I.
PENDAHULUAN
A. Judu Judull Perco Percoba baan an Kolorimetri B. Tujuan
Menentukan konsentrasi suatu senyawa dengan metode kolorimetri
II.
METODE
A. Alat Alat dan dan Bah Bahan an
1. a. b. c. d. e. .
Alat Tabung bung reak reaksi si Vortex Pro pipet Rak Rak tab tabun ung g reak reaksi si Labu ukur Pipet ukur
!. a. b. c. d. e.
"a#an Larutan $%&'e()*&+ ,.,1 $ K-$) 1, / ml A0uades Larut Larutan an cup cupli lika kan n A 1/ ml ml Larut Larutan an cupl cuplik ikan an " 1/ 1/ ml ml
B. Cara Kerja 1. Pembuatan larutan standar 'e
Larutan $%&'e()*&+! 1, ml dimasukan kedalam labu ukur. Kemudian a0uades ditamba#kan #ingga tanda batas. Larutan kemudian dikocok. )etela# itu larutan diambil sebanyak 1 ml ! ml & ml 2 ml dan 3 ml lalu dimasukan kedalam tabung reaksi. K-$) 1, ditamba#kan sebanyak / ml kedalam masing 4 masing tabung reaksi. A0uades ditamba#kan pada masing 4 masing tabung sampai 5olume total !, ml. Vortex masing 4 masing tabung reaksi agar larutan men6adi #omogen. Lalu normalitas $%&'e()*&+! di#itung pada masing 4 masing tabung reaksi. !. Pembuatan konsentrasi larutan cuplikan Larutan cuplikan A dan " 1/ ml diambil. Kemudian bandingkan warna cuplikan dengan larutan standar. Konsentasi ion 'e larutan cuplikan di#itung.
III.
HAIL
A. Ha!"l
Tabel 1. Per#itungan 7eret Larutan )tandar $o
Vol
Vol
Vol
1 ! 8 & /
$%&'e()*&+! 1 ml ! ml & ml 2 ml 3 ml
K-$) / ml / ml / ml / ml / ml
A0uades 1& ml 18 ml 11 ml 9 ml : ml
Vol Ak#ir
$ormalitas
!, ml !, ml !, ml !, ml !, ml
$%&'e()*&+! ,.,,,/ $ ,.,,1 $ ,.,,! $ ,.,,8 $ ,.,,& $
Tabel !. Per#itungan larutan cuplikan -uplikan A
Vol -uplikan 1/ ml
Vol K-$)
)esuai tabung
Konsentrasi
/ ml
deret standar Antara deret
-uplikan ,.,,1/ $
tabung ! dan "
1/ ml
/ ml
8 Antara deret
,.,,8/ $
tabung & dan /
B. Pe#baha!an
Variasi warna suatu sistem beruba# dengan beruba#nya konsentrasi suatu komponen membentuk dasar apa yang la;im disebut analisis kolorimetrik.
a. Metode 7eret )tandar Larutan u6i yang ditaru# dalam suatu tabung $essler diencerkan ke 5olume tertentu dicampur dan warnanya dibandingkan dengan sederet
standar yang dibuat dengan cara serupa. Kemudian konsentrasinya akan diketa#ui dengan persamaan warna pada larutan standar yang tela# diu6i. b. Metode 7uplikasi Larutan conto# dan standar diamati dalam dua tabung kaca yang sama dan diamati secara #ori;ontal menembus tabung 4 tabung itu. Larutan yang lebi# pekat diencerkan terus sampai warnanya men6adi sama intensitasnya maka konsentrasi relati5e larutan 4 larutan semula akan sebanding lurus dengan tinggi larutan yang tela# standing dalam tabung 4 tabung itu. c. Metode Perimbangan Metode ini membentuk dasar semua kolorimeter bertipe pengisap misalnya dalam kolorimeter 7ubosc0. Pembandingan dilakukan dalam dua tabung dan tinggi cairan dalam satu tabung disesuaikan sedemikian se#ingga bila kedua tabung itu diamati secara 5ertical intensitas warna dalam kedua tabung itu sama. 7engan diketa#uinya konsentrasi larutan dalam satu tabung maka konsentrasi larutan yang lain dapat di#itung. d. Metode 'otometer 'otolistrik 7alam metode ini mata manusia digantikan ole# suatu sel otolisrik yang sesuai? sel ini digunakan untuk mengukur langsung intensitas ca#aya dan dengan demikian absopsinya. e. Metode )pektrootometer Metode inila# metode yang oaling tepat untuk menetapkan konsentrasi suatu ;at namun biayanya lebi# ma#al.sebua# spektootometer dianggap sebagai sebua# otometer otolistrik yang diper#alus yang memungkinkan penggunaan pita @ pita ca#aya yang sinambung 5ariabelnya dan lebi# mendekati monokromatik. . Metode 7eretan )tandar 7alam metode ini biasa digunakan tabung kaca tak berwarna yang penampangnya seragam berdasar datar. Pada ragam yang terbaik dasarnya yang datar itu dipoles. Larutan ;at yang akan ditentukan dibuat ke suatu 5olume tertentu dan warnanya dibandingkan dengan warna sederet standar yang disiapkan dengan cara yang sama dari
kompinen yang akan ditetapkan dengan kuantitas 4 kuantitas yang diketa#ui. g. Metode 7uplikasi Metode ini terutama diterapkan dalam apa yang disebut titrasi kolorimetri dengan 5olume yang diketa#ui. Pada percobaan kali ini menggunakan metode deret standar. teknik yang digunakan adala# pengenceran larutan dan pembandingan warna antara larutan standar dan larutan cuplikan (larutan yang akan dicari konsentrasinya+. )emakin pekat warna yang di#asilkan maka semakin besar pula normalitas larutan tersebut (K#opkar 199,+. )elan6utnya larutan standar yang memiliki warna yang menyerupai warna cuplikan dibandingkan untuk menentukan normalitas larutan cuplikan tersebut. Menurut 7ay dan nderwood (1932+ #ukum@ #ukum yang mendasari kolorimetri antara lain > 1. %ukum "ougner Lambert "ougner
mengatakan
ba#wa
6ika
suatu
berkas
ca#aya
monokromatik (yakni radiasi dengan pan6ang gelombang tunggal+ diara#kan menembus medium itu ternyata ba#wa tiap lapisan menyerap raksi radiasi yang sama besar atau tiap lapisan mengurangi daya radiasi berkas itu dengan raksi yang sama besar. !. %ukum "eer 7ikatakan ba#wa %ukum "eer menyelidiki #ubungan antara konsentrasi spesies penyerap dan tingkat adsorpsi. %ukum "eer dapat diterapkan benar@benar #anya untuk radiasi monokromatik dan dimana siat dasar spesies penyerap tak beruba# sepan6ang 6angka konsentrasi yang diselidiki 8. %ukum "ougner Lambert@ "eer 7alam mempela6ari eek konsentrasi yang beruba#@uba# ter#adap absorpsi pan6ang 6alan melewati larutan di6aga agar konstan namun #asil@ #asil yang diukur akan bergantung pada besarnya nilai konstan itu. Pada per#itungan deret larutan pada tiap tabung reaksi (ada / tabung reaksi+ memiliki 5olume $%&'e()*&+! yang berbeda 4 beda yaitu 1 ml ! ml &
ml 2 ml dan 3 ml. Kemudian ditamba#kan larutan K-$) 1, sebanyak / ml pada masing 4 masing tabung reaksi. 'ungsi dari larutan K-$) yaiut sebagai pereaksi 'e dan memberikan warna. )etela# itu larutan ditamba#kan a0uades #ingga 5olume total dari masing 4 masing tabung reaksi !, ml. 'ungsi dari a0uades pada percobaan kali ini yaitu untuk meng#idrolisis ion 'e agar -$) dapat mengikat 'e se#ingga larutan men6adi stabil. )etela# pemberian a0uades dan larutan K-$) 1, terli#at peruba#an warna pada masing 4 masing tabung reaksi pada tabung reaksi dengan 5olume $%&'e()*&+! 1 ml warna larutan men6adi bening kemera# 4 mera#an dan tidak terlalu pekat dengan konsentrasi sebesar ,.,,,/ $ pada tabung reaksi dengan 5olume $% &'e()*&+! ! ml warna larutan sedikit lebi# pekat dari tabung pertama dengan konsentrasi sebesar ,.,,1 $ pada tabung reaksi dengan 5olume $% &'e()*&+! & ml warna larutannya 6au# lebi# pekat dengan konsentrasi ,.,,! $ pada tabung reaksi dengan 5olume $%&'e()*&+! 2 ml warna larutan lebi# pekat lagi dibandingkan dengan larutan sebelumnya dengan konsentrasi sebesar ,.,,8 $ pada tabung reaksi yang terak#ir 5olume $%&'e()*&+! nya sebesar 3 ml warna dari larutan ini 6au# lebi# pekat dengan konsentrasi 6au# lebi# besar dari larutan yang pertama yaitu sebesar ,.,,& $. %al ini 6uga membuktikan ba#wa semakin pekat warna larutan maka semakin besar pula konsentrasinya. Ketika larutan diamati dan dise6a6arkan antara larutan standar dan larutan cuplikannya didapatkan #asil cuplikan A berada diantara tabung reaksi dengan 5olume $%&'e()*&+! ! ml dan tabung reaksi dengan 5olume $%&'e()*&+! & ml atau pada tabung reaksi ke ! dan ke 8 sedangkan pada larutan cuplikan " berada diantara larutan dengan 5olume $%&'e()*&+! nya sebesar 2 ml dan 3 ml atau pada tabung ke & dan ke /. 7engan membandingkan konsentrasi larutan standar yang berada diantara larutan cuplikan tersebut didapatkanla# normalitas cuplikan A sebesar ,.,,1/ $ dan cuplikan " sebesar ,.,,8/ $. 'ungsi dari beberapa larutan antara lain menurut 7ay dan nderwood (1932+ yaitu > 1. Larutan K-$) 1, untuk pereaksi 'e se#ingga terbebtuk warna mera# penanda penentuan konsentrasi cuplikan.
!. Akuades berungsi untuk meng#idrolisis ion 'e agar -$) bisa mengikat 'e se#ingga larutan men6adi stabil. 8. Larutan cuplikan sebagai ;at yang akan diketa#ui konsentrasinya. Reaksi dari ion erry dan tiosianat meng#asilkan warna mera# dari senyawa kompleks yang terbentuk > 'eB8 B 2-$) C 'e(-$)+ 2@8 7an untuk kesempurnaan reaksi dipergunakan tiosianat yang berlebi#an sedangkan untuk meng#indari #idrolisa diperlukan asam kuat. 'eB8 B 8%!* C 'e(*%+8 B %B 7alam percobaan ini asam kuat yang terbentuk iala# % !)*& (asam sulat+. 7an a0uades sendiri berungsi sebagai larutan untuk membantu proses pengenceran. Menurut "assett dkk (199&+ keuntungan metode kolorimmetri adala# ba#wa metode ini memberikan cara seder#ana untuk menetapkan kuantitas ;at. )elain itu #emat biaya tentunya sedangkan kerugiannya yaitu #anya dapat menentukan kuantitas suatu ;at yang sangat kecil.
IV.
KEIMPULAN
"erdasarkan praktikum yang tela# dilakukan maka dapat disimpulkan dengan metode kolorimetri didapatkan normalitas cuplikan A dan ". Larutan cuplikan A warnanya berada diantara larutan standar ke ! dan ke 8 se#ingga didapatkan konsentrasinya sebesar ,.,,1/ $ sedangkan larutan cuplikan " berada diantara larutan standar ke & dan ke / se#ingga didapatkan konsentrasinya sebesar ,.,,8/ $.
DA$TA% PUTAKA
"assett D. 7enney R.-. Deery E.%. dan Mend#am D. 199&. Kimia Analisis Kuantitatif Anorgnik . Kedokteran FE- Dakarta. 7ay R.A. dan nderwood A.L. 1932. Analisis Kimia Kuantitatif . Frlangga Dakarta. K#opkar ). M. 199,. Konsep Dasar Kimia Analitik . = Pres Dakarta. )itumorang M. )ilitonga '.M. $urwa#yuni =. )iregar L.). dan Purba R. !,1!. Pengembangan Metode Analisis )pektrootometri ntuk Penentuan
Kolesterol 7i 7alam Makanan Tradisional. Jurnal Saintika Vol 12 (2) > 9, 4 9:.
LAMPI%AN
1. Per#itungan $ormalitas $%&'e()*&+! a. Tabung 1 -1 . V1 G -! . b.
6. -!
G
0.01 x 1 20
G
,.,,,/ $ Tabung ! -1 . V1 G -! . g. V! #. !,
G
20
,.,1 . 1 G - ! .
!, d.
.
-! 0.01 x 2
V! c.
e.
i.
-!
,.,,1 $ k. Tabung 8 -1 . V1 G -! . l. V! m.
,.,1 . & G - ! .
!, n.
-!
0.01 x 4
,.,1 . ! G - ! .
G
20
G
o.
-!
G
,.,,! $ p. Tabung & -1 . V1 G -! . 0. V! r.
,.,1 . 2 G - ! .
!, s.
-!
u. Tabung / -1 . V1 G -! . 5. V! w.
,.,1 . 3 G - ! .
!, x.
-!
G
0.01 x 8
G
20 0.01 x 6
y.
20
t. ,.,,8$
-!
G
-!
,.,,& $ ;.
G
!. Per#itungan $ormalitas Larutan -uplikan a. -uplikan A b. Antara tabung ! dan 8 0.001 + 0.002
c. -A G
2
d. G ,.,,1/ $ e. -uplikan " .
Antara tabung & dan / 0.003 + 0.004
g. -" G
2
#. i.
G ,.,,8/ $ 6.
k.