LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR I PERCOBAAN II STOIKIOMETRI
1
STOIKIOMETRI
A. Tujuan Percobaan
Tujuan diadakannya praktikum mengenai stoikiometri adalah agar mahasiswa dapat mengetahui titik stoikiometri sistem melalui pengamatan terhadap perubahan suhu suatu reaksi.
B. Kajian Teori
Dalam ilmu kimia stoikiometri adalah bidang yang mempelajari aspek kuantitatif. Stoikiometri berasal dari kata stoicheion dan
metrain.
Stoicheiron berarti unsur dan metrain berarti mengukur. Hal yang berhubungan dengan kuantitas kimia selain daripada massa adalah kuantitas energi seperti kalor, cahaya atau listrik dan volum pereaksi dan hasil reaksi yang menyangkut reaksi gas !chmad, 1""#$ 1%. Secara umum, stoikiometri dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari kuantitas produk dan reaktan dalam reaksi kimia. &erhitungan stoikiometri paling baik dikerjakan dengan menyatakan kuantitas yang diketahui dan yang tidak diketahui dalam mol dan kemudian dikonversi menjadi satuan yang terkecil. 'eaktan ini membatasi jumlah produk yang dapat dibentuk (hang, )**+$ 1%. Dalam perhitungan kimia secara kuantitatif, konsentrasi larutan dinyatakan dalam persen berat. Salah satu cara untuk menyatakan konsentrasi
)
adalah molaritas yaitu jumlah mol ion persatu liter larutan. Stoikiometri juga dapat digunakan untuk soal-soal yang berkaitan dengan titrasi. Titrasi adalah cara analisa data tentang pengukuran jumlah larutan yang dibutuhkan untuk bereaksi secara tepat dengan at yang terdapat dalam larutan /aryadi, 1""0$ 1*%.
C. Bahan dan Ala
!lat yang digunakan dalam praktikum stoikiometri adalah $ 1. elas ukur )+ ml ). elas /imia 1** ml #. Thermometer 0. 2atang pengaduk +. 3abu semprot 4. &ipet tetes 2ahan yang digunakan dalam praktikum mengenai stoikiometri adalah sebgai berikut $ •
(uSo 0 1 5
•
H(l 1 5
•
•
6a7H 1 5 H ) S7 0 1 5
#
D. Pro!edur Kerja
1. &rosedur kerja untuk stoikiometri sistem (uS7 0 - 6a7H
)* m3
1+ m3
1* m3
1* m3
1+ m3
+ m3
Sebanyak Sebanyak
6a7H 1 5
(uS7 0 1 5
+ m3
)* m3
5asing-masing dimasukkan dalam Termometer
5asing-masing dimasukkan dalam elas 8kur
elas 8kur
Diberi
Thermometer Diberi
5encatat temperatur mula-mula
masing-masing larutan dimasukkan sambil diaduk
5encatat temperatur mula-mula
Tabung 'eaksi Diberi Temometer Dicatat
Diamati Diukur temperature campuran
Hasil 'eaksi dan titik stoikiometri
0
). &rosedur kerja untuk stoikiometri sistem !sam 9 2asa
Sebanyak 6a7H 1 5
* m3
#* m3
+ m3
)+ m3
1* m3
)* m3
1+ m3
1+ m3
)* m3
1* m3
)+ m3
+ m3
#* m3
* m3
5asing-masing dimasukkan dalam Termometer
H(l 1 5
5asing-masing dimasukkan dalam elas 8kur
elas 8kur
Diberi 5encatat temperatur mula-mula
Sebanyak
Thermometer Diberi
masing-masing larutan dimasukkan sambil diaduk Tabung 'eaksi 5enghasilkan campuran
Diberi
5encatat temperatur mula-mula
). &rosedur kerja untuk stoikiometri sistem !sam 9 2asa
Sebanyak 6a7H 1 5
* m3
#* m3
+ m3
)+ m3
1* m3
)* m3
1+ m3
1+ m3
)* m3
1* m3
)+ m3
+ m3
#* m3
* m3
Sebanyak H(l 1 5
5asing-masing dimasukkan dalam Termometer
5asing-masing dimasukkan dalam elas 8kur
Diberi 5encatat temperatur mula-mula
elas 8kur
Thermometer Diberi
masing-masing larutan dimasukkan sambil diaduk
5encatat temperatur mula-mula
Tabung 'eaksi 5enghasilkan campuran
Diberi
Temometer Diamati Diukur temperature campuran
Dicatat
Hasil 'eaksi dan titik stoikiometri
+
#. &rosedur kerja untuk stoikiometri sistem 6a7H 9 H )S70
Sebanyak
6a7H 1 5
* m3
#* m3
+ m3
)+ m3
1* m3
)* m3
1+ m3
1+ m3
)* m3
1* m3
)+ m3
+ m3
#* m3
* m3
5asing-masing dimasukkan dalam Termometer
H
)
S7 0 1 5
5asing-masing dimasukkan dalam elas 8kur
elas 8kur
Diberi 5encatat temperatur mula-mula
Sebanyak
Thermometer Diberi
masing-masing larutan dimasukkan sambil diaduk Tabung 'eaksi 5enghasilkan campuran
Diberi
5encatat temperatur mula-mula
#. &rosedur kerja untuk stoikiometri sistem 6a7H 9 H )S70
Sebanyak
6a7H 1 5
* m3
#* m3
+ m3
)+ m3
1* m3
)* m3
1+ m3
1+ m3
)* m3
1* m3
)+ m3
+ m3
#* m3
* m3
Sebanyak H
5asing-masing dimasukkan dalam Termometer
)
S7 0 1 5
5asing-masing dimasukkan dalam elas 8kur
Diberi 5encatat temperatur mula-mula
elas 8kur
Thermometer Diberi
masing-masing larutan dimasukkan sambil diaduk
5encatat temperatur mula-mula
Tabung 'eaksi 5enghasilkan campuran
Diberi
Temometer Dicatat
Diamati Diukur temperature campuran
Hasil 'eaksi dan titik stoikiometri
4
E. "a!il Pen#a$aan
1. Data pengamatan sistem stoikiometri (uSo 0 - 6a7H 6a7H 1 5
(uS70 1 5
T5
T!
∆T
m3% )*
m3% +
*(% )",+
*(% #1,+
*(% )
1+
1*
)",+
#),:
#,)
1*
1+
)",+
#),:
#,)
+
)" mula-mula
)",+
#1
1,+ !khir
E. "a!il Pen#a$aan
1. Data pengamatan sistem stoikiometri (uSo 0 - 6a7H 6a7H 1 5
(uS70 1 5
T5
T!
∆T
m3% )*
m3% +
*(% )",+
*(% #1,+
*(% )
1+
1*
)",+
#),:
#,)
1*
1+
)",+
#),:
#,)
+ )" T5 ; Temperatur mula-mula rafik hubungan
∆T
)",+
#1 1,+ T! ; Temperatur !khir
komposisi larutan sistem (uSo 0 - 6a7H
&ersamaan 'eaksi $ ) 6a7H
< l%
(u S70
6a)S70 l%
< (u7H%) l% s%
). Data pengamatan sistem stoikiometri 6a7H 9 H)S70
:
6a7H 1 5
H)S70 1 5
T5
T!
∆T
m3% *
m3% #*
*(% )",+
*(% )",+
*(% *
+
)+
)",+
#1,+
)
1*
)*
)",+
##,:
0,)
1+
1+
)",+
#4
4,+
)*
1*
)",+
#4
4,+
)+
+
)",+
#),+
#
#*
*
)",+
)",+
*
rafik hubungan
∆T
komposisi larutan sistem 6a7H 9 H)S70
&ersamaan 'eaksi $ ) 6a7H
< H)S70 l% l%
6a)S70
< H)7 l%
l%
#. Data pengamatan sistem stoikiometri !sam 9 2asa
6a7H 1 5
H(l 1 5
T5
T!
∆T
m3% *
m3% #*
*(% #*
*(% #*
*(% *
+
)+
)",)+
#1,+
),)+
1*
)*
)",)+
##,+
0,)+
1+
1+
)",)+
#0,+
+,)+
)*
1*
)",)+
#),+
#,)+
)+
+
)",)+
#*,+
1,)+
#*
*
)", +
)",+
*
rafik hubungan
∆T
komposisi larutan sistem !sam 9 2asa
&ersamaan 'eaksi $ H(l
< l%
6a7H
6a(l l%
< H)7 l%
l%
&enentuan Titik Stoikiometri 1.
&ada Sistem stoikiometri (uSo 0 - 6a7H
"
) 6a7H
<
(u S70
l%
6a)S70 l%
< (u7H%) l%
MolNaOH
s%
VolumNaOH =
MolCuSO0 VolumCuSO 0
)
=
1
)*mL 1* mL
Titik stoikiometri akan didapatkan jika sistem mengandung )* m3 6a7H dan
1* m3 (u S70
). &ada Sistem stoikiometri 6a7H 9 H)S70 ) 6a7H
< H)S70 l%
6a)S70 l%
< H)7 l%
MolNaOH MolH ) SO0
) 1
l%
VolumNaOH =
=
VolumH ) SO0
)*mL 1* mL
Titik stoikiometri akan didapatkan jika sistem mengandung )* m3 6a7H dan
1* m3 H)S70
#. &ada Sistem stoikiometri !sam 9 2asa H(l
<
6a7H
l%
6a(l l%
< H)7 l%
MolHCl MolNaOH
1 1
l%
VolumHCl =
=
VolumNaOH
1* mL 1* mL
Titik stoikiometri akan didapatkan jika sistem mengandung 1* m3 H(l dan 1* m3 6a7H
%. Pe$baha!an
1*
Stoikiometri merupakan cabang ilmu kimia yang mempelajari banyaknya hasil reaksi yang diperoleh dalam suatu reaksi, yang dihasilkan dari berapa banyak at-at pereaksi. Terdapat hubungan kuantitatif antara at-at pereaksi dan at-at hasil reaksi. Hubungan kuantitas tersebut ditujukkan dalam jumlah volume pereaksi dan hasil reaksi jika reaksi menyangkut reaksi gas. &ada setiap reaksi kimia, massa at-at hasil bereaksi adalah sama dengan massa at-at hasil reaksi. Dalam suatu reaksi, terdapat titik stoikiometri dimana jumlah mol dari dua at yang bereaksi bernilai sama. &enentuan nilai titik stoikiometri dapat dilakukan dengan perhitungan berdasarkan hukum perbandingan volume yang menyatakan bahwa volum gas yang ikut serta dalam suatu reaksi kimia akan sama dengan nilai perbandingan molnya. !da beberapa faktor yang mempengaruhi sistem dalam penentuan titik stoikiometri, misalnya konsentrasi.
Dari hasil percobaan yang dilakukan
diperoleh data yang menunjukkan bahwa pada sebuah sistem akan terjadi perubahan kenaikan suhu yang kontinu seiring dengan pertambahan konsentrasi larutan dalam batasan volum tertentu.. 6amun ketika larutan telah melewati titik jenuh, maka perubahan suhu yang terjadi akan mengalami penurunan suhu dari sebelumnya. Hal ini disebabkan karena terbatasnya ruang pada sistem untuk menampung kondisi lingkungannya karena tumpukan partikel-partikel dalam larutan.
11
)* m3 6a7H < 6a7H 1+ m3 + m3 (uSo < 1* m3 (uSo 0
6a7H 1* m3 < 1+ m3 (uSo 0
6a7H + m3 < )* m3 (uSo 0
0
ambar di atas merupakan hasil percobaan pada sistem (uSo 0 6a7H. Dapat dilihat perubahan warna yang terjadi pada sistem ketika terjadi pertambahan konsentrasi suatu at terlarut dalam larutannya. 5ulanya (uSo 0 menghasilkan endapan
Cu OH % )
s %
. 6amun dengan pertambahan konsentrasi,
larutan (uSo 0 terlihat bersatu dengan larutan 6a7H yang menyebabkan adanya penurunan perubahan suhu larutan. Hal yang sama juga ditunjukkan pada sistem asam 9 basa dan sistem 6a7H 9 H)S70. &ada kedua sistem ini juga terjadi kenaikan suhu yang kontinu terhadap konsentrasi larutannya. 6amun pada batasan tertentu setelah mencapai titik stoikiometri%, akan nampak penuruan nilai perubahan suhu.
1)
&. Penuu'
Dari percobaan yang dilakukan, dapat disimpulkan beberapa hal, diantaranya sebagai berikut $
Titik stoikiometri adalah titik dimana jumlah mol dari dua at yang bereaksi memiliki nilai yang sama.
Salah satu faktor yang mempengaruhi stoikiometri adalah konsentrasi. Semakin tinggi konsentrasi suatu larutan maka akan mengalami peningkatan suhu yang kontinu terhadap konsentrasinya. 6amun setelah melewati titik stoikiometri, perubahan suhu tersebut akan mengalami penurunan jika masih terjadi penambahan konsentrasi.
". Da(ar Pu!a)a
!chmad, Hiskia. 1""#. Kimia Dasar I . Depdikbud. =akarta. (hang, 'aymond. )**+. Kimia Dasar Konsep-konsep Inti edisi ketiga ilid I . >rlangga. =akarta. /aryadi, 2eny. 1""0. Kimia. Depdikbud. =akarta.
1#