LAPORAN PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANG LAPANG PENGELOLAAN PENGELOLA AN HUTA HU TAN N LESTARI
TITO : : KPHP SEJORONG
NAMA : ATMUDZI NIM C1L 012 084 LOKASI PKL
Pengelolaan #utan Sejorong. Salawat serta salam tidak lupa penulis haturkan kepada kepada baginda nabi nabi %uhammad Saw Saw, Selesainya Selesainya laporannya P!" ini penulis mengu&apkan terima terima kasih banyak kepada Pihak ' (. )rang )rang tua tua dan dan kaka kakakku kku yang yang meng mengirin iringi gi deng dengan an doa. doa. *. +r.S +r.Sitt ittii "atia "atiah,S h,S.#u .#ut. t.,%. ,%.S&. S&. !etua !etua Program Program Studi Studi !ehutanan niersitas %ataram. /. +osen +osen pembim pembimbin bing g 0ato 0ato 1irda 1irdaus us Sila Silamo mon, n, S. S. #ut, #ut, %.si %.si.. 2. !epa !epala la !P#P !P#P Sejoron Sejorong, g, berse berserta rta segen segenap ap pegaw pegawai ai !P#P !P#P Sejorong. 3. +an +an 0ekan0ekan-rek rekan an mahas mahasisw iswa4 a4ii kehuta kehutanan nan.. Penulis menanti saran dan kritikan yang bersiat konstrukti sehingga laporan ini dapat lebih disempurnakan lagi dikemudian hari. Penulis u&apkan terimakasih, Wassalamualaikum W0.W5.
Pengelolaan #utan Sejorong. Salawat serta salam tidak lupa penulis haturkan kepada kepada baginda nabi nabi %uhammad Saw Saw, Selesainya Selesainya laporannya P!" ini penulis mengu&apkan terima terima kasih banyak kepada Pihak ' (. )rang )rang tua tua dan dan kaka kakakku kku yang yang meng mengirin iringi gi deng dengan an doa. doa. *. +r.S +r.Sitt ittii "atia "atiah,S h,S.#u .#ut. t.,%. ,%.S&. S&. !etua !etua Program Program Studi Studi !ehutanan niersitas %ataram. /. +osen +osen pembim pembimbin bing g 0ato 0ato 1irda 1irdaus us Sila Silamo mon, n, S. S. #ut, #ut, %.si %.si.. 2. !epa !epala la !P#P !P#P Sejoron Sejorong, g, berse berserta rta segen segenap ap pegaw pegawai ai !P#P !P#P Sejorong. 3. +an +an 0ekan0ekan-rek rekan an mahas mahasisw iswa4 a4ii kehuta kehutanan nan.. Penulis menanti saran dan kritikan yang bersiat konstrukti sehingga laporan ini dapat lebih disempurnakan lagi dikemudian hari. Penulis u&apkan terimakasih, Wassalamualaikum W0.W5.
P!"-P#" merupakan merupakan gabungan dari dunia pendidikan dengan dunia kerja. +imana kami dituntut untuk mampu menerapkan teori yag telah diperoleh selama mengikuti perkuliahan di Program Program Studi !ehutanan !ehutanan atau paling paling tidak kami kami mampu memahami kondisi kehutanan saat ini dan menganalisa masalah kehutanan tersebut agar dapatmemberikan sumbangsi pemikiran dengan dengan menga&u pada ilmu yang perna didapatkan selama perkuliahan. %elihat kondisi tersebut, mahasiswa program study stud y kehutanan uniersitas mataram dituntut bersikap pro-akti terhadap pengelolaan hutan se&ara lestari ,salah satu &ara menigkatkan kualitas mahasiswa untuk mengimplementasikan pengetahuan yang yang telah diperoleh selam selam perkuliahan perkuliahan dan menambah wawasan lapang yaitu dengan melakukan praktek kerja lapangan 7P!"8.P!" ditunjukan untuk mengetahui kegiatan pengenalan pengenalan pal pal batas,pengamanan batas,pengamanan hutan,identiikasi hutan,identiikasi potensi konlik,pengamatan konlik,pengamatan satwa liar,p liar,peme&ahan eme&ahan koloni lebah
dan mampu menerapkan, menganalisa dan mengkomuikasikan konsep-konsep dasar pengelolaan hutan lestari dalam dunia kerja.%ahasiswa kerja.%ahasiswa diharapkan juga dapat memperoleh kesempatan belajar atas pengalaman orang lain dan dirinya sendiri untuk men&intai dan bertanggung jawab atas tugasnya dan dapat menjalin kerja sama antar pengurus tinggi dalam hal ini program studi kehutanan dengan instansi4perusahaan sebagai pengguna lulusan pengguruan tinggi. 1.2.2 T()(a& %+(,(,
Adapun tujuan dari P!"-P#" ini yaitu ' (. %engetahui %engetahui permas permasalaha alahan n yang dihadapi dihadapi dalam pengel pengelolaa olaan n kawasan hutan !P#P Sejorong. *. %engetahui %engetahui bagaim bagaimana ana &ara &ara melakukan melakukan penata penataan an batas batas kawasan hutan. /. %engetahui %engetahui bagaim bagaimana ana &ara melaku melakukan kan analisis analisis egeta egetasi. si. 2. %engetahui %engetahui bagaim bagaiman an &ara melakuk melakukan an pengamatan pengamatan satwa satwa di
1. Sebagai bahan a&uan untuk peren&anaan pengembangan dan kordiansi kelompok tani hutan. 2. +engan mengetahui lokasi rawan terjadinya ilegal loging maka dapat dilakukan pengamanan lebih terokus dilokasi tersebut. -. ntuk mengetahui berbagai jenis satwa yang termasuk aendik, endemik, dan hama sehingga kedepannya dapat dilakukan kegiatan konserasi. 4. Sebagai bahan dasar untuk mengembangkan ekowisata. 5. Sebagai bahan untuk pengembangan budidaya lebah trigona oleh pihak !P#.
ndang-undang 2( tentang kehutanan 7(9998,mengidentiikasikan hutan sebagai suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumber daya alam hayati yang di dominasi pepohonan dalam persekutuan alam lingkungannya ,yang satu dengan lainnya tidak dapat dipisahkan.suatu kumpulan pepohonan dianggap hutan jika mampu men&iptakan iklim dan kondisi lingkungan yang khassetempat,yang berbeda dari pada daerah di luarnya.sebagai suatu sistem tidak hanya menyimpan sumberdaya alam berupa kayu,tetapi masih banyak potensi non kayu yang dapat di ambil manaatnya oleh masyarakat melalui budidaya tanaaman pertanian pada lahan hutan.sebagai ungsi ekosistem hutan sangat berperan dalam berbagai hal seperti penyedia sumber air,penghasil oksigen,tempat hidup berjuta lora dan aona,dan peran penyeimbang lingkungan ,serta men&egah timbulnya pemansan global. 2.2 I&/#&a!,a, K#$*% Ta& H(a&
setempat sambil melakukan obserasi dan wawan&ara8, 7%alamassam, *6698. %etode yang digunakan dalam inentarisasi sosial ekonomi masyrakat adalah purposie sampling yakni pengambilan sample se&ara sengaja dengan beberapa pertimbangan menyangkut wilayah dan atau lokasi, inorman dan responden. Pelaksanaan kegiatan dengan menggunakan pendekatan kualitati 7inentarisasi bersama masyrakat sambil melakukan obserasi dan wawan&ara8 7Simon, *66;8. #utan rakyat di :ndonesia mempunyai potensi besar, baik dari segi populasi pohon maupun jumlah rumah yangga yang mengusahakannya, yang ternyata mampu menyediakan bahan baku industri kehutanan. Perkiraan potensi dan luas hutan rakyat yang dihimpun dari kantorkantor dinas yang menangani kehutanan di seluruh :ndonesia men&apai /9.2(<.33; m/ dengan luas
Pemilikan lahan setiap keluarga, ini mendorong kepada pemiliknya untuk memanaatkan seoptimal mungkin. Sehubungan dengan hal tersebut, maka pada umumnya pemilik berusaha memanaatkan lahan dengan membudidayakan tanaman- tanaman yang bernilai tinggi, &epat menghasilkan. !arena hamparan hutan rakyat yang kompak dengan luasan &ukup biasanya ditemui pada petani yang memiliki lahan di atas rata-rata, pada lahan marginal serta pada lahan terlantar 7#ardjanto, *6668. Permasalahan hutan rakyat yang mun&ul sampai saat ini meliputi empat aspek yaitu' a8 produksi, b8 pengolahan, &8 pemasaran dan d8 kelembagaan. Aspek produksi, khususnya tentang struktur tegakan dan potensi produksi, penelitian #ardjanto 7*66/8. 2.2 P#&'a*a&a& H(a&
Satuan Pengamanan #utan adalah satuan yang
inestasi serta perangkat yang berhubungan dengan pengelolaan hutan. selain polhut juga ada masyarakat mitra polhut yang turut serta membantu dalam pengamanan hutan. %asyarakat %itra Polisi !ehutanan adalah anggota atau kelompok masyarakat yang berada disekitar kawasan hutan berpartisipasi dalam kegiatan perlindungan dan pengamanan hutan. polhut juga terbagi atas ' a.
Polhut ungsional adalah pegawai negeri sipil dalam lingkungan instansi kehutanan Pusat dan daerah yang diangkat sebagai Pejabat 1ungsional Polisi !ehutanan. b. Polhut Perhutani adalah pegawai dalam lingkungan Perusahaan mum Perhutani yang diangkat sebagai Polisi !ehutanan oleh +ireksi. &. Polhut pembina adalah pejabat struktural tertentu dalam lingkungan instansi kehutanan pusat dan daerah yang sesuai dengan tugas dan ungsinya mempunyai wewenang dan tanggung jawab di bidang perlindungan
ntuk mengetahui jumlah atau kepadatan populasi dapat dilakukan dengan banyak metode tergantung dengan keadaan sekitarnya. Salah satu metode yang paling akurat untuk mengetahui kepadatan populasi di suatu wilayah adalah dengan melakukan sensus. Tetapi kendala dari diadakannya sensus adalah lokasi penelitian. %isalnya jika penghitungan sensus dengan lokasinya berada di hutan terbuka dengan hewan liar seperti ular yang akan dihitung kerapatan populasinya. Pergerakan hewan yang akan dihitung juga mempengaruhi keakuratan sensus 7Soegianto, (9928. Periode waktu terbaik untuk pengamatan satwa liar diurnal adalah periode pagi hari 63'/6-69'66 dan sore hari (2'/6-(;'/6. Pengamat harus sudah ada di titik awal jalur pengamatan palig lambat 3 menit sebelum dilakukan pengamatan. Pengamat menempatkan diri pada tirtik awal pengamatan pada waktu yang telah di tentukan, dilanjutkan
ditemukan, posisi ditemukannya satwa berdasarkan strata tajuk,jenisaktiitas yang dilakukan dan jenis perjumpaannya apakah langsung atau tidak7:ndriyatno,*6638. 2.- P#&, E%3,aa
Bkowisata merupakan kegiatan wisata yang menaruh perhatian besar terhadap kelestarian sumberdaya pariwisata serta melingkupi aspek pendidikan atau edukasi, pemberdayaan masyarakat, peningkatan ekonomi, serta upaya dalam kegiatan konserasi. 71andeli, *6668. 5erdasarkan +amanik 7*66<8, prinsip-prinsip ekowisata antara lain ' (. %engurangi dampak negati berupa kerusakan atau pen&emaran lingkungan dan budaya lokal akibat kegiatan wisata. * % b k d d h t
sebagai wujud hak asasi, serta tunduk kepada aturan main yang adil dan disepakati bersama dalam pelaksanaan transaksi-transaksi wisata. +alam pengembangan ekowisata, diperlukan sebuah dukungan khusus dalam pengadaan sebuah produk wisata, yang dapat menjadi bahan pertimbangan wisatawan. Wisatawan dengan minat khusus, umumnya memiliki latar belakang intelektual yang lebih baik, pemahaman serta kepekaan yang lebih terhadap etika, moralitas, dan nilainilai tertentu, sehingga bentuk dari wisata ini adalah untuk men&ari pengalaman baru 71andeli, *6668. 2.4 P#&'#*"a&'a& HHBK L#"a+ T!'&a
%enurut undang C undang Nomer 2( tahun (999 tentang kehutanan sumberdaya alam adalah benda C benda hayati,non hayatidan turunannyaserta jasa yang berasal dari hutan. 5enda C banda hayati meliputi hasil nabati dan
Sarang lebah Trigona sebagian besar ditemukan pada daerah yang terbuka, terkena &ahaya matahari. Selain itu daerah yang terbuka &enderung memiliki temperatur yang tinggi, sehingga lebah Trigona tidak memerlukan energi yang terlalu besar untuk men&apai sumber makanan. Trigona spp. lebih banyak men&ari makanan pada pagi hari dibandingkan dengan sore hari. kuran tubuh sangat mempengaruhi jarak terbang lebah men&ari makanan. %akin besar tubuh lebah maka makin jauh jarak terbangnya. Trigona spp. dengan ukuran 3 mm mempunyai jarak terbang sekitar <66 m 7 Syari?al, *66;8.
di 5enete, %aluk, Sekongkang, Tongo dan Tatar !abupaten Sumbawa 5arat pada pukul 69.66-(2.66 W:TA. -.1.2 A$a a& Ba+a& Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam kegiatan inentarisasi sosial budaya ini yaitu alat tulis, lembar kuisoner, alat dokumentasi seperti kamera. -.1.2 M## K#'aa& %etode yang digunakan yaitu sensus dengan mendata setiap masyarat yang termasuk dalam kelompok tani hutan dan hutan rakyat. sebelumnya juga dilakukan diskusi dengan pemangku desa untuk mendapatkan inormasi mengenai jumlah masyarakat yang termasuk dalam kriteria. %asyarakat yang termasuk dalam kriteria diberikan lembar kuisoner untuk di isi dan dilakukan dokumentasi.
terdapat aktiitas illegal logging maka langsung dditindak lanjuti dan bukti penebangan didokumentasikan dengan kamera serta di&atat titik kordinat menggunkan EPS. -.2 P#&'a*aa& Sa3a -.-.1 a%( a& T#*a !egiatan pengamatan satwa ini dilaksanakan pada *<-*= Agustus *6(3 bertempat di bukit Pemantau +atu +usun )takris +esa %aluk !abupaten Sumbawa 5arat pukul 63./6-69.66 dan (;.66-*6.66 W:TA. -.-.2 A$a a& Ba+a& Alat yang digunakan antara lain yaitu tallyshit pengamatan, alat tulis, senter, alat dokumentasi dan alat keselamatan seperti parang dan tongkat panjang. -.-.- M## K#'aa& %etode yang digunakan dalam pengamatan satwa ini yaitu metode terkonsentrasi yaitu pengamatan dilaksanakan
!egiatan potensi ekowisata ini dilaksanakan pada Senin *2 Agustus *6(3, bertempat di 5ukit Pemantau +atu +usun )takris +esa %aluk !abupaten Sumbawa 5arat pada pukul 6=.66-(3.66 W:TA. -.4.2 A$a a& Ba+a& Alat yang digunakan dalam kegiatan ini yaitu alat tulis, dan alat dokumentasi sepeti kamera.
-.4.- M## K#'aa& %etode yang digunakan yaitu obserasi dengan memokuskan pada sarana dan prasarana, sosial budaya , kekhasan dilokasi, dan inrastruktur penunjang. !eempat aspek tersebut akan menjadi penilaian terhadap kelayakan ekowisata. +iamati keempat aspek se&ara mendetail. "alu dilakukan diskusi dengan pemangku desa tentang kelebihan dan kekurangan dari lokasi yang akan dijadikan
stup4 sarang lebah trigona dan perburuan koloni lebah. Pembuatan stup lebah dilakukan dengan menggunakan papan bekas limbah sawmill dan bambu. Papan dan bamboo dipotong sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan. Setelah pembuatan stup selesai berikutnya dilakukan perburuan koloni lebah trigona. %etode yang digunakan dalam kegiatan ini yaitu berjalan mengikuti jalur setapak pada 0P# Sekongkang sejauh (.3 km. berikutnya kelompok menyebar dan menyisir areal tersebut. Apabila telah ditemukan sarang lebah trigona maka tahapan berikutnya yaitu peme&ahan koloni lebah kedalam stup. dilakukan identiikasi terhadap lebah trigona lalu di&atat hasil kegiatan dan didokumentasikan.
• • • •
Sekongkang, !abupaten Sumbawa 5arat Proinsi Nusa Tenggara 5arat. Se&ara geograis terletak antara 6= 6 *9D dan 96 6;D"intang Selatan ((<6 2*D-((;6 63D 5ujur Timur, dibatasi oleh' 5agian 5arat ' Selat Ala66;/ 5agian Timur ' !abupaten Sumbawa 5agian tara ' !P# %ataiyang 5agian Selatan ' Samudera #india
Tabel. 2.( !awasan #utan %enurut 1ungsi +i !abupaten Sumbawa 5arat Tahun *6(* L(a,A!#a P#!,#&a, 7(&', H(a& 9Ha # 9; !awasan Suaka Alam dan Pelestarian Alam 3,6<* /.== a. Hagar Alam 3*2 6.2 b. Wisata Alam 23/= /.2= #utan "indung <<,9/(.9; 3(.// #utan Produksi Terbatas /2,<96.<= *<.< #utan Produksi (=,<3(.(( (2./ J(*$a+ 125<--5.=> 100
4.- K#&''a& T#*a 5erdasarka
rai wilayah !abu
Sumb
*9 Ta$
41<5=?
100
4.4 I%$* :klim di !abupaten Sumbawa 5arat termasuk iklim tropis dengan temperatur berkisar *6M C //M H. %enurut hasil ealuasi agroklimat klasiikasi iklim menurut S&hmidt-1erguson 7Syakur, *6698, iklim di Wilayah !P#P Sejorong adalah tipe iklim + sampai 1.
dan %editeran Hoklat memiliki struktur tanah lempung berliat, dengan drainase baik dengan kelas tekstur halus. %elihat kondisi tersebut jenis tanaman yang dibudidayakan adalah jenis tanaman lokal yang memiliki nilai ekonomis tinggi dan mampu memberikan ungsi perlindungan bagi tanah dan air, mengingat topograi, jenis tanah dan kondisi wilayah !P#P Sejorong dapat dikategorikan sebagai wilayah dengan kerentanan yang relatie &ukup tinggi. 4.5 P#&, Sa3a >enis %amalia penting yang hidup dan berkembang di !awasan #utan !P#P Sejorong antara lain ' 5abi #utan (Sus Scrofa), !era abu-abu (Macaca fascicularis), Trenggiling (Manis javanica), 0usa Timor (Cervus timorensis floresiensis), "andak (Hystrix javanica).
5eberapa jenis burung diantaranya ' !akatua >ambul !uning (Cacatua shulphurea parvula), !oakiau (hilemon !uceroi"es neglectus), Perki&i +ada %erah (Trichoglossus haemato"us),
La+a&
( * / 2 3 < ;
Tegal4!eb un "adang4#u ma Perkebuna n #utan 0akyat Tambak !olam4em pang Padang 0umput
J( *$ a+ 9H a
P#!,#& a,# 9;
J(*$ a+ 9Ha
P#!,#& a,# 9;
<6;
*.6<
/<=
*.<
(33
6.3/
*3
6.(=
(/
6.62
(66
6.;(
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Sedangkan untuk !e&amatan %aluk !S5 #utan Negara menempati posisi tertinggi seluas ((.999 #a, penggunaan "ainnya seluas (.<*= #a dan untuk tegalan4kebun seluas /<= #a. #al ini memperlihatkan bahwa peran kawasan hutan negara sangat potensial untuk dimanaatkan bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat tanpa mengesampingkan upaya perlindungan.
dengan pemangku daerah setempat. Tujuannya untuk memndapatkan inormasi mengenai penduduk yang pernah mengikuti dan termasuk kedalam kelompok tani hutan serta masyarakat yang pada lahan milihnya menanam tanaman kehutanan seperti jati, mahoni, keli&ung, merbau dan yang lainya. :normasi yang diiharapkan seperti jumlah masyarakat dan lokasi tempat tinggalnya untuk lebih mempermudah kegiatan pendataan. Pendataan kelompok tani hutan serta hutan rakyat ini penting dilakukan karena se&ara tidak langsung masyarakat tersebut telah membantu dalam pembangunan disektor kehutanan. Setelah dilakukan kegiatan pendataan selama satu minggu ini didapati hasil bahwa sebagian besar masyarakat di tiap daerah lebih &enderung kepada hutan rakyat daripada kelompok tani hutan. >enis tanaman yang dominan ditanam untuk masingmasing daerah yaitu pohon jati. Alasan mengapa jati menjadi pilihan masyarakat karena kemampuan tanaman jati yang tahan terhadap kondisi panas di wilayah tersebut. Tanaman jati juga
#anya terdapat satu kelompok tani hutan dan terdapat < masyarakat yang termasuk dalam hutan rakyat. +aerah %aluk dan Sekongkang terlihat lemahnya kegiatan masyarakat di sektor pembangnan kehutanan &ukup lemah. +aerah Tatar &enderung terdapat hutan rakyat yang lebih banyak dari %aluk dan Sekongkang. >umlah hutan rakyat di daerah Tatar berjumlah (9 orang. Namun tidak terdapat kelompok tani hutan di daerah Tatar. Pendataan kelompok tani pada daerah tongo menunjukkan hasil yang kurang baik. Terdapat 9 masyarakat yang termasuk kedalam hutan rakyat dan tidak ada kelompok tani hutan di daerah tersebut. !ondisi yang hampir sama terjadi pada masing-masing daerah dimana, jumlah kelompok tani hutan yang &enderung lebih sedikit. #al yang demikian dapat terjadi disebabkan karena kurangnya pendamping serta kurangnya aparatul kehutanan. #al yang demikian menyebabkan kelompok tani hutan tidak terurus dan pada akhirnya terbengkalai. !esulitan yang dialami selama melakukan kegiatan pendataan kelompok tani hutan ini yaitu seringkali masyarakat
batas kawasan hutan. Penentuan titik palbatas didasarkan pada peta kehutanan. Peta kehutanan berada dibalai pemantapan kawasan hutan 75P!#8. !onlik yang sering terjadi di pal batas ini yaitu masyarakat membuka lahan perkebunan dan pertanian melewati palbatas. Solusi dalam penyelesaian masalah ini yaitu dilihat dari kondisi lahannya. Apabila pada lahan yang datar masyarakat melewati pal batas dalam jarak yang masih dapat ditolerir yaitu dibawah (6m dalam pembuatan ladang maka masyarakat diberikan ijin pengelolaan tetapi hanya sebatas pinjam pakai lahan. Namun apabila kondisi lahan yang miring maka seperti apapun kondisinya masyarakat tidak dipebolehkan untuk mengelola lahan melewati pal batas. Pelaku illegal loging biasanya mengangkut kayu yang telah dipotong pada waktu diatas jam (6 malam. Hukup sulit untuk menemukan pelaku perusakan hutan disebabkan karena beberapa hal seperti kurangny pengamanan hutan dan kurangnya sumberdaya hutan yang memadai seperti mitra polhut. +alam satu bulan setidaknya dilakukan kegiatan pengamanan sebanyak
ditemuikan berikutnya akan ditahan sebagai barang bukti apabila kawasan tersebut masih ermasuk dalam hutan produksi. Namun apabila kawasan tersebut termasuk dalam hutan lindung maka barang bukti kayu harus dimusnahkan dengan &ara dibakar di lokasi ditemukannya. 5eberapa tindakan pen&egahan yang telah dilakukan yaitu peningkatan intensitas patrol dan melakukan penyuluhan pada masyarakat mengenai i?in pungutan kayu serta pentingnya keberadaan hutan. hingga saat ini organisasi pengamanan hutan yang terdapat di !P#P sejorong yaitu polhut dan sta !P# itu sendiri. Setelah dilakukan patroli terdapat beberapa titik yang rawan dari illegal loging antara lain Aikangkung, 5enete dan Tongo. >enis kayu yang paling dominan ditebang oleh pelaku yaitu merbau. !ayu merbau merupakan ayu dengan permintaan pasar terbanyak di daerah Sumbawa 5arat. Pada lokasi Aikangkung, penebangan kayu terjadi pada daerah dengan tupograi yang datar dengan ketinggian yang berariasi antara -(/(mdpl sampai ==mdpl. +iketahui ; lokasi kerusakan pohon yang tersebar di
&enderung berada dekat dengan aliran air sungai. Penebangan kayu yang dilakukan pada daerah yang datar akan mempermudah pelaku untuk membawa kayu menuju keluar kawasan hutan. Namun apabila kondisi topograi yang &uram akan menyulitkan pelaku untuk menebang kayu. Setelah barang bukti ditemukan berikutnya dilakukan pengukuran kubikasi kayu dan dokumentasi. 0umus yang digunakan untuk menghitung kubikasi kayu tergantung dari bentuk kayunya. Apabila kayu berbentuk log maka menggunakan K P . D . D .0,7854 : 10000 rumus , namun apabila kayu =
berbentuk
balok maka menggunakan rumus P . L . T :10000 . +alam kegiatan penebangan kayu
K =
terdapat beberapa aturan dan surat yang berlaku seperti surat keterangan asal usul 7S!A8. Pembuatan surat ini dilakukan untuk kayu hasil budidaya yang ditanam masyarakat dilahan masyarakat itu sendiri seperti jati sono keling mahoni dan
merupakan surat angkutan barang sebagai ijin untuk mengengkut kayu menggunakan kendaraan berat seperti truk. Surat ini biasa digunakan oleh pedagang kayu. Nota angkutan terbagi menjadi * jenis yaitu paktor dan pako. Paktor merupakan nota angkutan dari pedagang ke pembeli yang berlaku untuk transportasi didalam ke&amatan tersebut. Pako merupakan surat nota angkutan dari pedagang kayuke pembeli yang berlaku untuk transportasi keluar ke&amatan. !esulitan yang dihadapai pada saat kegiatan pengamanan hutan ini yaitu medan yang &enderung &uram serta kurangnnya peralatan penunjang keselamatan yang dimiliki. !ondisi kawasan yang &uram serta terdapat tanaman pandan dan berdri lainnya menyebabkan kegiatan pengamanan berjalan dengan lambat. 5.- P#&'a*aa& Sa3a La! !egiatan pengamatan satwa merupakan kegiatan inentarisasi dalam pengumpulan data jumlah keanekaragaman satwa yang berada di kawasan hutan. %etode yang digunakan
penyebaran biji tanaman hutan. !eberadaan satwa musang juga teridentiikasi pada jenis mamalia namun keberadaannya masih sedikit pada kawasan tersebut. !egiatan satwa yang ditemui kebanyakan adalah men&ari makan dan berjemur. Pengamatan satwa aes yang dilakukan selama tiga hari menunjukkan hasil yang lebih dominan. Pengamatan satwa aes yag dilakukan pada pagi hari dan malam hari, menunjukkan bahwa adanya perbedaan jumlah hasil pengamatan. Pada saat pagi hari lebih banyak jenis satwa yang ditemukan bila dibandingkan pada pengamatan saat malam hari. #al ini menunjukkan bahwa satwa aes lebih akti pada malam hari untuk men&ari makan. >enis aes yang dominan dijumpai yaitu perkutut. Selain itu juga terlihat jenis raja udang, seri gunting, dan kepodang. 5anyaknya satwa jenis aes pada kawasan tersebut menunjukkan bahwa lokasi tempat dilakukannya pengamatan &o&ok atau sesuai untuk habitat satwa aes. !ebanyakan jenis burung yang hidup di kawasan tersebut adalah pemakan biji bijian dan serangga. +engan adanya burung-burung
simpson dengan rumus HF (-+ dimana nilai +F G 7ni4N8 * sebesar 6.99=;((. #asil analisis yang menunjukkan bahwa keanekaragaman satwa &ukup beragam. ntuk mengidentiikasi apakah suatu kawasan masih terjaga keseimbangan ekologinya dapat dilihat dari rantai makanan di tempat tersebut. Hara yang eekti untuk mengetahui apakah kegiatan rantai makanan masih berjalan dengan baik yaitu dengan &ara melihat spe&ies kun&i. Spe&ies kun&i merupakan satwa yang berada pada rantai makan tertinggi. Satwa pada kawasan ini yang termsuk dalam spe&ies kun&i yaitu monyet, biawak dan ular phiton. !arena masih dijumpainya satwa tersebut maka, keseimbangan sistem ekologi pada kawasan tersebut masih terjaga. !esulitan yang dialami saat kegiatan pengamatan satwa ini antara lain kurangnya peralatan yang memadai untuk sebagai penunjang dan keselamatan seperti teropong monokuler, senter yang terlalu sedikit, dan sepatu bot. kurangnya peralatan sersebut membuat proses pengamatan terutama pada saat malam hari kurang berjalan dengan baik.
/km. kondisi jalan di desa maluk tergolong kurang baik karena masih berupa tanah bebatuan. Pada saat musim hujan kondisi jalan akan tergenang air dan berlumpur sehingga perlu dibuat parit sepanjang jalan. Pada jalan %aluk pengunjung akan melewati terowongan dengan panjang sekitar (*m. sebaiknya pada terowongan tersebut perlu dibuat lampu penerang jalan agar membantu pengunjung untuk menuju lokasi. Setelah meleati terowongn kondisi jalan mulai menyempit menjadi 2m. hal ini membuat kendaraan roda empat kesulitan untuk lewat. Perlu adanya pembuatan areal parkir dilokasi tersebut. %ulai dari areal parkir menuju lokasi pintu masuk bukit datu sejauh (,3km. kondisi lebar jalan tersebut semakin menge&il hingga *m. perlu dilakukannya perbaikan jalan demi kenyamanan pengunjung yang ingin melakukan kegiatan ekowisata. 5ukit pemantau datu masih belum ada saranan inrastruktur yang memadai karena kepengurusan yang baru berjalan. 5ukit pemantau datu ini terbagi atas ; pos oleh karena itu pada tiap pos perlu diberikan keterangan tentang ketnggian tempat serta
lapangan pekerjaan apabila suatu saat PT NNT akan berhenti beroprasi. %asyarakat di desa %aluk terdiri dari berbagai ma&am suku seperti "ombok, Sumbawa, !alimantan, jawa, lores dan yang lainnya. Tingkat pengangguran di +esa maluk &enderung ke&il serta tingkat kriminalnya yang sedikit. #al tersebut membuat kenyamanan bagi pengunjung. Ada beberapa potensi kekkahasan yang terdapat dilokasi gunung pemantau datu. +ari aspek sejarah, gunung pemantau datu merupakan lokasi masyarakat untuk memantau kedatangan kapal belanda pada saat ?aman penjajahan dahulu. Alasannya karena gunung pemantau datu pada pun&aknya dapat dilikit seluru aktiitas pelayaran dan juga dapat terlihat gunung rinjani dari lokasi tersebut. Pada lokasi bukit datu juga dekat dengan lokasi desa hilang. +esa hilling tersebut merupakan desa %aluk prtama yang memiliki nilai sejarah tinggi. %asyarakat maluk pertama tinggal dilokasi tersebut, namun karena lokasinya yang jauh dari masyarakat lain serta membutuhkan waktu yang lama untuk menuju tempat perdagangan sehingga desa maluk pertama
gunung pemantau datu memiliki potensi yang besar sebagai bakal &alon ekowisata. ntuk kedepannya perlu dilakukan pengurusan mengenai kekurangan dari lokasi tersebut. !esulitan yang dialami pada saat melakukan kegiatan pegujian ekowisata yaitu kondisi lokasi yang masih alami dan jarang dimasuki masyarakat sehingga perlu didampingi oleh masyarakat setempat dalam melakukan pengamatan dan menganalisa. >umlah pendamping lapang yang sedikit juga membuat kegiatan pengkordinasian kurang berjalan dengan baik.
5.5 P#&, HHBK $#"a+ T!'&a Pengembangan potensi lebah trigona ini terdiri dari dua kegiatan yaitu pembuatan stup lebah trigona dan perburuan lebah di alam. Pembuatan stup lebah dilakukan menggunakan bahan bekas limbah sawmill. Tujuannnya untuk memanaatkan limbah bekas kayu yang sudah tidak terpakai lagi. kuran yang diberikan pad bekas te but itu P ".T 2(@*6@/3
yang lainnya. )leh karena itu tali sebagai penahan stup perlu dilapisa dengan minyak agar serangga lain tidak mendekat. "ebah trigona merupakan serangga yang tidak memiliki sengat sehingga satu-satunya &ara untuk mempertahankan diri adalah dengan melindungi4melapisi sarangnya menggunakan peropolis. !egiatan perburuan lebah dilakukan pada 0P# sekongkang. Setelah dilakukan perburuan lebah selama tiga hari didapati / koloni lebah pada lokasi tersebut. "ebah trigona &enderung membuat sarang pada kayu yang sudah tumbang seperti merbau. "ebah ini juga membuat sarang pada kayu yang sangat keras sehingga membutuhkan waktu yang lama untuk meme&ahkan kayu tersebut. Alat yang digunakan untuk meme&ah sarang lebah tersebut yaitu parang. Setelah sarang lebah terbuka dapat teridentiikasi bagian dari sarang lebah tersebut. 5agian dari sarang lebah ini antara lain lebah ratu, lebah pekerja, madu, telur lebah, propolis. 0atu lebah memiliki ukuran yang paling besar dan juga tidak dapat terbang sehingga ratu tersebut tetap berada di sarang. "ebah pekerja memiliki ukuran yang lebih ke&il dan
Setelah sebagian lebah pekerja telah memasuki stup maka lubang stup ditutup dan dibawa ke lokasi pembudidayaan lebah trigona. Sarang lebah alami yang sebelumnya akan menghasilkan ratu baru dikarenakan lebah ratu yang sebelumnya sudah dipindahkan pada stup. hal yang silakukan untuk sarang lebah berikunya. %adu dari lebah trigona pada kawasan 0P# sekongkang salah satunya memiliki rasa yang manis dan * lainnya terasa masam. #al ini menunjukkan bahwa terdapat jenis pakan lebah yang menghasilkan rasa manis pada madu lebah trigona tersebut. Hara mengmbil madu dari lebah yaitu dengan mengiris madu. Apabila madu lebah diremas maka akan membuat kotoran yang lain ikut masuk. Satu sarang lebah trigona dapat menghasilkan sekitar (66ml madu. !esulitan yang dialami pada saat melakukan perburuan lebah ini yaitu kondisi kawasan yang &enderung masih alami sehingga tidak jarang ditemui hewan lain yang berbahaya seperti monyet, kalajengking, serta ular kobra. !eberadaan hewan tersebut dapat membahayakan pada saat melalukan perburuan lebah. Sedikitnya
masyarakat lebih banyak sebagai hutan rakyat yaitu 3/ orang. Sebagian masyarakat indiudu maupun masyarakat yang tinggal disekitar hutan tidak memiliki akses untuk mengelola kawasan hutan karena tidak termasuk dalam kelomok tani hutan. >.1.2
>.1.-
P#&'a*a&a& H(a& !egiatan illegal loging &enderung terjadi pada lokasi yang memiliki topogradi datar dengan tingkat rekuensi yang &ukup tinggi untuk satu kali patrol ditemukan setidaknya ; pohon yang ditebang. P#&'a*aa& Sa3a Tingkat keanekaragaman satwa diketahui dengan metode :ndeks keanekaragaman shanow wienner sebesar 6.6=93<9 dan :ndeks dominasi simpson sebesar 6.99=;(( bahwa biodiersitas &ukup tinggi. !eberadaan sapi gembala menjadi hama dikawasan tersebut karena merusak tanaman hutan.
>.2 Sa!a& Adapun saran yang kami harapkan untuk perubahan dalam melakukan kegiatan P!" selanjutnya agar berjalan dengan baik yaitu terkait dengan masalah waktu kegiatan dan pelaksanaan, karena keterbatasan waktu yang dimiliki dan kegiatan yang kurang didapatkan dalam kegiatan P!", sehingga mahasisawa tidak sepenuhnya mendapatkan ilmu atau pengalaman.
#idayatullah, 0ii 0., *6(*, !eanekaragaman >enis %amalia, 5urung. :ndriyatno. *663. &ologi Hutan. PT 5umi Aksara. >akarta %alamassam, +aud. *669. Mo"ul em!elajaran -nventarisasi Hutan. niersitas #asanuddinO %akassar. Napitu >P, *66;, !onserasi Satwa "angka, niersitas Iogyakata, Iogyakarta. Permenhut 0: N)' P.;34%enhut-::4*6(2 tentang polisi kehutanan. Simon, #. *66;. Meto"e -nventore Hutan. Pustaka Pelajar . Iogyakarta. Soegianto, A., (992, Bkologi !uantitati, Penerbit saha Nasional, Surabaya. Syari?al, *66;. !eragaman dan #abitat "ebah Trigona pada #utan
LAMPIRAN LAMPIRAN
N o (
Nama
*
2
"!%AN #A"PAN 50#AN AEST)N) S)":#:N
3
%A0+:ANA
<
>A1A0 A
;
+:WANE
/
A5+00A#% AN IAS:N
Nomor induk !TP -
3*);6=6/6=;26 66( 3*);6=/((*;*6 23( 3*6;6=(<63==66 6* 3*6;6=3*6/=*66 6( 3*6;6=(*6266 6( 3*6;6=6/6;<666 6(
kelompo k S+% !elomp ok tani hutan rakyat #utan rakyar #utan rakyat #utan rakyat #utan rakyat #utan rakyat #utan rakyat
; ( =
>A%A"+:N
B. Da#!a+ Ma$(% N Nama o ( N0%AN
*
SB%A:N
/ 2
%#A%%A + %:S!A%
3
WAE:%AN
6( -
Nomor induk !TP 3*6;6=*66=;<666 ( 3*6;6=/((*<366( * 3*6;6=(96*<6666 ( 3*6;6=6*6<<2666
rakyat !elomp ok tani hutan rakyat
kelompo k S+% hutan rakyat #utan rakyar #utan rakyat #utan rakyat #utan
<
#. SANAP:A#
;
A0%AN >AIA+:
D. Da#!a+ aa! N Nama o ( "A" )P"AN >AIA+: * S+A0%AN
/ 2 3
"A" %ASN% 5A:Q SAA+A# 5A:Q S0:
3*6;626;6=<666 6( <9((*9//69(/
#utan rakyat #utan rakyat
Nomor induk !TP
kelompo k S+% hutan rakyat
3*6;62(6(6666/=
3*6;62((((;*666 * 3*6;626((*39666 ( 3*6;62;((*=(66( * 3*6;623=6;=;666
#utan rakyar #utan rakyat #utan rakyat #utan
(3 (< (; (= (9
5A:Q SABN% A!#IA0 0)S:+: %#A%%A + INS 0S+: A5+" !A0:%
E. Da#!a+ &' N Nama o ( >A%A"++:N
*
%. TA#:0
3*6;62;((*36666 3 3*6;63/((*=3632 ; 3*6;62/((*<266( 6 3*6;62/((*;(66( 6 3*6;62/((*3;6(/ /
Nomor induk !TP 3*6;62/((*<666 26 -
#utan rakyat #utan rakyat #utan rakyat #utan rakyat #utan rakyat
kelomp ok S+% hutan rakyat #utan
(
%onyet
Macaca fascicularis Macaca fascicularis %os taurus
*
%onyet
/
Sapi
2
!elelawar
3
Sapi
vespertilioni"a e %os taurus
<
Sapi
%os taurus
;
musang
=
0aja udang
9
perkutut
iverricula malaccensis sin Halcyon senegalensis /eopelia striata
%en&ari makan 5erjemur
6<.*<
%en&ari makan !embali pulang %en&ari makan %en&ari makan %en&ari makan bertengge r bertengge r
6<./3
6<.*=
6<.26 6<.32 6<.3< (9.6( 6<.(= 6<./3
N o (
Pengamatan hari kedua 7*;46=4*6(38 Nama "okal Nama "atin kegiatan Sapi
%os taurus
*
Sapi
%os taurus
/
%onyet
2
!elelawar
3
!elelawar
<
0aja udang
Macaca fascicularis vespertilioni"a e vespertilioni"a e Halcyon senegalensis
;
perkutut
/eopelia striata
keterangan
%en&ari makan %en&ari makan berjemur
6<.32
%en&ari makan %en&ari makan bertengger
(;.(<
bertengger
6=.2=
6<.39 6;.*6
(;.32 6=.(<
N o ( * / 2
Pengamatan hari ketiga 7*=46=4*6(38 Nama Nama "atin kegiatan "okal monyet Macaca berjemur fascicularis Sapi %os taurus %en&ari makan Sapi %os taurus %en&ari makan %usang iverricula %en&ari malaccensis makan sin
keterangan 6<./9 6;.(( 6;.22 (=.6;
(*
Tokek
/e&&o
5erjemur
6;.(=
LAMPIRAN 1. K#'aa& "#!,+"#!,+ A!#a$ KPHP SEJORONG
2. K#'aa& I&/#&a!,a, K#$*% Ta& H(a&
-. K#'aa& P#&'a*a&a& H(a& a& #&'#&a$a& Pa$ Baa,
4. K#'aa& P#&'a*aa& Sa3a
5. K#$a6a%a& E%3,aa
<. Pengembangan ##5! "ebah Trigona
;. !egiatan Pembuatan Stup "ebah Trigona