LAPORAN PENDAHULUAN THYPOID/DHF Oleh: Dara Mustika, 110600466
A. Definisi Typhoid adalah penyakit infeksi sistemik akut yang diseakan infeksi salmonella Thypi. Organisme ini masuk melalui makanan dan minuman yang sudah terkontaminasi oleh faeses dan urine dari orang yang terinfeksi kuman salmonella !"runer and #udart, $001%. Demam thypoid thypoid adalah infeksi akut yang iasanya iasanya mengenai mengenai saluran pen&ernaan pen&ernaan dengan ge'ala ge'ala demam demam yang yang leih leih dari dari 1 minggu minggu,, ganggu gangguan an pada pada pen&ern pen&ernaan aan dan ganggu gangguan an kesadaran !Mans'oer, $000% ". Anatomi (isiologi 1. )sus halus !usus ke&il% )sus halus atau usus ke&il adalah agian dari saluran pen&ernaan yang terletak di antara lamung dan usus esar. Dinding usus kaya akan pemuluh darah yang mengangkut *at+*at yang diserap ke hati melalui ena porta. Dinding usus melepaskan lendir !yang melumasi isi usus% dan air !yang memantu melarutkan pe&ahan+pe&ahan makanan yang di&erna%. $. usus dua elas 'ari !Duodenum% )sus dua elas 'ari atau duodenum adalah agian dari usus halus yang terletak setelah lamung dan menghuungkannya ke usus kosong !'e'unum%. "agian usus dua elas 'ari merupakan agian terpendek dari usus halus, dimulai dari ulo duodenale dan erakhir di ligam li gamen entu tum m Tre reit it*. *. )su )suss du duaa e ela lass 'a 'ari ri me meru rupa paka kan n or orga gan n ret retro rope peri rito tone neal al,, ya yang ng ti tida dak k terungkus seluruhnya oleh selaput peritoneum. p- usus dua elas 'ari yang normal erkisar pada dera'at semilan. ada usus dua elas 'ari terdapat dua muara saluran yaitu dari pankreas dan kantung empedu. /. )sus osong !'e'enum% )sus kosong atau 'e'unum !terkadang sering ditulis yeyunum% adalah agian kedua dari usus halus, di antara usus dua elas 'ari !duodenum% !duodenum% dan usus penyerapan penyerapan !ileum%. ada manusia deasa, pan'ang pan'ang seluru seluruh h usus halus antara $+2 meter, 1+$ meter adalah agian usus kosong. )sus kosong dan usus penyerapan digantungkan dalam tuuh dengan mes enterium. 4. )sus enyerapan !illeum% )sus penyerapan penyerapan atau ileum adalah agian terakhir dari usus halus. ada sistem pen&ernaan pen&ernaan manusia, % ini memiliki pan'ang sekitar $+4 m dan terletak setelah duodenum dan 'e'unum, dan dilan'utkan oleh usus untu. 3leum memiliki p- antara dan 2 !netral atau sedikit asa% dan erfungsi menyerap itamin "1$ dan garam+garam empedu. Diagram ileum dan organ+ organ yang erhuungan. 5. )sus "esar !olon% )sus esar atau kolon dalam anatomi adalah agian usus antara usus untu dan rektum. (ungsi utama organ ini adalah menyerap air dari feses. 6. )sus "untu !sekum% )sus untu atau sekum !"ahasa atin: &ae&us, 7uta8% dalam istilah anatomi adalah suatu kantung yang terhuung pada usus penyerapan serta agian kolon menan'ak dari usus esar. Organ Org an ini dit ditemu emukan kan pad padaa mam mamali alia, a, ur urung ung,, dan e eera erapa pa 'en 'enis is rep reptil til.. #e #eagi agian an es esar ar
heriora memiliki sekum yang esar, sedangkan karniora eksklusif memiliki sekum yang ke&il, yang seagian atau seluruhnya digantikan oleh umai &a&ing. . )mai 9a&ing !Appendi% )mai &a&ing atau apendiks adalah organ tamahan pada usus untu. 3nfeksi pada organ ini diseut apendisitis atau radang umai &a&ing. Apendisitis yang parah dapat menyeakan apendiks pe&ah dan mementuk nanah di dalam rongga adomen atau peritonitis !infeksi rongga adomen%. 2. ;ektum dan anus ;ektum !"ahasa atin: regere, 7meluruskan, mengatur8% adalah seuah ruangan yang eraal dari u'ung usus esar !setelah kolon sigmoid% dan erakhir di anus. Organ ini erfungsi seagai tempat penyimpanan sementara feses. "iasanya rektum ini kosong karena tin'a disimpan di tempat yang leih tinggi, yaitu pada kolon desendens.
9. >tiologi enyea utama demam thypoid ini adalah akteri salmonella thypi. "akteri salmonella typhi adalah erupa asil gram negatif, ergerak dengan ramut getar, tidak erspora, dan mempunyai tiga ma&am antigen yaitu antigen O !somatik yang terdiri atas *at kompleks lipopolisakarida%, antigen - !flegella%, dan antigen ?3. Dalam serum penderita, terdapat *at !aglutinin% terhadap ketiga ma&am antigen terseut. uman tumuh pada suasana aero dan fakultatif anaero pada suhu 15+41@9 !optimum /@9% dan p- pertumuhan 6+ 2. (aktor pen&etus lainnya adalah lingkungan, sistem imun yang rendah, feses, urin, makananminuman yang terkontaminasi, fomitus, dan lain s eagainya. D. Manifestasi linis Masa tunas +14 hari, selama inkuasi ditemukan ge'ala prodromal ! ge'ala aal tumuhnya penyakitge'ala yang tidak khas % B erasaan tidak enak adan B Cyeri kepala B using B Diare B Anoreksia B "atuk B Cyeri otot B Mun&ul ge'ala klinis yang lain Demam erlangsung / minggu. Minggu pertama: demam ritmen, iasanya menurun pagi hari, dan meningkat pada sore dan malam hari dengan keluhan dan ge'ala demam, nyeri otot, nyeri kepala, anoreia dan mual, atuk, epistasis, diare, perasaan tidak enak di perut. Minggu kedua : demam, radikardi,. Minggu ketiga: demam mulai turun se&ara
erangsur+angsur, gangguan pada saluran pen&ernaan, lidah kotor yaitu ditutupi selaput ke&oklatan kotor, u'ung dan tepi kemerahan, 'arang disertai tremor, hati dan limpa memesar yang nyeri pada peraaan, gangguan pada kesadaran, kesadaran yaitu apatis+samnolen. e'ala lain 8;>#>OA8 ! intik+intik kemerahan karena emoli hasil dalam kapiler kulit % ! apita selekta, kedokteran, 'ilid $ %. >. omplikasi omplikasi intestinal 1% erdarahan usus $% erporasi usus /% 3lius paralitik omplikasi etra intestinal 1% omplikasi kardioaskuler : kegagalan sirkulasi !ren'atan sepsis%, miokarditis, tromosis, tromopleitis. $% omplikasi darah : anemia hemolitik, troositopenia, dan syndroma uremia hemolitik. /% omplikasi paru : pneumonia, empiema, dan pleuritis. 4% omplikasi pada hepar dan kandung empedu : hepatitis, kolesistitis. 5% omplikasi gin'al : glomerulus nefritis, pyelonepritis dan perinepritis. 6% omplikasi pada tulang : osteomyolitis, osteoporosis, spondilitis dan arthritis. % omplikasi neuropsikiatrik : delirium, meningiusmus, meningitis, polineuritis perifer, sindroma uillain are dan sidroma katatonia. (. engka'ian 1. eluhan )tama "iasanya klien datang dengan keluhan perasaan tidak enak adan, pusing demam, nyeri tekan pada ulu hati, nyeri kepala, lesu dan kurang ersemangat, nafsu makan erkurang !terutama selama masa inkuasi% $. ;iayat kesehatan a. ;iayat kesehatan dahulu a'i tentang penyakit yang pernah dialami oleh klien, aik yang ada huungannya dengan saluran &erna atau tidak. emudian ka'i tentang oat+oatan yang iasa dikonsumsi oleh klien, dan 'uga ka'i mengenai riayat alergi pada klien, apakah alergi terhadap oat+oatan atau makanan. . ;iayat kesehatan sekarang a'i mengenai keluhan yang dirasakan oleh klien, misalnya nyeri pada epigastrium, mual, muntah, peningkatan suhu tuuh, sakit kepala atau pusing, letih atau lesu. &. ;iayat kesehatan keluarga a'i apakah ada anggota keluarga yang menderita penyakit yang sama dengan klien atau penyakit gastrointestinal lainnya. d. ;iayat psikologis
a'i agaimana keadaan suasana hati !emosional% klien dan keluarga dalam menghadapi penyakit yang diderita, iasanya suasana hati klien kurang aik !gelisah% dan keluarga iasanya &emas. e. ;iayat sosial ekonomi Mengka'i kehidupan sosial ekonomi klien, tipe keluarga agaimana dari segi ekonomi dan tinggal ersama siapa klien. "agaimana interaksi klien aik di kehidupan sosial maupun masyarakat atau selama di rumah sakit. f. eiasaan sehari+hari a'i tentang aktiitas atau keiasaan yang dilakukan oleh klien seelum sakit dan saat sakit. -ai ini erguna dalam perandingan antara pengoatan dan peraatan pasien, iasanya men&akup : + Cutrisi + >liminasi + ola istirahat tidur + ola keersihan /. emeriksaan (isik eadaan umum "iasanya pada pasien typhoid mengalami adan lemah, panas, pu&&at, mual, perut tidak enak, anoreia. a% epala dan leher epala tidak ada ern'olan, ramut normal, kelopak mata normal, kon'ungtia anemia, muka tidak odema, pu&atiir kering, lidah kotor, ditepi dan ditengah merah, fungsi pendengran normal leher simetris, tidak ada pemesaran kelen'ar tiroid. % Dada dan adomen Dada normal, entuk simetris, pola nafas teratur, didaerah adomen ditemukan nyeri tekan. &% #istem respirasi Apa ada pernafasan normal, tidak ada suara tamahan, dan tidak terdapat &uping hidung. d% #istem kardioaskuler "iasanya pada pasien dengan typoid yang ditemukan tekanan darah yang meningkat akan tetapi isa didapatkan ta&hiardi saat pasien mengalami peningkatan suhu tuuh. e% #istem integument ulit ersih, turgor kulit menurun, pu&at, erkeri ngat anyak, akral hangat. f% #istem eliminasi ada pasien typoid kadang+kadang diare atau konstipasi, produk kemih pasien isa mengalami penurunan !kurang dari normal%. C E +1 &&kg ""'am. g% #istem muskuloskolesal Apakah ada gangguan pada etrimitas atas dan aah atau tidak ada gangguan. h% #istem endokrin Apakah di dalam penderita thyphoid ada pemesaran kelen'ar toroid dan tonsil. i% #istem persyarafan Apakah kesadaran itu penuh atau apatis, somnolen dan koma, dalam penderita penyakit thypoid.
. emeriksaan enun'ang emeriksaan diagnostik untuk pasien dengan kasus feris typhoid menurut 9orin !$000% antara lain: 1. emeriksaan eukosit ada feris typhoid terhadap ileumopenia dan limforastis relatif tetap kenyataan leukopenia tidaklah sering di'umpai. ada kasus feris typhoid 'umlah leukosit pada sediaan darah tepi pada erada dalam atas normal, alaupun kadang+kadang terikat leukositanis tidak ada komplikasi erguna untuk feris typhoid. $. emeriksaan #OT dan #T #ering kali meningkat tetapi kemali normal setelah semuhnya feris typhoid, kenaikan #OT dan #T tidak memerlukan pematasan pengoatan. /. "iakan Darah "ila iakan darah !F% memastikan feris typhoid tetapi iakan !+% tidak menutup kemungkinan akan ter'adi feris typhoid. -al ini karena hasil iakan darah ergantung pada eerapa faktor, yaitu : a% Tekhnik pemeriksaan laoratorium. -asil pemeriksaan satu laoratorium ereda dengan laoratorium yang lain, hal ini diseakan oleh peredaan teknik dan media iakan yang digunakan. Gaktu pengamilan darah yang aik adalah pada saat demam tinggi yaitu pada saat akteremia erlangsung. % #aat pemeriksaan selama per'alanan penyakit. "iakan darah terhadap salmonella thypi terutama positif pada minggu pertama dan erkurang pada minggu+minggu erikutnya. ada aktu kamuh iakan darah dapat positif kemali. &% ?aksinasi di masa lampau. ?aksinasi terhadap demam typhoid di masa lampau dapat menimulkan antiodi dalam darah klien, antiodi ini dapat menekan akteremia sehingga iakan darah negatif. d% engoatan dengan oat anti mikroa. "ila klien seelum pemiakan darah sudah mendapatkan oat anti mikroa pertumuhan kuman dalam media iakan terhamat dan hasil iakan mungkin negatif. 4.
)'i Gidal )'i idal adalah suatu reaksi aglutinasi antara antigen dan antiodi !aglutinin%. Aglutinin yang spesifik terhadap salmonella thypi terdapat dalam serum klien dengan typhoid 'uga terdapat pada orang yang pernah diaksinasikan. Antigen yang digunakan pada u'i idal adalah suspensi salmonella yang sudah dimatikan dan diolah di laoratorium. Tu'uan dari u'i idal ini adalah untuk menentukan adanya aglutinin dalam serum klien yang disangka menderita typhoid. Akiat infeksi oleh salmonella thypi, klien memuat antiodi atau aglutinin yaitu : B Aglutinin O, yang diuat karena rangsangan antigen O !erasal dari tuuh kuman%.
B B
Aglutinin -, yang diuat karena rangsangan antigen - !erasal dari flagel kuman%. Aglutinin ?i, yang diuat karena rangsangan antigen ?i !erasal dari simpai kuman%
ada orang normal, aglutinin O dan - positif. Aglutinin O isa sampai 110 sedangkan aglutinin - normal isa 120 atau 1160. 110. 120, 1160 ini merupakan titer atau konsentrasi. ada orang normal tetap ditemukan positif karena setiap aktu semua orang selalu terpapar kkuman #almonella. Tes idal dikatakan positif 'ika - 1200 dan O 1400. Dari ketiga aglutinin terseut hanya aglutinin O dan - yang ditentukan titernya untuk diagnosa, makin tinggi titernya makin esar klien menderita typhoid. -. Asuhan eperaatan Masalah keperaatan yang mungkin mun&ul: 1. eningkatan suhu tuuh erhuungan dengan infeksi #almonella Typhi $. angguan pemenuhan keutuhan nutrisi kurang dari keutuhan erhuungan dengan anoreksia /. 3ntoleransi aktiitas erhuungan dengan kelemahanedrest. 4. angguan keseimangan &airan !kurang dari keutuhan% erhuungan dengan pengeluaran &airan yang erleihan !diaremuntah%. 3nterensi dan 3mplementasi 1. eningkatan suhu tuuh erhuungan dengan infeksi salmonella typhi Tu'uan : suhu tuuh normalterkontrol. riteria hasil : Ter'adi penurunan suhu tuuh 3nterensi: + "erikan pen'elasan kepada klien dan keluarga tentang peningkatan suhu tuuh ; agar klien dan keluarga mengetahui sea dari peningkatan suhu dan memantu mengurangi ke&emasan yang timul. + An'urkan klien menggunakan pakaian tipis dan menyerap keringat ; untuk men'aga agar klien merasa nyaman, pakaian tipis akan memantu mengurangi penguapan tuuh. + "atasi pengun'ung ; agar klien merasa tenang dan udara di dalam ruangan tidak terasa panas. + Oserasi TT? tiap 4 'am sekali ; tanda+tanda ital merupakan a&uan untuk mengetahui keadaan umum pasien + An'urkan pasien untuk anyak minum ; peningkatan suhu tuuh mengakiatkan penguapan tuuh meningkat sehingga perlu diimangi dengan asupan &airan yang anyak + Memerikan kompres hangat ; untuk memantu menurunkan suhu tuuh + olaorasi dengan dokter dalam pemerian t antiiotik dan antipiretik
; antiiotik untuk mengurangi infeksi dan antipiretik untuk menurangi panas. $. angguan pemenuhan keutuhan nutrisi kurang dari keutuhan erhuungan dengan anoreksia Tu'uan : asien mampu mempertahankan keutuhan nutrisi adekuat riteria hasil : + Cafsu makan meningkat + asien mampu menghaiskan makanan sesuai dengan porsi yang dierikan 3nterensi: +
+ Ga'ah tidak nampak pu&at 3nterensi + "erikan pen'elasan tentang pentingnya keutuhan &airan pada pasien dan keluarga. ; untuk mempermudah pemerian &airan !minum% pada pasien. + Oserasi pemasukan dan pengeluaran &airan. ; untuk mengetahui keseimangan &airan. + An'urkan pasien untuk anyak minum ; untuk pemenuhan keutuhan &airan. + Oserasi kelan&aran tetesan infus. ; untuk pemenuhan keutuhan &airan dan men&egah adanya udem. + olaorasi dengan dokter untuk terapi &airan !oral parenteral%. ; untuk pemenuhan keutuhan &airan yang tidak terpenuhi !se&ara parenteral%.
3. Terapi Medis enatalaksanaan terapi demam tifoid, penggunaan antiiotik untuk menghentikan dan memusnahkan penyearan akteri. Oat+oat pilihan pertama adalah kloramfenikol, ampisilinamoksisilin dan kotrimoksasol. Oat pilihan kedua adalah sefalosporin generasi 333. Oat+oat pilihan ketiga adalah meropenem, a*ithromisin dan fluorokuinolon. loramfenikol dierikan dengan dosis 50 mgkg ""hari, teragi dalam /+4 kali pemerian, oral atau intraena, selama 14 hari. "ilamana terdapat indikasi kontra pemerian kloramfenikol , dier ampisilin dengan dosis $00 mgkg""hari, teragi dalam /+4 kali. emerian, intraena saat elum dapat minum oat, selama $1 hari, atau amoksisilin dengan dosis 100 mgkg""hari, teragi dalam /+4 kali. emerian, oralintraena selama $1 hari kotrimoksasol dengan dosis !tmp% 2 mgk""hari teragi dalam $+/ kali pemerian, oral, selama 14 hari. ada kasus erat, dapat dieri seftriakson dengan dosis 50 mgkg ""kali dan dierikan $ kali sehari atau 20 mgkg ""hari, sekali sehari, intraena, selama 5+ hari. ada kasus yang diduga mengalami MD;, maka pilihan antiiotika adalah meropenem, a*ithromisin dan fluoroHuinolon.
Kloramfenikol (Chloromye!in" Mengikat 50# riosomal suunit+akteri dan
menghamat pertumuhan akteri dengan menghamat sintesis protein. >fektif terhadap akteri gram negatif dan gram positif. #e'ak diperkenalkan pada 1I42, telah terukti sangat efektif untuk seluruh dunia demam enterik. )ntuk strain sensitif, masih paling anyak digunakan antiiotik untuk mengoati demam tifoid. ada tahun 1I60, # typh i strain dengan plasmid+mediated resistensi terhadap kloramfenikol mulai mun&ul dan kemudian men'adi tersear luas di negara+negara endemik di Amerika dan Asia Tenggara, menyoroti keutuhan untuk agen alternatif. Menghasilkan peningkatan yang &epat dalam kondisi umum pasien, diikuti oleh penurunan suhu adan sampai yg normal dalam /+5 d. Mengurangi preantiioti& era fatalitas kasus tarif dari 10J +15J men'adi +4J 1J. 9ures sekitar I0J pasien. Diperintah O ke&uali pasien adalah diare atau mengalami mual, dalam kasus terseut, 3?
rute harus digunakan pada aalnya. 3M rute harus dihindari karena dapat menyeakan darah tidak memuaskan, menunda penurunan suhu adan s ampai yg normal. Amok#i#ilin (Trimo$% Amo$il% &iomo$" Mengganggu sintesis dinding sel
mu&opeptides selama multiplikasi aktif, sehingga aktiitas akterisidal terhadap akteri rentan. #etidaknya seefektif kloramfenikol dalam per&epatan penurunan suhu adan sampai yg normal dan tingkat kamuh. Trime!o'rim an #)lfame!ok#a*ol (&a!rim D+% +e'!ra" Menghamat
pertumuhan akteri dengan menghamat sintesis asam dihydrofoli&. Aktiitas antiakteri TM+#MK termasuk patogen saluran kemih iasa, ke&uali seudomonas aeruginosa. #ama efektifnya dengan kloramfenikol dalam penurunan suhu adan sampai yg normal dan tingkat kamuh. Ci'roflo$ain (Ci'ro" (luorokuinolon dengan aktiitas terhadap pseudomonad,
streptokokus, M;#A, #taphylo&o&&us epidermidis, dan seagian gram negatif organisme namun tidak ada aktiitas terhadap anaero. Menghamat sintesis DCA akteri dan, akiatnya, pertumuhan. +efo!ak#im (Claforan" enangkapan dinding sel akteri sintesis, yang menghamat
pertumuhan akteri. enerasi ketiga sefalosporin dengan spektrum gram negatif. eih rendah efikasi terhadap organisme gram positif. #angat aik dalam kegiatan itro terhadap # typhi dan salmonella lain dan memiliki khasiat yang dapat diterima pada demam tifoid. A*i!romi#in (,i!hroma$" Dapat dierikan pada infeksi mikroa ringan sampai
sedang. Cef!ria$one (Roe'hin" enerasi ketiga sefalosporin dengan spektrum luas gram
negatif aktiitas terhadap organisme gram positifL aktiitas in itro terhadap # typhi dan salmonella lainnya. Cefo'era*one (Cefo-i" enerasi ketiga sefalosporin dengan spektrum gram
negatif. eih rendah efikasi terhadap organisme gram positif. Oflok#a#in (Flo$in" #uatu asam turunan piridin karoksilat dengan spektrum luas
efek akterisidal. Le.oflok#a#in (Le.a)in" )ntuk infeksi pseudomonas dan infeksi karena resistan
terhadap organisme gram negatif. Kor!iko#!eroi Deksametason dapat mengurangi kemungkinan kematian pada kasus
demam tifoid erat rumit oleh delirium, otundation, stupor, koma, atau syok 'ika akteri meningitis telah definitif dikesampingkan oleh penelitian &airan &ererospinal. Dek#ame!a#on (Dearon" Pem-erian dosis tinggi deksametason mengurangi mortalitas pada pasien dengan demam tifoid erat tanpa meningkatnya insiden komplikasi, menyatakan pemaa, atau kamuh antara koran. Dangoes Marilyn E. 1993. Rencana Asuhan Keperawatan. Edisi 3. EGC, a!arta. "ynda uall, #$$$, Diagnosa Keperawatan, EGC, a!arta. Mans%oer, Ari& 1999, Kapita 'ele!ta Kedo!teran, Edisi 3, Media Aesculapis, a!arta. Rah(ad uwono, 199), *l(u +enya!it Dala(. Edisi 3, K-*, a!arta. '%ai&oellah oer, 199/, 'tandar +erawatan +asien, Monica Ester, a!arta.
Mansjooer, Arif, dkk., 2001 , KAPITA SELEKTA KEDOKTERAN , edisi ketiga jilid pertama, Media Aeculapius FKUI, Jakarta. Brunners & Suddart, (2002), Buku Ajar Keperawatan, Edisi 8 , Penerbit EGC, Jakarta. Doengoes, Mariln E., (2002), Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman untuk Perencanaan dan pendokumentasian Tujuan Perawatan Pasien, Edisi !!!, EGC, Jakarta. E"eln C., Pear#e, (2002), Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis, Gra$edia Pustaka %ta$a, Jakarta. ursala$, (200'), Proses okumentasi Keperawatan, Edisi !, Sale$ba Medika, Jakarta. Pengertian De$a$ ioid. Dia$bil tanggal * Juni 20'2 http:!!sehat" jasmanidanrohani#$logspot#com!%&''!&'!th(poid")e*er#html De+inisi oid. Dia$bil ada tanggal * Juni 20'2 # Asuhan Keperawatan dengan De$a$ ioid. Dia$bil tanggal Juni 20'2# http:!!den)irman#$logspot#com!%&'&!&+!asuhan"keperawatan"t(poid#html -nato$i isiologi Siste$ Pen#ernaan. Dia$bil ada tanggal Juni 20'2.http:!!$logs#unpad#ac#id!has$ageur!%&'&!&-!%+!anatomi"dan")isiologi"sistem"pencernaan" manusia! Sudoo, -ru /., (200) , Buku Ajar .lmu Pen(akit alam, Edisi !1, Jilid !!!, %!, Jakarta. ar3ono, /artona4, (2005), Ke$utuhan asar /anusi dan Proses Keperawatan , Sale$ba Medika, Jakarta.
PATOFISIOLOGIS Penularan bakteri salmonella typhi dan salmonella paratyphi terjadi melalui makanan dan minuman yang tercemar serta tertelan melalui mulut. Sebagian bakteri dimusnahkan oleh asam lambung. akteri yang dapat mele!ati lambung akan masuk ke dalam usus" kemudian berkembang. Apabila respon imunitas humoral mukosa #immunoglobulin A$ usus kurang baik maka bakteri akan menembus sel%sel epitel #terutama sel &$ dan selanjutnya ke lamina propia. 'idalam lamina propia bakteri berkembang biak dan ditelan oleh sel%sel makro(ag kemudian diba!a ke pla)ues payeri di ilium distal. Selanjutnya *elenjar getah bening mesenterika melalui duktus torsikus" bakteri yang terdapat di dalam makro(ag ini masuk kedalam sirkulasi darah mengakibatkan bakteremia pertama yang asimtomatik atau tidak menimbulkan gejala. Selanjutnya menyebar keseluruh organ retikuloendotelial tubuh terutama hati dan limpa diorgan%organ ini bakteri meninggalkan sel%sel (agosit dan berkembang biak di luar sel atau ruang sinusoid" kemudian masuk lagi kedalam sirkulasi darah dan menyebabkan bakteremia kedua yang simtomatik" menimbulkan gejala dan tanda penyakit in(eksi sistemik.