ak pa"a tingkat membran sel mengurangi $aktu pemuli%an antara potensial aksi "engan meningkatkan permeabilitas kalium "ari akson. )tu"i2stu"i lain tela% menggejala peningkatan arus membran beberapa ion lainn!a+ seperti natrium "an kalsium+ !ang men!ebabkan peningkatan secara keseluru%an "ala m rangsangan membran neuron.
Pentetraol tela% "igunakan secara eksperimental untuk mempelajari 'enomena pen!itaan "an untuk mengi"enti'ikasi obat2obatan !ang "apat mengontrol kerentanan kejang. Pentetraol juga merupakan obat aniogenic prototipikal "an tela% ban!ak "igunakan pa"a mo"el binatang kecemasan. Pentetraol meng%asilkan stimulus "iskriminati' %an"al !ang sebagian besar "ime"iasi ole% reseptor 4ABA. Baru2baru ini+ peneliti "ari Universitas )tan'or" tela% memperba%arui minat Pentetraol sebagai calon pengobatan 'armakologis sin"rom Do$n. Diterbitkan "alam e"isi April #5 Nature Neuroscience+ komunikasi singkat mereka "iuraikan percobaan !ang "irancang untuk menguji teori !ang men"asari "iusulkan untuk menjelaskan kemanjuran !ang "iklaim sebagai 4ABA antagonis "alam memuli%kan "e'isit memori "eklarati' terkait "engan mo"el tikus Do$n )!n"rome manusia. &sC@Dn tikus !ang "isuntik "engan # minggu resimen sala% satu "ari "ua sen!a$a picrotoin atau bilobali"e ,ke"uan!a antagonis 4ABA0 menunjukkan perbaikan !ang "itan"ai "i ke"ua eksplorasi "an pengakuan ben"a baru atas kontrol "isuntik "engan %an!a garam. Hasil ini "igan"akan "alam percobaan ke"ua "engan tikus !ang "iberi susu baik polos atau kombinasi susu "an "osis non2epileptogenik pentetraol setiap %ari selama 15 %ari. &ikus pentetraol2makan mencapai skor tugas objek baru seban"ing "engan tikus $il" t!pe ,normal0. Perbaikan ini berlangsung seti"akn!a 1 sampai # bulan setela% resimen pengobatan. &i"ak meng%erankan k%asiat sen!a$a "isertai "engan normalisasi potensiasi jangka panjang "alam "entate g!rus satu bulan setela% ak%ir pengobatan+ lanjut menunjukkan perbaikan obat "ime"iasi gigi% "alam belajar "an memori.
BAB III -E&
6.1 Alat !ang "igunakan 7 1.
&imbangan mencit
#.
Alat suntik
6.
)on"e oral
6.# Ba%an !ang "igunakan 1.
Pentetraol larutan +5@F
#.
3enitoin 1 mg
6.
Na 9-9
=.
Luminal
6.6 Prose"ur 1.
He$an "itimbang "an "ikelompokan menja"i = kelompok+ kelompok kontrol "iberi
pemba$a , Na 9-9 0+ kelompok pemban"ing "iberi obat 'enitoin 1mg+ kelompok uji 1 "iberi luminal 6mg "an kelompok uji # "i beri luminal 1mg #.
)emua kelompok "iberi obat secara peroral catat $aktu pemberian obat.
6.
)etela% 6 menit %e$an "iberi at pengin"uksi+ konvulsi !aitu pentetraol
=.
)egera setela% pemberian at pengin"uksi "i catat $aktu timbuln!a konvulsi+ rentang
$aktu timbuln!a konvulsi+ "an lamn!a konvulsi !ang terja"i+ juga $aktu terja"in!a kematian %e$an percobaan. @.
Data !ang "iperole% "itabulasi "an "i analisis secara statistik "engan menggunakan+
analisis 'ariansi "an kebermaknaan antara kelompok kontrol "an kelompok uji "ianalisis "engan stu"ent test C.
Buat gra'ik %asil percobaan
5.
Ba%as %asil percobaan an"a.
BAB I? HA)IL PE9
&ABEL HA)IL PEN4A-A&AN DA&A *ELA)
Onset (s)
Durasi (s)
Frekuensi Keterangan
Kejang 180
0
0
Kejang, Mat
94
60
9
Kejang, Mat
232
163
5
Kejang, Mat
10
33
1
Kejang, Mat
339
1291
141
Kejang, Seh
1156
3!5
1
Kejang, Mat
562
23
1
Kejang, Mat
80
650
3!
Kejang, Mat
2015!5
3243!5
243!5
Durasi (s)
Frekuensi
100M+-DOS'S M*%S' Onset (s)
Keterangan Kejang
360
500
!
Kejang, .i/
96
3602
64
Kejang, Seh
440
!33
8
Kejang, Seh
120
600
2
Kejang, Mat
520
896
269
Kejang, Seh
1095
!925
!
Kejang, Mat
4!2
!46
26
Kejang, Seh
90
945
2!
Kejang, .i/
2!593!5
11018125
5125
Durasi (s)
Frekuensi
M*%S' Onset (s)
Keterangan Kejang 600
960
13
Kejang, .i/
82
1400
5!
Kejang, Seh
610
1020
15
Kejang, Seh
!2
!4
2
Kejang, Mat
413
322
36
Kejang, Mat
1!85
8925
5
Kejang, Mat
5!2
253
15
Kejang, Seh
930
1831
16
Kejang, .i/
43218!5
8440625
198!5
Durasi (s)
Frekuensi
S M*%S' Onset (s)
Keterangan Kejang !26
801
10
Kejang, Mat
0
0
0
Kejang, Seh
!42
818
11
Kejang, Seh
358
105
1
Kejang, Mat
615
119
109
Kejang, Seh
945
1605
1!
Kejang .i/
660
180
6
Kejang, Seh
0
0
0
Kejang, .i/
505!5
4535
1925
BAB ? PE-BAHA)AN Pa"a praktikum kali ini "ilakukan pengamatan e'ekti'itas obat antikonvulsi ter%a"ap rangsangan konvulsi !ang "iberikan.
"ua "osis !ang berbe"a !aitu 6 mg "an 1 mg. )ebagai pemban"ingn!a "igunakan 3enitoin 1 mg. Hasil "ari percobaan ini "i"apatkan ba%$a pemban"ing memiliki onset kejang !ang lebi% ren"a% "ari pa"a obat uji "engan "osis !ang sama+ tetapi memiliki "urasi kejang !ang lebi% panjang. Hal ini "isebabkan ole% perbe"aan mekanisme "an "urasi kerja "ari masing2masing obat !ang bersangkutan. 3enitoin memiliki e'ek stabilisasi pa"a membran karena bloka"e kanal Na:. 3enitoin memiliki in"eks terapi !ang sempit+ konsentrasi terapeutikn!a "alam plasma "ara% a"ala% @2# Gg;mL+ konsentrasi maksimal "alam plasma setela% 621# jam+ "iabsorbsi lambat setela% pemberian oral seban!ak 52F+ ikatan obat2protein plasma sekitar F. *arena obat ini termasuk obat kerja cepat+ onset kejangn!apun lebi% singkat "ari obat uji !ang merupakan obat kerja panjang. Pa"a %asil percobaan+ obat ini "apat memberikan e'ek !ang lebi% cepat tetapi ti"ak berta%an lama. 3enobarbital;Luminal memiliki mekanisme kerja meningkatkan e'ek peng%ambatan 4ABA "engan cara berikatan pa"a kompleks reseptor 4ABA2kanal klori"a. *onsentrasi plasma terapeutik Luminal a"ala% 12= Gg;mL+ konsentrasi plasma maksimal setela% C21/ jam. Lebi% "ari /F obat "iabsorpsi lambat setela% pemberian oral. Ikatan obat "engan protein plasma sekitar @2CF.
"iberikan "alam percobaan kurang tepat se%ingga %asil percobaan menunjukkan 'enitoin memberikan %ambatan konvulsiv !ang jau% lebi% ren"a% "ari 'enobarbital. Pentetraon ,Pent!lenetetraol0 a"ala% suatu stimulansia !ang "alam "osis tinggi "apat men!ebabkan kejang+ obat ini "alam percobaan antikonvulsi "igunakan sebagai pengin"uksi kejang+ ia memiliki mekanisme sebagai antagonis 4ABA. *elompok lain+ melakukan in"uksi kejang ter%a"ap %e$an percobaan "engan )tric%nin. Hasil !ang "iberikan !aitu> )tric%nin memberikan e'ek kejang !ang lebi% ringan ter%a"ap %e$an percobaan "ari pa"a Pentetraol+ %al ini mungkin "isebabkan ole% mekanisme )tric%nin !ang %an!a men!ebabkan kejang otot berbe"a "engan Pentetraol !ang bersi'at meng%ambat 4ABA secara langsung ,suatu neurotransmitter !ang ter"apat pa"a otak0 atau mungkin juga karena perbe"aan "osis !ang "iberikan.
BAB ?I *E)I-PULAN
Dari percobaan ini "apat "isimpulkan ba%$a 7 2
kejang. 2
-ekanisme "an "urasi kerja obat antikonvulsi berbe"a2be"a.
2
Perbe"aan mekanisme "an "urasi kerja obat antikonvulsi %arus "iper%atikan untuk
tujuan pengobatan ter%a"ap jenis kejang;epilepsi !ang berbe"a+ juga berguna untuk penentuan "osis pemakaian obat.
DAFTAR PUSTAKA
Katzung, BG. 1997. Farmakologi Dasar dan Klinik, edisi 6. EGC : Jakarta, hal. !"#!$ %&u'(a ) * D+&t& -R . //7. Perangsangan Susunan Saraf Pusat . Dalam : Farmakologi dan Terap', edisi 5. D+0art++n Farak&l&g' 2an T+ra0+ut'k Fakulta( K+2&kt+ran Un'3+r('ta( 4n2&n+('a : Jakarta, hal. "7#"5 )ar26&n&, ). 1955. Neurologi Klinis Dasar . D'an Rakat : Jakarta, hal. "9#""18 """ )+2'a(t&r+.
//5. Kejang.
A0&t+k
nl'n+
2an
)+2'a
4n;&ra('
P+nak't.
=&nl'n+>,
=htt0:??.+2'a(t&r+.&, 2'ak(+( " )+' //5> )+k, )J 2kk. //1. Farmakologi Ulasan ergam!ar . @'2a )+2'ka : Jakarta, hal. 9/8 1"9 Utaa -. * Gan. . //7. "ntiepilepsi dan "ntikon#ulsi . Dalam : Farmakologi dan Terap', edisi 5. D+0art++n Farak&l&g' 2an T+ra0+ut'k Fakulta( K+2&kt+ran Un'3+r('ta( 4n2&n+('a : Jakarta, hal. 179#1518 15$8 155 Farak&l&g' 2an t&k('k&l&g' l+h G+r Sh'tz, -an( %+00+r * )'ha+l -+'2r'h, EGC. At a Glan+ Farak&l&g' )+2'(, Erlangga. Farak&l&g' l+h J&+ %. K++, E3+ln R. -a+(, EGC htt0:??+2'ath+ra0.&?'n2+.0h0?&nt+nt?0r'nt3+r('&n?15 htt0:??+2'ath+ra0.&?'n2+.0h0?&nt+nt?0r'nt3+r('&n?1"/
Read more: http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/20!/07/Laporan"Praktikum"Pengu#ian" antikon$ulsi"Farmakologi.html%i&''!(i)k*'r+