I.
TUJUAN Menetapkan Kadar NaCl dalam garam dapur.
II.
DASAR TEORI Argentometri adalah suatu proses titrasi yang menggunakan garam argentums nitrat (AgNO3) sebagai larutan standard. Dalam titrasi Argentometri, larutan AgNO3 digunakan untuk menetapkan garam ± garam halogen dan sianida karena kedua jenis garam ini dengan ion Ag
+
dari garam standard AgNO3 dapat
membentuk suatu endapan atau suatu senyawa kompleks. kompleks. Garam AgNO3 mempunyai kemurnian yang tinggi, sehingga garam tersebut dapat digunakan sebagai larutan standard primer. Larutan standard AgNO 3 0,1 N dapat dibuat dengan melarutkan 16,99gram AgNO3 dalam 1 liter aquades. Garam dapur merupakan salah satu kebutuhan pokok setiap orang. Kualitas garam dapur ditentukan oleh tingkat kemurniannya/kadar NaCl-nya. Berdasarkan kadar NaCl-nya maka garam dapur perdagangan dapat dikelompokkan menjadi: garam dapur kelas satu (kadar NaCl minimum 97%) dan garam dapur kelas dua(kadar NaCl minimum 94%). 94%). Selain itu adalah garam dapur dapur bermutu bermutu rendah. Adanya Adanya pengotor dalam garam dapur akan menyebabkan terjadinya perubahan rasa atau aroma garam dapur, misalnya jika garam dapur banyak mengandung magnesium akan terasa pahit. Untuk menentukan kadar NaCl dalam garam dapur dapat dilakukan dengan metode analisis argentometri. Dalam metode ini digunakan larutan standard perak nitrat (AgNO3 ). Reaksi yang terjadi merupakan reaksi pengendapan ion Cl
-
yang
+
bereaksi dengan ion Ag dan membentuk endapan AgCl yang berwarna putih, -
+
reaksinya seperti berikut: Cl + Ag AgCl(S) endapan putih Untuk menentukan titik akhir titrasi digunakan indicator kromat. Bila ion Cl - telah habis bereaksi dengan ion Ag +, maka penambahan ion Ag+ selanjutnya akan bereaksi dengan ion CrO4
2-
yang akan membentuk endapan Ag2 CrO4 yang
berwarna merah bata. Reaksinya seperti seperti berikut: +
Ag + CrO4
2-
Ag2CrO4(S) endapan merah bata
Jadi dalam proses titrasi mula ±mula akan terbentuk endapan putih, kemudian ketika terjadi endapan merah bata menunjukkan menunjukkan terjadinya titik akhir titrasi.
III.
ALAT DAN BAHAN Al t dan bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah buret 50mL bersama dengan Statif dan k lem yang diisi dengan larutan standard perak nitrat AgNO3 untuk melakukan titrasi. Er lenmeyer 250mL sebanyak 3 buah dan diisi dengan larutan garam dapur sebanyak 10mL dan indicator kromat
2CrO4)
1% untuk 3 kali titrasi.
Gelas ukur 10mL untuk mengukur larutan garam dapur yang digunakan. Labu ukur 100mL yang digunakan untuk pengenceran (garam dapur 0,516 g dan aquades).
IV.
PR OSEDUR KER A
Garam dapur (0,516g) + aquades (pengenceran 100ml lar. garam dapur)
percobaan dilakukan tiga kali dengan cara yang sama.
V.
10ml lar.garam dapur + 10 tetes indikator kromat (Erlenmeyer250ml)
terbentuk endapan merah bata, titrasi di hentikan, volume AgNO3 dicatat.
DATA PENGAMATAN Titrasi ke
titrasi dengan AgNO 3 0,1 N
Volume sampel yang Volume AgNO3 0,1 N digunakan(mL)
yang digunakan (mL)
1
10
8,9
2
10
8,9
3
10
8,9
Volume AgNO3 0,1 N rata-rata = 8.9mL
terbentuk endapan putih(agak kekuningan), titrasi tetap diteruskan
VI.
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Berdasarkan data hasil percobaan yang t elah dilakukan, maka diperoleh bahwa : Standarisasi larutan NaCl dengan menggunakan larutan standard AgNO3. Sebelum larutan NaCl sebanyak 10mL yang sudah ditambahkan dengan 10 tetes indicator kromat dititrasi dengan larutan perak nitrat, mula-mula larutan NaCl berwarna bening(agak kekuningan). Namun setelah dititrasi dengan perak nitrat, warna larutan NaCl berubah menjadi merah bata pada penambahan volume larutan AgNO3 yang sama untuk tiga kali pengulangan. Diketahui : Vol.titrasi (V2 )= 8,90 ml ; 8,90ml; 8,90ml N AgNO3 (N2) = 0,1N Vol.NaCl(V1 )
= 10mL
Jadi, yang perlu dicari adalah normalitas dari NaCl. Persamaan yang digunakan adalah :
ek analit = ek titran ek NaCl = ek AgNO N1.V1 = N2.
3
V2
Karena nilai dari 3 kali pengulangan titrasi adalah sama maka dilakukan perhitungan hanya sekali. Berikut perhitungan normalitas Na Cl. ek NaCl
= ek AgNO
N1.V1
3
= N2. V2
Dari perhitungan normalitas NaCl, dapat
dicari rata-rata normalitasnya yaitu
dengan mengali 3 hasil ya ng didapat kemudian di bagi tiga. V2 =
8,9mL = 8,9x10 -3 L
Mr NaCl = 58,4 g/mol
Berat sampel = 0,5189 gram
N AgNO3 = 0,1N
=V x N perak nitrat
Hasil ini membuktikan bahwa garam dapur yang digunakan adalah murni 100 %. Atau kemungkinan adanya kelebihan AgNO3 pada saat titrasi dilakukan sehingga hasilnya lebih dari 97 %.
VII.
KESIMPULAN Berdasarkan hasil percobaan yang dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa : Standarisasi larutan NaCl dengan menggunakan larutan standar AgNO3. Sebelum larutan NaCl sebanyak 10ml yang sudah ditambahkan 10 tetes indicator kromat K 2CrO4, dititrasi dengan larutan AgNO3, mulanya larutan NaCl berwarna bening kekuningan. Namun setelah dititrasi menghasilkan larutan yang berwarna merah bata pada penambaha n volume larutan AgNO3 yang sama untuk ketiga kali pengulangan, yaitu : rata-rata normalitas NaCl adalah 0,08 9N dan AgNO3 adalah 0,1 N Dan kemurnian NaCl dalam garam dapur yang digunakan adalah 100% atau adanya kesalahan dalam penelitian seperti misalnya kelebihan AgNO3 dalam melakukan Titrasi.
DAFTAR PUSTAKA Underwood, A.L; Day,R.A. 1980. Analisa kimia Kuantitatif. Penerbit Erlangga.Jakarta