LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK REAKSI REDOKS
Nama
: Ardiana
No. BI
: 12430!001 "ari#Tan$$a% "ari#Tan$$a%
: S&nin'
1! D&(&m)&r 2012
UNI*ERSITAS TU+U" BELAS AGUSTUS 2013
I.TU+UAN 1. Untuk mempelajari dan memahami beberapa reaksi yang berlangsung dalam suasana asam, basa dan netral 2. untuk memahami berbagai reaksi kimia berdasarkan perubahan yang terjadi 3. untuk mengetahui karakteristik tipe reaksi kimia 4.
untuk menentukan stoikiometri berdasarkan sifat sik yang teramati
reaksi
kimia
II. TEORI Reaksi redoks adalah : reaksi kimia yang diertai perubahan bilangan oksidasi. etiap reaksi redoks terdiri atas reaksi!reaksi reduksi dn reaksi!reaksi oksidasi. Reaksi oksidasi adalah reaksi kimia yang di tandai kenaikan bilangan!bilangan oksidasi. edangkan reaksi reduksi adalah reaksi kimia yang ditandai penurunan bilangan!bilangan oksidasi. "ilangan oksidasi didenisikan sebagai muatan yang dimiliki suatu atom. #ika seandainya elektron diberikan kepada atom lain yang keelektronegatifannya lebih besar. #ika kedua atom diberikan, maka atom yang keelektronegatifannya lebih ke$il, lebih positif. edangkan atom yang keelektronegatifannya lebih besar, memiliki bilangan oksidasi negatif. Redoks yang dihubungkan dengan terjadinya perubahan %arna lebih sering daripada yang di amati dalam reaksi asam & basa. Reaksi reduksi melibatkan pertukaran elektron dan selalu terjadi perubahan bilangan oksidasidari dua atau lebih unsur dari reaksi kimia. 'enurut batasan umum reaksi redoks adalah suatu proses serah terima elektron antara dua system redoks. enya%a!senya%a yang memiliki kemampuan untuk mengoksidasi senya%a lain dikatakan sebagai oksidatif dan dikenal sebagai oksidator atau gen oksidasi. (Marappung, 1996).
(ksidator melepaskan elektron dari senya%a lain sehingga dirinya sendiri tereduksi. (leh karena ia )menerima ) elektron ia juga di sebut sebagai penerima elektron. (ksidator biasanya adalah senya%a!senya%a yang memiliki unsur!unsur dengan bilangan oksidasi yang tinggi *seperti +2(2,'n(4, r(3, r2(-,((4, atau senya%a!senya%a yang sangat elektronegatif, sehingga bisa mendapatkan satu atau dua elektron yang lebih mengoksidasi sebuah senya%a*misal oksigen, /ourin, klor 0n dan bromin. senya%a!senya%a yang bersifat reduktor sangat berariasi, unsur!unsur logam seperti i, a, 'g, e, 5n, dan 6l dapat digunakan sebagi reduktor. ogam!logam ini dapat memberikan elektronnya dengan mudah. Reduktor jenis lainnya adalah reagen transfer *halida, a"+4 dan i 60+4. 'etode reduksi lainnya juga yang berguna melibatkan gas hidrogen *+2 dengan katalis paladium, platinum atau nikel, reduksi katalis ini utamanya digunakan pada reduksi ikatan rangkap dua atau tiga karbon!karbon.(Stanley, 1988). +idrokarbon adalah senya%a yang mengandung karbon dan hidrogen. "anyak hidrogen yang menunjukkan isomer struktur: isomer!isomer struktur mempunyai rumus molekul yang sama tetapi berbeda struktur molekulnya. 6lkana, 6lkena dan 6lkuna adalah golongan pertama pada hidrokarbon.(Stanley,1988). 6lkana hanya mempunyai ikatan tunggal karbon!karbon, dinamakan ppula hidrokarbon jenuh. 7ada suhu kamar, gugus yang melekat pada ikatan tunggal, pada alkana rantai lurus berotasi bebas pada ikatan tunggal.(Marappung,1996).
6lkena mengandung satu atau lebih ikatan ganda karbon! karbon, dinamakan pula hidrokabon tak jenuh. 6lkena mempunyai ikatan isomer geometri yaitu is dan 8rans, isomer geometri is da 8rans didasarkan pada gugus substituen.alkuna mengandung ikatan ganda tiga karbon!karbon tergolong hdrokarbon tak jenuh. 6lkohol primer dapat dioksidasi menjdi aldehid dan oksidasi ini di gambarkan seperti ini: 9+2( *alkohol *aldehid
6lkohol sekunder di oksidasi menjadi keton, sedangkan alkohol trsier tak dapat di oksidasi karena tidak ada hidrogen yang dapat dilepas dari karbon pemba%a gugus hidroksil. (Fessenden,1994). oksidasi alkohol primer metanol dan etano menghangatkannya pada suhu sekitar ;; dengan kalium dikromat*<2r2(-, dalam suasana asam menghasilkan formaldehid dan asetaldehida mudah teroksidasi menjadi asam karboksilat.(Marappung,1996). 6disi alkohol pada aldehida dan keton serupa dengan adisi air. +asil reaksi antara aldehida dan alkohol adalah hemiasetal. +emiasetal mempunyai gugus (+, hidrogen dan (R pada satuan karbon. #adi, hemiasetal adalah alkohol dan eter sekaligus. #ika alkohol berlebihan, hemiasetal $epat bereaksi dengan molekul alkohol lain, menghasilkan asetal. 6setal mempunyai karbon yang memiliki satuan hidrogen dan dua gugus (R, sehingga ada ikatan dua eter. 6ldehid adalah reduktor kuat sehingga dapat mereduksi oksidator!oksidator lemah. 7ereaksi 8ollens da ehling adalah dua $otoh oksidator lemah yang dapat digunakan untuk mengenali aldehid. (ksidsi aldehid menghasilkan asam karboksilat . reaksi redoks dalam reaksi organik dapat dilihat dari bilangan oksidasi atom karbon yang mengalami perubahan, bila bilangan itu naik disebut oksidasi,dan turun disebut reduksi. (Fessenden,1994). Reaksi reduksi oksidasi atau reaksi redoks berperan dalam banyak hal dalam kehidupan sehari!hari. Reaksi redoks dapat berguna bagi pembakaran bahan bakar minyak bumi, dan digunakan juga sebagai $airan pemutih. elain itu, sebagai unsur logam dan nonlogam diperoleh dari bijihnya melalui proses oksidasi atau reduksi. ontohnya dalam reaksi pembentukan kalsium oksida *ao dari kalsium dan oksigen. 2a*s 9 ( 2*g2a(*s
2( etiap tahap diatas dapat disebut sebagai reaksi setengah sel * hal!rea$tion, yang se$ara eksplisit menunjukkan banyaknya ele$tron yant terlibat dalam reaksi. Reaksi setengah sel yang melibatkan hilangnya ele$tron disebut reaksi oksidasi. 0stilah )(ksidasi? pada a%alnya berarti
kombinasi unsur dengan oksigen. amun, istilah itu sekarang memiliki arti yang lebih lua. Reaksi setengah sel yang melibatkan penangkapan ele$tron disebut reaksi reduksi. =alam $ontoh diatas, kalsium bertindak sebagai @at pereduksi karena memberikan ele$tron pada oksigen dan menyebabkan oksigen tereduksi. (ksigen tereduksi bertindak sebagai @at pengoksida 'n 9 4+ 2( dalam suasana netral atau setengah basa permanangat direduksi jadi mangan dioksida. ! 9 'n( 'n( 4 9 4+ 9 3> 2 9 2+ 2( 2. ogam seperti @ink, besi, dan aluminium, seringkali logam ini digunakan sebagai bahan pereduksi. 29 e e 9 2> 39 60 60 9 3> * B. ehla, 1CC; .
a. "ilangan (ksidasi uatu unsur dapat bergabung dengan unsur lain membentuk senya%a dengan alensi tertentu. 0stilah alensi dikemukakan oleh Di$helhaus yang artinya jumlah ikatan suatu unsur terhadap yang lainnya. =alam menentukan alensi unsur, kita harus menuliskan struktur molekul senya%a terlebih dahulu. (leh karena itu, $ara ini kurang praktis dan sebagai gantinya ditemukan $ara bilangan oksidasi. "ilangan oksidasi suatu unsur adalah muatan suatu atom dalam senya%a, seandainya semua ele$tron yang dipakai bersama menjadi milik atom yang lebih elektronegatif. ontohnya molekul +2(, karena (2 lebih elektronegatif maka ia kelebihan dua ele$tron dari dua hydrogen. 6kibatnya bilangan oksidasi oksigen E !2 dan hydrogen E 91. "ilangan oksidasi dapat positif atau negatie. ilai itu bukan merupakan hasil per$obaan melainkan merupakan perjanjian. 7erjanjian atau aturan dalam menentukan bilangan oksidasi adalah sebagai berikut : 1. etiap unsur bebas mempunyai bilangan oksidasi E ;, ontohnya +2, e, +e, A, dan 47 2. +idrogen dalam senya%a mempunyai bilangan oksidasi 91, ontohnya +0, +2(4 dan +0( 4. 3. (ksigen dalam senya%a mempunyai bilangan oksidasi !2 ontohnya +2(, +0F(3 dan (+. 4. Unsur!unsur golongan alkali * 06 dalam senya%a mempunyai bilangan oksidasi 91, ontohnya a0, <(+, dan i2(4. . Unsur!unsur golongan dikali tanah * 00 6 dalam senya%a mempunyai bilangan oksidasi 92 $ontohnya a(, "a(, dan r(4. G. 0on luar * dalam senya%a mempunyai bilangan oksidasi !1, ontohnya +f, 0, dan a2. -. ebuah ion mempunyai bilangan oksidasi sama dengan muatannya ontohnya 1!E!1, (42!E!2, dan a92E2. A. enya%a netral mempunyai bilangan oksidasi ; $ontohnya +0 E ;, <"r E ;, dan a 2(4 E ;. =ari aturan diatas dapat ditentukan bilangan oksidasi suatu unsur dalam senya%a tanpa menuliskan struktur molekulnya. "ilangan oksidasi berguna dalam menuliskan rumus senya%a antara ion positif dan ion negatie. Rumus harus sedemikian rupa sehingga bilangan oksidasi senya%a adalah ; atau jumlah muatan negatif dan positifnya sama. ( Syukri S, 1999 ) . b. 7enggunaan "ilangan (ksidasi
=alam reaksi redoks, ada beberapa perbedaan dalam bidang oksidasi atau keadaan oksidasi atau keadaan oksidasi * istilah ini digunakan untuk memperlihatkan sesuatu yang saling mengubah dari dua atau lebih suatu unsure. 7erhatikan suatu reaksi yang melibatkan magnesium dan oksigen. 2'g 9 ( 2 2'g( ; ; 92 !2 =imana ditulis bilangan oksidasinya diba%ah nama senya%a tesebut, terlihat bah%a bilangan oksidasi 'g berubah dari ; menjadi 92 dan bilangan oksidasi ; berubah dari ; menjadi !2. =engan demikian, oksidasi 'g diikuti oleh bertambahnya bilangan oksidasi * bertambah maksudnya disini adalah bilangan oksidasi 'g menjadi lebih positif . Reduksi (2 sebaliknya diikuti oleh berkurangnya bilangan oksidasi ; menjadi kurang positif atau kurang negatif. =engan demikian, hal ini memberikan kita $ara yang lebiih umum untuk mendenisikan oksidasi dan reduksi yang berkaitan dengan perubahaan bilangan oksidasi. "erdasarkan perubahan bilangan oksidasinya, oksidasi adalah bertambahnya bilangan oksidasi dan reduksi adalah berkurangnya bilangan oksidasi. Untuk tetap konsisten dengan denisi sebelumnya, senya%a 7engoksidasi adalah @at yang direduksi, dan senya%a pereduksi adalah @at yang dioksidasi * #ames H. "rady,1CA- $. 'enyeimbangkan 7ersamaan (ksidasi & Reduksi 6da satu $ara untuk menyeimbangkan persamaan oksidasi!reduksi. ara ini disebut metode setengah reaksi atau ele$tron ion. 7endekatan $ara lainnya berdasarkan pada denisi oksidasi dan reduksi dalam hubungannya dengan bilangan oksidasi disebut metode perubahan bilangan oksidasi. 'etode ele$tron ion atau setengah reaksi, terdiri dari beberapa tahap. =alam metode ini setengah persamaan oksidasi dan reduksi ditulis terpisah kemudian digabungkan menjadi persamaan keseluruhan yang seimbang. "eberapa tahap dalam metode ele$tron ion atau setengah reaksi antara lain : 8ahap 1 : 0dentikasi spesies yangterlibat dalam perubahan bilangan oksidasi dan tulislah ) rangka ) setengah reaksi melibatkan penambahan bilangan oksidasi. Reduksi setengah reaksi melibatkan pengurangan bilangan oksidasi. ontohnya pada reaksi sulte dan 7ermanganat !2 9 2! 29 (3 9 + 9'n; 4 ( 4 9 'n 9 + 2( 2! (ksidasi : (3!2 ( 4 Reduksi : 'n;4 'n29 8ahap 2 : eimbangkan )#umlah atom ) dari tiap persamaan. Untuk mendapatkan jumlah atom yang sama perlu ditambahkan +2( dan
! +9 * untuk suasana asam dan (+ * untuk suasana basa, pada sisi yang kekurangan ( 2! (ksidasi :(32! 9H2O ( 2H+ 4 9 29 Reduksi : 'n(4! 98H+ 'n 94H2O 8ahap 3 : eimbangkan ) muatan listrik ) dari tiap setengah persamaan. 7ada sisi kanan setengah persamaan oksidasi ditambahkan sejumlah ele$tron agar kedua sisi memiliki muatan keseluruhan yang sama. akukan hal yang sama untuk reduksi, penambahan ele$tron disebelah kiri 2! 9 (ksidasi : (3!2 9 + 2( (4 9 2+ 9 2> * 'uatan keseluruhan tiap sisi, !2 9 Reduksi : 'n(4! 9 A+ 9 > 'n29 9 4+ 2( * 'uatan keseluruhan tiap sisi 92 8ahap 4 : =apatkan persamaan oksidasi!reduksi keseluruhan dengan menggabungkan kedua setengah pesamaan.
Hle$tron tidak boleh terlihat pada suatu persamaan keseluruhan. 7ada $ontoh ini oksidasi dikalikan dan reduksi dikalikan 2. !2 9 (ksidasi : (32! 9 + 2( ( 4 9 1;+ 9 1; > Reduksi : 2'n(4!2 9 92 1G+9 9 1;> 2'n 9 A+ 2( !2 9 !2 9 9 (3 9+ 9 2'n(4! 9 1G + (4 91;+ 2 2( 29 'n 9 A+ 2( 8ahap : ederhanakan, "ila persamaan keseluruhan mengandung spesies yang sama pada kedua sisinya yang jumlahnya lebih sedikit.
III. A%a, dan Ba-an
•
6lat: ! 8abung reaksi ! "unsen ! 7enjepit kayu ! 7ipet tetes
"ahan: ! ! ! ! ! ! ! ! ! !
I*. PR0SEDUR KER+A •
•
7er$obaan 0 1. 'enyiapkan tabung reaksi sebanyak 3 tabung, masukkan kira!kira ml <"r 1;I kemudian 9 2!3 tets asam sulfat. 2. 7ada tabung 1 di 9 kan kira!kira 1 ml asam sulfat pekat 3. Untuk tabung 2 di 9 kan kira!kira 1 ml isopropanol 4. =an pada tabung 3 di isi dengan 2 atau 3 butir fenol . 6mati perubahan yang terjadi dan men$atat hasil yang diperoleh 7er$obaan 00 1. 0si larutan <'n(4 ;,I pada ketiga tabung yang disiapkan 2. 7ada tabung 1 9 kan beberapa tetes larutan formalin 3. 8abung 2 masukkan 2!3 tetes a$eton 4. 7ada tabung 3 di 9 kan larutan formaldehyde
•
•
•
. 7erhatikan perubahan reaksi yang terjadi pada menit pertama hingga menit ke!,tulis hasil pengamatan yang diperoleh. 7er$obaan 000 1. 7ada kedua tabung reaksi diisi kira!kira 2 ml pereaksi 8ollens 2. 8abung pertama 9 kan larutan formalin se$ukupnya 3. 7ada tabung berikutnya $ampurkan beberapa tetes larutan a$eton keduanya di ko$ok dan amati perubahan dan bedakan reaksi dari kedua larutan tersebut 7er$obaan 0F 1.
*. Da,a dan "a(i% &n$ama,an
/a,a, an$ dir&a(ian 3 ml < 2r(4 9 + 2(4
"a(i% Darna hijau lumut, bau balon tiup
3ml < 2r(4 9 + 2(4 9isopropanol
3ml < 2r(4 9 +2(4 9 fenol 3ml <'n(4 9 formalin 3ml <'n(4 9a$eton
3ml <'n(4 9 formaldehid
2ml 8ollens 9 formalin 2ml 8ollens 9 a$eton 2ml larutan fehling 9 formalin
2 ml fehling 9a$eton
2 ml a$eton 9 iod 9 a(+
2 ml etanol 9 0od 9 a(+
!Jdua lapisan,lapisan ba%ah %arna orange, lapisan atas %arna hijau*bau aromati$ balon tiup Darna $oklat pekat, bau betadine 7ink bening 'enit pertama terdapat dua lapisan , lapisan ba%ah %arna pink, atas %arna ungu pekat. 7ada menit ke lima, lapisan atas %arna $oklat bening. 'enit pertama terdapat banyak endapan %arna $oklat. 7ada menit ke lima endapan berkurang, jernih. larut K larut ebelum dipanaskan %arna biru, setelah dipanaskan %arna $oklat muda. ebelum dipanaskan lapisan atas %arna biru, lapisan ba%ah bergelatin, setelah panas %arna biru. ebelum 9 a(+ terdapat minyak di bag. "a%ah setelah di 9 a(+ minyak di atas. arut.
*I.PEMBA"ASAN 6lhedid dan keton adalah senya%a!senya%a yang mengandung gugus!gugus penting di dalam kimia oragnik.Bugus karbonil adalah gugus yang paling reaktan pada sifat kimia yang paling menonjol.7erbedaan kedua ,aldehid $ukup mudah teroksidasi,sedangkan keton sulit.7ada aldehid lebih relatie daripada keton terhadap adisi nukleolik,yang mana karakteristik terhadap gugus karbonil.
sama terutama sifat sisnya menunjukkan perubahan bau, kelarutan, %arna,dengan pereaksi 8ollens, pereaksi ehling. =imana keberadaan aldehid dan keton ini mampu melakukan perubahan terhadap reaski!reaksinya.Reaksi!reaksi yang terjadi se$ara sik dan kimia ini mampu terjadi karena pengujian yang dilakukan se$ara sempurna,dan juga yang tidak sempurna. Reaksi yang melibatkan dalam reaksi aldehid dan keton ini, adalah reaksi adisi, enolat. 7ada reaksi pengujian pertama yaitu dengan melakukan pengujian @at,%arna,bau,kelarutan. =imana pelarutnya adalah <"r 1;I dengan penambahan +2(4 dan etanol menghasilkan %arna hijau lumut,bau balon tiup dan larut dalam air *+2(. <'n(4 di reaksikan dengan a$eton mengalami perbedaan dengan ormaldehid,%arnanya pada menit pertama,terdpat endpan banyak, dan ber%arna $oklat dan pada menit ke lima mengalami perubahan larutan menjadi jernih. kesamaannya mempunyai kelarutan dalam air.7erbedaan dan persamaan yang dimiliki dari senya%a itu akan dibentuk dalam reaksi yang berbeda dari aldehiddanketon. 7ada pereaksi kedua menunjukkan pengujian perubahan %arna <'n(4 dimana bentuk keduanya formaldehid yang ber%arna putih ditambahkan dengan <'n(4 akan berubah %arna menjadi $oklat tua,sedangkan 6seton,yang menggunakan pereaksi <'n(4 . 7ada menit pertama terdapat dua lapisan, lapisan ba%ah %arna pink, lapisan atas %arna ungu pekat bening, pada menit ke lima lapisan ba%ah berubah menjadi %arna $oklat, sedangkan lapisan atas tetap %arna ungu pekat. 7ada pereaksi ini digunakan untuk membedakan antara aldehid dan keton dikenal dengan uji tollens. =imana pada formaldehida ditambahkan dengan pereaksi tollens ini 2 tetes a(+ membentuk %arna $oklat dan dipanaskan menghasilkan $ermin perak ditambahkan berlebih akan larut kembali. edangkan pada aseton,dengan pereaksi tollens ini ditambahkan 2 tetes +4(+ membentuk larutan perak ditambahkan berlebih akan larut kembali,ditambahkan aseton akan ber%arna putih.
perakpada%adahLtabungreaski. 7ada uji reaksi ehling ini menggunakan ormalin itu sebelum dipanaskan br%arna biru, akan tetapi setelah di panaskan ber%arna $oklat muda.7ada pereaksi fehling di atas terdiri dari
kompleks u29. 7ada pengujian 2 ml a$eton, iodium sebelum di $ampurkan a(h, terdapat minyak diba%ah, setelah kedua reagen tersebut di$ampurkan dengan a(+ menjadi larut.
BAB *II. KESIMPULAN
DATAR PUSTAKA essenden dan essenden, 1CC4 kimia orgnik edisi III Hrlangga #akarta 'arappung, 1996 kimia organik 1 "andung tanley, 7ine 1998 kimia organik 08" "andung Ralph +. 7etru$$i, 1CA #ames H "rady, 1CA-