BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejauh ini sektor pertanian merupakan hal terpenting dalam kehidupan manusia karena tanpa adanya pertanian manusia tidak dapat memenuhi kebutuhan pokok makanannya, karena itu pembangunan pertanian harus mendapatkan dukungan serta penerapan yang baik dari SDM dan SDA yang bijak, maka dari itu untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, SMK N 1 KEDAWUNG berusaha untuk menghasilkan lulusan yang mampu menjadi wirausahawan muda serta berwawasan global.
Untuk mewujudkan itu semua, maka siswa SMK N 1
KEDAWUNG melakukan Praktik Kerja Industri di luar sekolah SMK N 1 KEDAWUNG selama 3 bulan yang telah diprogramkan oleh pihak sekolah dalam kurikulumnya yang bertujuan agar siswa memiliki pengetahuan, pendidikan, keterampilan, dan memiliki jiwa semangat wirausaha serta mampu mengelola usaha secara profesional di bidang pertanian. Selain melakukan Praktek Kerja Industri (Prakerin) utama perbanyakan tanaman secara vegetatif pada tanaman buah hortikultura, juga dilakukan budi daya tanaman pangan sebagai Prakerin pilihan. Budi daya tanaman pangan dan hortikultura yang merupakan sumber karbohidrat, protein, serta mineral yang penting bagi masyarakat luas. Perbanyakan tanaman secara vegetatif mempunyai prospek yang baik apabila dikembangkan dengan baik, karena dapat memperbaiki keturunan sebelumnya. Perbanyakn tanaman secara vegetatif ada beberapa cara yaitu, okulasi, sambung pucuk, setek, cangkok, sisipan, dan penyusuan.
Perbanyakan tanaman secara
vegetatif biasa dilakukan pada tanaman buah hortikultura, namun juga biasa dilakukan pada tanaman perkebunan. Dalam pelaksanaan Praktek Kerja Industri (Prakerin) dilakukan juga kegiatan Integrasi dan Partisipasi Masyarakat (I P M) sebagai apresiasi dalam adaptasi selama mengikuti kegiatan.
Di
mana peserta Prakerin diharapkan mampu
berinteraksi dalam mengadakan timbal balik dengan masyarakat sekitarnya.
Halaman 1 dari 29
Created By : @RdianNet
B. Tujuan Prakerin Adapun tujuan yang dicapai dalam pelaksanaan Praktik Kerja Industri adalah : a. Agar memiliki jiwa dan semangat wirausaha dan mampu mengelola suatu usaha dibidang pertanian secara profesional khususnya pada perbanyakan tanaman secara vegetatif. b. Melatih menyesuaikan diri dan berkomunikasi dengan masyarakat, khususnya petani agar menjadi mitra kerja yang mampu menyebarkan teknologi pertanian. c. Memantapkan, mengembangkan wawasan, dan keterampilan dalam usaha tani berorientasi agribisnis.Melatih untuk menghayati kehidupan warga, khususnya yang bergerak di bidang agribisnis guna untuk menanamkan jiwa wirausaha. d. Melatih melakukan kegiatan di unit usaha tani yang berhasil dalam mengelola usahanya. e. Dapat menambah pengetahuan dan wawasan secara global dalam melakukan budi daya Tanaman Pangan dan Hortikultura.
C. Manfaat Prakerin Manfaat yang kami dapat selama kegiatan prakerin adalah sebagai berikut : a. Belajar untuk beradaptasi lingkungan yang baru. b. Mempelajari dan mengetahui adat istiadat serta budaya masyarakat yang ada di lingkungan setempat. c. Mempererat
tali
silaturahmi
dengan
masyarakat
setempat
sehingga
menumbuhkan rasa keakraban yang baik. d. Meningkatkan keterampilan secara teknis cara perbanyakan tanaman secara vegetatif khususnya tanaman buah-buahan Hortikultura. e. Pengetahuan menjadi bertambah akan ilmu budi daya tanaman pangan dan hortikultura. f. Memperoleh pengetahuan dan pengalaman baru dalam bidang pertanian khususnya budi daya tanaman pangan dan hortikutura.
Halaman 2 dari 29
Created By : @RdianNet
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kerja Pengalaman Utama Perbanyakan Tanaman Durian Secara Vegetatif Durian merupakan tanaman pohon asli nusantara, dengan pusat keragaman di Pulau Kalimantan. Kata “Durian” mengacu pada bentuk kulit buahnya yang berduri sehingga diberi nama duri dengan akhiran an, jadilah kata durian. Di Indonesia, pada awalnya durian merupakan tanaman hutan. Oleh karena rasanya yang luar biasa, durian lalu berkembang menjadi tanaman pekarangan, selanjutnya dikebunkan. Tanaman durian memang memberikan banyak manfaat, selain daging buahnya yang enak untuk dinikmati, tanaman, kulit, dan biji durian juga ternyata memberikan nilai manfaat. Dalam budi daya tanaman durian yang banyak dilakukan adalah melalui perbanyakan secara vegetatif untuk mendapatkan benih bersifat unggul serta sifat unggul durian dapat dipertahankan. Hasil perbanyakan itu kelak akan memiliki sifat identik dengan induknya.
Benih tersebut tidak tercampur dengan varietas lain.
Perbanyakan vegetatif tanaman durian yang dilakukan adalah melalui sambung pucuk, Okulasi, pencangkokan, penyusuan, penyambungan samping (inarching), dan penyambungan celah (cleft grafting).
1. Taksonomi Tanaman Durian Kingdom
: Plantae-Plants
Subkingdom
: Tracheobionata-Vascular plants
Superdivision
: Spermatophyta-Seed plants
Division
: Magnoliophyta-Flowering plants
Kelas
: Magnoliopsida-Dicotyledons
Subkelas
: Dillenniidae
Ordo
: Malvales
Family
: Bombacaceae-Kapok-tree family
Genus
: Durio Adanson-durio
Spesies
: Durio zibethinus Murray
Halaman 3 dari 29
Created By : @RdianNet
2. Morfologi Tanaman Durian Menurut
Sobir,PhD
dan
Rodame
M.Napitupulu
‘Bertanam
Durian
Unggul’.Tanaman durian merupakan jenis pohon tahunan, hijau abadi (pengguguran daun tidak tergantung musim) tetapi ada saat tertentu untuk menumbuhkan daun-daun baru (periode flushing atau peronaan) yang terjadi setelah masa berbuah selesai. tergantung varietasnya.
Ketinggian tanaman dapat mencapai 25-50 m
Pohon durian sering memiliki banir (akar papan).
Pepagan (kulit batang) berwarna cokelat kemerahan, mengelupas tak beraturan. Tajuknya rindang dan renggang. a. Daun Berbentuk jorong hingga lanset dengan panjang 10-17 cm dan lebar 312,5 cm. Daun umumnya terletak berseling; bertangkai; berpangkal lancip atau tumpul dan berujung lancip melandai. Sisi bagian atas berwarna hijau terang, sedangkan sisi bawah tertutup sisik-sisik berwarna perak atau keemasan dengan bulu-bulu bintang. b. Bunga Bunga muncul langsung dari batang (cauliflorous) atau cabang-cabang yang tua di bagian pangkal (proximal) secara berkelompok. Bunga-bunga tersebut berkelompok dalam karangan berisi 3-10 kuntum berbentuk tukal atau malai rata. Kuncup bunganya membulat, diameternya sekitar 2 cm, dan bertangkai panjang. Kelopak bunga berbentuk tabung sepanjang ± 3 cm. Daun kelopak tambahan terpecah menjadi 2-3 cuping, berbentuk bundar telur. Mahkota berbentuk sudip, panjangnya kira-kira 2 kali panjang kelopak, berjumlah 5 helai, dan berwarna keputihan-putihan. Benang sarinya banyak, terbagi dalam 5 berkas.
Sementara kepala putiknya menbentuk bongkol
dengan tangkai yang berbulu.
c. Buah Buah bertipe kapsul berbentuk bulat, bulat telur, hingga lonjong dengan panjang hingga 25 cm dan diameter hingga 20 cm. Kulit buahnya tebal serta berwarna hijau kekuning-kuningan, kecokelatan, hingga keabu-abuan. Setiap buah memiki lima ruang yang menunjukkan jumlah daun buah yang dimiliki. Masing-masing ruangan terisi oleh beberapa biji, biasanya tiga butir atau Halaman 4 dari 29
Created By : @RdianNet
lebih.
Biji tersebut berbentuk lonjong dengan panjang kira-kira 4 cm.
Warnanya merah muda kecokelatan dan tampak mengilap. Biji dengan salut biji dalam perdagangan disebut pongge.
3. Syarat Tumbuh a. Iklim Tanaman durian umumnya membutuhkan ketersediaan air yang cukup sehingga banyak tumbuh di daerah dengan tipe iklim A dan B. Kedua tipe iklim ini memiliki 7-10 bulan basah, 2-4 bulan kering, curah hujan 1.5002.500 mm/tahun atau merata sepanjang tahun, dan suhu udara 28-29o C. Ketinggian tempat yang diinginkan oleh setiap varietas berbeda-beda. Namun demikian, secara umum ketinggian tempat yang optimum untuk pertumbuhan dan produktivitas durian berkisar 400-600 meter di atas permukaan air laut. Durian juga bisa ditanam di dataran rendah dengan curah hujan merata sepanjang tahun. Umumnya, waktu berbunga pada tanaman durian yang ditanam didataran tinggi akan lebih lambat dibandingkan dengan durian yang ditanam di dataran rendah. b. Intensitas Matahari Sinar
matahari
sangat
diperlukan
oleh
tanaman
durian
dalam
pertumbuhannya. Oleh daun, air dan karbondioksida dengan bantuan sinar matahari akan diubah menjadi energi dan oksigen. Untuk mampu melakukan tugasnya dengan baik, daun membutuhkan intensitas matahari yang tepat. Pada tanaman durian, intensitas cahaya yang tepat untuk proses fotosintesis sekitar 40-50%. Oleh karenanya, sebaiknya lokasi untuk berkebun durian dipilih di lahan yang terbuka walaupun durian relatif tahan naungan. c. Jenis Tanah Tanaman durian akan tumbuh dengan baik jika ditanam di tanah yang lempung berpasir, subur, gembur, dan tidak bercadas. Pertumbuhan durian tidak bagus jika ditanam di tanah yang liat karena pengeringannya sulit, terutama pada musim hujan. Sementara saat musim kemarau, tanah liat menjadi keras dan susah mempertahankan air di sekitar perakaran. Keasaman (pH) tanah yang baik untuk tanaman durian adalah mendekati netral atau netral, yaitu berkisar 6,0-7,0. Lahan yang baik untuk mengebunkan durian adalah lahan yang miring, berkisar 5-20o. sebaiknya kemiringan lahan tidak Halaman 5 dari 29
Created By : @RdianNet
melebihi 30o untuk mengantisipasi terjadinya erosi.
Jika lahan yang
digunakan terpaksa miring, sebaiknya diterapkan teknik konservasi dengan sistem surjan atau berundak.
4. Ragam Varietas Unggul Varietas durian yang banyak dibudi dayakan dan menjadi buah unggulan di Indonesia anatara lain : a. Durian otong Meski durian ini berhasil dimuliakan di Thailand namun sejatinya bibit berasal dari pulau Kalimantan. Buahnya terlihat menonjol dan ukurannya besar sehingga menggoda iman. Memiliki rasa manis legit dan aroma harum yang disukai kebanyakan konsumen durian. Durian otong banyak disukai petani durian karena mampu berproduksi pada umur 4-5 tahun sejak ditanam. Mampu beradaptasi pada berbagai tempat, bentuk buah bervariasi, dari bulat panjang sampai hamper persegi. Kulit durinya besar dan tersusun jarang. Bobot buahnya mampu mencapai 13 kg. Durian otong disebut juga durian montong. b. Durian Petruk Durian ini berasal dari Randusari, Jepara, Jawa Tengah. berbentuk bulat telur dengan warna hijau kekuningan.
Buahnya
Dari kulitnya
berbentuk kerucut kecil dan rapat. Sifat buah agak sukar dibelah. Buahnya berukuran sebesar kelapa gading dengan penampilan yang sangat menarik. Bobot buahnya antara 1-2,5 kg. Kulit buah tebalnya 3 mm. Terdapat 5 juring pada setiap buah dengan 5-10 pongge. Biji lonjong berukuran kecil. Daging tebal, berlemak, berwarna kuning, bertekstur agak lembek, berserat halus, beraroma sedang atau tidak begitu tajam. Pohon durian petruk yang berumur 150 tahun dapat menghasilkan produksi buah antara 50-150 buah per tahun per pohon. Varietas ini sangat tahan terhadap penyakit busuk akar dan hama penggerek buah. c. Durian Sunan Durian unggul ini berasal dari Gendol, Boyolali, Jawa Tengah. Buahnya berbentuk bulat telur terbalik dengan warna hijau kecokelatan. Duri kulit buahnya berbentuk kerucut, kecil, dan jarang. Sifat buahnya mudah dibelah. Berat buah 1,5-2,5 kg. Kulit buah tipis, kurang dari 5 mm. Setiap buahnya Halaman 6 dari 29
Created By : @RdianNet
terdapat 5 juring dengan pongge ada 20-35 buah. Bentuk biji sempurna pada setiap buahnya hanya ada 1-2 butir, sedangkan lainnya kempes. Bentuk biji lonjong dan berukuran kecil. Daging buahnya sangat tebal, kering berlemak, bertekstur halus, beraroma harum dan tajam, serta rasanya manis. Pada tanaman berumur 200 tahun dapat berproduksi sebanyak 200-800 buah per pohon per tahun. Varietas ini memiliki daya tahan terhadap penyakit busuk akar dan hama penggerek buah. d. Durian Sitokong Varietas ini berasal dari Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Bentuk tajuknya seperti kerucut menjulang. Buah durian sitokong berbentuk bulat panjang dengan warna hijau kekuningan. Benruk duri kulit buah seperti kerucut dengan tersusun rapat. Sifat buah sukar dibelah, sekitar 5-8 mm. Dalam satu buah terdapat lima juring dengan jumlah pongge 5-25 buah. Bijinya berbentuk lonjong dan berukuran kecil.
Daging buahnya tebal,
kering, bertekstur halus, berwarna kuning, berlemak, beraroma harum cukup tajam, dan rasanya manis. Pada pohon yang berumur 100 tahun produksi buahnya dapat mencapai 50-200 buah per tahun. Varietas ini memiliki daya tahan terhadap penyakit busuk akar dan hama penggerek buah. e. Durian Sawah Mas Durian ini berasal dari Mabah, Kalimantan Barat. Tinggi pohon dapat mencapai 25 m dengan tajuk menyerupai payung sampai kerucut. Bentuk buah bulat dengan ujung meruncing.
Warna kulit buah berwarna hijau
dengan ketebalan 1-1,3 cm. Duri buah berbentuk kerucut dengan susunan agak jarang. Berat buah 2,5-4 kg. sifat buah mudah dibelah. Pada setiap buah terdapat 5 juring yang berisi 12-16 pongge. Warna daging buah kuning, kering, bertekstur halus, berasa manis gurih dan beraroma harum.
Pada
setiap buah terdapat 12-14 biji sempurna dengan bentuk bulat lonjong. Pada pohon yang berumur 100 tahun, produksi buahnya dapat mencapai 150-200 buah per tahun. Varietas ini tahan terhadap penyakit busuk akar. f. Durian sukun Durian sukun berasal dari Gempolan, Karanganyar, Jawa Tengah. bentuk buahnya lanset atau bulat panjang dan berwarna kekuningan. Duri kulit buahnya berbentuk kerucut, kecil dan rapat. Sifat buah agak tebal, sekitar 10 mm. Pada setiap buah terdapat lima juring dengan 5-15 pongge. Halaman 7 dari 29
Created By : @RdianNet
Bentuk biji sempurna ada satu butir terkadang tidak ada, sedangkan yang lainnya kempes. Daging buah sangat tebal, kering berlemak, tekstur halus, putih kekuningan, beraroma harum dan manis. Pada pohon yang beumur 100 tahun produksi buahnya sebanyak 100-300 buah per tahun.
Varietas ini
memiliki daya tahan yang baik terhadap penyakit busuk akar dan hama penggerek buah. g. Durian kani Durian Kani diintroduksi dari Thailand berasal dari varietas chanee. Tajuk tanaman tidak cepat melebar karena percabangannya cenderung mengarah ke atas. Buahnya berbentuk bulat dan beralur 4-5. Warna kulit kuning kecokelatan.
Sifat buahnya sukar dibelah.
Duri kulit buahnya
berbentuk kerucut tersusun agak rapat. Berat buah 1-1,5 kg. Kulit buahnya tebal, sekitar 4-6 mm. Setiap buahnya terdapat 4-6 juring dengan pongge ada 5-18 butir. Biji sempurna ada 5-12 butir. Bentuk biji lonjong dan berukuran kecil.
Daging buahnya cukup tebal, kering, berlemak, bertekstur halus,
berwarna kekuningan, beraroma sedang tidak begitu tajam, serta rasanya manis pahit. Durian kani mulai berproduksi 5-8 tahun dan pada pohon yang berumur 7 tahun dapat berproduksi sebanyak 15-50 buah per tahun dan kemampuan berbuahnya dapat beberapa kali dalam setahun. Varietas ini agak peka terhadap penyakit busuk akar dan hama penggerek buah.
5. Manfaat Tanaman Durian Manfaat durian selain sebagai makanan buah segar dan olahan lainnya, terdapat manfaat dari bagian lainnya, yaitu : a. Tanamannya sebagai pencegah erosi di lahan-lahan yang miring. b. Batangnya untuk bahan bangunan/perkakas rumah tangga. Kayu durian setaraf dengan kayu sengon sebab kayunya cenderung lurus. c. Bijinya yang memiliki kandungan pati cukup tinggi, berpotensi sebagai alternatif pengganti makanan (dapat dibuat bubur yang dicampur daging buahnya). d. Kulit dipakai sebagai bahan abu gosok yang bagus, dengan cara dijemur sampai kering dan dibakar sampai hancur, selain itu, dapat juga sebagai pengganti kayu bakar. Halaman 8 dari 29
Created By : @RdianNet
B. Integrasi dan Partisipasi Masyarakat (I P M) Dalam melakukan kegiatan Praktik Kerja Industri ( Prakerin) yang kami lakukan Integrasi dan Partisipasi dengan masyarakat telah membantu kami dalam belajar berinteraksi dengan masyarakat. kegiatan Integrasi dan Partisipasi Masyarakat (I P M) yaitu kegiatan yang dilakukan supaya kita bisa mengenal dan lebih dekat lagi dengan masyarakat dan perkembangan yang ada di desa yang kita tempati itu, karena tanpa adanya kegiatan Integrasi dan Partisipasi Masyarakat (I P M) maka kita tidak akan dapat mengetahui kegiatan apa saja yang ada didalam masyarakat. Integrasi dan Partisipasi Masyarakat (I P M) merupakan hal penting dalam penyuluhan pertanian dan salah satu kegiatan dari Praktik Kerja Industri (Prakerin). IPM juga merupakan pengembangan usaha beradaptasi oleh peserta saat melakukan Prakerin. IPM dapat menjadi wadah atau batu loncatan bagi peserta Prakerin untuk bisa terjun langsung memberikan konstribusi di dalam kehidupan bermasyarakat.
Halaman 9 dari 29
Created By : @RdianNet
BAB III PELAKSANAAN A. Waktu dan Lokasi 1. Waktu Waktu pelaksanaan Praktik Kerja Industri (Prakerin)
di Kebun Benih
Hortikultura (KBH) Ranukitri Pendem dilakukan selama 92 hari, dari tanggal 26 Desember sampai 26 Maret 2015 2. Lokasi Lokasi yang ditetapkan sekolah sebagai tempat Pelaksanaan Praktik Kerja Industri (Prakerin) pada tahun ajaran 2014 / 2015 berlokasi di Kebun Benih Hortikultura (KBH), Dukuh Sukorejo, Desa Pendem, Kecamatan Mojogedang, Kabupaten Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah.
B. Potensi Wilayah Berdasarkan hasil data monorafi di desa Pendem, kecamatan Mojogedang kabupaten Karanganyar mempunyai potensi dan prospek yang baik untuk dikembangkan sebagai daerah yang cocok dibudi dayakan tanaman Hortikultura tanaman Durian.
C. Kegiatan Praktek Kerja Industri (Prakerin) Utama Perbanyakan Tanaman Durian Secara Vegetatif (Sambung/enting) 1. Jadwal Kegiatan Tabel 1 Praktek Kerja Industri (Prakerin) Utama perbanyakan vegetatif tanaman durian. Tahun 2013 Juli N O
Mingg
Jenis Kegiatan
u II II I
1.
Survei Lahan
Halaman 10 dari 29
IV
Agustus
September
Minggu
Minggu
I II II
I
I
V
V
I
Ket.
II II
I
I
V
X Created By : @RdianNet
2.
Persiapan dan Pembibitan a. Persiapan Lahan b. Pendederan Benih c. Penanaman Batang Bawah d. Pemeliharaan
3.
Proses Perbanyakan Benih a. Persiapan Lahan Sambung b. Pembuatan Naungan c. Pembuatan Rangka
X
Sungkup d. Proses Sambung
X
X
X
X
X
Pucuk 4.
Pemeliharaan Benih a. Penyiraman
X
b. Pengajiran c. Penyiangan
X X
X
X
X
X
X
X
X
d. Pemupukan
X
X
e. Pelepasan Tali
X
f. Penyeleksian g. Penggantian polybag
X
h. Pengendalian OPT 5.
X
X
X
X
X
X
X
X
X
Pemeliharaan - Tanaman Belum Menghasilkan a. Penyulaman b. Penyiangan
X X
X
c. Pemupukan d. Penyeleksian e. Pengendalian OPT Halaman 11 dari 29
Created By : @RdianNet
f. Tanaman Penutup Tanah - Tanaman Menghasilkan a. Penyiangan
X
b. Pemupukan c. Peremajaan d. Pengendalian OPT 6.
Panen
7.
Pengolahan Hasil
X
Yang Terlaksana = x
Tidak Terlaksana = O
Tabel 2 Realisasi Kegiatan Prakerin Utama.
1.
Hari/Tanggal
Waktu
Kegiatan
Lokasi
Rabu/10-07-2013
07.00-12.00
Penyerahan Peserta Prakerin Survei Lahan, Materi &
2.
Kamis/11-07-2013
07.0012.00
3.
Jumat/12-07-2013
07.00-11.30
Pembuatan Drainase
4.
Sabtu/13-07-2013
07.00-12.00
Sambung Pucuk
5.
Senin/15-07-2013
07.00-12.00
Pembuatan Drainase
6.
Selasa/16-07-2013
07.00-12.00
Pergantian Media
7.
Rabu/17-07-2013
07.00-12.00
Perbaikan Jalan
8.
Kamis/18-07-2013
07.00-12.00
9.
Jumat/19-07-2013
06.30-11.00
Diskusi
10.
Sabtu/20-07-2013
07.00-12.00
Sambung Pucuk
11.
Senin/22-07-2013
07.00-12.00
Top Working
12.
Selasa/23-07-2013
07.00-12.00
Pemangkasan
13.
Rabu/24-07-2013
07.00-12.00
Sanitasi Pohon Induk
14.
Kamis/25-07-2013
07.00-12.00
Sanitasi Pohon Induk
15.
Jumat/26-07-2013
06.30-11.00
Sanitasi Pohon Induk
16.
Sabtu/27-07-2013
07.00-12.00
Sanitasi Pohon Induk
Halaman 12 dari 29
Sambung Pucuk
Mencangkok Klengkeng
Balai Benih Hortikultura Pendem
No
Created By : @RdianNet
17.
Senin/29-07-2013
07.00-12.00
Sanitasi Pohon Induk
18.
Selasa/30-07-2013
07.00-12.00
Sanitasi Pohon Induk
19.
Rabu/31-07-2013
07.00-12.00
Sanitasi Pohon Induk
20.
kamis/01-08-2013
07.00-12.00
Pengendalian OPT
21.
Jumat/02-08-2013
06.30-11.00
Penyisipan & Mencangkok
22.
Sabtu/03-08-2013
07.00-12.00
Pengajiran
23.
Senin/12-08-2013
07.00-13.00
Sambung Pucuk
24.
Selasa/13-08-2013
07.00-13.00
Pengajiran & Pelepasan Tali
25.
Rabu/14-08-2013
07.00-13.00
Penyiraman TBM & Sanitasi Lahan Rambutan
26.
Kamis/15-08-2013
07.00-13.00
Jumat/16-08-2013
06.30-11.00
28.
Senin/19-08-2013
07.00-13.00
Pelepasan Tali & Sanitasi
29.
Selasa/20-08-2013
07.00-13.00
Pergantian Media &
27.
Sanitasi Penyiraman TBM & Pembongkaran Polybag
Sanitasi Lahan Rambutan 30.
Rabu/21-08-2013
07.00-13.00
Mencangkok Pucuk Merah & Pembongkaran Polybag
31.
kamis/22-08-2013
07.00-13.00
Sanitasi Pohon Induk
32.
Jumat/23-08-2013
06.30-11.00
Sanitasi & Pemupukan
33.
Sabtu/24-08-2013
07.00-13.00
Pengendalian OPT, Penyeleksian, Pemupukan & Pembongkaran Polybag
34.
Senin/26-08-2013
07.00-13.00
Penyiraman TBM
35.
Selasa/27-08-2013
07.00-13.00
Diskusi & Pengajiran
36.
Rabu/28-08-2013
07.00-13.00
Pengajiran & Sanitasi Lahan Rambutan
37.
Kamis/ 29-08-2013
07.00-13.00
Sambung Pucuk
38.
Jumat/30-08-2013
06.30-11.00
Pengajiaran, Pelepasan Tali & Sanitasi Lahan Rambuatan
39.
Sabtu/31-08-2013
Halaman 13 dari 29
07.00-13.00
Pengajiaran, Pelepasan Created By : @RdianNet
Tali & Sanitasi Lahan Rambuatan 40.
Senin/02-09-2013
07.00-12.00
Sambung Pucuk
41.
Selasa/03-09-2013
07.00-12.00
Sambung Pucuk
42.
Rabu/04-09-2013
07.00-12.00
Sanitasi Lahan Rambutan
43.
Kamis/05-09-2013
07.00-12.00
Sanitasi Lahan Rambutan
44
Jumat/06-09-2013
06.30-11.00
Sanitasi Pohon Induk
45
Senin/09-09-2013
07.00-13.00
Penyusuan
2. Teknik Produksi KP Utama a. Survei Lahan Kegiatan ini kami lakukan untuk melihat kondisi dan keadaan lapangan yang ada di Kebun Benih Hortikultura sebagai tempat praktik.
Namun
karena waktu yang sangat terbatas hingga survey lokasi hanya kami laksanakan di Kebun Benih Hortikultura Pendem. Di mana kegiatan ini kami hanya melihat dan tidak melaksanakan penebasan seperti pembukaan lahan baru karena lokasi sudah siap sebagai tempat praktik kami. b. Teknik seleksi biji durian yang baik Batang bawah yang akan dipakai menggunakan biji atau apa saja (sapuan) yang artinya biji yang diambil dari durian lokal, lalu dikumpulkan menjadi satu. Sebelum biji disemai sebaiknya diseleksi dengan baik, pilih biji yang ukurannya besar dan gemuk, bentuknya normal tidak pipih, warna kulit biji krem mengkilap, padat berisi, biji durian yang sudah diseleksi kemudian dicuci dengan air sampai bersih dari sisa-sisa daging buah yang melekat pada biji durian kemudian biji yang sudah bersih siap untuk ditanam di persemaian. Waktu perbanyakan durian sambung pucuk biasanya bersamaan waktu musim durian dan musim penghujan. c. Penyiapan bedengan perkecambahan Tempat untuk persemaian biji durian sebaiknya dipersiapkan beberapa waktu sebelum biji-biji durian terkumpul, penting diketahui bahwa biji durian termasuk biji rekalsitran yaitu biji yang tidak mempunyai masa dormansi. Membuat persemaian biji durian dapat dilakukan dengan membuat bedengan Halaman 14 dari 29
Created By : @RdianNet
lebar 1 m, panjang menyesuaikan. Cara penanaman biji durian ke dalam bedengan, ditanam atau dimasukkan setengahnya dari biji kebedengan posisi berjajar searah lebar dengan jarak biji ± 5x10 cm. Biji durian ditanam di tanah dengan posisi bekas melekatnya daging buah di bawah. Seperti gambar 1.
Setelah penanaman biji durian dipersemaian selesai kemudian ditutup dengan daun kelapa tujuannya agar permukaan biji durian tidak terbakar oleh sinar matahari dan perkecambahan biji durian sempurna, sehingga waktu keping lembaga terangkat lebih ringan. Waktu keping lembaga terangkat segera penutup atau daun kelapa dibuang agar nanti pertumbuhannya tidak bengkok. Seperti gambar 2.
d. Pemindahan benih durian ke polibag Setelah berumur ± 1 bulan dalam persemaian / bedengan atau tanaman sudah membentuk tunas daun pertama, kemudian dicabut akar tunggang dipotong setengah lalu ditancapkan atau ditanam ke media polybag ukuran ± 10x15. Untuk media tanah polybag adalah campuran tanah dan pupuk kandang/kompos dan pupuk dasar SP.36, dengan perbandingan : tanah 1 bagian, pupuk kandang : 1 bagian, SP . 36 = 2 genggam tangan setelah batang bawah di media polybag berumur ± 1 bulan. Batang bawah berdaun 2–3 helai siap untuk disambung. Seperti gambar 3.
Halaman 15 dari 29
Created By : @RdianNet
e. Memilih batang atas Syarat batang atas yang dijadikan batang atas (entris) diambil dari pohon induk yang yang memiliki keunggulan dan sudah dibakukan oleh BPSB. Kalau sudah ditentukan pohon induk yang memenuhi persyaratan langkah berikutanya adalah memilih cabang dewasa yang sehat dan produktif. Ranting yang berada diujung cabang dewasa yang sehat dan produktif.
Ranting yang berda di ujung cabang umumnya cukup baik
sebagai penghasil tunas pucuk untuk digunakan sebagai batang atas (entris). Batang atas diambil dari dari pohon induk yang unggul dan sehat, bebas dari hama dan penyakit. Unggul dalam hal rasa dan ketebalan daging buah. Batang atas (entris) diambil dalam keadaan dorman. Ciri–ciri dorman bila dipijit batangnya terasa padat bila dilengkungkan tidak lentur sudah kaku tegas dan daun dibawah kuncup telah dewasa atau warna daun hijau tua, perlu diperhatikan tunas pucuk dalam kondisi dorman belum mekar bila dipijit dengan tangan terasa keras dan padat. Batang atas mempunyai ukuran diameter yang sama atau lebih kecil dari batang bawah dab dipotong sepanjang 15–20 cm kemudian dikurangi daunnya hingga tersisa 2–3 daun dan dikurangi setengahnya tiap helai daun. Seperti gambar 4.
Halaman 16 dari 29
Created By : @RdianNet
entris sebelum dikurangi daunnya
entis yang sudah dikurangi daunnya
f. Sambung pucuk (grafting) a. Alat – alat yang digunakan : 1. Gunting pangkas 2. Pisau Cutter 3. Silet 4. Tali plastic Pe 0,3 mm 5. Plastic (untuk membuat sungkup) PE 0,8 mm 6. Bambu buat rangka sungkup 7. Fungisida
b. Teknik sambung pucuk 1. Pertama–tama sebelum melakukan pekerjaan sambung pucuk harus membuat sungkup dan rangka sungkup dari bambu, seperti gambar 5. Membuat sungkup sebaiknya di bawah pohon–pohon yang rindang. Untuk memudahkan membuat naungan atau di bawah paranet.
gambar 5
2. Setelah sungkup selesai dibuat, plastik sungkup sudah terpasang serta naungan sudah terpasang kemudian melakukan pekerjaan sambung Halaman 17 dari 29
Created By : @RdianNet
pucuk. Batang bawah yang sudah siap disambung batang dipotong melintang dengan silet, kemudian dibuat belahan, pembelahan dengan silet pula membujur ke bawah. Sedalam silet ± 2 cm tepat di tengah-tengah. 3. Langkah berikutnya kita mengambil batang atas/entris yang sudah dipilih atau diambil sesuai dengan persyaratan. 4. Ruas paling bawah atau pangkal entris kemudian disayat pada kedua sisinya, sehingga membentuk pasak atau menyerupai huruf V meruncing tipis di bagian pangkal. 5. Hasil sayatan entris yang berbentuk huruf V tadi berukuran ± 2 cm kemudian diselipkan ke dalam celah belahan batang tersebut. Setelah itu sambungan antara bawah dan batang bawah dan batang atas diikat dengan tali plastik yang sudah dipotong-potong selebar 1 cm panjang 10 cm. 6. Cara pengikatan dari bawah ke atas kembali ke bawah membentuk susunan genting. seperti gambar 6.
7. Setelah selesai panalian pada bekas sambungan kemudian hasil sambungan dimasukkan ke dalam sungkup yang telah disediakan. Setelah hasil sambungan sudah masuk ke dalam sungkup dan sudah penuh, lalu dilakukan penyemprotan dengan fungisida yang fungsinya untuk mencegah timbulnya jamur, kemudian sungkup ditutup rapat selama satu bulan penuh. 8. Untuk masa kritis sambungan di dalam sungkup yaitu pada umur 7– 14 setelah penyambungan. Bila mana dalam pengamatan 7 s/d 14 hari ada jamur maka harus disemprot dengan fungisida caranya dibuka sedikit sebesar pergelangan tanagan, lalu tangkai hand sprayer
Halaman 18 dari 29
Created By : @RdianNet
dimasukkan kemudian disemprotkan merata pada batang atau daun yang terkena jamur. 9. Setelah sambungan berumur 1 bulan, kemudian plastik sungkup bisa dibuka, hasil sambungan yang mati kemudian diambil/dibuang. Setelah buka sungkup segera dilakukan penggantian media polybag ukuran yang lebih besar, dengan ukuran 18x25 cm. 10. Untuk campuran media tanah perbandingannya 2 tanah 1 pupuk kandang ditambah pupuk dasar SP36 secukupnya. 11. Kemudian ditempatkan pada areal atau lahan yang mendapat panas metahari penuh. g. Pemeliharaan a. Penyiraman Penyiraman pada sambungan dalam usia muda perlu diatur dengan baik, agar hasil sambungan dapat bertahan hidup. Penyiraman dapat dilakukan setiap hari jika tidak hujan, jika udara panas dan kering penyiraman dapat dilakukan 1 kali sehari pada pagi hari. b. Penyiangan Penyiangan dimaksudkan untuk membersihkan gulma yang ada di polybag atau pun di lingkungan sekitar petak lahan perbanyakan benih. Penyiangan dapat dilakukan secara manual maupun memakai alat mesin rumput, penyiangan dapat dilakukan kapan san saja. Tujuan penyiangan untuk mencegah persaingan dalam penyerapan air dan unsur hara tanaman durian dengan gulma, penyiangan juga bermanfaat untuk mencegah hama dan penyakit. c. Pemupukan Pemupukan bertujuan untuk meningkatkan laju petumbuhan tanaman pada saat masa pertumbuhan tanaman. Pemberian pupuk buatan dilakukan pada umur 1–2 bulan sesudah buka sungkup. Pemupukan dapat dilakukan 1 bulan dua kali yaitu NPK atau urea dengan dosis 1–2 gr/l liter air. Cara pemupukan pupuk dilarutkan kemudian disiramkan.
Halaman 19 dari 29
Created By : @RdianNet
d. Pembukaan tali sambung dan pengajiran Untuk membuka tali sambungan dilakukan pada umur sambungan 2 bulan setelah buka sungkup. Pemberian ajir dalam pemeliharaan benih durian muda akan dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan benih, pengajiran dilakukan pada umur 2 bulan. Fungsi pemberian ajir adalah : 1) Menegakkan benih durian, menyangga tajuk tanaman. 2) Mengoptimalkan penerimaan sinar matahari. 3) Memperlancar proses penyiraman, pemupukan dan
penyiangan.
Ajir dibuat dari potongan bambu sebesar jari telunjuk yang panjangnya 80 cm. Pengajiran ini dilakukan dengan cara memasukkan 20 cm batang ajir ke dalam tanah polybag. Penalian ajir dengan batang seperti angka 8 dengan tujuan agar pertumbuhan batang tidak terganggu. e. Pembongkaran polybag Pembongkaran
polybag
dilakukan
setelah
sambungan
mati,
bertujuan menghemat polybag untuk digunakan kembali.
f. Penggantian media Penggantian media yang pertama dilakukan dua hari setelah pembukaan sungkup dan pergantian selanjutnya melihat kondisi tanaman. g. Pengendalian Hama dan Penyakit a. Hama Hama yang paling banyak menyerang benih durian adalah belalang, embun tepung, dan ulat. Hama ini menyerang daun–daun benih durian sehingga daun menjadi rusak. Pengendalian terhadap hama ini dengan cara penyemprotan dengan insektisida.
Halaman 20 dari 29
Created By : @RdianNet
b. Penyakit 1. Kanker bercak (Phytophora Palmivora Vuth.) a). Gejala penyakit - Kulit pangkal batang mengeluarkan blendok (bom) berwarna gelap - Banyak bagian kulit yang mati dan Nampak jelas karena menarik serangga penggerek. - Warna kulit batang menjadi merah kelam, coklat tua atau mati - Daun rontok dan ranting mati.
b). Penyebab penyakit - Jamur Phytophora Palmivora. - Jamur Phytophora Batryosa. - Jamur Phytophora Catorum.
c). Pengendalian 1. Pembuatan system drainase yang baik. 2. Mencegah infeksi pada pangkal batang. 3. Kulit yang terinfeksi dikelupas dan dibakar, sedang
luka pada
kulit diobati dengan fungisida. 4. Sanitasi lingkungan.
2. Busuk akar (Pythium Complectens Braun) a). Gejala penyakit 1. Ujung – ujung cabang pohon mati. 2. Kulit pangkal batang menjadi cokelat dan membusuk. Halaman 21 dari 29
Created By : @RdianNet
3. Akar–akar membusuk. 4. Tumbuh tunas baru diatas cabang yang mati ujungnya.
b). Penyebab - Jamur pythium complete ns braun
c). Pengendalian - Pembuatan drainase yang baik - Tanaman yang sakit dibongkar sampai akarnya kemudian di bakar.
h. Pemeliharaan Pohon Induk 1. Pemupukan Pemupukan bertujuan untuk meningkatkan laju pertumbuhan tanaman pada saat masa pertumbuhan.
Sementara pemupukan pada
masa berbuah adalah untuk meningkatkan produktivitas tanaman. Pemupukan didasarkan pada kondisi tanah setempat. a. Pemupukan untuk pertumbuhan Pemupukan
masa
pertumbuhan
dilakukan
pertumbuhan tanaman hingga tahun ke-3.
sejak
awal
Jenis pupuk yang
digunakan adalah pupuk NPK yang memiiki kadar nitrogen (N) tinggi.
b. Pemupukan untuk pembuahan Jenis pupuk yang digunakan bisa berupa pupuk cair atau pupuk organik. Jika menggunakan pupuk cair, bisa dilakukan pada saat mulai pembungaan hingga 60 hari setelah pembentukan buah atau setelah panen (akhir musim hujan). Pemeberiannya setiap 15 hari. Sementara jika menggunakan pupuk organik, aplikasinya bisa melalui tanah.
Caranya dengan membuat lingkaran parit dengan
lebar 20 cm dan kedalaman 20 cm pada radius 75 cm di sekeliling pohon (di bawah kanopi tanaman).
Pupuk organik tersebut
dimasukkan ke dalam parit, kemudian ditimbun lagi dengan tanah Halaman 22 dari 29
Created By : @RdianNet
bekas galian. Pupuk organik diberikan setiap tahun pada musim kemarau. Dosis yang digunakan adalah 60-100 kg per pohon.
2.
Penyiangan Penyiangan dilakukan pada saat gulma di sekitar tanaman induk sudah banyak, penyiangan bertujuan untuk menghindari persaingan dalam penyerapan air dan unsur hara tanaman durian dengan gulma. Selain itu, penyiangan juga bermanfaat untuk mencegah hama dan penyakit. Umumnya penyiangan dilakukan pada awal, pertengahan, dan akhir musim hujan. Cara penyiangan bisa dilakukan dengan cara menebas mengunakan parang atau arit.
3.
Pembumbunan Pembumbunan bertujuan untuk memperbaiki aerasi daerah perakaran menjadi baik dan drainase tetap terjaga. Pembumbunan dilakukan dengan cara membentuk lingkaran dalam radius 1 m dari pohon dan meninggikan tanahnya ±25 cm di pangkal pohon.
4.
Pengairan Pengairan merupakan faktor penting dalam pertanaman awal di lapangan (kebun). Pengairan akan membantu penyerapan unsur hara bagi
tanaman
dan
mempertahankan
pertumbuhan
tanaman.
Kebutuhan air akan meningkat pada awal penanaman. Tanaman durian membutuhkan banyak air pada perumbuhannya, tetapi tanah tidak boleh tergenang terlalu lama oleh air atau sampai terlalu basah. Penyiraman dilakukan 3 kali sehari. Penyiraman dilakukan pada pagi hari agar air siraman segera digunakan oleh tanaman untuk proses fotosintesis. Penyiraman dilakukan menggunakan selang dan ember.
Halaman 23 dari 29
Created By : @RdianNet
5. Pengendalian hama dan penyakit Alat dan bahan : 1. Air 2. Power Sprayer 3. Drum besar 4. Pengaduk 5. Penyaring 6. Dithane M-45 7. Yasithrin (Supermetrin) 8. Selang
Cara aplikasi : Semprotkan cairan tersebut pada pohon induk durian yang sudah menghasilkan
sampai
bagian
tanaman
terkena
semua
dengan
menggunakan power sprayer.
Halaman 24 dari 29
Created By : @RdianNet
BAB IV MASALAH DAN PEMECAHAN A. Masalah 1. Batang yang sudah disayat mudah kering. 2. Pada saat menyayat entris untuk membentuk huruf V, ujung entrisnya kurang tipis. 3. Pada saat menali sambungan ikatannya kurang rapat dan kurang rapi. 4. Sambungan cepat kering sebelum dimasukkan dalam sungkup. 5. Susunan polybag yang terlalu rapat pada saat pengajiran. 6. Hasil penyambungan banyak yang kering. 7. Tidak tersedia biji durian sehingga tidak dapat melakukan penyemaian. 8. Pemupukan kurang terukur karena dilakukan pada skala besar.
B. Pemecahan 1. Batang entris yang sudah tersayat segera disambunkan dengan batang bawah (zailling) dan segera diikat dengan plastik tali. 2. Terus berlatih, pelan-pelan dan pada saat menyayat, pisau harus tajam. 3. Plastik yang digunakan harus berukuran lebar serta penalian dilakukan dengan teliti. 4. Setelah menyambung segera hasil sambung pucuk dimasukkan ke dalam sungkup. 5. Diusahakan pengajiran dilakukan pada posisi tengah yang terlebih dahulu lalu pinggiran. 6. Diusahakan tempat perbanyakan benih sambung pucuk di tempat yang teduh. 7. Tidak tersedianya pongge karena pada saat pelaksanaan Praktek Kerja Industri pohon durian sudah tidak berproduksi dan penyemaian hanya sebatas teori. 8. Seharusnya pada saat pemupukan kita lebih terdahulu mengetahui konsentrasi per tanaman. Halaman 25 dari 29
Created By : @RdianNet
BAB V PEMBAHASAN 1. Kelebihan Perbanyakan Vegetatif-Generatif a. Bahan-bahan heterozigot dapat dilestarikan tanpa pengubahan pembiakan. b. Pembiakan
vegetatif-generatif
lebih
baik
dibandingkan
dengan
pembiakan secara generatif, karena pada pembiakan vegetatif-generatif suatu tumbuhan induk dapat menghasilkan beberapa individu baru dalam waktu yang cukup singkat. Vegetatif-Generatif. c. Pada dasarnya memperpendek masa Juvenil (masa pembungaan dan masa pembuahan. 2. Kekurangan perbanyakan Vegetatif-Generatif a. Tanaman dari hasil pembiakan akan lebih rentan terhadapap serangan hama dan penyakit. b. Jumlah buah yang diproduksi tidak sebanyak dengan perbanyakan generatif. c. Perakaran dari hasil perbanyakan Vegetatif-Generatif tidak terlalu kuat disebabkan tanaman tidak mempunyai akar tunggang.
Halaman 26 dari 29
Created By : @RdianNet
BAB VI PROSPEK PENGEMBANGAN USAHA
Setelah kami melakukan praktik perbanyakan tanaman Durian secara vegetatifgeneratif dengan baik dan benar, dapat dianalisakan bahwa usaha perbanyakan tanaman durian yang dilakukan secara vegetatif-generatif dapat memberikan peluang usaha yang baik, karena perbanyakan secara vegetatif-generatif durian cepat dalam memproduksi hasil buah serta mudah untuk dilakukan dalam perbanyakan. Untuk prospek pengembangan usaha di daerah Kalimantan Timur sangatlah baik, karena adanya beberapa faktor yang dapat mendukung prospek perkembangan usahannya, yaitu : 1. Area yang cukup luas. 2. Sarana produksi yang mudah didapat. 3. Kualitas sumber daya manusia yang mumpuni. 4. Peralatan yang cukup memadai 5. Pemasaran yang dapat menunjang untuk hasil perbanyakan. 6. Banyaknya permintaan konsumen dalam mengusahakan perbanyakan tanaman durian. Apabila usaha ini dikembangkan dan dilakukan benar-benar dengan baik, akan mendapatkan keuntungan yang sangat tinggi. Dari hasil Praktik Kerja Industri (Prakerin) serta dengan melihat peluang usaha di atas, maka sangatlah perlu untuk mengembangkan usaha tersebut.
Halaman 27 dari 29
Created By : @RdianNet
BAB VII SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan 1. Perkembangbiakan secara vegetatif atau secara buatan adalah perkembangbiakan yang sengaja dilakukan oleh manusia. Perkembangbiakan secara vegetatif buatan, contohnya adalah mencangkok, setek, merunduk, dan kultur jaringan. Menempel dan menyambung termasuk perkembangan vegetatif-generatif, karena menghasilkan individu baru dan juga menyambung dan menempel merupakan suatu usaha untuk menggabungkan sifat-sifat unggul dari kedua macam tumbuhan induknya. 2. Perbanyakan vegetatif umumnya bisa menghasilkan turunan yang sifatnya sam dengan induknya dan bisa juga merubah turunan menjadi varietas varietas baru yang lebih baik. 3. Ada dua cara yang termasuk dalam perbanyakan vegetatif-generatif yaitu: okulasi dan penyambungan. Penyambungan adalah suatu cara menggabungkan dua jaringan tanaman hidup yang secara kompatibel sehingga keduanya bergabung dan tumbuh serta berkembang sebagai satu tanaman gabungan, sedangkan okulasi adalah menempel tunas pada batang tanaman sejenis yang akan menjadi tanaman baru. 4. Durian adalah salah satu jenis buah-buahan yang mempunyai nilai ekonomi yang tinggi, yang sangat digemari oleh manyarakat luas dan durian dapat dikonsumsi dengan cara dimakan sebagai buah segar dan menjadi olahan lainnya. 5. Durian bisa ditanam dipekarangan atau secara kebun. Jarak tanam 12x12 m. ukuran lubang tanam 60x60x60 cm. 6. Pada umur 5-6 tahun durian yang berasal dari okulasi dan sambungan sudah berbunga.
Halaman 28 dari 29
Created By : @RdianNet
7. Bila buah terlalu lebat dapat dilakukan penjarangan dengan menyisahkan 40-50% saja. 8. Pemanenan buah durian dilakukan dengan mengikat durian yang berada dipohon, agar buah durian jika matang tidak langsung jatuh.
B. Saran 1. Dalam melaksanakan kegiatan Prakerin dilapangan, dibutuhkan kerjasama yang kompak dari setiap anggota kelompok. 2. Setelah siswa mengikuti kegiatan Prakerin, siswa diharapkan dapat menciptakan inovasi tentang perbanyakan durian secara vegetatif atau pun vegetatif-generatif. 3. Sebelum melaksanakan Prakerin, siswa diharapkan telah mengerti teknik-teknik dasar budi daya durian dan perbanyakan tanaman durian. 4. Setelah siswa mengikuti kegiatan Prakerin, siswa diharapkan bisa berinteraksi dengan baik dengan masyarakat luas. 5. Selalu diutamakan kedipsilinan, ketelitian, ketepatan, dan tanggung jawab dalam pelangsanaan kegiatan Prakerin.
Halaman 29 dari 29
Created By : @RdianNet