LAPORAN PRAKTIKUM PRAKTIKUM 5 TAKSONOMI TAKSONOMI PHANEROGAMAE PHANEROGAMAE ASTERIIDAE
Oleh: Nama
: Rina Anggraeni Dewi
NIM
: 1410160066
Kelas
: Biologi B
Kelompok
:1
Semester
: IV
Asisten
:1. Zaenal Mustopa 2. Eva Purnamasari
LABORATORIUM BIOLOGI JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SYEKH NURJATI CIREBON 2012
ASTERIIDAE I.
TUJUAN
Mengenal,
mengamati
dan
memahami
ciri-ciri
tumbuhan
Magnoliopsida anak kelas Asteriidae, Sifat-sifat Rubiaceae, Lamiaceae, Asteraceae, dan Convolvulaceae.
II.
DASAR TEORI
Subkelas Asteriidae merupakan subkelas yang termaju diantara subkelas yang telah dibahas sebelumnya pada Devisi Magnoliophyta. hal ini disebabkan oleh beberapa kriteria yang dimiliki oleh familia-familia yang ada pada subkelas ini telah mengalami kemajuan yang cukup pesat, berdasarkan skala filogeni (seriasi) telah membuktikan bahwa familia Asteraceae merupakan familia yang termaju dari familia-familia yang lain dan familia Apocynaceae yang primitif pada subkelas ini. Familia Lamiaceae merupakan familia yang habitusnya berupa herba, perdu atau pohon dengan daun tunggal tanpa stipula, duduk daun berhadapan kadang-kadang vertisilata, perbungaan majemuk dengan simetri bunga zygomorf, bilabiatus, sepal bersatu persisten, berbibir 2, petal simpetal berbibir 2 (Salvia bibir atas 2 dan bawah 3, Orthosiphon bibir atas 4 dan bawah 1), stamen 2-4, dydinamus, stylus 1, stigma 2 dan letak ovarium superum, buah tunggal. (Pudjoarinto dkk, 1993). Familia Rubiaceae memiliki ciri umum herba, semak, pohon, daun tersebar atau bersilang, berhadapan, berdaun penumpu. Stiula interpetiolaris atau intrapetiolaris. Bunga majemuk tipe simosa. Bunga biseksual, aktinomorf, epigen, tetramer atau pentamer. Korola berbentuk tabung, berbentuk trompet. Stamen 4-5, epipetalus. Bakal buah biasanya biloculae, tenggelam, plasenta aksilar. Buah kotak. (Pudjoarinto dkk, 1993). Beberapa kriteria yang termaju dan primitif pada subkelas ini akan di jelaskan pada tiap-tiap familia mulai dari tingkat yang primitif sampai
yang termaju sebagai berikut. Familia Apocynaceae merupakan familia yang dianggap primitif pada subkelas ini hal ini disebabkan beberapa kriteria yang dimiliki oleh familia ini telah maju dan masih banyak juga kriteria yang tergolong primitif, adapun kriteria termaju yang dimiliki oleh familia ini antara lain, pola percabangan yang simpodial, pada tanaman (Nerium oleander) duduk daun telah berkarang, perbungaan yang majemuk, pistilluk (karpel) dengan stigma bersatu, pada tanaman (Nerium oleander) kelamin tumbuhan diceous, dan perlekatan karpel yang synkarp. Terdapat kriteria yang masih primitif yang dimiliki oleh familia ini antara lain yaitu habitusnya masih berupa pohon atau perdu, jenis daun tunggal, pada tanaman (Plumeria acuminata) duduk daun tersebar, pertulangan daun yang masih brachidodromous atau Craspedodromous, jenis kelamin yang biseksual, stamen epipetal, ovarium superum, simetri bunga actinomorf, pada tanaman ( Plumeria acuminata ) kelamin tumbuhan monoceous dan umur tumbuhan yang masih tahunan atau beberapa tahun.
III.
ALAT DAN BAHAN
-
Alat :
- Bahan :
- Buku gambar
- Ageratum conyzoides (Bandotan)
- Alat tulis
- Tagetes erecta (Bunga cocok botol) - Ocimum sanctum (Kemangi) - Mussaenda frondosa (Bunga nusa
indah) - Ipomoea aquatica (kangkung)
IV.
LANGKAH KERJA
1. Diamati bagian batang, daun dan bunga dari masing-masing spesimen 2. Digambar morfologi, kemudian menyebutkan bagian-bagiannya. 3. Masing-masing spesimen diklasifikasikan sesuai dengan spesifikasinya.
VI. PEMBAHASAN Berdasarkan pengamatan yang kami lakukan mengenai ciri-ciri tumbuhan
Magnoliopsida anak kelas Asteriidae, sifat-sifat Lamiaceae, Asteraceae, Rubiaceae, dan Convulvulacea. Pada praktikum kali ini kami melibatkan beberapa spesies dari masing-masing Famili diantaranya adalah kemangi ( Ocimum sanctum), kembang tahi kotok ( Tagetes erecta), nusa indah ( Mussaenda frondosa), kangkung (Ipomoea aquatica), Bandotan (Ageratum conyzoides).
Pengamatan pertama pada tanaman kemangi ( Ocimum sanctum). Berikut adalah klasifikasinya :
Kingdom
: Plantae
Divisi
: Magnoliophyta
Kelas
: Magnoliopsida
Subkelas
: Asteriidae
Ordo
: Lamiales
Famili
: Lamiaceae
Genus
: Ocimum
Spesies
: Ocimum sanctum
Berdasarkan pengamatan batangnya, tumbuhan kemangi berhabitus herba yaitu tumbuhan dengan batang lunak tidak berkayu atau hanya sedikit sekali mengandung jaringan kayu. Percabangan monopodial (kuncup terminal selalu merupakan bagian vegetatif dan mati kalau terjadi kerusakan) dan bentuk segi penampang bulat atau silindris. Berdasarkan pengamatan bagian daunnya, merupakan daun majemuk karena terdiri atas dua atau lebih helai daun dengan filotaksis berhadapan ( Oposita) dua daun terletak pada satu nodus, masing-masing pada satu sisi. Bentuk daun (circumscriptio ) bulat telur lonjong (Ovatus-oblongus ) dengan pertulangan (nervatio ) tipe menyirip (Penninervis ) karena mempunyai satu ibu tulang yang berjalan dari pangkal ke ujung dan merupakan terusan tangkai daun. Tepi daun (margo folii) dengan tipe rata (entire), memiliki ujung daun ( apex folii) dengan
tipe meruncing ( Acuminatus) dan pangkal daun ( basis folii ) tumpul (obtosus) (Tjitrosoepomo, 1985). Berdasarkan bunganya karena
pengamatan
merupakan
bunganya
bunga
menghasilkan
bagian majemuk banyak
helaian bunga, dengan perbungaan bulir. Simetri bunga Rasemosa yaitu percabangan monopodial atau tidak terbatas. Memiliki Mahkota (corolla ) banyak berwarna putih dan kelopak ( calix) banyak berwarna hijau.
Distribusi seksnya monoesious atau berumah satu, yakni bunga jantan dan bunga betina terletak pada satu individu, pada perbungaan yang sama atau tidak serta tanaman ini mempunyai bau yang khas. Daun Kemangi yang harum sering digunakan untuk masakan, antara lain; campuran pepes, karedok atau lalapan mentah. Selain itu kemangi mengandung banyak senyawa yang berkhasiat bagi tubuh. Senyawa arginine didalamnya terbukti mampu memperpanjang masa hidup sperma, mencegah kemandulan dan menurunkan kadar gula darah. Kemangi juga mengandung zat yang mampu merangsang produksi hormon androgen dan estrogen. Manfaat kemangi masih sangat banyak, orientin dan vicenin di dalam kemangi mampu melindungi struktur sel tubuh. Sedangkan cineole, myrcene dan eugenol berfungsi sebagai antibiotik alami dan antiperadangan. Kemangi juga kaya akan betakaroten dan magnesium, mineral penting yang berfungsi menjaga dan memelihara kesehatan jantung. Kandungan dan manfaat daun kemangi mempunyai daya penenang dan mengeluarkan gas-gas dari tubuh. Daunnya juga sering dipakai untuk bumbu hidangan daging ataupun ikan. Kemangi juga mengandung zat minyak atsiri, protein, kalsium, fosfor, besi, belerang, dan lain-lain.
Pengamatan kedua pada tanaman tahi kotok ( Tagetes erecta). Berikut klasifikasinya : Kingdom
: Plantae
Divisi
: Magnoliophyta
Kelas
: Magnoliopsida
Subkelas
: Asteriidae
Ordo
: Asterales
Famili
: Asteraceae
Genus
: Tagetes
Spesies
: Tagetes erecta
Berdasarkan pengamatan batangn ya, ini merupakan tanaman herba yaitu tumbuhan dengan batang lunak tidak berkayu atau hanya sedikit sekali mengandung jaringan kayu. dengan percabangan simpodial (kuncup terminal selalu merupakan bagian vegetatif dan hanya mati kalau terjadi kerusakan) dan bentuk penampang bulat atau silindris (Tjitrosoepomo, 1985). Berdasarkan pengamatan bagian daunnya, tanaman ini memiliki daun daun majemuk karena terdiri atas dua atau lebih helai (terjadi dari sejumlah ovarium yang masing-masing kepunyaan bunga-bunga yang tersusun dalam satu perbungaan, setelah menjadi buah tetap berkumpul membentuk satu kesatuan buah) daun dengan filotaksis tersebar ( akternale), bentuk daun ( circumscriptio ) lanset, pertulangan ( nervatio) dengan tipe menyirip ( Penninervis ) karena mempunyai satu ibu tulang yang berjalan dari pangkal ke ujung dan merupakan terusan tangkai daun. Tepi daun ( margo folii) bertipe bergerigi (Serratus ), ujung daun (apex folii) tipe meruncing ( Acuminatus) dan pangkal daun ( basis folii) tumpul (Obtosus).
Berdasarkan
pengamatan
bagian
bunganya merupakan bunga majemuk karena
bunganya
menghasilkan
banyak helaian bunga dan bersatu dalam kelopak, perbungaan kapitulum dengan simetri bunga zigomorf karena hanya dapat dibagi oleh satu bidang simetri. Mahkota (corolla ) berjumlah satu seperti lidah berwarna orange. Memiliki kelopak (calix) yang berlekatan berwarna hijau 9 buah. Memiliki banyak benang sarinya ( stamen) dengan putiknya (pistillum) dua buah terdapat di dalam. Distribusi seksnya monoesious atau berumah satu, yakni bunga jantan dan bunga betina terletak pada satu individu, pada perbungaan yang sama atau tidak. Bunga rasanya pahit, sifatnya sejuk, berbau khas. Tahi kotok berkhasiat antiradang, mengencerkan dahak, obat batuk, peluruh kencing (diuretic), dan memperbaiki gangguan pencernaan. Bunga mengandung tegetiin 0,1% terthienyl, helenian 0,74%, flavoxanthin. Bagian yang digunakan sebagai obat adalah bunganya. Bunga bisa dikeringkan untuk penyimpanan. Daun dan minyaknya juga
berkhasiat obat.
Bunga digunakan untuk mengatasi radang mata
(konjunkvitis), batuk rejan (pertusis), radang saluran napas (bronkhitis), radang tenggorok, sariawan, sakit gigi, perut kembung, mual, kejang panas pada anak.
Pengamatan ketiga yaitu pada Ageratum conyzoides (Bandotan). Berikut adalah klasifikasi ilmiahnya : Kingdom
: Plantae
Divisi
: Magnoliophyta
Classis
: Magnoliopsida
Subclassis
: Asteriidae
Ordo
: Asterales
Famili
: Asteraceae
Genus
: Ageratum
Spesies
: Ageratum conyzoides
Berdasarkan pengamatan batang Ageratum conyzoides adalah tanaman dengan batang yang lunak tidak berkayu atau hanya sedikit sekali mengandung jaringan kayu maka, habitusnya termasuk herba, berbau keras, dengan percabangan simpodial. batangnya silindris dan terdapat rambut jarang, berdaun tunggal terletak berseling atau berhadapan. Helaian daunnya tampak berbentuk deltoideus yaitu bentuk segi tiga dengan semua sisi kurang lebih sama panjang,
dengan pertulangan yang menyirip ( peninervis), ujung daun runcing ( acutus) danpangkal daun tumpul ( obtusus ), bertepi beringgit atau bergerigi ( crenate). Tampak kedua permukaan daunya memiliki trikoma berupa rambut halus. Berdasarkan pengamatan pada bunga Ageratum conyzoides termasuk bunga majemuk cawan ( capitulum ) yaitu rakis melebar membentuk cawan, bulatan atau segitiga dengan bunga-bunga yang sesil atau subsesil yang biasanya dikelilingi oleh involukrum bisa termasuk rasemosa atau simosa dan simetri bunga aktinomorf (dapat dibagi oleh banyak bidang simetri.(Pudjoarinto dkk, 1993). Bunga-bunga dengan kelamin yang sama berkumpul dalam bongkol rata-atas, yang selanjutnya (3 bongkol atau lebih) terkumpul dalam malai rata terminal. Mahkota bunga ( corolla ) mawar berwarna putih, akan tetapi ada juga yang berwarna keunguan yang jumlahnnya banyak dan kelopaknya ( calix) berwarna hijau berlekatan. Pistilum dan benang sari sulit di amati karena ukuran bunga yang sangat kecil. Distribusi seksnya monoesious atau berumah satu, yakni bunga
jantan dan bunga betina terletak pada satu individu, pada perbungaan yang sama atau tidak. Ageratum conyzoides (Bandotan) yang biasanya hidup liar ternyata memiliki
beberapa manfaat. Di Bogor, babadotan dikenal luas sebagai obat luka dengan cara meremas-remas daunnya, dicampur dengan kapur, dioleskan pada luka yang masih segar. Rebusan dari daun juga digunakan untuk obat sakit dada, sementara ekstrak daunnya untuk obat mata yang panas. Akar yang ditumbuk dioleskan ke badan untuk obat demam; ekstraknya dapat diminum. Akan tetapi, tumbuhan ini juga memiliki daya racun. Di Barat, bandotan juga dimanfaatkan sebagai insektisida dan nematisida. Sementara, penelitian lain menemukan bahwa bandotan dapat menyebabkan luka-luka pada hati dan menumbuhkan tumor. Ageratum conyzoides ini mengandung alkaloid pirolizidina.
Pengamatan keempat yaitu pada Mussaenda frondosa (Bunga nusa indah). Berikut klasifikasi ilmiahnya :
Berdasarkan
pengamatan
Kingdom
: Plantae
Divisi
: Magnoliophyta
Classis
: Magnoliopsida
Subclassis
: Asteriidae
Ordo
: Rubiales
Famili
: Rubiaceae
Genus
: Mussaenda
Spesies
: Mussaenda frondosa
batangnya
Mussaenda
frondosa
batang
tumbuhan ini berkayu, tidak pernah tinggi, tidak mempunyai pokok batang utama, tetapi mempunyai beberapa batang yang kurang lebih sama besar yang berasal dari percabangan dekat tanah yang disebut dengan perdu dengan percabangan batang yang simpodial. Selain itu bentuk panampang bulat silindris. Berdasarkan pengamatan pada daunnya tumbuhan Bunga Nusa Indah daunnya merupakan daun tunggal karena terdiri atas dua atau lebih helai daun, dengan filotaksis yang berhadapan ( oposit ) berbentuk bulat telur lonjong
(eliptical ) dengan pertulangan daun ( nervatio ) menyirip karena mempunyai satu ibu tulang yang berjalan dari pangkal ke ujung dan merupakan terusan tangkai daun. (Tjitrosoepomo, 1985). Memiliki tepi daun ( margo folii) yang rata ( entire ), ujung daun meruncing ( acuminatus) dan pangkal daun runcing ( acutus ), Berdasarkan pengamatan pada bunga Mussaenda frondosa (Bunga nusa indah) termasuk bunga majemuk dengan karangan bunga simosa dan simetri bunga aktinomorf (dapat dibagi oleh banyak bidang simetri). Korola nya berbentuk tabung dengan caliks berlekatan berwarna hijau. Pistilum dan Stamen sulit diamati karena bunga yang masih kuncup dan muda. Namun, tampak berwarna kuning didalam bunganya. Berdasarkan referensi, biasanya stamennya 4-5. (Pudjoarinto dkk, 1993). Distribusi seksnya monoesious atau berumah satu, yakni bunga jantan dan bunga betina terletak pada satu individu, pada perbungaan yang sama atau tidak. Mussaenda frondosa (Bunga nusa indah) memiliki bagian khas berupa daun
pemikat yang berwarna-warni atau yang disebut dengan lokblad yang merupakan modifikasi dari braktea. Lokblad ini juga memiliki pertulangan seperti pada daun, yaitu pertulangan menjala. Ciri khas lain yaitu terdapat bulu-bulu hampir diseluruh bagian tubuhnhya. Berdasarkan referensi bulunya ini termasuk tipr hirsute. (Mulyani, 2012) Mussaenda frondosa (Bunga nusa indah) memiliki khasiat sebagai obat.
Menurut pakar tanaman obat Hembing Wijayakusuma dalam bukunya Ensiklopedia Tumbuhan Berkhasiat Obat, tumbuhan nusa indah putih bisa digunakan untuk pemakaian luar dan pemakaian dalam. Beberapa penyakit yang bisa diatasi dengan tanaman ini adalah kanker payudara. Mencegah dan mengatasi kanker payudara, 15 sampai 30 gram batang nusa indah kering atau 30 sampai 60 gram yang segar dan 30 gram herba tapak dara direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc. Ramuan kemudian disaring dan airnya diminum.
Pengamatan kelima pada kangkung ( Ipomoea sp). Berikut klasifikasi ilmiahnya Kingdom
: Plantae
Divisi
: Magnoliophyta
Kelas
: Magnoliopsida
Subkelas
: Asteriidae
Ordo
: Solanales
Famili
: Convolvulaceae
Genus
: Ipomoea
Spesies
: Ipomoea sp
Berdasarkan hasil pengamatan batangnya, tanaman kangkung berhabitus herba (tumbuhan dengan batang yang lunak tidak berkayu atau hanya sedikit sekali mengandung jaringan kayu) dengan persimpangan monopodial (kuncup terminal selalu merupakan bagian vegetatif dan mati kalau terjadi kerusakan) dan berbentuk bulat berongga. Pengamatan bagian daunnya, merupakan daun tunggal karena terdiri atas satu helai daun tanpa adanya persendian ( artikulasi ) pada dasar, dengan filotaksis tersebar (alternate) yaitu daun-daun pada masing-masing nodus biasanya tersusun dalam satu spiral, bentuk daun ( circumscriptio ) salitatus, pertulangan ( nervatio ) menjari. Tepi daun ( margo folii) rata atau entire, ujung daun ( apex folii) akutus yaitu kedua tepi daun di kanan kiri ibu tulang sedikit demi sedikit menuju ke atas dan pertemuannya pada puncak daun membentuk suatu sudut lancip dan pangkal daun (basis folii ) kordatus. Pengamatan bagian bunganya merupakan bunga majemuk karena bunganya menghasilkan banyak helaian bunga dan bersatu dalam kelopak, dengan perbungaan braktea. Kelopak ( calix) berbentuk lonjong berwarna hijau. Benang sarinya (stamen) berwarna ungu dengan Mahkota ( corolla ) banyak berwarna merah muda. Distribusi seksnya monoesious atau berumah satu, yakni bunga jantan dan bunga betina terletak pada satu individu, pada perbungaan yang sama atau tidak.
Kangkung termasuk sayur yang sangat popular. Biasa dibuat tumis. Cah, atau lalap. Kangkung ternyata juga berkhasiat sebagai antiracun dan bisa mengobati berbagai gangguan kesehatan. Tanaman kangkung berasal dari india. Kangkung berfungsi sebagai penenang ( sedative ) dan mampu membawa zat berkhasiat ke saluran sebagai pencernaan. Itulah sebabnya, tanaman ini mempunyai kemampuan menetralkan racun ditubuh. Tanaman bernama Latin ipomoea reptans ini terdiri dan dua varietas, yakni kangkung darat yang disebut kangkung cina dan kangkung air yang tumbuh secara alami disawah, rawa atau parit. Bagian tanaman kangkung yang paling penting adalah batang muda dan pucuknya sebagai bahan sayur-mayur. Kangkung mempunyai rasa manis, tawar, sejuk. Sifat tanaman ini masuk ke dalam meridian usus dan lambung. Efek farmakologis tanaman ini sebagi antiracun (antioksik), antiradang, peluruh kencing (diuretic), menghentikan perdarahana (hemostatic), sedative (obat tidur). Kangkung juga bersifat menyejukkan dan menenangkan. Kangkung enak rasanya dan memiliki kandungan gizi cukup tinggi. Selain vitamin A, B1 dan C juga mengandung protein, kalsium, fosfor, besi, karoten, hentriakontan, sitosterol. Akar kangkung juga berguna untuk mengobati penyakit wasir.
VII.
KESIMPULAN Berdasarkan hasil pengamatan yang kami lakukan dapat disimpulkan
bahwa: 1.
Karakteristik umum yang paling menonjol pada Subkelas Asteriidae adalah sebagian memiliki bulu-bulu halus pada bagian daun, mahkota, kelopak, braktea dan batangnya.
2.
Family Lamiaceae memiliki karakteristik umum seperti berhabitus herba, macam daun tunggal dengan bentuk daun bulat telur lonjong ( Ovatusoblongus ) memiliki bunga majemuk dengan tipe karangan bunga bulir.
3.
Family Asteraceae memiliki karakteristik umum berhabitus herba, macam daun majemuk dengan filotaksis tersebar, macam bungan majemuk dengan perbungaan kapitulum memiliki banyak benangsari dengan distribusi seks Monoceous.
4.
Ageratum conyzoides (Bandotan) memiliki bau yang khas, dan seluruh
tubuhnya hampir terdapat bulu halus, bunganya berukuran kecil. 5.
Familia Rubiaceae memiliki ciri umum perdu daun berhadapan, Stipula interpetiolaris atau intrapetiolaris. Bunga majemuk tipe simosa. Bunga biseksual, aktinomorf, Korola berbentuk tabung, berbentuk trompet.
LAMPIRAN
Bunga Nusa Indah (Mussaenda frondosa)
Kangkung
Kemangi
(Ipomoea sp)
(Ocimum sanctum)
Bunga Tahi Kotok (Tagetes erecta)
Babandotan ( Ageratum conyzoides)
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, Reece. Biologi Jilid 2. Jakarta : Erlangga. Kimball, J. W. 2004. Biologi. Jakarta: Eirlangga. Su dar so no , dkk. 2005. Taksonomi Tumbuhan Tinggi . Malang: UM Press. Tjitrosoepomo, Gembong. 2007. Mo rfo logi Tumbuh an . Yogyakarta: Gajah Mada University Pers. Tjitrosomo, Siti Sutarmi. 2005. Botani Umum 3. Bandung: Angkasa. Pudjoarinto, Agus dkk. 1993. Botani. Jakarta: Universitas Terbuka. http://id.wikipedia.org/wiki/Bunga-Tahi-Kotok.
Diakses
tanggal
Diakses
tanggal
24/04/2012. Pukul 11.00 WIB http://id.wikipedia.org/wiki/Bunga-Nusa-Indah. 24/04/2012. Pukul 11.00 WIB http://id.wikipedia.org/wiki/Babandotan. Diakses tanggal 24/04/2012. Pukul 11.00 WIB http://id.wikipedia.org/wiki/Kangkung. Diakses tanggal 24/04/2012. Pukul 11.00 WIB http://id.wikipedia.org/wiki/Kemangi. Pukul 11.00 WIB
Diakses
tanggal
24/04/2012.