LAPORAN PRAKTIKUM
PRODUCT PRODUCTII ON PLANNI NG AND I NVE NTORY NTORY CONTRO CONTROL L& PRODUCTION MODUL 3
J OB SH OP SCH E D UL I N G
“
”
DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS PRAKTIKUM PRODUCTION PRAKTIKUM PRODUCTION PLANNING AND INVENTORY INVENTORY CONTROL & PRODUCTION
DISUSUN OLEH KELOMPOK 4 : BAMBANG S.S FIRMAN AULIYA GUNGUN GUNAWAN NUNI YULIANTINI SYAIFUL RAHMAN
15113158 15113163 15113164 15113173 15113183
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI BANDUNG 2018
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Sebelum melakukan pembuatan suatu prodak tentu kita harus memikirkan terlebih dahulu dari bahan material sepertiapa yang akan digunakan, prosesnya seperti apa, mesin yang akan digunakan, lama proses, dan lain sebagainya. Karena itu sebagai perancang dalam menentukan hal-hal dihatas kita perlu memahami Job memahami Job schedule schedule atau penjadwalan mesin agar proses pembuatan prodak prodak yang akan kita kerjakan dapat berjalan sesui rencan dan permintaan konsumen dengan kualitas baik, efektif dan efisien. Penjadwalan adalah kegiatan pengalokasian sumber-sumber atau mesinmesin yang ada untuk menjalankan sekumpulan tugas dalam jangka waktu tertentu.
(Baker,1974).
Penjadwalan
juga
didefinisikan
sebagai
rencana
pengaturan urutan kerja serta pengalokasian sumber, baik waktu maupun fasilitas fa silitas untuk setiap operasi yang harus diselesaikan (Vollman,1998). Berdasarkan dari penjelasan diatas penjadwalan adalah suatu aktifitas atau kergiatan dalam menentukan urutan dalam pekerjaan secara terorganisir serta terkontrol dengan waktu yang ditentukan. Dalam praktikum kali ini kita akan membahas tentang penjadwalan mesin atau Job Scheduling dengan menggunakan prodak yang sudah kami buat pada tugas pratikum sebelumnya yaitu pembuatan botol lastik. Semoga dengan laporan tugas praktik ini dapat menambah pengetahun pembaca serta bermanfaat.
1
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, pada praktikum kali ini akan melakukan proses peramalan dimasa yang akan datang dengan rumusan masalah sebagai berikut: 1. Apa yang dimaksud dengan Job dengan Job Scheduling ? ? 2. Apa saja manfaaat perencanaan Job perencanaan Job scheduling ? ? 3. Bagaimana
cara
melakukan
penyelesaiaan
masalah
Job
Shop
menggunakan WinQSB?
1.3 Identifikasi Masalah Identifikasi masalah pada praktikum ini adalah: 1. Bagaimana memecahkan masalah dan menganalisis sebuah data contoh kasus Job scheduling menggunakan program WinQSB ? 2. Bagaimana data hasil Job scheduling untuk contoh kasus tersebut menggunakan progran WinQSB JOB SHOP SCHEDULING SCHEDULING ? “
”
1.4 Pembatasan Masalah Pembatasan masalah yang akan dibahas pada laporan praktikum ini adalah: 1. Menyelasaikan masalah Job scheduling menggunakan program WinQSB 2.0 2. Penyelesaian masalah job masalah job shop menggunakan WinQSB “ Job Scheduling ”
2
1.5 Tujuan dan Mandaat Tujuan dan manfaat dari prakikum yang dilakukan ini adalah: 1. Mengetahui pengertian perencanaan Job perencanaan Job Shop scheduling . 2. Mengetahui apa saja manfaat dari melakukan perencanaan Job Shop scheduling. 3. Mengetahui strategi – strategi proses perencanaan Job Shop scheduling dan
apa
saja
metode
perencanaan Job
Shop
scheduling serta
penggunaanya. 4. Mengetahui dan memahami cara kerja program WinQSB untuk membantu memecahkan masalah perencanaan Job perencanaan Job Shop scheduling .
1.6 Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN
Berisi mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah, identifkasi masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat serta sistemtikan penulisan yang digunakan.
BAB II LANDASAN TEORI
Berisi mengenaik teori – teori yang menjadi landasan teori dalam membuat laporan yang berhubungan dengan kasus dan msalah yang terjadi yaitu dalam hal ini adalah mengenai teori landasan mengenai Job mengenai Job Shop scheduling .
BAB III PENGOLAHAN DATA
Berisi mengenai data yang telah diberikan yaitu data kasus untuk perencanaan agregat. Kemudian menjadikan data tersebut sebagai input dalam melakukan proses pemecahan masalah Job masalah Job Shop scheduling dengan dengan menggunakan metode yang ada dalam program WinQSB.
3
BAB IV ANALISIS DATA
Berisi mengenai analisa – analisa yang didapat dari hasil pengolahan data yang telah dilakukan dalam praktikum perencanaan agregat yang tertera sesuai dengan hasil yang ada BAB III.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Berisi mengenai kesimpulan dan saran untuk laporan praktikum modul 2.
4
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian dan Tujuan Perencanaan Job Perencanaan Job Shop scheduling 2.1.1 Pengertian Perencanaan Job Perencanaan Job Shop scheduling penjadwalan produksi adalah suatu kegiatan yang sangat penting pada perusahaan manufaktur. Model terdahulu, yakni flow yakni flow shop scheduling juga juga dapat diaplikasikan pada perusahaan atau kegiatan jasa. Tetapi seperti telah disebutkan, urutan proses di mesin tiap job job (pekerjaan) haruslah sama. Sebagai contoh, kegiatan foto kopi, periklanan, restoran, dan lain-lain. Jika urutan proses di mesin berbeda, maka model penjadwalan yang tepat adalah job shop scheduling problem. Dalam job shop shop terdapat perbedaan dalam setiap pngerjaan dengan pekerjan yang lain sehingga dibutuhkan adanya penjawalan untuk dapat meminimumkan
pengeluaran
biaya,
waktu
proses,
penggunaan
mesin,
mengurangi keterlambatan, memangfaatkan mesin yang sudah ada agar tidak muncul biaya berlebihan. Model ini terutama dapat diaplikasikan untuk perusahaan manufaktur yang menganut m enganut sistem make to order, seperti pencetakan mold, bengkel bubut, dsb. Selain itu, sebagaimana disebutkan di atas, model ini juga dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan penjadwalan pada bidang jasa.
2.1.2
Tujuan Perencanaan Job Perencanaan Job Shop scheduling Konsep penjadwalan job shop shop adalah menentukan waktu suatu operasi
mulai dikerjakan dan mengalokasikan resource resource untuk mengerjakan operasi tersebut. Pada saat menjadwalkan suatu operasi selain menentukan kapan operasi tersebut mulai dikerjakan juga ditentukan resource resource mana yang dipakai (Gamma,2016). Program ini untuk menyelesaikan permasalahan job shop shop yang
5
umum dengan menggunakan aturan heuristik. Pekerjaan dalam job shop biasanya shop biasanya memiliki operasi dan urutan yang
berbeda dari mesin yang berbeda. Aturan
umum yang biasanya digunakan adalah SPT, LPT, RANDOM, FSFS, LCFS, MWKR, EDD, SLACK, dan beberapa lainnya yang digunakan dalam program untuk menyelesaikan masalah. Job shop shop disusun dari sekumpulan mesin atau stasiun kerja. Penjadwalan yang feasible untuk satu set pekerjaan didefinisikan sebagai penugasan dari operasi untuk mesin tanpa constrain kapasitas. constrain kapasitas. Tujuan dari job dari job shop scheduling menurut menurut Baker (1974) yaitu : 1. Meningkatkan produktifitas mesin, yaitu dengan mengurangi waktu mesin mengaggur. 2. Mengurangi persedian barang setengah jadi dengan jalan mengurangi jumlah rata-rata pekerjaan yang menunggu dalam antrian suatu mesin karenaa mesin tersebut sibuk. 3. Mengurangi keterlambatan suatu pekerjaan yaitu, setiap perjaan mempunyai bata waktu (due date) penyelesian, jika pekerjaan tersebut diseleiskan melewati batas waktu yang ditentukan makan maka pekerjaan tersebut dinyatakan terlambat. Dengan metode ini dapat dikurangi baik waktu ataupun frekuensi.
2.2 Strategi Perencanaan Job Perencanaan Job Shop scheduling Strategi Perencanaan Job Perencanaan Job Shop scheduling antara lain :
SPT (Shortest (Shortest Process Time) Time) : memilih operasi dengan waktu operasi yang terpendek.
LPT ( Longest Process Time) Time) : memilih operasi dengan waktu operasi terpanjang.
RANDOM ( Random Assignment ) : memilih operasi secara acar (random).
FCFS ( Frist Come, Frist Served ) : job job yang yang pertama datang dikerjakan terlebih dahulu.
LCFS ( Last Come, Frist Served ) : job job yang terakhir datang yang dikerjakan terlebih dahulu.
6
MWKR ( Most Most Work Remaining ) : memilih operasi dengan pekerjaan yang mempunyai pekerjaan sisa yang paling banyak yang dikerjakan terlebih dahulu.
EDD ( Earliest Due Date) Date) : memilih pekerjaan dengan due date yang yang paling awal.
Dan bebrapa aturan lain yang dapat dilihat pada fasilitas Help Help pada program.
7
BAB III PENGOLAHAN DATA
3.1 Data yang diperlukan Tabel 3.1 3.1 Data Waktu Proses Operasi
Job
Operasi 1
2
3
4
1 Botol Platik
3
2
4
6
2 Tutup
2
1
2
1
3 Botol
4
3
5
4
4 Label
1
4
3
1
Tabel 3.2 Data Mesin yang Digunakan
Job
Operasi 1
2
3
4
1 Botol Platik
4
1
2
3
2 Tutup
2
3
4
1
3 Botol
1
2
3
4
4 Label
3
4
1
2
Tabel 3.3 Informasi lain untuk tiap Job Job
Due date
Weigh (t)
Prioritas index
1
15
1
1
2
10
3
2
3
20
2
3
4
17
4
4
8
3.2 Job Shop Scheduling Scheduling Menggunakan Menggunakan Program WinQSB Langkah 1, Buka Aplikasi WinQSb > J ob Sched Scheduling Maka akan muncul tampilan sebagai berikut
Gambar 3.1 Tampilan program WinQSB > Job scheduling Langkah 2, Pilih atau Klik N ew Pr oblem oblem pada menu File. Kemudian, masukkan informasi pada problem spesifikasi untuk menentukan permasalahan seperti gambar berikut
Gambar 3.2 Tampilan problem spesifikasi
9
Gambar 2 menunjukkan masukkan waktu proses operasi, mesin yang digunakan, dan due date dari date dari job, job, weight ,dan priority ,dan priority index. index.
Gambar 3.3 Entry Data Entry Data Informasi
Solv Solve e Pro Pr oblem lem (Penyelesaian Masalah) 1. Pilih “ select solve the problem “ dari “ menu solve and analyze “ untuk metode penyelesaian. Gambar 3 menunjukkan pilihannya. Asumsikan bahwa aturan heuristik dispatching dipilih. Kemudian pilih primary heuristik rule, rule, yang adalah SPT (gambar 3), dan aturan heuristik yang kedua (tie-breaker (tie-breaker ), ), adalah random random (acak). Dikarenakan random random dipilih anda dapat menentukan random seet untuk random-number generation. Perhatikan bahwa random seed yang sama akan menggenerasikan urutan angka random yang sama.
Gambar 3.4 Job shop Solution
10
2. Pilih “ solve the problem “ dari menu “ solve and analyze “ untuk menyelesaikan masalah. Kemudian klik OK dan program akan melakukan running. 3. Setelah masalah diselesaikan pilih “ Result “ lalu pilih “ show mesin schedule “ untuk memperlihatkan memperlihatkan solusi permasalahan. Gambar 5 menunjukkan job menunjukkan job schedule dan schedule dan gambar 6 menunjukkan mesin schedule. schedule.
Gambar 3.5 Job 3.5 Job schedule
11
Gambar 3.6 Mesin schedule Mesin schedule “ Result “ lalu pilih “ show “ show ghant chart for job “ 4. Anda juga dapat memilih “ Result untuk melihat hasil ghant chartnya. Gambar 6 menunjukkan ghant chart for job. Perhatikan bahwa pada layar tersebut lebih dari satu monitor, gunakan arah untuk pindah kelayar yang tidak terlihat.
Gambar 3.7 Ghant chart for job schedule
12
Gambar 3.7 Ghant chart for Machine
Gambar 3.9 Column Chart (Job Cost)
5. Anda juga dapat menyelesaikan masalah dengan seluruh heuristik atau dengan random generation. Bagaimanapun juga untuk mencapai solusi yang terbaik, anda perlu untuk menentukan kriteria tujuannya (pada gambar 3.10).
13
Perhatikan bahwa ketika memilih kriteria objektif, juga menentukan apakah untuk meminimalkan atau memaximalkan tujuannya. 6. Pengoperasian selanjutnya sama dengan procedure yang telah disebutkan.
Gambar 3.10 The option of objective criterion
14
Gambar 3.11 Job 3.11 Job Shop Solution
15
BAB IV ANALISIS DATA
4.1 Analisis Dari hasil data diatas dapat diambil kesimpulan untuk data Job schedule for Botol Plastik dengan Cmax (waktu siklus maksimum), MC (bobot rata-rata waktu penyelesaiaan) adalah 18 menit, Wmax (waktu menunggu maksimum) 4 menit, MW (bobot rata-rata waktu menunggu) 2.1 menit, Fmax (waktu aliran maksimum) 18 menit, MF (bobot rata-rata waktu alir) 13,2 menit, Lmax (kelambatan maksimum) 3 menit, ML (bobot rata-rata kelambatan) 3,1 menit, Emax (maksimum batas waktu penyerlsaiaan) 4 menit, ME (bobor rata-rata batas waktu penyerlsaiaan) 3,4 menit, Tmax (maksimum kelambatan) 3 menit, MT (bobot rata-rata kelambatan) 0,3 menit, NT (nomber pengerjaan terlambat) 1 menit, WIP (rata-rata kerja dalam proses) 3 menit, MU (ratarata utilitas mesin) 0,6389 menit, TJC (biaya total pekerjaan) 0 menit, TMC (biaya total mesin) 0 menit, TC (biaya total) 0 menit. Botol plastik adalah Cmax (waktu siklus maksimum), MC Machine schedule for Botol (bobot rata-rata waktu penyelesaiaan) adalah 18 menit, Wmax (waktu menunggu maksimum) 4 menit, MW (bobot rata-rata waktu menunggu) 2.1 menit, Fmax (waktu aliran maksimum) 18 menit, MF (bobot rata-rata waktu alir) 13,2 menit, Lmax (kelambatan maksimum) 3 menit, ML (bobot rata-rata kelambatan) 3,1 menit, Emax (maksimum batas waktu penyerlsaiaan) 4 menit, ME (bobor rata-rata batas waktu penyerlsaiaan) 3,4 menit, Tmax (maksimum kelambatan) 3 menit, MT (bobot rata-rata kelambatan) 0,3 menit, NT (nomber pengerjaan terlambat) 1 menit, WIP (rata-rata kerja dalam proses) 3 menit, MU (rata-rata utilitas mesin) 0,6389 menit, TJC (biaya total pekerjaan) 89 menit, TMC (biaya total mesin) 0 menit, TC (biaya total) 89 menit. Dilihat dari grafik komponen yang paling lama waktu menunggunya yaitu tutp, kedua laberl laberl dan yang paling stabil dalam pengerjaan yang saling berantai ada pada komponen boto. Biaya terbesar yaitu untuk Botol platik karen sudah menjadi prodak jadi, komponen paling mahan ke 1 boto, ke-2 Laber dan ke-3 tutup.
16
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan Dari pembahasan dan hasil praktikum yang sudah dipaparkan diatas maka dapat di tarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Job schedule merupakan sekumpulan prinsip pengambilan keputusan untuk membuat suatu penjadwalan. Menggunakan model, teknik, dan kesimpulan logis yang memberikan pengertian terhadap pungsi penjawalan pekerjaan dan mesin. 2. Manfaat dari job shedule yaitu, meningkatkan penggunaan sumber daya atau mengurangi waktu tunggu, sehingga total waktu proses dapat berkurang dan produktivitas produktivitas dapat meningkat. 3. Agar produksi maksimal kita hatus memperhatikan pemakaian mesin dan job berjalan seirama jika tidak maka jumlah produksi akan menurun. Selain itu hal-hal yang perlu diperhatikan dalam job shcedule berpa jumlah mesin, bagai mana pola aliran proses, pola kedatangan pekerjaan, ketidak pastian pada pekerjaan dan mesin. 4. Dalam penggunaan aplikasi WinQSB dalam proses job schedule kita harus memiliki data-data mulai dari waktu kerja, tenaga kerja, jumlah mesin dan sifat atau syarat pekerjaan kemudian dapat di olah kedalam program ini yang nantinya akan muncul hasil yang bisa digunak dalam penjawalan pekerjaan dan mesin. 5.2 Saran Untuk melakukan proses Job Scheduling menggunakan WinQSB cukup bagus dalam menentukan langkah-langkah dalam penyusunan pengerjaan job pada mesin sehingga hasil lebih efetif dan efisien. Sebelum melakukan pengolahan data sebaiknya kita pahami stiap simbol-simbol pada data yang di tampilkan oleh program WinQSB sehingga memudahkan kita dalam membaca hasil
17
DAFTAR PUSTAKA
Sumber: Binus (2007).Landasan Teori.Form hhtp://thesis.binus.ac.id/Doc/ Bab2 Doc/2007-3-00450TI%20Bab202.doc.3 Doc/2007-3-00450TI%20Bab202.doc.30 0 September 2013) Pustaka Nasional, Perpustakaan Digital, November 2015 by Pustakawan.Teknik Indistri. Teknik Industri, Penjadwalan “scheduling” (job shop & Flow shoft) Mata kuliah PPIC.oleh Fidel Laoli.
18