NAMA KELOMPOK : 1.
ELFA YULIA FITRIANI
2.
A M A N D A N U R R I Y A N T I
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA TENT TENTANG ANG PENGUJIAN ASAM-BASA MENGGUNAKAN KERTAS KERT AS LAK MUS BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Belakang Asam basa sudah dikenal sejak zaman dahulu. Istilah asam (acid) berasal dari bahasa latin acetum yang berarti cuka. Istilah basa (alkali) berasal dari bahasa arab yang berarti abu. Asam dan basa secara tidak sadar merupakan bagian dari kehidupan kita. Kita senantiasa berinteraksi dengan asam dan basa setiap hari. Makanan yang kita konsumsi sebagian besar besifat asam, sedangkan pembersih yang sering kita gunakan (sabun. Deterjen, dll) adalah basa. Selain itu, asam dan basa sangat berpengaruh terhadap kondisi tumbuhan yang ada diatasnya. Kualitas air juga dapat ditetntukan dengan mengukur tingkat keasamannya. Suatu daerah yang dilanda hujan. Suatu larutan dapat diketahui sifat asam atau basanya dengan menggunakan indikator asam-basa, yaitu zat yang mempunyai warna berbeda dalam larutan asam dan larutan basa. Salah satu contohnya adalah kertas lakmus. B. Rumusan Masalah 1.
Apakah kertas lakmus dapat mengidentifikasi larutan asam-basa?
2.
Apakah yang dimaksud dengan asam basa?
3.
Apa sajakah contoh asam basa?
4.
Apa sajakah alat dan bahan dalam melakukan praktikum menguji larutan asam basa menggunakan kertas lakmus?
C.
5.
Bagaimana cara kerja menguji larutan asam basa menggunakan kertas lakmus?
6.
Apa sajakah indikator-indikator dalam menguji larutan asam basa?
Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji sifat larutan asam-basa dengan menggunakan kertas lakmus.
D. Manfaat Manfaat dari penelitian ini adalah dapat mengetahui dan membedakan larutan asam dan basa dengan menggunakan kertas lakmus dari berbagai macam indikator.
BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Asam-Basa Menurut Arrhenius asam adalah suatu zat yang jika dilarutkan dalam air akan menghasilkan ion hidrogen (H+). Sedangkan, basa adalah zat yang jika dilarutkan dalam air akan menghasilkan ion hidroksida (OH–). B. Indikator 1.
Kapur Sirih Kapur sirih merupakan hasil endapan dari batu kabur atau batu gamping yang direndam dalam air dengan proses waktu selama 7-8 hari dan hasil dari perendaman tersebut akan menghasilkan endapan lembut dari kapur itu dan endapan tersebut disebut dengan kapur sirih.
2. Jeruk Nipis Jeruk nipis (Citrus aurantifolia) merupakan jenis tumbuhan yang masuk kedalam suku jeruk-jerukan. Kulit buah jeruk nipis mengandung banyak minyak atsiri, Daging buah berwarna putih kehijauan, sangat asam, mengandung banyak vitamin C dan asam sitrat. Biji nya banyak, kecil, dan bersifat poliembrioni. 3. Air Aki (H 2SO4) Air Aki berasal dari kata Air Destilasi (Aquadest). Air Aki adalah cairan di botol plastik biru itu sejatinya air murni. Tak mengandung logam, bahan dasarnya bisa dari air PAM atau sumur tapi telah melewati proses pemurnian dengan cara penyulingan dan proses demineralisasi. Air aki mengandung asam sulfat yang bersifat asam. 4.
NaOH atau Soda Api Soda api yang dalam ilmu kimia disebut NaOH (Natrium Hidroksida) merupakan sejenis basa logam kaustik. Senyawa ini terbentuk dari oksida basa natrium oksida (NaOH) yang dilarutkan dalam senyawa air. NaOH memiliki sifat senyawa alkalin dimana fungsinya semakin kuat saar dilarutkan bersama air.
5.
Deterjen Bahan dasar deterjen adalah alkil benzena sulfonat (ABS). Dibandingkan dengan sabun, deterjen memiliki daya cuci lebih baik. Pada umumnya deterjen mengandung bahan-bahan seperti surfaktan (surface active agent), builder (pembentuk), filler(pengisi), dan aditif.
6.
Garam Garam adalah senyawa ionik yang terdiri dari ion postif (kation) dan ion negatif (anion) sehingga membentuk senyawa netral (tanpa muatan). Garam terbentuk dari hasil reaksi asam dan basa. Komponen kation ini dapat berupa senyawa
anorganik seperti klorida (Cl–), dan juga berupa senyawa organik seperti asetat (CH3COO–) dan ion monoatomik seperti fluorida (F –), serta ion poliatomik seperti sufat (SO42-), natrium klorida (Nacl). 7.
Gula Gula atau hlukosa adalah salah satu monosakarida sederhana yang mempunyai rumus molekul C6H12O6. Kata glukosa diambil dari bahasa Yunani yaitu glukus yang berarti manis. Gula mengandung energi sebesar 364 kkal,karbohidrat 94 gram,, kalsium 5 mgm fosfor 1 mg,
8.
Larutan Cuka Asam asetat, asam etanoat, atau asam cuka adalah senyawa kimia asam organik yang dikenal sebagai pemberi rasa asam dan aroma dalam makanan. Asam cuka memiliki rumus empiris C2H4O2, CH3COOH, atau CH3CO2H. Asam asetat murni (disebut asam asetat glasial) adalah cairan higroskopis tak berwarna, dan memiliki titik beku 16,7°C. Larutan asam asetat dalam air merupakan sebuah asam lemah, artinya hanya terdisosiasi sebagian menjadi ion H + dan CH3COO–. Asam asetat merupakan pereaksi kimia dan bahan baku industri yang penting. Asam asetat digunakan dalam produksi polimer seperti polietilena tereftalat, selulosa asetat, dan polivinil asetat, maupun berbagai macam serat kain. Di rumah tangga, asam asetat encer juga sering digunakan sebagai pelunak air
C.
Contoh Asam Basa Berikut adalah contoh asam dan basa: Contoh asam: Rumus
Nama Asam
HF
Asam Fluorida
Hcl
Asam Klorida
HBr
Asam Bromida
HI
Asam Iodida
HI
Asam Hipoklorit
HclO
Asam Klorit
HclO2
Asam Klorat
HclO3
Asam Perklorat
HNO2
Asam Nitrit
HNO3
Asam Nitrat
CH3COOH
Asam asetat/Cuka
H2S
Asam Sulfida
H2SO3
Asam Sulfit
H2SO4
Asam Sulfat
H2CO3
Asam Karbonat
H2C2O4
Asam Oksalat
H2Cr2O4
Asam Kromat
H2Cr2O7
Asam Dikromat
H3PO3
Asam Pospit
H3PO4
Asam Pospat
Contoh basa : Rumus
Nama Basa
LiOH
Litium Hidroksida
NaOH
Natrium Hidroksida
KOH
Kalium Hidroksida
RbOH
Rubidium Hidroksida
Mg(OH)2
Magnesium Hidroksida
Ca(OH) 2
Kalsium Hidroksida
Sr(OH) 2
Strontium Hidroksida
Al(OH) 2
Aluminium Hidroksida
CuOH
Tembaga (I) Hidroksida
Cu(OH2)
Tembaga (II) Hidroksida
Fe(OH) 2
Besi (II) Hidroksida
Fe(OH) 3
Besi (III) Hidroksida
BAB III PEMBAHASAN A. Judul Percobaan Larutan Asam-Basa B. Alat dan Bahan Alat: 1.
Gelas Kimia
2.
Plat Tetes
3.
Pipet Tetes
Bahan:
C.
1.
Kertas Lakmus
2.
Cuka
3.
Deterjen
4.
Jeruk Nipis
5.
Kapur Sirih
6.
Garam
7.
Gula
8.
NaOH
9.
Air Aki (H2SO2)
Cara Kerja 1.
Siapkan bahan yang akan diuji dalam bentuk latutan.
2.
Masukkan ±3 tetes larutan cuka kertas lakmus merah, amati perubahan warna yang terjadi.
3.
Lakukan percobaan 2 pada semua larutan.
4.
Ulangi percobaan 2 dan 3 dengan mengamati kertas lakmus biru.
D. Hasil Pengamatan Kertas Lakmus No
Larutan
Merah
Biru
Sifat Zat
1
Cuka
Merah
Merah
Asam
2
Detrejen
Biru
Biru
Basa
3
Jeruk nipis
Merah
Merah
Asam
4
Kapur sirih
Biru
Biru
Basa
5
Garam
Merah
Biru
Netral
6
Gula
Merah
Biru
Netral
7
NaOH
Biru
Biru
Basa
8
Air aki (H2SO4)
Merah
Merah
Asam
E. Pertanyaan 1. Dari bahan yang diuju kelompokkan larutan tersebut kedalam: Jawab: Asam : cuka, jeruk nipis, dan air aki (H2SO2). Basa : deterjen, kapur sirih, dan air aki. Netral : garam dan gula. 2.
Mengapa larutan dapat mengubah kertas lakmus merah menjadi biru dan lakmus biru menjadi merah? Jawab: Larutan Merah → Biru → Basa
Karena, dalam larutan mengandung ion OH– yang menyebabkan larutan bersifat
basa.
Larutan Biru → Merah → Asam
Karena, dalam larutan mengandung ion H+ yang menyebabkan larutan bersifat asam. 3.
Tuliskan reaksi ionisasi dari:
Cuka : CH3COOH → H+ + CH3COO–
Garam : NaCl → Na + +
NaOH : NaOH → Na + +
H2SO4 : H2SO4 → 2H+ + SO42–
Cl– OH–
BAB IV KESIMPULAN Kesimpulan yang dapat diambil dari praktik larutan asam basa ini adalah sebagai berikut: 1.
Larutan yang mengubah lakmus biru menjadi merah berarti larutan bersifat asam,
2.
Larutan yang mengubah lakmus merah menjadi biru berarti larutan bersifat basa.
3.
Larutan yang tidak mengubah warna kertas lakmus berarti llarutan bersifat netral.
Daftar Pustaka 1.
http://sitinurjannah.blogspot.com
2.
http://chemistrytobeeasy2014.blogspot.com
3.
http://srielfyra.blogspot.com
4.
https://id.m.wikipedia.org
5.
sitkes.com
6.
http://Biologi1a.blogspot.com
7.
http://zindriasihlinati.blogspot.com
8.
ilmukimia.org