LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI (ANALISA COLIFORM BERDASARKAN NILAI MPN)
Disusun oleh:
NAMA
:
LASINRANG ADITIA
NIM
:
60300112034
KELAS
:
BIOLOGI A
KELOMPOK
:
II (Dua)
LABORATORIUM BIOLOGI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR 2014
@Copyright Lasinrang Aditia
LEMBAR PENGESAHAN Laporan lengkap praktikum Mikrobiologi dengan judul “Analisa Coliform Berdasarkan Nilai MPN” yang disusun oleh:
Nama
: Lasinrang Aditia
Nim
: 60300112034
Kelas
: Biologi A
Kelmpok
: II (dua)
Telah diperiksa oleh Kordinator Asisten / Asisten dan dinyatakan diterima.
Samata-Gowa,
Desember 2014
Kordinator Asisten
Asisten
(Nabillah Purnawijaya) 6030111038
(Rahmania Sari) 60300111056
Mengetahui, Dosen Penanggung Jawab
(Eka Sukmawaty, S.Si, M.Si)
@Copyright Lasinrang Aditia
A. Tujuan Praktikum Adapun tujuan dilakukannya percobaan ini adalah untuk mengetahui kualitas sampel air yang diuji berdasarkan nilai MPN Coliform. B. Dasar Teori Analisis kuantitatif mikrobiologi pada bahan pangan penting dilakukan untuk mengetahui mutu bahan pangan, dan proses yang akan diterapkan pada bahan pangan tersebut. Ada beberapa cara untuk mengukur atau menghitung mikrobia yaitu dengan perhitungan jumlah sel, perhitungan massa sel secara langsung, dan pendugaan massa sel secara tak langsung. Perhitungan jumlah sel dapat dilakukan dengan 3 metode yaitu dengan hitungan mikroskopik, MPN (Most Probable Number), dan hitungan cawan (BPOM RI, 2008). Kualitas air dapat dilihat dari indikator mikrobiologi, fisik dan kimia di dalamnya. Kehadiran bakteri Coliform merupakan indikator biologi adanya kontaminasi sampah atau feses terhadap sumber air. Kualitas mikrobiologi air dapat ditentukan berdasarkan nilai MPN Coliform, nilai MPN Coliform fekal dan jumlah koloni Escherichia coli. Kontaminasi Coliform dapat menyebabkan penyakit infeksi saluran pencernaan seperti diare dan gangguang pencernaan lain. Indikator kualitas fisik (kekeruhan, warna, rasa dan aroma/bau air) dan indikator kualitas kimia (pH, kesadahan, nilai BOD dan COD) air merupakan indikator kualitas air yang tidak secara langsung berhubungan dengan kesehatan. Kendati demikian, kualitas fisik dan kimia berhubungan dengan penentuan kelayakan air untuk dikonsumsi, sedangkan kontaminasi logam berat seperti Pb (timbal) dalam kondisi minimum berdampak buruk bagi kesehatan (BPOM RI, 2009). Pemeriksaan derajat pencemaran air secara mikrobiologi umumnya ditunjukkan dengan kehadiran bakteri indikator seperti Coliform dan Fecal coli. Ciri-ciri coliform yaitu bentuk batang, merupakan bakteri gram negatif, tidak membentuk spora, aerobik atau anaerobik fakultatif yang memfermentasikan laktosa dengan menghasilkan asam dan gas dalam waktu 48 jam dan suhu 35oC (Ariyani, 2006).
@Copyright Lasinrang Aditia
Adanya bakteri coliform didalam makanan atau minuman menunjukkan adanya mikroba yang bersifat enteropatogenik yang berbahaya bagi kesehatan. Bakteri Coliform dapat dibedakan atas dua kelompok yaitu Coliform fecal misalnya Escherichia coli dan Coliform nonfecal misalnya Enterobacter aerogenes. Escherichia coli merupakan bakteri yang berasal dari kotoran hewan atau manusia, sedangkan Enterobacter aerogenes ditemukan pada hewan atau tumbuhan yang telah mati. Adanya Escherichia coli pada air minum menandakan air tersebut telah terkontaminasi feses manusia dan mungkin juga mengandung patogen usus. Uji kualitatif Coliform secara lengkap terdiri dari tiga tahap yaitu uji dugaan (Presumtive test), uji penetapan (Confirmed test), dan uji pelengkap (Completed test) (Sahdan, 2010). Bakteri Coliform adalah bakteri indikator keberadaan bakteri patogenik lain. Lebih tepatnya sebenarnya, bakteri Coliform fekal adalah bakteri indikator adanya pencemaran bakteri patogen. Penentuan Coliform fekal menjadi indikator pencemaran dikarenakan jumlah koloninya pasti berkorelasi positif dengan keberadaan bakteri patogen. Selain itu, mendeteksi Coliform jauh lebih murah, cepat, dan sederhana daripada mendeteksi bakteri patogenik lain. Contoh bakteri Coliform adalah Escherichia coli dan Entereobacter aerogenes. Jadi, Coliform adalah indikator kualitas air. Makin sedikit kandungan Coliform, artinya, kualitas air semakin baik (Hartini, 2011). C. Waktu dan Tempat Adapun waktu dan tempat dilaksanakannya praktikum ini adalah sebagai berikut: Hari/tanggal
: Kamis/27 November 2014
Waktu
: 10.30-12.30 WITA
Tempat
: Laboratorium Mikrobiologi Lantai II Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar Samata-Gowa
@Copyright Lasinrang Aditia
D. Alat dan Bahan 1. Alat Adapun alat yang digunakan pada percobaan ini yaitu mikroskop, inkubator, tabung reaksi, tabung durham, cawan petri, jarum inokulasi/ose, rak tabung, kaca preparat, deck glass, pipet tetes, dan bunsen. 2. Bahan Adapun bahan yang digunakan pada percobaan ini yaitu biakan bakteri, LB (Lactosa Broth), BTB (Bromtimol Blue), medium EMBA, larutan gram A, B, C, dan D, aquadest, alkohol 70%, kapas, label, tissue. E. Cara Kerja Adapun cara kerja pada percobaan ini yaitu sebagai berikut: a. Uji penduga (Presumtive test) 1) Menyiapkan medium LB steril dengan menambahkan BTB di dalam 9 tabung reaksi yang masing-masing telah berisi tabung durham. 2) Membuat pengenceran 10-1, 10-2, dan 10-3 dari sampel. 3) Memasukkan masing-masing 1 ml dari setiap seri pengenceran ke dalam medium LB yang telah ditetesi larutan indikator BTB. 4) Mengkocok dengan hati-hati hingga sampel homogen dan menutup mulut tabung reaksi dengan kapas. 5) Menginkubasi semua tabung pada suhu 37oC. 6) Pada 1x24 jam pertama, mengamati perubahan yang terjadi yaitu reaksi positif bila warna medium berubah dari hijau menjadi kuning dan ada gas dalam tabung durham. Jika belum terjadi perubahan melanjutkan inkubasi sampai maksimal 2x24 jam. 7) Berdasarkan pengamatan tersebut, menentukan kombinasi MPN yang dihasilkan, selanjutnya menghitung MPN koliforom sampel dengan mencocokkan kombinasi MPN tersebut dengan tabel yang niali MPN. b. Uji penguat (Confirmed test) 1) Menyiapkan medium EMBA pada cawan petri dengan kondisi steril.
@Copyright Lasinrang Aditia
2) Menginokulasikan atau menggores biakan dari tabung reaksi yang memberi hasil positif pada uji penduga pada medium EMBA yang telah disediakan dengan cara goresan kuadran. 3) Menginkubasi pada suhu 37oC selama 1x24 jam. 4) Jika hasilnya positif maka akan terdapat koloni berwarna hijau metalik dengan titik hitam di tengah koloni pada medium EMBA tersebut. c. Uji pelengkap (Completed test) 1) Menginokulasikan koloni yang berwarna hijau metalik dengan titik hitam di tengah koloni pada medium EMBA. 2) Membersihkan gelas objek dengan alkohol 70% agar bebas lemak. 3) Mengambil secara aseptis 1 ose suspensi bakteri dan meratakan di atas kaca preparat seluas ± 1 cm. 4) Membiarkan mengering di udara lalu memfiksasi di atas bunsen. 5) Meneteskan larutan Gram A sebanyak 2 tetes dan membiarkan selama 2 menit lalu mencuci dengan air mengalir. 6) Meneteskan larutan Gram B dan mendiamkan selamam 1-2 menit. Setelah itu mencuci dengan air mengalir dan fiksasi. 7) Meneteskan larutan Gram C dan membiarkan selama 30 detik. Setelah itu mencuci dengan air mengalir dan fiksasi. 8) Meneteskan larutan Gram D sebanyak 2-3 tetes, membiarkan selama 1 menit. Setelah itu mencuci dengan air mengalir dan fiksasi. 9) Menentukan hasil pewarnaan Gram bakteri tersebut, jika Gram negatif berarti positif E. coli. 10) Mengamati bentuk sel bakteri tersebut, jika berbentuk batang berarti positif E. coli.
@Copyright Lasinrang Aditia
F. Hasil Pengamatan Adapun hasil pengamatan pada percobaan ini adalah sebagai berikut: 1. Uji penduga (Presumtive test) Air galon 10-1
Air galon 10-2
Air galon 10-3
2 tabung positif
2 tabung positif
Negatif
2. Uji penguat (Comfirmed test) Air galon 10-1
Air galon 10-2
Ada koloni
Ada koloni
@Copyright Lasinrang Aditia
3. Uji pelengkap (Complete test) Air galon 10-1
Keterangan : 1. Bakteri : gram positif 2. Bentuk : basil
Air galon 10-2
Keterangan : 1. Bakteri : gram positif 2. Bentuk : basil
G. Pembahasan Adanya bakteri coliform didalam makanan atau minuman menunjukkan adanya mikroba yang bersifat enteropatogenik yang berbahaya bagi kesehatan. Bakteri Coliform dapat dibedakan atas dua kelompok yaitu Coliform fecal misalnya Escherichia coli dan Coliform nonfecal misalnya Enterobacter aerogenes. Escherichia coli merupakan bakteri yang berasal dari kotoran hewan atau manusia, sedangkan Enterobacter aerogenes ditemukan pada hewan atau tumbuhan yang telah mati. Adanya Escherichia coli pada air minum menandakan air tersebut telah terkontaminasi feses manusia dan mungkin juga mengandung patogen usus. Uji kualitatif Coliform secara lengkap terdiri dari tiga tahap yaitu uji penduga (Presumtive test), uji penguat (Confirmed test), dan uji pelengkap (Completed test).
@Copyright Lasinrang Aditia
Adapun hasil yang didapatkan pada uji penduga (Presumtive test) yaitu pada sampel air galon pengenceran 10-1 dari tiga tabung reaksi didapatkan 2 tabung reaksi yang positif, pada sampel air galon pengenceran 10-2 dari tiga tabung reaksi didapatkan 2 tabung reaksi yang positif dan pada sampel air galon pengenceran 10-3 dari tiga tabung reaksi semuanya bernilai negatif. Indikator yang menandakan bahwa uji penduga ini positif atau negatif yaitu positif apabila terdapat gelembung gas di dalam tabung durham pada tabung reaksi. Hasil yang didapatkan pada uji penguat (Confirmed test) yaitu biakan bakteri pada tabung yang positif pada uji penduga sebelumnya ditanam pada media EMBA dan di inkubasi pada suhu 37oC selama 48 jam. Pada sampel 10-1 dan 10-2 yang positif pada uji penduga di peroleh hasil positif pada uji penguat ini ditandai dengan terbentuknya koloni yang berwarna hijau metalik padacawan petri yang berisi media EMBA. Hasil yang didapatkan pada uji pelengkap (Completed test) yaitu koloni bakteri yang ada pada uji sebelumnya di identifikasi lebih lanjut dengan cara pewarnaan gram. Hasilnya yaitu pada sampel 10-1 dan 10-2 bernilai negatif E.coli karena didapatkan bakteri tersebut berbentuk basil dan gram positif, yang positifnya jika E.coli harus memiliki bentuk basil dan gram negatif. H. Kesimpulan Adapun kesimpulan dari percobaan ini adalah kualitas dari air minum yang dijadikan sampel tergolong layak di konsumsi karena dari hasil pengujian bernilai negatif mengandung bakteri E.coli.
@Copyright Lasinrang Aditia
DAFTAR PUSTAKA Ariyani D. dan Faisal A. Mutu Mikrobiologis Minuman Jajanan di Sekolah Dasar Wilayah Bogor Tengah. Jurnal Gizi dan Pangan 1 (1). 2006 : 44-50, 2006. BPOM RI. InfoPOM Badan Pengawas Obat dan Makanan. Jakarta: Badan POM RI. Vol. 9, No. 2, Maret 2008. ISSN 1829-9334, 2008. BPOM RI. Penetapan Batas Maksimum Cemaran Mikroba Dan Kimia Dalam Makanan. Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat Dan Makanan Republik Indonesia Nomor HK.00.06.1.52.4011. Jakarta: BPOM, 2009. Hartini, P. B. Studi Keamanan Mikrobiologi Makanan jajanan Di Kantin Falesa IPB. Bogor: IPB, 2011. Sahdan, Nona. Analisis Bakteri Coliform Pada Jajanan Anak Sekolah SD Inpres Bontomanai Makassar. Skripsi. Jurusan Biologi UIN Alauddin Makassar: Tidak diterbitkan, 2010.
@Copyright Lasinrang Aditia