ii
LAPORAN
PRAKTEK KERJA INDUSTRI
(PRAKERIN)
KINERJA : PEMBUATAN PINTU LIPAT
Disusun Oleh :
Nama : Giyanto
NIS : 14.02.4 5
Prog. Keahlian : Teknik Pengelasan
SMK N 1 JEPON
Tahun Pelajaran 2016/2017
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan Prakerin ini telah disetujui dan disahkan oleh pembimbing Laporan SMK N 1 Jepon pada :
Hari : Selasa
Tanggal : 20 September 2016
Jepon, 20 September 2016
Mengetahui,
Kepala SMK N 1 Jepon Ketua Jurusan Pengelasan
Drs. Bagong Sri Hardjono, M.Pd. Budiman, ST
NIP. 19631214 198803 1 007
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi Rabbil' alamin. Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Praktek Kerja Industri (Prakerin) ini dengan baik.
Dengan diselenggarakannya Prakerin di Dunia Usaha / Dunia Industri, diharapkan mampu meningkatkan keahlian dan profesionalisme siswa sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan Dunia Usaha / Dunia Industri. Selain itu, siswa juga diharapkan akan memiliki etos kerja yang tinggi, yang meliputi kemampuan, kedisiplinan, motivasi, inisiatif, dan kreatifitas dalam bekerja, sehingga akan menghasilkan produk yang berkualitas.
Dalam penyusunan Laporan Prakerin ini banyak pihak yang telah memberikan dukungan dan bantuan kepada penulis. Oleh karena itu, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :
Bapak Drs. Bagong S., S.Pd., M.Pd. selaku Kepala SMK N 1 Jepon
Bapak Budiman, ST. selaku Kepala Program Keahlian Teknik Pengelasan SMK N 1 Jepon.
Bapak Shodikin selaku pembimbing lapangan.
Semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung telah membantu penulis dalam pembuatan penyusunan Laporan Prakerin.
Penulis menyadari bahwa pembuatan dan penyusunan Laporan Prakerin ini masih terdapat kekurangan dan belum sempurna, oleh karena itu segala kritik dan saran penulis harapkan demi kesempurnaan Laporan Prakerin ini.
Akhir kata, besar harapan penulis agar Laporan Prakerin ini dapat memberikan manfaat kepada penulis serta bagi para pembaca sekalian.
Blora, September 2016
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Judul i
Halaman Pengesahan ii
Kata Pengantar iii
Daftar Isi iv
BAB I PENDAHULUAN 1
Latar Belakang 1
Tujuan 1
Fungsi Produk / Jasa 1
BAB II LANDASAN TEORI 2
Pengertian Pengelasan 2
Macam – Macam Proses Pengelasan 2
Macam – Macam Sambungan 2
Peralatan Las 3
Perlengkapan Las 4
BAB III PROSES KERJA 5
Sejarah Industri 5
Daftar Fasilitas Industri 6
Proses Kerja 7
BAB IV PENUTUP 11
Kesimpulan 11
Saran 11
Daftar Pustaka 12
Gambar Kerja 13
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pada awalnya pengembangan teknologi las, pengelasan hanya dipergunakan untuk sambungan permanen dan reparasi–reparasi yang kurang penting. Tetapi setelah mengalami pengalaman praktek yang cukup lama maka sekarang ini penggunaan las dapat menjangkau pada pekerjaan hampir menggunakan bahan baku logam. Selama saya melakukan Praktek Kerja Industri saya tahu salah satu pembuatan Teralis Cendela adalah produk yang terbuat dari baja segi empat, yang digunakan sebagai pengaman yang biasanya terletak pada cendela rumah. Selain itu, produk ini juga bisa dijadikan penghias rumah.
Tujuan
Tujuan dari pembuatan Laporan ini adalah sebagai berikut :
Sebagai persyaratan untuk mengikuti Ujian Laporan Prakerin.
Sebagai bukti tertulis atas kegiatan Praktek Kerja Industri yang telah dilaksanakan oleh penulis pada program di Dunia Usaha / Dunia Industri.
Sebagai penerapan ilmu dan kompetensi keahlian yang telah diperoleh penulis pada program teknik pengelasan di SMK N 1 Jepon.
Memberikan gambaran tentang melaksanakan kegiatan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN).
Fungsi Produk Dan Jasa
Sebagai pengaman rumah supaya terhindar dari aksi pencurian.
Untuk memperindah/mempercantik rumah (hiasan).
Membuat rumah terlihat lebih rajin.
Menambah keunikan.
BAB II
LANDASAN TEORI
Pengertian Pengelasan
Mengelas adalah menyambung dua bagian logam secara permanen dengan menggunakan tenaga panas. Tenaga panas diperlukan untuk memanaskan bahan dasar yang akan disambung dan kawat sebagai pengisi.
Macam – Macam Proses Pengelasan
Proses pengelasan digolongkan menjadi 3 golongan yaitu :
Las Lumer (Cair)
Proses las cair dasar dan kawat las dipanaskan hingga keduanya mencair dan terpadu satu sama lain, cara pengelasan yang termasuk las cair adalah sebagai berikut :
Las Gas.
Las gas adalah cara pengelasan dimana panas yang digunakan untuk pengelasan diperoleh dari nyala api hasil pembakaran gas oksigen (Zat Asam). Bahan bakar yang digunakan adalah gas astelin (Gas Karbit).
Las Tahanan Listrik.
Las Tahan Listrik adalah cara pengelasan dengan menggunakan tahanan (hambatan) listrik yang terjadi antara dua bagian logam yang akan disambungkan. Cara pengelasan ini dipergunakan pada las listrik, las tekan, atau las rol.
Solder atau Brazing
Penyolderan adalah penyambungan logam dibawah pengaruh penyeluruhan panas dengan bantuan logam Penyambung (solder) yang mempunyai titik lebur logam yang akan disambungkan.
Macam – Macam Sambungan
Sambungan Sudut
Sambungan Pipa
Sambungan Tumpul
Sambungan T
Posisi sambungan untuk sambungan sudut dan sambungan tumpul terdiri dari 4 posisi pengelasan yaitu :
Posisi bawah tengah (down head)
Posisi mendatar (horizontal)
Posisi tegak (vertikal) dan
Posisi diatas kepala (over head)
Peralatan Las
Mesin Las
Mesin Las Arus AC
Mesin las merupakan bagian terpenting dari peralatan las busur. Mesin las AC memerlukan sumber dari peralatan balik fase tunggal dengan sebuah transfometer. Arus input diperkecil tegangannya menjadi arus. Output sekitar 36 sampai 70 volt, tetapi kuat arus besar sekitar 200– 500 A.
Mesin Las Arus DC.
Mesin ini mengubah arus AC yang masuk menjadi DC keluar dengan bantuan rectikler. Bekerjanya tenang dan biasanya mempunyai pengatus tunggal untuk menyetel arus yang keluar.
Mesin Las AC – DC
Mesin las ini merupakan gabungan dari mesin arus bolak – balik dan arus searah, dengan mesin ini lebih banyak kemungkinan pemakaiannya karena arus yang keluar dapat dipilih AC atau DC dengan hanya mengubah posisi handle pada mesin tersebut.
Perlengkapan Las
Kabel Las
Inti penghantar arus ini biasanya terbuat dari tembaga yang dipintal, dibungkus, dengan isolator dan diberi penguat, agar tidak mudah patah, kabel ini harus lentur tidak kaku dan tidak mengganggu gerakan kerja.
Pemegang Elektroda
Digunakan untuk menjepit elektroda, alat ini terdiri dari mulut penjepit dan pegangan yang di bungkus.
Klem Masa
Klem masa digunakan untuk menghubungkan klem masa ke benda kerja.
Palu Las dan Sikat Kawat
Digunakan untuk membersihkan terak dan percikan las pada benda kerja.
Tang Penjepit
Digunakan untuk m enjepit atau memindahkan benda panas.
Topeng Las
Digunakan untuk melindungi mata dan wajah dari sinar ultraviolet.
Kacamata Pengaman
Untuk melindungi mata operator saat membersihkan benda kerja sebelum dan sesudah pengelasan.
Pakaian Las
Digunakan untuk melindungi tubuh operator yang tidak dapat ditangkai dengan alat keselamatan kerja yang termasuk pakaian las.
Kamar Las
Ini sangat penting karena orang yang berada disekitarnya tidak terganggu dari cahaya las.
Elektroda
Elektroda yang digunakan manual adalah jenis elektroda yang terbungkus fluks.
BAB III
PROSES KERJA
Sejarah Industri
Bengkel las "SHODIKIN (Mas Brow)" yang terletak di Jalan Brondong Lamongan. Berdiri sejak tahun 2012, pada awal berdiri tempatnya tidak seperti sekarang ini, bengkel las berdiri tepat di bahu jalan di depan Pom Bensin Brondong Lamongan. Bengkel tersebut dipimpin Bapak Shodikin dan mempunyai modal yang cukup untuk membangun bengkel dan membeli alat dan mesin las, dan berdirilah seperti saat ini. Bidang usaha yang dikerjakan yaitu meliputi pembuatan pintu lipat, rolling door, tralis pagar, tralis besi, dan masih banyak jenis dan macam produk yang dibuat di bengkel las "SHODIKIN (Mas Brow)". Bengkel ini mempunyai karyawan sebanyak 2 orang, yang bekerja sebagai "tukang" atau juru las.
Nama bengkel : "SHODIKIN (Mas Brow)"
Nama pemilik : Shodikin
Alamat : Jalan Brondong, Lamongan
Tahun pendirian : Tahun 2012
Bidang usaha : Las listrik, Las stenles, Las kuningan, las gas dan las
alumunium
Luas Bengkel : ± 20 x 10 meter²
Daftar Fasilitas Industri
No
Nama Alat
Satuan
Jumlah
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Mesin Las
Gerinda Tangan
Kacamata Las
Penggaris Siku
Palu
Rol Meter
Mesin Bor
Mesin Jenset
Gerinda Potong
Tang
Kunci Inggris
Batu Gerinda
Pahat
Bor Tembak
Kuas Cat
Kunci Pas
Kunci Ring
Kunci Shock
Kunci T
Kunci Palang
Unit
Unit
Buah
Buah
Buah
Buah
Unit
Unit
Unit
Buah
Buah
Buah
Buah
Unit
Buah
Set
Set
Set
Set
Set
4
8
6
4
5
3
4
2
4
5
3
-
2
3
5
1
1
1
1
1
PROS
Proses Kerja
Dalam proses kerja, hal halnya meliputi :
Jenis Pekerjaan :
Pembuatan Teralis Jendela
Peralatan Yang Digunakan :
Mesin bor (untuk melubangi)
Mesin pemotong (digunakan untuk memotong bahan)
Alat ukur (untuk mengukur bahan yang akan dipotong)
Penggores (digunakan untuk memberi tanda bahan yang akan dipotong)
Tang (digunakan untuk memindahkan benda yang panas)
Palu (digunakan untuk menghilangkan terak yang menempel)
Mesin las (digunakan untuk mengelas/menyambung benda)
Gerinda (berguna untuk merapihkan lasan)
Kuas (digunakan untuk mengecat benda kerja)
Besi baja (digunakan untuk menjepit benda kerja supaya persegi)
Amplas.
Bahan :
Besi beton persegi
Plat strip
Dempul plastik
Cat besi dan tiner
Elektroda
Langkah Kerja
Memotong benda kerja yang terlebih dahulu sudah diukur.
Rapihkan hasil potongan dengan menggunakan gerinda.
Buatlah rangka luar untuk acuan dengan menggunakan plat baja.
Rangkailah benda kerja dengan teliti.
Sambung benda kerja dengan cara di las.
Bersihkan terak yang menempel pada lasan dengan menggunakan palu.
Rapihkan lasan dengan menggunakan gerinda, dan berhati – hati di saat penggerindaan.
Lakukan pendempulan pada lasan yang cacat kemudian di amplas.
Benda kerja di cat dengan warna sesuai keinginan pemesan dan di bor.
Hasil Kerja
Membuat tralis jendela sesuai dengan tepat waktu.
Membuat satu pagar / tralis membutuhkan waktu yang lama.
Tralis jendela juga berfungsi sebagai aksesoris rumah.
Keselamatan Kerja.
Memakai Wear pack
Memakai kacamata saat mengelas atau menggerinda.
Memakai sepatu
Memakai sepatu las
Berhati – hati pada benda panas.
Pengelasan menggunakan las listrik
Menentukan kuat arus yang digunakan
Arus yang digunakan dalam pengelasan harusnya tepat, karena akan mempengaruhi hasil pengelasan. dalam menentukan kuat arus harus memperhatikan bebrapa hal penting, diantaranya :
Diametr elektroda
Tebal bahan yang dilas
Jenis elektroda yang digunakan
Posisi pengelasan
polaritas (sifat) pengutuban
Cara mengatur arus dengan cara memutar handel pada mesin las. besarnya arus yang dipilih dapat dibaca pada skala arus yang terdapat pada pesawat las. Pengaruh besar arus terlalu besar, maka elektroda akan mencair terlalu cepat, akibatnya : permukaan las akan lebih besar penembusan yang dalam akan terjadi under cut pengaruh besar arus terlalu kecil, maka akan menyebabkan busur listrik sukar untuk menyala, sehingga busur listrik yang terjadi tidak stabil. panas yang terjadi tidak cukup untuk melelehkan elektroda dan bahan dasar, akibatya : rigi-rigi lasnya kecil dan tidak rata penembusannya dangkal.
Cara menyalakan busur
Untuk menyalakan busur harus liat dulu jenis pesawat las yang digunakan :
Pesawat Las AC
Dengan cara menggoreskan ujung elektroda pada permukaan benda kerja yang akan dilas. seperti menyalakan batang korek, bila busur sudah jadi, pertahankan nyala tersebut untuk pengelasan.
Pesawat Las DC
Dengan cara menyentuhkan ujung elektroda pada permukaan benda kerja secara tegak lurus. bila sudah menyala angkat setinggi elektroda (diameter elektroda/lingkaran). bila pengelasan belum selesai, sementara elektroda sudah habis, maka elektroda harus diganti dan busur dinyalakan lagi dengan cara sebagai berikut : jalur las harus dibersihkan dari terak las nyala busur las +10mm dari jalur las tadi
setelah busur las terjadi cepat-cepatlah busur las di tarik kebelakang di tempat busur las terhenti lanjutkan pengelasan sampai panjang yang di tentukan.
Pengaruh panjang busur
Panjang busur juga akan mempengaruhi hasil pengelasan :
Bila panjang busur tepat L=D, maka cairan elektroda akan mengalir dan mengendap dengan baik. Sehingga akan menghasilkan rigi-rigi las yang halus dan baik, serta percikan teraknya halus.
Bila busur terlalu panjang L>D, maka cairan elektroda akan mengalir dan menyebar. Sehingga akan menghasilkan rigi-rigi las yang kasar, tembusannya dangkal dan percikan teraknya kasar serta keluar dari jalur las.
Bila busur terlalu pendek L
Gerakan dan pengaruh kecepatan elektroda pada hasil las
Gerakan elektroda
Pada waktu mengelas elektroda harus digerakkan agar memperoleh dampak yang diinginkan, gerakan elektroda itu diantaranya adalah :
gerakan arah turun sepanjang sumbu elektroda, gerakan ini dilakukan untuk mengatur jarak busur listrik agar tetap. Gerakan ayunan elektroda, gerakan ini fungsinya untuk mengatur lebar jalur las yang dikehendaki.Gerakan ayunan segitiga/zigzag, gerakan ini fungsinya untuk mendapatkan penembusan yang baik diantara dua celah plat.
Pengaruh kecepatan elektroda pada hasil las
kecepatan tangan menarik atau mendorong elektroda pada waktu mengelas harus stabil, sehingga akan memperoleh rigi-rigi las yang rata dan halus dengan penembusan yang baik jika elektroda digerakkan trlalu cepat, maka pemanasan bahan dasar kurang, sehigga akan diperoleh rigi-rigi las yang kecil dengan penembusan dangkal. jika elektroda digerakkan terlalu lambat, maka akan diperoleh rigi-rigi las yang lebar dan kuat dengan penembusan yang dalam.
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Setelah melakukan proses kerja, kita dapat mengetahui bagaimana cara pembuatan tralis jendela maka dapat disimpulkan :
Membuat tralis jendela memerlukan biaya yang lumayan besar.
Pembuatan tralis jendela membutuhkan waktu yang cukup lama.
Kesulitan pada pembuatan tralis adalah membuat tralis yang siku dan biasanya sukar pada proses pengamplasan.
Tralis jendela diciptakan untuk memberikan rasa aman kepada pemilik rumah, dan juga sebagai aksesoris rumah.
Saran
Berdasarkan Laporan Prakerin dan Proses Kerja, ada beberapa saran yang harus di perhatikan sebagai dasar untuk melakukan suatu pekerjaan supaya dalam kegiatan Prakerin kita tidak canggung. Yang meliputi :
Kepada pembimbing dimohon monitoring tidak hanya 1 bulan sekali.
Kepada bengkel las cobalah lebih baik dalam bidang pengelasan.
Kepada karyawan bengkel las di harapkan lebih menerima dan memandu para murid prakerin.
Murid diharapkan mematuhi peraturan kerja yang ada di dunia industri.
Bekerja sama dalam bekerja lebih mudah daripada kerja sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
Musthofa, Ahmad Ali. 2016. Teknik Pengelasan. Bengkel Shodikin. Lamongan.
GAMBAR KERJA