Dari serangkaian pergolakan daerah yang meletus dalam dekade 1950, Persitiwa PRRI/Permesta adalah paling serius dan terbesar, baik dalam skala waktunya, maupun pihak-pihak yang terlibat di d…Deskripsi lengkap
Studi Peristiwa InternasionalFull description
Surat Mohon Cuti PeristiwaFull description
Studi Peristiwa InternasionalDeskripsi lengkap
Sejarah bangsa Indonesia Tahun 1965Full description
NOVEL TING 4, DI SEBALIK DINARA, PERISTIWA, SPM 2018
aturan dan contoh soal angka penting
jurnal tentang wawasan nusantaraDeskripsi lengkap
MENOPAUSE
artikelFull description
LAPORAN PERISTIWA PENTING Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Etika Keperawatan Dosen pengampu: Ns.Agnes Dewi Astuti,S.Kep., M.Kep., Sp.Kom
Oleh:
Akhmadi
(PO.62.20.1.15.112)
KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALANGKA RAYA JURUSAN KEPERAWATAN PRODI DIV KEPERAWATAN REGULER II 2017
Cerita ini dimulai ketika saya menjenguk om saya di rumah sakit X di Palangka Raya. Waktu itu saya baru pulang kuliah, saya langsung pergi kerumah sakit tempat dimana om saya dirawat. Setelah sampai diruangan beliau saya meliaht kondisinya memprihatinkan saya melihat kakinya dibalut oleh gips, lalu ketika saya sedang as yik mengobrol dengan om saya datanglah seorang perawat Y dengan raut mukanya yang kurang enak dipandang, tidak ada senyuman yang diberikannya saat dia datang. Saya melihat perawat ters ebut membawa obat dan botol infus. Lalu tanpa basa basi perawat tersebut menyuntikkan obat yang dibawanya ke selang infus setelah selesai menyuntikkan obat perawat tersebut lalu mengganti infus yang lama dengan yang baru. Setelah selesai melakukan pekerjaanya, saya bingung ketika melihat mengapa infus tersebut tidak menetes dan ketika sa ya menanyakan kepada perawatnya, perawatnya hanya diam sambil membereskan peralatan kerjanya dan tanpa berkata apa-apa perawat tersebut langsung keluar dari ruangan om saya. Awalnya saya berfikir kalau perwat tersebut keluar mengambil sesuatu untuk memperbaiki infus yang tidak menetes tersebut namun setelah 2 jam berlalu saya pun tidak melihat perawat tersebut datang keruangan om saya. Saya pun lalu disuruh om saya pergi keruang perawat untuk melaporkan bahwa infus om saya tidak menetes. Saya pun lalu pergi ke ruangan perawat untuk melaporkan hal tersebut, ketika diruang perawat saya bertemu lagi dengan perawat Y saya melihat dia santai-santai saja sambil main handphonenya. Saya pun mengetok pintu lalu saya melaporkan bahwa infus om saya tidak menetes, lalu perawat tersebut hanya mengatakan iya nanti saya kesitu. Setelah perawat tersebut mengatakan hal itu saya pun langsung kembali ke ruangan om saya da mengatakan kepada om saya bahwa nanti perawat memperbaiki infusnya. Setelah 30 menit menunggu saya pun bingung mengapa perawat tersebut belum datang juga. Lalu saya pun kembali lagi ke ruang perawat tersebut dan melihat perawat tersebut tidak ada lalu ketika saya hendak kembali ke ruangan om saya lalu ada seorang perawat yang menyapa saya. Saya lihat ternyata namnya perawat A, dengan tutur kata yang lembut dia bertanya kepada saya mengapa saya datang ke ruang perawat. Lalu saya menceritakan secara detail mengapa saya datang ke ruang perawat itu setelah panjang lebar saya bercerita kepada perawat A tersebut dia pun tersenyum kepada saya lalu menanyakan dimana ruangan om saya berada, lalu saya pun menunjukkan tempatnya. Sambil memperbaiki infus om saya perawat A becerita kepada saya tentang perawat Y bahwa perawat Y memang orangnya judes dan bekerja asal-asalan, setelah selesai memperbaiki infus om saya perawat A tersebut pamit sembari memberikan senyuman manisnya. Dari pengalaman diatas saya pun mengambil kesimpulan bahwa perawat Y telah melanggar etika keperawatan yaitu mengabaikan tanggung jawabnya sebagai perawat dan tidak menepati janjinya serta melanggar hak-hak pasien.berbeda dengan perawat A orangnya ramah, dan penuh tanggung jawab dalam menjalankan tugasnya sebagai perawat.